laporan penajdbajdbakdbajdahuluan blighted ovum sdh di edit

17
 LAPORAN PENDAHULUAN BLIGHTED OVUM  A. Konse p Medis  1. Definisi  a. Blig!ed O"#$ %BO& adala 'ea$ila n !anpa (anin %ane$)*+ oni, p*egan,+ &-  (adi ,#$a ada 'an !ong ges !asi %'an !ong 'e a$ilan& d an ai* ' e!#)an s a(a.  ). Kea$ilan ane$)*+ oni, $enga,# pada 'ea$ilan di $ana 'an!#ng 'ea$ilan )e*'e$)ang di dala$ *ai$- na$#n 'an!#ng 'osong dan !ida' $eng and #nge $)*i o. Pen (ela san +an g pal ing $#n g'in ada la )a a e$)* io )e*en!i )e*'e$)ang pada !aap +ang sanga! aal dan i!# 'e$)ali dise*ap. Kea$ilan Ane$)*+oni,/ )e*a*!i 'ea$ilan !anpa e$)*io.  ,. Di'enal se)agai /'ea$il an ane$)*+ oni,/ !e*(adi 'e!i'a !el#* +ang !ela di)#a i $ene$pel pada dinding *ai$- !e!api e$)*io !ida' )e*'e$) ang.0el )e*'e$)an g #n!#' $e$)en!#' 'an!#ng 'ea$ilan- !e!api !ida' e$)*io i!# sendi*i.  d. Blig!ed o"#$ adala (enis #$#$ 'eg#g #*an. Ini !e*(adi 'e!i'a !el#* di)#ai di dala$ *ai$ !e!api e$)*io +ang diasil'an )e*en!i )e*'e$)ang sanga! aal a!a# !ida' !e*)en!#' sa$a se'ali. %D* U$es indal& e. Blig!ed o" #$ %ane$)*+o ni, p*egnan,+ & !e*(adi pada saa! o"#$ +ang s#d a di)# ai $ene $pel 'e din ding #!e*#s- !ap i e$)* io !ida ' )e* 'e$) ang. 0el 2sel )e*'e$)ang $e$)en!#' 'an!ong 'ea$ilan- !api !ida' $e$)en!#' e$)*io i!# sendi*i. Blig!edo"#$ )iasan+a !e*(adi pada !*i$es!e* pe*!a$a se)el#$ ani!a !e*se)#! $enge!a#i !en!ang 'ea$ilann+a.  3. E!iologi  a. Kelaina n '*o$oso$ pada saa! p*oses pe$)#a an sel !el#* dan sel spe*$a %'#ali!as sel!el#* +ang !ida' )ag#s&.  ).Blig !ed o"#$ $e*# pa'a n pen+ e)a) se'i !a* 456 'eg #g# *an !*i$es!e *  pe*! a$a dan )ias an+ a $e*# pa' an a'i) a! da* i $asa la '*o$oso$. T# )# ani!a $engenali '*o$oso$ a)no*$al pada (an in dan se,a*a ala$i !id a' $en,o)a #n!#' $elan(#!'an 'ea$ilan 'a*ena (anin !ida' a'an )e*'e$)ang

Upload: faiz

Post on 01-Nov-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ajdbjafbkadbkaaarkfbkafbkafbkafbkafbakfbkafbakfbkfbkafbkafbkfbkafbkbf

