laporan kinerja (lkj) kedeputian bidang politik, hukum ... · hubungan internasional; e. pengamatan...

102
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT KABINET RI

Upload: others

Post on 21-Jul-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA

(LKj)

KEDEPUTIAN BIDANG

POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

TAHUN 2014

SEKRETARIAT KABINET RI

Page 2: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

ii

KATA PENGANTAR

Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Deputi Polhukam

Sekretariat Kabinet melakukan penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2014

sebagai bentuk akuntabilitas organisasi dalam rangka melaksanakan tugas dan

fungsi yang diemban.

LKj ini ditujukan untuk dapat mengomunikasikan capaian kinerja Deputi

Polhukam pada tahun anggaran 2014 sesuai dengan proses pencapaian tujuan

dan sasaran organisasi. LKj ini pada intinya memuat tentang pelaksanaan

seluruh program dan kegiatan Deputi Polhukam yang direncanakan selama

tahun 2014, sekaligus sebagai gambaran mengenai tingkat keberhasilan maupun

kegagalan dalam pencapaian kinerja.

Selama tahun 2014, secara umum sasaran strategis Deputi Polhukam

dapat dicapai dengan kategori sangat baik dan memuaskan. Hal ini

dipengaruhi oleh implementasi manajemen kinerja yang telah dilakukan

sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (SAKIP) di Sekretariat Kabinet serta sinergi dengan program

reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet.

Laporan ini diharapkan dapat menjadi media pertanggungjawaban

kepada publik dan stakeholders serta menjadi pemicu bagi penguatan dan

peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan Deputi Polhukam untuk

mewujudkan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented

government). Selain itu, laporan ini diharapkan dapat memberi manfaat,

khususnya bagi unit kerja di lingkungan Deputi Polhukam agar hasil capaian

kinerja pada tahun berikutnya dapat lebih meningkat.

Jakarta, Februari 2015

Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan,

Bistok Simbolon, S.H., M.H.

Page 3: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

DAFTAR TABEL .........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................

Latar Belakang .......................................................................

Organisasi Deputi Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan .................................................................................

Aspek Strategis Deputi Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan dan Permasalahan Utama

(Strategic Issues) yang Sedang Dihadapi ....................

Sistematika Penyajian Laporan .....................................

BAB II PERENCANAAN KINERJA ................................................

Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Deputi

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan .......................

Visi dan Misi ............................................................................

Tujuan, Sasaran Strategis, dan Cara Mencapai

Tujuan dan Sasaran Strategis ..........................................

Ikhtisar Penetapan Kinerja (PK) Deputi Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan .......................................

Ikhtisar Indikator Kinerja Utama (IKU) Deputi

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan .......................

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .............................................

Pengukuran Kinerja .............................................................

.............. i

............ ii

........... iii

............. v

........... vi

............ 1

............ 1

............ 3

.......... 15

.......... 22

.......... 24

.......... 24

.......... 25

.......... 30

.......... 34

.......... 37

.......... 41

.......... 41

Page 4: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

iv

Capaian Kinerja Tahun 2014 ...........................................

A. Analisis Capaian Kinerja Deputi Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan ...............................

B. Realisasi Anggaran .......................................................

BAB IV PENUTUP .................................................................................

LAMPIRAN ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

.......... 44

.......... 44

.......... 88

.......... 91

.......... 93

.......... 95

Page 5: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Struktur Organisasi Deputi Bidang Politik,

Hukum, dan Keamanan ........................................................................ 13

Gambar 2 : Perbandingan Capaian Sasaran Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden Secara Tepat Waktu………...... 77

Gambar 3 : Perbandingan Capaian Sasaran Penyelesaian RPerpres,

RKeppres dan RInpres yang Ditindaklanjuti…………………..... 79

Page 6: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jumlah SDM Deputi Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan Akhir Tahun 2014 Berdasarkan

Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin ……………………… 14

Tabel 2 : Sasaran Strategis, Program dan Kegiatan Deputi

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 ……… 34

Tabel 3 : Penetapan Kinerja Deputi Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan Tahun 2014 ………………………..………………………. 35

Tabel 4 : Indikator Kinerja Utama Deputi Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan Tahun 2014………………………………................ 38

Tabel 5 : Kategori Pencapaian Kinerja......................................................... 44

Tabel 6 : Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dari Sasaran

Strategis ………………………………………..………………………....... 45

Tabel 7 : Rekapitulasi Realisasi Penyelesaian Hasil

Analisis/Pengamatan/Pemantauan Atas Kebijakan

dan Program Pemerintah di Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan Tahun 2014………………………………………… 55

Tabel 8 : Waktu Penyelesaian Hasil Analisis/

Pengamatan/Pemantauan di Bidang Politik, Hukum,

dan Keamanan secara Tepat Waktu Tahun 2014…………. 56

Tabel 9 : Rincian Realisasi dan Capaian Saran Kebijakan yang

Ditindaklanjuti (Outcome) Tahun 2014...…………………….. 58

Tabel 10 : Indikator Sasaran Kedua …………………………………………… 68

Tabel 11 : Penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres

Tahun 2014 …………………………………………………………....... 73

Page 7: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

vii

Tabel 12 : Indikator Sasaran, Target, Realisasi, dan Capaian

Sasaran Dua Tahun 2014…………………......……………………….. 74

Tabel 13 : Waktu Penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan

RInpres Tahun 2014 …………………………………………………….. 76

Tabel 14 : Realisasi Anggaran Deputi Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan Tahun 2014 ……….………………………………………… 88

Page 8: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 1

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban

bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Upaya

penguatan akuntabilitas instansi pemerintah dipertegas melalui

penerbitan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan penguatan

dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

Peraturan Presiden tersebut merupakan landasan dasar

ditetapkannya kewajiban bagi setiap instansi pemerintah untuk

menerapkan Sistem Akuntabilitas Kinerja atau lebih dikenal sebagai

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Berdasarkan

ketentuan Pasal 18 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, setiap

entitas Akuntablitas Kinerja wajib menyusun dan menyajikan laporan

kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan

anggaran yang telah dialokasikan. Entitas Akuntabilitas Kinerja tersebut

menyelenggarakan SAKIP secara berjenjang, dengan tingkatan mulai dari

entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja, entitas Akuntabilitas Kinerja

Unit Organisasi, hingga entitas Akuntabilitas Kinerja Kementerian/

Lembaga. Sistem SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai

aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan

Page 9: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 2

pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan

pelaporan kinerja dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan

kinerja instansi pemerintah.

Laporan Kinerja (LKj) adalah ikhtisar yang menjelaskan secara

ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan

rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tentang tindakan pimpinan

organisasi kepada pihak yang memiliki kewenangan untuk meminta

keterangan atau pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugas dan

fungsinya (ketentuan Pasal 1 angka 3 Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi

Pemerintah jo. Pasal 1 angka 11 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014). Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan LKj adalah

pengukuran kinerja dan evaluasi, serta pengungkapan (disclosure) secara

memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Dengan adanya LKj,

dapat diketahui tingkat capaian kinerja suatu unit organisasi dan hal lain

yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsinya, terutama

gambaran mengenai tingkat kesesuaian antara program dan kegiatan

yang direncanakan dengan realisasinya. Laporan ini dapat juga digunakan

sebagai acuan dalam menyusun rencana kinerja dan rencana anggaran di

tahun mendatang.

Penyusunan LKj diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Format LKj pada

dasarnya menyajikan informasi tentang uraian singkat organisasi;

rencana dan target kinerja yang ditetapkan; pengukuran kinerja; dan

evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil

program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud.

