laporan praktikum genetika-media

9
Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4. LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA Tata Cara Menangani Lalat Buah (Droshophila Melanogaster ) Rifki Muhammad Iqbal 1211702067 Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung 2013 Abstrak Lalat buah merupakan hewan yang sangat mudah ditemui dimana-mana dan perkembangan hidupnya sangat mudah diamati, sebelum mengkultur lalat buah, yang pertama kali dilakukan adalah membuat media, Media adalah suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan kultur yang terdiri dari campuran zat makanan (nutrient) yang dibutuhkan makhluk hidup dalam melakukan aktifitas dan pertumbuhan selama hidupnya. Tujuan dilaksanakannya pengamatan ini adalah mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila melanogaster). Media yang digunakan pada praktikum ini yaitu dari bahan agar, pisang dan gula merah yang diblender, dan dimasukkan kedalam botol jam, media dibuat sebagai sumber nutrisi dan pendukung hidup Drosophila melanogaster. Kata kunci :Media, Nutrisi, Drosophila melanogaster Abstract Fruit fly is an animal that is very easily found everywhere and are very easy to observe his progress, before culturing fruit flies, the first time is to make media, media is a material that is used to grow cultures consisting of a mixture of nutrients (nutrients) that beings needed in conducting activities and growth during his lifetime. Purpose of the implementation of these observations is to know how to manufacture medium maintenance of fruit fly (Drosophila melanogaster). Media used in this lab are from material that, bananas and brown sugar in a blender, and put into bottles hours, the media created as a source of nutrition and life support Drosophila melanogaster. Keywords: Media, Nutrition, Drosophila melanogaster. Pendahuluan

Upload: rifki-muhammad-iqbal

Post on 18-Dec-2014

203 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA

Tata Cara Menangani Lalat Buah (Droshophila Melanogaster )

Rifki Muhammad Iqbal

1211702067

Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati

Bandung2013

Abstrak

Lalat buah merupakan hewan yang sangat mudah ditemui dimana-mana dan perkembangan hidupnya sangat mudah diamati, sebelum mengkultur lalat buah, yang pertama kali dilakukan adalah membuat media, Media adalah suatu bahan yang digunakan untuk menumbuhkan kultur yang terdiri dari campuran zat makanan (nutrient) yang dibutuhkan makhluk hidup dalam melakukan aktifitas dan pertumbuhan selama hidupnya. Tujuan dilaksanakannya pengamatan ini adalah mengetahui cara pembuatan medium pemeliharaan lalat buah (Drosophila melanogaster). Media yang digunakan pada praktikum ini yaitu dari bahan agar, pisang dan gula merah yang diblender, dan dimasukkan kedalam botol jam, media dibuat sebagai sumber nutrisi dan pendukung hidup Drosophila melanogaster.

Kata kunci :Media, Nutrisi, Drosophila melanogaster

Abstract

Fruit fly is an animal that is very easily found everywhere and are very easy to observe his progress, before culturing fruit flies, the first time is to make media, media is a material that is used to grow cultures consisting of a mixture of nutrients (nutrients) that beings needed in conducting activities and growth during his lifetime. Purpose of the implementation of these observations is to know how to manufacture medium maintenance of fruit fly (Drosophila melanogaster). Media used in this lab are from material that, bananas and brown sugar in a blender, and put into bottles hours, the media created as a source of nutrition and life support Drosophila melanogaster.

Keywords: Media, Nutrition, Drosophila melanogaster.

Pendahuluan Drosophilla melanogester

adalah sejenis serangga bersayao

yang masuk kedalam ordo

Page 2: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

Dipteral ( bangsa lalat ). Spesies

ini umumnya dikenal sebagai lalat

buah dalam istilah atau pustaka

biologi eksperimental dan

merupakan yang paling banyak

digunakan dalam penelitian

genetika, fisiologi dan evolusi

sejarah kehidupan

(Marnala,2010).

