laporan praktik motor bakar katup

15
LAPORAN PRAKTIK PRAKTIK MOTOR BAKAR Judul Praktikum : Mengidentifikasi Mekanisme Katup Hari/tanggal pelaksanaan : Selasa, 5 Oktober 2010 Tempat : Ruang praktek motor bakar JPTK FKIP UNS Instruktur : Drs. Karno M.W., S.T Alokasi Waktu : 100 Menit Standar Kompetensi : Identifikasi Mekanisme Katup Kompetensi Dasar : Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai yaitu mahasiswa dapat : a. Mengenal mekanisme katup beserta komponen- komponennya dan fungsinya masing – masing komponen. b. Dapat melakukan Pembongkar dan Pemasang mekanisme katup dengan benar sesuai prosedur yang ada. c. Dapat mengidentifikasi dan memeriksa kondisi mekanisme katup dan komponen-komponennya. d. Dapat Membedakan komponen mekanisme katup yang baik dan yang sudah rusak. A. ALAT DAN BAHAN

Upload: fuad-supardi-jr

Post on 22-Dec-2015

264 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

sfsfs

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIK

PRAKTIK MOTOR BAKAR

Judul Praktikum : Mengidentifikasi Mekanisme Katup

Hari/tanggal pelaksanaan : Selasa, 5 Oktober 2010

Tempat : Ruang praktek motor bakar JPTK FKIP UNS

Instruktur : Drs. Karno M.W., S.T

Alokasi Waktu : 100 Menit

Standar Kompetensi : Identifikasi Mekanisme Katup

Kompetensi Dasar :

Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai yaitu mahasiswa dapat :

a. Mengenal mekanisme katup beserta komponen-komponennya dan

fungsinya masing – masing komponen.

b. Dapat melakukan Pembongkar dan Pemasang mekanisme katup dengan

benar sesuai prosedur yang ada.

c. Dapat mengidentifikasi dan memeriksa kondisi mekanisme katup dan

komponen-komponennya.

d. Dapat Membedakan komponen mekanisme katup yang baik dan yang

sudah rusak.

A. ALAT DAN BAHAN

Adapun objek dan peralatan yang digunakan antara lain :

1. Bahan yang digunakan adalah engine stand Toyota dengan mekanisme

katup OHV

2. Kunci ring ukuran 17

3. Kunci ring ukuran 14

4. Kunci ring ukuran 12

5. Kunci ring ukuran 9

6. Obeng ( - )

7. Obeng ( + )

8. Tang

9. SST Pembuka Pegas Katup

B. LANDASAN TEORI

Katup dan mekanismenya berfungsi untuk mengatur masuk dan

keluarnya gas baru dan gas bekas sesuai dengan ( FO ) firing ordernya. Untuk

motor 4 tak selalu dilengkapi dengan intake valve ( katup isap ) dan exhaust

valve ( katup buang ), setiap satu proses masing – masing katup akan

membuka dan menutup satu kali. Dengan demikian maka perbandingan

putaran antara camshaft dengan crankshaft adalah 1 : 2 atau 2 kali putaran

crankshaft, 1 kali putaran camshaft.

Mekanisme katup yag digunakan pada pertemuan praktek kali ini

adalah mekanisme katup OHV ( Overhead Valve ) yang menggunakan

hubungan dengan rantai ( timing chain ). Adapun kontruksinya adalah sebagai

berikut :

Gambar 1. Mekanisme katup OHV

1. Prinsip kerja

Pada dasarnya mekanisme katup bekerja karena berputarnya poros

engkol yang memutarkan poros cam melalui hubungan timing, dalam hal

ini menggunakan hubungan rantai ( timing chain ). Poros cam yang

berputar akan menggerakkan katup melalui tappet dan push rod lalu ke

roker arm dan menuju kekatup ( isap dan buang ) sesuai dengan firing

ordernya. Mekanisme katup ini akan meneruskan kerja dari karburator

yaitu pendistribusian campuran bahan bakar dan udara menuju ruang

bakar.

2. Komponen – komponen utama.

Komponen – komponen utama mekanisme katup meliputi :

a. Katup ( valve )

Katup isap dan katup buang dibuat dari bahan yang tahan panas seperti

nickel steel chrom, sehingga tidak mencair pada saat terjadi

pembakaran pada silinder. Diameter daun katp isap lebih besar

dibandingkan dengan katup buang. Karena gas yang masuk kedalam

silinder melalui katup isap. Sedangkan gas pembakaran keluar melalui

katup buang. Hal ini memungkinkan supaya volume efisiensi dapat

meningkat.

b. Pegas katup ( valve spring )

Pegas katup berfungsi sebagai pengembali katup pada posisi menutup

setelah membuka dan merapatkannya kembali dengan valve seat

sehingga kompresi tidak bocor. Umumnya setiap katup dilengkapi satu

pegas, tetapi ada juga yang menggunakan dua pegas untuk dua katup.

Gambar 2. Pegas katup dan batang katup

c. Rocker arm ( lengan penumbuk katup )

Rocker arm berfungsi untuk mengungkit katup agar membuka, rocker

arm digerakkan langsung oleh camshaft ( untuk jenis SOHC dan

DOHC ), tetapi ada juga yang melalui tappet ( valve lifter ) yang

diteruskan melalui push rod untuk jenis ( OHV ).

d. Tappet dan push rod

Push rod berfungsi untuk merubah gerakan berpurat camshaft menjadi

gerakan naik turun yang selanjutnya dapat digerakkan rocker arm.

Tappet dan push rod hanya digunakan pada jenis engine OHV.

e. Poros cam ( Camshaft )

Camshaft digerakan oleh Crankshaft dengan perbandingan putaran 1 :

2 camshaft ini selanjutnya berfungsi untuk mengatur pembukaan dan

penutupan kedua valve sesuai dengan firing ordernya.