Page 10: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 3

Melalui LKj diharapkan akuntabilitas seseorang atau pimpinan

kolektif lembaga/instansi dapat tergambar bagi pihak-pihak yang

memberikan mandat atau amanah. Selain itu, LKj diharapkan dapat lebih

mengefektifkan aparatur pemerintah dalam meningkatkan disiplin dalam

menerapkan prinsip-prinsip pemerintahan yang baik dan fungsi

manajemen kinerja yang taat asas.

Komitmen Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau

disingkat Deputi Polhukam dalam meningkatkan kualitas SAKIP di

lingkungannya tercermin dari upaya perbaikan yang dilakukan secara

terus menerus (continuous improvement) terhadap kualitas seluruh

dokumen SAKIP, pemanfaatannya serta mengawal implementasinya

sebagai bentuk manajemen kinerja. Terkait dengan hal itu, Deputi

Polhukam sebagai salah satu unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet

melakukan penyusunan LKj Tahun 2014 sebagai bentuk pertanggung

jawaban dalam pencapaian tujuan organisasi sebagaimana dimaksud

dalam peraturan-peraturan tersebut.

Organisasi Deputi Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan

A. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Deputi Bidang Politik,

Hukum, dan Keamanan

Berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet jo.

Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 yang merupakan

turunan dari Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang

Sekretariat Kabinet, kedudukan Deputi Polhukam berada di bawah

Sekretaris Kabinet. Deputi Polhukam mempunyai tugas membantu

Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan staf,

Page 11: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 4

administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan penyampaian

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah, penyiapan

dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, dan

penyiapan pendapat atau pandangan kepada Presiden dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan dan evaluasi serta

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang politik, hukum, dan keamanan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Deputi Polhukam

menyelenggarakan tujuh fungsi, yaitu:

1. Perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan;

2. Penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan, dan

penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden,

dan Instruksi Presiden serta penyiapan pendapat atau pandangan

kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di

bidang politik, hukum, dan keamanan;

3. Penyiapan analisis politik, hukum, dan/atau keamanan tentang

pembentukan lembaga, badan, komisi, dewan beserta instrumen

pendukungnya yang menjadi kewenangan Presiden, termasuk

analisis tentang pembatalan peraturan daerah;

4. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data,

informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan kebijakan

pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan berikut

permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

5. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik,

hukum, dan keamanan;

Page 12: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 5

6. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang politik,

hukum, dan keamanan, baik di luar negeri maupun dalam negeri,

berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan

pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi

profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media

massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan

7. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris

Kabinet.

Adapun susunan organisasi Deputi Polhukam terdiri dari:

1. Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional;

2. Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur

Negara, Komunikasi dan Informatika;

3. Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan; dan

4. Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan.

Masing-masing Asisten Deputi tersebut memiliki tugas, fungsi,

dan struktur organisasi sebagai berikut:

1. Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional

Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan

penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program

pemerintah; pengamatan perkembangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan; serta pemantauan, evaluasi, dan

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik, organisasi

kemasyarakatan, pemerintahan umum, otonomi daerah, dan

hubungan internasional.

Page 13: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 6

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Asisten Deputi Bidang

Politik dan Hubungan Internasional menyelenggarakan enam

fungsi, yaitu:

a. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang hubungan

lembaga negara, organisasi politik, organisasi

kemasyarakatan, pemerintahan umum, otonomi daerah, dan

hubungan internasional;

b. Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di bidang hubungan lembaga

negara, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,

pemerintahan umum, otonomi daerah, dan hubungan

internasional;

c. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan

data, informasi, dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan

kebijakan pemerintah di bidang hubungan lembaga negara,

organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, pemerintahan

umum, otonomi daerah, dan hubungan internasional, berikut

permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang

hubungan lembaga negara, organisasi politik, organisasi

kemasyarakatan, pemerintahan umum, otonomi daerah, dan

hubungan internasional;

e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang

hubungan lembaga negara, organisasi politik, organisasi

kemasyarakatan, pemerintahan umum, otonomi daerah, dan

hubungan internasional, baik di luar negeri maupun dalam

negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di

Page 14: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 7

kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik,

organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat

akademi, media masa, dan kalangan lainnya yang dianggap

perlu; dan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi

Polhukam.

Susunan organisasi Asisten Deputi Bidang Politik dan

Hubungan Internasional terdiri dari empat Bidang, yaitu:

1. Bidang Hubungan Lembaga Negara, Organisasi Politik, dan

Organisasi Kemasyarakatan;

2. Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah;

3. Bidang Hubungan Internasional;

4. Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur

Negara, Komunikasi dan Informatika

Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur

Negara, Komunikasi, dan Informatika mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian analisis

atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan

perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,

serta pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang kekuasaan

kehakiman, kejaksaan, kepolisian, kewarganegaraan,

keimigrasian, hukum pidana, hukum acara, penegakan hukum,

hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi, dan informatika.

Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur

Negara, Komunikasi, dan Informatika melaksanakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang kekuasaan

Page 15: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 8

kehakiman, kejaksaan, kepolisian, kewarganegaraan,

keimigrasian, hukum pidana, hukum acara, penegakan hukum,

hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan

informatika;

b. Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di bidang kekuasaan

kehakiman, kejaksaan, kepolisian, kewarganegaraan,

keimigrasian, hukum pidana, hukum acara, penegakan hukum,

hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan

informatika;

c. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan

data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan

kebijakan pemerintah di bidang kekuasaan kehakiman,

kejaksaan, kepolisian, kewarganegaraan, keimigrasian, hukum

pidana, hukum acara, penegakan hukum, hak asasi manusia,

aparatur negara, komunikasi dan informatika, berikut

permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang

kekuasaan kehakiman, kejaksaan, kepolisian,

kewarganegaraan, keimigrasian, hukum pidana, hukum acara,

penegakan hukum, hak asasi manusia, aparatur negara,

komunikasi dan informatika;

e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang

kekuasaan kehakiman, kejaksaan, kepolisian,

kewarganegaraan, keimigrasian, hukum pidana, hukum acara,

penegakan hukum, hak asasi manusia, aparatur negara,

komunikasi dan informatika, baik di luar negeri maupun

dalam negeri, berikut penyerapan pandangan yang

Page 16: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 9

berkembang di kalangan pemerintah, lembaga-lembaga

negara, partai politik, organisasi profesi, organisasi

kemasyarakatan, masyarakat akademi, media massa, dan

kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi

Polhukam.

Susunan organisasi Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi

Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi, dan Informatika terdiri

dari:

1. Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia;

2. Bidang Aparatur Negara;

3. Bidang Komunikasi dan Informatika;

4. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan

Pertanahan

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan

Pertanahan mempunyai tugas membantu Deputi Bidang Politik,

Hukum, dan Keamanan dalam melaksanakan penyiapan

perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah, pengamatan perkembangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, evaluasi dan

analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di

bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah

perbatasan, dan pertanahan.

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan

Pertanahan melaksanakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah di bidang pertahanan,

Page 17: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 10

keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan

pertanahan;

b. Penyiapan pendapat atau pandangan dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan di bidang pertahanan,

keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan

pertanahan;

c. Pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan

data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan

kebijakan pemerintah di bidang pertahanan, keamanan,

kesatuan bangsa, wilayah perbatasan dan pertanahan, berikut

permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;

d. Pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang

pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah perbatasan

dan pertanahan;

e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang

pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah

perbatasan dan pertanahan, baik di luar negeri maupun dalam

negeri, berikut penyerapan pandangan yang berkembang di

kalangan pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik,

organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat

akademi, media massa, dan kalangan lainnya yang dianggap

perlu; dan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi

Polhukam.

