laporan praktik pengalaman lapangan jurusan perbankan...

30
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN SYARIAH Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Musyarakah BTM Surya Dana Campudarat Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Prakti Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung Oleh Ifadatul Musdalifah NIM. 12401173436 Dosen Pembimbing Lapanagan Moch. Faizun, S.S., M.Pd.I. JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG 2020

Upload: others

Post on 09-Dec-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada Produk Musyarakah

BTM Surya Dana Campudarat

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir

Prakti Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh

Ifadatul Musdalifah

NIM. 12401173436

Dosen Pembimbing Lapanagan

Moch. Faizun, S.S., M.Pd.I.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2020

Page 2: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

ii

1

HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN

LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

ini telah disetujui dan disahkan pada:

Hari : Selasa

Tanggal : 24 November 2020

Di : Tulungagung

Judul Laporan : Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah Pada

Produk Musyarakah BTM Surya Dana Campurdarat

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing Lapangan

(Mochammad Faizun, S.S., M.Pd.I.)

NIDN. 2018098603

Mengesahkan

a.n. Dekan

Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

(Siswahyudianto, M.M)

NIDN. 2015068402

Page 3: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

dan tidak lupa sholawat serta salam semoga tersampaikan kepada Nabi Muhammad

S.A.W yang telah membimbing umat manusia menuju zaman terang benderang

yakni Agama Islam, sehingga dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) dan dapat menyelesaikan Laporan Akhir Praktik Pengalaman

Lapangan yang berjudul “Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada

Produk Murabahah BTM Surya Dana Campudarat”.

Adapun penyusunan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir Praktik Pengalaman

Lapangan Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Tulungagung yang dilaksanakan penulis di BTM Surya Dana Campurdarat

Kabupaten Tulungagung. Dengan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Maftukhin,M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Tulungagung.

2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

3. M. Aqim Adlan, M. E. I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Institut

Agama Islam Negeri Tulungagung.

4. Sutoyo selaku pemimpin BTM Surya Dana Campurdarat.

5. Siswahyudianto, MM, selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam sebagai leading sector pelaksana PPL.

6. Moch. Faizun, M.Pd.I., selaku Dosen pembimbing Lapangan (DPL) yang

telah membantu memberikan bimbingan selama melaksanakan PPL.

Page 4: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

iv

7. Selurah Staf dan Karyawan BTM Surya Dana Campurdarat yang telah

membina dan membimbing dalam pelaksanaan kegiatan PPL.

8. Rekan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang telah

bersama- sama melaksanakan PPL gelombang III IAIN Tulungagung.

9. Keluarga yang telah memberikan doa dan motivasi kepada penulis,

sehingga Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) berjalan dengan lancar dan

penulis dapat menyelasikan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)

dengan baik.

10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan laporan ini.

Untaian do’a kami sampaikan, semoga atas bimbingan dan bantuan yang

telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT dengan balasan yang lebih baik

dan sempurna amin. Dan penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini

masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik maupun saran yang bersifat

membangun sangat diharapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tulungagung, November 2020

Ifadatul Musdalifah

NIM. 12401173436

Page 5: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAM PERSETUJUAN.......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Dasar Pemikiran ................................................................................ 1

B. Tujuan dan Kegunaan ........................................................................ 3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ........................................................ 3

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ........................................................ 5

A. Profil Lembaga .................................................................................. 5

B. Pelaksanaan Praktik ........................................................................... 9

C. Permasalahan di Lapangan ................................................................ 9

D. Tanggapan Pihak Lembaga ................................................................ 10

BAB III PEMBAHASAN............................................................................ 12

A. Pembiayaan Musyarakah ................................................................... 12

B. Pembiayan Bermasalah ..................................................................... 14

C. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BTM Surya Dana

Campurdarat ..................................................................................... 18

D. Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Produk

Musyarakah di BTM Surya Dana Campurdarat ................................. 19

BAB IV PENUTUP ..................................................................................... 22

A. Kesimpulan ....................................................................................... 22

B. Saran ................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 24

LAMPIRAN ................................................................................................ 25

Page 6: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah di Indonesia

saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dilihat dari banyaknya

partisipasi masyarakat menggunakan lembaga keuangan syariah untuk

mengembangkan usahanya. Lembaga keuangan syariah merupakan bagian

dari sistem ekonomi syariah, yang mana dalam menjalankan usahanya tidak

terlepas dari prinsip syariah dan dalam pengoperasiannya tidak mungkin

lembaga keuangan syariah membiayai usaha-usaha yang didalamnya

mengandung hal-hal yang dilarang dalam Islam yang mengakibatkan

timbulnya kemudharatan bagi lembaga keuangan syariah maupun

masyarakat luas.

Salah satu lembaga keuangan syariah yang ada di Indonesia adalah

Koperasi Syariah Baitul Tamwil Muhammadiyah. BTM (Baitul Tamwil

Muhammadiyah) merupakan lembaga keuangan mikro yang dalam

transaksinya menggunakan akad sesuai dengan syariat Islam. Menurut

bahasa, Baitul Tamwil berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda,

yaitu Bait yang memiliki arti rumah dan Tamwil yang memiliki arti harta.

