laporan praktikum agroklimatologi angin

14
LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN KARTIKA 05101007017 PRODI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA INDRALAYA

Upload: ferli-dian-saputra

Post on 13-Jul-2015

361 views

Category:

Education


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan praktikum agroklimatologi angin

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI ANGIN

LAPORAN

PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

ANGIN

KARTIKA

05101007017

PRODI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA

Page 2: Laporan praktikum agroklimatologi angin

2011

I. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh

perbedaan tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. Perbedaan tekanan ini disebabkan oleh

suhu udara sebagai akibat perbadaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar

tekanan udara maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan. Angin lokal contohnya

terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di dua tempat yang berdekatan seperti di laut dan

di darat. Ada 3 hal yang penting menyangkut sifat angin yaitu : kekuatan angin, arah angin, dan

kecepatan angin.

Tekanan udara dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada

atmosfer bumi. Semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara.

Lapisan udara pada permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gram/cm2. Ini berarti

pada saerah seluas 1 cm2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. Tekanan udara pada

permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer. Tekanan udara sebesar 1

atmosfer ini sama dengan 76 cm Hg, didalam metereologi, satuan udara yang dipakai adalah Bar.

Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu

tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan udara tekanan tinggi ke

tempat yang tekanan udaranya lebih rendah.

Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung

dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi pada

sumbunya akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.

Perbedaan tekanan udara menimbulkan aliran udara. Udara yang mengalir disebut angin.

Udara mengalir dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Untuk

menyatakan arah angin ditentukan dengan derajat = 0 0 atau 360 0 berarti arah utara, 90 0 arah timur,

180 0 arah selatan, dan 270 0 arah barat.

Angin dibedakan dalam beberapa bagian, yaitu :

a) Sirkulasi angin di bumi

1. Angin pasat

Page 3: Laporan praktikum agroklimatologi angin

2. Angin Barat dan Angin Timur

b) Angin Muson

Angin muson terjadi karena perbedaan tekanan udara antara daratan dengan samudra. Angin

muson dibagi 2, yaitu :

1. Angin Muson Timur

2. Angin Muson Barat

c) Angin siklon dan Anti siklon

d) Angin lokal

Angin lokal dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Angin Darat

2. Angin Laut

3. Angin Lembah

4. Angin Gunung

Angin dapat bergerak secara horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan yang

bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah

perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain.

Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan udara lebih

rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara langsung

dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akibat cepatnya gerakan menuruni

lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan panas.

B. Tujuan

Mengetahui kecepatan dan arah angin pada suatu wilayah tertentu dengan menggunakan

alat pengukur kecepatan angin yaitu anemometer.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Page 4: Laporan praktikum agroklimatologi angin

Hukum gerak menyatakan bahwa sebuah benda yang dalam keadaan diam akan bergerak

akan tetap bertahan pada keadaannya. Kecuali ada gaya dari luar yang bekerja terhadap benda

tersebut, Oleh karena itunya udara yang tenang akan kembali menjadi (angin) bila ada gaya yang

bekerja diatmosfer yang menyebabkan terjadinya keadaan tidak seimbang (Handoko,1999).

Angin yang tidak menguntungkan bagi pertanian adalah angin fohn, karena dapat

melayukan tanaman. Angin fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur

pengunungan atau gunung yang tinggi, sehingga naik. Makin ke atas, suhu makin dingin dan

terjadilah kondensasi yang selanjutnya terbentuk titik-titik air. Titik-titik air itu kemudian jatuh

sebagai hujan sebelum mencapai puncak pada lereng pertama. Angin terus bergerak menuju

puncak, kemudian jatuh pada lereng berikutnya sampai kelembah. Karena sudah menjatuhkan

hujan maka angin yang menuruni lereng ini bersifat kering. Akibat cepatnya gerakan menuruni

lereng, angin menjadi pasang sehingga angin fohn memiliki sifat menurun, kering, dan

panas (Wahyuningsih,2004).

Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak secara horizontal maupun

secara vertikal dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktuasi secara dinamis. Faktor

pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan

tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke yang tekanan

udara lebih rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak secara

langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan tetapi, perputaran bumi

pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan mempengaruhi arah pergerakan angin.

