laporan kunjungan kerja reses komisi v dpr ri ......kekuatan personil karyawan pt ap ii sebanyak 200...

15
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI V DPR RI PADA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2019-2020 KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT 02 – 06 MARET 2020 KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2020

Upload: others

Post on 16-Feb-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI V DPR RI

    PADA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2019-2020 KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT

    02 – 06 MARET 2020

    KOMISI V DPR RI

    JAKARTA, 2020

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 2

    DAFTAR ISI

    I. PENDAHULUAN ………………………………………………………….......……..... 3

    I.1. Dasar Hukum ……………………………………………………………..... 3

    I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….……….………………..…….. 3

    I.3. Lokasi dan Waktu ………………………………….............…………….…4

    I.4. Agenda Kunjungan …............................................................................ 4

    II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN…………………….…………….………......... 5

    III. KESIMPULAN/REKOMENDASI ……………………………………........……...…13

    IV. PENUTUP ……………………………………………….….……….…….....…….…14

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 3

    LAPORAN KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI V DPR RI PADA RESES MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2019-2020

    KE PROVINSI KALIMANTAN BARAT 02 – 06 MARET 2020

    ===============================================================

    I. PENDAHULUAN

    I.1. Dasar Hukum

    1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan

    Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

    2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan

    Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

    3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata

    Tertib.

    I.2. Maksud dan Tujuan

    Maksud Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Propinsi Kalimantan Barat ini adalah:

    a. Untuk melihat secara langsung pembangunan infrastruktur dan transportasi di Provinsi

    Kalimantan Barat, khususnya pembangunan bandara Supadio, PDAM Kota Pontianak, PDAM

    Kubu Raya, Pelabuhan Dwikora, Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, Lokasi Rencana

    Duplikasi Jembatan Kapuas I dan Jembatan Landak II;

    b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam percepatan penyelesaian

    pembangunan infrastruktur dan pelayanan transportasi di Provinsi Kalimantan Barat, khususnya

    yang pendanaannya bersumber dari APBN; dan

    c. Untuk menyerap aspirasi dari Pemerintah Daerah dan masyarakat Provinsi Kalimantan Barat

    atas program-program pembangunan infrastruktur yang telah dan sedang berjalan.

    Sedangkan tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan tugas

    DPR sesuai dengan Pasal 7 (butir d) Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib,

    yaitu:

    melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang, APBN, dan kebijakan

    pemerintah.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 4

    I.3. Lokasi dan Waktu

    Lokasi Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI diselenggarakan di Propinsi Kalimantan Barat, pada

    tanggal 02 – 06 Maret 2020.

    I.4. Agenda Kunjungan

    Agenda Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Propinsi Kalimantan Barat ini adalah:

    1. Pertemuan Komisi V DPR RI di Bandara Supadio Pontianak dengan Mitra Kerja Komisi V

    DPR RI, khususnya Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, PT. Angkasa

    Pura II, Basarnas, BMKG, dan LPPNPI/AirNav Indonesia terkait perkembangan

    pembangunan Bandara Supadio dan pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jasa

    penerbangan.

    2. Pertemuan Komisi V DPR RI dengan Bupati Kabupaten Kubu Raya dan Direktur PDAM Tirta

    Raya terkait rencana pengembangan PDAM TIRTA RAYA Kabupaten Kubu Raya.

    3. Peninjauan PDAM TIRTA RAYA Kabupaten Kubu Raya.

    4. Peninjauan PDAM TIRTA Katulistiwa Kota Pontianak.

    5. Peninjauan Pelabuhan Dwikora.

    6. Pertemuan Komisi V DPR RI dengan Gubernur Kalimantan Barat, dihadiri Mitra Kerja Komisi

    V DPR RI

    7. Peninjauan Lokasi Rencana Duplikasi Jembatan Kapuas I

    8. Peninjauan Jembatan Landak II

    9. Peninjauan Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah, yang didampingi oleh Wakil

    Gubernur Kalimantan Barat dan Bupati Kabupaten Mempawah.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 5

    II. HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN

    II.1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

    II.1.1. Ditjen Bina Marga

    1. Program pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I. Pembangunan ini penting karena semua

    lalu lintas dari 14 kabupaten/kota di Kalimantan Barat melintasi jembatan Kapuas, sehingga

    sangat dibutuhkan duplikasi jembatan Kapuas I untuk segera dibangun. Selain itu kondisi

    jembatan eksisting kapuas I juga sudah tua, sering terjadi penyempitan (bottleneck) dari dua

    lajur menjadi satu lajur menuju jembatan Kapuas I tersebut, yang menimbulkan kemacetan.

