laporan praktikum kelelahan otot
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Kelelahan ototTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Kelelahan akibat kerja adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan
secara subjektif yang terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga
menyebabkan ketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta
ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan
kelelahan fisik. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi otot yang kuat dan lama. Pada
keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut
otot kekurangan energi.
Tenaga mekanik yang timbul pada kontraksi otot merupakan hasil proses kimiawi
cadangan tenaga dalam otot. Sumber tenaga yang paling penting bagi kerja otot adalah
glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa menjadi tenaga dan asam laktat.
Penumpukan asam laktat ini yang akan menyebabkan terjadinya rasa nyeri pada otot. Proses
metabolisme glukosa menjadi ATP dan asam laktat berdasarkan kebutuhan oksigennya ada 2
macam yaitu aerobik (butuh oksigen) dan anaerobik (tidak butuh oksigen).
Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot terganggu
sehingga terjadi penurunan kekuatan konttraksi. Pemijatan yang mengalami kelelahan akan
memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses pemulihan berjalan lebih cepat.
II. Tujuan
- Melihat pengaruh beberapa faktor terhadap kerja (kontraksi) dan kelelahan otot.
1
BAB II
DASAR TEORI
Kelelahan otot merupakan suatu keadaan dimana otot tidak dapat mempertahankan gaya
atau kontraksi yang diberikan. Untuk berkontraksi otot memerlukan tenaga (energi). Energi itu
berasal dari energi yang tersimpan di dalam sel-sel otot. Otot dalam keadaan bekerja juga
menghasilkan zat-zat sisa yang disebut asam susu atau asam laktat. Asam laktat ini akan dibawa
oleh darah untuk dibuang di luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat tertimbun
dalam otot, sehingga menimbulkan rasa kelelahan atau pegal-pegal.Keadaan ini sering terjadi
saat kita melakukan kerja yang berat. Untuk menguraikan asam laktat dibutuhkan oksigen yang
cukup banyak. Penyebab lain dari kelelahan otot terletak dalam serabut otot itu sendiri.
Kelelahan dikarenakan kegagalan pasokan darah untuk memasok elemen metabolisme yang
esensial. Kurangnya oksigen dan akumulasi metabolit asam mungkin terlibat di sini.
Kemungkinan lain adalah keterlibatan respons volunter terhadap kelelahan otot pusat-pusat yang
lebih tinggi yang akan menyebabkan kelelahan, keduanya dapat mengganggu fungsi yang
efisien. Selain itu, terdapat pula komponen psilkologik dalam kelelahan yang sebagian besar
tergantung pada motivasi.
Kelelahan otot adalah suatu penurunan kapasitas otot dalam bekerja akibat kontraksi
yang berulang.Kontraksi otot yang berlangsung lama mengakibatkan keadaan yang disebut
dengan kelelahan otot.Otot yang lelah menunjukkan kurangnya kekuatan, bertambahnya waktu
kontraksi dan relaksasi, berkurangnya koordinasi serta otot menjadi bergetar.
Menurut A.M. Sugeng Budiono, dkk. (2000) gejala kelelahan otot dapat terlihat dan
tampak dari luar (external signs). Dalam beberapa pekerjaan, kelelahan otot ditandai dengan :
a) Menurunnya ketinggian beban yang mampu diangkat.
b) Merendahnya kontraksi dan relaksasi.
c) Interval antara stimulusdan awal kontraksi menjadi lebih lama.
Menurut Anies (2002) dalam upaya menghadapi kelelahan otot dapat dilakukan
beberapa cara yaitu :
a) Seleksi yang baik yaitu dipilih tenaga kerja yang berkondisi prima.
b) Pengaturan jadwal dan istirahat.
2
c) Ruang istirahat dimaksudkan agar tenaga kerja tidak beristirahat disembarang tempat.
