jawaban pemerintah atas terhadap rancangan … · tantangan perekonomian global yang masih berat...

112
JAWABAN PEMERINTAH ATAS PEMANDANGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DPR RI TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2020 BESERTA NOTA KEUANGANNYA Rapat Paripurna DPR RI, 27 Agustus 2019 REPUBLIK INDONESIA

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

JAWABAN PEMERINTAH

ATAS

PEMANDANGAN UMUM FRAKSI-FRAKSI DPR RI

TERHADAP

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

TAHUN ANGGARAN 2020

BESERTA NOTA KEUANGANNYA

Rapat Paripurna DPR RI, 27 Agustus 2019

REPUBLIK INDONESIA

Page 2: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

1

A. PEREKONOMIAN GLOBAL DAN DOMESTIK, SERTA ASUMSI DASAR

EKONOMI MAKRO

Pemerintah memberikan apresiasi terhadap pandangan Fraksi-fraksi DPR RI terkait

tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada

perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020

menunjukkan akan adanya perbaikan dibanding 2019 (dari 3,2 persen ke 3,5 persen),

namun ketidakpastian dan risiko yang dihadapi perekonomian domestik masih tinggi.

Tekanan utamanya bersumber dari perkembangan ekonomi negara-negara maju yang

diprediksi akan berlanjut mengalami perlambatan. Sementara negara-negara

berkembang akan menjadi penopang pertumbuhan global, terutama India dan

ASEAN, meskipun di Tiongkok masih melanjutkan moderasi pertumbuhan.

Beberapa ketidakpastian dan risiko yang perlu diperhatikan ialah terkait dengan tensi

perang dagang yang terus berlanjut antar perekonomian besar. Hal tersebut dapat

memberi tekanan tambahan pada pertumbuhan perdagangan dan permintaan global

yang saat ini sudah lemah. Dampak dari tekanan ini harus diantisipasi oleh

perekonomian nasional antara lain pada sisi ekspor dan pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, permintaan yang masih lemah juga akan membuat harga-harga

komoditas cenderung rendah dan tidak terlalu menguntungkan bagi Indonesia,

mengingat peranannya yang masih signifikan pada ekonomi domestik.

Sementara itu, kebijakan ekspansif yang akan diambil oleh negara-negara maju

berpotensi memberi dukungan pada arus modal ke negara-negara berkembang

termasuk Indonesia. Hal tersebut memberi dukungan pada kestabilan mata uang dan

mendorong kinerja pasar keuangan. Meskipun demikian, kepercayaan investor perlu

untuk terus dijaga terutama di tengah ketidakpastian global yang tinggi.

Sehubungan dengan pandangan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya

mengenai peran strategis kebijakan fiskal kiranya dapat dijelaskan bahwa kebijakan

Pemerintah yang terintegrasi dan sinergi program terus ditingkatkan agar lebih efisien

dan tepat sasaran. Peningkatan efisiensi akan mendukung kemampuan fiskal dalam

menjaga keberlangsungan program bantuan sosial. Di sisi yang lain, perbaikan

ketepatan sasaran diharapkan mampu membantu menurunkan angka kemiskinan

serta mengurangi kesenjangan pendapatan secara signifikan. Kebijakan Pemerintah

melalui belanja negara yang berkualitas juga didorong agar mempunyai multiplier

effect pada berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang

perlindungan sosial, bidang infrastruktur dan bidang prioritas lainnya.

Dalam RAPBN tahun 2020, sebagai wujud nyata kehadiran negara di tengah-tengah

masyarakat, penguatan perlindungan sosial dilakukan melalui (1) skema

perlindungan sosial yang komprehensif berdasarkan siklus kehidupan, (2) sinergi

Page 3: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

2

antarprogram, dan (3) memastikan ketepatan sasaran yang didukung basis data

terpadu. Penguatan tersebut diharapkan dapat berdampak positif, antara lain

peningkatan daya beli masyarakat, serta produktivitas dan kualitas SDM yang pada

akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan Pemerintah

dinyatakan untuk program perlindungan sosial dan bantuan untuk masyarakat

miskin/daerah tertinggal. Dukungan Pemerintah tersebut diberikan melalui berbagai

program, yaitu: (1) program keluarga harapan (PKH), (2) bantuan pendidikan melalui

kartu indonesia pintar, (3) bantuan beasiswa untuk mahasiswa melalui bidikmisi,

(4) bantuan sosial pangan melalui kartu sembako bagi kelompok masyarakat

berpenghasilan rendah/ keluarga miskin, (5) bantuan iuran bagi rakyat miskin untuk

jaminan kesehatan (PBI JKN), (6) subsidi untuk menjaga daya beli masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR), (7) dana desa antara lain untuk mendukung

pengentasan kemiskinan dan memajukan perekonomian desa, dan (8) program

pembiayaan ultra mikro.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi

Partai Kebangkitan Bangsa mengenai perlunya evaluasi Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 untuk memastikan bahwa

RPJMN tahun 2020-2024 telah berada pada arah yang tepat dan sesuai dengan

sasaran pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Tahun 2019 ini merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN tahun 2015-2019.

Pada periode tersebut, sasaran pembangunan diantaranya tingkat kemiskinan, tingkat

ketimpangan, tingkat pengangguran terbuka dan kualitas sumber daya manusia telah

menunjukkan perbaikan. Pada tahun 2015-2018, perekonomian nasional mampu

dijaga tumbuh positif mencapai rata-rata 5,04 persen, yang diikuti oleh penurunan

tingkat kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan rasio gini, serta

kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tingkat kemiskinan terus menurun

hingga mencapai single digit yakni menjadi 9,41 persen per Maret 2019, yang

merupakan level terendah sejak era kemerdekaan Republik Indonesia. Keberhasilan

ini menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang tercipta semakin berkualitas dan

inklusif, serta berhasilnya pelaksanaan program-program perlindungan sosial

Pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan.

Tahun 2020 akan menjadi tahun pertama pelaksanaan RPJMN tahun 2020-2024,

sekaligus merupakan momentum awal bagi bangsa Indonesia yang akan memulai

tahapan pembangunan dalam mewujudkan visi jangka panjang Indonesia untuk

menjadi negara yang berdaulat, maju, adil dan makmur. Pada tahap pertama menuju

visi jangka panjang Indonesia, prioritas pembangunan akan diarahkan untuk

memperkuat pondasi daya saing sebagai pijakan bagi pelaksanaan pembangunan

pada tahap selanjutnya yaitu periode transisi dalam memperkokoh daya saing,

Page 4: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

3

sebelum menuju fase negara maju pada periode tahun 2036-2045. Oleh karena itu,

dukungan kebijakan fiskal perlu dirancang secara tepat agar upaya peningkatan daya

saing dapat berjalan efektif.

Melalui APBN tahun 2020, Pemerintah akan mengarahkan kebijakan fiskal untuk

mendukung akselerasi daya saing melalui inovasi dan penguatan kualitas sumber daya

manusia. Berbagai kebijakan di bidang pendidikan dan kesehatan akan dilakukan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar siap berkompetisi dan

beradaptasi dengan kemajuan industri dan teknologi. Di sisi lain, Pemerintah akan

melanjutkan pembangunan infrastruktur yang semakin merata, mengalokasikan

sumber daya ekonomi dengan lebih efisien dan efektif, serta mendorong birokrasi

yang efektif, melayani, dan bebas korupsi.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa

Pemerintah perlu berupaya maksimal untuk mencapai tingkat pengangguran yang

ditargetkan. Untuk mencapai tingkat pengangguran yang ditargetkan tersebut, dari

sisi supply side, Pemerintah telah menjadikan peningkatan kualitas SDM sebagai

prioritas pembangunan, terutama angkatan kerja menjadi prioritas pembangunan

sejak tahun 2019 yang salah satunya melalui pelatihan vokasi. Berbagai pelatihan

sudah dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga, baik melalui Lembaga Pendidikan

dan Keterampilan (LPK) Pemerintah maupun bekerjasama dengan pihak swasta.

Selain itu, Pemerintah juga mendorong penguatan BLK untuk memberi pelatihan

kerja tanpa syarat umur dan latar belakang pendidikan, serta meningkatkan kerja

sama pemagangan dengan perusahaan/industri. Anggaran pendidikan tahun 2019

untuk penguatan pendidikan vokasi direncanakan sebesar Rp3,6 triliun yang

dialokasikan melalui Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian,

serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Ristekdikti.

Selanjutnya, di tahun 2020, pendidikan vokasi diarahkan agar memberikan daya

ungkit yang signifikan terhadap penurunan tingkat pengangguran. Pada tahun 2020

Pemerintah akan mencanangkan program baru yang disebut program Kartu Pra

Kerja. Kartu Pra Kerja pada hakikatnya disiapkan untuk menghilangkan gap antara

kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja. Selain itu, kebijakan pemberian Kartu

Pra Kerja juga akan diarahkan untuk mendorong peningkatan keterampilan yang

dibutuhkan saat ini dan masa mendatang terutama dalam menghadapi era revolusi

industri 4.0 dan teknologi digital. Melalui program Kartu Pra Kerja diharapkan

kompetensi, baik para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi, atau korban

PHK dapat mengisi kebutuhan dunia kerja, sehingga masalah pengangguran di

Indonesia dapat diatasi.

Page 5: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

4

Sebagai tahap awal, Kartu Pra Kerja akan diberikan kepada dua juta peserta baru.

Penyaluran Kartu Pra Kerja akan diberikan dalam dua bentuk, yaitu digital dan

reguler. Sebanyak 1,5 juta kartu akan diberikan dalan bentuk digital atau disebut Kartu

Pra Kerja akses Digital. Target utama dari akses ini adalah kelompok usia muda atau

angkatan kerja baru yang jumlahnya mencapai 2,24 juta jiwa. Melalui mekanisme ini,

penerima manfaat dapat memilih jenis, tempat, dan waktu pelatihan melalui platform

dengan pelatihan yang dilaksanakan secara online maupun tatap muka.

Selebihnya sebanyak 500 ribu kartu diberikan dalam bentuk Kartu Pra Kerja akses

Reguler. Akses ini merupakan lanjutan dan perluasan kegiatan yang sudah berjalan,

yaitu pemberian pelatihan dan sertifikasi kompetensi kerja kepada pencari kerja

melalui LPK Pemerintah termasuk BLK, LPK Swasta, dan Training Center Industri,

dimana pelatihan dilakukan melalui tatap muka.

Selain melalui program Kartu Pra Kerja, Pemerintah juga memiliki instrumen fiskal

dalam mendukung pelatihan vokasi dengan mendorong perusahaan melakukan

upskilling. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mendorong dunia usaha dan dunia

industri dalam penyiapan SDM berkualitas, melalui pengurangan penghasilan bruto

paling tinggi 200 persen dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik

kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran yang strategis.

Namun demikian, berbagai dukungan dari supply side tersebut akan memberikan

dampak yang maksimal terhadap pengurangan pengangguran apabila disertai dengan

penyelarasan di sisi permintaan terhadap tenaga kerja (demand side). Untuk itu, dari

sisi demand side, Pemerintah juga perlu melakukan perluasan lapangan kerja

produktif, melalui penciptaan kondisi dan suasana yang memberi ruang gerak inisiatif

yang sebesar-besarnya kepada para pelaku ekonomi, dan juga mendorong

perkembangan usaha-usaha kecil, usaha-usaha di sektor informal dan tradisional.

Dengan berbagai kebijakan tersebut, target penurunan tingkat pengangguran dalam

beberapa tahun ke depan diharapkan dapat tercapai.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan mengenai

pengawasan terhadap program Kartu Pra Kerja, kiranya dapat dijelaskan bahwa

Program Kartu Pra Kerja merupakan program lintas sektor. Pemerintah Daerah akan

terlibat aktif, baik dalam penyediaan data pengangguran di daerah maupun

pemanfaatan Balai Latihan Kerja Daerah, mengingat target yang cukup besar dan

jumlah kapasitas BLK Pusat yang terbatas. Pelaksanaan Program Kartu Pra Kerja juga

dapat melibatkan lembaga pelatihan swasta yang memenuhi syarat.

Sehubungan dengan pandangan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan, Pemerintah sependapat bahwa pembangunan merupakan tanggung

jawab bersama serta perlunya sinergi dari semua lembaga negara dan daerah untuk

Page 6: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

5

seirama dalam melaksanakan pembangunan, sehingga Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah memiliki visi dan misi yang sama. Hal ini telah dilakukan oleh

Pemerintah Pusat dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahun

dengan melakukan koordinasi dan harmonisasi dengan Pemerintah Daerah, baik

provinsi maupun kabupaten/kota.

Pemerintah bersama Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah bersinergi

dalam mengembangkan perekonomian Indonesia yang telah menunjukan perbaikan

kinerja selama beberapa tahun terakhir, meskipun sebagai bagian dari perekonomian

global, Indonesia tidak terlepas dari dampak dinamika perekonomian global. Krisis

ekonomi Asia tahun 1997-1998, krisis keuangan global (Global Financial Crisis/GFC)

tahun 2008-2009, taper tantrum tahun 2013 serta perlambatan ekonomi global

tahun 2017-2018 telah memberikan warna bagi perkembangan ekonomi Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, perekonomian Indonesia mampu bertahan menghadapi

dan tantangan perekonomian, baik yang bersumber dari dalam maupun faktor

eksternal dengan ekonomi yang lebih maju dan kuat. Dengan potensi sumber daya

yang dimiliki saat ini dan di masa mendatang, Indonesia bertekad hendak menjadi

negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur, serta menjadi salah satu kekuatan

ekonomi besar di dunia sesuai dengan Visi Indonesia tahun 2045, tepat pada saat 100

tahun Indonesia merdeka. Tekad besar tersebut dijabarkan secara rinci dalam

Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM dan PPKF) tahun

2020. Tahun 2020 akan menjadi titik tumpu kebulatan tekad untuk mencapai visi 100

tahun Indonesia merdeka.

Menanggapi pandangan dari, Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai

Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat

Nasional, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai NasDem,

dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat mengenai Asumsi Pertumbuhan Ekonomi,

dapat kami sampaikan penjelasan sebagai berikut.

Asumsi tersebut telah mempertimbangkan faktor risiko dan prospek ekonomi ke

depan, baik itu dari sisi global maupun domestik. Pemerintah berusaha secermat

mungkin memperhitungkan seluruh potensi, kapasitas, dan tantangan perekonomian

yang akan dihadapi ke depan. Berbagai risiko ekonomi global dan domestik yang

mungkin terjadi di semester II 2019 dan sepanjang tahun 2020, serta langkah

kebijakan Pemerintah yang sudah, sedang, dan akan dilakukan juga diarahkan untuk

mencapai tingkat pertumbuhan sesuai dengan asumsi tersebut, dengan

mempertimbangkan potensi, kapasitas serta tantangan perekonomian. Berdasarkan

kondisi terkini tersebut dan prospek perekonomian ke depan, asumsi pertumbuhan

5,3 persen pada RAPBN 2020 dinilai masih dalam rentang ukuran yang moderat dan

Page 7: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

6

realistis dapat diupayakan, namun tetap menunjukkan optimisme perekonomian

nasional dalam melanjutkan momentum peningkatan pertumbuhan ekonomi

nasional.

Sampai dengan semester I tahun 2019, kinerja pertumbuhan ekonomi nasional masih

relatif baik meskipun menghadapi tekanan perekonomian global. Selama semester I

tahun 2019, perekonomian Indonesia tetap tumbuh positif sebesar 5,1 persen disaat

banyak negara mengalami perlambatan. Masih solidnya pertumbuhan ekonomi

Indonesia ditopang oleh aktivitas perekonomian domestik yang cukup kuat. Konsumsi

rumah tangga dan aktivitas lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT)

tetap tumbuh di atas 5 persen seiring dengan tingkat inflasi yang terjaga. Aktivitas

LNPRT juga meningkat bersamaan dengan serangkaian kegiatan kampanye

menjelang Pemilu. Namun demikian, Pemilu juga memberikan dampak terhadap

kinerja pertumbuhan investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang

hanya mencapai sebesar 5,0 persen seiring dengan sikap wait and see investor. Selain

itu, moderasi kinerja pertumbuhan PMTB ini tercemin dari masih tingginya

incremental capital output ratio (ICOR) Indonesia saat ini. Namun demikian,

pembangunan infrastruktur yang saat ini giat dilaksanakan dalam beberapa tahun

terakhir diharapkan akan berdampak pada penurunan ICOR dalam jangka menengah

dan panjang melalui peningkatan konektivitas dan penurunan biaya logistik. Selain

itu, pembangunan infrastruktur yang juga telah dirasakan manfaatnya oleh bangsa

Indonesia, seperti salah satunya ditunjukkan oleh peningkatan tingkat daya saing

Indonesia dalam IMD World Competitiveness Ranking yang naik ke peringkat 32

dunia pada tahun 2019 dari sebelumnya di peringkat 43 tahun 2018. Peningkatan

daya saing ini juga disebabkan oleh peningkatan efisiensi di sektor pemerintahan dan

kemudahan berusaha.

Dari sisi perdagangan internasional, perlambatan pertumbuhan di negara mitra

dagang utama Indonesia memberikan tekanan pada kinerja pertumbuhan ekspor dan

impor pada semester I tahun 2019. Perlambatan ekspor kumulatif disebabkan

rendahnya permintaan global yang dipicu antara lain perang tarif antara Amerika

Serikat (AS) dan Tiongkok, serta moderasi perekonomian di Tiongkok. Guna menjaga

tingkat defisit neraca perdagangan, kinerja impor diarahkan untuk memenuhi

kebutuhan domestik, terutama bahan baku dan barang modal, yang nantinya juga

merupakan bahan masukan untuk produk ekspor. Peningkatan ekspor jasa juga terus

dilakukan, salah satunya melalui promosi sektor pariwisata, yang disertai dengan

peningkatan infrastruktur pendukung.

Menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya dan Fraksi

Partai Keadilan Sejahtera terkait pertumbuhan perekonomian yang stagnan di

angka 5 persen dapat disampaikan bahwa stagnannya pertumbuhan ekonomi di

Page 8: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

7

kisaran 5 persen antara lain disebabkan oleh pertumbuhan potensial yang cenderung

menurun. Berdasarkan beberapa perhitungan, pertumbuhan potensial Indonesia saat

ini berada pada kisaran 5,3 persen. Kecenderungan penurunan pertumbuhan

potensial Indonesia antara lain disebabkan oleh proses transformasi ekonomi yang

belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, Pemerintah

sependapat untuk mendorong sektor industri manufaktur menjadi motor penggerak

pertumbuhan ekonomi menggantikan dominasi peran sektor komoditas. Di samping

itu, Pemerintah akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural melalui

peningkatan kapasitas produksi untuk mendorong peningkatan pertumbuhan

potensial perekonomian domestik, baik dalam jangka pendek maupun jangka

menengah dan panjang.

Pada tahun 2020, perbaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan berlanjut meskipun

dalam tingkat yang moderat dengan dorongan dari dua motor pertumbuhan utama

yaitu konsumsi dan investasi. Dari sisi eksternal, risiko yang berasal dari sektor

keuangan dapat berpengaruh pada likuiditas global dan tingkat investasi, serta

kebijakan proteksionisme, sehingga dapat mengganggu perdagangan internasional.

Kinerja pembangunan ekonomi pada lima tahun terakhir, pencapaian dan rencana

pembangunan infrastruktur, serta arah kebijakan fiskal diharapkan memberikan

pondasi yang kuat dalam menjaga perbaikan pertumbuhan ekonomi. Di sisi dalam

negeri, kinerja perekonomian Indonesia yang terus meningkat akan semakin

mendekati tingkat pertumbuhan potensialnya. Kondisi ini memerlukan upaya

reformasi struktural agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan

melalui peningkatan kapasitas produksi. Dengan reformasi struktural, pertumbuhan

ekonomi diharapkan mampu menjadi lebih berkualitas, sehingga dapat menyerap

tenaga kerja dan mengurangi tingkat kemiskinan. Untuk mencapai hal tersebut,

terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti kemudahan berinvestasi,

penyediaan infrastruktur, penguasaan teknologi, efisiensi produksi, dan skill tenaga

kerja.

Kinerja investasi pada tahun 2020 tetap memiliki peranan penting dalam

pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan investasi akan didukung oleh

kebijakan fiskal, kuasi fiskal, dan non-fiskal, terutama di sisi moneter. Namun

demikian, pertumbuhan investasi tersebut juga dihadapkan pada sejumlah risiko,

seperti ketersediaan lahan dan hambatan izin pembangunan, kualitas tenaga kerja,

kondisi infrastruktur, dan perbedaan persepsi terkait dengan perpajakan antara

Pemerintah dan investor. Pemerintah sudah dan akan terus berupaya mengatasi

risiko-risiko tersebut dengan melakukan terobosan-terobosan kebijakan yang tepat,

terutama melalui perbaikan iklim investasi dengan melakukan perbaikan dan

penyederhanaan regulasi untuk mempermudah melakukan usaha, promosi investasi,

Page 9: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

8

pendalaman sektor keuangan, dan peningkatan partisipasi swasta. Pada tahun 2020

kebijakan diarahkan untuk meningkatkan pendalaman sektor keuangan, antara lain

melalui peningkatan partisipasi investor dan emiten domestik, pemanfaatan teknologi

digital untuk pemasaran produk, pengembangan produk pembiayaan jangka panjang

berbasis retail, perluasan jangkauan, dan pengembangan infrastruktur pasar yang

diharapkan tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja. Sementara itu, untuk

sektor perbankan diharapkan perluasan jangkauan melalui pemanfatan teknologi

digital dan branchless banking, serta mendorong jumlah dana yang dihimpun oleh

perbankan. Peran swasta juga diharapkan terus meningkat, didukung oleh pemberian

insentif fiskal maupun non-fiskal oleh Pemerintah.

Kebutuhan investasi akan dipenuhi oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,

BUMN, perusahaan publik, penanaman modal asing (PMA), dan swasta/masyarakat.

Pemerintah menargetkan sumber investasi dari capex BUMN mampu tumbuh dengan

didukung oleh APBN, terutama melalui pembiayaan investasi. Pemerintah masih akan

tetap mengandalkan peran BUMN sebagai agen pembangunan dan akan

menambahkan modalnya ke beberapa BUMN melalui penyertaan modal negara

(PMN), terutama untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur sektor energi dan

konektivitas antar wilayah. Selain itu, Pemerintah juga akan memberikan PMN untuk

mendukung pembiayaan kredit kepemilikan rumah maupun pengembangan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendukung penyerapan tenaga kerja.

Menjawab pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait penurunan

investasi pada sektor sekunder dapat disampaikan bahwa berdasarkan data yang

dicatat oleh BKPM, realisasi investasi pada sektor sekunder, baik PMDN maupun

PMA pernah mengalami penurunan maupun kenaikan yang signifikan setiap

tahunnya selama periode tahun 2014 hingga Juni 2019. Meskipun data realisasi

investasi PMDN pada sektor sekunder menunjukan penurunan pada tahun 2018

hingga Juni 2019, namun demikian tren positif tetap terlihat pada nominal total nilai

realisasi investasi PMDN dan PMA pada sektor sekunder yang mengalami

peningkatan. Pada tahun 2014 nilai realisasi investasi PMA dan PMDN pada sektor

sekunder mencapai Rp 199,1 T, nilai ini naik menjadi Rp 222,3 T pada tahun 2018 dan

pada semester I tahun 2019 telah mencapai Rp 104,6 T.

Perlambatan realisasi investasi PMDN pada sektor sekunder tidak dapat terelakkan

mengingat nilai realisasi investasi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor pemicu

perlambatan khususnya pada tahun 2018, antara lain meliputi fluktuasi nilai tukar

USD yang dipicu oleh kenaikan suku bunga AS dan penguatan USD di pasar global,

terjadinya negatif neraca perdagangan Periode Januari-September 2018, perang

dagang Amerika Serikat antara Tiongkok dan negara lainnya, menyebabkan investor

bersifat “wait and see” dan menunda realisasi investasi yang sudah direncanakan.

Page 10: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

9

Kondisi ini bukan hanya dirasakan oleh Indonesia saja, namun hampir seluruh negara

di dunia juga mengalami kondisi perlambatan. Sinyal lain yang terlihat dari bank-

bank sentral di dunia yang memberi sinyal penurunan suku bunga.

Pada sisi lain, perlambatan tersebut dikompensasikan dengan pertumbuhan sektor

jasa yang meningkat pesat, dimana sektor yang menjadi pendorong diantaranya

adalah Jalan Tol dan Pembangkit Listrik. Hal ini tentu menjadi pendukung untuk

timbulnya industri di masa depan, dimana negara ASEAN menjadi rebutan sebagai

tempat fasilitas produksi untuk pasar ekspor ke Amerika sebagai peluang atas

terjadinya perang dagang Amerika-China. Pemerintah terus aktif melakukan upaya-

upaya untuk mengatasi penurunan nilai realisasi investasi pada sektor sekunder,

sekaligus mendorong pertumbuhannya, antara lain dengan menawarkan insentif

fiskal pada sektor industri, baik melalui tax allowance, tax holiday maupun insentif

baru berupa super deduction tax yang diharapkan dapat meningkatkan investasi di

sektor padat karya, sehingga penyerapan tenaga kerja dapat lebih tinggi lagi apabila

fasilitas ini mulai dimanfaatkan oleh investor.

Sementara itu, nilai investasi pariwisata di Indonesia mengalami peningkatan sejak

tahun 2017. Berdasarkan catatan PMA sepanjang periode Januari – Desember 2018,

setidaknya Indonesia mendapat investasi pariwisata untuk hotel berbintang senilai

USD525,18 juta. Lokasi persebaran investasi pariwisata tersebar sebanyak 20 persen

di Kepulauan Riau, 30 persen di ibu kota Jakarta, dan yang terbesar (40 persen) di

Pulau Bali. Jumlah investasi pariwisata ini diprediksi akan terus meningkat seiring

dengan bertambahnya jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Tercatat di

tahun 2013 ada sekitar 8,8 juta wisatawan mancanegara, sementara di penghujung

tahun 2018 jumlahnya meningkat hampir 50 persen menembus angka 15,8 juta orang

yang didominasi dengan negara-negara di kawasan Asia. Selain itu, di sektor

pariwisata, Pemerintah akan melakukan percepatan pengembangan destinasi wisata

prioritas nasional melalui penguatan akses, atraksi, dan amenitas dengan didukung

penguatan promosi dan penguatan pelaku usaha.

Hal ini juga sejalan dengan apa yang akan dilakukan oleh Pemerintah untuk

menghadapi perang dagang (trade war) serta kebijakan countercyclical yang akan

dilakukan Pemerintah. Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh Pemerintah cukup

prudent atau berhati-hati. Hal itu tercermin dengan instrumen stimulus yang

diberikan, yakni dengan mempertimbangkan kesesuaian kebijakan yang akan

diberikan dengan apa yang dibutuhkan oleh investor. Insentif perpajakan bukanlah

satu-satunya instrumen yang dimiliki oleh Pemerintah. Perbaikan iklim investasi juga

penting untuk didukung melalui peningkatan kemudahan berinvestasi antara lain

melalui kemudahan perizinan, fasilitasi, perlindungan, dan promosi investasi yang

efektif. Untuk menyederhanakan sistem perizinan investasi, Pemerintah telah

Page 11: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

10

meluncurkan sistem Online Single Submission (OSS). Selain itu, tentunya

ketersediaan infrastruktur yang memadai juga diharapkan akan mendorong investasi,

selain peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan partisipasi, dan

penciptaan lapangan kerja dengan produktivitas tinggi, serta peningkatan penguasaan

teknologi, dan efisiensi produksi.

Dalam mendukung kinerja pertumbuhan investasi, dari sisi konsumsi, konsumsi

Rumah Tangga dan LNPRT pada tahun 2020 diperkirakan mengalami sedikit

moderasi pertumbuhan. Hal ini lebih disebabkan oleh penyesuaian kinerja

pertumbuhan konsumsi LNPRT yang diperkirakan masih pada tingkat moderat. Dari

sisi konsumsi rumah tangga, Pemerintah akan terus berupaya mempertahankan dan

meningkatkan daya beli masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Untuk

itu, Pemerintah menyiapkan program perlindungan sosial yang komprehensif dan

selaras dengan profil demografi. Penguatan kualitas desentralisasi fiskal dengan

mendorong pusat pertumbuhan di daerah juga dilakukan yang tidak hanya untuk

meningkatkan daya saing, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas layanan publik

dan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan. Selain itu, Pemerintah tetap

berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas inflasi, terutama harga kebutuhan pokok.

Konsumsi Pemerintah diperkirakan tumbuh lebih rendah dari perkiraan tahun 2019.

Hal ini mengingat arah kebijakan konsumsi Pemerintah tetap untuk meningkatkan

value for money agar lebih efektif, efisien, dan produktif, namun tetap dapat

menstimulasi perekonomian dan kesejahteraan.

Dari sisi perdagangan internasional, pada tahun 2020 ekspor dan impor diperkirakan

membaik. Pada tahun 2020, ketidakpastian ekonomi global, seperti perang dagang

antara AS dan Tiongkok, fluktuasi harga komoditas, dan isu lingkungan terhadap

komoditas utama ekspor Indonesia, yaitu CPO juga akan menjadi risiko yang perlu

diperhitungkan. Untuk mengantisipasi risiko dan meningkatkan pertumbuhan

ekspor, terobosan kebijakan dilakukan melalui peningkatan kinerja sektor industri

manufaktur dilakukan untuk mendukung daya saing produk yang dihasilkan.

Perluasan negara tujuan yang merupakan pasar potensial ekspor terus diupayakan

melalui kerja sama perdagangan bilateral dan multilateral. Selain itu, penguatan

peran Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Exim Bank

dalam melaksanakan mandat sebagai lembaga keuangan yang melakukan

Pembiayaan Ekspor Nasional. Promosi destinasi wisata yang disertai dengan

peningkatan sarana prasarana pendukung juga tetap menjadi program Pemerintah

dalam mendukung pertumbuhan ekspor. Pengendalian impor pengembangan Energi

Baru dan Terbarukan (EBT) juga akan dilakukan untuk mengurangi ketergantungan

pada komoditas migas yang dapat berpengaruh pada tingginya impor. Secara umum

impor juga diarahkan pada pemenuhan kebutuhan domestik sesuai dengan prioritas

Page 12: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

11

nasional, terutama untuk bahan baku dan barang modal dengan tetap memperhatikan

kondisi neraca perdagangan.

Kinerja sektoral Triwulan II 2019 memang ditandai dengan perlambatan sektor-

sektor utama, seperti industri pengolahan, perdagangan, serta transportasi dan

pergudangan. Sektor industri pengolahan masih bergerak relatif lambat dengan

tumbuh sebesar 3,54 persen, melemah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh

3,86 persen. Beberapa sektor yang mendorong pelemahan tersebut adalah adanya

penurunan produksi dari industri kulit dan alas kaki, industri barang logam, industri

mesin dan perlengkapan, serta industri alat angkutan. Sementara industri makanan

dan minuman, sebagai kontributor terbesar, masih tumbuh sebesar 8 persen. Kondisi

tersebut secara umum menyebabkan kinerja penjualan emiten sektor manufaktur di

bursa efek masih tumbuh positif 5,85 persen. Dari sisi penerimaan perpajakan

sepanjang semester I 2019, sumbangan penerimaan sektor industri pengolahan

terkontraksi -2,6 persen.

Kinerja sektor industri pengolahan diharapkan dapat tumbuh lebih baik sepanjang

tahun 2019 melalui upaya kebijakan, seperti pemberian insentif penurunan harga gas

industri dan/atau restitusi pajak, kemudahan berinvestasi, perbaikan pasar dan

produktivitas tenaga kerja, ekspansi industri logam, peningkatan hilirisasi industri

dan aktivitas industri di luar Jawa, peningkatan produksi terkait baja dan besi,

fasilitasi perdagangan untuk ekspor manufaktur dan impor bahan baku serta bahan

modal, peningkatan investasi, serta implementasi induk BUMN yang semakin efisien

dan kompetitif. Penguatan pada sektor industri pengolahan ini diharapkan dapat

mendorong kinerja nilai tambah industri domestik dan juga memiliki dampak pada

diversifikasi produk ekspor yang bernilai tambah tinggi. Pemerintah akan lebih serius

mendorong industrialisasi dengan upaya-upaya tersebut, sehingga akan menciptakan

banyak lapangan kerja baru. Hal tersebut akan bisa menjadi sumber penghasilan

masyarakat yang pada gilirannya menjadi pendorong konsumsi rumah tangga dan

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Terkait pandangan Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera, dan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan agar Pemerintah untuk

fokus memperbaiki kinerja sektor berbasis padat karya (pertanian, pertambangan,

dan industri pengolahan), menahan deindustrialisasi dini, dan memprioritaskan

kembali program-program hilirisasi industri, Pemerintah mulai tahun 2020 akan

melaksanakan beberapa kebijakan reindustrialisasi yang difokuskan pada perkuatan

tiga pilar pembangunan industri, yaitu: (1) perbaikan dari sisi produksi yang

dilaksanakan dengan menyediakan akses energi yang kompetitif, peningkatan

investasi dan harmonisasi kebijakan perdagangan terkait impor bahan baku dan

penolong, peningkatan kualitas SDM, serta pengurangan biaya-biaya usaha;

Page 13: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

12

(2) perbaikan pengelolaan sumber daya alam melalui pembangunan rantai

pasok/nilai antara hulu hilir khusus yang dikaitkan dengan kebutuhan industri akan

barang modal yang didukung regulasi yang kondusif; dan (3) optimalisasi pasar, baik

dengan meningkatkan daya saing industri yang sudah berorientasi ekspor,

meningkatkan jumlah dan kapasitas industri calon eksportir, pemenuhan pasar dalam

negeri terutama untuk pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta untuk memenuhi

kebutuhan produk yang dipasok untuk sektor pariwisata, ekonomi kreatif/digital, dan

pola makan halal dan sehat yang sedang tumbuh pesat. Peningkatan investasi di

sektor industri pengolahan akan difokuskan pada investasi yang berorientasi pada

hilirisasi sumber daya alam dan ekspor. Pelaksanaannya difasilitasi melalui

pengembangan kawasan industri baru, terutama di luar Jawa, pembangunan smelter

hasil pertambangan, serta penguatan kerja sama bilateral dan multilateral. Investasi

di sektor industri yang bergiat di hilirisasi sumber daya akan diarahkan untuk

menghasilkan bahan baku dan barang modal untuk industri dalam rangka

mengurangi ketergantungan impor. Strategi peningkatan investasi tersebut akan

dipadukan dengan perbaikan kualitas SDM melalui perluasan dan peningkatan

kualitas diklat vokasi industri.

Sekaligus menjawab pandangan dari Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi

Partai Keadilan Sejahtera terkait upaya Pemerintah untuk lebih serius

mendorong industrialisasi, serta kebijakan transformasi industrialisasi dapat

dijelaskan bahwa pada tahun 2020, proses industrialisasi juga akan memanfaatkan

momentum penerapan industri 4.0 di lima subsektor prioritas, yaitu makanan-

minuman, tekstil dan pakaian jadi, otomotif, elektronik dan kimia, termasuk farmasi.

Hasilnya diharapkan dapat membalikkan tren penurunan kinerja industri, untuk

kembali ke tren peningkatan, serta mengurangi defisit transaksi berjalan. Kelima

sektor ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total PDB

manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur dan 60 persen pekerja industri.

Implementasi Making Indonesia 4.0 tersebut akan dilakukan melalui 10 agenda

prioritas nasional sebagai berikut: 1) Perbaikan alur aliran material untuk menjamin

keberlangsungan produksi; 2) Mendesain ulang zona industri untuk pemerataan

pembangunan dan mengoptimalkan potensi geografis; 3) Akomodasi standar-standar

keberlanjutan (sustainability development) bagi pembangunan industri;

4) Pemberdayaan dan peningkatan produktivitas IKM; 5) membangun infrastruktur

digital nasional; 6) Menarik investasi asing yang dapat membawa teknologi baru;

7) Peningkatan kualitas SDM, antara lain melalui pendidikan, pelatihan, dan

perbaikan sarana prasarana; 8) Pembentukan ekosistem inovasi yang dapat

menumbuhkan kegiatan litbang & desain; 9) Menerapkan insentif bagi investasi

Page 14: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

13

teknologi; dan 10) Melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan agar ramah terhadap

pembangunan industri.

Pemerintah menghargai kepada seluruh fraksi yang memberikan pandangannya

terhadap besaran asumsi nilai tukar tahun 2020 dan juga perhatiannya pada masalah

neraca transaksi berjalan yang berdampak besar pada stabilitas nilai tukar. Masukan

yang konstruktif disampaikan khususnya oleh Fraksi Partai Golongan Karya,

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi

Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai

Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai

NasDem, dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat. Terkait dengan asumsi nilai

tukar tahun 2020 yang diusulkan Pemerintah berada pada kisaran Rp14.400 per dolar

AS, dapat kami sampaikan gambaran/landasan dalam penetapan kisaran asumsi

tersebut sebagai berikut.

Sebagaimana dipahami bersama bahwa pergerakan nilai tukar Rupiah dipengaruhi

oleh faktor-faktor eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, masih tingginya

ketidakpastian pemulihan ekonomi global serta eskalasi perang dagang antara AS dan

Tiongkok akan mempengaruhi dinamika perdagangan dan keseimbangan pasar

keuangan global. Pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2020 diperkirakan masih

relatif lemah dan masih diwarnai risiko berlanjutnya perang dagang AS-Tiongkok.

Faktor-faktor tersebut menimbulkan gejolak pada keseimbangan dan meningkatnya

ketidakpastian ekonomi global, yang pada gilirannya dapat mengganggu stabilitas dan

keseimbangan pasar keuangan dan nilai tukar manca negara.

Dinamika kebijakan suku bunga di negara maju juga menjadi faktor penting yang

mempengaruhi nilai tukar Rupiah. Dalam beberapa tahun terakhir kita melihat

bagaimana dampak dari normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat terhadap

volatilitas arus modal di pasar global yang berdampak pada keseimbangan nilai tukar

di banyak negara, termasuk Indonesia. Normalisasi kebijakan AS yang tercermin pada

kenaikan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) telah mendorong investor di pasar global

mengalihkan dananya masuk ke pasar AS untuk memperoleh imbal keuntungan

investasi yang lebih tinggi. Kondisi tersebut telah mendorong pelemahan nilai mata

uang banyak negara terhadap dolar AS.

Di tahun 2019, kondisi ekonomi AS yang masih kurang kondusif dengan kemungkinan

terjadinya perlambatan ekonomi yang semakin besar telah menyebabkan pembalikan

persepsi pelaku pasar atas normalisasi ke arah pelonggaran kebijakan moneter.

Kondisi ekonomi AS yang diperkirakan kurang kondusif di tahun 2020 meningkatkan

potensi penurunan suku bunga FFR yang berimplikasi mengalirnya arus modal ke luar

AS dan menyebabkan depresiasi nilai tukar dolar AS. Pada saat yang sama, muncul

Page 15: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

14

potensi kenaikan suku bunga di beberapa negara maju lainnya, seperti di kawasan

Eropa dan Jepang. Mulai pulihnya ekonomi di negara-negara tersebut memperbesar

peluang bank sentral di negara negara tersebut untuk mulai mengetatkan arah

kebijakan moneternya, yang pada periode sebelumnya telah dilonggarkan sebagai

perangkat stimulus ekonomi. Fenomena tersebut dapat mendorong arus modal dunia

untuk beralih ke negara negara maju sebagai safe haven, yang pada gilirannya akan

menyebabkan depresiasi mata uang di banyak negara berkembang. Di tahun 2020

kami berpandangan bahwa arah kebijakan moneter yang berbeda di antara negara-

negara maju tersebut akan memberikan sedikit tekanan pada nilai tukar Rupiah

terhadap dolar AS.

Stabilitas nilai tukar juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi domestik yang masih

menghadapi tantangan. Lemahnya permintaan dan ekonomi global serta kurangnya

daya saing ekonomi dan produk domestik telah menyebabkan timbulnya tekanan

terhadap neraca perdagangan dan memperbesar defisit neraca Transaksi Berjalan

yang terus berlanjut hingga kuartal 2 tahun 2019. Lemahnya permintaan global tidak

hanya menyebabkan turunnya permintaan atas produk-produk ekspor Indonesia,

tetapi juga pada penurunan harga komoditas ekspor unggulan Indonesia. Di sisi lain,

perekonomian domestik yang tengah giat-giatnya melakukan akselerasi

pembangunan infrastruktur telah menyebabkan tingginya kebutuhan impor barang-

barang modal dan kebutuhan pembangunan infrastruktur lainnya. Ke depan,

perekonomian Indonesia masih menghadapi tantangan belum pulihnya pertumbuhan

ekonomi global dan eskalasi perang dagang AS-Tiongkok yang berpotensi mengurangi

intensitas perdagangan dunia. Hal-hal ini tentu dapat menghambat perbaikan kinerja

neraca perdagangan dan neraca Transaksi Berjalan Indonesia yang juga berimplikasi

pada pelemahan nilai tukar rupiah.