Medium pemeliharaan

stock Drosophilla melanogester

yang mula-mula dipergunakan

ialah campuran pisang ambon

dan tape ketela pohon dengan

perbandingan 6:1, medium

tersebut dipakai selama lebih dari

15 tahun. Pada tahun 1984 mulai

digunakan beberapa medium

yang dicobakan untuk

memelihara jenis-jenis Drosophilla

lainnya dan baru pada lima tahun

terakhir digunakan resep yang

baru. Hal ini disebabkan oleh

kualitas pisang dan tape yang

tidak pernah seragam, sehingga

dianggap perlu untuk

memperoleh medium yang lebih

padat dan dapat diandalkan.

Resep baru yang dipakai

merupakan modifikasi dari resep

yang telah ada dan disesuaikan

untuk kondisi Indonesia. (Marnala,

2010).

Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan

pada siklus hidup Drosophilla

melanogaster diantaranya

sebagai berikut (Purwoto,1994) :

1. Suhu lingkungan

Drosophilla melanogaster

mengalami siklus hidup selama 8-

11 hari dalam kondisi ideal.

Kondisi ideal yang dimaksud

adalah suhu sekitar 25-280C. Pada

suhu ini lalat akan mengalami

satu putaran siklus secara

optimal. Sedangkan pada suhu

rendah atau sekitar 180C, waktu

yang diperlukan untuk

menyelesaikan siklus hidupnya

relatif lebih lama dan lambat

sekitar 18-20 hari. Pada suhu

300C, lalat dewasa yang tumbuh

akan steril.

2. Ketersediaan Media Makanan

Jumlah telur Drosophilla

melanogaster yang dikeluarkan

akan menurun apabila

kekurangan makanan. Lalat buah

dewasa yang kekurangan

makanan akan menghasilkan

larva berukuran kecil. Larva ini

mampu membentuk pupa

berukuran kecil, namun seringkali

gagal berkembang menjadi

Page 3: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

individu dewasa. Beberapa dapat

menjadi dewasa yang hanya

dapat menghasilkan sedikit telur.

Viabilitas dari telur-telur juga

dipengaruhi oleh jenis dan jumlah

makanan yang dimakan oleh

larva betina.

3. Tingkat Kepadatan Botol

Pemeliharaan

Botol medium sebaiknya diisi

dengan medium buah yang cukup

dan tidak terlalu padat. Selain itu,

lalat buah yang dikembangbiakan

di dalam botol pun sebaiknya

tidak terlalu banyak, cukuo

beberapa pasang saja. Pada

Drosophilla melanogaster dengan

kondisi ideal dimana tersedia

cukup ruang, individu dewasa

dapat hidup sampai kurang lebih

40 hari. Namun, apabila kondisi

botol medium terlalu padat akan

menyebabkan menurunnya

produksi telur dan meningkatkan

jumlah kematian pada individu

dewasa.

4. Intensitas Cahaya

Drosophilla melanogaster

lebih menyukai cahaya remang-

remang dan akan mengalami

pertumbuhan yang lambat

selama berada di tempat yang

gelap.

Siklus hidup Drosophila

melanogaster relative singkat, hanya

sekitar 12 hari dalam temperature ruangan

(25oC). Temperatur yang dingin akan

membuat siklusnya menjadi lambat. Siklus

hidup lalat ini terdiri dari telur, larva, pupa.

Stadium larva terdiri dari tiga

sub stadium yang disebut instar.

Selama stadium larva

berlangsung, lalat buah belum

dewasa dan secara konstan

mengonsumsi nutrien yang cukup

untuk menjalani fase

metamorphosis dari pupa menjadi

dewasa. (Mustamin,2009).