Susunan organisasi Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi

Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi, dan Informatika terdiri

dari:

1. Bidang Pertahanan dan Keamanan;

Page 18: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 11

2. Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan;

3. Bidang Pertanahan;

4. Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas

membantu Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan dalam

rangka melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dalam

bentuk peraturan perundang-undangan, penyiapan dan

persetujuan prakarsa, penyusunan dan penyampaian Rancangan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden,

serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di

bidang politik, hukum, dan keamanan.

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Asisten Deputi Bidang

Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana

kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan

perundang-undangan di bidang politik, hukum dan keamanan;

b. Penyiapan dan penyampaian analisis terhadap persetujuan

prakarsa penyusunan Rancangan Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang politik,

hukum dan keamanan;

c. Penyiapan analisis pembentukan lembaga, badan, komisi,

dewan beserta instrumen pendukungnya yang menjadi

Page 19: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 12

kewenangan Presiden, termasuk analisis tentang pembatalan

Peraturan Daerah;

d. Penyusunan pendapat hukum sebagai hasil analisis terhadap

substansi permasalahan dalam Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di

bidang politik, hukum dan keamanan;

e. Penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di

bidang politik, hukum dan keamanan;

f. Pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan

Peraturan Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi

Presiden di bidang politik, hukum dan keamanan;

g. Fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Polhukam

Susunan organisasi Asisten Deputi Bidang Perancangan

Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

terdiri dari:

1. Bidang Politik Dalam Negeri;

2. Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Komunikasi dan

Informatika, dan Aparatur Negara;

3. Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan;

4. Bidang Hubungan Internasional dan Ratifikasi;

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Struktur organisasi Deputi Polhukam yang didukung oleh 4

(empat) Asisten Deputi dan 13 (tiga belas) Bidang tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Page 20: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 13

Gambar 1

STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN

Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional

(Bistok Simbolon, S.H., M.H.)

Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan

Internasional

(Drs. M.Y. Raso, M.Si.)

Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia,

Aparatur Negara, Komunikasi, dan Informatika

( )

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan

Pertanahan (Edwin Jeffry Herald Wuisang,

S.H., M.M., M.H.)

Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

(M. Rokib, S.H., M.H.)

Bidang Hubungan Lembaga Negara, Organisasi Politik,

dan Organisasi Kemasyarakatan

(Danil Arif Iskandar, S.H.,

LL.M.)

Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah (Dyah Pancaningrum, S.H.,

MTDev.)

Bidang Hubungan Internasional

(Roby Arya Brata, S.H., LL.M., MPP., Ph.D.)

Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia

(Purnomo Sucipto, S.H., LL.M.)

Bidang Aparatur Negara

(Hennie Ambar Susilowati, S.H.)

Bidang Komunikasi dan Informatika (Agus Widyanto,

S.Sos.)

Bidang Pertahanan dan Keamanan

(Sinta Puspitasari, S.Sos., M.Comm &

Mediast.)

Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah

Perbatasan (Troeno Marayoga, S.H.,

LL.M.)

Bidang Pertanahan (Radian Nurcahyo, S.H.,

M.Kn., LL.M.)

Bidang Politik Dalam Negeri

(Novi Pratiwi Dewi, S.H.,

M.H.)

Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Komunikasi,

Informatika, dan Aparatur Negara

(Kardwiyana Ukar, S.H., LL.M.)

Bidang Pertahanan, Keamanan, dan

Pertanahan (Ida Dwi Nilasari, S.H.,

M.H.)

Bidang Hubungan Internasional dan Ratifikasi

(Dyah Kusumastuti, S.H., LL.M.)

Page 21: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 14

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Deputi Polhukam

didukung oleh sumber daya manusia berjumlah 57 (lima puluh tujuh)

orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1 Jumlah SDM Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Akhir Tahun

2014 Berdasarkan Golongan, Pendidikan, dan Jenis Kelamin

Pangkat Jabatan Pendidikan Jenis Kelamin

Gol. Jmlh Nama Jabatan Jmlh Tingkat

Jmlh Jenis

Jmlh S3 S2 S1 D3 SLTA L P

IV/e 1 Deputi 1 - 1 - - - 1 1 - 1

IV/d 1 Asisten Deputi 3

1 - - - 3

1 - 3

IV/c 2 - 2 - - - 2 -

IV/b 3

Kepala Bidang 13 1 10 2 - - 13 7 6 13 IV/a 9

III/d 1

III/d 4

Kepala Subbidang 23 -

11

11

-

1 23 13 10 23 III/c 18

III/b 1

III/a 14 Analis 13 - 1 12 - - 13 5 8 13

Pengolah Data 1 - - 1 - - 1 1 - 1

II/d 2

Sekretaris 1 - - - 1 - 1 1 - 1

Pengadministrasi Umum

1 - - - 1 - 1 - 1 1

II/c 1 Pengolah Data 1 - - - 1 - 1 1 - 1

Jmlh 57 57 2 25 26 3 1 57 32 25 57

Secara kuantitas, jumlah pegawai di Deputi Polhukam masih

sangat kurang apabila dibandingkan dengan tugas dan fungsi yang

dijalankan. Namun kualitas yang dimiliki pegawai Deputi Polhukam sudah

cukup memadai karena didukung dengan pendidikan formal yang sesuai

dengan bidang tugas dan fungsinya. Selain itu, para pegawai di lingkungan

Page 22: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 15

Deputi Polhukam juga telah mengikuti pendidikan dan pelatihan

manajerial sesuai dengan tingkat jabatannya, serta dibekali dengan

pelatihan keterampilan guna mendukung kemampuan pegawai dalam

pelaksanaan tugasnya.

Aspek Strategis Deputi Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan, serta Permasalahan Utama (Strategic

Issued) yang Sedang Dihadapi

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, Deputi Polhukam

menghadapi berbagai faktor pendukung dan penghambat, baik yang

berasal dari luar (eksternal) maupun yang berasal dari dalam (internal).

Faktor-faktor tersebut perlu dikenali, dihadapi, dan disikapi dengan tepat

agar tidak mengganggu pelaksanaan kerja. Adapun faktor-faktor yang

biasa dihadapi oleh Deputi Polhukam adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Internal

Berdasarkan hasil analisis internal, maka kekuatan, kelemahan,

dan potensi Deputi Polhukam adalah sebagai berikut:

a. Kekuatan Organisasi

Kekuatan dasar Deputi Polhukam yang berpengaruh dalam

penetapan dan pencapaian tujuan serta sasaran adalah sebagai

berikut :

1) Komitmen pimpinan dalam pelaksanaan rencana strategis

Komitmen pimpinan merupakan potensi dasar utama

untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

efisien, profesional, modern, akuntabel, dan mencerminkan

suatu organisasi yang berlandaskan asas-asas tata

pemerintahan yang baik (good governance) serta mendukung

Page 23: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 16

upaya peningkatan kinerja organisasi, baik di tingkat unit kerja

maupun organisasi.

2) Kebijakan organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Deputi

Polhukam, kerja sama dan koordinasi antar satuan kerja

merupakan faktor penting untuk menciptakan program dan

kegiatan yang terarah, terpadu, efektif, dan efisien.

3) Sumber daya manusia

Sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan

berkompeten yang didasarkan pada pola pembinaan karier

berbasis sistem merit atau kinerja merupakan pilar organisasi

kuat yang diperlukan guna mencapai tujuan organisasi.