Pemerintah memandang perlu untuk terus memperkuat daya saing produk ekspor,

dengan mengurangi semaksimal mungkin ekspor barang mentah dan menggantinya

dengan produk ekspor yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Komoditas ekspor

yang masih bertumpu pada produk sumber daya alam dan produk manufaktur yang

berbasis sumber daya alam dengan teknologi rendah belum dapat diandalkan untuk

memperbaiki kinerja neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah akan terus berupaya

memperkuat kondisi dan struktur ekonomi untuk menghasilkan produk dengan daya

saing tinggi dalam mendukung kinerja ekspor.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah telah memulai berbagai upaya untuk

memperbaiki daya saing perekonomian melalui penguatan dan revitalisasi sektor riil

dan industri, pembangunan infrastruktur, restrukturisasi ekonomi, deregulasi, dan

paket-paket kebijakan ekonomi untuk menciptakan efisiensi yang lebih baik di sektor

riil.

Page 16: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

15

Restrukturisasi ekonomi dan penguatan industri pengolahan diharapkan dapat

mendorong peningkatan diversifikasi, nilai tambah dan daya saing produk ekspor

non-komoditas. Selain ekspor barang, peningkatan ekspor juga akan diarahkan pada

ekspor jasa, utamanya jasa perjalanan, melalui pengembangan sektor pariwisata.

Terkait dengan pariwisata, Pemerintah terus mempercepat penyiapan empat destinasi

pariwisata “Bali Baru”, yakni kawasan Candi Borobudur, Labuan Bajo, Danau Toba,

dan Mandalika. Destinasi wisata baru ini akan akan didukung dengan strategi 3A,

yakni penyediaan atraksi, serta dukungan ketersediaan amenitas dan aksesibilitas.

Pembangunan infrastruktur diarahkan memperbaiki aksesibilitas destinasi wisata,

selain fungsi utamanya untuk memberikan landasan yang kuat bagi aktivitas

perekonomian. Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur juga diarahkan untuk

memperbaiki sistem logistik dalam negeri yang diharapkan dapat menjaga inflasi

pada tingkat yang cukup rendah dan terkendali, mengingat tingkat inflasi menjadi

faktor penting bagi stabilitas nilai tukar.

Langkah-langkah tersebut diyakini dapat memperkuat struktur perekonomian dan

industri dalam negeri. Perbaikan yang terjadi pada gilirannya akan meningkatkan

daya saing produk-produk domestik, terutama untuk produk ekspor manufaktur yang

bernilai tambah tinggi. Implikasi penguatan daya saing tidak hanya terbatas pada

perbaikan kinerja ekspor, tetapi juga mendorong produk-produk domestik untuk

dapat lebih bersaing dengan produk impor dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Perbaikan kinerja ekspor dan penguatan produk domestik akan mampu

mengembalikan surplus neraca perdagangan dan mengurangi tekanan defisit

Transaksi Berjalan yang terjadi. Dengan semakin membaiknya kinerja neraca

perdagangan dan neraca Transaksi Berjalan serta Transaksi Modal dan Finansial

maka perolehan valas bagi perekonomian akan meningkat dan posisi cadangan devisa

menjadi semakin kuat. Pada gilirannya akumulasi valas dan cadangan devisa tersebut

mampu mendukung terjaganya stabilitas nilai tukar.

Strategi lain untuk memperkuat dan menjaga stabilitas nilai tukar juga ditempuh

melalui penguatan dan pendalaman pasar keuangan dalam negeri. Pemerintah

bersama dengan Bank Indonesia, serta Otoritas Jasa Keuangan akan terus

memfokuskan upaya upaya pendalaman pasar keuangan, baik melalui peningkatan

kapasitas sektor keuangan, pengembangan instrumen keuangan, maupun koordinasi

kebijakan untuk memperkuat sektor keuangan. Pendalaman pasar keuangan

dimaksudkan tidak hanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan sektor riil,

tetapi juga untuk lebih menjamin stabilitas ekonomi dalam negeri. Pengayaan

instrumen-instrumen investasi dan pasar keuangan akan menciptakan peluang-

peluang investasi baru yang diharapkan mampu menarik modal modal baru baik dari

dalam dan luar negeri. Penguatan peran modal domestik akan mampu mengurangi

Page 17: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

16

gejolak dan tekanan pada pasar dan nilai tukar yang muncul akibat adanya capital

reversal dari modal asing. Pengayaan instrumen investasi juga akan menjadi daya

tarik bagi arus modal untuk tetap menaruh dananya di dalam negeri karena

beragamnya opsi intrumen investasi yang tersedia. Kondisi tersebut tentu akan

mampu memperkuat stabilitas pasar keuangan yang akan berdampak positif juga

pada stabilitas nilai tukar. Lebih jauh lagi, pendalaman pasar keuangan akan mampu

meningkatkan ketersediaan dana yang dibutuhkan bagi upaya peningkatan investasi

dan aktivitas sektor riil bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Strategi

kebijakan ini menjadi bagian dari langkah-langkah yang akan ditempuh untuk

menjaga nilai tukar Rupiah ke depan.

Dalam konteks kerjasama internasional, Pemerintah juga terus mempersiapkan

strategi kerja sama multilateral dan bilateral yang dapat membantu stabilisasi nilai

tukar. Format-format kerja sama seperti Chiang Mai Initiative Multileralization

(CMIM), perjanjian bilateral currency swap arrangement merupakan opsi-opsi

strategi lain yang dapat dimanfaatkan sebagai buffer penguatan cadangan devisa bila

diperlukan.

Namun perlu kita sadari bersama bahwa pada saat ini posisi nilai tukar rupiah yang

terlalu kuat juga dapat memukul kinerja ekspor nasional dan berakibat buruk bagi

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Nilai tukar rupiah yang terlalu kuat dapat

melumpuhkan daya saing produk kita dan menyebabkan penurunan ekspor serta

peningkatan impor produk yang menjadi lebih murah. Untuk itu, pemerintah bersama

Bank Indonesia, akan terus mengelola nilai tukar rupiah secara berhati-hati untuk

tetap menjamin kelangsungan pertumbuhan ekonomi ke depan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, Pemerintah mengajukan asumsi nilai tukar pada angka Rp14.400 per dolar AS

sebagai acuan dalam penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2020.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai

Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat

Nasional, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai NasDem,

dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat terkait asumsi inflasi, Pemerintah

sependapat pentingnya menjaga laju inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil untuk

mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta menjaga daya

beli masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam 4 tahun terakhir, laju inflasi berhasil diturunkan dan terjaga pada level yang

relatif stabil dan rendah, yaitu pada kisaran 3 persen. Realisasi inflasi ini jauh lebih

rendah dibandingkan rata-rata laju inflasi periode 2004 – 2014, yaitu di kisaran 7,5

Page 18: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

17

persen. Rendahnya laju inflasi ini turut mendukung terjaganya daya beli masyarakat

yang tercermin dari pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang terjaga pada kisaran

5 persen selama 4 tahun terakhir. Selain itu, terkendalinya laju inflasi juga turut

berkontribusi terhadap penurunan tingkat kemiskinan yang telah berhasil ditekan

hingga menyentuh level di bawah 10 persen pada tahun 2018 dan terus menurun

mencapai 9,41 persen pada Maret 2019. Untuk itu, Pemerintah selalu berupaya keras

untuk menjaga laju inflasi dalam tren menurun sesuai dengan sasaran inflasi yang

telah ditetapkan dan akan terus dicapai hingga tahun-tahun mendatang.

Upaya pengendalian laju inflasi pada tingkat yang rendah dan stabil diwujudkan oleh

Pemerintah melalui program-program yang bertujuan mewujudkan stabilitas harga.

Strategi ini berfokus pada upaya menciptakan keterjangkauan harga, menjamin

ketersediaan pasokan, memastikan kelancaran distribusi, dan melakukan komunikasi

efektif dalam rangka menjaga ekspektasi inflasi masyarakat (Strategi 4K). Selain itu,

Pemerintah tetap mencermati risiko-risiko yang berpotensi muncul, baik dari

eksternal maupun domestik agar dapat diantisipasi melalui kebijakan-kebijakan

pengendalian inflasi yang tepat, terutama terkait risiko gejolak harga pangan.

Dalam menciptakan keterjangkauan harga, Pemerintah akan terus berkomitmen

untuk melakukan strategi kebijakan dalam menjaga stabilitas harga. Pemerintah

sependapat dengan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai

Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat bahwa stabilitas

harga pangan terus menjadi fokus utama dalam pengendalian inflasi. Untuk itu,

Pemerintah melaksanakan program-program pengendalian harga pangan, seperti

Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilitas Harga (KPSH) yang dilaksanakan setiap

bulan untuk menjaga stabilitas harga beras dan komoditas lainnya. Pemerintah juga

menempuh kebijakan operasi pasar dan pasar murah, terutama di masa Hari Besar

Keagamaan Nasional (HBKN) untuk mengantisipasi terjadinya gejolak harga. Selain

itu, untuk menjaga tingkat harga yang wajar di tingkat produsen dan konsumen,

Pemerintah memberlakukan harga acuan dan harga eceran tertinggi pada beberapa

komoditas pangan strategis dengan mempertimbangkan tingkat kesejahteraan

produsen (petani/peternak) dan kemampuan/daya beli konsumen. Sementara itu,

untuk memberikan perlindungan sosial, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan

rendah serta mengelola permintaan masyarakat secara umum, Pemerintah tetap

mengalokasikan anggaran subsidi energi dan nonenergi, bantuan sosial, serta jaminan

perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non

Tunai (BPNT), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dan program perlindungan sosial

lainnya.

Dalam mengelola risiko administered price, Pemerintah juga akan menempuh

kebijakan yang tepat dan fleksibel dengan tetap memperhatikan kondisi umum

Page 19: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

18

perekonomian global dan domestik, daya beli masyarakat, serta sasaran inflasi pada

tahun berjalan. Kebijakan tersebut ditempuh untuk melindungi daya beli masyarakat,

terutama masyarakat berpenghasilan rendah. Untuk itu, sejalan dengan pandangan

Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera,

Pemerintah akan tetap mengalokasikan dan memperbaiki mekanisme anggaran

subsidi energi (solar, tarif listrik, dan LPG 3kg) agar lebih tepat sasaran serta bantuan

sosial untuk menjaga daya beli dan menciptakan keterjangkauan harga untuk

masyarakat miskin.

Strategi pengendalian inflasi juga ditempuh melalui program-program yang bertujuan

untuk menjamin ketersediaan pasokan. Pemerintah akan berupaya keras untuk

menguatkan sisi penawaran dengan meningkatkan kapasitas produksi nasional

melalui subsidi pupuk dan kredit usaha di sektor pertanian, bantuan sosial benih dan

alat mesin pertanian (alsintan), implementasi asuransi usaha tani padi, serta

pembangunan infrastruktur pertanian, berupa waduk, embung, dan irigasi. Hal ini

sejalan dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera untuk memperkuat

upaya swasembada pangan. Selain itu, strategi menjamin ketersediaan pasokan akan

dilakukan melalui perbaikan manajemen tanam, tata niaga pangan, serta pengelolaan

pascapanen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan antarwaktu.

Alokasi dan skema anggaran untuk cadangan pangan juga terus diperkuat baik di

tingkat pusat dan daerah sehingga dapat secara optimal mengatasi kurangnya

pasokan. Ketersediaan pasokan yang tercermin dari terpenuhinya kebutuhan pangan

antarwaktu diharapkan dapat mendukung terwujudnya stabilitas harga dan

ketahanan pangan nasional.

Namun demikian, Pemerintah menyadari masih perlunya upaya menjamin

ketersediaan pasokan melalui kebijakan impor secara terukur pada periode tertentu

untuk memenuhi permintaan domestik. Kebijakan impor tersebut menjadi upaya

jangka pendek yang tepat untuk mengantisipasi atau meredam gejolak harga. Sejalan

dengan apa yang disampaikan oleh Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi

Partai Keadilan Sejahtera, Pemerintah akan terus berupaya untuk mengevaluasi

kebijakan impor pangan terbatas dengan terus mendorong upaya peningkatan

produktivitas pertanian nasional guna tercapainya swasembada pangan. Sasaran

swasembada tentunya merupakan komoditas pangan yang dibutuhkan oleh

masyarakat luas seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, gula, daging sapi, dan

aneka cabai. Untuk itu, Pemerintah telah menyusun rencana strategis Indonesia

menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045 dengan tetap menjamin kesejahteraan

petani sebagai ujung tombak suksesnya swasembada atau kedaulatan pangan.

Sejalan dengan pandangan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dan Fraksi

Partai NasDem, program pembangunan dan perbaikan infrastruktur akan tetap

Page 20: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

19

menjadi fokus Pemerintah untuk mendukung terwujudnya kelancaran distribusi

barang hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diharapkan dapat mendukung

penurunan biaya logistik sehingga struktur biaya menjadi lebih efisien. Selain itu,

Pemerintah juga sependapat dengan Fraksi Partai NasDem bahwa pemantauan

dan pengawasan distribusi juga harus tetap dilaksanakan dengan melibatkan penegak

hukum sehingga dapat mewujudkan terbentuknya harga yang wajar serta

mengantisipasi terjadinya permainan harga dan penimbunan barang, utamanya pada

masa HBKN. Kebijakan-kebijakan tersebut juga diharapkan dapat membantu

mengatasi kendala distribusi yang selama ini menjadi kunci permasalahan dalam

pembentukan harga di perdesaan, sebagaimana disampaikan oleh Fraksi Partai

Keadilan Sejahtera. Sebagai upaya lain, Pemerintah akan mendorong

pengembangan kerja sama antardaerah untuk mengatasi terjadinya gejolak harga

serta membantu kelancaran arus barang dari daerah produsen ke konsumen. Selain

itu, kelancaran distribusi juga diupayakan melalui pembangunan pasar induk dalam

rangka meningkatkan efisiensi peredaran arus barang, terutama komoditas pangan

strategis.

Sementara itu, menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

tentang keterkaitan penurunan suku bunga dan inflasi, dapat kami jelaskan bahwa

dalam hal ini pergerakan tingkat suku bunga kredit tidak hanya ditentukan oleh faktor

inflasi, namun juga diharapkan dapat mengikuti pergerakan suku bunga acuan.

Berdasarkan rilis Bank Indonesia, suku bunga acuan juga ditetapkan melalui

pertimbangan-pertimbangan indikator moneter lainnya, yaitu menjaga tingkat

pertumbuhan ekonomi domestik dan stabilitas perekonomian Indonesia. Akan tetapi

berdasarkan data statistik yang ada, sejak tahun 2018 suku bunga kredit saat ini cukup

stabil dengan kecenderungan menurun dan tidak mengikuti kenaikan suku bunga

acuan yang telah terjadi.

Upaya penting lainnya yang dilakukan oleh Pemerintah dalam kebijakan

pengendalian inflasi adalah menjaga ekspektasi masyarakat melalui bauran kebijakan

fiskal, moneter, dan riil yang tepat. Program-program komunikasi yang efektif akan

terus diperkuat dalam menjaga ekspektasi inflasi masyarakat yang ditempuh melalui

pembangunan sistem informasi harga pangan strategis dalam rangka menciptakan

informasi harga yang lebih kredibel, koordinasi kebijakan pusat dan daerah serta

antardaerah, dan perbaikan kualitas data statistik dalam menciptakan data inflasi

yang semakin akurat. Selain itu, sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan

Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk mencapai sasaran inflasi pada level yang

rendah dan stabil sesuai koridor Inflation Targeting Framework. Sinergi antara

Pemerintah dan Bank Indonesia telah didukung dengan pembentukan Tim

Page 21: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

20

Pengendalian Inflasi Nasional dan strategi-strategi yang telah dituangkan dalam Peta

Jalan Pengendalian Inflasi Nasional dan Daerah.

Pemerintah sependapat dengan pandangan dari Fraksi Partai Golongan Karya,

Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai

NasDem bahwa asumsi suku bunga SPN 3 bulan di tahun 2020 perlu dijaga pada

tingkat optimal. Namun demikian, tingkat bunga SPN 3 bulan sangat dipengaruhi oleh

kondisi pasar global yang saat ini masih penuh ketidakpastian. Ketidakpastian yang

tinggi akan dapat mendorong tingginya suku bunga di pasar keuangan global secara

umum. Namun demikian, harapan pemulihan ekonomi global yang kembali

memburuk akibat eskalasi perang dagang AS-Tiongkok, membuka kemungkinan

turunnya tingkat suku bunga global, terutama di Amerika Serikat.

Meskipun Interest rate differential antara negara emerging dengan negara maju

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi untuk menarik likuiditas asing,

Pemerintah juga menyadari bahwa suku bunga yang menarik bukan satu-satunya

faktor pertimbangan para investor. Faktor stabilitas dan prospek pertumbuhan

ekonomi, kesehatan sektor keuangan, dan kebijakan fiskal dan APBN yang sehat juga

memegang peranan cukup penting bagi keputusan investasi. Oleh karena itu,

Pemerintah akan terus mengelola APBN secara sehat dan kredibel dengan tingkat

defisit yang terukur namun tetap mampu memberikan stimulus yang cukup bagi

pertumbuhan yang lebih berkualitas. Strategi yang ditempuh diharapkan akan

mampu membawa kepercayaan dan minat investor yang pada gilirannya mampu

membawa suku bunga domestik untuk dapat dikendalikan di tingkat yang rendah,

termasuk suku bunga surat berharga negara dan SPN 3 Bulan. Pemerintah dan Bank

Indonesia juga terus-menerus berupaya untuk menjaga likuiditas perekonomian, baik

melalui instrumen fiskal maupun moneter. Penurunan suku bunga acuan Bank

Indonesia, penurunan Giro Wajib Minimum, pelonggaran makro-prudensial dan

percepatan penyaluran belanja negara merupakan beberapa strategi yang dilakukan

otoritas moneter dan fiskal untuk menjaga likuiditas perekonomian.

Dalam jangka menengah-panjang, Pemerintah bersama sama dengan Bank Indonesia

serta Otoritas Jasa Keuangan, akan terus memfokuskan upaya upaya pendalaman

pasar keuangan, baik melalui peningkatan kapasitas sektor keuangan, pengembangan

instrumen keuangan, maupun koordinasi kebijakan untuk memperkuat sektor

keuangan. Pendalaman pasar keuangan dimaksudkan tidak hanya untuk

memperbaiki likuiditas perekonomian tapi juga untuk mendukung pertumbuhan

ekonomi dan sektor riil serta menjamin stabilitas ekonomi dalam negeri yang dalam

jangka panjang diharapkan dapat menurunkan tingkat suku bunga dalam negeri.

Page 22: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

21

Dengan memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, Pemerintah mengajukan asumsi suku bunga SPN 3 bulan pada angka 5,4 persen

sebagai acuan dalam penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN tahun 2020.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi

Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai NasDem mengenai Harga Minyak

Mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang diasumsikan sebesar

USD65 per barel, Pemerintah sependapat bahwa pergerakan harga minyak mentah

domestik dan dunia sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global dan faktor

geopolitik, terutama antarnegara produsen minyak. Pemerintah juga sependapat

bahwa pergerakan harga minyak mentah akan turut berpengaruh pada harga energi

domestik, subsidi energi, serta penerimaan negara, khususnya Pendapatan Negara

Bukan Pajak (PNBP) sektor migas. Oleh karena itu, Pemerintah berusaha untuk

memperkirakan ICP serealistis mungkin dengan tetap memperhatikan pergerakan

harga minyak mentah global, khususnya jenis Brent yang menjadi harga acuan dalam

formula perhitungan ICP.

Dengan mempertimbangkan perkembangan harga minyak mentah dunia serta faktor

risiko yang berpotensi muncul, Pemerintah memandang bahwa asumsi ICP sebesar

USD65 per barel cukup realistis. Meskipun begitu, Pemerintah akan selalu memantau

perkembangan harga minyak mentah dunia dan tetap mewaspadai faktor-faktor risiko

yang dapat berdampak pergerakan harga minyak mentah dunia yang juga akan turut

mempengaruhi perkembangan ICP. Dalam menetapkan asumsi ICP sebesar USD65

per barel, Pemerintah telah mempertimbangkan faktor-faktor, baik faktor

fundamental, maupun nonfundamental yang berpotensi mempengaruhi pergerakan

harga di tahun 2020.

Pada tahun 2019, harga minyak mentah dimulai pada titik yang lebih rendah

dibandingkan tahun 2018. Fluktuasi harga minyak mentah di tahun 2019, antara lain

dipengaruhi oleh pemberian sanksi oleh Amerika Serikat (AS) terhadap perusahaan

kilang minyak terbesar di Venezuela, gangguan geopolitik antara AS dengan Iran,

keberlanjutan perang dagang antara AS dengan Tiongkok, dan proyeksi pertumbuhan

ekonomi global tahun 2019 yang terus dikoreksi menurun. Keberlanjutan perang

dagang serta penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2019 diperkirakan

juga akan berpengaruh pada penurunan permintaan minyak mentah. Meskipun

demikian, perkiraan pertumbuhan ekonomi global 2020 yang sedikit lebih tinggi

dibandingkan 2019 diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan permintaan

minyak. Selain itu, negara-negara OPEC+ (negara-negara OPEC dan Rusia) telah

berkomitmen untuk tetap melanjutkan kebijakan pemangkasan produksi minyak

Page 23: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

22

mentah hingga Maret 2020 di tengah peningkatan produksi minyak di beberapa

negara non-OPEC. Hal-hal tersebut diperkirakan mendorong harga minyak global

berada pada kisaran USD 60 – 75 per barel sepanjang tahun 2020.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat

Nasional, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai NasDem

mengenai Asumsi Lifting Minyak dan Gas Bumi, dapat kami sampaikan penjelasan

sebagai sebagai berikut.

Berkenaan dengan asumsi lifting minyak yang diajukan pemerintah sebesar 734 ribu

barel per hari (bph) dan asumsi lifting gas bumi sebesar 1.191 ribu barel setara minyak

per hari (bsmph), asumsi tersebut telah mempertimbangkan berbagai faktor, seperti

kapasitas produksi dan rencana produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di

tahun 2020, tingkat penurunan alamiah, serta potensi tambahan produksi dari sumur

yang mulai on stream. Pemerintah memahami perhatian para Anggota Dewan bahwa

lifting migas, terutama minyak mentah, berada dalam tren yang menurun. Hal ini

terutama disebabkan oleh kondisi sebagian sumur migas penopang utama telah

beroperasi lebih dari 25 tahun dan telah melewati masa puncak produksi. Hal ini

mengakibatkan tren penurunan lifting migas menjadi sulit dihindari dalam jangka

pendek.

Meski demikian, Pemerintah terus berupaya melakukan optimalisasi lifting migas

melalui berbagai upaya, antara lain dengan terus berkoordinasi bersama KKKS untuk

senantiasa menjalankan kegiatan usaha utama baik pengeboran, perawatan sumur

maupun kerja ulang. Lebih lanjut, penyelesaian proses perpanjangan/pengalihan blok

terminasi dan monitoring terhadap pelaksanaan proyek on-stream juga terus

dilakukan agar dapat berjalan tepat waktu sesuai rencana. Di sisi lain, optimalisasi

penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk meningkatkan cadangan

minyak yang dapat dipulihkan sehingga diharapkan dapat menahan tingkat

penurunan produksi alamiah lapangan-lapangan migas yang sudah tua.

Dalam jangka menengah dan panjang, Pemerintah sependapat bahwa peningkatan

investasi menjadi kunci untuk mendorong kegiatan eksplorasi berkelanjutan dan

penemuan sumber-sumber migas baru yang pada akhirnya dapat mendukung

pencapaian target dan peningkatan lifting migas yang berkelanjutan di masa yang

akan datang. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah senantiasa berupaya

melakukan perbaikan tata kelola di sektor hulu migas guna menciptakan iklim

investasi yang kondusif melalui peningkatan kerjasama dengan seluruh pemangku

kepentingan termasuk melalui penyederhanaan proses perijinan, serta peningkatan

koordinasi di antara instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah terkait

Page 24: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

23

implementasi peraturan dan perizinan untuk investor baru, terutama pada wilayah

yang berpotensi menjadi area lapangan migas dengan cadangan besar (giant fields).

Khusus terkait dengan lifting gas, di samping strategi peningkatan lifting melalui

program kerja utama, perbaikan dari sisi distribusi juga menjadi salah satu prioritas

untuk mendukung peningkatan produksi serta optimalisasi hasil produksi untuk

kebutuhan domestik. Terkait dengan hal tersebut, saat ini berbagai proyek

pembangunan infrastruktur dan sarana pendukungnya seperti revitalisasi terminal

regasifikasi, pipanisasi, jaringan gas kota, serta stasiun pengisian bahan bakar gas

terus dilakukan guna memperbaiki distribusi gas baik untuk kebutuhan industri,

transportasi, maupun rumah tangga. Hal ini diharapkan mampu memperluas akses

pemanfaatan gas kepada masyarakat dan mendukung penyediaan gas dengan harga

yang kompetitif, khususnya untuk meningkatkan daya saing aktivitas industri dalam

negeri.

Di samping mempertahankan produksi migas, untuk mendukung kedaulatan energi,

pemerintah sependapat bahwa penggunaan sumber energi alternatif merupakan

keniscayaan yang harus diupayakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap

konsumsi energi berbasis fosil dan menekan impor bahan bakar fosil yang menjadi

sumber defisit neraca perdagangan. Untuk itu, pemerintah juga menaruh perhatian

besar untuk mendorong peran energi baru dan terbarukan (EBT) dalam bauran energi

primer nasional. Namun, pemerintah menyadari bahwa upaya tersebut tidak mudah

untuk diwujudkan serta harus mendapat dukungan dari seluruh pemangku

kepentingan, termasuk dukungan dari para Anggota Dewan.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi

Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan, Fraksi Partai NasDem, dan Fraksi Partai Hati

Nurani Rakyat mengenai perkembangan kinerja neraca Transaksi Berjalan dan

neraca perdagangan yang menghadapi tekanan baik yang dipicu oleh ketegangan

antara Tiongkok – AS atau yang lebih dikenal sebaga trade war, dan penurunan harga

komoditas di pasar global. Faktor internal juga memberikan pengaruh terhadap

kinerja perdagangan internasional yaitu struktur ekonomi domestik yang lebih

didominasi oleh sektor manufaktur berbasis komoditas. Pemerintah sangat

mengapresiasi dan berterima kasih terhadap pandangan dari para anggota Dewan

yang terhormat, sangat besar perhatian yang diberikan atas kinerja ekspor impor

Indonesia dan Transaksi Berjalan.

Untuk mendukung pertumbuhan ekspor, Pemerintah akan terus meningkatkan

pangsa pasar melalui kerjasama perdagangan bilateral untuk memperluas negara

Page 25: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

24

tujuan ekspor, seperti Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah, dan Asia Tengah. Negara-

negara di kawasan tersebut merupakan pasar potensial yang belum tereksplorasi

dengan baik bagi produk-produk ekspor Indonesia. Pemerintah juga akan tetap

memberikan insentif untuk fasilitasi perdagangan guna meningkatkan daya saing

produk manufaktur dalam negeri di pasar global.

Kebijakan perdagangan juga akan difokuskan pada penyempurnaan fasilitas di

kawasan-kawasan khusus, penurunan biaya produksi melalui perbaikan sistem

logistik. Selain itu juga akan ditempuh penguatan kapasitas industri dalam negeri

termasuk industri substitusi impor melalui pemberian dukungan insentif fiskal yang

efektif.

Kebijakan impor akan diarahkan untuk pemenuhan kebutuhan domestik sesuai

dengan prioritas nasional, khususnya bahan baku dan barang modal untuk ekspor.

Kebijakan ini juga akan disertai dengan penyederhanaan penerbitan perizinan

perdagangan dan peningkatan output produksi serta kelancaran distribusi barang-

barang domestik. Untuk mengurangi impor migas, Pemerintah akan terus

mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) dan mempercepat pemberlakuan

program B30.

Di samping hal-hal tersebut di atas, pendampingan kepada pelaku ekspor juga akan

diberikan dalam rangka peningkatan daya saing dan menghilangkan kendala dalam

ekspor, termasuk melalui promosi dan proses negosiasi. Pemerintah juga terus

mendukung proses hilirisasi serta terbangunnya rantai industri hulu dan hilir dalam

rangka menjaga pasokan bahan baku dan mengurangi impor.

Penguatan neraca transaksi berjalan tidak hanya ditempuh melalui perbaikan neraca

perdagangan barang saja, tetapi juga melalui penguatan neraca perdagangan jasa.

Perdagangan jasa Indonesia masih bertumpu pada jasa perjalanan (travel/pariwisata)

dan terbebani oleh jasa transportasi barang (freight) dan asuransi. Untuk lebih

meningkatkan ekspor jasa nasional, Pemerintah telah menetapkan 10 Destinasi

Pariwisata Bali Baru untuk menarik wisatawan mancanegara, sekaligus mendorong

kinerja perekonomian daerah wisata. Dari sepuluh destinasi tersebut kemudian

pemerintah telah memfokuskan pembentukan destinasi utama di Mandalika,

Borobudur, Danau Toba, dan Labuan Bajo. Pengembangan daerah wisata ini akan

didukung dengan strategi penyediaan atraksi, serta dukungan ketersediaan amenitas

dan aksesibilitas. Selain itu juga akan ditempuh pengembangan wisata berbasis religi,

edukasi dan kesehatan. Dalam rangka mendorong daya saing ekspor jasa, Pemerintah

telah merelaksasi pengenaan tarif PPN hingga menjadi 0 persen.

Dalam rangka penguatan neraca transaksi berjalan ini pula perlu dilakukan langkah-

langkah untuk mengurangi mengalirnya arus pendapatan primer ke luar negeri. Arus

Page 26: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

25

pendapatan primer ini merupakan hasil-hasil pendapatan atas investasi langsung

(PMA) dan investasi portofolio serta lainnya yang dimiliki orang asing. Selama ini,

defisit terus terjadi pada komponen pendapatan primer. Pemerintah akan

mempertimbangkan insentif-insentif khusus untuk mendorong minat asing untuk

kembali menanamkan pendapatan maupun profit (reinvestasi) yang dimilikinya di

perekonomian Indonesia. Diharapkan langkah tersebut akan turut mengurangi

tekanan pada neraca transaksi berjalan.

Kemudian di sisi moneter, dalam mendukung perbaikan defisit transaksi berjalan

Pemerintah juga mendorong peningkatan penggunaan uang lokal dalam kerjasama

Bilateral Swap Agreement (BSA), Bilateral Currency Swap Agreement (BCSA)

ataupun Local Currency Settlement (LCS). Saat ini yang telah berjalan dan

mendapatkan hasil yang cukup baik adalah kerjasama dengan Thailand, Malaysia,

Philipina, China dan ada peluang perluasan program tersebut dengan negara India

yang masih dalam tahap negosiasi.

Transformasi industrialisasi, iklim investasi dan ekspor juga telah diupayakan oleh

pemerintah melalui koordinasi dengan KL terkait untuk melihat sektor-sektor apa

saja yang akan menjadi fokus ekspor Indonesia sebagai strategi mengurangi defisit

Transaksi Berjalan, beberapa industri yang menjadi pertimbangan utama adalah

sektor manufaktur dan kelapa sawit. Koordinasi juga diperkuat dengan pembentukan

Kantor Bersama Ekspor dan Penugasan Khusus Ekspor oleh LPEI bersama K/L

terkait, pengoptimalan Klinik Ekspor yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bea dan

Cukai. Selain itu, melalui LPEI sebagai kepanjangan tangan pemerintah juga akan

terus berperan dalam ekosistem ekspor terutama melalui pembiayaan Ekspor

Nasional, penciptaan pangsa pasar ekspor baru dan mendorong program

pemberdayaan desa devisa di Indonesia.

B. PENDAPATAN NEGARA

Menanggapi pernyataan Fraksi Partai Golongan Karya terkait langkah-langkah

yang akan ditempuh oleh pemerintah agar masyarakat dapat memahami bahwa

postur pendapatan negara disusun secara cermat dan rasional, dapat kami sampaikan

sebagai berikut.

Dalam menyusun target penerimaan perpajakan, Pemerintah mempertimbangkan

kondisi perekonomian dengan tetap menjaga iklim investasi dan daya saing. Kondisi

perekonomian global dan domestik masih memberikan tantangan yang akan

mempengaruhi basis perpajakan. Selain itu, volume perdagangan dunia dan fluktuasi

harga komoditas terutama harga minyak masih menjadi faktor eksternal yang sulit

dikendalikan oleh pemerintah. Pemerintah juga masih terus melanjutkan reformasi

Page 27: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

26

perpajakan baik dari sisi kebijakan maupun administrasi sehingga mampu

mendukung peningkatan penerimaan perpajakan. Reformasi perpajakan tersebut

didesain sejalan dengan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi sehingga tidak

menimbulkan distorsi atau kontra produktif.

Di dalam RAPBN tahun 2020 target pendapatan negara mencapai Rp2.221,5 triliun

atau naik 9,4% dari outlook tahun 2019. Untuk mobilisasi pendapatan negara yang

realistis dengan tetap menjaga iklim investasi, Pemerintah akan terus menggali

sumber pendapatan negara dengan lebih optimal dengan tetap bersikap realistis dan

berkeadilan, selaras dengan upaya untuk menjaga iklim investasi, konservasi

lingkungan, serta perbaikan kualitas pelayanan publik. Sebagai sumber pendanaan

pembangunan, mobilisasi pendapatan negara juga merupakan strategi yang

mencerminkan kemandirian bangsa dalam mendanai pembangunan dengan

mengutamakan sumber-sumber penerimaan di dalam negeri. Selain itu, instrumen

perpajakan juga ditujukan untuk mendorong investasi dan daya saing dunia usaha

melalui berbagai insentif perpajakan.

Selain pemberian insentif pajak, Pemerintah juga terus melakukan perbaikan

administrasi perpajakan, meningkatkan kepatuhan perpajakan, dan meyelaraskan

peraturan dengan kesepakatan internasional dengan menerapkan AEoI, EoI on

request dan country by country reporting serta Persetujuan Penghindaran Pajak

Berganda (P3B) dan Multilateral Instrument (MLI). Di sisi lain, Pemerintah

memperkuat pengawasan melalui joint audit antara Direktorat Jenderal Pajak dan

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam rangka pemeriksaan di bidang perpajakan.

Dari sisi Kepabeanan dan Cukai, upaya optimalisasi penerimaan perpajakan dari

Kepabeanan dan Cukai dilakukan antara lain melalui ekstensifikasi Barang Kena

Cukai (BKC) baru.

Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) diarahkan untuk mendorong

penerimaan dari sisi nonmigas mengingat fluktuasi perkembangan harga komoditas

yang tinggi dan lifting migas yang cenderung menurun. Dalam lima tahun terakhir,

kontribusi PNBP Nonmigas terhadap total PNBP terus meningkat, rata-rata sebesar

72,1 persen. Untuk mencapai target PNBP dalam RAPBN Tahun 2020, Pemerintah

akan melakukan berbagai upaya antara lain melalui penyempurnaan regulasi turunan

UU Nomor 9 tahun 2018, penguatan tata kelola dan peningkatan kualitas layanan

Kementerian/Lembaga kepada masyarakat. Selain itu, juga akan didukung melalui

peningkatan penerimaan dari pengelolaan Barang Milik Negara, peningkatan efisiensi

kinerja BUMN, dan peningkatan kinerja BLU.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa terkait target

pendapatan negara yang masih sangat moderat seperti tahun sebelumnya, padahal di

Page 28: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

27

tengah gencarnya Pemerintah melakukan kebijakan fiskal ekspansif maka pendapatan

negara harus bisa dipacu secara optimal agar tidak selalu tergantung pada pembiayaan

yang bersumber dari pinjaman maupun utang, dapat kami sampaikan beberapa hal

sebagai berikut.

Pada tahun 2020, Pemerintah menerapkan kebijakan fiskal ekspansif yang terarah

dan terukur untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah pelemahan

global. Di dalam RAPBN Tahun 2020 tingkat defisit dalam rasio terhadap Produk

Domestik Bruto dijaga rendah untuk menjaga keamanan dan keberlangsungan fiskal.

Pemerintah menyusun RAPBN secara hati-hati, realistis dan akuntabel sehingga

risiko ketidakpastian pendapatan negara dapat diminimalisir. Berbagai langkah

kebijakan fiskal dilakukan oleh pemerintah dalam upaya agar pendapatan negara

dapat dipacu secara optimal dan tidak selalu bergantung pada pembiayaan yang

bersumber dari pinjaman maupun utang. Kebijakan pemerintah tersebut antara lain

yakni target penerimaan perpajakan memperhatikan kondisi perekonomian global

dan domestik serta upaya reformasi perpajakan yang dilakukan baik dari sisi

kebijakan maupun administrasi. Reformasi perpajakan dilakukan untuk memperkuat

lembaga penerimaan perpajakan baik dari segi organisasi, database dan teknologi

informasi, penyederhanaan proses bisnis, dan perbaikan kualitas sumber daya

manusia. Kebijakan dan regulasi perpajakan dijaga sesuai kebutuhan untuk tetap

mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan keadilan serta menjaga level

playing field.

Di sisi lain, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kontribusi PNBP dalam APBN

terutama PNBP sektor nonmigas yang meliputi aspek penyempurnaan regulasi,

penguatan tata kelola dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan

umum PNBP yang akan ditempuh Pemerintah untuk mencapai target PNBP tahun

2020, antara lain: (i) Penyempurnaan tata kelola PNBP setelah ditetapkannya UU

Nomor 9 Tahun 2018 tentang PNBP; (ii) Pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang

optimal, efektif, dan efisien; (iii) Optimalisasi penerimaan dari pengelolaan BMN; (iv)

Peningkatan efisiensi kinerja BUMN; (v) Peningkatan kualitas layanan dan

penyesuaian tarif PNBP Pelayanan; dan (vi) Peningkatan kinerja pelayanan BLU yang

lebih profesional.

Pemerintah mengapresiasi dukungan dan masukan bagi Pemerintah terkait dengan

kinerja penerimaan perpajakan dan target penerimaan perpajakan 2020, serta upaya-

upaya pencapaiannya dari Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai

Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat

Nasional, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera, dan Fraksi Partai Nasdem. Menanggapi hal itu, Pemerintah

sependapat bahwa penerimaan perpajakan dalam APBN merupakan instrumen yang

Page 29: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

28

sangat krusial mengingat porsinya yang ditargetkan mencapai 83,8 persen dari total

penerimaan negara di tahun 2020.

Sejalan dengan pendapat tersebut, dapat disampaikan bahwa Pemerintah senantiasa

berusaha untuk menyusun APBN secara lebih prudent, realistis dan akuntabel

sehingga risiko shortfall perpajakan dapat diminimalisir yang pada akhirnya akan

membuat APBN menjadi lebih aman. Dalam menyusun target penerimaan

perpajakan, Pemerintah selalu mempertimbangkan kondisi perekonomian dengan

tetap menjaga iklim investasi dan daya saing. Kondisi perekonomian global dan

domestik masih memberikan tantangan yang akan mempengaruhi basis perpajakan.

Selain itu, volume perdagangan dunia dan fluktuasi harga komoditas terutama harga

minyak masih menjadi faktor eksternal yang sulit dikendalikan oleh pemerintah.

Pemerintah juga masih terus melanjutkan reformasi perpajakan baik dari sisi

kebijakan maupun administrasi sehingga mampu mendukung peningkatan

penerimaan perpajakan. Reformasi perpajakan tersebut didesain sejalan dengan

upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi sehingga tidak menimbulkan distorsi atau

kontra produktif.

Pemerintah menyadari bahwa penerimaan perpajakan dalam kurun waktu 2014-2017

mengalami penurunan pertumbuhan terutama akibat melemahnya harga komoditas

khususnya minyak dan batubara. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2014-

2018), pertumbuhan penerimaan perpajakan mengalami perlambatan dengan

pertumbuhan rata-rata 7,3 persen, sementara pada periode sebelumnya (2010-2014)

pertumbuhan perpajakan mencapai rata-rata 12,2 persen. Harga minyak dalam kurun

waktu 2014-2018 mencapai titik tertinggi di tahun 2018 sebesar US$67/barel.

