laporan pkn - margareta vania stephanie _10213076
DESCRIPTION
-TRANSCRIPT
Nama : Margareta Vania Stephanie
NIM : 10213076
LAPORAN TUGAS
MATA KULIAH KU2071 PANCASILA DAN KEWARGANEGAARAAN
Pertanyaan :
1. Menurut Anda, apakah Pancasila itu? Apakah nilai-nilainya universal?
2. Apakah Pancasila merupakan Kontrak Sosial?
3. Apakah Pancasila merupakan ideologi? Siapakah sebaiknya yang mempunyai
ideology, masyarakat atau negara?
Jawab:
1. Pancasila terdiri dari dua kata Sansakerta yaitu “panca” yang artinya lima, dan “sila”
yang artinya prinsip atau asas. Jadi, Pancasila adalah dasar negara yang menjadi
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lalu, jika ditanya apa arti Pancasila menurut pendapat saya, saya akan menjawab
bahwa Pancasila adalah latar belakang hidup setiap warga negara Indonesia. Latar
belakang adalah kondisi-kondisi yang menjadi alasan untuk mencapai tujuan atau
cita-cita. Warga negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
Mengapa saya mengatakan demikian? Pertama, saya baru kenal Pancasila ketika di
bangku SD. Saat itu saya hanya diajarkan untuk menghapal dan memaknai sila-sila
Pancasila. Akan tetapi, setelah memaknai saya baru sadar bahwa sebenarnya nilai-
nilai Pancasila itu telah diajarkan di keluarga sejak saya lahir. Pembelajaran yang
diterima di keluarga bukan suatu teori melainkan lewat sikap dan perbuatan orangtua
saya. Bagi saya, Pancasila adalah kehidupan yang saya jalani. Kedua, kehidupan
sebenarnya bagi saya bukanlah agar tujuan atau cita-cita tercapai, melainkan
bagaimana proses dalam mencapai tujuan atau cita-cita itu yaitu lewat nilai-nilai
dalam Pancasila, seperti bagaimana saya bertakwa kepada Tuhan karena untuk
selalu bersyukur pada apa yang Ia telah berikan, saling menghormati setiap orang,
tidak memandang perbedaan suku, ras, agama, dan kepercayaan, menghargai
1
kebebasan berpendapat, menjunjung keadilan setiap orang dan mencintai tanah air
Indonesia.
Dengan kita mengamalkan nilai-nilai Pancasila, kita sudah menunjukkan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Kehidupan berbangsa dan bernegara bukan hanya
dilakukan dengan upacara bendera atau hapal lagu-lagu nasional melainkan
bagaiman kita bisa melakukan kebaikan sperti nilai-nilai di Pancasila sehingga
negara Indonesia menjadi negara yang damai, sejahtera, adil dan makmur.
Saya percaya bahwa setiap manusia terutama warga Negara Indonesia telah
diajarkan nilai-nilai Pancasila sejak kecil. Yang membedakan masing-masing individu
adalah lingkungan di mana kita belajar, sehingga persepsi setiap orang tentang
kehidupan pasti berbeda-beda. Akan tetapi, inti dasar apa yang dipahami sama-
sama Pancasila. Maka dari itu, saya mengatakan bahwa Pancasila adalah nilai-nilai
kehidupan rakyat Indonesia yang menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Apakah nilai-nilai di Pancasila adalah nilai-nilai universal?
Nilai-nilai universal artinya nilai-nilai yang dapat diterima oleh semua golongan tanpa
dibatasi adanya perbedaan suku, agama, ras, dan kepercayaan. Indonesia adalah
negara kepulauan yang sangat luas sehingga memiliki keragaman suku dan budaya.
Indonesia juga mengakui enam agama yaitu Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha
dan Konghucu. Dengan keragaman yang banyak, nilai-nilai universal apa saja yang
ada di Indonesia?
Pertama kita bisa lihat dari segi keagamaan. Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat ke-2
diungkapkan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu. Jelas bahwa Indonesia tidak mengakui atheisme. Hal ini
tertuang pada sila ke-1 di Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Selain
menekankan ketakwaan kepada Tuhan, masyarakat Indonesia juga diajarkan agar
saling menghargai kebebasan beragama dan beribadah setiap orang. Dengan
demikian, sila ke-1 Pancasila merupakan nilai universal.