4) Anggaran

Sumber daya keuangan merupakan salah satu penunjang

keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan Deputi Polhukam

yang mengacu pada anggaran berbasis kinerja.

5) Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung program kerja

organisasi antara lain adalah gedung kantor, kendaraan

operasional dinas, dan jaringan.

6) Kedudukan dan kemudahan akses

Kedudukan Deputi Polhukam yang berada di lingkungan

lembaga kepresidenan merupakan aspek strategis Deputi

Polhukam. Kemudahan akses juga merupakan aspek strategis

Deputi Polhukam, karena setiap orang ingin memberikan yang

terbaik bagi Presiden. Selain itu Deputi Polhukam mempunyai

aspek strategis dalam membantu Presiden terkait substansi

kebijakan, terutama posisinya yang netral dan terbebas dari

Page 24: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 17

ego sektoral. Posisi tersebut menjadi strategis mengingat

Deputi Polhukam tidak melaksanakan program-program yang

dilakukan oleh kementerian/lembaga dan atau Pemerintah

Daerah, sehingga Deputi Polhukam tidak mempunyai

kepentingan sektoral. Deputi Polhukam mampu memberikan

pandangan atau pemikiran yang tidak berpihak kepada sektor

manapun secara berimbang. Kemampuan tersebut tidak

dimiliki oleh institusi lain, karena pada umumnya

kementerian/lembaga dan atau Pemerintah Daerah akan

membela kepentingannya masing-masing.

Dalam melaksanakan fungsinya berupa mempersiapkan

penyusunan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden posisi

Deputi Polhukam yang netral dan tidak berpihak pada sektor

menyebabkan Deputi Polhukam mampu bekerja tanpa

intervensi dari siapa pun. Hal tersebut dapat memberikan

landasan hukum yang kuat bagi Pemerintah dalam

melaksanakan kegiatan pembangunan di segala bidang.

Dalam melaksanakan fungsinya untuk memberikan

pendapat berupa rekomendasi kebijakan, posisi Deputi

Polhukam yang netral tersebut merupakan aspek strategis yang

memberikan hasil berupa berbagai rekomendasi kebijakan

yang lebih berimbang di bidang politik, hukum, dan keamanan

kepada Presiden. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan bisa

memberikan alternatif solusi bagi permasalahan yang sedang

terjadi dalam pemerintahan, baik di Pusat maupun di Daerah,

serta yang berasal dari laporan masyarakat.

Pemberian rekomendasi tersebut dapat juga berasal dari

kegiatan pemantauan, monitoring dan evaluasi yang selama ini

Page 25: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 18

dilakukan ke berbagai daerah terhadap implementasi dari

berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan

dan berbagai permasalahan pemerintahan. Posisi Deputi

Polhukam menjadi strategis seringkali memunculkan

rekomendasi berupa solusi permasalahan pemerintahan yang

ditemukan di lapangan.

Berdasarkan aspek strategis yang dimiliki Deputi Polhukam

tersebut, Deputi Polhukam terus berupaya mewujudkan birokrasi

yang bersih dan akuntabel, birokrasi yang efektif dan efisien, serta

birokrasi yang memiliki pelayanan publik yang berkualitas. Oleh

karena itu, Deputi Polhukam mencanangkan berbagai program

pendukung terkait penyempurnaan Sistem IT dalam hal pengolahan

berkas/dokumen dan penetapan target kinerja pegawai, dan

penyempurnaan program capacity building yang dapat menunjang

pelaksanaan tugas substansi kebijakan, dengan berpedoman pada

beberapa prinsip/standar kerja zero mistake, aman, akuntabel,

keseimbangan antara keterbukaan informasi publik dan kerahasiaan

negara, serta efektif dan efisien.

b. Kelemahan Organisasi

Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Deputi Polhukam

yaitu:

1) Jumlah sumber daya manusia belum terpenuhi secara optimal,

sehingga untuk memenuhi target kinerja, setiap individu di

lingkungan Deputi Polhukam mempunyai beban kerja yang

cukup besar;

2) Belum diterapkannya standar pelayanan secara konsisten dan

menyeluruh, mengingat jumlah sumber daya manusia yang

masih terbatas.

Page 26: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 19

c. Potensi Organisasi

Beberapa potensi yang dimiliki oleh Deputi Polhukam di antaranya

meliputi:

1. Visi dan misi organisasi yang jelas;

2. Tugas dan fungsi yang jelas;

3. Komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk

mewujudkan visi dan misi organisasi;

4. SDM yang dapat terus ditingkatkan kompetensinya melalui

pendidikan dan pelatihan struktural, teknis, dan fungsional

termasuk kerjasama dengan pihak/lembaga pemerintah yang

lain;

5. Dokumen hukum yang diperlukan sebagai bahan

rujukan/referensi dan hasil-hasil sidang kabinet, rapat dan atau

pertemuan yang dipimpin oleh Presiden dan/atau Wakil

Presiden yang mendukung penelaahan dalam rangka

memberikan analisis kebijakan kepada Presiden secara optimal;

6. Struktur organisasi yang lebih efektif dan dinamis dengan

pendekatan pembagian fungsi Kementerian Koordinator dalam

rangka mendukung tugas Presiden;

7. Pengembangan dan pemanfaatan TI dalam pelaksanaan tugas

secara efektif dan efisien; dan

8. Meningkatnya imej positif pemangku kepentingan dan

masyarakat terhadap Sekretariat Kabinet.

2. Lingkungan Eksternal

Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi

penetapan dan pencapaian tujuan dan sasaran Deputi Polhukam

adalah sebagai berikut :

Page 27: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 20

a. Politik

Perubahan politik pascareformasi telah memberikan ruang

yang lebih luas kepada masyarakat untuk berperan serta secara

aktif dalam menentukan arah kebijakan negara, termasuk juga di

bidang pemerintahan. Demokrasi yang makin berkembang

membuat masyarakat semakin lugas menuntut hak-hak mereka

sehingga birokrasi di pemerintahan mau tidak mau harus lebih

responsif. Birokrasi semakin dituntut untuk memberikan

pelayanan yang cepat, transparan, jujur, akuntabel, dan partisipatif.

b. Hukum

Terbitnya sejumlah peraturan perundang-undangan yang

mengatur berbagai bidang pemerintahan, seperti: bidang keuangan

negara, pelayanan publik, dan kementerian negara, telah

mendorong lembaga pemerintah untuk lebih meningkatkan kinerja,

efisiensi, efektivitas, dan pertanggung-jawaban kepada publik.

c. Teknologi

Teknologi merupakan faktor yang memengaruhi kinerja dan

dapat menunjang kebutuhan informasi yang cepat, akurat, dan

mudah didapat. Kemajuan teknologi ini harus diantisipasi dengan

memperhitungkan faktor-faktor negatif yang ditimbulkan.

d. Globalisasi

Perkembangan dunia yang pesat menjadi pemicu persaingan

antarnegara menjadi makin ketat. Negara-negara yang kuat secara

ekonomi, teknologi, sosial politik, dan SDM, akan lebih mudah

bersaing. Situasi dan kondisi tersebut harus dijadikan pendorong

agar kita mampu berkompetisi dengan bangsa lain.

