laporan orad 004 wa

37
LAPORAN MASA BIMBINGAN ARUNG JERAM Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menjadi Anggota Penuh MAPALA STTG Oleh Rifki Muhamad Ramdan AM. 004 Windu Anoraga MAHASISWA PECINTA ALAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT 2014

Upload: rifki-m-ramdan

Post on 04-Oct-2015

68 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

semoga jadi referensi untuk penggiat orader

TRANSCRIPT

LAPORANMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menjadi Anggota PenuhMAPALA STTG

Oleh Rifki Muhamad RamdanAM. 004 Windu Anoraga

MAHASISWA PECINTA ALAM SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT 2014

LEMBARPENGESAHANMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM

Telah disahkan laporan pertanggung jawaban Masa Bimbingan Arung Jeram yang dilaksanakan di Suangai Cimanuk, Kec.Tarogong, Kab. Garut pada hari Kamis 19 Juni 2014 dan hari Minggu 22 Juni 2014.

Disahkan pada:_________________

Ketua Div. Pendidikan

Sopian SumardiNIA. M. 047 BCPembimbing Lapangan

Roni Kadar Ginanjar NIA. M. 016 BG

Mengetahui,Ketua MAPALA STTG

Ade Muhammad Marjanudin,NIA. M. 046 BC

Ketua Divisi Pengembangan Organisasi

Ulfah Fauziah NIA. M. 045 BC

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmatnya saya diberi kesehatan walafiat sehingga saya bisa menyelesaikan laporan kegitan untuk Masa Bimbingan Olahraga Arus Deras (ORAD) yang menjadi tugas saya sebagai Angkatan Muda di MAPALA STTG. Selesainya laporan ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari pembingbing atau teman- teman yang turut serta membantu terselesaikannya laporan ini.Saya mengucapkan banyak terima kasih karena mereka semualah saya punya motivasi dalam merampungkan tugas laporan ini. Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya laporan ini. Sekian dari saya, saya ucapkan terima kasih.

Garut, 25 Juni 2014

Penyusun

DAFTAR ISIHalamanKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUAN 11.1Latar Belakang 11.2Tujuan Kegiatan 11.3Batasan masalah 11.4Dasar Hukum 21.5Waktu danTempat Kegiatan 2BAB II LANDASAN TEORI 32.1Definisi Arung jeram 32.2Sejarah/ Asal UsulArung jeram 32.3Peralatan Arung Jeram; 62.4Teknik dayungan Arung Jeram 82.5Klasifikasi tingkat kesulitan sungai 102.6Rafting Self Rescue 12BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 143.1Deskripsi Kegiatan 143.2Pemateri dan Pembimbing 143.3Curriculum Vitae Pemateri 153.4Hasil/ Laporan 153.5Dokumentasi 15BAB IV PENUTUP 164.1Kesimpulan 164.2Saran 16DAFTAR PUSTAKA 17LAMPIRAN 19

1

ii

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKegiatan Masa Bimbingan arung jeram ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori yang sudah diberikan di kelas, maka dari itu diaplikasikan langsung ke lapangan agar lebih mengerti dan lebih tahu tentang teori yang telah diberikan. Selain itu juga kegiatan Olah Raga Arus Deras (ORAD) ini dilakukan sebagai salah satu syarat sebagai Anggota Muda MAPALA STTG untuk menjadi seorang anggota penuh. Arung jeram sendiri diartikan sebagai salah satu olah raga air estrim yang menuntut kekompakan regu dalam pelaksanaannya.

1.2 Tujuan KegiatanAdapun tujuan dari kegiatan masa bimbingan arung jeram yaitu: a. Sebagai salah satu syarat menjadi anggota penuh di MAPALA STTG;b. Memahami dasar-dasar pengetahuan Arung Jeram;c. Melatih mental;d. Melakukan simulasi langsung dilapangan (sungai).

1.3 Batasan masalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka pada Laporan Masa Bimbingan Arung Jeram ini dapat diambil beberapa batasan masalah, yaitu:a. Pengenalan Arung Jeram;b. Sejarah/ asal usul Arung Jeram;c. Perlengkapan standar Arung Jeram;d. Teknik dayungan Arung Jeram;e. Cara membawa perahu (skipper);f. Aliran sungai;g. Klasifikasi tingkat kesulitan sungai;h. Rafting Self Rescue;i. Laporan Kegiatan.

1.4 Dasar HukumDasar hukum kegiatan masa bimbingan arung jeram adalah:a. Anggaraan rumah tangga MAPALA STTG BAB III Mengenai keanggotaan,pasal 8 ayat 1C;b. Anggaran rumah tangga MAPALA STTG BAB IV pasal 10, mengenai kewajiban anggota biasa ayat 1 C;c. Program Kerja Pengurus MAPALA STTG periode 2014/ 2015.

