laporan penelitian kolaborasi dosen mahasiswa (pkdm)

40
1 LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM) PELAYANAN ANTANETAL CARE OLEH PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2019 TIM PENGUSUL Ketua: Dr.Sarah Handayani, SKM, M.Kes (NIDN 0309048602 ) Hartati Yusuf (NIM 1709047019) Ratih Kemala (NIM 1709047030) Triana Istiadah (NIM 1709047036) SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA (UHAMKA) JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

1

LAPORAN

PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

PELAYANAN ANTANETAL CARE OLEH PELAYANAN KESEHATAN TAHUN

2019

TIM PENGUSUL

Ketua: Dr.Sarah Handayani, SKM, M.Kes (NIDN 0309048602 )

Hartati Yusuf (NIM 1709047019)

Ratih Kemala (NIM 1709047030)

Triana Istiadah (NIM 1709047036)

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA (UHAMKA)

JAKARTA

2019

Page 2: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13830 Telp. ; 021-8416624, Fax ; 021-87781809

We;http//www.lemlit.uhamka.ac.id, e-mail; [email protected]

SURAT PERJANJIAN KONTRAK KERJA PENELITIAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

Nomor : 176/F.03.07/2019

Tanggal : 28 Februari 2019

Bismillahirrahmanirrahim

Pada hari ini, kamis, tanggal dua puluh delapan, bulan februari, tahun dua ribu sembilan belas,

yang bertanda tangan dibawah ini Prof. Dr. Hj. Suswandari , M.Pd. Ketua Lembaga Penelitian

dan Pengembangan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, selanjutnya disebut sebagai

PIHAK PERTAMA; Dr.Sarah Handayani SKM. M.Kes., selanjutnya disebut sebagai PIHAK

KEDUA. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kontrak

Kerja Penelitian yang didanai oleh RAPB Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA 2018-

2019.

Pasal 1

PIHAK KEDUA akan melaksanakan kegiatan penelitian dengan judul : PELAYANAN

ANTANETAL CARE OLEH PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2019 dengan luaran wajib

sesuai dengan data usulan penelitian Batch 2 Tahun 2018 melalui simakip.uhamka.ac.id dan luaran

tambahan (bila ada).

Pasal 2

Bukti luaran penelitian harus berstatus sudah published sebagaimana yang dijanjikan dalam Pasal

1 wajib dilampirkan dalam laporan penelitian yang diunggah melaluli simakip.uhamka.ac.id.

Pasal 3

Kegiatan tersebut dalam Pasal 1 akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA mulai tanggal 28

Februari 2019 dan selesai pada tanggal 30 Juli 2019.

Pasal 4

PIHAK PERTAMA menyediakan dana sebesar Rp. 15.000.000,- (Terbilang : Limabelas Juta Ribu

Rupiah) kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kegiatan tersebut dalam pasal 1. Sumber

biaya yang dimaksud berasal dari Penelitian dan Pengembangan Universitas Muhammadiyah Prof.

DR. HAMKA melalui Lembaga Penelitian dan Pengembangan.

Pasal 5

Pembayaran dana tersebut dalam Pasal 4 akan dilakukan dalam 2 (dua) termin sebagai berikut:

(1) Termin 1 70% : sebesar Rp. 10.500.000,- (Terbilang : Limabelas Juta Ribu Rupiah) setelah

PIHAK KEDUA menyerahkan proposal yang telah direview dan diperbaiki sesuai saran

reviewer pada kegiatan tersebut pada Pasal 1.

(2) Termin II 30 % : sebesar Rp. 4.500.000,- (Terbilang : Limabelas Juta Ribu Rupiah) setelah

PIHAK KEDUA menyerahkan laporan akhir berikut luaran yang telah dijanjikan dalam

kegiatan penelitian tersebut dalam Pasal 1.

Pasal 6

(1) PIHAK KEDUA wajib melaksanakan kegiatan tersebut dalam Pasal 1 dalam waktu yang

telah ditentukan dalam Pasal 3.

(2) PIHAK PERTAMA akan melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

tersebut sebagaimana yang telah disebutkan dalam Pasal 1.

Page 3: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Jl. Tanah Merdeka, Pasar Rebo, Jakarta Timur 13830 Telp. ; 021-8416624, Fax ; 021-87781809

We;http//www.lemlit.uhamka.ac.id, e-mail; [email protected]

(3) PIHAK PERTAMA akan mendenda PIHAK KEDUA setiap hari keterlambatan

penyerahan laporan hasil kegiatan sebesar 0,5% (setengah persen) maksimal 20% (dua

puluh persen) dari jumlah dana tersebut dalam Pasal 4.

(4) Dana Penelitian dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada poin honor peneliti

sebesar 5% (lima persen).

Jakarta, 28 Februari 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Lembaga Penelitian dan Pengembangan P e n e l i t i,

Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA

K e t u a,

Prof. Dr. Hj. Suswandari, M.Pd Dr.Sarah Handayani SKM. M.Kes

Mengetahui

Wakil Rektor II UHAMKA

Drs. ZAMAH SARI M.Ag

Page 4: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

2

HALAMAN PENGESAHAN

PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

Judul Penelitian : Pelayanan Antanetal Care oleh Pelayanan

Kesehatan Tahun 2019

Ketua Peneliti:

a. Nama lengkap : Dr.Sarah Handayani, SKM, M.Kes

b. NIDN : 0309048602

c. Jabatan fungsional : Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

d. Program studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat

e. Nomor HP : 081290953100

f. Alamat surel (email) : [email protected]

Anggota Peneliti 1

a. Nama lengkap : Hartati Yusuf b. NIM : 1709047019 c. Prodi/Fakultas : Ilmu Kesehatan Masyarakat/Sekolah Pascasarjana

Anggota Peneliti 2

a. Nama lengkap : Ratih Kemala

b. NIM : 1709047030

c. Prodi/Fakultas : Ilmu Kesehatan Masyarakat/Sekolah Pascasarjana

Anggota Peneliti 3

d. Nama lengkap : Triana Istiadah e. NIM : 1709047036 f. Prodi/Fakultas : Ilmu Kesehatan Masyarakat/Sekolah Pascasarjana

Luaran Penelitian :

Lemlit UHAMKA : Rp. 15.000.000,-

Jakarta, 28 April 2019

Ketua Program Studi Ketua Peneliti

Dr.Sarah Handayani, SKM, M.Kes Dr.Sarah Handayani, SKM, M.Kes

NIDN 0309048602 NIDN 0309048602

Menyetujui,

Direktur Ketua Lembaga Penelitian

Prof. Dr. H. Ade Hikmat, M.Pd Prof. Dr. Suswandari, M.Pd

NIDN 0019066301 NIP 196611201994032001

Page 5: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

3

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1 Judul : Pelayanan Antanetal Care oleh Pelayanan Kesehatan Tahun

2019

2 Tim Peneliti :

No Nama Jabatan Bidang

Keahlian Instansi Asal

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

1 Dr.Sarah Handayani,

SKM, M.Kes

Ketua Promosi

Kesehatan

UHAMKA 20 jam

2 Hartati Yusuf Anggota Kesehatan

Reproduksi

UHAMKA 15 jam

3 Ratih Kemala Anggota Kesehatan

Reproduksi

UHAMKA 15 jam

4 Triana Istiadah Anggota Kesehatan

Reproduski

UHAMKA 15 jam

3 Objek Penelitian : Kesehatan Reproduksi, Pelayanan Antanetal

Care

4 Masa Pelaksanaan

Mulai : Bulan : November tahun : 2018

Berakhir : Bulan : April tahun : 2019

5 Biaya : Lemlitbang UHAMKA

Besar Biaya : Rp. 15.000.000,-

6 Lokasi Penelitian : Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota

Tanggerang

7 Instansi yang terlibat : Dinas Kesehatan Provinsi Banten

8 Temuan yang ditargetkan : Faktor-faktor paling dominan terhadap perilaku

ibu hamil dalam melakukan kunjungan

Antenatal Care (ANC)