Walaupun kinerja perpajakan tidak terlepas dari fluktuasi harga komoditas,

Pemerintah secara berkelanjutan telah melakukan penguatan basis perpajakan

terutama yang tidak terkait dengan komoditas sumber daya alam. Jika dilihat secara

lebih seksama maka pertumbuhan Pajak Non Migas masih cukup baik walaupun

belum optimal dalam memenuhi target dalam APBN. Tercatat pertumbuhan pajak

nonamigas dalam kurun waktu 2014-2018 mencapai sebesar 8,6 persen dengan

pertumbuhan PPh non migas rata-rata sebesar 10,6 persen dan PPN sebesar 7,0

persen. Di tahun 2018 penerimaan perpajakan mengalami peningkatan dipengaruhi

oleh kenaikan harga komoditas dunia, kondisi ekonomi domestik, dan dampak dari

kebijakan tax amnesty di tahun 2016-2017. Peningkatan ini diharapkan menjadi titik

balik meningkatnya penerimaan perpajakan di tahun-tahun mendatang.

Di tahun 2020 dalam NK dan RAPBN yang telah disampaikan, Pemerintah

mentargetkan penerimaan perpajakan akan tumbuh sebesar 13,3 persen atau sebesar

Rp1.861,8 triliun. Besaran tax ratio diperkirakan 11,5 persen. Target penerimaan

perpajakan dan tax ratio tersebut telah mempertimbangkan data historis realisasi

Page 30: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

29

perpajakan selama beberapa tahun terakhir, kebijakan pemerintah yang akan

dilakukan dalam optimalisasi penerimaan perpajakan, kelanjutan reformasi

perpajakan, dan kondisi terkini dari perekonomian baik global maupun domestik.

Untuk mengoptimalkan penerimaan perpajakan, Pemerintah akan terus berupaya

untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran seluruh masyarakat untuk secara

sukarela melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar. Guna

mendukung hal tersebut, Pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan

kualitas pelayanan perpajakan, penyuluhan, dan pengawasan perpajakan yang

didukung oleh perbaikan sistem informasi perpajakan yang up to date serta perbaikan

administrasi perpajakan. Wajib Pajak diberikan kemudahan pemenuhan kewajiban

perpajakan baik dari sisi administrasi (misalnya perluasan layanan perpajakan dan

peningkatan layanan pajak berbasis digital) dan sisi regulasi (salah satunya melalui

penyederhanaan aturan dan ketentuan perpajakan).

Selain itu, Pemerintah berusaha meningkatkan joint program yang dilaksanakan

DJA-DJP-DJBC dan DJP-DJPK-Pemda guna meningkatkan kepatuhan pelaksanaan

perpajakan program Pemerintah. Selanjutnya, program implementasi keterbukaan

informasi untuk tujuan perpajakan diwujudkan dalam bentuk peraturan perpajakan

untuk akses informasi keuangan guna meningkatkan upaya pengalian potensi dan

kepatuhan perpajakan. Implentasi keterbukaan informasi juga diselaraskan dengan

peraturan dan kesepakatan internasional berupa implementasi AEoI, EoI on request

dan CbC Reporting, P3B, serta MLI untuk meminimalkan terjadinya double taxation,

double non-taxation, dan terjadinya BEPS. Sementara ekstensifikasi barang kena

cukai baru salah satunya melalui cukai kantong plastik.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan penerimaan perpajakan tetap disesuaikan

dengan kapasitas perekonomian dan tetap memberikan insentif fiskal yang tepat bagi

peningkatan daya saing, investasi, dan ekspor. Dalam rangka menjaga iklim investasi

dan mendorong ekspor maka insentif tetap diberikan yaitu berupa mini tax holiday

dan insentif investment allowance. Insentif PPh terhadap UMKM juga diberikan

sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mendorong usaha kecil dan menengah.

Selain itu, untuk mendukung upaya penguatan daya saing SDM maka akan diberikan

fasilitas super deduction untuk kegiatan litbang dan vokasi.

Kebijakan perpajakan dalam mendorong perekonomian juga memiliki konsekuensi

terhadap pemungutan pajak. Dalam rangka meningkatkan daya saing dan investasi,

pemerintah memberikan berbagai fasilitas insentif terhadap sektor-sektor tertentu

dan aktifitas tertentu dalam perekonomian. Hal ini menyebabkan adanya potensi

penerimaan perpajakan yang tidak dapat dipungut secara optimal oleh Pemerintah.

Mulai tahun 2018, Pemerintah telah menyusun Laporan Belanja Perpajakan (tax

Page 31: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

30

expenditure report) sebagai transparansi fiskal, yang dapat dijadikan ukuran dari

porsi perpajakan yang tidak dipungut dalam rangka memberikan stimulus atau

insentif fiskal untuk memacu perekonomian dan memperbaiki kesenjangan.

Terkait dengan pernyataan dan masukan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia

Raya, Fraksi Partai Demokrat. Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi

Partai Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tentang

perlunya meningkatkan tax ratio yang cenderung stabil, walaupun secara nominal

penerimaan pajak terus meningkat setiap tahunnya, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pemerintah terus melakukan upaya peningkatan tax ratio melalui upaya peningkatan

kepatuhan wajib pajak yang diharapkan agar meningkatkan penerimaan pajak.

Strategi optimalisasi penerimaan pajak yang difokuskan pada kepatuhan wajib pajak

merupakan strategi multidimensi yang meliputi aktivitas penyuluhan dan kehumasan,

perbaikan pelayanan, pengawasan, dan penegakan hukum

Upaya pencapaian tax ratio sebesar 11,5 persen dalam RAPBN 2020 dilakukan melalui

penurunan tax gap, baik dari sisi administrasi maupun regulasi. Dalam

pelaksanaannya, optimalisasi penerimaan pajak tetap memperhatikan ekosistem

dunia usaha untuk menjaga daya saing dan investasi. Untuk mendukung tercapainya

tax ratio yang optimal, dibutuhkan basis kepatuhan pajak yang sifatnya voluntary

compliance (kepatuhan pajak sukarela) sehingga dapat menghasilkan penerimaan

pajak yang berkelanjutan (sustainable tax revenue). Di samping peningkatan

compliance, pemerintah juga tetap melaksanakan upaya peningkatan kepatuhan

wajib pajak berupa enforced compliance melalui rangkaian aktivitas pengawasan yang

terus disempurnakan dan penegakan hukum yang berkeadilan. Pelaksanaan enforced

compliance tersebut dilakukan dengan berlandaskan data valid dan penggunakan

teknologi informasi serta tata kelola) yang memadai. Kombinasi peningkatan

voluntary dan enforced compliance dalam jangka panjang diharapkan akan

menciptakan sustainable compliance yang pada akhirnya akan meningkatkan tax

ratio ke titik optimum.

Pemerintah sangat mendukung pendapat Fraksi Partai Nasdem terkait upaya

meningkatkkan penggunaan akses informasi data keuangan untuk memaksimalkan

potensi perpajakan. Hal ini telah diwujudkan diantaranya dalam bentuk aturan

perpajakan terkait keterbukaan akses informasi keuangan untuk kepentingan

perpajakan melalui penerbitan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2017 tentang

Penertapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2017

tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan, serta peraturan

pelaksanaannya berupa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73 tahun 2017 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri keuangan Nomor 70/PMK.03/2017 tentang

Page 32: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

31

Petunjuk Teknis Mengenai Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan

Perpajakan. Berdasarkan aturan tersebut diharapkan dapat meningkatkan informasi

dan basis data perpajakan sebagai dasar upaya penggalian potensi perpajakan ke

depannya. Upaya Pemerintah untuk melakukan optimalisasi penerimaan perpajakan

tersebut membutuhkan dukungan dan bantuan dari berbagai pemangku kepentingan,

khususnya dari Anggota Dewan yang terhormat sehingga tujuan untuk memenuhi

target penerimaan perpajakan dapat terlaksana.

Untuk memperkuat basis penerimaan perpajakan dan memperkuat peran pajak

dalam mendukung perekonomian maka saat ini telah dilakukan penyusunan

amandemen terhadap UU PPh dan PPN yang akan menyempurnakan kebijakan PPh

dan PPN baik dari sisi kebijakan maupun administrasi. Sejalan dengan itu,

Pemerintah juga secara simultan telah melakukan amandemen dan menerbitkan

beberapa peraturan perpajakan yang dapat mendukung optimalisasi perpajakan di

Indonesia. Sementara itu untuk mendukung adanya peningkatan kepatuhan

perpajakan maka Pemerintah telah melakukan penguatan administrasi perpajakan

baik dari sisi data, teknologi informasi, prosedur, dan proses bisnis. Proses perbaikan

tersebut tentu saja tidak dapat dilakukan serta merta dan langsung membuahkan

hasil. Reformasi perpajakan yang dilakukan Pemerintah merupakan upaya

berkelanjutan dengan tetap mempertimbangkan kondisi dunia usaha, iklim investasi,

dan situasi perekonomian global terkini. Pemerintah mengharapkan dukungan

sepenuhnya dari para anggota Dewan sehingga proses reformasi perpajakan bisa

berjalan dengan hasil yang optimal.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat bahwa perlu

dilakukannya evaluasi terhadap berbagai insentif perpajakan, dapat disampaikan

bahwa pemerintah selalu berusaha untuk dapat memberikan insentif secara adil,

selektif, dan terukur dengan memperhatikan daya saing usaha nasional. Kebijakan tax

expenditure ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap industri padat karya,

penciptaan lapangan kerja, penyelenggaraan kegiatan vokasi dan litbang, serta

bertujuan menumbuhkan investasi domestik.

Di tahun 2018, besarnya insentif perpajakan yang diberikan Pemerintah mencapai

Rp221,1 triliun atau sekitar 1,5 persen dari PDB. Dari jumlah tersebut sekitar 74

persennya yaitu Rp163,6 triliun dinikmati oleh kalangan UMKM dan rumah tangga.

Bentuk insentif tersebut antara lain berupa pengurangan tarif pajak, pembebasan

tarif, dan tidak dipungut pajaknya. Insentif perpajakan diwujudkan dalam berbagai

bentuk mencakup pemberian tax holiday, tax allowance, fasilitas dan kemudahan.

Perubahan aturan tax holiday yang dilakukan Pemerintah pada tahun 2018 lalu juga

Page 33: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

32

disambut baik oleh pelaku usaha, dari jumlah Wajib Pajak yang memanfaatkan

maupun nilai investasi yang direncanakan. Pemerintah juga telah memberikan

insentif perpajakan kepada berbagai sektor usaha termasuk UMKM dan masyarakat

berpendapatan menengah kebawah berupa penurunan tarif pajak menjadi 0,5 persen

di tahun 2018 (PP 23/2018).

Sebagai bentuk komitmen pelaksanaan transparansi terkait kebijakan insentif

perpajakan yang telah diberikan, Pemerintah sejak tahun 2018 telah menerbitkan

Laporan Belanja Perpajakan (tax expenditure report) dan akan diterbitkan secara

berkala setiap tahun. Pemerintah ke depan akan selalu melakukan monitoring dan

evaluasi atas efektifitas dan dampak kebijakan yang timbul dari pemberian insentif ini

pada perekonomian nasional maupun dampaknya terhadap masyarakat terutama

pelaku usaha.

Sehubungan dengan pandangan Fraksi Partai Amanat nasional dan Fraksi

Partai Keadilan Sejahtera terkait wacana pengurangan tarif PPh Badan yang akan

dilaksanakan oleh Pemerintah, perlu disampaikan bahwa Pemerintah saat ini sedang

melakukan kajian terkait dengan usulan penyesuaian besaran tarif PPh Badan dan

dampak kebijakan tersebut baik terhadap penerimaan pajak maupun terhadap

perekonomian secara umum. Upaya tersebut tidak lain sebagai langkah Pemerintah

dalam merespon perkembangan perekonomian dan tren perpajakan di dunia. Selain

itu, penyesuaian besaran tarif PPh Badan juga dimaksudkan untuk dapat menarik

investasi dalam jangka menengah panjang, mengingat saat ini Indonesia sangat

membutuhkan tumbuhnya investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

nasional. Dalam jangka panjang, diharapkan akan terjadi peningkatan penerimaan

perpajakan melalui tumbuhnya investasi dan ekonomi yang berkembang seiring

dengan perkembangan sektor usaha di Indonesia. Perubahan tarif PPh Badan akan

diajukan oleh Pemerintah kepada DPR dalam revisi Undang-Undang Pajak

Penghasilan, oleh karena itu Pemerintah sangat mengapresiasi dukungan penuh

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan dan Fraksi Partai Hati Nurani

Rakyat serta Anggota Dewan sekalian atas kebijakan penyesuaian tarif PPh Badan

yang akan ditempuh oleh Pemerintah.

Pemerintah mengapresiasi setinggi-tingginya atas dukungan penuh Fraksi Partai

Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai Amanat nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, atas upaya

Pemerintah dalam melanjutkan reformasi perpajakan. Reformasi perpajakan yang

digaungkan pada tahun 2017 merupakan kelanjutan dari upaya reformasi perpajakan

sejak tahun 1984. Pemerintah secara komprehensif telah menerbitkan perubahan atas

UU KUP, UU Pajak Penghasilan (PPh), UU Pajak Pertambahan Nilai (PPN), UU Pajak

Bumi dan Bangunan (PBB), UU Kepabeanan dan UU Cukai. Revisi ini merupakan

Page 34: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

33

upaya Pemerintah untuk mengakomodasi perkembangan ekonomi yang sedang

terjadi. Pada tahun 2019, upaya untuk memperbaiki peraturan perpajakan dilakukan

dengan mengajukan revisi UU perpajakan. Saat ini RUU KUP dan RUU Bea Materai

telah masuk dalam agenda Prolegnas. Sementara itu, RUU PPh dan RUU PPN masih

dalam proses penyusunan yang nantinya akan diajukan untuk masuk Prolegnas.

Pemerintah mengharapkan dukungan sepenuhnya dari para anggota Dewan untuk

dapat membahas dan menuntaskan amandemen UU perpajakan sehingga proses

reformasi perpajakan bisa berjalan dengan hasil yang optimal.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi Partai

Amanat Nasional, tentang optimalisasi implementasi Automatic Exchange of

Information (AEoI) melalui pemanfaatan pertukaran data guna menambah basis

pajak maupun penggalian potensi perpajakan. Implementasi AEoI ditujukan untuk

meminimalkan pajak berganda (double taxation), tidak dikenakannya pajak di negara

atau yurisdiksi manapun (double non-taxation), penggerusan basis pajak dan

pengalihan laba (base erosion and profit shifting/BEPS) seiring dengan

berkembangnya transaksi perusahaan afiliasi dan administrasi perpajakan

perusahaan multinasional.

Indonesia berkomitmen melaksanakan AEoI mulai tahun 2018 untuk data Common

Reporting Standard (CRS) Tahun Pajak 2017. Indonesia juga sudah memenuhi 4

persyaratan utama untuk implementasi AEoI, yaitu (1) dukungan peraturan

perundang-undangan dalam negeri (UU No. 9 Tahun 2017 dan PMK No.

19/PMK.03/2018) (2) dukungan perjanjian internasional (3) sistem transmisi data

untuk pertukaran ke lebih dari 54 negara dan (4) Indonesia telah lulus confidentiality

and data safeguards initial assessment pada tahun 2017 yang dilakukan oleh

OECD/Global Forum on Transparency and EOI for Tax Purposes. Mulai tahun 2020

dan setiap tahun setelahnya, akan dilaksanakan penilaian implementasi AEoI

terhadap semua negara yang berkomitmen oleh OECD/Global Forum on

Transparency and EOI for Tax Purposes. Tujuannya untuk memastikan bahwa

implementasi AEoI berjalan dengan efektif dan sesuai dengan standar internasional,

baik dari segi legal dan persyaratan teknis lainnya.

Diharapkan dengan impelemntasi AEoI ini Pemerintah memiliki data yang cukup,

memadai dan akurat sebagai bahan untuk menilai kebenaran SPT yang disampaikan

Wajib Pajak sehingga akan mendorong kepatuhan Wajib Pajak yang pada akhirnya

akan meningkatkan penerimaan pajak.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

tentang perlunya pemerintah melakukan penggalian potensi terhadap sektor-sektor

yang masih belum optimal dibanding potensi yang ada. Sektor-sektor tersebut

Page 35: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

34

utamanya adalah sektor-sektor yang pertumbuhannya masih di bawah pertumbuhan

PDB nya. Selain penggalian potensi pajak sektoral, penggalian potensi pajak tahun

2020 difokuskan pada pemanfaatan data keuangan dan optimalisasi implementasi

AEoI. Pemerintah juga menyepakati upaya untuk mengawasi pengenaan pajak di era

digital (e-commerce) guna menciptakan level playing field yang sama serta

mendukung ekonomi antara pelaku usaha konvensional dan pelaku usaha digital.

Sementara itu, terkait program tax amnesty (TA) yang menjadi pandangan Fraksi

Partai Amanat Nasional dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Pemerintah

sependapat bahwa kebijakan pelaksanaan TA merupakan salah satu tonggak dalam

reformasi perpajakan. Kebijakan ini akan menentukan arah kebijakan reformasi

selanjutnya. Pasca pelaksanaan TA diharapkan akan terjadi perbaikan basis data

pajak. Dengan semakin luasnya basis data pajak yang didapat dari adanya program

TA, akan digunakan untuk melakukan evaluasi tingkat kewajaran pembayaran pajak

oleh masyarakat. Penggunaan basis data juga meliputi aspek data WP yang tidak

mengikuti TA sebagai dasar penetapan kebijakan lanjutan pasca TA. Hal ini ditujukan

untuk meningkatkan kepatuhan kewajiban perpajakan masyarakat. Tentang adanya

efek crowding out, hal tersebut dinilai Pemerintah hanya akan terjadi untuk

sementara waktu setelah berakhirnya program TA. Data Wajib Pajak yang belum

bersedia mengikuti program TA akan digunakan oleh Pemerintah untuk merumuskan

kebijakan pajak berikutnya guna lebih meningkatkan kepatuhan pajak ke depannya.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa rasio

kepatuhan wajib pajak merupakan salah satu indikator untuk menilai keberhasilan

program pengampunan pajak. Secara nominal kepatuhan formal Wajib Pajak selalu

meningkat setiap tahunnya diiringi dengan pertumbuhan jumlah Wajib Pajak baru.

Peningkatan kepatuhan tersebut berarti pula membaiknya penegakan dua pilar dari

empat pilar utama kepatuhan yaitu kepatuhan pendaftaran, pelaporan, pembayaran

dan kebenaran isi laporan. Selanjutnya Pemerintah tetap perlu memastikan bahwa

tujuan akhir yaitu peningkatan kepatuhan material juga dapat terjaga dalam jangka

panjang.

Dapat juga kami sampaikan bahwa jumlah wajib pajak terdaftar sebagai bagian

integral dari sistem administrasi perpajakan terus meningkat dari tahun ke tahun

hingga mencapai 42 juta wajib pajak di tahun 2019. Dari 42 juta Nomor Pokok Wajib

Pajak (NPWP) yang tercatat dalam sistem administrasi Direktorat Jenderal Pajak,

sebanyak 38,7 juta diantaranya adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan 3,3 juta sisanya

merupakan Wajib Pajak Badan. Peningkatan jumlah wajib pajak terdaftar merupakan

indikator positif perbaikan cakupan sistem perpajakan dan perluasan basis pengenaan

pajak yang erat kaitannya dengan penerimaan pajak.

Page 36: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

35

Selain cakupan atau coverage wajib pajak, salah satu tolak ukur penilaian tingkat

kepatuhan adalah rasio pelaporan pajak atau yang digunakan adalah jumlah Surat

Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh) tiap tahunnya

dibandingkan dengan jumlah Wajib Pajak yang memiliki kewajiban untuk

menyampaikan SPT Tahunan PPh.

Rasio kepatuhan penyampaian SPT di Indonesia menunjukkan perkembangan yang

positif sejak tahun 2015. Kondisi ini tidak lepas dari kesuksesan program

Pengampunan Pajak atau yang lebih dikenal dengan Tax Amnesty pada Juli 2016

hingga Maret 2017. Sebelum program tax amnesty, rasio kepatuhan masih berada

pada level 60 persen pada tahun 2015 dan 2016; masing-masing sebesar 60,4 persen

dan 60,8 persen. Pada tahun 2017, terjadi lonjakan rasio kepatuhan yang signifikan

hingga mencapai 72,6 persen dan berlanjut di tahun 2018 dengan rasio kepatuhan

sebesar 71,1 persen. Pada 7 bulan pertama tahun 2019, rasio kepatuhan masih

menunjukkan tren yang positif dengan realisasi rasio sebesar 67,4 persen sehingga

sampai dengan akhir tahun fiskal 2019 pencapaian rasio kepatuhan diharapkan dapat

terjaga pada level 70 persen bahkan lebih baik lagi.

Perbaikan rasio kepatuhan merupakan kombinasi peningkatan kepatuhan sukarela

Wajib Pajak, perubahan perilaku kepatuhan pasca tax amnesty, dan penambahan

cakupan Wajib Pajak dalam sistem administrasi perpajakan. Tingkat kepatuhan pajak

yang semakin kuat, baik dari sisi jumlah Wajib Pajak Terdaftar maupun rasio

kepatuhan, merupakan fondasi dalam upaya pemerintah menciptakan sumber

penerimaan yang berkelanjutan (sustainable tax revenue) berdasarkan kepatuhan

pajak sukarela (voluntary tax compliance). Pemerintah juga menyampaikan apresiasi

atas dukungan penuh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dalam upaya

peningkatan kepatuhan wajib pajak maupun perbaikan dan penyempurnaan sistem

teknologi dan informasi perpajakan.

Pemerintah sangat mengapresiasi dukungan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

atas ekstensifikasi barang kena cukai (BKC) untuk mendorong kepabeanan dan cukai

mengingat hal tersebut sudah diupayakan oleh Pemerintah sejak beberapa tahun

sebelumnya. Pemerintah sejak tahun 2016 dalam arah kebijakan perpajakannya telah

menegaskan untuk melakukan ekstensifikasi BKC baru. Hal tersebut lebih

dikarenakan kewajiban Pemerintah untuk memberikan perlindungan atas kesehatan

masyarakat serta terjaganya kelestarian lingkungan hidup. Pemerintah selama ini

telah mengenakan cukai atas konsumsi rokok, etil alkohol dan minuman mengandung

etil alkohol. Saat ini Pemerintah mengupayakan untuk mengenakan cukai pada

kantong plastik guna mengurangi dampak ekternalitas negatif pemakaian kantong

plastik yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan hidup dan ekosistem, serta

kesehatan masyarakat secara umum. Ke depannya, dukungan dari Anggota Dewan

Page 37: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

36

sekalian sangat diharapkan oleh Pemerintah untuk dapat segera menerapkan aturan

terkait cukai kantong plastik tersebut, melalui pembahasan bersama antara Anggota

Dewan dengan Pemerintah dalam menerapkan Peraturan Pemerintah sebagai dasar

hukum pemungutan cukai atas kantong plastik.

Sebagai bentuk komitmen perlindungan Pemerintah bagi kesehatan masyarakat

khususnya generasi penerus bangsa, Pemerintah meningkatkan tarif cukai hasil

tembakau (CHT) guna mengendalikan konsumsi rokok oleh masyarakat. Upaya ini

tentu dilakukan dengan berbagi pertimbangan dan diskusi dampak atas kebijakan

yang ditempuh Pemerintah. Faktor tenaga kerja dalam industri rokok dan faktor

kesejahteraan petani tembakau menjadi salah satu pertimbangan Pemerintah dalam

pengambilan kebijakan penyesuaian tarif CHT. Selain itu, Pemerintah juga terus

menggalakkan program penertiban cukai rokok ilegal. Melalui program tersebut,

diharapkan industri rokok yang dirugikan oleh aktivitas ilegal penjualan rokok tanpa

cukai dapat tetap terjaga keberlangsungannya. Keseimbangan antara aspek kesehatan

serta perkembangan industri dan penyerapan tenaga kerja sangat diperhatikan oleh

Pemerintah berkaitan dengan kebijakan penyesuaian tarif rokok.

Sehubungan dengan pernyataan dan masukan terkait fokus perbaikan kinerja sektor

berbasis padat karya khususnya sektor perkebunan yang mendapat tekanan karena

kebijakan bea impor yang tinggi dari negara-negara di Eropa, kami sependapat

dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa sektor padat karya seperti

pertanian, pertambangan dan industri pengolahan merupakan penopang utama

penyerapan tenaga kerja sehingga perlu didukung penuh oleh Pemerintah.

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai juga melaksanakan

fungsi industrial assistance sehingga dapat tercipta kondisi industri nasional yang

kondusif dan berdaya saing.

Pada tahun 2020, beberapa kebijakan dalam mewujudkan kondisi tersebut

diantaranya melalui perbaikan dwelling time, fasilitas penyederhanaan regulasi lalu

lintas barang, pengembangan fasilitas Pusat Logistik Berikat (PLB), Tempat

Penimbunan Berikat (TPB), dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri

Kecil dan Menengah (KITE IKM) serta pemberian insentif penerapan sistem fasilitasi

tepat sasaran melalui fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP).

Menanggapi pernyataan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Partai

Demokrat terkait turunnya target PNBP dalam RAPBN tahun 2020 dapat kami

sampaikan beberapa hal sebagai berikut.

Pendapatan Negara khususnya yang bersumber dari PNBP pada tahun 2020

ditargetkan sebesar Rp359.280,1 miliar yang berarti tumbuh negatif 7,0 persen

dibandingkan outlook tahun 2019. Target tersebut dihitung dengan

Page 38: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

37

mempertimbangkan berbagai variabel ekonomi makro antara lain berupa indikator

harga minyak mentah Indonesia (ICP), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika

Serikat, dan lifting minyak bumi serta gas bumi, dan proyeksinya pada tahun 2020,

serta memperhatikan karakteristik masing-masing jenis PNBP dan kebijakan di

bidang PNBP yang akan ditempuh Kementerian/Lembaga. Penurunan target PNBP

tahun 2020 terutama dipengaruhi oleh tren menurunnya harga minyak (ICP) dan

lifting minyak bumi. Adapun faktor lain penurunan target PNBP dalam RAPBN tahun

2020 salah satunya berasal dari turunnya target Pendapatan dari Kekayaan Negara

(PKND). Target PKND tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 39,8 persen

dibandingkan outlook 2019. Dalam outlook 2019, PKND meliputi unsur laba bagian

Pemerintah dan surplus lembaga (BI, OJK, dan LPS). Lembaga-lembaga tersebut

melakukan tugas tertentu yang bersifat non profit, sehingga tidak pernah ditargetkan

menjadi sumber PNBP. Pada Mei 2019, terdapat setoran sisa surplus BI sebesar

Rp30,09 triliun, sebagai konsekuensi dari ketentuan yang diatur dalam Pasal 62

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dalam kaitannya dengan tugas dan

fungsi Bank Indonesia menjaga stabilitas moneter dan pengendalian inflasi.

Penerimaan dari sisa surplus Bank Indonesia sifatnya insidentil dan penerimaannya

tidak dapat ditargetkan, yang tidak terjadi pada tahun sebelumnya. Penurunan target

2020 disebabkan karena potensi PKND hanya dihitung dari bagian laba BUMN.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Demokrat bahwa perlu membuat terobosan

dalam peningkatan PNBP selain dari sektor SDA dapat dijelaskan sebagai berikut.

Optimalisasi sektor SDA mempunyai beberapa keterbatasan yang disebabkan oleh

(1) ketergantungan dengan faktor eksternal yang sulit dikendalikan Pemerintah, yaitu

harga minyak mentah Indonesia, harga mineral batubara, dan nilai tukar Rupiah

terhadap Dolar Amerika; (2) lifting minyak dan gas yang cenderung menurun secara

alamiah; serta (3) harus memperhatikan kelestarian lingkungan.

Seperti yang telah diketahui bersama, PNBP terdiri dari empat kelompok yaitu

penerimaan SDA, Kekayaan Negara Dipisahkan (Dividen Bagian Pemerintah), PNBP

Lainnya, dan Pendapatan BLU. Dari keempat komponen tersebut, penerimaan SDA

masih memberikan kontribusi terbesar. PNBP SDA terutama SDA migas, merupakan

jenis PNBP yang sangat dipengaruhi oleh asumsi indikator ekonomi, terutama harga

minyak dan lifting migas. Perubahan pada kedua indikator tersebut akan berdampak

langsung terutama pada penerimaan PNBP SDA migas. Di dalam target PNBP tahun

2020, penerimaan SDA diperkirakan meningkat relatif kecil dibandingkan outlook

tahun 2019. Adapun terkait target pendapatan kekayaan negara dipisahkan tahun

2020 yang lebih rendah 39,8 persen dibandingkan outlook APBN 2019, dapat kami

sampaikan bahwa Pemerintah menerapkan kebijakan pay out ratio yang tepat untuk

Page 39: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

38

mendukung penguatan permodalan BUMN sehingga target pendapatan dari kekayaan

negara yang dipisahkan pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp79.681,2 miliar atau

lebih tinggi 76,8 persen dari tahun 2018. Peningkatan setoran dividen ini antara lain

disebabkan oleh masih membaiknya kinerja BUMN dan penerimaan dari sisa surplus

BI pada beberapa BUMN.

Selain itu, Pemerintah juga sepakat dengan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

bahwa untuk mengantisipasi penurunan PNBP tahun 2020 agar segera mempercepat

penyelesaian peraturan turunan UU No. 9 Tahun 2018 tentang PNBP. Disahkannya

undang-undang tersebut akan memberikan dampak positif terhadap optimalisasi dan

perbaikan tata kelola PNBP melalui peningkatan kepatuhan pengelola PNBP dan

wajib bayar PNBP, penajaman obyek PNBP sebagai dasar penggalian potensi PNBP,

dan penguatan fungsi budgetary dan regulatory PNBP sebagai alat kebijakan

Pemerintah dalam menstimulus perekonomian dan mendorong kesejahteraan

masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, implementasi UU No. 9 Tahun 2018

tentang PNBP akan diperkuat dengan regulasi pelaksanaan dalam bentuk peraturan

pemerintah dan peraturan menteri. Pemerintah terus berupaya menyelesaikan 4

(empat) Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai peraturan pelaksanaan UU

dimaksud. Keempat RPP dimaksud meliputi Pengelolaan PNBP, Tata Cara Penetapan

Tarif atas Jenis PNBP, Tata Cara Pemeriksaan PNBP, dan Tata Cara Pengajuan dan

Penyelesaian Keberatan, Keringanan, dan Pengembalian PNBP. Pada tahun 2020,

peraturan pemerintah pelaksanaan Undang-Undang PNBP diharapkan dapat

diimplementasikan sesuai amanah dalam pasal 72 UU No. 9 Tahun 2018 tentang

PNBP.

Terkait upaya peningkatan PNBP dari pelayanan publik dan sumbangsih BUMN,

secara historis keduanya mempunyai kecenderungan meningkat setiap tahun. Upaya

optimalisasi PNBP dari pelayanan publik sangat dipengaruhi oleh kebijakan tarif.

Pemerintah harus senantiasa mempertimbangkan dampak pengenaan terhadap

masyarakat, dunia usaha, dan sosial budaya; biaya penyelenggaraan layanan; aspek

keadilan; dan kebijakan pemerintah seperti kebijakan terkait hubungan atau

perjanjian internasional.

Menanggapi pernyataan dari Fraksi Partai Demokrat mengenai peningkatan

sumbangsih BUMN dalam menyumbang PNBP dan perlunya pemerintah

mengupayakan peningkatan efisiensi BUMN dengan mempertimbangkan cashflow

dan kemampuan keuangan BUMN, kiranya dapat jelaskan bahwa dalam penetapan

target PNBP yang berasal dari setoran dividen bagian Pemerintah atas laba BUMN

telah dilakukan secara cermat, dengan mempertimbangkan kemampuan pendanaan

perusahaan, terutama tingkat solvabilitas dan kemampuan BUMN dalam mendanai

investasi yang menguntungkan dalam rangka menjaga keberlangsungan usaha.

Page 40: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

39

Selanjutnya dalam rangka efiesensi BUMN, beberapa langkah strategis telah

dilakukan Pemerintah antara lain melalui kebijakan holding BUMN, membangun

sinergi BUMN dengan tujuan value creation dan meningkatkan kemandirian BUMN

melalui peningkatan kapasitas BUMN, meningkatkan leverage dan efisiensi

operasional BUMN.

Adapun, selain dari bagian Pemerintah atas laba BUMN, sumbangsih BUMN terhadap

penerimaan negara juga melalui penyetoran pajak. Laba bagian Pemerintah atas laba

BUMN menjadi bagian PNBP sektor Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan

(PKND). Secara umum, prinsip yang digunakan Pemerintah dalam mengelola PKND

adalah dengan mempertimbangkan kebutuhan investasi dan kondisi keuangan badan

usaha, operasional lembaga, dan kebijakan Pemerintah. Selama periode 2015-2019,

kinerja BUMN terus mengalami perkembangan yang positif, baik dari sisi aktiva,

ekuitas, pendapatan maupun laba usaha. Hal tersebut menunjukkan bahwa secara

umum, BUMN mampu mengatasi tekanan kondisi perekonomian global. Sebagai

dampak dari perkembangan positif kinerja BUMN, kontribusi BUMN terhadap APBN

dalam periode 2015-2019, khususnya dari pembayaran dividen terus mengalami

peningkatan. Dalam periode tersebut, kontribusi BUMN dari pembayaran dividen

terhadap PNBP meningkat rata-rata sebesar 14,9 persen per tahun. Sehubungan

dengan hal tersebut, kebijakan teknis Pendapatan KND tahun 2020 yang ditempuh

Pemerintah untuk mendapatkan hasil yang optimal adalah dengan peningkatan

efisiensi dan efektivitas kinerja BUMN guna menghasilkan laba bersih yang lebih

besar. Kebijakan ini ditempuh antara lain dengan meningkatkan profitabilitas dan

likuiditas perusahaan terutama dengan mempertimbangkan kemampuan pendanaan,

menjaga persepsi investor, dan mempertimbangkan regulasi serta covenant yang

mengikat BUMN.

Menanggapi pernyataan Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai NasDem terkait target PNBP tahun 2020

sebesar Rp359,3 triliun atau turun dibanding dengan dengan PNBP pada APBN tahun

2019 yang besarnya Rp378,3 triliun, dapat kami sampaikan sebagai berikut.

Hal ini dilatarbelakangi kinerja PNBP tahun 2018 yang mencapai Rp409,3 triliun,

melebihi target APBN 2018 dan tumbuh cukup tinggi dibanding tahun 2017 yang

mencapai Rp311,2 triliun. Namun demikian, perlu kami sampaikan perbedaan kondisi

tahun 2018 dibandingkan perkiraan pada tahun 2020. Pada tahun 2020, kondisi

fundamental yang mempengaruhi PNBP utamanya PNBP SDA diperkirakan tidak

setinggi tahun 2018. Beberapa faktor fundamental tersebut antara lain, pertama, ICP

tahun 2018 mencapai angka tertinggi rata-rata setahun US$67,5/bbl (naik

US$17,6/bbl dibandingkan tahun 2017). Peningkatan setinggi ini diperkirakan tidak

akan terjadi tahun 2020, mengingat outlook di tahun 2019 hanya US$63/bbl (hampir

Page 41: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

40

sama dengan realisasi rata-rata dalam semester I-2019). Bahkan harga komoditas ke

depan diperkirakan cenderung menurun ditengah kondisi ekonomi dan politik global

yang kurang kondusif. Perkiraan ICP yang terlalu tinggi dengan tujuan untuk

meningkatkan pendapatan negara memiliki risiko fiskal apabila tidak tercapai. Untuk

itu, perkiraan ICP pada tahun 2020 sebesar US$65 dinilai cukup realistis dan berhati-

hati. Kedua, faktor fundamental lainnya adalah produksi migas terutama minyak

bumi yang cenderung menurun. Meskipun PNBP tahun 2017 dan 2018 meningkat,

produksi minyak bumi justru mengalami penurunan. Peningkatan PNBP pada periode

tersebut salah satunya dipicu oleh peningkatan harga ICP dan sedikit peningkatan

pada gas bumi. Oleh karena itu, perkiraan produksi migas tahun 2020 yang menjadi

asumsi PNBP 2020 cukup rasional dalam jangka pendek dengan memperhatikan

kondisi terkini dan upaya yang dilakukan dalam satu tahun tersebut. Ketiga, nilai

tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika tahun 2020 diperkirakan sedikit mengalami

depresiasi dibandingkan tahun sebelumnya (Rp14.247 tahun 2018 menjadi Rp14.250

pada outlook 2019). Penetapan kurs nilai tukar yang terlalu rendah (terdepresiasi)

memang dapat meningkatkan PNBP, namun ini harus dilakukan secara lebih berhati-

hati.

Selain faktor fundamental, capaian PNBP juga dapat dipengaruhi input penerimaan

yang tidak bersifat sustain yang terjadi setiap tahun, seperti penerimaan surplus BI,

signature bonus, dan sebagainya. Adanya penerimaan sejenis ini akan mempengaruhi

peningkatan PNBP yang sangat signifikan. Oleh karena itu, penerimaan seperti ini

perlu dipertimbangkan untuk tidak selalu diperhitungkan/direncanakan. Akibatnya,

peningkatan target PNBP 2020 perlu benar-benar berasal dari jenis PNBP yang

sumbernya bersifat fundamen dan terus berkelanjutan terjadi setiap tahun. Oleh

sebab itu, target RAPBN 2020 sebesar Rp359,3 triliun tersebut dinilai cukup realistis

dan hati-hati. Meskipun demikian, dorongan upaya peningkatan target PNBP ini

menjadi perhatian agar dalam implementasinya dapat menghasilkan PNBP yang lebih

tinggi.

Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kontribusi PNBP dalam

APBN terutama dengan memberikan perhatian khusus penguatan fundamental PNBP

sektor nonmigas, meliputi 3 (tiga) aspek, yaitu penyempurnaan regulasi, penguatan

tata kelola dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kebijakan umum PNBP

yang akan ditempuh Pemerintah untuk mencapai target PNBP tahun 2020, antara

lain: (i) Penyempurnaan tata kelola PNBP setelah ditetapkannya UU Nomor 9 Tahun

2018 tentang PNBP; (ii) Pengelolaan dan pemanfaatan SDA yang optimal, efektif, dan

efisien; (iii) Optimalisasi penerimaan dari pengelolaan BMN; (iv) Peningkatan

efisiensi kinerja BUMN; (v) Peningkatan kualitas layanan dan penyesuaian tarif PNBP

Pelayanan; dan (vi) Peningkatan kinerja pelayanan BLU yang lebih profesional.

Page 42: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

41

Adapun beberapa Kementerian/Lembaga yang diharapkan dapat berkontribusi besar

dalam pencapaian target PNBP Lainnya tahun 2020 antara lain Kementerian

Komunikasi dan Informatika Rp17.536,2 miliar, Kepolisian Negara RI Rp10.392,4

miliar, Kementerian Perhubungan Rp7.286,4 miliar, Kementerian Hukum dan HAM

Rp3.525,5 miliar, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Rp2.338,3

miliar, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN Rp2.364,5 miliar.

Sementara itu, menanggapi Fraksi Partai Amanat Nasional terkait dengan

pelayanan BLU Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan BLU

kepada masyarakat, dapat kami sampaikan, bahwa Badan Layanan Umum (BLU)

merupakan instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan

pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual

tanpa mengutamakan keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan

pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Dalam upaya mengoptimalkan pendapatan

BLU, Pemerintah tetap mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan

peningkatan pelayanan. Sebagaimana diketahui, sampai dengan 31 Desember 2018,

terdapat 217 satuan kerja pemerintah yang tersebar pada 20 Kementerian/Lembaga

yang telah ditetapkan menjadi BLU. Ditinjau dari jenis layanannya, sebagian besar

BLU dimaksud bergerak di bidang penyediaan barang dan jasa, terutama bidang

pendidikan dan kesehatan, yaitu lebih dari 50 persen dari total BLU.

Dalam periode 2015-2019, pendapatan BLU terus mengalami peningkatan, dengan

pertumbuhan rata-rata sebesar 9,4 persen per tahun. Dalam APBN tahun 2019

pendapatan BLU ditargetkan sebesar Rp47.884,5 miliar atau lebih rendah 13,1 persen

bila dibandingkan tahun 2018. Pendapatan BLU dalam RAPBN tahun 2020

ditargetkan mencapai sebesar Rp56.691,6 miliar atau meningkat 11,9 persen dari

outlook dalam APBN tahun 2019. Kenaikan tersebut terutama disebabkan

peningkatan kapasitas dan kualitas layanan BLU, penyesuaian tarif BLU, dan

bertambahnya jumlah satker BLU.

