004 - ringkasan

24
Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASAN Proyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah R I N G K A S A N 1. LOKASI PROYEK Lokasi PLTA Ketenger Unit 4 terletak kurang lebih 50 meter di hilir tailrace PLTA Ketenger Unit 1,2, dan 3, secara administrasi terletak di Desa Ketenger, Baturaden, Kabupaten Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis, lokasi proyek terletak sekitar 07°20’02,6” Lintang Selatan dan 109°13’11,2” Bujur Timur. Lokasi proyek berjarak sekitar 13 km dari Kota Purwokerto dan 1 km dari jalan raya menuju ke Taman Rekreasi Baturaden dengan kondisi jalan aspal, dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 30 menit. Lokasi proyek dapat dilihat pada Gambar 1-1. PLTA Ketenger Unit - 4 termasuk dalam wilayah usaha Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica. Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica adalah salah satu unit bisnis PT. INDONESIA POWER yang beralamat di Jl. Raya Banyumas Kav. 8. 2. KONDISI PROYEK 2.1 TOPOGRAFI Di daerah proyek terdapat 4 (empat) referensi Bencmark (BM), yaitu : NO NAMA BM KOORDINAT X Y Z 1 KTR 9 5.015,340 9.918,263 366,708 2 PLN 262 4.978,322 9.909,683 368,828 3 BM 1 5.000,000 10.000,000 372,547 4 BM 2 5.001,087 9.750,842 352,040 1

Upload: fajar

Post on 22-Dec-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bagus

TRANSCRIPT

Page 1: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

R I N G K A S A N

1. LOKASI PROYEK

Lokasi PLTA Ketenger Unit 4 terletak kurang lebih 50 meter di hilir tailrace PLTA Ketenger Unit 1,2, dan 3, secara administrasi terletak di Desa Ketenger, Baturaden, Kabupaten Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah.Secara geografis, lokasi proyek terletak sekitar 07°20’02,6” Lintang Selatan dan 109°13’11,2” Bujur Timur.

Lokasi proyek berjarak sekitar 13 km dari Kota Purwokerto dan 1 km dari jalan raya menuju ke Taman Rekreasi Baturaden dengan kondisi jalan aspal, dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 30 menit. Lokasi proyek dapat dilihat pada Gambar 1-1.

PLTA Ketenger Unit - 4 termasuk dalam wilayah usaha Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica. Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica adalah salah satu unit bisnis PT. INDONESIA POWER yang beralamat di Jl. Raya Banyumas Kav. 8.

2. KONDISI PROYEK

2.1 TOPOGRAFI

Di daerah proyek terdapat 4 (empat) referensi Bencmark (BM), yaitu :

NO NAMA BMKOORDINAT

X Y Z

1 KTR 9 5.015,340 9.918,263 366,708

2 PLN 262 4.978,322 9.909,683 368,828

3 BM 1 5.000,000 10.000,000 372,547

4 BM 2 5.001,087 9.750,842 352,040

Rencana Pengembangan PLTA Ketenger Unit - 4 berada di ketinggian + 365,859 m dari permukaan laut. Arah Utara berupa bukit dengan kemiringan > 45, di arah Barat bukit dengan kemiringan > 45, di arah Timur bukit dengan kemiringan > 45, di arah Selatan berupa lembah dan aliran Sungai Banjaran dan Sungai Jiang dimana kemiringan lembah < 10 yang berada di ketinggian rata-rata + 354,00 sampai + 366,00 m.

Daerah PLTA Ketenger Unit - 4 ini terletak lebih-kurang 50 meter di hilir tailrace PLTA Ketenger Unit 1, 2, dan 3, dan diperkirakan berpotensi untuk dapat dikembangkan sebagai proyek pembangkit listrik tenaga air.

1

Page 2: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

2.2 GEOLOGI TEKNIK

Berdasarkan hasil penyelidikan geologi, secara ringkas dapat diuraikan kondisi geologi teknik pada bangunan utama dan material konstruksi adalah sebagai berikut:

A. Bangunan Utama

1. Lokasi Weir/Intake

a. Lokasi BH-1

Lapisan tanah terdiri dari Lempung pasiran, boulder andesit, lempung pasiran, boulder lava, dan pasir kasar.

Nilai SPT >50 didapat pada kedalaman 10 meter atau dengan daya dukung tanah > 9,60 kg/cm2.

Nilai permeabilitas (k) : Kedalaman 0-5 m, k = 9.95 x 10-2 cm/det Kedalaman 5-10 m, k = 1.08 x 10-3 cm/det Kedalaman 10-15 m, k = 8.11 x 10-4 cm/det

Parameter hasil pengujian index properties contoh tanah pasir kasar pada kedalaman 5,5 – 6,00 m dapat dilihat pada Tabel Hasil uji laboratorium contoh tanah tak terganggu di BH-1 berikut :

INDEX PROPERTIES

Gs Wn (%)Kadar Lempung (%)Kadar Lanau (%)Kadar Pasir (%)Jenis tanah

2.7826.691,967,8790,17

SP

b. Lokasi BH-2

Lapisan tanah terdiri dari Lempung pasiran, boulder andesit, dan pasir kasar.

