laporan kultur jaringan
DESCRIPTION
consist with report of tissue culture of musa paradisiaca with effect of orange juice ekstractTRANSCRIPT
Pengaruh Penambahan Ekstrak Berbagai Jenis Jeruk (Citrus Sp.)
Terhadap Mikropropagansi Pisang Raja
Laporan Penelitian
Disusun Oleh :
Ellysa Susanti A4111082
Ari Tosan Wibowo A4111072
Puji Lestari A4111165
Farisman Hidayah A4111176
Moh. Yusuf Khoirul HakimA4111199
Dosen Pembimbing :
Dr. Netty Ermawati, SP, Ph. D
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemilihan pisang raja sebagai komoditi yang akan dikembangkan karena
Pisang Raja merupakan salah satu buah tropikal yang banyak sekali tumbuh di
wilayah Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Malaysia. Pisang raja merupakan
salah satu jenis pisang yang memiliki nilai komersial tinggi karena rasanya yang
lembut dan manis, serta ukurannya yang sangat digemari oleh masyarakat
kebanyakan. Ukuran buah besar dengan diameter 3,2 cm dan panjangnya yang
mencapai 12-18 cm.
Tidak hanya rasa manisnya saja yang membuat pisang raja digemari,
kandungan Vitamin C dan Vitamin A yang tinggi membuat buah ini menjadi
primadona. Vitamin C dan Vitamin A yang terkandung dalam buah ini merupakan
anti oksidan yang sangat baik untuk mengurangi dampak radikal bebas dan
mencegah kanker.
Berkaitan dengan salah satu program politeknik negeri jember tentang
pengembangan komoditi pisang dengan menggunakan kultur jaringan, maka
diambillah penelitian dalam kelompok kami mengenai Pengaruh Penambahan
Ekstrak Berbagai Jenis Jeruk (Citrus Sp.) Terhadap Mikropropagansi Pisang Raja.
Pemilihan judul didasarkan pada perlakuan dan varietas pisang yang akan
dikembangkan.
Sedangkan penambahan ekstrak jeruk berkaitan dengan Sitokinin sintetis
yang perannya sebagai pembentukan mikropropagansi pisang secara in-vitro
cukup mahal. Dampak bahan-bahan alami yang lebih murah dan mudah didapat
telah dievaluasi untuk pembentukan mikropropagansi pisang contohnya jus jeruk
nipis, ekstrak tomat, dan jus jagung manis.
Yang paling baik dampaknya terhadap mikro propagansi pisang adalah
penggunaan jus jeruk nipis 5 % (Vora N.C. and Jasrai Y. T. )
Karena itulah digunakan berbagai jenis jeruk untuk mengetahui pengaruh
macam jeruk dan konsentrasinya terhadap mikropopagansi pisang raja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh dari penambahan berbagai konsentrasi jeruk pada
media terhadap mikropropagansi eksplan pisang Raja?
2. Jenis jeruk apakah dan pada konsentrasi berapakah penambahan ekstrak
jeruk yang paling baik untuk pertumbuhan mikropropagansi pisang raja?
1.3 Tujuan
Dapat menemukan pengaruh yang paling baik penggunaan ekstra jeruk
tertentu dengan konsentrasi tertentu pada fase mikropropagansi kultur pisang
Raja. Sehingga dapat menjadi rekomendasi kepada publik.
1.4 Hipotesis
Ada suatu pengaruh perbedaan jenis jeruk dan konsentrasi pada
mikropopagansi pisang raja
BAB 2. METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama semester V, Bertempat di Laboratorium
Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember
2.2 Alat dan Bahan
Botol kultur
Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)
Disetting set
Lampu bunsen
pH meter
Shaker
Sealer
Alat masak
Pipet
Gelas ukur
Erlenmeyer
Autoclave
Cawan Petridish
Larutan Stok MS
Media MS
Jeruk Nipis, Jeruk Keprok, dan Jeruk lemon
Pangkal batang Pisang Raja
2.3 Metode Penelitian
Rancangan Acak Lengkap
F1 : Jenis jeruk (jeruk nipis (N), jeruk keprok (K), dan jeruk lemon (L))
F2 : konsentrasi (3%(T), 5%(F), dan 7%(S))
Sehingga terdapat kombinasi perlakuan sebagai berikut:
1. N T (jeruk nipis %)
2. N F (jeruk nipis 5%)
3. N S (jeruk nipis 7%)
4. K T (jeruk keprok 3%)
5. K F (jeruk keprok 5%)
6. K S (jeruk keprok 7%)
7. L T (jeruk lemon 3%)
8. L F (jeruk lemon 5%)
9. L S (jeruk lemon 7%)
Masing-masing perlakuan diulang 3 kali, maka diperoleh 27 unit perlakuan.
Metode penghitungan RAK menggunakan tabel ANOVA (Metode Sidik Ragam).