Pemerintah akan berupaya mencapai target pendapatan BLU tahun 2020 melalui

berbagai kebijakan teknis, antara lain dengan: (i) mendorong peningkatan kinerja

pendapatan BLU dan investasi kas BLU melalui Peraturan Menteri Keuangan No.

82/PMK.05/2018 tentang Pengelolaan Kas dan Investasi BLU, yang mendorong BLU

untuk mengelola kas yang dimiliki berupa investasi jangka pendek pada instrumen

investasi dengan risiko rendah sehingga hasil pengelolaannya dapat menambah

pendapatan bagi BLU, (ii) memperkuat tata kelola untuk mengawal peningkatan

kinerja BLU melalui penerapan tata kelola BLU yang lebih baik/Good BLU

Governance (GBG), dan (iii) memordenisasi pengelolaan BLU melalui pemanfaatan

IT untuk meningkatkan kinerja layanan BLU.

Page 43: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

42

Terkait dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera agar Pemerintah

terus melakukan pembenahan dan optimalisasi PNBP Sumber Daya Alam, dapat kami

sampaikan bahwa dalam rangka optimalisasi PNBP khususnya PNBP SDA,

pemerintah melakukan beberapa upaya antara lain:

(i) Perbaikan di sisi regulasi

Perbaikan regulasi terkait pengelolaan PNBP SDA antara lain regulasi terkait

pemungutan PNBP minerba, yaitu pemungutan PNBP dilakukan sebelum

pengapalan, review harga patokan secara periodik, review atas tarif PNBP,

termasuk review atas biaya-biaya yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang

PNBP.

(ii) Perbaikan di sisi administrasi

Perbaikan administrasi dengan sistem berbasis teknologi informasi (IT) terkait

pengelolaan PNBP antara lain melalui pengintegrasian sistem pemungutan PNBP

Kementerian/Lembaga (seperti ePNBP Minerba, SIPEPI Perikanan, dan SI PNBP

Kehutanan) dengan Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI) di Kementerian

Keuangan.

(iii) Peningkatan pengawasan

Sesuai amanat dalam Pasal 46 UU 9 Tahun 2018 tentang PNBP, akan dilakukan

penguatan fungsi pengawasan oleh Menteri Keuangan. Saat ini sedang disusun

RPP turunan UU PNBP yang mengatur hal tersebut secara lebih rinci.

Seiring dengan hal tersebut, saat ini juga telah dilakukan penguatan sinergi di internal

Kementerian Keuangan (DJA-DJP-DJBC) dalam rangka pengawasan PNBP,

diantaranya melalui kegiatan joint analisis dan joint proses bisnis, serta sinergi

dengan kementerian terkait (seperti Kementerian ESDM dan Kementerian

Perhubungan).

Menanggapi pernyataan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai optimalisasi

BUMN, dapat kami sampaikan bahwa pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan

terdiri atas pendapatan dari bagian pemerintah atas laba BUMN dan pendapatan dari

kekayaan negara dipisahkan lainnya. Pendapatan dari bagian pemerintah atas laba

BUMN merupakan kontributor terbesar dalam akun pendapatan dari kekayaan

negara dipisahkan tersebut, sedangkan pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan

lainnya antara lain dapat berasal dari sisa surplus Bank Indonesia (BI), pendapatan

dari surplus Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pendapatan dari surplus Lembaga

Penjaminan Simpanan (LPS).

Page 44: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

43

Dalam periode 2015-2019, kontribusi BUMN terhadap APBN, khususnya dari

pembayaran dividen BUMN terus mengalami peningkatan. Dalam periode tersebut,

kontribusi BUMN dari pembayaran dividen terhadap PNBP meningkat rata-rata

sebesar 14,9 persen per tahun. Sejalan dengan hal tersebut, target pendapatan bagian

laba BUMN juga meningkat dari Rp36.956,5 miliar (2015) menjadi Rp45.589,3 miliar

(2019). Pemerintah tetap menerapkan kebijakan pay out ratio yang tepat untuk

mendukung penguatan permodalan BUMN sehingga proyeksi pendapatan dari

kekayaan negara dipisahkan pada tahun 2019 diperkirakan mencapai Rp79.681,2

miliar atau lebih tinggi 74,8 persen dari target APBN tahun 2019. Peningkatan setoran

PNBP dari pengelolaan kekayaan negara dipisahkan antara lain disebabkan masih

baiknya kinerja BUMN dan adanya penerimaan dari sisa surplus BI.

Dalam RAPBN tahun 2020, pendapatan dari kekayaan negara dipisahkan ditargetkan

sebesar Rp48.000,0 miliar atau lebih rendah 39,8 persen dibandingkan outlook APBN

tahun 2019. Kondisi tersebut disebabkan dalam outlook APBN tahun 2019 terdapat

penerimaan dari sisa surplus BI sebesar Rp30.091,9 miliar, sedangkan pada tahun

2020 jenis penerimaan sisa surplus BI tidak ditargetkan dalam RAPBN tahun 2020.

Dari target 2020 tersebut, pendapatan dari bagian pemerintah atas laba BUMN

perbankan direncanakan sebesar Rp20.760,4 miliar dan pendapatan dari bagian

pemerintah atas laba BUMN nonperbankan direncanakan sebesar Rp27.239,6 miliar.

Sementara itu, dalam penentuan target bagian pemerintah atas laba BUMN,

Pemerintah melakukan dengan mempertimbangkan manfaat optimal bagi negara.

Dari sisi BUMN, penentuan besaran target tersebut telah memperhatikan

profitabilitas BUMN, terutama untuk beberapa BUMN yang termasuk dalam

kelompok BUMN kontributor dividen terbesar. Selain itu, penentuan target bagian

pemerintah atas laba BUMN tersebut juga dilakukan dengan tetap memperhatikan

kemampuan pendanaan perusahaan terutama tingkat solvabilitas dan kemampuan

BUMN dalam mendanai investasi yang menguntungkan dalam rangka menjaga

keberlangsungan usaha, agar tidak akan menurunkan nilai pasar BUMN yang

terdaftar di bursa saham serta tidak melanggar regulasi atau perjanjian (covenant)

yang mengikat BUMN.

Dengan demikian, Pemerintah terus mensinergikan dua aspek kepentingan guna

menyeimbangkan antara kebutuhan sumber dana APBN dengan rencana kerja dan

kesinambungan (sustainability) usaha BUMN. Sebagai katalisator pembangunan,

BUMN perlu didorong berperan aktif dalam mewujudkan program prioritas

pemerintah dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan

ketimpangan ekonomi nasional, melalui keterlibatannya dalam pembangunan di

bidang infrastruktur, konektivitas, energi, pangan, dan inklusi keuangan.

Page 45: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

44

Pemerintah sepakat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera untuk

melakukan optimalisasi dividen (laba bagian Pemerintah) dan pengelolaan aset

Pemerintah di daerah. Dalam melakukan optimalisasi dividen, terdapat beberapa hal

yang mempengaruhi capaian target dividen, antara lain: (i) Hasil kesepakatan dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang memutuskan dalam tahun berjalan

perusahaan akan melakukan investasi sehingga ada laba ditahan atau keuntungan

dibagikan kepada pemilik saham; (ii) Kebijakan holding terhadap BUMN yang

bergerak di sektor yang sama, pada awal berlakunya konsolidasi (holding) BUMN

belum bisa menyampaikan dividen yang sama besar dengan sebelum dikonsolidasi;

serta (iii) Penugasan Pemerintah, BUMN yang mendapat penugasan menahan laba

untuk digunakan kembali sebagai modal melakukan usaha.

Untuk itu, kebijakan yang diambil untuk menetapkan dividen bagian Pemerintah

tetap memperhatikan kemampuan BUMN dalam mendanai investasi yang

menguntungkan untuk menjaga keberlangsungan usaha, dengan

mempertimbangkan: (i) Profitabilitas dan likuiditas perusahaan, terutama

mempertimbangkan tingkat laba dan kemampuan pendanaan; (ii) Menjaga persepsi

investor yang dapat berpotensi menurunkan nilai pasar BUMN yang terdaftar di bursa

saham; (iii) Regulasi dan covenant yang mengikat BUMN; dan (iv) BUMN sebagai

agen pembangunan, dimana penetapan dividen lebih selektif untuk menyeimbangkan

antara kebutuhan APBN dengan pelaksanaan program dan kesinambungan usaha

BUMN.

Adapun untuk optimalisasi pengelolaan BMN, pengelolaannya terbagi menjadi dua

objek utama yaitu pengelolaan BMN yang berada pada Pengguna Barang

(Kementerian/Lembaga) dan pengelolaan BMN yang berada pada Pengelola Barang.

Untuk mengoptimalkan pemanfaatan BMN dalam rangka peningkatan PNBP,

Pemerintah akan menempuh kebijakan antara lain: (i) meningkatkan pemanfaatan

BMN (sewa, Kerjasama Pemanfaatan/KSP, Bangun Serah Guna/Bangun Guna Serah,

dan Kerjasama Penyediaan Infrastruktur/KSPI) melalui simplifikasi mekanisme

pemanfaatan BMN dengan mereduksi hambatan-hambatan yang saat ini masih

terjadi; serta (ii) memetakan dan menginventarisasi BMN pada K/L dengan lebih

mengintensifkan proses pengawasan dan pengendalian BMN.

C. BELANJA NEGARA

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi

Partai Gerakan Indonesia Raya terkait pemanfaatan belanja negara secara

optimal, termasuk peningkatan alokasi belanja barang yang bersifat produktif untuk

meningkatkan kualitas dan efektivitas belanja Negara. Pemerintah menyadari bahwa

Page 46: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

45

belanja memerlukan dukungan fiskal yang memadai. Oleh karena itu, pemerintah

senantiasa mengupayakan perluasan ruang fiskal, baik melalui upaya peningkatan

pendapatan maupun dengan mengefisiensikan belanja-belanja yang bersifat kurang

produktif, yang diikuti upaya untuk tetap selalu memfokuskan pada anggaran belanja

program prioritas nasional. Untuk itu, Pemerintah menggunakan perhitungan value

for money (VFM) dalam membelanjakan anggaran. Perhitungan VFM tersebut

bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan

yang diberikan tepat sasaran; meningkatkan mutu pelayanan publik; dan

menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya

penghematan dalam penggunaan input.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya bahwa

Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan alokasi belanja barang yang bersifat

produktif agar APBN dapat terserap secara efisien dan berdampak kepada

peningkatan pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, Pemerintah tetap akan melanjutkan

pembatasan belanja barang yang kurang produktif seperti perjalanan dinas, rapat-

rapat, dan sejenisnya.

Terkait penyerapan belanja, Pemerintah terus berupaya untuk melakukan perbaikan

sistem dan perencanaan anggaran agar dokumen dan persyaratan yang diperlukan

dalam pencairan DIPA dapat direncanakan jauh sebelum anggaran tersebut

diberlakukan. Dari sisi regulasi, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah

Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN, yang diantaranya

mengatur bahwa proses pelelangan pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan

sebelum tahun anggaran dimulai, setelah RKA-K/L disetujui oleh DPR. Dengan

demikian, K/L sudah dapat melakukan perikatan kontrak dan pencairan dana DIPA

dari sejak awal tahun anggaran. Dari sisi implementasi, diperlukan komitmen

bersama dari seluruh pemangku kepentingan termasuk aparat pemeriksa internal dan

eksternal, serta sosialisasi masif agar dicapai kesamaan persepsi oleh semua pihak

sehingga Pejabat Pengadaan Barang/Jasa dapat menjalankan tugasnya dengan

prinsip good governance.

Dari sisi waktu penarikan anggaran, Pemerintah telah menerbitkan peraturan

mengenai Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan

Kas untuk penyempurnaan aturan, sistem dan prosedur yang terkait dengan

penganggaran dan pelaksanaan APBN sehingga penyerapan anggaran lebih

terstruktur dan terjadwal serta tidak menumpuk di kuartal III s/d IV. Untuk itu,

pelaksanaan anggaran pada Kementerian/Lembaga diharapkan dapat lebih baik dan

terarah dalam menyusun perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan APBN, serta

meningkatkan sinkronisasi proses pengadaan barang/jasa dengan pelaksanaan

kegiatan dengan pencairan dananya.

Page 47: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

46

Menanggapi pernyataan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera agar Pemerintah

melakukan penajaman atas belanja negara dan meningkatkan alokasi belanja yang

bersentuhan langsung kepada rakyat kecil dapat disampaikan penjelasan sebagai

berikut.

Pemerintah senantiasa berupaya melindungi masyarakat, khususnya kelompok

masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, dari risiko sosial dan ekonomi.

Pemerintah berupaya agar perlindungan sosial mampu menjangkau setiap warga

negara Indonesia pada setiap fase kehidupan, sejak dalam fase embrio sampai dengan

kematian. Lebih lanjut, integrasi dan sinergi antar program terus ditingkatkan baik

efisiensi maupun ketepatan sasarannya. Peningkatan efisiensi akan mendukung

kemampuan fiskal dalam menjaga keberlangsungan program bantuan sosial.

Sementara itu perbaikan ketepatan sasaran diharapkan mampu membantu

menurunkan angka kemiskinan serta mengurangi kesenjangan pendapatan secara

signifikan. Salah satu bentuk peningkatan kualitas perlindungan sosial dalam RAPBN

tahun 2020 adalah melalui Kartu Sembako.

Dalam tahun 2020, penguatan program perlindungan sosial yang komprehensif bagi

seluruh masyarakat menjadi salah satu fokus belanja sebagai upaya mendukung

peningkatan kualitas SDM. Hal ini sejalan dengan salah satu prioritas nasional

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2020 yaitu pembangunan manusia dan

pengentasan kemiskinan, dengan program prioritas perlindungan sosial dan tata

kelola kependudukan. Penguatan perlindungan sosial tersebut dilakukan melalui: (1)

skema perlindungan sosial yang komprehensif berdasarkan siklus kehidupan, (2)

sinergi antarprogram, (3) memastikan ketepatan sasaran yang didukung basis data

terpadu. Penguatan tersebut diharapkan dapat berdampak positif berupa peningkatan

daya beli masyarakat, produktivitas, dan kualitas SDM yang pada akhirnya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program perlindungan sosial menyasar 40

persen penduduk dengan status ekonomi terendah. Untuk memastikan ketepatan

sasaran, Pemerintah menggunakan sistem yang dapat digunakan untuk perencanaan

program dan mengidentifikasi nama dan alamat calon penerima bantuan sosial, baik

rumah tangga, keluarga maupun individu berdasarkan pada kriteria-kriteria sosial-

ekonomi yang kemudian disebut Basis Data Terpadu.

Berbagai upaya penguatan program perlindungan sosial menunjukkan hasil yang

cukup baik yang tercermin dari membaiknya indikator kesejahteraan. Tingkat

kemiskinan menunjukan tren yang menurun dalam 5 tahun terakhir dari 11,2 persen

pada 2015 dan mencapai single digit 9,4 persen pada 2019. Rasio Gini sebagai

indikator ketimpangan menunjukkan penurunan dari 0,408 pada 2015 menjadi 0,382

pada 2019. Capaian tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah untuk program

perlindungan sosial dan bantuan untuk masyarakat miskin/daerah tertinggal.

Page 48: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

47

Dukungan tersebut diberikan melalui berbagai program, yaitu: (1) Program Keluarga

Harapan (PKH), (2) bantuan pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar, (3) bantuan

beasiswa untuk mahasiswa melalui bidikmisi, (4) bantuan sosial pangan, (5) bantuan

iuran bagi rakyat miskin untuk jaminan kesehatan (PBI JKN), (6) subsidi (di luar

subsidi pajak), (7) dana desa, dan (8) program pembiayaan ultra mikro.

Dalam kurun waktu 2015-2019, alokasi anggaran perlindungan sosial sebagaimana

program-program tersebut di atas tumbuh rata-rata 10,5 persen, yaitu dari

Rp247.560,6 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp369.092,61 miliar pada tahun 2019.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat terkait

pentingnya peran Pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi. Dalam menjaga

kestabilan di tengah gejolak global, Pemerintah akan mengoptimalkan peran dari

semua instrument kebijakan yang ada, baik moneter, fiskal, tenaga kerja, riil, sektor

keuangan, maupun perdagangan internasional. Sinergi kebijakan-kebijakan tersebut

akan terus dilakukan dan ditingkatkan untuk mendukung stabilitas perekonomian

dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Melalui RAPBN 2020, Pemerintah berusaha mewujudkan stabilitas ekonomi melalui

fokus pembangunan pada sumber daya manusia dan infrastruktur. Sumber daya

manusia merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan memberi peran

penting dalam mendorong pembangunan. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur

juga memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dan

produktivitas perekonomian, melancarkan distribusi barang dan jasa, mitigasi

urbanisasi yang tinggi serta perannya dalam menurunkan tingkat kemiskinan.

Dengan sumber daya manusia yang sehat dan infrastruktur yang baik, tingkat

produktivitas diharapkan dapat meningkat dan akan memperbaiki kesejahteraan

masyarakat secara keseluruhan.

Pemerintah mengapresiasi pandangan Fraksi Partai NasDem terhadap atas

kinerja pembangunan lima tahun terakhir. Capaian tersebut juga tidak lepas dari

peran DPR. Kinerja pembangunan ekonomi pada lima tahun terakhir disertai dengan

pencapaian dan rencana pembangunan infrastruktur ke depan diharapkan mampu

memberikan pondasi yang kuat untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Sehingga

peran Pemerintah melalui kualitas belanja negara yang baik dapat bermanfaat

sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.

Pemerintah setuju dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera agar

belanja negara memberikan stimulus pada perekonomian terutama kontribusi positif

yang signifikan terhadap masalah defisit transaksi berjalan. Untuk itu, Pemerintah

melalui belanja negara berupaya melakukan penguatan perekonomian domestik

Page 49: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

48

untuk mengurangi tekanan defisit neraca transaksi berjalan. Beberapa usaha yang

dilakukan Pemerintah diantaranya mendorong produktivitas, pendalaman pasar

keuangan domestik, reformasi institusional, serta melakukan transformasi ekonomi

untuk penguatan stabilitas perekonomian domestik.

Pemerintah juga berupaya untuk mendorong peningkatan investasi dan ekspor.

Beberapa langkah yang dilakukan Pemerintah adalah deregulasi kebijakan,

penyediaan insentif fiskal, mendorong transformasi industrialisasi melalui kebijakan

Making Indonesia 4.0, hingga penguatan pembiayaan ekspor.

Pemerintah memberikan apresiasi atas pandangan dari Fraksi Partai Gerakan

Indonesia Raya, Fraksi Partai Demokrat, dan Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera yang terus mendorong Pemerintah untuk mengalokasikan anggaran

infrastruktur yang efektif dan efisien serta memiliki dampak yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi serta pengurangan kemiskinan, ketimpangan, dan

pengangguran. Sejalan dengan itu, Pemerintah telah melakukan perubahan struktur

belanja secara besar-besaran, yaitu pengalihan dari belanja yang bersifat konsumtif ke

belanja yang bersifat produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Dalam kurun tahun 2015-2019, pemerintah meletakkan pembangunan infrastruktur

yang mengedepankan pemerataan wilayah sebagai prioritas utama dalam

pembangunan nasional. Pada tahun 2015, anggaran infrastruktur naik sebesar 62,7

persen dari tahun 2014 dan selanjutnya meningkat rata-rata 11,3 persen per tahun

sampai dengan tahun 2019. Sementara itu anggaran pendidikan selalu dijaga agar

tetap memenuhi 20 persen dari APBN dan anggaran kesehatan 5 persen terhadap

APBN.

Beberapa capaian pembangunan bidang infastruktur dari tahun 2015-2019 adalah (1)

bidang Transportasi meliputi jalur kereta api ganda dan reaktivasi sepanjang 743,67

km, LRT Palembang, MRT Jakarta, 15 Bandara baru, dan penyelesaian pembangunan

pelabuhan non komersial di 130 pelabuhan; (2) bidang Konektivitas meliputi jalan

sepanjang 3.793 kilometer, jalan tol sepanjang 1.460,8 kilometer, dan jembatan

sepanjang 58,3 kilometer; dan (3) bidang Komunikasi yang meliputi pembangunan

Palapa Ring dengan jangkauan telah mencapai 457 dari total 514 kota.

Atas berbagai upaya perbaikan tersebut, kualitas infrastruktur Indonesia termasuk

listrik dan air dalam Global Competitiveness Index naik dari peringkat 81 dunia pada

tahun 2015 ke peringkat 71 dunia pada tahun 2018.

Pembangunan infrastruktur akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi serta

terbukanya akses transportasi dan konektivitas antar wilayah, sehingga

memungkinkan masyarakat menikmati berbagai program pembangunan dengan

lebih baik. Karena itu, untuk pertama kalinya sejak tahun 1999, persentase

Page 50: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

49

kemiskinan Indonesia pada bulan Maret tahun 2019 mencapai titik terendah yaitu

9,41 persen. Sementara itu, tingkat ketimpangan (gini ratio) juga mengalami

penurunan yang cukup signifikan dari 0,408 pada Maret 2015 menjadi 0.382 pada

Maret 2019. Demikian halnya dengan tingkat pengangguran mengalami penurunan

dari 5,8 persen dari tahun 2015 menjadi 5,01 persen pada Februari 2019.

Pencapaian tersebut juga tidak lepas dari keseriusan pemerintah dalam meningkatkan

alokasi dan kualitas anggaran perlindungan sosial melalui program-program

pengentasan kemiskinan seperti PKH, KIP/Bidik Misi, Jaminan Kesehatan untuk

penduduk miskin (PBI), transformasi Rastra ke Bantuan Pangan Non Tunai, dan

program pembiayaan UMKM. Ini juga sekaligus menjawab pandangan Fraksi Partai

Demokrat dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya yang mengacu

pada kajian Bappenas bahwa peningkatan alokasi belanja Kementerian/Lembaga

tidak berefek maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi, dapat kami sampaikan

bahwa sebagai negara yang menganut sistem ekonomi terbuka, maka siklus

perekonomian global yang sangat dinamis beberapa tahun terakhir juga berdampak

terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai contoh ancaman trade war

antara Amerika Serikat dan Tiongkok di sepanjang tahun 2018 yang menurunkan

volume transaksi perdagangan global secara signifikan juga memiliki dampak

terhadap perekonomian Indonesia. Selain itu, meskipun memiliki multiplier effect

yang luas dan panjang, pembangunan infrastruktur memerlukan waktu yang tidak

singkat, sehingga efeknya terhadap pertumbuhan ekonomi tidak dapat dinikmati saat

itu juga. Meskipun demikian, kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih lebih

baik dibandingkan dengan negara-negara peer Indonesia. Pertumbuhan tersebut

terutama didukung oleh konsumsi rumah tangga yang dalam empat tahun terakhir

memberikan kontribusi sebesar rata-rata 56 persen dengan pertumbuhan yang terjaga

sebesar rata-rata 5 persen.

Menanggapi pandangan Anggota Dewan mengenai isu kesejahteraan dan

ketenagakerjaan, dapat kami sampaikan penjelasan sebagai berikut.

Kami sangat mengapresiasi pandangan dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa,

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Fraksi Partai Persatuan

Pembangunan mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan

berkeadilan, yang disertai oleh penciptaan lapangan pekerjaan, pengentasan

kemiskinan dan penurunan kesenjangan. Untuk itu pertumbuhan ekonomi akan terus

didorong agar dapat menggerakkan sektor riil sehingga lebih banyak menyerap tenaga

kerja, dan pada gilirannya dapat mempercepat pengurangan kemiskinan dan

Page 51: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

50

kesenjangan. Selain itu, Pemerintah akan terus mendorong kebijakan fiskal 2020

untuk lebih diperkuat dalam rangka mengentaskan kemiskinan dan mengurangi

kesenjangan.

Pemerintah menyadari bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang penting bagi

bangsa Indonesia, khususnya bagi Pemerintahan yang baru. Tahun 2020 merupakan

awal pelaksanaan untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) di periode selanjutnya. Pemerintah telah menyusun kebijakan ekonomi dan

pembangunan melalui Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 dengan seksama guna

menghasilkan program-program yang lebih efektif dan efisien untuk mendorong

perbaikan kesejahteraan masyarakat. Adapun tema RKP 2020 yaitu

“Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Tema ini

merupakan langkah awal di estafet tema pembangunan di RPJMN 2020-2024 yang

dititikberatkan pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengentasan

kemiskinan. Secara lengkap berikut prioritas nasional RKP 2020: (i) pembangunan

manusia dan pengentasan kemiskinan, (ii) infrastruktur dan pemerataan wilayah,

(iii) nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja, (iv) ketahanan

pangan, air, energi, dan lingkungan hidup, dan (v) stabilitas pertahanan dan

keamanan.

Penurunan angka kemiskinan mengindikasikan bahwa pembangunan telah

mendorong perbaikan kesejahteraaan masyarakat. Pemerintah menyadari, meskipun

berhasil menyentuh angka single digit sebesar 9,41 persen per Maret 2019, penurunan

angka kemiskinan selama empat tahun terakhir masih lambat. Hal ini

mengindikasikan bahwa terdapat golongan penduduk miskin dengan level

kemiskinan yang lebih dalam sehingga membutuhkan porsi intervensi Pemerintah

yang lebih besar. Analisis kemiskinan dinamis menunjukkan jumlah penduduk yang

secara persisten berada di bawah garis kemiskinan masih relatif besar yaitu sekitar

4-5 persen. Kelompok ini tinggal tersebar di berbagai wilayah di Indonesia sehingga

penanganannya menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah terus berupaya

memperbaiki dan menyempurnakan strategi penanggulangan kemiskinan dari tahun

ke tahun. Untuk itu, Pemerintah membutuhkan dukungan politik dan penganggaran

yang lebih kuat baik di tingkat pusat maupun daerah. Pemerintah juga akan terus

mendorong peningkatan dan pemerataan akses hidup layak, lapangan kerja,

permodalan, dan kepemilikan aset melalui program-program bantuan, perlindungan,

dan pemberdayaan masyarakat.

Terkait kesenjangan pendapatan, terjadi tren penurunan rasio gini sejak tahun 2015.

Distribusi konsumsi penduduk mengalami perbaikan. Tercatat bahwa pada tahun

2015 penduduk 20 persen terkaya menguasai 47,1 persen total konsumsi, kemudian

turun menjadi 45,6 persen di tahun 2018. Sebaliknya, penduduk 40 persen terbawah

Page 52: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

51

mengalami peningkatan porsi konsumsi total. Hal ini mendorong rasio gini menurun

dari 0,408 di Maret 2015 menjadi 0,382 di Maret 2019, atau turun 0,026 poin dalam

empat tahun terakhir. Kesenjangan antarwilayah masih terjadi dimana tingkat

kemiskinan tertinggi disertai sumbangsih kue ekonomi terendah masih berada di

Kawasan Timur Indonesia dan daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Tingkat

kemiskinan tertinggi pada tahun 2018 terdapat di wilayah Papua dan Maluku yakni

mencapai 20,94 persen meskipun dalam hal jumlah, penduduk miskin di Pulau Jawa

masih mendominasi. Di samping itu, struktur perekonomian antarwilayah juga masih

mengalami kesenjangan, dimana perekonomian nasional masih terpusat di Jawa

(59,03 persen terhadap PDB) dan Sumatera (21,36 persen terhadap PDB). Oleh

karena itu, dalam rangka mensejahterakan kehidupan bangsa, pemerintah telah

meletakkan paradigma pembangunan Indonesia Sentris, sebagai upaya agar hasil

pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa, tetapi merata di seluruh

Tanah Air. Ke depan perlu terus mendorong momentum akselerasi kinerja ekonomi

wilayah di luar Jawa dan Sumatera dengan tetap menjaga pertumbuhan Pulau Jawa

dan Sumatera. Dengan demikian, hasil-hasil pembangunan antarwilayah dapat lebih

merata dalam rangka mengurangi kesenjangan antarwilayah.

Dari sisi ketenagakerjaan, jumlah tenaga kerja dan usia produktif terus meningkat

seiring dengan bonus demografi yang masih berlangsung hingga tahun 2030-an. Oleh

karena itu, kebutuhan ketersediaan lapangan kerja baru juga terus meningkat dan

tantangan untuk meningkatkan produktivitas menjadi vital dalam rangka mencapai

visi Indonesia ke depan. Setelah melewati berbagai krisis dan tantangan, Indonesia

terbukti mampu bertahan dan terus tumbuh menjadi negara dengan ekonomi yang

lebih maju dan kuat. Untuk itu 100 tahun setelah kemerdekaan, Indonesia bertekad

hendak menjadi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur, serta dapat menjadi

salah satu kekuatan ekonomi besar di dunia sesuai dengan Visi Indonesia 2045.

Namun demikian, untuk mewujudkan visi tersebut, masih terdapat banyak tantangan

baik dalam jangka pendek maupun panjang. Tantangan-tantangan tersebut di

antaranya adalah kesenjangan output, ketidakpastian global, demografi menuju aging

population, middle income trap, dan transformasi ekonomi. Dengan modal sosial,

ekonomi, dan SDM unggul, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara maju.

Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dengan usia muda, kelas

menengah yang tumbuh, dan demokrasi yang semakin dewasa. Dalam menuju 2045,

peningkatan kesejahteraan rakyat dan pembangunan sistem yang berkeadilan

merupakan prioritas utama.

Pemerintah telah menuangkan upaya strategis untuk penciptaan lapangan kerja yang

berkualitas. Upaya-upaya tersebut antara lain dengan mendorong sektor bernilai

tambah tinggi, meningkatkan keahlian tenaga kerja yang sesuai kebutuhan pasar

Page 53: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

52

kerja, memperluas program pemerintah dan memanfaatkan Dana Desa untuk

pembangunan infrastruktur padat karya, dan meningkatkan investasi di sektor

formal. Untuk meningkatkan daya saing dan kualitas tenaga kerja serta dalam rangka

mengantisipasi tantangan ekonomi yang semakin kompleks diantaranya Revolusi

Industri 4.0, Pemerintah terus menyiapkan program-program yang antisipatif dengan

berbagai perubahan yang ada. Pemerintah terus berupaya untuk membangun

generasi yang bertalenta, beradaptasi dengan perkembangan teknologi, menjunjung

tinggi integritas, serta pembangunan SDM yang lebih merata dan menyeluruh. Dari

sisi APBN, pemerintah tetap menjaga alokasi anggaran sebesar 20 persen dari belanja

negara. Dengan anggaran Pendidikan yang terus meningkat, tidak boleh ada anak

Indonesia yang tertinggal. Kualitas belanja Pendidikan akan difokuskan untuk

meningkatkan skill dan pengetahuan dalam upaya mempersiapkan tenaga kerja kita

menghadapi era industri 4.0 – membantu anak-anak Indonesia terutama yang tidak

mampu untuk mendapat kesempatan sekolah dan pelatihan kerja – melalui Kartu

Indonesia Pintar dan Kartu Pra Kerja.

Data BPS menunjukkan bahwa TPT dalam empat tahun terakhir terus menunjukkan

tren yang menurun. Namun, selama empat tahun terakhir ini, lulusan SMK masih

menempati tingkat pengangguran tertinggi, kemudian diikuti oleh tenaga kerja

lulusan Diploma. Hal ini disebabkan karena tingkat keahlian dan keterampilan

lulusan SMK dan Diploma masih kurang memadai dan belum dapat memenuhi

kualifikasi serta kesesuaian dengan kebutuhan dunia usaha atau dunia industri

(adanya skill gap). Untuk itu, Pemerintah terus mendorong percepatan peningkatan

keahlian tenaga kerja melalui penguatan kuantitas dan kualitas pendidikan vokasi,

dimana hal ini telah tertuang dalam arah kebijakan belanja negara tahun 2020.

Pemerintah pada tahun 2020 akan memberikan beasiswa untuk melanjutkan

Pendidikan tinggi kepada 400 ribu mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak

mampu namun memiliki prestasi akademik melalui KIP Kuliah. Pemberian beasiswa

KIP Kuliah diutamakan pada Pendidikan vokasi atau politeknik serta Pendidikan

sarjana pada program studi sains dan teknologi agar setelah lulus mereka dapat

langsung bekerja. Pendidikan vokasi diperkuat khususnya melalui sinkronisasi

kurikulum pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha atau dunia industri, supaya

tercipta link and match antara pendidikan dan pasar tenaga kerja. Penguatan

pendidikan vokasi dilaksanakan melalui beberapa program, yaitu: (i) penerapan

kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), (ii) pelaksanaan

revitalisasi pendidikan tinggi vokasi, melalui pilot project dual system dan teaching

factory, pemanfaatan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dan sertifikasi kompetensi

dosen dan mahasiswa, (iii) pengembangan prodi Multi Entry Multi Output (MEMO),

dan (iv) tetap mengadakan prodi profesi guru produktif. Untuk meningkatkan

Page 54: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

53

keterampilan masyarakat yang belum bekerja, Pemerintah pada tahun 2020

menginisiasi program kartu pra-kerja melalui pelatihan vokasi serta penguatan skill

sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Pemerintah selalu berusaha meningkatkan efektivitas program perlindungan sosial

dalam menurunkan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan pendapatan. Selain

terus menjaga tingkat inflasi dan stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat,

Pemerintah tetap menjalankan bantuan sosial, yang merupakan salah satu bantalan

ekonomi guna menjaga daya beli masyarakat khususnya masyarakat miskin dan

rentan. Program-program jaminan sosial dan perlindungan sosial seperti Program

Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Indonesia

Pintar (PIP), dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan terus diperbaiki dan

ditingkatkan, serta keberlanjutannya diarahkan supaya lebih efektif (lebih tepat

sasaran). Dengan berbagai bantuan sosial yang disiapkan, Pemerintah berupaya

untuk mengurangi beban dan memperbaiki standar hidup penduduk miskin. PKH

merupakan salah satu program perlindungan sosial yang paling efektif dalam

menurunkan kemiskinan dan ketimpangan. Beberapa studi juga menunjukkan

keefektifan PKH dalam menurunkan kesenjangan pendapatan dan kemiskinan, serta

peningkatan capaian pendidikan dan kesehatan. Selain memperluas cakupan

kepesertaan PKH, di tahun 2019 Pemerintah telah meningkatkan sekitar dua kali nilai

manfaat yang diberikan. Kebijakan ini akan terus dipertahankan di tahun 2020. Selain

itu, di tahun 2020 Pemerintah akan melaksanakan perluasan bantuan sosial melalui

Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, dan Kartu Pra-Kerja. Berbagai

program tersebut merupakan wujud nyata keberpihakan Pemerintah kepada

masyarakat miskin.

Untuk pengurangan kemiskinan di perdesaan pemerintah melakukan beberapa hal

antara lain melalui optimalisasi pemanfaatan Dana Desa. Pemanfaatan dana desa

diarahkan untuk pemerataan infrastruktur dasar dan mendorong tumbuhnya

produktivitas ekonomi di perdesaan, serta peningkatan pendapatan antara lain

melalui program-program padat karya (cash for works). Pemanfaatan Dana Desa

yang dikelola langsung oleh masyarakat diharapkan dapat memecahkan berbagai

persoalan kemiskinan, termasuk didalamnya penciptaan kesempatan kerja dan

peningkatan kapasitas masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan

Selain itu, program-program afirmasi untuk menyejahterakan petani yang tergambar

dari indikator Nilai Tukar Petani (NTP), yang sebagian besar tinggal di perdesaan dan

hidup dari sektor pertanian juga terus dilakukan. Pertama, mendorong diversifikasi

usaha untuk meningkatkan pendapatan petani, yang tidak hanya difokuskan untuk

produksi pangan namun juga pengembangan komoditas pertanian lainnya yang

memiliki nilai jual lebih tinggi. Kedua, meningkatkan bimbingan teknis serta

Page 55: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

54

memperluas akses pasar dan permodalan untuk mendukung pengolahan hasil

pertanian agar dapat meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian yang

dihasilkan petani. Ketiga, memperluas infrastruktur perdesaan, misalnya dengan

membangun atau memperbaiki irigasi tersier, jalan desa, jembatan, termasuk tempat

penyimpanan/storage, lantai jemur, dan lain-lain. Keempat, reforma agraria untuk

meningkatkan kepemilikan lahan terutama bagi petani miskin.

Sesuai dengan tema pembangunan 2020, Pemerintah sepakat bahwa kebijakan

ekonomi diarahkan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,

berkeadilan dan berkedaulatan, dimana pembangunan ekonomi diarahkan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pendapatan, pengurangan

kemiskinan, pengurangan kesenjangan, dan peningkatan kesempatan kerja

sebagaimana diuraikan di atas. Pemerintah terus berupaya semaksimal mungkin

untuk melaksanakan amanat tersebut. Pada tahun anggaran 2020 Pemerintah akan

mempertahankan kebijakan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan potensial

Indonesia melalui transformasi struktural untuk peningkatan kesejahteraan.

Beberapa langkah yang akah dilakukan antara lain revitalisasi industri pengolahan,

modernisasi pertanian, hilirisasi pertambangan, dan transformasi sektor jasa.

Sedangkan dari sisi memastikan inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan

ekonomi, beberapa kebijakan akan dilakukan diantaranya mendorong pemerataan

antarwilayah dan tingkat pendapatan, mendorong penurunan tingkat kemiskinan,

mempertahankan keseimbangan lingkungan, dan memperluas akses dan kesempatan

kerja.

Untuk meningkatkan IPM, salah satunya dengan menyiapkan SDM yang berkualitas

dimulai dari akarnya (1000 Hari Pertama Kehidupan) yang dimulai sejak janin dalam

kandungan sampai anak usia 2 tahun. Program pencegahan stunting salah satu cara

dalam rangka menyiapkan SDM yang berkualitas dengan menyiapkan tenaga kerja,

tidak hanya untuk revolusi industri 4.0 tapi juga mendapatkan tenaga kerja yang

sehat, produktif, cerdas maka investasinya harus dimulai sejak usia dini. Tim

percepatan pencegahan stunting telah dibentuk di kab/kota sampai tingkat provinsi,

demikian juga dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang

berfokus pada upaya promotif dan preventif. Komitmen percepatan pencegahan

stunting dan GERMAS sudah mulai dilaksanakan dari tingkat pusat sampai tingkat

daerah.

Target pembangunan tahun 2020 telah diusulkan oleh Pemerintah, dimana TPT turun

menjadi 4,8–5,1 persen, Tingkat Kemiskinan turun menjadi 8,5–9,0 persen, Rasio

Gini di kisaran 0,375–0,380, dan IPM pada 72,51, dapat kami sampaikan bahwa

penetapan Sasaran Pembangunan tersebut dilakukan dengan telah

mempertimbangkan berbagai hal, antara lain pertumbuhan ekonomi, inflasi,

Page 56: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

55

pertumbuhan di sektor ketenagakerjaan, serta keberhasilan program-program

kemiskinan yang telah dilakukan pada periode sebelumnya. Strategi penanggulangan

kemiskinan dalam RKP 2020 ditetapkan lebih komprehensif, yang mencakup sasaran

yang diperluas dan perbaikan mekanisme penyaluran misalnya melalui satu kartu

untuk berbagai program bantuan sosial. Untuk itu, Pemerintah terus berupaya

menjaga konsistensi dalam mengarahkan kebijakan ekonomi untuk mewujudkan

Sasaran Pembangunan tersebut. Upaya pembangunan ekonomi akan terus diarahkan

supaya mampu mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesempatan kerja,

mengurangi kesenjangan, dan mendorong kualitas sumber daya manusia Indonesia

yang semakin baik lagi.

Sehubungan dengan pernyataan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa

anggaran Infrastruktur tahun 2020 mengalami penurunan dari tahun 2019, dapat

kami sampaikan bahwa meskipun prioritas pembangunan tahun 2020-2024 adalah

pembangunan Sumber Daya Manusia, namun pemerintah juga masih melanjutkan

pembangunan Infrastruktur sebagai prioritas. Hal ini dapat dilihat dari anggaran

infrastruktur yang naik sebesar 4,9 persen dari Rp399,7 triliun di tahun 2019 menjadi

Rp419,2 triliun di tahun 2020.

