laporan pertumbuhan perekonomian indonesia dan pdrb jawa barat

27
Tugas Teori Laporan Pertumbuh an perekonom ian Indonesia Dan PDRB Provinsi Jawa Barat, Serta Data IHK, Inflasi, Dst. Created by : Rozy Ahimsyah Pratama Alfikri Setiawan

Upload: rozy-ahimsyah-pratama

Post on 02-Jan-2016

152 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Tugas Teori

Ekonomi Laporan Pertumbuhan perekonomian IndonesiaDan PDRB

Provinsi Jawa Barat,Serta Data IHK, Inflasi, Dst.

Created by :

Rozy Ahimsyah Pratama Alfikri Setiawan AK M. Rahman Al Arip

Page 2: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

PDB Indonesia menurut penggunaan (Harga konstan)

1

Page 3: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

Jenis

Penggunaan

2008 2009 2010 2011* 2012**

Pengeluaran

konsumsi

Rumah Tangga

1.191.190,8 1.249.070,1 1.308.272,7 1.369.881,1 1.491.580,1

Pengeluaran

Konsumsi

Pemerintah

169.297,2 195.834,4 196.397,6 202.611,5 217.186,2

Pembentukan

modal tetap

Domestik Bruto

493.822,3 510.085,9 553.347,7 602.146,7 622.775,0

Ekspor

Barang-barang

dan Jasa

1.032.277,8 932.248,6 1.074.568,7 1.220.428,3 1.205.656,2

Dikurangi :

Impor Barang-

barang dan

Jasa-jasa

833.342,2 708.528,8 831.418,3 942.208,3 937.705,9

Total / PDB 2.082.456,1 2.178.850,4 2.313.838,0 2.463.242 2.616.702

Source : www.bps.go.id(*) adalah Angka Sementara(**) adalah Angka Sangat Sementara

Dari data-data diatas kami menganalisis dan menyimpulkan bahwa

Pendapatan di Indonesia dari tahun 2008-2012 sangat bergantung kepada

pengeluaran konsumsi rumah tangga. Hal ini dibuktikan dari tingginya tingkat

konsumsi rumah tangga di Indonesia yg mencapai lebih dari 50% dari total jenis

penggunaan / PDB. Dan dari tahun 2008 hingga 2012 PDB Indonesia terus

meningkat/ tumbuh sekitar 4-7% / tahun.

2

Dalam milyar rupiah

Page 4: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Pendapatan Nasional Indonesia dari 2008-2012

[Metode Pengeluaran]

y2008 = C2008 + I 2008 + G2008 + (X 2008−M 2008)

= 1.191.190,8 + 493.822,3 + 169.297,2 +( 1.032.277,8 - 833.342,2 )

= 2.082.456,1

y2009 = C2009 + I 2009 + G2009 + (X 2009−M 2009)

= 1.249.070,1 + 510.085,9 + 195.834,4 + ( 932.248,6 - 708.528,8)

= 2.178.850,4

y2010 = C2010 + I 2010 + G2010 + (X 2010−M 2010)

= 1.308.272,7 + 553.347,7+ 196.397,6+ (1.074.568,7 - 831.418,3)

= 2.313.838,0

y2011 = C2011 + I 2011 + G2011 + (X 2011−M 2011 )

= 1.369.881,1 + 602.146,7 + 202.611,5 + (1.220.428,3 - 942.208,3)

= 2.463.242

y2012 = C2012 + I 2012 + G2012 + (X 2012−M 2012)

= 1.491.580,1+ 622.775,0 + 217.186,2 + (1.205.656,2 - 937.705,9)

= 2.616.702

3

yt = C + I + G + (X-M)

