laporan non aedes

11
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN SURVEI LARVA NON AEDES Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengendalian Vektor-B Disusun oleh : Nur Hidayati P07133111028 Reguler (Semester 3) KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2012

Upload: idha-nur-hidayati

Post on 06-Aug-2015

465 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Non Aedes

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

SURVEI LARVA NON AEDES

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengendalian Vektor-B

Disusun oleh :

Nur Hidayati

P07133111028

Reguler (Semester 3)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

2012

Page 2: Laporan Non Aedes

PENGAMBILAN DAN IDENTIFIKASI

JENIS LARVA NON AEDES

A. HARI DAN TANGGAL

Rabu, 3 Oktober 2012

B. MATERI

Pengambilan dan pemeriksaan jenis larva non aedes.

C. TUJUAN

1. Mampu melakukan survi jentik non Aedes dengn baik dan benar.

2. Melakukan identifikasi berbagai jenis tempat perindukan nyamuk non

Aedes.

3. Melakukan sampling penangkapan jentik non Aedes di wilayah survey

pada berbagai jenis breeding places.

4. Menyiapkan pengiriman sampel jentik non Aedes untuk keperluan

identifikasi di laboratorium.

5. Mengidentifikasi dan menentukan jenis larva non Aedes yang ditemukan.

D. MANFAAT

1. Dapat melakukan survai jentik non aedes dengan baik dan benar.

2. Dapat melakukan identifikasi berbagai jenis tempat perindukan nyamuk

non Aedes.

3. Dapat melakukan sampling penangkapan jentik non Aedes di wilayah

survey pada berbagai jenis breeding places.

4. Dapat menyiapkan pengiriman sampel jentik non Aedes untuk keperluan

identifikasi di laboratorium.

5. Dapat mengidentifikasi dan menentukan jenis larva non Aedes yang

ditemukan.

Page 3: Laporan Non Aedes

E. DASAR TEORI

Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk.

Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan

malaria (contoh, merupakan "vektor") secara alami. Anopheles gambiae

adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar parasit malaria

(contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika,

sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia. Anopheles

juga merupakan vektor bagi cacing jantung anjing Dirofilaria immitis.

Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang

menyebabkan Penyakit Malaria. "nyamuk malaria banyak terdapat di rawa-

rawa, saluran-saluran air, dan permukaan air yang terekspos sinar matahari. Ia

bertelur di permukaan air." nyamuk ini hinggap dengan posisi menukik atau

membentuk sudut. Sering hinggap di dinding rumah atau kandang. Warnanya

bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya berbercak-bercak

putih. Waktu menggigit biasanya dilakukan malam hari. Banyak jenis nyamuk

anopheles yang bisa menyebabkan penyakit malaria. Ada anopheles sundaicus

yang banyak terdapat di air payau, seperti di Kepulauan Seribu. nyamuk ini

berkembang biak di lingkungan yang banyak ditumbuhi ganggang. Ia akan

meletakkan telurnya di ganggang hijau yang banyak reniknya, sehingga begitu

menetas, jentiknya langsung mendapat makanan renik yang hidup di antara

ganggang tersebut. Ada lagi anopheles maculatus dan anopheles balabacensis

yang banyak terdapat di perbukitan, seperti di Bukit Manoreh, Yogyakarta.

Biasanya nyamuk ini bertelur di mata air, di air rembesan, atau di sungai yang

tak deras airnya, seperti di antara bebatuan sungai. Ada lagi anopheles

aconitus yang banyak hidup di daerah pesawahan atau saluran-saluran air

yang ada rumputnya. Selain yang sudah disebutkan, masih banyak lagi jenis

anopheles lainnya. Menurut Soeroto ada sekitar 70 jenis nyamuk ini. Penyakit

malaria yang ditimbulkan pun jenisnya bermacam-macam, tergantung jenis

Page 4: Laporan Non Aedes

parasitnya. Semisal, ada malaria falsiparum, vivak, ovale, dan malariae. Selain

itu, nyamuk anopheles bisa juga menyebabkan penyakit kaki gajah.

A. Ciri-ciri

1. Sangat dipengaruhi kelembaban dan suhu

2. Menggigit pada malam hari

3. Jarak terbang 0,5-3 km

4. Umur di laboratorium dewasanya 3-5 minggu.

B. Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia

1. Bentuk siphon seperti tanduk

2. Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.

3. Pada bagian toraks terdapat stoot spine.

C. Ciri-ciri nyamuk anopheles

1. Bentuk tubuh kecil dan pendek

2. Antara palpi dan proboscis sama panjang

3. Menyebabkan penyakit malaria

4. Pada saat hinggap membentu sudut 90º

5. Warna tubunya coklat kehitam

6. Bentuk sayap simetris

7. Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah

D. Bionomik

1. Siklus hidup nyamuk anopheles

Nyamuk Anopheles mempunyai siklus hidup , yang termasuk

dalam metamorfosa sempurna. Yang berarti dalam siklus hidupnya

terdapat stage/fase pupa. Lama siklus hidup dipengaruhi kondisi

lingkungan, misal : suhu, adanya zat kimia/biologisdi tempat hidup.

