laporan orientasi di rumah sakit gading pluit 2015

4
Laporan Orientasi di Rumah Sakit Gading Pluit maret – april 2015 Tanggal : 1 April 2015 Nama : Pitri Erlina Lay NIM PSPD : 406148138 RS : a!ing Pl"it Hasil observasi amar ! Ruang Operasi : #$%&r'a%i !im"lai p! p"("l 08)00) *ami ma%"( !an m&li+at r"ang #*) Sayangnya, pagi it" ti!a( a!a -a!.al /p&ra%i apap"n) Di papan -a!.al +anya t&rt"li% ma%t&(t/mi p( 18)00 !an APD tanpa -am t&tapi !i t"li% %/r&) Dan a!a &n!/%(/pi pa%i&n %&p%i% !i pagi it", %&m&ntara (ami ti!a( !ii-in(an "nt"( ma%"( (ar&na pa%i&n nya %&p%i%) a%il yang (ami amati $a+.a %&tiap r"ang /p&ra%i %"!a+ !i$"at m&ngi("ti %tan!ar $a(" r"ang %t&ril %&p&rti (ai!a+ P# ara P&m$"atan #$at ang ai( , %&p&rti !alam g&!"ng pr/!"(%i arma%i, mi%alnya : lantainya m&ngg"na(an &p/(%i, %&+ingga $&$&a% parti(&l !&$" (ar&na ti!a( a!a nat %am$"ngan (&rami( "$in, $&nt"( %"!"t pa!a lantai yang m&l&ng("ng, %tan!ar %ir("la%i r"angan (amar #* m&ngg"na(an A 7 Air an!ling 7nit , (ami -"ga ma%"( %ampai SSD &ntral St&rili ati/n S&r'i9& D&partm&nt !an m&li+at a"t/9la'& t&mpat "nt"( m&n%t&ril(an %&gala -&ni% in%tr"m&nt !an lin&n %&rta p&ralatan yang !ig"na(an !i %&l"r"+ R"ma+ Sa(it, ti!a( +anya #* %a-a) M&%i(p"n (ami ma%"( /na %t&ril t&r%&$"t !ari r"ang /p&ra%i nam"n t&rnyata SSD 9/n&99ting !&ngan ar&a n/n %t&ril "nt"( p&n&rimaan & "ipm&nt !ari %&l"r"+ r"angan !imana %&p&rti $ia%a, lantainya !i $&ri mar(ing agar -&la% mana yang $la9( ar&a !a&ra+ $"(an %t&ril !an mana yang gr&y ar&a !a&ra+ %t&ril ) P&ra.at !ir"ang #* RS a!ing Pl"it ("rang in /rmati $agi ana(; ana( magang, (ami !i$iar(an m&li+at;li+at%&n!iri tanpa p&ngara+an !an p&n-&la%an apap"n !ari m&r&(a, %+i t p&ra.at pagi pa!a +ari it" $&r-"mla+ 5;6 /rang) R"#$OLOG$ : Pa!a (&%&mpatan ini, (ami !apat m&li+at 9"("p $anya( (&giatan p&m&ri(%aan ra!i/l/gi pa!a pa%i&n !i$an!ing(an $agian yang lain) S&$&l"mnya, pa!a (ami !ip&rli+at(an $&r$agai ma9am alat yang !ig"na(an "nt"( imaging, antara lain: <;ray (/n'&n%i/nal, <;ray

Upload: cuncunalandra

Post on 03-Nov-2015

52 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

text

TRANSCRIPT

Laporan Orientasi di Rumah Sakit Gading Pluit maret april 2015

Tanggal: 1 April 2015Nama: Pitri Erlina LayNIM PSPD: 406148138RS: Gading Pluit

Hasil observasi

Kamar / Ruang Operasi:

Observasi dimulai pd pukul 08.00. Kami masuk dan melihat ruang OK. Sayangnya, pagi itu tidak ada jadwal operasi apapun. Di papan jadwal hanya tertulis mastektomi pk 18.00 dan CAPD tanpa jam tetapi di tulis sore. Dan ada endoskopi pasien sepsis di pagi itu, sementara kami tidak diijinkan untuk masuk karena pasien nya sepsis.