Nilai SPT >50 didapat pada kedalaman 7,5 meter atau dengan daya dukung tanah > 9,60 kg/cm2.Nilai permeabilitas (k) : Kedalaman 0-5 m, k = 1.95 x 10-2 cm/det Kedalaman 5-10 m, k = 1.65 x 10-3 cm/det Kedalaman 10-15 m, k = 8.43 x 10-4 cm/det

Parameter hasil pengujian index properties contoh tanah pasir kasar pada kedalaman 9,5 – 10,0 m dapat dilihat pada Tabel Hasil uji laboratorium contoh tanah tak terganggu di BH-2 berikut:

2

Page 3: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

INDEX PROPERTIES

Gs Wn (%)Kadar Lempung (%)Kadar Lanau (%)Kadar Pasir (%)Jenis tanah

2.7520.022.479.0588.48

SP

c. Lokasi BH-3

Lapisan tanah terdiri dari Lempung pasiran, boulder lava, kerikil-boulder, boulder andesit, dan pasir kasar.

Nilai SPT >50 didapat pada kedalaman 12,5 meter atau dengan daya dukung tanah > 9,60 kg/cm2.

Nilai permeabilitas (k) : Kedalaman 0-5 m, k = 3,10 x 10-2 cm/det Kedalaman 5-10 m, k = 1,47 x 10-3 cm/det Kedalaman 10-15 m, k = 1,16 x 10-4 cm/det

d. Lokasi S-4

Nilai qc > 200 kg/cm2 didapat pada kedalaman 2,60 meter.

2. Lokasi Penstock

a. Lokasi BH-4

Lapisan tanah terdiri dari lempung pasiran, pasir kasar, kerikil, kerakal, boulder andesit dan boulder lava.

Nilai SPT >50 didapat pada kedalaman 5,00 meter atau dengan daya dukung tanah > 9,60 kg/cm2.

Nilai permeabilitas (k) : Kedalaman 0-5 m, k = 1.13 x 10-1 cm/det Kedalaman 5-10 m, k = 4,58 x 10-3 cm/det Kedalaman 10-15 m, k = 3.85 x 10-4 cm/det

b. Lokasi BH-5

Lapisan tanah terdiri dari lempung pasiran, pasir kasar, kerikil-boulder, boulder andesit dan boulder lava.

Nilai SPT >50 didapat pada kedalaman 7,50 meter atau dengan daya dukung tanah > 9,60 kg/cm2.

Nilai permeabilitas (k) :

3

Page 4: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Kedalaman 0-5 m, k = 1.12 x 10-1 cm/det Kedalaman 5-10 m, k = 5,80 x 10-3 cm/det Kedalaman 10-15 m, k = 5.69 x 10-3 cm/det Kedalaman 15-20 m, k = 5.39 x 10-3 cm/det

c. Lokasi S-2 dan S-5

Nilai qc > 200 kg/cm2 didapat pada kedalaman 2,20~4,00 meter.

3. Lokasi Power House

a. Lokasi BH-6

Lapisan tanah terdiri dari Lempung pasiran, kerikil-kerakal, boulder andesit, boulder lava, fosil kayu, dan pasir kasar.

Nilai SPT >50 didapat pada kedalaman 2 meter atau dengan daya dukung tanah > 9,60 kg/cm2.

Nilai permeabilitas (k) : Kedalaman 0-5 m, k = 5.28 x 10-2 cm/det Kedalaman 5-10 m, k = 8.20 x 10-4 cm/det Kedalaman 10-15 m, k = 5.39 x 10-2 cm/det Kedalaman 15-20 m, k = 2.34 x 10-3 cm/det

Parameter hasil pengujian index properties contoh tanah pasir kasar pada kedalaman 4,5 – 5,00 m dapat dilihat pada Tabel Hasil uji laboratorium contoh tanah tak terganggu di BH-6

INDEX PROPERTIES

Gs Wn (%)Kadar Lempung (%)Kadar Lanau (%)Kadar Pasir (%)Jenis tanah

2.7617.072.199,8787,94

SP

b. Lokasi S-1

Nilai qc > 200 kg/cm2 didapat pada kedalaman 2,80 meter.

Berdasarkan gambaran umum tersebut diatas, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Lokasi Weir/Intake

Berdasarkan data hasil pemboran, direkomendasikan penempatan pondasi pada kedalaman antara 7,5 – 12,5 m yaitu pada lapisan pasir kasar – kerikilan dengan nilai

4

Page 5: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

SPT > 50 mempunyai daya dukung tanah > 9,6 kg/cm2 dan nilai permeabilitas pada orde 10-3 - 10-4 cm/det.

