laporan - janmabali.comjanmabali.com/report/8totorganik.pdf · ... peserta memahami jenis -jenis...

30
1 LAPORAN TRAINING (TOT) FASILITATOR LAB. MINI ORGANIK MAMBAL, DESA MAMBAL KECAMATAN ABIANSEMAL, BADUNG 14-15 MARET 2014

Upload: vuxuyen

Post on 07-Mar-2018

233 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

1

LAPORAN TRAINING (TOT) FASILITATOR LAB. MINI ORGANIK MAMBAL, DESA MAMBAL KECAMATAN ABIANSEMAL, BADUNG 14-15 MARET 2014

Page 2: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Ketergantungan petani terhadap bahan-bahan kimia (pupuk maupun pestisida kimia) apalagi

bahan yang bersifat sebagai racun secara perlahan-lahan harus segera dikurangi. Petani

sebaiknya mulai memanfaatkan bahan-bahan organik yang ada yang bisa dimanfaatkan untuk

mengganti bahan-bahan kimia tersebut.

Penggunaan bahan-bahan kimia secara

berlebihan dapat menimbulkan banyak

dampak negatif bagi petani sendiri,

maupun lingkungan (lahan) dan produk

yang dihasilkan, seperti lahan pertanian

menjadi lebih keras, struktur dan tekstur

rusak, karena bahan organik tanah yang

ada sangat sedikit serta micro organisme

di dalam tanah sebagian besar terbunuh. Sedangkan kita tahu micro organisme yang hidup di

dalam tanah dangat membantu petani dalam proses pembusukan sisa di tanah maupun

sebagai mobil penggerak membawa unsur hara ke dalam akar. Karena itu. sudah saatnya kita

mengajak petani untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia dan mengintensifkan

penggunaan bahan-baham alami (organik) dalam budidaya tanaman termasuk dalam

pengendalian OPT secara alami (hayati). Pengendalian Hama dan Penyakit tanaman secara

hayati memanfaatkan peranan musuh alami (agensia hayati) untuk mengendalikan organisme

pengganggu tanaman.

Dalam upaya mengurangi ketergantungan petani terhadap asupan kimia (pupuk dan pestisida

kimia), khususnya di wilayah Sumbak Mambal, sejak tahun 2013 melalui program CSR PT Tirta

Investama (aqua) bersama Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut)

Badung, telah dikembangkan kegiatan pengembangan pertanian ramah lingkungan dengan

Page 3: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

3

membuat demplot pemanfaatan pupuk organik dan pengembangan laboratorium organik yang

ada di Balai Subak Mambal. Keberadaan Laboratorium organik ini diharapkan dapat menjadi

sarana belajar dan sharing pengalaman bagi petani maupun stakeholder lain dalam

mengembangkan model pengembangan pertanian ramah lingkungan (organik), sehingga dapat

mendukung peningkatan produktivitas tananam dan lahan di wilayah Subak Mambal khususnya

dan Kab Badung pada umumnya. Dan melalui program Mambal Lestari, yang dikembangkan

oleh JANMA bersama PT. Tirta Investama, pelaksanaan kegiatan program pertanian ramah

lingkungan di wilayah Subak Mambal tersebut, terus dikembangkan dalam tahun 2014 ini.

Untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium organik yang ada, khususnya dalam memproduksi

berbagai jenis agensia hayati yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pupuk organik

maupun pengendalian OPT, maka perlu dikembangkan/dilatih kader-kader petani di Subak

Mambal yang nantinya dapat mengelola laboratorium tersebut secara berkelanjutan. Karena

itu, penguatan kader-kader petani dalam memfasilitasi keberlanjutan pengembangan

laboratorium organik sangat diperlukan, khususnya terkait dengan pengembangan agensia

hayati di wilayah Subak Mambal, melalui kegiatan Training of Trainer (TOT) fasilitator Lab

Organik.

1.2. Tujuan dan Keluaran yang dicapai

Tujuan TOT adalah untuk meningkatkan kemampuan kader-kader petani sebagai fasilitator dalam pengelolaan laboratorium organik yang ada di Subak Mambal, khususnya dalam mengembangkan agensia hayati untuk pengendalian OPT maupun pengembangan pupuk organik.

Sedangkan keluaran yang dicapai, yaitu :

(1) Sebanyak 20 kader petani dari 5 munduk di wilayah Subak Mambal memahami pentingnya pengendalian OPT secara alami dan manfaat dari agensia hayati

(2) Peserta memahami jenis-jenis agensia hayati dan cara perbanyakan/pembiakan masal.

(3) Adanya rencana tindak lanjut perbanyakan agensia hayati oleh peserta untuk memenuhi kebutuhan di masing-masing munduk.

Page 4: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

4

1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kegiatan training, dilaksanakan selama 2 hari pada 14-15 Maret 2014, bertempat di Balai Subak

Mambal, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Kab. Badung

1.4. Peserta dan narasumber Peserta training sebanyak 24 orang berasal dari kader-kader petani dari 5 munduk di lingkungan

Subak Mambal, yang dipilih oleh Kelihan Muduk (“Pangliman”) masing-masing. Sedangkan

narasumber selama kegiatan training yaitu 2 orang staf Balai Proteksi Hama Penyakit Tanaman

Pangan dan Hortikultura (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator. Nama-nama

peserta TOT terlihat dalam Lampiran 1.

1.5. Metode dan Materi training

Kegiatan training dilakukan selama 2 hari secara partisipatif dengan pendekatan pendidikan

orang dewasa (POD), dimana dipadukan antara penjelasan dan pendalaman materi (teori) oleh

narasumber dan pengalaman lapangan oleh petani serta praktek untuk

pengembangan/perbanyakan agensia hayati.