Page 5: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

2008 2009 2010 2011 20120.00

500,000.00

1,000,000.00

1,500,000.00

2,000,000.00

2,500,000.00

3,000,000.00PN Indonesia 2008-2012

4

Dalam Milyar

Page 6: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA PERIODE 2008-2012

PE = Qt−Q t−1

Qt−1 x 100%

P2008=( 2.082.456−1.964 .0001964000 )x 100 % = 6,02%

P2009=( 2.178 .850−2.082 .4562.082.456 ) x100 % = 4,62%

P2010=( 2.313 .838−2.178 .8502.178.850 )x 100 % = 6,19%

P2011=( 2.463 .242−2.313 .8382.313 .838 ) x100 % = 6,45%

P2012=( 2.616 .702−2.463 .2422.463.242 ) x100 % = 6,23%

2008 2009 2010 2011 20124.00%

4.50%

5.00%

5.50%

6.00%

6.50%

7.00%

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Selama 2008-2012

5

Dari perhitungan kami diatas dan grafik disamping dapat di konlusikan bahwa perekonomian di Indonesia dalam hal ini adalah PDB terus tumbuh tiap tahun walaupun hanya sebesar 4-7% /Tahun. Dan ini menunjukkan bahwa perekonomi-an di Indonesia dalam lima tahun terakhir terus membaik karena ditunjukan oleh trend positif dari grafik walaupun pada tahun 2009 mengalami penurunan yang sangat drastis yakni dari 6,02% ke 4,62%.

Page 7: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

Kontribusi masing-masing sektor ke PDB Indonesia

Konsumsi rumah Tangga (C)

C2008 = c2008

y2008 x 100 % =

1.191.190,82.082.456,1 x 100% = 57,2 %

C2009 = c2009

y2009 x 100 % =

1.249 .070,12.178.850,4 x 100% = 57,32 %

C2010 = c2010

y2010 x 100 % =

1.308.272,72.313.838,0 x 100% = 56,54 %

C2011 = c2011

y2011 x 100 % =

1.369.881,12.463.242 x 100% = 55,61%

C2012 = c2012

y2012 x 100 % =

1.491.580,12.616 .702 x 100% = 57 %

2008 2009 2010 2011 201254.50%

55.00%

55.50%

56.00%

56.50%

57.00%

57.50%

Perubahan Konsumsi Rumah Tangga (C) Tiap Tahun

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat Konsumsi Rumah

Tangga dalam tahun 2008-2012 hanya berada di kisaran 55,61% sampai

57,32%. Dan ini menunjukan bahwa Indonesia sangat bergantung pada

konsumsi (C) karena lebih dari separuh didominasi oleh konsumsi (C),

6

Page 8: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

padahal apabila Indonesia ingin menjadi negara yang tangguh dalam sisi

ekonomi maka yang harus paling dominan dalam hal ini adalah Investasi

(I).

Pengeluaran Pemerintah (G)

G2008 = G2008

y2008 x 100 % =

169.297,22.082.456,1 x 100% = 8,12 %

G2009 = G2009

y2009 x 100 % =

195.834,42.178.850,4 x 100% = 8,98 %

G2010 = G2010

y2010 x 100 % =

196.397,62.313.838,0 x 100% = 8,48 %

G2011 = G2011

y2011 x 100 % =

202.611,52.463.242 x 100% = 8,22 %

G2012 = G2012

y2012 x 100 % =

217.186,22.616 .702 x 100% = 8,29 %

2008 2009 2010 2011 20127.60%

7.80%

8.00%

8.20%

8.40%

8.60%

8.80%

9.00%

9.20%

Perubahan Pengeluaran Pemerintah (G) Tiap Tahun

Dari data grafik di atas dapat di lihat bahwa tingkat pengeluaran

pemerintah dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) hanya berada pada

7

Page 9: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

kisaran 8,12% - 8,98%.Ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah

dalam lima tahun terakhir bersifat stagnan.