Untuk menghindari adanya seepage atau uplift diperlukan penanganan khusus, misalnya dengan memperpanjang lantai dan atau dibuat curtain grouting.

2. Lokasi Penstock

Pondasi untuk keperluan penstock diusulkan untuk diletakkan pada kedalaman antara 5 – 7,5 m yaitu pada lapisan pasir kasar dengan daya dukung tanah > 9,6 kg/cm2 dan nilai permeabilitas pada orde 10-3 cm/det.

3. Lokasi Power House

Pondasi untuk keperluan Power House diusulkan untuk diletakkan pada kedalaman 9 m yaitu pada lapisan pasir kasar dengan daya dukung tanah > 9,6 kg/cm2 dan nilai permeabilitas pada orde 10-2 – 10-4 cm/det.

B. Material Konstruksi

Berdasarkan hasil test pit pada lokasi TP-1, TP-2, TP-3, TP-4, TP-5 dan TP-6 dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :a. Lapisan tanah terdiri dari tanah penutup (0,00 m ~1,10 m) dan lempung pasiran (0,65

m ~ 3,00 m)b. Indeks plastisitas berkisar dari 15,98% ~ 26,31% termasuk kedalam klasifikasi

rendah.c. Jenis tanah diklasifikasikan kedalam pasir lanauan (SM), merupakan hasil pelapukan

dari satuan breksi volkanik.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan hasil uji laboratorium, untuk material timbunan disarankan dicarikan dari lokasi lain. Bahan galian untuk tanah timbunan tidak mempunyai parameter tanah yang baik.

2.3 HIDROLOGI

A. Hujan

Pada tahun 2002 curah hujan di Kecamatan Baturraden dan Kedungbanteng pada umumnya dan khususnya Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng cukup tinggi yaitu 4.000 mm/ tahun. Jumlah hari hujan dalam satu tahun 194 hari dengan kelembaban relatip 79 %.

B. Iklim

Keadaan iklim di Kecamatan Baturraden dan Kedungbanteng pada umumnya dan khususnya Desa Melung, Kecamatan Kedungbanteng adalah iklim tropis dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Untuk Desa Melung pada semester pertama tahun 2002, temperatur udara pada kisaran 18oC - 36oC dengan rataannya 27oC.

C. Sumber Air

Pengembangan PLTA Ketenger Unit – 4 direncanakan memanfaatkan sumber air potensial yang ada di sekitar lokasi. Alternatif-alternatif sumber air sebagian sudah

5

Page 6: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

dimanfaatkan oleh PLTA Ketenger unit 1, 2 dan 3 sebagai sumber tenaga, diantaranya adalah :

1. Kali Banjaran bagian hulu dengan suplesi air dari Kali Surobadag melalui Dam Surobadag masuk menuju kolam tando. Sumber air ini dimanfaatkan untuk PLTA Ketenger Unit - 1 dan 2 menggunakan Dam Ketenger dengan kapasitas debit maksimum antara 3.30 m3/det – 3.50 m3/det.

2. Kali Banjaran bagian Tengah dengan suplesi air dari Kali Pagu dan Kali Banjowaringin dimana dari badan Kali Banjaran bagian tengah ini dimanfaatkan untuk irigasi menggunakan Dam Krebek dengan kebutuhan debit rencana 3,50 m3/det dan sumber tenaga PLTA Ketenger Unit – 3 menggunakan Dam Jepang dengan kapasitas debit maksimum antara 1.0 m3/det – 1.25 m3/det.

3. Kali Jiang merupakan sungai kecil dengan luas DAS 0.88 km2 yang mengalir di sebelah kanan searah aliran dengan besar debit sesaat pengamatan di musim kemarau 80 lt/det dan di musim hujan 200 lt/det (berdasarkan Laporan Pra FS, 2001, PT. Indonesia Power – UBP Mrica).

4. Tailrace PLTA Ketenger Unit – 1, 2 dan 3 dengan kapasitas debit maksimum antara 4.0 m3/det – 4.40 m3/det.

D. Debit Andalan

Hasil analisis debit andalan dari Tailrace PLTA Ketenger Unit 1, 2 dan 3 berdasarkan data debit tahun 1997 s/d 2002 diperoleh probabilitas debit andal yang ditabulasikan seperti pada Tabel Probabilitas Debit Andal Tailrace PLTA Ketenger Unit – 1,2 dan 3 sebagai berikut:

Probabilitas Debit Q5% Q10% Q15% Q20% Q25% Q30% Q35% Q40%

Q (m3/det) 3,985 3,603 3,414 3,300 3,135 2,999 2,869 2,766

Probabilitas Debit Q45% Q50% Q55% Q60% Q65% Q70% Q75% Q80%

Q (m3/det) 2,666 2,589 2,478 2,379 2,269 2,120 1,977 1,831

Probabilitas Debit Q85% Q90% Q95%

Q (m3/det) 1,690 1,60 1,389

Sedangkan Lengkung Durasi Alirannya (Flow Duration Curve) disajikan pada Gambar Lengkung Durasi Aliran (Flow Duration Curve) Tailrace 1997 – 2002 sebagai berikut:

