laporan praktikum fisiologi kelelahan otot
DESCRIPTION
fisioTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI
KELELAHAN OTOT
Nama : Indah Putri Arifiana DewiNIM : 141610101057
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS JEMBER
2014
DAFTAR ISI
JUDUL...................................................................................................................1
Daftar isi................................................................................................................2
BAB I. DASAR TEORI........................................................................................3
BAB II.METODE PERCOBAAN.........................................................................5
BAB III. HASIL PERCOBAAN.........................................................................11
BAB IV. PEMBAHASAN..................................................................................15
BAB V. KESIMPULAN.....................................................................................18
BAB VI. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................19
2
BAB I
DASAR TEORI
1.1 Dasar Teori
Kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi
semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta
ketahanan tubuh (Tarwaka, 2004). Kelelahan adalah aneka keadaan yang
disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja (Sumamur, 1989). Kelelahan kerja
akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja (Eko Nurmianto,
2003).
Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk
suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologi, dan gejala yang ditunjukan tidak hanya
berupa berkurangnya tekanan fisik, namun juga pada makin rendahnya gerakan. Pada
akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang kurang menguntungkan
seperti: melemahnya kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan
meningkatnya kesalahan dalam melakukan kegiatan kerja, sehingga dapat mempengaruhi
produktivitas kerjanya.Gejala Kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar
atau external signs (AM Sugeng Budiono, 2003)
Dua teori tentang kelelahan otot yaitu teori kimia dan teori saraf pusat terjadinya
kelelahan. Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah
akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab
hilangnya efisiensi otot. Sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan saraf adalah
penyebab sekunder. Sedangkan pada teori saraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia
hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan
dihantarkannya rangsangan saraf melalui saraf sensoris ke otak yang disadari sebagai
kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan
gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel saraf menjadi berkurang.
Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot
dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Dengan demikian semakin lambat
gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang (Tarwaka, 2004).
3
Faktor-Faktor Penyebab Kelelahan Otot
Telah diketahui bahwa kelelahan otot merupakan ketidakmampuan otot untuk
berkontraksi secara cepat dan kuat. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kelelahan otot.
1. Pengosongan ATP-CP
ATP merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC untuk resintesa protein
secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi
pengosongan fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan kelelahan. Selain itu ada
peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam intraselular yang diakibatkan penumpukan
asam laktat.
2. Pengosongan Simpanan Glikogen Otot
Pengosongan glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit – 4
jam). Karena pengosongan glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan
kontraktil. Faktor lain penyebab kelelahan, antara lain rendahnya tingkat glukosa
darah yang menyebabkan pengosongan glikogen hati, pengosongan cadangan
glikogen otot yang menyebabkan kelelahan otot lokal, dehidrasi dan kurangnya
elektrolit yang menyebabkan temperatur meningkat.
3. Akumulasi Asam Laktat
Akumulasi asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh
darah.Menyebabkan konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun.Ion H+ menghalangi
proses eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum sarkoplasmik.
Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+ oleh troponin. Ion H+ juga akan
menghambat kegiatan fosfo-fruktokinase.
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan mengenai kelelahan otot (ergonomik) kali ini adalah untuk mengetahui
faktor apa saja yang mempengaruhi timbulnya kelelahan dan bagaimana metode
menghilangkan kelelahan itu.
4
BAB II
METODE PERCOBAAN
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut:
(1) Ergometer (9) Matras
(2) Kimograf (10) Manik-manik
(3) Sphygomomanometer (11) Dumbbell 0,5 kg
(4) Metronom (12) Penggaris siku-siku besar
(5) Stopwatch (13) Benang dan jarum jahit
(6) Stopwatch (14) Penutup mata
(7) Medline (meteran) (15) Lap putih
(8) Alat pengikat lengan atas
2.2 Cara Kerja
Percobaan berikut dilakukan pada orang coba yang berbeda. Serta lakukan dua kali
yaitu pada laki-laki dan perempuan. Jika karena suaru sebab tidak dapat dibuat
berpasangan maka orang coba dengan jenis kelamin yang terbatas tersebut dapat dilakukan
pengujian lagi dengan waktu istirahat sekurang-kurangnya 10 menit. Sebelum percobaan
dimulai ukur dan lingkar lengan atas, lengan bawah, panjang telapak tangan sampai ujung
jari tengah dengan Medline (meteran)
2.2.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan
(1) Siapkan Ergometer dan Kimograf. Selanjutnya, atur posisi kedua alat sedemikian rupa
agar alat pencatat ergometer berada ditengah kertas Kimograf dan dapat dijalankan
tanpa hambatan.