Berdasarkan hasil analisis eksternal, maka peluang dan

ancaman terhadap Deputi Polhukam adalah sebagai berikut :

Page 28: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 21

a. Peluang Organisasi

1) Undang-Undang Pelayanan Publik yang memperkuat landasan

Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebagai

bagian dari lembaga pemerintahan untuk memberikan

pelayanan terbaik bagi masyarakat;

2) Penyempurnaan, perbaikan, penyederhanaan sistem

manajemen, prosedur, dan kebijakan atau ketentuan

perundang-undangan (deregulasi dan debirokratisasi) dalam

penyelenggaraan pelayanan publik;

3) Pengembangan dan kemajuan teknologi informasi yang cepat

dan dinamis dalam mendukung pengembangan e-government

di setiap instansi pemerintah;

4) Dukungan kebijakan tentang penerapan tata pemerintahan

yang baik (good governance) di semua lini dan tingkatan pada

semua kegiatan.

b. Ancaman Organisasi

Ancaman terhadap Deputi Polhukam adalah adanya tingkat

kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap birokrasi

pemerintah.

3. Permasalahan Utama (Strategic Issues) yang Sedang Dihadapi

Berdasarkan kekuatan, kelemahan, potensi, peluang, dan

ancaman di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-

permasalahan yang ada selama ini dan kemungkinan yang akan

dihadapi oleh Deputi Polhukam dalam kurun waktu tiga tahun ke

depan, yaitu :

Page 29: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 22

a. Aspek Ketatalaksanaan

1) Koordinasi dan kerja sama yang kurang optimal antar lembaga

pemerintah di pusat dan daerah maupun dengan unit kerja lain

di lingkungan lembaga kepresidenan, yang berhubungan dengan

pelaksanaan tugas Deputi Polhukam;

2) Standar Pelayanan belum diterapkan secara konsisten dan

menyeluruh.

b. Aspek Sumber Daya Manusia

Kualitas SDM masih perlu terus ditingkatkan dalam

mendukung tugas dan fungsi Deputi Polhukam, terutama

penajaman analisis dan kejelian menangkap isu-isu strategis serta

membangun jaringan informasi dan koordinasi antar

kementerian/lembaga.

c. Aspek Sarana dan Prasarana

1) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan

organisasi;

2) Sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi belum

terintegrasi sepenuhnya dan belum ada kesesuaian antara

manajemen teknologi informasi dengan sistem yang sedang dan

akan dikembangkan.

Dalam mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut perlu

diambil langkah-langkah strategis dan antisipatif guna menghasilkan

solusi terbaik untuk perbaikan organisasi dan kinerja Deputi

Polhukam.

Sistematika Penyajian Laporan

Sistematika penyajian LKj 2014 Deputi Polhukam berpedoman

pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Page 30: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 23

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah. Gambaran tentang sistematika laporan

tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang beserta maksud

dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014,

gambaran organisasi yang mencakup kedudukan, tugas, fungsi

dan struktur organisasi serta aspek strategis Deputi Polhukam

dan permasalahan utama (strategic issued) yang sedang

dihadapi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Menjelaskan secara ringkas gambaran umum perencanaan

kinerja serta ikhtisar Penetapan Kinerja (PK) dan ikhtisar

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi dasar

pengukuran kinerja Deputi Polhukam tahun 2014.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Deputi Polhukam

untuk setiap sasaran strategis (terutama capaian IKU) sesuai

dengan hasil pengukuran kinerja dan pertanggungjawaban

keuangan atau anggarannya (akuntabilitas keuangan) serta

reviu implementasi atau pelaksanaan SAKIP di Deputi

Polhukam.

Bab IV Penutup

Menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja Deputi

Polhukam Tahun 2014 dan menguraikan upaya perbaikan

yang telah dilakukan serta rencana tindak lanjut yang akan

dilakukan guna meningkatkan kualitas pelaksanaan SAKIP di

Deputi Polhukam dan peningkatan kinerja di masa mendatang.

Page 31: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 24

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Suatu unit organisasi diharuskan membuat perencanaan agar tidak

terjadi ketimpangan manajemen dalam melaksanakan seluruh aktivitas

organisasi. Dengan adanya perencanaan yang jelas, maka suatu organisasi

dapat mengelola potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam

upaya peningkatan kinerja organisasi.

Rencana suatu organisasi memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

kebijakan, program, kegiatan, dan indikator kinerja yang diperlukan

untuk operasionalisasi kinerja organisasi secara optimal sesuai tugas

pokok dan fungsinya, sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pejabat

dan pegawai di lingkungan Deputi Polhukam.

Gambaran Umum Perencanaan Kinerja Deputi Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan

Perencanaan kinerja Deputi Polhukam didasarkan pada Rencana

Strategis (Renstra) Sekretariat Kabinet Tahun 2010—2014 sebagaimana

telah diubah beberapa kali dan terahir dengan Peraturan Sekretaris

Kabinet Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penyempurnaan Kedua Rencana

Strategis Sekretariat Kabinet RI Tahun 2010—2014. Renstra Sekretariat

Kabinet Tahun 2010—2014 beserta perubahannya merupakan panduan

pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Polhukam.

Guna mendukung pencapaian visi dan misi, sasaran, program, dan

kegiatan Sekretariat Kabinet, Deputi Polhukam merumuskan visi, misi

dan strategi dalam renstra instansi yang selanjutnya dioperasionalkan

dalam suatu perencanaan kinerja. Di dalam proses perencanaan kinerja,

Page 32: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 25

Deputi Polhukam mendefinisikan seluruh sasaran, program, dan kegiatan

yang akan diimplementasikan dalam satu tahun anggaran yang kemudian

diformulasikan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Deputi Polhukam memuat angka

target kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada

tingkat sasaran dan kegiatan. Angka target kinerja ini akan menjadi

komitmen yang harus dicapai dalam satu periode tahunan. Selain itu,

dokumen RKT tersebut menjadi dasar bagi penetapan kesepakatan

tentang kinerja yang akan diwujudkan oleh organisasi (performance

agreement) atau lebih dikenal sebagai Penetapan Kinerja (PK). Penetapan

Kinerja ini menjadi kontrak kinerja yang harus diwujudkan oleh para

pejabat di lingkungan Deputi Polhukam sebagai penerima amanah kepada

pimpinan dan stakeholdernya.

Keberhasilan pencapaian PK diukur menggunakan instrumen

berupa Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key Performance Indicators

(KPI) yang ditetapkan secara formal dengan keputusan pimpinan instansi.

Melalui IKU, diharapkan akan diperoleh informasi kinerja yang

diperlukan untuk mengukur keberhasilan/kegagalan pencapaian suatu

tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan sebagai dasar

evaluasi kinerja untuk perbaikan kinerja organisasi dan peningkatan

akuntabilitas kinerja.

Gambaran secara ringkas tentang substansi perencanaan kinerja,

ikhtisar Penetapan Kinerja serta ikhtisar Indikator Kinerja Utama Deputi

Polhukam dapat dilihat pada penjelasan berikut.

Visi dan Misi

Dalam melaksanakan fungsinya, Deputi Polhukam terlibat aktif

dalam proses formulasi, implementasi, evaluasi, reformulasi program dan

Page 33: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 26

kebijakan Pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan. Hasil dari

proses tersebut disampaikan dalam bentuk rekomendasi kebijakan. Tugas

yang sangat strategis tersebut tercermin dalam rumusan visi dan misi

Deputi Polhukam. Rumusan visi dan misi itu selanjutnya mempengaruhi

penetapan tujuan dan sasaran strategis Deputi Polhukam.

