laporan - digilib.uns.ac.id/lapora… · ii laporan magang di pt. rumpun sari medini kendal (proses...

105
i LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL ( PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : CITRA MARIA A H3107045 PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: lamnguyet

Post on 06-Feb-2018

322 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

i

LAPORAN

MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI

KENDAL

( PROSES PRODUKSI TEH HIJAU )

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Gelar Ahli Madya

Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

CITRA MARIA A

H3107045

PROGRAM DIPLOMA III TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

ii

LAPORAN MAGANG

DI PT. RUMPUN SARI MEDINI

KENDAL

(PROSES PRODUKSI TEH HIJAU)

Yang Disiapkan dan Disusun Oleh :

Citra Maria Anggraeni

H3107045

Telah dipertahankan di hadapan dosen penguji

Pada tanggal : ………………………..

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Mengetahui,

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS

NIP. 195512171982031003

Pembimbing/Penguji I

Prof.Dr.Ir. Sri Handayani, MS

NIP. 19470729 197612 2 001

Penguji II

Ir. Choirul Anam, MP

NIP. 19520615 198303 1 001

Page 3: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

iii

MOTTO

Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaanlah kunci

kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda kerjakan, Anda akan

meraih kesuksesan.

(Herman Cain, Pengusaha, Penulis, Pembicara Bisnis, AS).

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi

bangkit kembali setiap kali kita jatuh. – Confusius

Hal terindah yang dapat kita alami adalah misteri. Misteri adalah sumber

semua seni sejati dan semua ilmu pengetahuan. - Albert Einstein

Tuntutlah ilmu akan tetapi jangan lupakan ibadahmu, dan kerjakan

ibadahmu namun jangan lupakan ilmu.

Janganlah mangkritik perbuatan orang, kecuali anda tahu mengapa dia

sampai berbuat begitu. Kemungkinannya adalah bahwa anda sendiri akan

berbuat yang sama kalau berada dalam keadaan yang sama (Intisari

Kewiraswastaan)

Janganlah iri hati diatas keberhasilan orang lain, akan tetapi belajarlah

atas usaha-usaha yang dia capai. Niscaya anda akan memperoleh

keberhasilan yang lebih dari orang lain.

Page 4: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Salam Damai Sejahtera, Sembah sujud dan puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang

telah memberikan rahmat, berkah, karunia yang berupa kesehatan dan perlindungan setiap hari sehingga dapat terlaksana dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.

Dengan diselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dorongan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

Orang tuaku ( mami dan papi ) yang selalu memberikan limpahan kasih sayangnya dan terima kasih atas doa, dukungan, kesabarannya serta nasehat-nasehatnya selama ini

Kakak dan adikku yang selalu memberikan dukungan, doanya dan keceriaan keponakan pertama yang memberikan semangat...semangat..!!

Segenap keluarga besar penulis yang selalu memberi motivasi dan semangat untuk menjadi manusia yang berguna dan bersahaja

Untuk yayah tercinta terima kasih atas doa, kesabaran dan dukungannya setiap saat dimanapun dan kapanpun

Semua karyawan PT. Rumpun Sari Medini, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya selama magang

Ibu Sri Handayani, terima kasih atas bimbingan dan bantuannya walaupun banyak salah dan kekurangan saya, semoga dengan nasehat-nasehat yang ibu berikan bisa menjadi semangat buat saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik

Temen-temenku seperjuangan (cah THP 2007 dan genk h2O : Jinem gaga, kiky kunyil, fyrda, Ria atuk, Nanda, Isty, Widya Imyut) Terima kasih atas dukunganya, moga-moga masa depan cerah mendampingi kita semua

Untuk Kru Dotcom Internet ( Mas Umel, Mas Catur, Mikha, Ferry, Anggo, Andry, Pak Dodiet ) terima kasih atas bantuan internetnya

Almamaterku...............Aku bangga padamu!!!!!!!!!

Page 5: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas Anugerah

dan rahmat yang selalu di berikan kepada penulis, sehingga Tugas Akhir yang

berjudul ”Proses Produksi Teh Hijau” PT. Rumpun Sari Medini Limbangan

Kendal ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak dapat terealisasi dengan baik tanpa

adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Direksi PT. Rumpun Sari yang telah memberikan izin untuk melaksanakan

magang.

3. Bapak Marsono selaku manager PT. Rumpun Sari Medini.

4. Segenap karyawan yang telah membantu dalam menyelesaikan magang di PT.

Rumpun Sari Medini.

5. Bapak dan Ibu Dirman sekeluarga yang memberikan penginapan sementara

selama penulis melaksanakan magang.

6. Ir. Bambang Sigit Amanto, MSi, selaku Ketua Program D III Teknologi Hasil

Pertanian sekaligus pembimbing akademik mahasiswa D III Teknologi Hasil

Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan

2007.

7. Prof.Dr.Ir.Sri Handayani, MS, selaku dosen pembimbing magang yang telah

memberikan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir.

8. Ir. Choirul Anam, MP, selaku dosen penguji Tugas Akhir laporan magang.

9. Semua Dosen Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak memberi ilmunya kepada kami.

Page 6: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

vi

10. Bapak dan Ibu serta segenap keluarga yang tercinta yang telah banyak

membantu berupa materi dan dukungannya hingga selesainya laporan TA ini.

11. Teman-teman seperjuangan DIII THP 2007 Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan dorongan, masukan, dan nasehatnya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharap saran dan kritik yang

bersifat membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan yang lebih lanjut.

Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya,

dan dapat menambah wawasan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2010

Penulis

Page 7: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

vii

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Tujuan Magang ........................................................................ 2

1. Tujuan Umum .................................................................. 2

2. Tujuan Khusus ................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3

A. Teh .......................................................................................... 3

B. Proses Pengolahan Teh Hijau .................................................. 6

C. Kandungan Teh ........................................................................ 10

D. Manfaat Teh ............................................................................. 11

BAB III. TATA PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................... 12

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan .............................................. 12

1. Tempat Pelaksanaan Magang ............................................. 12

2. Waktu Pelaksanaan Magang .............................................. 12

B. Metode Pelaksanaan ................................................................. 12

1. Observasi ............................................................................ 12

2. Wawancara ......................................................................... 12

3. Terjun Langsung ................................................................ 12

4. Studi Pustaka ...................................................................... 12

Page 8: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 13

A. Keadaan Umum Perusahaan .................................................... 13

1. Sejarah dan Status Perusahaan ........................................... 13

2. Tujuan Pendirian Pabrik..................................................... 15

3. Lokasi dan Areal Perkebunan ........................................... 15

4. Tata Letak .......................................................................... 19

B. Manajemen Perusahaan ............................................................ 19

1. Struktur dan Sistem Organisasi .......................................... 19

2. Pembagian Tugas dan Wewenang ..................................... 20

C. Bahan Baku .............................................................................. 24

1. Perawatan Tanaman Teh ................................................... 25

2. Pemupukan ......................................................................... 26

3. Hama dan Penyakit Tanaman Teh .................................... 28

4. Pemilihan Teh yang Potensial sebagai Bahan Baku .......... 30

5. Pengendalian Mutu Bahan Baku ........................................ 45

D. Proses Pengolahan.................................................................... 47

1. Pemetikan Pucuk Teh......................................................... 49

2. Penghamparan .................................................................... 49

3. Pelayuan ............................................................................. 50

4. Penggulungan ..................................................................... 53

5. Proses Pengeringan ........................................................... 54

6. Sortasi................................................................................. 58

7. Pengepakan ........................................................................ 61

8. Penggudangan .................................................................... 62

E. Mesin dan Peralatan yang Digunakan ..................................... 63

1. Mesin yang Digunakan ...................................................... 63

2. Peralatan yang digunakan ................................................. 75

F. Produk Akhir ............................................................................ 78

1. Spesifikasi Produk Akhir ................................................... 78

2. Analisa Mutu Teh Hijau ..................................................... 81

3. Penanganan Produk Akhir ................................................. 82

Page 9: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

ix

G. Pemasaran Produk .................................................................... 83

H. Sanitasi ..................................................................................... 83

1. Sanitasi Pabrik.................................................................... 83

2. Sanitasi Lingkungan ........................................................... 85

3. Penanganan Limbah ........................................................... 85

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 87

A. Kesimpulan .............................................................................. 87

B. Saran......................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

x

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Tata Guna Lahan Perkebunan PT. Rumpun Sari Medini ............... 18

Tabel 4.2 Areal Efektif dan Non Efektif PT. Rumpun Sari Medini. ............. 18

Tabel 4.3 Jenis dan Ciri Pupuk yang Digunakan di PT. Rumpun Sari

Medini ............................................................................................ 27

Tabel 4.4 Spesifikasi, Ciri dan Tingkatan Mutu (grade) Teh Hijau di

PT. Rumpun Sari Medini ............................................................... 79

Page 11: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1 Petikan Halus ............................................................................ 36

Gambar 4.2 Petikan Medium ....................................................................... 36

Gambar 4.3 Petikan Kasar ............................................................................ 37

Gambar 4.4 (A) Pemetikan dengan Cara Manual (B) Pemetikan dengan Menggunakan Alat Gunting (C) Pemetikan dengan Menggunakan Alat Pisau .......................................................... 39

Gambar 4.5. Penimbangan Pucuk di Lapangan ............................................ 41

Gambar 4.6. Diagram Alir Pengolahan Daun Teh ....................................... 48

Gambar 4.7 Rawat Pucuk atau Penghamparan ............................................ 49

Gambar 4.8 Mesin Rotarry Panner di Perkebunan Rumpun Sari Medini ... 51

Gambar 4.9 Mesin Jackson Roller di Perkebunan Rumpun sari Medini ..... 54

Gambar 4.10 Mesin ECP dryer di Perkebunan Rumpun sari Medini ............ 55

Gambar 4.11 Mesin Repeat Dryer di Perkebunan Rumpun Sari Medini ....... 57

Gambar 4.12 Mesin Ball Tea di Perkebunan Rumpun Sari Medini ............... 58

Gambar 4.13 (A) Mesin Layer Dry Leaf Sifter dan (B) Mesin Extraktor di Perkebunan Rumpun Sari Medini ............................................ 60

Gambar 4.14 Mesin Winower di Perkebunan Rumpun sari Medini .............. 60

Gambar 4.15 Kegiatan Sortasi Manual di Perkebunan Rumpun Sari Medini 61

Gambar 4.16 Penggudangan dan Penyimpanan Teh Kering di Perkebunan Rumpun Sari medini ............................................................... 62

Gambar 4.17 Rotary Panner .......................................................................... 63

Gambar 4.18 Press Roller .............................................................................. 66

Gambar 4.19 Endless Chain Pressure Dryer ................................................. 68

Gambar 4.20 Reapet dryer ............................................................................. 70

Gambar 4.21 Ball tea ..................................................................................... 72

Gambar 4.22 Layer Dry Leaf Sifter ................................................................ 73

Gambar 4.23 Suction Winower ....................................................................... 74

Gambar 4.24 Tea cutter .................................................................................. 75

Gambar 4.25 Timbangan bagian pemetikan .................................................. 75

Gambar 4.26 Timbangan bagian penerimaan dipabrik .................................. 76

Gambar 4.27 Timbangan bagian analisa ....................................................... 76

Gambar 4.28 Alat pengangkut (Troly) .......................................................... 77

Gambar 4.29. Bak penampung ....................................................................... 77

Page 12: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

( PROSES PRODUKSI TEH HIJAU )

Di PT. RUMPUN SARI MEDINI

KENDAL, JAWA TENGAH

Citra Maria Anggraeni 1

Prof.Dr.Ir.Sri Handayani, MS 2 dan Ir. Choirul Anam, MP 3

ABSTRAK

Kegiatan magang ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi teh hijau di PT.

Rumpun Sari Medini. Pelaksanaan magang pada tanggal 5 April-5 Mei 2010 di PT. Rumpun

Sari Medini Kendal, Jawa Tengah.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan magang ini adalah

observasi, wawancara, pencatatan, studi pustaka dan terjun langsung ke lapangan dalam

kegiatan-kegiatan proses produksi. Pengambilan lokasi praktek magang di PT. Pumpun Sari

Medini karena perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang mengolah hasil pertanian

terutama teh. Selain itu, PT. Rumpun Sari Medini merupakan perusahaan swasta yang

berdedikasi tinggi.

Proses produksi teh hijau di PT. Rumpun Sari Medini adalah sebagai berikut yaitu

penghamparan pucuk, pelayuan, penggilingan & pengeringan awal, pengeringan akhir, sortasi

dan pengepakan. Pada proses produksi harus diperhatikan, pengendalian mutu pada tiap

tahapnya, agar didapat produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

Hasil praktek magang menunjukkan bahwa proses produksi teh hijau sangat baik dan

untuk pengendalian mutu bahan baku harus lebih diawasi lagi agar tidak banyak pucuk teh

yang rusak. Sedangkan untuk pangendalian mutu proses produksi harus diperhatikan pada

saat penghamparan pucuk semua karyawan memperhatikan sehingga pucuk teh tidak diinjak-

injak sehingga teh tidak terjadi longsong dan setelah penggilingan harus segera dimasukkan

ke dalam mecin pengering supaya tidak terjadi fermentasi karena hal ini dapat mempengaruhi

kualitas produk teh.

Kata Kunci : Proses Produksi Teh Hijau

Keterangan : 1. Mahasiswa Jurusan/Program Studi D-III Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Sebelas Maret Surakarta dengan NIM H3107045 2. Dosen Pembimbing

3. Dosen Penguji

Page 13: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

(PRODUCTION PROCESS OF GREEN TEA)

RUMPUN SARI MEDINI, Ltd

KENDAL, CENTRAL JAVA

CITRA MARIA ANGGRAENI1

Prof. Dr. Ir. Sri Handayani, MS2 and Ir. Choirul Anam, MP 3

ABSTRACT

Activity of this apprentice aimed to knew production process of green tea in

Rumpun Sari Medini, Ltd. Execution of apprentice was done on April 5th until May 5th 2010

in Rumpun Sari Medini, Ltd Kendal, Central Java.

Data collecting method applied in activity of this apprentice was observation,

interview, record-keeping, book study and worked directly to the field in production process

activities. Retrieval of location practice apprentice in Rumpun Sari Medini, Ltd because the

company was a company that processing agricultural produce especially tea. Besides,

Rumpun Sari Medini, Ltd was a private company having high dedication height.

Production process of green tea in Rumpun Sari Medini, Ltd was extent of sprout,

wilting, hulling & initial draining, end draining, grading and packing. At production process

must be paid attention, quality control at every phase, to be gotten product that is with quality

and safe to be consumed by public.

Result of apprentice indicated that the production process of green tea was done

very good and raw material quality control had to be more observed again in order not to

many damage tea sprouts. While for quality control of production process we must be gave

attention when extent of sprout so that tea sprout was not ridden over so that tea was not

happened peel and after hulling must soon to be packed into dryer machine so that not

happened fermentation because this could influence quality of tea product.

Keyword : Production Process of Green tea

Description : 1. Student of D-III Agriculture Result Technology Program, Faculty of Agriculture, Sebelas Maret

Universuty Surakarta with NIM H3107045 2. Counsellor Lecturer

3. Tester Lecturer

Page 14: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia kerja yang semakin ketat disertai era globalisasi

yang menjadikan persaingan dalam segala sektor ini menjadikan tuntutan yang

tidak terelakkan lagi. Untuk menghadapi perkembangan ini, perusahaan –

perusahaan harus kreatif dan mandiri untuk merespon dengan tepat pada setiap

perubahan yang terjadi. Dalam hal ini, salah satunya adalah sektor pertanian,

mengingat Indonesia merupakan negara agraris, bidang pertanian sangat

berperan dalam menunjang perekonomian negara.

Kondisi pertanian di Indonesia mulai bangkit seiring dengan

perkembangan industri pengolahan pertanian yang semakin membaik.

Sekarang ini, banyak perusahaan yang bersaing ketat baik di pasar lokal

maupun internasional, sehingga perusahaan yang berperan sebagai produsen

dituntut memiliki daya saing yang kuat dan produk yang dihasilkan atau

ditawarkan sesuai dengan keinginan konsumen dalam upaya perusahaan

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu tanaman pertanian dan

perkebunan yang penting adalah tanaman teh, karena selain mempunyai nilai

ekonomi yang cukup tinggi juga merupakan komoditas ekspor.

Dengan adanya perkembangan tersebut PT. Rumpun Sari Medini

mampu bersaing dalam perkembangan dunia ini dengan memproduksi hasil

olahan teh hijau yang berkualitas.

Tanaman teh merupakan tumbuhan berdaun hijau yang termasuk

dalam keluarga Camellia yang berasal dari Cina, Tibet dan India bagian

Utara. Ada dua varietas utama tanaman teh. Varietas berdaun kecil, dikenal

sebagai Camellia sinensis, yang tumbuh dengan baik di daerah pegunungan

tinggi berhawa dingin di Cina tengah dan Jepang. Varietas berdaun lebar,

dikenal sebagai Camellia assamica, yang tumbuh paling baik di daerah

beriklim tropis yang lembab, di India bagian utara dan Szechuan dan propinsi

Page 15: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

2

Yunnan di Cina. Tanaman teh mempunyai daun berwarna hijau gelap,

mengkilap, berukuran kecil, dan berbunga putih. (Anonima, 2009).

Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

Teh dibuat dari pucuk daun muda. Tanaman teh (Cornelia Sinensis)

berbentuk pohon, tingginya bisa mencapai belasan meter. Namun, tanaman

teh di perkebunan selalu dipangkas untuk memudahkan dalam pemetikan.

Hasil pemetikan sangat berpengaruh terhadap mutu teh setelah pengolahan.

Oleh karena itu perolehan bahan baku sangat diperhatikan sebelum proses

pengolahan di pabrik. Pengolahan teh hijau di Indonesia dilakukan beberapa

tahap yaitu terdiri dari pelayuan, penggilingan, pengeringan awal,

pengeringan akhir, sortasi kering dan pengepakan.

B. Tujuan Magang

Tujuan dari kegiatan magang pada PT. Rumpun Sari Medini adalah

sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara

teori dan penerapannya di dunia kerja.

b. Membekali mahasiswa dengan pengalaman kerja sehingga nantinya

dapat terjun langsung ke dunia kerja maupun masyarakat.

c. Mengetahui mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses

produksi teh hijau.

d. Mengetahui prinsip kerja mesin yang digunakan dalam proses

produksi teh hijau.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui dan memahami bagaimana proses penyediaan bahan

baku dan proses produksi pengolahan teh hijau di PT. Rumpun Sari

Medini, Desa Medini, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa

Tengah.