9 Kontribusi mendasar pada suatu

bidang ilmu

: Menjadi bahan masukan dan evaluasi terhadap

Pelayanan Antanetal Care di Pelayanan

Kesehatan

10 Jurnal ilmiah yang menjadi

sasaran

: Prosifding Jurnal Nasional

11 Rencana luaran HKI, buku,

purwarupa atau luaran lainnya

: Jurnal Nasional Terakreditasi

Page 6: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

4

yang ditargetkan, tahun 2019

rencana perolehan atau

penyelesaiannya

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………………… 2

ABSTRAK ………………………………………………………………………………. 4

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………. 5

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………. 6

1.2 Tujuan ………………………………………………………………………………… 9

1.3 Urgensi Penelitian ……………………………………………………………………… 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………………….. 10

2.1 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan ANC pada Ibu

Hamil ………………………………..………………………………………………… 11

2.2 Kerangka Teori …………………….……………………………………………….. 40

2.3 Road Map Penelitian ……………….………………………………………………. 41

BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………. 23

3.1 Kerangka Konsep …………………………………………………………………… 23

3.2 Desain Penelitian …………………………………………………………………….. 26

3.3 Instrumen Penelitian …………………………………………………………………… 26

3.4 Populasi dan Sampel ………………………………………………………………… 26

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ……………………………………… 27

4.1 Biaya Penelitian ……………………………………………………………………… 27

4.2 Jadwal Penelitian ……………………………………………………………………… 27

BAB V HASIL PENELITIAN ………………………………………………………….. 28

BAB VI LUARAN YANG DICAPAI …………………………………………………… 35

BAB VII DAFTAR PUSTAKA ………..………………………………………………. 36

Page 7: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

5

ABSTRAK

Pelayanan Antanetal Care oleh Pelayanan Kesehatan Tahun 2019

Menurut data dari World Health Organization (WHO), 2016 hanya 64 % dari

wanita di dunia yang melahirkan hidup dan menerima pelayanan Antenatal Care (ANC)

4 kali atau lebih. Sedangkan di Asia Tenggara sebesar 57 % yang menduduki angka

terendah. Cakupan nasional untuk K1 dan K4 sebesar 87,48 %. Selanjutnya, Provinsi

Banten kunjungan ANC K1 dan K4 sebesar 96,06 % dan 85,67 %.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan

Dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Melakukan Kunjungan Antenatal Care (Anc) Di

Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang Tahun 2019. Penelitian ini

menggunakan analitik kuantitatif dengan metode cross sectional dilengkapi kualitatif.

Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Mei 2019. 334 ibu hamil yang melakukan

kunjungan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang.

Terdapat hubungan yang bermakna antara umur (p 0,011), pendidikan (p 0,000),

pekerjaan (p 0,003), paritas (p 0,002), sosial ekonomi p 0,004), jarak (p 0,000), media

informasi (p 0,000), pengetahuan (p 0,000), dukungan (p 0,007), sikap (p 0,001).

Variabel pengetahuan paling dominan terhadap Perilaku Ibu Hamil Dalam Melakukan

Kunjungan Antenatal Care (Anc) dengan OR 4,940.

Diharapkan Dinas Kesehatan Kota Tangerang mampu menjamin tempat tenaga

kesehatan yang terjangkau. Dan terus meningkatkan promosi kesehatan untuk

meningkatkan cakupan kunjungan ANC.

Kata kunci : Kunjungan ANC, Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Penetahuan,

Page 8: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

6

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita.

Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39 – 40 minggu,

sehingga selama masa tersebut ibu hamil memerlukan pengawasan yang tepat.

Janin dalam kandungan berkembang seiring dengan besar usia kehamilan, maka

apabila tidak dilakukan pengawasan yang tepat bisa menyebabkan masalah, baik

dalam kehamilan, persalinan dan nifasnya, bisa juga mengakibatkan kematian

ibu dan bayi (Manuaba,2010).

Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk

mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu

menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan

kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. Pada masa kehamilan, ANC

sangat penting untuk mendeteksi dini terjadinya risiko tinggi terhadap

kehamilan dan persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan

memantau keadaan janin. Selain itu ANC secara teratur sangatlah penting untuk

mendapatkan penyuluhan dan agar dilakukan pemeriksaan pada penyakit

genetik sehingga kesehatan ibu dan bayi dalam keadaan sehat (Padila,2014).

Program pembangunan kesehatan di Indonesia ini masih diprioritaskan pada

upaya peningkatan derajat ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling

rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi masa perinatal, hal ini

ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) (Dinkes,2007).

Menurut data dari World Health Organization (WHO), 2016 hanya 64 %

dari wanita di dunia yang melahirkan hidup dan menerima pelayanan Antenatal

Care (ANC) 4 kali. Sedangkan di Asia Tenggara sebesar 57 % yang menduduki

angka terendah. Cakupan nasional untuk K1 dan K4 sebesar 87,48 %.

Selanjutnya, Provinsi Banten kunjungan ANC K1 dan K4 sebesar 96,06 % dan

85,67 % (Kementrian Kesehatan RI, 2015).

Ketidakpatuhan dalam pemeriksaan ANC dapat menyebabkan tidak dapat

Page 9: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

7

diketahuinya berbagai macam kehamilan risiko tinggi yang dapat

mempengaruhi keberlangsungan kehamilan atau komplikasi hamil sehingga

tidak segera dapat diatasi yang akan mengakibatkan Angka Kematian Ibu (AKI)

meningkat (Marmi, 2014). AKI di Indonesia masih tinggi, berdasarkan hasil

laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012,

terdapat 359 per 100.000 kelahiran hidup yang jauh dari target Millennium

Development Goals (MDGs) 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup.

Jumlah Kunjungan Baru (K1) ibu hamil di Dinas Kesehatan Kota Tangerang

pada tahun 2015 ada sebanyak 41.224 ibu hamil atau 99,34% dari sasaran

ibu hamil yaitu 41.499 ibu hamil. Sementara itu jumlah kunjungan K4 (ibu

hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar paling sedikit empat

kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal

satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali

pada triwulan ketiga umur kehamilan) sebanyak 39.340 ibu hamil atau

94,80% dari sasaran ibu hamil, cakupannya menurun jika dibandingkan dengan

tahun 2014 yaitu sebesar 96,51%.

Dampak kurangnya kunjungan ANC pada ibu hamil untuk terdeteksi secara

dini adanya kondisi ibu hamil yang tergolong dalam kriteria 4 “terlalu”, yaitu

terlalu tua pada saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan

(<20 tahun), terlalu banyak anak (>4 anak), terlalu rapat jarak kelahiran/paritas

(< 2 tahun) yang akibatnya terjadi komplikasi pada ibu hamil tidak dapat

dicegah ataupun diobati. Pada saat pemeriksaan kehamilan sangat membantu

pada persiapan pengendalian risiko. Apalagi ibu hamil yang tidak melakukan

pemeriksaan kehamilan, dapat juga menyebabkan bayi lahir dengan Berat Badan

Lahir Rendah (BBLR) maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan

dengan baik atau mengalami keadaan risiko tinggi dan komplikasi obstetrik

yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinnya (Saifuddin, 2016).

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurul Atika Putri, 2017

sebanyak 80% responden dengan kelompok umur tidak beresiko, 76,7%

responden dengan pendidikan rendah, 75% sudah memiliki anak, 75% responden

memiliki pengetahuan kurang, 78,3% responden jumlah penghasilan dibawah

UMR, 80% responden menggunakan motor.

