laporan pembentukan -...
TRANSCRIPT
LAPORAN PEMBENTUKAN
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA(AFFAVETI)
SURABAYA, 9 SEPTEMBER 2009
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puja dan Puji Syukur kehadirat Tuhan YME, atas
selesainya pembuatan Laporan Pembentukan Organisasi Asosiasi Farmakologi
dan Farmasi Veteriner Indonesia (AFFAVETI), maka selesailah sudah rangkaian
proses pembentukan Organisasi Non Teritori (ONT) di bawah Pengurus Besar
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia. Proses yang panjang d alam pembuatan
ONT tersebut patut disyukuri bersama mengingat hingga saat ini proses
pembentukan ONT AFFAVETI berjalan sangat lancar.
Pada pembentukan AFFAVETI ini kami merasakan banyak sejawat sejawat
Dokter Hewan maupun Apoteker serta Sarjana Lain yang s ecara individu
membantu secara ichlas. Oleh sebab itu, kami menghaturkan banyak terima
kasih kepada semua individu -individu yang tak mungkin disebutkan satu persatu
dalam upaya memperlancar terbentuknya organisasi AFFAVETI.
Akhir kata, kami juga tidak lupa meminta maaf pada semua fihak bila
selama proses pembentukan organisasi AFFAVETI terdapat hal -hal yang kurang
berkenan. Semoga kekurangan tersebut sekaligus dapat kita gunakan sebagai
cambuk untuk penyempurnaan gerak organisasi dikemudian hari.
Surabaya, 9 September 2009
Dr. Moch. Lazuardi, Drh., MSi
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..... …………………………………………………... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………… ……. iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………. iv
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… ………….. v
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
1. Latar belakang….………………………………………………... 12. Persiapan pembentukan………………………………………… 33. Penyusunan kepengurusan sementara……………………….. 6
BAB II KEPENGURUSAN TETAP………………………………………… 8
BAB III. VISI DAN MISI ORGANISASI…………………………………… 101. Visi organisasi…………………………………………………. 102. Misi organisasi………………………………………………… 113. Tujuan organisasi............................................................... 114. Kebijakan organisasi........................................................... 12
BAB IV. KEANGGOTAAN………… ………………………………………. 13
BAB V. PROGRAM KERJA………………………………………………... 151. Tiap tahun……………………………………………………….. 152. Akhir tahun……………………………………………………... 15
BAB VI. PENUTUP…………………………………………………………. 17
LAMPIRAN
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Saat dilakukan pembentukan AFFAVETI tanggal 6 -8-2009 di Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi ObatHewan, Gn. Sindur BOGOR…………………………………. 4
Gambar 2. Tim Kepengurusan sementara ASOSIASIFARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINERINDONESIA tanggal 6-8-2009, di Balai Besar PengujianMutu Dan Sertifikasi Obat Hewan , Gunung Sindur -BOGOR………………………………………………………… 7
Gambar 3. LOGO ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASIVETERINER INDONESIA……………………………………. 84
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. PERSETUJUAN PEMBENTUKAN……………………….............. 19
Lampiran 2. KODE ETIK PROFESI ANGGOTA ASOSIASI FARMAKOLOGIDAN FARMASI VETERINER INDONESIA (AFFAVETI................. 24
Lampiran 3. ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI FARMAKOLOGIDAN FARMASI VETERINER IND ONESIA (AFFAVETI).............. 29
Lampiran 4. PERATURAN KETUA UMUM TENTANG PEDOMAN TATANASKAH DINAS DI LINGKUNGAN AFFAVETI............................. 41
Lampiran 5. SURAT KEPUTUSAN AFFAVETI TENTANG LOGO …………… 82
vi
I PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang
Seiring dengan makin pesatnya perkembangan sain dan teknologi
menjelang masa binemium, maka makin dirasakan oleh semua fihak akan
arti pentingnya suatu bentuk aktivitas kolaborasi. Aktivitas tersebut semata -
mata bertujuan untuk saling mengukur kemampuan masing -masing (self
assessment) sembari melakukan peningkatan kemampuan agar saling
sejajar (equal empowering). Kinerja kolaborasi akan makin menguat
manakala dilakukan oleh komponen dari banyak personal yang saling
berkorelasi serta ber visi dan misi selinier mungkin, kendati tidak menjamin
adanya penyelesaian persoalan. Namun demikian minimal telah mampu
diketahui masing-masing nilai observasi ketidakpastian dari kinerja personal
partisipan kerja kolaborasi.
Kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara
besar yang memiliki kekayaan hayati terbesar ke tiga setelah Brazil, dan
amat berpotensi diesplorasi menjadi sediaan obat untuk kemaslahatan
manusia. Demikian pula kekayaan mineral, dimana mampu dimanfaatkan
sebagai sumber bahan obat yang tak habis -habisnya. Sebagai upaya
eksplorasi kekayaan alam Indonesia keperluan obat vs., pengobatan
(termasuk alat-alat kesehatan), membutuhkan pengetahuan yang amat
beragam. Dengan demikian membutuhkan sekumpulan personal dengan
visi dan misi linier namun memiliki keragaman kompetensi. Persoalan
1
vii
tersebut akan terjawab manakala terbentuk suatu organisasi profesi yang
khusus mengkaji masalah-masalah sesuai persoalan.
Dokter hewan sebagai salah satu organisasi profesi tertua, selalu
membutuhkan pengetahuan obat vs., pengobatan sesuai perkembangan
zaman. Hal tersebut amat dirasakan mengingat dari tahun ke tahun makin
beragamnya kasus klinik yang muncul, dengan demikian secara otomatis
akan membutuhkan pengetahuan terkini masalah obat vs., pengobatan.
Kebutuhan pengetahuan tersebut akan cepat terpenuhi, manakala terjadi
akumulasi intensif antar profesi seminat. Persoalan tersebut dirasakan
semua fihak secara regional maupun global. Pernyataan tersebut tersebut
dapat dibuktikan manakala ditemui organisasi-organisasi seminat tingkat
dunia saling berhimpun seperti Europa Association Veterinary
Pharmacology and Toxicology (EAVPT) di Eropa, Veterinary Hospital
Pharmacy Association di Amerika, British Veterinary Pharmacy Association
di Inggris. Kemanfaatan organisasi seminat tersebut dalam perjalanan
waktu makin ganda sehingga mampu digunakan sebagai barometer menilai
mutu pengelolaan obat vs., pengobatan untuk hewan di suatu Negara.
Di latarbelakangi dari uraian tersebut di atas maka dilakuka n upaya
pembentukan ikatan profesi seminat di Indonesia yang mengkaji masalah
obat hewan dan alat-alat kesehatan. Upaya tersebut dilandasi alasan
bahwa hingga saat ini organisasi profesi yang mengkaji masalah obat
hewan dan alat-alat kesehatan di Indonesia, masih belum ada.
2
viii
I. 2. Persiapan pembentukan
Awal Maret 2009, mulai dilakukan pembicaraan informal antara staf
pengajar dari Ilmu Farmasi-Veteriner diketuai oleh dengan Dr. Moch.
Lazuardi, Drh., MSi dengan sejawat dari Balai Besar Pengujian Mutu dan
Sertifikasi Obat Hewan (BBMSOH) yang terdiri dari Drh Agus Heri yanto,
M.Phil., Drh. Ketut Karni, N. Natih., MSi dan Drh. Ida Lestari Sudijar., MSc., di
UNAIR untuk berencana membentuk Ikatan Farmasi -Veteriner Indonesia.
Dalam pembicaraan tersebut disepak ati dilakukan di BBMSOH pada tanggal
6 Agustus 2009 di saat perayaan Hari Ulang tahun BBPMSOH. Modal dasar
pembentukan tersebut adalah telah terbentuknya Badan Kerjasama Nasional
(BKN) Farmasi-Veteriner oleh staf pengajar pengampu mata kuliah Ilmu
Farmasi Veteriner di lima Fakultas Kedokteran Hewan (FKH UNSYIAH, FKH
IPB, FKH UGM, FKH UNAIR dan FKH UNUD), pada Maret 2007.
Dalam rentang bulan Maret hingga 6 Agustus 2009, disusun langkah -
langkah strategis persiapan pembentukan melalui jaringan internet antar a
Tim UNAIR dengan BBPMSOH, PB PDHI serta dari BKN Farmasi-Veteriner
seluruh Indonesia.
Tepat tanggal 6 Agustus 2009, dilakukan rapat terbatas dengan
melibatkan beberapa personal seperti Drh. Tjiptardjo SE dari unsur ASOHI,
Drh. Wiwik Bagja dari PB PDHI, Drh. Abadi Sutisna dari Farmakologi serta
staf dari BBPMSOH. Dalam pembicaraan terebut akhirnya disepakati
organisasi berkiprah tidak hanya bidang Farmasi Veteriner namun juga
bidang Farmakologi. Dengan demikian ditetapkanlah nama organisasi
3
ix
tersebut menjadi; ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER
INDONESIA disingkat AFFAVETI, di bawah PB PDHI sebagai organisasi non
teritorial sesuai peraturan No. 03/PP/PB PDHI/2007. Dengan demikian
anggaran dasar organisasi tersebut mengikuti PB PDHI sedangkan anggara n
rumah tangga disusun sesuai kebutuhan organisasi. Dengan demikian
anggota non dokter hewan kelak akan dimasukan sebagai anggota luar
biasa yang diusulkan untuk di angkat oleh organisasi profesi kepada PB
PDHI.
Dalam persiapan pembentukan tersebut, dil akukan penyusunan formatur
pembentukan dari semua unsur yang hadir dengan jumlah ganjil, dan
dilakukan voting untuk menetapkan Ketua Umum (Gambar 1).
Gambar 1. Saat dilakukan pembentukan AFFAVETI tanggal6-8-2009 di Balai Besar Pengujian Mutu danSertifikasi Obat Hewan, Gn. Sindur BOGOR
4
x
Lebih lanjut hasil voting pemilihan ketua umum adalah sebagai berikut:
Vote Ketua Umum
1. Dr. Lazuardi (Staf Farmasi-Vet dari FKH UNAIR) : IIIII : 52. Dr. Ni Made Ria (Staf dari BPMSOH) :3. Dr. Ietje Wientarsih, Apt (Staf dari Farmasi -Vet. FKH IPB) :4. Dr. Fadjar (Staf dari BBPMSOH) : III : 35. Drh. Abadi Sutisna, MS (Staf dari Farmakologi FKH IPB : III : 36. Dr. Hardijanto (Perwakilan dokter hewan praktisi) :7. Drh. Doni Gagak (Perwakilan dari Farmakologi FKH UGM :8. Drh. Agus Heriyanto (Mantan Ka BBPMSOH) :II : 29. Dr. Andrianto (staf Farmakologi FKH IPB ) :10.Dr. Bayu Febram (Staf dari Farmasi-Vet. FKH IPB) :11.Dr. Lilik M (Staf Farmasi-Vet dari FKH UNAIR) :12.Dr. Sukmanadi (Staf Farmasi-Vet dari FKH UNAIR) :13. Dr. Unang P(Staf dari BPMSOH) :
5
xi
I. 3. Penyusunan kepengurusan sementara
Nama Organisasi :ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETER INER INDONESIA(AFFAVETI)
Dengan Tim kepengurusan sementara pada Gambar 2.
Alamat sekretariat : Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Veteriner, FKH -UNAIR Surabaya
Penasehat :1. Drh. Tjiptarjo, SE2. Drh. Agus Heriyanto, MPhil3. Drs. Soeryadi, Apt, MM4. Drh. Abadi Soetisna, MSi5. Kepala BBPMSOH (ex-officio)6. Kasubdit POH (ex-officio)7. Ketua Umum ASOHI (ex-officio)
Ketua umum : Dr. Drh. Mochamad Lazuardi, M SiKetua I : Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.DKetua II : Dr. Hj. Ietje Wientarsih, Apt, MScKetua III : Drh. Ketut Budiarsa, MPBendahara I : Yuni Priyandani, Apt, Sp.FRSBendahara I : Rini Madiastuti, Ssi, AptSekretaris I : Drh. Lilik Maslachah, M.KesSekretaris II : Drh. Ni Made Ria Isriyanthi, Ph.DKomisariat I dengan wilayah kerja Seluruh Suma tera : Frangki, SSi, AptKomisariat II dengan wilayah kerja JABODETABEK - JABAR: Drh. Andriyanto dan Bayu Febram, SSi,Apt, MSiKomisariat III dengan wilayah kerja JATENG dan DIY : Drh. R. Gagak. D. Satria, MP dan Dr. Drh.Agustina Dwi Wijayanti, MPKomisariat IV dengan Wilayah Kerja JATIM -Kalimantan : Drh. Moh. Sukmanadi, M.KesKomisariat V dengan wilayah kerja Bali -Sulawesi-Papua, kep NTT-NTB : Drh. Made Merdana
6
xii
Gambar 2.Tim Kepengurusan sementara ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASIVETERINER INDONESIA tanggal 6-8-2009, di Balai Besar Pengujian MutuDan Sertifikasi Obat Hewan , Gunung Sindur -BOGOR
7
xiii
II. KEPENGURUSAN TETAP
II.1. Persiapan kepengurusan tetap
Menjelang persiapan penetapan kepengurusan tetap, dilakukan
langkah-langkah yaitu memberikan tenggang waktu 1 bulan pasca 6
Agustus untuk menerima masukan keberadaan organisasi AFFAVETI.
