stek pucuk

29
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman Dengan Judul Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Sambung Pucuk Pada Tanaman Bunga Kertas (Bougenvilae sp). Dalam menyelesaikan laporan ini Penulis banyak mengalamu hambatan baik dari teknik serta waktu, tenaga maupun biaya. Namun dengan petunjuk Allah SWT serta bantuan dari teman-teman, Penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya. Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.Orang tua yang selalu memberikan dukungan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. 2.Ibu Hj. Sri Utami S.P., M.P, sebagai dosen penanggung jawab Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman. 3.Abang Wiwit Aryo Santoso, selaku asisten Lapangan Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman.

Upload: muhammad-tri-dewantara

Post on 11-Jul-2016

350 views

Category:

Documents


23 download

DESCRIPTION

laporan makalah pemuliaan tanaman

TRANSCRIPT

Page 1: stek pucuk

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Laporan Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman Dengan Judul

Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Sambung Pucuk Pada Tanaman

Bunga Kertas (Bougenvilae sp). Dalam menyelesaikan laporan ini Penulis

banyak mengalamu hambatan baik dari teknik serta waktu, tenaga maupun biaya.

Namun dengan petunjuk Allah SWT serta bantuan dari teman-teman, Penulis

dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih

kepada :

1. Orang tua yang selalu memberikan dukungan sehingga laporan ini dapat

terselesaikan.

2. Ibu Hj. Sri Utami S.P., M.P, sebagai dosen penanggung jawab Praktikum

Teknologi Perbanyakan Tanaman.

3. Abang Wiwit Aryo Santoso, selaku asisten Lapangan Praktikum

Teknologi Perbanyakan Tanaman.

4. Kakak Putri Nasuha Daulay, selaku asisten Lapangan Praktikum

Teknologi Perbanyakan Tanaman.

5. Abang Jaka Anugrah Pratama, selaku asisten Lapangan Praktikum

Teknologi Perbanyakan Tanaman.

6. Abang Junaidi, selaku asisten Lapangan Praktikum Teknologi

Perbanyakan Tanaman. z

i

Page 2: stek pucuk

ii

7. Abang Egalika, selaku asisten Lapangan Praktikum Teknologi Perbanyakan

Tanaman.

8. Kakak Nurul Hayatun Nufus, selaku asisten Lapangan Praktikum Teknologi

Perbanyakan Tanaman.

Medan, November 2015

Penulis,

Page 3: stek pucuk

DAFTAR ISI

Halaman.

KATA PENGANTAR............................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................ ii

PENDAHULUAN.................................................................................... 1

Latar Belakang ............................................................................. 1

Tujuan Praktikum.......................................................................... 4

Kegunaan Praktikum..................................................................... 4

TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 5

BAHAN DAN METODE........................................................................ 10

Waktu dan Tempat.......................................................................... 10

Bahan dan Alat.............................................................................. 10

Cara Kerja...................................................................................... 10

HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 12

Hasil............................................................................................... 12

Pembahasan................................................................................... 12

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 15

Kesimpulan.................................................................................... 15

Saran.............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 16

iii

Page 4: stek pucuk

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Proses pemotongan pucuk bunga kertas yang akan disambung........ 18

2. Pucuk bunga kertas yang telah di potong, ujung bawah nya di

runcingkan......................................................................................... 18

3. Pembelahan batang bawah sebagai batang untuk menyambungkan pucuk

tadi..................................................................................................... 18

4. Proses menyatukan antara pucuk dan batang bawah yang akan

disambung.......................................................................................... 19

5. Proses pengikatan pada daerah sambungan........................................ 19

6. Proses penyungkupan dengan plastik................................................. 19

iv

Page 5: stek pucuk

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa macamnya

salah satunya dalam kerajaan tumbuhan. Sebagai contoh adalah buah-buahan

seperti buah mangga. Buah mangga memiliki banyak varietas yang mana terdapat

kelebihan dan kekurangan di setiap macamnya. Permintaan pasar akan varietas

unggulan dengan rasa, tekstur, aroma buah yang diminta tidak sebanding dengan

keadaan lapang yang tidak mampu menghasilkan buah sebanyak yang diminta.

