laporan pembuatan biopolimer kelompok 3
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II
Pembuatan biopolimer dari kentang
PROGRAM STUDI KIMIA
JURUSAN MIPA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
Nama : Tunas Alam
Nurfitriany Habibah
Abiyyu Sayyaf Wibisono
M.Irfan Jundullah
Prodi : Kimia
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Pada masa ini plastik merupakan benda yang sangat penting bagi kehidupan. Fungsi
plastik yang begitu luas membuat plastik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Plastik digunakan sebagai tas, bahan pembuat peralatan rumah tangga, pipa, botol, dan
lain-lain. Jika dulu untuk membungkus makanan digunakan daun pisang, saat ini plastik
telah banyak menggantikan peran pembungkus makanan tradisional tersebut. Banyak
orang lebih memilih plastik sebagai pembungkus makanan dengan alasan praktis, tahan
lama, dan lebih bersih.
Plastik yang notabene-nya adalah salah satu senyawa polimer umumnya dibuat dari
minyak bumi menjadi polimer seperti polypropylene (PP), polycarbonate (PC), dan
polyvinylchloride (PVC). Penggunaan minyak bumi sebagai bahan baku pembuat plastik
meninggalkan suatu permasalahan, antara lain:
1. Minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang
terbatas ketersediaannya di alam.
2. Karena berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, plastik tidak bisa
didegradasi oleh alam. Hal ini tentu saja dapat menambah timbunan sampah yang ada dan
lebih lanjut akan mencemari lingkungan.
3. Beberapa orang melakukan pengolahan sampah plastik dengan cara membakarnya,
padahal pembakaran plastik dapat memproduksi CO2 yang meningkatkan efek pemanasan
global. Selain itu uap yang dihasilkan dari pembakaran plastik pun bersifat karsinogenik
yang sangat berbahaya bagi kesehata
Alternatif lain yang saat ini dikembangkan adalah penggunaan plastik yang dapat
didegradasi oleh alam berbasis biopolimer. Biopolimer merupakan suatu senyawa polimer
yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan. Plastik yang dapat didegradasi oleh alam ini
antara lain polylactic acid (PLA) dan polyhydroxybutyrate (PHB). PLA dan PHB berbeda
dalam hal bakteri yang digunakan untuk proses fermentasi bahan baku pembuatnya.
Selain itu harga PHB juga relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan PLA.
Kimia Organik 2
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
I.2. Tujuan dan Manfaat
Mesintesis biopolimer dari pati kentang
Pengaruh penambahan dengan polimer sintesis
I.3. Dasar Teori
Plastik Biodegradabel
Menurut Pranamuda (2001), plastik biodegradabel adalah plastik yang dapat
digunakan layaknya seperti plastik konvensional, namun akan hancur terurai oleh
aktivitas mikroorganisme menjadi hasil akhir air dan gas karbondioksida setelah habis
terpakai dan dibuang ke lingkungan. Plastik biodegradabel merupakan bahan plastik yang
ramah terhadap lingkungan karena sifatnya yang dapat kembali ke alam.
Secara umum, kemasan biodegradabel diartikan sebagai film kemasan yang dapat
didaur ulang dan dapat dihancurkan secara alami. Menurut Stevens (2001), plastik
biodegradabel disebut juga bioplastik, adalah plastik yang seluruh atau hampir seluruh
komponennya berasal dari bahan baku yang dapat diperbaharui. Plastik biodegradabel
mengandung satu atau lebih biopolimer sebagai ingridien yang esensial.
Istilah bioplastik ditujukan untuk bahan kemasan yang berasal dari polimer yang
100% biodegradabel dan sudah diuji biodegradabilitasnya berdasarkan standar yang
berlaku (ISO 14855,CEN/TC 261/SC 4 N 99 atau ASTM D6400-99) atau dari biopolimer
(produk hasil pertanian) (Vink et al., 2003).
Berdasarkan sumber atau cara memperolehnya, Tharanathan (2003)
mengklasifikasikan biopolimer sebagai bahan baku bio-kemasan menjadi empat
kelempok seperti Gambar 1. Selain dari polimer alami, ada beberapa zat sintetis yang
merupakan campuran antara zat petrokimia dengan biopolimer dan atau biopolimer yang
telah mengalami perlakuan yang kompleks tetapi tetap memiliki sifat biodegradabel,
contohnya adalah poly alkilene esters, poly lactic acid, poly amid esters, poly vinil esters,
poly vinil alcohol, dan poly anhidrides.