Tepat tanggal 7 September 2007, telah terkumpul masukan konkrit
mengenai persetujuan mendirikan organisasi AFFAVETI (Lampiran 1).
Dengan demikian di susun langkah -langkah lanjutan yaitu :
1. Menyusun sementara aturan etik profesi (Lampiran 2)
2. Munyusun sementara anggaran rumah tangga (Lampiran 3)
3. Menyusunan pedoman surat menyurat dinas (Lampiran 4)
4. Menetapkan logo organisasi (Lampiran 5)
5. Mengeluarkan Surat Keputusan Ketua umum tentang kepengurusan
tetap sebagai berikut :
Penasehat :1. Drh. Tjiptarjo, SE2. Drh. Agus Heriyanto, M.Phil3. Drs. Soeryadi, Apt, MM4. Drh. Abadi Soetisna, MSi5. Kepala BBPMSOH (ex-officio)6. Kepala Pusat Veterinaria Farma (ex -officio)7. Kasubdit POH (ex-officio)8. Ketua Umum ASOHI (ex-officio)
Ketua umum : Dr. Drh. Mochamad Lazuardi, M SiKetua I : Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.DKetua II : Dr. Hj. Ietje Wientarsih, Apt, MScKetua III : Drh. Ketut Budiarsa, MPBendahara I : Drh. Lilik Maslachah, M.KesBendahara II : Rini Madiastuti, SSi, AptSekretaris I : Yuni Priyandani, Apt, Sp.FRSSekretaris II : Drh. Ni Made Ria Isriyanthi, Ph.D
8
xiv
Pimpinan Komisariat Wilayah, sebagai berikut :
Pimpinankomisariat wilayah
Wilayah Kerja Alamatsekretariat
Komisariat IKetua : Bayu Febram, SSi,. Apt MSiWk. Ketua : Drh. AndriyantoSekretaris : Drh. Huda DarusmanBendahara : Lina Noviyanti, SSi., Apt
JABODETABEKJAWA BARAT, Seluruh
Sumatera
Bag FarmasiFKH IPB
Komisariat IIKetua : Drh. R. Gagak D. Satria, MPWk. Ketua : Dr. Drh. Agustina Dwi Wijayanti, MPSekretaris : Drh. Antasiswa Wendraningtyas, MScBendahara : Drh. Puspa Wikan Sari, SU
JATENG danDaerah Istimewa
Yogyakarta
Bag FarmakologiFKH UGM
Komisariat IIIKetua : Drh. Moh. Sukmanadi, M.KesWk. Ketua : Drh. SupriyantoSekretaris : Drh. Rahmi Sugihartuti, M.Kes .Bendahara : Drh. Rochmah Kurnijasanti M.Si
JATIM danKALIMANTAN
Ex. Lab Farmasi danFarmakologi,DepartemenKedokteran DasarVeterinerFKH UNAIR
Komisariat IVKetua : Drh. Wayan Sudira, M SiWk. Ketua : Drh. A.A. Arjana, M.KesSekretaris : Drh. Samsuri, M.KesBendahara : Drh. Made Merdane
Bali-Sulawesi-Papua,kep NTT-NTB
Bag. Farmakologi FKHUNUD
9
xv
III. VISI DAN MISI ORGANISASI
III. 1. Visi organisasi
a. Menjadikan jatidiri sebagai organisasi kepro fesian bidang Farmakologi
dan Farmasi Veteriner yang mandiri, kreatif, inovatif, terkemuka,
mutakhir serta berorientasi Internasional
b. Menjadikan jati diri sebagai organisasi ilmiah bidang Farmakologi dan
Farmasi Veteriner Indonesia yang kelak dijadikan pusat rujukan dunia
tentang pengelolaan obat hewan dan alat-alat kesehatan hewan
keperluan pencegahan dan pengobatan penyakit hewan
c. Menjadikan jatidiri sebagai organisasi profesi ilmiah bidang
Farmakologi dan Farmasi Veteriner di tingkat nasional yang kelak
digunakan sebagai pusat rujukan oleh berbagai kalangan.
d. Menjadikan jati diri sebagai organisasi profesi ilmiah bidang
Farmakologi dan Farmasi Veteriner yang melindungi sekaligus
mengeksplorasi secara bertanggung jawab plasma nuftah alam
Indonesia keperluan penemuan obat hewan baru dan alat-alat
kesehatan hewan
III. 2. Misi organisasi
a. Menyelenggarakan aktivitas organisasi keprofesian bidang
Farmakologi dan Farmasi Veteriner tingkat dunia yang kelak mampu
10
xvi
bermitra dengan organisasi profesi sejenis dari l uar negeri dalam
mengkaji masalah obat hewan dan alat -alat kesehatan hewan
b. Menyelenggarakan aktivitas organisasi keprofesian nasional yang
bertanggungjawab memutakhirkan ilmu pegetahuan bidang
Farmakologi dan Farmasi Veteriner bagi anggota organisasi serta
masyarakat Indonesia pemerhati persoalan obat hewan dan alat -alat
kesehatan hewan
c. Menyelenggarakan aktivitas organisasi keprofesian nasional yang
mampu bermitra dengan berbagai kalangan di Indonesia dalam
mengkaji masalah obat hewan dan alat -alat kesehatan hewan
kepentingan nasional
III. 3. Tujuan organisasi
1. Mewujudkan penguasaan mutakhir Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan
Farmasi Veteriner bagi anggota organisasi sehingga mampu
berinteraksi secara linier dengan organisasi sejenis di berbagai negara
2. Mewujudkan peran serta nyata dalam aplikasi pengetahuan bidang
Farmakologi dan Farmasi Veteriner kepada seluruh bangsa Indonesia
agar berfungsi sebagai organisasi pelindung terhadap semua hal terkait
dengan bidang ilmu profesi
3. Menghasilkan temuan-temuan inovatif, kreatif dan bermutu berupa
produk-produk obat dan alat-alat kesehatan serta hal -hal terkait dengan
bidang Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia
11
xvii
III.4. Kebijakan organisasi
Kebijakan organisasi AFFAVETI adalah suatu keputusan -keputusan
mengikat yang umumnya diambil oleh suatu organisasi untuk mengatur
pelaksanaan dan proses aktivitas organisasi. Keputusan tersebut akan
dilaksanakan terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi.
Kebijakan organisasi secara melembaga akan disusun ol eh Badan
Pengurus Pusat berupa STATUTA AFFAVETI dengan muatan ketentuan
ketentuan umum AFFAVETI terkait dengan dasar, kelembagaan, pedoman
serta pelaksanaan aktivitas organisasi. Disebutkan STATUTA AFFAVETI
adalah ketentuan atau aturan dasar penyelenggaraan k egiatan untuk (1)
merencanakan, (2) mengembangkan program dan (3) penyelenggaraan
kegiatan fungsional sesuai tujuan organisasi dan dipergunakan sebagai
rujukan pengembangan aturan umum dan prosedur operasional yang
berlaku pada organisasi AFFAVETI.
PRINSIP DASAR STATUTA AFFAVETI :
DALAM UPAYA PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER HARUS BERPOLA
RELEVAN, DENGAN PENUH KETERPADUAN DAN KESEIMBANGAN
PERKEMBANGAN PENGETAHUAN SERTA TERIKAT ETIKA DAN
MORAL UMUM SERTA AGAMA, DIMANA SEMUA ITU DIMAKSUDKAN
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA.
12
xviii
IV. KEANGGOTAAN
IV. 1. Keanggotaan dengan latarbelakang pendidikan dokter hewan
Sesuai dengan anggaran dasar PB PDHI maka keanggotaan
organisasi bersifat aktif yaitu harus melalui pendaftaran resmi oleh yang
berkeinginan dan dilakukan klarifikasi dokumen -dokumen oleh panitia
penerimaan. Panitia penerimaan dimaksudkan oleh Badan pengurus Pusat
tingkat Komisariat Wilayah setelah mendapat mandat dari pimpinan
organisasi.
Keanggotaan dengan latar belaka ng dokter hewan secara otomatis
masuk sebagai anggota biasa dengan segala hak -hak melekat seperti
aturan anggaran rumah tangga organisasi.
Peserta anggota dengan latar dokter hewan, dapat berasal dari warga
asing setelah mendapatkan persetujuan dari Pengu rus Pusat Organisasi
dengan hak-hak dan kewajibannya yang diatur tersendiri oleh Pengurus
Pusat Organisasi
IV. 2. Keanggotaan dengan latarbelakang non -dokter hewan
Keanggotaan dengan latarbelakang non -dokter hewan sesuai
anggaran dasar PB PDHI, akan d iusulkan oleh Ketua Umum organisasi
profesi untuk dimintakan persetujuan menjadi anggota kepada PB PDHI.
Dengan demikian keanggotaan non dokter hewan akan bersifat sebagai
13
xix
anggota luar biasa dengan hak -haknya yang melekat seperti diatur pada
anggaran rumah tangga.
Keanggotaan non-dokter hewan dapat berasal dari warga asing
setelah mendapatkan persetujuan dari Pengurus Pusat Organisasi, dengan
hak-hak dan kewajibannya yang diatur tersendiri oleh Pengurus Pusat
Organisasi
14
xx
V. PROGRAM KERJA
V. 1. Tiap tahun
Program kerja organisasi AFFAVETI periode kepengurusan 2009 -2013
diorientasikan ke arah penguatan terbentuknya organisasi profesi baru,
seperti :
1. Melakukan pemantapan kelengkapan administrasi organisasi termasuk
lambang organisasi serta organ kepengurusan baik ditingkat pusat
maupun tingkat komisariat wilayah
2. Mensosialisasikan keberadaan organisasi disetiap wilayah pro pinsi di
Indonesia.
3. Melakukan penambahan keanggotaan organisasi yang dilakukan secara
aktif serta memperbaiki aturan-aturan dasar organisasi profesi
AFFAVETI
4. Melakukan kegiatan anual scientific meeting
5. Merencanakan berdirinya program studi pascasarjana tingkat
spesialisasi
V. 2. Akhir tahun
Program kerja organisasi di akhir masa bakti, memiliki program kerja
yaitu :
15
xxi
1. Mengembangkan tiap komisariat wilayah dengan perangkat
administrasi yang dibutuhkan untuk dapat mendukung kinerja
wilayah komisariat
2. Mempersiapkan Musyawarah Nasional I untuk membentuk
kepengurusan baru masa bakti 2013 – 2017.
3. Mempersiapkan pusat pengelola an Jurnal Ilmiah tingkat
Internasional bidang Farmakologi dan Farmasi Veteriner
16
xxii
VI. PENUTUP
Pengembangan organisasi AFFAVETI lebih lanjut dapat berkolaborasi
dengan organisasi profesi selinier di dalam negeri seperti IKATAN AHLI
FARMAKOLOGI INDONESIA (IKAFI), PERHIMPUNAN FARMASI -
KEDOKTERAN INDONESIA (PEFARDI), PERHIMPUNAN KIMIA BAHAN ALAM
(PERHIBA) dsb,. Sedangkan orientasi pegembangan di luar negeri dapat dirintis
dengan organisasi seperti Europa Association Pharmacology and Toxicology
(EAVPT), Veterinary Hospital Pharmacy Association , atau Britsh Veterinary
Pharmacy Association , dsb. Perkembangan ke depan amat dirasakan akan
terdiri dari berbagai latar belakang pendidikan seperti biologi, medical
enthomology dsb., oleh karena itu perlu peninjauan kembali tata aturan
anggaran dasar anggota AFFAVETI non-dokter hewan agar tidak termasuk
dalam kelompok anggota luar biasa. Dengan demikian tidak akan menjadi
persoalan hubungan interpersonal antara dokter hewan dengan non -dokter
hewan dalam satu wadah organisasi AFFAVETI. Beberapa kemungkinan yang
dapat dilakukan terkait dengan pemecahan perbedaan keanggotaan AFFAVETI
antara dokter hewan dan non -dokter hewan, diantaranya adalah:
1. Melakukan perubahan aturan te ntang keanggotaan organisasi sepert i yang di
atur dalam anggaran dasar organisasi
2. Membuat sendiri anggaran dasar bagi organisasi secara independent dimana
mampu mengakomodasi persoalan keanggotaan
17
xxiii
Dengan melakukan re-arrangement ulang tentang keanggotaan
maka kemungkinan ke depan hubungan interpersonal dala satu wadah
AFFAVETI tidak akan memiliki ganjalan yang cukup berarti.
