laporan pendahuluan jiwa dara punya

7
LAPORAN PENDAHULUAN I. KASUS (Masalah Utama ) Gangguan sensori persepsi halusinasi Gsp halusinasi adalah Kesalahan sensori persepsi dari satu atau lebih indra pendenganran,penglihatan,taktil,atau penciuman yang tidak ada stimilus eksternal (Antai Otong,1995) II. Proses terjadinya masalah A. Faktor predisposisi dan presipitasi Faktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibagikan oleh individu untuk mengatasi stress. Diperoleh baik dari klien maupun keluaraganya. Faktor ini dapat meliputi faktor perkembangan, sosiokultural, biokimia, psikologis, dan genetik. Stumulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk mengadapinya. Adanya rangsangan dari lingkungan, seperti partisipasi klien dalam kelompok, teralu lama tidak diajak komunikasi, objek yang ada dilingkungan, dan juga suasana sepi/terisolasi sering mmenjadi pencetus terjadinya halusinasi. B. Jenis-jenis halusinasi : 1. Halisunasi pendengaran → Mendengar suara/bunyi yang tidak ada 2. Halusinasi penglihatan → Klien melihat gambaran yang jelas atau sama terhadap adanya stimulus yang nyata dan orang lain tidak melihatnya. 3. Halusinasi penghidung → Klien mencium suatu bau yang muncul dari sumber tertentu. 4. Halusinasi pengecap → Klien merasakan sesuatu yang tidak nyata.

Upload: reafy

Post on 24-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

lp

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (Masalah Utama )Gangguan sensori persepsi halusinasiGsp halusinasi adalah Kesalahan sensori persepsi dari satu atau lebih indra pendenganran,penglihatan,taktil,atau penciuman yang tidak ada stimilus eksternal (Antai Otong,1995)

II. Proses terjadinya masalahA. Faktor predisposisi dan presipitasiFaktor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibagikan oleh individu untuk mengatasi stress. Diperoleh baik dari klien maupun keluaraganya. Faktor ini dapat meliputi faktor perkembangan, sosiokultural, biokimia, psikologis, dan genetik.Stumulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan, ancaman, atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk mengadapinya. Adanya rangsangan dari lingkungan, seperti partisipasi klien dalam kelompok, teralu lama tidak diajak komunikasi, objek yang ada dilingkungan, dan juga suasana sepi/terisolasi sering mmenjadi pencetus terjadinya halusinasi.

B. Jenis-jenis halusinasi :1. Halisunasi pendengaran Mendengar suara/bunyi yang tidak ada2. Halusinasi penglihatan Klien melihat gambaran yang jelas atau sama terhadap adanya stimulus yang nyata dan orang lain tidak melihatnya.3. Halusinasi penghidung Klien mencium suatu bau yang muncul dari sumber tertentu.4. Halusinasi pengecap Klien merasakan sesuatu yang tidak nyata.5. Halusinasi perabaan Klien merasakan sesuatu pada kulitnya tanpa ada stimulus yang nyata.6. Halusinasi kinetis Klien mersakan bandanya bergerak dalam suatu ruangan atau anggota badanya bergerak.7. Halusinasi viseral Perasaan tertentu timbul dari tubuhnya.

C. Fase-fase Fase I : Mengalami perasaan mendalam seperti ansietas, rasa bersalah dan takut, serata mencoba untuk berfokus pada pikiran yang menyenangkan untuk mengurangi ansietas. Fase II : Pengalaman sensori menjijikan dan menakutkan klien mudah lepas kembali dan mungkin mencoba untuk mengambil jarak dirinya dengan sumber yang dipersepsikan. Fase III : Klien berhenti menghentikan perlawanan terhadap halusinasi dan menyerah pada halusinasi tertentu. Fase IV : Pengalaman sensori menjadi mengancam jika klien mengikuti perintah halusinasi disini terjadi prilaku kekerasan, agitasi, menarik diri, tidak mampu berespon.

D. Rentang respon :

Respon adaptif Respon maladaptif

Pikiran logisKadang-kadang pikiran tergangguGg. Proses pikirPersepsi akuratIlusiHalusinasiEmosi konsisten dgn pengalamanEmosi berlebihan/kurangPertukaran proses emosiPerilaku kekerasanPerilaku yang tidak biasaPerilaku tdk terorganisirHubungan yang harmonisMenarik diriIsolasi sosial

E. Mekanisme kopingUpaya yang diarahkan pada pengendalian stress,termasuk pada uapya penyelesaian masalah secara langung dan mekanisme pertahanan lain yang digunakan untuk melindungi diri

III. A. Pohon masalahResiko prilaku kekerasan

Gsp. Halusinasi

Isolasi sosialB. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji1. Gsp. HalusinasiDS : Klien mendengar suara yang menakutkan.DO : Klien tampak bicara sendiri dan ekspresi wajah tegang.