    2. Duplikasi pembangunan jembatan Kapuas I ini juga tidak menyelesaikan masalah apabila

    pelabuhan Kijing beroperasi. Untuk itu, perlu mengantisipasi hal tersebut dengan membangun

    jalan lingkar Pontianak, sehingga tidak semua kendaraan terarah satu titik menuju kota. Dari

    tahun 2017, detail engineering design (DED) jalan tersebut sudah ada, tetapi terkendala

    keterbatasan dana. Jalan lingkar luar (outer ring road) tersebut menghubungkan dua kabupaten,

    yakni kabupaten Mempawah dan kabupaten Kubu Raya dimana di jalan tersebut akan

    rencananya dibangun juga jembatan Kapuas III. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan

    membantu membebaskan lahan jalan tersebut sepanjang 12 KM.

    3. Peningkatan kapasitas dan pelebaran jalan pada ruas Pontianak – Sei Pinyuh – Mempawah –

    Sei Duri untuk mengantisipasi beroperasinya Pelabuhan Kijing. Terkait rencana tersebut, sangat

    penting koordinasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah

    kabupaten/kota, khususnya terkait pembebasan lahan agar pembangunan peningkatan

    kapasitas jalan dalam rangka mendukung beroperasinya pelabuhan Kijing berjalan lancar.

    4. Mendukung percepatan pembangunan jalan tol dari Kota Pontianak menuju Singkawang,

    terutama dalam rangka mendukung beroperasinya pelabuhan Kijing.

    5. Pembangunan jalan ruas Siduk ke Nanga Tayap di Ketapang.

    II.1.2. Ditjen Sumber Daya Air

    1. Dukungan pembangunan sumber air baku di Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu

    Raya. Pembangunan sumber air baku baru sangat penting untuk Perumda Air Minum Tirta Raya

    Kabupaten Kubu Raya yang sampai saat ini baru mencapai 22,25% wilayah pelayanan

    teknisnya.

    2. Pembangunan sumber air baku di Pelabuhan Kijing Kabupaten Mempawah, dalam rangka

    mendukung beroperasinya pelabuhan Kijing dan air baku untuk kabupaten Mempawah.

    3. Pembangunan air baku untuk PDAM Tirta Katulistiwa Kota Pontianak di Selat Panjang.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 6

    II.1.3. Ditjen Cipta Karya dan BPSPAM

    1. Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya

    Wilayah pelayanan teknis Perumda Air Minum Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai

    berikut:

    Wilayah Pelayanan Jiwa KK SR %

    Sungai Raya + Sungai Kakap + Rasau Jaya

    357.412 83.444 18.926 36,54

    Sungai Ambawang 78.885 16.794 3.379 20,12

    Jumlah 436.297 100.238 22.035 22,25

    Berdasarkan data BPS (2019), jumlah penduduk Kabupaten Kubu Raya adalah 570.914 Jiwa,

    dengan penduduk wilayah pelayanan teknis sebesar 436.297 jiwa. Untuk cakupan pelayanan

    80% dibutuhkan IPA 1.000 LPS, dengan kapasitas IPA saat ini 210 LPS. Kebutuhan sampai

    dengan 2023 diperlukan IPA 790 LPS, dengan kebutuhan mendesak saat ini 300 LPS dan

    perkiraan cakupan pelayanan 40,9%, yakni dari Sungai Raya 200 LPS dan Sungai Ambawang

    100 LPS.

    Readiness criteria untuk IPA 200 LPS Sungai Raya dan IPA 100 LPS Sungai Ambawang sudah

    tersedia DED, Surat Minat Bupati, Surat Kesiapan Mengelola, DDUB, dan kesiapan lahan. Biaya

    pembangunan sesuai DED:

    1. IPA 200 LPS Sungai Raya sebesar RP.45.489.900.000

    2. IPA 100 LPS Sungai Ambawang sebesar RP. 35.637.800.000

    3. Anggaran booster dan perpipaan transmisi air bersih, Jaringan Distribusi Utama (JDU),

    Jaringan Distribusi Bagi (JDB), dan Jaringan Distribusi Layanan (JDL) RP.