Page 10: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

8

Berdasarkan data yang didapatkan di Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang

pada target ibu hamil tahun 2016 yaitu 3.535 orang (33,66 %) kunjungan K1

yaitu 550 dan K4 yaitu 640 orang, pada target ibu hamil tahun 2017 yaitu 4.380

orang (32,42 %) dari kunjungan K1 yaitu 690 dan K4 yaitu 730 orang, pada

target ibu hamil tahun 2018 yaitu 4.680 orang (30,06 %) dari kunjungan K1

yaitu 740 dan K4 yaitu 667 orang. Dari data ini menunjukkan bahwa antara

kunjungan K1 dan K4 mengalami penurunan dan belum mencapai target pada

kunjungan ANC.

Beberapa faktor yang melatar belakangi kurangnya kunjungan ANC adalah

umur, pendidikan, paritas, pendapatan, jarak. Apabila seorang ibu hamil

memiliki pengetahuan yang lebih tentang risiko tinggi kehamilan maka

kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk

mencegah, menghindari atau mengatasi masalah risiko kehamilan tersebut. Dan

ibu memiliki kesadaran untuk melakukan kunjungan ANC untuk memeriksakan

kehamilannya, sehingga apabila terjadi risiko pada masa kehamilan tersebut

dapat ditangani secara dini dan tepat oleh tenaga kesehatan (Mufdlilah, 2012).

Hal ini juga dimaksudkan untuk dapat membantu menurunkan AKI yang cukup

tinggi di Indonesia dan diharapkan pada tahun 2020 AKI bisa menjadi 125 per

100.000 kelahiran hidup.

Salah satu faktor penentu yang dapat mempengaruhi seseorang atau

masyarakat tentang kesehatan adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi,

dari orang atau masyarakat yang bersangkutan (Notoatmodjo,2012).

Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang, sebagian besar ibu

hamil tidak mengetahui tentang kehamilan dengan risiko tinggi, dan mereka baru

akan memeriksakan keadaanya jika keluhan yang dirasakan sudah semakin

memburuk. Hal ini berdampak pada menurunnya kesadaran ibu hamil untuk

melakukan kunjungan ANC.

Pelayanan kebidanan merupakan satu bentuk upaya guna mencapai

kesehatan ibu sekaligus meminimalkan resiko kesakitan dan kematian ibu

(Farodis, 2012). Cakupan pelayanan ANC meliputi pelayanan K1 sampai dengan

pelayanan K4. Pelayananan ANC biasanya diberikan sebelum minggu ke 14,

sebelum minggu ke 28 dan setelah 36 minggu (Saifudin, 2002). Puskesmas

Page 11: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

9

sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang strategis

dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara luas. Peran

utama Puskesmas adalah memberikan pelayanan yang bermutu kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang

maksimal. Upaya menurunkan AKI salah satunya yaitu akses terhadap

pelayanan pemeriksaan kehamilan yang mutunya masih perlu ditingkatkan.

Pentingnya pemeriksaan kehamilan dengan melihat angka kunjungan

pemeriksaan ANC / kehamilan empat kali (K4) yang masih kurang dari standar

acuan nasional (Prawirohardjo, 2002).

Dengan melihat target yang belum ditercapai pada kunjungan ANC

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Pelayanan Antanetal Care oleh Pelayanan Kesehatan Tahun

2019”.

1.2 Tujuan

Studi ini bertujuan untuk.

1. Diketahuinya distribusi frekuensi usia, pendidikan, paritas, pekerjaan, sosial

ekonomi, pengetahuan, jarak ke fasilitas kesehatan, media informasi, dukungan

keluarga, sikap petugas terhadap perilaku ibu hamil dalam melakukan

kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya

Kota Tangerang Tahun 2019.

2. Diketahuinya faktor-faktor (usia, pendidikan, paritas, pekerjaan, sosial

ekonomi, pengetahuan, jarak ke fasilitas kesehatan, media informasi, dukungan

keluarga, sikap petugas) yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas

Periuk Jaya Kota Tangerang Tahun 2019.

3. Diketahuinya faktor yang paling dominan terhadap perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas

Periuk Jaya Kota Tangerang Tahun 2019.

4. Diketahuinya penyebab mengapa masih banyak ibu yang belum melakukan

kunjungan Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota

Tangerang Tahun 2019.

Page 12: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

10

1.3 Urgensi Penelitian

1.3.1 Urgensi Untuk Tempat Penelitian dan Bagi Tenaga Kesehatan

a. Bagi Tempat Penelitian. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana

baru dalam meningkatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan sehingga

cakupan kunjungan ANC terpenuhi.

b. Bagi Tenaga Kesehatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi

informasi dan inspirasi bagi bidan dan tenaga kesehatan lainnya dalam

pengembangan ilmu kesehatan khususnya kesehatan ibu hamil pada

kunjungan ANC.

1.3.2 Lembaga Penelitian dan Pengembangan UHAMKA

Urgensi penelitian ini untuk Lemlitbang UHAMKA adalah terlaksananya peta

jalan penelitian UHAMKA dari tingkat dasar sampai pada terapan dalam bentuk

model kebijakan kesehatan yang menjadi rekomendasi bagi perbaikan upaya

pembangunan kesehatan di lingkungan UHAMKA.

Page 13: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

11

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kunjungan Antanetal Care

Kunjungan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik

fisik maupun mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,

persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan

normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2010). Pelayanan

ANC terintegrasi merupakan integrasi pelayanan ANC rutin dengan beberapa

program lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen

Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan ANC.

Keuntungan melakukan ANC adalah dapat mengetahui berbagai risiko dan

komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat diarahkan untuk melakukan rujukan

ke rumah sakit (Manuba, 2010).

Tujuan ANC :

1. Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan

tumbuh kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial

ibu.

3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin

terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan,

dan pembedahan.

4. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu

dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI

ekslusif.

6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi

agar dapat tumbuh kembang secara optimal. (Novita,2011).

Cara pelayanan ANC, disesuaikan dengan standar pelayanan ANC menurut

Depkes RI yang terdiri dari :

a. Kunjungan pertama

Page 14: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

12

1) Catat identitas ibu hamil

2) Catat kehamilah sekarang

3) Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu.

4) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan.

5) Pemeriksaan fisik dan laboratorium.

6) Pemeriksaan obstetri.

7) Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT).

8) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan

mineral lainnya serta obat-obatan khusus atas indikasi.

9) Penyuluhan/konseling.

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam

jiwanya. Oleh karena itu, wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali

kunjungan selama periode ANC:

1) Minimal 1 kali kunjungan selama Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu).

2) Minimal 1 kali kunjungan selama Trimester II (usia Kehamilan 12-24

minggu).

3) Minimal 2 kali kunjungan selama trimester III (usia kehamilan 24 minggu-

lahir). (Saifudin, dkk.,2010).

4) Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dilaksanakan ada gangguan atau

bila janin tidak bergerak lebih dari 12 jam.

Pada setiap kunjungan ANC, perlu didapatkan informasi yang sangat penting.

a. Trimester pertama I (16 minggu)

1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu

hamil.

2) Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum,

anemia (kekurangan zat besi), penggunaan praktek tradisional yang

merugikan.

4) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi

komplikasi.

5) Mendorong perilaku yang sehat gizi, kebersihan, istirahat dan sebagainya.

Page 15: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

13

b. Trimester II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)

1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatan.

2) Pengenalan preklamsia, gemeli infeksi alat reproduksi dan saluran

perkemihan.

c. Kunjungan IV (36 minggu sampai lahir)

1) Sama seperti kegiatan kunjungan I dan II.

2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.

3) Menetapkan rencana persalinan.

4) Mengenali tanda-tanda persalinan.

Kebijakan Pelayanan ANC

a. Kebijakan Program

Kebijakan Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan

AKI dan AKB pada dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat

Pilar Safe Motherhood” yaitu meliputi: Keluarga Berencana, ANC, Persalinan

Bersih dan Aman, dan Pelayanan Obstetri Esensial.