Sila ke-2 Pancasila adalah Kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemanusiaan
berasal dari kata manusia, yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki akal budi,
kehendak dan potensi. Kemanusiaan menekankan pada manusia yang mampu
mengkaji unsur-unsur manusiawi secara analisis dan kritis. Adil adalah suatu kondisi
2
yang tidak berat sebelah, setiap orang mendapat hak yang sama dalam suatu
kondisi tertentu. Beradab berasal dari kata adab, yaitu budaya. Jadi, beradab adalah
keputusan dan tindakan yang dilandasi nilai-nilai budaya terutama nilai sosial dan
moral. Jadi, sila ke-2 ini menjelaskan bahwa setiap individu sebagai manusia
mempunyai martabat yang tinggi dan hubungan antarindividu harus sesuai dengan
norma yang ada. Yang mau ditekankan adalah setiap orang mempunyai persamaan
derajat dan hak asasi yang sama, tanpa membeda-bedakan suku, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan sebagainya. Setiap orang juga
mendapat perlakuan yang sama di depan hukum. Jadi, sila ke-2 Pancasila
merupakan nilai universal.
Untuk menjadi negara yang kuat dan maju, Indonesia perlu bersatu, meskipun
memiliki berbagai keragaman dari segala aspek. Jika negara tidak menjadi satu,
maka Indonesia akan mudah dihancurkan oleh bangsa lain karena kehidupan di
dunia sebenarnya penuh tekanan dari berbagai pihak. Untuk menjadi satu, dimulai
dari cinta pada tanah air. Sama seperti dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3, bahwa
setiap warga negara Indonesia berhak dan wajib terlibat dalam upaya pembelaan
negara. Maka dari itu, sila ke-3, Persatuan Indonesia merupkan niali universal yang
menekankan bahwa kita harus mencintai tanah air dan rela berkorban untuk
kepentingan bangsa dan negara.
Negara Indonesia adalah negara demokrasi dan setiap orang berhak berpendapat
karena setiap rakyat Indonesia mempunyai kedudukan dan hak yang sama.
Pengambilan keputusan juga diutamakan dengan musyawarah kekeluargaan. Setiap
orang juga perlu saling menghargai pendapat orang lain dan tidak boleh
memaksakan kehendak. Keputusan yang diambil juga harus dapat mengayomi
semua orang dan dan demi kepentingan bersama. Maka dari itu, sila ke-4 yaitu
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan merupakan nilai universal. .
Sila terakhir yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menekankan nilai
kekeluaragaan dan gorong royong. Setiap warga mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh keadilan. Masing-masing individu mempunyai tugas dalam menciptakan
kesejahteraan bersama. Dengan demikian, sila ke-5 merupakan nilai universal
karena untuk kekeluargaan tidak hanya dibangun dari persamaan tetapi karena
perbedaan juga yang semakin membuat kita semakin dekat.
3
2. Menurut Wikipedia, kontrak sosial adalah sebuah perjanjian antara rakyat dengan
para pemimpinnya, atau antara manusia-manusia yang tergabung di dalam
komunitas tertentu. Ada kata perjanjian yang maknanya adalah perbuatan hukum
yang dilakukan antarindividu atau sekumpulan orang dalam melaksanakan sesuatu
hal. Menurut Nurul Fitriyah, seorang penulis blog, dari perjanjian maka akan timbul
hubungan antarindividu yang disebut sebagai perikatan. Perikatan adalah suatu
hubungan hukum antara dua pihak, dimana pihak yang satu berhak menuntut
sesuatu dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban memenuhi tuntutan
itu. Perjanjian ada karena kesepakatan bersama yang berasal dari musyawarah,
sidang, rapat, dll.
Sama seperti halnya Pancasila sebagai dasar negara yang mulai dirumuskan sejak
29 Mei 1945 di sidang BPUPKI. Para tokoh Indonesia mengajukan dasar-dasar
negara yang menurut mereka menjadi ciri khas di Indonesia. Hasil-hasil pada sidang
tersebut selanjutnya menjadi bahan musyawarah di rapat Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 18 Agustus 1945 untuk merumuskan
Pembukaan UUD 1945. Akhirnya, rumusan dasar negara pun bersumber dari
paragraf ke-4 pembukaan UUD 1945 dan disetujui untuk disebut sebagai Pancasila,
nama yang dikemukakan pertama kali oleh Soekarno pada sidang BPUPKI tanggal 1
Juni 1945.
Berdasarkan sejarah lahirnya Pancasila kita tahu bahwa Pancasila tidak disusun
oleh semua warga Indonesia melainkan hasil pemikiran dari tokoh-tokoh
kepercayaan Indonesia. Setelah Pancasila terbentuk, tidak ada yang protes dengan
rumusan yang dibuat karena mencerminkan pemikiran rakyat Indonesia juga.
Hal ini sama dengan teori kontrak menurut Thomas Hobbes yang menyatakan
bahwa kontrak sosial hadir karena rakyat memberikan kedaulatan kepada pemegang
kekuasaan di pemerintahan untuk menjaga keselamatan rakyat. Kesepakatan
bersama para tokoh Indonesia melahirkan perjanjian yang mengikat untuk seluruh
rakyat di Indonesia. Perikatan ini menciptakan rasa tanggung jawab bagi masing-
masing individu untuk memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, Pancasila memang merupakan kontrak sosial karena hasil
kesepakatan bersama tokoh-tokoh Indonesia yang menjadikan perikatan dalam
menjalankan pemerintahan negara Indonesia yang mencerminkan keinginan rakyat
untuk mencapai kedamaian, ketertiban dan kesejahteraan negara.