1.5 Waktu danTempat KegiatanWaktu dan tempat kegiatam masa bimbingan arung jeram dilaksanakan pada hari Kamis 19 Juni 2014 dan hari Minggu 22 Juni 2014 diSungai Cimanuk, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Definisi Arung jeramDefinisi Arung Jeram banyak diartikan dengan berbagai macam pengertian, diantaranya yaitu bahwa arung jeram adalah salah satu olah raga air estrim yang menuntut kekompakan regu dalam pelaksanaannya. (http//Slow Travelers.htm,2014) [1]Biasanya, olah raga arung jeram dilakukan di lokasi arung jeram atau sungai yang arus airnya cukup deras, namun ada juga beberapa yang lebih menyukai jika mereka melakukannya di sungai yang berarus air tidak terlalu keras. Dalam pelaksanaanya, olah raga Arung Jeram ini harus memiliki pemandu yang sudah professional yang akan kita ikuti semua perintah yang nanti akan kita laksanakan, demi menjaga kekompakan dan keselamatan kita dan kelompok kita.Olah raga ini akan terasa sangat menarik jika kita berteriak sekencang-kencangnya saat melewati ombak dan arus serta bebatuan yang begitu naik turun dalam lintasan yang akan anda lewati nantinya, karena tidak ada larangan untuk berteriak saat berarung jeram dan tidak perlu takut tenggelam jika anda tidak bisa berenang, karena diri anda sudah dilengkapi dengan pelampung yang melekat pada tubuh.

2.2 Sejarah/Asal UsulArung jeram2.2.1 Sejarah di duniaMayor John Wesley Powell seorang tentara Amerika disebut sebagai bapak Arung Jeram Dunia. Ia memperkenalkan arung jeram pertama kali dengan menyusuri sungai Coloado sejauh 250 mil yang melintasi gugusan tebing raksasa, yang kemudian diberi nama Grand Canyon. saat itu ia menggunakan perahu kecil yang tesusun dari papan kayu. pada perkembangan selanjutnya di benua Amerika dan Eropa, aktifitas menelusuri sungai tersebut ternyata berkembang menjadi sebuah olah raga highrisk yang cukup populer, dan dikenal dengan sbutan white water rafting.Pada abad 19 seorang boyscout bernama Mc greegor membuat kendaraan air ini untuk rekreasi dan olag raga air. Seiring dengan perkembangan zaman, maka meterial perahu pun berkembang dan mulai beralih ke plastik, alumunium, fibberglass, dan karet.Setelah Perang Dunia II selesai, perahu bekas Angkatan Laut Amerika mulai digunakan oleh para petualang untuk mengarungi sungai. Arung jeram ini dilakukan dengan perahu bulat yang disebut dengan Basket Boat, karena bentuknya mirip keranjang.Di tahun 1950, kegiatan ini mulai banyak digemari. Maka mulailah diproduksi perahu khusus untuk arung jeram dengan bentuk khusus yang naik dibagian depan dan belakangnya, dengan material yang kuat dan dapat mengangkut orang dan perbekalan yang lebih banyak.Pada tahun 1983 mulai muncul sebuah perhau yang dapat mengeluarkan air sendiri dari dalam perahu dengan nama Self Bailer yang diproduksi oleh Jim Cassady. Selain jenis ini, dikembangkan pula perhu jenis Kataraf. Perahu ini dikembangkan oleh para Geologi Rusia. Desain perahu ini diadopsi dari perahu Katamaran yang digunakan di Laut. Seiring dengan perkembangan zaman dan kreatifitas manusia di alam ini, mulailah bermunculan sarana-srana baru untuk kegiatan berarung jeram seperti, kayak, canoe, board, dan lain sebagainya.

