BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bli ght ed ovum mer upa kan sala h satu kel ain an dal am keh ami lan . Wanita yang sudah diketahui terlambat menstruasi dan telah melakukan tes kehamilan yang hasilny a posit if, terny ata tidak benar-b enar hamil. Pada kondisi tersebut, kantung kehamilan (gestational sac) yang diharapkan berisi bakal janin, ternyata isinya kosong. nilah yang dimaksud dengan blighted ovum. Blighted ovum. !ondisi ini terjadi karen a telur yang sudah dibuahi berhasil membentuk plasenta dan membran, tetapi gagal terbentuk embrio. "iduga hal ini terjadi karena kelainan kromosom pada telur yang sudah dibuahi tersebut. Blighted ovum biasanya terjadi pada minggu-minggu a#al kehamilan. $ntuk me ngetahui diagnosis, dokt er me lak ukan pe me ri ksaan meng gunak an $%& (ultras onog rafi). Pada pemeriksaa n $%&, dapat dilih at adanya kantung kehamilan yang ternyata di dalamnya tidak ada embrio alias kosong. 'es keh ami lan pos iti f, kar ena pla senta men gel uar kan hor mon human chorionic gonadotropin (&). Pada a#alnya, #anita merasakan gejala-gejala hamil, seperti mudah lelah, merasa ada yang lain pada payudara atau mual-mual. %elanjutnya, pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon & kembali turun, dan akh irnya gej ala keh ami lan men ghi lang*b iasa nya ter jadi sete lah usi a kehamilan + bulan. Pada saat tersebut, #anita akan merasa tidak nyaman di perut, atau keluar bercak perdarahan dari vagina. pa bi la sud ah di pas ti kan men ga la mi bli gh te d ovum, dok te r men gel uark an pla senta dan kan tun g keh amilan ya ng kos ong ter sebu t. Pr os edur ny a sam a sepert i pengel uaran jan in saa t #ani ta me ngala mi keguguran, yang dikenal dengan istilah kuretase dan dilatasi.