lap kelelahan otot

25
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI “KELELAHAN OTOT” Oleh: Zulfa Fithri 121610101097 LABORATORIUM FISIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

Upload: inis-anjayani

Post on 30-Nov-2015

270 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Kelelahan Otot

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI

“KELELAHAN OTOT”

Oleh:

Zulfa Fithri

121610101097

LABORATORIUM FISIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS JEMBER

2012

Page 2: Lap Kelelahan Otot

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Dasar Teori

BAB II HASIL PERCOBAAN

II.1 Pemulihan Sempurna dan Kelelahan

II.2 Perubahan Peredaran Darah pada Kelelahan Otot

II.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

II.4 Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan

II.5 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak Tangan

II.6 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

II.7 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

II.8 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh

II.8.1 Kepala dan Leher

II.8.2 Bahu

II.8.3 Punggung

II.9 Pertanyaan

BAB III PEMBAHASAN

BAB IV KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Lap Kelelahan Otot

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Dasar Teori

Kelelahan otot adalah ketidakmampuan otot untuk berkontraksi dan

memetabolisme bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan pengeluaran

kerja yang sama, walaupun impuls saraf berjalan secara normal dan potensial aksi

normal menyebar ke serabut otot. Kelelahan otot dapat timbul akibat kontraksi

otot yang kuat dan lama. Pada keadaan ini, kontraksi otot yang terjadi semakin

lama semakin lemah, karena dalam serabut otot kekurangan energi.

Tenaga mekanik yang timbul pada kontraksi otot merupakan hasil proses

kimiawi cadangan tenaga dalam otot. Adapun, sumber tenaga yang paling penting

bagi kerja otot adalah glukosa. Proses kimiawi ini akan mengubah glukosa

menjadi tenaga (ATP) dan asam laktat. Penumpukan asam laktat dalam otot akan

mengiritasi saraf yang melayani otot tersebut, sehingga akan terjadi rasa nyeri

pada otot. Bila mana keadaan ini berlanjut akan membatasi kerja otot. Untuk

mengubah asam laktat menjadi glukosa kembali selama kontraksi otot diperlukan

penyediaan oksigen, yangdapat disediakan melalui aliran darah. Proses

metabolisme glukosa menjadi ATP yang memerlukan oksigen disebut

metabolisme aerobik, sedang yang tidak memerlukan energi disebut metabolisme

anaerobik.

Gangguan sirkulasi darah mengakibatkan metabolisme glukosa dalam otot

terganggu sehingga terjadi penurunan kekuatan kontraksi. Pemijatan (massage)

pada otot yang mengalami kelelahan akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga

proses pemulihan dari kelelahan berjalan lebih cepat.

Page 4: Lap Kelelahan Otot

BAB II

HASIL PERCOBAAN

II.1 Pemulihan Sempurna dan Kelelahan

Orang ParameterKelelahan

(detik)Jumlah

Kontraksi

Kekuatan Kontraksi Awal

(mm)

Orang 1Tangan kiri 258 86 32Tangan kanan 324 108 33

Orang 2Tangan kiri 102 34 28Tangan kanan 246 82 28

II.2 Perubahan Peredaran Darah pada Kelelahan Otot

Sebelum pemijatan:

Orang ParameterKelelahan

(detik)Jumlah

Kontraksi

Kekuatan Kontraksi Awal

(mm)

Orang 1Tangan kiri 87 29 32Tangan kanan 84 28 33

Orang 2Tangan kiri 72 24 28Tangan kanan 75 25 27

Sesudah pemijatan:

Orang ParameterKelelahan

(detik)Jumlah

Kontraksi

Kekuatan Kontraksi Awal

(mm)

Orang 1Tangan kiri 156 52 38Tangan kanan 129 43 40

Orang 2Tangan kiri 69 23 32Tangan kanan 64 28 26

Page 5: Lap Kelelahan Otot

II.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas pada Kelelahan

Waktu(detik

Orang ke-3 Orang ke-4

Warna Suhu Keringat Perasaan Warna Suhu Keringat Perasaan

0 1 1 1 1 1 13 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 19 1 1 1 1 1 212 1 1 1 2 2 215 2 1 1 2 2 218 2 2 2 2 2 221 2 2 2 2 2 224 2 2 2 3 2 327 3 2 3 3 2 330 3 3 3 3 2 3