Page 16: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teh

Di zaman dahulu, genus Camellia dibedakan menjadi beberapa spesies

teh yaitu sinensis, assamica, irrawadiensis. Sejak tahun 1958 semua teh

dikenal sebagai suatu spesies tunggal Camellia sinensis dengan beberapa

varietas khusus, yaitu sinensis, assamica dan irrawadiensis. Teh dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta (tumbuhan biji)

Sub divisi : Angiospermae (tumbuhan biji terbuka)

Kelas : Dicotyledoneae (tumbuhan biji belah)

Sub Kelas : Dialypetalae

Ordo (bangsa) : Guttiferales (Clusiales)

Familia (suku) : Camelliaceae (Theaceae)

Genus (marga) : Camellia

Spesies (jenis) : Camellia sinensis

Varietas : Assamica (Anonimb, 2010)

Tanaman teh terutama tumbuh di daerah tropis diantara garis balik

Cancer dan Capricorn, memerlukan curah hujan hingga 1000-1250 mm per

tahun, dengan temperatur ideal antara 10 hingga 30 °C. Tanaman teh tumbuh

pada permukaan laut hingga 2400 meter. Kebun teh (perkebunan teh) adalah

tempat dimana teh yang mempunyai potensi rasa enak dihasilkan, dengan

perawatan serta perhatian untuk memastikan kondisi pertumbuhan terbaik

yang mungkin dibuat. Sebagai contoh dengan penanaman pohon untuk

menyediakan tempat yang teduh, atau penanaman tanaman penghalang angin,

untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh angin kencang, terutama di

dataran Assam . Tanaman teh ditumbuhkan secara berbaris dengan jarak satu

meter. Pohon teh harus dipangkas setiap empat atau lima tahun dengan tujuan

untuk memudakan kembali dan memelihara supaya mempunyai tinggi yang

tetap untuk memudahkan para pemetik teh, memetik teh. Pohon teh mampu

Page 17: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

4

menghasilkan teh yang bagus selama 50 – 70 tahun, namun setelah 50 tahun

hasil produksinya menurun. Pada saat tersebut pohon yang sudah tua sudah

saatnya digantikan dengan pohon yang masih muda yang telah ditumbuhkan

di perkebunan untuk pembiakan tanaman muda. (Anonimc, 2010)

Ada beberapa macam teh (Camellia sinensis) yang ada di dunia saat

ini. Teh hijau, seperti juga teh hitam, berasal dari tumbuhan yang sama. Teh

hijau diproses dengan cara khusus. Setelah dipetik, daun teh akan mengalami

pengasapan. Proses ini akan mengeringkan daun teh, namun tidak sampai

mengubah warna daun. Kondisi inilah yang menyebabkan air seduhan daun

teh tetap terlihat berwarna hijau muda. Proses ini kemudian terbukti dapat

mempertahankan berbagai kandungan nutrisi, antara lain zat antioksidan

polyphenols pada daun teh. Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan

antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol

persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan

tersendiri dari teh. (Anonimd, 2008)

Pucuk teh adalah bahan baku dalam pengolahan teh, baik teh hitam,

teh hijau, maupun teh oolong. Sebagai bahan baku, pucuk harus bermutu

tinggi agar teh jadi yang dihasilkan bermutu tinggi. Oleh karena itu mutu

pucuk harus diusahakan dan dipertahankan agar tetap tinggi, sejak dipetik di

kebun sampai ke pabrik. Seluruh kegiatan pengelolaan/pemeliharaan tanaman

ditujukan untuk membentuk zat penentu kualitas (chatechin dan enzym) yang

tinggi dalam pucuk, mengingat senyawa ini mempunyai peranan yang besar

terhadap rasa, aroma teh-jadi. (Tim Asosiasi Penelitian Indonesia, 1992)

Bahan baku pucuk teh yang baik adalah daun muda yang dipetik

sampai daun kedua, yaitu terdiri dari peko (calon pucuk yang masih belum

terbuka) ditambah dua daun muda. Makin banyak daun muda dalam bahan

baku pucuk, kualitas hasil olahannya juga makin baik. Oleh karena itu

diperlukan standar bahan baku yang dianggap akan menghasilkan kualitas

produksi yang baik tanpa harus mengorbankan kualitas hasil produksi bahan

baku. (Anonime, 1998).

Page 18: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

5

Pemetikan teh memerlukan ketelitian tinggi karena memiliki rumusan

tersendiri. Rumusan tersebut dibagi ke dalam 3 kategori, yaitu:

Petikan halus dengan rumus p+1 atau b+1 m. Artinya pucuk yang

dihasilkan terdiri dari pucuk peko (p) dengan satu daun, atau pucuk burung

(b) dengan satu daun muda (m).

Petikan medium, dengan rumus p+2, p+3, b+1 m, b+2 m, b+3 m. Rumus

ini menandakan bahwa pucuk yang dihasilkan terdiri dari pucuk peko

dengan dua daun, 3 daun muda, serta pucuk burung dengan satu, dua, atau

tiga daun muda.

Petikan kasar, dengan rumus p+4 atau lebih dan b+(1-4). Ini berarti pucuk

yang dihasilkan terdiri dari pucuk peko dengan empat daun atau lebih dan

pucuk burung dengan beberapa daun tua. Untuk menghasilkan teh

berkualitas, rumus pemetikan yang digunakan adalah petikan halus p+1

atau b+1 m. Memang tidak mudah menerapkan rumus tersebut, tapi untuk

menghasilkan teh yang terbaik hal tersebut haruslah dilakukan

(Anonimf, 2007)

Pengangkutan pucuk merupakan kegitan mengangkut pucuk dari

kebun ke pabrik. Sebelum melaksanakan proses pengolahan, pucuk teh harus

dalam keadaan baik, artinya keadaannya tidak mengalami perubahan selama

pemetikan sampai ke lokasi pengolahan. Hal ini sangat penting untuk

mendapatkan teh yang bermutu tinggi. Oleh karena itu, proses pengangkutan

memilki peranan yang sangat penting (Nazaruddin, 1993).

Menurut (Anonimg, 1993), hal yang dilakukan untuk mencegah

kerusakan daun untuk antara lain:

1. Jangan terlalu menekan daun agar daun tidak terperas.

2. Dalam membongkar daun, jangan menggunakan barang-barang dari besi

atau yang tajam agar daun tidak sobek atau patah.

3. Hindari terjadinya penyinaran terik matahari dalam waktu lama, lebih dari

3 jam.

4. Jangan menumpuk daun sebelum dilayukan dalam waktu yang lama (daun

segera dilayukan)

Page 19: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

6

B. Proses Pengolahan Teh Hijau

1. Penghamparan

Pembeberan pucuk dalam withering trough segera dilakukan

setelah pucuk tiba di pabrik agar panas dan air yang terdapat pada

permukaan pucuk segera hilang sehingga kerusakan pucuk akibat terperam

dapat dihindari. Pembeberan dilaksanakan satu arah dimulai dari ujung

trough menuju ke sumber aliran udara (fan), dilakukan oleh dua orang

berhadapan dari kedua sisi trough. Pucuk diurai, disebar merata sampai

trough penuk dengan ketebalan ±30 cm (30 kg/pucuk/m2). Sementara itu

udara segar segera dialirkan untuk menghilangkan panas dan air pada

pucuk dengan pintu trough dibuka. Setiap selesai membeber pucuk dalam

satu trough, pintu trough ditutp dan udara terus dialirkan. Hasil

pembeberab harus rata, pucuk satu sama lain tidak saling menempel, agar

udara pelayuan mengalir ke setiap bagian permukaan pucuk. (Tim

Asosiasi penelitian Indonesia, 1994)

2. Pelayuan

Pelayuan pada teh hijau bertujuan untuk menginaktifkan enzim

polifenol oksidase dan menurunkan kandungan air dalam pucuk, agar

pucuk menjadi lentur dan mudah digulung. Proses pelayuan dilakukan

sampai pada tahap layu tertentu, yang sifat pelayuannya berbeda dibanding

dengan cara pelayuan teh lokal. Pelayuan dilaksanakan dengan cara

mengalirkan sejumlah pucuk secara berkesinambungan kedalam alat

pelayuan Rotary Panner dalam keadaan panas dengan suhu pelayuan 80-

100oC. Selama proses pelayuan berlangsung dalam rotary panner, terjadi

proses penguapan air baik yang terdapat di permukaan maupun yang

terdapat didalam daun. Uap air yang terjadi harus secepatnya dikeluarkan

dari ruang roll rotary panner, untuk menghindari terhidrolisanya klorofil

oleh uap asam-asam organik.(Anonimh, 2010)

Perubahan kimia selama pelayuan di antaranya yaitu kenaikan

aktifitas enzim, terurainya protein menjadi asam amino bebas seperti

alanin; leucin; isoleucin; valin, kenaikan kandungan kafein, kenaikan

Page 20: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

7

kadar karboidrat yang dapat larut, terbentuknya asam organik dari unsur-

unsur C; H; dan O, pembongkaran sebagian klorofil menjadi feoforbid.

(Tim Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia,1994)

3. Penggulungan

Penggulungan pada pengolahan teh hijau bertujuan membentuk

mutu secara fisik, karena selama penggulungan, pucuk teh akan dibentuk

menjadi gulungan-gulungan kecil, dan terjadi pemotongan. Proses ini

harus segera dilakukan setelah pucuk layu keluar dari mesin rotary

panner. Mesin penggulung 26” tipe single action, lama penggulungan

berkisar antara 15-17 menit dengan kapasitas 45 kg pucuk layu, sedangkan

mesin penggulung 36” tiper double action yang berkapasitas 70 kg pucuk

layu. Yang terpenting, harus diatur agar setiap pengisian pada mesin

penggulung terjamin terjadinya sirkulasi/pembalikan pucuk secara

sempurna agar pucuk mendapat tekanan yang relative sama, sehingga

diperoleh hasil penggulungan yang seragam. (Setyamidjaja, 2000)

Penggulungan dilakukan satu kali agar tidak terjadi penghancuran

daun teh yang terlalu banyak, yang dapat meningkatkan jumlah bubuk

dengan mutu yang kurang menguntungkan. Lama penggulungan

disesuaikan dengan tingkat layu pucuk, ukuran, tipe mesin penggulung

serta mutu pucuk yang diolah. Lama penggulungan sebaiknya tidak lebih

dari 30 menit dihitung sejak pucuk layu masuk mesin penggulung

(Setyamidjaja, 2000).

4. Pengeringan

Pengeringan pada teh hijau bertujuan untuk menurunkan kadar air

dari pucuk yang digulung hingga 3-4%, memekatkan cairan sel yang

menempel di permukaan daun sampai berbentuk seperti perekat, dan

memperbaiki bentuk gulungan teh jadi. Untuk mencapai tujuan tersebut,

dilaksanakan dua tahap pengeringan, masing-masing menggunakan mesin

yang berbeda.

Mesin pengering pertama disebut ECP (Endless Chain Pressure)

Dryer. Pada mesin pengering ini, suhu diatur supaya suhu masuk 130-

Page 21: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

8

135oC dan suhu keluar 50-55

oC dengan lama pengeringan 25 menit. Pada

pengeringan pertama ini, jumlah air yang diuapkan mencapai 50% dari

bobot pucuk, sehingga hasilnya baru setengah kering dengan tingkat

kekeringan 30-35%.

Pada pengeringan tahap kedua digunakan mesin pengering Rotary

Dryer tipe Repeat Rool. Maksud pengeringan kedua adalah untuk

menurunkan kadar air sampai 3-4% serta memperbaiki bentuk gulung teh

keringnya. Pengeringan dalam rotary dryer menggunakan suhu tidak lebih

dari 70oC dengan lama pengeringan 80-90 menit, dan putaran rotary dryer

17-19 rpm. Untuk memperoleh hasil pengeringan yang baik selain

ditentukan oleh suhu dan putaran mesin juga ditentukan oleh kapasitas

mesin pengering. Kapasitas per batch mesin pengering ditentukan oleh

diameter mesin itu. Rotary dryer yang rollnya berdiameter 70 cm,

mempunyai kapasitas pengeringan sebesar 40-50 kg teh kering, dan untuk

roll yang berdiameter 100 cm kapasitasnya 60-70 kg teh kering

(Setyamidjaja, 2000).

5. Sortasi

Teh yang berasal dari pengeringan ternyata masih heterogen atau

masih bercampur baur, baik bentuk maupun ukurannya. Selain itu teh

masih mengandung debu, tangkai daun dan kotoran lain yang sangat

berpengaruh terhadap mutu teh nantinya. Untuk itu, dibutuhkan proses

penyortiran atau pemisahan yang bertujuan untuk mendapatkan bentuk dan

ukuran teh yang saragam sehingga cocok untuk dipasarkan dengan mutu

terjamin (Nazarudin dan Paimin, 1993).

Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan, memurnikan dan

membentuk atau mengelompokkan jenis mutu teh hijau dengan bentuk

ukuran yang spesifik sesuai dengan standar teh hijau. Pada prinsipnya,

sortasi kering teh hijau adalah :

a. memisahkan keringan teh hijau yang banyak mengandung jenis mutu

ekspor,

Page 22: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

9

b. memisahkan partikel-partikel yang mempunyai bentuk dan ukuran

yang relatif sama kedalam beberapa kelompok (grade), kemudian

memisahkannya dari tulang-tulang daunnya,

c. melakukan pemotongan dengan tea cutter bagian-bagian teh yang

ukurannya masih lebih besar dari jenis mutu yang dikehendaki,

d. setelah hasil sortasi teh hijau terkumpul menjadi beberapa jenis

dilakukan polishing dengan menggunakan mesin polisher.

Hasil sortasi ini dikelompokkan kedalam jenis-jenis mutu teh hijau

sesuai dengan mutu yang ada (Setyamidjaja, 2000).

6. Pengemasan

Kemasan adalah suatu barang atau benda yang digunakan untuk

menampung dan merapikan produk, sehingga bahan tersebut dapat

disimpan dan ditransfer dengan mudah. Penyimpanan dan pengemasan

mutlak dilakukan mengingat teh yang baru dihasilkan belum bisa langsung

di pasarkan. Selain jumlahnya masih sedikit, teh yang baru disortasi masih

perlu didiamkan agar kelembaban teh bisa terkontrol. Proses ini terutama

hanya untuk menjaga aroma teh yang harum (Nazaruddin, 1993).

7. Penggudangan

Gudang adalah tempat penyimpanan barang sementara. Secara

ringkas sistem manajemen gudang mengandung pemahaman : pengelolaan

dari aktifitas yang saling terkait dalam aktifitas penyimpanan barang

sementara. Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar

tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang

secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll.

Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada barang, yang ada adalah

aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya, itu secara

umum kegiatan di Gudang.

Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :

1. Administrasi.

2. Penerimaan barang.

3. Penyimpanan barang.

Page 23: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

10

4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.

5. Pengeluaran barang. (Anonimi, 2009)

C. Kandungan Teh

Daun teh mengandung beberapa zat kimia yang dapat digolongkan

menjadi empat. Keempat golongan itu adalah : substansi fenol

(katekin, flanavol), bukan fenol (karbohidrat, pectin, alkaloid, protein,

asam amino, klorofil, asam organic), senyawa aromatic, dan enzim.

(Nazzarudin dan Paimin, 1993).

Subtsansi fenol terdiri dari Tanin merupakan turunan dari asam galat

sehingga sifatnya dihubungkan pada warna, rasa, dan aromanya sedangkan

katekin yaitu senyawa komplek yang tersusun dari catekin, epicatekin,

epicatekin galat, epigalo catekin, epigalo catekin galat, galo catekin.

Kandungan catekin 20-30% dari seluruh berat kering daun. Epigalo-catekin

dan galat-nya merupakan bahan terbanyak. Flavanol pada teh meliputi

kaemferol, quercetin dan miricetin. Substansi bukan fenol terdiri dari

karbohidrat 0,75% dari berat kering daun; substansi pektin terdiri atas pektin

dan asam pektat 4,9-7,6% berat kering daun atau tangkai; alkaloid utama

dalam daun teh adalah kafein, selain theobromin dan theofilin dengan 3-4%

berat kering; protein dan asam-asam amino yang berpengaruh adalah alanin,

fenil alanin, valin, leucin, dan iso leusin dengan berat kering daun berkisar

1,4-5%; klorofil dan zat warna yang lain mendukung 0,019% dari berat

kering. Karotenoid (zat warna jingga) dalam daun teh menetukan aroma teh,

karena oksidasinya menghasilkan substansi mudah menguap yang terdiri atas

aldehid dan keton tidak jenuh; asam organik dalam proses metabolisme

terutama respirasi, asam organik berperan penting sebagai pengatur proses

oksidasi dan reduksi; substansi resin bau atau aroma teh tergantung pada

minyak esensial dan resin. Kandungan resin besarnya 3% dari berat kering;

vitamin-vitamin diantaranya vitamin P, C, K, A, B1, B2, asam nikotinat dan

asam pantotenat; substansi mineral ini bertanggung jawab atas perubahan

koloid dan langsung berperan pada metabolisme sel. Kandungan mineral

dalam daun teh kira-kira 4-5% berat kering. Unsur fosfor yang mengatur pH

Page 24: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

11

selama oksidasi, magnesium yang merupakan komponen dari klorofil, serta

tembaga (Cu) yang merupakan gugusan prostetis dari polifenol oksidasi.

Substansi aromatis yang digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu fraksi

karboksilat, fraksi fenolat, fraksi karbonil, fraksi netral bebas karbonil. Aroma

berasal dari oksidasi karotenoid yang menghasilkan senyawa mudah menguap

(aldehid dan keton tidak jenuh). Enzim-enzim yang dikandung dalam daun teh

diantaranya adalah invertase, amilase, β gluchosidase, oximetilase, protease,

dan peroxidase. (Tim Asosiasi penelitian Indonesia, 1994)

D. Manfaat Teh

Mungkin hampir semua orang telah tau, bahwa teh hijau bukanlah teh

biasa. Teh hijau telah terkenal memiliki ribuan manfaat bagi kesehatan tubuh

kita seperti dapat melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari penyebab

kanker kulit, dapat Menstabilkan tekanan darah kita. tekanan darah yang sehat

adalah berada di angka 120/80. Kandungan teh yang membantu

menyetabilkan tekanan darah adalah polyphenol. Polyphenol dapat menjaga

pembuluh darah agar tidak mengecil dan peningkatan tekanan. Teh hijau dapat

menjaga daya ingat dan ternyata bisa menjaga penurunan fungsi otak. Teh

hijau ini mengandung antioksidan tinggi yang dapat melawan radikal bebas

yang menyerang otak, yang menyebabkan penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Teh hijau dapat membuat terlihat muda. Semakin sehat arteri, semakin terlihat

muda dan sehat yang dikonsumsi setiap hari, bisa mengabsorbsi arteri dari

kelebihan lemak dan kolesterol. Teh hijau dapat mengurangi berat badan.

Dengan meminum teh hijau bisa membantu tubuh kita dalam proses

pembakaran kalori. (Anonimj, 2009)

Dalam ekstra teh (kering atau konsentrat) yang dihasilkan melalui

proses tersebut, akan dihasilkan ekstra dengan kandungan komponen bioaktif

katekin yang tinggi (katekin bersifat polar, sehingga larut dalam air). Produk

ekstra teh kasar ini dapat langsung dimanfaatkan untuk berbagai keperluan

(pangan, kosmetik, dan lain-lain) atau diproses lebih lanjut untuk

mendapatkan senyawa bioaktif murni. ( Arif Hartoyo, 2003).

Page 25: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

12

BAB III

TATA LAKSANA PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Pelaksanaan Magang

Tempat pelaksanaan magang atau praktek kerja lapangan

dilaksanakan di PT. Rumpun Sari Medini, Desa Medini, Kecamatan

Limbangan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

2. Waktu Pelaksanaan Magang

Waktu pelaksanaan magang di PT. Rumpun Sari Medini telah

dilaksanakan terhitung mulai tanggal 5 April 2010 sampai 5 Mei 2010.

B. Metode Pelaksanaan

1. Observasi

Metode observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara

langsung pada proses produksi teh hijau di PT. Rumpun Sari Medini yang

meliputi aktivitas dan kinerja karyawan dari pengadaan bahan baku, proses

produksi, sanitasi pengolahan limbah sampai produk teh dapat dipasarkan

sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang aspek-aspek

yang dikaji.

2. Wawancara

Melakukan serangkaian wawancara langsung dengan semua pihak

yang terlibat langsung dalam proses pengolahan teh hijau di PT. Rumpun

Sari Medini.

3. Terjun Langsung

Mengamati secara langsung dan ikut serta dalam kegiatan yang

berlangsung di lokasi baik di pabrik maupun di kebun.

4. Studi Pustaka

Melakukan studi pustaka sebagai pembanding dan data pelengkap

serta konsep dalam alternatif pemecahan masalah.

Page 26: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

13

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Perusahaan

1. Sejarah dan Status Perusahaan

Dahulu perkebunan teh Medini merupakan kebun kina dan kopi

milik N.V. Cultur My Medini yang dimiliki oleh Firman Francis Perk &

Co. Ltd di Jakarta yang berkebangsaan Inggris, firman merupakaan

perseroan dagang yang masing-masing anggotanya turut bertanggung

jawab. Kurang menguntungkannya perkebunan kopi dan kina maka

diganti dengan tanaman teh yang pelaksanaannya jatuh pada tanggal 17

April 1958. Pada waktu jepang berkuasa kebun medini menjadi tidak

terawat. Tanaman kina habis ditebang dan batang-batangnya digunakan

Jepang dalam pembuatan bangunan gua sebagai pertahanan.

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu kebun teh Medini dirintis

kembali oleh pemiliknya yang sesuai dengan perjanjian renville. Pada

waktu perang kemerdekaan Republik Indonesia yang kedua, tentara

Belanda melakukan agresinya masuk ke wilayah Republik Indonesia dan

kebun Medina tidak luput dari pergolakan yang menggakibatkan pabrik

teh dan kina serta perumahan administratif dihancurkan. Dengan adanya

persetujuan konferensi Meja Bundar di Belanda maka semua wilayah

Republik Indonesia dikembalikan kepada republik Indonesia. Dan

perkebunan Medini dikembalikan kepada pemiliknya semula. Kerusakan

akibat perang fisik mulai diperbaiki yaitu dengan membangun kembali

pabrik teh dan perumahan administratif, sedangkan pabrik kina tidak

dibangun lagi.

