laporan pendidikan kesehatan

17
LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS III Oleh Nuril Hudha Al Anshori NIM 102310101025

Upload: nuril-hudha-al-anshori

Post on 13-Dec-2014

344 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN KEPERAWATAN KOMUNITAS III

OlehNuril Hudha Al Anshori

NIM 102310101025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER

2013

Page 2: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

BAB I. PENDAHULUAN1.1 Analisis Situasi

1.2 Perumusan MasalahBAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan2.1.1 Tujuan Umum

Setelah dilakukan pembelajaran senam nifas oleh instruktur, ibu nifas dapat melakukan senam nifas secara mandiri.

2.1.2 Tujuan Khusus Setelah mengikuti pembelajaran senam nifas, diharapkan ibu nifas dapat:

1. menjelaskan tujuan senam nifas.

2. menyebutkan hal-hal perlu diperhatikan sebelum latihan senam nifas.

3. menyebutkan teknik latihan senam nifas.

4. mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa

nifas.

2.2 Manfaat Beberapa manfaat senam nifas secara umum adalah:

1. membantu penyembuhan rahim, perut, dan mempercepat kembalinya

bagian-bagian tersebut ke bentuk normal,

2. menambah kemampuan menghadapi stress dan bersantai sehingga

mengurangi depresi masa nifas.

3. membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar

diakibatkan kehamilan.

BAB III. KERANGKA PENYELASAIAN MASALAH3.1 Dasar Pemikiran3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Satuan Acara Pembelajaran

Topik/materi : Senam Ibu Nifas

Sasaran : Ibu-ibu Nifas di Desa X

Page 3: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

Waktu : 07.00 – 07.20 WIB

Hari/Tanggal : Jumat, 1 Maret 2013

Tempat : Rumah Keluarga Ibu X

1. Standar Kompetensi

Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sasaran akan dapat

mengerti dan memahami tentang tujuan dan manfaat dari tekhnik senam ibu

nifas

2. Kompetensi Dasar

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit sasaran akan

mampu :

a. Pengertian senam nifas

b. Menjelaskan tujuan senam ibu nifas

c. Menjelaskan manfaat senam ibu nifas

d. Mempraktikkan senam ibu

3. Pokok Bahasan:

Senam Ibu Nifas

4. Subpokok Bahasan

a. Pengertian senam nifas

b. tujuan senam ibu nifas

c. manfaat senam ibu nifas

d. demonstrasi senam ibu nifas

5. Waktu

1 x 20 Menit

6. Bahan/Alat yang digunakan

Leaflet

7. Model Pembelajaran

a. Jenis model pembelajaran : Pertemuan kelompok

b. Landasan Teori : Konstruktivisme

c. Landasan Pokok :

Page 4: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

1. Menciptakan suasana ruangan yang baik

2. Mengajukan masalah

3. Membuat keputusan nilai personal

4. Mengidentifikasi pilihan tindakan

5. Memberi komentar

6. Menetapkan tindak lanjut

8. Persiapan

Penyuluh mencari artikel dan menyiapkan materi terkait dengan konsep

senam ibu nifas dengan benar, menyiapkan alat dan bahan yang digunakan

dalam melakukan penyuluhan serta menyiapkan lingkungan yang kondusif

saat melakukan penyuluhan.

9. Kegiatan Pelatihan Kesehatan

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Terapis Kegiatan Sasaran

Pendahuluan a. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan

b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi sasaran

c. Menjelaskan TIU dan TIK

d. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya

Memperhatikan dan menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertanya dan menanggapi

2 Menit

Penyajian a. Menjelaskan pengertian senam ibu nifas1) Menanyakan kepada

sasaran mengenai materi yang baru disampaikan

2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan.

b. Menjelaskan tujuan senam ibu nifas 1) Menanyakan kepada

sasaran mengenai materi yang baru disampaikan

2) Mendiskusikan

Memperhatikan

Memberikan pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapan

Memperhatikan

Memberikan pertanyaan

Memperhatikan dan

15 Menit

Page 5: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

bersama jawaban yang diberikan.

c. Menjelaskan manfaat senam ibu nifas 1) Menanyakan kepada

sasaran mengenai materi yang baru disampaikan

2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan.

d. Melakukan demonstrasi senam ibu nifas .