Rumusan visi Deputi Polhukam sesuai dengan Rencana Strategis

(Renstra) Sekretariat Kabinet Tahun 2010-2014 yang telah beberapa kali

disempurnakan, terakhir melalui Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 2

Tahun 2013 tentang Penyempurnaan Kedua Rencana Strategis

Sekretariat Kabinet RI Tahun 2010-2014. Visi dan misi Sekretariat

Kabinet yang tercantum dalam Renstra tersebut adalah:

Berdasarkan pada Renstra tersebut, Deputi Polhukam telah

menetapkan Rencana Strategis Deputi Polhukam Tahun 2012-2014

(Renstra Deputi Polhukam 2012-2014). Dalam Renstra Deputi tersebut

juga telah ditetapkan visi dan misi Deputi Polhukam. Perumusan visi

tersebut dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan

yang diharapkan Deputi Polhukam dengan memperhatikan Undang-

Visi Sekretariat Kabinet

Menjadi Sekretariat Kabinet yang professional dan handal dalam

mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam menjalankan

kekuasaan pemerintahan.

Misi Sekretariat Kabinet

Memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan

Wakil Presiden dengan memegang teguh pada prinsip tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance).

Page 34: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 27

Undang Nomor 17 Tahun 2007

tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun

2005-2025.

Visi Deputi Polhukam

mengandung pengertian bahwa

Deputi Polhukam merupakan unit

yang strategis, profesional, dan

dapat diandalkan dalam

memberikan dukungan analisis

secara cepat, tepat, transparan, dan akuntabel kepada Presiden dan Wakil

Presiden dalam menjalankan kekuasaan pemerintahan. Dengan adanya

visi ini diharapkan Deputi Polhukam akan mampu mengantisipasi

berbagai tantangan di masa depan sekaligus meningkatkan kualitas

kinerjanya secara maksimal.

Guna memastikan bahwa visi Deputi Polhukam tersebut sesuai

dan selaras dengan perubahan yang harus dilakukan, maka diperlukan

penetapan misi yang jelas. Misi tersebut menjadi pernyataan yang

menetapkan tujuan Deputi Polhukam dan sasaran yang ingin dicapai.

Perumusan misi Deputi Polhukam dilakukan dengan mengacu

kepada visi, nilai-nilai, tugas dan fungsi yang diemban Deputi Polhukam;

melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan yang mencakup para

pegawai, masyarakat yang akan dilayani, mitra kerja, dan stakeholders

lainnya; menilai lingkungan yang sangat berguna untuk menentukan

apakah misi Deputi Polhukam tidak bertentangan secara internal dan

eksternal dengan kebijakan pemerintah serta menyelaraskan kegiatan,

proses utama, dan sumber daya untuk memungkinkan Deputi Polhukam

melaksanakan kegiatannya secara lebih baik dan efisien.

Visi

Menjadi Deputi Politik, Hukum,

dan Keamanan yang

professional dan handal dalam

membantu Sekretaris Kabinet

memberikan dukungan kepada

Presiden dan Wakil Presiden

dalam menjalankan kekuasaan

pemerintahan di bidang politik,

hukum, dan keamanan.

Page 35: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 28

Dalam menjalankan fungsinya, Deputi Polhukam perlu

melaksanakan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), koordinasi (coordinating), dan pengendalian (directing)

kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan

keamanan. Fungsi perencanaan (planning) kebijakan dan program

dilakukan Deputi Polhukam melalui mekanisme pembahasan rencana

kebijakan dan program Pemerintah di bidang politik, hukum, dan

keamanan. Dalam hal ini, Deputi Polhukam perlu memastikan bahwa

rencana kebijakan dan program Pemerintah tersebut disusun sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terformulasi

dengan baik untuk memudahkan pengambilan keputusan oleh Sekretaris

Kabinet atau Presiden.

Terkait pelaksanaan pengorganisasian, Deputi Polhukam harus

mengomunikasikan dengan jelas dan rinci kepada unit kerja di bawahnya,

arahan Sekretaris Kabinet atau Presiden, berikut landasan kebijakan dan

permasalahan yang melatarbelakanginya secara tertulis maupun

lisan/pertemuan sehingga dapat menjadi acuan dalam merumuskan

kebijakan dan program yang diperlukan dengan tepat.

Misi

Meningkatkan kualitas dukungan analisis kebijakan dan program

pemerintah serta penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan

keamanan dalam rangka membantu Sekretaris Kabinet memberikan

dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden

dengan memegang teguh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik

(good governance)

Page 36: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 29

Pada pelaksanaan koordinasi, Deputi Polhukam mengupayakan

agar perumusan rekomendasi kebijakan dan program Pemerintah di

bidang politik, hukum, dan keamanan disusun dengan melibatkan

stakeholders terkait untuk memastikan bahwa rumusan kebijakan

tersebut telah dilakukan secara komprehensif dan berimbang.

Deputi Polhukam juga melaksanakan evaluasi terhadap

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum,

dan keamanan melalui monitoring kebijakan dan program yang telah

ditetapkan. Dalam hal ini, Deputi Polhukam mengevaluasi implementasi

kebijakan dan program tersebut untuk membantu Sekretaris Kabinet

dalam memberikan rekomendasi kepada Presiden mengenai perlu

tidaknya perbaikan terhadap kebijakan dan program yang ada.

Berdasarkan uraian di atas, Deputi Polhukam melaksanakan

fungsi monitoring, evaluasi, dan koordinasi kebijakan tidak hanya pada

tahap implementasi, namun juga pada tahap formulasi kebijakan. Oleh

karena itu, fungsi analisis kebijakan yang dilakukan oleh Deputi

Polhukam bersifat terintegrasi mulai dari formulasi sampai dengan

reformulasi kebijakan (integrated policy analysis).

Fungsi monitoring, evaluasi dan koordinasi kebijakan Deputi

Polhukam lebih difokuskan pada formulasi/perumusan dan implementasi

kebijakan dalam bentuk rekomendasi kebijakan. Hasil analisis dan

rekomendasi kebijakan yang bersifat second opinion dapat dijadikan

sebagai masukan kepada Presiden dan/atau instansi pemerintah lainnya.

Selain itu, hasil analisis dan rekomendasi kebijakan dapat memperkuat,

melengkapi, memperjelas, mempertajam, dan juga bisa mengoreksi hasil

analisis dan rekomendasi kebijakan yang dibuat oleh instansi lain.

Page 37: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 30

Tujuan, Sasaran Strategis, dan Cara Pencapaian

Tujuan dan Sasaran Strategis

Menindaklanjuti visi dan misinya, suatu organisasi harus memilki

tujuan strategis yang dirumuskan dengan jelas untuk mempertahankan

eksistensi organisasinya. Penetapan tujuan dilakukan dalam rangka

operasionalisasi visi dan misi berdasarkan hasil identifikasi potensi dan

permasalahan yang dihadapi Deputi Polhukam. Tujuan merupakan

sesuatu (apa) yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1

(satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan

mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu

dan analisis strategis serta dimaksudkan untuk mengarahkan perumusan

sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan

misi.

Penetapan tujuan Deputi Polhukam harus konsisten dengan tugas

dan fungsinya, mempertajam fokus pelaksanaan misi Deputi Polhukam,

meletakkan kerangka prioritas bagi arah program dan kegiatan yang akan

dilakukan. Perumusan tujuan Deputi Polhukam juga perlu

mempertimbangkan faktor-faktor kunci keberhasilan berupa potensi,

peluang, kekuatan, tantangan, kendala dan kelemahan yang dihadapi,

termasuk sumber daya manusia (SDM), sumber daya material, pendanaan

serta peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang digunakan

dalam melakukan kegiatan.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, Deputi

Polhukam telah menetapkan satu tujuan strategis dalam Renstra Deputi

Polhukam 2012-2014. Tujuan tersebut merupakan implementasi

Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet

yang harus dicapai dalam jangka waktu tiga tahun. Tujuan tersebut

diformulasikan agar Deputi Polhukam beserta jajarannya dapat

Page 38: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 31

mengukur kinerja dan

mengetahui secara tepat yang

harus dilaksanakan oleh

organisasi dalam mencapai visi

dan misinya.