Petunjuk Pengisian

Warna

1. Normal2. Agak merah3. Sangat merah

Perasaan

1. Normal2. Agak nyeri3. Sangat nyeri

Keringat

1. Normal2. Agak basah3. Sangat basah

Page 6: Lap Kelelahan Otot

II.4 Pengaruh Kelelahan pada Beberapa Posisi Tangan

Orang 1 (laki-laki)

Gerakan Parameter Jumlah Gerakan Waktu(detik)

900 ke belakang Tangan kanan 43 1 menit 26 detikTangan kiri 38 1 menit 16 detik

900 ke depan Tangan kanan 42 1 menit 32 detikTangan kiri 28 56 detik

1800 ke atas Tangan kanan 23 46 detikTangan kiri 15 30 detik

1800 ke bawah Tangan kanan 34 1 menit 8 detikTangan kiri 22 45 detik

Orang 2 (perempuan)

Gerakan Parameter Jumlah Gerakan Waktu(detik)

900 ke belakang Tangan kanan 25 50 detikTangan kiri 29 58 detik

900 ke depan Tangan kanan 9 18 detikTangan kiri 20 40 detik

1800 ke atas Tangan kanan 10 20 detikTangan kiri 10 20 detik

1800 ke bawah Tangan kanan 10 20 detikTangan kiri 10 20 detik

II.5 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak Tangan

Orang Parameter Jumlah Gerakan Waktu Sampai Lelah

Orang 1(laki-laki) Tangan kanan 70 2 menit 24 detikTangan kiri 32 1 menit 4 detik

Orang 2 (perempuan)

Tangan kanan 98 3 menit 16 detikTangan kiri 55 1 menit 30 detik

II.6 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

Page 7: Lap Kelelahan Otot

OrangWaktu

T sebelum lelah

T lelahT setelah

lelahJumlah angkatan

dunbellOrang 1

(perempuan)1 menit 6

detik2 menit 8 detik

1 menit 6 detik

110

Orang 2 (laki-laki)

1 menit 4 detik

1 menit 19 detik

1 menit 5 detik

80

II.7 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

OrangSebelum

Waktu lelah

Banyak angkatan

SesudahSusunan

benarSusunan

salahSusunan

benarSusunan

salah

Orang 1 (perempuan)

31 -2 menit

41 detik

110 28 3

Orang 2 (laki-laki)

33 -1 menit 1 detik

120 29 1

II.8 Pemulihan Kelelahan Otot pada Beberapa Posisi Tubuh

II.8.1 Kepala dan Leher

Gerakan Ekstensi Anterior

fleksiLateral fleksi Rotasi

Waktu Timbul Kelelahan

1 menit 6 detik

2 menit 30 detik

1 menit 4 detik

1 menit 11 detik

II.8.2 Bahu

GerakanBahu Diangkat Maksimal, Tangan Terjuntai ke Bawah

Bahu Diangkat, Lengan Atas Sebidang

Waktu Timbul Kelelahan (detik)

1 menit 13 detik 50 detik

II.8.3 Punggung

Page 8: Lap Kelelahan Otot

Gerakan

Badan dan kepala ke depan membentuk 1350

tangan terjuntai ke bawah

Mengangkat lengan atas sebidang dengan bahu, badan dan kepala tetap 1350

Waktu Timbul Kelelahan (detik)

1 menit 4 detik 2 menit 33 detik

II.9 Pertanyaan

1. Bagaimana pegaruh kelelahan pada ketelitian ? jelaskan mekanismenya

Jawab: Ketelitian sangat dipengaruhi oleh kelelahan. Semakin lelah seseorang,

semakin menurun tingkat ketelitian. Pada saat seseorang lelah suplai darah dan

oksigen menurun di otak., yang menyebabkan kelelahan. Kelelahan meningkat

akan menurunkan glikogen otot yang berakibat penyebaran sinyal saraf

melalui hubungan neuromokular menurun dan berdampak penurunan

ketelitian.

2. Bagaimana pengaruh kelelahan pada kecepatan dan keterampilan kerja ?

jelaskan mekanismenya.

Jawab: Kelelahan menyebabkan kecepatan dan ketrampilan kerja menurun.

Saat terjadi kelelahan yang disebabkan penumpukan asam laktat, terjadi

penurunan energy yang berakibat pada penurunan kecepatan kerja, sehingga

membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Bagaimana pengaruh istirahat pada kelelahan otot ? Jelaskan mekanismenya

Jawab:Istirahat merupakan salah satu bentuk merelaksasikan otot dari

kelelahan. Pada saat istirahat tubuh melakukan pembentukan kembali ATP

melalui system glikogen-asam laktat. Hal ini diperoleh melalui dua cara,

yaitu:

Satu bagian kecil dari asam laktat diubah kembali menjadi asam piruvat

dan kemudian di metabolism secara oksidatif oleh seluruh jaringan tubuh.