2.2.2 Sejarah di indonesiaSejarah petualangan sungai di Indonesia dimulai sekitar awal tahun 1970-an dengan istilah olah raga arus deras (ORAD). Dipelopori oleh rekan-rekan pecinta alam dari Bandung dan Jakarta, olah raga ini kemudian menjadi salah satu olah raga petualangan yang paling diminati para pecinta alam. Pada tahun 1975, salah satu kelompok pencinta alam menggelar Citarum Rally.Sekitar tahun 1975, kelompok pencinta alam mengembangkan juga olah raga ini dengan ekspedisi melintas Sungai Mahakam dan Sungai Barito, bersama dengan Frank Morgan, seorang pengacara profesional. Kelompok ini juga melaksanakan ekspedisi ke Sungai Alas. Perahu dan peralatan yang dipakai mulai meningkat kwalitasnya, dimulai dari ban dalam, perahu LCR tentara, sampai perahu karet khusus Sungai (River Raft), juga perahu Kayak. Hal ini mendorong Arung Jeram tumbuh cukup pesat, dan menarik minat para pengarung jeram untuk mengarungi sungai-sungai di daerah yang jauh dan penuh tantangan. Sungai Mahakam, Barito, Alas, Mamberamo dan Van Der Wall, kemudian juga diarungi. Di Pulau Jawa banyak sungai yang biasa diarungi. Citarik, Cimandiri, Citatih, dan Cimanuk di Jawa Barat. Jawa Tengah meiliki sungai Progo, Serayu dan Elo yang biasa diarungi. Jawa Timur memilki sungai Ireng-ireng di lereng Gunung Semeru, yang cukup menantang. Arung Jeram terus berkembang dengan cukup pesat. Namun, seiring dengan perkembangannya beberapa kecelakaan yang merenggut nyawa juga menjadi bagian dari sejarah perkembangan arung jeram Indonesia.Telah beberapa kali diadakan kejuaraan arung jeram oleh beberapa perkumpulan di Indonesia, tetapi belum terdapat standard baku baik tentang penyelenggaraan, peralatan maupun penilaiannya. Pada tahun 1994 diadakan Kejuaraan Nasional Arung Jeram yang agak resmi di Sungai Ayung, Ubud-Bali. Di kejuaraan ini diterapkan standard penyelenggaran internasional, baik perlengkapan, materi lomba maupun perlengkapan dan penjuriannya. Kegiatan inilah yang kemudian dianggap pemicu kebangkitan Arung Jeram di Indonesia.Secara komersial wisata Arung Jeram diperkenalkan oleh SOBEK EXPEDITION yang kemudian membuka wisata Arung Jeram di Sungai Ayung Bali, sungai Alas di Aceh, sungai Saadan - Toraja, Sulawesi Selatan dan Citarik Jawa Barat. Saat ini sudah banyak operator wisata Arung Jeram, baik di Jawa, Bali, Sumatera Barat, Aceh dan Sulawesi Utara. Dengan berkembangnya wisata Arung Jeram ini, maka saat ini Arung Jeram telah menjadi olah raga petualangan sekaligus wisata dan rekreasi keluarga, siap menantang siapa saja yang ingin menikmati pengalaman baru, dan bukan lagi hanya kegemaran dari para petualang sejati. Dengan banyaknya potensi sungai di Indonesia yang dapat dikembangkan sebagai sarana wisata Arung Jeram, sementara disisi lain terdapat keterbatasan sumberdaya manusia dibidang ini yang belum terjembatani. Hal ini merupakan peluang dan tantangan tersendiri bagi para penggiat Arung Jeram di indonesia, untuk meningkatkan kualitas diri di bidang Arung Jeram. Dunia arung jeram di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang pesat pada saat ini. Banyak sekali bermunculan perkumpulan-perkumpulan arung jeram maupun dibentuknya divisi-divisi baru khusus arung jeram pada perkumpulan pencinta alam yang sudah ada. Demikian juga dengan tumbuhnya industri wisata Arung Jeram, yang memacu kegairahan berbagai kelompok masyarakat untuk ikut menikmati Arung Jeram. Tumbuhnya industri wisata arung jeram ini sayangnya tidak diimbangi dengan Standar Pelayanan dan Keselamatan Wisata Arung Jeram, karenanya seiring makin banyaknya peminat wisata, timbulnya korban juga bertambah. Kecelakaan arung jeram yang menimpa Kepala Divisi Komunikasi BPPN Raymond van Beekum lantaran tersipu air bah di sungai Cisedane, Bogor, sempat mengguncang bisnis wisata arung jeram di Jawa Barat selama lebih dari 1 (satu) tahun, karena luasnya liputan media massa. Dibentuknya Asosiasi Pengusaha Arung Jeram (IWA Indonesia White Water Association) diharapkan menjadi mitra bagi FAJI, untuk ikut membangun dunia arung jeram Indonesia yang aman dan berprestasi international.

2.3 Peralatan Arung Jeram;Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam arung jeram dibedakan menurut kebutuhan kelompok atau regu dan lamanya waktu mengarungi sungai, yaitu sebagai berikut:

2.3.1 Peralatan Regu1. Perahu KaretPerahu karet (Inflatable Raft) untuk keperluan olah raga arung jeram, dibuat dari bahan karet sintetis sedemikian rupa sehingga kuat tetapi tetap elastis. Hal ini dimaksudkan untuk menahan dari goresan dan benturan batu-batu sungai.2. DayungDayung sebagai alat kayuh pada olah raga arung jeram sedapat mungkin dibuat dari bahan yang kuat tetapi ringan; misalnya kayu mahogany dan kombinasi antara fiberglass dan aluminium. Dayung yang dipergunakan oleh awak perahu, panjangnya berkisar antara 4,5 - 6 kaki. Tetapi umumnya adalah 5 - 5,5 kaki. Sesungguhnya faktor penentu ukuran panjang dayung ada tiga hal, yaitu : besar badan dan kekuatan awak, diameter tabung perahu, dan fungsinya, sebagai pendayung awak atau pendayung kemudi atau kapten.Tanpa memandang besar tubuh awak perahu dan ukuran perahu, dayung yang digunakan oleh kapten adalah 5,5 - 6 kaki, sedangkan untuk awak perahu ukurannya lebih pendek.3. TaliPerahu karet dilengkapi tali jenis karmantle sepanjang 40 meter yang digunakan sebagai: tumpuan kaki, pengaman awak perahu dan tali jangkar.4. Flip LineFlip line adalah tali yang panjangnya kira-kira setengah meter sampai dua meter dan kedua ujungnya disimpul dengan sebuah carabiner. Biasanya alat ini dipakai di pinggang para rafter. Guna flip line yaitu untuk alat bantu melepaskan perahu yang tersangkut di batu, alat bantu untuk membalikkan perahu bila perahu terbalik, alat bantu untuk melepaskan perahu dalam keadaan wrap ringan.