6

Page 7: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

3. POTENSI PENGEMBANGAN PLTA KETENGER UNIT-4

Dari data primer maupun data sekunder yang telah dikumpulkan, maka potensi kapasitas andal PLTA Ketenger Unit – 4 berdasarkan debit desain sebesar 4,0 m3/det dan tinggi jatuh 15 m adalah sebagai berikut:

Debit Desain

(m3/det)

Net Head

(m)

Daya Out-put (KW) Cos q

Generator

Daya Aktif

Generator (kVA)Turbin Generator

4,0 15 530 503.50 0.80 629.06

4. SELEKSI ALTERNATIF TATA LETAK PENGEMBANGAN PEMBANGKIT

Di dalam pelaksanaan studi kelayakan telah dianalisis 3 (tiga) alternatif Tata letak rencana (lay-out plan) dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Asal sumber air2. Struktur bangunan sipil3. Jalan masuk (access road)

Lokasi pengembangan PLTA Ketenger Unit – 4 ini merupakan lahan yang terbatas sehingga penyusunan tata letak (lay-out) tidak mempunyai banyak pilihan. Tata letak untuk lokasi pipa pesat (penstock) dan gedung pembangkit (power house) maupun jalan masuk (access road)

7

Page 8: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

tidak banyak berbeda antara ke tiga alternatif maupun dengan tata letak hasil pra studi kelayakan. Perbedaan penyusunan tata letak (lay-out) rencana hanya terletak pada :

Struktur bangunan sipil yang dipengaruhi oleh asal sumber air.

Lokasi dan elevasi tailrace rencana yang dipengaruhi oleh tinggi jatuh air yang diinginkan

Berdasarkan evaluasi besaran parameter pembanding telah dipilih alternatif tata letak (lay-out) terbaik yang mempunyai nilai paling kompetitif yaitu pada alternatif – 1.

Nilai kompetitif pada tata letak (lay-out) pengembangan PLTA Ketenger Unit – 4 terpilih diprakirakan dapat menggambarkan usaha pembangkitan menghasilkan daya dan energi optimum terbesar dengan biaya terendah.

5. DISAIN STUDI KELAYAKAN

Komponen utama dari PLTA Ketenger Unit-4 ini adalah kolam penenang, penstock dan power house.

a. Kolam Penenang

Tujuan pembuatan Kolam Penenang antara lain untuk menahan dan mengurangi laju aliran air dari terjunan saluran tailrace eksisting, menampung air dari tailrace sampai pada elevasi rencana pembangkitan, mendapatkan tinggi hidrolik rencana pembangkitan PLTA Ketenger unit – 4 pada elevasi maksimum dan minimum dan memberi toleransi operasi turbin terhadap fluktuasi debit tailrace melalui kapasitas tampungan yang ada. Namun demikian kapasitas tampungan kolam penenang tidak disimulasikan untuk opersai turbin.

Kolam Penenang berupa beton bertulang dengan kombinasi dinding penahan batu kali (komposit). Kolam penenang dedesain dengan ukuran panjang 35 m x lebar 8,0 m x tinggi 6,0 m, mempunyai luas permukaan air 264,67 m2 dan kapasitas tampungan 861,33 m3.

b. Pipa Pesat (penstock)

Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang yang berfungsi untuk mengalirkan air dari bak penenang (forebay tank). Perencanaan penstock mencakup pemilihan material, diameter penstock, tebal dan jenis sambungan (coordination point). Pemilihan material berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, aksesibilitas, berat, sistem penyambungan dan biaya. Diameter penstock dipilih dengan pertimbangan keamanan, kemudahan proses pembuatan, ketersediaan material dan tingkat rugi-rugi (fiction losses) seminimal mungkin. Ketebalan penstock dipilih untuk menahan tekanan hidrolik dan surge pressure yang dapat terjadi.

Pemilihan pipa pesat (penstock) untuk PLTA Ketenger Unit - 4 menggunakan material plat baja (mild steel) yang diroll dan dilas. Pemilihan diameter didasarkan pula pada ukuran penyambungan yang merupakan kombinasi dari plat baja yang tersedia di pasaran (120 cm x 240 cm).

Data dan asumsi awal penstock adalah: Material yang digunakan adalah St 37 dengan pertimbangan mudah/tersedia di pasaran. Head losses pada sistem pemipaan (penstock) diasumsikan sekitar 4% terhadap head

gross. Estimasi ini cukup moderat dan umumnya dapat diterima pada pembangkitan head rendah.