Pengaruh perputaran bumi terhadap arah angin disebut pengaruh Coriolis (Lakitan,2002).

Variasi arah dan kecepatan angin dapat terjadi jika angin bergeser dengan permukaan yang

licin (smooth), variasi yang diakibatkan oleh kekasaran permukan disebut turbulensi mekanis.

Turbulensi daat pula terjadi pada saat udara panas pada permukaan bergerak ke atas secara vertikal,

kaena adanya resistensi dari lapisan udara di atasnya. Turbulensi yang disebabkan perbedaan suhu

lapisan atmosfer ini disebut turbulensi termal atau kadang disebut turbulensi konfektif. Fluktuasi

kecepatan angin akibat turbulensi mekanis umumnya lebih kecil tetapi frekuensinya lebih tinggi

(lebih cepat) dibandingkan dengan fluktuasi akibat turbulensi termal (Karim,1985).

Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin berhembus

dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas matahari dibandingkan tempat

lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik

Page 5: Laporan praktikum agroklimatologi angin

mengembang dan menjadi lebih ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara

akan naik. Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar

terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus-menerus, akibatnya

kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang disebut angin (Nasir, 1990).

Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya kepada setiap

bidang seluas 1 cm2 yang mendatar dari permukaan bumi. Hal ini dapat dipahami bahwa setiap

lapisan udara yang dibawah mendapat tekanan udara dari yang diatasnya. Oleh karena itu lapisan

yang dibawah keadaan tegang. Ketegangan itu sangat besar sehingga berat udara yang diatasnya

bertahan dalam keadaan seimbang. Tinggi barometer ialah panjang kolom air raksa yang seimbang

dengan tekanan udara pada waktu itu (Kensaku, 2002).

Hubungan antara tekanan udara dan ketinggian tempat ini dimanfaatkan dalam merancang

alat pengukuran ketinggian tempat yang disebut Altimeter. Tekanan udara umumnya menurun

sebesar 11 mb untuk setiap bertambahnnya ketinggian tempat sebesar 100 meter. Tekanan udara

dipengaruhi oleh suhu, suhu udara didaerah tropis menunjukkan fluktasi musiman yang sangat

kecil. Oleh sebab itu dapat dipahami jika tekanan udara dikawasan tropis relatif konstan (Takeda,

2005).

Angin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan

oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula

sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir

horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH)

dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini

dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu (1) daerah asalnya dan (2) daerah yang dilewatinya dan (3)

lama atau jarak pergerakannya.

Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya. Lamanya pengamatan

maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan

agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai

harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya.

Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval waktu lebih pendek agar dapat

diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam.

1. Kecepatan Angin

Page 6: Laporan praktikum agroklimatologi angin

Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan

dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j).

Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d

atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan

tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat.

Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau

Anemograf. Ada beberapa beberapa tipe Anemometer , yaitu :

a. Anemometer dengan tiga atau empat mangkok

Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jari-jari yang berpusat

pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh

mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada

arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu

sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak

tiupan angin. Anemometer tipe “cup counter” hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin

selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu

pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu

dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulas i

jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya.

Gambar anemometer tiga mangkok

b. Anemometer propeler

Anemometer ini hampir sana dengan anemometer di atas, bedanya hanya mangkoknya

terpasang pada poros horozontal.

Page 7: Laporan praktikum agroklimatologi angin

c. Anemometer tabung bertekanan.

Kerja Anemometer ini mengikuti prinsip tabung pitot, yaitu dihitung dari tekanan statis

dan tekanan kecepatan Sehubungan dengan adanya perbedaan kecepatan angin dari berbagai

ketinggian yang berbeda, maka tinggi pemasangan anemometer ini biasanya disesuaikan dengan

tujuan atau kegunaannya. Untuk bidang

agroklimatologi dipasang dengan ketinggian sensor (mangkok) 2 meter di atas permukaan tanah.

