laporan praktikum intensitas cahaya matahari.doc

31
I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, sehingga ujung batang akan melekuk dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat (tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya

Upload: dian-fajrin

Post on 03-Jan-2016

339 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh

makhluk hidup di dunia. Bagi manusia , hewan dan tumbuhan cahaya matahari

adalah penerang dunia ini. Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil

cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses

dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan

menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan

pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain

itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala

etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah, sehingga

ujung batang akan melekuk dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat

(tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat

memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan. Sebaliknya,

tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan tumbuh lebih

lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau,

tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.

Misalnya saja pada tanaman kacang hijau. Bagi orang Indonesia

tanaman kacang hijau adalah tanaman yang penting, karena Indonesia terkenal

dengan makanan yang bernama bubur kacang hijau yang biasanya disantap untuk

menghangatkan badan. Namun dibalik segala kegunaan pertumbuhan kacang hijau

Page 2: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

yang baik itu dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Kacang

hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika.

Tanaman ini memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah

atau toge. Selain itu, kacang hijau juga memiliki bunga kacang hijau yang berbentuk

kupu-kupu dan berwrna kuning kehijauan atau kuning pucat. Bunga tersebut akan

membentuk polongan yang berisi 10-15 biji kacang hijau.

Dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan

dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan

adanya kacang hijau yang dalam pertumbuhan dan perkembangannya  dipengaruhi

oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai perlakuan yang akan

ditimbulkan dari pemberian intensitas cahya yang berbeda. Untuk mengetahui secara

detail, maka perluya diketahui bahwa cahaya merupakan energi yang berbentuk

gelombang dan membantu kita untuk melihat. Tumbuhan hijau termasuk kacang

hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan, tetapi juga untuk

pertumbuhan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai salah satu sumber

cahaya di bumi ini adalah matahari. Oleh karena itu praktikan ingin mengetahui

bagaimanan pengaruh intensitas cahaya pada pertumbuhan dan perkembangan

tanaman kacang hijau.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya

matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

II. TINJAUAN PUSTAKA

Berdasarkan pada berbagai permasalahan, para ahli biologi mendefinisikan

bahwa pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu

organisme, yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang

bersifat tidak kembali pada keadaan semula. (Fitter, A.H, dan Hay, R.K.M. 1998).

Adapun perkembangan merupakan suatu proses pertumbuhan yang disertai

dengan diferensiasi, organogenesis, dan diakhiri dengan terbentuknya individu baru

yang lengkap baik secara morfologis, anatomis, maupun sosiologis. Perkembangan

mencangkup perubahan zigot menjadi bayi, kemudian menjadi dewasa. (Djakfar,

Z.R, Dartius, Ardi, Suryati, D, Yuliadi, E, Hadiyono, Sjofyan, Y, Aswad, M, dan

Sagiman, S. 1990).

Pertumbuhan dimulai dengan serangkaian pembelahan sel telur yang telah

dibuahi sehingga menghasilkan sel yang belum berdiferensiasi. Dari jenis sel yang

sama sel akan berubah menjadi berbagai jenis sel yang berbeda-beda, begitu pula

fungsinya (Sutopo, L. 1984). Pertumbuhan yang disertai dengan perubahan jenis dan

fungsi sel dinamakan diferensiasi. Proses diferensiasi yang akhirnya dengan

pembentukan organ dinamakan organogenesis. Proses pembentukan organ yang

berbeda bentuk dan fungsinya dalam melengkapi suatu individu makhluk hidup

dinamakan morfogenesis (Untung, K. 2001).

Sebagai contoh, zigot suatu tumbuhan akan tumbuh menjadi sel penyusun

akar, batang, dan daun yang berbeda bentuk dan fungsinya (diferensiasi). Setelah

proses diferensiasi proses selanjutnya adalah pembentukan organ akar, batang, dan

Page 5: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

daun (organogenesis) sampai terbentuk individu tumbuhan yang lengkap

(morfogenesis) (Lakitan, B. 2000). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua

peristiwa yang terjadi pada setiap makhluk hidup. Pertumbuhan adalah peristiwa

perubahan biologis pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume,

masa, tinggi) yang bersifat irreversible (tidak dapat balik) dan dinyatakan secara

kuantitatif (jumlah/angka). Sedangkan perkembangan adalah proses menuju

tercapainya kedewasaan yang bersifat kualitatif (J. Vink, G. 1984).