    531.000.000.000

    2. PDAM Tirta Khatulistiwa Kota Pontianak

    1) Total kapsitas: 2.058 l/det, dengan cakupan layanan 84,72%. Sumber air permukaan dari

    sungai Landak dan sungai Kapuas.

    2) Wilayah teknis layanannya adalah sebagai berikut:

    a) Wilayah Kecamatan Pontianak Barat, Kota, Selatan dan Tenggara (BKST), dari IPA

    Imam Bonjol dan SJL (1.458 l/det), dengan jumlah sambungan 91.016 SR dan

    cakupan layanan 96,59%.

    b) Wilayah Utara, dari IPA Selat Panjang (300 l/det), dengan jumlah sambungan 18.162

    SR dan cakupan layanan 63,15%.

    c) Wilayah Timur, dari IPA Parit Mayor (300 l/det), dengan jumlah sambungan 19.275

    SR dan cakupan layanan 92,6%.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 7

    3) Masalah yang dihadapi:

    a) Intrusi air laut saat musim kemarau

    b) Masuknya air gambut saat musim hujan

    c) Masih tinggingya tingkat kehilangan air/non revenue water (NRW) diatas 20%

    d) Kemampuan investasi masih rendah

    e) Tekanan belum merata

    f) Cakupan layanan 84,72%

    4) Untuk memenuhi kebutuhan 5 tahun ke depan (2024) dibutuhkan pembangunan IPA

    kapasitas 300 l/det. Oleh karena itu, dibutuhkan pembangunan SPAM Pontianak Utara (Selat

    Panjang) dengan kapasitas 300 l/det dengan dana yang dibutuhkan 72,9 Miliar.

    II.1.4. Ditjen Penyediaan Perumahan

    1. Bantuan perumahan layak huni bagi masyarakat Propinsi Kalimantan Barat dalam rangka

    memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

    2. Sangat mendesak untuk melakukan serah terima kepada Pemerintah Daerah untuk beberapa

    rusun yang telah dibangun agar dapat ditempati oleh masyarakat yang membutuhkan tempat

    tinggal.

    II.2. Kementerian Perhubungan

    II.2.1. Ditjen Perhubungan Udara

    1. Propinsi Kalimantan Barat memiliki 9 Bandara dengan pengelolanya yang berbeda-beda, yakni:

    Nama Bandara Pengelola

    Bandara Supadio Pontianak PT. Angkasa Pura II

    Bandara Rahadi Oesman, Kab Ketapang UPBU Kementerian Perghubungan

    Bandara Tebelian, Kab Sintang UPBU Kementerian Perhubungan

    Bandara Nanga Pinoh, Kab Melawi UPBU Kementerian Perhubungan

    Bandara Pangsuma, Kab Kapuas Hulu UPBU Kementerian Perhubungan

    Bandara Sanggau-Ledo Lanud Harry Hadisumantri

    Bandara Perkebunan Sinar Mas di Ketapang PT. Kencana Graha Permai Cendana Estate

    2. Mendorong Bandara Supadio Pontianak untuk kegiatan embarkasi haji, sebab sudah banyak

    jemaah haji dari Propinsi Kalimantan Barat dan Pulau Kalimantan yang akan berangkat haji dan

    umroh. Kegiatan embarkasi haji di Supadio dilakukan untuk mengatasi tingginya traffik

    penerbangan di Bandara Soekarno Hatta. Pemerintah propinsi Kalimantan Barat telah resmi

    menghibahkan tanah Asrama Haji kepada Kementerian Agama RI untuk selanjutnya dibangun

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 8

    kembali arsama haji yang lebih representatif guna mendukung asrama haji Kalimantan Barat

    menjadi asrama haji embarkasi penerbangan jemaah calon haji menuju Jedaah-Madinah.