Menurut Claman, H.P., dkk., (1979) dan Komi, P.V., dkk., (1979) banyak bukti-bukti yang
mendukung dan menentang bahwa, kelelahan otot local disebabkan oleh kegagalan
neuromuscular junction. Bentuk kelelahan ini nampaknya umum terjadi pada kesatuan motor
otot putih (Claman, H.P., dkk., 1979, dan Komi, P.V, dkk, 1979), dan boleh dianggap sebagian
terbesar kelelahan dari serabut –serabut otot putih jika dibandingkan dengan serabut-serabut otot
merah. Kegagalan dari neuromuscular junction untuk memancarkan rangsangan-rangsangan
persyarafan ke serabut-serabut otot adalah factor terbesar yang menyebabkan penurunan
pengiriman bahan-bahan kimia, asetilkolin dari akhiran syaraf.
Beberapa faktor yang terlibat didalam kelelahan itu adalah mekanisme kontraktil itu sendiri.
Beberapa diantaranya adalah :
Penumpukan asam laktat
Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah
lama dicurigai. Bagaimanapun juga, baru belakangan ini orang menentukan hubungan
antara penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan
(ukuran dari kelelahan).
Apabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak
tegangan otot menurun. Jadi bias diartikan bahwa besarnya kelelahan pada serabut-
serabut otot putih berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk
asam laktat.
Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan
selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang karenanya
asam laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung
kepada efek asam laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H) (Strauss,
R.H. 1979).
Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun.
Di pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh
menurunnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan
kapasitas mengikat troponin. Di lain pihak peningkatan konsentrasi ion H juga
3
menghambat kegiatan fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam anaerobic
glikolisis. Demikian lambatnya hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk
energy.
Pengosongan penyimpanan ATP dan PC
Karena ATP merupakan sumber energi secara langsung untuk kontraksi otot, dan
PC dipergunakan untuk Resintesa ATP secepatnya, pengosongan Fosfagen intraseluler
mengakibatkan kelelahan. Bagaimana penyelidikan terhadap manusia telah
disimppulkan, bahwa kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen didalam otot (FOX,
E.L.1989). Suatu kesimpulan yang sama telah diperoleh dari hasil penelitian terhadap
otot katak yang dipotong pada otot sartoriusnya.
Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi
ATP didaerah miofibril mungkin lebih berkurang daripada dalam otot keseluruhan. Oleh
karena itu, ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi
penurunan yang moderat dari jumlah total ATP didalam otot. Kemungkinan yang lain
adalah bahwa hasil energi didalam pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yamg
tersedia didalam batas-batas untuk kontreaksi otot. (Holloszy, J.O.,1984 dan DeVries,
H.A., 1986).
Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi
ion H dalam jumlah kecil sampai besar didalam intraseluler, dan merupakan penyebab
utama dari penumpukan asam laktat ( Stegemann, 1981).
Pengosongan Simpanan Glikogen Otot
Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara
pengosongan glikogen ototdan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas
( Astrand, P.O., 1986). Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama
periode latihan yang lama (FOX, E.L.1989) adalah sbb:
- Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan
glikogen hati.
- Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.
- Kekeringan (dehidrasi) dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur tubuh
meningkat.
4
- Rasa jenuh.
Otot tidak pernah bekerja sendiri. Bahkan gerakan paling sederhana sekalipun
memerlukan kerja banyak otot. Mengambil pensil memerlukan gerakan jari dan ibu jari,
pergelangan tangan, dan siku, bahkan mungkin bahu dan batang tubuh ketika badan
membungkuk ke depan. Setiap otot harus berkontraksi dan setiap otot antagonis harus rileks
untuk memungkinkan gerakan yang halus tanpa sentakan. Kerja harmonis otot-otot ini disebut
koordinasi otot. Setiap kerja baru yang melibatkan koordinasi memerlukan waktu dan latihan
sampai kombinasi baru gerakan otot tersebut dikuasai dan setelah itu, gerakan tersebut bisa
dilakukan tanpa kerja mental dan konsentrasi yang besar. Saraf sensori memberi rasa otot,
meskipun bukan sensasi yang sangat akut, tetapi cukup untuk menginformasikan adanya
kontraksi dan relaksasi pada otot. Sensasi ini tidak kentara sampai dilakukan usaha sadar untuk
merelaksasi atau mengkontraksi otot, yakni pada saat derajat kontraksi sebelumnya menjadi
jelas. Kenormalan otot berada dalam kondisi kontraksi parsial yang dikenal sebagai tonus otot.