Kebun teh Medini pada tahun 1951 dijual oleh pemiliknya kepada

N V. Kencanawati & Co Ltd dengan alamat Jalan Beringin No. 23 A

Semarang yang merupakan gabungan saham dari Aci, Arif dan Tarn Jasen.

Sejak saat itu hanya tanaman teh saja yang diusahakan, sedangkan hak

Page 27: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

14

guna usahanya telah diperpanjang oleh keputusan Menteri Agraria No. 160

KA sampai tanggal 17 April 1983.

Meletusnya G 30 S/PKI pada tahun 1965 membuat kebun teh

Medini menjadi rusak. Sehingga oleh pemiliknya diserahkan ke

Departemen Perkebunan Jakarta yang pelaksanaannya diserahkan kepada

Inspektorat Perkebunan Propinsi Jawa Tengah karena pemimpinnya dan

sebagaian besar karyawannya langsung atau tidak langsung terlibat G 30 S

/ PKI.

PT. Rumpun yang terbentuk pada tahun 1967 dengan Akte Notaries

No. 9/97 maka semua kebun di wilayah Dati I Jawa Tengah telah di ambil

alih oleh Kodam 4 Diponegoro yang pengelolaannya di serahkan kepada

PT. Rumpun, termasuk kebun teh medini. PT. Rumpun mengajukan hak

guna usahanya dalam mengelola kebun teh Medini kepada Dirjen Agraria

pada tahun 1968. Tahun 1973 surat keputusan hak guna usaha keluar

dengan nomor 10/HGU/DA/1973 yang berarti kebun teh Medini

sepenuhnya dikelola oleh PT. Rumpun dengan luas 450,070 Ha nomor SK

10/HGU/DA 1973 tanggal 31 Desember 1973.

PT. Rumpun pada tanggal 2 Maret 1973 membentuk dua PT yaitu

PT. Rumpun teh dan PT. Rumpun Aneka Tanaman (ANTAN). Kebun-

kebun PT. Rumpun teh meliputi kebun teh Medini di kabupaten Kendal,

kebun teh Kemuning di Surakarta dan kebun kopi Kaligantung di

Tamaggung, sedangkan PT. Rumpun ANTAN meliputi kebun kluwak di

Pati, kebun Larui Rejodadi, kebun Samudra Bumi Ayu dan kebun Darma

Kradenan Majenang.

Berdasarkan surat keputusan direksi PT. Rumpun Teh SK No:

Dirkop 04/3/MA/1984 tertanggal 17 Maret 1984 kebun teh Medini

menerima penggabungan dengan kebun Kaligantung yang mempunyai

area 148.101 ha. Pada tahun 1989 dengan surat keputusan Dir. Kep.

29/teh/12/1989 dengan tertanggal 20 Desember 1989 luas area kebun teh

Medini menjadi kebun teh Medini terhitung mulai tanggal 1 Januari 1989.

Page 28: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

15

PT. Rumpun Sari Medini yang merupakan anak perusahaannya

bekerja sama dengan PT. Astra Agroniaga yang merupakaan anak

perusahaan PT. Astra Internasional. Kerja sama tersebut dapat teralisasi

pada bulan Febuari 1990, maka dengan akte notaris Ny. Liliana

Tedjosaputra SH secara asset milik PT. Rumpun dan pengolahan

dilakukan oleh PT. Astra Agroniaga.

Kepemilikan PT. Rumpun Sari Medini pada tanggal 1 Mei 2004

yang semula di bawah managemen PT. Astra Agro Lestari Tbk, Jakarta,

sekarang dipegang oleh PT. Sumber Abadi Tirta Santosa yang beralamat

di Jl. Boulevard Raya Wisma Gading Jakarta utara.

2. Tujuan Pendirian Pabrik

Tujuan dari pendirian pabrik PT. Rumpun Sari Medini ini

tercantum dalam visi dan misi perusahaan, yaitu :

a. Visi

Menjadi perusahaan perkebunan medium scale yang efisien,

dengan production cost yang rendah, yield optimal, dan ramah

lingkungan.

b. Misi

1) Memberikan kontribusi yang optimal kepada stake holders

2) Membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar kebun

3) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional

4) Menjaga kelestarian lingkungan dengan menjalankan operasional

kebun yang ramah lingkungan

3. Lokasi dan Areal Perkebunan

a. Lokasi Perusahaan

PT. Rumpun Sari Medini mempunyai kantor pusat di Jl.

Pemuda 145 Semarang, kantor perwakilannya dua Jl. Ir. H. Juanda 22

Jakarta 10120, dan kebun di kotak pos No. 2 Boja, Kendal, Jawa

Tengah. Pabrik pengolahan daun teh menjadi teh hijau berada di lokasi

perkebunan Boja, Kendal.

Page 29: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

16

Perkebunan teh Medini terletak sebelah barat daya dan berjarak

sekitar 40 km dari Semarang serta 11 km dari Boja, Kendal. Adapun

tepatnya perkebunan teh PT. Rumpun Sari Medini terletak di desa

Ngresep Balong, kecamatan Limbangan, kabupaten Kendal, propinsi

Jawa Tengah. Sedang perkebunan ini dibatasi oleh:

Utara : Desa Ngresep Balong - Gonoharjo

Selatan : Lereng Gunung Ungaran

Timur : Kecamatan Limbangan

Barat : Lereng gunung Nglimut FTP. XVII kebun gabungan.

Pada dasarnya penentuan lokasi perusahaan harus

memperhatikan beberapa aspek yang dapat mempengaruhi tata letak

yang baik. Adapun pertimbangan PT. Rumpun Sari Medini mengambil

lokasi di daerah ini:

1) Iklim

Iklim ini menduduki peringkat pertama dalam pemilihan

lokasi perusahaan karena pengaruh yang sangat besar. Iklim di

Indonesia adalah tropik dengan dua musimnya yaitu kemarau dan

penghujan, kedua musim itu sangat besar pengaruhnya pada hasil

pertahuan. Alasan diambilnya pertimbangan tersebut karena

tanaman teh dapat tumbuh dengan baik dengan curah hujan yang

ada dan juga penyinaran yang cukup untuk fotosintensis tanaman.

2) Sumber Bahan Mentah

Tersedaianya bahan mentah secara berkesinmbungan dan

mantap merupakan persyaratan untuk pemilihan daerah karena

bahan mentah yang berada dekat lokasi perusahaan dapat

mengoptimalkan efisiensi biaya.

Bahan mentah yang diperlukan oleh PT. Rumpun Sari

Medini diperoleh dengan sangat mudah karena mempunyai kebun

teh sendiri dengan luas total 349,15 ha.

Page 30: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

17

3) Keberadaan Pasar

Pasar merupakan tempat bertransaksi konsumen dan

produsen, ini erat hubungannya dengan transportasi hasil produksi.

Lokasi pasar yang keberadaannya dekat dengan pabrik dapat

mengefisien biaya transportasi. Untuk pembangunan lokasi

perusahaan diusahakan untuk dekat dengan sumber bahan mentah

dan pasar. Sebagai contoh pangsa pasar perusahaan yang berada

dekat dengan lokasi PT. Rumpun Sari Medini yaitu kota Semarang

dan Solo.

4) Pajak dan Peraturan Pemerintah

Berbagai macam pajak yang harus dibayar oleh pabrik, baik

berupa pajak daerah maupun pajak tingkat pusat. Tiap daerah

mempunyai peraturan perpajakan yang berbeda-beda, pemilihan

lokasi ini diutamakan pada daerah yang mempunyai pajak rendah.

5) Keadaan Tanah

Perkebunan teh PT. Rumpun Sari Medini berada di daerah

pegunungan dengan ketinggian 700 – 1600 m dpi, sehingga daerah

ini cocok untuk ditanami teh.

6) Ketersediaan Tenaga Kerja

Faktor tenaga kerja merupakan faktor penting bagi

perusahaan, karena berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan

dipengaruhi oleh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat diambil dari

daerah sekitar perusahaan, baik sebagai karyawan, buruh harian

maupun borongan.

7) Ketersediaan Fasilitas dan Pengangkutan

Sarana transportasi dan pengangkutan juga merupakan

faktor yang penting dan menunjang kelancaran usaha suatu

perusahaan. Dengan dekatnya lokasi pabrik dengan kebun dan

jalan raya maka akan lebih memudahkan kegiatan transportasi,

sehingga dapat menghemat biaya.

Page 31: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

18

b. Areal Perkebunan

Perkebunan PT. Rumpun Sari Medini memiliki luas areal total

598.23 ha yang terdiri atas tiga afdeling yaitu afdeling A seluas 248.70

ha dengan luas areal efektif 114.17 ha, afdeling B seluas 201.37 ha

dengan luas areal efektif 170.54 ha dan afdeling C seluas 148.16 ha

dengan luas areal efektif 23.00 ha. Penggunaan tata guna lahan

perkebunan PT. Rumpun Sari Medini secara rinci tercantum pada tabel

di bawah ini:

Tabel 4.1 Tata Guna Lahan Perkebunan PT. Rumpun Sari Medini

Uraian Afdeling A

(ha)

Afdeling B

(ha)

Afdeling C

(ha) Total

Teh (TM) 115.17 170.54 23.00 307.71

Jalan 7.62 7.52 3.52 18.66

Jurang 16.60 0.06 13.04 29.70

Sungai 0.71 3.15 3.06 6.92

Emplacement 7.80 1.34 3.98 13.12

Areal okupasi 63.37 - - 63.37

Areal Cadangan 36.82 18.10 - 54.92

Areal Belum Diefektifkan - - 62.08 45.82

Budidaya Tanaman Lain - - 39.48 55.74

Areal Sisipan 1.61 0.66 - 2.27

Total 248.70 201.37 148.16 598.23

Sumber: Arsip kantor PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Dari tabel 4.1 dapat diketahui luas areal efektif yang

merupakan areal tanaman teh yang sudah menghasilkan (TM) dan

areal non efektif yang merupakan areal yang tidak dapat ditanami

tanaman teh, yang perinciannya seperti tabel 4.1 diatas. Untuk luas

areal efektif dan non efektif seperti tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Areal Efektif dan Non Efektif PT. Rumpun Sari Medini.

Afdeling Areal Efektif

(ha)

Areal Non Efektif

(ha)

Total

(ha)

A 114.17 134.53 248.70

B 170.54 30.83 201.37

C 23.00 125.16 148.16

Total 307.71 290.52 598.23

Sumber: Arsip kantor PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Page 32: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

19

4. Tata Letak

Tata letak merupakan suatu pengaturan semua fasilitas pabrik yang

bertujuan agar penggunaan ruang rasional dan ekonomis. Urutan proses

dan jumlah mesin yang digunakan perlu diperhatikan dalam menentukan

tata letak peralatan atau mesin di dalam pabrik.

a. Mesin dan Peralatan

Mesin dan peralatan pengolahan teh hijau PT. Rumpun Sari

Medini ini ditempatkan dalam satu ruangan besar berukuran 33 m x 24

m. Mesin dan peralatan ini terdiri dari dua unit rotary panner, dua unit

Jackson, dua unit ECP belong, lima unit repeat dryer, dan lima Ball

Tea. Pengaturan penempatan alat diurutkan sesuai proses sehingga

kerja yang dilakukan bisa efesien.

b. Pabrik dan Bangunan

Pabrik pengolahan teh hijau PT. Rumpun Sari Medini

lokasinya terletak diantara perkebunan teh Medini. Ini memudahkan

pengangkutan pucuk teh dari kebun ke pabrik, sehingga untuk menuju

pabrik tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama dan pucuk teh

tidak layu. Pabrik pengolahan didirikan jauh dari perkampungan

penduduk sehingga segala kegiatan pengolahan tidak menimbulkan

gangguan. Untuk bangunan lain seperti kantor didirikan agak jauh dari

pabrik, sedangkan gudang diletakkan tepat di depan pabrik.

B. Manajemen Perusahaan

1. Struktur dan Sistem Organisasi

Kebijaksanaan dan pengaturan sepenuhnya PT. Rumpun Sari

Medini barada pada direksi yang berkedudukan di Jalan Kepoh G.2.

Semarang, Jawa Tengah, sedangkan untuk menjalankan tugas dan program

dari direksi diserahkan kepada bagian organisasi Kebun Medini.

Struktur organisasi pelaksanaan PT. Rumpun Sari Medini

berbentuk garis lini, sistem lini ini berjalan dua arah artinya atasan dapat

memberi perintah kepada bawahan, pihak bawahan mendegalasikan atau

memberi perintah sebagian wewenang kebawahannya lagi dan seterusnya

Page 33: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

20

tetapi bawahan juga dapat memberi usulan keatasannya lagi sampai ke

posisi tertinggi diperusahaan yaitu manajer. Jadi dalam organisasi lini ini

atasan tidak dapat memberi perintah langsung tanpa melalui tahapan-

tahapan dibawahnya dan itu berlaku juga untuk bawahan. Sebagai contoh

kepala proyek harus melalui kepala kebun dan kepala afdeling jika ingin

memberikan usulan ke kepala proyek. Keuntungan organisasi lini antara

lain :

a. Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pemimpin dipegang

oleh satu orang.

b. Garis komando berjalan sangat tegas, tidak mungkin terjadi

kesimpang siuran, karena pimpinan langsung berhubungan dengan

karyawan.

c. Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat karena orang

yang diajak konsultasi masih sedikit.

d. Rasa solidaritas diantara karyawan umumnya tinggi karena mereka

saling mengenal satu dengan yang lainnya.

Tetapi organisasi lini juga memiliki kelemahan, yaitu :

a. Seluruh organisasi terlalu tergantung pada satu orang, sehingga kalau

seorang lini tidak mampu untuk melaksanakan tugas-tugasnya maka

seluruh organisasi akan terancam kehancuran.

b. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter sangat

besar, karena dia sendiri sajalah yang membuat rencana dan

melaksanakan pengawasannya.

c. Kesempatan karyawan untuk dapat mengembangkan ketrampilan serta

pengetahuan sangat terbatas.

2. Pembagian Tugas dan Wewenang

Adapun pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap

jabatan dari struktur organisasi PT. Rumpun Sari Medini:

Page 34: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

21

a. Manager

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Memimpin, mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan dalam

bidang tanaman, proses produksi dan administrasi, penguasaan

materi atau personil serta penangan wilayah perkebunan termasuk

harta dan kekayaan perusahaan.

2) Melaksanakan perencanaan dan kebijakan direksi.

3) Mengumpulkan dan mengajukan usulan maupun pendapat untuk

bahan perbaikan.

4) Memberi laporan kepada direksi tentang kegiatan bulanan dan

tahunan maupun data keseluruhan tentang perkebunan.

5) Memperhatikan kesejahteraan karyawan.

b. Kepala tanaman

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Mengelola dan mengkoordinasi pekerjaan yang ada dibawah

pengawasannya baik menyangkut teknik maupun administratif

sesuai dengan kebijakan administrator.

2) Melaksanakan anggaran pendapatan dan belanja yang telah

disetujui.

3) Melaksanakan koordinasi dengan karyawan lain dalam segala hal

yang berhubungan dengan perusahaan.

4) Membuat laporan bulanan dan tahunan hasil produksi kebun

kepada administratur.

5) Membuat laporan pertanggung jawaban pengelolaan kebun.

c. Kepala pabrik

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan pengelolaan dan

produksi teh.

2) Bertanggung jawab atas infrastruktur dan bangunan pabrik.

3) Menjalankan administrasi produk pengolahan.

Page 35: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

22

d. Kepala administrasi

Mempunyai tugas dan tangung jawab sebagai berikut:

1) Mengadakan sentralisasi administrasi pelaksanaan pengelolaan

kebun.

2) Mewakili pimpinan jika ditunjuk ketika pimpinan berhalangan.

3) Mengadakan hubungan kerja dengan karyawan sesuai dengan

fungsinya serta memelihara hubungan demi kelancaran tugas

operasional.

4) Mengontrol tugas seksi administrasi.

5) Mengatur pembayaran upah sesuai dengan daftar upah yang telah

disetujui oleh kepala pabrik dan kebun/tanaman.

e. Asisten afdeling

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Menangani dan mengevaluasi pengelolaan tanaman dan pemetikan

di kebun pada afdeling yang dikuasai.

2) Bertanggung jawab atas pengelolaan tanaman dan pemetikan di

kebun pada afdeling yang dikuasai.

f. Mandor 1 afdeling

Tugas dan tanggung jawab mandor 1 afdeling adalah

mengawasi kegiatan di kebun mulai dari pemetikan dan pemanenan.

g. Krani timbang

Tugas dan tanggung jawab krani timbang adalah mencatat hasil

timbangan setelah dilakukan pemetikan baik yang dilakukan di kebun

maupun di pabrik.

h. Mandor rawat

Tugas dan tanggung jawab mandor rawat adalah

mengawasi bagian perawatan kebun mulai dari pembibitan,

pemupukan, penyemprotan dan pemangkasan.

i. Mandor panen

Tugas dan tanggung jawab mandor panen adalah mengawasi

pemetik selama pemanenan.

Page 36: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

23

j. Keamanan

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Menjaga keamanan perusahaan.

2) Membuat laporan tentang situasi keamanan perusahaan.

3) Membuat arsip dan mengkoordinasi buku tamu apabila ada tamu

ataupun karyawan yang keluar masuk area perusahaan.

k. Krani P/U

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Melaksanakan tugas dalam hal peraturan cuti dan pengeluaran

barang.

2) Mengurus rumah tangga kantor, mengatur tata tertib kantor dan

menyelenggarakan rapat pertemuan.

3) Menyelenggarakan urusan umum, surat-menyurat dan tugas

kesekretariatan kebun.

4) Menertibkan dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan

kesehatan, agama dan olah raga.

5) Membuat rencana, mengkoordinir dan mengawasi tugas keamanan,

pembinaan wilayah dan dibantu oleh petugas harian tersendiri.

6) Menyusun bahan laporan sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya.

l. Krani gudang

Tugas dan tanggung jawab krani gudang adalah mencatat dan

memberikan laporan mengenai data di gudang secara keseluruhan

kepada administratur.

m. Krani keuangan

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

1) Mencatat pemasukan dan pengeluaran perusahaan untuk keperluan

pembiayaan produksi dan gaji.

2) Membuat neraca laba rugi pada tiap bulan dan akhir tahun.

3) Membuat laporan kas mingguan, bukti penerimaan dan

pengeluaran kas.

Page 37: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

24

n. Mandor 1 teknik

Tugas dan tanggung jawab mandor 1 teknik adalah mengawasi

kondisi mesin dan peralatan yang ada serta bertanggung jawab

atas perbaikkannya.

o. Mandor 1 pabrik

Tugas dan tanggung jawab mandor 1 pabrik adalah mengawasi

kegiatan di pabrik baik proses maupun sortasi.

p. Mandor proses

Tugas dan tanggung jawab mandor proses adalah mengawasi

atas segala pelaksanaan pengolahan pucuk hingga menjadi produk teh

hijau.

q. Mandor sortasi

Tugas dan tanggung jawab mandor sortasi adalah mengawasi

proses sortasi produk kering teh hijau menurut jenis kualitasnya.

C. Bahan Baku

Pucuk teh segar merupakan bahan dasar yang digunakan untuk

mengolah teh hijau. Bahan dasar tersebut diperoleh PT. Rumpun Sari Medini

dan kebun teh Medini yang terletak di sekitar pabrik. Varietas tanaman teh

yang diusahakan di kebun Medini ini meliputi TRI 2024, TRI 2025, CHIN

143 dan Gambung 45. Adapun spesifikasinya sebagai berikut:

1. TRI (Tea Research Institut) 2024, 2025 yang bercirikan :

a. Klon yang daya produksinya besar.

b. Dapat tumbuh baik hampir disemua tempat.

c. Mempunyai kualitas petikan teh dari medium sampai halus.

d. Mudah distek.

e. Tahan terhadap penyakit cacar.

2. CHIN 143 yang bercirikan :

a. Klon yang mempunyai daya produksi sedang sampai besar.

b. Dapat tumbuh baik dibeberapa tempat.

c. Mempunyai kualitas petikan teh dari medium sampai halus.

d. Ketahanan terhadap penyakit cacar daun teh sedang sampai tahan.