Kimia Organik 3
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 1. Polimer biodegradabel sebagai bahan biokemasan (Tharanathan, 2003)
Berdasarkan bahan baku yang dipakai, plastik biodegradabel dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dengan bahan baku petrokimia dan kelompok
dengan bahan baku produk tanaman seperti pati dan selulosa. Kelompok pertama adalah
penggunaan sumberdaya alam yang tidak terbaharui (non-renewable resources),
sedangkan kelompok kedua adalah sumber daya alam terbarui (renewable resources).
Saat ini polimer plastik biodegradabel yang telah diproduksi adalah kebanyakan dari
polimer jenis poliester alifatik (Pranamuda, 2001).
Teknologi pembuatan plastik biodegradabel sudah banyak diteliti sebagai
alternatif pemecahan masalah limbah plastik. Menurut Sriroth et al. (2006), pati
singkong, kentang dan bahan yang mengandung karbohidrat ataupun protein dapat
menjadi salah satu alternatif bahan baku plastik biodegradabel. Proses pembuatannya
hampir sama dengan proses pembuatan plastik dengan bahan baku polimer sintetis.
Kentang
Kentang, Potato (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceae
yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi
kentang sekarang telah menjadi salah satu makanan pokok penting di Eropa walaupun
pada awalnya didatangkan dari Amerika Selatan.
Kimia Organik 4
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Penjelajah Spanyol dan Portugis pertama kali membawa ke Eropa dan
mengembangbiakkan tanaman ini pada abad XVI. Dengan cepat menu baru ini tersebar di
seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi orang Eropa ke Amerika, tanaman ini
pernah menjadi pemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amerika pada abad ke-19,
di kala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan oleh jenis jamur
yang disebut ergot. Kentang yang disebarkan secara luas setelah 1600, menjadi sumber
makanan utama di Eropa dan Asia Timur. Setelah diperkenalkan ke Cina menjelang akhir
dinasti Ming, kentang segera menjadi kelezatan keluarga kekaisaran. Kentang
diperkenalkan di Filipina pada akhir abad ke-16, dan ke Jawa dan Cina selama abad ke-
17. Itu mapan sebagai tanaman di India dengan akhir abad 18 dan di Afrika dengan
pertengahan abad ke-20.
Kentang ini mengandung vitamin dan mineral, serta bermacam-macam
phytochemical, seperti karotenoid dan polifenol. Kentang ukuran sedang 150 g (5.3 oz)
kentang dengan kulit memberikan 27 mg vitamin C (45% dari Nilai Harian), 620 mg
potasium (18% ), 0,2 mg vitamin B6 (10% ) dan melacak jumlah thiamin, riboflavin,
folat, niacin, magnesium, fosfor, besi, dan seng. Isi serat kentang dengan kulit (2 g)
adalah setara dengan banyak roti gandum, pasta, dan sereal. Dalam hal gizi, kentang
terkenal karena kandungan karbohidrat nya (sekitar 26 gram dalam kentang medium).
Bentuk dominan dari karbohidrat ini adalah pati. Sebagian kecil tapi signifikan pati ini
adalah tahan terhadap pencernaan oleh enzim dalam lambung dan usus kecil, sehingga
mencapai usus besar dasarnya utuh.