Pola pengacakan perlakuan sebagai berikut:
U1 U2 U3K F L S N FN T K T L FK F N T N SL T K F L SK S K T N TK S L T N SK T L T N FL S N F K SL F N S L F
2.4 Prosedur Pelaksanaan
Sterilisasi Bahan
Treatment 1
1. Tunas yang akan digunakan sebagai eksplan berasal dari tanaman Indukan
Pisang Raja yang sehat
2. Tunas diambil dan dipotong sepanjang 30 cm
3. Pelepah terluar dikupas 2 kali
4. Calon eksplan kemudian dicuci dengan air mengalir dari kran selama 30
minutes
5. Tunas yang sudah dicuci diberi perlakuan selama 20 menit dengan
campuran 0,05 % Pestisida dan 0,1 % arang aktif menggunakan penggojok
(Shaker ) dengan kecepatan 100 rpm.
6. Kemudian calon eksplan dibilas dengan Aquadest sebanyak 3 kali
Treatment 2
1. Eksplan yang telah dilakukan perlakuan 1 kemudian dibawa ke Laminar
Air Flow Cabinet (LAFC)
2. Eksplan kemudian dicelupkan pada alcohol 96% dan kemudian dibakar
dengan api dari bunsen
3. Eksplan kemudian dikupas lagi pelepah pelapisnya sampai eksplan
berukuran ± 3 - 5 cm
4. Eksplan dibelah menjadi 2 dan ditanam pada media
Persiapan Media Perlakuan (Media Subkultur)
1. Setiap perlakuan menggunakan media MS0 + Treatment sebanyak 200 ml
2. Perlakuan yang digunakan adalah Ekstraksi jeruk menggunakan juicer
3. Kemudian hasil juicer disaring dengan kain kasa
4. Penambahan dilakukan sesuai persentase pada masing-masing perlakuan
2.5 Parameter Pengamatan
1. Jumlah Tunas
2. Jumlah Daun
Pengamatan dilakukan 4 minggu setelah perlakuan
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil Praktikum
PerlakuanUlangan
Jumlah1 2 3
Jeruk Lemon 3% 3 2 1 6Jeruk Lemon 5% 2 2 0 4Jeruk Lemon 7% 2 0 2 4Jeruk Keprok 3% 2 1 3 6Jeruk Keprok 5% 4 3 0 7Jeruk Keprok 7% 5 2 0 7Jeruk Nipis 3% 1 2 3 6Jeruk Nipis 5% 2 2 2 6Jeruk Nipis 7% 2 0 0 2
Keterangan Skor:
0 = kontaminasi
1 = browning
2 = eksplan segar
3 = eksplan membengkak
4 = tumbuh 1 tunas
5 = tumbuh 2 tunas
Tabel Anova
Sumber Keragaman
DB JK KT F Hit NotasiF Tabel
5% 1%Perlakuan 8 7,33 0,92 0,47 Ns 2,51 3,71Jenis Jeruk 2 2,67 1,33 0,68 Ns 3,55 6,01Konsentari 2 1,56 0,78 0,40 Ns 3,55 6,01Jeruk Dan Konsentrasi
4 3,11 0,78 0,40 Ns 2,93 4,58
Galat 18 35,33 1,96 Total 26 42,67
3.2 Pembahasan
Setelah dilakukan analisis data diketahui bahwa dari perlakuan yang
diberikan tidak berpengaruh terhadap mikropopagansi pisang. Hal tersebut
dikarenakan banyaknya eksplan yang terkontaminasi, browning dan kurang dapat
menyerap nutrisi dari media karena media yang cukup keras.
Kontaminasi pada eksplan kebanyakan terjadi karena kontaminasi bakteri,
meskipun ada yang terkontaminasi jamur. Kontaminasi bakteri yang terjadi
disebabkan kondisi eksplan yang kurang baik. Proses pengambilan eksplan dari
lahan yang kurang benar mengakibatkan bakteri mudah berkembang. Proses
pemotongan eksplan dari lahan cukup sembarangan, terlihat dari kondisi eksplan
yang terpotong terlalu dalam hingga bagian dalam eksplan yang akan digunakan
hampir terlihat, hal tersebut mengakibatkan pada saat proses pengupasan, hanya
sedikit sekali bagian yang bisa dikupas dan apabila dipaksakan maka bagian
dalam yang akan digunakan akan ikut terpotong sehingga eksplan sudah tidak
dapat digunakan lagi. Selain hal itu, kondisi penyimpanan yang cukup lembab
serta menggenang mengakibatkan bakteri yang berada disekitar eksplan
berkembangbiak sampai kedalam bagian eksplan. Karena hal itulah eksplan yang
ditanam banyak terkontaminasi oleh bakteri.
