laporan praktikum fisika terapan
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Fisika Terapan
“PENGENALAN MULTITESTER”
DISUSUN OLEH :
RENI KURNIA
17708 / 10
GROUP 1F2
JURUSAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2010
PENGENALAN MULTITESTER
a. TEORI SINGKAT
PENGERTIAN MULTITESTER
Multitester adalah alat untuk mengukur tegangan AC/DC, arus
DC dan tahanan.
Untuk mengukur tegangan, saklar pilih multitester
dikembalikan pada posisi ACV atau DCV dan alat ukur
dipasang secara paralel dengan beban (yang akan di ukur). Bila
yang akan diukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur
pada posisi DC mA dan alat ukur di pasang seri dengan beban.
Sedangkan untuk mengukur tahanan, saklar pemilih di atur
pada posisi ohm dan alat ukur dipasang secara peralel dengan
beban (beban harus dalam keadaan tidak berarus listrik). Hasil
pengukuran dapat diketahui dengan membaca skala yang
sesuai dengan penempatan posisi saklar pemilih.
b. ALAT-ALAT
1. Multitester sanwa
2. Baterai D 1,5 Volt 4 buah
3. Trafo step down 220/12 volt
4. Tahanan 10 ohm, 47 ohm, 510 ohm, 680 ohm dan 15 K ohm
5. Papan rangkaian, saklar dan 2 kabel penghubung (merah dan
hitam).
c. GAMBAR RANGKAIAN
Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4
d. LANGKAH KERJA
1. Mengukur tegangan DC
a. Pasang kabel multitester (lead) yang merah pada terminal
positif dan kabel hitam pada terminal negative
b. Atur skalar pemilih multytester pada posisi DCV dengan batas
ukur 10.
c. Hubungan lead merah ke terminal positif batrai dan lead hitam
pada negatifnya.
d. Baca angka yang ditunjuk oleh jarum multitester pada skala 0–
10 DCV.
e. Ukur tegangan baterai yang diberikan pada tabel I.
2. Mengukur tegangan AC
a. Atur skala pemilih multitester pada posisi AC dengan batas
ukur 50 ACV. Hubungan trafo step down ke sumber tegangan
220 v.
b. Hubungan lead multitester ke bagian sekunder trafo pada
terminal yang terlihat pada tabel 2.
c. Baca angka yang ditunjuk oleh multitester pada skala 0-50
ACV (skala merah).
3. Mengukur arus DC
a. Atur skala pemilih multitester pada posisi DcmA dengan batas
ukur 0,25 A.
b. Buat rangkaian seperti gambar 3 (E= 1,5 V, R= 150 ohm).
Perhatikan polaritas alat ukur.
c. Baca angka yang ditunjuk oleh jarum multitester pada skala 0-
10 DcmA.
d. Lanjutkan percobaan dengan menambahkan batrai sesuai
dengan tabel 3.
4. Mengukur tahanan
a. Atur skala pemilih pada multitester pada posisi ohm x10 ohm.
b. Kalibrasi alat ukur dengan menghubungkan singkat kedua lead
kabel multitester, atur ADJ sampai menunjuk angka nol pada
skala ohm.
c. Hubungkan lead pada masing-masing kaki tahanan.
d. Baca skala dengan melihat pada jarum yang ditunjuk oleh
jarum pada skala ohm.
e. Ukur nilai tahan sesuai yang dikehendaki.
e. TABEL HASIL PENGAMATAN
Tabel 1:
Jumlah Baterai Tegangan
1 1,2 volt
2 2,6 volt
3 4,0 volt
4 5,4 volt
Tabel 2:
Terminal Tegangan
CT-6 4 volt
CT-12 10 volt
6-6 11 volt
12-12 23 volt
Tabel 3:
Jumlah Baterai Arus
1 0,0008 Ampere
2 0,0018 Ampere
3 0,003 Ampere
4 0,0036 Ampere
Tabel 4 :
Tahanan (ohm) Pengukuran
10 16 Ohm
47 50 Ohm
510 1200 Ohm
680 1400 Ohm
15 K 1400 Ohm
G. EKSPLORASI
1. Nilai yang terukur pada multitester untuk mengukur tegangan pada
peralatan berbeda. Umumnya tegangan yang tertulis pada baterai
adalah 1,5 volt untuk 1 baterai, tapi yang saya temukan adalah 1,2
volt. Penyebabnya mungkin ada pada kurang tepatnya saya dalam
membaca skala pada multitester.
2. Multitester pada saat mengukur tegangan DC berguna untuk
mengetahui besarnya tegangan meggunakan baterai. Pada saat
mengukur tegangan AC, multitester berguna untuk melihat besarnya
tegangan yang ditunjukkan dengan menghubungkan trafo step down
pada terminal. Sedangkan untuk mengukur arus DC, berfungsi untuk
mengukur besarnya arus yang mengalir pada sebuah rangkaian. Pada
tahanan, ini berfungsi untuk mengukur nilai tahanan dengan
menghubungkan masing-masing lead pada kaki tahanan.
Perbedaan mengukur arus dan tegangan adalah ketika mengukur
tegangan, saklar pilih dikembalikan pada posisi ACV/DCV dan alat
ukur dipasang paralel dengan beban yang akan diukur. Bila yang
akan di ukur adalah arus DC maka saklar pemilih diatur pada posisi
DC mA dan alat ukur dipasang secara seri dengan beban.
3. Untuk mengukur tegangan AC, tegangan DC, dan arus DC tidak
perlu dilikukan kalibrasi. Berbeda dengan tahanan, untuk mengukur
tahanan terlebih dahulu harus dikalibrasi. Kalibrasi dapat dilakukan
dengan cara menghubungkan secara singkat kedua lead (ujung kabel
merah dan hitam) multitester atur ADJ sampai menunjuk angka nol
pada skala ohm.
Mengetahui: Padang, 01 oktober 2010
Nurindah Dwiyani
Reni Kurnia