Pendekatan pelayanan obstetric dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini

sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang

mempunyai 3 (tiga) pesan kunci yaitu:

a) Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

b) Setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang

adekuat.

c) Setiap perempuan dalam usia subur mempunyai akses pencegahan dan

penatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganannya

komplikasi keguguran.

Kebijakan program pelayanan ANC menetapkan frekuensi kunjungan

ANC sebaiknya minimal 4 (empat) kali selama kehamilan, dengan ketentuan

sebagai berikut:

a) Minimal satu kali pada trimester pertama (K1).

b) Minimal satu kali pada trimester kedua (K2).

c) Minimal dua kali pada trimester ketiga (K3 dan K4).

Page 16: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

14

b. Kebijakan Teknik

Pelayanan/asuhan ANC ini hanya dapat di berikan oleh tenaga kesehatan

profesional dan tidak dapat di berikan oleh dukun bayi. Untuk itu perlu

kebijakan teknis untuk ibu hamil seara keseluruhan yang bertujuan untuk

mengurangi resiko dan komplikasi kehamilan secara dini.

Kebijakan teknis itu dapat meliputi komponen-komponen sebagai berikut :

a) Mengupayakan kehamilan sehat.

b) Melakukan deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta

rujukan bila diperlukan.

c) Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

d) Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika

terjadi komplikasi.

Beberapa kebijakan teknis pelayanan ANC rutin yang selama ini

dilaksanakan dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan antara lain meliputi

:

a) Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan Program Perencanaan Persalinan dan

Pencegahan Komplikasi (P4K) dalam stiker KIA, dengan melibatkan kader

dan perangkat desa serta kegiatan kelompok kelas ibu hamil.

b) Peningkatan kemampuan penjaringan ibu hamil melalui kegiatan kemitraan

Bidan dan Dukun.

c) Peningkatan akses ke pelayanan dalam kunjungan rumah.

d) Peningkatan akses pelayanan persalinan dengan rumah tunggu.

2.2 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Pemeriksaan ANC

pada Ibu Hamil

a. Usia

Usia adalah lamanya waktu hidup atau sejak dilahirkan hingga saat ini.

Periode umur yang terlalu muda merupakan faktor biologis dan

psikologisnya belum siap dan semakin semakin bertambah usia akan

semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga

pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik dan semakin tua umur

seseorang dianggap optimal dalam mengambil keputusan, sedangkan semakin

Page 17: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

15

muda umur seseorang maka cenderung dapat mendorong terjadinya

kebimbangan dalam mengambil keputusan (Notoatmodjo, 2005).

Usia memengaruhi pada pola pikir seseorang. Ibu dengan usia produktif

(20-35 tahun) dapat berfikir lebih rasional dibandingkan dengan ibu dengan

usia yang lebih muda atau terlalu tua. Sehingga ibu dengan usia produktif

memiliki motivasi lebih dalam memeriksakan kehamilannya.

Dalam penelitian (Wibowo,2017) disebutkan bahwa ibu hamil yang

berusia dibawah 20 tahun dan di atas 35 tahun lebih jarang melakukan

pemeriksaan kehamilan dibandingkan dengan ibu hamil pada usia produktif

(20 – 35 tahun).

b. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu

terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang

lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau

masyarakat. Pendidikan itu merupakan salah satu faktor penting dalam

meningkatkan pengetahuan karena dengan pendidikan yang baik maka ibu

dengan mudah dapat menerima segala informasi dari luar. Pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku akan pola hidup terutama

dalam sikap berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Tingkat

pendidikan seseorang makin tinggi, makin mudah menerima informasi,

mulai dari memahami, mengaplikasikan bahkan mampu menganalisis

informasi hingga mampu menyampaikan kepada yang lain

(Notoatmodjo,2007).

Tingkat pendidikan seseorang menentukan seberapa besar pengetahuan

yang dimilikinya. Ibu hamil yang berpendidikan memiliki pemahaman yang

lebih tinggi mengenai masalah kesehatan sehingga memengaruhi sikap

mereka terhadap kehamilannya sendiri maupun pemenuhan gizinya selama

hamil.

Pendidikan seseorang sangat berpengaruh terhadap perilaku individu

dalam mengambil setiap keputusan dan sikap dan berpedoman dari apa yang

telah mereka dapatkan melalui proses belajar serta pengalaman yang telah

diterimanya. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang penting

Page 18: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

16

dalam menentukan perilaku kesehatan, karena dengan pendidikan yang baik

dapat menerima segala informasi dari luar terutama mengenai kehamilan

yang dialaminya dengan baik. (Khalimah, 2010).

Menurut (Mahdiyah,2014), semakin tinggi tingkat pendidikan semakin

mudah menerima serta mengembangkan pengetahuan dan teknologi juga

semakin meningkatnya produktifitas serta semakin tinggi kesejahteraan

keluarganya. Semakin tinggi pendidikan seorang wanita, maka semakin

mampu mandiri dalam mengambil keputusan menyangkut diri mereka

sendiri, khususnya dalam keputusan memeriksakan kehamilan.

c. Paritas

Paritas adalah banyaknya jumlah kelahiran hidup yang dialami oleh

seorang wanita. Ibu dengan jumlah paritas yang tinggi tidak terlalu khawatir

dengan kehamilannya lagi sehingga menurunkan angka kunjungannya,

sedangkan ibu dengan kehamilan pertama merasa ANC merupakan sesuatu

yang baru sehingga ibu memiliki motivasi yang lebih tinggi dalam

pelaksanaannya.

Menurut (Gita Nirmala, 2016), ibu hamil primigravida merasa lebih

membutuhkan informasi mengenai kehamilannya dikarenakan mereka

merasa belum berpengalaman pada saat kehamilan terjadi. Mereka lebih

banyak merasa khawatir dibandingkan dengan kehamilan multigravida

sehingga ibu hamil primigravida akan lebih banyak memanfaatkan

pelayanan ANC dibandingkan dengan multigravida. Ibu multigravida

merasa memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak dari pada

primigravida, padahal setiap kehamilan itu berbeda dan kondisinya.

d. Sosial Ekonomi

Pendapatan merupakan faktor pemungkin bagi seseorang untuk

memanfaatkan pelayanan kesehatan. Penghasilan keluarga juga menentukan

status ekonomi keluarga tersebut.

Ibu hamil dengan penghasilan keluarga yang rendah lebih

memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok untuk keluarganya sehingga

hal lain menjadi terabaikan, termasuk kesehatan kehamilannya. Sehingga,

Page 19: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

17

semakin rendah penghasilan keluarga maka semakin rendah angka kunjungan

ibu ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya.

Menurut (Walyani, 2015) dalam Lumempouw, dkk (2015), keadaan

sosial ekonomi sangat mempengaruhi kehamilan ibu karena berhubungan

dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan ibu selama kehamilan, antara lain

makanan sehat, persiapan kelahiran, obat-obatan, tenaga kesehatan dan

transpotasi. Menurut (Mahdiyah,2914), tingkat ekonomi seseorang juga selalu

menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang sehat. Keluarga dengan

ekonomi yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin,

merencanakan persalinan di tenaga kesehatan dan melakukan persiapan

lainnya dengan baik.

e. Pengetahuan ANC

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting membentuk

tindakan seseorang dan pengetahuan memegang penting dalam penentuan

sikap, karena itu pengetahuan yang dimiliki ibu mempunyai pengaruh

terhadap tindakan pemeriksaan kehamilan (Notoatmodjo,2005).