Secara keseluruhan Baitul Tamwil diartikan sebagai tempat untuk

mengembangkan usaha atau tempat untuk mengembangkan harta

kekayaan 1 . BTM merupakan sebuah gerakan dakwah ekonomi

Muhammadiyah dalam bentuk Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS)

dan berbadan hukum koperasi. Konsep dasar yang diggunakan untuk

membangun BTM adalah Baitul Maal wat-Tamwil. Baitul Maal wat-

Tamwil merupakan gabungan antara Baitul Tamwil yang berarti unit yang

menjalankan pembiayaan secara komersial dan Baitul Maal yang berarti

unit yang menjalankan pembiayaan non-komersial-sosial dengan dana yang

1 Ma’had Alif Tarbiyah Mubalighin Muhammadiyah, Pedoman Pendirian BTM, Bandar

Lampung, 2008, hlm. 4

Page 7: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2

bersumber dari titipan zakat, infaq, dan shodaqoh.

Salah satu BTM yang ada di Tulungagung adalah Kopsyah BTM

Surya Dana Campurdarat Tulungagung yang merupakan koperasi syariah

simpan pinjam yang menghimpun dana dari masyarakat berupa tabungan

dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk

pembiayaan. Produk pembiayaan yang ada di BTM Surya Dana

Campurdarat terbagi menjadi tiga, yaitu yang pertama musyarakah.

Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua belah pihak atau lebih

untuk menjalankan suatu usaha, dimana masing-masing pihak berkontribusi

dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung

bersama sesuai dengan kesepakatan. Yang kedua murabahah, murabahah

merupakan akad jual beli atas barang tertentu dimana dalam jual beli

tersebut penjual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjual belikan

termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil. Yang ketiga

TRMB ( Tijaratul Murabahah), TRMB merupakan pengalihan piutang dari

pihak satu ke pihak lainnya. Dari ketiga produk pembiayaan tersebut yang

paling banyak digunakan nasabah adalah produk musyarakah.

Transaksi keuangan antara pihak BTM Surya Dana dengan

nasabahnya tidak selalu berjalan dengan lancar, terkadang terjadi

pembiayaan yang bermasalah. Pembiayaan bermasalah merupakan

pembiayaan yang mengalami keterlambatan dalam membayar atau

ketidakmanpuan nasabah dalam membayar pembiayaan yang diambil.

Sehingga memberikan dampak negatif bagi pihak pemberi pembiyaan

ataupun nasabah dan pembiayaan bermasalah tersebut harus cepat ditangani

agar tidak menimbulkan kerugian bagi pihak BTM Surya Dana.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembiayaan

merupakan asset penting bagi suatu lembaga keuangan maka dari itu

dibutuhkan strategi yang tepat untuk mengatasi pembiayaan bermasalah

agar dapat menjalankan pembiayaan yang baik. Melihat hal ini, maka

penulis tertarik untuk mengambil judul “STRATEGI PENANGANAN

PEMBIAYAAN BERMASALAH PADA PRODUK MUSYARAKAH DI

BTM SURYA DANA CAMPURDARAT”.

Page 8: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3

B. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Tujuan dengan adanya PPL ini adalah untuk menerapakan

pemahaman mahasiswa mengenai perbankan dan lembaga keuangan

syariah lainnya, sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui teorinya

saja tetapi juga dapat mempraktekannya secara langsung. Selain itu,

mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui secara langsung terjun

dilapangan, sehingga mahasiswa mendapat kesempatan untuk melihat

ada atau tidaknya perbedaan teori lembaga keuangan dengan

operasionalnya. Sehingga mahasiswa dituntut berperan aktif dengan

harapan hasil yang didapatkan akan maksimal. Dan tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penanganan pembiayaan

bermasalah pada produk musyarakah di BTM Surya Dana Campurdarat.

2. Kegunaan

a. Secara Teoritis

1) Hasil penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan

mengenai penanganan pembiayaan bermasalah.

2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengetahuan

dan pengalaman bagi pembaca maupun peneliti.

b. Secara Praktis

1) Bagi Akademik

2) Bagi Lembaga

3) Bagi Pembaca

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang III tahun 2020

dilaksanakan mulai pada tanggal 05 Oktober 2020 sampai 06 November

2020, yang dilaksanakan di desa masing-masing karena adanya pandemi

COVID-19. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Gelombang III IAIN

Tulungagung dilaksanakan setiap hari mulai hari Senin sampai Minggu

Page 9: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4

dirumah dan di desa masing-masing. Kunjungan ke lembaga tempat PPL

dilakukan dengan minimal tiga kali.

Tempat pelaksanaanPraktik Pengalaman Lapangan (PPL)

dilaksanakan di Kopsyah BTM Surya Dana, yang beralamat di Jl. Raya

Sukomakmur No. 9, Campurdarat, Gamping, Campurdarat, Kabupaten

Tulungagung, Jawa Timur dengan nomor telepon (0355) 533090.

