laporan kinerja - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. lakin bbvet wates 2015...

89
LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II i LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA T.A. 2015 Jln. Raya Yogya-Wates Km.27, Wates Kode Pos 55602 Telp.0274 - 773168, Fax.0274 - 773354 E-mail: [email protected] KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA 2016

Upload: ledan

Post on 05-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II i

LAPORAN KINERJA BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA T.A. 2015

Jln. Raya Yogya-Wates Km.27, Wates Kode Pos 55602 Telp.0274 - 773168, Fax.0274 - 773354 E-mail: [email protected]

KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA

2016

Page 2: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II ii

KATA PENGANTAR

Pembangunan pertanian tahun 2015 merupakan awal dari Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) 2015-2019. BBVet Wates sesuai dengan tugas dan fungsinya pada

periode 2015 – 2019 telah menetapkan 4 (empat) sasaran utama/target sukses yang

mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan Kedaulatan Pangan yang

merupakan penjabaran dari salah satu dari 9 (sembilan) prioritas Kabinet Kerja Pemerintah

saat ini atau yang disebut sebagai Nawacita. Keempat sasaran tersebut diupayakan

pencapaiannya melalui program Kementerian Pertanian yakni Program Pemenuhan Pangan

Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat yang dilaksanakan dari 4 (empat) kegiatan

yaitu: (1) Peningkatan Produksi Pakan Ternak, (2) Pengendalian dan Penanggulangan

Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis, (3) Penjaminan Produk Hewan

yang ASUH dan Berdaya Saing dan (4) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dalam mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance), bersih

(clean government) dan berorientasi kepada hasil (result oriented government) serta

sebagai pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, terukur,

transparan dan akuntabel agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat

berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan taat pada peraturan perundangan,

maka diperlukan evaluasi guna menilai tingkat akuntabilitas kinerja atau

pertanggungjawaban atas hasil (outcome) terhadap penggunaan anggaran. Hasil evaluasi

tersebut diharapkan menjadi umpan balik dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan

pada tahun berikutnya.

Laporan Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 ini memuat capaian sasaran kinerja

program/kegiatan tahun pertama dari implementasi Renstra 2015 – 2019 yang merupakan

bagian dari sistem SAKIP yang harus dilaporkan setiap tahun. Pelaksanaan

program/kegiatan Tahun 2015 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra)

tahun 2015 – 2019, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015, Indikator Kinerja Utama

(IKU) dan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015 sesuai dengan tugas dan fungsi BBVet Wates.

Pada laporan ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun

kegagalan, tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh dalam

pencapaian sasaran dan tujuan program/kegiatan tahun 2015.

Pada laporan ini dijelaskan upaya mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun

kegagalan, tingkat pencapaian sasaran dan tujuan serta hasil yang diperoleh dalam

pencapaian sasaran dan tujuan program/kegiatan tahun 2015.

Page 3: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II iii

Reviu, monitoring dan evaluasi kinerja tahun sebelumnya juga dipaparkan dalam laporan ini

dengan berorientasi pada capaian kinerja yang telah disepakati pada Perjanjian Kinerja (PK)

tahun 2015. Keberhasilan pada tahun 2015 akan menjadi tolok ukur untuk peningkatan

kinerja BBVet Wates pada tahun berikutnya.

Kami menyadari bahwa selain berbagai keberhasilan yang telah dicapai hingga tahun 2015

masih terdapat kendala, permasalahan dan hambatan yang perlu mendapat perhatian serius

dan segera ditindaklanjuti untuk perbaikan dan penyempurnaan ke depan. Tentu saja kita

semua berharap kinerja yang akan datang dapat lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan

peluang yang tersedia serta mengatasi semaksimal mungkin permasalahan yang terjadi

dalam upaya mencapai kinerja BBVet Wates yang lebih baik, benar, transparan dan

akuntabel.

Yogyakarta, 13 Januari 2015

Kepala Balai Besar

Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.D

NIP. 19611103 198703 1 003

Page 4: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II iv

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang mengacu pada

ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan

bebas dari korupsi dan nepotisme, Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Keputusan Kepala LAN RI Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Pelaporan akuntabilitas instansi pemerintah yang merupakan komponen dari sistem SAKIP

yang kemudian disebut sebagai Laporan Kinerja (Lakin) disusun dalam rangka

pertanggungjawaban kinerja intansi pemerintah yang menjelaskan secara ringkas dan

lengkap tentang capaian kinerja yang berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam

rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD). Lakin instansi pemerintah disusun

berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Permentan 135

Tahun 2013 Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Kementerian Pertanian.

Laporan Kinerja BBVet Wates tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pencapaian

kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis BBVet Wates tahun 2015 – 2019 dan Rencana

Kinerja Tahun 2015 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015. Dalam

upaya merealisasikan good governance, BBVet Wates telah melaksanakan berbagai

program dan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran untuk mewujudkan visi,

misi dan tujuan yang telah dituangkan dalam Rencana Strategis BBVet Wates Tahun 2015 –

2019.

Dengan tugas yang diamanahkan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan hewan melalui

Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat, BBVet Wates

memiliki 4 (empat) tujuan strategis yang dirumuskan sebagai berikut: (1) Meningkatkan

pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit hewan melalui kegiatan

surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian serta pelaporan; (2)

Meningkatkan pelayanan dibidang pengujian veteriner dan Produk Hewan; (3) Meningkatkan

kompetensi teknis sumberdaya manusia yang tersedia untuk melayani pemangku

kepentingan dan tantangan era globalisasi; dan (4) Meningkatkan kesadaran masyarakat

(public awareness) melalui Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS). Untuk

mencapai 4 tujuan strategis tersebut, diupayakan melalui 4 (empat) sasaran kegiatan yaitu :

Page 5: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II v

(1) Peningkatan Produksi Pakan Ternak; (2) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit

Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis; (3) Penjaminan Produk Hewan yang

ASUH dan Berdaya Saing; dan (4) Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Peternakan. Empat kegiatan tersebut merupakan sasaran strategis yang memiliki 10

(sepuluh) indikator kinerja yang kemudian secara rinci (dengan mempertimbangkan kondisi

pagu anggaran tahun 2015) dituangkan dalam bentuk Perjanjian Kinerja BBVet Wates

Tahun 2015.

Capaian kinerja sasaran (output) tahun 2015 diperoleh rata-rata sebesar 128,83%.

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap 10 indikator kinerja adalah penilaian kategori

sangat berhasil sebanyak 7 indikator yaitu: 1) Surveilans keamanan pakan/bahan pakan

(122,89); 2) Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan (153,33%); 3) Bimbingan teknis Unit

Laboratorium Tipe B dan Tipe C (158,33%); 4) Bimbingan Teknis Puskeswan (168%); 5)

Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/Kerbau (101,90%); 6) Monitoring dan

Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba (148,83%); dan 7) Surveilans Zoonosis Produk

Hewan (135%) dan penilaian kategori berhasil sebanyak 3 indikator yaitu:

1) Pengembangan Metode Uji; 2) Penyusunan Peta Penyakit; dan 3) Dukungan Manajemen

dan Dukungan Teknis Lainnya (100%). Capaian kinerja tertinggi terdapat pada indikator

kinerja Bimbingan Teknis Puskeswan (168%) sedangkan nilai terendah (100%) diperoleh

dari 3 indikator.

Tahun 2015 BBVet Wates mengelola anggaran sebesar Rp. 85.207.536.000,- yang terdiri

dari Anggaran APBN Rp. 19.904.990.000,- dan APBN-P Rp. 65.302.546.000,-. Anggaran

tersebut telah direalisasikan sebesar Rp. 78.140.727.323 (91,71%). Adapun capaian kinerja

sasaran (output) tercapai sebesar 108,60%. Pelaksanaan kinerja BBVet Wates tahun 2015

masih banyak mengalami kendala, namun secara umum pelaksanaannya dapat

diatasi/ditanggulangi. Adanya penambahan anggaran APBN-P hingga 408,97% dan target

kinerja hingga 672,24% pada tanggal 9 Maret 2015, menyebabkan rendahnya serapan

anggaran pada tahun 2015 tidak dapat mencapai 100% meskipun capaian kinerja sasaran

(output) dapat tercapai melebihi target yang telah ditentukan.

Secara umum capaian sasaran kinerja (output) pada tahun 2015 mengalami kenaikan jika

dibandingkan tahun 2014, namun demikian masih ditemui kendala/hambatan meliputi aspek

administrasi dan manajemen serta teknis baik laboratoris maupun di lapangan. Untuk

mengatasi permasalahan tersebut, ditempuh berbagai upaya antara lain: (1) Sosialisasi

kegiatan lebih awal dan pembuatan jadwal terintegrasi serta penentuan skala prioritas

kegiatan, (2) Mempersiapkan strategi cadangan sebagai tindakan antisipatif guna

menghadapi perubahan yang sangat cepat dan dinamis, (3) Meningkatkan koordinasi baik

Page 6: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II vi

dengan pihak pusat antara lain Ditjen PKH maupun instansi dinas terkait dalam pelaksanaan

kegiatan terkait program dan pelaporan serta (4) Memanfaatkan instrumen monitoring dan

evaluasi yang ada untuk kegiatan evaluasi dan pelaporan kegiatan serta mengetahui

capaian indikator kinerja yang tercantum dalam perjanjian kinerja sehingga diperoleh hasil

monitoring dan evaluasi yang valid dan obyektif, juga melaksanakan reviu terhadap capaian

– capaian baik anggaran maupun kinerja fisik.

Page 7: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II vii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. ii

RINGKASAN EKSEKUTIF......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ...................................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ................................................. ………..Error! Bookmark not defined.

BAB. I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2. Organisasi dan Tata Kerja ...................................................................................... 2

1.3. Sumber Daya Manusia ........................................................................................... 8

1.4. Anggaran ................................................................................................................. 8

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ..................................................... 10

2.1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) .................................................................. 10

2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) ............................................................... 16

2.3. PERJANJIAN KINERJA (KONTRAK KINERJA) .................................................. 19

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................... 23

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran .............................................. 23

3.2. Pencapaian Sasaran Strategis BBVet Wates ........................................................ 23

3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis................................................. 24

3.4. Capaian Kinerja Lainnya ........................................................................................ 49

3.5. Akuntabilitas Keuangan ......................................................................................... 52

3.6. Hambatan dan Kendala (Aspek Administrasi, Manajemen, Teknis) ..................... 54

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut ....................................................................................... 57

BAB IV. PENUTUP .............................................................................................................. 58

LAMPIRAN - LAMPIRAN ...................................................................................................... .. 60

DAFTAR GAMBAR

Page 8: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II viii

Halaman

Gambar 1. Perjanjian Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 ....................................... 20 Gambar 2. Piagam Penghargaan Pelaksanaan Surveillans Pembebasan

Brucellosis di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur ……………………... 29

Gambar 3. Capaian Kinerja Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan Tahun

2011-2015 ............................................................................................. 30

Gambar 4. Pertemuan Diseminasi Pengembangan Metode Uji Laboratorium

BBVet Wates Tahun 2015 ………………………………………………… 32

Gambar 5. Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Laboratorium pada

Bimtek Laboratorium ............................................................................. 35

Gambar 6. Kegiatan Penanggulangan Gangrep pada Sapi BBVet Wates TA.

2015 ...................................................................................................... 39

Gambar 7. Penerimaan Piala Abdi Bakti Tani oleh Menteri Pertanian kepada

Kepala BBVet Wates TA. 2015 ............................................................. 50

Gambar 8. Piagam Penghargaan Pelaksanaan Surveilans Pembebasan

Brucellosis di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur ................................ 50

Gambar 9. Penghargaan atas Inisiatif dan Dukungan Terbaik BBVet Wates

dalam Koordinasi Jaringan IVM online ................................................. 51

Gambar 10. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran BBVet Wates T.A 2011

– 2015 ................................................................................................... 53

Gambar 11. Perbandingan Serapan Anggaran, RPD Awal, RPD Akhir, dan

Capaian Fisik BBVet Wates Tahun 2011 – 2015 ................................. 53

Page 9: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Rincian Alokasi Anggaran BBVet Wates T.A. 2015 .......................................

8

Tabel 2. Sumber Anggaran Kegiatan BBVet Wates Tahun 2011-2015 ……………….

9

Tabel 3. Indikator Kinerja Utama BBVet Wates ………………………………………….

16

Tabel 4. Rencana Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 …………………………………...

17

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 …………………

23

Tabel 6. Capaian Sasaran Peningkatan Produksi Pakan Ternak ……………………...

24

Tabel 7. Capaian Sasaran Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ ................... 26

Tabel 8. Capaian Kinerja Bimtek Laboratorium di Wilayah Kerja T.A 2015 ................

33

Tabel 9. Capaian Kinerja Kegiatan Penanggulangan Gangrep Tahun 2015 ............... 38

Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan BBVet Wates Tahun 2011-2015 ...........

45

Tabel 11. Capaian Sasaran Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing ............................................................................................................

47

Tabel 12. Capaian Sasaran Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan ...................................................

49

Tabel 13. Realisasi Anggaran BBVet Wates T. A. 2014 – 2015 ...................................

52

Page 10: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 629/Kpts/OT.140/12/2003 ....................................

60

Lampiran 2. Distribusi Pegawai Menurut Golongan/ Ruang, Jenis Kelamin, dan

Pendidikan …………………………………………………………………

61 Lampiran 3. Realisasi Anggaran BBVet Wates Tahun 2011 - 2015 ...................... 62 Lampiran 4. Daftar Jenis Kegiatan Surveilans dan Monitoring BBVet Wates T.A.

2015 …………………………………………………………………………

63 Lampiran 5. Pedoman Teknis Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A. 2015 ............. 65 Lampiran 6. Petunjuk Teknis Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A. 2015 .............. 69 Lampiran 7. SK Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Gangrep BBVet Wates

T.A. 2015 ………………………………………………………………….

74 Lampiran 8. Daftar Target dan Realisasi Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A.

2015 ………………………………………………………………………..

78

Page 11: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 1 of 89

BAB. I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Demi terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

berlandaskan Gotong Royong maka pemerintah membuat sembilan prioritas kerja

yang kemudian disebut sebagai Nawacita. Salah satu sasaran prioritas didalam

Nawacita tersebut adalah Kedaulatan Pangan. Konsep Kedaulatan Pangan (food

sovereignty) lebih mengutamakan bagaimana pangan ditentukan oleh komunitas

secara mandiri, berdaulat dan berkelanjutan. Kedaulatan Pangan merupakan hak

negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang

menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi masyarakat

untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber-sumber daya

lokal. Keamanan Pangan merupakan bagian yang menjamin bahwa pangan aman

untuk dikonsumsi tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan terhadap

kesehatan dan lingkungan serta bergizi sehingga berguna bagi tubuh. Sejumlah

pangan yang diproduksi bila tidak aman maka tidak dapat dikonsumsi sehingga

mengurangi capaian jumlah produksi pangan secara keseluruhan oleh karena itu

keamanan pangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kedaulatan

pangan.

Sesuai dengan amanat Undang Undang No 18 Tahun 2012, dimana Keamanan

Pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan

dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,

merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan

agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

Keamanan pangan asal hewan sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan hewan

ternak sejak dalam kandungan, lahir dan dipelihara untuk dibesarkan serta

berproduksi sampai dengan dipanen dan diolah produknya menjadi bahan pangan.

BBVet Wates sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mempunyai tugas mendukung

produksi dan keamanan pangan tersebut melalui pelaksanaan tugas dan fungsi

pengamatan dan pengidentifikasian diagnose, pengujian veteriner dan produk hewan

serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian

veteriner. Mengacu kepada Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKIP) BBVet Wates sebagai instansi

Page 12: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 2 of 89

pemerintah dan unsur penyelenggara Negara diwajibkan menetapkan target kinerja

dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai dan dilaporkan dalam Laporan

Kinerja (LAKIN).

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BBVet Wates memiliki potensi antara lain

adalah wilayah kerja yang tidak terlalu luas (3 Provinsi) namun merupakan daerah

padat ternak seperti sapi potong, sapi perah, kambing, domba, unggas dan hewan

lainnya yang secara keseluruhan rata-rata sekitar 50% dari total populasi ternak

secara nasional. Demikian juga perdagangan, mobilitas dan peredaran ternak

hewan, produk hewan dan obat hewan, yang memerlukan pengawasan dan

penjaminan baik keamanan, kesehatan maupun kualitasnya, serta kesejahteraan

hewan. Pelaksanaan dari penjabaran tugas dan fungsi BBVet Wates serta

pencapaian sasaran kinerja yang telah ditentukan, memerlukan sebuah desain

program yang matang, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, sampai

pada tahap evaluasi dan pelaporan pelaksanaan serta capaian sasaran kegiatan.

Tentunya hal tersebut merupakan proses yang kompleks karena melibatkan tidak

hanya internal lingkup BBVet Wates, namun juga melibatkan seluruh pemangku

kebijakan (stake holder) baik Dinas, Swasta, maupun perorangan/masyarakat.

Salah satu tantangan yang dihadapi dan berdampak luas terhadap

ketidaktercapaiannya sasaran kinerja adalah kesulitan dalam melaksanakan

koordinasi dan menentukan prioritas kegiatan bersama-sama dengan instansi terkait

diluar lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan antara lain

dengan Dinas karena daerah telah mempunyai APBD dan target kinerja yang cukup

intensif dan padat.

1.2. Organisasi dan Tata Kerja

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

54/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Veteriner, ditetapkan Struktur Organisasi BBVet Wates yang terdiri dari :

A. Kepala Balai Besar

B. Bagian Umum:

1. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Page 13: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 3 of 89

C. Bidang Program dan Evaluasi:

1. Seksi Program

2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

D. Bidang Pelayanan Veteriner:

1. Seksi Pelayanan Teknis

2. Seksi Informasi Veteriner

E. Kelompok Jabatan Fungsional

BBVet Wates mempunyai tugas melaksanakan pengamatan dan pengidentifikasian

diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan serta pengembangan teknik dan

metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner.

