laporan mikroteknik preparat supravital epitel mulut

9
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Mikroteknik Dosen pengampu Dra. Ely Rudyatmi,M.Si Disusun oleh Elita Anggraini Setyobudi 4401412054 Rombel 1 Pendidikan Biologi JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: elita-anggraini-setyobudi

Post on 15-Sep-2015

343 views

Category:

Documents


43 download

DESCRIPTION

Microtechnic, Biology

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUTDisusun guna memenuhi tugas mata kuliah MikroteknikDosen pengampu Dra. Ely Rudyatmi,M.Si

Disusun olehElita Anggraini Setyobudi4401412054Rombel 1 Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG2015PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUTTanggal 13 Mei 2015A. Tujuan1. Membuat preparat supravital epitel mukosa mulut dengan zat warna Methylene Blue.2. Menganalisis hassil pembuatan preparat supravital epitel mukosa mulut.

B. Landasan TeoriIstilah ephitelium berasal dari kata ephi yang berarti upon atau di atas dan thele yang berarti nipple atau punting. Istilah tersebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Di bawah lapisan tersebut terdapat punting-punting atau papillae jaringan pengikat yang banyak mengandung kapiler darah. Punting jaringan pengikat tadi menonjol-nonjol ke lapisan penutup permukaan yang bersifat tembus cahaya, dan lapisan inilah yang sebenarnya berbentuk sebagai epitel. Selanjutnya penggunaan istilah epitel meluas untuk semua bentuk lapisan yang terdiri atas lembaran sel-sel (cellular membrane) baik yang bersifat tembus cahaya ataupun yang tidak. Lembaran sel tersebut terdapat menutupi dan membatasi di luar ataupun di luar tubuh (Subowo, 2002).Struktur jaringan epitel antara lain:1. Pada umumnya, salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap ke cairan atau udara.2. Epitelium tidak memiliki suplai darah. Nutrisinya berasal dari difusi pembuluh dasar (lamina basalis) yang tidak hidup.3. Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi intra seluler4. Sel-sel epitel bereproduksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang.Jaringan epitel menjalankan berbagai fungsi, antara lain:1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksik.2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti dalam paru-paru atau saluran pencernaan3. Transpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikulat lain4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti hormone, enzim dan perspirasi yang dihasilkan dari epithelium glandular.5. Ekskresi sisa metabolisme seperti urin melalui filtrasi6. Penerimaan sensorik oleh sel-sel epitel khusus pada ujung pengecap, hidung, dan telinga (Sloane, 2003).Epitel mukosa mulut termasuk dalam epithelium skuamosa simpel, adalah lapisan tunggal sel gepeng dengan nucleus sentral seperti lempengan. Distribusi epithelium skuamosa simpel terdapat pada area:1. Melapisi pembuluh darah dan pembuluh limfe (endothelium)2. Melapisi rongga tubuh (mesotelium)3. Saluran terkecil dari banyak kelenjar4. Bagian tubulus ginjal5. Duktus terminal dan kantong udara pada sistem respirasi.Penampakan dalam sebuah potongan melintang mikroskopik adalah selembar gabungan sel gepeng yang terlihat seperti sepiring telur goring (Sloane, 2003).

C. Cara KerjaProses pertama, gelas benda yang bersih dan bebas lemak disiapkan dan disemprot dengan alkohol 70% pada gelas benda kemudian dilap menggunakan tissue kering (1 menit), langkah berikutnya zat warna methylen blue 0,25% dalam larutan NaCl 0,9% diteteskan pada gelas benda menggunakan pipet tetes (1 menit). Proses selanjutnya pengambilan epithelium mukosa mulut menggunakan tangkai sendok yang tumpul dan bersih, kemudia epithelium mukosa mulut diambil dan diletakkan di atas zat warna pada gelas benda yang telah ditetesi zat warna tersebut, kemudian preparat direntangkan menggunakan jarum pentul (4 menit), dilanjutkan dengan proses mounting menggunakan gelas penutup dan jarum pentul (1 menit). Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop dengan perbesaran kuat, difoto, dan dianalisis hasilnya (30 menit).