Gambar 3 roker arm, tappet, push rod dan camshaft

C. LANGKAH PEMBONGKARAN

Dalam melakukan pembongkaran dan identifikai , hal pertama yang kita

lakukan adalah mempersiapkan alat dan bahan yang akan kita gunakan

nantinya, setelah semuanya tersedia maka kita dapat langsung melakukan

langkah-langkah pembongkaran sesuai dengan tata urutan yang benar,

langkah-langkah yang dilakukan pada praktek tersebut adalah

1. Melepas tutup kepala silinder dengan kunci ring 14, kemudian

tempatkan ditempat yang aman.

Gambar 4. Melepas tutup kepala silinder

2. Posisikan piston pada top 1 atau top 4 untukmengetahui posisi

hubungan antara poros no dengan poros engkol

3. Kemudias setelah itu menentukan top dan melepas poros rocker arm

dengan kunci ring 14, dan tempatkan ditempat yang aman untuk

diidentifikasi

Gambar 2. Melepas poros rocker arm

4. Kemudian setelah poros rocker arm terlepas, keluarkan dan tempatkan

push rod ditempat yang aman

Gambar 3. Mengeluarkan push rod

5. Kemudian kendorkan 10 baut pengikat kepala silinder dengan kunci

ring 14, dan tempatkan kepala silinder ditempat yang aman

Gambar 4. Melepas kepala silinder

6. Setelah kepala silinder terlepas kemudian melepas puli out put dari

poros engkol dengan kunci ring 12.

Gambar 5. melepas puli

7. Setelah melepas puli kemudian melepas tutup rantai dan tandai puli

timming chain ( tadi diawal sudah diposisikan pada top satu atau top

empat)

Gambar 6. Melepas tutup timming chain

8. Setelah ditandai, lepaskan puli timming chain dengan kunci 12 dan

puli ditempat yang mana

9. Setelah itu keluarkan bantalan yang penghubung push rod dengan nok

Gambar 7. Melepas bantalan

10. Setelah itu keluarkan poros nok dengan melepas pengunci poros nok

terlebih dahulu dengan kunci ring 10.

11. Keluarkan poros nok dengan hati-hati

Gambar 8. Melepas poros nok

12. Setelah itu identifikasi semua bagian dengan baik

Gambar 9. Cara menempatkan bagian yang diidentifikasi

13. Kemudian kita melepas salah satu katup pada kepala silinder denga

alat yang berfungsi untuk melepas dan memasang katup dengan hati

hati dan secara perlahan.

Gambar 10. Melepas katup

14. Tempatkan ujung bagian penekan ke kagas katup

15. Tentukan penekanan pegas katup dengan mengatur dan memutar

penekan katup, setelah itu tekan dengan perlahan dan ambil pengunci

pegas katup dengan tang atau tangan.

16. Setelah katup, pegas katup dan pengunci pegas katup terlepa,

tempatkan ditempat yang aman untuk diidentifikasi.

Gambar 11. Melepas pengunci pegas katup dan bagian katup

D. PEMERIKSAAN

Adapun pemeriksaan yang dilakukan pada mekanisme katup meliputi :

1. Pemeriksaan tutup kepala silinder,

Tutup kepala silinder dalam keadaan sudah tidak layak pakai, karena

packing sudah tidak terpasang, solusinya yaitu

Ganti packing tutup kepala silinder

Ganti seal ring tutup kepala silinder

2. Pemeriksaan baut kepala silinder,

Baut kepala silinder masih dalam keadaan baik

3. Pemeriksaan pegas katup,

Pegas katup masih dalam keadaan baik

4. Pemeriksaan katup

Katup sudah berkarat dan tidak layak pakai, karena ditakutkan akan terjadi

kebocoran pada saat mesin bekerja, solusinya yaitu

Ganti katup dengan yang baru

Melakukan penggosokan katup

5. Pemeriksaan push rod

Push rod masih dalam keadaan baik, tetapi jumlahnya sudah tidak lengkap,

beberapa push rod sudah tidak terpasang pada mekanisme katup ini,

solusinya yaitu

Menambah push rod sesuai dengan jumlah push rod yang tidak

terpasang

Membersihkan push rod yang ada

6. Pemeriksaan valve lifter.

Valve lifter tidak lengkap dan kondisinya kurang baik.

7. Pemeriksaan rocker arm

Rocker arm dalam keadaan kurang baik.

8. Pemeriksaan timing chain

Timing chain dalam keadaan kurang baik, karena roda gigi timing banyak

yang patah dan keropos, adapun solusinya :

Ganti roda gigi timingnya.

9. Pemeriksaan poros cam

Poros cam masih dalam keadaan baik

10. Pemeriksaan baut pengikat komponen – komponen mekanisme katup.

Baut komponen – komponen katup dalam keadaan kurang baik. Solusinya

adalah :

Mengganti baut – baut yang rusak dengan yang baru.

E. KESELAMATAN KERJA

Untuk kelancaran dan keamanan dalam bekerja maka perlu

memperhatikan beberapa hal yang penting dalam kelancaran praktek tersebut,

keselamatan kerja tersebut yaitu

1) Kerjakan langkah kerja/pembongkaran dengan berurutan (sesuai SOP)

2) Perhatikan keselamatan peralatan kerja

3) Perhatikan keselamatan operator sendiri

4) Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya

5) Perhatikan keselamatan lingkungan kerja

6) Bekerja dengan hati-hati dan tidak sembrono

7) Tempatkan benda atau komponen yang sudah terlepas ditempat yang

aman.

8) Jaga kebersihan dan kerapian tempat kerja

F. KESIMPULAN

1. Kesimpulan

2. Saran