laporan observer posyandu pucuk rebung sirih tunggal

13
LAPORAN HASIL OBSERVASI KEGIATAN POSYANDU PUCUK REBUNG SIRIH TUNGGAL DI RW 02 KELURAHAN CINTARAJA KECAMATAN SAIL KOTA PEKANBARU DISUSUN OLEH: MAHASISWA PROFESI NERS KOMUNITAS UR PRAKTIK PROFESI KOMUNITAS

Upload: muharina-amelia

Post on 03-Oct-2015

66 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

laporan observasi

TRANSCRIPT

LAPORAN HASIL OBSERVASI KEGIATAN POSYANDU PUCUK REBUNG SIRIH TUNGGAL DI RW 02 KELURAHAN CINTARAJA KECAMATAN SAIL KOTA PEKANBARU

DISUSUN OLEH:

MAHASISWA PROFESI NERS KOMUNITAS URPRAKTIK PROFESI KOMUNITAS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU

2015LAPORAN HASIL OBSERVASI KEGIATAN POSYANDU PUCUK REBUNG SIRIH TUNGGAL RW 02 KELURAHAN CINTARAJA KECAMATAN SAILJUMAT, 06 MARET 2015

1. PersiapanAdapun tahap persiapan dari kegiatan ini meliputi:a. Pembagian tugas sebagai observer pada meja 1-5 (masing-masing meja 1 orang).b. Satu hari sebelum kegiatan posyandu, setiap observer diminta untuk memahami tentang sistem 5 meja di posyandu.

c. Dua hari sebelum kegiatan posyandu, dilakukan komunikasi kepada Ketua Kader Posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal RW 02 Kelurahan Cintaraja bahwa mahasiswa akan mengikuti kegiatan posyandu, dan melakukan obsevasi terhadap perjalanan kegiatan posyandu.d. Sebelum kegiatan posyandu di mulai, meja disusun.

e. Setiap peralatan yang dibutuhkan diletakkan di atas meja masing masing (misalnya buku registrasi, timbangan bayi, makanan tambahan,dll).2. Pelaksanaan

a. Acara dilakukan pada hari jumat, 06 Maret 2015 bertempat di Posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal kegiatan dimulai 10.15 dan berakhir pukul 11.30 WIB. b. Jumlah Ibu-ibu pengunjung Posyandu yang hadir adalah sebanyak 9 orang ibu dan bayi dan seorang ibu hamil.

c. Mahasiswa terlibat dalam mengobservasi sistem 5 meja ada 5 orang. Setiap mahasiswa berperan sesuai dengan tanggungjawab yang telah disepakati sebelumnya, antara lain: observer meja 1, observer meja 2, observer meja 3, observer meja 4, dan observer meja 5.3. Evaluasi

a. Struktur

1) Peserta kegiatan sebanyak 9 orang.

2) Setting tempat sesuai dengan yang telah direncanakan.

3) Perlengkapan yang digunakan selama acara adalah buku registrasi, timbangan, KMS dan makanan tambahan.4) Waktu pelaksanaan kegiatan posyandu dimulai pada pukul 10.15 WIB.

5) Peran mahasiswa sebagai observer kegiatan posyandu telah sesuai dengan peran dan tugas masing-masing.b. Proses

1) Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari Jumat, 06 Maret 2015 jam 10.15-11.30 WIB dan acara dapat berjalan dengan lancar sesuai kesepakatan.2) Pelaksanaan kegiatan posyandu dilaksanankan oleh semua kader posyandu dan petugas kesehatan dari Puskesmas Sail.3) Pelaksanaan kegiatan posyandu berjalan dengan lancar.c. Hasil1) Kegiatan Meja 1Secara teori kegiatan di meja 1 meliputi:a) Pendaftaran Balita Balita di daftar dalam formulir pencatatan balita. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.

b) Pendaftaran ibu hamil Ibu hamil di daftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugaskesehatandi meja 5. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugaskesehatandi meja 5.