2. Isolasi sosialDS : Klien mengatakan malas bergaul dengan yang lain.DO : Klien tampak menyendiri

3. Resiko perilaku kekerasanDS : Klien mengatakan dendam dan jengkel.DO : Tangan mengepal mata melotot

IV. Diagnosa keperawatan :1. Gsp. Halusinasi2. Isolasi sosial3. Resiko prilaku kekerasan

V. Rencana tindakan keperawatan :Terlampir

STRATEGI PELAKSANAAN

I. Proses keperawatan :A. Kondisi klien :Klien mengatakan mendengar suara yang menakutkan klien tampak bicara sendiri dan ekspresi wajah tegang.

B. Diagnosa keperawatan :Gsp. Halusinasi

C. Tujuan khusus :1. Bina hubungan saling percaya.2. Bantu Klien mengenal halusinasinya (Isi, waktu, frekuensi, dan kondisi) yang meimbulkan halusinasi.3. Klien dapat mengontrol halusinasinya.

D. Tindakan keperawatan :1. Bina hubunhgan saling percata 2. Bantu klien mengenal halusinasinya (Isi, waktu, frekuensi, dan kondisi) 3. Latih klien untuk mengontol halusinasinya dengan cara menghardik.4. Masukkan dalam jadwal harian.

II. Proses pelaksanaan tindakan :A. Orientasi1. Salam terapuetikSelamat pagi ibu? Perkenalkan nama saya suster Dara, saya mahasiswi dari STIKes IMC Bintaro, saya hari ini bertugas mulai dari jam 00.80 s/d 02.00 siang. Nama ibu siapa? Ibu senang di panggil apa ?? Saat ini apa yang sedang ibu pikirkan? Baik ibu, bagaimana kalau kita berbicang-bincang tentang perasaan ibu dan masalah ibu ?2. Evaluasi/Validasi :Bagaimana perasaan ibu saat ini ?3. Kontrak :a. Topik : Apakah ibu tidak keberatan berbincang-bincang dengan saya.b. Waktu : Ibu maunya kita berbincang-bincang berapa lama.c. Tempat : Ibu maunya kita berbincang-bincang dimana.d. Tujuan : Baiklah bu, tujuan kita bercakap-cakap kali ini adalah agar kita saling mengenal.

B. Kerja (Langkah-langkah tindakan keperawatan)Sudah berapa lama ibu disini? Apakah ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara itu? Apakah ibu melihat sesuatu/orang/bayangan/makhluk? Seperti apa yang kelihatan? Apa yang ibu rasakan saat ibu melihatnya? Berapa kali sehari ibu mengalaminya? Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu?? Apakah dengan cara itu suara akan hilang? Bagaiman kalau kita belajar cara mencegah suara itu dengan cara menghardik ?Caranya seperti ini yah bu :Caranya jika suara itu muncul ibu harus bilang Pergi saya tidak mau dengar itu suara palsu, Pergi.. pergi.. pergi Coba peragakan, nah seperti itu bagus bu..

C. Terminasi1. Evaluasi respon klien terhadap tindaka keperawatana. Evaluasi subjektif : Bagaimana perasaan ibu setelha berbincang-bincang dengan sayadan berlatih mengahardik suara-suara yang datang.b. Evaluasi objektif : Bagaimana,apakah ibu dapat mengulang cara menghardik seperti yang saya ajarkan tadi..2. Rencana tindak lanjutBagaimana kalau kita masukan kegiatan ini dalam jadwal kegiatan harian ibu menurut ibu jam berapa mau dimasukan ?? Bagus sekali berarti jam 09.00 setelah sarapan pagi.3. Kontrak topik yang akan datang.a. Topik : Baiklah bu.. Bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang lagi dan mengajarkan ibu tentang bagaimana caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan dan suara-suara itu datang.b. Waktu : Kira-kira waktunya kapan ya bu? Bagaiman kalau nanti siang ibu bisa?c. Tempat : Ibu maunya kita berbincang-bincang dimana?