2.3.2 Perlengkapan Pribadi.1. PelampungJenis pelampung yang baik dan benar untuk arung jeram adalah pelampung yang sesuai dengan ukuran postur tubuh, berisi gabus tebal (dapat berfungsi sebagai penahan benturan terhadap benda keras). Kelayakan dapat dilihat dari kualifikasi teruji dalam hal daya apung untuk berat maksimalnya.2. PakaianPakaian yang tepat untuk berarung jeram adalah pakaian yang memungkinkan kita tetap leluasa dalam bergerak.3. SepatuUntuk melindungi kaki dari kemungkinan terluka, gunakan jenis sepatu yang dapat melindungi mata kaki, namun pergelangan kaki dapat tetap bergerak bebas, termasuk memudahkan untuk berenang.4. Helm (Pelindung Kepala)Mengarungi sungai berjeram dengan letak bebatuan yang tidak beraturan atau sungai dengan derajat kesulitan yang tinggi, helm mutlak digunakan. Tujuannya untuk melindungi kepala dari kemungkinan benturan benda keras. Helm yang baik harus ringan, tahan air dan tidak mengganggu pandangan maupun gerakan.5. PeluitDalam pengarungan peliut banyak fungsinya, terutama sebagai alat komunikasi ke perahu lainnya. Sinyal yang mesti diketahui dalam peluit yaitu :a. Peluit 1 kali berarti perhatianb. Peluit 2 kali berarti jalanc. Peluit 3 kali berarti ada masalah atau minta pertolongan6. Obat obatan pribadiObat pribadi harus dibawa oleh pengarung yang mempunyai penyakit yang diderita.

2.4 Teknik dayungan Arung JeramUntuk dapat merarungi jeram/mengendalikan perahu, maka seorang rafter wajib menguasai salah satu tekhnik dasar dalam berarung jeram yaitu tekhnik dayungan. Mendayung dilakukan dengan tujuan untuk memindahkan perahu dari suatu posisi ke posisi yang lain. Dalam berarung jeram, dayungan dikomando oleh seorang skipper. (http//Belantara Indonesia.htm, 2014) [2]

Beberapa tekhnik dayungan yang wajib dikuasai jika kita ingin berarung jeram diantaranya sebagai berikut:a. Dayung Maju (Forward paddle/ forward stroke)Tujuan dari dayung maju ini adalah untuk menggerakkan perahu kearah depan (maju). Caranya yaitu dengan cara menancapkan dayung didepan kemudian ditarik kebelakang sampai sejajar dengan pantat. Angkat bilah dayung ulangi ke posisi semula dan seterusnya.

b. Dayung Mundur (Back Paddle/Back Stroke)Tujuan dari dayung mundur ini adalah untuk menggerakkan perahu kebelakang ataupun untuk memperlambat laju perahu. Caranya yaitu kebalikan dari dayung maju yaitu dengan menancapkan bilah jauh dibelakang posisi badan kita kemudian tarik kedepan sampai posisi awal dayung maju. Hal yang perlu diperhatikan dalam mendayung yaitu usahakan jangan hanya menggunkanan kekuatan tangan akan tetapi dibantu dengan otot perut sehingga dayungan yang dihasilkan akan lebih kuat.

c. Dayung Tarik (Kanan)Tujuan dari dayung tarik ini yaitu untuk menggeser perahu kearah kanan. Dalam berarung jeram biasanya digunakan untuk menghindari batu ataupun rintangan yang terletak disebelah kiri perahu sehingga tidak terjadi benturan dengan perahu. Caranya yaitu awak yang terletak disebelah kanan menancapkan dayung jauh kesamping dan menariknya kearah perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kiri manancapkan dayungnya tegak lurus mendekati lambung perahu dan ditolak menjauhi perahu. Dalam dayung tarik ini, usahakan posisi dayung tetap tegak lurus (900) terhadap permukaan air.

d. Dayung Tarik (kiri)Dayung tarik (kiri) ini berlawanan dengan dayung kanan tarik.Tujuan dari dayung tarik ini yaitu untuk menggeser perahu kearah kiri.Caranya yaitu awak yang terletak disebelah kiri menancapkan dayung jauh kesamping dan menariknya kearah perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kanan manancapkan dayungnya tegak lurus mendekati lambung perahu dan ditolak menjauhi perahu.

e. Dayung Pancung (kanan)Tujuan dari dayung Pancung Kanan ini yaitu untuk membelokkan perahu kearah kiri. Caranya yaitu awak dalam perahu yang terletak paling depan, sebelah kanan mengambil dayungan dari arah depan perahu ditarik kearah samping kanan perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kiri mengambil dayungan dari samping kiri perahu digeser sampai depan perahu. Dayung pancung ini sering digunakan ketika dalam jeram untuk menghindari batu atau rintangan yang terletak didepan perahu yang dapat menyebabkan Wrap (Perahu Tersangkut).

f. Dayung Pancung (Kiri)Dayung Pancung Kiri ini berlawanan dengan Pancung kanan, tujuannya yaitu untuk membelokkan perahu kearah kanan. Caranya yaitu awak dalam perahu yang terletak paling depan, sebelah kiri mengambil dayungan dari arah depan perahu ditarik kearah samping kiri perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kanan mengambil dayungan dari samping kanan perahu digeser sampai depan perahu.