Page 38: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

25

3. GAMBUNG 45 yang termasuk varietas assamica dengan ciri:

a. Daya produksinya lebih besar dari CHIN dan TRI.

b. Tahan terhadap penyakit.

c. Kualitas daun baik dan hasilnya banyak.

Kualitas bahan baku sangat penting karena dapat mempengaruhi

kualitas mutu dari teh hijau yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan

pemilihan pucuk daun teh yang potensial sebagai bahan baku teh hijau baik

dari segi kuantitas maupun segi kualitas daun teh tersebut.

Proses pengolahan teh hijau dimulai dari daun yang masih segar

sampai menjadi teh kering, terdiri atas macam-macam tingkatan pekerjaan.

Tiap-tiap tingkatan pekerjaan itu ikut menentukan tentang kualitas dari hasil

terakhir yaitu teh kering. Sebenarnya kualitas dari teh kering itu, terutama

ditentukan oleh kandungan senyawa polifenol dari daun itu sendiri, yaitu sifat-

sifat dan kandungan zat-zat tertentu dalam daun yang masih segar.

Keadaan daun segar pada waktu diterimanya di pabrik akan ikut

menentukan apakah pengolahan nanti dapat berlangsung baik atau tidak.

Keadaan daun pada waktu diterimanya di pabrik harus masih segar betul dan

tidak ada yang rusak atau putus-putus. Mengangkutnya dari kebun ke pabrik

harus berhati-hati betul, memasukkan ke dalam keranjang-keranjang,

pengumpulan daun juga tidak boleh dipadatkan, sebab daunnya dapat patah atau

rusak yang dapat menimbulkan proses pemeraman. Oleh karena itu kualitas

bahan baku (daun teh) sangat menentukan kualitas teh kering sehingga perlu

adanya pemilihan daun teh yang potensial sebagai bahan baku teh hijau.

Adapun hal-hal yang mempengaruhi mutu dari bahan baku teh adalah:

1. Perawatan Tanaman Teh

Perawatan tanaman teh yang dilaksanakan di PT. Rumpun Sari

Medini meliputi:

a. Pengendalian Gulma

Adalah menekan kerugian yang ditimbulkan akibat gulma

hingga serendah mungkin untuk memperoleh laju pertumbuhan

tanaman teh yang baik dan produksi pucuk yang maksimal.

Page 39: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

26

b. Pemberantasan Lalang

Adalah kegiatan pemberantasan setiap lalang yang tumbuh di

areal tanaman dan disekitarnya termasuk jalan, parit, dan sebagainya.

c. Pemangkasan

Adalah kegiatan untuk mengurangi cabang atau ranting

daripada pohon teh yang bertujuan untuk mencapai produktivitas

tinggi dan keseragaman tanaman sehingga memberikan kemudahan

dalam perawatan tanaman dan panen.

d. Penyisipan

Adalah mengganti tanaman yang mati di lapangan segera

setelah diketahui yang mana penyisipan ini maksimal 10% dari

populasi tanaman yang ada.

e. Centring dan Decentring

Adalah pembentukan bidang petik yang dilakukan pada saat

tanaman teh masih TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) agar

diperoleh bidang petik yang luas dan dapat menghasilkan sebanyak-

banyaknya pucuk teh dalam waktu secepatnya.

f. Soil Conservation

Adalah usaha untuk melindungi atau mempertahankan lapisan

dan kesuburan tanah serta mengatur dan mengurangi hilangnya sumber

daya air akibat faktor alam (hujan, angin dan panas)

2. Pemupukan

a. Pengenalan Pupuk

Pemupukan adalah penyediaan hara yang sangat mudah di

serap oleh tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif

tanaman, khusus untuk tanaman teh maka pertumbuhan vegetatif lebih

diutamakan.

b. Tujuan Dari Pemupukan

1) Pelaksanaan pemupukan yang tepat dosis dan waktu

diharapkan produktivitas tinggi dapat dicapai.

Page 40: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

27

2) Selain itu biaya pemupukan yang tinggi diharapkan dapat kembali

dalam jumlah produksi yang besar.

c. Jenis dan Ciri Pupuk

Spesifikasi pupuk yang digunakan di PT. Rumpun Sari Medini

adalah sebagai berikut ini:

Tabel 4.3 Jenis dan Ciri Pupuk yang Digunakan di PT. Rumpun Sari

Medini

No Jenis Unsur yang

Dikandung Ciri-ciri

1.

Urea Nitrogen - Warna putih

- Bentuk butiran

- Higroskopis (menyerap air)

- Larut dalam air

2.

ZA

Nitrogen (N) dan

Belerang (S)

- Warna putih

- Bentuk butiran

3. Rock

Phosphate

Phospor (P) - Warna putih kecoklatan

- Bentuk tepung halus

- Tidak larut dalam air

4.

TSP

Phosphor (P)

- Warna abu-abu

- Bentuk butiran kasar

- Larut dalam air

5.

Moriate OF

Kalium (K)

- Warna putih/merah

- Bentuk abu kasar

- Tidak larut dalam air

6.

Abu Janjang

(Bunc Ash)

Kalium (K)

- Warna keabu-abuan

- Bentuk abu kasar

- Tidak larut dalam air

7.

Kieserite

Magnesium (Mg)

dan Belerang (S)

- Warna putih

- Bentuk butiran halus

8.

Pupuk NPK

12-12-17 dan

15-15-16-4

N,P,K

- Warna merah /putih /orange

/kuning

- Bentuk butiran Kasar

9.

Dolomete

Magnesium (Mg)

- Warna putih

- Bentuk tepung

- Tidak larut dalam air

10.

HGF Bor Art

Boron (B)

- Warna putih

- Bentuk butir halus

- Larut dalam air

Sumber : Buku Brefeat Tanaman dan Perawatan PT. Rumpun Sari

Medini.

Page 41: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

28

3. Hama dan Penyakit Tanaman Teh

a. Hama

Hama adalah pengganggu pada tanaman teh yang disebabkan

oleh serangga dan atau mamalia yang dapat menurunkan hasil dan

secara ekonomis merugikan manusia. Hama yang umum menyerang

teh dari kelompok serangga penggerek batang dan cabang, serangga

penggerak dan pengisap daun dan serangga penggerek buah. Dan dari

kelompok mamalia terdiri dari tikus, hewan ternak dan sebagainya.

Jenis, hama penyerang :

1) Helopeptis sp.

Beberapa spesies Helopeltis yang berbahaya antara lain

helpeltis antonii, Helopeltis theivora. Hama ini menyerang daun

muda dan daun muda yang mengakibatkan daun-daun melengkung,

tumbuh kecil dan warna kehitaman.

2) Ulat Jengkal (Hiprosida talaca)

Pada umumnya yang menyerang tanaman teh adalah

Hyposidra talaca, Ectropis bhurmitra dan Biston suppressaria.

Ulat ini menetas dengan bantuan angin atau merayap menuju perdu

teh sebagai tempat tinggal baru. Ulat jenis ini menyerang daun

muda, pucuk dan daun tua yang mengakibatkan tanda berlubang-

lubang pada daun, bahkan dapat mengakibatkan kematian pada

pohon.

3) Ulat Penggulung Daun

Beberapa jenis yang dikenal sebagai ulat penggulung daun

adalah Homona coffearia, Enamornia leucostoma, Caloptilia

theivora. Ulat ini mempunyai daur hidup periode telur 6-11 hari,

periode ulat 5-6 minggu, periode pupa 7-10 hari. Ulat ini

menyerang menggunakan benang-benang sutra yang dapat

menyebabkan perdu teh tidak berdaun sama sekali.

Page 42: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

29

4) Ulat Penggulung Pucuk

Salah satu jenis ulat penggulung pucuk adalah ulat api yang

sering ditemui pada perkebunan teh adalah jenis Darna trima, daur

hidup ulat ini pada ketinggian 1450 m dpi adalah periode telur 8-10

hari, periode ulat 30 hari dan periode kepompong 19 hari. Hama ini

menyerang pada pucuk daun teh yang akan menyebabkan pucuk

daun teh akan menggulung dan akan memperlambat pertumbuhan.

b. Penyakit Tanaman Teh

Adalah faktor pengganggu tanaman teh yang disebabkan oleh

jamur, bakteri atau virus yang secara ekonomis dapat menurunkan

hasil. Penyakit yang sering dijumpai pada tanamam teh adalah

penyakit cacar teh, busuk daun, mati ujung bidang petik dan lain-lain.

1) Penyakit Cacar Teh

Adalah penyakit pada tanaman teh yang disebabkan oleh

jamur Exobasidium vexans Massat. Penyakit ini disebabkan oleh

spora yang diterbangkan oleh angin, terbawa serangga atau

manusia. Pada umumnya mengakibatkan terjadinya infeksi pada

peko.

2) Penyakit Busuk Daun

Adalah penyakit tanaman teh yang disebabkan oleh jamur

Cylindrocladium scoparium Glomerella cingulata. Biasa

menyerang stek teh yang baru tumbuh di persemaian dan

berdampak pembusukan pada daun dan kematian pada stek.

3) Penyakit Akar

Ada banyak jenis penyakit akar pada tanaman teh, antara

lain sebagai berikut:

4) Penyakit Akar Merah

Adalah jenis penyakit pada tanaman teh yang paling

berbahaya, terutama pada perkebunan pada ketinggian sedang dan

rendah. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Ganoderma

Page 43: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

30

pseudoferum yang mengakibatkan menguningnya daun dan rontok

dan bisa mengakibatkan kematian.

5) Penyakit Merah Bata

Adalah penyakit pada tanaman teh yang disebabkan oleh

jamur Phoria hypolateritia, yang dampak penyerangannya terjadi

penguningan daun, kerontokan dan dapat mengakibatkan kematian.

6) Penyakit Akar Hitam

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Rosseliania arcuata

dan Rosseliania burodes. Menyebabkan menguningnya pada daun

dan dapat menyebabkan kematian.

4. Pemilihan Teh yang Potensial sebagai Bahan Baku

Bahan baku untuk pembuatan berbagai macam jenis teh adalah

pucuk teh segar yang penyediannya secara kontinyu untuk memenuhi

kebutuhan produksi atau pengolahan sesuai dengan kapasitas pabrik. Yang

membedakan jenis-jenis teh adalah pada proses pengolahannya, sehingga

menentukan hasil akhir produk teh itu sendiri, yaitu teh hitam, teh hijau,

maupun teh oolong. Di PT. Rumpun Sari Medini pucuk daun teh akan

diolah menjadi teh hijau. Daun teh tersebut didapatkan dari panen kebun

teh yang dimiliki oleh PT. Rumpun Sari Medini yang dipetik setiap hari

mulai pagi hingga siang.

Dalam kenyataannya pucuk daun teh yang diterima di pabrik

terdiri dari bermacam-macam petikan dari peko+ 1 daun muda, peko+ 2

daun muda, peko+ 3 daun muda, peko+ 4 daun, 2 daun peko (biasa disebut

Pucuk Burung) dan Daun Teh kasar berwarna hijau tua. Di PT. Rumpun

Sari Medini standar yang dipakai adalah bahan baku harus mengandung

pucuk halus dan medium sebanyak 60%nya dari keseluruhan bahan baku

pucuk yang diolah. (Brevet Dasar-1 Pabrik, 1998)

Potensi produksi pucuk teh tergantung pada kecepatan

pertumbuhan tunas baru, sedangkan kecepatan pertumbuhan tunas baru

dipengaruhi oleh daun-daun yang tertinggal pada perdu yang biasa disebut

sebagai daun pemeliharaan. Panen merupakan kegiatan inti pada

Page 44: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

31

perkebunan teh, oleh karena itu panen harus dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya agar pucuk teh yang dipanen dapat memenuhi target yang

diinginkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Perangkat-perangkat pendukung dan aspek-aspek yang perlu

diperhatikan dalam pelaksanaan panen, yaitu:

a. Jenis pemetikan, yaitu pemetikan yang dilakukan selama masa satu

daur pangkas, yang dapat dibedakan menjadi pemetikan jendangan,

pemetikan produksi, dan pemetikan gendesan.

b. Jenis dan rumus petik, yaitu petikan imperial, petikan emas, petikan

halus, petikan medium, petikan kasar, petikan kasar sekali, dan petikan

lempar.

c. Daur petik, yaitu jangka waktu antara satu pemetikan ke pemetikan

berikutnya, yang dinyatakan dalam hitungan hari.

d. Kebutuhan tenaga pemetik, yaitu rata-rata jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan untuk memetik pucuk teh yang dihitung per satuan luas

(Ha) per tahun.

e. Hanca petik, yaitu luas areal petikan yang harus dipetik setiap harinya.

f. Analisa petikan, yaitu uraian tentang hasil pucuk dari suatu blok pada

suatu hari yang menunjukkan perbandingan antara pucuk yang

memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat untuk jenis pengolahan

tertentu, yang dinyatakan dalam persen (%).

g. Alat dan sarana pemetikan, yaitu peralatan yang digunakan oleh

pemetik dalam melaksanakan pekerjaan petik. Peralatan berupa waring

(fishing net), gunting pemotong, etem (pisau), keranjang gendong

(junak), ani-ani, dan perlengkapan pribadi (sarung tangan, caping,

sepatu bots).

h. Sarana transportasi, yaitu kendaraan berupa truk untuk mengangkut

pucuk dari kebun dibawa ke pabrik pengolahan pucuk.

Pelaksanaan panen berkaitan dengan pemeliharaan daun teh yang

potensial sebagai bahan baku teh hijau. Untuk beberapa hal yang harus

diketahui berkaitan dengan pelaksanaan panen, antara lain yaitu:

Page 45: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

32

a. Jenis Pemetikan

Jenis Daun teh yang digunakan sebagai bahan dasar teh hijau

adalah bagian pucuk daun, akan tetapi dalam hal ini pucuk daun yang

dipetik menurut rumus petikan yang telah baku. Pemetikan adalah

pekerjaan memungut sebagian dari tunas-tunas teh beserta daunnya

yang masih muda, untuk kemudian diolah menjadi produk kering.

Pemetikan daun teh bertujuan untuk memungut hasil tanaman teh yang

sesuai dengan tujuan pengolahan dan juga berfungsi sebagai usaha

untuk membentuk kondisi tanaman agar mampu berproduksi tinggi

secara berkesinambungan.

Untuk mendapatkan kualitas pucuk daun teh dengan kualitas

tinggi secara kontinyu, perlu diperhatikan jenis pemetikan. Jenis

pemetikan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

keadaan petikan berdasarkan daun yang dipetik dan yang ditinggalkan

setelah dilakukan pemetikan.

1) Pemetikan Jendangan

Pemetikan jendangan adalah pemetikan yang dilakukan

pada tahap awal setelah tanaman dipangkas. Pemetikan ini

bertujuan untuk membentuk bidang petik yang rata dengan cabang-

cabang yang tumbuh melebar dengan tunas yang banyak sehingga

tanaman mempunyai potensi produksi yang tinggi.

Pemetikan jendangan di Perkebunan Rumpun Sari Medini

dilaksanakan dengan menggunakan mal (ukuran) yaitu apabila

sebagian areal telah menunjukkan pertumbuhan tunas melebihi 15-

20 cm dari luka pangkas (melebihi 15-20 cm dari 60 cm). Waktu

pelaksanaan pemetikan jendangan umumnya 2-3 bulan setelah

pemangkasan dengan 6-10 kali daur petik dimana satu daur petik =

12-15 hari. Pemetikan hanya dilakukan pada tunas yang tumbuh ke

atas (pancer), sementara tunas yang tumbuh ke samping (slewer)

dibiarkan karena slewer ini berfungsi menutupi tanah dari sinar

matahari yang dapat menyebabkan tumbuhnya benalu atau rumput

Page 46: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

33

yang dapat mengganggu pertumbuhan teh. Untuk membentuk

bidang petik yang rata pada ketinggian yang sama digunakan alat

bantu salip. Alat yang digunakan untuk pemetikan jendangan adalah

jidar salib, waring dan pisau. Ukuran jidar salib yang digunakan

adalah tinggi 80 cm dan lebar 100 cm yang bertujuan untuk menjaga

kerataan tinggi perdu. Pemetikan jendangan di Perkebunan Rumpun

Sari Medini melibatkan tenaga kerja seperti pada pemetikan

produksi.

2) Pemetikan Produksi

Pemetikan produksi adalah pemetikan yang dilakukan

setelah lepas pemetikan jendangan sampai menjelang pemetikan

gendesan dengan memperhatikan kesehatan tanaman. Pemetikan

produksi merupakan pemetikan pucuk teh yang bertujuan untuk

memanfaatkan potensi tanaman secara maksimal baik kuantitas

maupun kualitasnya.

Pemetikan produksi yang dilakukan Kebun Medini adalah

petik sedang (medium plucking) dengan rumus p+2 (peko dengan

dua daun), p+3 (peko dengan 3 daun), b+1m (burung dengan satu

daun muda) dan b+2m (burung dengan dua daun muda). Pemetikan

di Kebun Medini dilakukan dengan dua system manual dan

menggunakan etem (pisau). Petikan dengan cara manual dilakukan

dengan cara ibu jari dan telunjuk tanpa menggunakan sarung

tangan tujuannya adalah agar pemetik juga dapat mengetahui mana

pucuk yang layak dipetik dan mana pucuk yang tidak layak untuk

dipetik. Pemetikan dengan cara dirampas tidak dibenarkan, petik

sedang merupakan pemetikan yang tidak menyisakan daun diatas

kepel pada bagian tengah perdu (k+0), tetapi pada bagian pinggir

ditinggalkan satu daun diatas kepel (k+1). Petikan produksi

dilakukan 2-2.5 bulan setelah jendang yang ditandai dengan

tumbuhnya tunas tersier dan bentuk perdu yang rata.

Page 47: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

34

Pucuk yang dipanen adalah semua pucuk peko yang telah

siap dipetik dan pucuk burung yang berada di atas bidang petik

(cakar ayam). Pucuk yang baru muncul jika diperkirakan pada gilir

berikutnya sudah terlalu tua harus dipetik, hal tersebut

dimaksudkan agar peko yang dihasilkan lebih banyak. Pemetikan

produksi di Perkebunan Rumpun Sari Medini dilakukan secara

manual oleh tenaga kerja manusia dengan alat ani-ani untuk

memotong pucuk daun teh dan salip untuk mengukur bidang petik

supaya rata. Para pekerja atau pemetik selain menggunakan ani-ani

dan salip, juga menggunakan perlengkapan lain saat memetik yaitu

sepatu bots, keranjang untuk menampung pucuk daun teh hasil

pemetikan, waring untuk tempat pucuk daun teh hasil pemetikan

setelah keranjangnya penuh, pakaian yang dibalut dengan plastik

dengan tujuan supaya pakaian yang digunakan tidak basah atau

bisa juga untuk pengganti waring jika waring telah penuh dengan

pucuk daun teh, dan caping.

3) Pemetikan Gendesan

Pemetikan gendesan adalah pemetikan yang dilakukan

menjelang tanaman dipangkas, yaitu memetik semua pucuk yang

memenuhi syarat untuk diolah tanpa memperhatikan pucuk yang

ditinggalkan pada perdu teh. Pemetikan gendesan di Perkebunan

Rumpun Sari Medini dilakasanakan secara manual dan melibatkan

tenaga kerja seperti pada pemetikan produksi.

b. Jenis Petikan atau Rumus Petik

Jenis petikan yang dipakai di Perkebunan Rumpun Sari Medini

yaitu petikan sedang atau petikan medium, yaitu pucuk daun teh

dengan rumus petik p+2 atau p+3m atau b+1. P+2 maksudnya daun

yang dipetik adalah kuncup peko dengan 2 helai daun biasa, sedang

daun yang ditinggalkan daun kepel dan 1 helai daun biasa di atasnya.

p+3 muda, daun yang dipetik adalah kuncup peko dengan 3 daun biasa

namun dengan syarat daun ketiga tersebut masih muda, sedang daun

Page 48: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

35

yang ditinggalkan daun kepel dan 1 helai daun biasa di atasnya.

Sedangkan yang dimaksud b+1 yaitu daun yang dipetik adalah kuncup

burung dengan 1 helai daun biasa, dan yang ditinggalkan daun kepel

serta 1 helai daun biasa di atasnya.