Tonus otot inilah yang mempertahankan posisi dalam waktu lama tanpa menimbulkan kelelahan.
Hal ini dimungkinkan oleh suatu mekanisme. Pada mekanisme ini berbagai kelompok serabut
otot melakukan kontraksi dan relaksasi secara bergantian, sehingga setiap otot mempunyai
kesempatan untuk beristirahat dan bekerja. Otot yang mempunyai derajat tonisitas paling tinggi
pada manusia adalah otot leher dan punggung.
5
BAB III
HASIL PENGAMATAN
4.3.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Keletihan Jari Tangan
Orang ParameterKelelahan
(detik)
Jumlah
Kontraksi
Kekuatan
Kontraksi Awal
(mm)
Kekuatan
Kontraksi Akhir
(mm)
Orang 1
(wanita)
Tangan kiri 161 61 2,7 1,2
97 46 2,8 1,0
Tangan kanan 184 75 3,0 1,7
265 71 3,0 1,3
Orang 2
(pria)
Tangan kiri 127 81 3,4 1,8
228 82 3,5 1,9
Tangan kanan 251 95 3,6 1,9
172 93 3,0 1,5
4.3.2 Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan
Orang ParameterKelelahan
(detik)
Jumlah
Kontraksi
Kekuatan
Kontraksi Awal
(mm)
Kekuatan
Kontraksi Akhir
(mm)
Orang 1
(wanita)
Tangan kiri 12 4 2,2 0,4
9 3 3,1 1,1
Tangan kanan 35 8 3,2 1
31 10 3 0,5
Orang 2
(pria)
Tangan kiri 39 14 2,9 0,9
83 31 3,3 1,7
Tangan kanan 64 22 3,2 1,5
6
120 42 3,4 1,5
4.3.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan
Pengaruh Suhu Panas (Tangan Kanan)
Orang KeadaanKelelahan
(detik)
Jumlah
Kontraksi
Kekuatan
Kontraksi Awal
(mm)
Kekuatan
Kontraksi Akhir
(mm)
Orang 1
(wanita)
Sebelum 39 13 2 1
Sesudah 51 19 3,2 1,3
Orang 2
(pria)
Sebelum 132 48 3 1,0
Sesudah 74 27 3,5 1,5
Pengaruh Suhu Dingin (Tangan Kiri)
Orang KeadaanKelelahan
(detik)
Jumlah
Kontraksi
Kekuatan
Kontraksi Awal
(mm)
Kekuatan
Kontraksi Akhir
(mm)
Orang 1
(wanita)
Sebelum 72 24 2,8 0,8
Sesudah 83 33 2,7 0,7
Orang 2
(pria)
Sebelum 119 31 3,5 1,5
Sesudah 89 30 3,0 1,5
7
4.3.4 Pengaruh Kelelahan Pada Kecepatan dan Keterampilan Halus
Orang Waktu
Menguntai
(detik)
Perubahan yang Terjadi
Orang 1
(wanita)
88 Terasa lelah dan tangan bergetar
Orang 2
(pria)
112 Terasa lelah dan tangan bergetar
4.3.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja
Orang
Untaian
Manik
10 menit
Jumlah
Seri
Manik
yang
benar
Setelah istirahat 5 menit Setelah kelelahan
Waktu
kelelahan
(detik)
Jumlah
untaian
manik
Jumlah
seri
yang
benar
Waktu
kelelahan
(detik)
Jumlah
untaian
manik
Jumlah
seri
yang
benar
Orang 1
(wanita)22
22 8 menit 19
detik
19 18 7 menit 50
detik
18 17
Orang 2
(pria)22
22 7 menit 46
detik
17 16 7 menit 20
detik
18 17
8
1. Diskusi dan Pertanyaan
1. Bagaimana pegaruh kelelahan pada ketelitian ? jelaskan mekanismenya
Jawaban :
Ketelitian sangat dipengaruhi oleh kelelahan. Semakin lelah seseorang, semakin menurun
tingkat ketelitian. Pada saat seseorang lelah maka suplai darah dan oksigen menurun di
otak yang menyebabkan kelelahan. Kelelahan meningkat akan menurunkan glikogen otot
yang berakibat penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromokular menurun dan
berdampak penurunan ketelitian.