memberi tanggapan

Memperhatikan

Memberikan pertanyaan

Memperhatikan dan memberi tanggapan

Memperhatikan dan memperagakan

Penutup a. Menutup pertemuan dengan memberi kesimpulan dari materi yang disampaikan

b. Mengajukan pertanyaan kepada sasaran

c. Mendiskusikan bersama jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan

d. Menutup pertemuan dengan memberi salam

Memperhatikan

Memberi jawaban dan saran

Memberi komentar dan menjawab pertanyaan bersama

Memperhatikan dan membalas salam

3 Menit

10. Evaluasi

a. Apa pengertian senam nifas ?

b. Apa tujuan senam ibu nifas ?

c. Apa manfaat senam ibu nifas ?

d. Bagaimana cara mendemonstrasikan senam ibu nifas ?

11. Referensi

Ambarwati. R. 2010. Asuhan kebidanan nifas. Yogyakarta: Nuha medika.

Bobak, Lowdermik, Jensen. 2004. Keperawatan Maternitas. Jakarta: ECG

Dewi. M, Wawan. A. 2010. Pengetahuan, sikap dan perilaku manusia.

Yogyakarta: Nuha medika.

Huliana, Melliana. 1998. Perawatan Ibu Pasca Persalinan. Jakarta: Puspa swara.

Mellyana. H. 2003. Perawatan ibu pasca melahirkan. Jakarta: Puspa suara.

Page 6: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

Moctar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: ECG.

Saleha, S. 2009. Asuhan kebidanan pada masa nifas. Jakarta: Salemba medika.

Saryono. 2010. Metodologi penelitian kebidanan. Yogyakarta: Nuha medika.

Soekidjo. N. 2010. Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Rineka cipta.

Mahasiswa,

Nuril Hudha Al Anshori NIM 102310101025

4.2 MateriSENAM IBU NIFAS

1. Masa Nifas

Masa nifas adalah masa dua jam setelah lahirnya placenta sampai enam

minggu berikutnya. Perawatan ibu nifas meliputi: pemenuhan sehari-hari,

memeriksa payudara, uterus, lokea, perineum (luka episiotomy dan hemoroid),

kandung kencing dan psikis ibu, menganjurkan untuk mobilisasi dini

(Manuaba,1999:150). Salah satu bentuk mobilisasi setelah bersalin adalah senam

nifas yang sangat penting untuk mengembalikan tonus otot-otot perut (Iis

Sinsin,2008:119).

Senam nifas memberikan latihan gerak secepat mungkin agar otot-otot

yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan kembali normal

Page 7: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

(Mutia Alisjahbana,2008). Senam nifas merupakan bentuk ambulasi dini pada

ibu-ibu nifas yang salah satu tujuannya untuk memperlancar proses involusi,

sedangkan ketidaklancaran proses involusi dapat berakibat buruk pada ibu nifas

seperti terjadi pendarahan yang bersifat lanjut dan kelancaran proses involusi (Iis

Sinsin,2008:118).

2. Konsep Dasar Senam Nifas

1. Pengertian

Senam nifas adalah senam yang di lakukan pada saat seorang ibu

menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan (Idamaryanti,2009).

Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin

setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama

kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula

(Ervinasby,2008).

Setelah persalinan seorang ibu baru memasuki masa pemulihannya dan

perlahan kembali kekondisi semula, tindakan tirah baring dan senam pasca

persalinan membantu proses fisiologis ini secara perlahan. Senam nifas adalah

untuk mempertahankan dan untuk meningkatkan sirkulasi ibu pada masa post

partum segera ketika ia mungkin beresiko mengalami trombosis vena atau

komplikasi sirkulasi lain (Eileen Brayshaw, 2007, hlm. 105).

2. Tujuan senam nifas

Tujuan senam nifas di antaranya:

a. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim ke

bentuk semula).

b. Mempercepat pemulihan kondisi tubuh ibu setelah melahirkan pada

kondisi semula.

c. Mencegah komplikasi yang mungkin timbul selama menjalani masa

nifas. 

d. Memelihara dan memperkuat kekuatan otot perut, otot dasar panggul,

serta otot pergerakan

Page 8: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

e. Memperbaiki sirkulasi darah, sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,

tonus otot pelvis, regangan otot tungkai bawah.

f. Menghindaripembengkakan pada pergelangan kaki dan mencegah

timbulnya varises.