Investasi (I)

I 2008 = I 2008

y2008 x 100 % =

493.822,32.082.456,1 x 100% = 23,71 %

I 2009 = I 2009

y2009 x 100 % =

510.085,92.178.850,4 x 100% = 23,41 %

I 2010 = I 2010

y2010 x 100 % =

553.347,72.313.838,0 x 100% = 23,91 %

I 2011 = I 2011

y2011 x 100 % =

602.146,72.463.242 x 100% = 24,44 %

I 2012 = I 2012

y2012 x 100 % =

622.775,02.616 .702 x 100%= 23,79 %

2008 2009 2010 2011 201222.80%

23.00%

23.20%

23.40%

23.60%

23.80%

24.00%

24.20%

24.40%

24.60%

Perubahan Investasi (I) Tiap Tahun

Dari data grafik di atas dapat disimpulkan bahwa perubahan investasi

dalam kurun waktu 5 tahun (2008-2012) berkisar antara 23,41% -24,44 %.

8

Page 10: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

Hal ini berarti dalam perekonomian suatu negara tingkat bunga berubah

sebanding dengan tingkat perubahan investasi. Karena besarnya jumlah

investasi yang akan dilakukan oleh pengusaha tergantung kepada nilai

penanaman modal yang tingkat pengmbalian modalnya lebih besar

daripada suku bunga.

Kontribusi Ekspor – Impor (X-M)

X2008 = X2008

y2008 x 100 % =

198.935,62.082.456,1 x 100% = 9,55%

X2009 = X2009

y2009 x 100 % =

223.719,82.178.850,4 x 100% = 10,26 %

X2010 = X2010

y2010 x 100 % =

243.150,42.313.838,0 x 100% = 10,5 %

X2011 = X2011

y2011 x 100 % =

278.2202.463.242 x 100% = 11,29 %

X2012 = X2012

y2012 x 100 % =

267.950,32.616 .702 x 100% = 10,24 %

2008 2009 2010 2011 20128.50%

9.00%

9.50%

10.00%

10.50%

11.00%

11.50%

Perubahan Ekspor-Impor (X-M) Tiap Tahun

9

Page 11: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Dari perhitungan kami tentang perubahan ekspor impor dari tahun

2008-2012 dapat ditarik kesimpulan bahwa ekspor-impor di negara

Indonesia terus mengalami peningkatan walaupun terjadi penurunan di

tahun 2012. Kenaikan ekspor menyebabkan pertambahan yang pesat

dalam perbelanjaan agregat, yang akhirnya akan menimbulkan

pertumbuhan pendapatan nasional.

Data PDRB Provinsi Jawa Barat (menurut harga konstan).

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011

1. PERTANIAN 37.139.985 41.722.076 42.137.486 42.101.055 a. Tanaman Bahan Makanan 27.508.410 31.607.820 31.947.247 31.764.028 b. Tanaman Perkebunan 2.081.761 2.258.606 2.163.253 2.255.301 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 5.326.503 5.457.797 5.555.841 5.532.920 d. Kehutanan 425.915 359.747 377.535 364.606 e. Perikanan 1.797.396 2.038.104 2.093.610 2.184.199 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN

6.850.433 7.424.424 7.464.691 7.084.737

a. Minyak dan Gas Bumi 6.260.864 6.817.446 6.859.507 6.445.031 b. Pertambangan Bukan Migas 143.986 149.281 159.798 156.074 c. Penggalian 445.582 457.697 445.386 483.632 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 133.756.556 131.432.865 135.594.749 144.010.048 a. Industri Migas 2.199.674 2.263.413 2.173.797 2.209.100 b. Industri Bukan Migas 131.556.883 129.169.451 133.420.952 141.800.949 1. Makanan, Minuman dan Tembakau

13.802.270 14.593.465 14.403.750 15.491.627

2. Tekstil, Brg. Kulit & Alas kaki 27.420.706 26.301.088 24.801.926 25.952.077 3. Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 1.589.552 1.818.574 1.594.763 1.529.523 4. Kertas dan Barang Cetakan 2.715.707 2.856.222 3.454.333 3.650.254 5. Pupuk, Kimia & Brg. dari Karet 11.561.363 11.666.430 10.411.861 11.210.065 6. Semen & Brg. Galian bukan logam