Siklus hidup nyamuk Anopheles secara umum adalah:

1. Telur

Setiap bertelur setiap nyamuk dewasa mampu menghasilkan 50-

200 buah telur. Telur langsung diletakkan di air dan terpisah (tidak

Page 5: Laporan Non Aedes

bergabung menjadi satu). Telur ini menetas dalam 2-3 hari (pada

daerah beriklim dingin bisa menetas dalam 2-3 minggu).

2. Larva

Larva terbagi dalam 4 instar , dan salah satu ciri khas yang

membedakan dengan larva nyamuk yang lain adalah posisi larva

saat istirahat adalah sejajar di dengan permukaan perairan, karena

mereka tidak mempunyai siphon (alat bantu pernafasan). Lama

hidup kurang lebih 7 hari, dan hidup dengan memakan

algae,bakteri dan mikroorganisme lainnya yang terdapat

dipermukaan .

3. Pupa (kepompong)

Bentuk fase pupa adalah seperti koma, dan setelah beberapa hari

pada bagian dorsal terbelah sebagai tempat keluar nyamuk dewasa.

4. Dewasa

Nyamuk dewasa mempunyai proboscis yang berfungsi untuk

menghisap darah atau makanan lainnya (misal, nektar atau cairan

lainnya sebagai sumber gula). Nyamuk jantan bisa hidup sampai

dengan seminggu, sedangkan nyamuk betina bisa mencapai

sebulan. Perkawinan terjadi setelah beberapa hari setelah menetas

dan kebanyakan perkawinan terjadi disekitar rawa (breeding

place). Untuk membantu pematangan telur, nyamuk menghisap

darah, dan beristirahat sebelum bertelur. Salah satu ciri khas dari

nyamuk anopheles adalah pada saat posisi istirahat menungging.

Nyamuk Culex sp

A. Ciri-ciri Morfologi

1. Ciri-ciri jentik nyamuk Culex

a. Bentuk siphon langsing dan kecil yang terdapat pada

abdomen terakhir.

b. Bentuk comb tidak beraturan.

Page 6: Laporan Non Aedes

c. Jentik nyamuk culex membentuk sudut di tumbuhan

air(menggantung).

2. Ciri-ciri nyamuk Culex

a. Palpi lebih pendek dari pada probocis.

b. Bentuk sayap simetris.

c. Berkembang biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.

d. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.

e. Menyebabkan penyakit filariasis

f. Warna tubuhnya coklat kehitaman

Nyamuk Mansonia

1. Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia

a. Bentuk siphon seperti tanduk

b. Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.

c. Pada bagian toraks terdapat stoot spine.

2. Ciri-ciri nyamuk Mansonia

a. Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90º

b. Bentuk tubuh besar dan panjang

c. Bentuk sayap asimetris.

d. Menyebabkan penyakit filariasis.

e. Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.

3. Bionomik

diletakan saling berdekatan membentuk rakit dibawah permukaan daun

tanaman air. Telur memiliki kait (saw) untuk mengambil O2 pentil

pernapasan. Larva terompet runcing keras dan kuat untuk menusuk akar

tanaman. Pupaa ada rambut (bristel) di depan spirakel femur hind

dengan 3-5 gelang yang teratur urat-urat sayap dilengkapi dengan scale

sayap yang luas, asimetris gelap terangDewasa

Page 7: Laporan Non Aedes

F. ALAT DAN BAHAN

No. Alat No. Bahan

1. Kertas Label 1. Larva Nyamuk non aedes

2. Gayung

3. Pipet

4. Plastik Fliptop

6. Senter

7. Form Pengamatan

8. Tabung Reaksi

9. Mikroskop

G. CARA KERJA

1. Pelaksanaan Pengambilan Larva Non aedes

a. Melakukan pengamatan jenis breeding places yang ditemukan.

b. Menentukan metode sampling sesuai dengan type breeding places

(BP), meliputi :

1) Mengambil sebanyak 10 cidukan untuk BP dengan ukuran 1 m2.

2) Menentukan titik sampling untuk BP yang berukuran lebih dari 1

m2.

3) Melakukan pengambilan dengan memperhitungkan debit BP untuk

BP yang mengalir dengan cara menciduk kedalam bagian dalam

badan air.

c. Memasukkan larva yang tertangkap kedalam plastik fliptop.

d. Membawa larva dalam plastik ke Laboratorium untuk

mengidentifikasi jenis larva yang ditemukan.

2. Pelaksanaan Identifikasi Larva non Aedes

a. Memindahkan larva dalam plastik fliptop ke tabung reaksi.

Page 8: Laporan Non Aedes

b. Memanaskan tabung reaksi diatas nyala api lampu spiritus agar larva

didalam tabung mati.

c. Mengambil larva menggunakan pipet kemudian meletakkan larva yang

sudah mati tersebut kedalam objek glass.

d. Melihat larva dalam objek glass menggunakan mikroskop dengan

perbesaran 10x10.