Jika larva siap untuk menjadi

pupa, larva akan merangkak

menjauhkan diri dari medium

nutrisi dan mendekati tempat

yang dirasa nyaman untuk

menempelkan diri pada saat

menjadi pupa yang biasanya akan

berwarna gelap. Fase

metamorphosis dari belatung

(Larva) menjadi lalat dewasa

terjadi di dalam pupa.Walaupun

pupa ini berwarna gelap, tetapi

terlihat transparan, sehingga

mudah untuk dilakukan

pengamatan. Setelah fase

Page 4: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

metamorphosis selesai, lalat

dewasa akan keluar dari pupa.

(Purwoto,1994).

Lalat yang baru keluar dari

pupa tidak sepenuhnya dewasa,

baru setelah beberapa jam

kemudian lalat ini menjadi lalat

yang betul-betul dewasa. Setelah

12 jam keluar dari pupa, lalat ini

akan mencari pasangannya. Lalat

betina menyimpan lalat jantan di

dalam tubuhnya sampai telur

dapat diproduksi. Lalat jantan

dapat dibedakan dari lalat betina.

Lalat jantan pada kaki depannya

terdapat sex comb (Suryo,1997).

Metode Praktikum

Alat yang diperlukan dalam

praktikum kali ini meliputi: Botol

Kultur, Timbangan, Lumpang dan

Mortir atau bisa juga

menggunakan blender, Pengaduk,

Kompor, Panci, Botol jam dan

Sponge. Semantara Bahan yang

diperlukan meliputi: pisang

ambon, gula merah dan aquadest.

Langkah pertama adalah membuat medium

pemeliharaan untuk lalat buah dengan ½

resep yang digunakan yaitu dengan

menghaluskan 300 gr pisang ambon, 75 gr

gula merah dan 200 ml aquadest dengan

menggunakan blender. Setelah halus

masukkan medium tersebut kedalam botol

kultur sebanyak ±1/4 bagian, kemudian

masukkan sepasang lalat buah

(Drosophilla melanogaster) kedalamnya,

tutup bagian atas botol kultur dengan

menggunakan sponge. Kemudian dikultur

selama ±1 minggu dan amati

perkembangan yang terjadi.

Hasil Pengamatan

- Bahan-bahan berupa 200 ml aquadest,

75 gram gula merah, 3,5 gram agar-

agar dan 300 gr pisang ambon

disiapkan dan ditimbang

menggunakan neraca analitik.

- Panaskan 200 ml aquadest dengan

menggunakan panci tambahkan 3,5

gram agar-agar sambil diaduk hingga

mendidih, masukan 75 gram gula

merah aduk hingga larut.

- 300 gram pisang ambon dihaluskan

dengan cara diblender lalu

dimasukkan kedalam campuran tsb

dan dimasak hingga matang.

- Campuran didinginkan dan

dimasukkan kedalam botol kultur

masing-masing 20 ml per botol.

- Pasang kertas saring, lalu tutup bagian

atas botol kultur dengan sumbat busa

dan taburkan sedikit fermipan.

- Pengkulturan dilakukan selama 1

minggu.

Page 5: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

Gambar. Media APRG

Pembahasan

Pada percobaan kali ini praktikan

melakukan pembuatan media yang

digunakan untuk mengkultur Drosophila

melanogaster. Media yang dibuat sangat

mudah namun karena alat dan bahan yang

ada hanya terbatas maka media yang

dibuat secukupnya dengan komposisi yang

ditentukan.

Dari hasil pengamatan cara

pembuatan medium lalat buah yang terbuat

dari bahan-bahan campuran berupa pisang

ambon, gula merah, agar-agar, air dan

fermipan.

Setiap bahan-bahan tersebut memiliki

fungsi masing masing. Fungsinya antara

lain :

1. Pisang ambon memiliki aroma

tersendir isehingga meransang

datangnya lalat buah (Drosophila

melanogaster) pada medium.

2. Gula merah berfungsi memberi rasa

manis pada medium. Selain itu juga

sangat dibutuhkan oleh lalat buah

betina untuk menghsilkan telur.