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN BLIGHTED OVUM

A.Konsep Medis 1.Definisi a.Blighted Ovum (BO) adalah kehamilan tanpa janin (anembryonic pregancy), jadi cuma ada kantong gestasi (kantong kehamilan) dan air ketuban saja. b.Kehamilan anembryonic mengacu pada kehamilan di mana kantung kehamilan berkembang di dalam rahim, namun kantung kosong dan tidak mengandungembrio. Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa embrio berhenti berkembang pada tahap yang sangat awal dan itu kembali diserap. Kehamilan Anembryonic" berarti kehamilan tanpa embrio. c.Dikenal sebagai "kehamilan anembryonic" terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, tetapi embrio tidak berkembang.Sel berkembang untukmembentuk kantung kehamilan, tetapi tidak embrio itu sendiri. d.Blighted ovum adalah jenis umum keguguran. Ini terjadi ketika telur dibuahi di dalam rahim tetapi embrio yang dihasilkan berhenti berkembang sangat awal atau tidakterbentuk sama sekali. (Dr Umesh Jindal) e. Blighted ovum (anembryonic pregnancy) terjadi pada saat ovum yang sudah dibuahi menempel ke dinding uterus, tapi embrio tidak berkembang. Sel-sel berkembang membentuk kantong kehamilan, tapi tidak membentuk embrio itu sendiri. Blightedovum biasanya terjadi pada trimester pertama sebelum wanita tersebut mengetahui tentang kehamilannya. 2.Etiologi a.Kelainan kromosom pada saat proses pembuahan sel telur dan sel sperma (kualitas seltelur yang tidak bagus). b.Blighted ovum merupakan penyebab sekitar 50% keguguran trimester pertama dan biasanya merupakan akibat dari masalah kromosom. Tubuh wanita mengenali kromosom abnormal pada janin dan secara alami tidak mencoba untuk melanjutkan kehamilan karena janin tidak akan berkembang menjadi bayi yang sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel abnormal, atau kualitas sperma yang buruk atau telur. c.Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum. d.Faktor usia semakain tinggi usia suami atau istri, semakin tinggi pula peluang terjadinya blighted ovum. e.Meskipun prosentasenya tidak terlalu besar, infeksi rubella, infeksi TORCH, kelainan imunologi, dan sakit kencing manis/diabetes melitus yang tidak terkontrol pada ibu hamil dapat menjadi menyebabkan terjadinya kehamilan kosong. f.Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Tubuh ibu mengenali adanya kromosom yang abnormal padajanin dan secara alami tubuh berusaha untuk tidak melanjutkan kehamilan karena janintidak akan berkembang menjadi bayi normal yang sehat. Hal ini dapat disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau telur yang kurang baik. Infeksi TORCH dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidakterkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis seperti adanya antibodi terhadap janin juga dapat menyebabkan blighted ovum. Risiko juga meningkat bila usia suami atau istri semakin tua karena kualitas sperma atau ovum menjadi turun. 