Materi yang dibahas selama training, meliputi :

(i) Pengenalan laboratorium organik dan fungsinya

(ii) Pembentukan tim pengelola Lab Organik Mambal

(iii) Pengenalan Jenis-jenis agensia hayati dan manfaatnya

(iv) Pengembangan pembiakan masal agensia hayati

(v) Pengenalan pestisida nabati dan manfaatnya

(vi) Rencana tindak lanjut

1.6. Pelaksana

Kegiatan training dilakukan secara bersama antara JANMA, PT. Tirta Investama Mambal dan

Subak Mambal

Page 5: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

5

II. PROSES PELAKSANAAN

2.1. Pengantar dan Pembukaan

Mengawali pelaksanaan training, Ketua Pengurus JANMA (Gde Suarja),

menyampaikan pengantar mengenai latar belakang dan tujuan dari kegiatan TOT Lab

organik ini dilaksanakan.

Dijelaskan bahwa keberadaan

laboratorium organik Mambal

yang sudah dibangun dan

diresmikan oleh Kepala Dinas

Pertanian, Perkebunan dan

Kehutanan Badung tahun 2013,

perlu dikelola dan dikembangkan

lebih lanjut oleh petani-petani

kader di Subak Mambal untuk

mendukung pengembangan

Pertanin Ramah Lingkungan yang telah dipromosikan dan dilaksanakan di wilayah

Mambal. Laboratorium mini ini, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani untuk

mengembangkan berbagai teknologi pengembangan pertanian organik/Ramah

lingkungan, dan untuk sarana belajar bagi petani terkait dengan berbagai aspek

pengembangan pertanian organik, baik pengembangan pupuk organik, Agensia Hayati,

MOL, serta pengendalian H/P pada tanaman. Maka dari itu, perlu dikembangkan

petani-petani kader yang mampu menjadi fasilitator Lab yang nantinya dapat berperan

dalam mengelola kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di laboratorium untuk

mendukung program pertanian ramah lingkungan di wilayah Subak Mambal ke depan.

Salah satunya adalah melalui kegiatan training TOT fasilitator Lab yang dilaksanakan

melalui program Mambal Lestari 2014 yang dilaksanakan oleh JANMA.

Gambar1.: Acara pembukaan TOT di Balai Subak Mambal

Page 6: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

6

Selanjutnya, acara pembukaan kegiatan training dilakukan secara resmi oleh

Kepala Desa Mambal . Dalam sambutannya, Pemerintah Desa Mambal menyambut baik

dilaksanakannya kegiatan Training of Trainer (TOT) bagi petani kader di Subak Mambal

untuk meningkatkan kapasitas petani dalam mendukung pengembangan Pertanian

Ramah Lingkungan yang telah dilaksanakan selama ini di wilayah Subak Mambal. Secara

khusus Pemdes Pelaga menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara (JANMA dan

PT Tirta Investama) yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada warga

Subak Mambal, khususnya di bidang Pertanian Ramah Lingkungan dan juga kegiatan

lainnya selama ini. Diharapkan kegiatan ini nantinya dapat juga memberikan nilai

tambah bagi Pemerintah Desa Mambal, yang akan mengikuti lomba desa pada tahun ini.

Selain itu, Kepala Desa Mambal juga berharap agar para petani kader yang sudah

dilatih, secara aktif mampu mengembangkan dan menerapkan sistem pertanian

organik (ramah lingkungan) di wilayah Subak Mambal secara berkelanjutan, sejalan

dengan kebijakan Pemkab Badung, khususnya Distanbunhut dalam bidang Pertanian.

2.2. Fungsi Lab Organik Mambal

Sesi awal kegiatan training, dimulai dengan penjelasan oleh Pak Sandi, tentang latar belakang

dan tujuan Laboratorium Organik yang telah dibangun dan diresmikan di Subak Mambal.

Dijelaskan bahwa keberadaan laboratorium organik Mini yang dilatarbelakangi oleh beberapa

hal, antara lain:

- Adanya serangan H/P yang cukup tinggi di Subak Mambal

- Berkuranganya predator

- Ingin mengurangi penggunaan racun kimia (pesitisda, fungisida, dan herbisida)

- Untuk mencapai pertanian ramah lingkungan (organik), guna mendukung ketersediaan

pangan sehat (B3SA- Bergizi, Berimbang, Bercukupan, Sehat dan Aman) bagi

masyarakat/petani.

Page 7: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

7

Sedangkan tujuan dibangun

Laboratorium Mini di Subak Mambal,

yaitu :

- Menciptakan pangan sehat

- Menerapkan pertanian ramah

lingkungan/sehat

- Adanya ketersediaan sarana

pertanian organic (pupuk dan

pengendaliannya)

- Memfungsikan Lab organik sebagai sarana belajar bagi petani dalam mengatasi berbagai

masalah H/P yang terjadi di wilayah Subak Mambal

Selanjutnya untuk keberlanjutan pengelolaan lab Mini organik ini, dilakukan diskusi terkait

pembentukan Kelompok pengelola/pengurus Lab Organik Mambal, agar dapat berperan secara

aktif dalam mengembangkan kegiatan laboratoriun lebih lanjut. Dari hasil diskusi dengan

semua peserta, disepakati kepengurusan Lab Organik Mambal, terdiri dari:

1. Ketua : I Wayan Kota

2. Sekretaris : Putu Alit Eka Wisma

3. Bendahara : Ketut Diatmika

4. Bidang Perencanaan : Gst Putu Parnawa

5. Bidang Perbanyakan : I Wayan Suarta

6. Bidang Distribusi : Nym Sudira

Sementara selaku Pembina adalah Pekaseh Subak Mambal , sedangkan PPL dan tim JANMA

sebagai Pendamping. Adapun struktur kelompok Pengelola Lab Organik Subak Mambal, seperti

terlihat dalam bagan berikut:

Gambar1: Penjelasan ttg fungsi dan tujuan pembentukan lab organik Mambal oleh Pak Sandi

Page 8: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

8

BAGAN : KELOMPOK PENGELOLA LAB PERTANIAN ORGANIK SUBAK MAMBAL

Mengenai tugas dari masing-masing bagian akan dirumuskan lebih lanjut dalam pertemuan lanjutan yang akan dilakukan oleh Kelompok Pengelola Lab.