Sasaran utama dari anggaran infrastruktur tahun 2020 tersebut adalah di bidang

konektivitas dialokasikan antara lain untuk (1) pembangunan jalan 837 km; (2)

pembangunan jalur kereta api (jalur siap operasi dan jalur tahap awal/badan jalan)

sepanjang 238,8 km’sp, dan (3) penyelesaian 3 bandara baru. Di bidang perumahan,

diarahkan antara lain untuk pembangunan rusun sebanyak 5.224 unit dan

pembangunan rumah khusus sebanyak 2.000 unit. Selain sasaran pembangunan

infrastruktur tersebut, terdapat pula kegiatan pembangunan infrastruktur yang

menjadi prioritas baru di tahun 2020, antara lain KSPN Super Prioritas (termasuk GP

Mandalika), dan persiapan pelaksanaan PON tahun 2020.

Sementara itu, Menjawab pernyataan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

mengenai alokasi anggaran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur

pertanian. Dapat disampaikan bahwa Pemerintah tetap concern untuk mengawal

pembangunan sektor pertanian. Dalam tahun 2020, Kementerian Pertanian akan

mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur pertanian terutama

pembangunan irigasi, antara lain :

1. Rehabilitasi Irigasi Tersier sebanyak 100.000 ha dengan alokasi sebesar Rp160

miliar.

2. Irigasi Perpompaan sebanyak 1.000 unit dengan alokasi sebesar Rp125,77 miliar.

3. Pembangunan Embung Pertanian sebanyak 400 unit dengan alokasi sebesar Rp

48 miliar.

Page 57: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

56

4. Irigasi Perpipaan sebanyak 138 unit dengan alokasi sebesar Rp13,8 miliar.

Selain itu, salah satu program pengembangan pedesaan yang juga mendukung sektor

pertanian. Dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI). P3-TGAI

adalah program penyediaan air bagi kawasan pertanian melalui perbaikan,

rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi kecil (luas kurang dari 150 hektar)

dan/atau irigasi desa, atau irigasi tersier, dengan berbasis pemberdayaan masyarakat

petani secara partisipatif di wilayah pedesaan, yang dilaksanakan oleh Perkumpulan

Petani Pemakai Air (P3A) atau Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A)

atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera agar pemerintah

menitik beratkan alokasi anggaran pada belanja modal dibanding belanja pegawai,

belanja utang, dan bunga utang, dapat dijelaskan bahwa pemerintah berupaya untuk

mendorong peningkatan alokasi dan kualitas belanja modal agar lebih produktif dan

memberikan efek pengganda yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan

kesejahteraan masyarakat. Sejak tahun 2015 alokasi belanja modal mengalami

penurunan, antara lain disebabkan oleh adanya Reklasifikasi Anggaran yaitu

perpindahan beberapa akun belanja modal menjadi belanja barang, seperti belanja

pemeliharaan, belanja dekonsentrasi/tugas pembantuan, dan belanja barang yang

diserahkan kepada masyarakat/Pemda. Meskipun demikian, agar belanja modal yang

dialokasikan dapat menghasilkan dampak ekonomi yang lebih tajam, maka

pemerintah juga menerapkan kebijakan untuk membatasi belanja modal tertentu,

seperti gedung dan kantor, pengadaan kendaraan dinas, termasuk peralatan

perkantoran.

Selanjutnya, di tahun 2020, pemerintah kembali berkomitmen untuk meningkatkan

alokasi anggaran belanja modal dengan cukup signifikan, yaitu direncanakan sebesar

Rp228.327,5 miliar, atau meningkat 20,6 persen jika dibandingkan dengan pagunya

dalam APBN 2019. Anggaran tersebut akan diarahkan untuk: (i) mendorong

penguatan belanja modal untuk menambah aset dan ekuitas serta berkontribusi pada

pertumbuhan ekonomi melalui investasi; (ii) refocusing belanja modal untuk

peningkatan kapasitas produksi dan daya saing antara lain untuk membangun jalan,

irigasi, dan jaringan; (iii) pembatasan pengadaan kendaraan bermotor dan

pembangunan gedung baru; (iv) mengarahkan belanja modal untuk pembangunan

infrasruktur pendukung transformasi industrialisasi dan antisipasi urbanisasi antara

lain energi, pangan, air, konektivitas dan sanitasi, pengelolaan sampah dan

transportasi masal; dan (v) untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan, perlu

dikembangkan skema pembiayaan kreatif (KPBU) secara lebih masif.

Page 58: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

57

Adapun langkah Pemerintah dalam melakukan penguatan belanja modal dilakukan

dengan: i) fokus kepada meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing al. energi,

pangan, air, penguatan konektivitas, dan transportasi massal; ii) Pembatasan

pengadaan kendaraan bermotor dan pembangunan gedung baru; dan iii) Mendorong

agar K/L proaktif mengembangkan skema pembiayaan kreatif dengan

memberdayakan peran swasta, BUMN/BUMD dan BLU.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang meminta

agar pembangunan infrastruktur harus diikuti oleh optimalisasi angkutan massal

dapat kami jelaskan sebagai berikut. Salah satu arah kebijakan pembangunan

infrastruktur tahun 2020 yaitu mendorong pembangunan infrastruktur di perkotaan

untuk antisipasi urbanisasi (antara lain transportasi massal perkotaan, air bersih dan

sanitasi, dan perumahan yang layak huni). Untuk melaksanakan kebijakan tersebut,

Kementerian Perhubungan berusaha mewujudkannya melalui penciptaan

konektivitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi disparitas wilayah

dan mempercepat pemerataan pembangunan wilayah. Oleh karenanya, dalam

mewujudkan konektivitas tersebut, terdapat kegiatan baru diantaranya pembangunan

jalur KA menuju bandara –pelabuhan –kawasan strategis nasional, pengadaan dan

pemasangan AFL (Airfield Lighting System) di Bandara dengan kapasitas untuk jenis

pesawat sejenis ATR-72, dan PSO Angkutan Umum di Jabodetabek.

Pada tahun 2020, Pemerintah juga akan membiayai pembangunan proyek

Construction Of Jakarta Mass Rapid Transit Project (Construction Jakarta Mass

Rapid Transit). Proyek ini bertujuan untuk mengatasi masalah akut transportasi di

Jakarta, mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Jakarta dengan sistem

transportasi yang efisien sehingga memperbaiki lingkungan perkotaan dengan

mengurangi dampak negatif dari polusi kendaraan bermotor, serta membangun

sistem transportasi kereta api yang modern.

Sehubungan dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menilai

pemerintah tidak serius mengurusi sektor ekonomi digital, dapat disampaikan bahwa

salah satu upaya pemerintah dalam rangka mendukung ekosistem ekonomi digital

adalah pada tahun 2020 pemerintah mencanangkan program baru yang dinamakan

Kartu Pra Kerja Digital. Program Kartu Pra Kerja bertujuan untuk meningkatkan

kualitas dan produktivitas para pencari kerja baru (khususnya anak muda), maupun

yang sedang bekerja (alih profesi/korban PHK) yang akan diberikan kepada 2 juta

peserta. Tiga perempat atau sekitar 1,5 juta peserta tersebut akan diberikan dalam

bentuk Kartu Pra Kerja Digital.

Konsep dari Kartu Pra Kerja Digital adalah memanfaatkan teknologi digital dalam

mempertemukan peserta pelatihan dengan balai pelatihan (tempat kursus), dimana

Page 59: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

58

penerima manfaat (peserta) dapat memilih jenis, tempat, dan waktu pelatihan melalui

platform digital secara online maupun tatap muka. Selain bertujuan untuk

meningkatkan kualitas SDM khususnya angkatan kerja yang mencari pekerjaan atau

alih profesi, program ini diharapakan dapat menciptakan pasar baru bagi ekosistem

digital serta menarik start up/unicorn Indonesia untuk terlibat dalam pembangunan

SDM Indonesia.

Selain itu Pemerintah melalui Kemkominfo dalam menumbuhkan ekosistem startup

di Indonesia adalah dengan berperan sebagai fasilitator, daripada sebagai regulator.

Hal ini dilakukan agar rasa gotong royong dan rasa memiliki tumbuh dari stakeholder

yang memiliki peran strategis, sehingga mendorong lebih banyaknya inovasi dan

solusi.

Untuk memfasilitasi startup yang sudah mulai mapan, pemerintah melalui

Kemkominfo menyelenggarakan program Nexticorn (Next Indonesian Unicorn)

untuk membantu startup lokal bertemu dengan Venture Capital (pemodal) asing

maupun nasional, hal ini dilakukan untuk memberikan peluang bagi startup-startup

untuk bisa mendapatkan modal.

Guna mendorong agar investor lokal berani berinvestasi ke dalam bisnis startup,

maka dibutuhkan upaya untuk membangun awareness terkait perkembangan startup

agar lebih banyak pihak strategis dapat ikut memfasilitasi startup lokal.

Dengan semangat menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia, Gerakan

Nasional 1000 Startup Digital diinisiasi sebagai manifestasi semangat gotong royong

di era digital. Dalam inisiatif ini, seluruh unsur masyarakat mulai dari pelaku startup,

kreator, komunitas, akademisi, media, dan pemerintah, bergerak bersama

mengembangkan ekosistem dan mendorong terciptanya generasi baru yang mumpuni

di bidang teknologi digital.

Dalam perjalanannya sejak 2016, telah ada lebih dari 40.000 pendaftar yang disaring

menjadi 8000 peserta terpilih untuk mengikuti rangkaian program yang terdiri atas 6

tahapan (Ignition, Networking, Workshop, Hacksprint, Bootcamp, dan Incubation)

dan menghasilkan 584 startup. Dalam menjalankan inisiatif ini, ada lebih dari 400

mentor praktisi dan juga 150 partner yang memberikan mentoring dan juga jejaring.

Selain itu, ada beberapa program lain yang mendukung inisiatif pembinaan startup

ini, seperti Nextdev oleh Telkomsel, Startup Weekend oleh Techstars dan Google for

Startups. Saat ini, sudah mulai muncul inisiatif dari perusahaan swasta dan juga

startup unicorn untuk turun tangan dalam membina hadirnya startup baru, seperti

Go-Jek melalui Go-Ventures dan Djarum melalui GDP Ventures.

Page 60: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

59

Lalu, untuk memantik munculnya lebih banyak startup yang memberikan solusi bagi

permasalahan di daerah Non Komersial (seperti startup bidang pertanian,

peternakan, dan perikanan) sesuai dengan amanat Perpres 74 tahun 2018 tentang

Peta Jalan E-Commerce, Kemkominfo mengusahakan pembiayaan melalui USO (USO

Fund) yang menyasar startup lokal khususnya yang di daerah Non Komersial (Masih

dalam proses pembahasan, target Oktober selesai).

Sehubungan dengan permintaan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan agar

Pemerintah mempercepat realisasi infrastruktur khususnya untuk penunjang logistik

dan industrialisasi, kiranya dapat disampaikan penjelasan sebagai berikut.

Pemerintah memahami bahwa infrastruktur memegang peran strategis dalam

mempercepat pergerakan ekonomi. Berkaitan dengan itu, perhatian yang besar dari

Pemerintah dalam kaitannya dengan pembangunan infrastruktur ini tercermin dari

realisasi anggaran infrastruktur pada tahun 2015 yang telah mencapai Rp256,1 triliun

atau 65,6 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasinya pada tahun 2014.

Bahkan perhatian tersebut berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, dimana pada

tahun 2018 relisasinya mencapai Rp394,0 triliun dan pada tahun 2019 diperkirakan

mencapai Rp399,7 triliun. Peningkatan realisasi anggaran infrastruktur, termasuk

untuk penunjang logistik dan industrialisasi, pada periode tersebut tidak terlepas dari

upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah melalui upaya memperbaiki siklus

pencairan anggaran dan perbaikan penyerapan anggaran yang menjadi lebih cepat,

yaitu melalui percepatan persiapan kegiatan/proyek, antara lain berupa: (1) proses

lelang/tender yang dilakukan secara lebih dini (bulan November); (2) proses

penyelesaian DIPA yang dipercepat (bulan Desember); dan (3) pencairan anggaran

yang dipercepat (sudah dapat dilaksanakan pada awal Januari tahun anggaran

berjalan). Di samping itu, monitoring dan evaluasi berkala atas penyerapan belanja

infrastruktur, termasuk untuk penunjang logistik dan industrialisasi, akan terus

ditingkatkan dengan menggunakan berbagai instrumen yang ada, agar permasalahan

atau hambatan dapat segera disesuaikan. Selanjutnya, langkah-langkah lainnya yang

ditempuh di bidang infrastruktur, termasuk untuk penunjang logistik dan

industrialisasi, agar realisasi anggarannya dapat dipercepat adalah melalui

penyederhanaan proses perizinan dan investasi namun tetap menjaga kualitas output

yang dihasilkan. Dapat diinformasikan pula bahwa pada RAPBN tahun 2020

anggaran infrastruktur lebih ditingkatkan lagi sehingga direncanakan mencapai

Rp419,2 triliun. Peningkatan anggaran infrastruktur sejalan dengan upaya

Pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih adil dan

berkelanjutan dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi perekonomian, serta

mengurangi kesenjangan antarwilayah. Untuk itu, pembangunan infrastruktur selain

diarahkan untuk mendorong akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung

Page 61: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

60

transformasi industrialisasi dan untuk merespon revolusi Industri 4.0, juga diarahkan

untuk mendorong pembangunan infrastruktur di perkotaan untuk antisipasi

urbanisasi (antara lain transportasi massal perkotaan, air bersih dan sanitasi, dan

perumahan yang layak huni).

Selanjutnya, terkait dengan kelanjutan pembiayaan program-program infrastruktur

yang didanai dari PMN sejumlah BMN dan rencana keterlibatan pihak swasta,

kiranya dapat dijelaskan bahwa keterlibatan peran swasta dan BUMN dalam

mendukung pembangunan infrastruktur terus didorong, antara lain melalui KPBU-

AP. Beberapa proyek yang telah disetujui untuk dibiayai melalui skema KPBU-AP

antara lain: Pembangunan jalan non tol Sumatera Selatan Rp0,9 triliun, Jalan non tol

Riau Rp1,1 triliun, Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Sumatera dan

Jawa Rp0,3 triliun, Proving Ground Blaai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi

Kendaraan Bermotor Rp1,6 triliun, Pembangunan Jalur Kereta Api Makasar-

Parepare Rp1,0 triliun, Pengembangan dan Pengoperasian Pelabuhan Anggrek

Provinsi Gorontalo Rp0,3 triliun, serta pengembangan dan pengoperasian pelabuhan

Bau-Bau Provinsi Sulteng Rp0,2 triliun.

Sementara itu, agar proyek infrastruktur PSN dapat memberikan dampak bagi

penyerapan tenaga kerja lokal, Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas dan

keahlian tenaga kerja, antara lain melalui berbagai pelatihan dan integrasi pasar kerja.

Kerjasama kebijakan di bidang pendidikan, ketenagakerjaan, dan dunia usaha juga

semakin ditingkatkan untuk menyelaraskan keahlian dan kebutuhan di pasar tenaga

kerja. Selain itu, agar proyek infrastruktur PSN dapat memberikan dampak bagi

penyerapan tenaga kerja lokal pada tahun 2020 ini Pemerintah juga menyediakan

Kartu Pra Kerja. Melalui program Kartu Pra Kerja diharapkan kompetensi para

pencari kerja lokal dapat mengisi kebutuhan dunia kerja, sehingga masalah

pengangguran di Indonesia dapat diatasi.

Usulan dana abadi pesantren oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa,

merupakan usulan yang didasarkan dengan melihat strategi pembiayaan investasi

pemerintah untuk pengembangan SDM Indonesia seperti dana abadi penelitian, dana

abadi kebudayaan dan dana abadi perguruan tinggi. Hal ini memang sangat logis,

mengingat bahwa pembangunan SDM tidak hanya pada pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi namun juga pada pengembangan akhlak dan mental yang

kuat dalam menghadapi dan mengantisipasi persaingan global dan pemikiran

radikalisme. Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

bahwa pembentukan dana abadi tersebut memang sejalan dengan semangat tema

kebijakan fiskal yaitu pembangunan kualitas sumber daya manusia, namun juga perlu

memperhatikan bahwa pembentukan dana abadi tersebut ini hendaknya di dukung

dengan kajian ilmiah dan regulasi yang komprehensif serta memperhatikan

Page 62: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

61

kemampuan keuangan negara. Hal ini mengingat dengan kondisi APBN yang defisit

pengalokasian dana abadi akan menimbulkan biaya atas utang yang diterbitkan.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya bahwa kualitas

pendidikan di Indonesia yang masih berada dibawah negara lain di kawasan,

pemerintah telah menyadari hal tersebut. Maka dari itu Pemerintah dalam RAPBN

tahun 2020 memfokuskan anggaran pendidikan untuk diarahkan pada perluasan

akses dan peningkatan kualitas pendidikan. Kebijakan yang ditempuh untuk pada

tahun 2020 untuk mencapai tujuan tersebut antara lain: mendukung inisiatif

perluasan akses pendidikan; melanjutkan percepatan dan peningkatan kualitas

sarpras pendidikan; dan meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM melalui

pendidikan vokasi.

Sesuai dengan tema RKP tahun 2020, yaitu “Peningkatan Sumber Daya Manusia

untuk Pertumbuhan Berkualitas”, Pemerintah menitikberatkan kebijakan pada

perluasan akses pendidikan dari usia dini sampai dengan jenjang lebih tinggi dan

meningkatkan keterampilan SDM sesuai kebutuhan industri. Di samping itu,

mempercepat penyediaan infrastruktur publik dengan memberikan bantuan kepada

pemerintah daerah yang tetap bersinergi dengan Pemerintah Pusat dalam

menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk meningkatkan akses

pendidikan yang berkualitas dan merata termasuk pemenuhan SPM untuk

pendidikan anak usia dini serta penguatan pendidikan vokasi dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam negeri yang mampu bersaing di

tengah persaingan global, produktif, berjiwa inovasi, serta menguasai teknologi.

Terkait dengan upaya perbaikan penilaian internasional melalui PISA, sebagai salah

satu indikator kualitas pendidikan, Kemdikbud memulai pemetaan pendidikan

melalui program AKSI (Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia) sejak tahun 2016.

Program ini diujikan pada siswa kelas 3, 4 (sekolah dasar), 8 (sekolah menengah

pertama) dan 11 (sekolah menengah atas) dengan tipe soal yang sama dengan PISA

yakni mengukur kemampuan literasi, sains dan matematika. Dengan demikian, pihak

sekolah dan guru memiliki kesempatan untuk memperbaiki kemampuan siswa dan

pada akhirnya diharapkan penilaian PISA Indonesia dapat meningkat.

Selanjutnya, Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera untuk mempercepat perbaikan IPM di daerah-daerah tertinggal.

Untuk bidang pendidikan, upaya pemerintah dilakukan terutama pada inisiatif

perluasan akses pendidikan dan peningkatan skill SDM dengan melanjutkan bantuan

pendidikan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan penajaman jumlah sasaran

peserta didik penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), memberikan KIP

Kuliah yang merupakan kelanjutan dari KIP SMA/sederajat, serta memanfaatkan

Page 63: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

62

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Pendidikan, seperti rumah belajar, tv dan

radio edukasi. Sementara itu, untuk menjawab tantangan di era industri 4.0, dan

mengatasi rendahnya produktivitas pekerja, Pemerintah meluncurkan Kartu Pra

Kerja untuk peningkatan skill dalam rangka mengakselerasi penyerapan tenaga kerja

muda melalui penguatan skilling dan reskilling sebanyak 2 juta penerima manfaat.

Di samping kebijakan-kebijakan tersebut untuk mendukung peningkatan kualitas dan

capaian anggaran pendidikan, pengalokasian anggaran Pendidikan dalam jangka

menengah diarahkan pada: (1) meningkatkan akses serta kualitas sarana dan

prasarana pendidikan, (2) memperkuat pendidikan vokasi dan sinkronisasi

kurikulum SMK (link and match), (3) sinergi antarprogram yang dapat meningkatkan

akses (BOS, PKH, PIP, KIP Kuliah, dan DPPN) untuk mencapai sustainable

education, (4) memperkuat kelembagaan dan tata kelola lembaga pengelola dana

abadi investasi pemerintah di bidang pendidikan, (5) mengaitkan komitmen dan

kinerja pemenuhan mandatory spending bidang pendidikan oleh daerah dengan

kriteria dalam pengalokasian DAU/DAK, dan (6) peningkatan program budaya literasi

masyarakat.

Kami sependapat dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menyatakan

bahwa agar Pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan para guru, terutama

kepastian tunjangan profesi guru PNS dan Bukan PNS. Terkait dengan hal tersebut,

dapat kami sampaikan bahwa sesuai dengan amanat UU 14/2005 tentang Guru dan

Dosen, Pemerintah menjamin keterlaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi

guru yang telah memiliki sertifikat pendidik, baik guru PNS (dialokasikan pada DAK

Non Fisik), maupun guru Bukan PNS (dialokasikan pada K/L). Sejak adanya PP

19/2017, tunjangan profesi telah diamanatkan agar dikaitkan dengan kinerja guru,

yang regulasi turunannya masih dalam proses. Hal ini bertujuan agar alokasi

tunjangan tersebut sejalan dengan peningkatan mutu pembelajaran yang dilakukan

oleh pendidik.

Selain itu, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas guru dan tenaga

kependidikan pada semua jenjang pendidikan melalui: (1) Pengembangan

Keprofesian Bekelanjutan (PKB), (2) Penilaian Kinerja Guru, (3) Bantuan

Peningkatan Karir Melalui Kelompok Kerja Guru dan Tendik, (4) Peningkatan

Kualifikasi Akademik, (5) Sertifikasi Guru serta (6) Peningkatan kesejahteraan guru

dan tendik melalui berbagai jenis tunjangan, diantaranya Tunjangan Profesi Guru,

Insentif Guru Non PNS dan Tunjangan Khusus.

Selanjutnya, dalam rangka peningkatan infrastruktur dan proses pendidikan

termasuk peningkatan pemerataan akses, kualitas, relevansi dan daya saing,

pemerintah melalui Kemdikbud telah melakukan langkah-langkah antara lain

Page 64: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

63

pembangunan sekolah baru, ruang kelas baru, rehab ruang kelas, pembangunan

laboratorium/perpustakaan, bantuan peralatan pendidikan sehingga diharapkan

mampu memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan mampu menjadi sarana

untuk mendukung peningkatan kualitas SDM dan daya saing bangsa.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

agar pagu Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dialokasikan secara

memadai sehingga biaya perguruan tinggi tidak mengalami kenaikan. BOPTN

merupakan bantuan biaya dari Pemerintah yang diberikan pada Perguruan Tinggi

Negeri untuk membiayai kekurangan biaya operasional sebagai akibat adanya batasan

pada sumbangan pendidikan di perguruan tinggi negeri. Anggaran BOPTN digunakan

untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi yang meliputi anggaran penelitian dan non

penelitian. Anggaran BOPTN dari tahun ke tahun telah diupayakan untuk dilakukan

penambahan alokasi agar proses penyelenggaraan pendidikan tinggi semakin

meningkat mutunya, tanpa menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang menjadi

tanggungan mahasiswa/masyarakat. Anggaran BOPTN meningkat dari Rp4,45 triliun

pada tahun 2016 menjadi Rp5,14 triliun pada tahun 2019.

Demikian pula, terkait dengan perlunya dukungan pengawasan terhadap bantuan

bagi mahasiswa miskin melalui KIP Kuliah. Pemerintah terus berupaya untuk

memperbaiki mekanisme penyaluran seluruh bentuk bantuan sosial kepada

masyarakat dan basis data penerimanya sehingga dapat meningkatkan ketepatan

sasaran program. Mahasiswa penerima bantuan KIP Kuliah diutamakan merupakan

mahasiswa berprestasi yang sebelumnya menerima bantuan KIP di jenjang

pendidikan menengah dan/atau termasuk dalam 40 persen pendapatan terbawah

berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial.

Dengan demikian exclusion dan/atau inclusion error dapat diminimalkkan.

Terkait dengan pandangan agar kegiatan penyaluran KIP Kuliah tidak menyedot dana

lebih besar dari dana yang dialokasikan untuk bantuan bidikmisi, dapat disampaikan

bahwa KIP Kuliah merupakan perluasan cakupan program bantuan bidikmisi dalam

rangka memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi dari keluarga miskin ke

jenjang yang lebih tinggi sehingga dibutuhkan dukungan pendanaan untuk

melaksanakan program tersebut. Pemerintah berpandangan bahwa anggaran yang

dikeluarkan tersebut, bukanlah merupakan biaya, melainkan suatu bentuk investasi

tak berwujud (intangible investment) melalui sumber daya manusia.

Terkait dengan usulan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa dan Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan untuk memperhatikan alokasi anggaran pendidikan

khusus untuk madrasah dan pesantren, dapat disampaikan bahwa anggaran

pendidikan pada tahun 2020 akan diarahkan untuk pembangunan SDM yang inovatif

Page 65: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

64

dan berdaya saing. Peningkatan kualitas tersebut salah satunya dengan cara

meningkatkan perhatian pemerintah terhadap peningkatan pemerataan akses,

kualitas, relevansi dan daya saing pada pondok pesantren. Saat ini pemerintah telah

melakukan upaya-upaya tersebut antara lain peningkatan angka partisipasi

pendidikan Islam, penurunan angka putus sekolah serta peningkatan kualitas layanan

pendidikan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana dalam menunjang

proses belajar mengajar pondok pesantren.

Dalam APBN TA 2020, melalui anggaran Kementerian Agama, pemerintah telah

mengalokasikan anggaran untuk pondok pesantren sebesar Rp533,3 miliar yang akan

dipergunakan untuk antara lain untuk dan BOS pesantren, PIP pesantren, tunjangan

guru/ustadz, sarpras pesantren, dan beasiswa santri. Anggaran tersebut masih

merupakan bagian dari anggaran pendidikan yang sebesar 20 persen.

Pemerintah mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan Fraksi Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Kebangitan Bangsa, dan

Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat terkait dengan komitmen Pemerintah dalam

rangka pemenuhan 20 persen anggaran pendidikan sebagaimana amanat konstitusi,

dimana dalam RAPBN tahun 2020 alokasi anggaran pendidikan direncanakan

mencapai Rp505,8 triliun (20,0 persen terhadap belanja negara). Pemenuhan 20

persen anggaran pendidikan tersebut diarahkan untuk perluasan akses pendidikan,

peningkatan skill SDM, dan keberlanjutan pendanaan pendidikan.

Atas pandangan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat Pemerintah menyampaikan

apresiasi atas dukungan terkait pembangunan pendidikan dini dan pendidikan dasar,

terutama untuk meningktkan kemampuan literasi, matematika, dan sains sehingga

menjadi pijakan bagi peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak di jenjang

yang lebih tinggi.

Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berkualitas merupakan salah satu

modal utama dalam mewujudkan tercapainya pertumbuhan ekonomi nasional yang

optimal serta berkelanjutan. Untuk itu, Pemerintah berkomitmen untuk terus

melakukan penguatan investasi pembangunan SDM. Pembangunan SDM bahkan

harus dimulai sejak sedini mungkin, melalui integrasi berbagai program seperti

pencegahan stunting, pos pelayanan terpadu, dan pendidikan anak usia dini (PAUD).

Hal ini penting untuk menyiapkan SDM pre-school yang sehat dan berkualitas.

Investasi pembangunan SDM yang dilakukan pada anak usia dini (0-3 tahun) akan

menghasilkan return on investment (ROI) yang lebih tinggi dibandingkan investasi

yang menargetkan pada anak di usia lebih dewasa atau tua.

Page 66: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

65

Pada usia dini pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

melaksanakan program Pendidikan Usia Dini dari 3 – 6 tahun dengan kegiatan seperti

pemberian Alat Peraga Edukatif (APE),

Selain itu, Pemerintah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan akses pendidikan

yang berkualitas dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia antara lain dengan

Program Wajib Belajar 12 tahun, BOP Kesetaraan dan Bantuan Operasional Sekolah

(BOS), dan penguatan BOS afirmasi bagi sekolah-sekolah yang berada di desa

tertinggal dan sangat tertinggal.

Pemerintah juga memberikan bantuan bagi siswa tidak mampu untuk membiayai

keperluan pendukung pendidikannya, meliputi buku dan alat tulis, pakaian seragam

dan perlengkapan sekolah, biaya transportasi, serta keperluan lain yang berkaitan

dengan pembelajaran. Batuan tersebut diberikan dalam Program Indonesia Pintar

berbentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Untuk mendukung perluasan akses pendidikan bagi siswa berprestasi dari keluarga

miskin ke jenjang yang lebih tinggi, Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk KIP

Kuliah. Jumlah sasaran penerima KIP Kuliah pada RAPBN 2020 ditargetkan

sebanyak 818 ribu mahasiswa yang terdiri dari penerimaan mahasiswa baru sebanyak

420 ribu mahasiswa dan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi on going sebanyak

398 ribu mahasiswa. Alokasi anggaran KIP Kuliah dalam RAPBN 2020 sebesar Rp7,5

triliun melalui Kemenristekdikti dan Kemenag.

Pemerintah senantiasa melakukan perbaikan pengelolaan guru untuk meningkatkan

kualitas guru. Upaya yang dilakukan dalam mendorong peningkatan kompetensi guru

antara lain adalah dengan pemberian Tunjangan Profesi Guru (TPG), tunjangan

khusus guru di daerah khusus, dan Tambahan Penghasilan (Tamsil) guru PNS Daerah.

Dengan adanya peningkatan kesejahteraan, maka para guru diharapkan dapat

meningkatkan profesionalisme dan etos kerja mereka. Pemberian pengajaran kepada

siswa di sekolah tidak terlepas dari kemampuan guru dalam menyampaikan bahan

ajar kepada anak didiknya.

Selain hal tersebut, pemberian bantuan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

Selanjutnya untuk memperluas akses pendidikan dasar dan menengah, Pemerintah

setiap tahun mengalokasikan anggaran untuk fasilitas pendidikan berupa

pembangunan sekolah baru, renovasi sekolah, revitalisasi SMK dan sarana

pendidikan lainnya. Fasilitas pendidikan tersebut dialokasikan melalui Kemendikbud,

Kemenag, dan Kemen PUPERA. Secara bertahap, Pemerintah akan terus

mengupayakan pembangunan sarana prasarana pendidikan tersebut. Untuk tahun

anggaran 2020, Pemerintah melalui Kemendikbud mengalokasikan sebesar Rp5,089

triliun untuk pembangunan 68 sekolah baru, renovasi 429 sekolah (SD, SMP, SMA),

Page 67: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

66

dan revitalisasi 557 SMK sehingga diharapkan mampu berdikari secara ekonomi dan

berkepribadian Pancasila.

Selanjutnya Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera untuk senantiasa

menjaga dan mengawasi pelaksanaan anggaran untuk pendidikan. Diharapkan

dengan adanya pengawasan tersebut, pemanfaatan anggaran pendidikan dapat

dilakukan secara optimal sehingga mampu mewujudkan SDM Indonesia yang

berkualitas.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai

anggaran kesehatan dapat kami sampaikan pandangan sebagai berikut.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk terus mengalokasikan anggaran kesehatan

sebesar 5 persen dari belanja negara. Kebijakan alokasi ini juga diikuti dengan

peningkatan konsolidasi program dan anggaran di antara kementerian/lembaga yang

melaksanakan anggaran kesehatan, dan koordinasi antara pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah dengan meningkatkan kualitas penganggaran dengan berbasis

data yang akurat dan kinerja pelaksanaan.

Pada tahun 2020 Pemerintah akan memperkuat program prioritas di bidang

kesehatan dengan memperkuat layanan dan akses kesehatan di faskes tingkat pertama

diikuti ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas. Penguatan program promotif

dan preventif juga dikakukan melalui pemenuhan gizi dan imunisasi balita, serta

edukasi publik tentang pentingnya pola hidup sehat untuk menekan angka penyakit

tidak menular. Reformasi pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional akan terus

dilanjutkan, termasuk dengan penyediaan pendanaan untuk masyarakat miskin

dengan target sebanyak 96,8 juta jiwa

Kemudian, menanggapi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait

prevalensi stunting di Indonesia, dapat kami jelaskan bahwa Pemerintah telah

melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat,

khususnya pada 1000 Hari Pertama Kehidupan yang merupakan momen sangat

penting bagi setiap individu. Penguatan penanganan stunting diwujudkan melalui

perluasan konvergensi program percepatan penurunan stunting pada 260 kab/kota

yang dilakukan bersama oleh berbagai pemangku kepentingan, baik melalui

intervensi spesifik di bidang kesehatan, maupun intervensi sensitif seperti pendidikan

anak usia dini, sanitasi, air bersih, bantuan pangan nontunai, dan program keluarga

harapan. Upaya ini diharapkan dapat mewujudkan kualitas sumber daya manusia

Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di tengah-tengah tantangan dan

kompetisi global.

Page 68: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

67

Sebagai salah satu ukuran pembangunan SDM bidang kesehatan, data dari Badan

Pusat Statistik (BPS 2019) menunjukkan bahwa IPM Indonesia meningkat dari 66,53

pada tahun 2010 menjadi 71,39 pada tahun 2018. Selama periode tersebut, IPM

Indonesia rata-rata tumbuh sebesar 0,88 persen per tahun dan meningkat dari level

“sedang” menjadi “tinggi” mulai tahun 2016. Terkait dengan indikator kesehatan,

dapat kami sampaikan bahwa menurut BPS (2019) komponen Umur Harapan Hidup

saat lahir yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus

mengalami peningkatan, dari 69,81 tahun pada tahun 2010 menjadi 71,20 tahun pada

tahun 2018. Dengan kata lain, bayi yang lahir di Indonesia rata-rata tiap tahun

memiliki harapan untuk dapat hidup 0,25 persen lebih lama dibandingkan mereka

yang lahir tahun sebelumnya. Pencapaian ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk

meningkatkan IPM melalui perbaikan kualitas kesehatan, pendidikan, dan

pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia.

Pemerintah mengapresiasi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera untuk

dilakukan perbaikan pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan mendorong

agar Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) harus berjalan secara sehat dan

berkelanjutan. Hal tersebut juga merupakan perhatian utama pemerintah sejak

berjalannya program JKN. Sebagaimana diketahui, tantangan utama yang dihadapi

oleh pelaksanaan JKN adalah terkait kondisi likuiditas DJS Kesehatan yang

mengalami defisit sejak tahun 2014. Hal tersebut terutama disebabkan oleh

ketidakcukupan iuran untuk membiayai program karena fenomena insurance effect

dan adverse selection, selain tantangan kolektibilitas iuran dari peserta sektor

informal dan pengendalian biaya layanan kesehatan. Atas kondisi tersebut, untuk

menjaga kesehatan keuangan DJS Kesehatan, Pemerintah melakukan intervensi sejak

tahun 2015 hingga terakhir tahun 2018.

Pemerintah sepenuhnya menyadari bahwa intervensi merupakan kebijakan jangka

pendek untuk mendukung pelaksanaan program JKN. Untuk itu, dalam rangka

memitigasi kondisi keuangan DJS Kesehatan tersebut, Pemerintah melakukan

beberapa upaya yaitu: (1) perbaikan sistem dan manajemen JKN yang mencakup

perbaikan sistem kepesertaan, manajemen iuran, sistem pelayanan, strategic

purchasing, sinergitas antar penyelenggara jaminan sosial, implementasi urun biaya

dan pengendalian biaya operasional, dan (2) penguatan peranan pemda yang

mencakup dukungan peningkatan kepesertaan JKN (terutama segmen PPU BU dan

PBPU), pembiayaan JKN (melalui pajak rokok) dan penguatan promotive, preventif

dan supply side.

Pada tahun 2020, untuk mendukung keberlangsungan program JKN secara jangka

panjang, Pemerintah akan melakukan penyesuaian iuran JKN secara menyeluruh

agar iuran yang dikumpulkan dapat mencukupi dan membiayai layanan kesehatan

Page 69: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

68

yang diberikan oleh fasilitas kesehatan, sebagaimana diapresiasi Fraksi Partai

Keadilan Sejahtera.

Pemerintah juga sependapat dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa

perbaikan kualitas layanan serta pola pendekatan preventif dan edukatif harus terus

didorong dalam rangka mendukung program JKN.

Upaya perbaikan sistem pelaksanaan JKN terus dilaksanakan oleh Pemerintah secara

reguler termasuk peningkatan kepesertaan maupun peningkatan kualitas pelayanan

kesehatan Salah satunya simplifikasi administrasi pelayanan dengan pemanfaatan

teknologi informasi dalam bentuk sistem rujukan online untuk mengurangi antrian

pelayanan, integrasi rekam medis antar pelayanan kesehatan serta pengembangan

berbagai inovasi sistem rujukan berbasis kondisi geografis seperti sistem rujukan

gugus pulau. Seluruh inovasi tersebut untuk memperbaiki kualitas pelayanan

kesehatan.

Selain itu, upaya promotif dan preventif juga dilaksanakan dengan kebijakan

penguatan pelayanan kesehatan dasar yang difokuskan pada peningkatan upaya

kesehatan masyarakat melalui revitalisasi pelaksanaan Posyandu terutama dalam

pelayanan bagi ibu hamil dan balita serta lansia. Pemerintah juga telah menargetkan

sasaran dalam rancangan RPJMN 2020-2024 yaitu seluruh Puskesmas di Indonesia

memiliki dokter umum dan seluruh RS memiliki dokter spesialis sesuai dengan tipe

rumah sakitnya, serta upaya pemerataan juga diwujudkan melalui kegiatan pelayanan

jarak jauh (telemedicine), pengembangan Flying Healthcare untuk memastikan

seluruh wilayah Indonesia dapat dijangkau pelayanan kesehatan.

Selanjutnya, dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

Program JKN oleh BPJS Kesehatan, Kementerian Keuangan telah meminta

dilaksanakannya Audit oleh BPKP secara menyeluruh atas kinerja JKN pada tahun

2018 baik dari sisi Kepesertaan dan penerimaan iuran, manajemen klaim, dan

strategic purchasing. Temuan BPKP ini akan menjadi bahan evaluasi program JKN

oleh Pemerintah dan meminta BPJS Kesehatan sebagai pengelola program JKN dapat

memperbaiki tata kelola JKN sesuai dengan rekomendasi BPKP atas temuan tersebut.

Menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat yang

menyoroti percepatan penurunan kemiskinan, kesenjangan, dan pengangguran

terbuka dapat dijelaskan sebagai berikut. Tingkat kemiskinan terus menurun hingga

mencapai single digit, yang sudah diwujudkan sejak tahun 2018 (9,41 persen per

Maret 2019). Keberhasilan pencapaian tersebut, tentunya dapat diwujudkan melalui

serangkaian kebijakan perlindungan sosial yang terintegrasi dan dilakukan secara

Page 70: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

69

konsisten dalam beberapa tahun berjalan, melalui penajaman dan perluasan sasaran

kenaikan indeks manfaat pada rumah tangga sasaran.

Selanjutnya, pada tahun 2020, pemerintah menargetkan persentase kemiskinan

menurun hingga 8,5 persen – 9,0 persen dan rasio gini pada kisaran 0,375-0,380.

Upaya menurunkan kemiskinan dan kesenjangan tersebut tidak mudah tetapi dapat

dilakukan melalui penguatan beberapa program perlindungan sosial yang berdampak

pada peningkatan daya beli dan peningkatan konsumsi masyarakat miskin, dan

rentan miskin seperti Program Bantuan Sosial Pangan, PKH dan Subsidi. Pada tahun

2020, Pemerintah akan melakukan penguatan program bantuan pangan melalui

transformasi menjadi Kartu Sembako yang dilaksanakan dengan meningkatkan

indeks besaran bantuan dari Rp110.000/KPM/Bulan menjadi Rp150.000/KPM/

Bulan dan menambah jenis komoditas bahan pangan dengan kandungan gizi lainnya

di samping beras dan telur sehingga 15,6 juta keluarga penerima Kartu Sembako dapat

terpenuhi kebutuhan pokoknya dan kebutuhan akan gizi. Kebijakan ini sejalan dengan

pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tentang pentingnya ketersediaan

beras yang stabil untuk mengatasi kemiskinan.

Selain itu, pada tahun 2020 Pemerintah akan tetap konsisten melaksanakan

Program Keluarga Harapan (PKH) dengan menyalurkan bantuan bersyarat

kepada 10 juta KPM dengan peyempurnaan melalui perbaikan dukungan basis data

terpadu, kemudahan akses layanan keuangan digital, dan peningkatan kapasitas dan

kualitas pendamping PKH.

