laporan kinetika obat
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
1/16
KINETIKA OBAT
1. Tujuan
Mampu memperkirakan masa kadaluarsa zat aktif yang diberikan
2. Prinsip
2.1. Berdasarkan peruraian sediaan farmasi yang disebabkan oleh kenaikan
suhu
2.2. Berdasarkan kecepatan sediaan yang terurai pada suhu penyimpanan
3. Teori
Pada umunya penentuan kestabilan suatu zat dapat dilakukan dengan cara
kinetika kimia. Cara ini tidak memerlukan waktu yang lama sehingga praktis
digunakan dalam bidang farmasi. Halhal yang penting diperhatikan dalam penentuan
kestabilan suatu zat dengan cara kinetika kimia adalah !"nonim# 2$$%& '
(ecepatan reaksi
)arktorfaktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
*ingkat reaksi dengan cara penentuannya
+tabilitas suatu obat adalah suatu pengertian yang mencakup masalah kadar obat
yang berkhasiat. Batas kadar obat yang masih bersisa ,$- tidak dapat lagi disebut
sub standar waktu diperlukan hingga tinggal ,$- disebut umur obat. ! "lfred Martin#
1,/ &
"da bebrapa pendekan untuk kestabilan dari preparatpreparat farmasi yang
mengandung obatobat yang cenderung mengurai dengan hidrolisis. Barang kali
paling nyata adalah reduksi atau eliminasi air dari sistem farmasi. Bahkan bentuk
bentuk sediaan padat yang mengandung obatobat labil dalam air dari harus
dilindungi dari kelembaban atmosfer. 0ni dapat dibantu dengan menggunakan suatu
penyalutan pelindung tahan air menyelimuti tablet atau dengan menutup dan menaga
obat dalam wadah yang tertutup rapat. !achman# 1,,%&
+uatu obat kestabilannya dapat dipengaruhi uga oleh pH# dimana reaksi
penguraian dari larutan obat dapat dipercepat dengan penambahan asam !H3& atau
basa !4H& dengan menggunakan katalisator yang dapat mempercepat reaksi tanpa
ikut bereaksi dan tidak mempengaruhi hasil dari reaksi. !"nsel# 1,,&
1
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
2/16
(estabilan dari suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam
membuat formulasi suatu sediaan farmasi. Hal itu penting mengingat sediaannya
biasanya diproduksi dalam umlah yang besar dan uga memrlukan waktu yang lama
untuk sampai ketangan pasien yang membutuhkannya. 4abt yang disimpan dalam
angka waktu yang lama dapat mengalami penguraian dan mengakibatkan hasil urai
dari zat tersebut bersifat toksik sehingga dapat membahaykan iwa pasien. 4leh
karena itu# perlu diketahui faktorfaktor apa saa yang mempengaruhi kestabilan suatu
zat hingga dapat dipilih suatu kondisi dimana kestabilan obat tersebut optimum.
!"nonim# 2$$%&.
+tabilitas fisik dan kimia bahan obat baik dan trsendiri dengan bahan 5 bahan
dari formulasi yang merupakan kriteria paling penting untuk menentukan suatustabilitas kimia dan farmasi serta mempersatukannya sebelum memformulasikan
menadi bentukbentuk sediaan. !"nsel# 1,,&.
6ntuk obatobat tertentu 1 bentuk kristal atau polimorf mungkin lebih stabil dari
pada lainnya# hal ini penting supaya obat dipastikan murni sebelum diprakarsai
percobaan ui stabilitasnya dan suatu ketidakmurnian mungkin merupakan katalisator
pada kerusakan obat atau mungkin menadikan dirinya tidak akan stabil dalam
mengubah penampilan fisik bahan obat. !Parrot# 1,7&.
(estabilan suatu sediaan farmasi dapat die8aluasi dengan test stabilitas
dipercepat dengan mengamati perubahan kosentrasi pada suhu yang tinggi.
!achman# 1,,%&.
(estabilan suatu obat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktore antara lain panas#
cahaya# oksigen# kelembaban# pengaruh pH dan mikroorganisme. 9isini kestabilan
suatu obat dapat dipercepat dengan meningkatkan suhunya. 9engan demikian batas
waktu kadaluarsa dari suatu obat dapat diketahui dengan tepat. !"nonim# 2$$%&.