Sisa asam laktat diubah kembali menjadi glukosa terutama di dalam hati

dan glukosa selanjutnya digunakan untuk melengkapi penyimpanan glukosa

dalam otot.

Page 9: Lap Kelelahan Otot

4. Bagaimana pengaruh infra red kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawab: Infra red merupakan salah satu cara membantu pemulihan setelah

kontraksi. Suhu panas yang ditimbulkan infrared dapat memperbesar

pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi darah yang mempengaruhi

lancarnya suplai oksigen dalam otot serta nutrisi yang dapat memulihkan

kelelahan.

5. Bagaimana pengaruh pemijitan pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawab: Pemijitan merupakan salah satu cara dalam pemulihan kelelahan otot.

Ketika seseorang dipijat, terutama pada bagian yang mengalami kelelahan

otot, daerah yang dipijat atau ototnya menjadi tidak tegang serta pembuluh

darah melebar sehingga banyak oksigen dari nutrisi yang tersuplai yang

mengurangi kelelahan otot.

6. Bagaimana pengaruh dingin pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawab: Suhu dingin menyebabkan penurunan kontraksi otot. Ini disebabkan

suhu dingin menyebabkan vasokontriksi atau penyempitan pembuluh darah

yang menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi dalam otot tidak lancer.

7. Bagaimana pengaruh panas pada kelelahan ? Jelaskan mekanismenya

Jawab: Suhu panas menyebabkan pembuluh darah membesar dan

memperbaiki sirkulasi darah yang mengandung nutrisi dan oksigen yang

dapat memulihkan kelelahan akibat aliran nutrisi dan oksigen ke jaringan

otot.

8. Apakah posisi tubuh berpengaruh terhadap kecepatan timbulnya lelah ?

Mengapa jelaskan dan uraikan apa yang dapat dilakukan agar dokter gigi

dapat mengurangi keletihan kerja ?

Jawab: Posisi tubuh berpengaruh pada kelelahan. Ini berkaitan dengan jumlah

otot yang berkontraksi pada posisi tubuh tertentu. Keletihan kerja yang

dialami oleh dokter gigi dapat diatasi dengan cara menyediakan kalori yang

cukup sebagai input tubuh, menggunakan metode yang baik saat bekerja,

Page 10: Lap Kelelahan Otot

memperhatikan kemampuan tubuh dan memperhatikan waktu kerja yang

teratur serta berusaha mengurangi ketegangan-ketegangan akibat kerja.

BAB III

PEMBAHASAN

Page 11: Lap Kelelahan Otot

Sebelum masuk dalam pembahasan ini, kita semua harus tahu bagaimana kontraksi otot itu bisa terjadi. Berikut adalah proses terjadinya kontraksi otot:

Mekanisme kontraksi otot dimulai dengan potensial aksi yang menjalar

disepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujung serabut otot.

1. Kemudian setelah sampai di ujung saraf, saraf menyekresi subtansi

neurontransmiter, yaitu asetilkolin, dalam jumlah sedikit.

2. Asetilkolin bekerja pada daerah tersebut yaitu pada membran serabut otot

untuk membuka banyak kanal “bergerbang asetilkolin” melalui molekul-

molekul protein yang terapung pada membran.

3. Terbukanya kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion

natrium untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Peristiwa ini

akan menimbulkan suatu potensial aksi pada membran.

4. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara

yang sama seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut saraf

melalui tubulus T untuk mencapai serabut otot hingga timbulnya kontraksi.

5. Penjalaran potensial aksi melalui tubulus T akan menimbulkan depolarisasi

membran otot. Sehingga akan adanya alirah listrik potensial aksi mengalir

melalui pusat serabut otot yang nantinya akan merangsang keluarnya Ca2+

oleh Retikulum Sarkoplasmik,Yaitu suatu Retikulum Endoplasmik yang

mengalami spesialisasi membran secara aktif yang berfungsi dalam

mengangkut kalsium dari sitoplasma ke bagian dalam gudang penyimpanan.

Di dalam retikulum sarkoplasmik terdapat sebuah protein calsequestrin yang

dapat mengikat 40 kali lebih banyak kalsium.