3. Patogenensis Pada saat pembuahan, sel telur yang matang dan siap dibuahi bertemu sperma. Namun dengan berbagai penyebab (diantaranya kualitas telur/sperma yang buruk atau terdapat infeksi torch), maka unsur janin tidak berkembang sama sekali. Hasil konsepsi ini akantetap tertanam didalam rahim lalu rahim yang berisi hasil konsepsi tersebut akan mengirimkan sinyal pada indung telur dan otak sebagai pemberitahuan bahawa sudah terdapat hasil konsepsi didalam rahim. Hormon yang dikirimkan oleh hasil konsepsi tersebut akan menimbulkan gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah dan lainya yang lazim dialami ibu hamil pada umumnya hal ini disebabkan Plasenta menghasilkan hormone HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim. Hormon HCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual, muntah, ngidam dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif. Karena tes kehamilan baik test pack maupun laboratorium pada umumnya mengukur kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang sering disebut juga sebagai hormon kehamilan. 4. Manifestasi Klinis a.Pada awal kehamilan berjalan baik dan normal tanpa ada tanda-tanda kelainan b.Kantung kehamilan terlihat jalas, tes kehamilan urin positif c.Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6-7 minggu. d.Kemungkinan memiliki kram perut ringan, dan atau perdarahan bercak ringan. e.Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Gejala dan tanda-tanda mungkin termasuk : 1)Periode menstruasi terlambat 2)Kram perut 3)Minor vagina atau bercak perdarahan 4)Tes kehamilan positif pada saat gejala 5)Ditemukan setelah akan tejadi keguguran spontan dimana muncul keluhan perdarahan 6)Hampir sama dengan kehamilan normal 7)Gejala tidak spesifik (perdarahan spotting coklat kemerah-merahan, kram perut,bertambahnya ukuran rahim yang lambat) 8)Tidak sengaja ditemukan dengan USG5.Komplikasi a.)Infeksi Saluran Kemih b.)Perubahan Status Psikis6.Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Pemeriksaan Penunjang Yang Biasanya Dapat Menjadi Acuan Ialah Dengan USG, Diagnosis Pasti Bisa Dilakukan Saat Kehamilan Memasuki Usia 6 7 Minggu. Sebab Saat Itu Diameter Kantung Kehamilan Sudah Lebih Besar Dari 16 Mm Sehingga Bisa Terlihat Lebih Jlas. Dari Situ Juga Akan Tampak Adanya Kantung Kehamilan Dan Tidak Berisi Janin. Diagnosis Kehamilan Anembriogenik Dapat Ditegakkan Bila Pada Kantong Gestasi Yang Berdiameter Sedikitnya 30mm Tidak Dijumpai Struktur Mudigah Dan Kantong Telur.7. Penatalaksanaan Jika Telah Didiagnosis Blighted Ovum, Maka Tindakan Selanjutnya Adalah Mengeluarkan Hasil Konsepsi Dari Rahim (Kuretase). Hasil Kuretase Akan Dianalis Untuk Memastikan Apa Penyebab Blighted Ovum Lalu Mengatasi Penyebabnya. Jika Karena Infeksi Maka Maka Dapat Diobati Agar Tidak Terjadi Kejadian Berulang. Jika Penyebabnya Antibodi Maka Dapat Dilakukan Program Imunoterapi Sehingga Kelak Dapat Hamil Sungguhan. Penyebab Blighted Ovum Yang Dapat Diobati Jarang Ditemukan, Namun Masih Dapat Diupayakan Jika Kemungkina Penyebabnya Diketahui. Sebagai Contoh, Tingkat Hormon Yang Rendah Mungkin Jarang Menyebabkan Kematian Dini Ovum. Dalam Kasus Ini, Pil Hormon Seperti Progesteron Dapat Bekerja. Namun Efek Samping Dari Pemakaian Hormon Adalah Sakit Kepala Dan Perubahan Suasana Hati, Dll. Jika Terjadi Kematian Telur Di Awal Kehamilan Secara Langsung, Maka Pembuahan Buatan Mungkin Efektif Dalam Memproduksi Kehamilan. Dalam Hal Ini Perlu Donor Sperma Atau Ovum Untuk Memiliki Anak. Akan Tetapi, Pembuahan Itu Mahal Dan Tidak Selalu Bekerja Dan Risiko Kelahiran Kembar Seiringkali Lebih Tinggi. Pada Pasien Diterapi Dengan Pemberian Preparat Misoprostol, Setelah Terjadi Dilatasi Serviks Kemudian Dilakukan Kuretase.