Melakukan intensifikasi lahan cukup menguras biaya input lebih dari tanaman

mangga yang biasa, akhirnya sampai pada tangan konsumen dengan harga yang

tinggi. Mengetahui harga mangga yang tinggi para konsumen akan merubah

pikirannya untuk tidak menkonsumsi mangga jenis ini, dan dampaknya akan

merugikan bagi para pedagang, tengkulak, dan juga petani akan menerima harga

jual yang sangat murah dan tidak mendapat keuntungan (Tioadmaja, 2014).

Pengetahuan tentang konsep perbanyakan tanaman secara vegetatif sangat

penting untuk diketahui agar dapat dipahami pengertian perbanyakan tanaman

secara vegetatif dan membedakan pengelompokan dalam perbanyakan tanaman

secara vegetatif. Selain itu, juga perlu didukung pengetahuan tentang arti penting

dari perbanyakan tanaman secara vegetatif agar dapat dipahami perlunya

dilakukan perbanyakan tanaman secara vegetatif ditinjau dari aspek anatomi,

fisiologi, dan genetik. Pemahaman tentang konsep perbanyakan tanaman secara

vegetatif juga perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik-teknik yang

dapat digunakan dalam perbanyakan tanaman secara vegetative (Raharja, 2012).

Page 6: stek pucuk

Perbanyakan tanaman secara vegetatif juga perlu pemahaman tentang

pengatahuan aspek-aspek pentingnya meliputi aspek anatomi, fisiologi, dan

genetik. Aspek anatomi perbanyakan tanaman secara vegetatif berkaitan dengan

pengetahuan struktur internal dari akar, batang, dan daun untuk memahami

proses terbentuknya akar adventif pada stek dan cangkok dan terbentuknya

penyatuan sambungan pada penyusuan, okulasi, dan sambungan. Aspek fisiologi

perbanyakan tanaman secara vegetatif yang perlu diketahui adalah peranan secara

fisiologis berbagai hormon tanaman dalam mempengaruhi proses pertumbuhan

hasil perbanyakan tanaman. Aspek genetik perbanyakan tanaman secara vegetatif

berkaitan dengan keseragaman dan keragaman secara genetik tanaman yang

diperbanyak secara vegetatif. Ketiga aspek tersebut apabila dipahami dengan

benar diharapkan akan menunjang keberhasilan dalam pelaksanaan perbanyakan

tanaman secara vegetative (Tirtawinata, 2011).

Perbanyakan tanaman secara vegetatif merupakan suatu cara-cara

perbanyakan atau perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-

bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, daun, umbi dan akar,

untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya.

Perbanyakan tanaman secara vegetatif tersebut tanpa melalui perkawinan atau

tidak menggunakan biji dari tanaman induk. Prinsipnya adalah merangsang tunas

adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman

sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus (Juanda, 2013).

Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan secara alamiah

yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui perkawinan atau tidak menggunakan

biji dari tanaman induk yang terjadi secara alami tanpa bantuan campur tangan

Page 7: stek pucuk

manusia. Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah dapat terjadi melalui

tunas, umbi, rizoma, dan geragih (stolon). Perbanyakan tanaman secara vegetatif

juga dapat dilakukan secara buatan yaitu perbanyakan tanaman tanpa melalui

perkawinan atau tidak menggunakan biji dari tanaman induk yang terjadi secara

buatan dengan bantuan campur tangan manusia (Sasmita, 2013).

Tujuan Praktikum

Agar praktikan tau bagai mana cara dan prosedur melakukan stek pucuk

pada tanaman begonville.

Kegunaan Praktikum

1. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikum Teknologi Perbanyakan

Tanaman di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara,

Medan.

2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti praktikal test praktikum Teknologi

Perbanyakan Tanaman di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Sumatera Utara, Medan.

3. Sebagai salah satu bahan informasi bagi yang membutuhkanya.

Page 8: stek pucuk

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi tanaman bunga kertas (Bougainvillea buttiana)

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliphyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Caryophyllales

Family : Nyctaginaceae

Genus : Bougainvillea

Spesies : Bougainvillea buttiana

Bugenvil merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil

yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang

berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya.

Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya

yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang.Tanaman bunga

kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni.

Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer

karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah (Harman, 2013).