2.267.876 2.320.724 2.467.821 2.577.958

7. Logam Dasar Besi & Baja 627.487 632.738 604.280 640.261 8. Alat Angk., Mesin & Peralatannya 68.845.127 65.985.510 73.226.101 77.928.237 9. Barang lainnya 2.726.796 2.994.700 2.456.117 2.820.947 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5.985.767 6.839.237 7.315.960 7.426.138 a. Listrik 5.004.130 5.445.680 5.934.113 6.080.863 b. Gas Kota 592.293 995.675 945.182 883.911 c. Air Bersih 389.344 397.882 436.664 461.365 5. BANGUNAN/KONSTRUKSI 9.730.820 10.299.411 11.810.047 13.482.716 6. PERDAG., HOTEL & RESTORAN

56.937.923 62.701.714 70.083.413 75.770.236

a. Perdagangan Besar & Eceran 49.364.029 54.889.405 61.430.810 66.662.902 b. Hotel 1.280.249 1.418.424 1.703.579 1.515.391 c. Restoran 6.293.645 6.393.886 6.949.024 7.591.943 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI

12.233.940 13.209.254 15.352.858 17.645.145

a. Pengangkutan 7.750.384 8.307.130 9.216.323 10.108.261 1. Angkutan Rel 220.874 218.097 261.212 274.656 2. Angkutan Jalan Raya 6.309.319 6.815.776 7.136.940 8.058.642

10

Dalam juta rupiah

Page 12: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our Analysis

3. Angkutan Laut 104.066 66.830 67.526 69.015 4. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan

824 938 706 695

5. Angkutan Udara 596.314 664.652 1.118.547 971.190 6. Jasa Penunjang Angkutan 518.987 540.837 631.391 734.063 b. Komunikasi 4.483.556 4.902.124 6.136.535 7.536.884 8. KEU. REAL ESTAT, & JASA PERUSAHAAN

9.075.520 9.618.612 10.564.691 11.985.429

a. Bank 2.999.318 3.243.513 3.600.186 4.202.038 b. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1.170.703 1.239.814 1.264.641 1.380.031 c. Real Estat 3.592.211 3.682.527 4.120.982 4.604.666 d. Jasa Perusahaan 1.313.288 1.452.757 1.578.881 1.798.694 9. JASA-JASA 19.494.893 20.157.658 21.899.922 23.605.740 a. Pemerintahan Umum 10.356.984 10.588.266 10.687.055 10.754.676 b. Swasta 9.137.910 9.569.392 11.212.867 12.851.064 1. Sosial Kemasyarakatan 1.597.829 1.612.424 1.791.971 1.954.665 2. Hiburan & Rekreasi 252.968 279.808 317.655 366.710 3. Perorangan & Rumahtangga 7.287.113 7.677.160 9.103.241 10.529.689 PDRB 291.205.837 303.405.251 322.223.817 343.111.243 PDRB TANPA MIGAS 282.745.299 294.324.392 313.190.513 334.457.113

Sektor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di

Provinsi Jawa Barat adalah sektor Industri Pengolahan dengan

pertumbuhan rata-rata (dari tahun 2008-2011) adalah sebesar 136.198

Miliar Rupiah.

Sedangkan sektor yang paling tidak dominan adalah sektor Listrik,

Gas dan Air Bersih dengan rata-rata (dari tahun 2008-2011) adalah

sebesar 6.891,25 Miliar Rupiah.

Menurut kami apabila sektor Industri Pengolahan yang paling

dominan di suatu PDB regional wilayah / PDRB, hal ini menunjukan

bahwa ekonomi di wilayah tersebut baik, karena mereka mengolah barang

belum jadi atau bahan mentah menjadi barang siap pakai atau setengah

jadi. Hal ini otomatis menandakan bahwa terjadi nilai tambah di barang

tersebut. Jadi banyak profit yang diperoleh dari selisih nilai antara barang

jadi dengan barang mentah.