Sebagai indikator seseorang dalam melakukan suatu tindakan,

pengetahuan merupakan faktor penting yang memengaruhi motivasi ibu hamil

untuk melakukan kunjungan ANC. Bagi ibu dengan pengetahuan yang tinggi

mengenai kesehatan kehamilan menganggap kunjungan ANC bukan sekedar

untuk memenuhi kewajiban, melainkan menjadi sebuah kebutuhan untuk

kehamilannya.

Berdasarkan hasil penelitian (Xanda,2014) di dapatkan bahwa ada

hubungan sangat bermakna antara pengetahuan dengan tindakan melakukan

ANC. Diketahui pula bahwa pengetahuan yang baik akan memberikan

penguatan terhadap individu atau ibu hamil dalam setiap mengambil

keputusan dalam berperilaku. Dalam hal ini yang dimaksud dengan

pengetahuan adalah informasi mengenai manfaat kehamilan dan manfaat

dilakukannya tindakan ANC. Hal ini terjadi, karena selain pengetahuan,

banyak faktor lain yang mempengaruhi pemanfaatan kesehatan. Beberapa

alasan diantaranya adalah tingkat kebutuhan yang dirasakan atau sikap dan

keyakinan menyangkut pelayanan kesehatan

Page 20: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

18

f. Jarak ke Fasilitas Kesehatan

Letak geografis tempat layanan kesehatan dapat mempengaruhi

keterjangkauan masyarakat terhadap layanan kesehatan dan keterjangkauan

petugas kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat, terutama

petugas puskesmas. Jika letak tempat pelayanan kesehatan jauh dari

pemukiman penduduk, kemungkinan masyarakat akan sulit menjangkaunya

terlebih jika sarana transpotasi daerah tersebut tidak memadai (Asmadi,

2008).

Menurut (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2003), dalam

(Prasetyo,A.B, 2013) hubungan antara lokasi pemeriksaan dengan tempat

tinggal ibu hamil dapat diukur dengan satuan jarak, waktu tempuh ataupun

biaya tempuh bergantung dari jenis pelayanan dan jenis sumber daya yang

ada.

Menurut (Lailatul,2013), akses memiliki dampak terhadap pemanfaatan

pelayanan ANC. Semakin terjangkau pelayanan ANC maka semakin tinggi

tingkat pemanfaatan pelayanan ANC oleh ibu hamil, begitu pula sebaliknya.

Semakin jauh jarak fasilitas kesehatan dari tempat tinggal ibu hamil serta

semakin sulit akses menuju ke fasilitas kesehatan, dan akan menurunkan

motivasi ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC. Jauhnya jarak akan

membuat ibu berfikir dua kali untuk melakukan kunjungan karena akan

memakan banyak tenaga dan waktu setiap melakukan kunjungan. Ibu yang

tidak menggunakan transportasi dan harus berjalan kaki menuju ke tempat

pelayanan kesehatan mayoritas memiliki angka kunjungan kurang dari 4 kali

selama masa kehamilan.

g. Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga

terhadap anggota keluarganya. Sebagai lingkungan yang terdekat dengan ibu

hamil, dukungan dari keluarga memegang peranan penting dalam

memengaruhi psikologi dan motivasi ibu dalam melakukan perilaku kesehatan

(Rukiyah dan Yulianti,2013). Dengan dukungan yang baik dari keluarga, ibu

akan lebih memperhatikan kesehatan diri dan janinnya, yaitu dengan secara

Page 21: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

19

rutin berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk melakukan ANC.

Dukungan dari keluarga dapat berupa bantuan, perhatian, penghargaan, atau

dalam bentuk kepedulian terhadap ibu hamil.

Dukungan keluarga terhadap ibu hamil ditunjukkan dengan selalu

mengingatkan jadwal pemeriksaan kehamilan, mengantar ibu untuk

memeriksakan kandungannya, meningkatkan ibu untuk mengkonsumsi

makanan bergizi dan tablet Fe, serta menyiapkan biaya bagi ibu hamil untuk

memeriksakan kandungannya.

Peran keluarga dalam ANC sangat penting, keluarga sebagai orang-orang

yang paling dekat dengan ibu hamil yang harus memotivasi ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilannya serta mendukung ibu hamil baik secara moril

maupun materil sehingga ibu dapat melalui kehamilannya dengan baik. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh (Nur,2013) menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan pelayanan ANC

oleh ibu hamil dengan kekuatan hubungan lemah. Dukungan keluarga

berkontribusi sebesar 36% terhadap pemanfaatan ANC.

h. Pekerjaan

Pekerjaan adalah apabila ibu beraktivitas ke luar rumah maupun didalam

rumah kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Menurut (Adawiyah,2001),

mengatakan bahwa ibu hamil yang bekerja merupakan sebab mendasar yang

mempengaruhi frekuensi pemeriksaan kehamilan sehubungan dengan ada

tidaknya waktu untuk kunjungan pemeriksaan kehamilan.

Ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi dan padat lebih memilih

untuk mementingkan karirnya dibandingkan dengan kesehatannya sendiri,

sehingga sulit untuk patuh dalam melakukan kunjungan ANC dibandingkan

dengan ibu rumah tangga yang memiliki waktu yang lebih luang untuk dapat

mengatur dan menjadwalkan kunjungan ANC secara optimal.

Menurut (Cein Tamaka, dkk, 2013), ibu hamil yang bekerja akan

menjadikan ibu hamil kurang termotivasi untuk memeriksakan

kehamilannya karena terlalu sibuk akan pekerjaan yang dilakukannya.

Page 22: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

20

i. Sikap Petugas

Sikap petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan memengaruhi

frekuensi kunjungan ANC ibu hamil. Semakin baik sikap petugas kesehatan

maka semakin sering pula seorang ibu hamil mengunjungi fasilitas kesehatan

untuk memeriksakan kehamilannya (Salmah, 2012). Belum meratanya petugas

kesehatan yang ada di daerah terpencil juga dapat menurunkan akses ibu hamil

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

j. Media Informasi

Media informasi yang mencangkup mengenai pentingnya pelayanan ANC

pada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan dan motivasi ibu dalam

melakukan kunjungan ANC. Edukasi melalui media biasanya menjadi salah satu

cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengubah perilaku masyarakat

dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Dengan kata lain

media informasi dapat mempengaruhi kunjungan ANC pada ibu hamil. Media

yang digunakan dapat berupa media cetak seperti leaflet, poster, koran, majalah,

dan lain-lain ataupun media elektronik seperti televisi, internet dan lain-lain.

Menurut Kassyou dalam Uswatul Hasana (2010) bahwa pemerintah dalam

memberikan informasi mengenai ANC sangat membantu ibu hamil memperoleh

informasi yang lebih baik. Ibu hamil yang memperoleh informasi yang cukup

dari media informasi memiliki pengetahuan yang lebih baik dari pada seseorang

yang mengakses sedikit media informasi.

Page 23: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

21

2.3 Kerangka Teori

Faktor Predisposisi :

1. Pengetahuan

2. Kepercayaan

3. Keyakinan

Faktor Penguat :

1. Dukungan Keluarga

2. Petugas Kesehatan

3. Sikap

4. Teman

Perilaku Ibu Hamil

dalam Kunjungan

Antanetal Care

Kerangka Teori Penelitian

Sumber : Lawrence Green, 2005

Faktor Pemungkin :

1. Ketersediaan Sumber Daya

2. Keterampilan

3. Keterjangkauan

4. Ketersediaan Fasilitas

5. Pendukung Pelayanan

Kesehatan

Page 24: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

22

1. Usia

2. Pendidikan

3. Paritas

4. Pekerjaan

5. Sosial ekonomi

6. Pengetahuan ANC

7. Jarak ke fasilitas Kesehatan

8. Media Informasi

9. Dukungan keluarga

10. Sikap Petugas kesehatan

Perilaku Ibu Hamil Dalam

Kunjungan ANC

2.4 Roadmap Penelitian

Road Map Pelayanan Antanetal Care pada Pelayanan Kesehatan

Variabel Independen Variabel dependen Hipotesis

1. Ada hubungan antara faktor predisposisi (usia, pendidikan, paritas, pekerjaan,

sosial ekonomi, pengetahuan) dengan

perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) Di

Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya

Kota Tangerang Tahun 2019?