Untuk mengumpulkan data penunjang bagi pengukuran penguapan Panci Kelas A, dipasang

anemometer setinggi 0,5 m. dilapangan terbang pemasangan umumnya setinggi 10 m. Dipasang

didaerah terbuka pada pancang yang cukup kuat. Untuk keperluan navigasi alat harus dipasang

pada jarak 10 x tinggi faktor penghalang seperti adanya bangunan atau pohon. Sebagian besar

Anemometer ini umumnya tidak dapat merekan kecepatan angin dibawah 1 atau 2 mi/j karena ada

faktor gesekan apa awal putaran.

2. Arah Angin

Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin

itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin

laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang

dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat

dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan.

Bila tidak ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan

bila angin berasal dari titik utara dinyatakan dengan 3600. Arah angin tiap saat dapat dilihat dari

posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan

kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang.

Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin

dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh

jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman

pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer

dengan ketinggian 10 meter.

Page 8: Laporan praktikum agroklimatologi angin

Gambar 16 arah mata angin pada kompas

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu pelaksanaan

Pelaksanaan praktikum agroklimatologi kecepatan angin ini dilakukan pada hari Jum’at dan

Sabtu tanggal 27-28 Mei 2011 jam 17:00-12:00 WIB dan tempat berlangsungnya praktikum ini

adalah di Praktikum ini dilaksanakan di Agro Techno Park 1 daerah Gelumbang Sumatera Selatan.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah Anemometer, dan

alat tulis untuk mencatat hasil pengamatan.

C. Cara Kerja

Cara kerja dalam praktikum kecepatan angin ini adalah sebagai berikut :

Page 9: Laporan praktikum agroklimatologi angin

1. Bawa anemometer ke tempat yang terbuka

2. Arahkan anemometer keatas selama beberapa menit

3. Lihat kecepatan angin ada anemometer tersebut

4. Catat hasil pengamatan.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berikut adalah tabel hasil pengamatan pada praktikum kecepatan angin :

Jam Kecepatan angin (m/s)

17:00 0 m/s

17:30 0 m/s

18:00 0 m/s

06:00 1 m/s

06:30 0,5 m/s

07:00 1 m/s

07:30 0 m/s

08:00 0,5 m/s

08:30 1 m/s

09:00 1 m/s

Page 10: Laporan praktikum agroklimatologi angin

09:30

10:00

10:30

11:00

11:30

12:00

B. Pembahasan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya semakin tinggi tekanan udara disuatu tempat

maka semakin kencang kecepatan anginnya, karena tekanan udara disetiap tempat berbeda-beda

yang hingga di pengaruhi oleh penyinaran matahari maka menyebabkan pula suhu berubah.

Semakin tinggi suatu tempat dari atas permukaan laut maka suhunya semakin rendah dan semakin

rendah pula kecepatan angin yang ditimbulkan.

Menurut data hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa kecepatan angin sangat kecil

hanya berkisar 0-1 m/s ini berarti bahwa tekanan udara ditempat tersebut rendah. Selain itu tempat

tersebut merupakan dataran rendah karena semakin tinggi suatu tempat maka kecepatan angin

makin kencang. Walau dalam percobaan yang dilakukan tidak demikian, hal ini disebabkan

terhalangnya angin oleh bangunan-bangunan. Kecepatan angin diantara gedung lebih kecil

dibandingkan kecepatan angin dilapangan terbuka.

Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan

kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah

Page 11: Laporan praktikum agroklimatologi angin

angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai

mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interva l

waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam.

Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergeraakan udara per satuan waktu dan

dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mi/j).

Satuan mil (mil laut) per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mi/j = 0,514 m/d

atau 1 m/d = 2,237 mi/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan

tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat.

Dan telah diketahui bahwa angin berhembus dari tekanan tinggi kerendah, tekanan yang

tinggi disebabkan suhu yang rendah oleh suhu yang tinggi. Apabila dipanaskan, udara memua i.

Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan

udara turun kerena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang

bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah

udara menjadi panas lagi dan naik kembali.

Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. Hal ini

yang menyebabkan pada malam hari angin bertiup dari laut ke darat, karena suhu udara di darat

lebih rendah dibandingkan laut yang bertekanan tinggi. Faktor – faktor terjadinya angin ialah

adanya gradien barometris, letak tempat, tinggi tempat, dan waktu.