2.5 Klasifikasi tingkat kesulitan sungaiTingkat kesulitan sungai di kegiatan arung jeram, di bagi dalam kelas atau grade, mulai dari grade I sampai grade VI, mulai dari sungai tingkat mudah hingga sungai sangat berbahaya. Dan berikut ini kelas kelas atau grade grade tingkat kesulitan sungai untuk arung jeram.a. Class I ( Easy )Tingkat kesulitan sungai yang paling rendah, dengan riam/ arus yang bervariasi dari flat (datar) dan relatif tenang, sampai sedikit beriak pada beberapa tempat. Rintangan yang ada pun sangat sedikit dan dapat terlihat jelas. Resiko berenang di sungai ini sangat rendah dan self-rescue sangat mudah dilakukan.

b. Class II ( Novice )Sungai dengan tingkat kesulitan rendah--menengah. Cocok untuk pemula: sungai yang lebar dan arus yang cukup deras, lintasan pengarungan jelas sehingga tidak memerlukan pengamatan terlebih dahulu.

c. Class III ( Intermediate )vSungai dengan tingkat kesulitan menengah; jeram mulai tidak beraturan dan cukup sulit, serta dapat menenggelamkan perahu. Manuver-manuver pada arus deras serta kontrol perahu pada lintasan sempit sering diperlukan. Jeram-jeram besar dan strainers mungkin ada, namun dapat dengan mudah dihindari. Pusaran arus yang kuat dan deras sering ditemukan, terutama pada sungai-sungai besar.

d. Class IV ( Advance )Sungai dengan tingkat kesulitan menengah sampai tinggi. Sungai ini memiliki arus yang sangat deras namun masih dapat diprediksi dengan pengendalian perahu yang tepat. Teknik pengarungan sungai ini sangat tergantung karakter sungai itu sendiri. Pasalnya, sungai dengan tingkat kesulitan ini sangat beragam dan berbeda-beda walau memiliki tingkat kesulitan yang sama.

e. Class V ( Expert )Sungai dengan tingkat kesulitan tinggi. Hanya cocok untuk pengarung jeram yang sudah menguasai teknik pengarungan dan memiliki pengalaman yang cukup pada sungai Sungai pada class ini memiliki jeram yang banyak dan panjang dengan berbagai rintangan yang dapat menyebabkan resiko tambahan bagi seorang pendayung.

f. Class VI ( Extrime )Sungai dengan tingkat kesulitan tertinggi. Pengarungan di sungai ini hampir tidak mungkin dilakukan karena jeram yang ada tidak dapat diprediksi dan sangat berbahaya. Konsekuensi suatu kesalahan dalam pengarungan di sungai ini sangat berat, tindakan penyelamatannya hampir tidak mungkin dilakukan.

Ragam klasifikasi tingkat kesulitan sungai di atas merupakan tingkat kesulitan sungai yang ditetapkan secara internasional. Namun, klasifikasi ini masih sangat variatif dan dapat berubah-ubah walau masih pada sungai yang sama. Hal itu karena tingkat kesulitan ini sangat tergantung pada debit air dan kemiringan sungai. Sehingga pada waktu-waktu tertentu, sungai-sungai tersebut memiliki tingkat kesulitan yang mungkin bertambah atau mungkin berkurang.2.6 Rafting Self RescueA. Berenang di JeramHal yang perlu diingat dan dilakukan saat sedang berenang di jeram,yaitu :1. Tenang. Yakinkan diri bahwa pelampung kuat mengangkat tubuh anda ke permukaan air secepatnya.2. Jika anda muncul di bawah perahu, gunakan tangan anda untuk menggeser badan ke arah samping perahu.3. Jika kesulitan untuk naik ke atas perahu jangan ragu minta bantuan pada anggota tim lain yang berada diatas perahu untuk membantu.4. Jika tidak dapat kembali ke perahu secepatnya berenang dengan posisi duduk atau telentang, dengan kaki di usahakan sedekat mungkin dengan permukaan air, badan menghadap ke arah hilir sungai.5. Jika ada batu di depan, sambut dengan kaki, badan kemungkinan akan terputar. Setelah itu kembali ke posisi semula.6. Bila melihat jeram mulai kecil dan sedikit, berenanglah segera menuju ke tepi sungai atau bila ada eddies, berenaglah menuju ke eddies. Kemudian tunggulah hingga dijemput anggota tim lainnya.

B. Perahu Terjebak ( Wrap )Perahu wrap di batu atau di dinding sungai yaitu keadaan dimana perahu terbentur batu/ dinding, sedangkan arus kuat mendorong dari arah berlawanan. Jika sisi bagian hulu tertekan air dan tenggelam maka perahu akan melekat di batu/ dinding. Cara melepaskan diri yaitu dengan teknik Filp Line ( jika Wrap ringan ) yaitu dengan mendorong atau menarik perahu ke arah bagian batu yang tidak menyebabkan wrap, cara lain yaitu dengan teknik Z-Drag ( bila wrap berat ) yaitu dengan mengempiskan salah satu katup tabung perahu.Keadaan wrap ini dapat dihindari jika pada saat perahu akan membentur batu atau dinding anggota tim pindah posisi ke sisi yang berada pada sisi perahu yang akan menabrak batu / dinding. Akibatnya sisi bagian hulu ( sisi perahu yang dikosongkan ) akan terangkat sehingga arus kuat melewati bagian bawah perahu.

2.3.3 Perahu TerbalikKeadaan ini bisa disebabkan ketika melewati dam, hole ataupun saat masuk eddies yang kuat dan besar. Teknik dalam membalikkan perahu yaitu:1. Bagi tugas anggota tim yang naik ke perahu yang terbalik dengan yang tetap berada di air sambil memegang erat perahu ( pada D-ring atau pada Toat perahu )2. Anggota tim yang diatas perahu memasangkan carabiner ke D-rig lalu mengikatnya dengan tali / webbing ( sisi yang akan dibalik ).3. Lakukan pembalikkan perahu dengan menarik tali atau dengan bantuan T-grip dayung ( terlebih dahulu dikaitkan dengan tali ). Posisi pembalik perahu berada di bagian sisi yang menjadi tumpuan atau lawan dari sisi yang akan ditarik. Anggota tim dibawah bersiap - siap ( memegang erat toat perahu ). Perahu dibalik dengan cara tali ditarik ke arah belakang yang didahului dengan hentakan keras hingga perahu oleng terbalik kembali.4. Setelah perahu terbalik seperti semula, posisi anggota tim yang tadinya diatas perahu terbalik kini berada dibawah dan sebaliknya dengan anggota tim yang dibawah kini berada diatas perahu.5. Anggota tim yang kini diatas membantu menaikkan anggota tim yang berada dibawah.6. Selama dalam pembalikkan perahu diusahakan agar barang- barang tidak boleh hilang contohnya dayung.