Menanggapi permintaan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan terkait

kenaikan manfaat PKH, dapat disampaikan bahwa kenaikan indeks manfaat PKH

pada tahun 2019 tidak hanya berupa kenaikan bantuan tetap menjadi Rp550.000,-

/KPM/Bulan, namun terdapat kenaikan juga pada komponen pendidikan dan

kesehatan sebesar 100 persen dibanding tahun 2018. Selanjutnya pada tahun 2020,

Pemerintah akan menaikkan indeks pada komponen ibu hamil dan balita, dari semula

Rp2.400.000,- menjadi Rp3.000.000,- per KPM sehingga rata-rata KPM

memperoleh indeks bantuan Rp2.900.000/KPM/Tahun. Selain itu, kebijakan

tersebut perlu mempertimbangkan ketersediaan data keluarga penerima manfaat

yang memenuhi persyaratan sebagai keluarga PKH hal ini agar dapat meminimalisir

terjadinya inclusion error, serta perlu memperhatikan keseimbangan antara peserta

PKH dan jumlah pendamping PKH agar perluasan tersebut betul-betul efektif dan

dapat melakukan graduasi kepada lebih banyak keluarga miskin, di samping itu, perlu

juga mempertimbangkan kapasistas program komplementer bagi keluarga yang telah

digraduasi pada PKH melalui program pemberdayaan seperti KUBE/UEP dan

Program Peningkatan Kapasistas Keluarga (P2K2).

Page 71: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

70

Sementara itu, dalam rangka menurunkan tingkat pengangguran terbuka

sebagaimana pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera. Pemerintah

melakukan terobosan dengan meluncurkan Kartu Pra Kerja. Kartu Prakerja hadir

sebagai solusi atas sulitnya mendapatkan pekerjaan bagi angkatan kerja, dan solusi

atas ketidaksesuaian kompetensi yang didapat dari lembaga dengan kebutuhan dunia

kerja. Kerja juga akan diarahkan untuk mendorong peningkatan keterampilan yang

dibutuhkan saat ini dan masa mendatang terutama dalam menghadapi era revolusi

industri 4.0 dan teknologi digital. Melalui program Kartu Pra Kerja diharapkan

kompetensi, baik para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi, atau korban

PHK dapat mengisi kebutuhan dunia kerja, sehingga masalah pengangguran di

Indonesia dapat diatasi.

Menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat

Nasional, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menyoroti penggunaan

basis data untuk peningkatan ketepatan sasaran, dapat disampaikan bahwa dalam

perencanaan dan penganggaran program-program perlindungan sosial dan

kemiskinan seperti bansos dan subsisdi, Pemerintah telah menggunakan data terpadu

sebagai dasar penetapan sasaran program-program tersebut. Sesuai dengan amanah

UU no.13 tahun 2011, Kementerian Sosial mengelola Data Terpadu Program

Penanganan Fakir Miskin (DT-PPFM) yang merupakan sistem data elektronik yang

memuat informasi sosial, ekonomi dan demografi dari sekitar 40% rumah tangga

dengan status kesejahteraan terendah yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial.

Selanjutnya untuk meningkatkan ketepatan sasaran, dikembangkan aplikasi Sistem

Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation (SIKS-NG) yang memfasilitasi

Pemerintah Daerah untuk melakukan updating data.

Selain itu, untuk memastikan bantuan kepada masyarakat dilakukan secara efisien

dan dapat diterima tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat

administrasi dalam rangka akuntabilitas, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan

Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai.

Transformasi Subsidi Rastra menjadi Bantuan Pangan Non Tunai merupakan upaya

untuk menyalurkan bantuan pangan agar lebih tepat sasaran dan memberikan

keleluasaan bagi penerima manfaat dalam memilih jenis, kualitas, harga dan tempat

membeli bahan pangan. Dengan demikian bantuan sosial kedepan dapat

dilaksanakan dengan mengupayakan pengintegrasian seluruh bantuan sosial ke

dalam satu kartu dan penyaluran bantuan dilakukan secara non tunai dengan

melibatkan dukungan jaringan dan teknologi digital dari perbankan.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan bahwa untuk tetap fokus dalam menjaga kedaulatan NKRI. Pemerintah

terus berupaya untuk mewujudkan hal tersebut melalui alokasi anggaran pada Fungsi

Page 72: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

71

Pertahanan serta Fungsi Ketertiban dan Keamanan yang terus meningkat. Alokasi

Fungsi Pertahanan dalam RAPBN tahun 2020 meningkat sebesar 19% dibandingkan

dengan APBN tahun 2019. Alokasi anggaran fungsi-fungsi tersebut dilaksanakan

melalui beberapa K/L, antara lain Kementerian Pertahanan, yang mempunyai tusi

untuk pelaksanaan kebijakan dalam memperhitungkan potensi pertahanan yang

meliputi kesadaran bela negara, komponen cadangan, komponen pendukung,

pembinaan teknologi dan industri pertahanan serta pembinaan veteran dan

pelaksanaan pembinaan sumber daya manusia, materiil, fasilitas dan jasa serta

kesehatan pertahanan militer.

Selanjutnya Alokasi anggaran pada Fungsi Ketertiban dan Keamanan dalam RAPBN

tahun 2020 meningkat sebesar 2% dibandingkan dengan APBN tahun 2019. Alokasi

anggaran pada fungsi Ketertiban dan Keamanan dilaksanakan melalui beberapa K/L

antara lain POLRI, BNPT, dan Kemenko Polhukhankam. POLRI dalam hal ini

mempunyai fungsi untuk pemeliharaan ketertiban dan keamanan masyarakat,

penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Selain itu, pada tahun 2019 Polri telah membentuk unit khusus dalam melakukan

kegiatan kontra radikal.

Pelaksanaan program deradikalisasi di Indonesia melalui Badan Nasional

Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara khusus merupakan upaya mengajak

sebagian kelompok radikal, khususnya para narapidana teroris, mantan teroris,

keluarga dan jaringannya agar kembali ke pilihan moral-etis berdasarkan prinsip

ajaran agama yang toleran (tasamuh), moderat (tawasuth), plural (ta’addud), egaliter

(tawazun), berkeadilan (ta’adul), sehingga menjadi masyarakat yang berkemajuan

dan berkeadaban. Misi lain program ini adalah agar para sasaran di atas kembali

membaur menjadi warga negara Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila, UUD

1945 dalam wilayah NKRI dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika (unity in diversity).

Tujuan khusus pelaksanaan program deradikalisasi adalah untuk memutus mata

rantai lingkaran ideologi radikal-terorisme, sehingga para sasaran program tidak

kembali bergabung kembali dengan jejaring lama yang bisa memprovokasi mereka

untuk mengulangi aksi-aksi terorisme di masa depan. Karena itu, pelaksanaan

program deradikalisasi meniscayakan sinergi secara menyeluruh antar kementerian,

lembaga dan elemen masyarakat terkait berdasarkan kerangka kerja spesifik

(specific), terukur (measurable), terjangkau (attainable), rasional (rational) dan

terjadwal (time bound) sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada para

stakeholder pemerintah dan masyarakat.

Di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, alokasi anggaran tahun 2020 akan

diarahkan untuk penyelesaian de’bottlenecking implementasi kebijakan bidang

politik, hukum, dan keamanan, mendorong gelar kekuatan TNI yang akan

Page 73: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

72

berimplikasi meratanya kekuatan pertahanan di seluruh wilayah Indonesia dan juga

diiringi penguatan wilayah perbatasan dengan dibangunnya Pos Lintas Batas Negara

pada berbagai wilayah perbatasan di Indonesia. Sedangkan dalam menjaga keutuhan

NKRI dari dalam, Kemenko Polhukam berupaya mendorong peran Badan

Pengamalan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam melaksanakan implementasi Pancasila

dan Wawasan Kebangsaan dalam pelaksanaan bernegara dan memberikan informasi

terkait pentingnya setiap elemen bangsa dalam menjaga persatuan dan kesatuan

bangsa.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

bahwa Pemerintah untuk tetap fokus membangun dan menjaga Fungsi Pertahanan

secara berkelanjutan. Pemerintah terus berupaya mewujudkan pertahanan negara

melalui perkembangan anggaran Fungsi Pertahanan yang terus meningkat. Alokasi

Fungsi Pertahanan pada RAPBN tahun 2020 meningkat sebesar 19% dibandingkan

dengan APBN tahun 2019.

Pada tahun 2020, anggaran fungsi pertahanan akan digunakan untuk mendukung

pencapaian berbagai target prioritas nasional di bidang pertahanan dan

mengakomodasi kelanjutan pembangunan postur pertahanan militer dalam rangka

memenuhi secara bertahap Minimum Essential Force (MEF) TNI yang dilakukan

melalui pelaksanaan berbagai program seperti (i) program Dukungan Kesiapan Matra

darat/laut/udara; (ii) Program Modernisasi Alutsista dan NonAlutsista/Sarana dan

Prasarana Matra Darat; (iii) Program Modernisasi Alutsista dan NonAlutsista Serta

Pengembangan Fasilitas dan Sarana Prasarana Matra Laut/Udara; dan (iv) Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Pertahanan.

Pemerintah mengapresiasi pandangan Fraksi Partai Demokrat dan Fraksi

Partai Keadilan dan Sejahtera mengenai perlunya akses penduduk yang lebih

merata terhadap ketersediaan pangan. Untuk itu, Pemerintah selalu memastikan agar

terkait pangan ini tidak hanya ada, namun juga mencukupi dan terjangkau bagi

seluruh masyarakat. Berbagai langkah dilakukan oleh Pemerintah untuk ketahanan

pangan ini dalam rangka: (1) mencapai swasembada padi, jagung, kedelai, cabai dan

bawang merah serta peningkatan produksi gula dan daging, (2) meningkatkan

diversifikasi pangan, (3) meningkatkan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing

dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, serta (4) menyediakan bahan

baku bioindustri dan bioenergi. Kebijakan yang diambil dalam rangka mencapai

tujuan tersebut dilakukan melalui a.l. pembangunan infrastruktur yang mendukung

pertanian meliputi pembangunan bendungan hingga irigasinya dan menambah luas

lahan, mempertahankan subsidi pupuk kepada petani, bantuan premi bagi asuransi

usaha tani padi, kebijakan perlindungan lahan pertanian dari ancaman alih fungsi

Page 74: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

73

(Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan) dan reforma agraria untuk keberpihakan

kepada masyarakat berpenghasilan rendah terutama petani. Selain itu, Pemerintah

juga melakukan perbaikan mekanisme bantuan sosial pangan dalam bentuk bantuan

pangan nontunai (BPNT) untuk meningkatkan ketepatan sasaran penerima manfaat

serta meningkatkan variasi dan kualitas pangannya. Selanjutnya, Pemerintah

sependapat dengan pandangan dari Fraksi Partai Golongan Karya mengenai

prioritas nasional ke-4 khususnya ketahanan pangan, agar juga memperhitungkan

optimalisasi anggaran untuk ketahanan bencana. Kemudian Pemerintah juga telah

memiliki prosedur dalam hal terjadi bencana alam untuk memastikan bahwa setiap

warga yang terdampak mendapatkan bantuan yang semestinya. Pemerintah

mendorong ketahanan pangan antara lain melalui pembangunan infrastruktur seperti

bendungan, embung, dan saluran irigasi, serta penyediaan dukungan subsidi pupuk

yang semakin tepat sasaran, yang bertujuan untuk mendorong produktivitas

pertanian.

Menanggapai pertanyaan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, terkait dengan

perkembangan belanja barang dari 2013-2019, dapat Pemerintah sampaikan bahwa

belanja barang mengalami rata-rata peningkatan per tahun sebesar 12%. Peningkatan

belanja barang tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain pada tahun 2015

terdapat kebijakan reklasifikasi pada jenis belanja, yaitu perpindahan dari beberapa

akun belanja bantuan sosial dan belanja modal menjadi belanja barang yang

diserahkan kepada Pemda/Masyarakat. Selanjutnya terdapat beberapa kegiatan

strategis seperti Asian Games, Asian Paragames, rapat tahunan IMF-WB, dan Pemilu

tahun 2019. Alokasi anggaran kegiatan strategis tersebut menyumbang secara

signifikan kenaikan belanja barang, terutama pada belanja perjalanan dinas.

Dapat disampaikan pula bahwa terdapat penurunan belanja perjalanan dinas dalam

RAPBN tahun 2020 dibandingkan APBN tahun 2019 sebesar Rp3,3 triliun. Belanja

Perjalanan Dinas dan Paket Meeting didominasi oleh K/L yang memiliki tusi

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Belanja perjalanan dinas dan paket

meeting, dalam batas tertentu, diperlukan untuk pelatihan guru,

pengawasan/pemeriksaan, monitoring, sosialisasi & edukasi masyarakat penerima

bantuan sosial. Di sisi lain K/L yang memiliki tusi pembangunan infrastruktur seperti

Kementerian ESDM mempunyai tren belanja perjalanan dinas yang menurun.

Selain itu, terdapat pula belanja barang yang mempunyai karakteristik belanja modal

dengan menggunakan akun belanja barang yang akan diserahkan kepada

masyarakat/Pemda. Alokasi tersebut digunakan antara lain untuk Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakat, SPAM berbasis masyarakat, alat dan

mesin pertanian pra panen,Rehabilitasi dan Renovasi Sarana Prasarana Pendidikan

Page 75: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

74

Dasar dan Menengah, danPengembangan BLK KomunitasBelanja tersebut memiliki

multiplier effect yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada sisi lain, untuk mendorong efisiensi dan efektivitas belanja, Pemerintah juga

menerapkan perhitungan Value for Money (VfM) dalam pelaksanaan anggaran.

Mekanisme VfM tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan publik,

dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran, peningkatan mutu pelayanan, dan

menurunkan biaya pelayanan publik. Dengan berkurangnya inefisiensi dalam

pelaksanaan anggaran diharapkan dapat terjadi penghematan dalam penggunaan

input/anggaran.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

agar Pemerintah terus mengupayakan penguatan SDM untuk meningkatkan

produktifitas, inovasi dan daya saing, serta mengejar pemerataan pembangunan.

Selain itu, perlu Pemerintah sampaikan bahwa di dalam belanja Non K/L terdapat

program Pengelolaan Transaksi Khusus, yang mana di dalamnya terdapat alokasi

Dana Dukungan Kelayakan, dan Dana Fasilitasi Penyiapan Proyek dengan Skema

KPBU. Dukungan fasilitas dan dukungan kelayakan tersebut dalam rangka percepatan

pembangunan infrastruktur dengan mengedepankan pemerataan.

Pada RAPBN tahun 2020, alokasi Dana Dukungan Kelayakan ditujukan untuk Proyek

SPAM Kota Bandar Lampung. Proyek SPAM tersebut bertujuan untuk penyediaan air

bersih bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau sehingga ke depan dapat

diharapkan dapat turut berperan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia

melalui kesehatan masyarakat. Selain itu, alokasi Dana Fasilitasi Penyiapan Proyek

dengan Skema KPBU pada RAPBN tahun 2020 ditujukan untuk beberapa proyek,

antara lain proyek pembangunan/ pengembangan rumah sakit daerah, pembangunan

sistem transportasi massal, dan beberapa proyek SPAM di kota lain.

Sehubungan dengan pandangan Fraksi Partai Golongan Karya agar Pemerintah

mengoptimalkan alokasi anggaran untuk bencana dapat disampaikan sebagai berikut.

Untuk mengantisipasi bencana alam, dalam APBN (termasuk RAPBN 2020) telah

dialokasikan anggaran penanggulangan bencana baik yang sifatnya mitigasi, tanggap

darurat, maupun rehab rekon pasca bencana pada masing-masing K/L terkait antara

lain; BNPB, Kemensos, KemenPUPR, BMKG dan lainnya sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Selain itu, pemerintah juga telah mengantisipasi terjadinya bencana

melalui cadangan anggaran penanggulangan bencana yang dapat dimanfaatkan untuk

dana siap pakai (darurat kebencanaan) maupun rehab rekon pasca bencana.

Dapat diinformasikan bahwa, saat ini Pemerintah sedang mempersiapkan regulasi

dana penanggulangan bencana (pooling fund). Sumber pendanaan pooling fund

tersebut direncanakan dapat berasal dari kontribusi Pemerintah Pusat, Pemerintah

Page 76: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

75

Daerah, swasta, dan penerimaan lainnya yang sah. Dengan keberadaan Pooling Fund

diharapkan penanganan kebencanaan dapat dilakukan lebih baik.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan bahwa pesta demokrasi tidak seharusnya menjadi pemicu

kerenggangan persatuan. Untuk itu, Pemerintah telah melakukan berbagai persiapan

pelaksanaan Pemilu, termasuk mitigasi dan antisipasi.

Dari sisi mitigasi dan antisipasi adanya potensi kerawanan pada saat pelaksanaan

Pemilu, Pemerintah telah membagi penugasan terkait hal tersebut kepada beberapa

Kementerian/Lembaga terkait, seperti : (i) untuk persiapan, penyelenggaraan dan

pasca Pemilu dilaksanakan oleh KPU, (ii) pengawasan pelaksanaannya dan dalam hal

terdapat pelanggaran yang mengarah pada pidana Pemilu, dilaksanakan dan diputus

oleh Bawaslu melalui lembaga adhoc Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu),

(iii) untuk pengamanan penyelenggarakan dan pasca Pemilu oleh TNI dan Kepolisian

RI, (iv) operasi intelijen oleh BIN, (v) pendidikan dan pengamanan linmas oleh

Kementerian Dalam Negeri, keterbukaan informasi oleh Kementerian Komunikasi

dan Informatika, LPP TVRI dan LPP RRI, (vi) sengketa selisih suara Pemilu oleh

Mahkamah Konstitusi, dan (vii) untuk mengawasi kinerja KPU dan Bawaslu serta

memutus perkara adanya pelanggaran kode etik oleh penyelenggara Pemilu,

dilaksanakan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dimana untuk

mendukung kegiatan operasional dari seluruh K/L tersebut bersumber dari APBN.

Dengan pertimbangan bahwa permasalahan yang sempat mengemuka adalah terkait

dengan kepercayaan publik, sikap toleransi, dan penonjolan identitas yang banyak

dipicu dari menyebarnya informasi yang kurang bertanggung jawab melalui media

sosial, maka Pemerintah akan berupaya mengoptimalkan peran dari BIN,

Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila

yang berfokus kepada penguatan aksi partisipatoris dan penyerapan aspirasi

masyarakat guna lebih memperkokoh persatuan bangsa dan lebih meningkatkan

pemahaman terhadap idelogi Pancasila.

Di samping itu, Pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh pelaksanaan

Pemilu tahun 2019, baik dari sisi regulasi, maupun terkait pelaksanaan teknis, mulai

dari proses perencanaan sampai dengan finalisasi perhitungan sehingga pelaksanaan

Pemilu agar dapat berjalan aman dan damai, dan tidak menimbulkan konflik di

masyarakat.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat

Nasional, dan Fraksi Partai NasDem agar pemerintah dapat meningkatkan

akuntabilitas kinerja instansi dan reformasi birokrasi, bersama ini dapat kami

sampaikan bahwa kebijakan belanja pegawai tahun 2020, yang merupakan bagian

Page 77: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

76

dari fungsi pelayanan umum, terutama diarahkan untuk mendukung pelaksanaan dan

penguatan reformasi birokrasi dalam menciptakan birokrasi yang efisien, melayani,

dan bebas korupsi dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang

mampu mengimbangi perkembangan kebutuhan masyarakat.

Akuntabilitas kinerja instansi dan reformasi birokrasi antara lain terlihat dari

meningkatnya kinerja Pemerintah Pusat dari sisi capaian opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun

anggaran 2016-2018. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari kinerja Kementerian/

Lembaga dan Bendahara Umum Negara (BUN) yang tercermin dari 81 Laporan

Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) dan 1 Laporan Keuangan BUN (LKBUN)

mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), atau 94% LK memperoleh

opini WTP di tahun 2018.

Di samping itu, peringkat Indonesia dalam E-Government Development Index

(EDGI) yang dipublikasikan PBB meningkat dari peringkat 116 di tahun 2016 menjadi

peringkat 107 di tahun 2018 atau naik 9 peringkat. Sedangkan Government

Effectiveness Index naik 19 peringkat dari peringkat 103 di tahun 2015 menjadi 84 di

tahun 2017. Hal ini tidak terlepas dari penguatan pelayanan dan reformasi birokrasi

yang telah berjalan di seluruh Kementerian/Lembaga.

Pemerintah terus berupaya melaksanakan program reformasi kelembagaan untuk

menghadirkan birokrasi yang mengedepankan pelayanan terbaik, kemudahan dan

efisiensi, transparansi, serta cepat dan tanggap dalam merespon kebutuhan

masyarakat. Berbagai langkah telah dilakukan oleh Pemerintah, antara lain melalui

(1) penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik seperti e-procurement, Satu

Data dan Satu Peta, (2) mendorong profesionalisme ASN melalui rekrutmen berbasis

komputer, seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi, serta (3) peningkatan kualitas

layanan publik, kemudahan, dan efisiensi melalui Mal Pelayanan Publik yang

memadukan pelayanan dari pemerintah pusat, daerah dan swasta dalam satu gedung

di antaranya adalah Pajak, Bea Cukai, Kumham (imigrasi dan AHU),

Kemenakertrans, Perhubungan, POLRI, Kejaksaan, PLN dan PDAM.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

bahwa kebijakan subsidi perlu menunjukkan affirmative policy untuk pengentasan

kemiskinan dan pengurangan kesenjangan dengan tetap memerhatikan kondisi

masyarakat miskin dan tetap menjaga stabilitas harga barang dan jasa di dalam

negeri.

Pemerintah mengapresiasi pandangan dan perhatian Fraksi Partai Kebangkitan

Bangsa dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang menyambut baik

pengalokasian subsidi energi dalam RAPBN tahun 2020 yang mencapai Rp137,5

Page 78: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

77

triliun. Pemerintah juga sependapat bahwa kebijakan subsidi energi perlu diperbaiki

dan direvitalisasi agar tepat sasaran dan benar-benar menyentuh kebutuhan

masyarakat, terutama bagi kelompok masyarakat miskin. Hal ini sejalan dengan

kebijakan subsidi tahun 2020 yang diarahkan untuk peningkatan efektivitas dan

efisiensi program pengelolaan subsidi yang dilakukan melalui upaya perbaikan

ketepatan sasaran penerima. Beberapa upaya Pemerintah dalam memperbaiki

ketepatan sasaran antara lain melalui penguatan basis data penerima subsidi dengan

menggunakan sumber data yang lebih valid. Sebagai contoh adalah penggunaan Data

Terpadu Program Penanganan Fakir Miskin (DTPPFM) yang dikelola oleh

Kementerian Sosial, sebagai dasar pemberian subsidi listrik khususnya kepada

golongan rumah tangga dengan daya 450 VA dan 900 VA. Untuk meningkatkan

akurasi data, Pemerintah juga secara berkala dua kali setahun (setiap enam bulanan)

melakukan pemutakhiran (updating) terhadap basis data DTPPFM.

Pemerintah sependapat dengan pandangan dari Fraksi Partai Amanat Nasional,

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

mengenai pentingnya memperbaiki kualitas data agar lebih tepat sasaran dan

menyatukan seluruh basis data terkait dengan belanja program bantuan sosial dan

subsidi dapat kami sampaikan tanggapan sebagai berikut.

Perbaikan efektivitas dan ketepatan sasaran penerima subsidi baik energi dan non

energi dilakukan Pemerintah melalui verifikasi data penerima manfaat dan

memperbaiki proses penetapan data penerima subsidi, yang kemudian diselaraskan

dengan data Nomor Induk Kependudukan (NIK). Selanjutnya, Pemerintah juga

memandang perlu untuk terus meningkatkan sinergi program-program kemiskinan,

bantuan sosial, subsidi, dan program sektoral lainnya melalui penyatuan basis data

penerima manfaat. Pemerintah telah menyiapkan satu sumber data (unified data)

yang bersumber dari 40 persen golongan masyarakat dengan pendapatan terendah,

yaitu basis DTPPFM yang dikelola oleh Kementerian Sosial. Melalui DTPPFM

tersebut, Pemerintah dapat melihat dan menganalisis sampai dengan 40 persen

masyarakat termiskin di Indonesia, lengkap dengan nama, alamat, dan karakteristik

rumah tangga. Di sisi lain, penggunaan teknologi yang lebih maju dan terintegrasi

(kartu atau smartcard), terus diupayakan untuk dapat memperbaiki akurasi, efisiensi,

dan efektivitas pemberian subsidi.

Dengan menggunakan basis data tersebut diharapkan program pengelolaan subsidi

dan program-program perlindungan sosial lainnya, seperti Program Keluarga

Harapan, Program Indonesia Pintar, dan Penerima Bantuan Iuran JKN dapat lebih

efektif, lebih tepat sasaran, dan terintegrasi, sehingga masyarakat penerima akan

mendapatkan manfaat yang lebih optimal. Dengan demikian, program-program

Page 79: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

78

tersebut lebih efektif dalam memberikan perlindungan sosial, pengentasan

kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional dan

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai perlunya kewaspadaan dalam

membuat kebijakan subsidi yang tepat agar harga bahan bakar, khususnya BBM dapat

terjangkau dan terkendali. Kebijakan subsidi BBM sangat dipengaruhi oleh faktor

eksternal, yaitu harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah, Oleh karena itu,

Pemerintah akan senantiasa memantau pergerakan harga minyak dunia dan

membuat kebijakan yang tepat agar keamanan dan ketersediaan energi bagi

masyarakat terjamin tanpa harus menyebabkan beban yang terlalu besar bagi APBN.

Kebijakan pemberian subsidi tetap per liter pada BBM solar merupakan salah satu

upaya Pemerintah untuk mencapai tujuan ini. Dengan adanya subsidi tetap ini, harga

BBM solar di masyarakat menjadi relatif terjangkau dan naik turunnya harga minyak

dunia tidak akan terlalu berpengaruh terhadap besaran anggaran subsidi dalam

APBN.

Di sisi lain, penetapan harga BBM harus dilaksanakan dengan hati-hati mengingat

besarnya kebutuhan masyarakat terhadap BBM. Oleh karena itu, dalam setiap

penentuan harga BBM, Pemerintah selalu memperhatikan perkembangan sosial dan

politik yang terjadi di tengah masyarakat. Selain itu, Pemerintah juga memperhatikan

kemampuan APBN dalam menyediakan anggaran subsidi BBM agar tidak menjadi

beban bagi APBN. Dengan mempertimbangkan kedua faktor ini, Pemerintah dapat

menyediakan BBM dengan harga terjangkau bagi masyarakat tanpa harus

mengorbankan kredibilitas APBN dan belanja produktif.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait subsidi listrik,

LPG 3 kg, dan BBM, dapat disampaikan sebagai berikut.

Searah dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Pemerintah terus

mendorong langkah-langkah efisiensi bagi Pertamina dan PLN serta selalu

mempertimbangkan pengambilan kebijakan yang berkenaan dengan harga energi

secara sangat berhati-hati. Sebagaimana dimaklumi bersama, harga LPG tabung 3 kg

bersubsidi belum disesuaikan sejak tahun 2008, harga listrik golongan nonsubsidi

belum disesuaikan dengan kondisi keekonomiannya sejak tahun 2017, serta harga

premium dan solar juga belum disesuaikan sejak tahun 2016. Sementara itu,

ketepatan sasaran pemberian subsidi energi masih belum optimal karena sebagian

besar subsidi energi justru dinikmati oleh masyarakat kaya. Namun demikian,

penyesuaian harga energi hanya akan dilakukan Pemerintah dalam kerangka

peningkatan efektivitas dan efisiensi anggaran subsidi energi dengan tetap

Page 80: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

79

mempertimbangkan secara mendalam akan dampaknya kepada daya beli masyarakat

terutama kelompok masyarakat miskin dan rentan.

Pemerintah tetap berkomitmen untuk menjamin ketersediaan dan kemudahan akses

masyarakat terhadap LPG tabung 3 kg serta memastikan bahwa golongan rumah

tangga tidak mampu dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA akan tetap mendapatkan

subsidi listrik dalam tahun 2020. Hal ini sejalan dengan kebijakan subsidi energi

2020, diantaranya: (1) melanjutkan pemberian subsidi tetap untuk solar dan subsidi

selisih harga untuk minyak tanah dan LPG tabung 3 kg; (2) meningkatkan peranan

pemda dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM dan LPG tabung 3 kg

bersubsidi; (3) susbidi listrik diberikan secara tepat sasaran bagi seluruh pelanggan

rumah tangga daya 450 VA dan rumah tangga miskin dan rentan dengan daya 900 VA

dengan mengacu pada DTPPFM.

Terkait dengan ketersediaan BBM bersubsidi dan BBM jenis premium, Pemerintah

bersama Pertamina selalu berupaya untuk menjaga pasokan penyaluran BBM agar

tidak terjadi kelangkaan BBM. Penetapan kuota BBM Bersubsidi dan BBM Jenis

Premium didasarkan pada realisasi konsumsi tahun-tahun sebelumnya dan proyeksi

pertumbuhan yang akan terjadi. Tren penggunaan BBM Jenis Premium dari tahun ke

tahun mengalami penurunan karena masyarakat pengguna Premium beralih ke bahan

bakar yang lebih berkualitas seperti Pertalite dan Pertamax yang mampu menjaga

performa kendaraan lebih optimal. Sejalan dengan latar belakang diproduksinya

Pertalite, salah satunya adalah memberikan opsi bagi masyarakat untuk mendapatkan

BBM yang lebih berkualitas namun tetap terjangkau.

Berkaitan dengan kuota BBM Bersubsidi dan BBM Jenis Premium tersebut,

Pemerintah melalui Pertamina sebagai operator berusaha memastikan bahwa kuota

yang telah ditetapkan dapat disalurkan secara tepat kepada masyarakat dan pengguna

lainnya serta tidak melebihi kuota sebagai upaya untuk menjaga risiko yang muncul

akibat bertambahnya belanja subsidi BBM.

Berkenaan dengan pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi

Partai NasDem terkait pentingnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan belanja

negara dan kekhawatiran terhadap pengurangan belanja subsidi pada tahun 2020,

dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Pemerintah sependapat dengan

pandangan anggota dewan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam

pengelolaan belanja negara termasuk halnya dalam pengelolaan belanja subsidi.

Program pengelolaan subsidi dalam APBN bukan hanya dimaksudkan untuk

meringankan beban masyarakat dalam memperoleh kebutuhan dasarnya tetapi juga

ditujukan untuk menjaga kesinambungan kemampuan produsen dalam

menghasilkan produk dan jasa, khususnya yang merupakan kebutuhan dasar

Page 81: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

80

masyarakat, dengan harga terjangkau. Sebagaimana dimaklumi bersama, kebijakan

subsidi yang saat ini berjalan masih menghadapi berbagai tantangan yang

mempengaruhi efektivitas belanja subsidi diukur dari beban fiskal maupun

dampaknya ke masyarakat, diantaranya terkait ketepatan sasaran serta pergerakan

faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perhitungan subsidi (seperti kurs dan

ICP). Di samping itu, beberapa harga komoditas bersubsidi seperti LPG 3 kg belum

mengalami penyesuaian harga sejak tahun 2008, komoditas BBM sejak pertengahan

tahun 2016, listrik golongan nonsubsidi sejak tahun 2017, dan pupuk sejak tahun

2012.

Dalam RAPBN tahun 2020, belanja subsidi direncanakan sebesar Rp199,7 triliun yang

meliputi subsidi energi Rp137,5 triliun, dan subsidi nonenergi Rp62,3 triliun. Besaran

belanja subsidi tersebut dihitung dengan asumsi kurs Rp14.400 per US dolar dan ICP

USD 65/barel. Pagu anggaran belanja subsidi energi diperkirakan lebih rendah dari

outlook APBN 2019 terutamanya karena mempertimbangkan penurunan subsidi

tetap solar dari Rp2.000,00 per liter menjadi Rp1.000,00. Hal ini dimaksudkan untuk

mengurangi beban fiskal Pemerintah seiring dengan pergerakan kurs dan ICP.

Sementara itu, belanja subsidi nonenergi dalam RAPBN tahun 2020 juga diperkirakan

lebih rendah dari outlook APBN tahun 2019.

Selanjutnya, pada tahun 2020 Pemerintah akan lebih mengoptimalkan kebijakan

subsidi dalam menjaga daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing dan kualitas

pelayanan publik, mendukung ketahanan pangan dan energi, serta menjaga

kesinambungan kinerja BUMN penyedia barang bersubsidi. Untuk itu, kebijakan

umum subsidi tahun 2020 diarahkan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi

program pengelolaan subsidi yang dilakukan melalui upaya perbaikan ketepatan

sasaran dan penyesuaian harga jual komoditas bersubsidi. Beberapa kebijakan yang

akan dilakukan antara lain: (1) mengubah paradigma dari subsidi berbasis komoditas

menjadi subsidi langsung kepada masyarakat; (2) meningkatkan akurasi data target

penerima subsidi secara masif; (3) memanfaatkan teknologi dalam penyaluran

subsidi; dan (4) meningkatkan sinergi pusat dan daerah dalam pengendalian dan

pengawasan subsidi.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait perlunya

memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan dan pertumbuhan dalam

memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) untuk sumber pembangkit tenaga

listrik dengan memanfaatkan skema feed-in-tariff, dapat kami sampaikan tanggapan

sebagai berikut.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

mengenai perlunya memberikan perhatian khusus terhadap pemanfaatan energi baru

Page 82: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

81

dan terbarukan (EBT) untuk sumber pembangkit tenaga listrik. Dalam rangka

mendukung peningkatan target bauran EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan

31 persen pada tahun 2050, Pemerintah berkomitmen kuat untuk memberikan

dukungan bagi peningkatan pemanfaatan EBT di sektor ketenagalistrikan. Dukungan

pemerintah dimaksud tidak hanya dilakukan melalui alokasi anggaran di

Kementerian/Lembaga melainkan juga melalui instrumen pendanaan APBN lainnya

seperti pemberian insentif perpajakan dan dana alokasi khusus (periode sampai

dengan 2018). Beberapa insentif perpajakan yang disiapkan antara lain berupa

fasilitas PPh (tax allowance, tax holiday), fasilitas impor (pembebasan bea masuk,

PPN impor dan PPh 22 impor), maupun fasilitas pajak ditanggung pemerintah (DTP)

dan Pajak Bumi dan Bangunan khususnya untuk sektor panas bumi.

Di sisi lain, Pemerintah juga menyadari bahwa kapasitas fiskal dalam APBN masih

sangat terbatas untuk mendanai kebutuhan anggaran untuk pengembangan sumber

energi baru dan terbarukan. Untuk itu, Pemerintah akan berupaya untuk

meningkatkan peran swasta melalui skema-skema yang ada dalam APBN, seperti

skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Selain itu, Pemerintah juga

memfasilitasi dan mendorong penerapan skema blended finance yang

mempertemukan pengembang proyek-proyek pembangunan pembangkit EBT

dengan sumber-sumber pendanaan dari lembaga keuangan domestik dan

internasional. Dengan insentif dan dukungan tersebut diharapkan investasi di sektor

energi terbarukan dapat lebih berkembang sehingga upaya pencapaian target bauran

energi nasional dapat lebih dioptimalkan.

Sementara itu, terkait dengan skema feed in tariff dapat disampaikan bahwa skema

dimaksud merupakan salah satu alternatif kebijakan yang dapat ditempuh dalam

mengembangkan EBT. Skema feed in tariff memang banyak digunakan dalam

pengembangan EBT di negara-negara maju dengan teknologi pembangkit EBT cukup

mumpuni dan skala ekonomi sumber pembangkit EBT sudah mapan. Namun

demikian penerapan skema ini di Indonesia perlu dipertimbangkan secara matang

mengingat kemampuan industri dalam negeri pembangkit EBT yang masih belum

memadai, skala ekonomi pembangkit EBT nasional yang belum mapan, kapasitas

pengembang EBT yang tebatas, serta kemampuan keuangan negara yang masih

terbatas. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, Pemerintah berpandangan

instrumen tersebut belum menjadi prioritas untuk digunakan dalam mengembangkan

EBT. Dukungan Pemerintah terhadap EBT masih akan dikonsentrasikan pada

pemberian fasilitas perpajakan maupun bantuan akses permodalan serta transparansi

proses perijinan yang ditujukan untuk sedapat mungkin mengurangi risiko-risiko

bisnis yang dihadapi oleh pengembang EBT.

Page 83: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

82

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait optimalisasi

program sejuta rumah, saat ini Pemerintah terus melakukan perbaikan sejak

diluncurkan pertama kali pada tahun 2015. Program Satu Juta Rumah merupakan

program Pemerintah dalam rangka menyediakan rumah bagi seluruh lapisan

masyarakat. 60-70 % program Satu Juta Rumah di tujukan bagi masyarakat

berpenghasilan rendah (MBR) adapun sisanya bagi non-MBR. Penyediaan program

Satu Juta Rumah bagi MBR melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta

(pengembang), dan masyarakat. Sedangkan program Satu Juta Rumah selain untuk

non-MBR pemenuhannya hanya melibatkan masyarakat dan dunia usaha (swasta).

Kegiatan-kegiatan program satu juta rumah bagi MBR meliputi:

1. Pembangunan Rusunawa, peningkatan kualitas dan pembangunan rumah yang

dilakukan secara swadaya yang mendapat fasilitas bantuan stimulan perumahan

swadaya (BSPS), pembangunan rumah khusus, dengan kategori penerima antara

lain buruh/pekerja, PNS, dan TNI/POLRI

2. Pembangunan RUSUNAMI dan Rumah Tapak, yang mendapat bantuan

pembiayaan/subsidi (KPR FLPP, SSB & SBUM).

Terkait dengan adanya isu banyak rumah yang belum ditempati, hal tersebut

disebabkan antara lain: (1) penghuni sedang mendapatkan penugasan di kota lain,

seperti prajurit TNI/Polri, PNS yang bekerja di daerah pemekaran baru; (2) rumah

yang baru dibeli sedang proses penyesuaian (proses renovasi); dan (3) proses pindah

rumah (kontrakan rumah sebelumnya belum habis)

Terkait rumah bersubsidi yang tidak ditempati, tidak selamanya melanggar aturan

selama pemilik rumah tersebut menempati walaupun hanya 1 hari (UU 1 tahun 2011

tentang perumahan dan kawasan permukiman dan Permen PUPR nomor 21 tahun

2016 tentang kemudahan dan/atau bantuan perolehan rumah bagi masyarakat

berpenghasilan rendah).

Dalam rangka memenuhi standar kelayakan lingkungan, pemerintah juga

memberikan bantuan stimulan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk

meningkatkan kualitas infrastruktur perumahan. Sementara itu, dalam meningkatkan

kualitas hidup penghuni rumah bersubsidi, Pemerintah mensyaratkan adanya ruang

untuk bersosialisasi (ruang terbuka hijau, tempat bermain, dan sarana ibadah).

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dan Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan mengenai perlunya keseriusan Pemerintah dalam

merealisasikan program ketahanan dan kedaulatan pangan secara memadai dan

untuk meningkatkan daya beli petani, dapat kami sampaikan bahwa Pemerintah

sependapat dengan pandangan tersebut. Dalam tahun 2020, Pemerintah telah

Page 84: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

83

menyiapkan berbagai program dukungan terhadap petani/kelompok tani guna

meningkatkan produktivitas sektor pertanian, antara lain melalui (i) penyaluran

subsidi pupuk dengan volume sekitar 7,9 juta ton yang bertujuan untuk menjamin

ketersediaan pupuk yang bermutu dengan harga yang terjangkau; (ii) program

bantuan langsung benih unggul (BLBU) yang menyediakan benih berkualitas dan

menjamin ketersediaan benih varietas unggul yang bersertifikat; dan (iii) sarana

produksi (saprodi) pertanian. Selain itu, Pemerintah juga menyediakan fasilitas

subsidi bunga KUR dan imbal jasa penjaminan KUR yang ditujukan untuk

meningkatkan akses permodalan bagi UMKM, yang terutama difokuskan pada sektor-

sektor produktif seperti sektor pertanian, perikanan, perdagangan dan jasa, dan

industri pengolahan. Kebijakan reforma agraria juga terus dilakukan untuk

memperkuat pemilikan tanah untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama masyarakat

yang tidak mepunyai tanah sehingga terwujud keadilan dalam penguasaan tanah,

kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, wilayah, dan sumber daya alam.