KETUA I Wayan Kota

SEKRETARIS I Pt Alit Eka Wisma

BENDAHARA I Kt Diatmika

BID. DISTRIBUSI Nym Sudira

BID. PERBANYAKAN I Wayan Suarta

BID. PERENCANAAN Gst Pt Parnawa

ANGGOTA Krama Subak Mambal

Pembina PEKASEH SUBAK MAMBAL

Page 9: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

9

2.3. Pemaparan Materi tentang Agensia Hayati

Penjelasan materi ini disampaikan oleh narasumber dari BPTPH Bali (I Wayan Adnyana, SP).

Beberapa hal penting yang disampaikan terkait dengan Agensia Hayati, antara lain :

(i). Agensia hayati dapat dikelompokkan menjadi

1. Predator

Organisme yang memangsa organisme lain,

contohnya : laba-laba, kumbang helm, kumbang

botol dsb.

2. Parasitoid

Adalah serangga yang memparasit serangga lain.

Contohnya : Trichogramma sp., Pipunculidae,

Mymaridae, Braconidae dsb.

3. Patogen Serangga

Adalah jasad renik (mikroba) yang dapat mengendalikan serangga. Contohnya:

- Beauveria, Nomoraea sp., Hirsutella sp., mengendalikan ulat, diaphorina citri,

kepik dll.

- Bacillus sp., mengendalikan ulat serangga lain

- NPV mengendalikan larva serangga.

- Nematoda mengendalikan serangga.

4. Antagonis

Adalah jasad renik (mikroba) yang mengintervensi aktivitas patogen penyebab penyakit

tumbuhan baik fase parasitik maupun saprofitik.

Gambar 3 : presentasi materi oleh narasumber

Page 10: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

10

(ii) Kelebihan Pengendalian dengan agensia Hayati

1. Sudah tersedia di alam, keberadaannya tidak jauh-jauh dari OPT.

2. Bersifat selektif, sehingga tidak mengganggu organisme bukan sasaran.

3. Dapat menemukan dengan sendirinya OPT sasaran.

4. Tidak menimbulkan resistensi, resurgensi ataupun ledakan hama sekunder.

5. Tidak menimbulkan efek residu.

6. Aman terhadap lingkungan, produsen maupun konsumen dan sebagainya.

(iii) Kekurangan Pengendalian dengan Agensia Hayati

1. Hasilnya relatif tidak cepat (karena membutuhkan proses)

2. Aplikasinya tidak tahan terhadap sinar matahari.

3. Memerlukan kondisi yang mendukung (kelembaban yang cukup)

(iv) Mekanisme Antagonis

1. Kompetisi ruang dan hara → terjadi persaingan untuk mendapatkan tempat

hidup, oksigen, ataupun hara.

2. Antibiosis dan lisis → terjadi penghambatan atau penghancuran suatu

organisme oleh senyawa metabolisme yang diproduksi oleh antagonis.

3. Menetralisasi aktivitas patogen →menetralisir toksin yang dihasilkan oleh

patogen.

4. Hiperparasitisme →terjadi bila organisme antagonis memparasit patogen

tumbuhan

Contoh Agensia Antagonis Bacillus substilis mengendalikan penyakit kudis (Streptomyces sp.),

Sclerotium sp., Phytium sp.

Pseudomonas flourescens mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh

bakteri, Fusarium sp, busuk akar.

Corynebacterium mengendalikan penyakit kresek, bakteri red strip, penyakit

Blas dan Erwina sp.

Page 11: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

11

Trichoderma sp. dan Gliokladium sp.,mengendalikan penyakit layu yang

disebabkan oleh cendawan fusarium sp., armillaria sp., penyakit akar gada

dsb.

(v) Jenis-Jenis Agensia Hayati

a. Corynebacterium sp.

Cara penggunaan :

Perendaman benih selama 15 menit.

Penyemprotan pada semaian.

Penyemprotan tanaman pada umur 1,3,5,7 minggu setelah tanam

Konsentrasi 10cc/lt air.

Dosis 5 liter/ha.

Volume semprot 400-500lt larutan/ha

b. Pseudomonas flourescens

Cara penggunaan :

Perendaman benih selama 15 menit.

Aplikasi pada persemaian dan pertanaman.

Konsentrasi 10cc/lt air.

Dosis 5 liter/ha.

c. PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobacteria ).

- Menekan perkembangan penyakit

- Memproduksi fitohormon

- Meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman

Contoh: Rhizobium, Azospirillium, Bacillus, Pseudomonas, Thiobacillus,

Streptomyces

Page 12: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

12

Cara penggunaan :

Perendaman benih selama 6 jam.

Penyemprotan pada semaian.

Penyemprotan tanaman pada umur 20 dan 40 hst. Konsentrasi 10cc/lt air.

Dosis 5 liter/ha.

Volume semprot 400-500lt larutan/ha

(vi) Cara Pembuatan Media stater beras atau jagung

Cuci beras / jagung sampai bersih dan tiriskan

Kukus beras / jagung sampai membentuk aronan kira-kira 20 menit.