8

Page 9: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Head gross, H = 15.75 m Panjang penstock, L = 52 m sebagaimana ditunjukkan gambar lay-out PLTA Ketenger

Unit - 4 yang terdiri dari komponen penstock menurun dan mendatar sampai inlet valve. Diameter penstock, 1.52 m

c. Gedung pembangkit

Gedung pembangkit terletak di lokasi paling akhir dari lokasi studi dekat dengan titik pertemuan dua sungai, yaitu Kali Banjaran dan Kali Jiang.

Dengan mempertimbangkan pencapaian gross head maksimal maka penempatan turbin berada di bawah muka tanah asli. Perencanaan gedung pembangkit adalah semi terpendam (semi under ground).

Data desain gedung pembangkit (power house) sebagai berikut : Dimensi gedung pembangkit = 9 x 9 m Type bangunan = Semi Terpendam (semi under ground) Atap = Rangka Baja Pasangan dinding = Batu bata Crane = Kapasitas 10 ton

Secara singkat uraian data mengenai PLTA Ketenger Unit-4 pada adalah sebagai berikut:

NO. U R A I A N SATUAN DATA

I Elevasi Muka Air di Kolam Penenang      1 Elevasi muka air maksimum El.M + 365,0002 Elevasi muka air minimum El.M + 362,000II Kolam Penenang      1 Panjang M   352 Lebar M   83 Tinggi M   6III Bendung/Pelimpah Samping      1 Type     Over Flow2 Puncak mercu El.M + 365,0003 Tinggi bendung/pelimpah samping El.M + 3.24 Panjang mercu El.M + 6IV Debit Dan Tinggi Jatuh Air      

1 Debit maksimum (Plant Discharge) M3/det   4.0

2 Debit andal (Firm Discharge) M3/det   1.603 Elevasi muka air tailrace El.M + 349.2504 Tinggi jatuh kotor M   15.755 Tinggi jatuh bersih M   15V Pipa Pesat (Penstock)      1 Diameter M   1.522 Panjang M   523 Jumlah Unit   1

NO. U R A I A N SATUAN DATA

VI Daya Dan Energi      1 Daya Output (Output Power) KW   5002 Daya andal (Firm Power) KW   200

9

Page 10: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

3 Energi primer GWh   1.587 4 Energi sekunder GWh   1.419 5 Energi tahunan GWh   3.01

6. ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS

Analisis kelayakan teknis ditinjau berdasarkan perhitungan stabilitas konstruksi bangunan sipil dengan tolok ukur angka keamanan yang diijinkan dari masing-masing jenis bangunan sipil. Persyaratan angka keamanan konstruksi bangunan sipil berbeda-beda sesuai dengan jenis bangunannya dan ditinjau pada kondisi normal.

Untuk mendapatkan angka keamanan sesuai dengan persayaratan teknis, bangunan-bangunan tersebut ditinjau keamanannya antara lain terhadap gaya geser, guling, daya dukung tanah pada kondisi normal.

Ringkasan hasil analisis perhitungan stabilitas konstruksi bangunan sipil ditabulasikan pada tabel berikut :

No.Konstruksi

Bangunan Sipil

Angka Keamanan

Gaya Geser Gaya Guling Daya Dukung Pukulan Air

Analisis Diijinkan Analisis Diijinkan Analisis Diijinkan Analisis Diijinkan

1 Kolam Penenang - - - - 1,56 1,5 - -

2 Dinding Penahan 2,47 2,00 # # 1,73 1,5 - -

3 Pelimpah Samping 3,52 2,00 5,64 1,5 3,20 1,5 - -

4 Pipa Pesat - - - - - - 2.08 2.00

5 Saddle Pipa Pesat 2,74 2,00 5,91 1,5 4,31 1,5 - -

6 Power House - - - - 5,94 1,5 - -

Keterangan : # = Aman, karena resultante gaya pada konstruksi berada pada daerah inti atau daerah aman (1/3 bagian tengah lebar dasar pondasi), sehingga perhitungan stabilitas guling tidak perlu ditinjau.

7. DAMPAK LINGKUNGAN

Berdasarkan evaluasi dampak potensial yang telah ditelaah, rencana pembangunan PLTA Ketenger Unit-4 dinyatakan layak secara lingkungan, karena tidak terdapat dampak negatif besar dan penting yang dapat menimbulkan degradasi lingkungan hidup di sekitar tapak proyek.

Tetapi, guna mengurangi persepsi negatif penduduk di sekitar tapak proyek, perlu dilakukan langkah-langkah pokok sebagai berikut :

Melilbatkan tenaga kerja lokal, terutama untuk jenis pekerjaan yang tidak membutuhkan persyaratan khusus.

10

Page 11: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Melakukan perbaikan terhadap jalan, jembatan dan fasilitas milik desa yang mengalami kerusakan karena mobilisasi material dan peralatan.