Page 10: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

5

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTK

A. Profil Lembaga

1. Sejarah Lembaga

Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat Tulungagung

berdiri tahun 2001 atas petunjuk dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah

dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Dinamakan Koperasi Syariah

BTM Surya Dana atas keputusan dari musyawarah pengurus. Arti nama

Surya Dana adalah Surya berarti matahari yang manasang surya adalah

lambang dari Muhammadiyah dan Dana berarti uang atau modal. Pada

awal berdiri tahun 2001 Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat

Tulungagung memiliki jumlah anggota 21 orang dengan dana yang

dikumpulkan dari 21 orang tersebut berjumlah Rp. 450.000.000,00,-

dan sekarang Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat

Tulungagung sudah 18 tahun berdiri dengan pertambahan asset yang

cukup pesat yaitu sekarang mencapai Rp. 2.000.330.000.00,- dengan

jumlah anggota 72.

Kantor pertama Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat

Tulungagung adalah di Jl. Depok No. 5B Kauman Campurdarat

Tulungagung selama 5 tahun dan kemudian pindah lagi di Jl.

Sukomakmur No. 5B Campurdarat Tulungagung selama 10 tahun dan

sekarang pindah kembali di Jl. Sukomakmur No. 9 Campurdarat

Tulungagung. Meskipun Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat

Tulungagung sudah lama berdiri akan tetapi masih belum memiliki

kantor yang definitif yang mana sekarang masih kontraksewa selama

15 tahun.

Karena Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat Tulungagung

merupakan koperasi syariah yang sehat dari tahun 2001 sampai tahun

2020 maka BTM mampu melaksanakan tugasnya dengan mengadakan

RAT setiap tahun setiap tanggal 1 Februari. Koperasi yang sehat artinya

Page 11: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

6

mampu mensejahterakan anggotanya dengan cara apabila anggota

menarik dana tabungannya akan selalu tersedia dan jika anggota

melakukan pembiayaan pun dananya akan selalu siap dan tersedia

asalkansesuai dengan prosedur dan memenuhi persyaratan yang telah

ditetapkan.

Pembentukan Koperasi Syariah Surya Dana mendapat

pengesahan Badan Hukum dari Kantor Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tulungagung dengan SK No. 188.2/ 15/ BH 424. 75. 2001

pada tanggal 27 November 2001. Dalam pelaksanaan pengelolaannya

oleh anggota diserahkan kepada pengurus dibantu oleh para pengelola,

yang berpedoman pada:

a. UU Koperasi No. 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian.

b. PP RI No. 9 Thun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Simpan Pinjam oleh Koperasi.

c. Anggaran dasar Koperasi Syariah BTM Surya Dana.

d. RK/ RAPB Koperasi Syariah BTM Surya Dana.

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Terwujudnya lembaga ekonomi mikro yang tangguh yang mampu

memberikan pelayanan prima kepada anggota koperasi dalam

meningkatkan kesejahteraan.

b. Misi

1) Penyediaan fasilitas pembiayaan modal kerja dengan

persyaratan mudah dan ringan kepada anggota.

2) Penyediaan fasilitas simpanan yang aman dan amanah dengan

sistem bagi hasil kompetitif.

3) Pengelolaan keuangan yang sehat dan transparant kepada

anggota.

4) Peningkatan hasil usaha untuk mewujudkan kesejahteraan

anggota.

5) Pengelolaan organisasi yang terstruktur dan sistematis.

Page 12: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

7

6) Melakukan partisipasi aktif dalam membangun kemandirian

anggota.

7) Melaksanakan norma-norma kebaikan dan memiliki nilai sosial

sehingga keberadaan koperasi mampu memberikan nilai tambah

bagi anggota dan masyarakat luas.

c. Tujuan

Tujuan didirikannya Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat

Tulungagung ini adalah untuk mensejahterakan anggota /

masyarakat dan sebagai amal usaha organisasi muhammadiyah.

3. Struktur Organisasi

Gambar 1.1

Struktur Organisasi

4. Produk-Produk BTM Surya Dana Campurdarat

a. Produk Pembiayaan

1) Musyarakah

1. KETUA : SUTOYO 1. KOORDINATOR: MUTHOHAR

2. WAKIL KETUA : SAIRAN MARZUKI 2. ANGGOTA: SUHARTOYO

3. SEKRETARIS : MOCH. IRCHAM

4. BENDAHARA 1 : ANANG ROMI

5. BENDAHARA 2 : LANG SATRIANTO

KASIR

Sumini1. Agus Dwi

2. Edi Solekan

PEMASARANJURU TAGIH

SYARIAH

DEWAN PENGAWAS

PEMBIAYAANAKUNTANSI

Elfa Septi

PENGAWASPENGURUS

RAPAT ANGGOTA

Page 13: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

8

Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua belah pihak

atau lebih untuk menjalankan suatu usaha, dimana masing-

masing pihak berkontribusi dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan. Sistem pembayarannya dengan mengangsur.

Nasabah membayar pokok dan bagi hasil setiap bulan. Produk

ini mempunyai bagi hasil yang lebih rendah dari pada produk

lainnya.

2) Murabahah

Murabahah merupakan akad jual beli dimana harga asli

ditambah dengan margin sesuai kesepakatan yang telah

dilakukan diawal perjanjian antara pihak BTM Surya Dana

dengan anggota.

3) TMRB

TMRB atau Tijaratul Murabahah merupakan akad yang

digunakan untuk jual beli bilyet giro, yaitu dengan

menggunakan akad tijarah dan murabahah. Biasanya orang yang

menggunakan produk ini merupakan orang-orang yang

membutuhkan modal usaha yang besar. Produk ini memiliki

resiko yang besar.

b. Produk Simpanan

1) Wadi’ah

Merupakan simpanan yang bisa disetor dan diambil sewaktu-

waktu oleh anggota. BTM Surya Dana dapat memanfaatkan

simpanan ini untuk kegiatan investasi sesuai dengan ketentuan

syariah.