.
18
24
Lampiran 1 PERRSETUJUAN PEMBENTUKAN
19
2520
2621
2722
2823
Lampiran 2KODE ETIK PROFESI ANGGOTA
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA(AFFAVETI)
PENDAHULUAN
Profesi dokter hewan dan profesi lain yang menekuni bidang Ilmu Farmakolgi
dan Farmasi-Veteriner adalah insan cendekia luhur di masyarakat ilmu
pengetahuan dan menjadi bagian integral yang tak terpisahkan dari rumpun ilmu
kedokteran hewan.
Menyadari bahwa dunia Ilmu Pengetahuan sangat me mbutuhkan sumbangan
pemikiran dan karya nyata para cendekia yang menekuni cabang I lmu
Farmakologi dan Farmasi-Veteriner, maka perlu dirumuskan etik a atau
sekumpulan norma-norma dan nilai-nilai tinggi yang dapat dijadikan pedoman,
cara berfikir atau bertindak oleh perorangan atau golongan untuk mencegah hal -
hal yang oleh mayarakat Ilmu Pengetahuan dianggap tidak layak dan
mewajibkan diri menjalankan hal-hal yang dinilai patut oleh masyarakat Ilmu
pengetahuan.
Sekumpulan norma-norma dan nilai-nilai tinggi itu disebut KODE ETIK
PROFESI ANGGOTA ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER
INDONESIA berbunyi :
Pasal 1.
Setiap anggota AFFAVETI dengan segala potensi yang dimilikinya wajibmenjunjung tinggi kehormatan dan kemuliaan profesi cabang Ilmu Farmakologidan Farmasi-Veteriner. Dalam menunaikan profesi, setiap anggota AFFAVETIharus menjadi warga Negara yang baik dengan menampilkan diri, menunjukkansikap budi pekerti luhur guna memperluas ruang lingkup manfaat, menghargaidan menghormati kedudukan dan mengembangkan ilmu sebagai seorang yangberkecimpung dalam bidang Farmakologi dan Farmasi Veteriner.
Pasal 2
Tidak seorang anggotapun dapat melepas h ak dan tanggungjawabnyasebagai seorang yang berkecimpung dalam bidang Farmakologi dan Farmasi-Veteriner selama menjadi anggota AFFAVETI
24
2
Pasal 3
Setiap anggota AFFAVETI diwajibkan saling menghormati dan menghargaisatu sama lain dan tidak diperkenankan m encemarkan nama baik sesamaanggota.
Pasal 4
Dalam hal berkonsultasi maka anggota AFFAVETI dapat berhubungansesama anggota yang dianggap memiliki kompetensi yang dibutuhkan ataudengan profesi lain yang dianggap menguasai hal yang dibutuhkan.
SIKAP UMUMayat 1.
Setiap anggota AFFAVETI harus bersikap sopan dan santun.
ayat 2.
Setiap anggota AFFAVETI dalam berinteraksi secara sosial, wajibmenjunjung tinggi makna kode etik.
ayat 3.
Kode etik ini tidak dimaksudkan meliputi seluruh etika bidang IlmuPengetahuan, sebab kehidupan sebagai seorang Ilmuwan sangat komplek untukdapat dimasukkan ke dalam suatu aturan tertentu yang mencakup segalakewajiban dan tanggung jawab terhadap teman sejawat dan masyarakat ilmupengetahuan.
ayat 4.
Setiap anggota AFFAVETI tidak dibenarkan mencantumkan gelar keahlianIlmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner tanpa melalui suatu proses legal dansah sesuai aturan pemerintah Republik Indonesia dan telah disepakati bersamadengan Pengurus AFFAVETI.
ayat 5.
Setiap anggota AFFAVETI tidak dibenarkan merugikan profesi sesam aanggota dan atau profesi nya sendiri maupun profesi orang lain.
25
3
ayat 6.
Setiap anggota AFFAVETI diwajibkan mematuhi peraturan perundang -undangan yang berlaku di suatu Negara
KONSULTASIayat 7.
a. Semua anggota AFFAVETI diwajibkan memberikan spirit dan semangatberkarya yang bermoral bagi fihak masyarakat lain yang memintapendapat/saran.
b. Setiap anggota AFFAVETI wajib mengadakan kerjasama untuk dapatmemberikan pelayanan konsultasi yang lebih bermut u
c. Anggota AFFAVETI dilarang melakukan tindakan saling membuka aibsejawat didepan fihak-fihak yang ingin menapatkan sumber informasiberkaitan dengan cabang ilmu Farmakologi maupun cabang Ilmu Farmasi -Veteriner
d. Anggota AFFAVETI diizinkan memberikan mate ri informasi diluar cabangIlmu Farmakologi dan Ilmu Farmasi Veteriner bila dirasakan mampu dan tidakmenyesatkan.
PERIKLANANayat 8
Periklanan yang berlebihan sebagai suatu cara untuk mendapatkan simpatimasyarakat industri obat -obatan dan alat-alat kesehatan hewan dan atau badanasosiasi lain yang membutuhkan tanpa disertai bukti nyata, pada umumnyaadalah cara-cara yang kurang disetujui oleh Pengurus AFFAVETI
ayat 9
Periklanan yang kurang disetuju i adalah:a. Periklanan pribadi yang menonjolkan kelebihan diri dan memojokkan profesi
orang lainb. Periklanan yang menyesatkan dan semata -mata hanya bertujuan menarik
masac. Periklanan yang menonjolkan golongan dari suatu Institusi tertentu dan atau
etnik tertentu
26
4
PERIKLANAN DALAM DUNIA MAYA, SURAT KABAR, KARTU NAMA DANKOP SURAT
ayat 10
Periklanan dalam dunia maya, diizinkan sebatas tidak melang gar norma-norma hukum Internasional dan tatanan Ilmu Pengetahuan berdimensiInternational.
ayat 11
Setiap anggota AFFAVETI dianjurkan untuk menulis artikel di media (suratkabar, majalah, dsb) nasional maupun Internasional tentang segala hal cabangIlmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner yang bertujuan untuk memberikaninformasi temuan dan perkembangan mutakhir cabang Ilmu Farmakologi danFarmasi-Veteriner.
ayat 12
Kartu nama dan kop surat yang diedarkan diizinkan mencantumlkan profesicabang ilmu dan bila dalam perjalanan waktu seseorang, telah mencapai tingkatkeahlian tertentu secara sah dalam cabang Ilmu Farmakologi dan FarmasiVeteriner maka diizinkan untuk ditambahkan dalam kartu nama dan kop surat.
PERNYATAAN –PERNYATAANayat 13
Anggota AFFAVETI tidak diperkenankan menulis pernyataan tentangkebaikan suatu produk Farmasetik, Premik dan Biologi maupun A lat-alatKesehatan hewan tanpa terlebih dahulu dilakukan serangkaian uji yang sah dandiakui validitasnya
ayat 14
Setiap anggota AFFAVETI tak boleh memberikan jaminan bahwa hasil sarandan pemikirannya akan dapat berhasil secara nyata
ayat 15
Setiap anggota AFFAVETI harus menghindarkan cara-cara yang tidak patutuntuk menarik perhatian pengguna jasa atau membanggakan diri memiliki
27
5
pengetahuan atau keahlian yang lebih dari pada teman sejawat mengenaicabang Ilmu Farmakologi dan Ilmu Farmasi-Veteriner.
PRAKTEK ILEGALayat 16
Setiap anggota AFFAVETI tidak diperkenankan membantu praktek illegaldibidang Farmakologi dan kefarmasiaan bidang kesehatan dan kesehatanhewan seperti membantu pembuatan obat tak berizin dan atau alat-alatkesehatan ilegal untuk kesehatan manusia maupun hewan
ayat 17
Setiap anggota AFFAVETI wajib melaporkan adanya praktek illegalpembuatan obat palsu dan alat-alat kesehatan baik untuk keselamatan manusiamaupun hewan kepada pihak yang berwenang dan melaporkan hal demikiankepada Pengurus AFFAVETI .
PENGGUNAAN NAMA ASOSIASIFARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
ayat 18
Setiap anggota AfFAVETI tidak diperkenankan menggunakan namaAfFAVETI untuk keperluan promosi suatu produk komersial baik obat maupunalat kesehatan untuk pelayanan keseahatan maupun kesehatan hewan,sedemikian rupa sehingga timbul kesan seolah -olah profesi AfFAVETI telahmemberikan persetujuan
28
6
Lampiran 3ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA(AFFAVETI)
BAB ITERBENTUKNYA ORGANISASI PROFESI AFFAVETI
Pasal I
Asosiasi Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia , adalah sebagaibentuk Organisasi Non Teritorial di bawah Perhimpunan Dokter HewanIndonesia yang terdiri dari para peneliti dan pengguna obat hewan serta alat-alat kesehatan hewan, pemerhati dan pengajar Ilmu Farmakologi danFarmasi Veteriner di FKH seluruh Indonesia , dokter hewan dan atau apotekerataupu sarjana lain yang bukan pengajar Ilmu Farmakologi dan FarmasiVeeriner di Fakultas Kedokteran Hewan namun bekerja di bidang obat hewandan alat-alat kesehatan hewan.
BAB IIAZAZ DAN TUJUAN
Pasal 2
AFFAVETI bertujuan membina kepentingan para anggota dalam bentuk :
a. Meningkatkan karya professionalb. Membina pengetahuan cabang Ilmu Farmakologi d an Farmasi Veterinerc. Meningkatkan martabat dan kepentingan para anggotad. Membangun kerjasama yang saling menguntungkan dengan fihak swasta
dan lembaga di lingkungan ke pemerintahan baik dalam maupun luarnegeri yang sesuai dengan tujuan kerja AFFAVETI.
BAB IIIKEGIATAN
AFFAVETI melakukan kegiatan sebagai berikut :
A. Ke dalam :1. Pembinaan profesi serta peningkatan kemampuan anggota2. Intensifikasi Pembentukan Pendidikan Pascasarjana3. Intensifikasi pendidikan, penelitian dan pengembangan cabang Ilmu
Farmakologi dan Farmasi Veteriner (termasuk penerbitan buku ilmiah)4. Mengusahakan terciptanya kesempatan yang dapat membantu baik
secara langsung maupun tak langsung kesejahteraan para anggota
29
7
5. Menerbitkan majalah bersifat ilmiah sebagai media pembinaan ilmudan media komunikasi antar anggota, yang pelaksanaanya akan diaturdalam program kerja AFFAVETI
B. Ke luar :
1. Membantu sektor Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan, dengansumbangan-sumbangan pemikiran untuk peningkatan mutu IlmuPengetahuan dan Pendidikan
2. Merangsang kegiatan rumpun ilmu lain untuk melakukan kolaborasi3. Menjalin kerjasama dengan Organisasi dan Lembaga/badan yang
berkaitan dengan profesi AFFAVETI
BAB IV.KEANGGOTAAN
Pasal 4ayat 1
Anggota biasa adalah :
Seseorang yang dianggap lolos seleksi hasil pemeri ksaan dokumenpendaftaran dan pengujian dengan cara lain dari salahsatu atau ketentuankeseluruhan di bawah :1. Pemeriksaan Ijazah dokter hewan yang diakui Pemerintah Republik
Indonesia2. Pengalaman kerja dibidang obat -obatan atau obat hewan yang
direkomendasikan oleh ahli dibidang obat -obatan atau obat hewan ataualat-alat kesehatan hewan
3. Pemeriksaan dokumen jenis -jenis penataran yang telah dikuti namunterkait erat dengan masalah penggunaan obat hewan dan atau alat -alatkesehatan seperti ketentuan pemeriksa (termasuk publikasi ilmiah 3 tahunterakhir)
4. Ijazah atau dokumen lain yang menyatakan individu tersebut, akan atautelah banyak menekuni bidang kerja Farmakologi dan Farmasi -Veteriner
Pasal 4ayat 2
Anggota luar biasa adalah
Seseorang yang dianggap l olos seleksi hasil pemeriksaan dokumenpendaftaran dan pengujian dengan cara lain dari ketentuan keseluruhan dibawah :
30
8
1. Pemeriksaan Ijazah asli dokter hewan dan atau apoteker, atau sarjanalain
2. Pengalaman kerja dibidang obat -obatan atau obat hewan yangdirekomendasikan oleh ahli dibidang obat -obatan atau obat hewan(termasuk pengalaman sebagai konsultan obat -obatan atau obat hewan)
3. Pemeriksaan dokumen jenis -jenis penataran yang telah dikuti namunterkait erat dengan masalah penggunaan obat hewan dan atau alat-alatkesehatan seperti ketentuan pemeriksa
4. Ijazah atau dokumen lain yang menyatakan individu tersebut, ahli dibidang Farmakologi dan Farmasi Veteriner atau dokumen lain yangmenyatakan individu tersebut dianggap telah banyak menekuni bidangIlmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner
5. Berkeinginan untuk memajukan Ilmu Pengetahuan Farmakologi danFarmasi Veteriner yang ditunjukkan melalui bukti rekomendasi ahli
Pasal 4ayat 3
Anggota kehormatan adalah:
Seseorang ditunjuk oleh pimpinan Pengurus Besar AF FAVETI dari dalam danluar negeri dan atau anggota AFFAVETI yang dianggap mempunyai reputasiluar biasa untuk memberikan sumbangan pengembangan ilmu Farmakologidan Farmasi Veteriner
Pasal 5
Meskipun keanggotaan biasa bersifat automatis, namun untuk menj adianggota AFFAVETI dilakukan dengan cara:a. Mengisi Formulir keanggotaanb. Menerima pengesahan sebagai anggota dari pimpinan AFFAVETI
Pasal 6
Dokter hewan dan Apoteker warga Negara asing dan atau sarjana lain yangberminat, dapat menjadi angota Luar Biasa AFFAVETI dengan cara :a. Mengisi formulir permohonan menjadi anggotab. Yang bersangkutan disponsori sekurang -kurangnya 2 (dua) anggota biasac. Setelah melalui prosedur a. dan atau b., Pengurus komisariat dan atau
Pengurus Besar AFFAVETI memberikan pengesahannya .