Nilai Kandungan gizi Kentang per 100 g (3.5 oz)
Energi 321 kJ (77 kcal)
Karbohidrat 19 g
Pati 15 g
Diet serat 2.2 g
Lemak 0,1 g
Protein 2 g
Air 75 g
Thiamine (B1 Vit.) 0,08 mg (6%)
Kimia Organik 5
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Riboflavin (Vit. B2) 0.03 mg (2%)
Niacin (Vit. B3) 1,1 mg (7%)
Vitamin B6 0,25 mg (19%)
Vitamin C 20 mg (33%)
Kalsium 12 mg (1%)
Besi 1,8 mg (14%)
Magnesium 23 mg (6%)
Fosfor 57 mg (8%)
Kalium 421 mg (9%)
Sodium 6 mg (0%)
BAB II
METODE PENELITIAN
ALAT
1. Nama Alat : Piala Gelas
Gambar :
Harga Alat : Rp. 80.000,-
Lama Penggunaan : 2 Jam
Biaya penyusutan alat : Rp. 20,-
Cara Kerja Alat : -
2. Nama Alat : Gelas Ukur
Gambar :
Harga Alat : Rp. 75.000,-
Lama Penggunaan : 2 Jam
Biaya penyusutan alat : Rp. 20,-
Cara Kerja Alat : -
Kimia Organik 6
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Nama Alat : Neraca
Gambar :
Harga Alat : 15 juta
Lama Penggunaan : 15 menit
Biaya penyusutan alat : Rp. 1500,-
Cara Kerja Alat :
1. Tekan “tare” hingga display menunjukkan 0.00000g.
2. Tambahkan contoh dan tutup pintu pembatas
3. Biarkan neraca stabil saat membaca bobot contoh
4. Nama Alat : blender
Gambar :
Harga Alat : Rp. 210.000,-
Lama Penggunaan : 1 hari
Biaya penyusutan alat :
Cara Kerja Alat : -
Kimia Organik 7
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAHAN
1. Nama Bahan : NaOH
Gambar Molekul :
Natrium Hidroksida
Nama IUPAC
Natrium Hidroksida
Nama lain
Soda kaustik
Jumlah Menurut Modul : 75.5 g
Jumlah yang Digunakan : 16 g
Prediksi Harga : 627 rb/liter
MSDS :
Kimia Organik 8
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Informasi produk
Grade ACS,Reag. Ph Eur
Synonyms Soda caustic
Rumus kimia HnaO
Formulasi kimia NaOH
Kode HS 2815 11 00
Nomor EC 215-185-5
Massa molar 40.00 g/mol
Nomor indeks EC 011-002-00-6
Nomor CAS 1310-73-2
Data kimia dan fisika
Kelarutan di dalam air
1090 g/l (20 °C)
Titik leleh 323 °C
Massa molar 40.00 g/mol
Densitas 2.13 g/cm3 (20 °C)
Angka pH 14 (50 g/l, H2O, 20 °C)
Kimia Organik 9
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Titik didih 1390 °C (1013 hPa)
Tekanan uap (20 °C)
Informasi keselamatan berdasarkan GHS
Hazard Statement(s)
H290: Dapat merusak logam-logam.H314: Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius.
Precautionary Statement(s)
P280: Gunakan pakaian/ sarungtangan pelindung / pelindung mata/ muka.P301 + P330 + P331: JIKA TERTELAN: Berkumurlah. JANGAN memancing muntah.P305 + P351 + P338: JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan mudah melakukannya. Lanjutkan membilas.
Signal Word Bahaya
Hazard Pictogram(s)
RTECS WB4900000
Kelas penyimpanan
8 B Tidak mudah terbakar, zat korosif
WGK WGK 1 agak berbahaya untuk air
Disposal 13Basa dan senyawa turunan alkohol harus diencerkan jika perlu dengan diaduk dengan hati-hati ke dalam air dan kemudian dinetralisir (gunakan sarung tangan, lakukan di lemari asam!) dengan asam hidroklorat (Kat.No. 100312). Sebelum dimasukkan ke dalam wadah D, periksa derajat keasaman (pH) dengan strip/lembar indikator pH-Universal (Kat. No. 109535).
Informasi keselamatan kerja
Kimia Organik 10
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Frase R R 35Mengakibatkan luka bakar yang parah.
Frase S S 26-37/39-45Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air dan dapatkan bantuan medis.Pakai sarung tangan dan pelindung mata/wajah yang sesuai.Jika terjadi kecelakaan atau jika merasa tidak enak badan, segera dapatkan bantuan medis (tunjukkan label jika mungkin).
Jenis-jenis bahaya
Korosif
Hazard Symbol
Corrosive
2. Nama bahan : HCl
MSDS
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
HYDROCHLORIC ACID
1. IDENTITAS PRODUK DAN PERUSAHAAN
NAMA PRODUK : Asam Hydrochloric
Kimia Organik 11
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
RUMUS KIMIA : HCl
CODE PRODUKSI : -
SYNONIM : Asam chloride, asam muriat, Hydroge chloride
2. KOMPOSISI BAHAN
Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0
Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C )
3. IDENTIFIKASI BAHAYA
Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila
kontak dengan kulit, mata atau terhirup.