Jenis petikan medium atau sedang ini digunakan karena pucuk

yang diambil mempunyai kualitas yang masih bagus sebagai bahan baku

teh yaitu kuncup daun dan daun yang masih muda, selain itu

dikarenakan faktor ekonomi yaitu jumlah pucuk teh yang dihasilkan

menjadi lebih banyak. Apabila hanya kuncup peko saja yang diambil

maka hasil pemetikan daun teh kuantitasnya atau jumlahnya sedikit

sehingga akan memakan biaya yang tinggi. Pucuk daun teh muda

digunakan karena mempunyai kualitas yang lebih bagus dari daun tua,

baik dari segi warna, aroma, dan lain-lain. Bila ditinjau dari segi

biokimiawinya, pucuk daun teh (peko) lebih banyak mengandung

senyawa-senyawa terutama katekin yang lebih banyak daripada daun di

bawahnya.

Jenis dan rumus petikan yang umum dipakai PT. Rumpun Sari

Medini adalah:

1) Petikan Halus

Rumus petiknya : p+2m/k+l, p+2/k+l, b+lm/k+1. Rumus

p+2m/k+l artinya satu ranting peko dipetik pucuknya, terdiri dari

kuncup peko dan dua helai daun dengan satu daun termuda masih

menggulung dan meninggalkan kepel dengan satu helai daun tua di

ranting (k+1). Rumus p+2/k+l artinya satu ranting peko dipetik

pucuknya, yang terdiri atas kuncup peko dipetik pucuknya, terdiri

dari kuncup burung dan satu helai daun muda. Rumus b+lmk+1

artinya pucuk yang dipetik ujungnya terdiri dari kuncup burung

dan satu helai daun di atasnya.

Page 49: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

36

Gambar 4.1 Petikan Halus

2) Petikan Medium

Rumus petiknya p+l/k+1 dan p+3m/k+l artinya satu ranting

peko dipetik pucuknya terdiri dari kuncup peko dan satu helai daun

tua. Rumus p+3m/k+l artinya satu ranting peko dipetik pucuknya

terdiri dari kuncup peko dan tiga helai daun dengan satu helai daun

termuda masing-masing menggulung.

Gambar 4.2 Petikan Medium

3) Petikan Kasar

Rumus petiknya p+3/k+1 dan p+4m/k+l. Rum us p+3/k+l

artinya satu ranting dipetik pucuknya terdiri dari kuncup peko

dengan tiga helai daun. Rumus p+4m/k+l artinya satu ranting

dipetik pucuknya terdiri dari kuncup peko dan empat helai daun

dengan satu daun termuda masih menggulung.

Page 50: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

37

Gambar 4.3 Petikan Kasar

Keterangan rumus : petikan halus (p+2m/k+l, p+2/k+l dan

b+lm/k+1), petikan medium (p+l/k+1 dan p+3m/k+l) dan petikan

kasar (p+3/k+l dan p+4m/k+l) adalah sebagai berikut:

p = peko

m = daun muda

k = kepel

b = kuncup burung

c. Daur Petik

Daur petik adalah jangka waktu antara satu pemetikan dengan

pemetikan berikutnya pada blok kebun yang sama, dihitung dalam

hari. Panjang pendeknya gilir petik tergantung pada pertumbuhan

pucuk, jenis, dan cara pemetikan yang dilaksanakan. Kecepatan

pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

1) Umur pangkasan

Semakin tua umur pangkasan, maka semakin lambat

pertumbuhan dan daur petik semakin panjang

2) Elevasi

Semakin tinggi letak kebun dari permukaan laut, maka

semakin lambat pertumbuhan sehingga daur petik menjadi lebih

lama atau panjang

Page 51: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

38

3) Iklim

Pada musim kemarau pertumbuhan tunas semakin

lambat sehingga daur petik menjadi lebih lama dibandingkan pada

musim hujan

4) Kesehatan tanaman

Semakin sehat tanaman maka pertumbuhan pucuk

semakin cepat sehingga daur petik menjadi lebih pendek bila

dibandingkan dengan tanaman yang tidak sehat

5) Kesuburan tanah

Semakin tinggi tingkat kesuburan tanah, maka semakin

cepat pertumbuhan pucuk, sehingga pada tanah yang subur daur

petik menjadi lebih pendek bila dibandingkan dengan tanah yang

kurang subur. Perkebunan Rumpun Sari Medini menetapkan daur

petik 10-12 hari pada musim hujan dan 12-15 hari pada musim

kemarau.

d. Pelaksanaan Pemetikan

Pelaksanaan pemetikan di Perkebunan Rumpun Sari Medini

dilakukan berdasarkan banyaknya pucuk, jika pucuk yang akan dipetik

atau pucuk yang siap petik banyak maka pemetikan dilakukan 2 kali

dalam sehari namun jika pucuk yang akan dipetik sedikit maka

pemetikan dilaksanakan satu kali dalam sehari. Pemetikan pertama

dilakukan pada pukul 06.30 WIB dan berakhir pada pukul 09.30 WIB

untuk dilakukan penimbangan I dan pemetikan kedua dimulai pada

pukul 10.30 WIB dan berakhir pada pukul 13.30 WIB untuk dilakukan

penimbangan II. Pemetikan di Perkebunan Rumpun Sari Medini

dilakukan dua cara yaitu dengan cara manual dan menggunakan alat.

Untuk perkebunan medini menggunakan alat etem dan gunting.

Penggunaan etem merupakan trik mandor karena tidak semua pemetik

terampil menggunakannya . Keutamaan menggunakan etem yaitu

untuk menghindari pemetikan dari penyerambutan sehingga tidak

terjadi kangker batang, ranting dan menghindari karusakan daun

Page 52: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

39

penyangga dan pucuk yang dipanen. Pemetikan yang menggunakan

gunting berfungsi untuk pemerataan bidang petik akan tetapi produksi

yang dihasilkan kasar, sehingga penggunaan gunting di Kebun

Rumpun Sari Medini tidak diperbolehkan penggunaannya. Pemetikan

pucuk produksi yang menggunakan alat dapat dilihat pada Gambar 4.4

(A) (B) (C)

Gambar 4.4 (A) Pemetikan dengan Cara Manual (B) Pemetikan

dengan Menggunakan Alat Gunting (C) Pemetikan

dengan Menggunakan Alat Pisau

Perlengkapan pemetik adalah jidar, waring yang terbuat dari

jala dengan kapasitas 20-35 kg dan celemek plastik. Para mandor

menerapkan prinsip 3M dalam pemetikan yaitu mana yang dipetik,

mana yang ditinggal dan mana yang dipelihara. Jumlah pucuk dalam

genggaman dianjurkan tidak terlalu banyak untuk menghindari

kerusakan pucuk. . Pucuk yang telah dipetik tidak boleh terlalu lama

dan terlalu banyak dipegang dalam kepalan tetapi harus segera

dimasukkan ke dalam junak, yaitu keranjang bambu yang digendong

oleh pemetik agar tidak rusak dan tidak terjadi fermentasi. Pemetik

kadang-kadang menganggap remeh aturan-aturan yang ditetapkan

karena mereka berorientasi untuk mendapatkan hasil yang setinggi -

tingginya tanpa menghiraukan aturan-aturan yang berlaku sehingga

sering terjadi kesalahan. Kesalahan tersebut antara lain pucuk burung

tidak bersih dipetik sehingga gilir petik berikutnya pucuk tersebut

sudah tua, pucuk tanggung ikut terpetik, cara memetik yang dijambret

dan jidar yang dibawa tidak digunakan.

Page 53: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

40

e. Perawatan, Penyimpanan dan Penimbangan Pucuk

Pucuk daun teh yang telah dipetik, dimasukkan dalam junak.

Setelah junak penuh kemudian pucuk daun teh tersebut diletakkan ke

dalam waring maksimal 25 kg dan sebaiknya tidak boleh melebihi

batas karena dikhawatirkan akan terjadi pemadatan yang menyebabkan

pucuk teh rusak dan terjadi fermentasi. Setelah itu waring diletakkan

pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung yang

menyebabkan pucuk akan menjadi coklat, pucuk yang demikian akan

menghasilkan teh hijau berkualitas rendah.

Penimbangan pucuk daun teh dilakukan dua kali yaitu

penimbangan di kebun dan akan diulang di pabrik. Penimbangan

pucuk di kebun dilakukan pada pukul 10.00 WIB jika pemetikan hanya

sekali dalam sehari namun jika pemetikan dilakukan dua kali dalam

sehari maka penimbangan pucuk di kebun dilakukan pada pukul 09.30

WIB dan pukul 14.00 WIB.

Penimbangan di kebun menggunakan timbangan gantung 50

kg. Penimbangan di kebun ini dilakukan oleh seorang juru timbang

dan juru angkut. Hasil penimbangan dicatat oleh juru timbang dan

mandor panen. Timbangan gantung tersebut dipikul oleh dua orang

pemetik, yang nantinya hasil penimbangan pucuk daun teh yang telah

dipetik oleh pemetik tersebut ditambahkan 3 kilogram sebagai upah

pikul timbangan.

Untuk penimbangan ulangan di pabrik menggunakan

timbangan beras/timbangan duduk 50 kg. Penimbangan di pabrik ini

dilakukan oleh juru timbang dan juru angkut yang diketahui oleh

mandor pengolahan. Gambar Timbangan Gantung dapat dilihat pada

Gambar 4.5

Page 54: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

41

Gambar 4.5. Penimbangan Pucuk di Lapangan

Pengangkutan pucuk dari tempat pemetikan ke pabrik

pengolahan merupakan kegiatan yang memegang peranan penting

untuk menjaga kesegaran pucuk teh. Kualitas teh kering hasil olahan

pabrik sangat dipengaruhi oleh jumlah daun basah dan mutu hasil

petikan di kebun. Oleh karena itu mutu pucuk harus dipertahankan

sejak dipetik dari kebun, selama proses penyimpanan dalam waring

dan dalam pengangkutan hingga sampai di pabrik. Pengaturan daun teh

dalam truk atau mobil juga harus diperhatikan untuk menjaga daun teh

agar tetap utuh, karena kerusakan fisik seperti terlipat, sobek dan

melangas akan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi

(susunan) kimia zat penentu kualitas dalam pucuk teh sebelum

waktunya.

Di PT. Rumpun Sari Medini, pucuk diangkut dengan

menggunakan 3 unit angkutan pucuk yaitu 2 truk dan 1 mobil pick up.

Karena terbatasnya mobil pengangkut pucuk, kapasitas muatan sering

melebihi dari kapasitas kendaraan dan pengaturan penempatan waring

yang berisi pucuk daun teh pun tidak teratur bahkan diinjak-injak.

Pengangkutan yang melebihi batas tersebut sering menyebabkan pucuk

ditumpuk terlalu padat, sehinga secara tidak langsung akan

menyebabkan kerusakan dari daun teh tersebut Selain itu mobil

angkutan pucuk belum dilengkapi dengan penutup bak yang dapat

melindungi kondisi pucuk dari sinar matahari dan panas sehingga

dapat memicu terjadinya fermentasi pada daun teh tersebut dan

Page 55: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

42

mengurangi kualitasnya sebagai bahan dasar dalam pembuatan teh

hijau ataupun kemungkinan bila terlalu rusak daun teh tersebut tidak

akan diolah menjadi teh hijau (dibuang).

f. Gilir Petik

Gilir petik adalah jangka waktu antara satu pemetikan dengan

pemetikan berikutnya, dihitung dalam satu hari. Lama gilir petik

ditentukan oleh kecepatan pertumbuhan pucuk yang dipengaruhi oleh

umur pangkas, iklim, elevasi dan kesehatan tanaman. Gilir petik di

Kebun Medini 9-12 hari karena berada pada dataran tinggi.

g. System Upah

Pemetikan di Kebun Medini menggunakan system borongan

dengan system hanca giring. System ini dipilih karena memudahkan

mandor untuk mengawasi jika terjadi kesalahan dalam teknik

pemetikan. Setiap pemetik mendapatkan upah sesuai dengan pucuk

yang telah dipetiknya selama periode 2 minggu dengan harga untuk 1

kg pucuk adalah Rp 350,-/kg.

h. Analisa Pucuk

Untuk memproduksi pucuk dalam jumlah besar tanpa

mengganggu pertumbuhan tanaman perlu adanya sistem penilaian

yang dapat menggambarkan keadaan pucuk di lapangan dan sistem

pengupahan sesuai dengan kondisi tanaman. Analisa pucuk merupakan

suatu usaha pihak perkebunan untuk melihat kondisi pucuk tanaman

dan menentukan kualitas teh yang akan dihasilkan melalui hasil

pemetikan yang terjadi setiap hari. Dalam analisa pucuk dilakukan

pemisahan pucuk yang didasarkan pada bagian muda dan tua yang

dinyatakan dalam persen, serta berdasarkan pada kerusakan pucuk

dalam persen. Tujuan dari analisa pucuk ini antara lain yaitu menilai

kondisi pucuk yang akan diolah, dasar menentukan harga pucuk, dan

memperkirakan persentase mutu teh yang akan dihasilkan.

Page 56: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

43

Prosedur analisa pucuk yaitu :

1) Pucuk daun teh pada tiap mandor diambil sebanyak satu keranjang

plastik (keranjang sampah ukuran kecil) secara acak.

2) Pucuk dipisahkan satu persatu dibagi menjadi beberapa criteria

yaitu peko (p+1, p+2, p+3, p+4, dan p+5), burung muda (BM+1,

BM+2, BM+3, BM+4), burung tua (BT+1, BT+2, BT+3, BT+4),

pucuk rusak (terlipat dan robek), pucuk tua (lembaran daun yang

tua), dan muda (lembaran daun yang masih muda).

3) Untuk bagian muda dinamakan petikan halus sedangkan untuk

yang tua termasuk dalam petikan kasar

4) Pisahkan antara petikan halus, petikan kasar dan petikan yang telah

rusak.

5) Petikan halus, petikan kasar dan petikan rusak masing-masing

ditimbang dan dinyatakan dalam persen (%)

Dari hasil analisa pucuk tersebut diketahui persentase mutu teh

hijau yang akan dihasilkan. Apabila persentase pucuk halus yang

terdiri dari pucuk peko, daun muda, dan daun burung muda lebih

banyak maka teh kering (teh hijau) yang dihasilkan lebih banyak

berupa Peko (Grade I). Untuk pucuk kasar, akan dihasilkan teh kering

(teh hijau) berupa Jikeng (Grade II) dan untuk pucuk rusak akan

dihasilkan teh hijau (teh kering) berupa bubuk Masing-masing kriteria

tersebut ditimbang dan dihitung persentasenya. Dari hasil perhitungan

tersebut dapat diketahui analisa halus, kasar dan persentase rusak.

Persentase analisa halus dilakukan dengan mencampur kriteri

lembaran daun muda, burung muda, peko dan pucuk muda yang

dipotong dari burung tua yang telah ditimbang. Kemudian dilakukan

dengan perbandingan dengan total bobot yang dianalisis. Pucuk yang

digolongkan memenuhi syarat jika memenuhi analisa pucuk minimal

30 % dan tidak memenuhi syarat maksimal 5 %. .

Dari persentase analisa pucuk di PT. Rumpun Sari Medini

menunjukkan bahwa hasil dari petikan di PT. Rumpun Sari Medini

Page 57: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

44

lebih banyak berupa pucuk kasar. Hal ini dikarenakan kurangnya

perhatian dalam penanganan bahan baku (pucuk daun teh) setelah

pemetikan hingga proses pengolahan. Oleh karena itu perlu adanya

pencerahan dalam pemetikan dan penanganan bahan baku (pucuk daun

teh). Misalnya pemetikan harus benar-benar menggunakan rumus petik

yang telah ditentukan di PT. Rumpun Sari Medini yaitu petikan

medium, dan harus berhati-hati dalam melakukan penanganan terhadap

pucuk daun teh yang telah dipetik supaya tidak terjadi fermentasi.

Pucuk daun teh yang telah dipetik jangan sampai terkena sinar

matahari langsung dan tidak boleh ditumpuk terlalu banyak bahkan

diinjak-injak.

i. Kontinyuitas Bahan Baku

Kontinyuitas bahan baku sangat penting bagi kelangsungan

hidup perusahaan. Apabila bahan baku tidak tersedia dan tidak

berkelanjutan, maka kelancaran proses produksi akan terhambat. Oleh

karena itu diperlukan suatu usaha penyediaan bahan baku

berkelanjutan. Bahan baku PT. Rumpun Sari Medini yang berupa

pucuk daun teh diambil dari kebun sendiri yang letaknya tidak jauh

dari lokasi pabrik.

Kontinyuitas bahan baku berhubungan dengan kuantitas bahan

baku itu sendiri. Selain harus kontinyu, kuantitas dari bahan baku itu

sendiri juga perlu ditingkatkan. Usaha-usaha yang dilakukan PT.

Rumpun Sari Medini dalam menjaga kontinyuitas, kuantitas, serta

kualitas pucuk teh yaitu dengan :

1) Melakukan Regenerasi Tanaman

Adanya regenerasi tanaman merupakan suatu cara

perkebunan untuk mendapatkan pucuk teh secara terus-menerus

(rotasi pemetikan dan tanam). Jarak tanam belum menghasilkan

(TBM) yang satu dengan yang lain adalah 4 tahun, begitu pula

untuk tanaman menghasilkan (TM).

Page 58: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

45

2) Mengatur Hanca Petikan

Hanca petikan adalah luas areal petikan yang harus dipetik

dalam satu hari. Hanca petik pada kebun teh Medini seluas 22-24

ha/hari. Hanca petikan diatur oleh mandor petik atas

sepengetahuan kepala afdelingnya. Tiap mandor diberi kekuasaan

atas luas kebun tertentu, kemudian dari luasan tersebut diatur

sedemikian rupa sehingga setiap harinya ada areal yang dipetik.

Adapun rumus hanca petikan dapat dilihat sebagai berikut:

hariditentukanyangpetikanDaur

dipetikyangkebunarealLuas

)1(

3) Melakukan Pemeliharaan Kebun

Pemeliharaan kebun teh yang dilakukan adalah dengan

melakukan pemupukan hama dan penyakit, pemangkasan,

penyiangan. Diharapkan dengan pemeliharaan kebun hasil

produksi dapat meningkat.

4) Mengatur Kebutuhan Tenaga Pemetik

Tenaga pemetik terkadang tidak tentu jumlahnya, hal ini

dikarenakan mereka merupakan pekerja borongan. Sehingga pada

saat-saat tertentu jumlahnya tidak mencukupi untuk melakukan

pemetikan padahal tanaman teh yang akan dipetik jumlahnya

banyak. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap kauntitas

petikan pucuk daun teh.

5. Pengendalian Mutu Bahan Baku

Untuk memperoleh produk akhir dengan kualitas yang baik serta

memenuhi syarat-syarat yang menjadi standar, diperlukan beberapa

perlakuan dalam pengendalian mutu secara bertahap. Pengendalian mutu

bahan baku yang dimaksud adalah usaha pengawasan yang dilakukan

terhadap bahan baku (pucuk daun teh) agar didapat produk kering (teh)

yang bermutu baik.

Page 59: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

46

Pengendalian mutu bahan baku yang dilakukan PT. Rumpun Sari

Medini adalah pengendalian terhadap pucuk daun selama pucuk daun itu

belum diproses. Pucuk daun teh dan kondisi pemetikan yang baik

merupakan persyaratan untuk menghasilkan teh yang berkualitas tinggi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu bahan

baku adalah:

a. Pemetikan

Lahan yang telah tiba gilir petiknya harus segera dipetik dan

jangan ditunda-tunda atau diajukan gilir petiknya, karena akan

berpengaruh pada pucuk yang dihasilkan.

b. Rumus Pemetikan

Diusahakan rumus petikan yang dianjurkan kepada pemetik

adalah petikan halus atau medium (p+2 atau p+3m atau b+1), karena

semakin muda pucuk yang diolah maka kualitas hasil juga semakin

baik.

c. Penampung pucuk (waring)

Pengisian pucuk daun teh ke dalam waring jangan terlalu

penuh karena dapat menyebabkan pucuk menjadi panas dan rusak.

Berat pucuk maksimal 25 kg/waring,

d. Transportasi

Dalam pengangkutan, tumpukan pucuk harus disesuaikan

dengan kapasitas mobil pengangkut dan pucuk harus mendapatkan

aerasi yang cukup. Benturan mekanis selama pengangkutan

diusahakan sekecil mungkin.

e. Penghamparan

Setelah sampai di pabrik, pucuk ditimbang dan selanjutnya

dihamparkan dengan ketebalan 40 cm dan diusahakan jangan sampai

terinjak-injak kaki karyawan. Setiap 2 jam sekali pucuk daun teh

tersebut harus dibalik (diwiwir) untuk menjamin adanya sirkulasi

udara.