(2) Dudukkan orang coba dalam posisi tegak lurus.
5
(3) Orang coba meletakkan lengan bawah kanannya di atas landasan alat Ergometer
sedang jari telunjuk memegang pelatuk penarik beban Ergograf. Sementara itu, tangan
kiri diistirahatkan di atas meja (mata ditutup).
(4) Lakukan tarikan setiap 3 detik mengikuti irama Metronom dengan sekuat-kuatnya
tanpa mengikutsertakan jari lainnya, otot tangan dan lengan. Lakukan aktifitas ini
sampai dengan penurunan hasil pencatatan melampaui setengah tinggi pencatatan
awal. Apabila pencatatan telah menunjukkan setengah hasil pencatatan awal, orang
coba dinyatakan telah mengalami kelelahan. Pada saat melakukan percobaan, orang
coba hendaknya memusatkan perhatiannya pada tugas ini.
(5) Segera setelah selesai percobaan dengan tangan kanan berhenti. Amati kekuatan
kontraksi otot jari tangan yang ditunjukkan dengan tinggi pencatatan yang dapat
dibaca dari kertas kimograf dan hitung waktu yang hilangnya kelelahan sejak detik ke-
0 (amati perubahan rasa nyeri, suhu, warna dan ekskresi keringat).
(6) Segera setelah berhenti percobaan pada tangan kanan, tarik ergograf pada tangan kiri
segera dimulai dan lakukan pengamatan seperti pada tangan kiri.
(7) Ulangi percobaan butir 1-6 pada orang coba dengan jenis kelamin berbeda.
(8) Catatan seluruh hasil percobaan.
2.2.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan
(1) Percobaan ini dilakukan oleh 2 orang coba dengan jenis kelamin berbeda yang lain,
(2) Pasangkan manset sphygmomanometer pada lengan atas kanan orang coba dan
pompalah manset sampai tekanan lebih kurang 20 mmHg di bawah tekanan systole
pada tangan kanan,
(3) Lakukan tarikan ergograf setiap 3 detik menurut irama metronom sampai terjadi
penurunan pencatatan lebih dari setengan tinggi pencatatan awal,
(4) Segera setelah percobaan dengan tangan kanan berhenti, amatilah kekuatan kontraksi
otot jari tangan yang ditunjukkan dengan tinggi pencatatan yang dapat dibaca dari
kertas kimograf dan hitung waktu yang hilangnya kehilangan sejak detik ke-0 (amati
perubahan rasa nyeri, suhu, warna dan ekskresi keringat).
6
(5) Segera setelah selesai percobaan dengan tangan kanan berhenti, lakukan pemijatan
hingga kelelahan menghilang,
(6) Segera setelah selesai percobaan dengan tangan kanan berhenti, amati kekuatan
kontraksi otot jari tangan yang ditunjukkan dengan tinggi pencatatan yang dapat
dibaca dari kertas kimograf dan hitung hilangnya kelelahan sejak detik ke-0 (amati
perubahan rasa nyeri, suhu, warna dan ekskresi keringat).
(7) Ulangi percobaan butir ke 1 – 8 pada orang coba dengan jenis kelamin berbeda.