Akibatnya terhadap kesehatan :
MATA : Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
KULIT : Menyebabkan luka bakar dan dermatitis
TERTELAN : Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan mulut
TERHIRUP : Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek
Teratogenik : Tidak ada efek
Reproduksi : Tidak ada efek
4. TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
Terkena pada :
MATA : Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit
KULIT : Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang
terkontaminasi.
Kimia Organik 12
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
TERTELAN : Bila sadar, beri minum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis
buatan.
TERHIRUP : Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan
buatan atau oksigen korban segera bawa ke dokter.
5. TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
a. Sifat- sifat bahan mudah terbakar : Tidak mudah terbakar
Titik nyala : -
b. Suhu nyala sendiri : -
c. Daerah mudah terbakar
Batas terendah mudah terbakar : -
Batas tertinggi mudah terbakar : -
d. Media pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar
panas dapat di semprot dengan air agar dingin, tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah.
e. Bahaya khusus : Bila kontak dengan logam akan menghasilkan gas hydrogen yang mudah
terbakar
f. Instruksi pemadam api : Dapat dilakukan dengan pemadam api biasa. Wadah yang terpapar
panas dapat disemprot dengan air agar dingin tetapi air
tidak boleh masuk ke dalam wadah. Pakailah pakaian
pelindung diri dan alat pelindung pernafasan.
6. TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
a. Tumpahan dan kebocoran kecil : Bila kebocoran tidak besar, tutup dengan tanah kering,
pasir kering atau material lain yang tidak terbakar
diikuti dengan lembaran plastik untuk menghindari
penyebaran atau kontak dengan air hujan.
b. Tumpahan dan kebocoran besar : Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan Hcl
harus memakai alat pelindung diri terutama pelindung
pernafasan, kulit (badan)
Kimia Organik 13
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c. Alat pelindung diri : Respirator kimia penyerap HCL atau respirator udara (SCBA),
Kacamata (goggles) atau perisai muka (Full face),
gloves (neoprene, nitrile).
7. PENYIMPANAN DAN PENANGANAN BAHAN
a. Penanganan bahan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam lemari asam. Waspada
terhadap kebocoran gas.
b. Pencegahan terhadap pemaparan :Gunakan SCBA dan pakaian pelindung
c. Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan peledakan
d. Penyimpanan : Simpan di tempat dingin, berventilasi dan lantai gedung harus tahan asam.
e. Syarat khusus penyimpanan bahan : Jauhkan dari bahan oksidator dan bahan alkali, serta
sianida, sulfida, formadehid, logam natrium, merkuri
sulfat dan amonium hidroksida. Periksa kebocoran
wadah asam.
8. PENGENDALIAN PEMAJANAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI
a. Pengendalian teknis : Gunakan Ventilasi umum yang mencakup untuk menjaga debu ke
tingkat serendah mungkin.
b. Alat pelindung Diri : Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara, kacamata
(goggles), Jas lab, perisai muka (full face), sarung
tangan karet (neoprene gloves)
9. SIFAT – SIFAT FISIKA DAN KIMIA
Bentuk : Cair
Bau : menyengat
Warna : Bening sampai agak kekuningan
Massa jenis : 2.13
Titik didih : 85 oC
Titik lebur : -20oC
Kimia Organik 14
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tekanan uap (20oC) : 20 mbar
Kelarutan dalam Air (20 oC) : terlarut
82,3 g/ 100 m
pH (20 oC) : 1
10. REAKTIFITAS DAN STABILITAS
a. Sifat Reaktifitas : Senyawa HCl stabil pada suhu kamar. Oleh pengaruh panas akan terurai
menjadi hydrogen dan klor. Larutan dalam air sangat
reaktif dengan logam-logam dan menghasilkan gas
hydrogen yang eksplosif. Bereaksi dengan oksidator
menghasilkan gas khlor yang toknik.
b. Sifat stabilitas : Stabil pada tekanan dengan temperatur yang normal.
