laporan mengembang mengerut

13
 I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Indonesia tertutup dengan tanah alfisol dengan kandungan pasir dan kerikil yang tinggi pada lapisan atasnya. Terbaurnya bahan pada horizon ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan tanah atas galihan lempengan,akibatnya penelitian inii menunjukkan bahwa tanah alfisol dapat mencapai suhu 42 c pada kedelaman 5 cm dan 38 c pada kedelaman 10 cm. Suhu ini diketahui sampai menghentikan pertumbuhan. Suhu tanah yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah merupakan factor pembasis di Indonesia. Pada tanah daru dibuka untuk pertanian,pengaturan suhu tanah dengan menggunakan mulsa jeramiatau memelihara suhu tanaman sedini mungkin. Untuk mencegah terjadinya pengerutan tanah pada saat suhu tinggi maka mulsa jerami digunakan sebagai penghalang penguapan tanah. Tanah yang memiliki kandungan liat tinggi partikel akan mudah mengalami perluasan akibatnya tanah ini mengembang pada keadaan lembab dan mengerut pada keadaan kering. Reaksi ini mengubah kandungan air tanah serta berpengaruh pada struktur tanah. Retakan menjadi tertutup bila tanah menjadi basah terutama pada tanah vertisol. Pada saat tanah kering tanah vertisol mengalami pelebaran serta dalam karatan bias mencapai pada lapisan kedua. Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan praktikum untuk membahas mengembang mengerut pada tanah tanah alfisol dan vertisol.

Upload: komang-tri

Post on 16-Jul-2015

128 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 1/13

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Indonesia tertutup dengan tanah alfisol dengan kandungan pasir dan

kerikil yang tinggi pada lapisan atasnya. Terbaurnya bahan pada horizon ini jauh

lebih rendah dibandingkan dengan tanah atas galihan lempengan,akibatnya

penelitian inii menunjukkan bahwa tanah alfisol dapat mencapai suhu 42 c pada

kedelaman 5 cm dan 38 c pada kedelaman 10 cm. Suhu ini diketahui sampai

menghentikan pertumbuhan.

Suhu tanah yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah merupakan factor

pembasis di Indonesia. Pada tanah daru dibuka untuk pertanian,pengaturan suhu

tanah dengan menggunakan mulsa jeramiatau memelihara suhu tanaman sedini

mungkin. Untuk mencegah terjadinya pengerutan tanah pada saat suhu tinggi maka

mulsa jerami digunakan sebagai penghalang penguapan tanah.

Tanah yang memiliki kandungan liat tinggi partikel akan mudah mengalami

perluasan akibatnya tanah ini mengembang pada keadaan lembab dan mengerut

pada keadaan kering. Reaksi ini mengubah kandungan air tanah serta berpengaruh

pada struktur tanah. Retakan menjadi tertutup bila tanah menjadi basah terutama

pada tanah vertisol. Pada saat tanah kering tanah vertisol mengalami pelebaran

serta dalam karatan bias mencapai pada lapisan kedua.

Berdasarkan uraian diatas maka perlu diadakan praktikum untuk membahas

mengembang mengerut pada tanah tanah alfisol dan vertisol.

Page 2: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 2/13

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan diadakaannya praktikum tentang sifat mengembang dan mengerut

tanah adalah untuk mengetahui kandungan liat tanah sifat fisika tanah,kekuatan

tanah,dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Kegunaan dilakukannya praktikum mengembang dan mengerut pada tanah

adalah untuk membandingkan antar tanah alfisol dengan tanah vertisol mana yang

lebih tinggi kandungan liatnya.

Page 3: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 3/13

II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sifat Mengembang dan Mengerut

Mengembang dan mengerut merupakan sifat fisika tanah yang mempunyai

sifat koresifitas yang mengakibatkan tanah mengalami kerusakan struktur.

Mengembang dan mengerut seperti merupakan ukuran pertambahan volume tanah.

Kapan tanah kering menggumpal kita dapat mengukur tingkat pertambahan

kebasahan tanah. Tanah yang dapat berkembang kurang lebih 3% dalam keadaan

tanah kering. Tanah memiliki potensi mengembang dan mengerut low serta potensi

mengembang mengertu moderate,memiliki perkembangan volume 3%-6% dan

dalam keadaan hing pada perkembangan volume lebih dari 6%

(Hausenbuiller,1982).

Tanah mengembang pada saat basah dan mengerut pada saat kering.

Akibatnya pada musim kering tanah menjadi pecah-pecah. Sifat mengembang dan

mengerut tanah disebabkan oleh kandungan liat montrollnit yang tinggi. Besarnya

ppengembaang dan pengerutan tanah dinyatakan dalam nilai cole (co efficient of

linear Extendility ) atau pvc ( potential volume change = swell index = indeks

pengembangan ) (Harjowigeno,1998).