Pengertian perkecambahan ini tidak hanya dipakai khusus untuk biji tetapi

juga dipakai untuk bagian tumbuhan lainnya. Secara visual dan morfologis suatu biji

yang berkecambah, umumnya ditandai dengan terlihatnya akar atau daun yang

menonjol keluar dari biji (Setiawan, Asep dan Wahju Qamara Mugnisyah. 1995).

Sebenarnya proses perkecambahan telah mulai dan berlangsung sebelum peristiwa

ini muncul. Tumbuhnya tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara

lain ,air,suhu,oksigen, dan cahaya (Suhardi. 2007).

Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta

sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis dan menjaga

kelembapan. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi

kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena

pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan

mati. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut

juga harus ditentukan.

Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang

ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin

Page 6: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat

dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang

lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu

sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.

Faktor lainnya adalah oksigen.

Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan

oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi

sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang

tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat

karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah. Faktor terakhir yang

mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah intensitas cahaya(Oren L Justice dan

Louis N Bass. 2002).

Tanaman yang diletakkan di tempat yang teduh, akan tumbuh dengan ciri-

ciri : berdaun hijau tua, pertumbuhannya lebih lambat namun stomatanya berjumlah

sedikit namun ukurannya besar, perakarannya tidak terlalu lebat. Berbeda dengan

tanamana yang ditanam di tempat yang mendapatkan banyak cahaya, maka tanaman

itu akan mempunyai ciri-ciri : berdaun hijau muda, stomatanya akan berjumlah

banyak namun berukuran kecil, perakarannya lebih lebat dan pertumbuhannya lebih

cepat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh

cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis

klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas

(Tjitrosomo, S.S., Kusumaningrat, T., Sunarso, H., Mondong, R., Sudiato A. 1983)

Page 7: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Ekologi Tanaman Jurusan Budidaya

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada hari Rabu, 15 Maret 2013

pukul 13.00 s/d selesai.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah: 1) Polybeg ukuran

5kg sebanyak 2 buah, 2) Top soil ( tanah ), 3) Air.

Dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: benih kacang hijau (

Vigna radiata )

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja yang di lakukan pada praktikum ini adalah :

1. Isi polybeg sampai ¾ bagian dengan top soil.

2. Rendam benih kacang hijau air selama 3-5 menit.

3. Tanam benih kacang hijau yang telah direndam tadi ke dalam polybeg yang

telah terisi tanah tadi sebanyak masing-masing 4 benih.

4. Letakkan 1 polybeg di bawah naungan, dan 1 polybeg lagi di tempat yang

terkena cahaya matahari secara langsung (tanpa naungan).

5. Amati 2 hari sekali sampai 5 kali pengamatan.

6. Catat hasil pengamatan.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Sistematika

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Sub-Divisio : Spermatophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Family : Fabaceae

Genus : Vigna

Species : Vigna radiata

2. Tabel

a. Tanpa Naungan Matahari

Pengamatan Jumlah Tan. Tanaman Tinggi Jumlah Daun

Page 9: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Hidup tanaman ( cm ) (helai)

I

Hari : Senin

Tgl : 19-11-2012

4

1 12,1 cm 2

2 13,3 cm 2

3 12,4 cm 2

4 10,6 cm 2

II

Hari : Rabu

Tgl : 21-11-20124

1 13,5 cm 2

2 14,6 cm 2

3 14,0 cm 2

4 11,8 cm

III

Hari : Jumat

Tgl : 23-11-20124

1 15,6 cm 2

2 16,6 cm 2

3 16,1 cm 2

4 14,0 cm

IV

Hari : Senin

Tgl : 26-11-20123

1 16,9 cm 2

2 18,0 cm 2

3 17,4 cm 2

V

Hari : Rabu

Tgl : 28-11-20123

1 18,3 cm 2

2 20,0 cm 2

3 18,5 cm 2

b. Dengan Naungan Matahari

Page 10: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Pengamatan Jumlah Tan.