D. Hasil Pengamatan

NukleusSitoplasmaPerbesaran 40 x 10 = 400 kaliPreparat epithelium mukosa mulut dapat diamati bentuk selnya menggunakan mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan, sel epithelium terwarna dengan baik. Warna nucleus lebih gelap dibandingkan sitoplasma. Sel epithelium menggerombol dan masih bertumpuk-tumpuk tetapi masih dapat diamati. Sitoplasma berwarna biru transparan sedangkan nucleus berwarna biru gelap. Preparat ini cukup baik karena tidak terdapat kotoran dan gelembung yang dapat mengganggu pengamatan.

E. PembahasanBerdasarkan hasil pengamatan dan analisis, epithelium mukosa mulut termasuk dalam epithelium skuamosa simpel atau epitel pipih selapis karena terdiri dari satu lapis sel tunggal, pipih, nucleus sentral dan bulat menyerupai telur goreng.Pewarnaan menggunakan methylene blue dalam larutan NaCl fisiologis 0,9% karena pembuatan preparat menggunakan metode supravital yang berarti hidup atau segar. Penggunaan larutan NaCl fisiologis 0,9% bertujuan agar sel tetap hidup dan tidak lisis atau krenasi. Inti sel epitel berwarna gelap dikarenakan inti sel bersifat asam sedangkan methylene blue merupakan pewarna basa.Sel-sel epitel mukosa mulut merupakan epitel tanpa keratin dan terdapat di permukaan basah. Selain di dalam mulut, epitel ini juga terdapat di kapsula bowman, permukaan dalam membrane tymphany, endotil yang membatasi permukaan sistem peredaran dan alveoli paru-paru.Dalam sitoplasma sel-sel yang menyusun epitel terdapat organelle yang berfungsi sebagai rangka penyokong, diantaranya sebagai anyaman yang dinamakan cell web yang termasuk dalam struktur kerangka sel. Bentuk khusus pada sisi sel epitel dibedakan menjadi tiga yaitu Macula merupakan daerah kecil berupa bercak, sedangkan Zonula dimaksudkan apabila daerah tersebut melingkari sel sebagai gelang. Apabila daerahnya luas dinamakan fascia. Mukosa mulut dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe yaitu mukosa pengunyahan, mukosa penutup, dan mukosa khusus. Mukosa pengunyahan terdapat di region rongga mulut yang menerima tekanan kunyah seperti gusi dan palatum durum. Jaringan epitelnya parakeratinized (mempunyai lapisan keratin tipis yang beberapa selnya ada yang masih memiliki inti sel tidak sempurna). Mukosa penutup terdapat pada dasar mulut, permukaan inferior lidah, permukaan dalam bibir dan pipi, palatum molle dan mukosa alveolaris kecuali gusi. Tipe epitelnya non keratinized (tidak memiliki lapisan keratin). Mukosa khusus terdapat pada dorsum lidah, tipe epitelnya ortokeratinized (memiliki lapisan keratin tebal yang terdiri dari sel sel yang sudah tidak berinti). Perbandingan antara sel-sel basal prabasal, sel intermediet, dan sel superficial disebut indeks maturasi. Pada kondisi normal, jumlah sel pada lapisan superfisial sesuai dengan jumlah sel pada lapisan sel basal.

F. SimpulanBerdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.1. Preparat supravital epithelium mukosa mulut dibuat dengan pewarna methylene blue 0,25% dalam larutan NaCl 0,9%2. Hasil analisis menunjukkan bagian-bagian sel dapat terlihat jelas. Adapun bagian-bagiannya yaitu nucleus dan sitoplasma.

G. SaranPreparat supravital epithelium mukosa mulut merupakan preparat sementara sehingga dalam melakukan pengamatan harus dilakukan secara cepat agar preparat tidak mengering. Sebaiknya membersihkan mulut terlebih dahulu sebelum mengambil epitel agar tidak terdapat kotoran dalam preparat. Pemberian zat warna hendaknya secukupnya (1 tetes) agar zat warna tidak meluber. Diusahakan epitel direntangkan satu arah dan tidak mengaduk-aduk agar epitel tidak terpisah secara individu atau bertumpuk-tumpuk.

H. Daftar PustakaRudyatmi, Ely. 2015. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes.Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.Subowo. 2002. Histologi Umum. Jakarta: PT Bumi Aksara