0nterkon8ersi bentuk hidrat dan anhidrat dari ampicilin dapat memiliki efek yang
berkaitan pada lau pelarutan dari formulasi berarti berkaitan dengan ketersediaan
hayati. Bentuk dari anhidrat lebih larut dibandingkan dengan berat murni
kelarutannya pada suhu /:oC telah ditentikan bagian fungsi dari pil untuk ke suatu
bentuk kristal. !".C. (enneth# 1,,1&.
2
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
3/16
Perbedaan bahan obat karena susunan kimianya masingmasing memasukkan
pengaruhnya dalam sistem biologi. Beberapa bulan dihubungkan dengan lainnya
secara kimiawi dan memasukkan pengaruh yang sama. Modifikasi bahan obat yang
ada secara kimia dapat menghasilkan senyawa baru dengan kelebihankelebihan
terapeutiknya dibandingkan dengan senyawasenyawa yang paten. ;adi suatu ciri
senyawa mungkin diolah secara sintesis dari suatu susunan aktifitas dasar
farmakologi untuk mendapatkan bahanbahan obat yang lebih baik dalam satu
kelompok senyawa . senyawasenyawa yang mempunyai kelebihan terhadap lainnya
akan didahulukan pengembangan < pemakaian.!"nsel# 1,,&
(adaluarsa obat adalah berakhirnya batas aktif dari obat yang memungkinkan
obat menadi kurang aktif atau menadi toksik !beracun&. (adaluarsa obat ugadiartikan sebagai batas waktu dimana produsen obat menyatakan bahwa suatu produk
diamin stabil dan mengandung kadar zat sesuai dengan yang tercantum dalam
kemasannya pada penyimpanan sesuai dengan anuran. 9alam penggunaan obat
dikenal istilah =medication error=# yaitu pemakaian obat yang tidak tepat dan
menimbulkan kerugian pada pasien# walaupun pengobatan tersebut berada dalam
pengawasan profesional kesehatan# pasien dan konsumen. +alah satu komponen
penting dalam =medication error= adalah =deteriorated drug error=# yaitu penggunaan
obat yang telah kadaluarsa atau integritas secara fisik dan kimia telah menurun.
6ntuk menentukan kecepatan dekomposis suatu obat# digunakan metode
ele8ated# terurainya obat tersebut dipercepat dengan memanaskannya pada
temperature yang lebih tinggi. og ( 8ersus 1>* dinyatakan dalam grafik dengan
menentukan persamaan garis regresi linear akan didapatkan harga ( pada
temperature kamar untuk menetukan waktu kadaluarsa obat. Metode ini dikenal
sebagai studi stabilitas dipercepat.
+tabilitas obat adalah deraat degradasi suatu obat dipandang dari segi kimia.
+tabilitas obat dapat diketahui dari ada tidaknya penurunan kadar selama
penyimpanan. Pada pembuatan obat harus diketahui waktu paro suatu obat. ?aktu
paro suatu obat dapat memberikan gambaran stabilitas obat# yaitu gambaran
kecepatan terurainya obat atau kecepatan degradasi kimiawinya. Panas# asamasam#
3
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
4/16
alkalialkali# oksigen# cahaya# kelembaban dan faktorfaktor lain dapat menyebabkan
rusaknya obat. "da dua hal yang menyebabkan ketidakstabilan obat# yang pertama
adalah labilitas dari bahan obat dan bahan pembantu# termasuk struktur kimia
masingmasing bahan dan sifat kimia fisika dari masingmasing bahan. @ang kedua
adalah faktorfaktor luar# seperti suhu# cahaya# kelembaban# dan udara# yang mampu
menginduksi atau mempercepat reaksi degradasi bahan. +kala kualitas yang penting
untuk menilai kestabilan suatu bahan obat adalah kandungan bahan aktif# keadaan
galenik# termasuk sifat yang terlihat secara sensorik# secara miktobiologis#
toksikologis# dan akti8itas terapetis bahan itu sendiri. +kala perubahan yang diiinkan
ditetapkan untuk obat yang terdaftar dalam farmakope. (andungan bahan aktif yang
bersangkutan secara internasional ditolerir suatu penurunan sebanyak 1$- darikandungan sebenarnya !Aoight# .# 1,,%&.