31
9
Pasal 7
Anggota kehormatan pada pasal 4, diangkat oleh Pimpinan AFFAVETIsetelah mendengar saran dari kelengkapan organisasi yaitu Komite IlmuPengetahuan Ilmu Farmakologi dan Farmasi Veteriner dan Dewan PelindungKode Etik dan Pertimbangan AFFAVE TI
Pasal 8
Dalam Pengurus Besar AFFAVETI terdapat unit kecil yang terdiri dari paraahli disebut Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi -Veterinerdan Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI
Pasal 9ayat 1
Keanggotaan Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi -Veterineratau Dewan Pakar Ilmu Farmakologi dan Farmasi -Veteriner dapat dirangkapoleh Pimpinan AFFAVETI atau terpisah dari ketua AFFAVETI dan dipilih dariperwakilan di tiap-tiap wilayah dengan memenuhi kriteria salah satu di bawahini :
1. Memiliki kepangkatan yang dapat digunakan secara sah untukmembimbing calon mahasiswa strata 3 di bidang obat -obatan atau obathewan dan alat-alat kesehatan hewan
2. Memiliki tingkat kompetensi (pendidikan akdemik) yang dapat digunakansecara sah untuk membimbing calon mahasiswa strata 3 di bidang obat-obatan atau obat hewan dan alat -alat kesehatan hewan
3. Individu yang dianggap paling senior dalam masa kerja atau yangdianggap telah mumpuni dalam persoalan Ilmu Farmakologi dan Farmasi-veteriner dimasing-masing wilayah. Adapun kriteria rinci mengenai butir 3pada pasal ini setidaknya setingkat Asosiate Guru Besar atau Ahli PenelitiUtama (APU) atau sederajat
ayat 2
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi danFarmasi Veteriner :
Tugas:1. Memberikan pertimbangan ilmiah kepada Pengurus Besar A FFAVETI
32
10
2. Merintis berdirinya pendidikan pascasarjana bidang Farmakologi danFarmasi Veteriner dalam rumpun ilmu kedokteran hewan
3. Membangun jejaring kerja dengan asosiasi sejenis dalam Pendidikan danpelatihan, pelayanan jasa, penelitian, pengabdian kepada masyarakatdengan fihak-fihak di dalam negeri dan di luar negeri
4. Memberikan sumbangan nyata untuk peningkatan keprofesionalananggota AFFAVETI
5. Membantu kesulitan-kesulitan untuk memecahkan persoalan -persoalanterkait dengan bidang Farmakologi dan Farmasi-Veteriner disetiap wilayah
6. Memberikan sumbangan langsung maupun tak langsung untukmembangun tingkat keprofesionalan di tiap -tiap wilayah baik perangkatlunak maupun perangkat keras.
7. Memberikan pengarahan peningkatan mutu sumber daya manusia di tiap -tiap wilayah.
Tanggung jawab :Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veterinerbertanggungjawab langsung kepada Pengurus Besar AFFAVETI
ayat 3
Keanggotaan Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETIdapat dirangkap oleh Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan FarmasiVeteriner atau Pimpinan A FFAVETI atau terpisah dari Komite IlmuPengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner atau Pimpinan AFFAVETI,dan dipilih dari perwakilan di tiap -tiap wilayah dengan memenuhi kriteriasalah satu di bawah ini :
1. Berpikir bijak dan berwawasan luas2. Termasuk salah individu yang memiliki kiprah terlama dalam bidang Ilmu
Farmakologi dan Farmasi-Veteriner3. Individu yang dianggap paling senior dalam masa kerja atau yang
dianggap telah mumpuni dalam persoalan Ilmu Farmakologi dan FarmasiVeteriner dimasing-masing wilayah. Adapun kriteria rinci mengenai butir 3pada pasal ini setidaknya setingkat Asosiat Guru Besar atau Ahli Pe nelitiUtama (APU) atau sederajat
ayat 4
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Dewan Pelindung Kode Etik danPertimbangan AFFAVETI :
Tugas :1. Memberikan pembinaan tentang pertimbangan etik dan moral kepada
anggota AFFAVETI melalui Pengurus Besar AFFAVETI
33
11
2. Memberikan pertimbangan mengenai persoalan hukum yang menimpaanggota AFFAVETI melalui Pengurus Besar AFFAVETI
Tanggung jawab :Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI bertanggungjawabmeningkatkan moral dan etika anggota AFFAVETI agar tetap menjagaketentuan etik profesi melalui Pengurus Besar AFFAVETI
Pasal 10
1. Hak anggota biasa adalah :a. Hak bicara dan hak suarab. Hak memilih dan dipilihc. Hak membela diri dan dibela
2. Hak anggota Luar Biasa adalah :a. Hak bicarab. Hak membela diri dan dibela
3. Hak anggota kehormatan adalah :a. Hak bicara dan memberi saranb. Hak memberi nasehatc. Hak membela diri dan dibela
Pasal 11
1. Anggota biasa, anggota Luar Biasa dan anggota Kehormatan berhentikarena:
a. Atas permintaan sendirib. Meninggal duniac. Diberhentikan karena melanggar ketentuan organisasi AFFAVETI
2. Anggota yang diberhentikan dapat naik banding kepada rapat -rapat yangakan menentukan keputusan terakhir
34
12
BAB V.KEPENGURUSAN
Pasal 12
1. Pengurus Besar AFFAVETI sekurang-kurangnya terdiri dari :a. 1 (satu) orang ketua umumb. 3 (tiga) orang ketua, yaitu :
Ketua I : Membawahi bidang kompetensi Ilmu Farmakologi dan Farmasi -
VeterinerKetua II : Membawahi bidang sumber daya manusia
Ketua III Membawahi bidang kerjasama
c. 2 (dua) orang Sekretarisd. 2 (orang) Bendaharae. Koordinator wilayah sebanyak 5 (lima) orang
2. Pengurus Besar dipilih oleh Kongres dan berkedudukan di tempatPengurus Harian dari Pengurus Besar AFFAVETI
3. Untuk kelancaran tugas sehari -hari Pengurus Besar menunjuk Pengur usHarian
4. Pengurus Harian sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua, Sekretaris danBendahara
5. Masa kerja Pengurus Besar adalah selama 4 (empat) tahun, dan dapatdipilih kembali bila masih memungkinkan selama 2 (dua) kali masaJabatan
6. Pengurus Besar bertanggungjawab kepada kongres .
Pasal 13Komisariat Wilayah
1. Apabila ada 10 (sepuluh) orang berkumpul di suatu wilayah Propinsi makadapat mendirikan sebuah cabang komisariat
2. Apabila di suatu wilayah Propinsi anggotanya kurang dari sepuluh orangmaka sebagai perkecualian dapat dibentuk sebuah komisariat denganpersetujuan Pengurus Besar
35
13
3. Pengurus Besar mengatur lebih lanjut wilayah keanggotaan cabang -cabang AFFAVETI yang berada dalam suatu wilayah propinsi
Pasal 14
1. Pengurus komisariat dipilih dan dit etapkan oleh rapat anggota wilayahmasing-masing dan disahkan oleh Pengurus besar, sedang komposisidan jumlahnya disesuaikan dengan wilayah -wilayah bersangkutan
2. Masa Jabatan pengurus komisariat wilayah disesuaikan dengan masajabatan Pengurus Besar
BAB VI.KELENGKAPAN ORGANISASI AFFAVETI
Pasal 15ayat 1
Kongres adalah kelengkapan organisasi yang memegang kekuasaan tertinggidari AFFAVETI
ayat 2
Kongres dihadiri oleh:a. Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi -Veterinerb. Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbanan AFFAVETIc. Pengurus Besard. Anggota
ayat 3
Kongres diadakan 4 tahun sekali, dengan tugas :
1 Menerima dan mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus B esar2 Merumuskan Program Kerja AFFAVETI untuk masa jabatan berikutnya3 Memilih Pengurus Besar dan Komite Ilmu Pengetahuan Cabang Ilmu
farmakologi dan Farmasi-Veteriner4 Memberikan mandat kepada Pengurus Besar untuk mengan gkat
anggota-angghota Dewan Pelindung Kode Etik dan pertimbanganAFFAVETI yang memenuhi syarat lebih lanjut
5 Membuat keputusan untuk pertimbangan dan kemajuan AFFAVETI6 Mengangkat anggota-anggotapada Komite Ilmu Pengetahuan
Farmakologi dan Farmasi -Veteriner yang terdiri dari sedikitnya 5 orang
36
14
pakar atau sebanyaknya 11 orang pakar (dengan catatan harusberjumlah ganjil)
Pasal 15ayat 1
Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Farmasi Veteriner menjabatselama masa kepengurusan Pengurus Besar AFFAVETI dan dapat dipilihkembali maksimum dua kali masa jabatan
ayat 2
Bentuk organisasi Komite Ilmu Pengetahuan Farmakologi dan Fa rmasiVeteriner ditentukan oleh antar anggota terdiri dari :1. Ketua2. Wk. Ketua3. Sekretaris4. Anggota
Pasal 16ayat 1
Dewan Pelindung Kode Etik dan pertimbangan AFFAVETI menjabat selamamasa kepengurusan Pengurus Besar AFFAVETI dan dapat dipilih kembalimaksimum dua kali masa jabatan
ayat 2
Bentuk organisasi Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan ditetapkansesuai musyafarah dan mufakat antar anggota yang terdiri dari 5 hingga 11orang (dengan catatan harus berjumlah ganjil)
BAB VII.JENIS-JENIS RAPAT
Pasal 17ayat 1
Kongres dianggap sah apabila yang hadir lebih dari 2/3 dari suara anggota
ayat 2
Jumlah suara anggota yang dimaksud ayat (1) Pasal 17 adalah jumlah suaraanggota yang termasuk dalam keanggotaan AFFAVETI
37
15
Ayat 3
Pengambilan keputusan-keputusan di dalam kongres pada dasarnyadilaksanakan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabilahal ini tidak mungkin, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyakyang diatur lebih lanjut dalam peraturan AFFAVETI
Ayat 4
Apabila kongres tidak mencapai quorum seperti ayat (1) Pasal 17 maka tidakdiambil keputusan-keputusan penting dan strategis. Kongres hanya dapatmengambil kesimpulan-kesimpulan yang harus diusahakan keputusannyasecara referendum.