11

Page 13: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI JAWA BARAT

(Berdasarkan harga konstan)

P2009=( 303.405−291.205291.205 )x 100 % = 4.1%

P2010=( 322.223−303.405303.405 )x 100 % = 6.2%

P2011=( 343.111−322.223322.223 ) x100 % = 6.4%

2009 2010 20113.00%3.50%4.00%4.50%5.00%5.50%6.00%6.50%7.00%

Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Jawa Barat

12

PE = Qt−Q t−1

Qt−1 x 100%

Page 14: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Our AnalysisPertumbuhan

ekonomi di provinsi

Jawa Barat terus

meningkat tiap

tahunnya, hal ini

mencerminkan bahwa

kondisi ekonomi kian

stabil, walau

pertumbuhannya

hanya kecil. Dan

sektor yang paling

berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi

di Provinsi Jawa Barat

adalah sektor Industri

Pengolahan dengan

pertumbuhan rata-rata

(dari tahun 2008-2011)

adalah sebesar

136.198 Miliar Rupiah.

13

Jumlah kota yang

melakukan perhitungan

IHK ada 66 kota

No Nama Kota No Nama Kota

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

Palu

Lhokseumawe

Sibolga

Pematang Siantar

Medan

Padang

Sidempuan

Pekanbaru

Dumai

Jambi

Palembang

Bengkulu

Bandar Lampung

Pangkal Pinang

Batam

Tanjung Pinang

Jakarta

Bogor

Sukabumi

Bandung

Cirebon

Bekasi

Depok

Tasikmalaya

Purwokerto

Surakarta

Semarang

Tegal

Yogyakarta

Jember

Sumenep

Kediri

Malang

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

Probolinggo

Surabaya

Serang

Tangerang

Cilegon

Denpasar

Mataram

Bima

Maumere

Kupang

Jayapura

Pontianak

Singkawang

Sampit

Palangkaraya

Banjarmasin

Balikpapan

Samarinda

Tarakan

Manado

Banda Aceh

Watampone

Makassar

Pare Pare

Palopo

Kendari

Gorontalo

Mamuju

Ambon

Manokwari

Sorong

Madiun

Ternate

Page 15: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

Jumlah barang dan jasa yang dihitung dalam IHK ada 7 (tujuh) kelompok

barang, yaitu :

1. Bahan Makanan

a. Padi-padian, umbi-

umbian dan hasilnya

b. Daging dan hasil-

hasilnya

c. Ikan segar

d. Ikan diawetkan

e. Telur, susu dan hasil-

hasilnya

f. Sayur-sayuran

14

Page 16: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

g. Kacang-kacangan

h. Bumbu-bumbuan

i. Buah-buahan

j. Lemak dan minyak

k. Bahan makanan lainnya

2. Makanan jadi, minuman,

rokok dan tembakau

a. Makanan jadi

b. Minuman yang tidak

beralkohol

c. Tembakau dan minuman

berakohol

3. Perumahan, air, listrik, gas

dan bahan bakar

a. Biaya tempat tinggal

b. Bahan bakar,

penerangan, dan air

c. Perlengkapan rumah

tangga

d. Penyelenggaraan rumah

tangga

4. Sandang

a. Sandang laki-laki

b. Sandang wanita

c. Sandang anak-anak

d. Barang pribadi dan

sandang lainnya

5. Kesehatan

a. Jasa kesehatan

b. Obat-obatan

c. Jasa perawatan jasmani

d. Perawatan jasmani dan

kosmetik

6. Pendidikan, rekreasi, dan

olahraga

a. Pendidikan

b. Kursus-kursus dan

pelatihan

c. Perlengkapan dan

peralatan pendidikan

d. Rekreasi

e. Olahraga

7. Transpor, komunikasi dan

jasa keuangan

a. Transpor

b. Komunikasi dan

pengiriman

c. Sarana dan penunjang

transport

d. Jasa keuangan

Sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung (data PDRB terlampir)