(estabilan dari suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam
membuat formulasi suatu sediaan farmasi. Hal itu penting mengingat sediaannya
biasanya diproduksi dalam umlah yang besar dan uga memrlukan waktu yang lama
untuk sampai ketangan pasien yang membutuhkannya. 4abt yang disimpan dalam
angka waktu yang lama dapat mengalami penguraian dan mengakibatkan hasil urai
dari zat tersebut bersifat toksik sehingga dapat membahaykan iwa pasien. 4leh
karena itu# perlu diketahui faktorfaktor apa saa yang mempengaruhi kestabilan suatu
zat hingga dapat dipilih suatu kondisi dimana kestabilan obat tersebut optimum.
+tabilitas fisik dan kimia bahan obat baik dan tersendiri dengan bahan 5 bahan dari
formulasi yang merupakan kriteria paling penting untuk menentukan suatu stabilitas
kimia dan farmasi serta mempersatukannya sebelum memformulasikan menadi
bentukbentuk sediaan.
+tabilitas obat adalah suatu pengertian yang mencakup masalah kadar obat yang
berkhasiat. Batas kadar obat yang masih tersisa ,$ - tidak dapat lagi atau disebut
sebagai sub standar waktu diperlukan hingga tinggal ,$ - disebut umur obat. 4rde
reaksi dapat ditentukan dengan beberapa metode# diantaranya '
a. Metode +ubstitusi
4
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
5/16
9ata yang terkumpul dari hasil pengamatan alannya suatu reaksi
disubstitusikan ke dalam bentuk integral dari persamaan berbagai orde reaksi. ika
persamaan itu menghasilkan harga ( yang tetap konstan dalam batasbatas 8ariasi
percobaan# maka reaksi dianggap beralan sesuai dengan orde tersebut.
b. Metode rafik
Plot data dalam bentuk grafik dapat digunakan untuk mengetahui orde reaksi
tersebut. ;ika konsentrasi di plot terhadap t dan didapat garis lurus# reaksi adalah orde
nol. eaksi dikatakan orde pertama bila log !aD& terhadap t menghasilkan garis lurus.
+uatu reaksi orde kedua akan memberikan garis lurus bila 1> !aD& diplot terhadap t
!ika konsentrasi mulamula sama&. ;ika plot 1 >!aD&E terhadap t menghasilkan garis
lurus dengan seluruh reaktan sama konsentrasi mulamulanya#reaksi adalah ordeketiga.
c. Metode ?aktu Paruh
9alam reaksi orde nol# waktu paruh sebanding dengan konsentrasi awal# a.
?aktu paruh reaksi orde pertama tidak bergantung pada aF waktu paruh untuk reaksi
orde kedua# dimana a G b sebanding dengan 1>a dari dalam reaksi orde ketiga#
dimana a G b G c# sebanding dengan 1>aE. 6mumnya berhubungan antar hasil di atas
memperlihatkan waktu paruh suatu reaksi dengan konsentrasi seluruh reaktan sama.
"da beberapa pendekatan untuk kestabilan dari preparatpreparat farmasi yang
mengandung obatobat yang cenderung mengurai dengan hidrolisis. Barangkali
paling nyata adalah reduksi atau eliminasi air dari sistem farmasi. Bahkan bentuk
bentuk sediaan padat yang mengandung obatobat labil air harus dilindungi dari
kelembaban atmosfer. 0ni dapat dibantu dengan menggunakan suatu penyalut
pelindung tahan air menyelimuti tablet atau dengan menutup dan menaga obat dalam
?adah tertutup kuat !Martin# 1,,/&.