Page 60: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

47

D. Proses Pengolahan

Dalam proses pembuatan teh hijau tidak diinginkan terjadinya

fermentasi pada pucuk daun teh, karena akan berpengaruh pada hasil akhir

olahan baik dari segi rasa maupun warna teh hijau. Adanya proses fermentasi

menyebabkan warna teh hijau menjadi coklat atau coklat kehitaman,

sedangkan warna tersebut justru dihindari dalam teh hijau.

Proses pengolahan teh hijau di PT. Rumpun Sari Medini terdiri dari

tahapan-tahapan, yaitu penghamparan, pelayuan, penggulungan, pengeringan

awal, pengeringan akhir, sortasi, pengemasan dan yang terakhir adalah

penyimpanan. Jika pucuk daun teh yang hendak dilayukan melebihi kapasitas

mesin pelayuan maka pucuk daun teh tersebut perlu dilakukan perawatan agar

tidak rusak dan terjadi fermentasi. Perawatan tersebut dilakukan dengan cara

pucuk daun teh tersebut dibeberkan atau dihamparkan di lantai dengan

ketebalan 40 cm dan dibolak-balik (diwiwir) setiap 2 jam sekali.

Proses produksi yang dilakukan di PT. Rumpun Sari Medini adalah

kontinyu dan tidak ada perubahan tahapan proses yang dilakukan. Diagram

alir Proses Pengolahan Teh hijau dapat dilihat pada gambar 4.6 pada halaman

48.

Page 61: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

48

Diagram Alir Proses Pengolahan Teh Hijau Pucuk Daun Teh

Penghamparan T = 25° C, t = 2 jam

Pucuk Daun Teh

Pelayuan T = 90° - 120° C, t = 4 - 6 menit

Penggulungan 15 - 17 menit

Pengeringan Awal T = 90° - 120° C, t = 25 menit

Pengeringan Akhir T = 80° C, t = (rotary dryer = 1,5 jam, ball tea = 12 jam)

Sortasi

Pengemasan /Pengepakan

Penyimpanan /Penggudangan

Teh Hijau

Gambar 4.6. Diagram Alir Pengolahan Daun Teh

Sumber: Bagian Pengolahan PT. RSM (2010)

Page 62: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

49

1. Pemetikan Pucuk Teh

Pemetikan upaya memungut atau mengumpulkan pucuk yang ada

pada perdu teh yang sesuai dengan tujuan pengolahan. Maksud dan tujuan

pengolahan teh adalah memungut semua pucuk tertentu agar dapat dicapai

hasilnya yang maksimal serta tanaman tetap berproduksi tinggi dalam

jangka waktu tertentu.

2. Penghamparan

Tujuan penghamparan dalam pengolahan teh hijau adalah untuk

menguapkan kadar air daun teh mejadi 65% sampai 70%. Proses ini

dilakukan dengan cara menghamparkan daun teh dalam ruangan yaitu

dengan diletakkan pada lantai dengan ketinggian maksimal 40cm, dibalik

dan diwiwir setiap 2 jam dengan suhu kurang lebih 26°C, hal ini dilakukan

untuk menghindarkan pucuk teh terjadi longsong. Penghamparan biasa

disebut juga proses pelayuan pendahuluan.

Prinsip penghamparan daun teh adalah penguapan kadar air daun

teh mula-mula 74-84% diturunkan menjadi 65-70% dengan membiarkan

daun teh dengan mengalami proses metabolisme yang akan menghasilkan

uap air dengan bantuan suhu dan aliran udara didalam ruangan, sehingga

setiap kali harus dilakukan pembalikan agar uap air daun hilang dan siap

untuk dilakukan pelayuan atau proses selanjutnya. Hal ini dapat

menjadikan daun teh tidak rusak terkena panas karena mengalami

penyesuaian dengan cara penghamparan. Penghamparan daun teh dapat

dilihat pada Gambar 4.7

Gambar 4.7 Rawat Pucuk atau Penghamparan

Page 63: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

50

3. Pelayuan

Pelayuan pada pengolahan teh hijau adalah untuk menginaktifkan

enzim polifenol oxidase dan menurunkan kandungan air dalam pucuk

hingga menjadi lentur dan mudah tergulung. Mesin yang digunakan adalah

rotary paner. Pada proses pelayuan ini mula-mula pucuk daun dimasukkan

dalam hong yang berputar. Putaran hong sebanyak 19 rpm dengan waktu

pelayuan 4-6 menit. Pemanasan pelayuan berlangsung melalui dinding

hong dan udara yang panas, sehingga pelayuan dapat merata pada semua

pucuk, kemudian pucuk layu keluar.

Suhu optimal pada proses pelayuan di PT. Rumpun Sari Medini

adalah 90°C-120°C, selama kurang lebih 5 menit. Pengaruh hasil pelayuan

terhadap proses pelayuan adalah bila terlalu lama layu maka akan

mempersulit penggulungan dan penggilingan.

Pada proses pelayuan akan terjadi perubahan fisik dan kimia pada

pucuk teh. Perubahan fisik dapat dilihat pada warna daun dan perubahan

kimia ditandai dengan meningkatnya aktifitas enzim, terurainya protein

menjadi asam amino bebas dan meningkatnya kandungan kafein sehingga

menimbulkan aroma yang harum. Mesin pelayuan yang dipakai Kebun

Medini adalah Rotary Panner (RP) type double cylinder roll yang

berjumlah dua unit dengan kapasitas 600-800 kg berbentuk tabung silinder

yang berputar dipanasi dengan suhu 900C – 120

0C yang digerakan oleh

electromotor, 1-6 burner

(kompor minyak) yang

digunakan nozzle,

conveyor yang dilengkapi dengan alat perata dan blower. Mesin Rotarry

Panner berfungsi untuk melayukan pucuk segar melalui induksi panas

sehingga pucuk lemas dan juga untuk menonaktifkan enzim polifenol

oksidasi sehingga tidak terjadi proses fermentasi. Sebelum pucuk

dimasukan, mesin trsebut dipanasi terlebih dahulu kurang lebih 15 menit

dengan suhu 1000C. pucuk yang akan dilayukan dimasukan dalam

konveyor dengan feed hopper (tempat pengisian) dan diratakan dengan alat

perata yang berputar (leaf spreader) dengan tujuan pucuk tidak

menggumpal. Diatas konveyor blower yang berfungsi untuk membuang

Page 64: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

51

udara jenuh (uap air). Suhu lebih dari 100 0C tidak dianjurkan karena

merusak klorofil. Pucuk dilayukan kurang lebih 5 menit. Setelah keluar

dari mesin pelayuan, pucuk yang tadinya hijau berubah jadi hijau zaitun

dengan kadar air 65-70%.

Selain itu, hasil pelayuan yang baik juga dapat diketahui jika pucuk

layu tersebut digenggam dan diperas, airnya tidak mengucur tetapi terasa

lengket di tangan dan tidak terdengar bunyi patah jika diperas.

Proses pelayuan di Kebun Medini dilakukan dengan 2 shif kerja

yaitu pukul 11.00-18.00 dan 18.00-02.00 WIB (sampai selesai) dengan

waktu istirahat dilakukan bergantian antar pekerja (diusahakan mesin tidak

ditinggal). Tenaga kerja yang diperlukan untuk proses ini adalah 4 pekerja

(BHL/LPT). Proses dengan digunakan Mesin Rotarry panner dapat dilihat

pada Gambar 4.8

Gambar 4.8 Mesin Rotarry Panner di Perkebunan Rumpun Sari Medini

Inaktivasi enzim terjadi karena unsur penyusun enzim adalah

protein yang ada pada suhu tinggi akan terdenaturasi. Lapisan molekul

yang bersifat hidrofobik akan keluar sedang yang bersifat hidrofil terlipat

kedalam, akhirnya protein akan menggumpal dan mengendap. Proses

pelayuan dikatakan baik apabila pucuk layu berwarna hijau, lentur atau

lemas, timbul bau harum dan kalau diremas tidak ada air yang menempel

di telapak tangan, ada beberapa hal yang perlu diketahui selama proses

pelayuan dalam hong yaitu :

Page 65: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

52

a. Inaktifnya Enzim Polifenol Oksidase

Suhu yang paling baik di dalam pelayuan berkisar 80°C-

100°C, karena pada suhu ini enzim polifenol oksidase aktivitasnya

terhenti. Pada suhu ini pula enzim akan inaktif selama 2-3 menit.

b. Penguapan Air dan Pelemasan Daun

Hilangnya sebagian air yang terdapat di dalam pucuk akan

mengakibatkan lemasnya daun. Pengujian lemasnya daun selama

pelayuan biasanya daun diremas apabila pucuk patah-patah berarti

pelayuan belum baik, tetapi bila pucuk terasa lekat maka pucuk layu

sudah dianggap baik. Berkurangnya kadar air ini akan menyebabkan

pemekatan cairan sel, sehingga daun mudah tergulung dengan baik

pada tahap penggulungan.

c. Kemasakan Daun

Pelayuan teh hijau dapat menghasilkan hasil layuan yang

masak dan harum. Tingkat kemasakan biasanya diketahui dengan daun

tersebut, daun yang masak bila digenggam sifatnya lekat.

Untuk mengetahui hasil pelayuan yang diperoleh dapat

diketahui dengan tanda-tanda antara lain : warna daun kekuning-

kuningan, keluar aroma khas teh, apabila diremas pucuk tidak pecah.

Pelayuan ini dipengaruhi oleh suhu yang digunakan, apabila suhu yang

digunakan dibawah 90°C maka daun yang dihasilkan kurang lemas,

akibatnya daun akan mudah pecah dan dapat terjadi fermentasi.

Sedangkan apabila suhu di atas 100°C akan terjadi case hardening.

Kapasitas alat pelayuan ini rata-rata sebesar 600 kg/jam.

d. Perubahan Klorofil

Selama pelayuan pucuk yang berwarna hijau karena

mengandung klorofil akan berubah warnanya menjadi hijau zaitun

karena adanya pemanasan. Pemanasan yang berlebihan, dalam hal ini

melebihi 100°C akan menyebabkan perubahan warna hijau pada daun

teh menjadi coklat karena klorofil kehilangan unsur Mg dan berubah

feofitin yang berwarna hitam.

Page 66: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

53

e. Pelayuan Pada Teh Hijau

Pelayuan pada teh hijau diharapkan dapat menghasilkan hasil

layuan yang masak dan harum. Diperkirakan dalam pemanasan ini

terjadi penjendalan pectin, sehingga daun yang sudah tergulung tidak

akan terurai lagi.

4. Penggulungan

PT. Rumpun Sari Medini menggunakan mesin penggulung 36” tipe

Jackson Roller double action yaitu meja dan silinder berputar berlawanan

arah. Pucuk hasil pelayuan yang telah dibeber dimasukkan dalam silinder

Jackson Roller dengan kapasitas 150 kg. Pemutaran diproses penggilingan

dibagi dalam tiga tahap yaitu penggilingan pertama dilakukan 10 menit

tanpa penekanan, penggilingan kedua dilakukan 3 menit dengan penutup,

press, dan penggilingan. Ketiga dilakukan 2 menit tanpa penutup dan

tanpa penekanan. Lama penggilingan kurang lebih 25 menit tergantung

kualitas bahan baku, semakin halus pucuk yang diolah maka penggilingan

semakin singkat. Jackson Roller juga dilengkapi alat press untuk

membentuk gulungan dengan kenampakan yang baik. Bentuk gulungan

dipengaruhi kualitas bahan baku pucuk, derajat layu, bentuk meja dan

tekanan dari tutup silinder tersebut.

Setelah pucuk digiling, didapat sel-sel daun yang telah pecah dan

bercampur dengan oksigen sehingga sangat besar kemungkinan terjadinya

fermentasi sehingga perlu sesegera mungkin dimasukkan dalam mesin

pengeringan awal. Proses penggilingan dengan menggunakan Jackson

Roller dapat dilihat pada Gambar 4.9 pada halaman 50.

Page 67: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

54

Gambar 4.9 Mesin Jackson Roller di Perkebunan Rumpun Sari Medini.

Dalam proses penggulungan mesin yang digunakan adalah jackson

yang berkerja secara roller single action atau roller double action. Lama

proses penggulungan dilakukan sekitar 15-30 menit dengan kecepatan 45

rpm, makin kasar pucuk maka waktu yang diperlukan semakin lama.

Pucuk layu yang sudah tergulung harus segera dikeringkan dalam mesin

pengering untuk menghindarkan terjadinya reaksi dengan oksigen.

Kriteria daun teh yang diharapkan PT. Rumpun Sari Medini yang

setelah mengalami proses penggulungan antara lain :

a. Daun teh menggulung dengan baik.

b. Bila dijatuhkan atau dilempar gulungan tetap utuh.

c. Warnanya hijau tua agak kekuningan dan basah karena cairan dalam

daun sudah keluar.

d. Setelah dilakukan penggulungan timbul bau khas.

5. Proses Pengeringan

Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air sampai tinggal

2-3 % sehingga daya simpan teh keringnya meningkat dan membantu

meningkatkan bentuk menggulung teh. Pengeringan dibagi menjadi dua

macam yaitu pengeringan awal dan pengeringan akhir.

Page 68: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

55

a. Pengeringan Awal

Pengeringan awal bertujuan untuk mengurangi kadar air

sampai tinggal 30-35 %. Mesin yang digunakan pada pengeringan

awal di Kebun Medini adalah ECP drier (Endless Chain Pressuer)

kapasitas 300-400 kg/jam/unit, kecepatan 18 rpm dengan rantai tidak

terputus berukuran 4-6 feet dan terdiri dari 4-5 stage dimana kecepatan

jalannya diatur dengan gear box yang menggunakan variable speed.

Proses pengeringan dimulai dengan memanaskan ECP drier 15 menit

sebelum pucuk hasil gilingan masuk. Setelah suhu 1000C, pucuk hasil

gilingan dimasukkan dalam bak ECP drier. Stage dipasang rantai yang

tidak terputus, pen membawa tray dan membawa bubuk teh yang akan

dikeringkan, diujung tray pucuk jatuh dan ditampung tray dibawahnya.

Suhu yang digunakan dalam ECP drier adalah 90-1200C dan ditiup

dengan menggunakan blower/fan untuk menghasilkan udara panas

sampai 1450C digunakan dapur api/Heat Exchanger (HE) dimana

digunakan burner dengan BBM solar/minyak tanah. Angin panas yang

masuk ke ruangan ECP drier adalah panas induksi sehingga api tidak

boleh masuk ruang pengering karena asapnya dapat mempengaruhi

hasil pengeringan. Pembagian angin rata di setiap stage sehingga

diperoleh teh dengan derajat kekeringan sama. Mesin ECP drier dapat

dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Mesin ECP drier di Perkebunan Rumpun sari Medini

Page 69: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

56

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan

hasil keringan yang diharapkan pada proses pengeringan awal yaitu :

1) Waktu pengeringan

2) Suhu pengeringan

3) Kondisi alat yang digunakan

4) Kapasitas alat yang digunakan

b. Pengeringan Akhir

Pengeringan akhir adalah merupakan proses pengolahan teh

hijau yang sangat menentukan hasil akhir dan membentuk mutu teh,

karena selain mengeringkan juga menggulung kembali daun pucuk,

mengecilkan dan meratakan penggulungan sampai kadar air pucuk

daun sekitar 2-3% sehingga akan menghasilkan mutu (rasa, aroma, dan

bentuk) yang baik. Dalam pengeringan akhir ini digunakan 2 tipe

mesin yaitu Rotary drier/Repeat Roll dan pengering Ball Tea yang

berbentuk silinder berputar yang digerakkan oleh electrometer dengan

kecepatan putar 15-45 rpm.

Rotary Drier/Repeat Roll merupakan mesin perantara sebelum

teh hasil keringan awal masuk ke ball tea dengan kapasitas 120 kg/unit

dan kecepatan putar 19 rpm. Mesin RD digunakan untuk menghemat

sistem burner pengapian dengan suhu 80-1000C. Pucuk dikeringkan

dalam mesin RD 45 menit. Untuk 20 menit pertama meratakan

pengeringan dengan api dan mesin berputar, sedangkan 25 menit

kedua untuk pemolesan (mesin berputar tanpa pemanasan api). Mesin

Repeat Dryer yang terdapat di Perkebunan Rumpun Sari Medini dapat

dilihat pada Gambar 4.11 pada halaman 57.

Page 70: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

57

Gambar 4.11 Mesin Repeat Dryer di Perkebunan Rumpun Sari Medini

Ball Tea berfungsi untuk pengeringan akhir yang akan

menyempurnakan mutu dengan membentuk gulungan teh. Kapasitas

Ball Tea 750-900 kg teh kering hasil keringan awal dengan kecepatan

17 rpm. Teh kering dikeringkan dalam Ball Tea dengan suhu 70-1500C

dan waktu 6-12 jam. Pengeringan Ball Tea dilakukan dalam 4 tahap.

Tahap pertama dilakukan selama 90 menit dengan suhu 1750C, tahap

kedua tanpa pemanasan selama 60 menit, tahap ketiga dengan suhu

1500C sampai poles dan tahap empat pengeringan tanpa pemanasan

(poles) selama 90 menit.

Setelah pengeringan di Ball Tea, teh kering dikeluarkan dan

dibeber sampai dingin kemudian dimasukkan karung. Hasil

pengolahan teh kering diambil sampel untuk uji analisa teh kering

yang berfungsi untuk mengetahui seduhan, rasa, aroma, dan ampas

serta untuk mengklasifikasikan kedalam kategori peko, tulang, jikeng

dan bubuk. Teh hasil Ball Tea yang telah dibeber, ditimbang dan

dimasukkan dalam karung plastik untuk disimpan dalam tempat yang

kering dengan alas kayu/papan agar tidak jamuran. Dapat dilihat pada

halaman 58.

Page 71: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

58

Gambar 4.12 Mesin Ball Tea di Perkebunan Rumpun Sari Medini

Alat yang digunakan pada PT. Rumpun Sari Medini dalam

pengeringan akhir ada 2 type, yaitu rotary dryer (repeat dryer) dan

Ball tea yang kedua-duanya berbentuk silinder dan suhu yang

digunakan 80°C. Lama pengeringan dengan menggunakan rotary

dryer antara 1-1,5 jam. Sedang menggunakan ball tea membutuhkan

waktu sekitar 6-12 jam.

6. Sortasi

a. Sortasi Mesin

Sortasi kering bertujuan untuk memisahkan, memurnikan, dan

membentuk, atau mengelompokkan jenis mutu teh hijau dengan

bentuk ukuran yang spesifik sesuai dengan standar teh hijau. Mesin

sortasi yang digunakan adalah Layer Dry Leaf Sifter, Sunction

Winnower dan Cutter.

1) Layer Dry Leaf Sifter

Pada mesin sortasi Layer Dry Leaf Sifter terdiri dari 2

mesin layer, yaitu:

a) Layer 3/ Extractor

Mesin layer 3 menggunakan ukuran mesh 13mm, 6mm,

8mm, 4mm, dan 10mm.

b) Layer 4

Mesin layer 4 menggunakan ukuran mesh 10mm, 8mm,

6mm, dan 4mm.

Page 72: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

59

2) Sunction Winnower

Mesin ini digunakan untuk memisahkan mutu teh hijau

berdasarkan berat jenisnya.

3) Cutter

Mesin ini merupakan lanjutan dari mesin layer 4 yang

berfungsi untuk memperkecil ukuran peko yang berukuran besar

dan memanjang.

Sortasi merupakan kegiatan pengelompokan teh jadi kedalam

jenis-jenis mutu dengan bentuk ukuran yang spesifik sesuai dengan

standar teh hijau dan untuk memisahkan, memurnikan dan membentuk

jenis mutu agar teh hijau dapat diterima di pasaran. Sortasi di Kebun

Medini dilakukan dengan 2 cara yaitu sortasi mesin dan sortasi

manual.

Sortasi mesin digunakan untuk pemisahan teh berdasarkan

berat jenisnya dengan penggunaan 4 tahapan mesin yaitu mesin Layer

Dry Leaf Sifter, Extractor, Winower dan Cutter. Land shifter biasa

disebut layer 4 yang berfungsi untuk memisahkan grade, terdiri dari 4

susunan ayakan. Namun, Kebun Medini memodifikasikan menjadi 6

susunan ayakan agar lebih efektif. Susunan ayakan tersebut adalah 10,

8, 6, 4, 3 dan 2 mm. Mesin ini menghasilkan 5 kelas mutu yaitu lokal,

peko super besar (PSB), peko super kecil (PSK), chun mee (CM),

tulang dan dust.