Hasil yang kami amati bahwa setiap ruang operasi sudah dibuat mengikuti standar baku ruang steril seperti kaidah CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik), seperti dalam gedung produksi farmasi, misalnya : lantainya menggunakan epoksi, sehingga bebeas partikel debu karena tidak ada nat sambungan keramik ubin, bentuk sudut pada lantai yang melengkung, standar sirkulasi ruangan kamar OK menggunakan AHU (Air Handling Unit), kami juga masuk sampai CSSD (Central Sterilization Service Department) dan melihat autoclave tempat untuk mensterilkan segala jenis instrument dan linen serta peralatan yang digunakan di seluruh Rumah Sakit, tidak hanya OK saja. Mesikpun kami masuk zona steril tersebut dari ruang operasi namun ternyata CSSD coneccting dengan area non steril untuk penerimaan equipment dari seluruh ruangan dimana seperti biasa, lantainya di beri marking agar jelas mana yang black area (daerah bukan steril) dan mana yang grey area (daerah steril).

Perawat diruang OK RS Gading Pluit kurang informatif bagi anak-anak magang, kami dibiarkan melihat-lihat sendiri tanpa pengarahan dan penjelasan apapun dari mereka, shift perawat pagi pada hari itu berjumlah 5-6 orang.

RADIOLOGI:

Pada kesempatan ini, kami dapat melihat cukup banyak kegiatan pemeriksaan radiologi pada pasien dibandingkan bagian yang lain.

Sebelumnya, pada kami diperlihatkan berbagai macam alat yang digunakan untuk imaging, antara lain: (x-ray konvensional, x-ray mammography, PET-CT scan(yang terletak dilantai bawahnya), MRI, CT-scan, USG (yang terletak dilantai atasnya), HSG)

Saat ini, RS Gading Pluit ini mempunyai alat hi-tech, yang salah satunya PET-CT scan yang masih jarang ada di RS di Indonesia. PET CT ini digunakan untuk kepentingan melihat mestastase kanker dimana pencitraan yang digunakan sudah berwarna. Namun karena menggunakan kontras berbahan dextrosa maka alat ini kontra inikasi bagi pasien-pasien Diabetes Melitus.

Yang lebih sering digunakan pada umumnya adalah pemeriksaan MRI ataupun CT-scan, namun semua bagian radiologi kembali lagi adalah sarana penegakan diagnosa yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing untuk apa saja yang mau dicari, dilihat, dan diobservasi oleh dokter perujuk.

Sewaktu kami ke sana, hal-hal yang dapat kami amati antara lain adalah : Untuk pemeriksaan CT-scan antara lain: Pria 51 th (Tn) dengan suspect fistel ani; Pria 63 th (Tn) dengan suspect hidronefrosis hipertensi. Pada pasien ini dilakukan urogram. Sebelumnya pasien diminta untuk menahan kencing dengan tujuan agar vesica urinarianya mengembang, dan dengan prinsip seperti USG, dimana cairan merupakan media yang baik untuk melihat kesan pembacan melalui alat ini, maka didapatkan gambaran opak di bag. kanan, kemungkinan batu di ginjal kanan. Pria 81 th (Tn) dengan riwayat Adeno CA Prostat, hasil USG 1 minggu sebelumnya ditemukan hidronefrosis bilateral. Pada pasien ini tidak diberi kontras karena kadar kreatinin nya cukup tinggi.

Untuk pemeriksaan MRI, memakan waktu sekitar 2-3jam :- Saat itu yang sedang running adalah kasus pasien yang dievaluasi seluruh vertebrae nya mulai dari cervical s/d lumbal

Untuk pemeriksaan x-ray konvensional: Wanita 64 th (Ny) dengan keluhan LBP. Dilakukan pemeriksaan x-ray lumbal spine dengan posisi LAT dan AP. Pria 49 th (Tn) dengan dyspepsia. Dilakukan foto thorax dengan posisi PA Wanita 33 th (Ny) , yang rencananya akan melakukan inseminasi bayi tabung, dilakukan HSG untuk memastikan ada / tidaknya patensi saluran tuba fallopinya. Hasil yang didapatkan, salurannya normal.