(etidakstabilan yang terpenting adalah secara fisik '
a. Perubahan struktur kristal
Banyak bahan obat menunukkan sifat polimorf artinya mereka
berkemampuan muntuk muncul dalam modifikasi yang berlainan. +elama
penyimpanan dapat berlangsung perubahan polimorf# yang disebabkan perubhan
5
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
6/16
lingkungan dalam sediaan obat yang tidak dapat dilihat secara orgaleptik# tetapi
umumnya menyebabkan perubahan dalam sikap pelepasan dan sikap rebsorbsinya.
b. Perubahan keadaan distribusi
Melalui efekti8itas gra8itasi pada cairan sistem berfase banyak
memungkinkan teradi munculnya pemisahan# yang mulamula terasakan hanya
sebagai pergeseran tingkat dispersitas yang dapat dilihat secara mikroskopis# tetapi
dalam stadium yang lebih mau dapat uga dilihat secara makroskopis sebagai
sedimentasi atau pengapungan.
c. Perubahan konsistensi dan agregat
+ediaan obat semi padat seperti salep dan pasta selama penyimpanannya
seringkali mengeras kemudia yang dalam kasus ekstrim mengarahnya padda suatukerugian daya penarapannya.
d. Perubahan perbandingan kelarutan
Pada sistem dispersi monokuler misalnya larutan bahan obat dapat
menyebabkan terlampauinya produk kelarutan# dengan demikian teradi pemisahan
!pengendapan& dari bahan terlarut melampaui perubahan konsentrasi yang disebabkan
oleh penguapan bahan pelarut atau melalui perubahan suhu.
e. Perubahan perbandingan hidratasi
Melalui pengambilan atau pelepasan dari cairan perbandingan hidratasi
senyawa dipengaruhi dan denggan demikian menentukan sifat. Contoh yang elas
nyata adalah pencairan atau menadi kotornya ekstrak disebabkan oleh
higroskopisitas yang besar dari sediaan ini !"nsel# 1,&.
4. Alat dan Bahan
%.1. "lat '
+pektrofotometri 68>Ais
elas 6kur
abu 6kur
Aial
0ncubator> o8en
6
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
7/16
%.2. Bahan
"Iuadest
(Mn4%
5. Prosedur
.1. Pembuatan spectrum absorpsi
9ibuat larutan induk zat aktif dengan konsentrasi yang telah ditentukan
terlebih dahulu !"G$#2$#& kemudian diukur panangan gelombang maksimum zat
aktif menggunakan spektrofotometer 6A>Ais
.2. Pembuatan kur8a baku
9ibuat seri larutan dengan 8ariasi konsentrasi dari larutan induk yang telah
dibuat# kemudian dihitung absorbansi masingmasing larutan pada panang
gelombang maksimumnya# kemudian dibuat kur8a antara absorbansi terhadap
konsentrasi
./. Penentuan kinetika
au ui stabilitas dipercepat pada suhu :$J# $J#,$JC# disiapkan 17 8ial
untuk masing masing suhu# diisi tiap 8ial dengan larutan induk zat aktif sebanyak
m# kemudian dipanaskan 17 8ial tersebut pada suhu yang telah ditetapkan# diambil
2 8ial masing masing suhu setelah 1$ menit pemanasan# kemudin dilakukan
pengukuran absorbansi pada panang gelombang maksimum dan ditentukan
konsentrasinya# konsentrasi ini merupakan awal tiap tiap suhu.dilakukan pengukuran
diatas pasa !t& G 1#2#/#%##7# dan : am# waktu dihitung setelah pengambilan awal.
9itentukn konsentrasi masingmasing waktu !t& dengan mamasukan harga absorbansi
kedalam persamaan kur8a kalibrasi. 9ibuat kur8a konsentrasi terhadap waktu
padamasing masing suhu.
.%. Penentuan waktu kadaluarsa
9itentukan tingkat reaksi pengurainberdasarkan kur8a konsentrasi terhadap
waktu# kemudian dihitung besar energy akti8asi dengan persamaan "rrhenius#kemudian ditentukan waktu kadaluarsa pada suhu kamar.