Untuk mencapai tujuan,

perlu dirumuskan Sasaran

Strategis organisasi. Sasaran

Strategis merupakan hasil yang

diharapkan dari suatu program

atau keluaran yang diharapkan

dari suatu kegiatan yang ingin dicapai pada setiap tahun selama lima

tahun. Sasaran ini diperlukan untuk mengarahkan penyusunan kegiatan

dan alokasi sumber daya yang dimiliki Deputi Polhukam yang diwujudkan

melalui berbagai program dan kegiatan.

Dalam sasaran dimuat indikator sasaran yang merupakan ukuran

tingkat keberhasilan pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun

yang bersangkutan beserta rencana tingkat capaian atau target masing-

masing. Setiap sasaran diidentifikasi melalui indikator kinerja masing-

masing yang akan dijadikan tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran.

Sasaran beserta indikator kinerjanya dirumuskan berdasarkan tingkatan

indikator.

Di tahun 2014, Deputi Polhukam telah menetapkan dua Sasaran

Strategis yang telah memenuhi formulasi SMART, yaitu Specific (spesifik),

Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (relevan)

dan Time-bound (memiliki jangka waktu tertentu), yaitu:

Tujuan Strategis

Memberikan dukungan

teknis, administrasi, dan

pemikiran yang prima di

bidang politik, hukum,

dan keamanan kepada

Sekretaris kabinet dalam

rangka mendukung

Presiden dan Wakil

Presiden dalam

menjalankan kekuasaan

pemerintahan.

Page 39: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 32

Meskipun telah ditentukan tujuan dan sasaran dengan jelas,

diperlukan suatu cara untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut dalam

bentuk strategi Deputi Polhukam. Strategi pencapaian tujuan dan sasaran

merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya

Deputi Polhukam untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan, yang meliputi penetapan kebijakan dan program dengan

memperhatikan sumber daya yang dimiliki serta keadaan lingkungan

yang dihadapi. Sebagai suatu alat dari strategi, kebijakan dan program

akan memberikan arah bagi pencapaian tujuan dan sasaran.

Pencapaian tujuan dan sasaran

diwujudkan dengan terlebih dahulu

memilih strategi pencapaiannya.

Adapun strategi pencapaian tersebut

dijabarkan melalui program dan

kegiatan. Program disusun untuk

mengoperasionalkan kebijakan dengan

orientasi pada pencapaian tujuan dan

sasaran, sedangkan kegiatan disusun untuk mengoperasionalkan

program guna memberi kontribusi terhadap pencapaian tujuan dan

sasaran.

Sasaran Strategis

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di

bidang politik, hukum, dan keamanan.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian peraturan

presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang

politik, hukum, dan keamanan.

Arah kebijakan

Mengoptimalkan pemberian

dukungan kebijakan dan

program kepada Presiden di

bidang politik, hukum, dan

keamanan

Page 40: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 33

Deputi Polhukam telah menetapkan arah kebijakan dan strategi

yang memuat langkah-langkah berupa program indikatif yang memiliki

dampak besar terhadap pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran

strategis sesuai bidang yang menjadi tugas dan fungsi Deputi Polhukam

guna mencapai tujuan dan sasaran strategis Deputi Polhukam.

Deputi Polhukam terus berupaya melakukan optimalisasi

pemberian dukungan kebijakan dan program pemerintah kepada

Sekretaris Kabinet melalui

pembinaan dan peningkatan

dari sisi manajemen,

organisasi, dan sumber daya

manusia. Oleh karena itu,

strategi Deputi Polhukam

difokuskan pada penguatan

aspek yang terkait dengan

manajemen organisasi.

Pada tahun 2014, arah kebijakan dan strategi tersebut selanjutnya

dijabarkan dalam satu program dan dua kegiatan Deputi Polhukam.

STRATEGI

1. Mewujudkan SDM yang profesional dan berkualitas

2. Mewujudkan kelembagaan dan ketatalaksanaan yang efektif

3. Meningkatkan pengawasan internal yang optimal

Page 41: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 34

Tabel 2 Sasaran Strategis, Program dan Kegiatan

Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014

Sasaran Program Kegiatan

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian peraturan presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Penyelenggaraan dukungan kebijakan

kepada Presiden selaku kepala pemerintahan di

bidang politik, hukum, dan keamanan

1. Perumusan analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan.

2. Penyelesaian rancangan peraturan presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Ikhtisar Penetapan Kinerja (PK) Deputi Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan

Penetapan kinerja (PK) adalah dokumen yang berisikan

penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan

instansi atau unit organisasi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui

penetapan kinerja diharapkan terwujud komitmen penerima amanah dan

kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur

tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya

yang tersedia, dan pada akhir tahun nanti akan dijadikan sebagai dasar

evaluasi kinerja dan penilaian terhadap pejabat penerima amanah.

Page 42: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 35

Dengan adanya penetapan kinerja, diharapkan para pimpinan

instansi dan unit kerja tidak hanya pandai mendapatkan dan

menghabiskan anggaran, tetapi juga mampu menunjukkan serta

mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pimpinannya dan

masyarakat. Penetapan kinerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari

SAKIP merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan

yang transparan, partisipatif, akuntabel, dan berorientasi hasil, yaitu

peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.

Penetapan Kinerja Deputi Polhukam merupakan ikhtisar

kesepakatan rencana kinerja yang akan dicapai pada tahun 2014 oleh

seluruh unit kerja di lingkungan Deputi Polhukam. Uraian mengenai

Penetapan Kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Penetapan Kinerja

Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Jumlah Anggaran

1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan

a. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu.

b. Persentase analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

c. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

97%

97%

97%

Rp. 2.953.298.000,00

Page 43: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 36

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Jumlah Anggaran

d. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

e. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

f. Persentase pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

97%

97%

97%

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

97%

97%

Page 44: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 37

Ikhtisar Indikator Kinerja Utama (IKU) Deputi Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan

Indikator kinerja utama (IKU) Deputi Polhukam merupakan

ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama Deputi

Polhukam sesuai dengan tugas dan fungsi serta mandat (core business)

yang diemban. IKU Deputi Polhukam dipilih dari seperangkat indikator

kinerja yang berhasil diidentifikasi dengan memperhatikan proses bisnis

organisasi dan kriteria indikator kinerja yang baik, yang terdiri atas

masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) yang

menggambarkan tingkat capaian suatu sasaran atau kegiatan telah

tercapai atau sebaliknya.

Indikator Kinerja Input memberikan gambaran mengenai segala

sesuatu yang diperlukan agar pelaksanaan kegiatan dan program Deputi

Polhukam dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output dan

outcome, sedangkan Indikator Kinerja Output adalah segala sesuatu

berupa produk atau jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung

dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan input yang

digunakan oleh Deputi Polhukam. Indikator Kinerja Outcome memberikan

gambaran mengenai berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka

menengah dan merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk atau jasa

dari Deputi Polhukam dapat memenuhi kebutuhan dan harapan

stakeholders.

Secara lebih jelas, indikator sasaran dalam pelaksanaan tujuan

yang ingin dicapai Deputi Polhukam pada tahun 2014 adalah sebagai

berikut:

Indikator Sasaran Pertama:

1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program

pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat

Page 45: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 38

waktu

2. Persentase analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah

di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

3. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik,

hukum, dan keamanan secara tepat waktu

4. Persentase pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan

kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan

keamanan yang ditindaklanjuti

Indikator Sasaran Kedua:

1. Persentase penyelesaian rancangan peraturan presiden, rancangan

keputusan presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang

politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu; dan

2. Persentase rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan

presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum,

dan keamanan yang ditindaklanjuti.