Tingginya kecepatan angin pada tempat yang tinggi disebabkan angin dapat berhembus

tanpa penghalang, sedangkan di tempat yang rendah angin tidak dapat berhembus dengan bebas

karena terhalang gunung-gunung, bangunan, pepohonan dan lain-lain. Di permukaan bumi,

gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar.

Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.

Hubungan antara tekanan udara dan angin ialah semakin rendah tekanan udara, kecepatan

angin semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya, Semakin tinggi tekanan udara, semakin rendah

kecepatan angin.

Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi

lebih panas daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah,

sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya

angin dari australia menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan

dan angin musim barat daya di belahan bumi utara.

Page 12: Laporan praktikum agroklimatologi angin

Oleh kerena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air

oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera,

sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang

disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan dari

musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim

kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah

angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.

Ada banyak sekali manfaat angin, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut: Angin

untuk menggerakan perahu layar menelusuri nusantara, bahkan untuk menembus batas lintas

negara, misalnya seperti Orang Buton. Angin sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar diesel

atau batubara, di negara Australia angin digunakan sebagai tenaga listrik pengganti bahan bakar

diesel atau batubara. Angin sangat untuk perjalanan para nelayan pulang dan pergi.

Angin berfungsi sebagai instrument untuk membantu take-off atau landing pesawat di landasan

pacu bandara. Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat

kipas angin.

Yang dimaksud dengan arah angin adalah arah dari mana tiupan angin berasal. Bila angin

itu datang dari Selatan, maka arah anginnya adalah Utara, datangnya dari laut, dinyatakan angin

laut. Arah angin untuk angi di daerah permukaan biasanya dinyatakan dalam 16 arah kompas yang

dikenal dengan istilah Wind Rose, sedangkan untuk angin di daerah atas dinyatakan dengan derajat

dimulai dari arah Utara bergerak searah jarum jam sampai di arah yang bersangkutan. Bila tidak

ada tiupan angin maka arah angin dinyatakan dengan kode 00 dan bila angin berasal dari titik utara

dinyatakan dengan 3600.

Arah angin tiap saat dapat dilihat dari posisi panah angin (Wind Vane), atau dari posisi

kantong angin (Wind Sack). Pengamatan dengan kantong umumnya dilakukan dilapangan terbang.

Untuk dapat memberikan petunjukan arah yang lebih mudah dilihat maka panah angin

dihubungkan dengan sistem aliran listrik sehingga posisi panah angin langsung ditunjukan oleh

jarum pada kotak monitornya. Perkembangan lebih lanjut dari sistem ini menghasilkan rekaman

pada silinder berpias. Panah angin umumnya dipasang bersama dengan mangkok anemometer

dengan ketinggian 10 meter.

Mesti tidak tampak oleh mata, angin adalah satu faktor alam yang harus diperhatikan atau

dihitung sniper. Udara bergerak punya pengaruh yang sangat signifikan terhadap tanaman.

Page 13: Laporan praktikum agroklimatologi angin

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari pelaksanaan praktikum kecepatan angin ini adalah

sebagai berikut :

1. Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi, yang disebabkan oleh perbedaan

tekanan udara pada dua arah yang berdekatan.

2. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf

3. Terdapat enam belas arah mata angin namun yang umum digunakan ada 8 yaitu: Timur, Tenggara,

Selatan, Barat daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur laut.

4. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya,

sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya.

5. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara antara satu tempat

dengan tempat yang lain.

B. Saran

Saran untuk praktikum ini adalah semua praktikan diberikan kesematan untuk

menggunakan alat agar lebih mengerti bagaimana cara menggunakan alat tersebut.

Page 14: Laporan praktikum agroklimatologi angin

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Ir. 1999. Klimatologi Dasar. FMIPA. IPB, Bogor.

Karim, Kamarlis. 1985. Dasar-dasar Klimatologi, UNSYIAH, Banda Aceh.

Lakitan, Benyamin. 2002. Dasar-dasar KlimatologiI, Raja Grafindo Persada,Null.

Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor. Takeda, Kensaku. 2005. Hidrologi Pertanian. PT. Pratya Utama, Bogor.

Wahyuningsih, Utami. 2004. Geografi. Pabelan, Jakarta.