c. Kondisi yang harus dihindari : panas dan lembab
d. Bahan yang harus dihindari :Aluminium, amines, carbide, hydrida, fluor, logam alkali,
logam, basa kuat garam dari asam oksihalogon, H2SO4
pekat, senyawa hydrogen semimetalik, semimetalic
oxides, aldehyde, sulfida, lithium, silicide, vinymethyl
ether
e. Bahan dekomposisi : Hydrochloric acid chlorine
f. Bahaya Polimarisasi : -
11. INFORMASI TOKSIKOLOGI
a. Nilai ambang batas ( NAB ) : 5 ppm ( 7,5 mg/m3 (TLV-C)
b. Terkena mata : dapat menimbulkan iritasi mata dan kebutaan
c.Tertelan LD 50 (tikus) : 000 mg/ Kg
d. Terhirup LC 50 (pernafasan) : 3124 ppm (V)/ 1 jam
Kimia Organik 15
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e. Terkena kulit : Dapat menimbulkan luka bakar
f. Efek local : -
g. Pemaparan jangka pendek/ akut : Terhirup dapat menyebabkan iritasi pada hidung dan
tenggorokan, saluran pernapasan atau kerusakan paru-
paru
h. Pemaparan jangka panjang/ kronik : Bronchitis kronis bila sering menghirup gas dan
dermatitis jika kontak dengan kulit
Karsinogen : tidak ada
Teratogen : tidak ada
Reproduksi : tidak ada
Mutagen : tidak ada
12. INFORMASI EKOLOGI
a. Dampak terhadap lingkungan : Efek Biologi lethal pada ikan dari 25 mg/l. Beracun pada
organisme aquatik. Berbahaya dikarenakan perubahan
pH
b. Degradasi lingkungan : -
c. Bio Akumulasi : -
13. PEMBUANGAN LIMBAH
Sebelum dibuang ke lingkungan, harus dinetralkan dengan alkali sampai Ph = 9
14. PENGANGKUTAN
a. Peraturan Internasional : Peraturan DOT
b. Pengangkutan darat : truk tanki
c. Pengangkutan laut : Kapal laut
Kimia Organik 16
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Pengakutan udara : tidak ada
15. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP 187/MEN/1999
3. Nama Bahan : Gliserol
Nomor produk Kemasan Jumlah/PkKuantitas Harga
1082380500 Botol kaca 500 ml Rp 1,632,000
4. Bottom of FormInformasi produk
Rumus kimia C9H14O6 Kode HS 2915 39 00 Nomor EC 203-051-9 Massa molar 218.20 g/mol Nomor CAS 102-76-1
Data kimia dan fisika Temperatur penyalaan 430 °C Kelarutan di dalam air 64 g/l (20 °C) Titik leleh -78 °C Massa molar 218.20 g/mol Densitas 1.16 g/cm3 (20 °C) Angka pH 5.0 - 6.0 (50 g/l, H2O, 20 °C) Titik didih 258 °C (1013 hPa) Tekanan uap < - 0.1 hPa (20 °C) Batasan ledakan 1.1 - 7.7 %(V) Titik nyala 142 °C
Informasi keselamatan kerja Kelas penyimpanan 10 Cairan mudah terbakar tidak dalam Kelas Penyimpanan 3 WGK WGK 1 agak berbahaya untuk air
Disposal
3Reagen organik yang relatif tidak aktif harus dikumpulkan dalam kategori A. Jika terhalogenasi, harus ditempatkan dalam Kategori B. Untuk residu padat gunakan Kategori C.
Data toksikologis LD 50 tertelan LD50 tikus 3000 mg/kg LD 50 melalui kulit LD50 kelinci > 5000 mg/kg
Kimia Organik 17
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IVCARA KERJADiagram blok Pembuatan Pati Kentang
Pembuatan plastic biopolimer
Kimia Organik 18
Kentang dihancurkan hingga halus
dengan mortal
Ditambahkan 100 mL aquades lalu
diaduk, lalu disaring
Larutan didiamkan
selama 5 menit
Larutan dituang ke beaker glass lain,
tinggalkan endapan putih yang berada di
dasar gelas.
Endapan ditambakan aquades 100 mL, lalu
didiamkan, dan pisahkan lagi air dan
patinya.
22 mL aquades dimasukkan kedalam beaker glass, lalu
ditambahkan 4 g pati kentang yang telah di buat,
Ditambahkan 3 mL HCl, dan Glicerol, lalu dipanaskan selama 15
menit.