6. ata Pen!a"atan
7.1. *abel kur8a baku
7
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
8/16
7.2. rafik (ur8a Baku
7./ *abel Pengamatan (onsentrasi (Mn4%
(onstanta +uhu :$ !(%$&
8
Konsentrasi
uji
Konsentrasi dala" pp"
#$u"%u &' A%sor%ansi #$u"%u ('
1 , $.17:
2 12 $.21
/ 1 $.2
% 1 $.2,/
21 $./%1
7 2% $./:
: 2: $.%2%
/$ $.%2
)a*tu "enit
*e+ #$u"%u &'A%sor%ansi
Konsentrasi
dala" pp" #,',uji-,o
n ,-,o
#$u"%u ('
$ $.%2 2,.27 1 $
1$ $.%$1 2.7 $.:/:1/: $.1/%,,:17:
2$ $.% 2.%,2 $.:122/1/ $.1/:7:1
/$ $./% 2%./// $./171/12% $.1%/:,%2
%$ $./// 2$.7/: $.:$2,://% $./%,1/1%
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
9/16
(onstanta +uhu $ !($&
(onstanta +uhu ,$ !(7$&
(onstanta suhu :$ !(%$&
(onstanta suhu $ !($&
9
)a*tu"enit *e+
#$u"%u &'
A%sor%ansiKonsentrasidala" pp"
#,'
,-,on ,-,o
#$u"%u ('
$ $.%2 2,.27 1 $
1$ $./ 2%.%$ $./%$:/21 $.11%///77
2$ $./, 2.1/ $.17: $.121,$%%
/$ $./1% 1,.27 $.72/7 $.%11,$,,
%$ $.//: 2$.,2 $.:1%,7,2%1 $.//1:7
)a*tu "enit
*e+ #$u"%u
&'
A%sor%ansi
Konsentrasi
dala" pp"
#,'
,-,on ,-,o #$u"%u
('
$ $.%2 2,.27 1 $
1$ $.11: %., $.1:$/7,1$ 1.:7,::,,2
2$ $.1, 1$.7/: $./7//// 1.$112,$7
/$ $.$2 2.%%, $.$/7,:1 2.%$%171
%$ $.17: .7$ $.2,%1,$$21 1.22/2,/,2
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
10/16
(onstanta suhu ,$ !(7$&
K
La G 1:.777#:,:
KK og " G ,#$/,
10
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
11/16
G
G 1.1/2.1/,.7%
KKK og ( 2G !La>2#/$/ & !1>*& 3 log "
G /7$#: . 1>2, 3 ,#$/,
G 12#, 3 ,#$/,
G 22#$$,
KKKK ( 2G
G
t ,$ G
G 1#$2 D 1$ 2/menit
/. Pe"%ahasan
Pada praktikum kali ini# dilakukan percobaan kinetika obat. *uuan dari
praktikum yaitu mampu memperkirakan masa kadaluarsa zat aktif yang diberikan.
Hal ini dilakukan berdasarkan penguraian obat dengan bertambahnya suhu dan
waktu. at yang digunakan sebagai percobaan yaitu (alium Permanganat !(Mn4%&.
(alium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus (Mn4%.
aram yang terdiri dari (3 dan Mn4% ion. +ifat fisik dan kimia dari kalium
permanganat yaitu memiliki penampilan unguperunggu kristal# tidak berbau
memiliki kelarutan : g dalam 1$$ g air dengan density 2#: serta stabil dibawah
kondisi biasa penggunaan dan penyimpanan !stabil dibawah suhu kamar&.
Pertama dipanaskan air dalam beaker glass beralas bulat di atas mantel.
9ipanaskan air pada suhu :$JC# $JC dan ,$JC. +uhu pada mantel dapat diatur
sehingga dapat menaga stabilitas suhu yaitu untuk mengetahui kemampuan suatu
produk untuk bertahan dalam batas yang di tetapkan sepanang periode penyimpanan
11
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
12/16
dan penggunan. ;adi# untuk maksud dari stabilitas di percepat yaitu dilakukannya
penguian di mana suatu obat di simpan pada kondisi ekstrim di suatu lemari#
9isiapkan % 8ial untuk masingmasing suhu. Aial tersebut di isi dengan (Mn4% /$
ppm# kemudian dibungkus dengan plastik hitam. )ungsi dari pembungkusan ini untuk
mencegah teradinya fotolisis atau penguraian zat dan oksidasi dari (Mn4% karena
(Mn4% mudah teroksidasi dengan cahaya membentuk Mn42. Berikut sesuai dengan
reaksi yang teradi pada kalium permanganat terurai saat terkena sinar '
2 (Mn4%!s&N (2Mn4%!s& 3 Mn42 3 42!g&
+elanutnya 8ial dimasukkan pada masingmasing suhu# penggunaan suhu yang
berbeda ini untuk membandingkan kecepatan terurainya (Mn4% yaitu apabila suhu
tinggi maka kecepatan terurainya akan menadi tinggi. Maka dari itu pada suhu ,$JC(Mn4% akan rusak dan teroksidasi# berubah warna. +etelah 1$ menit pertama
diambil 1 8ial dari masingmasing suhu sampai menit ke %$. 9ari hasil yang didapat
nilai absorbansi dari suhu :$JC pada menit ke 1$ sampai menit ke %$ hasilnya
absorbansinya membentuk garis linear turun atau semakin kecil nilai absorbansinya.