Hidup

Tanaman Tinggi

Tanaman (cm)

Jumlah Daun

(helai)

I

Hari : Senin

Tgl : 19-11-2012

5

1 6,8 cm 2

2 7,0 cm 2

3 7,4 cm 2

4 6,0 cm 2

5 5,5 cm 2

II

Hari : Rabu

Tgl : 21-11-2012

5

1 7,6 cm 3

2 8,2 cm 3

3 8,5 cm 3

4 7,0 cm 2

5 6,4 cm 2

III

Hari : jumat

Tgl : 23-11-2012

5

1 8,5 cm 5

2 9,4 cm 5

3 9,8 cm 5

4 8,2 cm 4

5 7,6 cm 4

IV

Hari : Senin

Tgl : 26-11-2012

5

1 9,9cm 7

2 10,8 cm 7

3 11,0 cm 8

4 9,1 cm 6

5 8,5 cm 5

V 5 1 12,5 cm 7

Page 11: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Haari : Rabu

Tgl : 28-11-2012

2 13,2 cm 8

3 14,0 cm 8

4 11,9 cm 7

5 10,8 cm 6

B . Pembahasan

Page 12: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dengan intensitas cahaya,

karena intensitas cahaya itu merupakan faktor pada pertumbuhan tanaman. Dalam

pelaksanaan praktikum kali ini, dapat dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan

selama 2 minggu. Di sana terlihat bahwa tanaman di bawah naungan cenderung

pertumbuhannya terhambat, namun pada hasil pengamatan terlihat bahwa tanaman

yang ternaungilah yang tumbuh lebih panjang, mengapa demikian ? Hal ini

dikarenakan batang tanaman terus berusaha mencari sinar matahari, karena sinar

matahari sangat berguna bagi fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi surya

menjadi energi kimia yang dapat digunakan dalam metabolisme. Radiasi adalah

merupakan cara pergerakan energi dari titik atau suatu tempat ke tempat lainnya.

Batang tanaman yang tumbuh tinggi di bawah naungan tidak akan tumbuh

kuat dan kokoh, karena pertumbuhannya hanya ditunjang energi yang sedikit karena

tidak bisa memasak bahan makanannya dengan energi yang sangat minim. Tanaman

yang berada di bawah naungan, kemungkinan akan mati menjadi lebih besar, karena

persaingan terjadi antar tanaman yang menaungi dan tanaman dinaungi menjadi

sangat ketat. Tanaman yang ternaungi akan lebih sedikit memperoleh sinar matahari

bahkan bisa tidak memperoleh sinar sama sekali, oleh karena itulah dalam praktikum

kali ini, tanaman yang ternaungi pada minggu terakhir akan mudah udah mati, baik

kacang hijau atau pun kacang tanah, meskipun pada awal pertumbuhan batangnya

begitu panjang mengungguli pertumbuhan panjang tanaman yang tidak ternaungi.

Pengamatan yang dilakukan selama dua minggu, terlihat tanaman yang tidak

dinaungi oleh tanaman lain/ tempat teduh akan tumbuh dengan baik. Sedangkan yang

ternaungi, seluruh tanaman tumbuh dengan tidak sempurna. Hal ini disebabkan

Page 13: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

karena tanaman kacang hijau merupakan tanaman yang memerlukan penyinaran

matahari penuh. Berdasarkan kebutuhan cahaya maka tumbuhan dapat

diklasifikasikan kepada tumbuhan cahaya terbuka (sun plant) dan tumbuhan naungan

(shade plant). Tanaman kacang hijau dan kacang tanah merupakan tanaman yang

termasuk ke dalam tanaman strata A, yakni tanaman yang memerlukan sinar

matahari penuh (100 %). Adanya naungan yang menghalangi sinar matahari lebih

dari 30 % akan menurunkan produktifitas tanaman tersebut. Tanaman yang ternaungi

akan tumbuh memanjang, batangnya lemah, bunga dan polongnya juga terbentuk

sangat sedikit.

Sedangkan tanaman yang tidak ternaungi maka pertumbuhannya akan

berjalan normal tidak terlalu tinggi dan kokoh (hal ini berlaku pada tanaman kacang

hijau). Cahaya adalah energy berbentuk gelombang elektromagnetik uang kasat mata

dengan panjang gelombang sekitar 380-750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah

radiasi elektromagnetik, bauk dengan panjang gelombang kasat mata maupun tidak.