Pasien yang diperiksakan PET-CT scan Pria 57 th (Tn) tumor di leher dengan elektrolit intolerance. Dilakukan PET WB (whole body) Torso. durasi pemeriksaan ini cukup lama sekitar 2,5 jam dan sangat mahal biayanya.

Saat siang itu kebetulan tidak ada pasin yang di USG, namun kami melihat bahwa alat USG yang digunakan di RS Gading Pluit sudah menggunakan teknologi 4 dimensi.

Karyawan dibagian radiologi rata-rata justru informatif dibandingkan bagian lain sehingga kami mendapatkan masukan paling banyak di bagian radiologi ini.

IGD:

Lokasi IGD seperti standar RS lainnya terletak di depan entrance karena hampir semua pasien rawat jalan masuk melalui IGD ini, terutama unutk pasien pasien darurat.

Kami disambut baik oleh dr. Heru dan diberi sedikit penjelasan, pada pasien akan dilakukan TRIASE sebagai langkah awalnya. Lalu anamnesa, PF, dan seterusnya sampai pasien pulang atau dirawat atau dilakukan penanganan selanjutnya.

Sasaran mutu dilakukannya TRIASE = 2 menit.Sedangkan mulai dari pasien masuk s/d dirawat atau pulang atau penanganan selanjutnya = 90 menit.

Kapasitas IGD yang tersedia di RS Gading Pluit berjumlah total 11 bed, dengan pembagian sebagai berikut : warna hijau (tidak gawat dan tidak darurat) berjumlah 6, sedangkan warna kuning (gawat tetapi tidak darurat) tersedia 3 bed, dan merah yang berati gawat dan darurat hanya ada 1 bed yang dilengkapi alat resusutasi, defibrilator bifasik, tabung oksigen, dan tertempel protap pemberian adrenalin, serta rak obat-obatan emergensi semua lengkap tersedia di area merah ini, sedangkan untuk area warna hitam hanya ada 1 bed karena hanya untuk transit sementara jenazah. Satu lagi bed khusus untuk triase.

Menurut dr. Budhi, pada musim ini (februari april) kasus DBD lumayan banyak, selain itu kasus yang juga sering didapatkan: kasus bedah (hernia, apendisitis, tumor, dll), kasus onkologi, infeksi (frekuensinya cukup sering sepanjang tahun)

Saat berkunjung sore itu tidak banyak pasien emergensi, hanya ada 2 pasien disana dan 2 orang dokter umum serta beberapa perawat dengan ransel berisi emergensi kit siap bawa.

Sebelum berpindah ke laboratorium kami masuk di ruangan hemodialisa dan melihat lihat alat HD dan bertemu dengan seorang pasien GGK (Gagal Ginjal Kronik)

LABORATORIUM:

Tidak banyak yang dapat kami lakukan di ruang laboratorium. Peralatan disini cukup canggih dan lengkap, dan jumlahnya banyak sesuai denga funsinya masing masing. Dan laboratorium ini merupakan ruangan yang paling terang dari semua ruangan yang kita kunjungi karena sebagian atapnya menggunakan glass block.

Dijelaskan oleh Irene (analyser), lama nya hasil lab yang keluar bevariasi, tergantung jenis dan banyaknya pemeriksaan. Pada pemeriksaan tertentu, penggunaan mesin dijadwalkan, demi efisiensi. Sehingga bila pengambilan sampel darah dilakukan setelah itu, maka harus menunggu keesokan harinya baru diperiksa, sehingga keluarnya hasil lab menjadi lebih lama.

Dokter Sp PK nya seminggu hanya datang dua kali untuk penandatanganan hasil lab pasien sehingga ada supervisor penanggung jawab disana sebanyak 2 shift dengan beda personel. Laboratorium tidak beroperasi 24 jam full namun menggunakan jam kerja 2 shift.

Sekian acara kunjungan kami di tanggal 1 April 2015 di Gading Pluit. Semoga melalui orientasi singkat ini dapat memberikan gambaran tentang sekilas RS saat kami menjalani kepaniteraan koas nanti.

Terimakasih banyak.