2) Deposito

Merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu.

Simpanan ini tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Jangka waktu

deposito minimal 12 bulan dengan simpanan minimal Rp.

1.000.000,-. Simpanan ini dapat ditarik pada kondisi tertentu dan

mendesak sebelum jatuh tempo. Tetapi anggota akan dikenai

Page 14: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

9

biaya administrasi.

B. Pelaksanaan Praktik

Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan Gelombang III tahun

2020 di BTM Surya Dana Campurdarat Tulungagung dilaksanakan selama

kurang lebih 30 hari. Dikarenakan adanya pandemi COVID-19 sehingga

diterapkannya distancing social dan lockdown serta harus mengikuti

protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah untuk memutus rantai

pengebaran COVID-19 maka pelaksanaan PPL kali ini dilakungan dengan

melakukan observasi dan wawancara serta melakukan sesi foto untuk

dokumenter di BTM Surya Dana Campurdarat dengan minimal kunjungan

tiga kali selama pelaksanaan PPL.

C. Permasalahan di Lapangan

Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat merupakan salah

satu lembaga keuangan syariah yang melakukan kegiatan usaha dibidang

keuangan baik dalam bentuk simpanan maupun pinjaman. Tujuan dari

Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat adalah untuk

mensejahterakan anggota maupun calon anggota. Koperasi Syariah BTM

Surya Dana Campurdarat menyediakan berbagai produk pembiayaan

maupun pinjaman dengan persyaratan yang mudah, proses cepat dan bisa

langsung cair dengan harapkan banyak masyarakat sekitar yang bergabung

menjadi anggota. Tentunya dalam menjalankan usaha tersebut tidak selalu

berjalan dengan lancar, adapun permasalahan yang terjadi di Koperasi

Syariah BTM Surya Dana Campurdarat. Selama kegiatan Praktik

Pengalaman Lapangan (PPL) dengan melakukan wawancara dan observasi

diketahui bahwa terdapat beberapa masalah yang ada dilapangan, salah

satunya terdapat beberapa nasabah yang mengalami pembiayaan

bermasalah.

Permasalahan yang sering terjadi di Koperasi Syariah BTM Surya

Dana Campurdarat mengenai pembiayaan bermasalah berupa nasabah gagal

bayar atau kredit macet. Permasalah ini merupakan risisko yang pasti ada

Page 15: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

10

dalam lembaga keuangan. Nasabah tidak mau membayar angsuran setiap

bulannya dengan alasan yang bermacam-macam. Seperti nasabah

mengalami kebangkrutan dalam usahanya ataupun mengalami penurunan

penghasilan sehingga tidak mampu untuk membayar angsurannya. Adapula

nasabah yang mengalami musibah seperti kematian. Pihak Koperasi Syariah

BTM Surya Dana Campurdarat akan memberikan keringanan jika nasabah

benar-benar mengalami kesulitan dalam membayar angsurannya.

Pembiayaan bermasalah akan menjadi persoalan besar ketika penyelesaian

dan penanganannya tidak dilakukan dengan baik dan tepat2.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Mengenai tanggapan pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana

Campurdarat tentang pembiayaan bermasalah, bahwa permasalahan ini

harus segera ditangani sesuai dengan prosedur yang ada di Koperasi Syariah

BTM Surya Dana Campurdarat agar tidak menyebabkan kerugian yang

berkelanjutan. Dalam menangani pembiayaan bermasalah seperti telat

dalam mengangsur, pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat

akan menelfon atau mendatangi rumah nasabah dengan maksud

memberitahukan bahwa nasabah tersebut sudah telat dalam membayar

angsuran dan diharap untuk segera membayarnya. Apabila nasabah tersebut

tetap tidak membayar angsurannya, pihak Koperasi Syariah BTM Surya

Dana Campurdarat akan mengirim surat pemberitahuan sampai tiga kali.

Jika itu tetap tidak digubris nasabah, nasabah tersebut akan diberikan surat

peringatan mengenai pencabutan jaminan. Namun apabila nasabah tidak

bisa membayar angsuran dikarenakan mengalami musibah yang

mengakibatkan jumlah penghasilannya turun drastis atau bahkan

mengalami kebangkrutan, nasabah tersebut bisa membuat surat keterangan

dari desa yang menyatakan nasabah tidak mampu, pihak Koperasi Syariah

BTM Surya Dana Campurdarat akan memberikan keringanan untuk

2 Wawancara dengan Ibu Elfa Septi selaku Akuntan di Koperasi Syariah BTM Surya Dana

Campurdarat, pada tanggal 17 Oktober 2020, pukul 10.49 WIB

Page 16: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

11

mengembalikan pokok pinjamannya saja. Dalam menangani pembiayaan

bermasalah, Koperasi Syariah BTM Surya Dana campurdarat menggunakan

sistem kekeluargaan karena anggota atau nasabah dianggap termasuk

keluarga, dilakukan pendekatan personal terlebih dahulu dan tidak langsung

melibatkan pihak berwajib3.