Ataupun cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Tanaman yang tumbuh

dibawah cahaya sinar matahari dengan tanaman yang tumbuh dibawah naungan atau

tanpa cahaya sinar matahari memiliki ciri – ciri tersendiri. Tanaman yang ditanam

tanpa cahaya tetapi diberi sumber pangan dari tempat-tempat cadangan (misalnya

biji, umbi, bulb) akan menjadi kuning dan mempunyai batang yang sangat panjang

dan kurus.

Tanaman yang sama, bila diberi cahaya, akan membentuk warna hijau yang

bertalian dengan pembentukan klorofil dan perangsangan fotosintesis, dan

mendapatkan strukturnya yang normal. Wujud morfologi dari tanaman yang

Page 14: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

kekurangan cahaya disebut (etiolasi), dan dihubungkan dengan pengaruh cahaya

kepada distribusi dan sintesis auksin. Biasanya auksin bergerak kebawah sepanjang

batang secara seragam, tetapi cahaya dapat menembus kedalam dan akibatnya akan

merusak atau mengalirkan auksin kearah lain dari yang terkena cahaya. Akibatnya

pemanjangan batang berjalan jauh lebih cepat disisi yang jauh dari cahaya.

Reaksi ini memerlukan cahaya dengan intensitas rendah sekali, jadi cahaya

sedikitpun dapat menghambat etiolasi. Ketergantungan (pembentukan klorofil) pada

cahaya, dipergunakan untuk membuat asparagus dan seledri yang diblansir

(diputihkan). Di Eropa, ada kegemaran pada asparagus dan seledri yang putih.

Beberapa pigmen (antusianin) supaya dapat terbentuk juga memerlukan cahaya.

Suatu varietas terong hanya membentuk pigmen ungu dibawah cahaya matahari, dan

bagian dibawah kelopaknya akan berwarna putih. Serupa juga, buah-buahan yang

dibentuk ditengah-tengah tajuk pohon-pohonnya tidak membentuk pigmen sebanyak

yang diluar tajuk pohon.

Keadaan cahaya cerah yang dingin menguntungkan pengubahan pati ke gula,

yang selanjutnya menjadi tersedia untuk sintesis pigmen merah, yaitu antosianin. Di

waktu malam dingin klorofil diuraikan menjadi pigmen karotenoid kuning yang

stabil lebih nampak. Situasi ini yang menerangkan perubahan warna-warna daun

dimusim gugur. Cahaya mempengaruhi banyak respons lain dari tanaman, termasuk

perkecambahan, pembentukan ubi dan bulb, pembungaan dan perbandingan kelamin

pada bunga. Cahaya mempengaruhi perkecambahan dan pembungaan dengan

pengaruhnya terhadap fitokrom (phytochrome).

Fitokrom dipengaruhi cahaya merah dan lewat merah pada spektrum cahaya.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Bagi slada yang ditaruh dalam kegelapan atau diberi gelombang lewat merah tidak

akan berkecambah, tetapi perkecambahan akan berlangsung pada gelombang yang

lebih pendek, diakhir cahaya merah pada spektrum. Ini merupakan proses yang dapat

balik. Pengaruh cahaya pada perkembangan tanaman yang sering dihubungkan

dengan lamanya penyinaran dan kegelapan (fotoperoid). Pancaran cahaya yang

dibutuhkan oleh tanaman terbatas hampir seluruhnya pada spektrum cahaya nampak.

Pertumbuhan optimum bila seluruh kisaran spektrum cahaya nampak (yaitu cahaya

putih, cahaya matahari) diberikan. Energi cahaya, yang diuraikan dengan istilah

partikel disebut photons (quanta).

Berbanding terbalik dengan panjang gelombang . Jadi, cahaya nampak dari

gelombang yang berbeda, yang kami lihat dengan beberapa warna, memeberikan

kebutuhan energi yang berbeda. Reaksi cahaya dari tanaman ( fotosintesis,

fototropisme dan foto periodisme) didasarkan atas reaksi fotokimia yang

dilaksanakan oleh sistem pigmen spesifik yang memepunyai respons pada berbagai

panjang gelombang. Cahaya matahari merupakan sumber / unsur utama dari hampir

semua energi yang energi yang dikonsumsi di muka bumi ini, terutama energi yang

dipakai oleh mahluk hidup, sepeti manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam

fotosintesis, tumbuhan hijau merubah radiasi matahari menjadi energi kimia, yang

dapat digunakan untuk berbagai metabolisme. Hasil metabolisme berupa senyawa

yang mengandung energi dapat dipakai lagi oleh organisme yang tidak melakukan

fotosintesis. secara umum fotosintesis di bagi menjadi dua reaksi yaitu reaksi terang