    3. Fasilitas Pendukung Bandara Supadio

    Operasional Pendukung

    Sisi Udara Runway dengan panjang 2.250 x 45 m 3 taxiway Apron dengan kapasitas 14 parking stand

    (ready for B737-NG) PKP-PK Kategori VII

    Sisi Darat 40 check in counter terdiri dari:

    30 check in counter domestik

    10 check in counter international Boarding lounge di lantai 2 dengan

    kapasitas tempat duduk sebanyak 1800 seat untuk domestik dan 600 seat untuk international

    Trolley sebanyak 500 unit Trolley baby sebanyak 20 unit Area parking bisa menampung sebanyak

    600 mobil, 20 unit bus, dan 295 motor

    Moda Transportasi Darat Taksi argo Primkopau sebanyak 100 unit Car rental Antariksa sebanyak 25 unit Travel Surya Express sebanyak 10 unit Taksi premium Surya sebanyak 5 unit

    Kekuatan Personil Karyawan PT AP II sebanyak 200 orang BKO dari anggota Lanud sebanyak 10

    orang BKO dari anggota Polri KP3U sebanyak 5

    orang Petugas KKP Bandara

    4. Komparasi Terminal Bandara Supadio

    KOMPARASI TERMINAL

    FASILITAS TERMINAL LAMA TERMINAL EKSISTING

    Kapasitas terminal Kap. 700 ribu pax/thn Luas: 6.900 m²

    Kap. 3,8 pax Luas: 32.000 m²

    Area parkir terminal Mobil : 150 unit Bus: - Motor: 100 unit

    Mobil : 600 unit Bus : 20 unit Motor : 295 unit

    Area komersial terminal 900 m² 5.164 m²

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 9

    5. Data pergerakan pesawat, penumpang dan kargo 5 tahun terakhir:

    Uraian Satuan 2016 2017 2018 2019 2020

    Pesawat Flight 28,710 35,897 39,658 32,000 27,676

    Penumpang Orang 3,192 3,788 4,206 3,250 3,038

    Kargo Ton 19,489 19,844 23,428 19,250 18,249

    Tahun 2020 akan mengalami penurunan diakibatkan oleh merebaknya COVID-19 yang terjadi

    di seluruh dunia.

    6. Beberapa pekerjaan yang sedang berlansung di Bandara Supadio

    1) Pekerjaan perpanjangan runway bandara supadio, yang rencana pengembangannya

    menjadi 2600 x 45 m

    2) Pekerjaan pembangunan jalan inspeksi bandara

    3) Pekerjaan drainase, saluran terbuka dan saluran tertutup

    4) Kendala pelaksananan kegiatan, yakni lokasi pekerjaan sering terjadi longsor pada area

    Saluran Terbuka 1B dan Saluran Tertutup 2B, sehingga nsampai saat ini belum bisa

    dilanjutkan ke pekerjaan selanjutnya.

    5) Pekerjaan penambahan sky bridge, fixed bridge dan garbarata. Unit garbarata telah

    terinstal di lokasi, sementara pekerjaan sky bridge dan fixed bridge, progress

    pekerjaannya sampai dengan saat ini 55,86%.

    II.2.2. Ditjen Perhubungan Laut

    1. Perlu penempatan fasilitas sarana bantu navigasi guna menunjang beropreasinya pelabuhan

    Kijing di Kabupaten Mempawah.

    2. Pengawasan Pelabuhan Khusus di Propinsi Kalimantan Barat harus ditingkatkan untuk

    memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pendapatan daerah.

    3. Pelabuhan Dwikora Pontianak memiliki keterbatasan, ditambah sedimentasi tinggi di alur sungai

    Kapuas sehingga tidak bisa melayani kapal besar. Pemanfaatan Pelabuhan Dwikora ke depan

    didorong untuk difungsikan sebagai pelabuhan penumpang dan pelabuhan heritage atau wisata.

    Pelabuhan Dwikora memiliki keunggulan akan sungainya, termasuk juga di sebelah Pelabuhan

    Dwikora terdapat waterfront city yang sudah sangat bagus. Keunggulan tersebut bisa

    menjadikan Pelabuhan Dwikora sebagai objek pariwisata sungai jika dikelola dengan baik yang

    nanti kapal-kapal yatch dan kapal-kapal pesiar bisa bersandar.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 10

    4. Kondisi Pelabuhan Dwikora sebagai pelabuhan barang, sudah tidak kompatible dengan

    kebutuhan sektor usaha bisnis dan logistik. Pelabuhan Dwikora diharapkan tidak lagi digunakan

    oleh kapal besar tapi dipakai hanya untuk kapal kecil, karena biaya pengerukannya juga mahal.