Browning diakibatkan oleh adanya senyawa fenol yang berubah menjadi
senyawa quinon yang bersifat beracun bagi eksplan. Pisang merupakan salah satu
jenis tanaman yang memiliki senyawa fenol, senyawa fenol keluar karena adanya
pelukaan. Untuk mengurangi browning maka ditambahkan arang aktif saat
sterilisasi dan penggunaan media jeruk yang mengandung vitamin C.
kondisi media yang cukup keras mengakibatkan eksplan kesulitan dalam
menyerap nutrisi dari media. Karena itulah banyak eksplan yang awalnya sudah
berkembang pada saat dimedia MS0 tiba-tiba menghitam dan mati setelah
dipindahkan ke media perlakuan. Selain mengakibatkan kematian kondisi media
yang keras juga mengakibatkan eksplan terkontaminasi oleh bakteri karena
eksplan yang kesulitan dalam mengambil nutrisi mengalami kesulitan pula dalam
pertumbuhannya sehingga bakteri endogen yang terdapat dalam eksplan tumbuh
karena eksplan sudah tidak dapat tumbuh. Selain menyebabkan kematian dan
kontaminasi, kerasnya media juga menyebabkan browning dan eksplan segar.
Browning terjadi akibat eksplan dari media MS0 sudah dalam keadaan browning
dan saat dipindahkan eksplan tidak mampu menyerap unsur hara, sehingga
eksplan terus keracunan dan akhirnya mati. Kesulitan juga menyebabkan
lambannya pertumbuhan eksplan, sehingga eksplan hanya segar tanpa
menunjukkan adanya pertumbuhan yang berarti.
Pengerasan media terjadi karena praktikan belum terlalu paham akan
karakteristik dari jeruk yang digunakan. Pada jurnal yang diambil media yang
digunakan adalah media MS medium+jeruk lemon, sedangkan pada penelitian
media yang digunakan adalah media MS0+jeruk lemon/jeruk keprok/jeruk nipis.
Perbedaan media dasar tenyata berpengaruh terhadap media yang dihasilkan dan
pada eksplan yang ditanam.
Tabel 1. Nutrisi Jeruk
Komponen Jeruk Lemon Jeruk Keprok Jeruk Nipis
Karbohidrat 11% - 37 gr
Gula 1,7% -
Serat 3% - -
Lemak 0,2% - 0,1 gr
Protein 0,7% - 0,8 gr
Water 83,5% - 86 gr
Vitamin C 56,60 mg 27 mg
Kasium - 40 mg
Fosfor - - 22 mg
Hidrat arang - - 12,4 gr
Vitamin B1 - - 0,04 mg
Zat besi - 0,6 mg
Menurut george morfogenesis merupakan suatu proses yang kompleks yaitu
potensial air, pH, nutrisi, pengautoklafan, tekanan osmotok, penambahan gula,
asam organik, penyerapan nutrisi, aktivitas enzime dan proses metabolisme. Dari
pernyataan tersebut dapat diketahui proses morfogenesis yang gagal dari eksplan
pisang dalam penelitian disebabkan oleh tidak lancarnya penyerapan nutrisi oleh
eksplan.
Apabila mengabaikan hasil Anova, dapat diketahui hasil terbaik dari
penelitian ini adalah dengan menggunakan media jeruk keprok. Hal tersebut
terlihat dari ketiga jenis jeruk, hanya jeruk keprok yang mampu menghasilkan
tunas. Dan hasil terbaik dapat dilihat pada media jeruk keprok 7% dengan
menghasilkan 2 tunas.
Dari tabel nutrisi, jeruk keprok merupakan jeruk dengan kandungan jenis
komposisi paling sedikit. Namun dimungkinkan karena jenis komposisi yang
sedikit membuat kandungan setiap jenis komposisinya cukup besar sehingga
eksplan mendapatkan cukup nutrisi untuk tumbuh meskipun kesulitan dalam
penyerapannya.
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum Pengaruh Penambahan Ekstrak Berbagai
Jenis Jeruk (Citrus Sp.) Terhadap Mikropropagansi Pisang Raja, dapat ditarik
kesimpulan bahwa media mikropropagansi terbaik untuk pisang raja adalah
dengan menggunakan media jeruk keprok 7%, meskipun hasil anova
menyebutkan bahwa tidak ada pengaruh terhadap penambahan ekstrak berbagai
jenis jeruk pada mikropopagansi pisang raja.
DAFTAR PUSTAKA
http://khasiatbuahpisang.blogspot.com/2013/01/mengenal-pisang-raja-dan-
manfaatnya.html
http://ilmubiologi.com/ciri-ciri-pisang-raja
N.C Vora and Y. T Jasrai. 2012. Natural and Low-cost Substitutes Of Synthetic
PGR For Micropropagation Of Banana.http://www.cibtech.org/cjb.htm [30
September 2013]
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=131
http://health.detik.com/read/2010/04/09/105154/1335165/769/herbal-jeruk-keprok