3 Wawancara dengan Ibu Elfa Septi selaku Akuntan di Koperasi Syariah BTM Surya Dana

Campurdarat, pada tanggal 17 Oktober 2020, pukul 10.49 WIB

Page 17: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

12

BAB III

PEMBAHASAN / ANALISIS TERHADAP TEMUAN STUDI

A. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan merupakan penyediaan uang atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil4. Pembiayaan pada dasarnya dilakukan atas

dasar kepercayaan, dengan demikian pemberi pembiayaan memberikan

kepercayaan kepada orang lain atas dana yang diberikan. Berikut unsur-

unsur dalam pembiayaan, yaitu:

1. Kepercayaan, merupakan keyakinan pemberi pembiayaan bahwa

pembiayaan yang diberikan akan benar-benar diterima kembali dimasa

tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana

sebelumnya sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah

baik secara intern maupun ekstern.

2. Kesepakatan, merupakan kesepakatan antara si pemberi kredit dengan

si penerima kredit dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-

masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

3. Jangka waktu, setiap pembiayaan atau kredit yang diberikan memiliki

jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup jangka waktu

pengembalian kredit yang telah disepakati. Jangka waktu tersebut bisa

berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.

4. Resiko, adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu resiko kredit macet. Semakin panjang pembiayaan semakin besar

resikonya demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan

bank, baik resiko yang disengaja oleh nasabah yang lalai, maupun oleh

4 Kasmir, Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), 2002, hlm. 325

Page 18: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

13

resiko yang tidak disengaja. Misalnya terjadi bencana atau bangkrutnya

usaha nasabah tanpa ada unsur kesengajaan lainnya.

5. Balas jasa, merupakan keuntungan atas pemberian suatu pembiayaan

atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam

bentuk bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan

bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas

jasanya ditentukan dengan bagi hasil5.

Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak berkontribusi dana

atau mal, dengan kesepakatan bahwa risiko dan keuntungan akan

ditanggung bersam sesuai dengan kesepakatan. Pengaplikasiannya dalam

koperasi terlihat pada akad yang diterapkan pada suatu usaha dimana

koperasi membiayai sebagian saja dari modal kerjanya. Selebihnya dibiayai

sendiri oleh nasabah. Mengenai pembagian keuntungan dan kerugian, setiap

pihak menerima bagian keuntungan secara proporsional dengan kontribusi

modal masing-masing atau kesepakatan yang telah ditentukan.

Ada beberapa aplikasi pembiayaan musyarakah bagi lembaga

keuangan syariah. Pertama, musyarakah permanen (continous musyarakah),

dimana pihak koperasi merupakan partner usaha tetap dalam suatu

proyek/usaha. Model ini jarang dipraktikkan, namun investasi modal

permanen ini merupakan alternatif menarik bagi investasi surat-surat

berharga atau saham, yang dapat dijadikan salah satu portofolio investasi

lembaga keuangan syariah. Kedua, musyarakah digunakan untuk skim

pembiayaan modal kerja (working capital). Lembaga keuangan syariah

merupakan partner pada tahap awal dari sebuah usaha atau proses produksi.

Dalam skim ini, pihak lembaga keuangan syariah akan menyediakan dana

untuk membeli aset atau alat-alat produksi, begitu juga dengan partner

musyarakah lainnya. Setelah usaha berjalan dan dapat mendatangkan profit,

porsi kepemilikan koperasi atas aset dan alat produksi akan berkurang

karena dibeli oleh para partner lainnya, dan pada akhirnya akan menjadi nol,

5 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Rajawali), 2013, hlm. 87

Page 19: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

14

model pembiayaan ini lebih dikenal dengan istilah deminishing

musyarakah , dan ini yang banyak diaplikasikan dalam lembaga keuangan

syariah. Ketiga, musyarakah digunakan untuk pembiayaan jangka pendek.

Musyarakah jenis ini bisa diaplikasikan dalam bentuk pembiayaan

perdagangan, seperti ekspor, impor, penyedian bahan mentah atau

keperluan-keperluan khusus nasabah lainnya6.

Pembiayaan musyarakah juga telah diatur dalam ketentun Fatwa

DSN No. 08/DSN-MUI/IV/2000 tertanggal 13 April 2000. Disebutkan

bahwa kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan dan usaha

terkadang memerlukan dana dari pihak lain, antara lain melalui pembiayaan

musyarakah yaitu pembiayaan berdasarkan akad kerjasama antara dua

pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan

resiko akan ditanggung bersama7.

B. Pembiayaan Bermasalah

Pembiayaan bermasalah merupakan pembiayaan yang mengalami

keterlambatan dalam membayar atau ketidakmanpuan nasabah dalam

membayar pembiayaan yang diambil. Kegiatan penyaluran pembiayaan

yang dilakukan lembaga keuangan pasti tidak selamanya berjalan dengan

lancar, pasti ada kendala yang mengakibatkan lembaga keuangan

mengalami kerugian. Salah satu risiko dari pemberian pembiayaan adalah

penundaan pembayaran atau ketidakmampuan nasabah membayar

kewajiban atau bisa disebut juga dengan gagal bayar atau kredit macet

sehingga menyebabkan terjadinya pembiayaan bermasalah. Suatu

pembiayaan dikatakan bermasalah apabila kualitas pembiayaan tersebut

masuk dalam kategori kurang lancar, diragukan, dan macet.