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi KegiatanKegiatan Masa Bimbingan Arung Jeram ini dibagi kedalam dua bagian, yaitu materi kelas, dan praktik langsung dilapangan (simulasi). Materi kelas dilaksanakan terlebih dahulu kemudian simulasi langsung dilapangan. Materi kelas yang didahulukan karena untuk melakukan praktik/ simulasi di lapangan (sungai), peserta mabim harus memiliki gambaran terlebih dahulu.Sebelum kegiatan masa bimbingan ini dilaksanakan, terlebih dahulu disusun suatu kepanitiaan manajemen perjalanan oleh peserta mabim guna memperlancar proses berlangsungnya mabim arung jeram. Setelah semua benar-benar siap, maka masa bimbingan arung jeram siap dilaksanakan.Pada Masa Bimbingan Arung jeram ini terdapat empat perahu, yaitu satu perahu untuk peserta mabim dan pembimbing, satu perahu untuk tim rescue, dan dua perahu untuk organisasi lain yang kebetulan akan melakukan rafting.Masa bimbingan arung jeram ini dilaksanakan selama 2 (dua) hari. Pada hari pertama, peserta mabim mengikuti materi kelas dari pagi sampai siang, kemudian dilanjutkan simulasi dilapangan. Pada hari kedua, peserta mabim melakukan pengarungan panjang (long trip), kemudian melakukan beberapa simulasi.Adapun simulasi- simulasi atau pemahaman yang dilaksanakan di lapangan secara berurutan adalah sebagai berikut:a. Menjadi skipperb. Simulasi Flip (mengembalikan lagi ke posisi semula);c. Simulasi Renang Arus;d. Simulasi Lempar Tali untuk menyelamatkan korban;

3.2 Pemateri dan PembimbingPemateri segaligus pembimbing lapangan dalam Masa Bimbingan Arung jeram ini adalah Sopian Sumardi yang merupakan anggota Mahasiswa Pecinta Alam Sekolah Tinggi Teknologi Garut (MAPALA STTG) dengan nomor anggota M. 047 BC, dan beberapa anggota lain (Senior) yang mengikuti kegiatan ini yang ikut serta memberikan bimbingan.

3.3 Curriculum Vitae Pemateri(Terlampir)

3.4 Hasil/ Laporana. Susunan Kepanitian(Terlampir)

b. Rencana Operasional Kegiatan(Terlampir)

c. Operasional Kegiatan Terlaksana(Terlampir)

d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)(Terlampir)

e. Daftar Alat(Terlampir)

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanSebelum melakukan kegiatan hususnya yang memakai peralatan, kita harus tau dan faham fungsi dan kegunaan dari masing-masing peralatan yang kita gunakan. Dalam olah raga arus deras yang cakupannya kita perkecil yaitu dalam arung jeram, kita harus mengetahui fungsi dari alat-alat yang kita pakai dan harus mengetahui teknik dasar dari arung jeram supaya dalam melakukan kegiatan mengarungi jeram sudah tahu apa-apa yang harus dilakukan.

4.2 Sarana. Kordinasi perlu ditingkatkan agar semua peserta mabim mengathui rencana operasional yang ditetapkan sebelumnya;b. Mengecek peralatan sebelum pemberangkatan harus benar-benar ditingkatkan, sehingga tidak terdapat alat yang ketinggalan ataupun hilang;

DAFTAR PUSTAKA

1. http//Slow Travelers.htm. Waktu pengambilan: 7/ 6/ 2014/ 14.00 WIB 2. http//Belantara Indonesia.htmWaktu pengambilan: 7/ 6/ 2014/ 14.30 WIB

LAMPIRAN1. Curiculum vitae pemateri2. Susunan kepanitian3. Rencana operasional4. Operasional terlaksana5. Rencana anggaran biaya6. Daftar alat7. Dokumentas14

Lampiran 1CURICULUM VITAEPEMATERI ATAU PEMBIMBING

1) DATA PRIBADINama Lengkap: Sopian SumardiNama Panggilan: Sopian atau KaryoTempat/ Tanggal Lahir: Garut, 27 Maret 1993Jenis Kelamin: PriaKewarganegaraan: Warga Negara Indonesia (WNI)

2) INFO KONTAKAlamat : Jln. Otista Blk No. 260, Kp. Babakan Loa RT/ RW. 05/ 08, Ds. Sukagalih, Kec. Tarogong Kidul, Kab. Garut No. Handphone: 085723830607E-mail: [email protected]