Angkat aronan dan dinginkan

Kemudian kemas pada kantong plastik tahan panas ukuran 1 kg (masing-masing

sekitar 200 gr)

Sterilkan / kukus kembali selama 1 jam, kemudian angkat dan dinginkan

(vii) Pembuatan Starter Trichoderma sp

Sterilkan kotak pemindah (incase), jarum oose dan tangan dengan alkohol 96%.

Masukkan tabung isolate Trichoderma sp, media starter beras/jagung, jarum

oose dalam incase

Nyalakan lampu bunsen selama melakukan inokulasi

Pindahkan isolat trichoderma sp ke dalam media beras dengan bantuan jarum

oose (1 botol digunakan untuk 5 kantong media starter.

Aduk isolat sampai rata pada media beras, staples ke dua ujung kantong plastik

Tulis nama cendawan, tanggal perbanyakan pada kantong plastik.

Inkubasikan 5 sampai 7 hari sampai cendawan memenuhi permukaan media dengan

warna hijau segar.

Page 13: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

13

(viii) Perbanyakan massal Cendawan Trichoderma sp

Siapkan pupuk kandang yang telah steril, sebanyak 15 kg

Tambahkan air sampai kelembaban cukup

Campurkan starter Trichoderma sp sebanyak 1 kg ( 5 bungkus) ke dalam 15 kg

pupuk kandang (1 : 15) sampai rata

Kemas ke dalam kantong plastik dengan berat 1 kg.

Inkubasikan selama 7 hari, baru siap digunakan

(ix) Pembuatan media EKG ( ekstrak kentang gula)

Kupas kentang sebanyak 250 gr, kemudian cuci sampai bersih dan potong-

potong ukuran 1cm x 1cm.

Rebus selama 15 menit sampai kentang empuk, tambahkan 20 gr gula pasir dan

1 gr glicerol

Saring media EKG, masukkan panas-panas ke dalam permentor yang sudah steril.

(x) Perbanyakan massal bakteri antagonis ( Corynebacterium sp,

Pseudomonas flourescens)

Siapkan bahan-bahan (isolat corynebacterium sp dan Pseudomonas flourescens),

media EKG, glass woll, KMnO4, selang plastik dan aerator.

Media EKG yang sudah dingin diinokulasikan secara aseptik isolat

corynebacterium / p flourescens, dengan perbandingan 1 tabung : 2 liter media

EKG.

Hubungkan aerator, botol KMnO4, glass woll, permentor, botol pembuangan

udara, kemudian hubungkan ke sumber arus listrik.

Inkubasikan bakteri dalam permentor selama 10 hari, sampai kepadatan

populasi mencapai minimal 106 coloni forming unit (cfu)

Bakteri siap untuk dipanen, dan dapat diaplikasi sesuai dengan petunjuk

Page 14: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

14

(xi) Prosedur aplikasi Trichoderma sp

• Pada tanaman semusim :

- Pada persemainan 1kg trichoderma pada perbanyakan masal per 1m2

atau m3.

- Pada pertanaman sebanyak 50 gram per lubang tanam dibenamkan.

• Pada tanaman tahunan , sebanyak 0,5 kg trichoderma per lubang tanam

(xii) Prosedur Aplikasi Pseudomonas flourescen

- Perlakuan benih tanaman hortikultura selama 30 menit.

- Pada saat tanam sebanyak 10 cc per liter air dengan cara dikocorkan pada

perakaran tanaman .

- Pada tanaman semusim diulang pada umur 14,28 dan 42 Hst.

- Pada tanaman tahunan diulang pada 3 bulan berikutnya.

2.4. Tanya jawab/ diskusi

Tahapan berikutnya, setelah penjelasan materi oleh narasumber, dilakukan diskusi/tanya jawab kepada peserta sekaligus sharing pengalaman yang dialami petani di lapangan dalam pengendalian OPT. Dari diskusi, ada beberapa isu/pertanyaan yang muncul dari peserta, antara lain:

o Bagaimana mengendalikan hama keong mas, yang banyak terjadi di wilayah Subak

Mambal? Atas pertanyaan tersebut, Narasumber memberikan solusi , salah satunya

dengan menggunakan buah pinang.

o Bagaimana mengendalikan hama penggerek batang? Apa yang bisa pada tanaman?

o Apakah padi saat berbunga bisa diberikan/disemprot dengan agens hayati Beuveria

bassiana?

Page 15: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

15

2.5. Pengenalan dan Pemanfaatan Cendawan BEAUVERIA BASSIANA

Mengapa agens hayati ini penting?

Dalam PHT penggunaan pestisida tidak dilarang, namun dinyatakan bahwa penggunaan

pestisida merupakan alternatif terakhir apabila cara pengendalian lainnya sudah dianggap tidak

efektif dan tidak efisien lagi. Untuk menekan penggunaan pestisida tersebut perlu diupayakan

usaha pengendalian lainnya yang ramah dan akrab lingkungan, salah satu diantaranya adalah

pengembangan dan pemanfaatan agensia hayati cendawan Beauveria bassiana.

Cendawan Beauveria bassiana dikenal sebagai jenis cendawan yang cukup efektif dalam

mengendalikan berbagai jenis hama, khususnya pada tanaman pangan dan mempunyai

persistensi yang relatif lama. Cendawan Beauveria bassianal mengeluarkan racun yang

disebut Beauvericin yang mengakibatkan perubahan proses enzimatis pada inang. Perubahan

warna pada inang menunjukkan adanya perubahan metabolik dan setelah haemocoel terisi

penuh oleh hifa cendawan dan racun maka inang akan mati dan permukaan tubuhnya tertutupi

oleh cendawan yang berwarna putih (Kasumbogo dan Samino,1987).