Pasal 18
Rapat Dewa Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI dengan PimpinanAFFAVETI diadakaan sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun
Pasal 19Ayat 1
Rapat Pengurus Harian dari Pengurus Besar dilakukan sekurang-kurangnyadilakukan sekali dalam dua bulan
Ayat 2
Rapat Pengurus Besar lengkap dilakukan sekurang-kurangya sekali dalamsetahun, sekurang-kuranya dihadiri 2/3 jumlah pengurus
Ayat 3
Rapat pengurus wilayah dilakukan sekurang -kurangnya sekali dalam 2 bulan,sekurang-kurangnya dihadiri 2/3 jumlah pengurus
38
16
Ayat 4
Rapat pleno anggota wilayah diadakan sedikitnya 1 tahun sekali yang dihadirisekurang-kurangnya 2/3 jumlah anggota
ayat 5
Apabila rapat-rapat ayat (1) dan (2) pada Pasal 19 tak mencapai quorumsesudah tenggang waktu 14 hari, maka diadakan rapat ulangan ma sih,apabila masih juga belum tercapai quorum, maka rapat dianggap sah.
ayat 6
Hasil-hasil rapat pengurus komisariat akan dipertanggungjawabkan kepadakomisariat wilayah lain dan Pengurus Besar
Pasal 20ayat 1
Kongres luar biasa dapat diadakan untuk m embahas hal-hal khusus dengansyarat di usulkan sekurang-kurangnya 3 wilayah komisariat yang mewakilipaling sedikit 50% dari seluruh jumlah suara
ayat 2
Kongres mengenai pembahasan perubahan anggaran dasar danpembubaran AFFAVETI dapat dilakukan dengan syarat sekurang-kurangnyadiusulkan oleh wilayah-wilayah yang mewakili sejumlah 2/3 seluruh anggota
BAB. VIII.KEUANGAN
Pasal 21ayat 1
Setiap anggota wajib membayar uang iuran AFFAVETI yang besarnyaditentukan oleh Pengurus Besar atau rekomendasi k ongres
ayat 2
Anggota kehormatan dibebaskan dari uang iuran
ayat 3
39
17
Wilayah-wilayah komisariat wajib mengirimkan 50% dari uang iuran anggotakepada Pengurus Besar
BAB. IX.KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah ta ngga ini akan ditentukanlebih lanjut dalam Peraturan AFFAVETI yang dibuat bersama-sama PengurusBesar
Di tetapkan di Jakarta, September 2009Ketua Umum
Dr. Moch. Lazuardi, Drh., MSi
40
18
Lampiran 4BADAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIA (AFFAFETI)
PERATURAN
KETUA UMUM (AFFAFETI)
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN AFFAVETI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA UMUM AFFAVETI
Menimbang : a. bahwa dengan penetapan AFFAVETI sebagai organisasi
non-teritorial di bawah Perhimpunan Dokter Hewan
Indonesia (PDHI), maka diperlukan penataan tertib
administrasi persuratan;
b. bahwa dengan terbentuknya struktur organisasi pada
AFFAVETI, perlu dilakukan pengaturan kembali tata
persuratan menuju tertib administrasi di lingkungan
AFFAVETI
c. bahwa untuk melaksanakan tertib administrasi sebagai -
mana dimaksud pada huruf a dan b, perlu diterbitkan
Peraturan Ketua Umum tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Di lingkungan AFFAVETI.
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 18 Tahun 2009 Tentang Peternakan
dan Kesehatan Hewan.
2. Undang-Undang No. 8 tahun 1985 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan
41
19
3. Keputusan PB PDHI No.03/PP/PB PDHI/2009 Tentang
Tata Cara Pendirian Organisasi Non Teritorial di bawah PB
PDHI
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN KETUA UMUM TENTANG PEDOMAN TATA
NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN ASOSIASI
FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksudkan dengan:
1. Organisasi Profesi Non Teritorial AFFAVETI adalah organisasi seminat yang
beranggotakan dokter hewan serta non -dokter hewan pemerhati hal -hal yang
terkait dengan obat hewan dengan segala dampakn ya dan alat-alat
kesehatan serta hal-hal lain terkait dengan aplikasi klinik menggunakan obat
hewan dan alat-alat kesehatan hewan
2. Pengurus Besar AFFAVETI adalah Organ tertinggi di lingkungan AFFAVETI
yang berfungsi mewakili organisasi berhubungan dengan P emerintah
Republik Indonsia dan Pemerintah Asing, Masyarakat di Dalam Negeri dan
warga asing, Organisasi resmi di Dalam Negeri maupun dari luar negeri.
3. Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertmbangan AFFAVETI adalah badan
normatif AFFAVETI di bidang pengawasan d an pembinaan di bidang Etik dan
Moral anggota AFFAVETI
4. Komite Ilmu Pengetahuan AFFAVETI adalah badan normative AFFAVETI di
bidang kompetensi
5. Pimpinan AFFAVETI adalah Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum AFFAVETI
6. Pimpinan komisariat AFFAVETI adalah ketua komis ariat dan wakil ketua
komisariat wilayah yang telah di sahkan oleh Pimpinan AFFAVETI.
42
20
BAB II
SISTEM PENOMORAN SURAT DINAS RESMI
Pasal 2
(1) Sebutan nomor surat, tidak boleh disingkat serta di letakkan pada bawah
nama Organisasi AFFAVETI dengan posisi di teng ah, menggunakan huruf
kapital berukuran font 12 jenis huruf Ariel. Adapun surat -surat dinas yang
dimaksud adalah seperti pada Lampiran peraturan ini, yaitu ;
1. Surat Keputusan,
2. Surat Peraturan,
3. Nota Dinas
4. Surat Pengantar
5. Surat Edaran
6. Surat Tugas/ Surat Rekomendasi
7. Surat Kuasa
8. Surat Pengumuman atau Surat Dinas lain sejenis
9. Surat Keterangan
10.Berita Acara
(2) Diluar jenis-jenis surat yang tercantum pada Pasal 1 ayat 1 seperti pada
lampiran peraturan ini, maka sebutan nomor surat, tidak boleh disingkat
serta diletakkan pada kiri atas di bawah nama Organisasi AFFAVETI diawali
huruf besar, disusul huruf kecil, dengan ukuran font 12, jenis huruf Ariel.
(3) Pemberian kode surat dinas diatur seperti pada lampiran peraturan ini
BENTUK DAN FORMAT TATA NASKAH DINAS
Pasal 3
(1) Naskah dinas di lingkungan AFFAVETI dirumuskan dalam bentuk produk
hukum dan surat
(2) Naskah dinas dalam bentuk produk hukum sebagaimana dimaksudkan pada
ayat (1) terdiri atas peraturan dan keputusan
(3) Naskah dinas dalam bentuk surat terdiri atas :
43
21
a. surat dinas;
b. nota dinas;
c. memo;
d. surat pengantar;
e. surat edaran;
f. undangan;
g. surat tugas;
h. surat kuasa;
i. pengumuman;
j. surat pernyataan;
k. surat keterangan dan;
l. berita acara.
Pasal 4
Peraturan:
(1) Peraturan adalah dokumen hukum yang dibentuk oleh pejabat yang
berwenang bersifat mengatur secara umum/menata/mengendalikan tugas
pokok dan fungsi kelembagaan, berdasarkan uraian tugasnya.
(2) Bentuk dan format Peraturan dibuat menggunakan contoh sebagaimana
tercantum pada lampiran nomor 1.
Pasal 5
Keputusan:
(1) Keputusan adalah dokumen hu kum yang bersifat menetapkan seseorang
atau sekelompok orang tertentu atau badan organisasi tertentu untuk
melaksanakan tugas dan kewenangan tertentu, atas perintah pimpinan
lembaga yang berwenang mengeluarkan keputusan.
(2) Bentuk dan format keputusan dibuat menggunakan contoh sebagaimana
tercantum pada lampiran nomor 2
44
22
Pasal 6
Surat dinas;
1. Surat dinas adalah surat yang berisi hal penting kelembagaan berkenaan
dengan administrasi persuratan di lingkungan AFFAVETI / instansi terkait
lainnya.
2. Pada kepala surat dinas AFFAVETI dicantumkan logo AFFAVETI dengan
ukuran diameter 2 cm diletakkan di tepi kiri atas, nama unit kerja sesuai
dengan struktur organisasi, alamat lengkap unit kerja yang besangkutan,
serta garis penutup.
3. Kop surat dinas mencantumkan pada baris pertama nama unit kerja
AFFAVETI ukuran font 18 huruf Ariel, baris ke dua nama unit kerja yang
lebih rendah atau unit kerja bersangkutan.
4. Nama unit kerja di lingkungan AFFAVETI, antara lain nama Badan
Pertimbangan dan Kode etik AFFAVETI, nama Komite Ilmu Pengetahuan
AFFAVETI, nama komisarat wilayah, satuan unitkerja yang bersangkutan
yang dicetak tebal dengan ukuran 1 6 huruf Ariel, dengan wilayah kerja
ukuran 12 huruf Ariel dicetak tebal
5. Alamat lengkap unit kerja ditulis lengkap tanpa singkatan, nomor tele fon,
nama fax, kode pos, nomor e -mail dan web site AFFAVETI / unit kerja yang
berangkutan dengan ukuran font 10 huruf Ariel
6. warna logo AFFAVETI maupun tulisan pada kepala surat dinas berwarna
hitam
7. Bentuk dan format surat dinas dibuat menggunakan contoh se bagaimana
tercantum dalam lampiran No. 3
Pasal 7
Nota Dinas:
(1) Nota dinas adalah sarana komunikasi tertulis internal organisasi yang dibuat
oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya atau yang jabatan setara
/setingkat, berisakan catatan/pesan singkat tent ang pokok persoalan
kedinasan yang segera untuk diketahui dan mendapat tanggapan;
45
23
(2) Bentuk Nota Dinas dibuat menggunakan contoh sebagaimana tercantum
pada lampiran nomor 4
Pasal 8
Memo:
(1) Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan oleh atasan
kepada bawahan atau sebaliknya atau yang jabatan setara/setingkat
tentang pokok persoalan teknis kedinasan untuk kelancaran administrasi ;
(2) Bentukmemo dibuat denganmenggunakan contoh pada lampiran no. 5
Pasal 9
Surat pengantar;
(1) Surat pengantar adalah sura t yang ditujukan kepada seseorang atau pejabat
yang berfungsi untuk mengantarkan surat/dokumen/barang, dan / atau
bahan lain yang dikirim kepada yang bersangkutan ;
(2) Surat pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk surat
biasa atau surat berbentuk kolom ;
(3) Bentuk surat pengantar dibuat dengan menggunakan contoh pada lampiran
6 atau nomor 7.
Pasal 10
Surat edaran:
(1) Surat edaran adalah surat yang berisi penjelasan atau petunjuk teknis
tentangcara pelaksanaan suatu peraturan perundang -undangan dan / atau
perintah dan instruksi kelembagaan ;
(2) Bentuk dan format surat edaran menggunakan contoh pada lampiran nomor
8.
Pasal 11
Undangan:
(1) Undangan adalah pemberitahuan kepadaseseorang untuk menghadiri suatu
acara pada waktu, jenis acara dan tempat yang te lah ditentukan dan
tercantum jelas dalam lembar tersebut;
(2) Undangan dapat berbentuk lembaran surat atau kartu cetak atau e -mail;
46
24
(3) Bentuk undangan menggunakan contoh pada lampiran nonor 9 sampai
dengan nomor 11
Pasal 12
Surat Tugas:
(1) Surat Tugas adalah surat yang berisikan penugasan dari pejabat yang
berwenang kepada seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan yang
tercantum dalam surat tersebut dan bersifat spesifik untuk suatu hal tertentu ;
(2) Bentuk surat tugas menggunakan contoh pada lampiran nomor 12
Pasal 13
Surat Kuasa:
(1) Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan kewenangan kepada
penerima kuasa untuk bertindak atau melakukan suatu kegiatan untuk dan
atas nama pemberi kuasa ;
(2) Bentuk surat kuasa menggunakan contoh pada lampiran nomor 13.
Pasal 14
Pengumuman:
(1) Pengumuman adalah pemberitahuan dari pejabat yang berwenang mengenai
suatu hal yang ditujukan kepada para pegawai atau masyarakat umum;
(2) Bentuk pengumuman menggunakan contoh pada lampiran nomor 14
Pasal 15
Surat pernyataan:
(1) Surat pernyataan adalah surat yang menyatakan atas kebenaran suatu hal
disertai pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut ;
(2) Surat pernyataan harus ditanmdatangani yang bersangkutan dengan nama /
identitas diri yang jelas ;
(3) Bentuk surat pernyataan menggunakan contoh pada lampi ran 16
47
25
Pasal 16
Surat keterangan:
(1) Surat keterangan adalah keterangan bersifat teknis yang menjelaskan status
kedinasan/kelembagaan dari nama yang bersangkutan, serta tujuan dan
maksud dikeluarkan surat ini ;
(2) Bentuk surat keterangan menggunakan contoh pa da lampiran nomor 16
Pasal 17
Berita acara:
(1) Berita acara adalah dokumen yang berisi laporan tentang suatu kejadian atau
peristiwa yang berisi waktu kejadian, tempat kejadian, keterangan, dan
petunjuk lain sehubungan dengan kejadian atau peristiwa tertentu , dan
ditandatangani oleh yang menyusun dan saksinya ;
(2) Bentuk Berita Acara menggunakan contoh pada lampiran nonor 17.