2. Ada hubungan faktor pemungkin (jarak ke fasilitas kesehatan, media informasi)

dengan perilaku ibu hamil dalam

melakukan kunjungan Antenatal Care

(ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang Tahun

2019?

3. Ada hubungan faktor penguat (dukungan keluarga, sikap petugas) dengan perilaku

ibu hamil dalam melakukan kunjungan

Antenatal Care (ANC) Di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang

Tahun 2019?

Page 25: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

23

1. Usia

2. Pendidikan

3. Paritas

4. Pekerjaan

5. Sosial ekonomi

6. Pengetahuan ANC

7. Jarak ke fasilitas Kesehatan

8. Media Informasi

9. Dukungan keluarga

10. Sikap Petugas kesehatan

Pelayanan Antanetal Care

Pelayanan Kesehatan

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Penyebab ANC yang selanjutnya dijadikan variabel penelitian adalah

faktor predisposisi (usia, pendidikan, paritas, pekerjaan, sosial ekonomi,

pengetahuan ANC), faktor pemungkin (jarak ke fasilitas kesehatan, media

informasi), faktor penguat (dukungan keluarga, sikap petugas kesehatan).

Variabel Independen Variabel dependen

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan

penelitian kuantitatif.

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini untuk data sekunder menggunakan data yang bersumber

dari ruang KIA. Semua ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota

Tangerang selama 2019 dicatat dan diidentifikasi kelengkapan datanya.

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan serangkaian atau daftar pernyataan

Page 26: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

24

yang disusun sistematis, kuesioner di isi oleh responden, setelah diisi, kuesioner

dikembalikan kepada peneliti.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan kunjungan

ANC pada Tahun 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang

sebanyak 1.407 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang nilai atau

karakteristiknya diukur dan yang nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari

populasi. Penentuan besarnya sampel menggunakan rumus sampel untuk uji hipotesis

perbedaan 2 proporsi (Lameshow et al, 1990).

Berdasarkan rumus perhitungan sampel untuk uji hipotesis perbedaan 2 proporsi

(Lameshow et al, 1990), maka diperoleh jumlah sampel minimal 304 sampel. Untuk

menghindari drop out maka ditambahkan 10% dari sehingga besar sampel minimal

adalah sebanyak 30 sampel. Jadi total besar sampel minimal sebanyak 334

responden.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan

sampel secara random sampling. Teknik pengambilan sampel ini apabila populasi

tidak terlalu banyak variasi dan secara geografis tidak terlalu menyebar, di samping

itu harus ada daftar populasi. Dan dilakukan secara acak (Luknis,2014).

Page 27: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

25

3.5 Analisis Data

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentase

dari tiap variabel. Untuk melihat distribusi frekuensi masing-masing variabel

independen yaitu keadaan responden yang meliputi faktor predisposisi (usia,

pendidikan, paritas, pendapatan perkapita, pengetahuan ANC, sosial ekonomi), faktor

pemungkin (jarak ke fasilitas kesehatan, media informasi) dan faktor penguat

(dukungan suami, sikap petugas kesehatan) dan variabel dependen yaitu pelayanan

ANC. Tujuannya adalah untuk mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan masing-masing variabel

independen dan variabel dependen apakah secara statistik ada hubungan yang

bermakna uji statistik yang digunakan adalah uji kai kuadrat (chi square) dengan P

α=5% apabila p value > pα (P value > 0.05) berarti tidak ada hubungan yang bermakna

dan jika pα < p value (p value < 0.05) berarti ada hubungan yang bermakna.

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat hubungan variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mencari faktor-faktor yang paling

berhubungan secara signifikan dengan kejadian kunjungan ANC digunakan uji regresi

logistik ganda. Pada analisis regresi logistik berganda, variabel-variabel penelitian dan

hasil uji bivariat yang nilai p value < 0.25 akan dimasukkan dalam model yang

selanjutnya akan dilakukan pengujian. Dari hasil pengujian tersebut untuk variabel

dengan p value < 0.05 maka dikeluarkan dari permodelan, jika variabel yang

dikeluarkan tersebut berakibat pada perubahan OR >10 maka dimasukan kembali yang

berarti variabel tersebut adalah konfonding. Kemudian dilakukan pengujian selanjutnya

dengan cara sama terhadap variabel lain yang p value > 0.05 sehingga diperoleh

permodelan terakhir dan diperoleh variabel independen yang paling berhubungan

dengan variabel dependen .

Page 28: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

26

3.6 Alur Penelitian

Tabel. Alur Penelitian

Pelaksanaan

Penelitian Rancangan

Metode

Penelitian Indikator

Dilaksanakan di

Rumah sakit

dengan

wawancaca

Melakukan

pengukuran

berdasarkan hasil

Univariate dan

Bivariate

Wawancara

Penggunakan

Kuesionar

Evaluasi Kinerja

Petugas Medis di

Rumah Sakit

Page 29: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

27

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Biaya Penelitian

No Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan

(Rp)

1 Honorarium ketua peneliti, anggota peneliti,

pengolah data, coordinator lapangan

Rp 3.000.000,-

2 Belanja bahan Rp 4.000.000,-

3 Belanja bahan non-opr Rp 7.000.000,-

4 Perjalanan Rp 1.000.000,-

Total Rp 15.000.000

4.2 Jadwal Penelitian

No Uraian Bulan ke

1 2 3 4 5 6

1 Persiapan

a.Studi literature

b. Perumusan masalah, tujuan, dan

luaran

d. Pembuatan proposal

e. Pembuatan instrument

f. Kaji Etik

g. Uji Validitas dan reliabilitas

instrument

h. fiksasi instrument

i. Pelatihan tenaga pencacah

2 Pengumpulan data

3 Pengolahan data

4 Analisis dan Interpretasi Data

5 Penyusunan Laporan

Page 30: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

28

BAB 5

Hasil Penelitian

Gambaran karakteristik responden penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel 5.1 Rekapitulasi Analisis Univariat Hubungan Berdasarkan

Perilaku Ibu Hamil dalam Kunjungan ANC Di Wilayah Kerja

Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang Tahun 2019

Variabel Frekuensi Persentase (%)

Perilaku Ibu Dalam

Kunjungan ANC

Tidak Standar Sesuai Standar

70

264

21,00

79,00

Umur

Berisiko

Tidak Berisiko

40

294

12,00

88,00

Pendidikan

Rendah

Tinggi

40

294

12,00

88,00

Paritas

Primipara 39 11,70 Multipara 295 88,30

Sosial Ekonomi

Rendah 24 7,20

Tinggi 310 92,80

Pengetahuan

Rendah 41 12,30

Tinggi 293 87,7

Jarak

Jauh 41 12,30 Dekat 293 87,70

Dukungan Keluarga

Tidak Mendukung 46 13,80

Mendukung 288 86,20

Pekerjaan

Bekerja 40 12,00

Tidak Bekerja 294 88,00

Sikap Petugas

Kurang Baik 41 12,30

Baik 293 87,70

Total 334 100 Sumber : Data Primer

Hasil analisis berdasarkan table 5.1 menunjukkan bahwa dari 334 responden

terdapat 264 ibu hamil (79,00 %) yang melakukan kunjungan ANC. Umur tidak

beresiko sebanyak 294 (88,00%). Pendidikan tinggi sebanyak 294 (88,00%). Paritas

multipara sebanyak 295 (88,30%). Sosial ekonomi tinggi sebanyak 310 (92,80%).