H. HASIL DAN PEMBAHASAAN

No. Hari,

tanggal

Tempat

pengambilan

larva

Jenis larva

non aedes

yang

ditemukan

Ciri-ciri

1. Rabu,

4 Oktober

2012

Selokan didepan

asrama 1

Poltekkes

Larva

Culex

1. Memiliki sipon yang

panjang dan runcing

2. Memiliki 3 berkas

rambut di sipon

3. Bagian badan larva

berus-ruas.

4. Kepadatan larva

sangat banyak.

2. Rabu,

4 Oktober

2012

Selokan depan

burjo

“Kuningan”

(samping

gading laundry)

Larva

Culex

1. Memiliki sipon yang

panjang dan runcing

2. Memiliki 3 berkas

rambut di sipon

3. Bagian badan larva

berus-ruas.

4. Kepadatan larva tidak

lebih banyak dari

Page 9: Laporan Non Aedes

sampel di selokan

depan asrama.

. 3. Rabu,

4 Oktober

2012

Depan rental

dan pengetikan

“Abbi Comp”

Larva

Culex

5. Memiliki sipon yang

panjang dan runcing

6. Memiliki 3 berkas

rambut di sipon

7. Bagian badan larva

berus-ruas.

8. Kepadatan larva di

titik yang ketiga ini

banyak ditemukan

larva nyamuk yang

bergerombol atau

berkoloni.

Setelah melihat dari hasil data indentifikasi lingkungan disekitar

perindukan nyamuk Non Aedes didapatkan penjelassan lebih lanjut

sebagai berikut :

a. Titik pertama (Selokan di depan Asrama 1 Poltekkes)

1. Memiliki pencahayaan yang cukup baik dimana cahaya matahari dapat

langsung masuk di lingkungan perindukan tersebut.

2. Disekitar perindukan nyamuk tersebut tidak terlalu banyak tumbuhan

yang menutupi badan air.

3. Jenis air merupakann saluran pembuangan limbah rumah tangga di

sekitarnya termasuk juga limbah rumah tangga dari asrama dimana air

tersebut tidak mengalir atau menggenang sehingga menjadi area yang

tepat untuk tempat perindukan larva non Aedes.

Page 10: Laporan Non Aedes

4. Lokasi tempat survey larva nyamuk merupakan lokasi yang padat

penduduk.

b. Titik kedua (di depan Gading Loundri)

1. Memiliki pencahayaan yang baik, karena cahaya matahari dapat

langsung masuk.

2. Disekitar tempat perindukan nyamuk tersebut tidak terlalu banyak

tumbuhan yang menutupi badan airnya.

5. Jenis badan air yang terdapat disana adalah merupakan saluran

pembuangan limbah rumah tangga dan juga limbah dari tempat

loundry tersebut dimana air nya tidak mengalir atau menggenang

sehingga menjadi area yang tepat untuk tempat perindukan larva non

Aedes.

3. Lokasi tempat pengambilan sampel larva nyamuk merupakan tempat

yang padat penduduk.

4. Tidak terlalu banyak plankton (mungkin dikarenakan buangan limbah

ditergen yang sifatnya unbiodegradable, sehingga tidak banyak

plankton yang dapat berkembang atau bertahan).

c. Titik ke tiga ( di depan rental dan pengetikan Abbi Comp)

1. Memiliki pencahayaan yang kurang, dimana matahari tidak dapat

langsung masuk ke badan air.

2. Disekitar tempat perindukan nyamuk ditemukan cukup banyak

tumbuhan sehingga menghalangi cahaya matahari untuk dapat

langsung masuk kebadan air.

3. Jenis badan air merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga

di sekitarnya serta buangan limbah organik sehingga air nya

menggenang atau tidak dapat mengalir.

4. Di tempat perindukan nyamuk ini teradapat banyak plankton,sehingga

larva nyamuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik disana

Page 11: Laporan Non Aedes

karena kebutuhannya (plankton untuk makanannya) dan tempat

perindukan yang mendukung.

Setelah larva diambil dari tempat perindukan dan dilakukan

identifikasi, ternyata jenis larva yang ditemukan adalah jenis larva Culex

dengan ciri-ciri utamanya terdapat 3 helai rambut pada siphon dimana siphon

berbentuk panjang dan runcing, baik untuk larva di tempat pertama

pengambilan yaitu selokan depan asrama, selokan depan burjo “Kuningan”

(samping gading laundry) maupun di tempat ketiga yaitu di depan rental dan

pengetikan Abbi Comp

I. KESIMPULAN

Jenis larva yang ditemukan di ketiga tempat pengambilan sampel

adalah larva Culex dengan ciri utamanya memiliki siphon yang panjang dan

runcing dengan tiga helai rambut pada siphonnya. Kondisi lingkungan sangat

berpengaruh terhadap kehidupan dari larva-larva tersebut. hal ini menjadi

salah satu alasan mengapa larva culex banyak ditemukan pada ketiga titik

(selokan yang airnya sama-sama tidak mengalir atau menggenang) yang

diambil sampelnya, karena larva culex menyukai tempat-tempat yang kotor

untuk perkembangbiakan hidupnya hingga menjadi dewasa nanti.