2.2.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan
(1) Percobaan ini dilakukan oleh 2 orang coba dengan jenis kelamin berbeda yang lain,
(2) Lakukan tarikan ergograf dengan tangan kanan setiap 3 detik menurut irama
metronom sampai terjadi penurunan pencatatan lebih dari setengan tinggi pencatatan
awal,
(3) Segera setelah percobaan dengan tangan kanan berhenti, amatilah kekuatan kontraksi
otot jari tangan yang ditunjukkan dengan tinggi pencatatan yang dapat dibaca dari
kertas kimograf dan hitung waktu yang hilangnya kehilangan sejak detik ke-0 (amati
perubahan rasa nyeri, suhu, warna dan ekskresi keringat).
(5) Segera setelah selesai percobaan dengan tangan kanan berhenti, lakukan pemajanan
dengan sinar infra merah hingga kelelahan menghilang. Amatilah waktunya.
Pemajanan sinar infra red dilakukan dalam jarak 30 cm dari permukaan kulit.
(6) Lakukan prosedur yg sama pada jari kiri. Segera setelah tarikan jari kiri menujukkan
setengah panjang awal, celupkan lengan bawah kedalam air es dengan suhu 200C
selama 5 menit,
(7) Selanjutnya lakukan tarikan ergograf kembali sampai timbul kelelahan,
(8) Segera setelah selesai percobaan dengan tangan kiri berhenti. Amati kekuatan
kontraksi otot jari tangan yang ditunjukkan dengan tinggi pencatatan yang dapat
dibaca dari kertas kimograf dan hitung waktu yang hilangnya kelelahan sejak detik ke-
0 (amati perubahan rasa nyeri, suhu, warna dan ekskresi keringat). Catat waktu
timbulnya kelelahan,
7
(9) Ulangi percobaan butir ke 1 – 8 pada orang coba dengan jenis kelamin berbeda
2.2.4 Pengaruh Kerja dan Kekuatan Pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
(1) Siapkan dua orang coba yang berbeda (laki-laki dan perempuan),
(2) Orang coba dalam keadaan duduk tegak, dengan membawa dumbell sebesar 0,5 kg.
Lengan atas bergerak bebas,
(3) Lakukan gerakan siku dengan pergelangan tangan setiap 2 detik sesuai irama
metronome dari samping ke depan,
(4) Hitung waktu dan jumlah gerakan hingga timbul kelelahan,
2.2.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja
(1) Siapkan 2 orang coba yang berbeda (laki-laki dan perempuan),
(2) Orang coba masukkan benang kedalam jarum dengan untaian berurut (5 bentuk
manik-manik yang tersedia dengan urutan yang sama dengan untaian seri pertama)
selama 10 menit,
(3) Istirahat 5 menit kemudian lakukan percobaan butir ke 2,
(4) Hitung waktu dan jumlah gerakan hingga timbul kelelahan,
(5) Hitung jumlah seri manik yang sama urutannya di setiap 5 butir manik,
(7) Catat apa yang dirasakan orang coba,
2.2.6 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh
2.2.6.1 Kepala dan Leher
(1) Dudukkan orang coba dalam posisi tegak,
(2) Tundukkan anterior (anterior fleksi) kepala,
8
(3) Hitung waktu timbulnya kelelahan,
(4) Ulangi percobaan ini untuk miring ke samping (Lateral fleksi), memalingkan kepala
ke samping (rotasi), dan tengadah (extensi),
(5) Hitung waktu timbulnya kelelahan,
(6) Catat apa yang dirasakan orang coba.
Gambar : Gerakan kepala, (a) ekstensi; (b) anterior fleksi, (c) lateral fleksi dan (d) rotasi
2.2.6.2 Bahu
(1) Dudukkan orang coba dalam posisi tegak,
(2) Angkat bahu maksimal dengan tangan terjuntai ke bawah,
(3) Hitung waktu timbulnya kelelahan,
(4) Ulangi percobaan ini untuk gerakan mengangkat bahu dan lengan atas sebidang,
(5) Hitung waktu timbulnya kelelahan,
(6) Catat apa yang dirasakan orang coba.
