putri gading cmpaka tugasss.docx

24
TUGAS 2 MENCARI TULISAN DALAM MEDIA 8 Taman Nasional Yang Terkenal di Indonesia Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi sesuai dengan pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990. Saat ini terdapat 50 Taman Nasional di Indonesia, yang pengelolaannya di bawah Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. Berikut adalah 7 Taman Nasional yang Terkenal di Indonesia karena keindahannya : 1. Taman Nasional Bunaken Taman nasional ini sangat terkenal bahkan di seluruh dunia, terutama karena keindahan terumbu karangnya dan diakui sebagai terumbu karang terlengkap. Taman nasional ini terletak di perairan laut Sulawesi, tepatnya di Manado Sulawesi Utara. Pemerintah provinsi setempat sering mengadakan even tahunan yaitu Sail Bunaken yang diikuti oleh peserta dari beberapa negara. Musim kunjungan terbaik untuk berkunjung ke Bunaken adalah bulan Mei s/d Agustus disetiap tahunnya. Maka jika anda pergi ke Manado jangan lupa untuk mampir ke Bunaken.

Upload: milma-yasmi

Post on 26-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

TUGAS 2 MENCARI TULISAN DALAM MEDIA

8 Taman Nasional Yang Terkenal di Indonesia

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi sesuai dengan pasal 1 butir 14 UU No. 5 Tahun 1990.

Saat ini terdapat 50 Taman Nasional di Indonesia, yang pengelolaannya di bawah Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. Berikut adalah 7 Taman Nasional yang Terkenal di Indonesia karena keindahannya :

1. Taman Nasional Bunaken

Taman nasional ini sangat terkenal bahkan di seluruh dunia, terutama karena keindahan terumbu karangnya dan diakui sebagai terumbu karang terlengkap. Taman nasional ini terletak di perairan laut Sulawesi, tepatnya di Manado Sulawesi Utara. Pemerintah provinsi setempat sering mengadakan even tahunan yaitu Sail Bunaken yang diikuti oleh peserta dari beberapa negara. Musim kunjungan terbaik untuk berkunjung ke Bunaken adalah bulan Mei s/d Agustus disetiap tahunnya. Maka jika anda pergi ke Manado jangan lupa untuk mampir ke Bunaken.

Page 2: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

2. Taman Nasional Ujung Kulon

Merupakan pusat konservasi dan mengkhususkan melindungi Badak Jawa. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.

3. Taman Nasional Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia. Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan. Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Satwa langka yang dilindungi di Taman Nasional ini antara lain Mawas/Orang Utan, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, Badak Sumatera, Rangkong dan Kucing Hutan.

Page 3: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

4. Taman Nasional Wakatobi

Taman Nasional ini memiliki nama yang sangat unik, uniknya karena nama Wakatobi diambil dari nama-nama 4 pulau utama di Taman Nasional ini, yaitu pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Togian dan Binongko. Taman Nasional Wakatobi memiliki potensi sumberdaya alam laut yang bernilai tinggi baik jenis dan keunikannya, dengan panorama bawah laut yang menakjubkan. Terletak di Sulawesi Tenggara, taman nasional ini memiliki musim kunjungan terbaik pada bulan April s/d Juni dan Oktober s/d Desember setiap tahunnya.

5. Pulau Komodo

Taman Nasional Pulau Komodo terdiri dari 3 pulau besar yaitu Komodo, Rinca dan Padar serta 26 pulau besar/kecil disekitarnya. Pulau Komodo resmi ditetapkan sebagai New 7 Wonders of Nature atau yang lebih dikenal dengan 7 keajaiban dunia pada 16 Mei 2013 di Zurich, Swiss. Beberapa tumbuhan yang ada di Taman Nasional Komodo antara lain rotan, bambu, asam, kepuh, bidara, dan bakau. Keadaan alam yang kering dan gersang menjadikan suatu keunikan tersendiri. Adanya padang savana yang luas, sumber air yang terbatas dan suhu yang cukup panas; ternyata merupakan habitat yang disenangi oleh sejenis binatang purba Komodo. Selain satwa khas Komodo, terdapat rusa, babi hutan, ajag, kuda liar, kerbau liar, 2 jenis penyu, 10 jenis lumba-lumba, 6 jenis paus dan duyung yang sering terlihat di perairan laut Taman Nasional Komodo.