BAB III
SIFAT DAN DERAJAT SURAT
Pasal 18
(1) Sifat surat terdiri atas :
a. surat sangat rahasia
b. surat rahasia
c. surat terbatas
d. surat biasa
(2) Surat sangat rahasia adalah surat yang informasinya membutuhkan tingkat
pengamanan tertinggi dan mempunyai hubungan erat dengan keamanan dan
keselamatan Negara serta hanya diketahui oleh pejabat yang berhak
menerimanya
(3) Surat rahasia adalah surat yang informasiny a membutuhkan pengamanan
khusus dan mempunyai hubungan erat dengan keamanan serta hanya
diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk
48
26
(4) Surat terbatas adalah surat yang informasinya membutuhkan pengamanan
dan mempunyai hubungan erat dengan tugas k husus kedinasan serta hanya
diketahui oleh pejabat yang berwenang atau yang ditunjuk
(5) Surat biasa merupakan surat yang tidak memerlukan pengamanan khusus
Pasal 19
(1) Derajat surat terdiri atas :
a. kilat atau sangat segera
b. segera
c. biasa
(2) Kilat atau sangat segera adalah derajat surat yang isinya harus segera
diketahui penerima surat dan penyelesaiannya harus dilakukan pada
kesempatan pertama (dengan batas waktu penyampaian 1 x 24 jam )
(3) Segera adalah derajat surat yang isinya harus segera diketahui ditanggapi
oleh penerima surat (dengan batas waktu penyampaian 2 x 24 jam )
(4) Biasa adalah derajat surat yang penyampaiannya tidak seperti kilat dan
segera (dengan batas waktu penyampaian 5 hari )
BAB IV
PENGGUNAAN KERTAS SURAT
Pasal 20
(1) Surat dinas atau surat menyurat lainnya menggunakan kertas berukuran A4
yang berukuran 297 x 210 mm.
(2) Makalah/paper/pidato/laporan dan lain -lain dapat menggunakan kertas folio
berukuran 210 x 330 mm
49
27
BAB V
PENCANTUMAN ALAMAT SURAT
Pasal 21
(1) Alamat surat dicantumkan pada :
a. sampul surat; dan
b. surat
(2) Alamat pada sampul surat terdiri atas :
a. singkatan Yth.
b. nama jabatan
c. unit kerja
d. alamat lengkap
(3) Alamat pada surat terdiri atas :
a. singkatan Yth
b. nama jabatan
c. unit kerja
(4) Didepan nama jabatan atau gelar pada sampul surat dan / atau surat tidak
dicantumkan kata penyapa seperti Bapak, Ibu atau Saudara
BAB VI
KODE SURAT
Pasal 22
Kode surat dinas terdiri atas:
(1) Kode jabatan, kode unit, kode hal.
(2) Surat dinas yang bersifat rahasia diberi kode RHS.
(3) Kode nomor urut surat dimulai dari nomor 1 setiap awal tahun untu k setiap
jenis surat resmi.
(4) Kode jabatan merupakan tanda jabatan dari pejabat yang menandatangani
surat
(5) Kode unit merupakan tanda dari unit organisasi / unit kerja yang membuat /
mengeluarkan surat
(6) Kode hal merupakan tanda dari hal atau subyek surat
50
28
Pasal 23
Kode unit kerja di lingkungan AFFAVETI, adalah:
(1) Pimpinan AFFAVETI (Ketua Umum dan wakil Ketua Umum), sekretaris
AFFAVETI,
(2) Pimpinan Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVET,
(3) Pimpinan Komite Ilmu Pengetahuan AFFAVETI,
(4) Pimpinan komisariat wilayah,
(5) Pimpinan unit kerja lain yang ditetapkan oleh Ketua Umum AFFAVETI
BAB VII
PENANDATANGANAN SURAT
Pasal 24
(1) Surat pimpinan unit kerja utama dalam struktur organisasi AFFAVETI yang
ditujukan kepada pimpinan instansi di luar lingkungan AFFAVETI dapat
ditandatangani oleh unit kerja yang bersangkutan, dengan tembusan kepada
Ketua Umum AFFAVETI sebagai laporan
(2) Apabila pejabat yang diberi wewenang menandatangani surat tersebut
berhalangan, penandatanganan dapat didelegasikan kepada pejabat yang
setingkat di bawahnya dengan penyebutan u.b setelah pencantuman a.n.
(3) Pejabat yang berwenang menandatangai surat resmi / dinas secara
kelembagaan adalah :
a. Ketua umum dan Wakil ketua serta Sekretaris AFFAVETI
b. Ketua dan wakil ketua serta sekretaris Dewan Pelindung Kode etik dan
Pertimbangan AFFAVETI
c. Ketua dan wakil ketua serta sekretaris Komite Ilmu Pengetahuan
AFFAVETI
d. Ketua dan wakil ketua serta sekretaris komisariat wilayah AFFAVETI
e. Unsur pelaksana lain yang ditunjuk oleh BP AFFAVETI atau Pimpinan
di tingkat komisariat wi layah
f. Unsur penunjang kegiatan AFFAVETI, terdiridari :
51
29
1. Ketua kelompok kerja dan sejenisnya
2. Ketua panitia konferensi ilmiah tahunan atau sejenisnya
3. Pimpinan redaksi Majalah ilmiah
4. Penanggungjawab kegiatan tak terjadwal maupun terjadwal
5. Hal-hal lain yang belum disebutkan di atas namun termasuk dalam
katagori penanggungjawab.
Pasal 25
Penulisan dan pencantuman a.n (atas nama beliau), u.b (untuk beliau), a.p (atas
perintah), apb (atas perintah beliau), plh (pelaksana harian), wks (wakil
sementara), dan u.p (untuk perhatian beliau) ditentukan sebagai berikut :
a. a.n. ditulis dengan huruf kecil masing -masing diakhiri titik, dipergunakan
hanya jika yang berwenang menandatangani surat mendelegasikan
penandatanganan surat kepada pejabat setingkat di bawahnya.
b. anb. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, dan dipergunakan jika pimpinan
menguasakan penandatanganan surat kepada pejabat setingkat dibawahnya
atau pejabat unit utama.
c. u.b. ditulis dengan huruf kecil, masing -masing diakhiri titik, dipergunakan jika
pejabat yang diberi kuasa menandatangani surat memberikan kuasa lagi
kepada pejabat setingkat dibawahnya.
d. a.p. ditulis dengan huruf kecil, masing -masing diakhiri titik, dipergunakan jika
pejbat yang berwenang menandatangi surat memberikan kuasa kepada
bawahannya
e. apb. ditulis dengan huruf kecil, masing -masing diakhiri titik, dipergunakan jika
pimpinan menguasakan penandatanganan surat kepada bawahannya
f. plh. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, dipergunakan jika pejabat yang
berwenang menandatangani surat berhalangan untuk waktu tertentu karena
tugas dinas, menguasakan penandatanganan surat kepada pejabat setingkat
dibawahnya selama pejabat tersebut tidak berada ditempat
g. wks. ditulis dengan huruf kecil, diakhiri titik, dipergunakan jika seseorang
pejabat yang belum ditunjuk penggantinya atau berhalangan karena tugas,
52
30
untuk sementara penandatanganan surat dilakukan oleh pejabat yang
setingkat dengan uraian tugas kerjanya.
h. u.p. ditulis dengan huruf kecil, masing -masing diakhiri titik, dipergunakan atau
ditujukan kepada seseorang atau pejabat teknis yang menandatangani suatu
kegiatan atau suatu pekerjaan tanpa memerlukan kebijakan langsung dari
pimpinan yang bersangkutan
BAB VIII
CAP JABATAN DAN CAP DINAS
Pasal 26
(1) Cap jabatan adalah cap/stempel yang dipergunak an oleh pejabat ataiu
seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas dan
jabatannya
(2) Cap dinas adalah cap / stempel yang dipergunakan oleh setiap pejabat atau
seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugasnya
untuk memenuhi keabsahan suatu surat pada unit organisasi dan unit kerja
pada tingkat yang lebih bawah sesuai wewenangnya.
Pasal 27
(1) Cap jabatan pimpinan, cap dinas unit organisasi, dan cap dinas unit
pelaksana lainnya, dibuat dengan bentuk segi lima sama sisi dan ukuran
yang sama, sebagaimana contoh terlampir.
(2) Kerangka cap jabatan dan cap dinas yang berbentuk segi lima sama sisi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai garis lingkar atas nama
unit kerja utama AFFAVETI, serta dilingkaran dalam berisi logo / lambing
AFFAVETI
(3) Kerangka cap jabatan dan cap dinas yang berbentuk segi lima sama sisi
sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) mempunyai garis lingkar atas
nama unit kerja utama AFFAVETI, serta dilingkaran dalam berisi logo /
lambang AFFAVETI.
53
31
Sedangkan garis lingkar bawah bertuliskan nama organ AFFAVETI atau
komisariat atau unit pelaksana lainya.
(4) Warna cap jabatan/cap dinas berwarna biru
(5) Bentuk kerangka cap dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran.
Pasal 28
Surat resmi organ AFFAVETI maupun unit perlaksana lainnya, menggunakan
kop surat nama organisasi dengan nomor surat, cap/stempel serta
ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang
bersangkutan, yaitu :
a. Surat resmi Badan Pengurus Pusat menggunakan kop surat dengan nama
organisasi AFFAVETI pada baris pertama dan pada baris ke dua nama
Badan Pengurus Pusat disertai dengan nama jabatan yang bersangkutan.
b. Surat resmi Dewan Pelindung Kode Etik dan Pertimbangan AFFAVETI
menggunakan kop surat dengan nama organisasi AFFAVETI pada baris
pertama dan pada baris ke dua nama Dewan Pelindung Kode Etik dan
Pertimbangan AFFAVETI dengan pencantuman nomor surat, cap/stempel
serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang
bersangkutan
c. Surat resmi Komite Ilmu Pengetahuan AFFAVETI menggunakan k op surat
dengan nama organisasi AFFAVETI pada baris pertama dan pada baris ke
dua nama Komite Ilmu Pengetahuan AFFAVETI disertai dengan
pencantuman nomor surat, cap/stempel serta ditandatangani oleh pejabat
yang sesuai dengan nama jabatan yang bersangkutan
d. Surat resmi Pimpinan Organisasi Tingkat Pusat menggunakan kop surat
dengan nama organisasi AFFAVETI dengan pencantuman nomor surat,
cap/stempel serta ditandatangani oleh pimpinan sesuai dengan nama
pimpinan yang bersangkutan
54
32
e. Surat resmi Pimpinan Organ isasi Tingkat Komisariat Wilayah menggunakan
kop surat dengan nama organisasi AFFAVETI pada baris pertama dan pada
baris ke dua nama Komisariat Wilayah disertai dengan pencantuman nomor
surat, cap/stempel serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai deng an
nama jabatan yang bersangkutan
f. Surat resmi Unsur Pelaksana lain menggunakan kop surat dengan nama
organisasi AFFAVETI pada baris pertama dan pada baris ke dua nama
Unsur Pelaksana disertai dengan pencantuman nomor surat, cap/stempel
serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatanyang
bersangkutan
g. Surat resmi Unsur Penunjang menggunakan kop surat dengan nama
organisasi AFFAVETI pada baris pertama dan pada baris ke dua nama
unsure Penunjang disertai dengan pencantuman nomor surat, cap/ste mpel
serta ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan nama jabatan yang
bersangkutran
Pasal 29
(1) Surat resmi kelembagaan yang dikeluarkan oleh unit kerja utama, menjadi
tangung jawab pejabat yang menandatangani surat tersebut, sesuai
prosedur persuratan dinas
(2) Surat resmi kelembagaan diberi tanggal surat yang lengkap, sesuai dengan
saat pejabat yang bersangkutan menandatangani surat tersebut
(3) Pengiriman surat resmi harus dilakukan sesegera mungkin, dan
pemberitahuan atas terkirimnya syrat tersebut dapat di kirim melalui faksimil
dan/atau e-mail
55
33
BAB IX
PEMBUBUHAN PARAF
Pasal 30
Pembubuhan paraf secara hirarkhis:
(1) Naskah dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang harus
diparaf terlebih dahulu oleh yang memproses sampai pada pejabat structu ral
yang paling tinggi.
(2) Pembubuhan paraf tersebut terletak pada sebelah kanan pemroses atau
pejabat structural yang sudah ada dalam stempel paraf
(3) Pembubuhan stempel paraf secara hirarkhis tersebut diletakkan pada
lembar terakhir atau lembar yang ada tanda tangan pejabat yang berwenang
BAB X
KEARSIPAN
Pasal 31
(1) Arsip surat disusun dan didokumentasikan berdasarkan atas waktu (tanggal,
bulan, tahun, surat diterbitkan) dan pokok perihal atas substansi surat
tersebut
(2) Surat asli tentang peraturan dan / atau Kepu tusan Pimpinan Organisasi
AFFAVETI maupun Organ Kelembagaan lain di bawah Organisasi
AFFAVETI, disimpan atau didokumentasikan oleh Sekretaris, dan salinan
surat tersebut di edarkan kepada pihak yang terkait
(3) Surat asli dibuat rangkap 2 (dua), surat asli p ertama yang disampaikan
kepada pihak lain / lembaga yang membutuhkan, dan surat asli ke dua
disimpan oleh Sekretaris
(4) Salinan peraturan dan / atau keputusan, dapat diedarkan oleh Sekretaris
Organisasi AFFAVETI, maupun Sekretaris Organ Kelembagaan lain di
bawah AFFAVETI atau pejabat lain yang ditunjuk oleh pimpinan pelaksana
(5) Penyimpanan arsip surat resmi ke lembaga dilakukan secara tersentralisasi
di bidang administrasi dan atau dibidang hukum, sesuai dengan substansi
56
34
surat. Unit kerja yang berkepeningan dap at menyimpan salinan atau fotokopi
surat dimaksudkan
(6) Dokumen cetak / kumpulan arsip dapat disimpan pada lembaga lain untuk
keamanan dan penyimpanan file dilokasi lain.