Dalam melaksanakan tugas tersebut diatas, BBVet Wates Yogyakarta

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan program, rencana kerja dan anggaran, pelaksanaan kerja sama

serta penyiapan evaluasi dan pelaporan;

2. Pelaksanaan penyidikan penyakit hewan;

3. Pelaksanaan penyidikan melalui pemeriksaan dan pengujian produk hewan;

4. Pelaksanaan surveillans penyakit hewan dan produk hewan;

5. Pemeriksaan kesehatan hewan, semen, embrio dan pelaksanaan diagnosa

penyakit hewan;

6. Pembuatan peta penyakit hewan regional;

7. Pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit

hewan menular;

8. Pelaksanaan pengujian dan pemberian laporan dan/atau sertifikasi hasil uji;

9. Pelaksanaan pengujian forensik veteriner;

10. Pelaksanaan peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness);

11. Pelaksanaan kajian terbatas teknis veteriner;

12. Pelaksanaan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pangan;

13. Pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner, pusat kesehatan hewan dan

kesejahteraan hewan;

14. Pemberian rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengujian veteiner serta

bimbingan teknis penanggulangan penyakit hewan;

15. Pelaksanaan analisis risiko penyakit hewan dan keamanan produk hewan di

regional;

16. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner;

17. Pengkajian batas maskimum residu obat hewan dan cemaran mikroba;

Page 14: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 4 of 89

18. Pemberian pelayanan teknis penyidikan, pengujian veteriner dan produk hewan,

serta pengembangan teknik dan metoda penyidikan, diagnosa dan pengujian

veteriner;

19. Pelaksanaan pengembangan dan diseminasi teknik dan metoda penyidikan,

diagnosa dan pengujian veteriner;

20. Pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner;

21. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data pengamatan dan pengidentifikasian

diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan;

22. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBVet.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :

55/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV

Balai Besar Veteriner, masing-masing Unit Organisasi tersebut diatas mempunyai

tugas dan fungsi sebagai berikut :

A. Bagian Umum

1. Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha

Mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian dan ketatausahaan,

diantaranya :

- Melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha

- Melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Kebutuhan Pegawai

- Melakukan urusan mutasi pegawai

- Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai

- Melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian

- Melakukan urusan kesejahteraan pegawai

- Melakukan penyiapan bahan evaluasi kinerja pegawai

- Melakukan penyiapan bahan pendayagunaan jabatan fungsional

- Melakukan penyiapan bahan usulan penyusunan kelembagaan,

ketatalaksanaan, reformasi birokrasi, dan pengembangan pelaksanaan

budaya kerja

- Melakukan urusan surat menyurat

- Melakukan urusan kearsipan

- Melakukan fasilitasi penerapan sistem Manajemen Mutu berstandar

Internasional (ISO 9001:2008)

- Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan Pimpinan, baik

lisan maupun tertulis

Page 15: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 5 of 89

- Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta

penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Kepegawaian

dan Tata Usaha

- Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan

Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha

2. Sub Bagian Keuangan

Mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, diantaranya adalah :

- Melakukan penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Subbagian Keuangan

- Melakukan urusan perbendaharaan, penatausahaan, dan verifikasi

- Melakukan urusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

- Melakukan penyiapan bahan evaluasi dan tindak lanjut hasil pengawasan

- Melakukan urusan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM)

- Melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan

- Melakukan urusan gaji, tunjangan, lembur, dan uang makan

- Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan Pimpinan, baik

lisan maupun tertulis

- Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta

penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Keuangan

- Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan

Subbagian Keuangan

3. Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

Mempunyai tugas melakukan urusan rumah tangga dan perlengkapan

diantaranya :

- Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencan kerja dan anggaran

Sub Bagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

- Melakukan urusan rumah tangga yang meliputi urusan pemeliharaan dan

perbaikan barang inventaris milik/ kekayaan negara, pengaturan dan

pemeliharaan gedung; ruangan kantor; peralatan kantor; sarana lainnya,

penyiapan rapat-rapat; penerimaan tamu; dan penyelenggaraan upacara,

dll

- Melakukan penyiapan bahan pengaturan penggunaan dan pemeliharaan

kendaraan dinas, serta surat kelengkapannya

- Melakukan urusan penetausahaan Barang Milik Negara (BMN) dan

laporan kekayaan negara

Page 16: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 6 of 89

- Melakukan urusan penggunaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara

(BMN)

- Melakukan usulan penghapusan Barang Milik Negara (BMN)

- Melakukan rekonsiliasi dengan SAK dilanjutkan dengan rekonsiliasi

dengan KPKNL

- Melakukan penyusunan Standar Pelayanan Publik (SPP) lingkup Balai

Besar Veteriner

- Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai bidang tugasnya

- Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta

penyusunan pertanggungjawaban keuangan Subbagian Rumah Tangga

dan Perlengkapan

- Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan

Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan

- Melakukan penyediaan, pemeliharaan, dan penyerahan hewan

percobaan.

B. Bidang Program dan Evaluasi

1. Seksi Program

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program,

rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan kerja sama pengamatan dan

pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan, serta

pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian

veteriner.

2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan

laporan pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner

dan produk hewan serta pengembangan teknik dan metode penyidikan,

diagnosa dan pengujian veteriner.

C. Bidang Pelayanan Veteriner

1. Seksi Pelayanan Teknis

Mempunyai tugas melakukan pemberian pelayanan teknis pengamatan dan

pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan serta

pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian

veteriner.

Page 17: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 7 of 89

2. Seksi Informasi Veteriner

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data

pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner serta

penyiapan pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner.

D. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner

diantaranya mempunyai tugas antara lain melaksanakan kegiatan :

a. Melakukan penyidikan penyakit hewan;

b. Melakukan penyidikan melalui pemeriksaan dan pengujian produk hewan;

c. Melakukan surveilans penyakit hewan, dan produk hewan;

d. Melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, semen, embrio, dan

pelaksanaan diagnosa penyakit hewan;

e. Melakukan pembuatan peta penyakit hewan regional;

f. Melakukan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit

hewan menular;

g. Melakukan pengujian dan pemberian laporan dan atau sertifikasi hasil uji;

h. Melakukan pengujian forensik veteriner;

i. Melakukan peningkatan kesadaran masyarakat (public Awareness);

j. Melakukan kajian terbatas teknis veteriner;

k. Melakukan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pakan;

l. Melakukan pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner,

puskeswan, dan kesejahteraan hewan;

m. Melakukan pemberian rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengujian

veteriner, serta bimbingan teknis penanggulangan penyakit hewan;

n. Melakukan analisis risiko penyakit hewan dan keamanan produk hewan di

regional;

o. Melakukan pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner;

p. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan

hewan dan kesejahteraan masyarakat veteriner;

q. Melakukan pengkajian batas maksimum residu obat hewan dan cemaran

mikroba;

r. Melakukan pengembangan dan deseminasi teknik dan metode

penyidikan, diagnosa, dan pengujian veteriner;

s. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 18: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 8 of 89

1.3. Sumber Daya Manusia

Pada tahun 2015 jumlah PNS Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta yaitu 92

orang yang terdiri dari 10 orang Struktural, 26 orang Fungsional Medik Veteriner, 24

Paramedik Veteriner, 32 orang Fungsional Umum (Bidang Keuangan, Rumah

Tangga dan Perlengkapan, Kepegawaian dan Tata Usaha, Perpustakaan dan

Logistik/Barang). Selain PNS, Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta didukung

oleh 5 orang Tenaga Harian Lepas Pusat dan 25 orang tenaga kontrak. Jika

dibandingkan dengan tahun 2014, jumlah pegawai BBVet Wates mangalami

peningkatan sebanyak 2 orang disebabkan oleh adanya penambahan/penerimaan

pegawai tenaga kontrak untuk diperbantukan di bagian administrasi keuangan,

namun pada bulan November 2015, PNS BBVet Wates berkurang 1 orang karena

meninggal dunia akibat sakit sehingga secara keseluruhan jumlah pegawai BBVet

Wates T.A 2015 adalah 122 orang. Rincian jumlah pegawai BBVet Wates tahun

2015 dapat dilihat pada Lampiran 2.

1.4. Anggaran

Selain dukungan sumber daya manusia dan fasilitas organisasi, ketersediaan dana

juga mempengaruhi berhasil tidaknya usaha pencapaian tujuan suatu organisasi.

Dalam menjalankan program/kegiatan tahun 2015 yang telah disusun, Balai Besar

Veteriner Wates mendapatkan dukungan dana yang bersumber dari APBN serta

APBN-P.

Tabel 1. Rincian Alokasi Anggaran BBVet Wates T.A. 2015

No Kode Kegiatan Anggaran

1 1783 Peningkatan Produksi Pakan Ternak Rp. 250.000.000,-

2. 1784 Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit

Hewan Menular Strategis dan Penyakit

Zoonosis

Rp.73.321.192.000,-

3. 1786 Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan

Berdaya Saing

Rp. 2.449.000.000,-

4. 1787 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Ditjen Peternakan

Rp. 9.187.344.000,-

JUMLAH Rp.85.207.536.000,-

Page 19: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 9 of 89

Pagu awal APBN BBVet Wates T.A. 2015 adalah Rp. 19.904.990.000. Pada tanggal

9 Maret 2015 terjadi penambahan anggaran APBN-P sebesar Rp. 65.302.546.000,-

(hingga 408,97%) sehingga keseluruhan anggaran menjadi Rp. 85.207.536.000,-.

Anggaran belanja BBVet Wates Tahun 2015 dibandingkan dengan tahun

sebelumnya dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Sumber Anggaran Kegiatan BBVet Wates Yogyakarta Tahun 2011 – 2015

Sumber Anggaran

T.A. 2011 T.A. 2012 T.A. 2013 T.A. 2014 T.A. 2015

APBN

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

16.354.724 21.496.312 18.660.894 16.718.007 19.904.990

65.302.546*

Keterangan *Anggaran APBN-P TAhun 2015

Page 20: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 10 of 89

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Renstra BBVet Wates merupakan bagian dari RPJM yang diperlukan untuk memberikan

arah pandangan kedepan terkait dengan rencana kinerja dan peranan BBVet Wates.

Renstra BBVet Wates disusun dan diselaraskan dengan Renstra Direktorat Kesehatan

Hewan, Renstra Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Renstra

Kementerian Pertanian secara berjenjang. Untuk memberikan gambaran tentang kondisi

masa depan yang ingin diwujudkan oleh BBVet Wates maka perlu dirumuskan Visi BBVet

Wates yang mencerminkan keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan.

Visi juga diperlukan untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi setiap unit kerja dan individu sebagai panduan serta acuan

dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau target yang ditetapkan.

Untuk mewujudkan visi tersebut perlu juga dirumuskan misi dari BBVet Wates yang perlu

dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan. Visi dan Misi yang dirumuskan, diselaraskan

dengan arah kebijakan dan program pembangunan nasional yang ditetapkan di dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 – 2019 dan situasi

kondisi lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja BBVet Wates.

2.1.1. Visi

Visi BBVet Wates adalah terwujudnya pelayanan prima melalui pengembangan pengamatan

dan pengidentifikasian penyakit hewan serta sistem informasi veteriner berbasis

laboratorium terakreditasi.

2.1.2. Misi

Sejalan dengan visi BBVet Wates, maka diperlukan rumusan mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang mencerminkan apa yang akan dapat dicapai

(pada level dampak) dan bagaimana mencapainya dalam periode tertentu, beserta ukuran-

ukuran pencapaiannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, misi yang harus dilaksanakan,

yaitu:

(1) Mempertahankan dan meningkatkan status akreditasi laboratorium agar mendapat

pengakuan secara internasional.

(2) Meningkatkan pemberdayaan sumberdaya manusia agar mampu mengantisipasi

perubahan global.

Page 21: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 11 of 89

(3) Meningkatkan profesionalisme dibidang veteriner terutama pengamatan dan

pengidentifikasian penyakit hewan.

(4) Membangun dan mengelola sistem informasi veteriner dalam penyediaan data dan

informasi yang valid, akurat dan tepat waktu hasil pengamatan dan

pengidentifikasian penyakit hewan.

(5) Membangun pemberdayaan dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan

kesadaran tentang pentingnya penanganan kesehatan hewan dan kesehatan

manusia serta kesehatan lingkungan secara terpadu.

2.1.3. Tujuan dan Sasaran Strategi

Selaras dengan visi dan misinya, BBVet Wates menetapkan tujuan dan sasaran strategis

yang merupakan kondisi yang ingin diwujudkan selama lima tahun kedepan. Adapun tujuan

BBVet Wates terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus yaitu :

Tujuan Umum:

Peningkatan peran sebagai laboratorium penyidikan, pengujian dan diagnostik serta sebagai

laboratorium rujukan melalui peningkatan pemanfaatan sumber daya dan teknologi dalam

perencanaan dan pelaksanaan serta pengendalian kegiatan Balai sesuai tugas dan fungsi.

Tujuan Khusus:

1. Peningkatan penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana serta dana yang

tersedia dalam meningkatkan daya saing.

2. Peningkatan kompetensi teknis sumberdaya manusia yang tersedia untuk melayani

pemangku kepentingan dan tantangan era globalisasi.

3. Peningkatan pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit hewan

melalui kegiatan surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian

serta pelaporan.

4. Peningkatan kemampuan manajemen aparatur melalui pengembangan sistem

informasi veteriner terutama pengelolaan sistem informasi laboratorium dalam

mengantisipasi era globalisasi.

Sasaran :

a) Peningkatan pengamatan (Surveillans) untuk memperoleh data status hewan atau

status kesehatan hewan, meningkatkan kewaspadaan dini, meningkatkan teknik

diagnosis dan pengembangan metoda pengujian di wilayah BBVet Wates dengan

peningkatan pengelolaan (manajemen) yang mencakup penyusunan program,

Page 22: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 12 of 89

monitoring dan evaluasi serta perbaikan yang berkesinambungan (continues

improvement).

b) Peningkatan kegiatan pengamanan yang mencakup dukungan laboratorium

terhadap penetapan PHMS, kawasan pengamanan PHMS, penerapan biosafety dan

biosecurity, pengebalan hewan (monitoring hasil vaksinasi), pengawasan lalu lintas

hewan dan produk hewan dan kesiagaan darurat veteriner serta pengawasan

kewaspadaan dini.

c) Peningkatan kegiatan penyidikan atas kasus atau wabah, pelayanan laboratorium

rujukan dan diseminasi teknik dan metoda.

d) Peningkatan pengujian aktif maupun pasif dan pengembangan pengujian.

2.1.4. Arah Kebijakan

Arah kebijakan yang ditetapkan merupakan upaya untuk pencapaian tujuan dan

sasaran serta strategi BBVet Wates yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

a) Peningkatan SDM BBVet Wates

Peningkatan kompetensi dan moral aparatur BBVet Wates melalui peningkatan

kompetensi baik di bidang teknis dan pengelolaan laboratorium maupun di

bidang administrasi dan ketatausahaan untuk menuju laboratorium yang

kompeten serta menjadi laboratorium referensi di tingkat nasional dan regional.

Peningkatan kompetensi dilakukan melalui Jalur Pendidikan S2, S3 dan

Postdoctor serta Pelatihan Keahlian Fungsional dalam negeri maupun luar

negeri. Untuk kepentingan tertentu Pendidikan dan Pelatihan dilakukan melalui

program khusus dengan materi yang spesifik sesuai kebutuhan (tailor made).

Secara operasional dan fungsional, kebutuhan-kebutuhan pelatihan dan

pendidikan tersebut berguna untuk :

(a) peningkatan kualitas pengamatan, surveillan, survei dan monitoring penyakit

hewan strategis, penyakit zoonosis dan penyakit hewan eksotik.

(b) peningkatan kualitas pemeriksaan, pengujian penyakit hewan menular

strategis, penyakit hewan zoonotik, dan penyakit hewan eksotik.

(c) peningkatan kualitas informasi penyakit hewan menular strategis, penyakit

hewan zoonotik dan penyakit hewan eksotik.

(d) peningkatan jaminan mutu hasil pemeriksaan dan pengujian penyakit hewan

menular strategis, penyakit hewan zoonotik dan penyakit hewan eksotik.

(e) peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat untuk mengurangi keluhan

dan ketidak puasan pelayanan masyarakat.

Page 23: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 13 of 89

b) Peningkatan dan Pengembangan Standar dan Sistem Mutu Laboratorium

Peningkatan dan pengembangan status akreditasi Laboratorium dilakukan

melalui peningkatan penerapan sistem mutu baik ISO 17025 maupun ISO 9001

sehingga menjadi Laboratorium yang dipercaya dan mendapatkan pengakuan

serta mampu bersaing baik nasional maupun internasional. Pengembangan

standar-standar yang terkait dengan fungsi laboratorium dilakukan dengan

menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Internasional (ISO,

CODEX, OIE, dsb) seperti standar mutu dan keamanan produk, standar

pelayanan kesehatan hewan dan standar lainnya terkait Bidang Kesehatan

Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner.

c) Peningkatan Peran dan Fungsi BBVet Wates Dalam Perumusan Kebijakan

BBVet Wates berupaya untuk selalu berpartisipasi dalam perumusan kebijakan

sesuai dengan bidang kompetensinya untuk memberikan masukan hal-hal yang

berkaitan dengan tugas, fungsi dan output kinerja BBVet Wates agar kebijakan

yang dirumuskan dapat lebih diterima dan bermanfaat bagi pemangku

kepentingan.

d) Peningkatan Sistim Informasi

Untuk meningkatkan komunikasi informasi yang berubah cepat maka

pemutahiran terhadap sistim informasi yang sudah ada terus dilakukan secara

rutin dan berkesinambungan meliputi sarana software, hardware, brainware, dan

jaringannya. Peningkatan sistim informasi dan pemanfaatannya dengan

melibatkan peran serta masyarakat termasuk pemanfaatan dalam kegiatan

public awareness.

Berdasarkan analisis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (Strenght,

Weakness, Opportunity, Threat/SWOT), maka strategi yang menjadi acuan BBVet

Wates untuk tahun 2015 – 2019 adalah:

a) Peningkatan ketersediaan SDM yang berkompetensi secara berkelanjutan

melalui pengelolaan dalam perekrutan dan penempatan serta pendidikan dan

pelatihan pegawai yang berkelanjutan serta dilakukan secara adil, transparan

dan proporsional melalui fit and proper test.

b) Peningkatan dan penerapan standar pengembangan melalui inovasi

pengetahuan teknis bidang public awareness, pengkajian residu obat hewan dan

cemaran mikroba, forensik veteriner dan aspek kesejahteraan hewan.

c) Pendayagunaan peran fungsi BBVet Wates untuk berperan dalam jaringan

lembaga serta pelibatan masyarakat melalui perumusan kebijakan dan

pengambilan keputusan yang memihak kepentingan masyarakat.

Page 24: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 14 of 89

d) Peningkatan pengembangan dan kajian terbatas teknis dan metode pengujian,

diagnosa, penyidikan veteriner.

e) Peningkatan sistim informasi yang mudah dapat diakses melalui penyesuaian

dengan perkembangan teknologi informasi yang berjalan dan antisipasi teknologi

informasi yang akan datang, termasuk I-SIKHNAS, INFOLAB, IVM Online dan

Sistem Tracking.