2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja ? jelaskan
mekanismenya.
Jawaban :
Kelelahan menyebabkan kecepatan dan keterampilan kerja menurun. Saat terjadi
kelelahan yang disebabkan penumpukan asam laktat, terjadi penurunan energy yang
berakibat pada penurunan kecepatan kerja, sehingga membutuhkan waktu yang lama
dalam menyelesaikan pekerjaan.
3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan otot ? Jelaskan mekanismenya
Jawaban :
Istirahat merupakan salah satu bentuk merelaksasikan otot dari kelelahan. Pada saat
istirahat tubuh melakukan pembentukan kembali ATP melalui system glikogen-asam
laktat. Hal ini diperoleh melalui dua cara, yaitu:
Satu bagian kecil dari asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat dan
kemudian di metabolism secara oksidatif oleh seluruh jaringan tubuh.
Sisa asam laktat diubah kembali menjadi glukosa terutama di dalam hati dan
glukosa selanjutnya digunakan untuk melengkapi penyimpanan glukosa dalam
otot.
4. Bagaimana pengaruh infra red kelelahan ? Jelaskan mekanismenya
Jawaban :
9
Infrared merupakan salah satu cara membantu pemulihan setelah kontraksi. Suhu
panas yang ditimbulkan infrared dapat memperbesar pembuluh darah dan
memperbaiki sirkulasi darah yang mempengaruhi lancarnya suplai oksigen dalam otot
serta nutrisi yang dapat memulihkan kelelahan.
5. Bagaimana pengaruh pemijitan pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya
Jawaban :
Pemijitan merupakan salah satu cara dalam pemulihan kelelahan otot. Ketika seseorang
dipijat, terutama pada bagian yang mengalami kelelahan otot, daerah yang dipijat atau
ototnya menjadi tidak tegang serta pembuluh darah melebar sehingga banyak oksigen
dari nutrisi yang tersuplai yang mengurangi kelelahan otot. Oksigen berguna dalam
proses pembakaran untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat
dan otot dapat bekerja lebih lama.
6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya
Jawaban :
Suhu dingin menyebabkan penurunan kontraksi otot. Ini disebabkan suhu dingin
menyebabkan vasokontriksi atau penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan suplai
oksigen dan nutrisi dalam otot tidak lancer sehingga otot cepat mengalami kelelahan.
7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya
Jawaban :
Suhu panas menyebabkan pembuluh darah membesar atau vasodilatasi dan memperbaiki
sirkulasi darah yang mengandung nutrisi dan oksigen yang dapat memulihkan kelelahan
akibat aliran nutrisi dan oksigen ke jaringan otot lancar.
8. Mengapa timbul rasa nyeri ketika timbul kelelahan?
Jawaban :
10
Pengekserian asam laktat terjadi pada saat otot bekerja, jika pengunaan otot terus
berlanjut pada jangka waktu dan frekuensi tertentu, penimbunan asam laktat akan terjadi,
proses penimbunan ini akan mengurangi kinerja dan menimbulkan rasa nyeri pada bagian
otot yang bekerja.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
4.3.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan
Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa kelelahan otot timbul akibat kontraksi otot
yang kuat dan lama yang semakin lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan
energi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot antara lain adanya penumpukan
asam laktat, peredaran darah yang tidak lancar, vasokonstriksi akibat suhu dingin, posisi atau
gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi dan juga jenis kelamin.