Berdasarkan hasil observasi pada meja 1 di posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal pada tanggal 06 Maret 2015, ditemukan bahwa ada beberapa perbedaan antara teori dan kenyataan di lapangan yang dilakukan oleh kader posyandu, diantaranya:

a) Setelah kader mengisi buku pedaftaran posyandu (nama ibu/ayah, jumlah balita, nama balita, tanggal lahir, dan alamat), KMS langsung diserahkan kepada kader yang ada dimeja tiga. Kemudian langsung ditimbang dan dicatat didalam buku pencatatan.2) Kegiatan Meja 2 Secara teori kegiatan yang ada di meja 2 yaitu penimbangan bayi dan balita. Penimbangan balita selain menggunakan timbangan bayi juga bisa menggunakan timbangan dengan menggunakan sarung timbangan atau sering disebut dacin, caranya adalah sebagai berikut:Tahap 1: Gantungkan dacin pada dada pohon dan pelana rumah, atau penyangga

kaki tiga.Tahap 2: Periksalah apakah dacin sudah tergantung dengan kuat (cobalah tarik kuat-kuat batang dacin kearah bawah).Tahap 3: Sebelum digunakan, letakkan bandul geser pada angka nol. Batang dacin dikaitkan dengan tali pengaman.Tahap 4: Pasang sarung timbang, atau celana timbang, atau kotak timbang yang kosong pada dacin.Tahap 5: Seimbangkan dacin yang sudah dibebani sarung timbang, atau celana timbang, atau kotak timbang dengan cara memasukkan pasir kedalam kantung pelastik diujung batang timbangan.Tahap 6: Anak ditimbang, seimbangkan sampai jarum timbang tegak lurus.Tahap 7: Tentukan berat badan anak dengan membaca angka diujung bandul geser.Tahap 8: Catatlah hasil penimbangan pada secarik kertas yang sudah diselipkan didalam KMS.Tahap 9: Kembalikan bandul geser keangka nol. Perhatian, masukkan ujung batang dacin ketali pengaman kemudian baru anak diturunkan. ( Depkes RI , 2000 )

Berdasarkan hasil observasi pada meja 2 di posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal pada tanggal 06 Maret 2015, penimbangan dilakukan langsung saat peserta datang kemudian dicatat di meja 1. Kegiatan dimeja 1 dan meja 2 dilakukan secara bersamaan.3) Kegiatan Meja 3 Secara teori kegiatan pelayanan kesehatan pada meja 3 yang dilakukan oleh petugas kesehatan adalah : Pengisian KMS. Pertama, buka KMS balita yang bersangkutan. Lalu kader memindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya. Pada penimbangan pertama kader mengisi semua kolom yang tersedia pada KMS. Bila ada kartu kelahiran, kader mencatat bulan lahir anak dari kartu tersebut. Setelah anak ditimbang kader menghubungkan titik berat badan anak pada titik temu garis tegak dengan garis datar.Berdasarkan hasil observasi pada meja 3 di posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal pada tanggal 06 Maret 2015, ditemukan ada persamaan antara teori dan dilapangan dimana pencatatan KMS dilakukan dimeja tiga. Namun hasilnya bukan dari kertas kecil dari ibu tapi langsung disebutkan oleh kader yang ada dimeja 1.4) Kegiatan Meja 4 Secara teori kegiatan di meja 4 yaitu:a) Mengetahui berat badan anak yang naik atau tidak naik, ibu hamil dengan resiko tinggi, WUS yang belum mengikuti KB.b) Penyuluhan kesehatan.Untuk semua balita mintalah KMS anak, perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Ibu balita diberi penyuluhan: Pentingnya menimbang balita setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan balita. Pentingnya ASI saja ( ASI Eksklusif ) sampai anak umur 4 bulan. Pentingnya pemberian makanan pendamping ASI bagi anak berumur diatas 4 bulan. Pentingnya ibu memberikan ASI sampai anak berusia 2 tahun. Pentingnya imunisasi lengkap untuk pencegahan penyakit pada balita. Pentingnya pemberian vitamin A untuk pencegahan kebutaan dan daya tahan tubuh anak setiap bulan februari dan agustus bagi bayi umur 6 12 bulan dan anak balita 1 5 tahun. Pentingnya stimulasi perkembangan anak balita dirumah. Tentang bahaya mencret bagi balita, ASI terus diberikan seperti biasa, walaupun anak sedang mencret. Tentang bahaya infeksi saluran pernafasan akut Balita yang batuk pilek dengan nafas sesak atau sukar bernafas harus dirujuk ke tenaga kesehatan. Tentang demam pada balita. Sering merupakan tanda tanda malaria, campak, demam berdarah yang dapat membahayakan anak. Tentang pentingnya memelihara kesehatan gigi dan mulut.

c) Pelayanan PMT, oralit, vitamin A, tablet zat besi, Pil ulangan,kondom.