Page 4: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

6. Taman Nasional Way Kambas

Terletak di provinsi Lampung, Taman Nasional ini merupakan pusat konservasi gajah terbesar di Indonesia. Selain Gajah Sumatera, disini juga ada tempat penangkaran Badak Sumatera, Orang Utan Sumatera, dan beberapa spesies hewan lainnya. Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya.

7. Taman Nasional Bali Barat

Terletak di ujung barat pulau Bali, Taman Nasional Bali Barat terdiri dari beberapa tipe vegetasi yaitu hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan hujan dataran rendah, savana, terumbu karang, padang lamun, pantai berpasir, dan perairan laut dangkal dan dalam. Memiliki satwa burung yang endemik dan langka yaitu burung jalak bali, selain itu terdapat beberapa spesies hewan lainnya seperti Kijang, Luwak, Trenggiling dan Kancil. Burung jalak bali merupakan satwa primadona taman nasional ini, dan termasuk burung pesolek yang senantiasa menyenangi habitat yang bersih, serta jelajah terbangnya tidak pernah jauh. Burung tersebut memerlukan perhatian dan pengawasan ekstra ketat, karena populasinya rendah dan mudah untuk ditangkap.

Page 5: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

8. Raja Ampat

8. Raja Ampat

Raja Ampat merupakan kawasan dengan sumber daya alam tropis terkaya di dunia, Raja Ampat adalah sebuah wilayah kepulauan, tercatat 610 pulau masuk dalam wilayah ini dan sekitar 35 pulau yang dihuni. Banyak Yng bilang bahwa Raja Ampat adalah tempat wisata bahari terbaik dunia. Selain menyajikan panorama alam yang luar biasa, akses menuju Raja Ampat terbilang sudah cukup mudah. Raja Ampat terkenal dengan wisata diving, pemandangan bawah laut yang memukau bisa dinikmati dengan melakukan diving. Kiat juga bisa juga menggunakan speedboat dan menikmati alam pulau-pulau di Raja Ampat, Namun sayang, tempat ini banyak dikelola oleh investor asing.

Indonesia memiliki pemandangan yang luar biasa indahnya. Saat ini terdapat 50 Taman Nasional di Indonesia, yang pengelolaannya di bawah Kementrian Kehutanan Republik Indonesia. Berikut adalah 8 Taman Nasional yang terkenal di Indonesia karena keindahannya: Taman Nasional Bunaken, Taman Nasional Ujung Kulon, Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Wakatobi, Pulau Komodo, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Bali Barat, Raja Ampat, dan masih banyak lagi yang lainnya.

TUGAS 3 MENGIDENTIFIKASI UNSUR KEBAHASAAN

KATA BAKU TIDAK BAKU

ibuadalahcontohrumahsampahsekolahbuahkarenabuku

ibukadalacontoruma'sampasekolabuakarnabukuh

Page 6: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

sebuah sebua

Proses Pembentukan Kelompok

Kata (Frasa)

Kelompok Kata (Frasa)

timbal + balik

benda + hidup

cinta + lingkungan

berkembang + biak

rasa + cinta

timbal balik

benda hidup

cinta lingkungan

berkembang biak

rasa cinta

TUGAS 4 MENCARI CERITA RAKYAT SECARA MANDIRI

PUTRI GADING CEMPAKA

Dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi yang sekarang termasuk ke dalam wilayah

Provinsi Bengkulu, pernah berdiri sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Sungai Serut.

Pendiri sekaligus raja pertama kerajaan ini bernama Ratu Agung, yaitu seorang pangeran

yang berasal dari Kerajaan Majapahit di Jawa. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa

dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi. Ratu Agung

memerintah negeri itu dengan arif dan bijaksana. Walaupun rakyat yang diperintahnya

adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi, tegap, dan besar, ia tetap

sebagai raja yang disegani oleh seluruh rakyatnya.

Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra

tersebut adalah Kelamba Api atau Raden Cili, Manuk Mincur, Lemang Batu, Tajuk

Rompong, Rindang Papan, Anak Dalam, dan yang paling bungsu adalah seorang putri

bernama Putri Gading Cempaka. Menurut cerita, kerajaan ini menjadi terkenal hingga ke

berbagai negeri bukan saja karena kepemimpinan Ratu Agung, tetapi juga oleh

kecantikan Putri Gading Cempaka. Meskipun usianya baru beranjak remaja, keelokan

paras sang Putri sudah terlihat sangat jelas, anggun dan mempesona bagai bidadari.