2.1.5 Program Kerja dan Kegiatan

Sesuai dengan tugas dan fungsi BBVet Wates serta mengacu kepada RENSTRA maka

disusun program kerja dan kegiatan sebagai berikut :

5.a. Pengamatan dan Pengidentifikasian Diagnosa

a) Pelaksanaan penyidikan penyakit hewan;

b) Pelaksanaan penyidikan melalui pemeriksaan dan pengujian produk hewan;

c) Pelaksanaan surveillans penyakit hewan, dan produk hewan;

d) Pemeriksaan kesehatan hewan, semen, embrio, dan pelaksanaan diagnosa

penyakit hewan;

e) Pembuatan peta penyakit hewan regional;

f) Pelaksanaan analisa risiko penyakit hewan dan keamanan produk hewan di

regional;

g) Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan dan

kesehatan masyarakat veteriner.

5.b. Pengujian Veteriner dan Produk Hewan

a) Pelaksanaan pengujian dan pemberian laporan dan/atau sertifikasi hasil uji;

b) Pelaksanaan pengujian forensik veteriner;

c) Pelaksanaan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pangan;

d) Pengumpulan, pengolahan, dan analisis data pengamatan dan pengidentifikasian

diagnosa, pengujian veteriner dan produk hewan.

5.c. Pengembangan Teknik dan Metoda

a) Pelaksanaan kajian terbatas teknis veteriner;

b) Pengkajian batas maskimum residu obat hewan dan cemaran mikroba;

c) Pemberian pelayanan teknis penyidikan, pengujian veteriner dan produk hewan,

serta pengembangan teknik dan metoda penyidikan, diagnosa dan pengujian

veteriner;

d) Pelaksanaan pengembangan dan diseminasi teknik dan metoda penyidikan,

diagnosa dan pengujian veteriner.

Page 25: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 15 of 89

5.d. Peningkatan Partisipasi Masyarakat

a) Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerja sama,

serta penyiapan evaluasi dan pelaporan;

b) Pelaksanaan peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness);

c) Pemberian bimbingan teknis laboratorium veteriner, pusat kesehatan hewan, dan

kesejahteraan hewan;

d) Pelaksanaan pelayanan laboratorium rujukan dan acuan diagnosa penyakit hewan

menular;

e) Pemberian rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengujian veteriner, serta

bimbingan teknis penanggulangan penyakit hewan;

f) Pengembangan sistem dan diseminasi informasi veteriner;

g) Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga BBVet.

Perumusan tujuan akan menggambarkan hasil-hasil serta manfaat yang diperoleh dari

program dan kegiatan BBVet Wates. Berdasarkan pada hasil analisis lingkungan internal

dan eksternal, maka tujuan strategis BBVet Wates dirumuskan sebagai berikut :

Pertama Meningkatkan pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit

hewan melalui kegiatan surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan

dan pengujian serta pelaporan

Kedua Meningkatkan pelayanan dibidang pengujian veteriner dan produk hewan

Ketiga Meningkatkan kompetensi teknis sumber daya manusia yang tersedia untuk

melayani pemangku kepentingan dan tantangan era globalisasi.

Keempat Meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui Sistem

Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS)

Tujuan pertama dan kedua merupakan tujuan utama (ultimate goals) yang merupakan latar

belakang dibentuknya BBVet Wates, sedangkan tujuan ketiga dan keempat merupakan

tujuan pendukung untuk mencapai tujuan utama.

Page 26: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 16 of 89

Tabel 3. Indikator Kinerja Utama BBVet Wates

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1. Peningkatan Produksi Pakan Ternak 1. Surveillans dan pengujian keamanan Pakan/bahan pakan

2. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis

1. Pengendalian, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Zoonosis (PHMSZ), Viral, Bakterial, Parasit dan Gangguan Reproduksi

2. Pengujian dan Diagnosa Penyakit Hewan, serta Sertifikasi Hasil Uji

3. Penguatan Kelembagaan Otoritas Veteriner

4. Penguatan Sistem Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS)

5. Pengembangan dan diseminasi teknik dan metode penyidikan, diagnosa dan pengujian veteriner

6. Penyusunan Peta Penyakit Hewan

3. Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan berdaya saing

1. Penjaminan Produk Hewan yang ASUH 2. Pencegahan Penularan Zoonosis 3. Penerapan Kesejahteraan Hewan

4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

1. Penerapan SAKIP 2. Kegiatan Kesekretariatan

2.2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

BBVet Wates mendukung Program Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yakni

pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat yang dituangkan dalam

Rencana Kinerja BBVet Wates Tahun 2015 yang memuat empat (4) kegiatan utama yaitu:

(1) Peningkatan produksi pakan ternak; (2) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit

Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis; (3) Penjaminan produk hewan yang ASUH

dan berdaya saing; dan (4) Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya yang

kemudian menjadi sasaran kinerja (output) yang tertuang dalam IKU dan PK. Penjabaran

dari 4 Kegiatan utama tersebut dapat dilihat pada tabel 4. Besarnya anggaran yang disajikan

dalam tabel tersebut merupakan anggaran ideal yang diajukan oleh Penanggung Jawab

Kegiatan sebelum dilakukan finalisasi perhitungan anggaran. Sehingga pada

pelaksanaannya masih memungkinkan dilakukan efisiensi sampai sebatas tertentu yang

tidak akan mempengaruhi terhadap target output.

Page 27: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 17 of 89

Tabel 4. Rencana Kinerja BBVet Wates Tahun 2015

Kode Uraian Kegiatan dan Sub Kegiatan

Vol Harga Satuan (Rp)

Anggaran (Rp)

1783 Pengujian Keamanan Pakana/ Bahan Pakan

Menjamin keamanan pakan/ bahan pakan yang beredar 900 Sampel 250,000,000 250,000,000

1784 Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis

Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan

A Penguatan pengujian dan penyidikan veteriner di UPT 1 Laporan 11,543,655,000 11,543,655,000

b

Peningkatan pelaksanaan kesehatan hewan di UPT Perbibitan

3,680 Sampel 1,753,841,000 1,753,841,000

C Pengadaan sarana dan prasarana pengujian 1 Paket 1,500,000,000 1,500,000,000

D Fasilitasi PNBP/BLU 1 Tahun

595,900,000 595,900,000

E Gedung, tanah dan bangunan 10 Unit

F Peningkatan Kompetensi SDM

1 Laporan 100,000,000 100,000,000

G Surveillance. Monitoring penyakit hewan

1 Laporan 4,674,574,000 4,674,574,000

H Penyidikan penyakit hewan dan wabah penyakit

1 Laporan 433,450,000 433,450,000

I Rapat koordinasi Penanggulangan PHMS

1 Laporan 100,000,000 100,000,000

1786 Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing

Penerapan Penjaminan Produk Hewan yang ASUH (unit usaha)

a. Surveilans Zoonosis pada produk hewan

1 Laporan 200,000,000 200,000,000

b. Monitoring dan surveillans

cemaran mikroba 1,800 Sampel 500,000 900,000,000

c. Fasilitasi Peralatan Laboratorium

1 Paket 1,000,000,000 1,000,000,000

d. Parkir mobil 120 M2 416,000,000 50,000,000

e. Rapat koordinasi Kesmavet 1 Laporan 50,000,000 50,000,000

f. Operasional Lab. Kesmavet 1 Tahun 1,000,000,000 1,000,000,000

g. Penguatan pengujian produk hewan

1 Paket 350,000,000 350,000,000

h. Peningkatan Kompetensi SDM

1 Laporan 9,500,000 9,500,000

1787 Dukungan Manajemen dan dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan

011.A Penyusunan Program/Anggaran 1 Laporan 994,550,000 994,550,000

B Apresiasi Perencanaan Pembangunan (Pemantapan Pelaksanaan/Perencanaan Kegiatan)

1 Laporan 280,000,000 280,000,000

011.A Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pembangunan Peternakan dan Keswan

1 Laporan 192,000,000 192,000,000

021.A Penyusunan Laporan dan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

1 Laporan 60,000,000 60,000,000

012 Pelaporan SAK dan SIMAK BMN 1 Laporan 274,000,000 274,000,000

011 Koordinasi Kesekretariatan 1 Laporan 844,000,000 844,000,000

Page 28: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 18 of 89

011.A Pengadaan Sarana dan Prasarana

1 Paket 1,864,752,000 1,864,752,000

B Kendaraan Bermotor (Bus) 1 Unit 900,000,000

C Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

1 Unit 15,000,000 15,000,000

D Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

4 Unit 25,000,000 25,000,000

E Perwatan Gedung/Bangunan 1 Laporan 263,500,000 263,500,000

F Gaji pegawai 1 Tahun 7,008,000,000 7,008,000,000

G Belanja Operasional 1 Laporan 10,643,850,000 10,643,850,000

H Koordinasi dan Bimbingan Teknis

1 Paket 343,000,000 343,000,000

I Pembinaan dan koordinasi 1 Laporan 665,000,000 665,000,000

J Penguatan kelembagaan 1 Laporan 603,000,000 603,000,000

K Pengelolaan Kegiatan PPID 1 Laporan 350,000,000 350,000,000

L Pengelolaan Kearsipan 1 Laporan 100,000,000 100,000,000

M USULAN PEMENUHAN SARANA DAN PRASARANA

A Keg. Pembangunan kontruksi:

a. Gedung pelayanan publik 100 M2 2,750,000 275,000,000

b. Renovasi gedung lab.zoonosis

50 M2

1,500,000 75,000,000

c. Pembangunan gedung arsip 100 M2 3,500,000 350,000,000

d. Sekat aula BBVet 34 M2 2,250,000 76,500,000

e. Doorlop lab. Biotek-Ruang Pool

20 M2

6,250,000 125,000,000

f. Renovasi ruang administrasi IKHP

50 M2

390,000,000 195,000,000

g.

Pengerasan jalan antar kandang di IKHP

150

M2

350,000 52,500,000

h.

Pelebaran ruang jatayu (Ruang minum dan makan di lab)

100

M2

800,000 80,000,000

i. Pengecatan Genteng 3,000 M2 66,600 199,800,000

j. Lapangan olahraga 648 M2 19,000 12,312,000

B. Pengadaan Bus antar jemput pegawai

1 Unit 900,000,000 900,000,000

N PENUGASAN TAMBAHAN DIRJEN

a. Pembinaan Kelompok VBC

b.

Pembinaan Laboratorium Type B dan C 1 Laporan

65,000,000 65,000,000

c.

Pembinaan Medik dan paramedik 1 Laporan

120,000,000 120,000,000

d. Pembinaan / Desain Biosecurity di BB/BPTU Perbibitan Ternak

1 Laporan 50,000,000 50,000,000

e. Pembinaan Puskeswan 1 Laporan 158,000,000 158,000,000

JUMLAH 51,770,684,000

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1. Penerapan standar

pelayanan 1. Terpenuhinya standar pelayanan prima

1. Dibuatnya petunjuk standar pelayanan teknis 2 paket

2. Pelatihan kompetensi tenaga teknis yang berkelanjutan

2. Adanya pelatihan tenaga teknis yang berkelanjutan

2. Adanya paket pelatihan untuk staf laboratorium dan staf administrasi

Page 29: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 19 of 89

3. Pendayagunaan peran kelembagaan dan SDM

3. Berfungsinya peran kelembagaan dan SDM secara optimal

3. Sistem kelembagaan yang optimal dan didukung oleh peran SDM yang berkuwalitas

4. Ketersediaan sistem informasi data

4. Tersedianya sistem data base laboratorium

4. Tersedianya sistem informasi data yang akurat

5. Pelayanan kesehatan hewan BBVet Wates diarahkan ke wilayah padat ternak dan wilayah suber bibit ternak untuk mendukung program pemenuhan pangan asal ternak melalui industrialisasi dan agribisnis peternakan rakyat.

5. Peningkatan pemenuhan pelayanan kesehatan di wilayah padat ternak dan wilayah sumber bibit

5. Kesehatan ternak di wilayah sumber bibit dan wilayah padat ternek terpantau.

2.3. PERJANJIAN KINERJA (PK)

Perjanjian Kinerja (PK) merupakan wujud nyata komitmen antara penerima dalam hal ini

merupakan pimpinan instansi yang lebih rendah dan pemberi amanah yaitu pimpinan

instansi yang lebih tinggi untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan

kinerja aparatur Negara dalam bentuk lembar/dokumen berisi penugasan untuk

melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. PK menyajikan

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi

yang seharusnya, tanpa mengesampingkan indikator lain yang relevan.

Tujuan penyusunan perjanjian kinerja antara lain adalah untuk: (1) Menciptakan tolok ukur

kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; (2) Sebagai dasar penilaian

keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar

pemberian penghargaan dan sanksi; (4) Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk

melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja pemberi

amanah; dan (5) Sebagai dasar penetapan sasaran kinerja pegawai.

BBVet Wates telah membuat PK tahun 2015 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan,

tugas dan fungsi yang ada merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir

tahun 2015. Perjanjian Kinerja BBVet Wates tahun 2015 disusun berdasarkan pada

Rencana Kinerja Tahun 2015. Adapun PK yang telah disepakati antara Kepala Balai dengan

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dapat dilihat dalam Gb 1.

Page 30: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 20 of 89

Gambar 1. Perjanjian Kinerja BBVet Wates Tahun 2015

Page 31: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 21 of 89

Secara ringkas, gambaran keterkaitan antara Renstra 2015-2019, RKT 2015, serta PK

tahun 2015 yang memuat tujuan, sasaran program/kegiatan, indikator kinerja dan target

yang ditentukan adalah sebagai berikut :

Page 32: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 22 of 89

Tujuan 1. Meningkatkan pelayanan dibidang pengamatan dan identifikasi penyakit hewan

melalui kegiatan surveillans, pemetaan, peringatan dini, pemeriksaan dan pengujian serta

pelaporan

No. Sasaran Kegiatan/ Program Indikator Kinerja Target

1. Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ

Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan

31.600 sampel

Penyusunan Peta Penyakit Hewan

3 Peta

Tujuan 2. Meningkatkan pelayanan dibidang Pengujian Veteriner dan Produk Hewan

No. Sasaran Kegiatan/ Program

Indikator Kinerja Target

1. Peningkatan Produksi Pakan Ternak

Terlaksananya Surveilans Keamanan Pakan/Bahan Pakan

900 sampel

2. Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ

Pengembangan Metode Diagnosa dan Pengujian Penyakit Hewan Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/ Kerbau

3 Metode

203.850 dosis

3. Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing

Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba Surveilans Zoonosis Produk Hewan

1.800 sampel

100 sampel

Tujuan 3. Meningkatkan kompetensi teknis sumberdaya manusia yang tersedia untuk

melayani pemangku kepentingan dan tantangan era globalisasi

No. Sasaran Kegiatan/ Program Indikator Kinerja Target

1. Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ

Bimbingan Teknis Laboratorium Tipe B dan Tipe C Bimbingan Teknis Puskeswan

12 Unit

75 Unit

Tujuan 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat (public awareness) melalui Sistem

Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS)

No. Sasaran Kegiatan/ Program Indikator Kinerja Target

1. Dukungan Manajemen dan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Dukungan Manajemen dan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

1 Dokumen

Page 33: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 23 of 89

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran

Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran program/kegiatan tahun 2015 ditetapkan

berdasarkan penilaian capaian melalui metode scoring yang merujuk pada LAKIN

Kementerian Pertanian yaitu : 1) sangat berhasil (capaian >100%), 2) berhasil (capaian 80-

100%), 3) cukup berhasil (capaian 60-80%) dan 4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap

sasaran yang telah ditetapkan.

3.2. Pencapaian Sasaran Strategis BBVet Wates Tahun 2015

BBVet Wates pada tahun 2015 memiliki empat (4) sasaran strategis dengan 10 (sepuluh)

indikator kinerja. Pada tabel 4 disajikan capaian kinerja BBVet Wates beserta persentase

capaiannya. Capaian 4 (empat) sasaran strategis dengan 10 (sepuluh) indikator kinerja

adalah 100% s.d. 168% (capaian rata-ratanya 128,83%). Apabila dibandingkan dengan

tahun 2014 (160,06%) terjadi penurunan sebesar 31,23%. Berdasarkan hasil pengukuran

terhadap 10 indikator kinerja dapat disimpulkan bahwa penilaian sangat berhasil sebanyak

7 indikator dan kategori berhasil sebanyak 3 indikator

Tabel 5. Capaian Indikator Kinerja BBVet Wates Tahun 2015

1 Peningkatan Produksi Pakan Ternak Terlaksananya surveilans

keamanan pakan/ bahan

pakan

900 Sampel 1,106 122.89

Penyidikan dan pengujian

penyakit hewan

31.600

Sampel

48,453 153.33

Penyusunan peta penyakit

hewan di 3 Provinsi; yaitu

Jawa Tengah, Jawa Timur,

dan DIY

3 Peta 3 Peta penyakit 100.00

Bimbingan Lab. Tipe B dan

Lab Tipe C sebanyak 12 unit

12 Unit 19 158.33

Bimbingan Teknis Puskeswan 75 Unit 126 168.00

Penanggulangan gangguan

reproduksi pada sapi/ Kerbau

203.850

Dosis

207,721 101.90

Monitoring dan Surveilans

residu dan cemaran mikroba

1.800

Sampel

2,679 148.83

Surveilans zoonosis produk

hewan

100 sampel 135 135.00

4 Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan

Kesehatan Hewan

Dukungan Manajemen dan

Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Peternakan dan

Kesehatan Hewan

1 Dokumen 1 Dokumen 100.00

No Sasaran/ Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Target Realisasi %

2 Pengendalian dan Penanggulangan

Penyakit Hewan Menular Strategis

dan Penyakit Zoonosis

Pengembangan metode

diagnosa dan pengujian

penyakit Hewan : PCR Para

TB, PCR Trypanosoma

evansi , CATT Trypanosoma

3 Metode 3

Pengembangan

Metode

100.00

3 Penjaminan Produk Hewan yang

ASUH dan berdaya saing

Page 34: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 24 of 89

3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Sasaran Strategis Tahun 2015 3.3.1. Peningkatkan Produksi Pakan Ternak

Sasaran kinerja ini merupakan sasaran kinerja baru yang diamanahkan pada BBVet Wates

pada tahun 2015 sesuai dengan tugas dan fungsi BBVet Wates yang ke-12 yakni

Pelaksanaan pengujian toksikologi veteriner dan keamanan pangan serta upaya untuk

mencapai tujuan kedua BBVet Wates yakni meningkatkan pelayanan dibidang pengujian

veteriner dan produk hewan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengawasi kualitas pakan ternak

yang banyak digunakan oleh peternak di Indonesia terhadap racun, agen penyakit, senyawa

kimia berbahaya, residu dan logam berat yang dapat membahayakan bagi ternak dan

konsumen produk ternak, sehingga diperoleh pakan yang baik dan aman yang dapat

mempercepat pertumbuhan berat badan, meningkatkan produksi dan reproduksi ternak,

serta mampu menekan kemungkinan terjadinya penyakit ternak. Hal tersebut sesuai

dengan Permentan Nomor: 65/ Permentan/ OT.140/ 9/ 2007 tanggal 28 September 2007

tentang Pedoman Pengawasan Mutu Pakan. Peningkatan Produksi Pakan Ternak didukung

oleh Kegiatan Surveillans Keamanan Pakan dan Bahan Pakan. Capaian sasaran kegiatan

ini adalah 122,98% (sangat berhasil).