B.Konsep Asuhan Keperawatan 1. Data Dasar Pengkajian Pengkajian Tanggal : tanggal dilakukan Pengkajian Jam : jam dilakukan Pengkajian Tempat : tempat dilakukan poengkajian A.Data Subyektif 1)Biodata a.) Nama Istri / Suami : Untuk mengetahui identitas. b.)Umur : Untuk mengetahui umur pasien, menentukan konseling dan resiko. c.)Agama : Untuk memudahkan bidan dalam melakukan pendekatan dalam memberikan asuhan d.)Pendidikan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang digunakan sebagai dasar dalam memberikan asuhan e.Pekerjaan : Untuk menggetahui status ekonomi dan aktifitas ibu. f. Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal pasien sehingga memudahkan kunjungan rumah. 2)Keluhan Utama Apa yang dikeluhkan pasien saat pengkajian : Pada kasus blighted ovum kemungkinan mengalami kram perut ringan, dan atau perdarahan bercak ringan. Keluhan padaTrimester I : Chloasma gravidarum, mual dan muntah (akan hilang pada kehamilan 12-14 minggu) sering kencing, pusing, ngidam, obstipasi.

3)Riwayat Kesehatan Dahulu Untuk mengetahui apakah klien pernah atau tidak pernah menderita penyakit menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun (DM, HT, asma, dll) serta serta penyakit infeksi seperti TORCH. Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum. 4)Riwayat Kesehatan Sekarang Untuk mengetahui bagaimana keadaan kesehatan klien saat ini, apakah klien sedang menderita menular (seperti TBC, kusta), penyakit menurun (jantung, Diabetes,hipertensi, asma, dll) serta penyakit infeksi seperti TORCH. Infeksi dari torch, kelainan imunologi dan penyakit diabetes dapat ikut menyebabkan terjadinya blighted ovum. 5)Riwayat Kesehatan keluarga Untuk mengetahui apakah dalam keluarganya/ keluarga suaminya ada atau tidakyang mempunyai penyakit menurun (seperti DM, HT, asma, dll), penyakit menular(TBC, Kusta) serta ada atau tidak yang mempunyai keturunan kembar, bila ada siapa. Perlu dikaji untuk mengetahui penyakit yang diderita keluarga yang dapat menurunatau menular pada ibu sehingga mempengaruhi masa kehamilan. 6)Riwayat Pernikahan Menikah : kali Umur pertama menikah : tahun Lama menikah : tahun Ditanyakan kawin berapa kali, umur/ lama perkawinan, jarak perkawinan dengan kehamilan, perkawinan pada masyarakat pedesaan sering terjadi pada usia muda,yaitu sekitar usia menarche resiko melahirkan BBLR sekitar 2 kali lipat dalam 2 tahun setelah menarche disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Semua ini akan menyebabkan kebanyakan wanita di negara berkembang mempunyai TB yang pendek. 7)Riwayat Menstruasi Ditanyakan kapan pertama kali klien mendapat haid (menarche), apakah haidnya teratur atau tidak, berapa hari siklus haidnya, berapa lama haidnya, berapa banyakdarah haid yang keluar selama haid, bagaimana warna darah haidnya, bagaimanabaunya dan konsistensinya. Juga ditanyakan keluhan apa saja yang dialami klien saathaid. Apakah dismenorhoe, bila ya, kapan : apakah klien saat haid, apakah dismenorhoe, bila ya, kapan : apakah klien pernah mengalami flour albus, bila ya kapan, bagaimana warna flour albus, apakah berbau atau gatal, bagaimana konsistensinya dan jumlahnya. Menarche sekitar umur 13-16 tahun Siklus 28-30 hari Lama 3-5 hari Jumlah + 50 cc. 8) .Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu Untuk mengetahui adakah penyulit-penyulit yang menyertai kehamilan, persalinan, dan nifas, serta kelainan pada masa kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. .Riwayat kehamilan sebelumnya Apakah ada masalah selama persalinan atau kelahiran sebelumnya (bedah caesar, persalinan dengan ekstraksi vakum atau vorseps, induksi oksitosin, hipertensi yang diinduksi oleh kehamilannya, preeklampsi/ eklampsia, perdarahan pasca persalinan)? Berapa berat badan bayi yang paling besar pernah ibu lahirkan? Apakah ibu mempunyai bayi bermasalah pada kehamilan/ persalinansebelumnya? 9)Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas sekarang .Kehamilan Apakah selama hamil ada penyakit yang menyertai kehamilan seperti hipertensi, anemia , penyakit jantung, asma, TBC, kencing manis.adakah masalah yangdiderita ibu selama hamil, misalnya hiperemesis gravidarum yang dapatmenyebabkan anemia. Frekuensi ibu ANC ditangani oleh tenaga kesehatan, obat atau vitamin yang dikonsumsi ibu saat hamil -Blighted ovum terdeteksi saat ibu melakukan USG pada usia kehamilan memasuki 6-7 minggu. Persalinan Ibu melahirkan tanggal dan jam berapa, pada usia kehamilan berapa, dimana,ditolong oleh siapa, jenis kelamin anaknya, berat dan panjangnya, spontan ataut indakan, anak lahir langsung menangis atau tidak, adakah penyulit selama proses persalinan seperti inersia uteri, tetania uteri, perdarahan atau KPD Nifas Bagaimana keadaan nifas ibu saat ini, apakah ibu mengalami demam atauperdarahan, apakah ibu menyusui bayinya 10)Riwayat KB Ditanyakan apakah klien pernah ikut KB atau tidak, jenis atau metode KB apa yang digunakan, berapa lama menggunakan menggunakan metode KB dari apakah klien mengalami efek samping akibat KB tersebut, bila iya, efek samping apa yang dialami, apa yang dilakukan klien terhadap efek samping tersebut, apa rencana KB klien setelah melahirkan 11)Pola Kebiasaan Sehari-hari selama Hamil. a.Pola Nutrisi Sebelum Hamil : Berapa kali ibu makan dalam sehari, bagaimana porsi makannya, dan apa saja menunya, serta adakah tambahan makanan selain nasi. Selama hamil : Berapa kali ibu makan dalam sehari, bagaimana porsi makannya, dan apa saja menunya, serta adakah tambahan makanan selain nasi. Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamiladalah 300 kalori per hari, dengan komposisi menu seimbang (cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak,vitamin, mineral, air)

b. Pola Eliminasi Sebelum hamil : BAB: Berapa kali sehari, warna tinjanya apa, konsistensinyalunak atau keras, ada keluhan atau tidak saat BAB, kalau adaapa keluhannya BAK : Frekuensi BAK berapa kali dalam sehari, bagaimana warnanya. Saat hamil : BAB: Berapa kali sehari, warna tinjanya apa, konsistensinyalunak atau keras, ada keluhan atau tidak saat BAB, kalau adaapa keluhannya. BAK : Frekuensi BAK berapa kali dalam sehari,bagaimana warnanya.