2.2 Tanah Alfisol 

Alfisol tanah mimeral yang ada pada horizon sub permukaan dari akumulasi

liat dengan persediaan basa sedang sampai tinggi,biasanya tanah alfisol lembab

untuk 90 hari atau selama satu periode bila temperature sesuai dengan tanaman.

Alfisol memiliki sifat mediteran karena tanag tidak terlalu mengalami perubahan

volume tanah pada saat suhu yang berbeda ( Foth,H.D.1972 ).

Page 4: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 4/13

Tanah alfisol adalah tanah muda yang telah terakumulasi liat ke lapisan B. pada

lapisan satu hanya memiliki liat yang kurang rapat hanya mencapai 20%. Tanah ini

untuk daerah pembangunan karena tidak pecah pada saat kering ( pedro,A.1992 ).

2.3 Tanah Vertisol

Vertisol tanah mimeral yang mempunyai liat 30%atau lebih,retakannya lebar

dan lebih dalam bila kering,mikrovelisnya gilgai,sisi-sisinya licin dan struktur

agregatnya berbentuk baji,menikam pada suatu sudut-sudut dari garis horizontal

( foth,H.D 1972 ).

Vertisol memiliki kandungan liat yang tinggi pada setiap lapisan. Patensi

mengembang mengerutnya hing mencapai 6% bahkan lebih. Pada saat kering tanah

ini mengalami kerusakan struktur tanah yang parah dengan kandungan air yang

hampir hilang. Pada saat basah tanah ini mengalami pengisian molekul yang

berlebihan. Akibatnya memungkunkan bangunan akan roboh karena itu tanah ini

tidak cocok untuk areal pembangunan ( Hausenbuiller,1982 ).

2.4 Faktor yang mempengaruhi

Sifat mengembang dan mengerut tanah disebabkan oleh kandungan liat

mentrollnit yang tinggi. Tanah mengembang pada saat basah dan tanah mengerut

pada saat kering. Akibatnya pada saat musim kering tanah menjadi pecah-pecah

kalau basah tanah mengembang dan menjadi lengket (Hardjowigeno,1998 ).

Apabila tanahnya memiliki kandungan liat yang tinggi maka pertikel liatnya

akan mudah mengalami perluasan akibatnya tanah ini mengembang pada keaadan

lembab dan mengerut pada keadaan kering. Pada saat kering tanah vertisol

Page 5: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 5/13

mengalami pelebaran serta dalam keretakannya basa mencapai pada lapisan

kedua.

Page 6: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 6/13

III.BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Praktikum mengembang dan mengerut dilaksanakan pada hari selasa 27

oktober 2009 pukul 14.00 WITA di laboratorium kimia dan kesuburan tanah Jurusan

ilmu tanah Fakultas pertanian Universtas Hasanuddin Makassar sampai selesai. 

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mengembang dan mengerut

adalah cawan Petridis,tabung ukur ,dan mistar. 

Bahan  –bahan yang digunakan dalam praktikum mengembang dan mengerut

adalah sanpel tanah alfisol ,vertisol dan air. 

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam mengukur pengerutan tanah adalah:

1. Masukkan tanah pada wadah cawan petridis hingga hamper penuh.

2. Tambah air hingga menimbulakan sedikit genangan,kemudian diovenkan

selam 1x24 jam (1 hari ).

3. Keluarkan cawan Petridis dan tanaah kemudian dinginkan.

4. Tingkat pengerutan dapat dinyatakan dengan memperkirakan luas retakan-

retakan dengan luas permukaan tanah semula dalam keadaan basah.

Retakan-retakan dibagi dalam segman-segman yang diukur panjang dan

lebarnya.

Prosedur kerja dalam mengukur pengembangan tanah adalah:

Page 7: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 7/13

1. Tanah kering (<2 mm )dimasukkan kedalam gelas ukur 50 ml hingga volume

tanah 15 ml. gelas ukur ini dihentak-hentakkan beberapa kali untuk

memadatkan tanah.

2. Keluarkan tanah dari gelas ukur ke wadah lain.

3. Masukkan air sebanyak 25 ml ke dalam gelas ukur,kemudian masukkan

kembali tanah sedikit demi sedikit hingga semuanyan masuk ke dalam air

tersebut. Air di dalam gelas ditambah bila masih ada bagian tanah yang

belum basah.

4. Birkan tanah basa selama kurang lebih setengah jam,kemudian gelas ukur

dihentak-hentakkan supaya tanah lebih padat.