Kondisi ini harus diantisipasi sejak dini, agar tidak merugikan

6 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar), 2008,

hlm. 207- 209 7 Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta : Gajah Mada

University), 2009, hlm. 134-135

Page 20: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

15

koperasi. Sesungguhnya gejala awal pembiayaan bermasalah bermula dari

analisis pembiayaan yang salah atau pembiayaan yang diberikan tidak

sesuai dengan prosedur yang semestinya. Oleh sebab itu, setiap insan

koperasi yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan pembiayaan

harus memperhatikan sistem dan prosedur pembiayaan serta menerapkan

prinsip kehati-hatian. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa8:

a. Pembiayaan bermasalah dapat merugikan koperasi, baik secara finansial

maupun non finansial. Kerugian finansial tersebut meliputi tidak

terpenuhinya target pendapatan, terganggunya arus kas (cash flow),

serta dapat mengurangi modal karena biayanya lebih besar dibanding

pendapatan. Sedangkan kerugian non financial meliputi menurunnya

atau bahkan jatuhnya performance dan tingkat kesehatan koperasi.

Akibatnya kepercayaan masyarakat terhadap koperasi dapat menurun.

b. Pembiayaan bermasalah juga dapat merugikan anggota penyimpan.

Kerugian penyimpan akan sangat terasa dengan imbalan bagi hasil yang

rendah. Di samping itu, jika pembiayaan bermasalah terlalu besar,

sehingga arus kas masuk terganggu dapat mengakibatkan menurunnya

cadangan likuiditas. Kondisi ini sangat membahayakan kelangsungan

hidup BTM.

Dalam penanganan pembiayaan bermasalah tentunya ketentuan-

ketentuan Fatwa DSN-MUI berkaitan dengan penyelesaian piutang. Bahwa

restrukturisasi merupakan suatu cara penyelesaian yang sejalan dengan

prinsip syariah dalam penyelesaian utang atau kewajiban dari pembiayaan

bermasalah.Dari ketentuan-ketentuan Bank Indonesia dalam uraian di atas,

restrukturisasi terhadap pembiayaan bermasalah berdasarkan prinsip syariah

dilakukan antara lain melalui9:

a. Penjadwalan Kembali (rescheduling), merupakan perubahan jadwal

pembayaran kewajiban nasabah atau jangka waktunya, tidak termasuk

8 Muhammad Ridwan, Sistem dan Prosedur Pendirian Baitul Mal wat-Tamwil (BMT)

(Yogyakarta: Citra Media), 2006, 96 9 Faturrahman Djamil, Penyelesaian pembiayaan bermsalah dibank syariah, (Jakarta:

Sinar Grafika), 2014, hlm. 83

Page 21: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

16

perpanjangan atau pembiayaan mudharabah atau musyarakah yang

memenuhi kualitas lancar dan telah jatuh tempo serta bukan disebabkan

nasabah mengalami penurunan kemampuan membayar.

b. Persyaratan Kembali (reconditioning), merupakan perubahan sebagian

atau seluruh persyaratan pembiayaan tanpa menambah sisa pokok

kewajiban nasabah yang harus dibayarkan kepada BMT, antara lain

meliputi:

1) Perubahan jadwal pembayaran

2) Perubahan jumlah angsuran

3) Perubahan jangka waktu

4) Perubahan nisbah dalam pembiayaan mudharabah atau musyarakah

5) Perubahan proyeksi bagi hasil dalam pembiayaan mudharabah atau

musyarakah

6) Pemberian potongan

c. Penataan Kembali (restructuring), merupakan perubahan persyaratan

pembiayaan yang antara lain meliputi:

1) Penambahan dana fasilitas pembiayaan BUS atau UUS.

2) Konversi akad pembiayaan.

3) Konversi pembiayaan menjadi Surat Berharga Syariah Berjangka

Waktu Menengah.

4) Konversi pembiayaan menjadi Penyertaan Modal Sementara pada

perusahaan nasabah yang dapat disertai dengan reschenduling atau

reconditioning.

d. Kebijakan dan Prosedur. Dalam BMT kebijakan dan prosedur

restrukturisasi pembiayaan bermasalah mencangkup beberapa hal

yaitu10:

10 Nur Syamsudin Buchori, Koperasi Syari’ah, (Tangerang: Pustaka Aufa Media), 2012,

hlm. 204

Page 22: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

17

1) Penetapan pejabat khusus setingkat dengan Manager unit keatas

untuk menangani restrukturisasi pembiayaan.

2) Dalam hal ini unit manager yang memutuskan pembiayaan yang

direkstrukturisasi.

3) Criteria pembiayaan yang dapat direstrukturisasi.

4) Sistem dan standar operasi prosedur restrukturisasi pembiayaan,

termasuk penetapan penyerahan pembiayaan yang akan

direstrukturisasi kepada pejabat setingkat Manager Unit yang

ditunjuk dan penyerahan kembali kepada petugas pembiayaan

yang ditunjuk sebagai pengelola pembiayaan.

5) Sistem informasi managemen restrukturisasi pembiayaan, antara

lain berupa laporan berkala mengenai perkembagan penanganan

pembiayaan nasabah yang direstrukturisasi.

e. Penerapan Prinsip Syariah

1) BMT dapat mengenakan ganti rugi (ta’widh) kepada anggota

pembiayaan bermasalah dalam rangka restruksturisasi

pembiayan.