Extractor atau layer 3 digunakan untuk pemisahan tulang dari

layer 4 dengan kapasitas 140 kg/jam. Extractor sering disebut layer 3

dengan struktur ayakan yang timbul berfungsi untuk jalur tulang agar

tidak lolos dari lubang ayakan. Hasil sortasi dari layer 4 masuk dalam

layer 3. Pengklasifikasian hasil dari layer 4 masuk dalam ukuran

ayakan masing-masing. Untuk PSB menggunakan ayakan 13, 10, 8, 6

mm dan dihasilkan kelas mutu tulang, lokal, PSK, PSB. Bahan PSK

dan CM menggunakan ayakan 13, 10, 8, 6, 4 mm dan dihasilkan

Page 73: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

60

tulang, lokal, PSK dan CM. Gambar Layer Dry Leaf Sifter dan Stalk

Separator dapat dilihat pada Gambar 4.13

(A) (B)

Gambar 4.13 (A) Mesin Layer Dry Leaf Sifter dan (B) Mesin Stalk

Separator di Perkebunan Rumpun Sari Medini

Stalk Separator berbentuk stage bersusun 4 yang berfungsi

untuk memisahkan tulang kecil dan akan dihasilkan tulang. Winower

merupakan mesin pemisah teh kering berdasarkan berat jenisnya yang

bekerja dengan 4 kipas yang bersusun. 3 kipas sebagai penghembus

dan kipas 1 penyedot debu. Ketiga kipas tersebut tidak berjalan

bersamaan tetapi bergantian tergantung kebutuhan kelas mutu yang

diinginkan, kelas mutu yang dihasilkan dari mesin winower ini adalah

PSK, PSB, CM, kempring dan dust. Mesin Winower dapat dilihat pada

Gambar 4.14

Gambar 4.14 Mesin Winower di Perkebunan Rumpun sari Medini

Proses sortasi dilakukan dalam 3 shift yaitu shift 1 pukul 06.30-

14.00, shift 2 pukul 14.30-22.00 dan shift 3 pukul 22.00-15.30 dan

membutuhkan 4 pekerja (BHL/PHT). Sortasi manual dilakukan untuk

Page 74: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

61

mengecek hasil yang didapat dari sortasi mesin dengan memisahkan

tulang dan jikeng ditandai dengan warna agak kekuningan. Kegiatan

sortasi manual dilakukan secara borongan sebanyak 5 orang dengan

waktu kerja pukul 06.30-14.30 WIB.

b. Sortasi Manual

Merupakan sortasi yang dilakukan setelah teh disortasi mesin,

sortasi manual ini menggunakan tenaga manusia. Sortasi manual dapat

dilihat pada Gambar 4.15

Gambar 4.15 Kegiatan Sortasi Manual di Perkebunan Rumpun Sari

Medini

7. Pengepakan

Pengepakan dilakukan menggunakan karung plastik yang kuat,

agak tembus cahaya dan mempunyai ketahanan terhadap uap air sehingga

cocok untuk pengepakan teh kering yang bersifat higrokopis atau selalu

menyesuaikan diri dengan kelembaban udara disekitarnya. Ukuran dan

kantong plastik yang digunakan sekitar 20-25 kg. Fungsi pengepakan

utama adalah sebagai pelindung untuk produk terutama kerusakan fisik

selama didistribusikan ke konsumen.

Pengepakan bertujuan untuk mencegah teh hijau hasil proses

pengolahan yang telah dipoles dari kerusakan dan memudahkan dalam

penyimpanannya. Bahan yang digunakan untuk pengepakan adalah paper

sack dan karung plastik. Pengepakan teh hijau dilakukan jika teh hijau

mencukupi untuk satu chop. Jumlah pada satu chop pada umumnya 44

karung dengan berat bersih 2000 kg untuk lokal, dan 2200 kg untuk

Page 75: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

62

ekspor. Tenaga kerja yang digunakan adalah 3 orang, waktu packing

dimulai pukul 06.30-14.30 WIB.

8. Penggudangan

Teh hijau yang dihasilkan PT. Rumpun Sari Medini merupakan

bahan setengah jadi atau bahan baku yang digunakan untuk pengolahan

teh wangi. Oleh karena itu sebelum didistribusikan ke pihak konsumen

dibutuhkan tempat untuk penyimpanan atau penggudangan.

Tujuan diadakannya penyimpanan adalah untuk melindungi teh

dari kerusakan, mempertahankan kondisi teh agar tetap kering, serta

menjaga kualitas dan kuantitas teh. Agar tujuan ini dapat tercapai maka

diperlukan tempat penyimpanan yang baik.

Syarat-syarat penyimpanan yang baik adalah seperti dinding

terbuat dari tembok, lantai terbuat dari semen, produk diusahakan tidak

kontak langsung dengan lantai, dan dengan ventilasi yang cukup, juga

diusahakan agar tempat penyimpanan selalu dalam keadaan bersih dan

kering (tidak basah dan lembab). Batas maksimal untuk waktu

penyimpanan teh kering yang masih layak dikonsumsi kurang lebih

selama 4-6 bulan. Penggudangan dan penyimpanan teh kering dapat dilihat

pada halaman 59.

Gambar 4.16 Penggudangan dan Penyimpanan Teh Kering di

Perkebunan Rumpun Sari medini

Pemasaran teh hijau yang dihasilkan Kebun Medini dipasarkan

baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan pelaksanaan pemasaran

teh hijau di Kebun Medini dilakukan dengan memberikan sampel hasil teh

kering kepada calon konsumen sehingga konsumen dapat mengetahui sifat

dan kenampakan teh tersebut. Setelah tercapai kesepakatan antara kedua

Page 76: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

63

belah pihak, direksi membuat laporan Delivery Order (DO) dan pihak

kebun akan mengirim bahan sesuai dengan DO tersebut. Untuk tujuan

pasar dalam negeri (lokal), teh hijau Kebun Medini dipasarkan ke PT

Sosro (Tegal), PT Gunung Subur (Solo), PT Kereta Kencana dan PT Tri

Bintang Inter Global (Sukabumi), PT Gunung Manik (Bandung), PT Agro

Pangan Putra Mandiri (Bogor), PT Indotirta Jaya Abadi (Semarang), PT

Sepeda Balap (Pekalongan), sedangkan untuk tujuan ekspor teh hijau

Kebun Medini dipasarkan ke negara Afganistan.

E. Mesin dan Peralatan yang Digunakan

1. Mesin yang Digunakan

Mesin yang digunakan dalam kegaiatan proses dalam

pembuatan teh hijau di PT. Rumpun Sari Medini antar lain :

a. Rotary Panner

Prinsip kerja mesin ini melayukan daun teh dengan

menggunakan sumber panas dari api kompor yang dipancarkan pada

bagian dinding luar silinder sehingga silinder akan menjadi panas.

Apabila daun teh basah dimasukkan kedalam bong panas yang

berputar, maka daun teh akan menjadi layu.

Gambar 4.17 Rotary Fanner

Sumber : PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Lubang pemasukan

2. Hong

Page 77: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

64

3. Pengaduk

4. Kompor

5. Cerobong

6. Lubang pengeluaran

7. Motor penggerak

8. Belt conveyor

Spesifikasi mesin:

Nama : Rotary panner

Ukuran : 200 cm x 600 cm

Type : Double action (buatan Sukabumi)

Kapasitas : 300-400 kg/jam

Putaran : 19rpm

Suhu panas : 50°C

Prisip kerja:

1) Elektromotor dihidupkan melalui alat kontrol kemudian

silinder dan kompor dihidupkan juga melalui alat kontrol.

2) Sebelum dimasukkan hoong pelayuan dipanaskan terlebih

dahulu kurang lebih 30 menit untuk meratakan panas,

kemudian pucuk dimasukkan dari arah depan berputar sampai

belakang. Pemasukan pucuk harus berkesinambungan dan terus

menerus karena kalau tidak demikian akan terjadi ruang

hampa, sehingga terjadi kekeringan dan warna daun layu tidak

rata. Pengaturan kecepatan putaran mesin dihubungkan dengan

puly.

3) Gigi hong bersentuhan dengan gigi dan berputar searah jarum

jam.

4) Pucuk yang dimasukkan menjadi layu akibat panas yang

ditimbulkan oleh burner.

Alat ini dilengakapi dengan 3 elektromotor dan 1 kompor yang

meliputi:

Page 78: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

65

1) Motor 1

Type : FBFC

Daya : 3 HP 2,2 kw

Putaran : 1485 rpm

Kuat arus : 8,5 A

Voltage : 220-380 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

Fungsi : Untuk meratakan pucuk yang masuk

2) Motor 2

Tipe : FBFC

Daya : 1HP 0,75 kw

Putaran : 1400 rpm

Kuat arus : 3,3 A/1,9 A

Voltage : 220-380 v

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

Fungsi : Untuk menggetarkan konveyor

3) Motor 3

Tipe : FBFC

Daya : 1 HP 0,75 kw

Putaran : 1400 rpm

Kuat arus : 3,3 A/1,9 A

Voltage : 220-380 v

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

Fungsi : Untuk menggerakkan konveyor

4) Kompor

Kode : 4L 898

Type : LT 30HW

Daya : 150 W

Voltage : 220V

Buatan : Kogya Co. Ltd (Taiwan)

Page 79: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

66

Fungsi : Untuk menimbulkan panas dengan sumber energi

solar.

b. Mesin Penggulung

Fungsi mesin ini adalah untuk mememarkan dan menggulung

pucuk hasil pelayuan dan memeras cairan sel agar menempel di

permukaan daun tanpa mengakibatkan kehancuran.

Gambar 4.18 Press Roller

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

a. Tutup pengatur

b. Tutup

c. hopper

d. Landasan (meja)

e. Tempat bahan

f. Tempat bahan keluar

Spesifikasi Mesin:

Nama : Press roller

Ukuran : 36 dan 26 inchi

Type : Single Action dan Double Action

Buatan : Sukabumi

Kapasitas : 200 kg /jam /unit dan 150 kg /jam /unit

Putaran : 45 rpm

Page 80: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

67

Prinsip kerja:

a) Elektrometer dihidupkan melalui alat kontrol.

b) Dengan bantuan ban play yang mennghubungkan dengan pulli

dengan elektromotor dan pully menggerakan Jackson Roller,

maka as Jackson Roler baergerak

c) Gardan memutar as pinton, memutar as penggerak secara

horisontal, sehinga Jackson Roler dapat berputar untuk

menggulunng dan memeras pucuk

d) Daun layu selama penggulungan dipres 2 kali yaitu 2 menit

etelah daun masuk dan 2 menit sebelum dikeluarkan.

Pengaturan poros /ulir penggerak pres naik turun yaitru untuk

meratakan cairan dipermukaan daun.

e) Penggulungan dihentikamn dengan cara mengunci pully

penggerak sehinga ban play pindah ke pully sampingnya yang

tidak bisa menggerakan as penggerak.

f) Daun yang telah tergulung dikeluarkan melalui lubang

pengeluaran.

Alat ini masing-masing trays dilengkapi elektromotor yang

meliputi:

a. Motor (single acktiori)

Type : FBFC

Daya : 7,5 HP 5,5 kw

Putaran : 1440 rpm

Kuat arus : 12,2 A

Voltage : 380/660 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

b. Motor (double action)

Type : FBFC

Daya : 7,5 HP 5,5 kw

Putaran : 1435 rpm

Kuat arus : 11,7/6,8 A

Page 81: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

68

Voltage : 380 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

c. Mesin Pengering Awal (Endless Chain Pressure Dryer/ECP Belong)

Hasil pucuk layu yang telah digiling dimasukkan ke Belong

melalui trays-trays yang dijalankan bersusun/bertingkat. Pengeringan

ini terjadi penguapan air yang disebabkan karena adanya kontak antara

trays yang panas dengan pucuk dan juga dapat terjadi karena kontak

pucuk dengan udara panas dan dalam belong. Adanya sisir perata

dapat meratakan pucuk dengan ketebalan kurang lebih 4 cm untuk

dimasukkan ke belong sehingga pengeringan dapat merata ke seluruh

permukaan pucuk.

Gambar 4.19 Endless Chain Pressure Dryer

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Pemasukan bahan

2. Sisir perata

3. Trays

4. body

5. Pengatur kecepatan

6. Main Fan

7. Heat exchanger

8. Bunner

9. Cerobong asap

10. Pengeluaran bahan

Page 82: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

69

Spesifikasi mesin:

Ukuran : 203 cm x 590 cm

Type : memakai trays

Buatan : Sukabumi

Kapasitas : 250-300 kg/jam

Putaran : 18 rpm

Suhu panas : 90-120° C

Alat ini dilengkapi dengan elektromotor dan 1 kompor yang

meliputi:

1) Motor 1

Type : FBFC

Daya : 10 HP 7,5 kw

Putaran : 1440 rpm

Voltage : 220/380 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

Fungsi : untuk meratakan bahan yang masuk

2) Motor 2

Type : FBFC

Daya : 1 HP 0,75 kw

Putaran : 1380 rpm

Voltage : 220/380 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

Fungsi : sebagai penggerak trays

3) Motor 3

Type : FBFC

Daya : 1 HP 0,75 kw

Putaran : 1400 rpm

Kuat arus : 3,3 /1,9 A

Voltage : 220/380 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taiwan)

Page 83: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

70

4) Kompor

Code : 4 N 30

Type : LT 30 HW

Daya : 150 W

Voltage : 220 V

Buatan : Kogya Co. Ltd (Jepang)

d. Reapet dryer

Prinsip kerjanya mengurangi kadar air bahan dengan cara

menguapkan air sehingga mencapai kadar air 3-4%. Daun yang telah

mengalami pengeringan awal dimasukkan sedikit demi sedikit ke

dalam hoong panas yang berbutar sehingga penguapan terjadi baik

disebabkan oleh kontak langsung dengan udara panas dalam hoong.

Proses dihentikan bila batang teh dapat dipatahkan atau terdengar

suara alat yang menandakan teh telah kering.

Gambar 4.20 Reapet dryer

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Lubang pemasukan

2. Lubang pengeluaran

3. Pengatur suhu

4. Hong

5. Kipas

6. Poros pengatur

7. Motor

Page 84: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

71

Spesifikasi mesin:

Ukuran : 130 cm x 236 cm

Type : Single action

Buatan : Sukabumi

Kapasitas : 50 kg /jam /unit

Putaran : 17 rpm

Suhu panas : 80° C

Jumlah : 5 unit

Alat-alat ini dilengkapi dengan elektromotor dan kompor yang

meliputi:

a) Motor

Type : FBFC

Daya : 2 HP 1,5 kw

Putaran : 1410 rpm

Kuat arus : 6,05/3,5 A

Voltage : 220/380 V

Buatan : Tatung Co. Ltd (Taywan)

b) Kompor

Code : 5 A 100

Type : LT3

Daya : 150 W

Voltage : 220V

Buatan : Kogya Co. Ltd (Jepang)

e. Ball tea

Prinsip kerjanya sama dengan repeat dryer, waktu pengeringan

lebih lama dan dihasilkan teh hijau yang terpilin bulat (Gun powder).

Page 85: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

72

Gambar 4.21 Ball tea

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Tempat pemasukan dan pengeluaran bahan

2. Silinder roll (hong)

3. Blower

4. Cerobong udara panas

5. Motor

6. Cerobong pengeluaran asap

7. Heat exchanger

8. Cerobong penghisap udara luar

Spesifikasi mesin:

Panjang : 3400 mm

Lebar : 1500mm

Tinggi : 2000 mm

Kapsitas : 37,5 kg/jam

Temeratur : 220-225° C

Elektromotor : 3 HP 1400 rpm

f. Layer Dry Leaf Sifter

Prinsip kerjanya teh kering dimasukkan melalui belt (konveyor)

menuju ke alat sortasi (ayakan). Ayakan bergarak maju mundur untuk

meratakan distribusi teh kering. Teh kering lolos lubang-lubang pada

ayakan berdasarkan ukuran besar kecilnya teh kering. Ayakan ini

mempunyai diameter lubang besar untuk ayakan paling atas dan

Page 86: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

73

berturut-turut sampai yang terkeciluntuk ayakan di bawahnya. Teh

hasil ayakan keluar melalui lubang pengeluaran masing-masing ayakan

dengan mutu teh yang berbeda-beda (bervariasi).

Gambar 4.22 Layer Dry Leaf Sifter

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Motor

2. Puly

3. Conveyor

4. Ayakan

Spesifikasi mesin:

Merk : PT IDE, Tegal

Type : FBFC

Kapasitas : 250 kg/jam

Ukuran

Lebar : 1260mm

Tinggi : 1900mm

Prinsip kerja:

1) Elektro motor dihidupkan melalui alat kontrol.

2) Ayakan yang dipasang secara bersusun akan bergetar dan teh

kering akan bergerak dari tempat penampungan.

3) Teh yang sesuai ukuran lubang akan keluar lewat corong dan

yang tidak sesuai akan jatuh ke saringan bawahnya.

4) Untuk dipisahkan lagi sesuai ukuran lubang dan keluar melalui

corong yang lain.

Page 87: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

74

g. Suction Winower

Prinsip kerja mesin ini teh kering dimasukkan dalam ruang

penghembus melalui konveyor. Udara dihembuskan oleh exchaust fan.

Teh yang masuk dalam ruang penghembus akan terbawa oleh

hembusan udara. Teh yang mempunyai berat jenis paling besar akan

jatuh pada lubang pengeluaran pertama dan teh semakin kecil berat

jenisnya berturut-turut pada lubang pengeluaran selanjutnya.

Gambar 4.23 Suction Winower

Sumber : PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

a. Motor

2. Conveyor

3. Penyangga

4. Puly

5. Lubang pemasukan teh

6. Kipas

7. Corong pengeluaran

Spesifikasi mesin :

Merk : PT IDE, Tegal

Type : FBFC

Kapasitas : 300 kg/jam

Ukuran

Panjang : 12600 m

Lebar : 800 mm

Tinggi : 2700 mm

Page 88: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

75

h. Tea cutter

Prinsip kerja alat ini adalah teh kering yang berukuran besar

masuk ke dalam ruang pemotong melalui hopper kemudian teh di

dalam mesin akan diperkecil ukurannya dengan menggunakan roll-roll

berputar.

Gambar 4.24 Tea cutter

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Hopper

2. Cutter pemotong

3. Outlet

4. Elektromotor

2. Peralatan yang digunakan

a. Timbangan

Gambar alat

Gambar 4.25 Timbangan bagian pemetikan

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Page 89: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

76

Keterangan:

1. angka penunjuk berat

2. panah penunjuk berat

3. penggantung timbangan

4. penggantung bahan

b. Timbangan

Gambar alat

Gambar 4.26 Timbangan bagian penerimaan dipabrik

Sumber : PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Tempat bahan

2. Tempat anak timbangan

3. Angka penunjuk berat

4. Roda

c. Timbangan

Gambar alat

Gambar 4.27 Timbangan bagian analisa

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Page 90: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

77

Keterangan:

1. Tempat bahan

2. Penunjuk berat

3. Angka penunjuk berat

4. Kerangka timbangan

d. Alat pengangkut (troly)

Gambar alat

Gambar 4.28 Alat pengangkut (Troly)

Sumber : PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan :

1. Pegangan/dorongan

2. Tempat bahan

3. Roda

e. Bak penampung

Gambar alat

Gambar 4.29. Bak penampung

Sumber: PT. Rumpun Sari Medini (2010)

Keterangan:

1. Binding bak penampung

2. Tempat bahan

Page 91: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

78

F. Produk Akhir

1. Spesifikasi Produk Akhir

Jenis teh yang diproduksi di PT. Rumpun Sari Medini terdiri dari

beberapa jenis teh, yang dispesifikasikan dalam beberapa tingkatan mutu

(grade). Mutu atau grade yang ada di PT. Rumpun Sari Medini meliputi

dua grade yakni grade lokal dan grade ekspor. Pasaran lokal Indonesia

hampir dapat dijangkau oleh PT. Rumpun Sari Medini, meskipun

demikian pihak produsen belum puas jika komoditi yang dihasilkan tidak

dapat menjangkau pasaran Internasional. Berikut ini adalah tabel

spesifikasi mutu teh hijau lokal dan ekspor yang saat ini masih diproduksi

di PT. Rumpun Sari Medini. Dapat dilihat pada halaman 75.