c.Pola Aktifitas Sebelum hamil: Aktifitas apa saja yang bisa dikerjakan ibu sehari-hari. Saat hamil:Aktifitas apa saja yang bisa dikerjakan ibu sehari hariselama kehamilan ini. d.Pola Istirahat/Tidur Sebelum hamil : Bagaimana pola kebiasaan istirahat ibu, baik siang maupun malam. Saat hamil : Bagaimana pola kebiasaan istirahat ibu, baik siang maupun malam pada kehamilan ini.

e.Pola Personal Hygiene Saat hamil : Bagaimana ibu menjaga hygiennya, ibu mandi berapa kali sehari, gosok gigi berapa kali sehari, keramas berapa kali sehari.

B.Data Obyektif 1.Pemeriksaan umum a.Bagaimana keadaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran. b.Adanya anemia, cynose, loterus atau dypnoe. c.Reflek terutama lutut. d.Tanda-tanda vital : TD : Tidak boleh mencapai 140/90 mmHg, perubahan 30 sistole dan 15 diastole diatas tekanan darah sebelum hamil menekankan toxemia gravidarum. Nadi : 80-100 x/menit. Suhu : 36,5-37,5 RR : 16-20 x/menit.- e.Berat badan Pada akhir kehamilan pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat kenaikan yang berlebih, perlu diperkirakan adanya resiko bengkak, kehamilan kembar, hidroamnion, atau bayi besar. f.Tinggi Badan Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor resiko untuk ibu hamil/bersalin, jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan ibu memiliki panggul sempit. g.LILA Lila kuramng dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/buruk, ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah. h.Pemeriksaan laborat, meliputi : air kencing, darah dan feses i.Pemeriksaan Fisik Inspeksi : Kepala dan Wajah : Meliputi keadaan rambut, apakah ada edema pada wajah , warna pada sklera mata,warna konjungtiva. Leher: Apakah ada pembesaran kelenjar tiroid, pembesran pembuluh limfe, dan pembesaran vena jugularis. Payudara: Mengamati bentuk, ukuran, dan kesimetrisannya, puting susu menonjol atau masukke dalam. Adanya kolostrum atau cairan lainnya, misalnnya ulkus, retraksi akibat adanya lesi,masa atau pembesaran pembuluh limfe. Abdomen :Terdapat linea nigra, striae uvidae/albican,dan terdapat pembesaran abdomene. Genetalia:Apakah terdapat varices pada vulva dan vagina, oedema, condilomatalata, condylomaacuminata, pembesaran kelenjar skene dan bartholini, keputihan dan untuk mengetahui adanya kelainan alat reproduksi.

2. Diagnosa Keperawatan 1.Intoleran aktivitas berhubungan dengan kelemahan 2.Ansiatas berhubungan dengan perubahan status kesehatan 3.Risiko terjadi infeksi berhubungan dengan tindakan kuretase 3. Intervensi keperawatanNoDiagnosa KeperawatanRencana TindakanRasionalTTD

TujuanIntervensi Keperawatan

1.Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan umumSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah keperawatan intoleransi aktifitas teratasi dengan indikator:1.Klien mampu menunjukkan kemampuan berpindah2.Klien menunjukkan kemampuan ambulasi : berjalan/kursi roda3.Tidak terdapat adanya tanda dan gejala gangguan sirkulasi akibat aktifitas yang terbatas1.Monitor vital sign sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan2.Monitor lokasi ketidaknyamanan / nyeri selama gerakan atau aktifitas3.Kaji kemampuan pasien dalam aktifitas4.Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiri sesuai kebutuhan5.Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu pemenuhan kebutuhan ADL6.Berikan alat bantu bila pasien membutuhkan7.Ajarkan bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan bila diperlukan1.Mengetahui perubahan pola aktifitas yang terjadi pada pasien2.Mengetahui faktor penyebab intoleransi aktifitas dan menentukan intervensi dengan tepat3.Mengetahui sejauh mana batasan aktifitas pasien4.Mengoptimalkan kemampuan pasien dalam aktifitas5.Memberikan rasa aman pada pasien saat melakukan aktifitas dan meningkatkan rasa percaya diri pasien6.Menurunkan resiko terjadinya cidera7.Menghindari terjadinya cidera dan melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh

NoDiagnosa KeperawatanRencana TindakanRasionalTTD

TujuanIntervensi Keperawatan

2.Ansietas b.d. perubahan status kesehatanSetelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, masalah keperawatan cemas teratasi dengan indikator:1.Klien menunjukkan kecemasan berkurang2.Secara verbal klien mengatakan cemas dapat teratasi pada level yang dapat ditangani oleh pasien sendiri1.Gunakan pendekatan yang menyenangkan2.Pahami perspektif pasien terhadap stress3.Temani pasien untuk memberikan kemanan4.Berikan informasi adekuat mengenai diagnosis, tindakan dan prognosis5.Dorong keluarga untuk menemani pasien6.Bantu pasien mengenali situasi yang menimbulkan kecemasan7.Instruksikan pasien menggunakan teknik relaksasi1.Membina hubungan saling percaya guna mendapatkan informasi adekuat yang dibutuhkan perawat2.Penilaian seseorang terhadapt stres dan mekanisme kopingnya tidak selalu sama3.Faktor dukungan moral dapat membuat pasien merasa aman dan menurunkan kecemasan4.Informasi adekuat akan membuat pasien ikut berpartisipasi dalam tindakan keperawatan dan menurunkan tingkat kecemasan pasien5.Menghindari perilaku isolasi sosial karena faktor perubahan kondisi tubuh dan kesehatan dan meningkatkan rasa aman pasien6.Pengetahuan yang adekuat sehingga pasien mampu memilih mekanisme koping yang tepat terhadap stress7.Relaksasi pikiran menstimulasi rangsang saraf agar menjadi tenang dan rileks

NoDiagnosa KeperawatanRencana TindakanRasionalTTD

TujuanIntervensi Keperawatan

3.Risiko infeksi b.d prosedur pembedahan (kuretase)Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, masalah keperawatan risiko infeksi teratasi dengan indikator:1.Tidak didapatkan tanda terjadinya infeksi2.Tidak didapatkan fatigue kronis3.Temperatur badan sesuai yang diharapkan dengan interval 36,5C 37,5C1.Bersihkan lingkungan atau alat-alat setelah dipakai oleh pasien2Instruksikan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menengok pasien3.Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan4.Gunakan universal precaution / APD selama kontak dengan kulit yang luka5.Tingkatkan intake nutrisi dan cairan6.Observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan, panas, dan nyeri7.Kaji temperatur tiap 4 jam8.Pastikan teknik perawatan luka yang tepat9.Anjurkan pasien istirahat adekuat10.Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik1.Mencegah invasi bakteri di sekitar lingkungan pasien2.Mencegah terjadinya penyebaran infeksi nosokomial3.Mencegah terjadinya penyebaran bakteri baik bagi pasien maupun perawat4.Sebagai standar prosedur tindakan dan mencegah invasi bakteri5.Nutrisi adekuat meningkatkan kesembuhan luka lebih efektif6.Acuan intervensi dengan tepat bagi kondisi pasien dan mencegah keparahan infeksi7.Mengetahui pola normal metabolik8.Mencegah infeksi terjadi pada luka pada pasien9.Proses istirahat adekuat akan membantu proses regenerasi jaringan dalam tubuh10.Tahap penanganan infeksi dan menurunkan risiko penyebaran infeksi

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E, Mary FrancesMoorho use. 2011. Rencana PerawatanMaternal/BayiEdisi 2. Jakarta : EGCSaifuddin, Abdul Bari. 2012. BukuAjaran Nasional Pelayanan KesehatanMaternal danNeonatal. Jakarta : YBP-SPMansjoer, Arif Dkk. 2012. KapitaSelekta Kedokteran Edisi Ketiga.Jakarta : Media AesculapiusMitayani. 2010. Asuhan KeperawatanMaternitas. Jakarta : Salemba Medika