6. Ion Ca2+ ini nanti akan berikatan dengan troponin, yaitu kumpulan protein

regulasi lainnya yang berfungsi dalam kontrol posisi tropomiosin di filamen

tipis, sehingga menyebabkan mengendurnya trpomiosin yang sebelum

menutup titik peleketan kepala miosin dengan aktin (cross-bridge). Dengan

Page 12: Lap Kelelahan Otot

mengendurnya ikatan tropomiosin pada aktin yang berpilin menyebabkan

kepalan miosin dapat melekat pada aktin

7. Setelah kurang dari satu detik, ion kalsium dipompa kembali ke dalam

retikulum sarkoplasma oleh pompa membran Ca++, dan ion-ion ini tetap

disimpan dalam retikulum sampai potensial aksi otot yang baru datang

kembali; pengeluaran ion kalsium pada miofibril akan menyebabkan

kontraksi otot terhenti.

III.1 Percobaan Kerja dan Istirahat pada Kelelahan Jari Tangan

Percobaan ini dilakuakn oleh oc 1 (laki-laki) dan oc 2 (perempuan). Oc 1

dan oc 2 melakukan penarikan pelatuk epigraf untuk mendapatkan grafik

kontraksi dan kelelahan otot. Penarikan dilakukan bergantian antara tangan kanan

dan tangan kiri. Hasil menunjukkan bahwa kekuatan kontraksi antara oc 1 dan oc

2 berbeda. Begitu pula dengan kekuatan kontraksi antara tangan kanan dan tangan

kiri.

Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh dari jenis kelamin serta kekuatan

kontraksi otot dari masing-masing bagian tubuh. Semakinsering bagian tubuh

tersebut digunakan, maka akan semakin cepat timbulnya kelelahan otot.

III.2 Pengaruh Perubahan Peredaran Darah dan Pemijatan Pada Kelelahan

Hasil percobaan menunjukkan bahwa perubahan peredaran darah dan

pemijatan mempengaruhi terjadinya kontraksi otot. Jumlah kontraksi otot yang

terjadi setelah pemijatan menunjukkan anagka yang naik. Hal tersebut bisa

disebabkan oleh pemijatan bisa memperlancar peredaran darah, sehingga

peredaran oksigen dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh otot untuk

berkontraksi menjadi tercukupi.

Sebelumnya kontraksi otot jari tangan dengan melakukan tarikan pelatuk,

dilakukan dengan memasangkan manset sphygnomanometer pada lengan atas

yang akhirnya menimbulkan kelelahan. Hal ini berhubungan dengan kunci fungsi

kardiovaskuler yaitu untuk mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan otot

Page 13: Lap Kelelahan Otot

untuk berkontraksi. Ketika aliran darah di lengan di tekan, terjadi penyumbatan

aliran darah yang berakibat timbulnya kekurangan oksigen sehingga menimbulkan

kelelahan otot.

III.3 Pengaruh Suhu Dingin dan Panas Pada Kelelahan

Setelah percobaan suhu panas yang dilakukan lewat alat yang dapat

memancarkan sinar infra red pada tangan yang telah melakukan kontraksi,

seharusnya, kontraksi otot melalui penarikan pelatuk pada erograf dapat

meningkat di karenakan penggunaan infra red akan meningkatkan suhu panas

yang dapat memperbesar pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi darah.

Namun dalam percobaan ini, kontraksi otot lebih rendah atau menurun. Hal ini

disebabkan karena pemanjangna sinar infra red pada lengan kurang maksimal

sehingga kurang mengatasi kelehan yang terjadi.

Pada percobaan suhu dingin, menunjukan penurunan kontraksi otot. Hal

ini dikarenakan suhu dingin menyebabkan vasokonstriksi atau penyempitan

pembuluh darah yang menyebabkan suplai oksigen dan nutrisi dalam otot tidak

lancar.

III.4 Pengaruh Kelelahan pada beberapa Posisi Tangan

Dari hasil percobaan didapatkan bahwa rata – rata posisi tangan yang

paling banyak elakukan kontraksi dan paling cepat menimbulkan kelelahan otot

adalah pada saat tangan melakukan gerakan atau posisi vertikal. Selain itu, juga

didapatkan hasil bahwa tangan kiri lebih cepat mengalami kelelahan otot daripada

tangan kanan. Hal ini dikarenakan tangan kanan mempunyai massa otot dan juga

ukuran otot yang lebih besar daripada tangan kiri. Hal ini terjadi karena otot

tangan lebih sering digunakan daripada tangan kiri.