Pada tahap operasi dan pemeliharaan, limbah lumpur dari bak penampungan serta limbah dan bahan kimia pembersih pipa pesat agar tidak langsung dibuang ke badan air (Sungai Banjaran atau Sungai Jiang).

8. ANALISIS EKONOMI

Dengan menggunakan asumsi dasar analisis ekonomi, data biaya investasi dan benefit proyek maka didapat ringkasan hasil analisis kelayakan Ekonomi PLTA Ketenger Unit – 4 untuk kedua skema bisnis Equity 100% dan Equity 30% sebagai berikut :

No. Kriteria Analisis KelayakanHasil Analisis Ekonomi

Equity 100 % Equity 30 %, Loan 70 %

1 Total Biaya Proyek Rp.4,798,460,833,- Rp.5,436,656,124,-

2 Biaya Pembangkitan per KW Rp. 15,784,411,- Rp. 17,883,737,-

3 Investasi Tahunan Rp. 730,806,536,- Rp. 742,103,623,-

4 Biaya Produksi per KWh Rp. 44,- Rp. 44,-

5 Break Event Point (BEP) 8.0 tahun 8.0 tahun

6 Internal Rate of Return (IRR) Setelah Pajak 30 %

14,99 % 15.67 %

7 NPV pada Discount Rate (DR) 15 %Tarif per KWh

- Rp. 4,000,000, -Rp. 327, -

8 NPV pada WACC 17.80 %Tarif per KWh

- Rp. 605,000,000.- Rp. 452. -

9 Profitability Index (PI) 1.00 0.87

10 Tingkat Suku Bunga Deposito 10 % 10 %

9. REKOMENDASI

Dengan mempertimbangkan kesimpulan di atas dan hasil kajian studi terdahulu maka direkomendasikan sebagai berikut :

A. Aspek Teknis

Perlu kehati-hatian dalam menetapkan lokasi pembuangan material galian (disposal area) disekitar lokasi proyek agar tidak menggangu aktifitas peralatan proyek yang lain.

Dalam pembuatan jalan masuk sementara (temporary access road) diusahakan tidak terlalu banyak menggunakan lahan penduduk sehingga biaya kompensasi pemakaian lahan dapat diminimalkan.

Diperlukan koordinasi dengan pengelola PLTA Ketenger Unit eksisting terutama di lapangan dalam pelaksanaan proyek kaitannya dengan penggunaan fasilitas yang ada.

B. Aspek Ekonomi

11

Page 12: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Simulasi Analisis Ekonomi

Simulasi analisis ekonomi didasarkan pada tingkat inflasi sebesar 7 % per tahun dengan parameter simulasi tarif dan eskalasi tarif variabel. Hasil simulasi analisis ekonomi Pengembangan PLTA Ketenger Unit – 4 adalah sebagai berikut :

Kriteria Kelayakan

Proyek

Parameter Simulasi

Tarif = 290 Rp./KWH Tarif = 327 Rp./KWH

Inflasi = 7% Inflasi = 7%

Eskalasi = 3 % 4% Eskalasi = 3 % 4%

Discount Rate (DR) = 15 %

IRR % 12.39 13.43 13.96 14.99

NPV +/- (Juta Rp.) - 743 - 478 - 303 - 4

BEP Tahun 9 9 8 8

PI 0.85 0.90 0.94 1.00

ROE % 18.71 26.55 21.81 30.65

ROI % 26.71 37.91 31.14 43.77

Parameter Simulasi

Kriteria Kelayakan

Proyek

Tarif = 330 Rp./KWH

Inflasi = 7%

Eskalasi = 3 % 4%

Discount Rate (DR) = 15 %

IRR % 14.08 15.11

NPV +/- (Juta Rp.) - 268 34

BEP Tahun 8 8

PI 0.94 1.01

ROE % 22.05 30.97

ROI % 31.49 44.24

Berdasarkan hasil simulasi analisis ekonomi dengan Total Project Cost sebesar Rp. 4.798.460.833,– dan parameter simulasi seperti pada tabel di atas disimpulkan sebagai berikut :

Dengan biaya investasi sebesar Rp. 4.798.460.833,– diperoleh tarif equity sebesar Rp. 327,- /KWh pada tingkat eskalasi 4 % dan IRR = 14.99% masih dibawah Discount Rate (DR) 15 %.

12

Page 13: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Sedangkan untuk mendapatkan Tingkat Keuntungan (PI) di atas 1.00 (layak) dengan biaya investasi Rp. 4.798.460.833,– diperlukan tarif jual listrik sebesar Rp. 330,-/KWh pada tingkat eskalasi 4 % per tahun.