2) Ganti rugi ditetapkan hanya sebesar biaya riil yang dikelurkan

dalam rangka penagihan hak yang seharusnya dibayarkan oleh

anggota dan bukan potensi kerugian yang diperkirakan akan

terjadi karena adanya waktu yang hilang.

3) Perubahan-perubahan yang disepakati antara BMT dengan

anggota dalam merestrukturisasi pembiayaan, termasuk

penetapan ganti rugi dan harus ditungkan dalam addendum

(perpanjangan kontrak) akad pembiayaan.

4) Dalam merestrukturisasi pembiayaan dilakukan melalui

konversi akad maka akan dibuat akad pembiayaan baru atau

akad ulang.

Page 23: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

18

C. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BTM Surya Dana

Campurdarat

Dari penjelasan diatas diketahui bahwa dalm pemberian pembiayaan

pasti ada risiko yang mengakibatkan terjadinya pembiayaan bermasalah

yang dapat merugikan BTM. Maka diperlukannya suatu pertimbangan yang

matang dan kehati-hatian sehingga pembiayaan yang diberikan dapat

terjamin pengembaliannya secara tepat waktu sesuai dengan kesepakatan

antara lembaga keuangan dengan nasabah. Terlambat atau terhambatnya

nasabah dalam proses pengembalian pembiayaan menyebabkan kerugian

bagi BTM. Sumber utama penghasilan BTM adalah dari bagi hasil dan

margin. Pembiayaan bermasalah akan memberikan dampak akan

kelangsungan usaha BTM.

Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat Tulungagung juga

mengalami hambatan dalam pengembalian pembiayaan oleh nasabah

sehingga menyebabkan terganggunya kolektivitas aktiva produktif dari

Koperasi Syariah Surya Dana Campurdarat. Timbulnya pembiayaan

bermasalah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Dari pihak nasabah atau anggota

a. Nasabah atau anggota mengalami kebangkrutan atau penurunan

pendapatan merupakan salah satu penyebab keterlambatan

dalam membayar angsuran. Perubahan kondisi ekonomi

menyebabkan menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat

sehingga usaha yang anggota kelola mengalami keterlambatan

dalam produksi.

b. Sebenarnya nasabah mampu untuk membanyar angsurannya

namun nasabah memiliki karakter enggan untuk

mengangsurnya.

c. Telepon dari pihak BTM sering kali di acuhkan bahkan ada yang

sampai mengganti nomor untuk menghindari telepon dari pihak

BTM. Hal tersebut dikarenakan anggota mengalami tunggakan

angsuran dan pembayaran yang sudah jatuh tempo. Pihak BTM

akan melakukan kunjungan berkala sesuai dengan peraturan

Page 24: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

19

yang ditetapkan BTM.

d. Anggota mengalami musibah seperti kematian. Musibah ini

tidak dapat diprediksi siapapun sehingga apabila musibah ini

menimpa anggota maka pihak BMT akan melakukan

musyawarah dan akan meminta ahli warisnya untuk memenuhi

kewajibannya.

2. Dari pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat

a. Terdapat kurangnya ketelitian dan kecermatan dalam

menganalisis dan menilai data calon anggota sehingga

menyebabkan data calon anggota tidak sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

b. Tidak dilakukannya survei berkelanjutan terkait dengan kondisi

calon anggota.

D. Strategi Penanganan Pembiayaan Bermasalah pada Produk

Musyarakah di BTM Surya Dana Campurdarat

Sebenarnya terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk

mengatasi pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah. Namun dari sekian

banyaknyak cara, apakah cara-cara tersebut benar-benar mampu untuk

mengatasi pembiayaan bermasalah atau tidak berpengaruh dalam

mengatasinya atau bahkan akan mengakibatkan semakin terlambatnya

proses penyelesaiannya. Untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah

harus menggunakan cara yang tepat agar tidak mengakibatkan risiko yang

berkelanjutan sehingga mengakibatkan BTM mengalami kerugian yang

semakin besar.

Berikut ini merupakan strategi yang dilakukan Koperasi Syariah

BTM Surya Dana Campurdarat dalam menangani pembiayaan bermasalah

yang dirasa cukup ampuh digunakan, yaitu sebagai berikut:

1. Rescheduling (Penjadwalan Kembali), merupakan tindakan penjadwalan

kembali kewajiban anggotadengan cara menyesuaikan dengan

pendapatan hasil usaha anggota yang sedang mengalami kesulitan. Hal

ini dilakukan apabila anggota tidak mampu untuk membayar kembali

Page 25: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

20

angsuran pokok atau bagi hasilnya, dengan cara melakukan perpanjangan

jangka waktu pembiayaan sehingga berdampak pada jumlah setiap

angsurannya akan menurun, dan perpanjangan waktu angsuran.