3) PENGALAMAN PENDIDIKAN DAN ORGANISASIa. Formal1. SDN 3 Sukagalih 2005;2. SMPN 1 Tarogong Kaler 2008;3. SMK N 2 Garut 2011;4. SekolahTinggiTeknologiGarut 2011

b. Non Formal1. PDM (Pendidikan Dasar Mapala) 2011

Lampiran 2SUSUNAN KEPANITIANMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM MAPALA STTG - XIVWINDU ANORAGA

Ketua Pelaksana: Abdul Jawad (AM. 06 WA) Sekretaris: Rifki Muhammad Ramdan (AM. 04 WA) Bendahara: Aziman Fathurrahman (AM. 05 WA) Div. Peralatan: Dede Syaban Almutaqin (AM. 07 WA) Fahmy Khalid Ibrahim (AM. 03 WA) Div. Konsumsi: Tintin Kartini (AM. 02 WA)

Lampiran 3RENCANA OPERASIONALMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM MAPALA STTG - XIVWINDU ANORAGA

Hari Pertama (Kamis 19 Juni 2014)NoWaktuKegiatanTempatDeskripsiPenanggung Jawab

105.00 - 06.00Bangun PagiSekretariat MAPALA STTGPara peserta mabim bangun pagi selanjutnya melaksanakan senamKoordinator Lapangan

206.00 - 06.30Cek peralatan, Persiapan, dllSekretariat MAPALA STTGDiv. Peralatan memastikan semua perlengkapan mabim arung jeram termasuk persiapan untuk pemberian materiDiv. Peralatan

06.30 - 07.00BreafingSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim menjelaskan teknis pelaksanaan mabim arung jeram pada hari pertama dan dipimpin oleh ketua pelaksanaKetua Pelaksana

307.00 - 11.30Materi Arung JeramSekretariat MAPALA STTGPeserta mengambil hardcopy materi arung jeram yang sudah disiapkan, selanjutnya menerima penjelasan materi yang disampaikan oleh pemateriDiv. Peralatan

411.30 - 12.00Istirahat, PersiapanKampus STTGPeserta mabim dan pemateri melaksanakan istrahat untuk sholat dan makan siangKoordiantor Lapangan, Div. Konsumsi

512.00 - 12.15Perjalanan menuju lokasiSungai cimanuk( Jembatan 39)Peserta melakukan perjalanan ke lokasi mabim arung jeramKetua Pelaksan

512.15 - 16.00Simulasi arung jeramSungai cimanuk( Jembatan 39)Peserta mabim melaksanakan simulasi arung jeram berdasarkan materi yang telah disampaikan sebelumnyaSemua peserta

616.00 - 16.30Beres beres dan pengecekan alatSungai cimanuk( Jembatan 39)Peserta mabim membereskan peralatan serta mengecek kembali semua peralatan dan semua Pesera mabimSemua peserta

717.00 - 17.30EvaluasiSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim mengevaluasi hasil kegiatan dilapangan, dan memberikan solusi untuk kegiatan mabim arung jeram selanjunyaSemua peserta

Hari Kedua (Minggu 22 Juni 2014)NoWaktuKegiatanTempatDeskripsiPenanggung Jawab

105.00 - 06.00Bangun PagiSekretariat MAPALA STTGKoordinator lapangan membangunkan semua peserta selanjutnya memimpin senamKoordinator Lapangan

206.00 - 06.30Cek peralatan, Persiapan, dllSekretariat MAPALA STTGDivisi peralatan mengecek kembali daftar kebutuhan peralatan serta kelengkapanDiv. Peralatan

06.30 - 07.00BreafingSekretariat MAPALA STTGSemua peserta melakukan breafing (membahas teknis dilapangan)Koordinator Lapangan

307.00 - 07.30Perjalanan ke tempat lokasi JAGGER (banyuresmi)Semua peserta dan pembimbing berangkat menuju lokasiKetua Pelaksana

407.30 - 08.00Mulai pengarungan (long Trip)JaggerSemua peserta melakukan pengarungan didampingi oleh pembimbing Koordiantor Lapangan,

508.00 - 10.00

IstirahatPatrolPeserta melakukan istrihat untuk makanKoordintor lapanganDiv. Konsumsi

613.00 - 14.50PengarunganPeserta melanjutkan pengarungan dari patrol sampai lewigoongSemua peserta

715.00 - 15.25Beres beres dan pengecekan alatSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim membereskan peralatan serta mengecek kembali semua peralatan dan semua Pesera mabimDiv. Peralatan

815.25- 15.30Perjalanan pulangKetua pelaksana

918.00 19.00EvaluasiSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim mengevaluasi hasil kegiatan dilapangan, dan Ketua pelaksana

Lampiran 4OPERASIONAL TERLAKSANAMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM MAPALA STTG - XIVWINDU ANORAGAHari Pertama (19 Juni 2014)NoWaktuKegiatanTempatDeskripsiPenanggung Jawab

105.00 - 06.00Bangun PagiSekretariat MAPALA STTGPara peserta mabim bangun pagi selanjutnya melaksanakan senamKoordinator Lapangan

206.00 - 06.30Cek peralatan, Persiapan, dllSekretariat MAPALA STTGDiv. Peralatan memastikan semua perlengkapan mabim arung jeram termasuk persiapan untuk pemberian materiDiv. Peralatan

06.30 - 07.00BreafingSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim memastikan teknis pelaksanaan mabim arung jeram pada hari pertama dan dipimpin oleh ketua pelaksanaKoordinator Lapangan