3. Manfaat senam nifas

a. Membantu penyembuhan rahim, perut, dan otot pinggul yang mengalami

trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian tersebut kebentuk

normal.

b. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar diakibatkan

kehamilan.

c. Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi

stress dan bersantai sehingga mengurangi depresi pasca persalinan.

d. Meningkatkan ketenangan dan mempelancar sirkulasi darah.

e. Mencegah pembuluh darah menonjol, terutama di kaki.

f. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki.

g. Mencegah kesulitan buang air besar dan buang air kecil.

h. Mengembalikan rahim pada posisi semula.

i. Mempertahankan postur tubuh yang baik.

j. Mengembalikan kerampingan tubuh.

k. Membantu kelancaran pengeluaran ASI (Huliana,Mellyana, 2003, Hlm.

95)

4. Syarat senam nifas

Senam nifas dapat di lakukan setelah persalinan, tetapi dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.

b. Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah sakit

atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah.

5. Kerugian Bila Tidak Melakukan senam nifas 

Page 9: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

a. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak

dapat dikeluarkan.

b. Perdarahan yang abnormal, kontraksi uterus baik sehingga resiko

perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan.

c. Trombosis vena (sumbatan vena oleh bekuan darah).

d. Timbul varises.

e. Kekuatan otot Ibu menjadi kurang dan kurang optirning memal

f. Ibu Postpartum menjadi layu dan tidak segar

g. Produksi asi kurang lancar

h. Sering menyebabkan sambelit dan gangguan pada saat kencing

i. Sikap tubuh ibu menjadi kurang baik.

6. Prosedur Senam Nifas

1. Sikap tubuh terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut

diawali dengan mengambil nafas melalui hidung dan tahan 3 detik

kemudian buang melalui mulut, Lakukan 5-10 kali.

2. Sikap tubuh terlentang, Kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan

bahu kemudian pertemukan kedua tangan tersebut tepat di atas muka.

Lakukan 5-10 kali.

Page 10: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

3. Sikap tubuh terlentang, kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua

telapak kaki berada dibawah. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga

hitungan ketiga lalu turunkan pantat keposisi semula. Ulangi 5-10 kali.

4. tidur terlentang dan kaki ditekuk ± 45°, kemudian salah satu tangan

memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ± 45° dan tahan hingga

hitungan ketiga.

5. Tidur terlentang, salah satu kaki ditekuk ± 45°, kemudian angkat tubuh dan

tangan yang berseberangan dengan kaki yang ditekuk usahakan tangan

menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian hingga 5 kali.

Page 11: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

6. Sikap tubuh terlentang kemudian tarik kaki sehingga paha membentuk 90°

lakukan secara bergantian hingga 5 kali.

7. Posisi kaki dipanjangkan keduanya, kemudian kaki kiri berjauhan dengan

kaki kanan dan dirapatkan lagi, dilakukan secara bergantian dengan kaki

kanan.

8. Posisi kaki diangkat keduanya secara tegap lurus lalu ditahan sebentar lalu

diturunkan lagi.

Page 12: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

9. Merangkak dengan tengan tepat dibawah bahu dan lutut tepat dibawah

panggul

10. Posisi badan terlentang kemudian badan dan tangan dibawah kepala lalu

diangkat kaki lurus kedepan dilakukan sampai beberapa kali.

4.3 Media

Terlampir

BAB V. HASIL KEGIATAN5.1 Analisis Evaluasi dan Hasil-hasilnya

Dengan dilakukannya senam nifas, ibu post partum akan cepat

memperoleh pengembalian bentuk tubuh, penyembuhan persalinan akan lebih

cepat, dan juga dapat memperlancar pengeluaran ASI. Dengan demikian bagi ibu-

Page 13: LAPORAN  PENDIDIKAN  KESEHATAN

ibu setelah melahirkan diharapkan melakukan senam nifas sesuai dengan hari

sesudah post partum, di mulai dari hari ke 1 post partum hingga ke 10 dan hari

selanjutnya, agar memperoleh kesehatan dan tampil lebih bugar.

Senam pada hari 11 dan seterusnya, dapat dilakukan gerakan senam nifas

kombinasi, yaitu misalnya melakukan gerakan senam nifas hari ke 1-3. Walaupun

senam ini seolah sangat sederhana tetapi memiliki manfaat yang banyak, maka

dari itu lakukan gerakan senam sesuai dengan yang dianjurkan.

5.2 Faktor Pendorong5.3 Faktor Penghambat

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN6.1 Kesimpulan6.2 Saran