Page 31: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

29

Pengetahuan tinggi sebanyak 293 (87,70%). Jarak dekat sebanyak 293 (87,70%).

Dukungan keluarga yang mendukung sebanyak 288 (86,20%). Tidak bekerja sebanyak

294 (88,00%). Sikap petugas baik sebanyak 293 (88,70%). Yang memperoleh media

informasi sebanyak 293 ( 87,70%).

Tabel 5.2 Analisis Bivariat Perilaku Ibu Dalam Kunjungan ANC Di Wilayah Kerja Puskesmas

Periuk Jaya Kota Tangerang Tahun 2019

Variabel

Perilaku Ibu Dalam

Kunjungsn ANC Total p

Value

OR CI (95%) Ya Tidak

N % N % N % Umur Beresiko 24 60,0 16 40,0 40 100

0,003 2,96 1,47 - 5,95 Tidak beresiko 240 81,6 54 18,4 294 100 Total 264 79,0 70,0 21 334 100

Pendidikan Tinggi 241 82,0 53 18,0 294 100 Rendah 22 57,5 17 42,5 40 100 0,001 2,607 1,29 – 5,27

Total 264 79,0 70 21 334 100 Paritas Primipara 24 61,5 15 38,5 39 100 Multipara 240 81,4 55 18,6 295 100 0,004 2,72 1,34 – 5,53

Total 264 79 70 21 334 100 Sosial Ekonomi Tinggi 251 81,0 59 19,0 310 100

Rendah 13 54,2 11 45,8 24 100 0,004 3,60 1,53 - 8,43 Total 264 79 70 21 334 100

Pengetahuan Tinggi 242 82,6 51 17,4 293 100 Rendah 22 53,7 19 46,3 41 100 0,000 4,09 2,06 - 8,12

Total 264 79 70 21 334 100 Jarak Jauh 23 56,1 18 43,9 41 100 Dekat 241 82,3 52 17,7 293 100 0,000 3,62 1,82-7,20

Total 264 79 70 70 334 100 Dukungan Keluarga

Tidak mendukung 29 63,0 17 37 46 100 Mendukung 235 81,6 53 18,4 288 100 0.007 2,59 1,33 – 5,07 Total 264 79 70 21 334 100 Pekerjaan Tidak bekerja 239 81,3 55 18,7 294 100 0,011 2,60 1,29 – 5,27 Bekerja 25 62,5 15 37,5 40 100 Total 264 79 70 21 334 100 Sikap Petugas Kurang baik 26 63,4 15 36,6 41 100 0,016 2,497 1,24 – 5,02 Baik 238 81,2 55 18,8 293 100 Total 264 79 70 21 334 100 Media Informasi

Page 32: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

30

Variabel

Perilaku Ibu Dalam

Kunjungsn ANC Total p

Value

OR CI (95%) Ya Tidak

N % N % N % Tidak memperoleh informasi

24 58,5 17 41,5 41 100

0.001

3,20

1,61-6,38 Memperoleh informasi

240 81,9 53 18,1 293 100

Total 264 79 70 21 334 100 Sumber : Data Primer

Hasil analisis bivariat menunjukkan :

1) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki umur tidak beresiko sebanyak 240 orang (81,6%) dibandingkan responden

yang memliki umur beresiko sebanyak 24 orang (60,0%). Hasil uji statistik dengan

uji Chi-Square didapat nilai p (0,003) <α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan bermakna antara umur dengan perilaku ibu dalam kunjungan ANC.

2) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki pendidikan tinggi sebayak 241 orang (82,0%) dibandingkan responden

yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 23 orang (57,5 %). Hasil uji statistik

dengan uji Chi-Square didapat nilai p (0,001) < α (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan perilaku ibu

dalam kunjungan ANC. Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak

pada responden yang multipara sebanyak 240 orang (81,4%) dibandingkan

responden yang memiliki paritas primipara sebanyak 24 orang (61,5%). Hasil uji

statistik dengan uji Chi- Square didapat nilai p (0,004) < α (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara paritas dengan perilaku ibu

dalam kunjungan ANC.

3) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki sosial ekonomi tinggi sebanyak 251 orang (81,0%) dibandingkan

responden yang memiliki sosial ekonomi rendah sebanyak 13 orang (54,2 %).

Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square didapat nilai p (0,004) < α (0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara sosial ekonomi dengan

perilaku ibu dalam Kunjungan ANC.

4) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 242 orang (82,6 %) dibandingkan responden

Page 33: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

31

yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 22 orang (53,7 %). Hasil uji statistik

dengan uji Chi-Square didapat nilai p (0,000) < α (0,05), sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku

ibu dalam kunjungan ANC.

5) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada jarak dekat sebanyak

241 orang (82,3%) dibandingkan responden yang responden yang memiliki jarak

jauh sebanyak 23 orang (56,1%) . Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square didapat

nilai p (0,000) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

bermakna antara jarak dengan perilaku ibu dalam kunjungan ANC.

6) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki dukungan keluaga mendukung sebanyak 235 orang (81,6 %)

dibandingkan responden yang memiliki dukungan keluarga tidak mendukung

sebanyak 29 orang (63,0 %). Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square didapat nilai

p (0,007) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna

antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu dalam kunjungan ANC.

7) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang tidak

bekerja sebanyak 239 orang (81,3%) dibandingkan responden yang bekerja

sebanyak 25 orang (62,5%). Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square didapat nilai

p(0, 011) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna

antara pekerjaan dengan perilaku ibu dalam kunjungan ANC.

8) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki sikap petugas yang baik sebanyak 238 orang (81,2 %) dibandingkan

responden yang memliki sikap petugas yang tidak baik sebanyak 26 orang (63,4%).

Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square didapat nilai p (0,016) < α (0,05), sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara sikap petugas dengan

perilaku ibu dalam kunjungan ANC.

9) Perilaku ibu dalam kunjungan ANC yang lebih banyak pada responden yang

memiliki media informasi yang memperoleh informasi sebanyak 240 orang (81,9%)

dibandingkan responden yang memliki media informasi yang tidak memperoleh

informasi sebanyak 24 orang (58,5%). Hasil uji statistik dengan uji Chi-Square

didapat nilai p (0,001) < α (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

bermakna antara media informasi dengan perilaku ibu dalam kunjungan ANC.

Page 34: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

32

Tabel 5.3 Hasil Pemodelan Akhir Multivariat Hubungan Perilaku Ibu Dalam Kunjungan

ANC di Puskesmas Periuk Jaya Kota Tangerang

Tahun 2019

Variabel B S.E. Df P- value OR

95%

C.I.forEXP(B) R2

Lower Upper

Umur 0,734 1,051 1 0,048 2,083 1,266 16,334 0,494

Pendidikanterakhir 0,252 0,904 1 0,078 0,777 0,132 4,572

Pekerjaan 0,889 0,708 1 0,021 1,411 1,103 1,646

Sosialekonomi 1,615 0,495 1 0,001 5,030 1,905 13,279

Jarak 1,268 0,564 1 0,025 3,554 1,176 10,743

Mediainformasi 0,140 0,905 1 0,088 0,869 0,147 5,126

Pengetahuan 2,678 0,871 1 0,002 14,5

57

2,641 80,246

Dukungan 1,021 0,829 1 0,022 1,360 0,709 1,830

Sikap 0,873 1,069 1 0,041 1,418 0,515 3,393

Constant 1,384 0,578 1 0,017 0,251

Sumber : Data Primer

Berdasarkan Tabel 5.3 di atas telah didapatkan model akhir analisis

multivariat. Berdasarkan hasil akhir analisis di atas maka didapatkan variabel yang

memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku ibu dalam kunjungan ANC

yaitu umur, pekerjaan, sosial ekonomi, jarak, pengetahuan, dukungan dan sikap

dengan nilai (p < 0,05), sedangkan variabel pendidikan terakhir dan media

informasi sebagai variabel konfonding.