Inang dari cendawan Beauveria bassiana antara lain walang sangit, wereng batang

coklat, wereng hijau, penggerek batang padi, penggulung daun dan kepinding padi. Cendawan

Beauveria bassiana mampu hidup secara saprofit pada sisa-sisa tanaman, sehingga sangat

cocok dikembangkan pada lingkungan tanaman pangan yang merupakan tanaman semusim.

Secara umum cendawan Beauveria bassiana memerlukan lingkungan kelembaban tinggi dan

tidak terkena sinar matahari langsung. Radiasi matahari dapat mematikan spora. Suhu

optimum bagi pertumbuhan dan perkembangan Beauveria bassiana adalah 22 – 26 °C.

Tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan cnawan BEAUVERIA BASSIANA

(i) Eksplorasi yang terdiri dari :

a. Penentuan lokasi

Bertujuan untuk mempermudah mendapatkan cendawan Beauveria bassiana, misalnya

untuk mendapatkan cendawan Beauveria bassiana dapat diperoleh pada daerah

Page 16: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

16

tanaman padi terserang hama walang sangit atau hama lain yang merupakan

inang dari cendawan Beauveria bassiana

b. Pengambilan contoh/sample

Bertujuan untuk mendapatkan sumber inokulum dari cendawan Beauveria

bassiana. Dapat dilakukan dengan mengambil contoh hama walang sangit

terserang patogen cendawan.

c. Penanganan contoh

Bertujuan untuk mendapatkan cendawan Beauveria bassiana sebagai sumber

inokulum

Bahan dan alat yang diperlukan :

- Sampel hama walang sangit terserang cendawan.

- Aquadesh

- Media Agar (PDA)

- Alkolol 70 %

- Kertas saring

- Pinset

- Lampu bunsen + spiritus

- Inchase (kotak inokulasi)

- Mikroskup

- Preparat

Cara kerja :

- Siapkan alkohol 70 % dan aquadesh dalam petridish serta kertas saring

- Sampel hama walang sangit terserang cendawan disterilkan dalam alkohol 70 %,

kemudian bilas dengan aquadesh dan taruh pada kertas saring.

- Insekting dengan scapel, ambil bagian dalamnya dengan pinset, inokulasikan pada

petridish yang sudah berisi media Agar (PDA) didalam inchase

- Inkubasikan selama 3 – 4 hari di dalam inkubator, sehingga akan tumbuh cendawan

yang menyerang hama walang sangit .

Page 17: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

17

- Identifikasi cendawan-cendawan yang tumbuh pada media Agar (PDA), di bawah

mikrokup.

(ii). Pemurnian

Pemurnian bertujuan untuk memperoleh isolat - isolat cendawan Beauveria

bassiana yang murni dan seragam.

Bahan dan alat yang dibutuhkan :

- Hasil eksplorasi dan sudah teridentifikasi

- Media Agar (PDA)

- Jarum ouse

- Alkohol 70%

- Lampu bunsen + spiritus

- Inchase (kotak inokulasi)

Cara kerja :

- Sterilkan alat dan tangan dengan alkohol 70%

- Masukkan lampu bunsen kedalam inchase dan nyalakan

- Inokulasikan cendawan Beauveria bassiana hasil ekplorasi yang sudah teridentifikasi,

kedalam petridish yang sudah berisi media Agar (PDA) untuk memperoleh biakan

murni. Inokulasi dilakukan di dalam inchase.

- Inkubasikan selama 5-7 hari, sampai cendawan Beauveria bassiana tumbuh menutupi

permukaan media.

(iii). Perbanyakan Isolat

Perbanyakan isolat bertujuan memperoleh isolat-isolat murni yang seragam dan

serempak dalam jumlah yang cukup

Bahan dan alat yang dipergunakan :

- Isolat (benih) murni cendawan Beauveria bassiana

- Media agar (PDA) miring

Page 18: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

18

- Alkohol 70%

- Jarum Ouse

- Inchase (kotak Inokulasi)

- Lampu bunsen + spiritus

Cara kerja

- Inchase, jarum ouse dan tangan disterilkan dengan alkohol 70 %

- Masukkan lampu bunsen kedalam inchase dan nyalakan

- Inokulasikan isolat murni Beauveria bassiana kedalam media Agar (PDA),

inokulasi dilakukan didalam inchase

- Hasil inokulasi isolat murni Beauveria bassiana taruh di ruang inkubator

(tempat lembab tidak kena sinar matahari)

- 5-7 hari setelah inokulasi media PDA akan ditumbuhi cendawan Beauveria bassiana

terlihat seperti kapur putih dan siap untuk diperbanyak pada media beras atau

jagung

(iv) Perbanyakan Starter

Perbanyakan starter dapat dilakukan pada media padat beras atau jagung

Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah :

- Isolat (benih) murni cendawan Beauveria bassiana

- Alkohol 70%

- Beras atau jagung

- Kantong plastik 1 kg

- Kertas label

- Lampu bunsen + spiritus

- Korek api

- Kertas koran/nampan

- Cublukan

- Ember

- Kompor

Page 19: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

19

- Waskom

- Sendok

- Gelas ukur

- Timbangan

- Jarum ouse

- Inchase (kotak inokulasi)

- Streples.

SKEMA PROSES PEMBUATAN STARTER BEAUVERIA BASSIANA PADA

MEDIA BERAS.