Dari 2 kondisi hasil simulasi ekonomi di atas direkomendasikan sebagai berikut :

Untuk pengembangan PLTA Ketenger Unit – 4 menggunakan tarif jual listrik sebesar Rp. 330,-/KWh dan Discount Rate (DR) 15.0 % dengan skema pendanaan 100 % Equity dengan pertimbangan :

Adanya kecenderungan (trend) penguatan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing khususnya mata uang US Dolllar di masa mendatang dan kebijakan pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi maka diproyeksikan biaya komponen-komponen produksi listrik dari impor dapat ditekan sehingga fleksibelitas tarif jual listrik di bawah Rp. 330,-/KWh dapat dicapai.

Adanya kecenderungan kenaikan kebutuhan listrik yang makin meningkat per tahun sesuai pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan listrik saat ini masih terbatas maka secara umum PT. PLN (Persero) membutuhkan cadangan daya listrik untuk memenuhi permintaan (demand), khususnya pada jaringan Jawa – Bali.

Penggunaan skema pendanaan 30% Equity dan 70% Loan akan berakibat meningkatkan Biaya Modal (Cost of Capital), dari Discount Rate 15 % menjadi WACC = 17.80% serta diperoleh layak tarif jual listrik sebesar Rp. 515,-/KWh lebih tinggi dari 100% Equity (Rp. 330,-/KWh).

C. Aspek Sosial Ekonomi

Sedapat mungkin menggunakan tenaga kerja dari desa terdekat (Desa Melung dan Ketenger) sebagai tenaga kasar (kuli dan tukang).

Mengganti fasilitas dan infrastruktur yang terkena penggusuran selama pelaksanaan proyek terutama pipa air bersih yang menuju Desa Melung.

Menggunakan (membeli) bahan dan material bangunan dari agen/distributor di sekitar lokasi proyek untuk membantu menggerakkan roda perekonomian di Kabupaten Banyumas.

D. Aspek Lingkungan

Melaksanakan hasil studi UKL/UPL sesuai matrik yang telah dibuat.

10. GAMBARAN UMUM PROYEK

1. LOKASI PROYEK Desa Melung, Kecamatan Baturaden

Kabupaten Banyumas, JawaTengah

13

Page 14: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

2. SUMBER AIR Air buangan tailrace PLTA Ketenger Unit 1, 2, dan 3

3. ELEVASI MUKA AIR (WATER LEVEL) Hulu headpond : + 365,80 m Maksimum hilir headpond : + 365,00 m Minimum hilir headpond : + 362,00 m Tailrace : + 349,25 m

4. DEBIT Data : Selama 5 tahun berurutan Maksimum : 4,000 m3/detik Andal : 3,135 m3/detik Minimum : 1,600 m3/detik

5. TINGGI JATUH (HEAD) Kotor (gross head) : 15,75 m Bersih (net head) : 15,00 m

6. DINDING PENAHAN (RETAINING WALL) Kolam Penenang

Elevasi : + 366,00 m Tinggi : 4,0 s/d 8,0 m Tipe : Gravity Bahan : Pasangan batu kali selimut beton 0,2 m (K-175) Baja tulangan D-10 Pondasi cerucug dolken 3 x ø10 cm @ 1,0 m Plesteran : Pasangan mortar 0,1 x 0,4 m

Lereng Sungai(Jiang dan Banjaran) Elevasi : + 366,00 m Tinggi : 4,0 s/d 6,0 m Tipe : Menyandar Bahan : Pasangan batu kali t = 0,3 m Plesteran : Pasangan mortar 0,1 x 0,4 m

7. KOLAM PENENANG (HEADPOND) Luas permukaan tampungan : 264,67 m2 Volume tampungan : 861,33 m3

Luas lantai : 255,33 m2

Elevasi lantai hulu : + 361,80 m Elevasi lantai hilir : + 360,00 m Bahan lantai atas : Beton t = 0,2 m (K-175)

Baja tulangan D-10 Baja tulangan D-16 (di daerah inlet penstock)

Bahan lantai bawah : Pasangan batu kali t = 0,4 m

8. KOLAM PENGAMBILAN (INTAKE) Dak penutup inlet penstock : Bahan beton 0,15 x 4,00 x 7,50 m (K-175)

Baja tulangan D-10

14

Page 15: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Pintu inlet penstock : Jumlah 1 buah Bahan pelat baja ST-41 Dimensi b = 2,0 m dan t = 0,005 m

9. PELIMPAH SAMPING (SIDE SPILLWAY)

Tipe pelimpah : Bucket wier Tipe mercu : Ambang lebar Elevasi mercu : + 365,00 m Tinggi : 3,20 m Lebar : 6,00 m

10. PINTU PENGURAS (SPILLWAY GATE) Bahan : Pelat baja ST-41 dengan

sekat karet Lebar : 1,00 m Tebal : 0,005 m

11. SARINGAN (TRASHRACK) Lokasi Inlet Penstock

Dimensi : 4,10 x 7,00 m Bahan : Besi galvanis t = 0,017 m Jarak antara : 0,05 m Kemiringan : 1 : 1