2.2.6.3 Punggung
(1) Dudukkan orang coba dalam posisi berdiri,
(2) Gerakkan badan dan kepala ke depan (kaki tegak lurus lantai) membentuk sudut 1350,
dengan tangan terjuntai ke bawah,
9
(3) Hitung waktu timbulnya kelelahan,
(4) Ulangi percobaan ini untuk gerakan mengangkat lengan atas sebidang dengan bahu,
(5) Hitung waktu timbulnya kelelahan,
(6) Catat apa yang dirasakan orang coba
10
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.2.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan
Jenis
kelaminKanan/kiri
Waktu sampai
terjadi lelahPerubahan yang terjadi
Waktu sampai
lelah hilang
Perempuan 7’43”/4’10”Tangan nyeri dan sedikit
merah pada suhu sama1’2”/54”
Laki-laki 2’10”/1’09”Tangan nyeri dan sedikit
merah pada suhu sama1’54”/2’5”
3.2.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan
Jenis
kelaminKanan/kiri
Waktu sampai
terjadi lelahPerubahan yang terjadi
Waktu sampai
lelah hilang
Perempuan 3’21”/2’50”Tangan merah dan
terasa nyeri1’28”/1’15”
Laki-laki 5’54”/2”26’Tangan merah dan
terasa nyeri2’57”/1’54”
3.2.3 Pemulihan Suhu dingin dan panas pada kelelahan
Jenis
kelaminKanan/kiri
Waktu sampai
terjadi lelahPerubahan yang terjadi
Waktu sampai
lelah hilang
Perempuan 2’8”/1’58”Tangan merah dan suhu
naik1’5”/51”
Laki-laki 1’45”/1’54”Tangan merah dan suhu
naik1”/51”
11
3.2.4 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Jenis kelamin Waktu lelah Banyak gerakan
Perempuan 1’55” 51 gerakan
Laki-laki 4’1” 120 gerakan
3.2.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja
Jenis kelamin waktu Jumlah manik Yang dirasakan
Perempuan 20 menit 66 Mata lelah
Laki-laki 20 menit 53 Nervus
3.3.6 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh
Lokasi Waktu Perasaan
Kepala dan leher (anterior) 5’2” Terasa ada beban di bahu belakang
Kepala dan leher (lateral) 2’3” Bahu terasa berat
Kepala dan leher (rotasi) 3’1” Bahu terasa berat
Kepala dan leher (ekstensi) 1’33” Nyeri pada otot leher depan dan leher
belakang
Bahu maximal 1’7” Bahu terasa berat
Bahu dengan tangan sebidang
bahu
1’36” Terasa pusing serta punggung sakit
Punggung dengan tangan
sebidang bahu
2’26” Lengan atas dan siku tangan terasa berat
Punggung dengan lengan
sebidang bahu
1’16” Lengan atas dan siku tangan terasa berat dan
punggung terasa sakit
PERTANYAAN :
12
1. Bagaimana pengaruh kelelahan pada ketelitian? Jelaskan mekanismenya!
Kelelahan otot menyebabkan ketelitian kerja semakin berkurang.
Mekanisme : Suplai nutrisi & oksigen dalam darah ke otak menurun sehingga terjadi
kelelahan otot (kelelahan meningkat hampir sebanding langsung dengan kecepatan
penurunan glikogen otot) penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromukular menurun
sehingga menyebabkan berkurangnya ketelitian
2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja? Jelaskan
mekanismenya!
Setelah orang coba mengalami kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan
sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian manik-
manik.
Mekanisme : Saat kelelahan terjadi penumpukan asam laktat dan penurunan energi sehingga
kecepatan kerja menurun. Hal itu menyebabkan perlu waktu yang lama untuk menyelesaikan
pekerjaan.
3. Bagaiman pengaruh istirahat pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Istirahat pada kelelahan dapat memulihkan proses kontraksi otot
Mekanisme : fisik yang melakukan kerja mengakibatkan akumulasi asam laktat
sehingga dapat dipecah kembali. Bila terdapat cukup oksigen tubuh kembali mendapatkan
sumber energi baru untuk dipakai lagi.
4. Bagaimana pengaruh infra red kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Pengaruh sinar infra red akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh
kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah.
Mekanisme : Vasodilatasi pembuluh darah oleh suhu panas sehingga suplai oksigen dalam
darah mengalir lancar.