Tabel 6. Capaian Sasaran Peningkatan Produksi Pakan Ternak

No Sasaran Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Peningkatan Produksi Pakan Ternak

Terlaksananya surveilans keamanan pakan/ bahan pakan

900 Sampel

1,106 122.89

Hasil uji racun Aflatoksin pada Pakan sebanyak 9,65% sampel diatas standart SNI (diatas

50 ppb), 54,77% sampel positif (kurang dari 50 ppb) dan 37,85 negatif Aflatoksin. Positif

Aflatoksin diperoleh dari 9 Kabupaten dari 18 Kabupaten yang disurvei yakni : Kabupaten

Kulon Progo, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten

Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Tuban dan Kabupaten

Jombang. Iklim tropis di Indonesia menyebabkan tingginya kelembaban udara sehingga

dapat memicu tumbuhnya jamur penghasil Aflatoksin. Adanya Aflatoksin dalam pakan

hewan dapat menyebabkan keracunan, sehingga perlu adanya pengawasan dan

penyuluhan oleh dinas yang berwenang, terutama kaitannya dengan cara penyimpanan,

kondisi kelembaban tempat penyimpanan apabila pakan disimpan dalam waktu yang lama.

Page 35: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 25 of 89

Uji pakan terhadap cemaran Salmonella diperoleh hasil sebanyak 0,55% (2/363) positif

tercemar Salmonella. Hasil positif diperoleh dari 2 Kabupaten dari 18 lokasi survei yakni

Kab. Karanganyar dan Kab. Malang. Hasil positif Salmonella tersebut didapatkan dari

sampel pakan jadi pabrikan yang dijual di poultry shop secara eceran. Bakteri Salmonella

merupakan indikator keamanan pangan. Pakan yang mengandung Salmonella tidak

direkomendasikan untuk dikonsumsi karena Salmonella memiliki banyak serotipe yang

bersifat patogen dan dapat menyebabkan keracunan jika dikonsumsi baik oleh hewan

maupun manusia.

Uji terhadap residu antibiotik Tetrasiklin didapat 9,52% (32/336) positif. Hasil positif

diperoleh dari 14 Kabupaten dari 18 Kabupaten target sampling. Hal ini menunjukkan

bahwa pemberian antibiotik khususnya Tetrasiklin sudah banyak dilakukan dan perlu

adanya kajian lebih lanjut mengenai hal tersebut. Antibiotik yang dicampurkan di pakan

ternak akan menjadi residu di bahan pangan asal hewan yang akan menyebabkan efek

berupa resistensi antibiotik baik pada ternak yang mengkonsumsi maupun residu dalam

daging ternak sehingga akan membahayakan bagi masyarakat yang mengkonsumsinya.

Oleh sebab itu, penggunaan antibiotik dalam pakan sebisa mungkin dihindari dan perlu

pengawasan secara rutin dari pihak berwenang.

Uji Meat Bone Meal (MBM) diperoleh hasil 0,92% (1/108) pakan mengandung MBM yang

didapatkan dari pabrik pakan skala kecil di Kabupaten Magelang. Penggunaan pakan

unggas untuk sapi biasanya ditujukan untuk mempercepat penggemukkan, namun hal ini

tidak diperbolehkan karena dapat beresiko menimbulkan penyakit sapi gila (Mad Cow/BSE)

dari kemungkinan adanya Prion Sapi Gila pada MBM yang terkandung dalam pakan

unggas.

Capaian sasaran kinerja terlaksananya surveilans keamanan pakan/bahan pakan telah

berhasil memetakan kasus keamanan pakan di 18 Kabupaten di wilayah kerja BBVet Wates,

sehingga memberi kontribusi dalam Peningkatan Produksi Pakan Ternak melalui pemberian

saran dan rekomendasi teknis tentang keamanan pakan bagi stakeholder baik peternak,

produsen, pengambil kebijakan ditingkat pemerintah daerah maupun pusat. Keberhasilan

dalam capaian target sampel juga didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan, koordinasi yang baik antara Tim Lapangan dengan Dinas yang

membidangi fungsi Peternakan khususnya Bidang Budidaya yang menyelenggarakan

Pengawasan Mutu Pakan Ternak, serta produsen/ distributor pakan/ poultry shop atau

pedagang pakan lainnya yang sangat kooperatif sehingga kegiatan sampling pakan/ bahan

Page 36: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 26 of 89

pakan dapat terlaksana secara optimal. Realisasi anggaran dari kegiatan ini mencapai

97,69% (244.215.500/250.000.000).

Kendala dalam kegiatan pengujian di laboratorium adalah ketersediaan kit uji yang terbatas

sehingga pengujian terlambat dilaksanakan. Adanya penawaran kit uji dalam jumlah banyak

namun dengan masa kadaluarsa yang pendek sehingga user (personil laboratorium) hanya

mengambil dalam jumlah sedikit namun hal ini tidak diikuti dengan kemampuan distributor

untuk memesankan kembali kit uji dengan masa kadaluarsa yang lebih lama sehingga

ketersediaan kit uji impor tersebut tidak akan terpenuhi dalam waktu yang singkat.

Beberapa faktor yang menjadi kendala kegiatan di lapangan antara lain :

1. Petugas dinas belum mempunyai akses ke perusahaan skala besar di beberapa

Kabupaten/Kota sehingga survei lebih banyak dilakukan di perusahaan pakan skala

kecil, poultry shop, KUD, pengumpul, pengecer, peternak pengguna pakan.

2. Petugas pengawas mutu pakan masih terbatas jumlah dan aktivitasnya sehingga

peredaran pakan kurang pengawasannya.

3. Dalam pengujian MBM hanya untuk memeriksa keberadaan MBM dalam campuran

pakan ruminan tetapi tidak langsung mendeteks keberadaan Prion karena BBVet

Wates belum mempunyai metoda untuk menguji/mendeteksi Prion yang terdapat

pada pakan dan bahan pakan.

3.3.2. Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan

Penyakit Zoonosis

Tabel 7. Capaian Sasaran Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ

No Sasaran Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi %

2 Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis dan Penyakit Zoonosis

Penyidikan dan pengujian penyakit hewan

31.600 Sampel

48,453 153.33

Penyusunan peta penyakit hewan di 3 Provinsi; yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY

3 Peta 3 Peta penyakit 100.00

Pengembangan metode diagnosa dan pengujian penyakit Hewan : PCR Para TB, PCR Trypanosoma evansi, CATT Trypanosoma

3 Metode 3 Pengembangan Metode

100.00

Page 37: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 27 of 89

Bimbingan Lab. Tipe B dan Lab Tipe C sebanyak 12 unit

12 Unit 19 158.33

Bimbingan Teknis Puskeswan

75 Unit 126 168.00

Penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/ Kerbau

203.850 Dosis

207,721 101.90

3.3.2.1. Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan

Kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan merupakan kegiatan utama yang

melatarbelakangi berdirinya BBVet Wates. Hal ini menjadikan kinerja tersebut selain

menjadi tugas dan fungsi utama, juga menjadi indikator utama keberhasilan kinerja

BBVet Wates. Capaian sasaran kinerja kegiatan Tahun 2015 sebesar 153,33%

(48.453/31.600) (sangat berhasil). Jumlah sampel tersebut berasal dari 11 kegiatan

Pengendalian dan Penanggulangan PHMSZ BBVet Wates T.A. 2015 termasuk

didalamnya 24 sub-kegiatan Surveilans dan Monitoring. Tercapainya kinerja melebihi

target yang ditentukan, didukung oleh pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan jadwal

yang ketat, koordinasi yang baik antara Tim Lapangan dengan Dinas yang membidangi

fungsi Peternakan khususnya Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) serta merupakan

kegiatan reguler yang telah rutin dilaksanakan setiap tahun.

Peranan BBVet Wates dalam mendukung pencegahan dan pemberantasan Penyakit

Hewan Menular dapat ditunjukkan dengan hasil surveillance dan monitoring khususnya

penyakit BSE, Hog Cholera dan SE yang menunjukkan hasil negatif untuk BSE dan

prevalensi kejadian penyakit Hog Cholera dan SE yang rendah. Hasil survei penyakit

Rabies tahun 2015 negatif, menandakan bahwa BBVet Wates masih bisa

mempertahankan status bebas Rabies di wilayah kerja hingga sekarang. Meskipun

demikian, BBVet Wates tetap melaksanakan monitoring guna kewaspadaan dini

terhadap masuknya Rabies dari daerah lainnya yang belum bebas, seperti Jawa Barat

maupun Bali dan Rabies merupakan PHMSZ prioritas. Untuk penyakit Anthrax yang

pernah terjadi di Kabupaten Blitar pada tahun 2014, pada surveillance tahun 2015

tidakditemukan lagi hasil yang positif. Untuk penyakit parasiter terjadi penurunan kasus

antara lain: Nematodosis (5,13%), Fasciolosis (5,68%), Tripanosomiasis (1,73%),

Anaplasmosis (0,13%), Mikrofilariasis (0,71%), akan tetapi terjadi peningkatan 0,34%

untuk kasus Koksidiosis. Hasil survei seroepidemiologi terhadap IBR dan BVD

menunjukkan penurunan hasil uji positif antibodi namun hal ini belum dapat dipastikan

apakah penurunan tersebut mengindikasikan berkurangnya kejadian penyakit atau tidak,

Page 38: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 28 of 89

karena tidak ada gejala klinis mengarah BVD maupun IBR di lapangan, sedangkan pada

kenyataannya tidak ada riwayat vaksinasi BVD dan IBR sebelumnya. Penurunan

seroprevalensi virus AI juga terjadi di tahun 2015 (2,75%) jika dibandingkan dengan

tahun 2013 (3,2%) dan tahun 2014 (5,4%). Untuk kegiatan tindak lanjut kasus penyakit

yang dilaporkan dari Peternak dan/atau Dinas terjadi penurunan kasus yang ditunjukkan

oleh lebih sedikitnya kegiatan tindak lanjut kasus Penyakit Hewan di Tahun 2015 (7

kasus penyakit), dibandingkan tahun 2014 (20 kasus penyakit/kematian hewan). Namun

demikian, hal tersebut belum dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan penurunan kasus

penyakit yang utama karena ada kemungkinan kejadian kasus penyakit masih ada yang

belum dilaporkan oleh Peternak dan/atau Dinas.

Selain beberapa kasus penyakit hewan diatas, penyakit bakterial seperti Salmonellosis,

Campylobacteriosis dan Brucellosis juga masih banyak terdeteksi di wilyah kerja BBVet

Wates pada tahun 2015. Hingga saat ini Kasus Brucellosis belum juga berkurang di

wilayah kerja BBVet Wates, terutama di daerah-daerah padat sapi perah, menunjukkan

bahwa pembebasan Brucellosis pada sapi perah belum dapat dilaksanakan secara

optimal. Hal tersebut antara lain dikarenakan kompensasi yang diberikan oleh

pemerintah jika Brucellosis terjadi pada peternakan rakyat dengan jumlah sapi yang

sedikit masih belum mencukupi. Hal ini perlu dikaji lebih lanjut dan alokasi dana

kompensasi harus segera disesuaikan dengan road map pembebasan bertahap

Brucellosis oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan target Indonesia

bebas Brucellosis tahun 2025.

Keberhasilan BBVet Wates tahun 2015 juga ditunjukkan oleh tercapainya Pulau Madura

bebas Brucellosis sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor

237/Kpts/PD.650/4/2015 tentang Pernyataan Pulau Madura Provinsi Jawa Timur Bebas

dari Penyakit Hewan Keluron Menular (Brucellosis) pada Sapi. Dalam hal ini, peran

BBVet Wates sebagai laboratorium uji terakreditasi, bertugas mendampingi Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Timur dalam hal melakukan surveilans

dan pengujian laboratorik terhadap Brucellosis secara intensif dan sistematik sejak tahun

2009 hingga 2014.

Page 39: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 29 of 89

Gambar 2. Piagam Penghargaan Pelaksanaan Surveillans Pembebasan

Brucellosis di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur.

Capaian kinerja tahun 2015 meskipun melebihi target akan tetapi secara keseluruhan

masih lebih rendah 31,77% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014. Hal ini

disebabkan karena penghitungan kinerja tahun 2015 bersatu dengan Kegiatan

Penanggulangan Gangguan Reproduksi yang bersumber dari APBN-P dengan target

dan volume output yang sangat tinggi. Target Kegiatan Penanggulangan Gangrep yang

sangat tinggi tersebut memerlukan koordinasi yang sangat intensif dengan Dinas

Kabupaten/Kota pelaksana kegiatan, sehingga membutuhkan pendampingan dan

koordinasi internal BBVet Wates dengan intensitas tinggi pula. Kegiatan ini melibatkan

69 Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi fungsi Kesehatan Hewan (Keswan) di

wilayah kerja BBVet Wates, sehingga SDM BBVet Wates harus dibagi dan diatur dalam

jadwal kegiatan pendampingan yang ketat yang melibatkan kegiatan Reguler dan APBN

-P tersebut.

Selama kurun waktu 2011 hingga 2015 terjadi perubahan yang fluktuatif dari capaian

target indikator kinerja Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan. Target yang terlalu

rendah ditahun 2011 menyebabkan capaian kinerja sangat tinggi sehingga disikapi

dengan penambahan target capaian pada tahun-tahun berikutnya. Tahun 2012 target

ditentukan dalam jumlah lebih banyak dibandingkan tahun 2013-2015, hal ini sesuai

dengan anggaran yang lebih tinggi dibanding tahun 2013-2015.

Page 40: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 30 of 89

Gambar 3. Capaian Kinerja Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan 2011 – 2015

Dari diagram tampak bahwa target capaian semakin meningkat sejak tahun 2012,

namun capaian kinerja semakin menurun dari tahun 2013 hingga tahun 2015.

Penurunan capaian kinerja tersebut disebabkan oleh adanya penghematan anggaran

namun dengan target capaian yang tidak berubah di tahun 2014 dan penambahan

kegiatan APBN-P di tahun 2015 dengan anggaran dan target capaian 3 kali lebih besar

dari tahun sebelumnya. Jumlah sub-kegiatan surveilans dan monitoring pendukung

Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan juga semakin menurun sejak tahun 2013.

Tahun 2013 didukung oleh 33 Surveilans dan Monitoring PHMSZ, Tahun 2014 didukung

25 kegiatan dan tahun 2015 oleh 24 kegiatan.

3.3.2.2. Penyusunan Peta Penyakit Hewan

Target penyusunan Peta Penyakit dalam PK tahun 2015 adalah tersusunnya peta

penyakit di 3 Propinsi yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI. Yogyakarta yang

merupakan wilayah kerja BBVet Wates. Capaian kinerja kegiatan ini 100% (berhasil)

seperti tahun sebelumnya, namun jumlah kabupaten/kota tempat Surveilans dan

Monitoring dilaksanakan, semakin meningkat. Pada tahun 2014 sebanyak 88,46%

kabupaten/kota, sedangkan tahun 2015 sebanyak 93,59% kabupaten/kota dari 78

kabupaten/kota di wilayah kerja BBVet Wates. Peta Penyakit disusun dari sampel yang

diuji di BBVet Wates baik berupa sampel pelayanan aktif yakni sampel yang diperoleh

dari kegiatan monitoring dan surveilans, serta sampel pelayanan pasif (kiriman dinas,

perorangan, maupun swasta). Peta penyakit BBVet Wates juga sudah dapat diakses di

website BBVet Wates, http://bbvetwates.ditjennak.pertanian.go.id/ sejak tahun 2015.

Untuk lebih meningkatkan kualitas maka dikembangkan aplikasi website yang dapat

menyajikan data kasus PHMS secara real time.

Page 41: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 31 of 89

Hasil rapat koordinasi persiapan penyusunan Keputusan Menteri Pertanian tentang

rencana Penetapan Status Situasi dan Peta Penyakit Hewan Menular Strategis pada

tanggal 2-4 September 2015 di Denpasar dan 20-21 November 2015 di Jakarta

membahas bahwa penyusunan peta penyakit yang akan datang hanya menyajikan

kasus PHMS serta hasil uji dengan diagnosa definitif yang telah melalui uji gold standar.

PHMS yang belum ada dan sudah ada di Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri

Pertanian Nomor 4026/Kpts/OT.140/4/2013 tentang Penetapan Jenis Penyakit Hewan

Menular Strategis berjumlah 25 PHMS.

3.3.2.3. Pengembangan Metode Diagnosa dan Pengujian Penyakit Hewan

Capaian kinerja Pengembangan Metode (PM) telah terlaksana 100% (berhasil). Ketiga

PM tersebut juga sudah diaplikasikan pada sampel uji baik dari hasil survei/monitoring

maupun yang dikirim ke BBVet Wates melalui pelayanan aktif. Capaian tersebut

didukung oleh peran aktif penanggung jawab program, personil laboratorium

Bioteknologi, laboratorium Bakteriologi dan laboratorium Parasitologi serta adanya

pengaturan jadwal yang tertib, disamping jadwal kegiatan Balai lainnya.

Capaian lainnya adalah telah dilaksanakannya Desiminasi Teknis Pengembangan

Metode Uji pada tanggal 12-13 November 2015 di BBVet Wates dengan mengundang

personil Laboratorium Tipe B Pamekasan, Laboratorium Tipe B Tuban, Laboratorium

Tipe B Malang, Laboratorium Tipe B Purwokerto, Laboratorium Tipe B Solo,

Laboratorium Tipe B Semarang, Laboratorium Tipe B (BDK) Bantul, Laboratorium

Keswan Tipe C Pati, Laboratorium Keswan Boyolali serta BBPTU&HPT Baturraden dan

BBIB Singosari sebagai UPT Perbibitan di wilayah kerja BBVet Wates. Materi PM yang

didesiminasikan adalah :

1. Teori dan Aplikasi Bioteknologi dalam Kesehatan Hewan

2. Desain dan Modifikasi Teknik Biomolekuler untuk Deteksi Virus AI terkini

3. Deteksi Molekuler Agen Penyakit Paratuberkulosis

4. Identifikasi Trypanosoma sp. dengan Teknik PCR

5. Deteksi Antibodi Trypanosoma evansi pada serum dengan komersial KIT

CATT (Card Aglutination Test)

6. Uji RT-PCR AI subtype H5 Clade 2.3.2

7. Deteksi Cemaran Salmonella sp. Dalam Produk Peternakan dengan Teknik

PCR konvensional, dan

Page 42: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 32 of 89

8. Deteksi dan Identifikasi Agen Penyakit Anthrax dari Kejadian Wabah di

Lapangan.