Lokasi Draft Tube Tailrace Dimensi : 1,88 x 2,24 m Bahan : Besi galvanis t = 0,017 m Jarak antara : 0,05 m Kemiringan : 1 : 2

12. PIPA PESAT (PENSTOCK) Panjang : 52 m Diameter : 1,52 m (sesuai pabrikan) Tebal : 0,006 m (sesuai pabrikan) Sloope : 13,47 0

Bahan : Pelat baja ST-41 Blok angker inlet : Beton readymix K-225

Baja tulangan D-19 Block angker outlet : Beton readymix K-225

Baja tulangan D-19

Saddle support : Jumlah 6 buah Bahan beton 2,00 x 3,00 (K-225) Angker baja D-19 dengan short dowel baja

Ø 0,022 m

13. RUMAH PEMBANGKIT (POWER HOUSE) Dimensi : 9,0 x 9,0 m Tipe : Semi underground Turbin

Tipe : Kaplan S-type (OS 10/12)

15

Page 16: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Dimensi : Ø 0,80 m Efisiensi : 90% Pabrikan : Ossberger - Jerman Pondasi : Beton K-300

Baja tulangan D-19 Generator

Tipe : Brushless Efisiensi : 95% Pabrikan : Ossberger - Jerman Pondasi : Beton K-300

Baja tulangan D-19

Crane Kapasitas : 10 ton Bahan rel : Baja I 300 x 150

Baja C 250. 9. 9. 13

Control Room Dimensi : 3,0 x 4,5 m Lantai : Beton K-225

Baja tulangan D-16

Portal Balok atas : Beton 0,25 x 0,40 m (K-300) Baja tulangan D-19

Balok pengaku : Beton 0,30 x 0,40 m (K-300) Baja tulangan D-19

Kolom : Beton 0,40 x 0,40 m (K-300) Baja tulangan D-19

Slope : Beton 0,20 x 0,30 m (K-300) Baja tulangan D-19

Pondasi : Beton telapak 1,2 x 1,2 m (K-300) Baja tulangan D-22 Sebagian dengan tiang pancang pre-cast Ø 0,35 m

Dinding : Pasangan ½ batu bata

Atap Rangka : Kuda-kuda baja siku 45. 45. 7 Kemiringan 28 0

Ikatan angin : Baja siku 25. 25. 5 Gording : Baja C 80. 45. 6. 8 Penutup : Seng gelombang BJLS. 30 (1,2 x 2,4 m)

Saluran Drainase Tertutup (dalam tanah) : Buis beton bertulang ø0,60 m Baja tulangan D-10 Terbuka (di permukaan) : Pasangan mortar 0,3 x 0,3 m

16

Page 17: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

14. SALURAN AKHIR (TAILRACE) Elevasi saluran : + 349,75 m Elevasi muka air : + 349,25 m Bahan dinding penahan : Pasangan batu kali selimut beton t = 0,20

m (K-175)

Baja tulangan D-10 Bahan lantai atas : Beton t = 0,20 m (K-175) Baja tulangan D-10 Bahan lantai bawah : Pasangan batu kali t = 0,40 m Panjang : 9,0 m Lebar : 4,0 m

15. JALAN MASUK (ACCESS ROAD) Di Lokasi Proyek

Melalui jalan kawasan wisata Desa Baturaden Melalui jalan masuk ke PLTA Ketenger Unit 1, 2, dan 3

Karakteristik:- Kekuatan jalan : 8,0 ton- Jenis perkerasan : aspal- Lebar jalan : 5,0 m

Menyusuri bantaran Sungai Jiang

Jalur Transportasi Alat Berat Jalur Darat

Jakarta – Cirebon – Purwokerto (380 km) Cilacap – Purwokerto (53 km)

Jalur Laut Jakarta – Cirebon (805 mil laut)

16. PENGERUKAN DASAR SUNGAI JIANG DAN SUNGAI BAJARAN Panjang pengerukan : 140,00 m Lebar rata-rata pengerukan : 15,00 m Kedalaman rata-rata : 1,50 m

17. BIAYA KONSTRUKSI Rp. 5.950.071.150,-

(Lima Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Seratus Lima Puluh Rupiah)

18. WAKTU KONSTRUKSI ± 1 (satu) tahun kalender

19. FAKTOR BEBAN (LOAD FACTOR) Jam periode : 8.760 jam Jam operasi : 7.992 jam Capacity Factor (CF) : 63 % Service Factor (SF) : 91 %

20. DAYA DAN ENERGI PEMBANGKITAN Plant capacity : 500 kW

17

Page 18: 004 - Ringkasan

Studi Kelayakan Dan Penyusunan Basic Design RINGKASANProyek PLTA Ketenger Unit 4 Banyumas – Jawa Tengah

Firm capacity : 200 kW Install capacity : 629 kVA Energi optimum tahunan : 3,01 GWh

18