Cara kerja :

- Timbang beras yang diperlukan

- Beras dicuci dan ditiriskan

- Dikuskus setengah matang ± selama 45 menit dan diaduk 1-2 kali

Media beras tersebut dikuskus ± 1 jam

Media beras tsb. Didinginkan ± 24 jam

Media beras inokulasi dengan isolat murni Beauveria bassiana

Media beras hasil inokulasi tersebut diinkubasi 7-10 hari

Stater siap untuk diaplikasikan

Beras dicuci dan ditiriskan

Beras dikuskus ½ matang ± 45 menit

Beras ½ matang diangkat didinginkan ± 5 menit

Beras dimasukkan dalam kantong plastik ± 100 gr, dan dilipat

Page 20: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

20

- Setelah setengah matang media beras diangkat dan didinginkan selama 5 menit

dengan jalan diratakan diatas nampan/kertas koran

- Masukkan media beras kedalam kantong plastik sebanyak 100 gr, kemudian dilipat

seperti lemper

- Media beras tersebut disterilkan dalam cublukan selama 1 jam (dihitung setelah air

mendidih)

- Selanjutnya media beras didinginkan selama 24 jam

- Inokulasikan isolat murni pada media beras, inokulasi dilakukan dalam inchase untuk

menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme lain

- Ujung plastik dilipat dan distreples

- Ujung plastik yang satu lagi dipotong, dilipat dan distreples.

- Media beras yang sudah diinokulasi, ditaruh dalam inkubator atau dalam ruangan

yang tidak kena sinar matahari

- 2 hari setelah inokulasi spora mulai tumbuh dan miselium cendawan Beauveria

bassiana akan menutupi media beras dalam waktu 2-3 minggu, siap untuk

diaplikasikan.

CARA PENERAPAN/APLIKASI

Aplikasi dilakukan dengan jalan melarutkan cendawan Beauveria bassiana pada media beras

tersebut kedalam air, dengan konsentrasi 10 gram/liter air (100 gram/tangki), kemudian

disaring supaya nozel tidak tersumbat. Waktu aplikasinya pada sore hari.

PEMANFAATANNYA

Untuk mengedalikan hama walang sangit, wereng batang coklat, wereng hijau, penggerek

batang padi, penggulung daun, kepinding padi dll.

Page 21: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

21

2.6. Pengenalan dan Pemanfaatan Cendawan METARRHIZIUM SPP

Untuk menekan penggunaan pestisida, pengendalian OPT selain dapat dilakukan dengan

memanfaatkan agens hayati BEAUVERIA BASSIANA diatas, juga dapat dilakukan melalui

pengembangan dan pemanfaatan agensia hayati cendawan Metarrhizium spp.

Cendawan ini dikenal sebagai jenis cendawan yang cukup efektif dalam mengendalikan

berbagai jenis hama, khususnya pada tanaman pangan dan mempunyai persistensi yang relatif

lama. Terdapat dua species Metarrhizium spp. yang merupakan patogen serangga hama,

yaitu Metarrhizium anisophiae dan Metarrhizium flavoviridae (Anon, 1999).

Menurut B.M.Shepard, A.T. Barrion, dan J.A. Litsinger (1987), cendawan Metarrhizium spp yang

tumbuh di dalam tubuh serangga inang akan memakan isi badannya. Bila serangga inang mati,

kemudian cendawan akan berkembang . Pertama-tama akan tumbuh sesuatu yang berwarna

putih pada sambungan badan inang. Bila spora terbentuk, cendawan berubah menjadi hijau

gelap apabila cendawan itu adalah M. anisopliae atau berubah menjadi hijau muda bila

cendawan itu M. flavoviridae.

Inang dari cendawan Metarrhizium spp antara lain , wereng batang coklat, wereng hijau,

wereng zigzag, kepinding tanah dan lain-lain. Kedua species Metarrhizium spp mampu hidup

secara saprofit pada sisa-sisa tanaman, sehingga sangat cocok dikembangkan pada lingkungan

tanaman pangan yang merupakan tanaman semusim. Pada saat bera atau tidak ada

pertanaman, spora cendawan dapat bertahan pada sisa tanaman. Secara umum cendawan

Metarrhizium spp memerlukan lingkungan kelembaban tinggi dan tidak terkena sinar matahari

langsung. Radiasi matahari dapat mematikan spora. Suhu optimum bagi pertumbuhan dan

perkembangan cendawan Metarrhizium spp adalah 25 - 30 °C.

Tahapan yang dilakukan dalam proses pembuatan cendawan METARRHIZIUM SPP.

(1). Eksplorasi yang terdiri dari :

a. Penentuan lokasi

Page 22: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

22

Bertujuan untuk mempermudah mendapatkan cendawan Metarrhizium spp,

misalnya untuk mendapatkan cendawan Metarrhizium spp dapat diperoleh

pada daerah tanaman padi terserang hama wereng batang coklat atau hama

lain yang merupakan inang dari cendawan Metarrhizium spp.

b. Pengambilan contoh

Bertujuan untuk mendapatkan sumber inokulum dari cendawan

Metarrhizium spp. Dapat dilakukan dengan mengambil contoh hama

wereng batang coklat terserang patogen cendawan.

c. Penanganan contoh

Bertujuan untuk mendapatkan cendawan Metarrhizium spp sebagai sumber

inokulum.

Bahan dan alat yang diperlukan :

- Sampel hama wereng batang coklat terserang cendawan.

- Aquadesh

- Media Agar (PDA)

- Alkolol 70 %

- Kertas saring

- Pinset

- Lampu bunsen + spiritus

- Inchase (kotak inokulasi)

- Mikroskup

- Preparat

Cara kerja :

- Siapkan alkohol 70 % dan aquadesh dalam petridish serta kertas saring

- Sampel hama wereng batang coklat terserang cendawan disterilkan dalam alkohol 70

%, kemudian bilas dengan aquadesh dan taruh pada kertas saring.

- Insekting dengan scapel, ambil bagian dalamnya dengan pinset, inokulasikan pada

petridish yang sudah berisi media Agar (PDA) didalam inchase

Page 23: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

23

- Inkubasikan selama 3 – 4 hari di dalam inkubator, sehingga akan tumbuh cendawan

yang menyerang hama wereng batang coklat .