Kegiatan ini dapat terlaksana pada tahun 2015 meskipun kegiatan PM telah ada sejak

tahun 2013. Dengan alokasi anggaran yang ada, kegiatan desiminasi baru dapat

dilakukan utuk pengujian lingkup Kesehatan Hewan (Keswan) dan belum mengakomodir

pengujian lingkup Kesmavet karena jumlah peserta harus dibatasi sesuai dengan

ketersediaan anggaran.

Gambar 4. Pertemuan Diseminasi Pengembangan Metode Uji Laboratorium BBVet

Wates Tahun 2015

Pada tahun 2014 terjadi kendala dan permasalahan yakni keterlambatan pengadaan alat

dan bahan uji, serta kontrol standar yang harus didatangkan dari luar negeri. Untuk

mengatasi masalah suplai bahan tersebut, disiasati dengan pemesanan alat dan bahan

lebih awal. Kendala lainnya yakni pelaksanaan validasi dan verifikasi metode uji melalui

uji banding dengan pengiriman sampel ke laboratorium rujukan di luar negeri,

menghadapi hambatan dalam masalah perijinan dan pengiriman material biologik. Dari

pengalaman tahun 2014 dilakukan perbaikan sehingga untuk tahun 2015 alat dan bahan

uji yang digunakan dalam pengembangan metode tersedia tepat waktu dan PM dapat

dilaksanakan sesuai jadwal yang ditentukan.

Berdasarkan rekomendasi hasil Audit Kinerja Tim Inspektorat Jenderal Kementerian

Pertanian, bahwa pengadaan bahan pengujian BBVet Wates harus dilaksanakan secara

lelang. Setelah dilakukan kajian terhadap kemungkinan pelaksanaan lelang untuk

pengadaan bahan pengujian ternyata cara lelang tidak memungkinkan untuk

Page 43: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 33 of 89

dilaksanakan karena masa kadaluarsa bahan pengujian tersebut pada umumnya sangat

pendek sehingga pengadaan tidak dapat dilakukan sekaligus akan tetapi secara

bertahap dalam satu tahun dan harus mengikuti nilai kurs dolar yang dapat berubah

sepanjang tahun. Selain itu terjadi permasalahan pada kesanggupan supplier yang

bergerak dalam bidang bahan laboratorium untuk memenuhi seluruh berbagai jenis

bahan laboratorium yang keagenannya telah dipegang oleh supplier lainnya mengingat

pada saat lelang diperlukan surat dukungan agen.

3.3.2.4. Bimbingan Teknis Laboratorium Tipe B dan Tipe C

Capaian kinerja kegiatan Bimtek Laboratorium BBVet Wates Tahun 2015 adalah

158,33% (19/12) (sangat berhasil). Bimtek laboratorium telah dilakukan di 6

laboratorium Tipe B dan 13 laboratorium Tipe C di wilayah kerja. Capaian ini meningkat

31,06% dibanding capaian kinerja tahun 2014 (14/11). Capaian kinerja bimtek

laboratorium tipe B dan laboratorium tipe C di wilayah kerja BBVet Wates dapat dilihat

pada Tabel 8.

Tabel 8. Capaian Kinerja Bimtek Laboratorium di Wilayah Kerja T.A. 2015 :

No. Nama Laboratorium Materi Bimbingan teknis

1. Lab. Tipe B Boyolali, Jawa Tengah (16 April 2015)

Bimbingan Teknis berupa : tata cara pembiakan dan Identifikasi kuman standar Escherichia coli dan Salmonella sp.

2. Lab. Tipe B Semarang, Jawa Tengah (11 – 14 Mei 2015)

Bimbingan teknis berupa : - Uji serologi metode HA/HI pada itik dan

Pullorum test

- Uji Bakteriologi berupa RBT, pewarnaan giemsa untuk uji anthrax dan kultur anthrax

3. Lab. Tipe B Yogyakarta (11 – 15 Mei 2015)

Bimbingan teknis berupa : - Uji HI Avian Influenza dan New Castle

Disease

- Aglutinasi cepat RBT - Aglutinasi cepat Pullorum - TPC

4.

Lab. Tipe B Tuban, Jawa Timur (08 – 12 November 2015)

Bimbingan Teknis berupa :

- Uji HA/HI - Uji Rose Bengal Test (RBT) Brucella - Pemeriksaan parasit darah yang meliputi

Trypanosoma, Theileria, Babesia dan Anaplasma

Page 44: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 34 of 89

5. Lab. Tipe B Malang, Jawa Timur (08 – 12 November 2015)

Bimbingan Teknis berupa : - Uji HA/HI - Uji Rose Bengal Test (RBT) Brucella - Pemeriksaan parasit darah yang meliputi

Trypanosoma, Theileria, Babesia dan Anaplasma

6. Lab. Tipe B. Pamekasan Jawa Timur (08 – 12 November 2015)

Bimbingan Teknis berupa : - Uji HA/HI - Uji Rose Bengal Test (RBT) Brucella - Pemeriksaan parasit darah yang meliputi

Trypanosoma, Theileria, Babesia dan Anaplasma

7. Lab. Tipe C Dinas Kab. Trenggalek Jawa Timur (23 – 27 Maret 2015)

Bimbingan Teknis berupa: - Pemeriksaan parasit gastrointestinal - Pemeriksaan parasit darah - Pengujian RBT Brucella - Sosialisasi ISO/IEC SNI 17025:2008

8 Lab. Tipe C Dinas Kab. Karanganyar Jawa Tengah (23 – 27 Maret 2015)

Bimbingan Teknis berupa: - Pemeriksaan parasit gastrointestinal - Pemeriksaan parasit darah - Pengujian RBT Brucella - Sosialisasi ISO/IEC SNI 17025:2008

9. Lab. Tipe C Dinas Kab. Wonogiri Jawa Tengah (31 Maret – 02 April 2015)

Bimbingan Teknis berupa: - Uji HA/HI AI dan ND - Uji durantee pada daging ayam - Uji formalin pada daging ayam

10. Lab. Tipe C Dinas Kab. Gresik Jawa Timur (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

11. Lab. Tipe C Dinas Kota Malang Jawa Timur (7-9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

12. Lab. Tipe C Dinas Kota Blitar Jawa Timur (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

13. Lab. Tipe C Dinas Kota Yogyakarta (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

14. Lab. Tipe C Dinas Kab. Banyumas (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

15. Lab. Tipe C Dinas Kota Pekalongan (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

Page 45: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 35 of 89

16. Lab. Tipe C Dinas Kota Semarang (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

17. Lab. Tipe C Dinas Kab. Pati (7 – 9 April 2015)

Bimbingan teknis berupa pelatihan petugas surveilans pasar dan profiling pasar

18. Lab. Tipe C Kab. Batang Jawa Tengah (13 – 17 April 2015)

Bimbingan Teknis berupa : - Pemeriksaan parasit gastrointestinal - Pemeriksaan parasit darah

19. Lab. Tipe C Kab. Kendal Jawa Tengah (13 – 17 April 2015)

Bimbingan Teknis berupa : - Pemeriksaan parasit gastrointestinal - Pemeriksaan parasit darah

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

629/Kpts/OT.140/12/2003 tanggal 30 Desember 2005 selanjutnya disempurnakan

dengan Permentan nomor 54/Permentan/OT.140/5/2013 BBVet Wates memiliki 5

tambahan tusi dari 17 menjadi 22, diantaranya adalah fungsi pemberian bimbingan

teknis laboratorium veteriner, pusat kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan.

Penentuan target capaian sasaran kinerja tusi tersebut baru dilaksanakan tahun 2013,

namun demikian, BBVet Wates sudah melaksanakan beberapa kegiatan berupa

bimbingan teknis pada Medik dan Paramedik maupun petugas Dinas yang membidangi

fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan kaitannya dengan teknis lapangan

pengambilan sampel maupun teknis pengambilan, pengemasan dan pengujian sampel

di laboratorium setiap tahunnya. Perbandingan target dan realisasi jumlah laboratorium

baik tipe B maupun tipe C dalam kegiatan bimtek laboratorium di wilayah kerja BBVet

Wates disajikan dalam Gb. 5.

Gambar 5. Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Laboratorium pada Bimtek

Laboratorium

Page 46: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 36 of 89

Kegiatan bimtek laboratorium tahun 2015 tidak diperoleh kendala apapun sehingga

capaian kegiatan ini dapat melebihi target yang ditentukan. Keberhasilan capaian

kinerja ini ditunjukkan oleh feedback positif dari laboratorium tipe B yang telah

mengajukan Akreditasi ISO 17025:2008 seperti Laboratorium Tipe B Purwokerto,

Laboratorium Tipe B Semarang menyusul Laboratorium Tipe B Surakarta Jawa Tengah

dan Laboratorium Tipe B Malang Jawa Timur. Hasil kegiatan bimtek oleh BBVet Wates

disikapi dengan pengembangan pengujian di beberapa laboratorium tipe C yang dimiliki

Dinas maupun pembangunan laboratorium tipe C baru pada wilayah Dinas yang belum

memiliki unit laboratorium kesehatan hewan/kesehatan masyarakat veteriner tersendiri.

Selain bimtek yang dilaksanakan oleh BBVet Wates di lokasi Laboratorium Tipe B dan

C personil laboratorium tipe B dan tipe C juga melaksanakan magang di BBVet Wates

guna belajar, berbagi ilmu serta praktik laboratorium secara langsung.

3.3.2.5. Bimbingan Teknis Puskeswan

Kegiatan bimtek Puskeswan tahun 2015 tercapai 168% (126/75) (sangat berhasil).

Capaian kinerja tersebut lebih rendah dari tahun 2014 yakni 320% (80/25). Hal ini

disebabkan oleh target yang ditentukan lebih tinggi, sedangkan realisasi tidak terlalu

jauh berbeda. Namun demikian, capaian kinerja masih dapat memenuhi target yang

ditentpukan.

Bimtek Puskeswan Tahun 2015 dilakukan dalam bentuk kegiatan pertemuan sosialisasi,

serta praktik teknis secara langsung di Puskeswan. Pertemuan sosialisasi yang

diselenggarakan dalam rangka pengembangan potensi petugas puskeswan juga

sekaligus bertujuan untuk koordinasi dengan petugas puskeswan di wilayah kerja terkait

dengan program APBN-P Gangrep yang akan dilimpahkan pada Dinas Kabupaten/ Kota

yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di wilayah kerja BBVet

Wates. Pemberian materi bimbingan teknis puskeswan baik secara teori-presentasi

maupun komunikasi dua arah dan tanya-jawab secara langsung terkait dengan :

- Peranan Kelembagaan Puskeswan dalam Surveilans dan Pengendalian PHMS

serta Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/ Kerbau.

- Kasus Gangguan Reproduksi pada Sapi Potong dan Sapi Perah di Lapangan

dan Proses Penanganannya.

- Strategi Penanganan Gangguan Reproduksi pada Sapi.

Page 47: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 37 of 89

- Permasalahan Kawin berulang pada sapi : Faktor penyebab dan

penanganannya.

- Kasus Gangguan Reproduksi pada Sapi di Puskeswan dan Penanganannya.

- Pemeriksaan, Penanganan Gangrep dan Diagnosa Kebuntingan pada Sapi

Potong dan Sapi Perah.

- Rancangan JUKNIS Program Gangguan Reproduksi BBVet Wates 2015.

Pelaksanaan Bimtek pada Unit Puskeswan di wilayah kerja tidak mengalami kendala

sehingga dapat tercapai melebihi target serta didukung oleh adanya 245 puskeswan

yang tersebar diseluruh wilayah kerja BBVet Wates yang terdiri dari 75 Puskeswan di

Provinsi Jawa Tengah, 145 Puskeswan di Provinsi Jawa Timur dan 25 di DI. Yogyakarta.

Kegiatan Bimtek secara langsung melalui kunjungan pada Puskeswan di wilayah kerja

juga dilakukan bersamaan dengan kegiatan Surveilans/Monitoring PHMS BBVet Wates.

Praktik langsung dalam rangka Bimtek Puskeswan berupa bimtek pengambilan sampel

baik dari ternak maupun sampel lingkungan disekitar kandang ternak, tata cara

pengambilan sampel dan pengemasan, penyimpanan sampel hingga dibawa ke

laboratorium serta penguatan potensi Puskeswan dalam hal ini berupa sosialisasi

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/OT.140/9/2007 tentang Pedoman

Pelayanan Pusat Kesehatan Hewan.

Keberhasilan bimtek Puskeswan yang dilakukan setiap tahunnya, meberikan kontribusi

yang sangat baik di tahun 2015 dengan adanya dukungan terhadap kegiatan

Penanggulangan Gangrep hingga target capaian akseptor tercapai melebihi target yang

ditentukan. Koordinasi yang baik oleh BBVet Wates dengan Dinas Kabupaten/Kota di

wilayah kerja memperlancar kegiatan dan informasi yang ada sehingga dalam

menjalankan tugas dan fungsinya, BBVet Wates berhasil mencapai tujuan strategis ke-3.

3.3.2.6. Penanggulangan Gangguan Reproduksi (GANGREP) pada Sapi/Kerbau

Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/Kerbau merupakan

kegiatan baru yang menggunakan anggaran APBN-P. Anggaran dan target Kegiatan ini

baru disosialisasikan dari revisi DIPA yang diterima oleh BBVet Wates pada tanggal 9

Maret 2015. Target keseluruhan yang telah ditentukan sebanyak 203.850 dosis

pengobatan yang diberikan pada Sapi/Kerbau yang terindikasi mengalami Gangguan

Reproduksi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahapan yaitu: persiapan,

pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Pada tahap persiapan dilakukan penyusunan

Petunjuk Teknis Pelaksanaan, Pembentukan Tim Pelaksana dan Pendataan Tenaga

Page 48: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 38 of 89

Operator Lapangan. Sedangkan tahapan pelaksanaan meliputi Sosialisasi Kegiatan,

Pengadaan Logistik, Pemetaan Target Akseptor, Distribusi Logistik, Pelaksanaan

Pemeriksaan dan Pengobatan serta Pemeriksaan Hasil Pengobatan. Tahap evaluasi

dan pelaporan dilakukan baik secara teknis maupun administratif termasuk didalamnya

pelaksanaan kegiatan monitoring yang dilakukan sejak awal sampai akhir kegiatan.

Adapun capaian kinerja kegiatan Penanggulangan Gangrep tahun 2015 adalah 101,90%

(207.721/203.850 dosis per akseptor) (sangat berhasil) sebagaimana ditunjukkan pada

tabel 9.

Tabel 9. Capaian Kinerja Kegiatan Penanggulangan Gangrep Tahun 2015

No Provinsi Target

Akseptor

Jumlah Akseptor Diobati

Jumlah Dipantau

Sembuh Tidak

Sembuh Terapi Lanjut

Keluar Program*

IB/KA

1 JATIM 134.100 137.441 135.647 104.329 31.318 31.809 1.794 73.500

2 JATENG 61.500 61.999 60.376 45.231 14.142 14.241 1.715 28.996

3 DIY 8.250 8.281 7.849 4.068 3.781 3.738 432 3.168

JUMLAH (ekor) 203.850 207.721 203.872 153.628 49.241 49.788 3.941 105.664

PROSENTASE (%) 101,899 100,01 75,42 24,17 24,44 1,93 51,87

* Keluar program: dijual, mati, majir

Keberhasilan capaian sasaran strategis kegiatan ini ditunjukkan oleh jumlah akseptor

sembuh sebanyak 75,42%. Namun waktu yang singkat menyebabkan tidak dapat

dipantaunya tingkat keberhasilan pengobatan tahap kedua (terapi lanjut) pada sapi yang

belum sembuh dan diterapi ulang karena akan melewati akhir tahun anggaran.

Demikian pula dari sapi akseptor yang sembuh diobati sebanyak 153.628 ekor telah

dilakukan Inseminasi Buatan (IB)/Kawin Alam inisiatif Dinas dan/atau Peternak sebanyak

105.664 ekor akan tetapi pemantauan hasil IB/Kawin Alam belum dapat dilakukan.

Page 49: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 39 of 89

Gambar 6. Kegiatan Penangggulangan Gangrep Pada Sapi BBVet Wates TA. 2015

Tahapan dan Kegiatan dalam Penanggulangan Gangguan Reproduksi:

1. Pembuatan Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Gangguan

Reproduksi Pada Sapi dan/atau Kerbau di Wilayah Kerja Balai Besar Veteriner

Wates Yogyakarta disusun sebagai tindak lanjut dari Pedoman Teknis

Percepatan Peningkatan Populasi melalui Gertak/Sinkronisasi Berahi dan

Optimalisasi Inseminasi Buatan (GBIB) serta Penanggulangan Gangguan

Reproduksi pada Ternak Sapi/ atau Kerbau APBN-P tahun 2015 yang

ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor

373/Kpts/HK.030/F/04/2015. Dalam menyusun Petunjuk Teknis tersebut Tim

Penanggulangan Gangguan Reproduksi Balai Besar Veteriner Wates

mendasarkan kepada Pedoman Teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian

Pertanian cq Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta

mempertimbangkan masukan dan usulan dari Dinas yang Membidangi Fungsi

Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Perguruan Tinggi. Petunjuk Teknis

tersebut sekaligus sebagai Petunjuk Pelaksanaan dalam Kegiatan

Penanggulangan Gangguan Reproduksi di wilayah kerja BBVet Wates dan

telah ditetapkan oleh Kepala Balai Besar Veteriner Wates dengan Surat

Keputusan Nomor: 03018/Kpts/OT.050/F5.D/06/2015 Petunjuk Teknis

tersebut kemudian disampaikan dan disosialisasikan ke seluruh Dinas yang

Membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi dan

Kabupaten yang terdapat alokasi target akseptor kegiatan penanggulangan

gangguan reproduksi.

2. Sosialisasi Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi dan

Pelatihan/Kursus Refresher Tenaga Operator Lapangan

Page 50: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 40 of 89

Sosialisasi kegiatan Penanggulangan Gangrep dilaksanakan melalui beberapa

tahapan, tahapan pertama sosialisasi melalui kegiatan Rapat Kordinasi

Keswan, Kesmavet yang diselenggarakan oleh Balai Besar Veteriner Wates,

sosialisasi khusus kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi dan juga

melakukan sosialisasi dengan mendatangi kabupaten/kota pelaksana kegiatan

secara langsung. Pelatihan/Kursus Refresher Penanggulangan Gangguan

Reproduksi bertujuan untuk menyrgarkan kembali pengetahuan dan

keterampilan Petugas/Operator tentang cara mendiagnosa dan mengobati

gangguan reproduksi pada ternak melalui kegiatan sosialisasi dan diskusi

dalam ruangan serta praktik langsung di lapangan dengan didampingi para

narasumber. Pelatihan/kursus refresher dilakukan sebanyak dua kali bekerja

sama dengan Balai Besar Pelatihan Peternakan Songgoriti Batu yaitu untuk

tahap pertama peserta berasal dari Provinsi Jawa Timur serta tahap kedua

peserta dari DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.