Pada wanita kelelahan ototnya lebih cepat daripada laki-laki. Karena massa otot laki-laki
lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Adanya perbedaan hormonal antara pria &
wanita. Laki-laki dapat menyimpan glikogen pada otot lebih banyak, sebagai sumber energi →
terjadinya kelelahan otot lebih lama.
→ Testosteron yang disekresi oleh testis pria memiliki efek anabolik yg kuat thd penyimpanan
protein yg sangat besar di setiap tempat dalam tubuh, terutama di dalam otot
→ Estrogen diketahui meningkatkan penimbunan lemak pada wanita
Adanya pengaruh latihan → ukuran otot semakin besar →glikogen yang tersimpan
semakin banyak → ketahanan terhadap kelelahan semakin meningkat.
Selain itu pada hasil pengamatan diketahui bahwa antara tangan kiri dengan tangan kanan,
lebih kuat tangan kanan karena dari percobaan diketahui bahwa kekuatan kontraksi awal
pada tangan kanan lebih tinggi daripada tangan kiri. Tangan kanan juga tidak mudah lelah
(dilihat dari jumlah kontraksi, tangan kanan jumlah kontraksinya lebih banyak daripada
tangan kiri. Sedangkan jika dilihat dari kelelahannya, tangan kanan lelah pada detik pada
angka yang lebih tinggi daripada tangan kiri).
Sedangkan pengaruh istirahat terhadap kelelahan kerja otot adalah istirahat
mampu memulihkan kontraksi otot. Karena setelah istirahat aliran darah ke otot pada jari akan
lebih lancar sehingga pasokan oksigen akan lebih banyak dari sebelumnya. Oksigen berguna
dalam proses pembakaran untuk menghasilkan energi, sehingga setelah dipijit energi meningkat
dan otot dapat bekerja lebih lama.
12
4.3.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan pada Kelelahan
Tekanan darah juga dipengaruhi oleh peredaran darah yang tidak lancar.Peredaran darah
yang tidak lancar akan mempercepat terjadinya kelelahan otot. Karena dapat mengakibatkan
metabolisme glukosa dalam otot terganggu. Pemompaan manset pada lengan → pembendungan
aliran darah ke daerah ekstrimitas → suplai darah yang mengandung nutrisi dan O2 tidak ada
→ asam laktat (penumpukan pada saat kontraksi) tidak dapat diubah kembali menjadi sumber
energi → kelelahan terjadi lebih, ” Ketika kontraksi, akan ada penumpukan asam laktat akibat
pengubahan glikogen (gula otot) menjadi sumber energi. Dan karena tidak terdapat suplai
oksigen, maka asam laktat tidak dapat diubah kembali menjadi sumber energi. Akibatnya
kelelahan terjadi lebih cepat.
Pemijatan pada orang coba yang mengalami kelelahan otot dapat memulihkan
kelelahan yang terjadi karena pemijatan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses
pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat
Hasil dari percobaan tentang pengaruh perubahan peredaran darah, diketahui bahwa
kekuatan pada jari tangan kanan pada orang ke-1 (wanita) dan orang ke-2 (pria) lebih kuat
dibandingkan jari tangan pada tangan kiri.
4.3.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan
Pengaruh suhu dingin terhadap kelelahan otot adalah dingin menyebabkanvasokntriksi
dan memperpanjang lama kerja dan cepat lelah. Dengan mekanisme yaitu :Vasokonstriksi oleh
suhu dingin → suplai oksigen tidak lancar / berkurang jadi otot pun menjadi cepat lelah.