    5. Pelabuhan Kijing akan dipusatkan sebagai pelabuhan yang memuat aktivitas bongkar muat

    barang, karena kapasitas pelabuhan lebih besar dan tempat penumpukan peti kemas lebih luas,

    terutama untuk kegiatan eksport CPO yang dapat memberikan manfaat bagi PAD daerah.

    6. Latar belakang pembangunan pelabuhan Kijing:

    1) Keterbatasan pengembangan fasilitas dan pelayanan di pelabuhan Dwikora Pontianak

    a) Keterbatasan fasilitas pelabuhan pontianak eksisting

    b) Keterbatasan kedalaman kolam dan alur pelayaran sungai Kapuas

    c) Tingkat sedimentasi yang tinggi pada akses masuk alur pelayaran pelabuhan

    2) Perkembangan pesat komoditas kargo

    a) Perkembangan industri perkebunan CPO, bauksit, dan petikemas

    b) Minat besar dari investor domestik dan international untuk pengembangan

    industri di Kalimantan Barat.

    3) Mendukung program pemerintah dalam implementasi Tol Laut

    a) Meningkatkan konektivitas antarpulau di Indonesia dalam rangka menekan

    biaya logistik

    b) Sebagai salah satu dari beberapa hub port yang menjadi komponen dari Tol

    Laut.

    7. Pada saat pertemuan di kantor Pelabuhan Dwikora, PT. Pelindo II meminta dukungan Komisi V

    DPR RI, yakni:

    a) Approval pemanfaatan pasir hasil keruk sungai Musi dan Lematang untuk proyek

    pengembangan Tanjung Carat Propinsi Sumatera Selatan dan pasir hasil keruk alur

    pelabuhan P. Baai Propinsi Bengkulu.

    b) Dukungan perijinan dalam pembangunan breakwater oleh Pemerintah untuk proyek

    pengembangan Pelabuhan Kendal Propinsi Jawa Tengah.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 11

    II.3. Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi

    Berdasarkan Permendesa Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun (IDM), terdapat

    kondisi desa di Kalimantan Barat sebagai berikut:

    Status Tahun 2018 Tahun 2019

    Mandiri 1 87

    Maju 53 188

    Berkembang 372 767

    Tertinggal 677 781

    Sangat Tertinggal 928 208

    Total 2.031 2.031

    Sumber: Bahan Presentasi Gubernur Kalimantan Barat (5/3/2020)

    Sesuai rencana Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat, akan ditingkatan semakin banyak status

    DESA MANDIRI di tahun 2020. Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat memberikan insentif bagi

    desa yang telah mencapai desa mandiri, sebagai dana stimulan untuk pembangunan desa. Oleh

    karena itu, sangat penting kerja sama dengan Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi dalam

    upaya meningkatkan kemandirian desa di Kalimantan Barat menuju masyarakat yang sejahtera.

    II.4. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan

    1. Jumlah personel di kantor pencarian dan pertolongan Pontianak adalah 105 orang,

    2. Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi kantor Pencarian dan Pertolongan Pontianak,

    sebagai berikut:

    1) Usulan pembentukan Pos SAR di Kabupaten Mempawah, terutama dalam rangka

    mendukung beroperasinya pelabuhan Kijing.

    2) Keterbatasan tenaga atau sumber daya manusia karena wilayah kerja yang sangat luas.

    3) Kebutuhan penambahan sarana dan prasarana, khususnya pada pos pencarian dan

    pertolongan Sintang.

    4) Dibutuhkan pengadaan rescue boat 40 M Alluminium di Kabupaten Kayong Utara,

    Pelabuhan Teluk Batang, dimana rescue boat 36 fiber yang dimiliki saat ini tidak

    memadai untuk pelaksanaan operasi SAR dengan ketinggian ombak sampai 2 m.

    II.5. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

    1. Layanan informasi meteorologi, klimatologi dan geofisika yang dilakukan oleh UPT BMKG

    Kalimantan Barat adalah layanan informasi penerbangan (stamet Supadio Pontianak), layanan

    informasi cuaca publik dengan peringatan dini cuaca Kalimantan Barat 2-3 jam ke depan,

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 12

    layanan informasi iklim (staklim Mempawah), layanan informasi meteorologi maritim (stamet

    maritim Pontianak), layanan informasi geofisika (stamet Supadio), shelter seismograph yang ada

    saat ini di Kubu Raya, Sintang, Nanga Tayap, Kendawang dan Singkawang).