3. Pendampingan Akademisi/ Perguruan Tinggi

Sesuai dengan Pedoman Teknis bahwa Program Gerakan Penyerentakan

Berahi dan Inseminasi Buatan (GBIB) serta Penanggulangan Gangguan

Reproduksi pelaksanaannya didampingi oleh Akademisi dari Perguruan Tinggi

sebagai Narasumber Ahli yang akan membantu dalam menyusun strategi dan

menentukan diagnosa serta tindakan pengobatan terutama pada kasus

Gangguan Reproduksi yang sulit untuk didiagnosa dan ditangani. Akademisi

Perguruan Tinggi juga membantu dalam pelaksanaan kegiatan

pelatihan/kursus refresher sebagai Narasumber baik teori maupun praktik.

BBVet Wates memperoleh pendampingan Akademisi Perguruan Tinggi dari

Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga. Penjadwalan kegiatan

pendampingan diatur bersama antara Balai Besar Veteriner Wates, Dinas

Peternakan sebagai Koordinator Kegiatan Penanggulangan Gangguan

Reproduksi serta Perguruan Tinggi. Anggaran kegiatan pendampingan

Perguruan Tinggi dalam Program GBIB dan Penanggulangan Gangrep T. A.

2015 dialokasikan langsung dari anggaran Direktorat Jenderal Peternakan dan

Kesehatan Hewan.

Selain pendampingan oleh Perguruan Tinggi, kegiatan Penanggulangan

Gangrep di BBVet Wates juga dibantu Tenaga Harian Lepas (THL) dokter

hewan muda (medik veteriner fresh graduate) dari FKH UGM yang terpilih dan

berprestasi baik teori maupun praktek dalam bidang reproduksi sehingga di

beberapa kabupaten/kota yang memiliki dokter hewan terbatas dapat

Page 51: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 41 of 89

mencapai target akseptor dengan dibantu Tenaga Harian Lepas (THL) medik

veteriner tersebut.

4. Pendampingan dari Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

Dalam rangka menjamin tertibnya pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan

Gangguan Reproduksi dan sesuai dengan yang tercantum di dalam Pedoman

Teknis maka Tim Inspektorat Jenderal membantu memberikan

pendampingan. Kegiatan pendampingan dilaksanakan baik dengan

memberikan arahan dan masukan kepada Tim Pelaksana maupun dengan

melakukan audit dan kunjungan lapangan. Hasil kegiatan pendampingan

dilaporkan kepada Penanggung Jawab Kegiatan dan kepada Direktur

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

5. Pengadaan dan Distribusi Logistik

Pengadaan logistik berupa sarana dan prasarana pendukung kegiatan

operasional penanggulangan gangguan reproduksi dan obat-obatan dilakukan

baik secara lelang maupun penunjukan langsung sesuai dengan Peraturan

Perundangan Pengadaan Barang dan Jasa. Logistik hasil pengadaan

kemudian didistribusikan ke seluruh kabupaten yang mendapatkan alokasi

kegiatan penanggulangan gangguan reproduksi sesuai dengan jumlah target

akseptor yang telah ditentukan. Distribusi logiatik dilengkapi dengan Berita

Acara Serah Terima Barang antara Pengelola Barang BBVet Wates dengan

Petugas Penerima Barang dari Dinas. Mengingat besarnya volume barang

dan obat-obatan yang harus didistribusikan maka distribusi dilakukan secara

bertahap disesuaikan dengan jarak lokasi wilayah Kabupaten dari BBVet

Wates.

6. Penentuan Target Alokasi Penanggulangan Gangguan Reproduksi

Target alokasi Gangrep di wilayah kerja BBVet Wates ditentukan berdasarkan

data jumlah populasi ternak yang ada di 34 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa

Timur, 34 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah, dan 4 Kabupaten di DIY.

Target capaian tersebut setelah dihitung kemudian disosialisasikan kepada

dinas terkait dalam acara Sosialisasi dan Rakor Penanggulangan Gangrep

sehingga dinas dapat menyetujui atau menyampaikan revisi jika jumlah target

yang ditetapkan kurang sesuai dengan kondisi lapangan yang ada pada

kabupaten/kota bersangkutan.

7. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan

Kegiatan lapangan meliputi tahap survei akseptor, pemeriksaan/diagnosa dan

pengobatan serta pemantauan hasil pengobatan. Pelaksanaan

pemeriksaan/diagnose dan pengobatan dilakukan oleh Tim yang dibentuk dari

Page 52: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 42 of 89

unsur tenaga kesehatan hewan (medik, paramedik), inseminator, rekorder dan

PKB yang ada di Dinas. Tenaga Dokter Hewan Medik Veteriner dalam Tim

bertanggung jawab terhadap diagnosa dan tindakan penngobatan serta

penentuan status sembuh pada pemantauan hasil pengobatan. Setiap sapi

akseptor yang dilakukan tindakan pemeriksaan dan pengobatan diberi tanda

nomor (neck-tag) dan dicatat. Data akan digunakan untuk pemantauan hasil

pengobatan dan sebagai bukti pelaksanaan tugas dari tenaga lapangan untuk

pencairan anggaran operasional. Dalam pelaksanaan kegiatan lapangan

termasuk pemeriksaan dan pengobatan semua fasilitas bahan dan obat-

obatan yang digunakan dibuat catatan sebagai bukti penggunaan bahan dan

obat. Peternak sebagai penerima manfaat kegiatan dan Petugas Lapangan

serta Pendamping dari Desa, Kecamatan dan Dinas menandatangani form

catatan pelaksanaan kegiatan sebagai bukti telah dilaksanakan kegiatan

pemeriksaan dan pengobatan.

8. Evaluasi dan Pertanggungjawaban Kegiatan Penanggulangan Gangguan

Reproduksi

Dalam pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Gangrep dilakukan monitoring

dan evaluasi dengan menggunakan data catatan hasil pelaksanaan kegiatan

dan dikonfirmasi melalui peninjauan langsung di lapangan. Hasil akhir

Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi dipertanggung jawabkan

melalui laporan yang disusun meliputi seluruh aspek dari perencanaan sampai

pelaksanaan dan pelaporan termasuk pelaporan teknis dan administrasi serta

keuangan. Dalam penyusunan laporan akhir juga dilakukan konfirmasi dan

verifikasi data serta laporan dari Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan

dan Kesehatan Hewan Kabupaten dan Provinsi. Untuk melengkapi substansi

teknis dalam laporan akhir maka Perguruan Tinggi Pendamping diikutsertakan

dalam penyusunan laporan akhir.

Kendala dalam pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi:

Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi di wilayah kerja BBVet Wates dapat

berjalan dan memberikan capaian hasil yang baik. Meskipun demikian banyak

hambatan dan permasalahan yang dihadapi baik diawal pelaksanaan kegiatan sampai

dengan akhir tahun anggaran. Berikut adalah beberapa permasalahan yang dihadapi:

1. Waktu yang mendesak disertai dengan target yang tinggi menyebabkan beberapa

Dinas dan Pelaksana harus bekerja lebih berat terutama untuk menjaga tertibnya

administrasi yang memerlukan proses konfirmasi dan verifikasi data.

Page 53: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 43 of 89

2. Adanya perbedaan situasi dan kondisi real di lapangan dibandingkan dengan data-

data dan informasi serta pengalaman yang dimiliki oleh Petugas Dinas menyebabkan

perlunya perubahan baik strategi maupun teknis pelaksanaan yang semula telah

direncanakan disesuaikan terhadap kondisi yang ada. Hal tersebut memerlukan

waktu untuk proses kajian dan revisi terhadap rencana yang telah disusun terutama

terkait dengan administrasi dan keuangan.

3. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan yang membutuhkan banyak persyaratan

dan ditangani oleh SDM yang terbatas di masing-masing Kabupaten/Kota pelaksana,

disamping harus melaksanakan kegiatan APBD I dan APBD II serta APBN yang

diserahkan dari provinsi masing-masing sehingga Dinas harus membagi waktu dan

personil baik untuk pelaksanaan Kegiatan Daerah maupun untuk Kegiatan

Penanggulangan Gangguan Reproduksi.

4. Kurangnya SDM dinas pelaksana kegiatan terutama dokter hewan sebagai

koordinator Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi menyebabkan

lamanya proses kegiatan di lapangan terutama daerah yang memiliki jumlah ternak

yang banyak.

5. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi yang direncanakan dilakukan

secara pengelompokan ternak, namun pada kenyataanya harus dilakukan dari

rumah ke rumah sejak dari tahap seleksi, pengobatan, hingga pemantauan

kesehatan akseptor karena situasi dan kondisi geografis serta tradisi peternak yang

tidak memungkinkan untuk pengelompokan ternak.

6. Kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan data acuan yang digunakan juga

menjadi kendala dalam pemenuhan target akseptor, misalnya dari data populasi

yang digunakan, Kabupaten Kudus mendapat alokasi target akseptor sebanyak 400

ekor yang kemudian dirubah menjadi 100 ekor, sedangkan realisasi target hanya 65

ekor disebabkan karena lebih banyaknya sapi jantan dibandingkan sapi betina yang

ada dilapangan.

7. Pengadaan alat dan bahan serta barang logistik lainnya dilakukan secara lelang

bersamaan dengan kegiatan Balai lainnya, sehingga proses lelang terganggu karena

ketersediaan barang yang dimiliki oleh rekanan yang juga mengikuti lelang di Balai

lain pada saat bersamaan, seperti misalnya pengadaan hormon dan beberapa obat

lainnya.

8. Distribusi logistik dalam jumlah besar ke 72 Dinas Kabupaten/Kota pelaksana

kegiatan, kecamatan, sampai dengan ke lapangan, membutuhkan proses, tenaga,

biaya, serta transportasi baik kendaraan untuk teknis di lapangan maupun kendaraan

besar (truk) untuk distribusi logistik yang sebelumnya belum dimasukkan dalam

struktur anggaran belanja.

Page 54: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 44 of 89

9. Permasalahan dalam pengelolaan distribusi logistik dan pengelolaan keuangan tidak

dapat difasilitasi dengan pembantu bendahara dan pembantu pengelola barang di

Dinas Kabupaten/Kota, sehingga kegiatan pengelolaan seluruhnya harus terpusat di

BBVet Wates menyebabkan terhambatnya laju proses pelaksanaan kegiatan.

10. Pencairan anggaran operasional terlambat disampaikan karena Dinas pelaksana

kegiatan harus mengumpulkan data serta melakukan verifikasi dari tim lapangan

sebelum diserahkan ke BBVet Wates.

11. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi tidak dapat dilakukan bersamaan

dengan GBIB karena pelaksanaan GBIB sudah lebih dulu dimulai dan memiliki target

wilayah yang berbeda dengan wilayah yang menjadi target Kegiatan

Penanggulangan Gangguan Reproduksi BBVet Wates.

12. Beberapa akseptor yang telah diobati, ada yang sudah dijual oleh pemiliknya dan

keberadaan ternak tidak dapat dilacak kembali, sehingga pemantauan tidak dapat

dilakukan dan ternak tidak dapat diketahui apakah sudah sembuh/menunjukkan

gejala birahi/mau kawin atau tidak.

13. Waktu pelaksanaan kegiatan GBIB dan Penanggulangan Gangguan Reproduksi

hampir bersamaan sehingga hasil pemantauan Kegiatan Penanggulangan Gangrep

yang harusnya diserahkan ke kegiatan GBIB belum dapat diserahkan demikian pula

akseptor dari GBIB belum dapat diserahkan kepada kegiatan Gangrep.

Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan BBVet Wates Tahun 2011 – 2015

Dalam rangka mengetahui keberhasilan pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan

dari suatu organisasi/instansi maka perlu dilakukan analisis dengan membandingkan

keluaran (output) pada suatu periode (Tahun Anggaran) dengan output dari periode

sebelumnya. Pada Laporan Akuntabilitas Kinerja BBVet Wates ini capaian kinerja

sasaran tahun 2015 dibandingkan terhadap capaian kinerja dari tahun 2011-2014.

Tabel 10 berikut menyajikan angka target dan realisasi kinerja sasaran yang telah

dicapai oleh BBVet Wates dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dengan 6 Indikator

Kinerja.

Page 55: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 45 of 89

Tabel 10. Capaian Kinerja Sasaran Kegiatan BBVet Wates Tahun 2011 – 2015

Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi

Penyidikan dan pengujian

penyakit hewan

12,650 52,511 415.11 71,627 91,083 127.16 29,111 64,739 222.39 31,173 57,636 184.89 31,600 48,453

Penyusunan peta penyakit

hewan di 3 Provinsi: yaitu

Jawa Tengah, Jawa Timur,

dan DIY

- 3 - - 3 - 3 3 100.00 3 3 100.00 3 3

Pengembangan metode

diagnosa dan pengujian

penyakit Hewan

3 3 96.67 4 4 87.50 3 3

Bimbingan Teknis

Laboratorium Tipe B dan

Lab Tipe C

10 12 120.00 13 14 107.69 12 19

Bimbingan Teknis

Puskeswan

25 60 240.00 25 80 320.00 75 126

Penanggulangan

gangguan reproduksi pada

sapi/ Kerbau

203,850 207,721

2011 2012 2013Indikator Kinerja 2014 2015

Dari data tabel diatas, dapat dilihat bahwa capaian sasaran kegiatan secara umum selalu

melebihi dari target yang ditetapkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa BBVet Wates

mempunyai kemampuan pencapaian target kinerja yang lebih tinggi dari target yang

ditetapkan. Meskipun ada peningkatan target yang sangat tajam dari angka 12.650 ke

71.627 (570%) untuk Kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan dari tahun 2011

ke 2012 akan tetapi capaian kinerja dapat direalisasikan diatas 100% yaitu 127,16%

(91.083). Untuk tahun selanjutnya yaitu 2013 target sebesar 29.111 dimana terjadi

penurunan dari tahun 2012 dengan target sebesar 71.627. Hal tersebut dikarenakan

adanya penurunan ketersediaan anggaran belanja (APBN) secara nasional. Untuk Kegiatan

Penyusunan Peta Penyakit Hewan angka target cenderung tidak berubah (3 peta) karena

angka satuan peta yang dibuat dibatasi pada 3 (tiga) Provinsi, meskipun demikian angka

capaian realisasi selalu terpenuhi 100%. Untuk Kegiatan Pengembangan Metode Diagnosa

dan Pengujian Penyakit Hewan capaian target kinerja pada tahun 2013 yaitu sebesar

96,67% dan terjadi penurunan pada tahun 2014 yaitu sebesar 87,50% dikarenakan adanya

kenaikan target dari 3 (tiga) menjadi 4 (empat) kegiatan pengembangan metode, akan tetapi

pada tahun 2015 dapat mencapai 100% dengan target sebanyak 3 (tiga) kegiatan

pengembangan metode.

Page 56: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 46 of 89

Tingginya kemampuan pencapaian realisasi target sasaran kegiatan yang dimiliki oleh

BBVet Wates perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan melakukan berbagai upaya

seperti peningkatan kompetensi sumber daya manusia, peningkatan sarana dan prasarana,

ketersediaan anggaran yang memadai serta peningkatan dalam pengelolaan (manajemen)

laboratorium dan UPT yang baik.

Penerapan standar-standar dan kriteria-kriteria yang berlaku bagi laboratorium dan UPT

Instansi Pemerintah seperti ISO 9001, ISO 17025, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

Standar Pelayanan Publik, SPI, WBK, WBBM, SKKNI dan Budaya Kerja telah

dikembangkan dan diimplementasikan di BBVet Wates sehingga memberikan kontribusi

yang sangat berarti dalam meningkatkan prestasi dan kinerja Balai. Pencapaian target

kinerja Balai juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan berkomunikasi, koordinasi dan kerja

sama dengan berbagai pihak terkait seperti Dinas yang Membidangi Fungsi Peternakan dan

Kesehatan Hewan, Perguruan Tinggi, Badan Litbang. Yang lebih penting lagi adalah BBVet

Wates dapat berkomunikasi dengan Peternak sehingga dapat melaksanakan Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Hewan sesuai dengan tugas dan fungsi. Kerja sama dengan pihak

Internasional seperti FAO, OIE, Laboratorium Rujukan ASEAN sangat membantu dalam

meningkatkan kompetensi Para Personil BBVet Wates melalui pemanfaatan peluang

transfer teknologi dari Para Narasumber dari Negara Donor dan Organisasi Internasional.

3.3.3. Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing

Kegiatan dalam rangka penjaminan produk hewan yang asuh dan berdaya saing merupakan

bagian dari Kegiatan Kesehatan Masyarakat Veteriner. Laboratorium Kesehatan

Masyarakat Veteriner BBVet Wates melaksanakan kegiatan berupa Monitoring dan

Surveillance Residu dan Cemaran Mikroba serta Surveillance Zoonosis Pada Produk

Hewan. Untuk mendukung penjaminan produk hewan yang halal maka dilakukan kegiatan

pengujian kehalalan melalui deteksi kandungan bahan non halal antara lain dengan uji

spesies. Capaian target sasaran Kegiatan Penjaminan Produk Hewan yang ASUH tahun

2015 disajikan dalam tabel 11 sebagai berikut :

Page 57: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 47 of 89

Tabel 11. Capaian sasaran Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing

No Sasaran Program/

Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi %

3 Penjaminan Produk

Hewan yang ASUH

dan berdaya saing

Monitoring dan Surveilans

Residu dan Cemaran

Mikroba

1.800 2.679 148,83

Surveilans Zoonosis Produk

Hewan

100 135 135,00

3.3.3.1. Monitoring dan Surveillans Residu dan Cemaran Mikroba

Capaian kinerja kegiatan Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba tahun

2015 yaitu 148,83% (2.679/1.800) (sangat berhasil). Capaian ini meningkat 47,55%

dibandingkan dengan tahun 2014 (1,823/1.800). Realisasi anggaran tahun 2015 yaitu

Rp. 809.083.664 (91,52%). Meskipun demikian, serapan anggaran kegiatan tercapai

lebih rendah 7,95% dibandingkan tahun 2014 (99,47%). Hal tersebut disebabkan

lamanya proses pengadaan bahan kimia dan peralatan habis pakai terutama yang

melalui proses shipping/impor, dan masa kadaluarsa pendek sehingga tidak dapat

menyimpan dalam jumlah banyak.