1. Pertanian, Petenakan, Kehutanan dan Perikanan

a. Tanaman Bahan Makanan

b. Tanaman Perkebunan

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya

d. Kehutanan

15

Page 17: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

e. Perikanan

2. Pertambangan dan Penggalian

a. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

b. Pertambangan Bukan Migas

c. Penggalian

3. Industri Pengolahan

a. Industri Migas

- Pengilangan Minyak Bumi

- Gas Alam Cair

b. Industri Bukan Migas

4. Listrik, Gas dan Air Bersih

a. Listrik

b. Gas Kota

c. Air Bersih

5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

a. Perdagangan Besar dan Eceran

b. Hotel

c. Restoran

7. Pengangkutan dan Komunikasi

a. Pengangkutan

- Angkutan Rel

- Angkutan Jalan Raya

- Angkutan Laut

- Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

- Angkutan Udara

16

Page 18: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

- Jasa Penunjang Angkutan

b. Komunikasi

8. Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan

a. Bank

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank

c. Jasa Penunjang Keuangan

d. Real Estate

e. Jasa Perusahaan

9. Jasa-Jasa

a. Pemerintah Umum

b. Swasta

- Sosial dan Kemasyarakatan

- Hiburan dan Rekreasi

- Perorangan dan Rumah Tangga

Indikator Kemiskinan

Kriteria Kemiskinan menurut Bappenas

Indikator utama kemiskinan adalah

1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan;

2. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan;

17

Page 19: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

3. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan;

4. Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha;

5. Lemahnya perlindungan terhadap aset usaha dan perbedaan upah;

6. Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi;

7. Terbatasnya akses terhadap air bersih;

8. Lemahnya kepastian kepemilikan dan penguasaan tanah;

9. Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumberdaya alam, serta

terbatasnya akses masyarakat terhadap sumber daya alam;

10.Lemahnya jaminan rasa aman;

11.Lemahnya partisipasi;

12.Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya

tanggungan keluarga;

13.Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan inefisiensi dan

inefektivitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi, dan rendahnya

jaminan sosial terhadap masyarakat.

Kriteria Kemiskinan dari segi keadaan / kondisi

Kemiskinan sebagai suatu kondisi/keadaan yang bisa dicirikan dengan :

a. Kelaparan / kekurangan makan dan gizi.

b. Pakaian dan perumahan yang tidak memadai.

c. Tingkat pendidikan yang rendah.

d. Sangat sedikitnya kesempatan untuk memperoleh pelayanan

kesehatan yang pokok.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS)

1. Pembelanjaan rendah atau berada di bawah garis kemiskinan, yaitu

kurang dari Rp.175.324 untuk masyarakat perkotaan, dan

Rp.131.256 untuk masyarakat pedesaan per orang per bulan di luar

kebutuhan non pangan;

2. Tingkat pendidikan pada umumnya rendah dan tidak ada

18

Page 20: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

keterampilan;

3. Tidak memiliki tempat tinggal yang layak huni, termasuk tidak

memiliki MCK;

4. Pemilikan harta sangat terbatas jumlah atau nilainya;

5. Hubungan sosial terbatas, belum banyak terlibat dalam kegiatan

kemasyarakatan; dan

6. Akses informasi (koran, radio, televisi, dan internet) terbatas.

Kriteria Kemiskinan Menurut Bank Dunia

Tidak tercapainya kehidupan yang layak dengan penghasilan 1,00

dolar AS perhari.

Pendapatan Per Kapita Indonesia

Tahun Income per Kapita (US$)

2007 1.946,00

2008 2.271,20

2009 2.590,10

19

Page 21: Laporan Pertumbuhan Perekonomian Indonesia dan PDRB Jawa Barat

2010 3.004,9

2011 3.550,00

Sektor lapangan usaha yang paling berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah sektor industri dengan kontribusi

terhadap pendapatan nasional rata-rata sebesar 26 %

Sedangkan sektor yang paling tidak dominan adalah sektor Listrik, Gas dan

Air Bersih dengan rata-rata kontribusi sebesar 0,75 %

20