307.00 - 11.30Materi Arung JeramSekretariat MAPALA STTGPeserta mengambil hardcopy materi arung jeram yang sudah disiapkan, selanjutnya menerima penjelasan materi yang disampaikan oleh pemateri Koordinator Lapangan

411.30 - 12.00Istirahat, PersiapanKampus STTGPeserta mabim dan pemateri melaksanakan istrahat untuk sholat dan makanKoordiantor Lapangan, Div. Konsumsi

512.00 - 16.00Simulasi dan pengarunganSungai cimanuk(Jembatan 39)Peserta mabim melaksanakan simulasi arung jeram berdasarkan materi yang telah disampaikan sebelumnyaSemua peserta

616.00 - 16.30Beres beres dan pengecekan alatSungai cimanuk(Jembatan 39)Peserta mabim membereskan peralatan serta mengecek kembali semua peralatan dan semua Pesera mabimSemua peserta

717.00 - 17.30EvaluasiSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim mengevaluasi hasil kegiatan dilapangan, dan memberikan solusi untuk kegiatan mabim arung jeram selanjunyaSemua peserta

Hari Kedua (22 Juni 2014)NoWaktuKegiatanTempatDeskripsiPenanggung Jawab

105.00 - 06.00Bangun PagiSekretariat MAPALA STTGKoordinator lapangan membangunkan semua peserta selanjutnya memimpin senamKoordinator Lapangan

206.00 - 06.30Cek peralatan, Persiapan, dllSekretariat MAPALA STTGDivisi peralatan mengecek kembali daftar kebutuhan peralatan serta kelengkapanDiv. Peralatan

06.30 - 07.00BreafingSekretariat MAPALA STTGSemua peserta melakukan breafing (membahas teknis dilapangan)Koordinator Lapangan

307.00 - 07.30Perjalanan ke tempat lokasi JAGGER (banyuresmi)Semua peserta dan pembimbing berangkat menuju lokasiKetua Pelaksana

407.30 - 12.30Mulai pengarungan (long Trip)JaggerSemua peserta melakukan pengarungan didampingi oleh pembimbing Koordiantor Lapangan,

512.30 - 13.00

IstirahatPatrolPeserta melakukan istrihat untuk makanKoordintor lapanganDiv. Konsumsi

613.00 - 14.50PengarunganPeserta melanjutkan pengarungan dari patrol sampai lewigoongSemua peserta

715.00 - 15.25Beres beres dan pengecekan alatSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim membereskan peralatan serta mengecek kembali semua peralatan dan semua Pesera mabimDiv. Peralatan

815.25- 15.30Perjalanan pulangKetua pelaksana

918.00 19.00EvaluasiSekretariat MAPALA STTGPeserta mabim mengevaluasi hasil kegiatan dilapangan, dan Ketua pelaksana

Lampiran 5RENCANA ANGGARAN BIAYAMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM MAPALA STTG - XIVWINDU ANORAGA

1. Biaya Pemasukan Hari pertama (19 Juni 2014)a. Tintin Kartini: Rp. 15.000,00b. Fahmy Khalid Ibrahim: Rp. 15.000,00c. Rifki Muhammad Ramdan: Rp. 15.000,00d. Aziman Fathurahman: Rp. 15.000,00e. Dede Syaban Al-mutaqin: Rp. 15.000,00f. Abdul Jawad: Rp. 15.000,00

Total : Rp. 90.000,00

2. Biaya Pemasukan Hari kedua (22 Juni 2014)g. Tintin Kartini: Rp. 50.000,00h. Fahmy Khalid Ibrahim: Rp. 50.000,00i. Rifki Muhammad Ramdan: Rp. 50.000,00j. Aziman Fathurahman: Rp. 50.000,00k. Dede Syaban Al-mutaqin: Rp. 50.000,00l. Abdul Jawad: Rp. 50.000,00

Total : Rp. 300.000,00Jumlah Uang :

3. Pengeluaran hari pertamaNoLogistikHargaJumlahTotal

1Nasi KuningRp. 35.00,0015Rp. 52.500,00

2Air MineralRp. 3.000,003Rp. 9.000,00

3Makanan ringan (Cemilan)Rp. 15.000,001Rp. 15.000,00

4KopiRp. 900,0010Rp. 9.000,00

Sub TotalRp. 85.500,00

NoTransportasiHarga

1Bensin-

4. Pengeluaran hari KeduaNoLogistikHargaJumlahTotal

1Nasi KuningRp. 35.00,0015Rp. 52.500,00

2Air MineralRp. 3.000,007Rp. 21.000,00

3Makanan ringan (Cemilan)Rp. 20.000,001Rp. 20.000,00

4KopiRp. 900,0010Rp. 9.000,00

5Sewa PerahuRp. 50.000,001Rp. 50.000,00

Sub TotalRp. 302.500,00

NoTransportasiHarga

1Sewa mobilRp. 150.000,00

Jumlah Pengeluaran:

Sisa uang:

Lampiran 6DAFTAR ALATMASA BIMBINGAN ARUNG JERAM MAPALA STTG - XIVWINDU ANORAGA

NoNama BarangJumlahSatuan

1Perahu1Buah

2Dayung9Buah

3Helm9Buah

4Pelampung9Buah

5Rescue Rope2Buah

7Korek/ Gasolin1Buah

8Alat Dokumentasi1Buah

9Haighcook1Buah

10Spirtus1 Botol

11Nesting2Buah

12Cangkir3Buah

14Sendok2Buah