2. Reconditioning (Persyaratan Kembali), merupakan tidakan penyusunan

persyaratan kembali dengan cara mengubah sebagian kondisi atau

persyaratan yang semula sudah disepakati. Dalam perubahan persyaratan

kondisi pembiayaan dibuat dengan memperhatikan masalah yang sedang

dihadapi anggota dalam menjalankan usahanya, dengan cara melakukan

penundaan pembayaran bagi hasil dan penurunan bagi hasil. Penundaan

pembayaran bagi hasil dilakukan dengan cara tetap menghitung bagi

hasilnya namun pembayarannya dilakukan ketika anggota

berkesanggupan. Sedangkan penurunan bagi hasil silakukan dengan cara

anggota tetap membayar angsuran pokok dengan bagi hasilnya disetiap

angsuran tetapi jumlah bagi hasil yang dibebankan diturunkan.

3. Liquidation (Penyitaan Jaminan), merupakan tindakan pengambilan atau

penyitaan jaminan anggota yang dilakukan pihak BTM apabila anggota

benar-benar tidak bisa melaksanakan kewajibannya untuk membayar

pembiayaan yang dipinjamnya.proses penyitaan jaminan ini bisasanya

didasarkan atas kesepakatan dan persetujuan anggotan yang nantinya

jaminan tersebut akan dilelang dan hasil dari lelang tersebut digunakan

untuk melunasi pembiayaan anggota dan jika masih terdapat sisa dana

akan dikembalikan kepada anggota.

Selain strategi diatas, pihak BTM juga melakukan strategi lain untuk

mengatasi pembiayaan bermasalah, yaitu pihak BTM akan melakukan

panggilan lewat telepon apabila anggota sudah jatuh tempo untuk membayar

angsurannya. Pihak BTM akan terus menerus menelpon anggota, apabila

panggilan tersebut tidak ditanggapi oleh anggota maka pihak BTM akan

mengirimkan surat yang berisi bahwa anggota sudah waktunya jatuh tempo

pembayaran. Jika surat tersebut juga tidak ditanggapi, pihak BTM akan terus

mengirim surat kedua dan ketiga dengan isi yang sama namun lebih tegas

lagi dari surat-surat sebelumnya. dan terakhir pihak BTM akan memberikan

Page 26: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

21

surat penyitaan jaminan apabila anggota benar-benar tidak mampu

membayar kewajibannya.

Page 27: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

22

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan bermsalah

pada Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat adalah:

a. Dari pihak nasabah atau anggota: Nasabah atau anggota mengalami

kebangkrutan atau penurunan pendapatan merupakan salah satu

penyebab keterlambatan dalam membayar angsuran, sebenarnya

nasabah mampu untuk membanyar angsurannya namun nasabah

memiliki karakter enggan untuk mengangsurnya, telepon dari

pihak BTM sering kali di acuhkan bahkan ada yang sampai

mengganti nomor untuk menghindari telepon dari pihak BTM, dan

anggota mengalami musibah seperti kematian.

b. Dari pihak Koperasi Syariah BTM Surya Dana Campurdarat:

terdapat kurangnya ketelitian dan kecermatan dalam menganalisis

dan menilai data calon anggota sehingga menyebabkan data calon

anggota tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan tidak

dilakukannya survei berkelanjutan terkait dengan kondisi calon

anggota.

2. Strategi penyelesaian pembiayaan bermasalah pada Koperasi Syariah

BTM Surya Dana Campurdarat terlebih dahulu melakukan proses

penagihan secara berkala dan kunjungan ke rumah anggota, selain itu

juga melakukan strategi rescheduling (penjadwalan kembali),

reconditioning (persyaratan kembali), dan liquidation (penyitaan

jaminan).

B. SARAN-SARAN

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL,

semoga informasi yang dikumpulkan memberikan manfaat dan berguna

Page 28: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

23

untuk menjadi salah satu media penyerapan informasi untuk

penyelarasan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan dan

kebutuhan di lapangan serta pengadaan praktik lapangan yang

selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi.

2. Untuk instansi/lembaga tempat PPL Koperasi Syariah BTM Surya Dana

Campurdarat Tulungagung semakin meningkatkan pengelolaan risiko

pembiayaan agar risiko-risiko yang dihadapi dapat dikendalikan secara

optimal.

3. Untuk mahasiswa sebagai peserta PPL, laporan ini untuk memenuhi

tugas akhir PPL dan semoga seluruh pengalaman yang didapat bisa

menjadi bekal didunia kerja nantinya.

Page 29: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

24

DAFTAR PUSTAKA

Anshori, Abdul Ghofur. 2009. Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gajah

Mada University

Buchori, Nur Syamsudin. 2012. Koperasi Syari’ah. Tangerang: Pustaka Aufa

Media

Djamil, Faturrahman. 2014. Penyelesaian pembiayaan bermsalah dibank syariah.

Jakarta: Sinar Grafika

Djuwaini, Dimyauddin. 2008. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali

Ma’had Alif Tarbiyah Mubalighin Muhammadiyah. 2008. Pedoman Pendirian

BTM. Bandar Lampung

Ridwan ,Muhammad. 2006. Sistem dan Prosedur Pendirian Baitul Mal wat-Tamwil

(BMT). Yogyakarta: Citra Media

Wawancara dengan Ibu Elfa Septi selaku Akuntan di Koperasi Syariah BTM Surya

Dana Campurdarat, pada tanggal 17 Oktober 2020

Page 30: LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN JURUSAN PERBANKAN …blog.iain-tulungagung.ac.id/labfebi/wp-content/... · 2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

25