5. Bagaimana pengaruh pemijatan pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Dengan melakukan pemijatan pada bagian yang mengalami kelelahan akan terjadi proses
pemulihan otot untuk kembali melakukan kerja berikutnya lebih cepat dan optimal.
Mekanisme : setelah dipijat aliran darah ke otot pada jari akan lebih lancar sehingga jumlah
oksigen akan lebih banyak dari sebelumnya. Oksigen berguna dalam proses pembakaran
untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat dan otot dapat bekerja
lebih lama.
6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
13
Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkan vasokntriksi dan
memperpanjang lama kerja dan cepat lelah.
Mekanisme : Vasokonstriksi oleh suhu dingin menyebabkan suplai oksigen tidak lancar /
berkurang jadi otot pun menjadi cepat lelah.
7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan? Jelaskan mekanismenya!
Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan meningkatkan temperatur
kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga panas akan menyebabkan kontaksi ototnya
lebih besar daripada suhu dingin.
Mekanisme : Vasodilatasi pembuluh darah oleh suhu panas akan mensuplai oksigen dalam
darah sehingga darah mengalir lancar.
8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah? Mengapa jelaskan
dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi dapat mengurangi keletihan kerja!
Ya, karena kelelahan otot terjadi pada posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan
gravitasi bumi. Serta pada posisi tangan baik pada laki-laki / perempuan diperoleh bahwa
tangan kiri lebih cepat merasakan lelah daripada tangan kanan. Dan dari berbagai posisi
tangan yang paling cepat lelah pada gerakan yang dilakukan dari samping ke bawah
(vertikal). Keletihan kerja yang dialami oleh dokter gigi dapat diatasi dengan cara
menyediakan kalori yang cukup sebagai input tubuh, menggunakan metode yang baik saat
bekerja, memperhatikan kemampuan tubuh dan memperhatikan waktu kerja yang teratur
serta berusaha mengurangi ketegangan-ketegangan akibat kerja.
14
BAB IVPEMBAHASAN
4.1 Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan
Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa kelelahan otot timbul akibat kontraksi otot
yang kuat dan lama yang semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot
kekurangan energi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot antara lain
adanya penumpukan asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar, vasokonstriksi akibat
suhu dingin, posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi dan juga jenis
kelamin.
Pada wanita kelelahan ototnya lebih cepat daripada laki-laki. Karena massa otot laki-
laki lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Adanya perbedaan hormonal antara pria &
wanita. Laki-laki dapat menyimpan glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energi
sehingga terjadinya kelelahan otot lebih lama.
Testosteron yang disekresi oleh testis pria memiliki efek anabolik yg kuat thd penyimpanan
protein yg sangat besar di setiap tempat dalam tubuh, terutama di dalam otot
Estrogen diketahui meningkatkan penimbunan lemak pada wanita
Adanya pengaruh latihan menyebabkan ukuran otot semakin besar sehingga glikogen yang
tersimpan semakin banyak, lalu terjadilah ketahanan terhadap kelelahan semakin meningkat.
Sedangkan pengaruh istirahat terhadap kelelahan kerja otot adalah istirahat mampu
memulihkan kontraksi otot. Karena setelah istirahat aliran darah ke otot pada jari akan lebih
lancar sehingga pasokan oksigen akan lebih banyak dari sebelumnya. Oksigen berguna dalam
proses pembakaran untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat dan
otot dapat bekerja lebih lama.
4.2 Pengaruh Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh peredaran darah yang tidak lancar. Peredaran
darah yang tidak lancar akan mempercepat terjadinya kelelahan otot. Karena dapat
mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu. Pemompaan manset pada lengan
untuk pembendungan aliran darah ke daerah ekstrimitas sehingga suplai darah yang
mengandung nutrisi dan O2 tidak ada. kemudian asam laktat (penumpukan pada saat
kontraksi) tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi menyebabkan kelelahan terjadi
lebih, ” Ketika kontraksi, akan ada penumpukan asam laktat akibat pengubahan glikogen
(gula otot) menjadi sumber energi. Dan karena tidak terdapat suplai oksigen, maka asam
15
laktat tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya kelelahan terjadi lebih
cepat.