Berdasarkan hasil observasi di posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal pada tanggal 6 Maret 2015, meja 4 tidak dilakukan.5) Kegiatan Meja 5Secara teori kegiatan pelayanan kesehatan pada meja 5 dilakukan oleh petugas kesehatan dengan bentuk pelayanan sebagai berikut :

a) Pemberian Imunisasi.

Manfaat imunisasi adalah untuk melindungi anak dan balita dari beberapa penyakit infeksi yang berbahaya. Imunisasi diberikan pada anak umur 2 12 bulan. Beberapa jenis imunisasi yang diberikan serta tujuannya: Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC Imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejam, dan tetanus. Imunisasi Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan. Imunisasi Campak untuk mencegah penyakit campak. Imunisasi Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis.

Jadwal Imunisasi :

UmurJenis imunisasi

2 bulan

3 bulan

4 bulan

5 bulan

9 bulan BCG, DPT 1, Polio 1

HB 1, DPT 2, Polio 2

HB 2, DPT 3, Polio 3

HB3, Polio 4

Campak

b) Pemeriksaan kehamilan.

Pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil dapat dilakukan pada tiap trimester kehamilan yaitu :

Trimester I 1 x Trimester II 1 x Trimester III 2 x

c) Pengobatan.

Pengobatan anak sakit meliputi pemberian obat bagi anak diare, panas, batuk pilek dan beberapa penyakit yang tidak memerlukan perawatan di puskesmas atau rumah sakit.d) Pelayan kontrasepsi IUD, Suntikan, Pil KB, dan Kondom.

Untuk meja 1 s/d 4 dilaksanakan oleh kader kesehatan dan untuk meja 5 dilaksanakan oleh petugas kesehatan diantaranya: Dokter, bidan, perawat, juru imunisasi dan sebagainya. Kegiatan lain setelah kegiatan pelayanan di dalam posyandu:

Mencatat hasil kegiatan dalam register balita. Membahas bersama-sama kegiatan lain atas saran petugas. Menetapkan jenis kegiatan yang dilaksanakan misalnya : Penyuluhan KB, makanan pendamping ASI, Pemanfaatan pekarangan atau peragaan keterampilan.

Berdasarkan hasil observasi pada meja 5 di posyandu Pucuk Rebung Sirih Tunggal pada tanggal 06 Maret 2015, ditemukan bahwa ada perbedaan antara teori dan kenyataan di lapangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan posyandu, yaitu:a) Pada saat kegiatan posyandu kegiatan pemeriksaan kehamilan tidak dilakukan oleh petugas. Ibu hamil yang datang keposyandu hanya untuk menimbang berat badan namun tidak dilakukan pemeriksanaan kesehatan. b) Tidak ada kegiatan pengobatan yang dilakukan saat posyandu.

c) Pada saat kegiatan posyandu pelayanan KB dipersiapkan oleh petugas kesehatan namun pada saat posyandu tidak ada ibu yang ingin ber KB.d) Pada saat kegiatan posyandu juga ada dilakukan konsultasi oleh salah seorang peserta yang memiliki anak dengan berat berlebih.

4. Saran a. Pada meja 1, sebaiknya kader menyelipkan secarik kertas yang berisi nama anak dan kemudian diselipkan pada KMS, hal ini bertujuan agar kader di meja 2 bisa langsung mencatat hasil pengukuran BB dan TB anak.b. Pada meja 2, dilakukan pemisahan pencatatan sehingga terlihat jelas tugas dari meja 2.c. Pada meja 3, sebaiknya kader mencatat KMS berdasarkan kertas kecil yang diberikan dari meja 1.d. Sebaiknya petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kehamilan dengan sistem head to toe.

5. Dokumentasi

Penimbangan balitaPengobatan