Sudah banyak pangeran yang datang meminangnya, namun semuanya ditolak oleh Ratu

Agung karena sang Putri masih belum cukup umur.

Page 7: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

Seiring berjalannya waktu, Putri Gading Cempaka pun tumbuh menjadi gadis

dewasa. Demikian pula Ratu Agung yang kian menua usianya. Suatu hari, penguasa

Kerajaan Sungai Serut itu sakit keras. Ia mendapat firasat bahwa ajalnya tidak lama lagi

tiba. Maka, sang Raja pun mengumpulkan ketujuh putra-putrinya untuk menyampaikan

wasiat kepada mereka.

“Wahai, anak-anakku. Ayahanda takkan lama lagi hidup di dunia ini. Maka sebelum itu,

Ayahanda akan menitipkan dua wasiat kepada kalian,” kata sang Ayah dengan suara

lirih.

Mendengar perkataan itu, wajah ketujuh anak raja itu mendadak lesu, terutama

Putri Gading Cempaka. Ia tak bisa menahan perasaan sedihnya mendengar ucapan sang

Ayah. Perlahan-lahan air matanya pun berderai membasahi pipinya yang kemerah-

merahan.

“Ayah jangan berkata begitu. Kami tidak ingin kehilangan Ayah,” isak Putri Gading

Cempaka seraya merangkul ayahandanya. 

“Sudahlah, Putriku. Semua ini sudah menjadi kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Ajal

kita semua ada di tangan-Nya. Kita tidak kuasa menahan jika ajal itu datang,” ujar Raja

Ratu Agung menengkan hati putrinya. Raja yang arif dan bijaksana itu kemudian

menyampaikan wasiatnya.

“Demi menjunjung tinggi rasa keadilan, kedamaian, dan ketenteraman di negeri ini,

Aku mewasiatkan tahta Kerajaan Sungai Serut ini kepada putraku Anak Dalam. Aku

berharap agar kalian semua tetap bersatu baik dalam suka maupun duka,“ ujar Ratu

Agung kepada putra-putrinya seraya melanjutkan wasiatnya yang kedua, “Sekiranya

negeri Sungai Serut ditimpa musibah besar dan tidak bisa lagi dipertahankan,

menyingkirlah kalian ke Gunung Bungkuk. Kelak di sana akan datang seorang raja yang

berjodoh dengan anak gadisku tercinta, Putri Gading Cempaka.”

Wasiat tentang tahta Kerajaan Sungai Serut itu pun diterima oleh Anak Dalam

tanpa ada ada rasa iri hati dari kelima saudara tuanya. Bahkan, mereka sangat

mendukung dipilihnya Anak Dalam sebagai pewaris tahta. Selang beberapa hari

kemudian, Raja Ratu Agung pun menghembuskan nafas terakhirnya. Seluruh negeri pun

berduka-cita. Putri Gading Cempaka seolah tidak rela melepas kepergian ayahanda yang

amat dicintainya itu. Namun, sang Putri pun hanya bisa pasrah dan berdoa agar

ayahandanya mendapat ketenangan di alam kubur.

Page 8: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

Anak Dalam kemudian dinobatkan menjadi raja menggantikan ayahnya. Namun,

nama kerajaan itu kini bernama Kerajaan Bangkahulu. Seperti ayahnya, Raja Anak

Dalam adalah pemimpin yang arif sehingga ia dan keenam saudaranya senantiasa hidup

rukun dan damai. Dalam waktu singkat, kemasyhurannya pun tersebar ke berbagai

negeri. Selain itu, kecantikan Putri Gading Campaka semakin membuat negeri kian

dikenal. Sudah banyak bangsawan maupun pangeran yang datang meminangnya,

namun belum satu pun pinangan yang diterima. 

Suatu hari, datanglah seorang putra mahkota dari Kerajaan Aceh bernama

Pangeran Raja Muda Aceh hendak meminang sang Putri. Pangeran itu datang bersama

segenap hulubalangnya dengan menggunakan kapal layar. Setiba di pelabuhan

Bangkahulu, sang Pangeran mengutus beberapa penasehatnya ke istana untuk

menyampaikan pinangannya kepada Raja Anak Dalam.