Hal ini sesuai dengan litelatur yaitu apabila suatu senyawa dipanaskan maka akan
mengalami penguraian sehingga konsentrasinya semakin kecil. Oamun hasil yang
didapat berbeda pada suhu $JC dan ,$JC# nilai absorbansinya membentuk garis naik
turun atau tidak stabil. Hal ini dikarenakan beberapa 8ial mengalami oksidasi oleh
tingginya suhu.
Pengaruh +uhu *erhadap Harga k# semakin tinggi suhu maka semakin tinggi
harga k yang diperoleh# hal ini sesuai dengan persamaan "rrchenius '
k G " e!La>*&
dimana '
* G +uhu absolut ! C&
G (onstanta gas umum !cal>gmol (&
L G *enaga akti8asi !cal>gmol&
" G )aktor tumbukan
k G konstanta kinetika reaksi
12
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
13/16
9ari persamaan diatas di dapat k !konstanta kinetika reaksi& berbanding lurus
dengan suhu !*&. +emakin lama waktu reaksi maka harga k semakin berkurang# hal
ini menunukkan reaksi dalam kondisi mendekati kesetimbangan. Pengaruh
penambahan katalis terhadap harga k 9ari tabel diatas menunukkan semakin banyak
katalis yang digunakan maka harga k yang diperoleh semakin besar# hal ini
menunukkan bahwa umlah katalis mempengaruhi terbentuknya metal ester. +esuai
dengan mekanisme reaksi esterifikasi dengan katalis asam. +emakin banyak H3
!katalis& semakin cepat reaksi dapat di arahkan ke produk.
9engan naiknya suhu pereaksi# maka suplai energi untuk mengaktifkan pereaksi
dan tumbukan antar pereaksi untuk menghasilkan reaksi uga akan bertambah#
sehingga produk yang dihasillkan menadi lebih banyak. Oilai konstanta kecepatanreaksi !(& naik dengan kenaikan suhu reaksi. Hal ini sesuai dengan teori "rrhenius
dan pernyataan ?esterterp !1,% bahwa kenaikan suhu akan menaikkan nilai
konstanta kecepatan reaksi# di mana kenaikan 1$JC suhu reaksi menaikan konstanta
kecepatan reaksi sebanyak Q2 kali dari nilai awal.
Pada tahun 1, "rrhenius mengusulkan sebuah persamaan empirik yang
menggambarkan pengaruh suhu terhadap konstanta lau reaksi. Persamaan yang
diusulkan adalah '
( G konstanta lau reaksi
" G faktor frekuensi
La G energi akti8asi
Persamaan tersebut dalam bentuk logaritma dapat ditulis '
Persamaan tersebut analog dengan persamaaan garis lurus# yang sering
disimbolkan dengan y G mD 3c# maka hubungan antara energi akti8asi suhu dan lau
reaksi dapat dianalisis dalam bentuk grafik ln k 8s 1>* dengan gradien 5!La>*& dan
intersep ln ". ;ika suatu reaksi memiliki reaktan dengan konsentrasi awal adalah a#
dan pada konsentrasi pada waktu t adalah aD# maka dapat ditulis dalam persamaan '
13
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
14/16
+etelah reaksi berlangsung 1>n bagian dari sempurna# DGa>n dan
Beberapa faktor yang mempengaruhi energi akti8asi adalah sebagai berikut '1. +uhu
)raksi molekulmolekul mampu untuk bereaksi dua kali lipat dengan peningkatan
suhu sebesar 1$oC . hal ini menyebabkan lau reaksi berlipat ganda.