3. Agar-agar berfungsi untuk

memadatkan medium ketika disimpan

pada botol selai.

4. Kertas saring berfungsi untuk

menyerap kelebihan air pada medium

dan juga sebagai tempat lalat buah

bertelur.

5. Fermipan berfungsi untuk

memadatkan media.

Cara pembuatan medium lalat buah

(Drosophila melanogaster) yang telah

dilakukan merupakan resep baru yang

mengandung nutrient yang mudah

digunakan. Seperti karbohidrat, protein,

mineral dan vitamin. Karbohidrat dan air

merupakan sumber energy bagi aktivitas

lalat buah. Protein dibutuhkan untuk

kematangan seksual dan produksi telur,

sehingga jika lalat ini mau makan ia akan

membuat saluran didalam medium

tersebut. Maka hal ini sesuai dengan

literatur.

Selama makan, larva membuat

saluran-saluran di dalam medium, dan jika

terdapat banyak saluran maka

pertumbuhan biakan dapat dikatakan

berlangsung baik. Larva yang dewasa

Page 6: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

biasanya merayap naik pada dinding botol

atau pada kertas tissue dalam botol.

(Ashburner,1989).

Dan disini larva akan melekatkan

diri pada tempat kering dengan cairan

seperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar

ludah dan kemudian membentuk pupa.

Ideal atau tinggi dan perlakuan yang

diberikan masing-masing praktikan seperti

pemberian intensitas cahaya (botol

diletakkan di tempat gelap atau terang).

Dalam mengembang biakkan

Drosophila melanogaster dalam botol

medium teramati adanya kontaminasi

dengan tumbuhnya jamur diatas medium

tersebut. Tumbuhnya jamur merupakan

kelemahan dari media ini, karena

disebabkan oleh tempat yang lembab

sehingga jamur mudah tumbuh apabila

disimpan ditempat seperti itu terutama

pada cahaya yang kurang.Sedangkan

kelebihannya yaitu media ini mudah dibuat

dengan alat dan bahan yang mudah

didapat. Namun pada praktikum ini kami

tidak menggunakan fermipan karena lupa,

sehingga media dalam botol jam sedikit

mencair.

Kesimpulan

Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan beberapa hal meliputi:

- Media Pertumbuhan Drosophilla

menggunakan medium APRG dengan

bahan-bahan meliputi 300 gram

pisang ambon, 75 gr gula merah, 200

ml aquadest dan 3,5 gr agar-agar.

- Media dibuat sebagai sumber nutrisi

dan pendukung hidup Drosophila

melanogaster

- Tingkah laku Drosophilla didalam

gelas lebih sering berada diatas spons

karena mendekati sumber udara

- Keadaan media mempengaruhi

keadaan Drosophilla didalam gelas.

- Pada tata cara penanganan lalat

Drosophila melanogaster harus

mengikuti proses dari pembuatan

media yang baik dan langkah

penangkapan yang benar

- Drosophila melanogaster banyak

terdapat buah-buahan yang sudah

matang/masak bahkan dibuah-buahan

yang sudah busuk

Daftar Pustaka

Ashburner, Michael. 1989.

Drosophila, A Laboratory

Handbook. Coldspring Harbor

Laboratory Press. USA.

Marnala. 2010. Siklus hidup lalat buah.

Tersedia:

[http://www.marnala.co.cc/2010/07/

Teknik Dasar Genetika.html.]

diakses tanggal 22 April 2013 pukul

22.30 WIB.

Page 7: Laporan Praktikum Genetika-media

Laporan Praktikum Genetika, 2013, 4.

Mustamin, K. 2009. Buku Dasar Genetika.

Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Alaudin Makassar: Makassar.

Purwoto dan Wiryosoewarto. 1994.

Genetika dan Evolusi Cetakan I.

Depdikbud: Jakarta.

Suryo. 1997. Genetika Strata 1.

Universitas Gadjah Mada Press :

Yogyakarta.