III.5 Pengaruh Kerja dan Kekuatan pada Kelelahan Telapak Tangan dan

Jari Tangan

Pada tabel percobaan hasil coba didapatkan hasil bahwa kontraksi otot

tangan kanan pada orang coba jauh lebih kuat daripada tangan kiri. Ini

Page 14: Lap Kelelahan Otot

dikarenakan pengaruh keaktifan ataupun aktivitas yang dilakukan tangan kanan

lebih sering frekuensinya. Sebagai konsekuensinya, ukuran otot tangan kanan

menjadi lebih besar sehingga memungkinkan penyimpanan glikogen yang lebih

banyak yang mengakibatkan ketahanan terhadap kelelahan otot meningkat.

Selain itu juga didapatkan data bahwa gerakan dan kontraksi otot yang

dilakukan oleh orang coba laki – laki lebih banyak daripada orang coba

perempuan. Hal ini disebabkan karena massa otot laki – laki umumnya lebih besar

daripada perempuan. Selain itu juga terdapat faktor hormonal. Testosteron yang

disekresi oleh testis laki – laki memiliki efek anabolik yang kuat terhadap

penyimpanan protein yang sangat besar di setiap bagian tubuh terutama otot.

III.6 Pengaruh Kelelahan pada Kecepatan dan Keterampilan Halus

Hasil percobaan menunjukkan bahwa kelelahan otot lebih cepat terjadi

pada wanita daripada laki – laki.

Setelah mengalami kelelahan, kecepatan orang coba dalam menyusun

manik – manik menjadi berkurang. Saat mengalami kelelahan yang disebabkan

oleh penumpukan asam laktat, terjadi penurunan energi yang berakibat pada

penurunan kecepatan kerja sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam

penguntaian manik – manik.

III.7 Pengaruh Kelelahan pada Ketelitian Kerja

Pada percobaan yang dilakukan, ditemukan bahwa kelelahan dapat

mempengaruhi ketelitian orang coba. Pada saat kelelahan terjadi, glikoge otot

akan menurun sehingga penyebaran sinyalsaraf menurun yang berakibat pada

berkurangnya ketelitian

III.8 Pemulihan Kelelahan Otot pada Berbagai Posisi Tubuh

III.8.1 Kepala dan Leher

Pada gerakan kepala dan leher posisi yang paling cepat menimbulkan kelelahan

otot adalah lateral fleksi. Seharusnya, gerakan kepala yang paling cepat

Page 15: Lap Kelelahan Otot

menimbulkan kelelahan otot adalah ekstensi. Pada posisi ekstensi terjadi

ketidakseimbangan kebututhan energi karena posisi yang melawan gravitasi.

III.8.1 Bahu

Pada percobaan gerakan bahu, posisi yang paling cepat menimbulkan kelelahan

otot adalah pada saat bahu diangkat maksimal dan tangan terjuntai ke bawah..

hal ini membuat orang coba merasa berat pada bahunya dan aliran nafasnya

menjadi tidak lancar.

III.8.1 Punggung

Pada percobaan punggung grakan yang paling cepat menimbulkan adanya

kelelahan otot adalah gerakan anterior fleksi. Hal ini adalah pada saat badan

dan kepala ke depan membentuk sududt 135 derajad dan tangan terjuntai ke

bawah.

BAB IV

KESIMPULAN

1. Faktor-faktor penyebab kelelahan antar lain :

Penumpukan asam laktat di otot

Page 16: Lap Kelelahan Otot

Perdaran darah yang kurang lancar sehingga menimbulkan kekurangan

suplai oksigen ke otot

Terjadinya vasokontriksi atau penyempitan pembuluh darah saat suhu

dingin

Posisi tubuh yang menyangkut jumlah otot yang terlibat dalam posisi

tersebut

2. Kelelahan otot berdampak pada penurunan kinerja dan ketelitian kerja.

3. Kelelahan otot dapat dipulihkan dengan istirahat yang cukup, pemijatan, serta

penyinaran infra red yang dapat memperlancar aliran darah.

4. Keletihan kerja pada dokter gigi dapat dikurangi dengan menyediakan suplai

nutrisi yang cukup, menggunakan metode yang baik saat bekerja,

mempertahankan kemampuan tubuh, memperhatikan waktu kerja, dan

berusaha mengurangi ketegangan.

DAFTAR PUSTAKA

Guyton , 1995 ; 114 . Buku Fisiologi Kedokteran . Jakarta : EGC

Guyton & Hall , 1997 ; 1339 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta : EGC

Page 17: Lap Kelelahan Otot

Guyton & Hall . 2008 . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Jakarta : EGC