“Ampun, Baginda. Hamba adalah  utusan Pangeran Raja Muda Aceh dari Kerajaan Aceh.

Saat ini beliau menunggu di atas kapal yang sedang bersandar di dermaga,” kata salah

seorang utusan seraya memberi hormat.

“Apa yang bisa saya bantu untuk Pangeran kalian?” tanya Raja Anak Dalam.

“Sebenarnya kedatangan hamba ke mari untuk menyampaikan pinangan tuan kami

kepada Putri Gading Cempaka,” jawab utusan itu.

Raja Anak dalam tidak mau mengambil keputusan sendiri. Ia mengajak semua

saudaranya untuk membicarakan masalah tersebut. Sementara itu, para utusan diminta

untuk menunggu sejenak. Tak berapa lama kemudian, mereka pun kembali menemui

para utusan untuk menyampaikan hasil mufakat yang telah mereka putuskan.

“Maafkan kami, wahai utusan. Pinangan Tuan kalian belum dapat kami kabulkan,”

kata Raja Anak Dalam.

Serentak para utusan itu terkejut. Dengan perasaan kecewa, mereka segera kembali ke

dermaga untuk melapor kepada Raja Muda Aceh. Betapa murkanya Pangeran dari

Tanah Rencong itu saat mendengar laporan tersebut.

“Apa?! Mereka menolak pinanganku?!” kata Raja Muda Aceh geram.

Merasa dikecewakan, Raja Muda Aceh menjadi marah dan menantang Raja Anak Dalam

untuk berperang. Perang besar tak terhindarkan dan berlangsung hingga berhari-hari

dengan banyak korban jiwa yang berjatuhan. Perang terus berkecamuk. Mayat-mayat

yang sudah berhari-hari bergelimpangan tanpa terurus mulai membusuk. Raja Anak

Page 9: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

Dalam dan seluruh pasukannya tidak tahan lagi menahan bau busuk tersebut. Saat

itulah, sang Raja teringat pada wasiat ayahandanya.

“Wahai saudara-saudaraku! Sesuai dengan pesan ayahanda bahwa jika negeri ini sudah

tidak aman lagi, kita disarankan untuk menyingkir ke Gunung Bungkuk,” kata Raja Anak

Dalam.

Akhirnya, Raja Anak Dalam serta keenam saudaranya segera menarik diri menuju

Gunung Bungkuk. Sementara itu, Pangeran Raja Muda Aceh bersama pasukannya yang

masih hidup kembali ke Tanah Rencong tanpa membawa hasil.

Sepeninggal para pemimpinnya, Kerajaan Bangkahulu menjadi kacau. Mendengar kabar

tersebut, datanglah empat pasirah (bangsawan) Lebong Balik Bukit untuk menjadi raja di

sana. Namun, setelah berhasil menguasai negeri tersebut, mereka malah saling bertikai

karena memperebutkan wilayah kekuasaan.

Menurut cerita, pertikaian keempat pasirah tersebut didamaikan oleh Maharaja

Sakti. Ia adalah utusan Kerajaan Pagaruyung, kerajaan di Minangkabau yang diperintah

oleh Seri Maharaja Diraja, untuk berkelana. Akhirnya, keempat pasirah tersebut segera

menghadap Sultan Pagaruyung untuk memohon agar Maharaja Sakti yang adil dan

bijaksana itu diangkat menjadi raja di Bangkahulu. Permohonan mereka dikambulkan.

Upacara penobatan Maharaja Sakti pun dilaksanakan di balairung Kerajaan Pagaruyung.

Setelah itu, Baginda Maharaja Sakti berangkat menuju ke Bangkahulu dengan

diiringi oleh ratusan pengawal dan juga oleh keempat pasirah. Setiba di sana, upacara

penobatan sebagai raja di negeri itu pun telah disiapkan. Namun, ketika upacara itu akan

dimulai, tiba-tiba langit menjadi gelap, lalu turunlah hujan yang sangat deras disertai

angin kencang. Atas kesepakatan bersama, upacara itu akhirnya ditunda sambil

menunggu cuaca kembali cerah. Namun, hingga malam hari, hujan dan badai tak

kunjung berhenti.