Keunggulan perbanyakan ini adalah menghasilkan tanaman yang memiliki

sifat yang sama dengan pohon induknya. Selain itu, tanaman yang berasal dari

perbanyakan secara vegetatif lebih cepat berbunga dan berbuah. Sementara itu,

kelemahannya adalah membutuhkan pohon induk dalam jumlah besar sehingga

membutuhkan banyak biaya. Kelemahan lain, tidak dapat menghasilkan bibit

secara massal jika cara perbanyakan yang digunakan cangkok atau rundukan.

Page 9: stek pucuk

Untuk menghasilkan bibit secara massal sebaiknya dilakukan dengan stek. Namun

tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara stek dan tingkat

keberhasilannya sangat kecil (Itto, 2010).

Sambung pucuk/okulasi pada tanaman bougenvile dilakukan untuk

mendapatkan tanaman bougenvile yang unik dan indah. Kita dapat membuat

variasi jenis bunga dan daun dalam satu pohon. Tentu saja perlu imajinasi

tersendiri dalam menentukan warna bunga maupun daun yang akan

dikombinasikan, namun untuk melakukan sambungannya sendiri tidak sesulit

yang dibayangkan. Berikut langkah yang dilakukan ketika melakukan sambung

pucuk pada bougenvile, (1) Siapkan tanaman bougenvile yang akan

disambungkan. Pilih cabang yang masih muda untuk disambung dan potong pada

bagian yang akan kita beri sambungan.(2)Siapkan cabang sambungan dari

tanaman bougenvile lainnya. Pilih juga cabang yang masih muda dan berdiameter

sama dengan cabang yang akan disambung tadi. potong setiap daun yang ada dan

sisakan pada bagian pucuk(3)Pada cabang bougenvile yang akan disambung iris

secara vertikal. dan pada cabang sambungan iris pada sisi kedua samping.

(4)Selipkan sambungan pada cabang yang akan disambung dan ikat sambungan

menggunakan tali rafia. jangan terlalu ketat karena batang yang kita pilih masih

muda untuk menghindari kerusakan pada sambungan.(4)Tutup sambungan dengan

plastik bening untuk menjaga kelembaban dan menghindari penguapan yang

berlebihan, satu bulan kemudian sambungan telah menyatu (Handoyo, 2012).

Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman

buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu

bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan

Page 10: stek pucuk

terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah

pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya

merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling). Beberapa alasan mengapa bibit

tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) :

lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu

menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu

penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat

dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah

entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor

dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama

(Rochiman, 2013).

Agar persentase keberhasilan pembuatan bibit sambung pucuk meningkat,

ada beberapa tips yang perlu diperhatikan :(1). Pilih batang bawah dengan

pertumbuhan yang sehat, seragam, dan vigor yang bagus, dengan diameter batang

minimum 5 milimeter. Semakin sehat dan semakin vigor pertumbuhan batang

bawah, (2). Gunakan silet baru (dipatah menjadi 2 bagian yang masing-masing

mempunyai bidang yang tajam) untuk menghasilkan bidang iris yang halus tanpa

serat , sekaligus menghindari memar batang akibat penggunaan pisau yang lebih

tebal. (3). Pilih entres dengan ukuran diameter yang sama besar atau sedikit lebih

kecil dibanding diameter batang bawah, untuk mendapatkan bidang lekat yang

sama baiknya. (4). Jika diameter batang bawah berukuran jauh lebih besar

dibanding diameter entres, belah batang bawah pada bagian sisi dekat kulit batang

untuk mendapatkan bidang tempel yang mendekati ukuran diameter entres

(sambungan berada di bagian sisi samping) (Anwar, 2012).

Page 11: stek pucuk

Membuat bibit tanaman dengan cara vegetatif (tanpa melalui proses

perkawinan = aseksual) adalah salah satu cara untuk mempertahankan kualitas

genetik Pohon Induk tanaman buah yang telah diketahui mempunyai sifat-sifat

unggul : berumur genjah, produktivitas tinggi dengan kualitas buah prima, tahan

atau toleran terhadap serangan hama dan penyakit tanaman, tahan kekeringan,

bibit turunan klonalnya mempunyai daya adptasi tinggi di berbagai lokasi tanam,

dan lain sebagainya.Salah satu kendala yang dihadapi jika membuat bibit

sambung adalah lamanya waktu tunggu untuk mendapatkan batang bawah

(rootstock) siap sambung yang biasanya memerlukan waktu berkisar antara 6

hingga 24 bulan, tergantung jenis tanaman dan keperluan pembuatan bibitnya.