Keberhasilan capaian sasaran kinerja Monitoring dan Surveillans Residu dan Cemaran

Mikroba diindikasikan dengan tidak adanya kasus pemalsuan daging babi di tahun 2015.

Kasus pemalsuan daging sebanyak 40% di Kabupaten Banyumas dan 20% di

Kabupaten Ngawi ditemukan pada tahun 2014. Dengan hasil monitoring dan surveillans

pada tahun 2014 kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas setempat melalui peningkatan

pengawasan terhadap Pelaku Usaha maka pada tahun 2015 kasus serupa sudah tidak

ditemukan lagi. Penggunaan formalin sebagai pengawet daging dan bakso juga sudah

jarang dilakukan dengan hasil pemeriksaan 100% negatif baik di tahun 2014 maupun

tahun 2015. Kasus penggunaan bahan kimia Peroksida dalam kikil untuk memutihkan

kikil juga sudah tidak ditemukan lagi di tahun 2015. Kasus penggunaan Peroksida pada

tahun 2014 yakni 9% kasus di DIY, 11% di Kabupaten Purworejo, 22,2% di Kabupaten

Ngawi dan sebanyak 33,3% di Kabupaten Klaten. Cemaran residu logam berat Pb baik

tahun 2014 maupun tahun 2015 masih ditemukan (2 dari 10 kabupaten/kota lokasi

survei). Kasus residu antibiotik Penisilin pada daging ayam yang beredar di pasar

tradisional sudah tidak ditemukan pada tahun 2015, namun residu antibiotik Tetrasiklin

masih ditemukan meskipun sudah mengalami penurunan dari 15% menjadi 3% di tahun

2015. Hal ini sesuai dengan ditemukannya antibiotik pada pengujian pakan ternak

unggas di kegiatan pengujian pakan/bahan pakan. Residu antibiotik lainnya yang masih

ditemukan yakni golongan Aminoglikosida (Kanamisin) dan golongan Makrolida

Page 58: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 48 of 89

(Eritromisin). Hasil yang telah dicapai hingga tahun 2015 perlu ditingkatkan dengan

memperluas wilayah survei dan perlu adanya kajian mengenai analisa resiko keamanan

produk pangan asal hewan sesuai dengan tusi BBVet Wates.

3.3.3.2. Surveilans Zoonosis Produk Hewan

Capaian kinerja kegiatan ini pada tahun 2015 adalah 135% (135/100) sehingga

dikategorikan sebagai sangat berhasil. Kegiatan yang dilaksanakan adalah

Surveillance Salmonella pada Telur Ayam yang diambil dari Pasar, mengingat

Salmonella bersifat zoonosis antara lain dapat ditularkan melalui telur dari ayam yang

terinfeksi Salmolella. Kegiatan ini juga sekaligus sebagai pelengkap untuk memonitor

keberhasilan pengawasan salmonella di peternakan ayam petelur oleh Dinas melalui

pengujian Pullorum (Pullorum Test) yang diwajibkan di Peternakan ayam petelur.

Tingginya capaian target dapat diperoleh karena kondisi yang mendukung di lapangan

saat Tim melakukan Surveillans yaitu Petugas Dinas dapat mengarahkan Kegiatan

Lapangan sehingga pengambilan sampel telur dapat dilaksanakan di beberapa pasar

dan dari masing-masing pasar dapat diperoleh 3 hingga 5 penjual telur. Pada kegiatan

ini tidak ditemukan adanya kendala sehingga capaian kinerja melebihi target yang telah

ditentukan. Capaian keberhasilan kegiatan ini ditunjukkan dengan tercapainya jumlah

sampel yang mewakili dari setiap pasar yang ditargetkan, adapun hasil uji Salmonellosis

negatif di semua sampel yang diuji menunjukkan bahwa telur di Pasar cukup aman

karena tidak mengandung kuman Salmonella. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa

pengawasan dan pengendalian Salmonella telah efektif dilaksanakan. Kegiatan ini

merupakan kegiatan dengan Mata Anggaran Keuangan (MAK) baru meski sebelumnya

telah dilaksanakan bersama dengan kegiatan montoring dan Surveillans Residu dan

Cemaran Mikroba. Capaian serapan anggaran tahun 2015 untuk kegiatan ini tidak dapat

mencapai 100% yaitu sebesar 78,84%, antara lain disebabkan oleh proses pengadaan

bahan kimia dan peralatan tidak dapat direalisasikan sepenuhnya.

3.3.4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan

Kesehatan Hewan

Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya merupakan bagian

terpenting dalam memfasilitasi kelembagaan dan kinerja Balai. Dalam kegiatan ini termasuk

berbagai urusan yang berhubungan dengan pengelolaan (manajemen Balai) antara lain

meliputi: keuangan, barang, administrasi dan ketatausahaan serta kepegawaian. Secara

umum capaian target sasaran dari kegiatan ini disajikan pada tabel sebagai berikut :

Page 59: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 49 of 89

Tabel 12. Capaian sasaran Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

No. Sasaran Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi %

4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Terlaksananya Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

1 Dokumen

1 Dokumen

100,00

Kegiatan perencanaan serta evaluasi dan pelaporan merupakan bagian dari kegiatan ini

yang mempunyai arti penting terkait fungsi manajemen. Secara umum pencapaian target

sasaran kegiatan dapat mencapai 100%, sebagai hasil dari upaya pemanfaatan

ketersediaan anggaran dan peluang peningkatan fungsi-fungsi manajemen yang diperlukan

oleh Balai. Pengembangan fasilitas yang mendukung Fungsi Manajemen Balai seperti

pengelolaan arsip, kepustakaan, penerapan sistem administrasi keuangan dan barang

secara elektronik merupakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dan sekaligus mendukung

pencapaian kinerja fisik dan keuangan kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan

Teknis Lainnya.

3.4. Capaian Kinerja Lainnya

Beberapa capaian kinerja lainnya yang dapat dilaporkan pada LAKIN ini adalah antara lain

BBVet Wates masih dapat mempertahankan status akreditasi ISO 9001:2008 pada

pelaksanaan Audit Eksternal ISO 9001:2008 dari TUV Rheindland Indonesia tanggal 26

Agustus 2015. BBVet Wates berhasil mempertahankan sertifikat Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 melalui reassessment tersebut dengan temuan minor sebanyak 2 temuan

yang menurun dibanding dengan tahun sebelumnya yakni 4 temuan kategori minor. Faktor

yang mempengaruhi keberhasilan indikator pelaksanaan akreditasi adalah komitmen

bersama dan konsistensi dalam menerapkan dan melaksanakan standar sistem mutu yang

telah ditetapkan.

BBVet Wates sebagai UPT yang menyelenggarakan pelayanan publik berupa jasa

pengujian dan diagnosa laboratorium telah menerapkan dan mengembangkan standar

pelayanan publik sesuai dengan Undang-Undang Pelayanan Publik. Keberhasilan dalam

meningkatkan pelayanan kepada publik ditandai dengan respon positif dari Masyarakat

Pengguna Jasa BBVet Wates. Pada HUT Korpri ke-44 tanggal 30 November 2015 di

Jakarta, BBVet Wates menerima penghargaan Piala Abdi Bakti Tani yang diserahkan

Page 60: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 50 of 89

secara langsung oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Amran Sulaiman, MP kepada kepala

Balai Besar Veteriner Wates Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.D sebagai Unit Kerja

Pelayanan Publik Berprestasi di Bidang Pertanian Tahun 2015 berdasarkan SK Menteri

Pertanian Nomor 658/Kpts/KP.590/11/2015.

Gambar 7. Penerimaan Piala Abdi Bakti Tani oleh Menteri Pertanian Kepala Kepala

BBVet Wates Yogyakarta

Sebagai salah satu prestasi pelaksanaan kinerja tugas dan fungsi BBVet Wates khususnya

terkait dengan upaya pembebasan penyakit Brucellosis di Pulau Madura adalah

keberhasilan membebaskan Pulau Madura dari Brucellosis setelah dilakukan Surveillance

pembebasan sejak tahun 2010. Pada tahun 2015 BBVet Wates mendapat Piagam

Penghargaan atas pencapaian Pelaksanaan Surveilans Pembebasan Brucellosis di Pulau

Madura Provinsi Jawa Timur yang diberikan oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Amran

Sulaiman, MP.

Gambar 8. Piagam Penghargaan Pelaksanaan Surveilans Pembebasan Brucellosis di

Pulau Madura Provinsi Jawa Timur.

Page 61: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 51 of 89

Capaian kinerja Kegiatan yang terkait Tugas dan Fungsi BBVet Wates serta upaya

pemanfaatan kerja sama dengan pihak Internasional yaitu capaian kinerja kegiatan sebagai

Focal Point program Influenza Virus Monitoring Online (IVM online) yang merupakan

kerjasama pemerintah Indonesia dengan Food Agricultural Organization (FAO)–OFFLU.

Kegiatan IVM Online juga mendapat dukungan teknis dari laboratorium veteriner referensi

Internasional yaitu Australian Animal Health Laboratory (AAHL) dimulai sejak tahun 2012.

IVM online merupakan sistem monitoring sifat antigenik dan genetik virus AI khususnya

HPAI pada unggas di Indonesia yang terintegrasi secara on line. IVM Online bertujuan

untuk mempermudah dan mempercepat pemantauan perkembangan sirkulasi virus AI serta

mendeteksi varian–varian virus AI baru sehingga jika terjadi mutasi virus dapat dengan

cepat terdeteksi dan segera dilakukan upaya memproduksi vaksin yang sesuai untuk

pencegahan dan pemberantasan. Hasil capaian kinerja BBVet Wates sebagai Focal Point

IVM Online mendapat penghargaan dari FAO ECTAD yang tanda penghargaannya

diserahkan melalui drh. Hendra Wibawa M. Sc. Ph. D.

Gambar 9. Penghargaan atas Inisiatif dan Dukungan terbaik BBVet Wates dalam

Koordinasi Jaringan IVM online

Page 62: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 52 of 89

3.5. Akuntabilitas Keuangan

Untuk membiayai Kegiatan Operasional pada tahun 2015, BBVet Wates mendapat

anggaran sebesar Rp. 16.718.007.000,- akan tetapi dengan disetujuinya APBN-P untuk

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan maka Pagu Anggaran BBVet Wates

meningkat sebesar Rp 68.489.529.000,- menjadi Rp. 85.207.536.000,-. Penambahan

Anggaran APBN-P ditujukan untuk membiayai Kegiatan Penanggulangan Gangguan

Reproduksi di Wilayah Kerja BBVet Wates. Serapan anggaran di tahun 2015 terjadi

penurunan sebesar 7,71% dibanding tahun 2014 dengan angka realisasi sebesar

Rp. 78.139.801.697, - atau 91,70 %. Tabel berikut menyajikan rincian anggaran dan

realisasinya untuk tahun 2014 dan 2015.

Tabel 13. Realisasi Anggaran BBVet Wates T.A 2014 – 2015

Uraian T.A. 2014 T.A. 2015

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

A. Pendapatan Negara dan Hibah

1. Penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak

500.000.000 1.252.414.925 250,48 575.230.000 1.339.771.280 232,91

JUMLAH 500.000.000 1.252.414.925 250,48 575.230.000 1.339.771.280 232,91

B. Belanja Negara

1. Belanja Pegawai 5.693.820.000 5.693.815.337 100 6.081.258.000 6.186.285.120 101,73

2. Belanja Barang 9.781.465.000 9.682.526.484 98,99 72.004.888.000 65.428.290.327 90,87

3. Belanja Modal 1.242.722.000 1.242.509.500 99,98 7.121.390.000 6.526.151.876 91,63

JUMLAH 16.718.007.000 16.618.851.321 99,41 85.207.536.000 78.140.727.323 91,71

Dari tabel 13 diatas diketahui bahwa realisasi anggaran pada tahun 2015 sebesar 91,71%

dan mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yakni 99,41%. Realisasi tersebut termasuk

belanja modal, belanja barang dan belanja pegawai. Penurunan realisasi anggaran tahun

2015 dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena adanya penambahan anggaran

APBN-P di bulan Maret 2015 dari Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada

Sapi/Kerbau dengan jumlah yang sangat besar. Pada tabel diatas juga mencantumkan

capaian realisasi penerimaan PNBP tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 1.339.771.280,- dari

target tahunan Rp. 575.230.000,-. Persentase capaian PNBP tahun 2015 mengalami

penurunan 17,57% dibanding tahun 2014. Persentase tersebut lebih kecil dibanding tahun

sebelumnya karena meskipun penerimaan sampel dari PNBP dalam jumlah banyak, namun

Page 63: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 53 of 89

tarif biaya pengujian berdasarkan PP No. 48 tahun 2012 lebih rendah untuk beberapa

pengujian sehingga berpengaruh pada penerimaan PNBP BBVet Wates tahun 2015.

Meskipun target PNBP tercapai di tahun 2015, namun hal tersebut perlu ditinjau lebih lanjut,

agar tahun 2016 nantinya dapat meningkatkan capaian PNBP lagi.

Gambar 10. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran BBVet Wates T.A. 2011 –

2015

Data dari hasil Monitoring dan Evaluasi Tahun 2015 menunjukkan bahwa terjadi penurunan

yang signifikan pada Rencana Penarikan Dana (RPD) awal sebelum revisi dengan RPD

setelah revisi. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan pagu anggaran di bulan

Maret. Realisasi serapan anggaran dan realisasi capaian fisik juga mengalami penurunan

dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Gambar 11. Perbandingan Serapan Anggaran, RPD Awal, RPD Akhir, dan Capaian

Fisik BBVet Wates Tahun 2011 – 2015.

*Sumber : Data MONEV PMK 249/2011 T.A. 2015

Page 64: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 54 of 89

Pencapaian kinerja akuntabilitas keuangan Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta pada

umumnya cukup berhasil dan mencapai sasaran dengan baik. Nilai efisiensi yang didapat

dalam kurun waktu lima tahun semakin membaik. Hal tersebut diketahui dari hasil kegiatan

Monev 2014 bahwa BBVet Wates dinilai lebih efisien (20%) dibandingkan terhadap data

MONEV PMK 249/2011 antara serapan anggaran dan capaian kinerja fisik. Meski di tahun

2015 juga masih dinilai efisien, namun nilai efisiensi sedikit berkurang karena intensitas

kegiatan yang tinggi dari anggaran APBN-P.

Bbvet Wates masih menghadapi permasalahan dalam penganggaran yaitu adanya pagu

minus untuk pembayaran gaji yang disebabkan adanya peningkatan kebutuhan anggaran

gaji karena adanya penambahan karyawan dari mutasi dan untuk pembayaran honor THL.

3.6. Hambatan dan Kendala (Aspek Administrasi, Manajemen dan Teknis)

Pelaksanaan kinerja BBVet Wates tahun 2015 masih banyak mengalami hambatan/kendala,

namun secara umum pelaksanaannya dapat diatasi/ditanggulangi. Hambatan yang dijumpai

antara lain:

1. Masalah Administrasi dan Manajemen, antara lain:

a. Adanya penambahan anggaran hingga 408,97% dan target kinerja hingga

672,24% pada tanggal 9 Maret 2015 menyebabkan rendahnya serapan

anggaran pada tahun 2015.

b. Permasalahan dalam pengelolaan keuangan dan pengelolaan distribusi logistik

tidak dapat difasilitasi dengan pembantu bendahara dan pembantu pengelola

barang di Dinas Kabupaten/Kota, sehingga kegiatan pengelolaan seluruhnya

terpusat di BBVet Wates sehingga memperlambat laju proses pelaksanaan

kegiatan.

c. Pencairan anggaran operasional terlambat disampaikan karena Dinas

pelaksana kegiatan harus mengumpulkan data serta melakukan verifikasi dari

tim lapangan sebelum diserahkan ke BBVet Wates.

d. Pengadaan alat dan bahan serta barang logistik lainnya dilakukan secara lelang

bersamaan dengan kegiatan Balai lainnya, sehingga proses lelang terganggu

karena ketersediaan barang yang dimiliki oleh rekanan yang juga mengikuti

lelang di Balai lain pada saat bersamaan, seperti misalnya pengadaan hormon

dan beberapa obat lainnya.

e. Distribusi logistik dalam jumlah besar ke 72 Dinas Kabupaten/Kota pelaksana

kegiatan, kecamatan, sampai dengan ke lapangan, membutuhkan proses,

tenaga, biaya, serta transportasi baik kendaraan untuk teknis di lapangan

Page 65: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 55 of 89

maupun kendaraan besar (truk) untuk distribusi logistik yang sebelumnya belum

dimasukkan dalam struktur anggaran belanja.

f. Permasalahan dalam pengelolaan distribusi logistik dan pengelolaan keuangan

tidak dapat difasilitasi dengan pembantu bendahara dan pembantu pengelola

barang di Dinas Kabupaten/Kota, sehingga kegiatan pengelolaan seluruhnya

harus terpusat di BBVet Wates menyebabkan terhambatnya laju proses

pelaksanaan kegiatan.

g. Pencairan anggaran operasional terlambat disampaikan karena Dinas

pelaksana kegiatan harus mengumpulkan data serta melakukan verifikasi dari

tim lapangan sebelum diserahkan ke BBVet Wates.

h. Adanya perbedaan situasi dan kondisi real di lapangan dibandingkan dengan

data-data dan informasi serta pengalaman yang dimiliki oleh Petugas Dinas

menyebabkan perlunya perubahan baik strategi maupun teknis pelaksanaan

yang semula telah direncanakan disesuaikan terhadap kondisi yang ada. Hal

tersebut memerlukan waktu untuk proses kajian dan revisi terhadap rencana

yang telah disusun terutama terkait dengan administrasi dan keuangan.

i. Pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan yang membutuhkan banyak

persyaratan dan ditangani oleh SDM yang terbatas di masing-masing

Kabupaten/Kota pelaksana, disamping harus melaksanakan kegiatan APBD I

dan APBD II serta APBN yang diserahkan dari provinsi masing-masing

sehingga Dinas harus membagi waktu dan personil baik untuk pelaksanaan

Kegiatan Daerah maupun untuk Kegiatan Penanggulangan Gangguan

Reproduksi

j. Waktu yang mendesak disertai dengan target akseptor yang besar dari kegiatan

APBN-P menyebabkan beberapa dinas pelaksana membutuhkan waktu yang

lebih lama hingga proses pertanggungjawaban kegiatan. Mendesaknya waktu

kegiatan juga meningkatkan tingkat kesalahan dalam pembuatan laporan

administrasi sehingga sangat membutuhkan proses koreksi dan revisi yang

lama juga.