Page 92: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

79

Tabel 4.4 Spesifikasi, Ciri dan Tingkatan Mutu (grade) Teh Hijau di PT.

Rumpun Sari Medini

No Spesifikasi

mutu Ciri Grade

1. Peko Super

Kecil

Teh hijau yang partikelnya tergulung

padat, terpilin, berwarna hijau sampai

kehitaman, lolos ayakan lubang 6 mm dan

tertahan ayakan lubang 4 mm

I (ekspor)

2. Peko Super

Besar

Teh hijau yang partikelnya berwarna hijau

kehitaman, berukuran lebih panjang

daripada Peko Super Kecil, lolos lubang

ayakan 8 mm dan tertahan lubang 6mm

I (ekspor)

3. Chun Mee Teh hijau yang partikelnya tergulung padat

memanjang, berwarna hitam kehijauan

sampai hitam

I (ekspor)

4. Jikeng Teh hijau yang partikelnya tergulung

longgar dan kurang

terpilin berwarna hijau kehitaman, sampai

kuning kecoklatan, lolos lubang ayakan 10

mm dan tertahan ayakan lubang 1 mm

II (lokal)

5. Dust Teh hijau yang partikel tergulung longgar

berupa potongan pipih berwarna

kehitaman sampai kuning kecoklatan, lolos

ayakan lubang 2 mm dan tertahan ayakan

lubang 1 mm

II (lokal)

6. Pecco

Fanning

Teh hijau yang partikelnya panjang pipih

berwarna kehitaman, lolos ayakan lubang

2 mm dan tertahan ayakan lubang 1 mm

II (lokal)

7. Tulang Teh hijau yang partikelnya berupa gagang

berwarna kuning kecoklatan

II (lokal)

8. Gun Powder Teh hijau yang partikel tergulung padat

memanjang, berwarna hitam kehijauan

sampai hitam

II (lokal)

9. Sun Mee Teh hijau yang partikelnya berupa

potongan pipih, berwarna hitam kehijauan

sampai kecoklatan

II (lokal)

Sumber: Bagian Produksi PT. Rumpun Sari Medini 2010

Page 93: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

80

Standar mutu teh hijau No. SP-60-1997, teh hijau dapat

diklasifikasikan menjadi 4 jenis mutu yang sifat-sifatnya adalah sebagai

berikut:

a. Mutu Peko

Bentuk daun tergulung kecil, warna hijau sampai hijau

kehitaman, aroma wangi teh hijau, tidak apek, benda-benda asing tidak

terdeteksi, gagang maksimum 5%, kadar air maksimum 1%.

b. Mutu II (Jikeng)

Bentuk daun kurang tergulung melebar, warna hijau

kekuningan sampai warna hijau kehitaman, aroma wangi, tidak apek,

benda-benda asing tidak terdeteksi, gagang maksimum 7%, kadar air

maksimum 10%.

c. Mutu III (Bubuk)

Bentuk daun bubuk, potongan-potongan datar, warna hijau

kehitaman, tidak apek, benda-benda asing tidak terdeteksi, tidak ada

gagang, kadar air 10%.

d. Mutu IV (Tulang)

Sebagian besar berupa tulang daun berwarna hijau kehitaman,

aroma kurang wangi tapi tidak apek, benda-benda asing tidak

terdeteksi, kadar air maksimum 10%.

Selain konsep pengelompokan di atas, pengelompokan jenis mutu

yang lain yang merupakan penyempurnaan konsep di atas adalah :

a. Mutu I peko, yaitu jenis mutu teh hijau berasal dari daun muda serta

tergulung dengan baik

b. Mutu II jikeng, yaitu jenis mutu teh yang berasal dari daun tua atau

dari daun muda yang kurang tergulung dengan baik

c. Mutu III bubuk, yaitu jenis mutu teh yang berasal dari daun muda atau

daun tua yang hancur akibat dari bentuk pengolahan yang pipih

d. Mutu IV tulang, yaitu jenis mutu teh yang berasal dari tulang-tulang

daun.

Page 94: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

81

Teh hijau yang baik adalah yang memiliki sifat-sifat kering,

berwarna hijau kehitaman dan cerah, mempunyai aroma yang wangi dan

tidak tercemar, bentuknya tergulung dengan baik, mempunyai rasa sepet

yang kuat dan warna seduhan air kuning cerah.

2. Analisa Mutu Teh Hijau

Pengujian mutu terhadap teh kering meliputi:

a. Analisa Kering

Analisa kering dilakukan untuk mengetahui prosentase fraksi-

fraksi yang dihasilkan pada hari itu. Fraksi-fraksi pada teh hijau adalah

peko, jikeng, bubuk dan tulang. Tujuan analisa kering adalah untuk

mencocokkan produk yang dihasilkan sudah baik atau tidak, sehingga

dapat diketahui kesalahan pada prosesnya. Adapun cara analisa kering,

yaitu :

1) Diambil 100 gr teh kering dan ditimbang.

2) Diambil teh tersebut sesuai dengan fraksi-fraksinya.

3) Ditimbang lagi masing-masing fraksi tersebut. Teh hijau yang

berkualitas baik prosentase fraksi peko harus 70% dan fraksi bubuk

30%. Peko dapat dibedakan dari jikeng karena menggulung

lebih baik, lebih berat dan lebih hitam.

b. Pengujian Organoleptik

Pengujian organoleptik untuk mengetahui kualitas air seduhan

dan ampas seduhan. Prosedur pengujian organoleptik adalah sebagai

berikut:

1) Ditimbang 5gr teh kering.

2) Dimasukkan dalam cangkir percobaan.

3) Didihkan air murni.

4) Dituangkan dalam cangkir percobaan yang telah diisi dengan

sampel teh.

5) Ditutup selama 10 menit.

6) Dituangkan seduhan teh kedalam mangkok percobaan dan

usahakan ampas seduhan tidak terikut.

Page 95: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

82

7) Dilakukan pengujian secara organoleptik.

Adapun penilaian organoleptik terhadap air seduhan meliputi:

1) Warna, yaitu kekuningan dan jernih

2) Penilaian rasa yang mencakup kesegaran dan kekuatan (rasa sepet

yang kuat)

3) Penilaian bau yang meliputi aroma khas teh hijau

3. Penanganan Produk Akhir

Penanganan produk akhir dari teh hijau yaitu berupa pengemasan

atau pengepakan dan penyimpanan.

a. Pengemasan atau Pengepakan

Kemasan barang adalah suatu barang atau benda yang

digunakan untuk menampung dan merapikan produk sehingga bahan

tesebut dapat disimpan dan ditransfer dengan mudah. Teh kering yang

dihasilkan di PT. Rumpun Sari Medini sebelum dilakukan

pengepakan, terlebih dahulu dihamparkan di atas lantai yang telah

dibersihkan untuk didinginkan, kemudian dilakukan dengan

penimbangan untuk mengetahui hasil akhir teh kering dalam sehari.

Pengemasan di PT. Rumpun Sari Medini dilakukan 2 kali yaitu

pengemasan sementara dan pengemasan untuk pemasaran.

Pengemasan sementara teh kering dikemas dengan karung dan diikat

dengan tali rafia. Sedangkan kemasan untuk kemasan pemasaran

adalah plastik dan karung yang ditutup dengan cara dijahit

menggunakan mesin jahit karung.

b. Penyimpanan

Di PT. Rumpun Sari Medini teh yang telah dikemas baik dalam

kemasan sementara maupun kemasan pemasaran disimpan dalam

gudang. PT. Rumpun Sari Medini memiliki 2 gudang. Gudang I untuk

teh dengan kemasan sementara dan gudang II untuk teh dengan

kemasan pemasaran dan teh kualitas ekspor. Dinding gudang terbuat

dari tembok, lantai semen, atap dari seng dan mempunyai ventilasi

yang cukup.

Page 96: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

83

G. Pemasaran Produk

Pemasaran merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang

bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Sistem pemasaran di PT. Rumpun Sari Medini adalah sistem DO

(Order Pengiriman Barang) yaitu pertama-tama pihak PT. Rumpun Sari

Medini memberikan sampel hasil produksi teh hijau tersebut kepada

konsumen. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan transaksi jual beli barang

sepenuhnya diatur oleh direksi pusat PT. Rumpun Sari Medini sedangkan

untuk pengeluaran barang dilakukan sendiri oleh pihak perkebunan atau

pabrik.

Pengiriman barang dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Pengambilan barang dilakukan sendiri oleh pihak pembeli sehingga

semua resiko menjadi tanggung jawab pembeli (perangko gudang

penjual).

2. Pihak perkebunan atau pabrik yang melakukan pengiriman barang ke

gudang pembeli sehingga semua resiko menjadi tanggung jawab pihak

pabrik dengan biaya pengiriman telah disesuaikan dalam harga penjualan

(perangko gudang pembeli).

H. Sanitasi

Sanitasi adalah pengendalian yang terencana terhadap lingkungan

produksi, bahan mentah, bahan pembantu, peralatan, dan pekerja untuk

mencegah pencemaran dan kerusakan pada hasil olah, mencegah

terlanggarnya nilai estetika konsumen, serta mengusahakan kerja yang

bersih, aman dan nyaman.

1. Sanitasi Pabrik

Lingkungan tempat perusahaan PT diperhatikan letaknya terhadap

lingkungan yang kurang sehat. Penentuan lokasi bangunan secara

langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi produk yang

dihasilkan, untuk itu pemilihan lokasi bangunan tidak boleh diabaikan

Page 97: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

84

begitu saja. Setiap shift yang bekerja bertanggung jawab pada sanitasi

seluruh ruangan proses produksi. Sanitasi pabrik secara umum meliputi:

a. Sanitasi Lantai

Lantai hams kedap air, tahan terhadap garam, permukaannya

rata dan halus, serta mudah untuk dibersihkan dan lantai yang dibuat

sudah memadai dan memenuhi persyaratan. Di PT. Rumpun Sari

Medini sanitasi lantai dibersihkan sebelum dan sesudah proses

produksi. Pembersihan dilakukan dengan menyapu setiap bagian

dalam ruangan proses produksi.

b. Sanitasi Binding

Binding menggunakan bahan bangunan yang terbuat dari

tembok dan kayu. Sanitasi dinding dilakukan setiap 1 bulan sekali

meliputi pembersihan seluruh bagian dinding dari pabrik.

c. Atap dan Langit-Langit

Atap terbuat dari seng karena tahap terhadap pengaruh hujan,

tahan lama, tahan terhadap air dan tidak bocor. Langit-langit terbuat

dari kayu dengan permukaan rata dan tidak mudah terkelupas serta

tahan lama dan mudah dibersihkan.

d. Ventilasi

Uap air akan mengembun dan menempel pada permukaan

peralatan, mesin, langi-langit dan dinding yang mudah menimbulkan

karat. Pada kayu akan mengakibatkan kayu menjadi mudah lapuk

atau terjadi serangan jamur. Untuk menanggulangi masalah tersebut

maka dibuat ventilasi, pengatur suhu ruangan pokok dan ruangan

pelengkap, baik secra alami maupun buatan.

e. Sanitasi Mesin atau Peralatan Pengolahan

Untuk mendapatkan produk yang berkualitas baik dan tidak

terkontaminasi, maka kondisi mesin dan peralatan lainnya yang

berhubungan dengan bahan baku yang akan diproses harus selalu

dijaga kebersihannya. Pembersihan mesin dan peralatan di PT.

Page 98: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

85

Runpun Sari Medini dilakukan sebelum dan sesudah digunakan untuk

kegiatan proses.

f. Sanitasi Pekerja

Kesehatan dan kebersihan dari para pekerja sangat

menentukan mutu produk yang akan dihasilkan pekerja merupakan

salah satu mata rantai yang menghubungkan sumber pencemaran dan

produk, karena banyak mikroorganisme yang melekat pada kulit dan

pakaian pekerja yang dikenakan. Oleh karena itu karyawan PT.

Rumpun Sari Meedini diharapkan memakai alat pelindung berupa

masker, sarung tangan dan topi yanag dimana masker dan sarung

tangan telah disediakan oleh pihak pabrik yang dibagikan satu

minggu sekali. Untuk topi pekerja diharapkan membawa sendiri-

sendiri.

2. Sanitasi Lingkungan

Lingkungan yang dimaksud adalah halaman sekitar pabrik.

Halaman pabrik yang bersih, nyaman dan sehat akan mendukung

jalannya suatu perusahaan dari berbagai cemaran yang dapat

mempengaruhi hasil akhir suatu produksi. Misalnya halaman pabrik yang

tergenang air sehingga kondisi becek, air dan lumpurnya dapat terbawa

masuk oleh kaki para pekerja ke dalam pabrik yang dapat menimbulkan

pencemaran terhadap hasil lingkungan. Kebersihan lingkungan PT.

Rumpun Sari Medini selalu diperhatikan yaitu dengan adanya petugas

khusus kebersihan, dengan demikian selalu tercipta lingkungan pabrik

yang bersih, sehat dan aman.

3. Penanganan Limbah

Limbah merupakan sisa atau pembuangan dari suatu unit

pengolahan yang sudah tidak layak dipakai. Apabila limbah tidak

ditangani secara baik maka akan menjadi sumber pencemaran

Limbah pengolahan teh hijau PT. Rumpun Sari Medini secara

garis besar terdiri dari limbah padat dan limbah cair.

Page 99: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

86

Limbah padat yang dihasilkan dari PT. Rumpun Sari Medini

berupa debu, rumput, batang teh tua dan daun teh yang gosong selama

proses pengolahan. Limbah padat yang dihasilkan relatif sedikit dan tidak

membahayakan lingkungan, sehingga tidak memerlukan perlakuan

khusus. Limbah padat ini digunakan untuk pupuk pada lingkungan

sekitar pabrik dan taman yang bersifat sebagai pupuk alami. Limbah

padat termasuk limbah biologis. Penanganannya dengan cara dibakar

terkendali, yaitu dibakar pada suatu tempat yang memungkinkan

mengendalikan nyala api dan tidak menyebabkan pencemaran

lingkungan sekitar. PT. Rumpun Sari Medini untuk menangani limbah

padat ini dengan cara membersihkan kotoran-kotoran tersebut dari mesin

dan peralatan lalu dikumpulkan dan dibuang pada tempat yang telah

disediakan.

Limbah cair berasal dari air radiator dan air sisa untuk mencuci

alat. Bak air radiator maupun bekas untuk mencuci alat membahayakan

lingkungan. Namun air radiator keluar masih dalam keadaan panas

sehingga masih perlu ditampung terlebih dahulu dalam bak kemudian

setelah dingin baru dialirkan ke sungai. Sedangkan limbah cair bekas

membersihkan alat dapat langsung dialirkan ke sungai.

PT. Rumpun Sari Medini dalam proses pengolahannya tidak

menghasilkan limbah yang berbahaya karena dalam pengolahannya

produk tidak menggunakan bahan kimia atau bahan tambahan dari luar

yang bersifat membahayakan atau mencemari lingkungan.

Page 100: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktek magang di PT. Rumpun

Sari Medini adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya ketelitian para pemetik dalam memetik pucuk teh di kebun PT.

Rumpun Sari Medini.

2. Kurangnya perhatian dalam penyimpanan pucuk teh dalam waring pada

saat pengangkutan oleh truk.

3. Tujuan pemasaran PT. Rumpun Sari Medini tidak hanya dalam negeri

tetapi sudah ke luar negeri yaitu Afganistan.

4. Sistem pemasaran di PT. Rumpun Sari Medini adalah sistem DO (Order

Pengiriman Barang) yaitu pertama-tama pihak PT memberikan sampel

hasil produksi teh hijau tersebut kepada konsumen.

5. Kesadaran semua karyawan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan

dengan menjalankan operasional kebun yang ramah lingkungan.

6. Sanitasi perusahaan dan tata letak alat pengolahan saling mendukung

dalam menciptakan proses pengolahan yang bersih, aman dan efesien.

7. Sumber referensi yang masih seadanya atau kurang lengkap tentang ilmu

pengetahuan di perpustakaan PT. Rumpun Sari Medini.

B. Saran

Untuk memperoleh daun teh yang potensial sebagai bahan baku teh

hijau, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlunya ketelitian para pemetik dalam pemetikan pucuk daun teh, yaitu

disesuaikan dengan rumus petikan, sehingga meningkatkan mutu hasil

petikan yang akan berpengaruh pada produk teh hijau.

2. Perlunya perhatian dalam pengangkutan pucuk teh dalam waring agar

tidak diinjak-injak saat pengangkutan oleh truk agar tidak terjadi

longsong.

Page 101: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

88

3. Perlunya peningkatan kesejahteraan karyawan terutama bagi mereka yang

telah lama bekerja dan juga penghargaan bagi mereka yang berprestasi,

sehingga memberi motivasi pekerja untuk bekerja lebih baik.

4. Perlunya penambahan buku-buku perpustakaan terutama yang berkaitan

dengan pertanian dan ilmu pengetahuan dan juga kelengkapan bahan dan

alat untuk penelitian terutama yang berkaitan dengan ketersediaan zat

kimia.

Page 102: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

89

DAFTAR PUSTAKA

Anonima, 2009. Tanaman Teh. http://www.food-info.net/id/.(Diakes pada tanggal

15 Mei 2010 pukul 16.00 WIB).

Anonimb,2010. Sejarah Teh.http://go2smart.co.cc/tanaman-teh-camelia-

sinensis/.(Diakses pada tanggal 15Mei 2010 pukul 16.00 WIB).

Anonimc,2010. Penanaman Teh.http://www.plantcultures.org/pccms/. (Diakes

pada tanggal 15 Mei 2010 pukul 16.00 WIB).

Anonimd,2008.Khasiat Daun Teh. http://ipa-terpadu-082.blogspot.com/2008/

khasiat-daun-teh.html.(Diakses pada tanggal 15 Mei pukul16.45 WIB)

Anonime, 2009.Teh. http://www.csrreview-online.com/.(Diakses pada tanggal 10

Juli pukul 20.00 WIB)

Anonimf, 2007.Rumus Pemetikan Teh. http://19bee.blogspot.com/2007/12/rumus-

pemetikan-teh.html.(Diakses pada tanggal 10 Juli pukul 20.10 WIB)

Anonimg, 2004.Tentang Teh. http://dianekawati.wordpress.com/2004/09/29/

tentang-teh/.(Diakses pada tanggal 10 Juli pukul 20.20 WIB)

Anonimh, 2010.Pengolahan Teh. http://images.dyagi.multiply.multiplycontent.

com/Pengolahannya.pdf?.(Diakses pada tanggal 10 Juli pukul 20.45 WIB)

Anonimi, 2009.Sistem Manejemen Gudang. http://romailprincipe.wordpress.com/

2009/04/16/sistem-manajemen-gudang/.(Diakses pada tanggal 23 Juli pukul 17.00 WIB)

Anonimi,2008. Manfaat Teh Hijau. http://www.nahninu.com/Articles/Blog/88/27-

Manfaat-Teh-Hijau-Bagi-Kesehatan.html.(Diakes pada tanggal 15 Mei 2010 pukul 16.00 WIB).

Anonimj,1998.Brevet Dasar-1 Pabrik Teh.PT. Astra Agro Niaga.Jakarta.

Hartoyo, Arif M. S.2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Kanisus. Yogyakarta.

Nazaruddin dan Paimin,1993. Teh, Pembudidayaan dan Pengolahan.PT. Penebar Swadaya.Jakarta.

Setyamidjaja, Djoehana.2000. Teh, Budi Daya dan Pengolahan Pascapanen.Kanisius.Yogyakarta

Tim Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia,1992. Petunjuk Kultur Teknis Tanaman Teh. Badan Pengolahan Pertanian.Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.Bandung.

Tim Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia,1994. Petunjuk Kultur Teknis Pengolahan Teh. Badan Pengolahan Pertanian.Pusat Penelitian Teh dan Kina Gambung.Bandung.

Page 103: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

LAMPIRAN

Page 104: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

Pemangkasan Jenis Teh CHIN 143

Jenis Teh TRI 2024, 2025

Jenis Teh GAMBUNG

Krani Timbang pabrik Lokal

Page 105: LAPORAN - digilib.uns.ac.id/Lapora… · ii LAPORAN MAGANG DI PT. RUMPUN SARI MEDINI KENDAL (PROSES PRODUKSI TEH HIJAU ) Yang Disiapkan dan Disusun Oleh : Citra Maria Anggraeni H31070

PSK PSB

Tulang CM

Dust Kempring

Jikeng