- Identifikasi cendawan-cendawan yang tumbuh pada media Agar (PDA), di bawah

mikrokup.

(2) Pemurnian

Pemurnian bertujuan untuk memperoleh isolat - isolat cendawan Metarrhizium

spp yang murni dan seragam.

Bahan dan alat yang dibutuhkan :

- Hasil eksplorasi dan sudah teridentifikasi

- Media Agar (PDA)

- Jarum ouse

- Alkohol 70%

- Lampu bunsen + spiritus

- Inchase (kotak inokulasi)

Cara kerja :

- Sterilkan alat dan tangan dengan alkohol 70%

- Masukkan lampu bunsen kedalam inchase dan nyalakan

- Inokulasikan cendawan Metarrhizium spp hasil ekplorasi yang sudah teridentifikasi,

kedalam petridish yang sudah berisi media Agar (PDA) untuk memperoleh biakan

murni. Inokulasi dilakukan di dalam inchase.

- Inkubasikan selama 5-7 hari, sampai cendawan Metarrhizium spp tumbuh menutupi

permukaan media Agar.

(3) Perbanyakan Isolat

Perbanyakan isolat bertujuan memperoleh isolat-isolat murni yang seragam dan serempak

dalam jumlah yang cukup

Page 24: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

24

Bahan dan alat yang dipergunakan :

- Isolat (benih) murni cendawan Metarrhizium spp

- Media agar (PDA) miring

- Alkohol 70%

- Jarum Ouse

- Inchase (kotak Inokulasi)

- Lampu bunsen + spiritus

Cara kerja

- Inchase, jarum ouse dan tangan disterilkan dengan alkohol 70 %

- Masukkan lampu bunsen kedalam inchase dan nyalakan

- Inokulasikan isolat murni cendawan Metarrhizium spp kedalam media Agar (PDA),

inokulasi dilakukan didalam inchase

- Hasil inokulasi isolat murni cendawan Metarrhizium spp taruh di ruang incubator

(tempat lembab tidak kena sinar matahari)

- 5-7 hari setelah inokulasi media PDA akan ditumbuhi cendawan Metarrhizium

spp terlihat seperti kapur putih dan siap untuk diperbanyak pada media beras

atau jagung

(4) Perbanyakan Starter

Perbanyakan starter dapat dilakukan pada media padat beras atau jagung

Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah :

- Isolat (benih) murni cendawan Metarrhizium spp

- Alkohol 70%

- Beras atau jagung

- Kantong plastik 1 kg

- Kertas label

- Lampu bunsen + spiritus

- Cublukan

- Ember

- Kompor

- Waskom

- Sendok

- Gelas ukur

Page 25: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

25

- Korek api

- Kertas koran/nampan

- Timbangan

- Jarum ouse

- Inchase (kotak inokulasi)

SKEMA PROSES PEMBUATAN STARTER METARRHIZIUM SPP PADA

MEDIA BERAS.

Cara kerja :

- Timbang beras yang diperlukan

- Beras dicuci dan ditiriskan

- Dikuskus setengah matang ± selama 45 menit dan diaduk 1-2 kali

- Setelah setengah matang media beras diangkat dan didinginkan selama 5 menit

dengan jalan diratakan diatas nampan/kertas koran

- Masukkan media beras kedalam kantong plastik sebanyak 100 gr, kemudian dilipat

seperti lemper

Media beras tersebut dikuskus ± 1 jam

Media beras tsb. Didinginkan ± 24 jam

Media beras inokulasi dengan isolat murni Metarrhizium spp.

Media beras hasil inokulasi tersebut diinkubasi 7-10 hari

Stater siap untuk diaplikasikan

Beras dicuci dan ditiriskan

Beras dikuskus ½ matang ± 45 menit

Beras ½ matang diangkat didinginkan ± 5 menit

Beras dimasukkan dalam kantong plastik ± 100 gr, dan dilipat

Page 26: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

26

- Media beras tersebut disterilkan dalam cublukan selama 1 jam (dihitung setelah air

mendidih)

- Selanjutnya media beras didinginkan selama 24 jam

- Inokulasikan isolat murni pada media beras, inokulasi dilakukan dalam inchase untuk

menghindari kontaminasi dengan mikroorganisme lain

- Ujung plastik dilipat dan distreples

- Ujung plastik yang satu lagi dipotong, dilipat dan distreples.

- Media beras yang sudah diinokulasi, ditaruh dalam inkubator atau dalam ruangan

yang tidak kena sinar matahari

- 2 hari setelah inokulasi spora mulai tumbuh dan miselium cendawan Metarrhizium spp

akan menutupi media beras dalam waktu 2-3 minggu, siap untuk diaplikasikan.

CARA PENERAPAN/APLIKASI

Aplikasi dilakukan dengan jalan melarutkan cendawan Metarrhizium spp pada media beras

tersebut kedalam air, dengan konsentrasi 10 gram/liter air (100 gram/tangki), kemudian

disaring supaya nozel tidak tersumbat. Waktu aplikasinya pada sore hari.

PEMANFAATANNYA

Untuk mengendalikan hama wereng coklat dan kepinding tanah

2.7. Praktek Pembuatan Agens Hayati

Setelah diberikan pemaparan mengenai pengenalan dan manfaat dari dari Agensia Hayati, pada

hari kedua, dilakukan praktek secara langsung pengembangan agens hayati. Ada 2 jenis agens

hayati yang dikembangkan atau dilakukan perbanyakan secara langsung, yaitu cendawan BEAUVERIA BASSIANA, dengan menggunakan media beras dan perbanyakan

Corynebacterium, sp.