Selain itu Pemerintah sampai saat ini juga tetap memberikan bantuan premi asuransi

pertanian kepada petani. Asuransi pertanian yang diberikan meliputi Asuransi Usaha

Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi (AUTS) yang bertujuan untuk

memberikan perlindungan petani/peternak dari ancaman risiko gagal

panen/peternakan, membantu petani menyediakan modal usaha, dan meningkatkan

pendapatan serta keberhasilan petani dalam usaha tani. Bantuan premi asuransi

nelayan juga tetap diberikan kepada nelayan yang bertujuan untuk menyediakan

prasaranan dan sarana yang dibutuhkan dalam mengembangkan usaha, memberikan

kepastian usaha yang berkelanjutan, melindungi dari risiko bencana alam, perubahan

iklim, serta pencemaran, dan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan serta

bantuan hukum.

Sehubungan dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tentang

dukungan Pemerintah untuk meningkatkan kualitas penelitian seiring dengan

disahkannya UU SINAS IPTEK, dapat disampaikan tanggapan sebagai berikut.

Intervensi Pemerintah untuk mendukung pengembangan riset terus dioptimalkan,

antara lain melalui alokasi anggaran untuk program/kegiatan terkait riset melalui

K/L, pemanfaatan dana abadi pendidikan untuk riset dan pengalokasian dana abadi

penelitian. Hasil kelolaan dana abadi pendidikan sebagian dimanfaatkan untuk

pendanaan riset. Sampai dengan semester I tahun 2019, telah didanai 156 proposal

riset.

Di samping itu, Pemerintah juga mengalokasikan dana abadi penelitian mulai tahun

2019. Sasaran yang ingin dicapai dengan adanya dana abadi penelitian ini adalah

(1) meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM terkait riset yang mampu berkompetisi

secara global; (2) meningkatkan relevansi dan produktivitas riset serta peran

Page 85: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

84

pemangku kepentingan dalam kegiatan riset; serta (3) meningkatkan kontribusi riset

terhadap pertumbuhan.

Selanjutnya, Pemerintah juga meningkatkan koordinasi kegiatan riset dan

pengembangan antar K/L. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengoptimalkan

pemanfaatan anggaran litbang melalui perencanaan riset-riset strategis dengan skema

flagship (konsorsium) yang dituangkan ke dalam Prioritas Riset Nasional 2020-2024.

Melalui skema tersebut, diharapkan seluruh sumber daya iptek dapat diintegrasikan

dan difokuskan untuk mencapai hasil riset/inovasi yang lebih konkret dan signifikan.

Dengan demikian, penetapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem

Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diharapkan menjadi landasan dalam

perumusan kebijakan pembangunan agar mampu memperkuat daya dukung ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam rangka mencapai tujuan negara, serta

meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa.

Pemerintah sependapat dengan pandangan dari Fraksi Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan, Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai

Demokrat, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera, dan Fraksi Partai NasDem bahwa peningkatan alokasi transfer ke

daerah dan dana desa harus bisa meningkatkan pelayanan dasar publik, menurunkan

tingkat ketimpangan, mengentaskan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di daerah.

Alokasi TKDD merupakan salah satu komponen belanja negara yang mempunyai

peranan sangat penting sebagai instrumen kebijakan fiskal dalam memperkuat

implementasi desentralisasi fiskal. TKDD berperan strategis dalam mempercepat

pembangunan daerah dengan tujuan utama meningkatkan kualitas layanan publik

(public service delivery) dan kesejahteraan masyarakat (social welfare) serta

mengurangi kesenjangan fiskal antardaerah. Dalam periode 2015-2019, Transfer ke

daerah dan dana desa (TKDD) cenderung selalu meningkat setiap tahunnya dengan

rata-rata pertumbuhan mencapai 6,9 persen per tahun. Pada tahun 2020, Pemerintah

akan mengalokasikan anggaran TKDD sebesar Rp858,8 triliun. Jumlah tersebut

sudah meningkat 5,4 persen dari perkiraan realisasi di tahun 2019, atau meningkat

37,8 persen dari realisasinya di tahun 2015 yang sebesar Rp623,1 triliun. Hal ini

menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan di daerah.

Pemerintah menyadari alokasi TKDD yang semakin meningkat dapat menjadi

instrumen stimulus yang memberikan dampak multiplier besar bukan hanya

terhadap pembangunan di tingkat provinsi atau kabupaten/kota namun dampaknya

dapat menjangkau hingga pelosok pedesaan. Peningkatan TKDD dalam beberapa

tahun terakhir tersebut mampu memperbaiki kinerja pelayanan dasar publik di

Page 86: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

85

daerah. Perbaikan tersebut tercermin dari membaiknya beberapa indikator terhadap

akses layanan dasar yang disediakan oleh daerah. Di samping itu, tingkat kesenjangan

walaupun masih relatif tinggi namun telah menunjukkan adanya perbaikan. Pada

tahun 2015, rasio gini mencapai 0,408 turun menjadi 0,384 pada tahun 2018, serta

Indeks Williamson sebagai indikator kesenjangan fiskal antardaerah pada tahun 2015

sebesar 0,726 turun menjadi 0,597 pada tahun 2018.

Dengan memperhatikan beberapa capaian indikator kesenjangan dan kesejahteraan

daerah yang semakin menunjukkan perbaikan, dapat menjadi sinyal kuat bahwa

perbaikan pembangunan daerah menuju arah yang positif dan perlu lebih didorong

untuk mewujudkan penguatan kualitas desentralisasi fiskal ke depan. Sejalan dengan

kondisi tersebut, Pemerintah mempunyai strategi dalam mendorong pembangunan

dan pemerataan antar wilayah, antara lain melalui: (1) meningkatkan daya saing

wilayah melalui re-industrialisasi khususnya yang berbasis potensi wilayah,

menemukan dan mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan baru,

meningkatkan sumber daya manusia dan tingkat kreativitas masyarakat,

meningkatkan kualitas dan ketersediaan atau akses terhadap pelayanan dasar;

(2) mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi Jawa dan luar Jawa, meningkatkan

keterpaduan antar-provinsi dalam satu pulau dan antar-pulau di bidang ekonomi,

sosial-budaya dan sarana dan prasarana; (3) membangun serta mengembangkan desa

dan kawasan perdesaan, kawasan transmigrasi, kawasan perbatasan, dan daerah

tertinggal yang difokuskan pada pemenuhan pelayanan dasar, peningkatan

aksesibilitas, dan pengembangan ekonomi yang mendukung pusat pertumbuhan

wilayah; serta (4) meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dan

pemerintah desa (kelembagaan, keuangan dan SDM Aparatur) untuk meningkatkan

kemudahan perizinan dan agar tercapainya pemenuhan standar pelayanan minimum.

Secara umum kebijakan TKDD terus diarahkan untuk mendukung perbaikan kualitas

layanan dasar publik di daerah, akselerasi daya saing, dan mendorong belanja

produktif yang dapat meningkatkan aset daerah, dengan fokus kebijakan sebagai

berikut: (1) mempercepat penyediaan infrastruktur publik dan penguatan kualitas

SDM, terutama melalui bidang pendidikan, kesehatan, air minum, perlindungan

sosial, dan konektivitas antarwilayah; (2) meningkatkan daya saing melalui inovasi,

kemudahan berusaha, tata kelola pemerintahan, dan kebijakan insentif yang

mendukung iklim investasi; dan (3) meningkatkan produktivitas terutama

berorientasi ekspor melalui pengembangan potensi ekonomi daerah.

Seiring dengan perkembangan dan tantangan pelaksanaan desentralisasi fiskal serta

upaya penguatan kualitas desentralisasi fiskal, maka pokokpokok kebijakan Transfer

ke Daerah dan Dana Desa tahun 2020 diarahkan pada:

Page 87: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

86

1. Memperkuat pengelolaan Dana Transfer Umum (DTU) dalam mendanai

kewenangan desentralisasi, antara lain melalui: (i) peningkatan kualitas

pengelolaan DBH yang transparan dan berkeadilan; (ii) penyempurnaan formula

DAU dalam rangka mendorong pembangunan dan meningkatkan sarana dan

prasarana serta kualitas pelayanan publik di daerah; dan (iii) mendorong

pengalokasian DTU (tidak termasuk DAU Tambahan) sekurang-kurangnya 25

persen untuk belanja infrastruktur.

2. Mengarahkan pengelolaan Dana Transfer Khusus (DTK) dalam mendukung

implementasi kebijakan desentralisasi dan menjaga ketercapaian output, antara

lain melalui: (i) penguatan fokus pemanfaatan DTK untuk meningkatkan kualitas

SDM dan daya saing daerah melalui pendidikan, kesehatan (termasuk penanganan

stunting), infrastruktur daerah, pelayanan publik, dan kepariwisataan;

(ii) refocusing bidang, subbidang, dan menu kegiatan DAK Fisik; (iii) melanjutkan

kebijakan pengalokasian dan penyaluran DAK Fisik dan DAK Nonfisik berdasarkan

kinerja pelaksanaan dan capaian output; (iv) peningkatan akurasi data sasaran dan

biaya satuan DAK Nonfisik untuk meningkatkan kualitas pengalokasian; dan

(v) penguatan kebijakan afirmasi untuk mengejar ketertinggalan kuantitas dan

kualitas layanan publik di daerah dengan kriteria tertentu.

3. Meningkatkan dan memperkuat pengelolaan Dana Insentif Daerah (DID), Dana

Otonomi Khusus (Otsus), Dana Tambahan Infrastruktur (DTI) dalam rangka

Otsus, serta Dana Keistimewaan D.I.Yogyakarta, antara lain melalui: (i) DID

diarahkan untuk mendukung pelaksanaan program/kegiatan yang menjadi bagian

dari kebijakan prioritas nasional, kemandirian fiskal, kualitas belanja daerah,

inovasi pelayanan publik, kualitas pelayanan publik, peningkatan kesejahteraan,

serta pemenuhan mandatory spending dan kepatuhan daerah dalam penyampaian

pelaporan; dan (ii) peningkatan akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan

efektivitas pengelolaan Dana Otsus, DTI, dan Dana Keistimewaan D.I.Yogyakarta.

4. Memperkuat pengelolaan Dana Desa, melalui: (i) penyempurnaan formulasi

alokasi Dana Desa agar lebih adil, merata, dan mendorong percepatan pengentasan

kemiskinan dan ketimpangan; serta (ii) mengarahkan penggunaan Dana Desa

untuk meningkatkan pelayanan publik di desa, memajukan perekonomian desa,

dan mengatasi kesenjangan pembangunan antardesa.

5. Mendorong peningkatan peran TKDD dalam mewujudkan pusat pertumbuhan

ekonomi daerah, memperkuat kualitas SDM, dan mendorong daya saing di daerah.

Mengenai pandangan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa agar penekanan

penggunaan TKDD untuk meningkatkan kualitas SDM di daerah khususnya untuk

meningkatkan keterampilan dan kewirausahaan, dapat disampaikan bahwa

Page 88: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

87

Pemerintah berkomitmen penuh untuk meningkatkan kualitas SDM dan daya saing

menuju Indonesia yang maju. Hal tersebut tercermin dalam fokus kebijakan TKD

antara lain untuk penguatan kualitas SDM terutama melalui bidang pendidikan.

Pemerintah senantiasa mendorong pemerintah daerah untuk pemenuhan mandatory

spending 20% untuk anggaran pendidikan. Kebijakan DAK Fisik difokuskan untuk

mempercepat penyediaan infrastruktur publik dengan memberikan bantuan kepada

pemerintah daerah yang tetap bersinergi dengan Pemerintah Pusat dalam

menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk meningkatkan akses

pendidikan yang berkualitas dan merata termasuk pemenuhan SPM untuk

pendidikan anak usia dini serta penguatan pendidikan vokasi dalam rangka

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam negeri yang mampu bersaing di

tengah persaingan global, produktif, berjiwa inovasi, serta menguasai teknologi.

Menanggapi pertanyaan Fraksi Partai Golongan Karya, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait

pengelolaan TKDD dapat kami jelaskan sebagai berikut. Dalam rangka penguatan

kualitas desentralisasi fiskal, aspek pengawasan dan pengelolaan TKDD yang baik dan

berkelanjutan menjadi faktor yang sangat krusial dalam mentransformasikan peran

TKDD dalam pencapaian tujuan desentralisasi fiskal terutama dalam hal perbaikan

kuantitas dan kualitas pelayanan publik, mengurangi ketimpangan antardaerah,

mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejalan yang

hal tersebut, Pemerintah melakukan beberapa upaya perbaikan terhadap pengawasan

TKDD, antara lain: (1) melakukan pemantauan dan evaluasi implementasi kebijakan

TKDD secara jelas, berjenjang, dan kontinyu; (2) terus melakukan koordinasi dan

konsolidasi secara intensif antar stakeholder terkait baik secara horizontal maupun

vertikal; (3) menjalankan prinsip good governance pada setiap level pemerintahan

dalam rangka pengelolaan anggaran APBN maupun APBD secara lebih kuat,

akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki kualitas pengelolaan TKDD sebagai

komitmen dalam rangka penguatan kualitas desentralisasi fiskal terutama dalam

peningkatan akses dan kualitas layanan dasar publik, mengurangi ketimpangan

antardaerah, mengurangi kemiskinan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa upaya yang telah dilakukan Pemerintah antara lain dari aspek perencanaan

melalui harmonisasi regulasi, kebijakan, dan penganggaran agar efektivitas dan

akuntabilitas dapat terjaga dengan baik. Aspek implementasi kebijakan dengan

memperkuat koordinasi pusat dan daerah serta mendorong efektivitas DAK dan Dana

Desa berdasarkan kinerja pelaksanaan serta sinkronisasi dan sinergi dengan program

K/L. Selanjutnya, Pemerintah juga memperkuat aspek pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan TKDD secara terstruktur dan berkesinambungan agar dapat

Page 89: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

88

meminimalkan praktek moral hazard di daerah seperti penyimpangan dan

penyelewengan penggunaan anggaran TKDD di daerah.

Di samping itu, penguatan pengelolaan TKDD juga perlu dilakukan oleh Pemerintah

Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam melaksanakan pembangunan di daerah.

Untuk meningkatkan kualitas belanja di daerah serta menyelaraskan

program/kegiatan belanja daerah sesuai dengan kebutuhan riil pembangunan daerah,

Pemerintah Daerah memanfaatkan Musrenbangda sebagai media komunikasi. Di sisi

lain, sebagai upaya untuk mendukung kegiatan prioritas nasional, maka Pemerintah

Daerah diarahkan untuk mendukung penguatan kualitas SDM lokal, peningkatan

daya saing daerah, mendorong pusat pertumbuhan ekonomi di daerah, serta

pelaksanaan pembiayaan kreatif dan inovatif untuk pendanaan pembangunan di

daerah.

Selanjutnya, terkait pandangan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai

penggunaan dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang belum optimal dalam

mendorong perekonomian daerah yang tercermin dari kapasitas fiskal daerah yang

masih rendah dapat dijelaskan sebagai berikut. Pemerintah senantiasa mendorong

penggunaan TKDD yang bertujuan untuk memberikan dampak pada kesejahteraan

dan perbaikan kualitas hidup daerah. Kebijakan yang ditempuh Pemerintah untuk

mencapai tujuan tersebut antara lain: (1) penguatan kebijakan afirmasi kepada daerah

tertinggal, terluar, dan terpencil untuk mengejar ketertinggalan layanan publik;

(2) penguatan integrated program based transfer yang terintegrasi antar berbagai

transfer dan belanja K/L, utamanya untuk pengentasan stunting, program Indonesia

bersih dan sehat, serta peningkatan ekonomi kreatif; (3) penguatan kebijakan transfer

yang mendukung penyelesaian permasalahan urban sector, antara lain pengelolaan

sampah, transportasi perkotaan, sanitasi, dan air minum; (4) kebijakan transfer yang

mendukung penyiapan SDM siap kerja, melalui pendidikan vokasi yang terkoneksi

dengan kebutuhan lapangan kerja; (5) kebijakan Dana Desa yang mendorong

terciptanya ketahanan ekonomi masyarakat Desa melalui dukungan infrastruktur dan

pengembangan potensi ekonomi di Desa; serta (6) Dana Insentif Daerah yang

mendorong peningkatan kinerja Pemda yang terkoneksi dengan pencapaian dan

tujuan prioritas nasional serta mendukung peningkatan tata kelola APBD dan

kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, pemerintah berkomitmen untuk mendorong peningkatan efektivitas

penggunaan alokasi TKDD oleh pemerintah daerah melalui kewajiban alokasi belanja

yang telah diatur oleh undang-undang (mandatory spending). Salah satu kebijakan

mandatory spending adalah penggunaan sekurang-kurangnya 25 persen dari Dana

Transfer Umum (DTU) untuk belanja infrastruktur daerah yang langsung terkait

dengan percepatan pembangunan fasilitas pelayanan publik dan ekonomi dalam

Page 90: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

89

rangka meningkatkan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi

kesenjangan penyediaan layanan publik antardaerah. Sesuai dengan ketentuan PMK

50/PMK.07/2017 yang terakhir telah diubah dengan PMK 225/PMK.07/2017 tentang

Perubahan Kedua atas PMK 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke

Daerah dan Dana Desa, telah diatur bahwa Pemerintah dapat menjatuhkan sanksi

terhadap daerah-daerah yang tidak memenuhi kewajiban alokasi mandatory

spending untuk infrastruktur. Sanksi yang dimaksud berupa penundaan dan/atau

pemotongan dana alokasi umum (DAU) atau dana bagi hasil (DBH).

Di samping pemberian sanksi bagi daerah-daerah yang tidak memenuhi ketentuan 25

persen dari DTU untuk infrastruktur, Pemerintah melakukan pemantauan terhadap

pelaksanaan belanja daerah serta menerapkan kebijakan punishment lain untuk

mendorong percepatan realisasi APBD. Kebijakan punishment yang telah

dilaksanakan antara lain:

1. Sesuai ketentuan PP No.56/2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah dan

PMK No.04/PMK.07/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan

Daerah, Pemda yang terlambat menyampaikan Perda APBD dapat dikenakan

sanksi berupa penundaan penyaluran DAU;

2. Sesuai ketentuan PMK No. 18/PMK.07/2017 tentang Konversi Penyaluran DBH

dan/atau DAU dalam Bentuk Nontunai, Pemerintah dapat melakukan konversi

penyaluran DAU dan/atau DBH ke dalam SBN bagi daerah yang mempunyai posisi

kas tidak wajar. Dengan demikian yang dilakukan pemerintah bukan memotong,

namun mengkonversi penyaluran DBH dan/atau DAU ke dalam nontunai. Sesuai

ketentuan PMK tersebut, kebijakan konversi penyaluran DBH dan/atau DAU

dilakukan untuk penyaluran triwulan I dan II, dengan tujuan agar Pemda dapat

segera memulai melaksanakan kegiatan/proyek fisik dari sejak awal tahun, yaitu

pada periode triwulan I dan II. Sementara pada triwulan III dan IV, seperti pola

pelaksanaan APBD tahun-tahun sebelumnya, realisasi anggaran relatif meningkat

sehingga posisi dana simpanan Pemda di perbankan juga cenderung turun;

3. Berdasarkan PMK No.93/PMK.07/2016 tentang Konversi Penyaluran DBH

dan/atau DAU sebagaimana telah di revisi dengan PMK No.18/PMK.07/2017,

antara lain telah diatur bahwa daerah wajib menyampaikan: (i) laporan posisi kas

bulanan, (ii) perkiraan belanja operasi, belanja modal, transfer bagi hasil

pendapatan dan transfer bantuan keuangan untuk 12 bulan, (iii) ringkasan realisasi

APBD bulanan. Apabila kepala daerah tidak menyampaikan data dimaksud,

Menteri Keuangan dapat melakukan penundaan penyaluran DBH atau DAU yang

dikenakan paling tinggi 50% dari nilai DBH atau DAU sesuai tahap penyalurannya.

Page 91: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

90

Penundaan penyaluran DBH atau DAU tersebut antara lain ditetapkan dengan

mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah;

4. Sesuai ketentuan PMK No. 50/PMK.07/2017 sebagaimana telah direvisi dengan

PMK No. 112/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana

Desa, penyaluran Transfer ke Daerah, terutama DAK dan Dana Desa dilaksanakan

berdasarkan kinerja penyerapan dana dan capaian output kegiatan dari daerah.

Apabila DAK dan Dana Desa yang telah disalurkan dalam periode sebelumnya tidak

diserap secara optimal sesuai dengan besaran yang ditentukan dan rencana output

yang ditargetkan belum dicapai, maka penyaluran DAK dan Dana Desa periode

berikutnya tidak akan dilakukan;

Dalam rangka mendorong dan memperbaiki pengelolaan kinerja Pemda, Pemerintah

berkomitmen untuk memberikan insentif (reward) kepada daerah atas kinerja dari

Pemda. Insentif yang dimaksud adalah pemberian Dana Insentif Daerah (DID) yang

dialokasikan sejak tahun 2010. Dalam RAPBN 2020, DID dialokasikan Rp15,0 triliiun

atau naik Rp5,0 triliun dari APBN 2019 sebesar Rp10,0 triliun. Peningkatan alokasi

tersebut diharapkan akan semakin menstimulasi peningkatan kinerja pemerintah

daerah dalam pengelolaan keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan,

pelayanan dasar publik, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui

kemiskinan yang semakin menurun dan semakin meningkatnya IPM. Agar DID

dimaksud dapat dialokasikan tepat sasaran, yaitu diberikan kepada daerah-daerah

yang benar-benar menunjukkan kinerja riil, maka dalam alokasi DID juga dilakukan

penajaman kriteria pengalokasian DID agar lebih mencerminkan prestasi dan kinerja

daerah sesuai dengan inovasi, kreativitas, keunggulan spesifik dan pencapaian

output/outcome.

Sementara itu, untuk mengurangi ketergantungan daerah terhadap TKDD,

Pemerintah terus berkomitmen untuk membantu dan mendorong Pemda antara lain

melalui: (1) penguatan kemandirian keuangan daerah melalui optimalisasi PAD;

(2) mencari potensi sumber-sumber baru Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

(3) memperbaiki administrasi perpajakan di daerah; (4) menciptakan kegiatan-

kegiatan perekonomian yang kreatif, inovatif, serta bernilai ekonomi tinggi yang

diharapkan dapat mendorong kegiatan perekonomian daerah tanpa harus bergantung

pada pendanaan dari Pusat. Di sisi lain, Pemda harus terus berkomitmen untuk

memperbaiki peningkatan kualitas belanja daerah antara lain melalui penganggaran

berbasis capaian kinerja, perencanaan yang pasti dalam jangka menengah, dan sistem

pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah yang akuntabel. Dengan adanya

perbaikan kualitas belanja daerah tersebut serta komitmen Pemda dalam mendorong

kemandirian keuangan daerah maka diharapkan dapat memperbaiki kualitas

Page 92: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

91

pelayanan publik, kesejahteraan masyarakat, maupun pembangunan ekonomi

daerah.

Pemerintah sependapat dengan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa

Pemerintah harus memperhatikan secara detail terkait perencanaan dan penggunaan

Transfer ke Daerah dan Dana Desa. Implementasi dari penggunaan TKDD tersebut

dijabarkan dalam APBD masing-masing daerah. oleh karena itu Pemerintah melalui

Kementerian Dalam Negeri telah mengatur pengalokasian anggaran belanja dalam

APBD tahun 2020 yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33

Tahun 2019 tentang Pedoman Penyususnan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun Anggaran 2020. Adapun Kebijakan pengalokasian anggaran belanja

daerah TA 2020 dimaksud, antara lain:

1. Belanja daerah harus diprioritaskan untuk mendanai urusan pemerintahan wajib

terkait pelayanan dasar yang ditetapkan dengan Standar Pelayanan Minimal

(SPM);

2. Belanja daerah harus mendukung target capaian prioritas pembangunan nasional

Tahun 2020 sesuai dengan kewenangan masing-masing tingkatan pemerintah

daerah;

3. Penggunaan APBD harus lebih fokus terhadap kegiatan yang berorientasi produktif

dan memiliki manfaat untuk meningkatkan kaulitas sumber daya manusia,

pelayanan publik, pertumbuhan ekonomi daerah;

4. Belanja daerah untuk urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait dengan

pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan berpedoman pada analisis

standar belanja dan standar harga satuan regional;

5. Pemerintah Daerah dalam pengadaan barang/jasa mengutamakan penggunaan

produksi dalam negeri guna memberikan kontribusi dalam peningkatan

penggunaan produk dalam negeri;

6. Pemerintah Daerah menetapkan target capaian kinerja setiap belanja, baik dalam

konteks daerah, satuan kerja perangkat daerah, maupun program dan kegiatan,

yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran dan

memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran.

Untuk mendorong pelaksanaan kebijakan pengalokasian anggaran belanja daerah

tersebut, Pemerintah akan melaksanakan kegiatan pembinaan dan fasilitasi dana

perimbangan dan pinjaman daerah pada tahun 2020 antara lain berupa asistensi,

pendampingan, sosialisasi, bimbingan teknis pengelolaan Dana Transfer, serta

supervisi, monitoring dan evaluasi pemanfaatan Dana Transfer pemerintah ke daerah

yang ditampung dalam Rencana Kerja Tahun 2020.

Page 93: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

92

Menanggapai pernyataan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait dengan

alokasi dana Transfer ke Daerah perlu difokuskan untuk belanja modal, bukan sekedar

pos belanja pegawai, dan belanja barang dapat kami sampaikan penjelasan sebagai

berikut.

Pemerintah saat ini telah menerapkan berbagai kebijakan yang dapat mendukung

optimalisasi penggunaan dana Transfer ke Daerah dan Dana Desa agar menghasilkan

output dan outcome yang bermanfaat optimal bagi peningkatan kuantitas dan kualitas

layanan publik. Kebijakan tersebut antara lain melalui:

1. Penguatan implementasi penggunaan 25 persen Dana Transfer Umum (tidak

termasuk DAU Tambahan) untuk belanja infrastruktur publik, disertai pengetatan

kepatuhan berupa pengenaan sanksi atas ketidakpatuhan penyampaian laporan

dan pemenuhan alokasi minimal DTU untuk infrastruktur tersebut.

2. Pengelolaan DAK Fisik akan terus dilakukan secara transparan dan menjaga agar

pelaksanaan di daerah dilakukan secara lebih efektif. Untuk itu, pada tahun 2020

diterapkan konvergensi pendanaan antara DAK Fisik, DAK Nonfisik dan Dana Desa

untuk kegiatan penanganan stunting, serta program Indonesia bersih dan sehat (air

minum, sanitasi, dan kesehatan) meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan

melalui penguatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Selain itu,

mekanisme penyaluran DAK Fisik akan lebih memperhatikan kinerja pelaksanaan

kegiatan di daerah, guna memastikan output kegiatan sasaran DAK Fisik dapat

dicapai sesuai dengan target yang telah direncanakan.

3. Kebijakan pengelolaan DAK Nonfisik diarahkan pemanfaatan untuk peningkatan

kualitas SDM dan mendorong daya saing daerah terutama pada bidang pendidikan

dan kesehatan melalui pengalokasian berbasis output, melanjutkan kebijakan

pengalokasian dan penyaluran berdasarkan kinerja pelaksanaan dan capaian

output, menyempurnakan unit cost dan data sasaran yang mencerminkan

kebutuhan riil daerah, dan memperkuat kebijakan afirmasi untuk mengejar

ketertinggalan kuantitas dan kualitas layanan publik

4. Kebijakan pengelolaan DID diarahkan untuk: (i) memperkuat peran insentif untuk

memperbaiki pengelolaan TKDD; (ii) mendukung kebijakan dan prioritas nasional;

(iii) penyederhanaan dan refocusing kategori/indikator yang lebih mencerminkan

kinerja pemerintah daerah; (iv) mendorong inovasi pemerintah daerah dalam

pelayanan kepada masyarakat; (v) mendorong peningkatan investasi dan kegiatan

ekspor; (f) mendorong peningkatan kemandirian daerah melalui optimalisasi

peningkatan Pendapatan asli daerah (PAD) dan pembiayaan kreatif (creative

financing); (vi) mendorong peningkatan kualitas perencanaan APBD dan belanja

Page 94: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

93

daerah; dan (vii) mendorong peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan,

terutama untuk mendukung pengurangan sampah plastik.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai NasDem terkait pengalokasian

anggaran Transfer ke Daerah dan Dana (TKDD) agar penyaluran dan pengalokasian

TKDD dapat memenuhi unsur keadilan bagi semua daerah dengan perhitungan

alokasi afirmasi dan alokasi formula yang andal, dapat kami sampaikan bahwa kami

sependapat dengan pandangan Fraksi Partai NasDem. TKDD berperan penting

dalam mempercepat pembangunan daerah dengan tujuan utama meningkatkan

kualitas layanan publik (public service delivery) dan kesejahteraan masyarakat (social

welfare) serta mengurangi kesenjangan fiskal antardaerah. Selain prinsip

pemerataan, Pemerintah juga berkomitmen mengedepankan asas keadilan bagi

semua daerah dalam pengalokasian TKDD. Beberapa kriteria daerah yang

dipertimbangkan dalam pengalokasian TKDD dalam formulasinya antara lain jumlah

penduduk, jumlah penduduk miskin, luas wilayah, kondisi geografis daerah (Indeks

Kesulitan Geografis/IKG, Indeks Kemahalan Konstruksi/IKK), serta kapasitas fiskal

dan kebutuhan fiskal daerah. Sedangkan alokasi afirmasi diperhitungkan untuk

daerah sangat tertinggal, daerah tertinggal, daerah perbatasan, serta daerah

kepulauan yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan peningkatan

layanan dasar di daerah tersebut.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait banyaknya

dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan, dapat disampaikan

tanggapan sebagai berikut. Dana simpanan Pemda di bank merupakan pendapatan

APBD yang belum dapat digunakan untuk mendanai rencana belanja daerah. Hal

tersebut antara lain disebabkan karena sebagian kegiatan fisik/proyek belum

dilaksanakan, atau kegiatannya sudah dilaksanakan namun belum selesai, sehingga

belum dapat dilunasi pembayarannya. Dengan demikian tidak berarti semua

simpanan dana Pemda tersebut merupakan dana yang menganggur (dana idle).

Sepanjang jumlah dana simpanan tersebut masih sesuai dengan kebutuhan belanja

operasi dan belanja modal untuk 3 bulan ke depan, maka hal tersebut masih tergolong

wajar. Namun apabila jumlahnya sudah melampaui dari kebutuhan belanja

operasional dan belanja modal 3 bulan ke depan, maka hal tersebut harus diwaspadai

karena berpotensi terjadinya keterlambatan pelaksanaan kegiatan/proyek fisik yang

mungkin diperlukan untuk penyediaan infrastruktur pelayanan publik.

Sesuai tren perkembangan jumlah simpanan pemda di perbankan pada empat tahun

terakhir (2015 s.d 2019), posisi simpanan pemda di perbankan pada Triwulan I dan II

cenderung mengalami tren kenaikan. Diduga pola ini karena pada Triwulan I dan II,

pemda baru dapat merealisasikan belanja operasional sementara penyerapan belanja

modal belum optimal (misalnya proses pemilihan penyedia (pelelangan) masih

Page 95: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

94

berjalan, pembebasan lahan yang belum tuntas, dsb) dan trennya mulai menurun

pada bulan Juli, hal ini kemungkinan karena sudah mulai dibayarkannya tagihan

kepada rekanan pengadaan barang/jasa.

Namun demikian, data simpanan pemda di perbankan menunjukkan telah terjadi

penurunan posisi simpanan pemda di perbankan pada triwulan I tahun 2015 s.d 2019,

dimana posisi simpanan pemda di perbankan pada triwulan I tahun 2015 sebesar

Rp227,7 triliun, turun menjadi Rp200,0 triliun pada tahun 2019. Demikian pula

halnya dengan triwulan II, posisi simpanan pemda pada triwulan II tahun 2015

sebesar Rp273,1 triliun, turun menjadi Rp231,7 triliun pada triwulan II tahun 2019.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi percepatan pelaksanaan kegiatan

dan penyerapan anggaran di daerah.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah untuk mendorong daerah

melakukan percepatan penyerapan anggaran dan agar pemda bisa lebih optimal

dalam mengendalikan posisi kas yang wajar, termasuk dana pemda yg disimpan di

perbankan adalah:

(a) Sesuai ketentuan Peratuan Pemerintah No.56/2005 tentang Sistem Informasi

Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.04/PMK.07/2011

tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah, Pemda yang

terlambat menyampaikan Perda APBD dapat dikenakan sanksi berupa

penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU).

(b) Sesuai ketentuan Undang-Undang No. 12 tahun 2018 ttg APBN 2019 dan PMK

No. 18/PMK.07/2017 tentang Konversi Penyaluran Dana Bagi Hasil (DBH)

dan/atau DAU dalam Bentuk Nontunai, Pemerintah dapat melakukan konversi

penyaluran DAU dan/atau DBH ke dalam Surat Berharga Negara (SBN) bagi

daerah yg mempunyai posisi kas tidak wajar.

(c) Berdasarkan PMK No.93/PMK.07/2016 tentang Konversi Penyaluran DBH

dan/atau DAU sebagaimana telah di revisi dengan PMK No.18/PMK.07/2017,

antara lain telah diatur bahwa daerah wajib menyampaikan: (1) laporan posisi kas

bulanan; (2) perkiraan belanja operasi, belanja modal, transfer bagi hasil

pendapatan dan transfer bantuan keuangan untuk 12 bulan; dan (3) ringkasan

realisasi APBD bulanan. Apabila kepala daerah tidak menyampaikan data

dimaksud, Menteri Keuangan dapat melakukan penundaan penyaluran DBH atau

DAU yang dikenakan paling tinggi 50% dari nilai DBH atau DAU sesuai tahap

penyalurannya. Penundaan penyaluran DBH atau DAU tersebut antara lain

ditetapkan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.

(d) Sesuai ketentuan PMK No. 50/PMK.07/2017 sebagaimana telah direvisi dengan

PMK No. 112/PMK.07/2017, PMK No. 225/PMK.07/2017, dan PMK No.

Page 96: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

95

121/PMK.07/2018 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa,

penyaluran Transfer ke Daerah, terutama DAK dan Dana Desa dilaksanakan

berdasarkan kinerja penyerapan dana dan capaian output kegiatan dari daerah.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera agar

daerah mengoptimalkan potensi daerahnya masing-masing. Sehubungan dengan itu,

Pemerintah telah memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah untuk

mengembangkan potensinya melalui penguatan kemampuan perpajakan di daerah

(local taxing power) yang diatur dalam UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah.

Selanjutnya, dapat disampaikan bahwa porsi belanja pegawai di daerah terhadap DAU

masih cukup besar, yaitu dengan rata-rata sebesar 34% (TA 2018). Dalam rangka

mengoptimalkan penggunaan DAU tersebut, pemerintah telah melakukan upaya

antara lain dengan mengarahkan pengalokasian sekurang-kurangnya 25 persen dari

DTU (tidak termasuk DAU Tambahan) untuk membiayai belanja infrastruktur,

disertai pengetatan kepatuhan berupa pengenaan sanksi atas ketidakpatuhan

penyampaian laporan dan pemenuhan alokasi minimal DTU untuk infrastruktur

tersebut dalam rangka mempercepat penyediaan infrastruktur di daerah sehingga

terjadi pemerataan fasilitas sarana dan prasarana pelayanan publik, konektivitas

antardaerah, peningkatan kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan yang

berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah sehingga mendukung upaya

peningkatan pengelolaan potensi daerah.

Selain itu, agar pengelolaan APBD lebih optimal, daerah diwajibkan untuk

mengalokasikan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari total APBD dan

anggaran kesehatan sekurang-kurangnya 10%, serta alokasi dana desa paling sedikit

sebesar 10% dari dana perimbangan setelah dikurangi dana alokasi khusus.

Kewajiban tersebut disertai dengan pengenaan sanksi atas ketidakpatuhan

pelaksanaannya. Diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan kualitas sumber daya

manusia di daerah yang mendukung upaya optimalisasi pengelolaan potensi daerah.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional agar pemerintah

konsisten mengalokasikan anggaran transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) lebih

besar dari belanja K/L, dan meningkatkan alokasi DAK pada tahun mendatang serta

meningkatkan kapasitas daerah dalam melakukan manajemen kas dapat disampaikan

penjelasan sebagai berikut.

Alokasi TKDD sebagian besar didasarkan pada formula, seperti DAU, DBH, dan Dana

Otonomi Khusus. DBH sangat dipengaruhi oleh target pendapatan negara yang

dibagihasilkan, sedangkan DAU dipengaruhi oleh pendapatan dalan negeri netto.

Oleh karena berbasis formula, maka besaran anggaran TKDD terutama DAU dan DBH

Page 97: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

96

sangat dipengaruhi oleh target pendapatan yang dicapai. Kebijakan belanja

pemerintah diarahkan untuk peningkatan kualitas belanja (“spending better”) bukan

“spending more”, yang artinya belanja dilakukan secara efisien namun dengan output

atau dampak terhadap ekonomi yang optimal (value for money).

Dalam pengalokasian DAK Fisik, Pemerintah telah mengambil kebijakan yang sejalan

dengan pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional untuk terus meningkatkan

alokasi DAK Fisik. DAK Fisik merupakan salah satu instrumen penting dalam

mendanai infrastruktur dan sarana/prasarana pelayanan publik dan penunjang

kegiatan ekonomi yang menjadi kewenangan daerah dengan memperhatikan prinsip

money follow program. Pemerintah akan secara konsisten menggunakan DAK Fisik,

baik sebagai salah satu instrumen untuk mengarahkan belanja daerah agar lebih fokus

pada upaya peningkatan kuantitas dan kualitas layanan publik melalui belanja

infrastruktur yang produktif, maupun sebagai salah satu instrumen untuk

mengarahkan belanja daerah agar selaras dengan pencapaian prioritas nasional.

Untuk itu alokasi DAK Fisik dalam RAPBN tahun 2020 direncanakan sebesar

Rp72.249,8 miliar atau mengalami peningkatan sebesar Rp6.389,4 miliar (9,7 persen)

jika dibandingkan dengan outlook APBN 2019 sebesar Rp65.860,4 miliar.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas manajemen kas di daerah dan memperkuat

penyaluran DAK Fisik berdasarkan kinerja penyerapan anggaran dan capaian output,

maka penyaluran DAK Fisik mulai tahun 2018 diubah menjadi tiga tahap, dengan

memberikan batas waktu penyaluran pada masing-masing tahapan. Perubahan dari

penyaluran secara triwulanan menjadi tiga tahap dimaksudkan agar pemerintah

daerah mempunyai cukup waktu untuk menyelesaikan proses kontrak/lelang di awal

dan menyelesaikan progress fisik pelaksanaan DAK Fisik secara lebih baik. Selain itu,

Persyaratan penyaluran DAK Fisik mengalami beberapa penambahan yaitu pada

tahun 2017 rekapitulasi daftar kontrak, tahun 2018 rencana kegiatan, dan tahun 2019

adanya reviu atas laporan realisasi penyerapan dan dan capaian output dari

Inspektorat Daerah atau lembaga pemerintah yang berwenang melaksanakan

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan. Melalui penambahan syarat ini diharapkan proses pelaksanaan

kegiatan DAK Fisik dapat lebih terarah dan sesuai dengan hasil yang direncanakan

pada proses pengalokasian. Selain itu, diharapkan agar capaian output yang

disampaikan oleh daerah lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Menanggapi pertanyaan dari Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai

pengalokasian dan pemanfaatan Dana Desa untuk memperkuat pembangunan desa,

mengurangi tingkat kemiskinan dan kesenjangan serta bermanfaat nyata pada

masyarakat desa kiranya dapat dijelaskan sebagai berikut. Dana Desa telah membawa

Page 98: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

97

perubahan yang cukup siginifikan terutama dalam hal peningkatan jumlah

infrastruktur publik di desa untuk menunjang aktivitas perekonomian dan

peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam tahun 2015-2019, alokasi dana desa

meningkat dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 35,4 persen pertahunnya dari

sebesar Rp20,8 triliun pada tahun 2015, meningkat menjadi Rp69,8 triliun pada

outlook APBN tahun 2019. Pelaksanaan Dana Desa tahun 2015-2018 telah

menghasilkan output antara lain jalan desa sepanjang lebih dari 191.600 km,

jembatan sepanjang 1.140.378 m, sambungan air bersih sebanyak 959.596 unit, dan

embung desa sebanyak 4.175 unit. Sinergi antara program yang didanai Dana Desa

dengan berbagai program pemerintah lainnya telah menurunkan ketimpangan di

pedesaan yang ditunjukkan dengan menurunnya rasio gini pedesaan dari 0,34 di

tahun 2014 menjadi 0,32 di tahun 2019 dan menurunkan tingkat kemiskinan di

pedesaan dari 13,76 persen tahun 2014 menjadi 12,85 persen tahun 2019.