5. Bacalah volume tanah dalam keadaan basah didandingkan dengan keadaan

kering.

Page 8: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 8/13

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil cole

sebagai berikut: 

Tabel 1: Hasil perhitungan nilai cole pada tanah alfisol dan vertisol

Jenis tanah % Pengembangan % Pengerutan

Tanah Alfisol 26,67% 1,388%

Tanah Vertisol 40% 3,57%

Sumber :Data primer setelah diolah 2009 

4.1 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka diperoleh tanah alfisol

memiliki % pengembangan 26,67% dan % pengerutan 1,388% dan pada tanah

vertisol memiliki % pengembangan 40% dan % pengerutan 3,57%. Bila

dibandingkan langsung pada tanah Alfisol memiliki kandungan liat montrolomit yang

rendah sehingga tanah Alfisol kurang mengembang pada waktu basah berdeda

dengan tanah vertisol banyak mengandung mineral montrolomit yang litany tinggi.

Hal ini sesuai pendapat ( pairunan,1985 ).bahwa air tang mencuci permukaan tanah

yang halus kedalam celah-celah,dimana bagian tanah ini akan terperangkap bila

tanah mengembang dalam pembasahan. Pengembangan dan pengerutan dari

montrolomit yang menggeser.

Page 9: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 9/13

Pada proses pengerutan tanah alfisol tidak terlalu pecah di banding dengan

tanah vertisol yang rusak parah akibatnya memiliki kandungan liat montrillonit

dimana tanah ini pada waktu kering basa menghancurkan struktur tanah. Hal ini

sesuai dengan ( Hausenbuiller,1982 ).bahwa tanah yang memiliki potensi

mengembang dan mengerut diatas 6% hing,pent.Dapat menggeser dan

memecahkan massa tanah yang dapat berakibat menghancurkan stuan struktur

tanah.

Sifat mengembang dan mengerut tanah disebabkan oleh kandungan liat

mentrollnit yang tinggi. Tanah mengembang pada saat basah dan tanah mengerut

pada saat kering. Akibatnya pada saat musim kering tanah menjadi pecah-pecah

kalau basah tanah mengembang dan menjadi lengket

Page 10: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 10/13

V.KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telaah dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai derikut:

1. Presentase pengembangan pada tanah alfisol 26,67% dan pengerutannya

adalah 1,388%.

2. Presentase pengembangan pada tanah alvisol 3,75% dan pengerutannya

adalah 40%.

3. Faktor yang menyebabkan pengembangan dan pengerutan tanah adalah

kandungan mineral montmorillinit yang tinggi.

5.2 Saran

Dalam pengolahan lahan-lahan pertanian sebaiknya diperhatikan tingkat

pengembangan dan pengerutan suatu tanah karena hal ini akan mempengarihi

suatu lahan.

Page 11: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 11/13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2006.Penuntu Prektikum Dasar-Dasar Tanah Jurusan Ilmu Tanah.Fakultas

Pertanian dan kehutanan,Universitas Hasanuddin Makassar.

Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah . Gadjah Mada University Press,Jogjakarta.

Hardjowigeno, S. 2005. Ilmu Tanah . Akademika Presindo, Jakarta.

Hausenbuiller,R.L,1982.Soil Science .WM.C.Brown Company.Iown.

Nurhayati Hakim,DKK.1986.Dasar-Dasar ilmu tanah .Lembaga Penelitian Universitas

Lampung,Lampung.

Page 12: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 12/13

LAMPIRAN

Perhitungan saat mengerut % pengembangan

Tanah alfisol

Volume tanah kering = 15,0

Volume tanah basah = 19

Persentase pengembangan = 

x 100% = 26,67%

Tanah Vertisol

Volume tanah kering = 15,0

Volume tanah basah = 21

Presentase pengembangan =

x 100% = 40%

Perhitungan saat mengukur % pengerutan

Tanah alfisol

Total luas retakan = 6,546

Luas permukaan tanah = 471,625

Persentase pengerutan =

x 100% = 1,388%

Tanah vertisol

Total luas retakan = 17,685

Luas permukaan tanah = 471,625

Persentase pengerutan =

x 100% = 3,75

Page 13: LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT

5/13/2018 LAPORAN MENGEMBANG MENGERUT - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-mengembang-mengerut 13/13

DASAR-DASAR ILMU TANAH

MENGEMBANG MENGERUT

NAMA : I KOMANG TRI WIDYA PUTRA

NIM : G111 09 327

KELOMPOK : X (SEPULUH)

HARI/TANGGAL : SELASA/ 27 OKTOBER 2009

ASISTEN : YULFIRA 

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR

2009