Malam itu, Baginda Maharaja Sakti bermimpi melihat seorang bidadari sedang

menari-nari di tengah hujan badai. Ajaibnya, tak sedikit pun tubuh bidadari itu basah

terkena air hujan. Bidadari itu kemudian menuju ke Gunung Bungkuk. Keesokan harinya,

Baginda Maharaja Sakti menceritakan perihal mimpinya kepada keempat pasirah yang

kemudian meminta seorang peramal untuk menafsirkan mimpi tersebut.

“Ampun, Baginda. Ternyata, bidadari cantik yang ada di dalam mimpi Baginda

adalah Putri Gading Cempaka, putri penguasa wilayah ini di masa lalu. Kini, ia tinggal di

Gunung Bungkuk bersama keenam saudaranya. Jika Baginda bisa membawanya ke

Page 10: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

sini,  Baginda akan mendirikan negeri ini tegak kembali dengan selamat. Menurut

ramalan hamba, Putri Gading Cempaka kelak akan menurunkan raja-raja di negeri ini,”

ungkap peramal itu.

Mendengar keterangan tersebut, sang Baginda pun berhasrat meminang sang

Putri. Ia lalu mengutus keempat pasirah dan beberapa pengawalnya untuk menjemput

Putri Gading Cempaka di Gunung Bungkuk. Setiba di sana, mereka menghadap Raja

Anak Dalam dan semua saudaranya.

“Ampun, Baginda! Kami adalah utusan dari Tuanku Baginda Maharaja Sakti. Atas titah

beliau, hamba diminta untuk menjemput Tuanku Putri Gading Cempaka beserta tuan-

tuan sekalian. Baginda Maharaja Sakti bermaksud mengangkat Tuanku Putri Gading

Cempaka menjadi permaisuri di Negeri Bangkahulu,” ungkap para utusan itu.

Raja Anak Dalam bersama saudara-saudaranya pun menerima pinangan

Maharaja Sakti sesuai dengan wasiat ayah mereka. Akhirnya, pesta pernikahan Putri

Gading Cempaka dengan Maharaja Sakti pun dilangsungkan di Bangkahulu. Pesta

berlangsung meriah karena bersamaan dengan upacara penobatan Maharaja Sakti

menjadi raja di Negeri Bangkahulu.

Setelah menikah, dibangunlah istana baru yang megah sebagai pusat

pemerintahan. Oleh karena letak istana itu berada di Kuala Sungai Lemau, maka

kerajaan itu pun berganti nama menjadi Kerajaan Sungai Lemau. Baginda Maharaja Sakti

memimpin kerajaan itu dengan arif dan bijaksana. Ia dan permaisurinya pun hidup

bahagia. Begitulah kisah Putri Gading Cempaka yang telah menurunkan raja-raja

Kerajaan Sungai Lemau.

Demikian cerita Putri Gading Cempaka dari Bengkulu. Putri Gading Cempaka

adalah putri bungsu Raja Ratu Agung yang berasal dari Kerajaan Majapahit. Menurut

cerita, Putri Cempaka adalah leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan

Sungai Lemau, Bengkulu Utara. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas

adalah anak yang taat kepada nasehat orangtua seperti Putri Gading Cempaka dan

saudara-saudaranya pada akhirnya mendapat kebahagiaan.

Page 11: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

JAWABAN TUGAS 4 MENCARI CERITA RAKYAT SECARA MANDIRI

2. a. Toko siapa sajakah yang ada dalam cerita itu?

1. Ratu Agung

2. anak- anak Ratu Agung

a. Kelamba Api

b. Manuk Mincur

c. Lemang Batu

d. Tajuk Rompong

e. Rindang Papan

f. Anak Dalam

g. Putri Gading Cempaka

b. Di mana cerita itu terjadi?

Di negeri Sungai Serut

c. Kapan peristiwa itu terjadi?

Pada zaman kerajaan Majapahit

d. Tema atau masalah apa yang ada di dalamnya?

Kisah berdirinya kerajaan Sungai Lemau

e. Nilai-nilai apa yang terkandung di dalamnya?

Nilai Moral, Nilai budaya dan nilai sosial.

f. Sikap dan perilaku seperti apakah yang dapat kamu identifikasi dari cerita itu?