BAB XI
TINDASAN
Pasal 32
(1) Setiap unit kerja harus memberikan tindasan surat resmi kepada pimpinan di
atasnya, dan / atau kepada Ketua Umum sebagai laporan untuk
pengendalian terpusat atas terbitnya surat resmi atas nama kelembagaan
(2) Surat tindasan disampaikan pada nama lembaga dan / atau nama
perorangan yang dituju, dalam bentuk fotokopi denga n dilengkapi stempel
/cap resmi asli
(3) Surat tindasan disusun sesuai hirarkhi tingkat jabatan dan sifat kepentingan
surat tersebut, sedangkan nama perorangan ditulis pada urutan paling
bawah
(4) Surat tindasan harus disampaikan kepada nama lembaga / perorangan a tau
yang bersangkutan, bersamaan waktunya dengan surat asli tersebut
disampaikan kepada yang bersangkutan.
BAB XII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 33
(1) Hal-hal teknis persuratan dan kearsipan di kantor administrasi dan Badan
Pengurus Pusat AFFAVETI, di atur lebih lanjut dengan pedoman prosedur
yang dikendalikan oleh Sekretaris BPP AFFAVETI
(2) Hal-hal teknis persuratan dan kearsipan organ kelembagaan AFFAVETI
lain, dikendalikan oleh Pimpinan atau penanggungjawab unit pelaksana
57
35
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 34
Dengan berlakunya Peraturan Ketua Umum ini, maka ketentuan yang mengatur
Tata Persuratan dan Kearsipan dilingkungan AFFAVETI sebagaimana
ditetapkan dalam keputusan Ketua Umum AFFAVETI, dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 35
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 9 Se ptember 2009
Ditetapkan di Surabaya
Pada tanggal 9 September 2009
Ketua Umum,
Dr. Mochamad Lazuardi, Drh., MSi
58
36
Lampiran 1. Peraturan
PERATURAN(PEJABAT PEMBUAT PERATURAN)
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
NOMOR……………
TENTANG……………………………….
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA(PEJABAT PEMBUAT PERATURAN)
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
Menimbang : a. bahwa……………………….b. bahwa……………………….c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Mengingat : 1……………….2………………3……………….dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN (PEJABAT PEMBUAT PERATURAN) ASOSIASIFARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIATENTANG
Pasal 1…………………………………………………………………………
dst
Ditetapkan di…………pada tanggal…………
(PEJABAT PEMBUAT)NAMA (huruf kapital tanpa gelar)
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
59
37
Lampiran 2. Salinan Peraturan
SALINANPERATURAN
(PEJABAT PEMBUAT PERATURAN)UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR ……………….
TENTANG……………………………….
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA(PEJABAT PEMBUAT PERATURAN)
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
Menimbang : a. bahwa……………………….b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Mengingat : 1……………….2………… dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN (PEJABAT PEMBUAT PERATURAN) ASOSIASIFARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER……………………..
Pasal 1……………………………………………………………dst
Ditetapkan di…………pada tanggal…………
(PEJABAT PEMBUAT)NAMA (huruf kapital dengan gelar)
SALINAN disampaikan Yth.- Sesuai dengan kebutuhan/keterkaitan Salinan sesuai dengan aslinya
Peraturan Perundang-undangan dibuat (Pejabat pembuat salinan)
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR L t 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
60
38
Lampiran 3. Salinan keputusan
SALINANPERATURAN
(PEJABAT PEMBUAT PERATURAN)UNIVERSITAS AIRLANGGA
NOMOR ……………….
TENTANG……………………………….
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA(PEJABAT PEMBUAT PERATURAN)
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
Menimbang : a. bahwa……………………….b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Mengingat : 1……………….2………… dst
MEMUTUSKAN
Menetapkan :PERTAMA :…………………………………….
K E DUA :…………………………………….dst
Ditetapkan di…………pada tanggal…………
(PEJABAT PEMBUAT)NAMA (huruf kapital dengan gelar)
SALINAN disampaikan Yth .- Sesuai dengan kebutuhan/keterkaitan Salinan sesuai dengan aslinya
Peraturan Perundang-undangan dibuat (Pejabat pembuat salinan)NAMA (huruf normal dengan gelar)
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
61
39
Lampiran 4. Nota Dinas
NOTA DINASNOMOR ……………….
Yth :…………..Dari :…………..Hal :…………..
Tanggal surat
…………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
62
40
Lampiran 5. Memo
MEMO
Yth :…………..Dari :…………..
Tanggal surat
…………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. S urabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
63
41
Lampiran 6. Surat Pengantar (berbentuk surat biasa)
Kota, tanggalNomor :Lampiran :Hal :
Yth :…………..………………….…………………
…………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
64
42
Lampiran 7. Surat Pengantar (berbentuk kolom)
SURAT PENGANTARNomor :………………
:
Tanggal surat
Yth :…………..………………….…………………
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
No Isi surat/ barang Jumlah Keterangan
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
65
43
Lampiran 8. Surat Edaran
SURAT EDARANNomor :………………
Lampiran :Hal : tanggal surat
Yth. ………………….………………………..……………………….
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
66
44
Lampiran 9. Undangan
Kota, tanggalNomor :Lampiran :Hal :
Yth. ………………….………………………..……………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Hari :Tanggal :Pukul :Tempat :Acara :
……………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
67
45
Lampiran 10. Undangan (Format resmi/kartu cetak)
KETUA UMUM ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASIVETERINERINDONESIA
Mengharapkan dengan hormat kehadiran saudara pada…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Yang akan diselenggarakan pada………………………………………………………………… ………………..
………………………………………………………………………………………
Catatan :
Bila berhalangan :Telp :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
68
46
Lampiran 11. E-mail :
To
Cc
Bcc
Subject
Priority Receipt On Read On Delivery
Signature Address Save Draft Send Compose In HTML Cheeck Spelling
KETUA UMUM ASOSIASI ………………………………………….
Mengharapkan dengan hormat kehadiran saudara pada…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Yang akan diselenggarakan pada…………………………………………………………………………………..
…………………………………………… …………………………………………
Catatan :
Bila berhalangan :Telp :
Normal
69
47
Lampiran 12 Surat Tugas
SURAT TUGASNomor :………………
Ketua Badan Pertimbangan dan Kode E tik AFFAVETI memberi tugas kepada :
Nama :Jabatan :Alamat :
Untuk………………………Tanggal…………………..Di…………………………..
Setelah melaksanakan tugas, harap saudara menyampaikan laporan secaratertulis.
Tanggal surat
Nama jabatanTanda tangan
Nama pejabat
Tembusan :
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
70
48
Lampiran 13 Surat Kuasa
SURAT KUASANomor :………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :Jabatan :Alamat :
Dengan ini memberi kuasa kepada :
Nama :Jabatan :Alamat :
Untuk ………………………
Tanggal surat
Pemberi kuasaPenerima Kuasa,
Tanda tanganTanda tangan
Nama pemberi kuasaNama Penerima Kuasa
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
71
49
Lampiran 14 Pengumuman
PENGUMUMANNOMOR:………………
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Tanggal surat
Nama Jabatan
Tanda Tangan
Nama pejabat
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
72
50
Lampiran 15 Surat Pernyataan
SURAT PERNYATAANNomor :………………
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :Jabatan :Alamat :……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Tanggal surat
Nama Jabatan
Tanda Tangan
Nama pejabat
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
73
51
Lampiran 16 Surat Keterangan
SURAT KETERANGANNomor :………………
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..
Tanggal surat
Nama Jabatan
Tanda Tangan
Nama pejabat
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
74
52
Lampiran 17 Surat Keterangan
BERITA ACARANomor :………………
Pada hari ini ….., tanggal…, bulan…., tahun…, bertempat di ………………….Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama :Jabatan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ……………………………………..Selanjutnya disebut pihak yang ……………………………………………………..
2. Nama :Jabatan :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama ……………………………………..Selanjutnya disebut pihak yang ……………………………………………………..
Menyatakan …………………………………..
Pihak yang ………………… Pihak yang……
Tanda tangandi atasmaterai
NAMA PEJABAT NAMA PEJABAT
LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN
FARMASI VETERINER INDONESIASekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
75
53
Lampiran 18
KODE AFFAVETI KEPENGURUSAN …………….……FV- Kode AFFAVETI Kepengurusan perdana ………………….FV1- Kode AFFAVETI Kepengurusan ke dua …………………..FV2- dst
AFFAVETI kepengurusan perdana …………………..….................. FV1A. Organisasi AFFAVETI
1. Ketua Umum dan Wakil……………………………………..FV12. Sekretaris Badan Pengurus Pusat……….…………………FV1.13. Ketua dan Wakil ketua Komite Wilayah….………………...FV1.KW
- Ketua dan wakil ketua komite wilayah 1………………….FV1.KW1- Ketua dan wakil ketua komite wilayah 2.…….…………..FV1.KW2- Ketua dan wakil ketua komite wilayah 3……..…………..FV1.KW3- Ketua dan wakil ketua komite wilayah 4……..…………..FV1.KW4dst…….
4. Pimpinan Dewan Pelindung Kode Etik…..…………………..FV1. BPE5. Pimpinan Komite Ilmu Pengetahuan……………….………...FV1.KI6. Ketua dan wakil ketua kegiatan BPP .…………………........FV1
- Kegiatan Bidang Kerjasama terjadwal……………………..FV1/KS1.- Kegiatan Bidang Kerjasama tak terjadwal…………………FV1/KS2.- Kegiatan Bidang Kerjasama terjadwal dalam negeri……FV1/KS1.1- Kegiatan Bidang Kerjasama tak terjadwal dalam negeri.FV1/KS2.1- Kegiatan Bidang Kerjasama terjadwal luar negeri………FV1/KS1.2- Kegiatan Bidang Kerjasama tak terjadwal luar negeri…..FV1/KS2.2- Kegiatan Bidang Humas terjadwal…………………………FV1/MS1- Kegiatan Bidang Humas tak terjadwal…………………….FV1/MS2- Kegiatan Bidang Protokoler terjadwal……………………..FV1/PR1- Kegiatan Bidang Protokoler tak terjadwal………………….FV1/PR2- Kegiatan Bidang Hukum terjadwal………………………….FV1/HK1- Kegiatan Bidang Hukum tak terjadwal………………………FV1/HK2- Kegiatan Bidang Ilmiah terjadwal…………………………… FV1/IL1- Kegiatan Bidang Ilmiah tak terjadwal……………………….FV1/IL2- Kegiatan Bidang Etika dan Moral terjadwal………………..FV1/EM1- Kegiatan Bidang Etika dan Moral tak terjadwal……………FV1/EM2- Kegiatan Bidang Jasa dan Pelayanan terjadwal…………..FV1/JP1- Kegiatan Bidang Jasa dan Pelayanan tak terjadwal……….FV1/JP2- Kegiatan Bidang Sosial terjadwal……………………………FV1/SS1- Kegiatan Bidang Sosial tak terjadwa l………………………..FV1/SS2- Kegiatan Bidang Ekonomi terjadwal………………………….FV1/EK1- Kegiatan Bidang Ekonomi tak terjadwal……………………...FV1/EK2- Kegiatan Bidang Infra struktur terjadwal………………………FV1/FR1- Kegiatan Bidang Infra struktur tak terjadwal…………………..FV1/FR2- Kegiatan Bidang Teknologi Informasi terjadwal……………….FV1/TI1- Kegiatan Bidang Teknologi Informasi tak terjadwal…………...FV1/TI2- Kegatan bidang lain-lain…………………………………………..FV1/LL
76
54
7. Sekretaris Komite Wilayah 1…………………………………..FV1.KW1.18. Sekretaris Komite Wilayah 2…………………………………..FV1.KW2.19. Sekretaris Komite Wilayah 3…………………………………...F V1.KW3.
dst10. Penanggungjawab program unsur penunjang komisariat wilayah……FV1.KW.P
Penanggungjawab program unsure penunjang komisariat wilayah 5..FV1.KW5.P- Ketua seminar ilmiah tak terjadwal di komisariat wilayah 2….. ……FV1.KW2.P/IL2
11a. Kegiatan di komisariat wilayah oleh pimpinan komisariatKomisariat wilayah 1- Kegiatan Bidang Kerjasama terjadwal……………………..FV1.KW1/KS1.- Kegiatan Bidang Kerjasama tak terjadwal…………………FV1.KW1/KS2.