2. )aktor frekuensi
9alam persamaan ini kurang lebih konstan untuk perubahan suhu yang kecil. Perlu
dilihat bagaimana perubahan energi dari fraksi molekul sama atau lebih dari energi
akti8asi
/. (atalis(atalis akan menyediakan rute agar reaksi berlangsung dengan energi akti8asi
yang lebih rendah.
!"tkins P?. 1,,,&
+etelah itu hasil absorbansi tersebut dilakukan perhitungan# didapat hasil kur8a
yang linear pada suhu :$oC# dan kur8a yang naik turun pada suhu $oC dan ,$oC.
9ibuatnya kur8a baku pada percobaan kinetika obat tersebut bertuuan untuk
memperoleh persamaan larutan baku dalam penentuan kadar sampel yaitu kalium
permanganat uga sebagai perbandingan terhadap setiap penguian pada senyawa
rsebut. "bsorbansi yang dilakukan harus berada pada enam titik yaitu pada rentang
$#2$#. Hal ini dilakukan agar didapat kur8a yang berbentuk linear.
0. Kesi"pulan
9apat disimpulkan bahwa pada percobaan kinetika obat pada senyawa (alium
Permanganat sesuai dengan percobaan stabilitas obat pada suhu :$oC didapat kur8a
yang linear menandakan bahwa obat dapat stabil pada suhu tersebut dan pada suhu
$oC dan ,$oC didapat kur8a yang tidak linear yang artinya obat tidak dapat stabil
pada suhu tersebut. 9an didapat hasil kadaluarsa (alium Permanganat yaitu 1#$2 D
1$ 2/menit.
14
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
15/16
APIAN
1. "pa yang di maksud dengan stabilitas di percepat R
a)a% +tabilitas adalah kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas
yang di tetapkan sepanang periode penyimpanan dan penggunan. ;adi# untuk
maksud dari stabilitas di percepat yaitu dilakukannya penguian di mana suatu
obat di simpan pada kondisi ekstrim di suatu lemari# atau biasanya disebut
climatic chamber dan suatu obat dalam kemasan aslinya di paparkan pada suhu
%$2$$ C. dan pada kelembaban : Q -. Pada bulanbulan tertentu# obat yang
di simpan dalam lemari climatic chamber# akan di ui kualitas fisika# kimia
maupun mikrobiologinya. 9ata hasil penguian tersebut akan di olah secara
statistika# sampai akhirnya menemukan tanggal kadaluarsa !masa edar& secara
kuantitatif# dan tanggal tersebutlah yang akan di adikan patokan kadaluarsa obat
yang nantinya harus di cantumkan dalam kemasan obat.2. ;elaskan mengenai pengaruh suhu terhadap stabilitas suatu obat R
a)a% +uhu adalah salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas obat#
dengan mempercepat adanya reaksi. (estabilan suatu obat dapat di percepat
dengan meningkatkan suhunya# dengan demikian batas waktu kadaluarsa dari
suatu obat dapat di ketahui dengan tepat./. )aktor 5 faktor apa saa yang mempengaruhi stabilitas obat selain suhu dan
cahaya R
15
-
7/24/2019 Laporan Kinetika Obat
16/16
a)a% Berikut faktorfaktor yang dapat mempengaruhi stabilitas obat'1& 4ksigen !terutama oksigen dan karbon dioksida dari uap air
2& Ph
/& (elembaban
%& 6kuran Partikel& +ifat kimia yang terkontaminasi
7& Pencampuran berbeda secara tidak sadar
:& +ifat air dan pelarut yang di gunakan
ATA P$TAKA
"nsel# Howard C. 1,.Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Ldisi 0A. ;akarta' 60
Press
achman# .# ieberman# H. ".# (anig# ;. . 1,7. Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Ldisi ketiga. 9iteremahkan oleh +uyatmi. +. Penerbit
6ni8ersitas 0ndonesia';akarta
Martin. "# 1,,/.Farmasi Fisika. Ldisi 000. ;ilid 00. 0ndonesia 6ni8ersity Press.
Moechtar# 1,,.Farmasi Fisika : Bagian Larutan dan Sistem Dispersi. adah Mada
6ni8ersity Press';ogakarta.
Aoight# .# 1,,%.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. adah Mada 6ni8ersity Press'
;ogakarta.
16