laporan praktikum bioteknologi hutan (kultur pucuk)
DESCRIPTION
qwewwTRANSCRIPT
TINJAUAN PUSTAKA
“Kultur Pucuk”
Kultur meristem (meristem culture) adalah kultur jaringan tanaman dengan
menggunakan eksplan berupa jaringan-jaringan meristematik. Jaringan meristem
yang digunakan dapat berupa meristem pucuk terminal atau meristem tunas
aksilar. Dalam kultur meristem, perkembangan diarahkan untuk mendapatkan
tanaman sempurna dari jaringan meristem tersebut dan dapat sekaligus
diperbanyak. (Gunawan, 2000)
Kultur meristem sudah secara luas diterapkan untuk tujuan perbanyakan
tanaman, terutama pada tanaman hortikultura. Sel-sel meristem pada umumnya
stabil, karena mitosis pada sel meristem terjadi bersama mericloreengan
pembelahan sel yang berkesinambungan, sehingga ekstra duplikasi DNA dapat
dihindarkan. Hal ini menyebabkan tanaman yang dihasilkan identik dengan
tanaman donornya. (Sriyanti, 2004)
Kultur pucuk (Shoot Culture) adalah teknik mikropropagasi yang dilakukan
dengan cara mengkulturkan eksplan yang mengandung meristem pucuk (apikal
dan lateral). Hal ini ditujukan untuk perangsangan dan perbanyakan tunas-tunas
atau cabang-cabang aksillar. Tunas-tunas aksilar tersebut selanjutnya diperbanyak
melalui prosedur yang sama seperti eksplan awalnya dan selanjutnya diakarkan
dan ditumbuhkan dalam kondisi in vitro. (Luri, 2009)
Kultur pucuk (Shoot Tip Culture) adalah teknik pengkulturan menggunakan
bagian tanaman ujung tunas lateral atau terminal. Pengaruh dominansi meristem
apikal dapat dihilangkan dengan menambah zat pengaruh tumbuh sitokinin ke
dalam medium. Hasil yang diperoleh adalah tunas dengan jumlah cabang yang
banyak. (Hardini, 2009)
BAP merupakan salah 1 produk hormon buatan untuk sitokinin.Sitokinin
sendiri merupakan turunan dari adenine, dan golongan ini penting dalam
pengaturan pembelahan sel dan morfogenesis. Pemberian BAP sendiri dapat
meningkatkan pertumbuhan tunas, mempercepat penambahan jumlah daun,
memperbanyak anakan dan menghambat penuaan organ tanaman.
(Tanamaninvitro, 2012)
Istilah Auksin diberikan pada sekelompok senyawa kimia yang memiliki
fungsi utama mendorong pemanjangan kuncup yang sedang berkembang. Selain
itu juga pemberian auksin pada tanaman juga dapat mempengaruhi pertambahan
panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar. Auksin yang
dihasilkan alami dari tumbuhan, salah satu contohnya yaitu IBA dan Auksin
sintetik contohnya NAA. (Dewi, 2008)
DATA PENGAMATAN
PERLAKUA
N ZPT PADA
MEDIA
TANAM
NO.
BOTOL
DAN
NAMA
SAAT
INISIASI
SAAT
MUNCUL
NYA
TUNAS
GAMBAR
MS
NAA
0,3 mg/l
1.Laila Jamur
(26-11-
2015)
2.Riza Media
Rusak
(26-11-
2015)
3.Chyntia Bakteri
(26-11-
2015)
4.Rani
BAP 1
mg/l
(P2H3)
5.Asrul Jamur
(7-12-
2015)
6.Racha Jamur
(7-12-
2015)
7.Ade Jamur
(7-12-
2015)
8.Ayu Bakteri
(7-12-
2015)
9.Ali
10.Fajar Jamur
(26-11-
2015)
11.Rinda
12.Nanto
% Berkalus:
Juml .TanamanBerkalus13
X100%
% Kontaminasi:
Juml .T anamanKontam13
X100%
812
X100%= 66,7%
PEMBAHASAN
Praktikum kali ini mempelajari tentang bagaimana pertumbuhan dari
tanaman. Kultur ini sendiri memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Intan Ratna. 2008. Peranan dan Fungsi Fitohormon bagi Pertumbuhan
Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran.Bandung
Gunawan, L.W. 2009. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Laboratorium Kultur
Jaringan, Pusat Antar Universitas (PAU) Institut Pertanian Bogor. Bogor.
P. 304
Hardini, Yunita. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Online,
http://dinhardini.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 21 november 2015
Luri, Sepdian. 2009. Macam Macam Mikropropagasi. Online, http://kultur-
jaringan.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 21 november 2015
Sriyanti, D.P. dan A.Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yayasan
Kansius.Yogyakarta. Hal. 18, 54, 57, 63, 67, 69, 82-83.
Tanamaninvitro. 2012. Zat Pengatur Tumbuh. Onine,
http://tanamaninvitro.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 21 November 2015