Pemijatan pada orang coba yang mengalami kelelahan otot dapat memulihkan
kelelahan yang terjadi karena pemijatan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses
pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat
4.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan
Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkan
vasokntriksi dan memperpanjang lama kerja dan cepat lelah. Dengan mekanisme yaitu :
Vasokonstriksi oleh suhu dingin menyebabkan suplai oksigen tidak lancar / berkurang jadi
otot pun menjadi cepat lelah.
Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga panas akan
menyebabkan kontaksi ototnya lebih besar daripada suhu dingin. Dari teori vasodilatasi
pembuluh darah oleh suhu panas menyebabkan suplai oksigen dalam darah mengalir lancar.
4.4 Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan
Sedangkan pada posisi tubuh juga mempengaruhi kelelahan otot. Pada umumnya
tangan kanan lebih sering digunakan atau difungsikan. Makin banyak otot yang
dipakai, makin besar ukuran dan kekuatannya. Serta posisi atau gerakan bagian tubuh yang
melawan gravitasi bumi juga akan mengakibatkan lelah otot.
4.5 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak dan Jari Tangan
Makin banyak otot yang dipakai, makin besar ukuran dan kekuatannya dan juga
sebaliknya yang jarang dipakai timbulnya kelelahan akan lebih cepat. Dan saat melakukan
aktivitas dengan membawa dumbell, kelelahan yang paling dirasakan adalah telapak dan jari
tangan.
4.6 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus
Setelah kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunansehingga memerlukan
waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian manik-manik. Mekanismenya
yaitu: Saat kelelahan terjadi penumpukan asam laktat sehingga penurunan energi
menyebabkan kecepatan kerja menurun dan perlu waktu lebih lama untuk menyelesaikan
pekerjaan.
4.7 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja
Kelelahan otot juga akan mengakibatkan menurunnya ketelitian kerja seseorang
karena penurunan penyebaran sinya saraf (kelelahan meningkat hampir sebanding langsung
16
dengan kecepatan penurunan glikogen otot) menyebabkan penyebaran sinyal saraf
melalui hubungan neuromukular menurun sehingga berkurangnya ketelitian.
4.8 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh
Pemulihan kelelahan otot pada berbagai posisi tubuh (kepala, leher, bahu, dan
punggung) juga akan mengakibatkan kelelahan Gerakan yang paling cepat menimbulkan
kelelahan adalah:
a. Gerakan kepala dan leher
Ekstensi
b. Gerakan bahu
mengangkat mengangkat bahu dan lengan atas sebidang
c. Gerakan punggung
mengangkat lengan atas sebidang dengan bahu
Pada posisi ekstensi terdapat ketidakseimbangan kebutuhan energi oleh karena posisi tubuh
yang melawan gravitasi bumi, menyebakan cepat merasa lelah
Pada posisi mengangkat bahu dan lengan atas sebidang, lebih banyak otot yang berkontraksi
sehingga semakin cepat terjadi pembendungan aliran darah di satu sisi mengakibatkan
beberapa bagian tubuh yang tidak teraliri darah merasakan seperti kesemutan.
17
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot adalah:
- Penumpukan asam laktat
- Peredaran darah yang tidak lancar
- Vasokonstriksi akibat suhu dingin
- Posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi
2. Akibat terjadinya kelelahan otot:
- Penurunan kecepatan kerja
- Penurunan ketelitian kerja
3. Pemulihan otot dapat dilakukan dengan:
- Istirahat
- Pemijatan
- Penyinaran dengan Infra Red
18
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Guyton. 2001. text book of medical phsyiologi. Saunders, Newyork
Sloane, Ethel.2001.anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC
Tarwaka, Bakri, S. & Sudiajeng, L., 2004. Ergonomic untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja
dan produktivitas. Surakarta: UNIBA Press.
W.F. Ganong. 2000. review of medical physiology. Lithographed in USA ,California
19