Pemerintah terus melakukan upaya perbaikan guna meningkatkan efektivitas

pengalokasian, penyaluran, pengelolaan, hingga pertanggungjawaban Dana Desa.

Sebagai bentuk upaya pemerintah untuk terus meningkatkan efektivitas pengelolaan

Dana Desa, telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017

tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Desa beserta perubahan-perubahannya.

Selain itu, pada tahun 2018, Pemerintah juga telah menetapkan peraturan tersendiri

mengenai pengelolaan Dana Desa yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor

193/PMK.07/2018 tentang Pengelolaan Dana Desa.

Pemerintah terus berupaya melakukan penyempurnaan formula distribusi Dana Desa

yang lebih fokus pada pengentasan kemiskinan dan ketimpangan dengan mengurangi

bobot alokasi dasar, meningkatkan bobot alokasi formula, serta memberikan alokasi

afirmasi kepada desa tertinggal dan sangat tertinggal dengan jumlah penduduk miskin

tinggi. Mekanisme penyaluran Dana Desa juga disempurnakan yaitu dari 2 tahap

menjadi 3 tahap di tahun 2018 dengan tetap meningkatkan efektivitas dan

akuntabilitas penyaluran. Selain itu, penggunaan Dana Desa sejak tahun 2018

diarahkan menggunakan skema Padat Karya Tunai (PKT) untuk meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Evaluasi terhadap implementasi

skema PKT tahun 2018 menunjukkan bahwa PKT berdampak positif terhadap

peningkatan kesempatan kerja masyarakat sementara tingkat berpartisipasi

masyarakat dalam PKT beragam. Pada beberapa desa tingkat partisipasi dan

antusiasme masyarakat sangat besar sementara di beberapa desa lainnya tingkat

partisipasi tidak terlalu tinggi. Selain daripada itu, dalam upaya mendukung

percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di daerah

terdampak, pada tahun 2018 pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan

nomor PMK Nomor 145/PMK.07/2018 tentang Penyaluran dan Penggunaan Transfer

Page 99: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

98

ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2019 untuk

Mendukung Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi.

Implementasi kebijakan Dana Desa tentunya tidak lepas dari berbagai tantangan dan

kendala di antaranya adalah peningkatan alokasi Dana Desa yang belum diiringi

dengan peningkatan kesiapan desa dalam mengelola Dana Desa sehingga kinerja

pelaksanaan Dana Desa masih belum optimal. Selain itu, penggunaan Dana Desa

hingga tahun 2018 masih didominasi untuk bidang pembangunan, sementara

penggunaan di bidang pemberdayaan masyarakat porsinya masih minim. Sinergi dan

koordinasi antara seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, aparatur desa,

dan masyarakat terus ditingkatkan terutama dalam hal sinkronisasi regulasi termasuk

teknologi informasi yang digunakan dan sinergi dalam pendampingan, pengawasan,

serta akuntabilitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang berbasis desa.

Selanjutnya, pemanfaatan Dana Desa tahun 2019 sesuai dengan Pasal 3 Permendes

Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019

disebutkan bahwa penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai

pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan

masyarakat Desa untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan prioritas yang

bersifat lintas bidang yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya

bagi masyarakat Desa.

Sejalan dengan hal tersebut, maka kebijakan umum Dana Desa tahun 2020 diarahkan

untuk: (i) menyempurnakan kebijakan pengalokasian dengan tetap memperhatikan

pemerataan dan keadilan; memberikan afimasi kepada desa tertinggal dan desa

sangat tertinggal serta kemiskinan; dan memperhatikan kinerja desa dalam

pengelolaan anggaran Dana Desa; (ii) meningkatkan porsi penggunaan Dana Desa

untuk pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi ekonomi desa;

(iii) memperbaiki pengelolaan Dana Desa melalui pelatihan dan pembinaan aparat

desa, peningkatan kompetensi tenaga pendamping, dan penguatan sistem

pengawasan; (iv) meningkatkan kapasitas aparatur dan kelembagaan desa, serta

tenaga pendamping; (v) mengoptimalkan peran pemerintah provinsi/kabupaten/

kota dalam pengelolaan Dana Desa; dan (vi) meningkatkan akuntabilitas dan kinerja

pelaksanaan Dana Desa melalui penyaluran berdasarkan kinerja dan pemberian

insentif atas kinerja penyaluran.

Selanjutnya untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengembangan

potensi ekonomi desa, pemanfaatan Dana Desa dalam tahun 2020 akan diarahkan

pada peningkatan porsi penggunaan Dana Desa untuk pemberdayaan masyarakat.

Adapun kegiatan pemberdayaan tersebut diantaranya dengan kemitraan usaha

dengan pihak swasta, pelatihan ketrampilan desa, produk unggulan setiap desa, dan

Page 100: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

99

pembiayaan untuk BUMDes dari Dana Desa. Dengan arah kebijkan tersebut

diharapkan akan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di Desa yang dapat

memperluas kesempatan kerja, sehingga dapat mengurangi urbanisasi dan

menurunkan tingkat kemiskinan di desa.

Dalam pelaksanaan Dana Desa, kontribusinya terhadap kesenjangan, penurunan

kemiskinan, serta pengurangan pengangguran dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Menurunnya rasio gini perdesaan, dari 0,329 pada tahun 2015 menjadi 0,320 pada

tahun 2018;

2. Menurunnya jumlah penduduk miskin perdesaan, dari 17,89 juta jiwa (14,09%)

pada tahun 2015 menjadi 15,54 juta jiwa (12,24%) pada tahun 2018;

3. Menurunnya persentase penggangguran perdesaan, dari 4,93% pada tahun 2015

menjadi 4,04% pada tahun 2018.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

bahwa efektivitas dan tata kelola dana desa perlu untuk terus ditingkatkan, terutama

melalui sinergi pengawasan dan kualitas pendampingan, diantaranya yaitu:

1. Mengoptimalkan perencanaan partisipatif desa melalui pendampingan, pelatihan,

dan pembinaan kepada aparat pemerintah desa dan masyarakat desa dalam

perencanaan, penyaluran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan Dana

Desa.

2. Meningkatkan kesiapan dan kapasitas pemerintah desa dan kelembagaan desa

dalam menyelenggarakan pemerintahan desa dan mengelola Dana Desa, serta

tenaga pendamping dalam pemberdayaan masyarakat desa; dan

3. Mengoptimalkan peran Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

dalam pendampingan (supervisi), pemantauan, pelaporan, pengawasan,

pengendalian dan evaluasi pengelolaan Dana Desa.

Sementara itu dalam RAPBN 2020 juga telah dirumuskan kebijakan untuk

mendorong peningkatan fungsi ekonomi produktif desa, yaitu melalui kebijakan

peningkatan porsi pemanfaatan dana Desa untuk bidang pemberdayaan masyarakat.

D. PEMBIAYAAN DEFISIT ANGGARAN, PENGELOLAAN UTANG, DAN

RISIKO FISKAL

Menanggapi pernyataan dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai bunga

utang dapat disampaikan bahwa pembiayaan utang untuk membiayai defisit APBN

Page 101: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

100

dan investasi Pemerintah memiliki konsekuensi di masa yang akan datang berupa

pembayaran cicilan pokok dan bunga. Selain itu, pembiayaan utang memiliki

sejumlah risiko, khususnya risiko nilai tukar jika pembiayaan utang diperoleh dalam

bentuk mata uang asing. Oleh karena itu, Pemerintah akan berupaya maksimal agar

pemanfaatan pembiayaan utang digunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan

prioritas yang dapat memberikan dampak positif bagi upaya penurunan kemiskinan,

penciptaan lapangan kerja, dan peningkatan perekonomian nasional di masa yang

akan datang.

Pemerintah senantiasa meningkatkan efisiensi bunga utang. Namun demikian,

kebijakan ini tetap memperhatikan faktor risiko dari setiap instrumen dan komposisi

portofolio utang yang menjadi pilihan Pemerintah, agar pengelolaan utang tetap aman

dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesinambungan fiskal dalam jangka

panjang secara keseluruhan.

Kewajiban utang yang meliputi cicilan pokok dan bunga utang merupakan dampak

dari penarikan/penerbitan utang baru maupun utang yang dilakukan pada tahun-

tahun sebelumnya. Jumlah cicilan pokok dan bunga utang tersebut setiap tahunnya

mengalami fluktuasi, karena menyesuaikan dengan jadwal waktu pembayaran

masing-masing instrumen utang dan realisasi variabel ekonomi makro yang

memengaruhinya, seperti nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain dan tingkat suku

bunga referensi.

Di sisi lain, kenaikan Fed Fund Rate serta gejolak perekonomian dunia berdampak

besar terhadap kenaikan tingkat bunga (yield) SBN. Yield SBN dengan tenor 10 tahun

sempat mengalami kenaikan lebih dari 2 persen atau 200 bps dari titik terendah di

Januari 2018 sebesar 6,0 persen ke titik tertinggi di bulan Oktober 2018 sebesar 8,8

persen. Dalam menghadapi gejolak tersebut, Pemerintah telah mengambil langkah

antisipatif dengan mengalihkan sebagian penerbitan SBN menjadi pinjaman program.

Kondisi pasar SBN pada tahun 2020 diperkirakan membaik seiring dengan

perekonomian global yang mulai pulih ditopang oleh penurunan tingkat bunga acuan

di negara-negara maju dan berkembang. Dari dalam negeri, stabilitas politik yang

semakin membaik pascapemilu, apresiasi lembaga pemeringkat dengan perbaikan

sovereign credit rating akan menambah kepercayaan investor dan memberi sentimen

positif bagi pasar SBN. Namun demikian, Pemerintah tetap mewaspadai faktor risiko

keberlanjutan perang dagang, kondisi geopolitik dan dinamika ekonomi negara-

negara maju khususnya Amerika Serikat, Tiongkok, dan isu nuklir Iran. Sementara

itu, tantangan dari dalam negeri yang masih harus diwaspadai adalah risiko defisit

neraca transaksi berjalan yang dapat mempengaruhi persepsi investor dan berdampak

pada nilai tukar rupiah.

Page 102: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

101

Dalam menjaga fluktuasi pembayaran bunga utang, Pemerintah juga tetap

memanfaatkan sumber pembiayaan murah yang tersedia (seperti pinjaman luar

negeri dalam kerangka kerja sama bilateral dan multilateral). Dari sisi tenor,

pengadaan utang dilakukan melalui kombinasi utang jangka pendek dan jangka

panjang sesuai dengan kapasitas dan daya serap pasar sehingga pembayaran bunga di

masa mendatang berada dalam level yang manageable. Pemerintah akan tetap

menjaga volume penerbitan SPN/S sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas

pasar uang sekaligus meningkatkan efisiensi biaya utang. Peningkatan likuiditas pasar

tersebut pada akhirnya diharapkan dapat mendorong penurunan tingkat suku bunga

secara keseluruhan.

Menanggapi pandangan dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, Fraksi

Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan dan Fraksi Partai NasDem terkait defisit dan

pembiayaan utang, dapat disampaikan bahwa:

Kebijakan defisit dan pembiayaan utang sangat dipengaruhi oleh arah kebijakan

fiskal. Pemerintah menempuh kebijakan fiskal ‘’ekspansif yang terarah dan terukur”

untuk menjaga momentum pertumbuhan dan menstimulasi perekonomian secara

efektif. Sebagai konsekuensinya, terjadi defisit anggaran yang dibiayai antara lain

melalui utang.

Pada tahun 2020, Pemerintah kembali menempuh kebijakan fiskal ekspansif. Hal ini

dilakukan untuk mengakselerasi daya saing dan peningkatan kualitas sumber daya

manusia melalui kebijakan di bidang pendidikan dan kesehatan, agar siap

berkompetisi dan beradaptasi dengan kemajuan industri dan teknologi. Di sisi lain,

Pemerintah tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur yang semakin merata,

mengalokasikan sumber daya ekonomi dengan lebih efisien dan efektif, serta

mendorong birokrasi yang efektif, melayani, dan bebas korupsi.

Dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, realisasi defisit anggaran cenderung

menurun dari 2,59 persen PDB tahun 2015 menjadi sebesar 1,82 persen PDB pada

tahun 2018. Secara umum defisit anggaran senantiasa terkendali dalam batas aman.

Defisit RAPBN tahun 2020 direncanakan sebesar 1,76 persen PDB, merupakan defisit

terendah dalam 5 tahun terakhir. Hal itu menggambarkan upaya Pemerintah agar

APBN semakin sehat dan adaptif terhadap risiko gejolak perekonomian global.

Realisasi defisit setiap tahun juga terus dijaga tanpa mengurangi pencapaian sasaran

dan target pembangunan nasional yang telah ditetapkan.

Sebagai bagian dari pembiayaan anggaran, pembiayaan utang selain berfungsi untuk

menutup defisit anggaran, juga digunakan untuk membiayai pengeluaran

Page 103: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

102

pembiayaan, seperti pembiayaan investasi, pemberian pinjaman, serta kewajiban

penjaminan. Meskipun pembiayaan utang dalam periode 2015-2017 sempat

mengalami kenaikan, sejak tahun anggaran 2018, pembiayaan utang cenderung

menurun. Hal tersebut menggambarkan bahwa APBN semakin sehat dan mandiri.

Pemerintah sependapat dengan pandangan Fraksi Partai Demokrat, Fraksi

Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi

Partai Persatuan Pembangunan yang menyatakan bahwa pengelolaan utang

negara harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati. Hal tersebut sesuai dengan

arah kebijakan pembiayaan tahun 2020, dimana pembiayaan dilakukan untuk

mendorong efisiensi dan inovasi pembiayaan agar efektif dalam menopang program

prioritas dengan tetap memperhatikan risiko agar terjaga kesinambungannya. Bentuk

kehati-hatian Pemerintah tercermin dari kebijakan pembiayaan tahun 2020 untuk

mengendalikan rasio utang dalam batas aman pada kisaran 29,4-30,1 persen PDB.

Secara lebih luas, kehati-hatian dalam pengelolaan utang dan fiskal keseluruhan akan

terus dijaga karena Indonesia merupakan salah satu negara yang menerapkan batasan

ketat dalam hal defisit (3 persen) dan rasio utang (60 persen) terhadap PDB

sebagaimana tertuang dalam undang-undang.

Komitmen-komitmen utang yang dibuat oleh Pemerintah dilakukan secara selektif,

produktif, efisien, dan bertanggung jawab. Utang luar negeri yang dibuat oleh

Pemerintah utamanya dipergunakan untuk membiayai kegiatan-kegiatan produktif

dan memberikan nilai tambah Hal tersebut merupakan komitmen Pemerintah untuk

meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana utama yang menjadi kebutuhan

dasar masyarakat.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya, dan Fraksi

Partai Keadilan Sejahtera terkait dengan tren peningkatan pembiayaan utang

dapat disampaikan sebagai berikut.

APBN diformulasikan sebagai instrumen untuk mengelola perekonomian dengan

fungsi alokasi, distribusi, dan stabilitasi. Dalam periode 2015-2017, terjadi penurunan

harga-harga komoditas dunia yang berimbas kepada perekonomian dalam negeri dan

menekan penerimaan negara baik dalam bentuk perpajakan maupun nonpajak.

Sementara itu, tujuan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan infrastruktur, serta

meningkatkan kualitas sumber daya manusia merupakan prioritas mendesak dan

tidak dapat ditunda dalam rangka mengurangi kemiskinan dan kesenjangan

antardaerah. Dalam periode ini APBN berperan sebagai stabilisator (counter cyclical).

Meskipun angka defisit APBN yang berarti penambahan utang negara secara nominal

rupiah membesar, namun defisit APBN tetap di bawah batas yang ditetapkan oleh

Undang-Undang Keuangan Negara. Dengan likuiditas global yang longgar, suku

Page 104: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

103

bunga global yang masih sangat rendah, serta tingkat inflasi dalam negeri yang stabil

rendah, pembiayaan utang dapat dikelola dengan aman.

Penambahan dan pengurangan utang negara merupakan bagian dari keseluruhan

desain untuk menggunakan APBN sebagai instrumen kebijakan ekonomi makro dan

menjalankan fungsi APBN sesuai mandat Undang-Undang Keuangan Negara yaitu

sebagai alat stabilisasi, alokasi, dan distribusi untuk mengelola perekonomian untuk

mencapai pertumbuhan, pemerataan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

Indonesia secara menyeluruh. Pembahasan dan perdebatan baik secara politik

maupun substantif mengenai APBN, termasuk besaran defisit anggaran dan besaran

tambahan utang negara setiap tahun, selalu dilaksanakan secara detail, terbuka, dan

transparan dalam proses pembahasan APBN dengan DPR dan pada akhirnya disetujui

dan ditetapkan dalam bentuk Undang Undang APBN setiap tahunnya.

Pertanggungjawaban APBN termasuk besaran utang disampaikan oleh Pemerintah

juga dibahas oleh seluruh fraksi DPR secara terbuka dan ditetapkan dalam Undang-

Undang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Bendahara Umum Negara). Proses politik dan proses hukum

konstitusional tersebut sudah diatur dalam tata negara Republik Indonesia dan diatur

dalam peraturan perundangan-undangan yang terus dipatuhi oleh Pemerintah.

Pemerintah terus mengedepankan komitmen menjaga keuangan negara, APBN, dan

utang negara secara hati-hati (prudent) berdasarkan standar pengelolaan yang

diterapkan oleh semua negara secara konsisten. Dengan menggunakan standar

kehati-hatian yang tinggi dan terus menggunakan standar best practice yang dipakai

secara global, pengelolaan utang dan APBN Indonesia, kembali mendapat perbaikan

peringkat lembaga rating dunia.

Di samping itu, Pemerintah juga melakukan mitigasi terhadap risiko pembiayaan

dengan melakukan upaya diversifikasi instrumen pembiayaan, serta meningkatkan

variasi sumber pembiayaan terutama yang berasal dari sumber domestik. Dengan

demikian risiko pengelolaan utang dapat terus diminimalkan dan biaya utang dapat

terus ditekan.

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Amanat Nasional, Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa, dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera terkait

kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN), serta pandangan Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan mengenai alternatif pembiayaan dengan bunga rendah

dan fluktuasi kurs terkendali, dapat disampaikan bahwa pengelolaan fiskal yang

semakin prudent selalu dijaga Pemerintah secara konsisten dan terukur. Pemerintah

memanfaatkan berbagai sumber pembiayaan, dengan senantiasa mengupayakan

kombinasi yang efisien dengan mempertimbangkan risiko yang dihadapi.

Page 105: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

104

Pemerintah juga menyadari pentingnya sumber pembiayaan yang berasal dari pasar

keuangan domestik. Oleh karena itu, kebijakan pembiayaan utang akan lebih

memprioritaskan utang dalam mata uang Rupiah yang bersumber dari pasar

domestik. Hal tersebut juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan portofolio utang

agar risiko volatilitas nilai tukar terkendali dan tidak menjadi beban bagi

keberlangsungan fiskal. Selanjutnya, pencarian sumber pembiayaan dalam negeri

tetap memperhatikan kapasitas agar tetap mampu menjaga likuiditas sektor keuangan

yang berimbas pada stabilitas tingkat bunga. Sejak tahun 2015, indikator risiko nilai

tukar berupa rasio utang dalam valas terhadap total outstanding menunjukkan tren

menurun yaitu dari 44,5 persen (2015) menjadi 40,0 persen (Juni 2019).

Dalam jangka panjang, Pemerintah terus memaksimalkan partisipasi Warga Negara

Indonesia untuk berinvestasi di pasar SBN. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan

basis investor domestik yang dapat menunjang stabilitas pasar serta mewujudkan

cita-cita kemandirian pembiayaan. Pemerintah terus berusaha untuk melakukan

berbagai inovasi dalam rangka mengembangkan produk dan strategi pemasaran

dalam upaya untuk dapat memaksimalkan potensi investor individu agar dapat

menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pengembangan yang akan dilaksanakan

Pemerintah diantaranya adalah dengan melibatkan lebih banyak mitra dalam

penjualan SBN ritel agar dapat menciptakan saluran distribusi seluas-luasnya. Selain

itu, Pemerintah juga melakukan penjajakan penggunaan big data analysis dalam

meningkatkan pemahaman atas dinamika pasar dan perilaku investor. Dari sisi upaya

perluasan jangkauan investor, Pemerintah juga mempertimbangkan kemungkinan

untuk menarik minat Warga Negara Indonesia yang berada di luar negeri untuk dapat

berinvestasi di SBN.

Selanjutnya, terhadap pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dapat kami

sampaikan bahwa untuk Pengelolaan SBN dilakukan berdasarkan international best

practices dengan senantiasa menjaga aspek kehati-hatian (prudent) di sisi risiko dan

mendorong efisiensi biaya utang. Pemanfaatan utang juga terus diupayakan agar

produktif sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, namun dengan risiko

yang terkendali dalam batas aman.

Penggunaan utang untuk anggaran produktif mutlak diperlukan. Hal itu juga

merupakan bentuk pelibatan peran serta generasi berikutnya yaitu dalam investasi

yang memberi manfaat jangka panjang (inter-generational equity) atau pemerataan

tanggung jawab antargenerasi dalam penyediaan aset yang akan dinikmati di masa

depan (sharing the burden).

Pemerintah terus mendorong peran instrumen utang untuk pembiayaan proyek

secara langsung (earmarked) atau dikenal dengan project financing. Saat ini,

Page 106: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

105

instrumen utang earmarked terdiri atas pinjaman luar negeri kegiatan, pinjaman

dalam negeri, dan SBSN/Sukuk pembiayaan proyek. Pinjaman, terutama Pinjaman

Luar Negeri (PLN), merupakan instrumen utang yang telah banyak berperan dalam

membiayai proyek dan program nasional. Proyek yang dibiayai PLN sangat beragam,

mulai dari pembangunan dan rekonstruksi infrastruktur transportasi berupa jalan,

jembatan, rel kereta api, pelabuhan, pengembangan wilayah pedesaan dan perkotaan,

hingga infrastruktur listrik di beberapa wilayah.

Khusus untuk SBSN pembiayaan proyek, perkembangannya cukup progresif sejak

dimulai tahun 2013. Nilai dan cakupan wilayah proyek yang dibiayai SBSN

pembiayaan proyek terus meningkat. Secara nominal, nilai pembiayaan proyek naik

dari Rp800 miliar tahun 2013 menjadi Rp28,4 triliun tahun 2019. Pelaksana kegiatan

juga bertambah dari 1 Kementerian/Lembaga menjadi 7 Kementerian/Lembaga di

tahun 2019. Adapun cakupan proyek yang dibiayai antara lain infrastruktur

perhubungan (perkeretaapian, bandara, dan pelabuhan), infrastruktur dasar (jalan

dan jembatan, infrastruktur sumber daya air), asrama haji, balai nikah dan Kantor

Urusan Agama (KUA), serta sarana dan prasarana perguruan tinggi Islam.

Pada RAPBN tahun 2020, nilai penerbitan SBSN pembiayaan proyek adalah sebesar

Rp27,4 triliun, untuk membiayai proyek di Kementerian Perhubungan, Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Agama, Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Tinggi, Badan Standardisasi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Ke depan, pembiayaan proyek melalui sukuk diharapkan semakin meningkat

tentunya dengan tetap memperhatikan kesiapan proyek, pencapaian sasaran-sasaran

prioritas pembangunan, serta kondisi pasar keuangan. Melalui penerbitan instrumen

sukuk ini, Pemerintah berharap pembiayaan proyek dapat meningkatkan country

ownership masyarakat atas program pembangunan yang sedang dilaksanakan.

Pemerintah memberikan apresiasi kepada Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa

atas dukungan terhadap inisiatif Pemerintah dalam mengalokasikan Dana

Pengembangan Pendidikan Nasional, dana abadi penelitian, dana abadi perguruan

tinggi, serta dana abadi kebudayaan. Sebagaimana tema RAPBN 2020, pengalokasian

Dana Pengembangan Pendidikan Nasional, dana abadi penelitian, dana abadi

perguruan tinggi, serta dana abadi kebudayaan bertujuan untuk mendukung

peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Alokasi untuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) bertujuan untuk

mendukung penyiapan SDM berkualitas di berbagai bidang pembangunan melalui

program pemberian beasiswa serta pendanaan riset. Pemberian alokasi untuk dana

Page 107: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

106

abadi penelitian bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM terkait

riset yang mampu berkompetensi secara global, meningkatkan relevansi dan

produktivitas riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan riset, serta

meningkatkan kontribusi riset terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut

sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang

Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sinas Iptek).

Alokasi untuk dana abadi perguruan tinggi bertujuan untuk pengembangan SDM

serta sarana dan prasarana dalam mewujudkan perguruan tinggi Indonesia menuju

world class university. Sementara itu, alokasi untuk dana abadi kebudayaan

bertujuan untuk menjamin keberlangsungan upaya kemajuan kebudayaan bagi

generasi berikutnya. Dukungan peningkatan kapasitas SDM kebudayaan dan lembaga

kebudayaan antara lain melalui: (1) dukungan keikutsertaan dalam pelatihan dan uji

kompetensi; (2) dukungan perjalanan negeri luar negeri dan dalam negeri; (3)

dukungan penyelenggaraan workshop, seminar dan konferensi; dan (4) dukungan

peningkatan kapasitas dan kesinambungan organisasi. Selain itu, pemanfaatan hasil

dana abadi kebudayaan juga akan digunakan untuk memfasilitasi program atau

kegiatan dalam kerangka pemajuan kebudayaan.

Pemerintah juga menghargai dan memperhatikan usulan dari Fraksi Partai

Kebangkitan Bangsa yang berupaya untuk memajukan pondok pesantren yang ada

di Indonesia. Terkait hal ini, Pemerintah melalui program Beasiswa Santri LPDP

tahun 2019 telah memberikan kesempatan bagi santri-santri pada pondok pesantren

di Indonesia untuk dapat menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, yaitu

jenjang magister atau jenjang doktoral, khususnya santri-santri yang aktif mengabdi

sebagai pendidik dan/atau tenaga kependidikan di pondok pesantren atau satuan-

satuan pendidikan keagamaan yang diselenggarakan oleh pesantren. Dengan program

tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM pada pondok pesantren yang

ada di Indonesia. Sampai dengan saat ini, LPDP telah memberikan secara khusus

Beasiswa Santri kepada 117 santri dengan rincian sebagai berikut:

Jenjang Dalam Negeri Luar Negeri Total

Doktoral (S-3) 24 6 30

Magister (S-2) 70 17 87

Total 94 23 117

Menanggapi pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera mengenai Sisa Lebih

Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang cukup besar dapat kami berikan tanggapan

sebagai berikut.

Page 108: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

107

SiLPA timbul karena realisasi pembiayaan anggaran lebih tinggi dari defisit anggaran.

Pemerintah memahami jika SiLPA menunjukkan masih adanya pembiayaan anggaran

yang berlebihan. Kemampuan belanja K/L yang berada pada kisaran 94-97 persen

sedangkan pembiayaan sudah mencapai 99-100 persen mengakibatkan SiLPA dan

pada akhirnya meningkatkan SAL.

Untuk meningkatkan akurasi perencanaan kas, Pemerintah berupaya untuk

melakukan efisiensi SiLPA dengan mengembangkan scheduled payment date pada

pembayaran pengeluaran pemerintah sehingga informasi belanja dapat diketahui

lebih awal.

Namun, SiLPA juga masih diperlukan yang dapat digunakan sebagai cadangan untuk

mengantisipasi kebutuhan mendadak atas belanja atau terjadinya shortfall

penerimaan sebagai akibat ketidakpastian perekonomian. Dengan demikian, Saldo

Anggaran Lebih (SAL) yang berasal dari SiLPA dapat digunakan sebagai fiscal buffer

yang memadai dan meningkatkan fleksibilitas pengelolaan keuangan negara. Namun

demikian, dalam rangka cash management, Pemerintah akan terus meningkatkan

pengelolaan utang secara aktif melalui manajemen aset dan kewajiban/asset liabilities

management (ALM), sehingga SiLPA dapat dikurangi melalui perencanaan penarikan

utang menyesuaikan dengan pergerakan defisit anggaran.

Menjawab pertanyaan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dan Fraksi Partai

Persatuan Pembangunan kiranya dapat dijelaskan bahwa Pemerintah terus

berupaya mempercepat realisasi investasi publik di sektor infrastruktur dan energi

dalam menciptakan stimulus ekonomi melalui pembiayaan program-program

infrastruktur yang dikerjakan oleh BUMN-BUMN yang mendapatkan penugasan dari

Pemerintah dan meningkatkan peran serta Badan Usaha melalui mekanisme

Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Alokasi investasi pemerintah selama tahun 2015-2019 untuk program pembangunan

infratruktur cenderung lebih besar dibandingkan dengan program lainnya. PMN yang

diberikan kepada BUMN utamanya digunakan untuk memperbaiki struktur

permodalan dan meningkatkan kapasitas usaha perusahaan dalam rangka

melaksanakan pembangunan proyek infrastruktur. Penguatan kapasitas BUMN

diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan infrastruktur serta

memberikan multiplier effect pada peningkatan konektivitas, mobilitas dan

pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan pembangunan proyek infrastruktur dan energi yang telah dikerjakan

oleh beberapa BUMN karya dan Badan Usaha Swasta sejak diberikan penugasan oleh

Pemerintah telah menunjukkan hasil progres penyelesaian yang secara bertahap terus

meningkat. Pembangunan jalan tol di Sumatera secara bertahap telah menyelesaikan

Page 109: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

108

konstruksi beberapa ruas diantaranya ruas Medan-Binjai sepanjang 16,14 km (95,12

persen), ruas Palembang-Indralaya sepanjang 20,61km (100 persen), ruas Bakauheni-

Terbangi Besar sepanjang 118,74 km (99,1 persen), Pekanbaru-Dumai sepanjang 8,6

km (58,1 persen), serta ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung

sepanjang 185 km (97,9 persen). Dari keenam ruas tersebut, 4 bagian diantaranya

telah beroperasi yaitu seksi 2 dan 3 (Semayang-Binjai) sepanjang 4,28 km pada ruas

Medan-Binjai, seksi 1 (Palembang-Pamulutan) sepanjang 7 km pada ruas Palembang-

Indralaya, sub seksi 1 (Pelabuhan-Bakauheni) sepanjang 8,9 km pada ruas Bakauheni-

Terbangi Besar, dan sub seksi 5 (Lematang-Kotabaru) sepanjang 5,5 km pada ruas

Bakauheni-Terbangi Besar.

Kemudian, pembangunan sarana kereta api Light Rail Transit (LRT) Jabodebek tahap

I telah mencapai 64 persen (lintas Cawang-Cibubur 83,7 persen, lintas Cawang-Dukuh

Atas 53 persen, dan Cawang-Bekasi Timur 57 persen). Untuk sektor kelistrikan, dalam

program Fast Track 10.000 MW Tahap I, sebagai bagian dari program 35.000 MW,

telah beroperasi 28 PLTU dengan total sebesar 9.640 MW dan sisanya sebanyak 8

PLTU sebesar 287 MW masih dalam proses penyelesaian.

Pembangunan proyek-proyek infrastruktur dan energi yang dilakukan oleh BUMN

tidak hanya didanai oleh PMN, namun juga didukung dengan upaya leveraging untuk

mendapatkan sumber pendanaan lain. Sebagai contoh, PT Hutama Karya

mendapatkan PMN tahun 2015 sebesar Rp3,6 triliun dan tahun 2016 sebesar Rp2,0

triliun untuk mendanai pembangunan proyek tol trans Sumatera dengan total nilai

sebesar Rp38,65 triliun. Sedangkan untuk pembangunan di sektor energi/kelistrikan,

pemberian PMN tahun 2016 sebesar Rp23,56 triliun kepada PT PLN digunakan untuk

membiayai pembangunan transmisi, gardu induk, dan pembangkit listrik di pulau

Jawa serta pulau-pulau terdepan dan terluar dengan total nilai proyek sebesar

Rp99,16 triliun.

Selain itu, BUMN karya dan Badan Usaha Swasta tetap melibatkan peran dari tenaga

kerja lokal dalam membangun proyek-proyek infrastruktur dan energi. Sebagai

gambaran, pembangunan PLTU Batang 2x1000 MW yang dibangun dengan peran

Badan Usaha Swasta dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha

(KPBU) juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian. Proyek PLTU

Batang telah berhasil menyerap tenaga kerja baik dari lokal daerah Batang maupun

luar daerah Batang, dimana sejak dimulai juni 2016 telah menyerap 303 tenaga kerja

dan meningkat bertahap hingga akhir juli 2019 mencapai 9.827 tenaga kerja (2.664

tenaga lokal dan 7.163 tenaga lokal di luar daerah Batang). Sementara itu untuk proyek

jalan tol trans Sumatera berdasarkan kajian berpotensi meningkatkan perekonomian

melalui pendapatan tenaga kerja sebesar Rp4.917 triliun dan berkontribusi terhadap

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama masa konsesi tahun 2018-2048

Page 110: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

109

sebesar Rp19.574 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sampai tahun 2040

sebanyak 2,3 juta orang.

Pemerintah mengapresiasi perhatian dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

terkait pemberian PMN kepada BUMN agar dapat memberikan manfaat untuk rakyat

Indonesia. Pemberian PMN kepada BUMN selama ini dilakukan dalam rangka

melaksanakan program penugasan dari Pemerintah, yaitu program prioritas antara

lain program peningkatan kedaulatan pangan, pembangunan infrastruktur,

konektivitas dan maritim, pembangunan industri pertahanan nasional, dan

mendukung kemandirian ekonomi nasional. Dengan penguatan modal BUMN melalui

penambahan PMN tersebut, diharapkan BUMN juga mempunyai kemampuan untuk

dapat melakukan leveraging pendanaan berkenaan dengan pelaksanaan program

prioritas Pemerintah tersebut sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi

masyarakat.

Pemerintah berupaya mempercepat realisasi rasio elektrifikasi nasional sebesar 100

persen pada tahun 2020 melalui dukungan kepada PT PLN (Persero) dalam hal

peningkatan kemampuan pendanaan oleh PT PLN (Persero) untuk mendanai

pembiayaan infrastruktur kelistrikan nasional. Alokasi PMN selama tahun 2015-2019

kepada PT PLN (Persero) ditujukan untuk mepercepat pembangunan

ketenagalistrikan. Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2015, PT PLN (Persero)

memulai proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik 35.000 MW sebagaimana

tertuang pada RUPTL tahun 2015-2024, dimana dengan peningkatan kapasitas

infrastruktur kelistrikan dimaksud, diharapkan pada tahun 2020, rasio elektrifikasi

dapat mencapai 100 persen sehingga mampu menjadi daya dorong pertumbuhan

ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, dengan adanya keterlambatan pembangunan beberapa pembangkit skala

besar di Jawa menyebabkan reserve margin netto pada tahun 2015-2018 menjadi

rendah (<20 persen) sehingga menimbulkan risiko terjadinya pemadaman bergiliran.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar reserve margin tidak semakin rendah

adalah dengan mempercepat pembangunan pembangkit jenis PLTGU yang lahannya

sudah siap. Selanjutnya, alokasi PMN diberikan sebagai dukungan penyelesaian

pembangunan jaringan distribusi. Jaringan distribusi akan meningkatkan kualitas

distribusi listrik dan jangkauan dalam rangka meningkatkan pelayanan penyediaan

tenaga listrik kepada masyarakat di seluruh wilayah Indonesia dengan harapan dapat

meningkatkan perekonomian masyarakat yang didalamnya termasuk pelaku UMKM.

Di tengah keterbatasan fiskal, Pemerintah juga harus tetap memperhatikan

kemampuan PT PLN (Persero) dalam mendanai pembiayaan infrastruktur kelistrikan.

Kondisi likuiditas PT PLN (Persero) dalam 5 tahun sejak tahun 2014 semakin

Page 111: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

110

menurun, bahkan pada tahun 2018, current ratio PT PLN (Persero) turun 3,7 persen

dari akhir tahun 2017 sebesar 67,4 persen dan mencapai titik terendahnya selama 5

(lima) tahun, yaitu sebesar 63,8 persen pada akhir tahun 2018.

Sumber dana internal PT PLN (Persero) yang tersedia rata-rata sebesar Rp12,8 triliun

per tahun, sementara kebutuhan investasi rata-rata sebesar Rp65,5 triliun per tahun,

sehingga kekurangan pendanaan investasi rata-rata Rp52,7 triliun per tahun yang

dipenuhi dari pinjaman. Ketersediaan sumber pendanaan internal PT PLN (Persero)

dipengaruhi oleh model bisnisnya, dimana penetapan tarif, margin dan subsidi

ditentukan oleh Pemerintah. Hal tersebut mengakibatkan kemampuan pendanaan

internal PT PLN (Persero) semakin lemah, sehingga masih sangat dibutuhkan

dukungan Pemerintah melalui PMN untuk memastikan PT PLN (Persero) tetap

mampu meningkatkan kemampuan pendanaan bagi PT PLN (Persero) dalam

mendanai pembiayaan infrastruktur kelistrikan.

Adapun terkait Perumahan, dalam upaya mendukung peningkatan kesejahteraan

masyarakat, Pemerintah telah memberikan dukungan terhadap akses pendanaan dan

pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mendapatkan

tempat tinggal yang layak huni dan sehat, salah satunya dengan skema FLPP melalui

BLU PPDPP. Dalam periode 2015-2018, program FLPP telah membantu sebanyak

216.660 rumah tangga MBR untuk dapat memiliki rumah.

Dalam penyalurannya, rumah-rumah yang akan dibiayai melalui program FLPP juga

harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, antara lain ketersediaan listrik, air bersih,

dan sanitasi lingkungan. Dengan pemenuhan kebutuhan dasar berupa tempat tinggal

yang layak dan sehat tersebut, diharapkan rumah tangga yang berstatus MBR akan

dapat lebih meningkat kesejahteraannya sehingga keluarga sebagai unit terkecil

dalam struktur masyarakat akan mampu memberikan lingkungan yang nyaman dan

sehat bagi tumbuh kembang anak sebagai generasi masa depan. Guna meningkatkan

efisiensi dan efektivitas program FLPP, Pemerintah juga terus melakukan upaya

pengembangan program, perbaikan proporsi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan

program agar tepat sasaran.

Pemerintah sependapat terhadap pandangan Fraksi Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan dan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa kebijakan

pemindahan ibu kota perlu dikaji secara mendalam. Pertumbuhan urbanisasi yang

tidak terkendali dengan kepadatan penduduk sangat tinggi, tingkat kemacetan yang

tinggi, kerawanan terhadap banjir, serta pemerataan pembangunan dan keadilan

ekonomi guna mengurangi ketimpangan antardaerah merupakan faktor yang

melatarbelakangi perlunya pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah yang lebih

representatif ke pulau Kalimantan. Pemindahan ibu kota sejalan dengan

Page 112: JAWABAN PEMERINTAH ATAS TERHADAP RANCANGAN … · tantangan perekonomian global yang masih berat dan memberikan pengaruh pada perekonomian domestik. Meskipun proyeksi pertumbuhan

111

pembangunan yang terus mengarah Indonesia sentris yang dapat dinikmati oleh

seluruh lapisan masyarakat di seluruh pelosok nusantara. Ibu kota dirancang bukan

hanya sebagai simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa.

Pemerintah menyadari bahwa pemindahan ibu kota membutuhkan anggaran yang

tidak sedikit. Oleh karena itu, Pemerintah mengkaji secara mendalam dan

komprehensif terhadap kebijakan pemindahan ibu kota tersebut dengan

memperhatikan prinsip kehati-hatian serta tidak lupa memperhitungkan ketahanan,

kapasitas, dan kesinambungan fiskal, baik dalam jangka pendek maupun jangka

panjang. Pemerintah juga sedang menyusun langkah efisiensi dan efektivitas belanja

agar target program prioritas lain tetap tercapai. Di sisi lain, dampak pemindahan ibu

kota terhadap aspek sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan, serta

lingkungan juga menjadi perhatian Pemerintah.

Sehubungan dengan pandangan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera bahwa

pentingnya membangun rasa saling percaya dalam bangunan kebangsaan.

Pemerintah sependapat dengan hal tersebut. Rasa saling percaya itu harus terus

ditanamkan baik antara sesama masyarakat maupun antara Pemerintah dan

rakyatnya. Sebagai Negara yang majemuk, rasa saling percaya antara sesama anak

bangsa merupakan modal besar bagi tercapainya cita-cita bersama. Perbedaan yang

dimiliki setiap kompenen bangsa harus dipandang sebagai sumber kekuatan untuk

mewujudkan janji kemerdekaan yaitu mewujudkan Negara Indonesia yang merdeka,

bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.