    2. Terdapat program Sekolah Lapang Nelayan (SLN) dan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Provinsi

    Kalimantan Barat bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petugas dinas penyuluh

    perikanan terkait tentang cuaca dan kemampuan antisipasi dampak gejala cuaca ekstrim

    terhadap kegiatan perikanan; dan memberikan pemahaman informasi cuaca serta

    pemanfaatannya secara optimal untuk menunjang keberhasilan pembangunan di sektor

    perikanan

    3. BMKG di Kalimantan Barat aktif dalam sosialisasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), dalam

    bentuk kegiatan desiminasi informasi kepada BPBD Propinsi Kalimantan Barat, simulasi

    penanggulangan Karhutla dan optimalisasi menghadapi Karhutla dalam bentuk posko informasi,

    desiminasi informasi melalui facebook, instagram dan twitter.

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 13

    III. KESIMPULAN/REKOMENDASI:

    1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan infrastruktur dan transportasi di Propinsi

    Kalimantan Barat yang dibiayai dari APBN dalam rangka meningkatkan pelayanan dasar dan

    pertumbuhan ekonomi masyarakat. Selanjutnya Komisi V DPR RI meminta kepada Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, PDT

    dan Transmigrasi, BMKG, serta Basarnas untuk melakukan koordinasi dengan stakeholders,

    khususnya pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembangunan.

    2. Komisi V DPR RI mendukung pengembangan bandara Supadio Pontianak dalam rangka

    peningkatan pelayanan penerbangan. Selanjutnya Komisi V DPR RI mendorong agar Bandara

    Supadio dapat dijadikan sebagai salah satu bandara untuk kegiatan embarkasi haji dan umroh

    di wilayah Kalimantan.

    3. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Cipta Karya Kementerian

    Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengalokasikan anggaran dalam rangka

    pengembangan PDAM Tirta Raya Kabupaten Kubu Raya, PDAM Tirta katulistiwa Kota

    Pontianak, dan air baku untuk pelabuhan Kijing Kabupaten Mempawah. Selanjutnya Komisi V

    DPR RI meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Kubu Raya untuk segera menyelesaikan

    pembebasan lahan dalam rangka pengembangan PDAM tersebut.

    4. Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada PT. Pelindo II dan PT. Wijaya Karya selaku

    pelaksana pembangunan Pelabuhan Kijing atas pelaksanaan pekerjaan Pelabuhan Kijing yang

    berlangsung sesuai perencanaan, yang operasinya akan ditargetkan pada bulan September

    2020. Selanjutnya Komisi V DPR RI meminta agar ditingkatkan koordinasi antara Kementerian

    Perhubungan dan PT. Pelindo II dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas

    pelabuhan Kijing demi meningkatkan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan yang prima

    kepada masyarakat Propinsi Kalimantan Barat.

    5. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk berkoordinasi

    dengan Pemeritah Propinsi Kalimantan Barat dalam upaya peningkatan desa menuju desa

    mandiri di tahun yang akan datang demi mengentaskan kemiskinan dan kesejahteraan

    masyarkat.

    6. Komisi V DPR RI mendesak BMKG agar dapat lebih aktif dalam mendiseminasikan informasi

    prakiraan cuaca kepada masyarakat dengan memanfaatkan media yang ada, baik media

    mainstream maupun media sosial.

    7. Komisi V DPR RI akan mengagendakan rapat gabungan antarkomisi dan antarkementerian,

    khususnya kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, Kementerian

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 14

    Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Keuangan dalam rangka koordinasi

    program dan kegiatan antar kementerian dan BUMN serta mencari solusi atas persoalan

    antarsektor dan aset dalam pembangunan infrastruktur dan transportasi di Indonesia.

    IV. PENUTUP

    Demikian Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Propinsi Kalimantan Barat. Laporan ini

    menjadi masukan bagi Komisi V DPR RI dan dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan

    perbaikan dan pembangunan infrastruktur yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat Provinsi

    Kalimantan Barat.

    JAKARTA, MARET 2020

    KETUA TIM

    LASARUS, S.SOS., M.Si A-242

  • Laporan Kunjungan Kerja Reses Komisi V DPR RI ke Provinsi Kalimantan Barat, 2020 Hal 15