Komisariat wilayah 2- Kegiatan Bidang Kerjasama terjadwal dalam negeri……..FV1.KW2/KS1.1- Kegiatan Bidang Kerjasama tak terjadwal dalam negeri… FV1.KW2/KS2.1- Kegiatan Bidang Kerjasama terjadwal luar negeri………...FV1.KW2/KS1.2- Kegiatan Bidang Kerjasama tak terjadwal luar negeri…….FV1.KW2/KS2.2- Kegiatan Bidang Humas terjadwal…………………………..FV1.KW2 /MS1- Kegiatan Bidang Humas tak terjadwal…………………….. FV1.KW2/MS2
11b. Kegiatan di komisariat wilayah yang ditandangani oleh sekretaris wilayah 2- Kegiatan Bidang Protokoler terjadwal……………………….FV1.KW2.1/PR1- Kegiatan Bidang Protokoler tak terjadwal……………………FV1.KW2.1/PR2- Kegiatan Bidang Hukum terjadwal……………………………FV1.KW2.1/HK1- Kegiatan Bidang Hukum tak terjadwal………………………..FV1.KW2.1/HK2
12. Komisariat wilayah 3- Kegiatan Bidang Ilmiah terjadwal…………………………….FV1.KW3/IL1- Kegiatan Bidang Ilmiah tak terjadwal………………………...FV1.KW3/IL2- Kegiatan Bidang Etika dan Moral terjadwal………………….FV1.KW3/EM1- Kegiatan Bidang Etika dan Moral tak terjadwal……………..FV1.KW3/EM2- Kegiatan Bidang Jasa dan Pelayanan terjadwal……………FV1.KW3/JP1- Kegiatan Bidang Jasa dan Pelayanan tak terjadwal………..FV1.KW3/JP2- Kegiatan Bidang Sosial terjadwal…………………………….FV1.KW3/SS1- Kegiatan Bidang Sosial tak terjadwal…………………………FV1.KW3/SS2- Kegiatan Bidang Ekonomi terjadwal…………………………..FV1.KW3/EK1- Kegiatan Bidang Ekonomi tak terjadwal………………………FV1.KW3/EK2- Kegiatan Bidang Infra struktur terjadwal………………………FV1.KW3/FR1- Kegiatan Bidang Infra struktur tak terjadwal………………….FV1.KW3/FR2- Kegiatan Bidang Teknologi Informasi terjadwal…… …………FV1.KW3/TI1- Kegiatan Bidang Teknologi Informasi tak terjadwal…………..FV1.KW3/TI2- Kegatan bidang lain-lain………………………………………….FV1.KW3/LL
77
55
Lampiran 19.Contoh pemberian kode surat dinas oleh Badan Pengur us Pusat (BPP)
1. Surat dinas yang ditandatangani oleh PIMPINAN BPP AFFAVETI
100/FV1/KS.1.1/2009
2. Surat Dinas yang ditandatangani oleh SEKRETARIS BPP
100/FV1.1/KS.2.1/2009
Nomor surat keluar masukPimpinan BPP
Program terjadwal Kerjasama dalam negeri
Tahun pembuatan surat
Nomor surat keluar masukSekretaris BPP
Kerjasama dalam negeri tak terjadwal
Tahun pembuatan surat
78
56
Lampiran 20. Bentuk dan ukuran logo pada kertas kop
2,5 cm2,2 cm
79
57
Lampiran 21. Bentuk Kepala Surat
Contoh 1 : Kepala Surat Unit Kerja Utama BPP
Contoh 2 : Kepala Surat di bawah organ PB PDHI seperti Komisariat Wilayah
ASOSIASI FARMAKOLOGI DANFARMASI VETERINER INDONESIA
Sekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
ASOSIASI FARMAKOLOGI DANFARMASI VETERINER INDONESIA
Sekretariat: Exlab. Farmasi-Veteriner, Departemen Kedokteran DasarVeteriner, FKH UNAIR, Jl. Mulyorejo Kampus C UNAIR Lt 3. Surabaya60115, Telp : (031) 5992785; 5993016, Fax : (031) 5993015.e-mail : [email protected], website : http://www.
KOMISARIAT WILAYAH IV(Bali-Sulawesi-Papua, kep NTT-NTB)
80
58
Lampiran 22. Cap Dinas / Jabatan :
- Segi lima dengan logo di tengah,
- Ukuran dengan diameter logo 1,8 cm
Cap derajad surat
1. Sangat segera
2. Segera
Cap sifat surat
1. Sangat rahasia
2. Rahasia
3. Terbatas
Pembubuhan paraf
Persetujuan / Koreksi
Pejabat Paraf Tgl
Ketua umum
Wakil ketua
Sekretaris
dst
Surabaya, 9 September 2009
KETUA UMUM,
Dr. Moch. Lazuardi, Drh., MSi
Sangat segera
Segera
Sangat rahasia
Rahasia
Terbatas
81
59
Lampiran 5SURAT KEPUTUSAN KETUA UMUM
ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
NOMOR: 01/FV1/HK1/2009
TENTANG LOGOASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINER INDONESIA
(AFFAVETI)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA UMUM AFFAVETI
Menimbang: a. bahwa dengan terbentuknya organisasi non teritorial di bawahPerhimpunan Dokter Hewan Indonesia pada tanggal 6 Agustus2009 di Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat HewanIndonesia.
b. bahwa sesuai dengan aturan kelengkapan organisasi nonteritorial di bawah Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia
c. bahwa sesuai dengan arahan Penasehat Asosiasi Farmakologidan Farmasi Veteriner Indonesia
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana butir a., b danc, maka perlu di tetapkan bentuk logo organisasi
Mengingat: 1. Tuntutan Undang -Undang No. 18 tahun 2009 mengenaiPeternakan dan Kesehatan Hewan yaitu perlunya bentukprofesionalitas dalam mengelola persoalan kesehatan vete rinerdi bawah ororitas veteriner.
2. Persyaratan pada Undang Undang No. 8 tahun 1985 mengenaiOrganisasi Kemasyarakatan di Indonesia terkait perlunya logoatau simbol organisasi
2. Persyaratan Anggaran Dasar Pengurus Besar PerhimpunanDokter Hewan Indonesia tentang simbol organisasi
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN KETUA UMUM AFFAVETI TENTANG
Pasal 1
82
60
Bentuk logo organisasi adalah sebagai berikut ;
Lingkar luar berupa dua cincin lingkar ganda yang terdiri dari lingkar ganda besar
dan kecil yang merupakan lingkar terdalam dan lingkar ganda kecil dan besar
yang merupakan lingkar terluar. Lingkaran tersebut berwarna hitam dengan
dasar warna putih. Didalam lingkaran terdalam terdapat satuan isi dengan latar
belakang warna putih. Adapun satuan isi lingkar terdalam adalah sebagai
berikut;
a. Huruf R di susul garis miring yang berukuran sama berw arna hitam
b. Letak garis miring menumpang di atas kaki terakhir dari huruf R namun masih
tersisa sedikit kaki terakhir huruf R
c. Kemiringan garis miring sekitar 45 0
d. Ujung kaki R terakhir yang tersisa menyentuh ujung kaki pertama huruf V
e. Huruf huruf V berukuran sama dengan huruf R namun berwarna ungu.
f. Kedudukan huruf R dan garis miring berada di atas huruf V
g. Di atas celah huruf V terdapat siring atau injektor dengan skala 6 garis.
h. Gambar siring dan skala menggunakan warna hitam
i. Dalam siring terdapat warna merah dan putih, dengan bentuk empat persegi
panjang dimana ukuran ke dua luas warna merah dan putih dibuat sama
j. Pada siring dilingkari ular berwarna coklat dengan titik mata berwarna putih
berbentuk huruf 8.
k. Tubuh ular di bagian kepala melebar dan demikian pula bagian badan,
namun makin mengarah ke ekor akan makin menyempit
l. Gerakan ular melingkar menutupi bagian badan siring, terdapat pada bagian
ujung atas dari badan siring yang berwarna merah dan melingkar ke dalam
pada bagian ujung bawah dari badan sirin g yang berwarna putih
m. Gerakan liuk ular pada badan siring atau injektor tidak menutupi skala siring
atau injektor
n. Kepala ular menghadap ke kiri dan berkedudukan di atas siring atau injektor
o. Tinggi kepala ular sama dengan tinggi huruf R
83
61
p. Ujung jarum siring atau injektor tepat mengarah ke tengah belahan huruf V
dan hanya lebih kurang 0,35 mm masuk ke dalam huruf V
q. Letak kesatuan isi berupa (1) huruf R serta (2) garis miring dan (3) huruf V
serta (4) siring atau injektor dan (5) ular, berada ditengah lingkar an dalam
Pasal 2
Arti logo organisasi adalah sebagai berikut :
a. Lingkar ganda hitam pertama menggambarkan satuan organisasi seminat
Farmasi Veteriner
b. Lingkar ganda hitam ke dua menggambarkan satuan organisasi seminat
Farmakologi
c. Makna lingkar ganda baik lingkar dalam maupun lingkar luar adalah
merupakan dua organisasi saling isi dan berkaitan
84
Gambar 3. LOGO ASOSIASI FARMAKOLOGI DAN FARMASI VETERINERINDONESIA
62
d. Keterkaitan warna antara dasar warna lingkaran terdalam dan terluar
berwarna putih dengan garis lingkaran berwarna hitam adalah
menggambarkan suatu organisasi yang berkiprah sangat spesifik dengan
tidak ada keragu-raguan (pasti)
e. Arti huruf R dengan ditumpangi garis miring pada bagian kaki terakhir berasal
dari bahasa Yunani (Recipe) yang menggambarkan pekerjaan kefarmasian.
Makna lain dari huruf R dengan ditumpangi garis miring pada bagian kaki
terakhir adalah suatu pekerjaan profesi dokter, dokter gigi, dan dokter hewan
terkait dengan permintaan obat dan alat -alat kesehatan
f. Huruf V berwarna ungu merupakan simbol profesi kedokteran hewan
g. Lambang siring atau injektor merupakan gambaran salahsatu perangkat kerja
seorang dokter, dokter gigi dan dokter hewan berupa obat dan alat -alat
kesehatan yang perlu pengaturan ket at sebab mengandung bahan injeksi
berwarna merah putih. Perangkat siring atau injektor merupakan hasil karya
ahli yang membutuhkan kemampuan kompetensi baku tertentu baik di
Indonesia maupun di luar Indonesia
h. Skala pada siring atau injektor sebanyak enam g aris menunjukkan tanggal 6
dimana mulai terbentuk organisasi Asosiasi Farmakologi dan Farmasi
Veteriner Indonesia
i. Isi siring atau injektor berupa merah dan putih melambangkan suatu
organisasi yang mengembangkan dan mengamankan seluruh potensi Negara
Indonesia
j. Ular berwarna coklat melambangkan suatu bahan yang dapat digunakan
sebagai pengobatan dengan mengarah ke kiri yang melambangkan bentuk
kesopanan dan berahklak mulia serta bijak dan bertanggungjawab dalam
suatu tindakan pengobatan ataupun upaya pengemba ngan potensi obat baru
k. Lingkaran ular berbentuk delapan menggambarkan bulan ke delapan atau
bulan Agustus dimana merupakan bulan terbentuknya organisasi Asosiasi
Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia. Tahun terbentuknya
organisasi, tidak digambarkan dalam logo ini namun dalam fakta sejarah
harus tetap diingat bahwa tahun terbentuknya organisasi Asosiasi
85
63
Farmakologi dan Farmasi Veteriner Indonesia adalah tahun 2009 di saat
ulang tahun berdirinya Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat
Hewan Gn. Sindur BOGOR.
l. Keterkaitan warna dasar isi satuan lingkaran berwarna putih dengan
komponen isi satuan lingkaran yang berwarna hitam, ungu, putih dan merah,
melambangkan suatu kerja organisasi seminat yang sangat spesifik serta
tidak ragu-ragu (pasti).
Pasal 3
Penggunaan logo organisasi hanya diperbolehkan sesuai dengan aturan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi serta terikat dengan
ketentuan-ketentuan lain yang dikeluarkan oleh produk hukum organisasi
Pasal 4
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal 6 Oktober 2009, dan apabila dalam
perjalanan waktu terdapat hal -hal yang perlu diperbaiki maka akan disusulkan
peraturan perbaikan sesuai produk hukum yang telah ditetapkan oleh Ketua
Umum AFFAVETI.
Ditetapkan di SurabayaPada tanggal 6 Oktober 2009
KETUA UMUM
Dr. Mochamad Lazuardi, Drh., MSi
86
6487