Patuh dan taat pada nasehat orang tua

Tidak iri hati antara sesama mereka.

3. Setelah cerita kamu peroleh , kamu buat ringkasannya dalam 12-15 kalimat.

Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu Raja Ratu Agung yang berasal dari

Kerajaan Majapahit. Menurut cerita, Putri Cempaka adalah leluhur dari raja-raja yang

pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara.

Page 12: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

Seiring berjalannya waktu, Putri Gading Cempaka pun tumbuh menjadi gadis

dewasa. Demikian pula Ratu Agung yang kian menua usianya. Suatu hari, penguasa

Kerajaan Sungai Serut itu sakit keras. Ia mendapat firasat bahwa ajalnya tidak lama lagi

tiba. Maka, sang Raja pun mengumpulkan ketujuh putra-putrinya untuk menyampaikan

wasiat kepada mereka.

“Wahai, anak-anakku. Ayahanda takkan lama lagi hidup di dunia ini. Maka sebelum itu,

Ayahanda akan menitipkan dua wasiat kepada kalian,” kata sang Ayah dengan suara

lirih.

Mendengar perkataan itu, wajah ketujuh anak raja itu mendadak lesu, terutama

Putri Gading Cempaka. Ia tak bisa menahan perasaan sedihnya mendengar ucapan sang

Ayah. Perlahan-lahan air matanya pun berderai membasahi pipinya yang kemerah-

merahan.

Setelah menikah, dibangunlah istana baru yang megah sebagai pusat

pemerintahan. Oleh karena letak istana itu berada di Kuala Sungai Lemau, maka

kerajaan itu pun berganti nama menjadi Kerajaan Sungai Lemau. Baginda Maharaja Sakti

memimpin kerajaan itu dengan arif dan bijaksana. Ia dan permaisurinya pun hidup

bahagia. Begitulah kisah Putri Gading Cempaka yang telah menurunkan raja-raja

Kerajaan Sungai Lemau.

4. Untuk menambah wawasanmu tentang sastra, cari dan bacalah novel yang berjudul

"Penakluk Ujung Dunia" Karya Bokor Hutasuhut. Kemudian jawablah pertanyaan berikut:

a. Siapa saja pelakunya?

1. Raja Panggonggom

2. Ronggur

3. Ayah Ronggur

4. Tio

5. Ibu Ronggur

6. Lolom

b. Di mana cerita itu terjadi?

Di Tanah Batak

c. Kapan Peristiwa itu terjadi?

Dijaman Kolonial Belanda

Page 13: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

d. Ceritakan ulang apa yang kamu baca!

Novel Penakluk Ujung Dunia, narasi yang menggunakan teknik alur maju atau menanjak. Pautan peristiwanya dijalin oleh hubungan, baik secara temporal maupun hu-bungan kausal. Walaupun untuk menguatkan sesuatu atau bagian peristiwa tertentu juga menggunakan flashback , namun dia digunakan untuk menerangjelaskan suatu masalah yang sedang dihadapi sehingga menjadi jelas.

Alur novel ini,  dapat  dikatakan masuk dalam kategori alur longgar (loose plot), dalam arti jalinan peristiwa yang kurang padu, sehingga memungkin satu-dua peristiwa atau bab masih bisa dikurangi atau ditiadakan. Kekurangpaduan itu juga, adanya bebe-rapa bab. Terasa kurang didramatisasi atau kurang pelukisan situasi dan dialog, tapi lebih kepada fokus sudut pandang pengarang yang bahkan menempatkan diri sebagai omniscient point of view.

Hal ini terlihat dengan jelas di hampir  seluruh bab. Keterangan pengarang yang bertindak sebagai narator atau pencerita, jauh lebih dominan. Bandingkan dengan dialog dan tindakan, sehingga karakter tokoh kurang berkembang.

Sebagai penyeimbang, kelihatan pengarang sangat memahami masalah. Menge-nal serta menguasai setting, sehingga selalu sesuatu peristiwa atau suasana seperti benar-benar terjadi di depan mata. Terutama latar tempat kejadian dan suasana alam yang dipaparkan kepada kita. Boleh jadi akan sangat membosankan, di tangan pengarang terasa menarik untuk diamati. Novel ini terdiri sembilan bab yang  resume kronologisnya, kita paparkan sebagai berikut.