2. Masalah Teknis, antara lain:

a. Masalah teknis yang ditimbulkan oleh adanya kegiatan APBN-P yakni padatnya

kegiatan BBVet Wates sehingga personil harus dikondisikan dalam jadwal yang

ketat agar semua kegiatan baik kegiatan regular maupun APBN-P dapat

terlaksana secara bersamaan.

b. Kurangnya SDM dinas pelaksana kegiatan terutama dokter hewan sebagai

koordinator Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi menyebabkan

Page 66: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 56 of 89

lamanya proses kegiatan di lapangan terutama daerah yang memiliki jumlah

ternak yang banyak.

c. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi yang direncanakan dilakukan

secara pengelompokan ternak, namun pada kenyataanya harus dilakukan dari

rumah ke rumah sejak dari tahap seleksi, pengobatan, hingga pemantauan

kesehatan akseptor karena situasi dan kondisi geografis serta tradisi peternak

yang tidak memungkinkan untuk pengelompokan ternak.

d. Kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan data acuan yang digunakan juga

menjadi kendala dalam pemenuhan target akseptor, misalnya dari data populasi

yang digunakan, Kabupaten Kudus mendapat alokasi target akseptor sebanyak

400 ekor yang kemudian dirubah menjadi 100 ekor, sedangkan realisasi target

hanya 65 ekor disebabkan karena lebih banyaknya sapi jantan dibandingkan

sapi betina yang ada dilapangan.

e. Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi tidak dapat dilakukan

bersamaan dengan GBIB karena pelaksanaan GBIB sudah lebih dulu dimulai

dan memiliki target wilayah yang berbeda dengan wilayah yang menjadi target

Kegiatan Penanggulangan Gangguan Reproduksi BBVet Wates.

f. Beberapa akseptor yang telah diobati, ada yang sudah dijual oleh pemiliknya

dan keberadaan ternak tidak dapat dilacak kembali, sehingga pemantauan tidak

dapat dilakukan dan ternak tidak dapat diketahui apakah sudah

sembuh/menunjukkan gejala birahi/mau kawin atau tidak.

g. Waktu pelaksanaan kegiatan GBIB dan Penanggulangan Gangguan

Reproduksi hampir bersamaan sehingga hasil pemantauan Kegiatan

Penanggulangan Gangrep yang harusnya diserahkan ke kegiatan GBIB belum

dapat diserahkan demikian pula akseptor dari GBIB belum dapat diserahkan

kepada kegiatan Gangrep.

h. Kendala dan permasalahan di tahun 2014 yang masih ada hingga saat ini yakni,

ketiadaan kit uji (stock opname yang terbatas) sehingga pengujian terlambat

dilaksanakan. Keterlambatan suplai bahan disiasati dengan cara pemesanan

alat dan bahan lebih awal ditahun 2015, namun adanya penawaran kit uji dalam

jumlah banyak dengan masa kadaluarsa yang pendek, mengakibatkan user

(personil laboratorium) tidak mau mengambil dalam jumlah banyak. Hal ini tidak

diikuti dengan kemampuan distributor untuk memesankan kembali kit uji dengan

masa kadaluarsa yang lebih lama sehingga ketersediaan kit uji impor tersebut

tidak akan terpenuhi dalam waktu yang singkat saat pemesanan lagi.

i. Kendala lainnya yakni pelaksanaan validasi dan verifikasi metode uji melalui uji

banding dengan pengiriman sampel ke laboratorium rujukan di luar negeri,

Page 67: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 57 of 89

menghadapi hambatan dalam masalah perijinan dan pengiriman material

biologik

j. Koordinasi kegiatan telah terlaksana dengan baik, namun kendala di lapangan

yang seringkali tidak sesuai dengan rencana awal, dapat menyebabkan tidak

tercapainya capaian target yang tentukan.

3.7. Upaya dan Tindak Lanjut

Untuk mengatasi berbagai permasalahan dan kendala sebagaimana diuraikan diatas, akan

ditempuh berbagai upaya antara lain :

1. Sosialisasi kegiatan lebih awal dan membuat jadwal yang terintegrasi dengan ploting

waktu yang baik serta menentukan skala prioritas kegiatan yang strategis maupun

kegiatan yang memiliki anggaran besar.

2. Perlu adanya strategi cadangan untuk tindakan antisipatif jika pada tahun berjalan

ada kebijakan baru dari pemangku kebijakan yang lebih tinggi, baik berupa

penambahan anggaran/kegiatan melalui dana APBN-P maupun terhadap

penghematan anggaran jika memang ada.

3. Meningkatkan koordinasi baik dengan pihak Pusat Ditjen Peternakan dan Kesehatan

Hewan maupun Instansi Dinas terkait guna koordinasi program dan pelaporan.

4. Memanfaatkan instrumen monitoring dan evaluasi yang ada untuk kegiatan evaluasi

dan pelaporan kegiatan serta capaian indikator kinerja yang tercantum dalam

perjanjian kinerja sehingga diperoleh hasil monitoring dan evaluasi yang valid dan

obyektif, juga melaksanakan reviu terhadap capaian-capaian baik anggaran maupun

kinerja fisik.

Page 68: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 58 of 89

BAB IV. PENUTUP

Peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja BBVet Wates merupakan salah satu upaya yang

dilakukan dalam rangka mendorong terwujudnya penguatan akuntabilitas dan peningkatan

kinerja seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 dan

Keputusan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi

Nasional yang diselaraskan dengan Tugas dan Fungsi BBVet Wates. Hasilnya kemudian

dituangkan dalam bentuk Laporan Kinerja yang merupakan wujud pertanggungjawaban

Kepala Balai kepada Menteri Pertanian RI. Dalam merumuskan program kegiatannya Balai

Besar Veteriner Wates merujuk pada Renstra Kementerian Pertanian serta Direktorat

Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, mendukung dan mewujudkan konsep

Kedaulatan Pangan sesuai dengan Nawacita Kabinet Kerja.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dari 10 sasaran indikator kinerja utama sebagian

besar sasaran kinerja berhasil hingga sangat berhasil (sangat berhasil 7 indikator dan

berhasil 3 indikator). Indikator kinerja yang sangat berhasil yaitu: 1) Surveilans keamanan

pakan/bahan pakan (122,89); 2) Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan (153,33%); 3)

Bimbingan teknis Unit Laboratorium Tipe B dan Tipe C (158,33%); 4) Bimbingan Teknis

Puskeswan (168%); 5) Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi/Kerbau

(101,90%); 6) Monitoring dan Surveilans Residu dan Cemaran Mikroba (148,83%); dan 7)

Surveilans Zoonosis Produk Hewan (135%). Indikator kinerja yang berhasil yaitu : 1)

Pengembangan Metode Uji; 2) Penyusunan Peta Penyakit; dan 3) Dukungan Manajemen

dan Dukungan Teknis Lainnya (100%). Keberhasilan yang telah dicapai dalam mendukung

program Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah kegiatan yang

baik mendukung secara langsung maupun tidak langsung. Dukungan langsung adalah

kegiatan yang secara khusus mempengaruhi capaian sasaran output yang dituangkan

dalam Perjanjian Kinerja dan dukungan tidak langsung antara lain berupa dukungan

manajemen pelaksanaan tugas dan fungsi BBVet Wates sebagai balai yang

melaksanakan pengamatan dan pengidentifikasian diagnosa, pengujian veteriner dan

produk hewan, serta pengembangan teknik dan metode penyidikan, diagnosa, dan

pengujian veteriner.

Pelaksanaan program/kegiatan Balai Besar Veteriner Wates tahun 2015 dibiayai oleh dana

APBN dan APBN-P, dimana anggaran sebesar Rp. 85.207.536.000,- yang terdiri dari

Anggaran APBN Rp. 19.904.990.000,- dan APBN-P Rp. 65.302.546.000,- dapat terealisasi

Page 69: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 59 of 89

sebesar Rp. 78.140.727.323 (91,71%). Meskipun kegiatan-kegiatan yang direncanakan

telah berjalan dengan baik, namun adanya penambahan anggaran dan target capaian pada

tahun berjalan, perlu diupayakan strategi-strategi lainnya guna menghadapi situasi yang

tidak dapat diprediksikan sebelumnya. Pada tahun-tahun mendatang perlu selalu

ditingkatkan kualitas dari output yang dicapai dan untuk mencapai hal tersebut diperlukan

penyempurnaan-penyempurnaan dalam penyusunan program kegiatan dan dilakukan

evaluasi yang lebih intens serta reviu berkelanjutan untuk tindakan pencegahan dan

perbaikan terhadap hal-hal yang dapat berpengaruh terhadap kualitas output. Disamping

hal tersebut, sinergi dan koordinasi antar bagian agar lebih ditingkatkan untuk

mengantisipasi meningkatnya beban pekerjaan maupun perubahan yang sangat cepat.

Pelaksanaan kinerja BBVet Wates tahun 2015 masih banyak mengalami hambatan/kendala,

namun secara umum pelaksanaannya dapat diatasi/ditanggulangi.

.

Page 70: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 60 of 89

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Lampiran 1. Bagan Struktur Organisasi berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Pertanian Nomor : 629/Kpts/OT.140/12/2003

Page 71: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 61 of 78

Lampiran 2. Distribusi Pegawai Menurut Golongan/Ruang, Jenis Kelamin dan Pendidikan

A B C D A B C D A B C D A B C D L P S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA SMP SD

1 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 0 0 0 0 0 1 1 5 6 13 7 13 24 22 66 8 0 2 3 13 47 45 3 35 10 2 11 0 0 27 3 1 92

2 Tenaga Harian Lepas (THL) 2 3 0 3 1 0 1 0 0 0 0 0 5

3 Tenaga Kontrak 22 3 0 0 2 0 1 0 1 20 1 0 25

0 0 0 0 0 1 1 5 6 13 7 13 24 22 66 8 0 2 3 13 71 51 3 38 13 2 13 0 1 47 4 1 122

DISTRIBUSI PEGAWAI MENURUT GOLONGAN/RUANG JENIS KELAMIN DAN PENDIDIKAN

BALAI BESAR VETERINER WATES YOGYAKARTA

PER 31 DESEMBER 2015

No Jenis Pegawai Golongan II Jenis KelaminJumlah Jumlah Golongan IV JumlahGolongan III Pendidikan Jumlah

Jumlah

JumlahGolongan I

Page 72: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 62 of 78

Lampiran 3. Realisasi Anggaran BBVet Wates T. A. 2011 - 2015

Tahun Sumber Dana Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

2011 APBN 16,354,724,000 15,713,774,749 96.08

2012 APBN 21,496,312,000 20,584,603,000 95.76

2013 APBN 18,660,894,000 18,397,255,155 98.59

2014 APBN 16,718,007,000 16,618,851,321 99.41

2015

APBN 19,904,990,000

78,127,311,823 91.69

APBN-P 65,302,546,000

Page 73: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 63 of 78

Lampiran 4. Daftar Jenis Kegiatan Surveilans dan Monitoring BBVet Wates T.A. 2015

KODE NAMA KEGIATAN TARGET SATUAN

018.06.09 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak Agribisnis Peternakan Rakyat

1783 Peningkatan Produksi Pakan Ternak

1783.151 Pengujian Keamanan Pakan/ Bahan Pakan 900 sampel

- Surveilans Keamanan Pakan/Bahan Pakan

1784 Pengendalian dan Penanggulangan PHMS dan Zoonosis

1784.109 Penanggulangan Gangguan Reprodiksi pd Sapi/ Kerbau (Penambahan target-

anggaran)

203,850 dosis

1784.116 Penguatan Pengujian dan Penyidikan Veteriner 5 Lap

- Akreditasi ISO 17025

- Pengembangan Metode

- Uji Profisiensi/ Uji Banding

- Laboratorium Rujukan

- Penyediaan Hewan Percobaan

1784.117 Surveilans Investigasi Wabah Penyakit Hewan Menular 302 sampel

- Investigasi Penyakit Wabah

- Penyidikan Tindak Lanjut Kasus

- Pembinaan Laboratorium

1784.118 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Rabies 290 sampel

- Pengawasan dini penyakit rabies di daerah bebas

- Pertemuan dalam rangka pembebasan rabies

1784.119 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Avian Influenza 4,523 sampel

- Surveilans AI pada ayam yang di vaksin dan non vaksin

- Monitoring AI pada itik

- Kajian penyakit AI di Pasar Unggas Hidup

- Pertemuan Pembebasan AI

- Pertemuan Bioteknologi

- Pertemuan IVM/ Cartography

1784.12 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Brucellosis 8,300 sampel

- Surveillance Sero Epidemiologi Brucellosis pada sapi potong Madura

- Sero Epidemiologi Brucellosis pada sapi perah

- Pertemuan Brucellosis

1784.121 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Anthrax 800 sampel

- Surveilance penyakit antrhax

- Analisa resiko penyakit anthrax

- Pertemuan penanggulangan penyakit anthrax

- Pertemuan Bakteriologi

1784.122 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hog Cholera 704 sampel

- Monitoring hog cholera pada babi yang di vaksin dn tidak di vaksin

1784.123 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Viral 1,910 sampel

- Monitoring penyakit BVD pada sapi perah

- Monitoring penyakit IBR pada sapi potong

1784.124 Penyidikan dan Pengujan Penyakit Bakterial 3,500 sampel

- Monitoring Salmonella

- Monitoring Penyakit SE

- Surveilance Campylobacter pada ayam dan daging

Page 74: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 64 of 78

1784.125 Penyidikan dan pengujian Penyakit Parasiter 3,000 sampel

- Investigasi penyakit parasiter pada sapi potong

- Survei penyakit surra pada kerbau

- Survei toxoplasma gondii pada kambing

- Pertemuan Parasitologi

1784.126 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Gangguan Reproduksi 1,280 sampel

- Pengamatan kesehatan hewan di BIB singosari

- Pengamatan keswan di BBPTU baturaden

- Surveilance Paratuberkulosis pada Sapi Perah

1784.127 Penyidikan dan Pengujian Penyakit Eksotik Perbatasan Negara dan Antar

wilayah

300 sampel

- Monitoring dan penyakit BSE

- Kajian Penyebab Potong Paksa

- Pertemuan Patologi

- Pertemuan PMK

1784.128 Surveilans Penyakit Hewan di UPT 2,400 sampel

- Monitoring dan pengambilan sampel

- Monev Pengamatan Kesehatan Semen dan Embrio

- Desain Biosecurity di UPT Perbibitan

1786 Penjaminan Produk Hewan yang ASUH dan Berdaya Saing

1786.011 Identifikasi,Pembinaan ,Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit

Zoonosis dan Pembinaan Penerapan Kesrawan

1 Laporan

- Monitoring dan surveilans zoonosis produk hewan

1786.118 Monitoring dan Surveilance Residu dan Cemaran Mikroba 1,800 sampel

- Monitoring dan surveilance residu antibiotika, serta cemaran mikroba

- Monitoring cemaran kimia pada produk asal hewan

- Monitoring residu pestisida dalam daging dan susu sapi

Page 75: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 65 of 78

Lampiran 5. Pedoman Teknis Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A. 2015

Page 76: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 66 of 78

Page 77: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 67 of 78

Page 78: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 68 of 78

Page 79: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 69 of 78

Lampiran 6. SK Petunjuk Teknis Pelaksana Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A. 2015

Page 80: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 70 of 78

Page 81: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 71 of 78

Page 82: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 72 of 78

Page 83: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 73 of 78

Page 84: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 74 of 78

Lampiran 7. SK Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A. 2015

Page 85: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 75 of 78

Page 86: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 76 of 78

Page 87: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 77 of 78

Page 88: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap

LAKIN BBVET WATES T.A 2015 II 78 of 78

Lampiran 8. Daftar Target dan Realisasi Kegiatan Gangrep BBVet Wates T.A. 2015

1 Bangkalan 7,000 8,000 1 Cilacap 600 607

2 Banyuwangi 3,200 3,238 2 Banyumas 660 625

3 Blitar 5,550 4,499 3 Purbalingga 500 500

4 Bojonegoro 5,500 6,300 4 Banjarnegara 1,280 1,000

5 Bondowoso 6,000 6,000 5 Kebumen 2,400 2,383

6 Gresik 1,500 1,504 6 Purworejo 540 546

7 Pacitan 2,700 2,703 7 Wonosobo 880 852

8 Jember 7,600 7,600 8 Magelang 2,430 2,430

9 Jombang 2,800 2,807 9 Boyolali 5,740 5,916

10 Kediri 5,700 5,700 10 Klaten 3,170 3,172

11 Lamongan 3,500 4,000 11 Sukoharjo 1,020 1,020

12 Lumajang 6,000 6,000 12 Wonogiri 5,950 5,920

13 Madiun 2,000 2,500 13 Karanganyar 2,330 2,622

14 Magetan 4,000 5,000 14 Sragen 3,180 3,180

15 Malang 7,100 6,300 15 Grobogan 5,280 5,280

16 Mojokerto 3,000 3,000 16 Blora 7,600 7,600

17 Nganjuk 4,700 4,674 17 Rembang 4,500 5,500

18 Ngawi 3,500 3,500 18 Pati 3,230 3,248

19 Pasuruan 4,000 4,000 20 Kudus 400 65

20 Ponorogo 3,000 3,000 21 Jepara 1,500 1,500

21 Probolinggo 6,000 6,000 22 Demak 150 225

22 Sampang 5,500 7,000 23 Semarang 2,850 2,862

23 Sidoarjo 600 622 24 Temanggung 1,070 710

24 Situbondo 5,500 6,000 25 Kendal 720 720

25 Sumenep 8,000 7,995 26 Batang 650 851

26 Trenggalek 3,000 4,000 27 Pekalongan 710 109

27 Tuban 8,000 8,000 28 Pemalang 310 370

28 Tulungagung 3,200 1,630 29 Tegal 350 350

29 Kota Blitar 150 150 30 Brebes 1,080 1,400

30 Kota Kediri 150 150 33 Salatiga 180 186

31 Kota Malang 150 76 34 Semarang kota 240 250

32 Kota Batu 200 200 61,500 61,999

33 Kt Probolinggo 300 300

34 Pamekasan 5,000 4,993

134,100 137,441

1 BANTUL 1,700 1,743

2 GUNUNGKIDUL 3,800 3,800

3 KULONPROGO 1,650 1,879

4 SLEMAN 1,100 859

8,250 8,281

TARGET

AKSEPTOR

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

REALISASITARGET

AKSEPTOR

NOKABUPATEN/

KOTAREALISASI

NO KABUPATEN/ KOTATARGET

AKSEPTORREALISASI NO

KABUPATEN/

KOTA

Page 89: LAPORAN KINERJA - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data2/8. LAKIN BBVet Wates 2015 final... · DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN BALAI BESAR ... lengkap