Page 27: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

27

(i) Praktek perbanyakan cendawan BEAUVERIA BASSIANA , sebagai berikut:

Media beras inokulasi dengan isolat murni Beauveria bassiana, secara bergantian oleh masing-masing peserta

Media beras hasil inokulasi tersebut diinkubasi 15 hari dan diisi nama peserta yg melakukan inokulasi

Stater siap untuk diaplikasikan

Media Beras dikukus ½ matang + 45 matang oleh salah satu peserta

Beras tersebut yg sudah didinginkan kemudian dimasukkan dalam kantong plastik ± 100 gr, dan dilipat

Media beras yg sudah dibungkus tersebut dikuskus ± 1 jam

Media beras tsb. Didinginkan ± 2 jam

Gambar 4: peserta sedang memasukkan beras yang sudah dikukus ke dalam plastic dan praktek inokluasi dengan isolat

Page 28: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

28

(ii) Praktek perbanyakan Corynebacterium , sebagai berikut:

• Perbanyakan corynebacterium mengggunakan media cair yaitu EKG ( Esktrak Kentang

Gula).

• Larutan EKG dimasukan dalam tabung (gallon Aqua) dengan perbandingan 5 liter EKG :

1 tabung reaksi (test tube) isolate Corynebacterium.

• Perbanyakan melalui cara diinkubasi dengan penambahan udara/ada oksigen

• Dari aerator udara dialirkan melalui selang plastic masuk ke botol KMnO4 (agar steril)

diteruskan ke botol berisi glass wall (agar tidak ada percikan cairan KMnO4), dan

aliran udara diteruskan masuk ke dalam media EKG (yang telah diisi isolate)

Gambar 5: rangkaian inkubasi Corynebacterium dengan media EKG

Page 29: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

29

III. PENUTUP

Kegiatan Training of Trainer (TOT) yang berlangsung selama 2 hari, secara umum dapat

berjalan lancar dan dapat memahami pentingnya agens hayati sebagai salah satu upaya yang

peru dilakukan untuk mengendalikan OPT tanpa menggunakan racun (asupan kimia). Selain itu

peserta juga sudah mulai mengenal manfaat dari agens hayati, paling tidak 2 jenis yang sudah

dipraktekkan dalam training ini, yaitu cendawan Beuveria Bassiana dan Corynebacterium.

Dari hasil praktek, dihahasilkan 25 bungkus perbanyakan agens hayati cendawan Beuveria

Bassiana dan 1 tabung (galon) perbanyakan Corynebacterium, untuk dimanfaatkan dalam

pengendalain OPT.

Ada beberapa catatan penting dari narasumber terkait dengan konsidi laboratorium

organik dan proses praktek perbanyakan oleh peserta, antara lain :

(i) Perlu diperhatikan dengan baik higienitas dari ruang Laboratorium dan peralatan yang

digunakan agar hasil perbanyakan agens hayati bisa memproleh hasil yang optimal.

(ii) Perlu diperhatikan alat incase yang digunakan untuk inokulasi isolate harus benar2

steril. Incase yang ada di Lab organik Mambal dianggap masih kurang higienis dan masih

terbuka sehingga memungkinkan bacteri bisa menyebar di dalamnya.

(iii)Tempat penyimpanan hasil inokulasi dan perbanyakan perlu ditutp dengan rapat agar

terhidar dari hama tikus dan hama lainnya.

(iv)Untuk perbanyakan cendawan Tricoderma, sp sebaiknya menggunakan incase tersendiri

karena cendawan ini mempunyai sifat antagonis. Jika digabung dengan agens yang lain,

misalnya Beuveria bassiana, maka bisa merusak pertumbuhan dan perkembangan

agensia tersebut.

Usai kegiatan praktek, kegiatan training ditutup oleh JANMA, diakhiri dengan acara Photo

bersama peserta training.

Page 30: LAPORAN - janmabali.comjanmabali.com/report/8TOTOrganik.pdf · ... Peserta memahami jenis -jenis agensia hayati dan cara ... (BPTPH) Propinsi Bali dan tim JANMA sebagai fasiltator

30

Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Training TOT Lab Organik Subak Mambal Di Balai Subak Mambal, 14-15 Maret 2014 No Nama Peserta Alamat 1 I Putu Widana Munduk Kedampal 2 I Nyoman Rening Munduk Kedampal 3 Gusti Nyoman Merte Munduk Kedampal 4 I Nyoman Pika Munduk Kedampal 5 I Ketut Diatmika Munduk Kedampal 6 I Nyoman Sudiana Munduk Kedampal 7 I Putu Nuada Munduk Bedugul 8 I Made Rembig Winata Munduk Bedugul 9 I Gusti Putu Suartana Munduk Bedugul 10 I Gusti Aji Oka Munduk Bedugul 11 I Wayan Mudra Munduk Batuangsut 12 Putu Alit Eka Wisma Munduk Kedampal 13 I Wayan Kota Munduk Bedugul 14 I Made Ladra Munduk Batuangsut 15 Gusti Putu Nera Munduk Batuangsut 16 I Wayan Suwela Munduk Cungkub 17 I Made Dastra Munduk Semana 18 I Made Sugiana Munduk Semana 19 I Made Oka Munduk Bedugul 20 I Made Sama Munduk Semana 21 I Wayan Adnyana (BPTPH Bali) Narasumber 22 I Wayan Sulendra Peninjau 23 Luh Putu Aryani (JANMA) Admin 24 I Wayan Sandi (JANMA) Fasilitator 25 Kadek Apreliani (JANMA) Notulensi 26 IG. Suarja (JANMA) Fasilitator 27 Ni Made Suryati, SP (BPTPH Bali) Narasumber