Bab pertama mengisahkan peristiwa Raja Panggonggom, sedang mengumpulkan seluruh pembesar marga untuk berkumpul di pusat kampung. Mereka membahas masalah pertikaian dengan marga lain. Bermula dengan terbunuhnya anggota marga Amani Boltung dalam rebutan aliran air di sawahnya.

Ronggur, seorang pemuda, mengusulkan supaya dicari akar masalahnya. Tanah persawahan telah semakin sempit sehingga perlu dicari daerah baru dengan mengarungi sungai Titian Dewata. Usulnya ditolak, karena tidak masuk akal para pengetua. Sungai Titian Dewata berakhir ke ujung dunia tempat roh mereka dikembalikan ke Mula Jadi na Bolon, sama sekali bukan daerah subur sebagaimana yang dibayangkan oleh Ronggur. Musyawarah sepakat untuk mengumumkan perang ke marga yang telah mencoreng arang ke kening mereka.

Marga Ronggur kemudian menyerang marga yang membunuh Amani Boltung dan mendapat kemenangan. Ronggur sendiri berperan aktip bahkan menyelamatkan nyawa Raja Panggonggom serta dapat menawan putri Raja Nabegu. Sebagai balas jasa, Ronggur diangkat sebagai Raja ni Huta (Muda) yang menguasai tanah bekas yang dikuasai marga yang ditaklukkan.

Pengorbitan Ronggur yang tanpa cacat-cela, terasa kurang meyakinkan. Lukisan dan tindakan protagonis yang terasa tidak bergerak sendiri, tapi dikendalikan oleh pengarang. Kurang dideskripsikan bagaimana keadaan marga yang kalah dan

Page 14: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

bagaimana pula marga yang menang memperlakukan mereka. Keadaan kebanyakan kita perdapat dari keterangan pengarang.

Pada bab kedua diceritakan perlakuan Ronggur yang baik terhadap Tiur dan rencananya untuk memerdekakan. Keinginannya, kuat untuk memulai perjalananan mengharungi Sungai Titian Dewata. Di sini terungkap, ayah Ronggur sebelumnya pernah mengharungi sungai. Niatnya sama bersama bekas Datu Bolon Gelar Guru Marsahit Lipan, namun tewas digulung arus sementara sang datu selamat. Bab ini akan lebih menarik apabila masalah perbudakan yang disinggung tidak semata diterangkan tapi lebih dideskripsikan.

Bab tiga, Ronggur bersama Tio memulai pekejaan membuat perahu yang mencari bahannya jauh di dalam hutan. Dalam bab ini terlihat penguasaan pengarang terhadap latar yang menghidupi cerita. Terkuak pula rencana masing-masing marga mempere-butkan hutan untuk memperluas wilayah dan persawahan. Masalah ini misalnya diungkap pengarang secara lebih meluas akan cukup menarik karena hal itu cukup relevan, hingga ke hari ini.

Dalam bab empat rencana keberangkatan Ronggur dibahas dalam rapat lengkap. Di sini dipertentangkan dua karakter yang saling menyala: kubu rasional yang diwakili oleh Ronggur dan kubu irrasional oleh pihak kerajaan dan masyarakat umumnya. Ronggur tetap pada pendiriannya walaupun dia dikutuk dan dikeluarkan dari silsilah marga. Dalam bab ini menyentuh hati respons ibu Ronggur yang sudah renta di mana dia memberikan sugesti sebagai ibu yang tabah meskipun dia akan memanggung resikonya.

Bab lima Ronggur berangkat ditemani Tio dan anjingnya. Diantar oleh ibunya dan bekas datu, sementara kerajaan dan masyarakat dilarang untuk memberikan perhatian. Di sini ada renungan Tio yang menarik tentang arti kemerdekaan untuk diri yang menjadi motivasinya untuk ikut. Lebih meyakinkan lagi kalau renungan itu diuraikan dengan jalan pikiran Tio sendiri tanpa harus dikendalikan oleh pengarang.