Variabel pengetahuan paling dominan terhadap perilaku ibu dalam ANC

dengan Odds Ratio 4,94 , artinya ibu dengan pengetahuan yang rendah memiliki

resiko tidak melakukan ANC sebesar 14,557 kali dibandingkan ibu memiliki

pengetahuan tinggi setelah di kontrol, sosial ekonomi (5,030), jarak (3,554), umur

(2,083), sikap (1,418), pekerjaan (1,411), dukungan keluarga (1,360), media

informasi (0,869), pendidikan (0,777). Hasil pemodelan terakhir memiliki nilai R2

0,494, artinya ke 10 variabel independen tersebut dapat menjelaskan variasi

variabel status perilaku ibu hamil dalam ANC sebesar 4,94%.

Page 35: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

33

BAB 6

Luaran yang Dicapai

Luaran yang dicapai berisi Identitas luaran penelitian yang dicapai oleh peneliti sesuai

dengan skema penelitian yang dipilih.

Jurnal

IDENTITAS JURNAL 1 Nama Jurnal

2 Website Jurnal

3 Status Makalah

4 Jenis Jurnal

4 Tanggal Submit

5 Bukti Screenshot submit

Pemakalah di seminar

IDENTITAS SEMINAR 1 Nama Jurnal The 4th International Symposium on Health

Research & National Congress of Indonesian

Public Health Association

2 Website Jurnal http://www.litbang.kemkes.go.id

3 Status Makalah Presentasi Poster

4 Jenis Prosiding Prosiding Internasional

4 Tanggal Submit 3 September 2019

5 Bukti Screenshot submit

Pemakalah di seminar

IDENTITAS HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL 1 Nama Karya -

2 Jenis HKI -

3 Status HKI -

4 No Pendaftaran -

Page 36: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

34

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yusuf Zainal. 2015. Metode Penelitian Komunikasi,

Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Bandung:

Pustaka Setia.

Alimul Hidayat, Aziz. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik

Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Bappenas. 2010. Meningkatkan Kesehatan Ibu . Tujuan ,

Meningkatkan Kesehatan Ibu.

Jakarta: Laporan Perkembangan Pencapaian Tujuan

Pembangunan Milenium Indonesia.

Departemen Kesehatan, R.I. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Jakarta: depkes RI dan JICA.

. 2004. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta. Dirjen Kesmas

Depkes RI.

. 2007. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat

Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta. Dirjen Kesmas

Depkes RI.

Hasana, U, dkk.2010. Faktor Yang Berhubungan Dengan

Pemanfaatan Antenatal Care Di Puskesmas Kota Makasar.

Makasar. Unhas.

Foradis,zian. 2012. Panduan Lengkap Manajemen Kebidanan.

Yogyakarta:Medika. Hastono, Sutanto. (2007). Analisa Data

Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia. Hidayati,Wahyu dan

Harjanto, Budi. 2014. Konsep Dasar Penilaian

Properti.Yogyakarta : BPFE.

Page 37: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

35

Indrayani. 2011. Buku Ajar Asuhan Kehamilan . Jakarta :

Trans Info Media. Jannah, Nurul. 2012. Buku Ajar Asuhan

Kebidanan Kehamilan.Yogyakarta:Andy.

Katalog Dalam Terbitan, Kementrian Kesehatan RI Indonesia.

Kementrian Kesehatan RI Buku Kesehatan Ibu dan Anak

Jakarta : Kementrian dan JICA (Japan Internasional

Cooperation Agency).

Kemenkes. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2015-2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Khalimah, Siti. 2010. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui

Metode Sosiodrama pada Siswa Kelas VI di SDN Suwayuwo

I Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan. Skripsi.

Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah

Fakultas Ilmu Pendidikan. Malang: Universitas Negeri

Malang.

Koentjoro, T. 2007. Regulasi Kesehatan di

Indonesia. . Yogyakarta.

Luknis, Sabri. 2014. Statistik Kesehatan.

Jakarta : Rajawali Pres.

Lumempouw. 2015. Hubungan Faktor Sosoal Ekonomi Ibu hamil

dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) di

Puskesmas Weru Kota Manado . Vol. 1 / No.1 Agustus

2013.

Mahdiyah, D, dkk. 2014. Status Ekonomi dan Pendidikan Ibu Hamil

dengan Pengetahuan Jadwal Kunjungan Antenatal Care.

Vol. 5/No.2 Desember 2014.

Manuaba. 2010. Ilmu Kebidana Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta : EGC.

Marmi. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal.

Yogjakarta: Pustaka Belajar. Moleong, L.J. 2011. Metodologi

Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 38: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

36

Mufdlilah. 2012. Konsep Kebidanan. Yogyakarta ; Nuha Medika.

Muhimah, N & Safe’i. 2010. Panduan Lengkap Senam Hamil, Khusus Ibu

Hamil.

Jakarta: Power Book.

Novita .2011. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan.

Salemba Medika; Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi kesehatan dan Perilaku

Kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta.

. 2007. Kesejahteraan Masyarakat Ilmu &

Seni. Jakarta:Rineka Cipta.

. 2010.Promosi kesehatan dan Perilaku

Kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta.

. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku

Kesehatan.

Jakarta:Rineka Cipta.

Nurul Atika Putri. 2017. Determinan Rendahnya Kunjungan

Antenatal Care (ANC) di Simpang Empat Kecamatan

Tangarang Kabupaten Sambas.

Padila. 2014. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan

pelayanan antenatal care di puskesmas minasa upa kota

makasar tahun 2013. Tesis Program Pasca Sarjana USU.

Medan. Diakses 10 Februari 2016.

Pedoman Paradigma Baru Puskesmas disusun oleh Kelompok Kerja

Reformasi Puskesmas (Draft Rumusan Hasil Pertemuan

Cimacan) tanggal 14-17 November 2000.

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta : PT Bina

Pustaka Sarwono. Rahmawati. A I,dkk. 2017. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kunjungan Antenatal

Care (ANC) Ibu hamil, Vol 7 / No.1 November 2017.

Page 39: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

37

Ridwan Amiruddin. 2007. Pendekatan Mutu dan Kepuasan

Pelanggan dalam Pelayanan Kesehatan, Program Pasca

Sarjana Unhas Internet.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Saifuddin. Abdul Bari. Dkk. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan

Kesehatan dan Maternal. Edisi Pertama. Jakarta : Yayasan

Bina Pustaka.

Salmah U, Ikhsan M, Nurlaelah. 2012. Faktor Yang Berhubungan

Dengan Kunjungan Antenatal Care Di Wilayah Kerja

Puskesmas Dungkait Kabupaten Mamuju.

Saifuddin, AB, Gulardi, HW, 2010. Buku Acuan Nasional

Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Sarminah. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Kunjungan Antenatal Care di Provinsi Papua Tahun 2010.

Suparlan, 2008, Menjadi Guru Efektif, Jakarta: Hikayat Publishing.

Supardi, S., & Rustika. (2013). Metodologi Riset Keperawatan.

Jakarta: Trans Info Media.

Tamka,C,dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil

dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care di

Puskesmas Brebes, Vol.1 / No. 1 Agustus 2013.

Titis Purboningsih .2014. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku

Kunjungan Anc (Antenatal Care). Surakarta.Desa.

WHO. 2014. Maternal Mortality: World Health Organization.

. 2016. Maternal Mortality: World Health Organization.

Page 40: LAPORAN PENELITIAN KOLABORASI DOSEN MAHASISWA (PKDM)

38

Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wiyono, D. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Teori ,

Strategi dan Aplikasi Airlangga university Press. Surabaya.

Xanda, A. N. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan

Kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Candipuro

Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014.