3. Ideologi berasal dari bahasa Yunani, kata pertama “idea” artinya melihat dan “logos”
artinya pengetahuan. Menurut Soerjanto Poespowardojo, ideologi adalah prinsip
4
untuk mendasari tingkah laku seseorang ataupun suatu bangsa dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan. Jika dilihat dari atinya, Pancasila dan ideologi
adalah pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi,
arti ideologi lebih luas dari pancasila. Ideologi adalah gagasan yang disusun secara
sistematis dan memuat tujuan yang hendak dituju suatu kelompok dan serta
dipegang teguh oleh kelompok yang meyakininya. Ideology setiap negara tergantung
pada sifat masing-masing negara. Untuk Indonesia sendiri, ciri khas dan sifat negara
tertuang dalam Pancasila. Maka dari itu, banyak yang menyebut Pancasila adalah
ideologi.
Akan tetapi, saya tidak setuju dengan pernyataan ini karena sebelumnya saya
mengutarakan bahwa Pancasila adalah kontrak sosial, artinya perjanjian yang
mengikat seluruh warga negara Indonesia dalam menjalankan kelangsungan
bangsa. Kontrak sosial menekankan pada perjanjian atau perikatan. Setiap orang
wajib mematuhinya dan melaksanakannya. Setiap orang juga bertanggung jawab
dalam dalam setiap sikap dan perbuatannya, apakah sesuai nilai-nilai Pancasila.
Sedangkan ideology lebih menekankan sebagai pedoman dasar. Jika demikian,
artinya boleh saja kita tidak melaksanakan nilai-nilai Pancasila karena Pancasila
tidak mengikat. Negara tidak menuntut pertanggungjawaban dari setiap tindakan
karena Pancasila hanya sebgai pedoman. Jika demikian, harusnya tidak akan ada
hukum yang mengatur negara ini. Akan tetapi sebagai kontrak sosial, Indonesia
memang harus menegakkan hukum agar nilai-nilai Pancasila terus dijalankan
dengan bertanggung jawab.
Selain itu, ada dua jenis ideology yaitu ideology tebuka dan tertutup. Ideologi tertutup
adalah ajaran mengenai tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang
kebenarannya yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus dipatuhi. Ideologi
ini bersifat totaliter, pemerintah mengatur kehidupan rakyatnya. Semua rakyat sama,
tidak ada yang lebih dan kurang. Sedangkan ideologi terbuka adalah ajaran yang
tujuan-tujuan dan norma-norma sosial-politik selalu dapat dipertanyakan dan
disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang berkembang di masyarakat.
Biasanya, ideologi tebuka dianut oleh negara-negara demokratis, seperti Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila sering disebut sebagai Ideologi terbuka karena
Pancasila sesuai dengan dasar nilai-nilai yang berkembang di masyarakat dan
menekankan kekeluargaan daripada otoritas. Akan tetapi, kembali ke definisi bahwa
ideology terbuka bisa disesuaikan dengan nilai dan prinsip moral yang
berkembang di masyarakat. Artinya, sebagai ideology tebuka, harusnya Pancasila
berubah secara dinamis dengan nilai-nilai sesuai zamannya. Pancasila harus mau
5
menerima nilai-nilai dari luar dan berkembang lagi untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan dunia. Faktanya, Pancasila sebagai ideology terbuka tidak boleh mengubah
nilai dasar pada sila-sila di Pancasila. Jika demikian, lebih baik Pancasila tidak perlu
menjadi Ideologi tebuka dan Pancasila tidak perlu menjadi ideology. Pancasila sejak
dahulu hingga sekarang adalah kontrak sosial.
Yang memerlukan ideology menurut saya adalah masyarakat karena kedaulatan ada
di tangan rakyat. Rakyat berhak untuk menyusun gagasan-gagasan yang menjadi
pedoman untuk menjalani hidup dan cita-cita bersama. Jangan sampai ideology
dipegang oleh pemerintah, karena jika demikian maka aturan-aturan yang dalam
masyarakat akan diatur oleh pemerintah dan kebebasan rakyat jadi dibatasi. Selain
itu, rakyat mungkin akan memberontak karena terus menerus diitekan oleh
pemerintah. Maka dari itu, rakyat lah yang berhak menentukan ideologinya, agar
rakyat bisa mempertanggungjawabkan pilihannya dan memegang teguh apa yang
dipercaya bersama.
6