Ditambahkan pewarna lalu diaduk, kemudian diambil dan diletakkan dibelakang cawan petri
lalu diratakan permukaannya. Setelah
dikeringkan.
Campuran di tes pH-nya, lalu ditambahkan
NaOH sampai mencapai pH netral.
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Safety and Security
Untuk keselamatan dan keamanan maka diwajibkan menggunakan peralatan
laboratorium seperti jas lab, masker, kaca mata, sarung tangan serta alat yang menjaga
keselamatan dan keamanan di laboratorium.
2. Penjelasan dari tujuan langkah
Penghancuran kentang bertujuan untuk mempermudah proses pembuatan pati
dari kentang. Penambahan glycerol bertujuan untuk memberi ikatan yang kuat antara
pati dengan glycerol sehingga terbentuk struktur polimer. Pengaturan pada pH normal
bertujuan agar ikatan polimer terjadi secara sempurna.
Kimia Organik 19
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB V
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini praktikan membuat biopolimer dari kentang, Biopolimer, juga
dikenal sebagai polimer organik, ialah polimer alami. Kanji, protein dan peptida,
serta DNA dan RNA ialah contoh biopolimer, di mana unit monomernya berturut-turut
adalah glukosa,asam amino, serta asam nukleat. Komposisi kimia tepat dan urutan di mana
unit-unit disusun dinamakan struktur utama polimer. Banyak biopolimer "berlipat" menjadi
bentuk-bentuk tertentu, yang dapat menentukan fungsi biologi biopolimer. Biologi
struktural adalah bidang penyelidikan bentuk-bentuk biopolimer.Dalam pembuatan
biopolimer dari kentang didapatkan hasil
1. Biopolimer yang dihasilkan dengan menggunakan stereoform dan tanpa stereoform
mempunyai karakteristik yang hampir sama
2. Sebaiknya lama pengadukan dan suhu praktikum diperhatikan selama praktikum
3. Dalam penyimpanan biopolimer harus dilakukan pada ruang tertutup
4. Sebaiknya dalam membuat biopolimer harus lebih tipis
Kimia Organik 20
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam pembuatan biopolimer ini praktikan membandingkan biopolimer yang dibuat dengan
penambahan gliserol dan biopolimer dengan penambahan stereofoam dan didapatkan hasil
sebagai berikut :
Biopolimer Warna Struktur Degradasi
Dengan Gliserol Bening Halus 7 hari
Dengan Stereofoam Bening Halus 7 hari
Dari hasil yang didapatkan ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan dari biopolimer
tersebut hal ini mungkin dikarenakan biopolimer dengan gliserol dan biopolimer dengan
stereofoam hasilnya memiliki karakteristik yang hamper sama. Pada pembuatan biopolimer
ini tujuan ditambahkan HCl adalah untuk memutuskan ikatan glikosidik pada amilum
sehingga berubah menjadi glukosa kemudian dengan gliserol membentuk ikatan polimer dan
bereaksi secara polimerisasi kondensasi dengan hasil samping berupa air. Kemudian reaksi
pada polimerisasi ini adalah step growth karena polimer yang terbentuk ada pada akhir reaksi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Biopolimer yang dihasilkan dengan menggunakan stereoform dan tanpa
stereoform mempunyai karakteristik yang hampir sama
Sebaiknya lama pengadukan dan suhu praktikum diperhatikan selama
praktikum
Dalam penyimpanan biopolimer harus dilakukan pada ruang tertutup
Sebaiknya dalam membuat biopolimer harus lebih tipis
II. Saran
Mencoba berkreasi dengan membuat biopolimer dari pati selain kentang.
Dalam pemanasan dan pengadukan, harus jelas waktu yang dibutuhkan
untuk pemanasan dan pengadukan, agar biopolimer terbentuk.
Kimia Organik 21
Laporan Kimia Organik KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. http://nuffieldfoundation.org/practical-chemistry/making-plastic-potato-starch
Pareanom, Yusi A. 2000.
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2000/02/14/ILT/mbm.20000214.ILT1116
20.id. html
Vera, anvera. 2009. http://veraanvera.wordpress.com/2009/04/26/plastik-biodegradable-
berbasis-biopolimer/
Kimia Organik 22