Beberapa penangkar bahkan menunggu batang bawah tumbuh membesar hingga

berumur 2 tahun sebelum akhirnya disambung untuk memperoleh bibit cebol yang

diharapkan cepat berbunga dan berbuah, karena entres disambung pada batang

bawah berumur cukup "tua" (Triansyah, 2013).

Pada beberapa jenis tanaman buah seperti mangga, alpukat, durian, dan

jeruk misalnya, dimungkinkan untuk disambung pada saat umur batang bawah

masih sangat muda, berkisar antara 4 hingga 10 minggu pasca semai biji dan biji

memunculan batang utama. Penyambungan pada saat batang bawah masih

berumur sangat muda ini dikenal dengan istilah "Mini Grafting", dengan beberapa

keuntungan sebagai berikut : efisien dari sisi waktu tunggu batang bawah yang

lebih singkat, penyatuan batang atas dengan batang bawah (kompatibilitas) yang

lebih baik karena titik sambungan umumnya belum berkayu, pertumbuhan yang

relatif lebih seragam dan terkontrol dengan baik, serta lebih memudahkan dalam

pemeliharaan bibit pasca penyambungan berhasil. Kekurangan jika menggunakan

Page 12: stek pucuk

cara ini adalah variabilitas ukuran diameter batang bawah yang beragam karena

umur yang masih sangat muda, penyesuaian dan pemilihan ukuran diameter entres

yang relatif sulit karena entres umumnya harus berdiameter kecil sementara entres

harus diambil dari pohon besar yang tunas ujung umumnya berukuran lebih besar,

relatif mudah terjadi memar batang pada saat penyambungan karena jaringan

batang bawah yang lebih lunak akibat belum berkayu (Anonym, 2014).

BAHAN DAN METODE

Page 13: stek pucuk

Tempat dan Waktu

Praktikum Teknologi Perbanyakan Tanaman dilaksanakan di lahan

percobaaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Jl.

Tuar No 65 Kec.Medan Amplas, Ketinggian tempat ± 27 meter dpl.

Praktikum ini di laksanakan pada hari selasa tanggal 04 Desember 2015

mulai pukul 11.00 wib sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan pada praktikum pada kali ini adalah Bunga kertas

(Bogenvileae sp), Tali plastik, Plastik transparan, ZPT, Polybag.

Alat yang digunakan pada praktikum teknologi perbanyakan tanaman kali

ini adalah Pisau okulasi/pisau cutter/pisau lipat.

Cara Kerja

1. Pada cabang pohon induk yang terpilih dipotong dan diratakan bagian yang di

potong.

2. Dipilih bagian bunga kertas yang lain yang akan disambungkan ke pangkal

induk tadi.

3. Sabungkan kedua bagian dengan posisi sambung yang pas.

4. Ikat dengan menggunakan tali rafia agar sambungan kuat.

5. Bungkus dengan plastik es lilin pada daerah yang disambung tadi.

6. Buka plastik 1 minggu kemudian jika hasil grafting berhasil.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 14: stek pucuk

Hasil

Ini adalah hasil dari teknik perbanyakan tanman secara sambung pucuk

pada tanaman bunga kertas ( Bougenvillae sp).

Pembahasan

Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman

buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu

bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entres batang atas dari pohon indukan

terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah

pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya

merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling). Beberapa alasan mengapa bibit

tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) :

lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu

menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu

penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat

dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah

entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor

dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama

Page 15: stek pucuk

Sebelum kita menyambung, kita harus tahu kriteria tanaman yang akan

dan bisa disambungkan. Pucuk yang akan disambungkan tidak boleh terlalu muda,

harus sesuai. Pada batang bawah yang akan dijadikan untuk penyambung tidak

boleh terlalu tua. Jadi kesesuaian antara pucuk dan batang bawah harus

diperhatikan demi keberhasilan proes sambung ini. Pada sambung pucuk ini kita

menggunakan plastik sebagai penyungkup tanaman dan penyungkup di daerah

sambungan tadi. Fungsi dari plastik in adalah sebagai pelindung daerah

sambungan dari penggaggu seperti serangga yang bisa saja membawa bibit jamur

dan bakteri ke daerah sambung yang bisa menyebabkan busuk nya dan tidak

jadinya hasil dari percobaan kita.

Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan tumbuh dari

percobaan sambung pucuk ini adalah pengetahuan akan kriteria dan cara

penyambungan yang baik. Proses pengikatan juga harus dilakukan dengan benar

agar batang yang disambungkan tidak mudah patah atau terlepas kembali. Faktor

iklim juga sangat mempengaruhi. Jika sedang terjadi hujan, dan biasa nya jika

hujan kecepatan angin akan meningkat. Sehingga memungkin dapat menyebabkan

daerah sambungan tadi patah kembali. Jika kita ingin percobaan kita ini berhasil,

sebaik nya harus memperhatikan faktor tadi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Page 16: stek pucuk

1. Sambung pucuk merupakan salah satu perkembangbiakan secara

vegetatif untuk mendapatkan sifat yang sama dengan induk nya.

2. Pemilihan pucuk dan batang yang baik adalah salah satu penentu faktor

keberhasilan sambung pucuk yang pas.

3. Penggunaan plastik sebagai penyungkup adalah untuk menghindari

menghindari sinar matahari langsung dan kelembapan.

4. Kambium dari kedua batang harus benar-benar tersambung agar proses

penghantaran zat-zat makanan dapat berlangsung sehingga dapat

membentuk tunas baru.

5. Hubungan kekerabatan batang atas dan batang bawah serta keadaan

fisiologi harus sesuai.

6. Keberhasilan penyambungan juga dipengaruhi oleh faktor luar seperti

suhu, temperatur, cahaya, dan teknik pernyambungan.

Saran

Sebaiknya dalam melakukan sambung pucuk menggunakan pisau yang

benar-benar steril agar mengurangi resiko kegagalan pada praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: stek pucuk

Anonym, 2014. Sambung pucuk . http://anakpintarunja.blogspot.co.id/2012/06/ok

ulasi-1.html diakses pada tanggal 30 november 2015

Anwar,2012 perbanyakan vegetative http://labpemuliaantanaman.staff.ub.ac.id/fi

les/2012/04/modul-7.-perbanyakan-vegetatif.pdf. Diakses pada tanggal 30

november 2015

Handoyo,2012. Perbanyakan tanaman.http://worldagroforestry.org/sea/Publicatio

ns/files/book/BK0094-06/BK0094-06-1.pdf diakses pada tanggal 30 nove

mber 2015

Harman.2013. klasifikasi tanaman bougenville http//harman402.blogspot.co.id/20

13/klasifikasi-tanaman-karet.html. diakses pada tanggal 30 november 2015

Itto,2010. Perbanyakan vegetative dengan sambung pucuk. http://www.itto.int/fil

es/user/pdf/publications/PD%20426%2006/pd426-0613%20rev1(F)%20e

.pdf. diakses pada tanggal 30 november 2015

Juanda, 2013. Laporan perbanyakan vegetative sambung pucuk .http://juanda

doom. Blogs pot.co.id/2013/laporan-perbanyakan-vegetatif-sambung-puc

uk.html. diakses 30 no vember 2015

Raharja,2012. Cara melakukan perbanyakan sambung pucuk. http://raharjaasdi.bl

ogspot. co.id/2012/cara-melakukan-perbanyakan-sambung-pucuk.html.

diakses 30 novem ber 2015

Rochiman,2013. Macam macam perbanyakan vegetatif.http://rochiman22.blog

spot.co.id/2013/macam-macam-perbanyakan-vegetatif.html diakses 30

november 2015

Sasmita,2013. Perbanyakan vegetatif. http://sasmitaprastia.blogspot.co.id/2013/0

9/perbanyakan-vegetatif.html. diakses pada tanggal 30 november 2015

Tioadmaja,2014. Pengertian perbanyakan vegetatif. http//tioadmaja768.blogspot.

co.id/2014/pengertian-perbanyakan-vegetatif.html. diakses pada tanggal

30 november 2015

Page 18: stek pucuk

Tirtawinata,2011. Perbanyakan vegetatif. http://tirtawinata.blogspot.co.id/2011/06

/perbanyakan-vegetatif.html. diakses pada tanggal 30 november 2015

Triansyah. 2013. Laporan Praktikum sambung pucuk http://triansyahlebungbatang

.blogspot. co.id/2013/12/laporan-praktikum-karet-okulasi.html. diakses

pada tanggal 30 november 2015