Pengaruh panas menyebabkan pembuluh kapiler membesar, dan
meningkatkan temperatur kulit, dan memperbaiki sirkulasi darah. Sehingga panas akan
menyebabkan kontaksi ototnya lebih besar daripada suhu dingin. Dari teori → vasodilatasi
pembuluh darah oleh suhu panas → suplai oksigen dalam darah mengalir lancar.
Dari hasil percobaan, diketahui kekuatan jari tangan kanan memang lebih besar daripada
tangan kiri, dan kekuatan jari pada tangan laki-laki lebih besar daripada kekuatan tangan
pada perempuan. Kekuatan otot pada jari tangan kiri yang telah dicelupkan kedalam es,
menjadi jauh lebih lemah dibandingkan dengan kekuatan pada tangan kiri yang belum
13
dicelupkan kedalam es. Semua itu, berlaku pada jenis kelamin apapun. Otot jari tangan
melemah karena suhu dingin yang disebabkan oleh es tersebut.
4.3.4 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus
Diketahui pada percobaan di atas, frekuensi gerakan dan waktu kelelahan lebih tinggi orang ke-1
daripada orang ke-2. Pada orang ke-1, hal yang dirasakan yaitu capek dan pegal pada lengan
bawah. Sedangkan pada orang ke-2, yang dirasakan yaitu : lelah dan nyeri pada lengan bawah.
Setelah kelelahan, kecepatan orang coba mengalami penurunan sehingga memerlukan waktu
yang lebih lama untuk menyelesaikan penguntaian manik-manik. Mekanismenya yaitu :
• Saat kelelahan → penumpukan asam laktat → penurunan energi → kecepatan kerja ↓ → perlu
waktu > lama untuk menyelesaikan pekerjaan.
4.3.5 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja
Dilihat dari percobaan ini, jumlah manik yang diperoleh pada saat belum mengangkat dumbell
0,5 kg, lebih banyak pasangan manik yang diperoleh. Setelah mengangkat dumbell 0,5 kg, manik
yang diperoleh lebih sedikit. Hal yang dirasakan pada orang ke-1 yaitu capek dan pegal pada
leher dan pada orang ke-2 yaitu capek, pegal, dan lemas-lemas. Kelelahan otot juga akan
mengakibatkan menurunnya ketelitian kerja seseorang karena penurunan penyebaran sinya saraf
(kelelahan meningkat hampir sebanding langsung dengan kecepatan penurunan glikogen otot) →
penyebaran sinyal saraf melalui hubungan neuromukular ↓ → berkurangnya ketelitian.
14
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Kinerja otot tangan kanan lebih kuat daripada otot tangan kiri, ini dikarenakan tangan
kanan sering digunakan daripada tangan kiri sehingga menjadikannya dapat lebih lama
lagi dalam berkontraksi daripada otot pada tangan kiri yang tak terlalu terlatih dalam
melakukan berbagai gerakan. Dan setelah kelelahan otot terjadi, dapat mengakibatkan
daya konsentrasi menjadi berkurang sehingga dapat mempengaruhi ketelitian yang
semakin menurun.
2. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan otot adalah:
- Penumpukan asam laktat
- Peredaran darah yang tidak lancar
- Vasokonstriksi akibat suhu dingin
- Posisi atau gerakan bagian tubuh yang melawan gravitasi bumi
3. Akibat terjadinya kelelahan otot:
- Penurunan kecepatan kerja
- Penurunan ketelitian kerja
4. Pemulihan otot dapat dilakukan dengan:
- Istirahat
- Pemijatan
- Penyinaran dengan Infra Red
15
DAFTAR PUSTAKA
W.F. Ganong. 2000. review of medical physiology. Lithographed in USA,California
Guyton. 2001. text book of medical phsyiologi. Saunders :Newyork
Sloane Ethel. 2001. anatomi dan fisiologi untuk pemula. penerbit buku Kedokteran EGC:Jakarta
16