Dalam bab ini muncul tokoh yang menarik, Lolom. Dia mau ikut meski dengan niat dan motivasi yang bertolak belakang. Lolom adalah sosok dari kelompok marjinal dan berada di luar sistem kemasyarakatan dan kerajaan. Seorang penjudi kelas berat namun punya watak jujur dan terus terang. Kenapa keinginannya ditolak Ronggur? Saya membayangkan sekiranya dia ikut serta, novel ini tidak sekedar linear dan hitam putih. Dengan adanya sebuah ironi dan seolah stigma, menurut hemat saya novel akan lebih berkembang dalam kerumitan dan variasi yang lebih menarik. Penolakan ini juga terasa sebuah romantisisme terhadap sesuatu yang dianggap ideal dan tak boleh dicemari dan digangu-gugat.

Dalam petualangan ini muncul renungan filosofis dan pengamatan alam yang cukup dikuasai pengarang, sehingga mengurangi kemonotonan. Dalam kelelahan, dan  ketakutan serta putus asa dalam diri Tio, dia dimerdekakan, yang menghidupkan kembali harapannya.

Pada bab enam, karena tak tahan dengan arus yang menggila, perjalanan diteruskan dengan jalan darat menembus hutan dan bukit. Di sini mereka bertemu de-

Page 15: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

ngan fenomena yang aneh. Ternyata matahari. Kemudian mereka menjumpai air terjun, yang dipercayai selama ini sebagai ujung dunia tempat arwah nenek moyang tersimpan.

Dalam bab tujuh, mereka kembali meneruskan perjalanan dengan berperahu karena ternyata hilir air terjun terus mengalirkan sungai-sungai. Di sini menemukan air pasang dan danau tak bertepi (laut). Ini daerah impian mereka. Mereka lalu bertani dan mendapatkan seorang anak.

Bab delapan perjalanan pulang ke kampung halaman memberitakan keberhasilan mereka. Ronggur sadar, menaklukkan alam jauh lebih mudah daripada mengubah kepercayaan yang telah berurat berakar.

Pada  bab sembilan dipaparkan penolakan kerajaan marga atas temuan mereka. Diputuskan mereka dihukum mati. Pada saat yang genting mereka ditolong oleh orang-orang yang disisihkan dan melarikan diri kembali ke daerah baru yang menjanjikan. Masih diteruskan dengan pengejaran pasukan marga. Mereka dapat ditawan Ronggur. Sebagian kecil diutus kembali ke marga untuk mengikat perjanjian perdamaian. Diceritakan juga setelah itu, ramai para pendatang merambah jalan-jalan baru.

 

Page 16: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

TUGAS BAHASA INDONESIA

NAMA : LETA SULASTRI

KELAS : VII4

SEKOLAH : SMP NEGERI 5 SELUMA

Page 17: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

PERTANYAAN

1) Apakah anda mempunyai hewan peliharaan?

2) Hewan apa yang anda pelihara?

3) Apa makanan hewan itu?

4) Berapa ekor ayam anda?

5) Dimanakah anda membeli ayam itu?

6) Hewan jenis apa yang anda pelihara?

7) Apakah ayam anda mempunyai nama?

8) Apakah hewan anda memiliki rumah?

9) Mengapa suka memelihara ayam?

10) bagaiman cara anda memelihara hewan itu?

JAWABAN

1) Iya, saya mempunyai hewan peliharaan

2) Hewan yang saya pelihara adalah ayam

3) Makanan hewan saya adalah jagung

4) Ayam saya ada dua ekor

5) Saya membeli ayam itu di pasar

6) Hewan yang saya pelihara adalah ayam jenis betina

7) Ayam saya mempunyai nama yaitu Rico dan Roni

8) Hewan saya memiliki rumah, rumahnya di belakang rumah saya

9) Saya suka memelihara ayam karena ayam adalah hewan yang berkaki dua, (2) saya sangat suka hewan yang berkaki dua

10) Cara saya memelihara hewan, yaitu:

Page 18: PUTRI GADING CMPAKA TUGASSS.docx

1. Rutin memberinya makan

2. Memandikannya 1 (satu) kali dalam sehari

3. Dan membersihkan kandangnya

1) Definisi Hewan Peliharaan

Definisi Hewan peliharaan itu ayam dan hewan ini berkaki dua (2) dan ayam makanannya adalah jagung, ayam banyak macamnya ada yang betina, jantan, dll. Dan ayam adalah hewan darat

2) Nama pemilik Hewan

Nama pemilik Hewan adalah : Monica Desi Deria