dan reaksi gelap.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Reaksi Terang, tahap pertama dari sistem fotosintesis adalah reaksi terang,

yang sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari. Reaksi terang

merupakan penggerak bagi reaksi pengikatan CO2 dari udara. Reaksi ini melibatkan

beberapa kompleks protein dari membran tilakoid yang terdiri dari sistem cahaya

(fotosistem I dan II), sistem pembawa elektron, dan komplek protein pembentuk

ATP (enzim ATP sintase). Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi

kimia, juga menghasilkan oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi

pembawa ATP dan NADPH.

Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari

pelipatan membran dalam kloroplas . Membran tilakoid menangkap energi cahaya

dan mengubahnya menjadi energi kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka

disebut grana. Secara ringkas, reaksi terang pada fotosintesis ini terbagi menjadi dua,

yaitu fosforilasi siklik dan fosforilasi nonsiklik. Fosforilasi adalah reaksi

penambahan gugus fosfat kepada senyawa organik untuk membentuk senyawa fosfat

organik. Pada reaksi terang, karena dibantu oleh cahaya, fosforilasi ini disebut juga

fotofosforilasi.

Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.

Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas

yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan

dari reaksi terang, dan CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini,

dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme.

Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi

gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom

karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat

kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang

nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat

dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi. Reaksi

gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG (fosfogliseraldehid), RDP

(ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).

Page 18: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pada tanaman dengan naungan tanaman tumbuh lebih panjang tetapi

warnanya pucat mengandung sedikit klorofil.

2. Pada tanaman tanpa naungan tanaman memiliki banyak klorofil dan tumbuh

lebih pendek bila dibandingkan dengan yang dibawah naungan.

3. Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh cahaya matahari yang

ditangkap tanaman tesebut.

4. Cahaya matahari mempengaruhi perkecambahan, marfogenesis, dan

fotoperiodesitas.

5. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi keberlangsungan

makhluk hidup di bumi, termasuk tanaman.

B. Saran

1. Berikan pengetahuan kepada praktikan bagaimana cara memilih benih yang

baik.

2. Agar percobaan ini lebih teliti supaya hasilnya lebih maksimal dan

penempatan benih kacang hijau yang dibawah nungan lebih baik jika

diletakkan di dalam ruangan yang tidak tembus cahaya sehingga dapat

diamati dengan jelas perbedaannya.

3. Perhatikan praktikan pada saat menanam benih kacang hijau dan jagung, agar

apa yang ditanam tersebut bisa tumbuh dengan baik.

Page 19: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

4. Diharapkan kepada praktikan agar benar-benar mengamati tanaman yang

ditelitinya sesuia jadwal yang ditentukan.

Page 20: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

DAFTAR PUSTAKA

Djakfar, Z.R, Dartius, Ardi, Suryati, D, Yuliadi, E, Hadiyono, Sjofyan, Y, Aswad,

M, dan Sagiman, S. 1990. Dasar-dasar Agronomi. Palembang : BKS-B

USAID.

Fitter, A.H, dan Hay, R.K.M. 1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

J. Vink, G. 1984. Dasar-Dasar Usaha Tani di Indonesia. Jakarta : Yayasan Odor

Indonesia

Lakitan, B. 2000. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Oren L Justice dan Louis N Bass. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih.

Jakarta : raja Grafindo Persada.

Setiawan, Asep dan Wahju Qamara Mugnisyah. 1995. Pengantar Produksi Benih.

Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Suhardi. 2007. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Jakarta : Kanisius.

Sutopo, L. 1984. Teknologi Benih. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Tjitrosomo, S.S., Kusumaningrat, T., Sunarso, H., Mondong, R., Sudiato A. 1983.

Botani Umum I. Bandung : Angkasa Bandung.

Untung, K. 2001. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Jakarta : Universitas

Gajah Mada.

Page 21: LAPORAN PRAKTIKum INTENSITAS CAHAYA MATAHARI.doc

LAPORAN PRAKTIKUMDASAR-DASAR AGRONOMI

‘‘PENGARUH INTENSITAS CAHAYA MATAHARI’’

Oleh :DADANG PRADANA S

05111001079

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA2013