Perbandingan antara Indikator Kinerja Output dan Indikator

Kinerja Outcome, adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Indikator Kinerja Utama

Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014

Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja Outcome Alasan

Perumusan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan

Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

Ketepatan waktu penyelesaian analisis dan pendapat dan tindak lanjut analisis dan pendapat ditetapkan sebagai

Page 46: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 39

Indikator Kinerja Output Indikator Kinerja Outcome Alasan

Persentase hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

indikator kinerja utama karena menggambarkan keberhasilan pencapaian kinerja Deputi yang spesifik, dapat dicapai, relevan, dapat dikuantifikasi, dan dapat diukur, sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam penyelenggaraan dukungan kebijakan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan

Keterangan:

ketepatan waktu adalah jangka waktu suatu pekerjaan dapat diselesaikan dalam satuan hari

Tindak lanjut adalah dijadikannya suatu hasil kerja (analisis/pendapat) sebagai bahan pengambilan keputusan/kebijakan oleh pimpinan

Persentase digunakan sebagai indikator karena sifat pekerjaan Deputi Polhukam yang tidak dapat diprediksi dan beban pekerjaan dalam setahun tidak dapat diperkirakan karena bukan atas prakarsa unit kerja Deputi Polhukam, melainkan berasal dari instansi lain atau dari masyarakat (stakeholders)

Pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan

Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

Pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan

Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

Persentase hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

Penyelesaian rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan

Persentase penyelesaian rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

Persentase rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

Page 47: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 40

Masing-masing indikator pada kedua Sasaran Strategis merupakan

Indikator Kinerja Utama yang dirumuskan dan ditetapkan pada Renstra

Deputi Polhukam 2012-2014 dan merupakan penyempurnaan dari

Indikator Kinerja Utama tahun sebelumnya.

Indikator Kinerja digunakan untuk mengukur tingkat kualitas

penyelesaian hasil perumusan dan analisis atas rencana kebijakan dan

program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan. Output

disebut tepat waktu apabila laporan diajukan/disampaikan oleh Deputi

dalam jangka waktu yang tidak melebihi jangka waktu yang telah

ditetapkan dalam standar operasional prosedur (yaitu: 9 hari kerja sejak

berkas/dokumen diterima oleh Deputi Polhukam dari Sekretaris

Kabinet), sedangkan output yang ditindaklanjuti adalah apabila laporan

yang diajukan/disampaikan oleh Deputi Polhukam diterima, disetujui,

mendapatkan tanggapan positif oleh Sekretaris Kabinet, dan atau

disampaikan oleh Sekretaris Kabinet kepada Presiden atau kepada

institusi/perorangan di luar Sekretariat Kabinet. Semakin tepat waktu

penyelesaian suatu analisis dan saran kebijakan serta mendapat tindak

lanjut stakeholders (Sekretaris Kabinet dan/atau kementerian/lembaga)

maka semakin menunjukkan kualitas pencapaian kinerja yang baik.

Setelah dilakukan reviu terhadap penetapan IKU Deputi

Polhukam, ditetapkan bahwa IKU Deputi Polhukam tahun 2014

merupakan indikator yang mencerminkan outcome.

Page 48: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 41

BAB III

CAPAIAN KINERJA

Pengukuran Kinerja Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan

kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan

secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Pengukuran

kinerja dimaksudkan sebagai hasil dari suatu penilaian yang sistematik

dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan Deputi Polhukam sesuai dengan program,

kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan

visi, misi dan strateginya, serta didasarkan pada kelompok indikator

kinerja berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan

dampak.

Indikator kinerja beserta target masing-masing sasaran dan

kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan dimaksudkan

sebagai sebagai alat ukur untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan

Deputi Polhukam. Pengukuran kinerja di lingkungan Deputi Polhukam

dilakukan sesuai dengan peran, tugas, dan fungsi Deputi Polhukam,

sehingga dilakukan secara berjenjang dari tingkat Asisten Deputi pada

Kedeputian Polhukam sampai pada tingkat Deputi Polhukam.

Hasil pencapaian kinerja diukur dengan mengacu pada hasil

capaian indikator kinerja setiap kegiatan yang terdiri dari input, output,

dan outcome. Indikator kinerja beserta target masing-masing sasaran dan

kegiatan yang tertuang dalam rencana kinerja tahunan dimaksudkan

sebagai sebagai alat ukur untuk menilai keberhasilan pencapaian tujuan

Page 49: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 42

organisasi. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan dua metode,

yaitu:

1. Metode Evaluasi Kinerja.

Guna mendapatkan hasil yang komprehensif, proses pengukuran

kinerja Deputi Polhukam selain memuat analisis capaian kinerja juga

dilengkapi dengan evaluasi atas hasil capaian kinerja tersebut.

Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui progress realisasi kinerja

yang dihasilkan maupun kendala dan tantangan yang dihadapi dalam

mencapai sasaran, serta menilai efisiensi, efektivitas, keekonomisan

maupun perbedaan kinerja (gap), sebagai umpan balik untuk

mengetahui pencapaian implementasi perencanaan strategis maupun

perencanaan kinerja.

Metode ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan

(PKK), dimana pengukuran kinerja dilakukan dengan pembandingan

antara rencana dan realisasi untuk masing-masing indikator kinerja

kegiatan. Metode ini bermanfaat untuk melakukan evaluasi internal

atas kelemahan yang terjadi pada organisasi dalam pelaksanaan suatu

kegiatan.

2. Metode Pembandingan Capaian Sasaran.

Metode ini menggunakan formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran

(PPS), dimana pengukuran kinerja dilakukan dengan cara

membandingkan antara target sasaran dengan realisasinya. Dengan

pembandingan ini akan diketahui ada/tidaknya perbedaan capaian

sasaran dengan target yang diharapkan.

Apabila terjadi perbedaan, maka perbedaan itu dianalisis guna

mengetahui penyebab ketidakberhasilan capaian kinerja yang

kemudian dapat digunakan untuk menetapkan strategi peningkatan

kinerja yang bersangkutan di masa yang akan datang. Metode ini

Page 50: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 43

bermanfaat untuk memberi gambaran sejauh mana pelaksanaan misi

Deputi Polhukam.

Pengukuran atas pencapaian sasaran strategis dalam Laporan

Kinerja Deputi Polhukam Tahun 2014 menggunakan 2 (dua) rumus yang

disesuaikan dengan karakteristik komponen realisasinya1, yaitu:

a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja

yang semakin baik, digunakan rumus:

b. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah

pencapaian kinerja, digunakan rumus:

Pengukuran, evaluasi dan analisis capaian kinerja dalam laporan ini

menggunakan kategori capaian kinerja dengan skala ordinal, dengan

menggunakan kategori capaian kinerja sebagai berikut:

1 Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara, 2003), hal. 23.

Rumus 2 Persentase pencapaian Realisasi rencana tingkat capaian

Rencana – (Realisasi – Rencana) = × 100% Rencana

Persentase pencapaian Realisasi rencana tingkat capaian

Realisasi = × 100% Rencana

Rumus 1

Page 51: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 44

Tabel 5

Kategori Pencapaian Kinerja

No. Rentang Capaian

Kinerja Kategori Capaian

Kinerja Penggolongan

Kategori Capaian

1. ≥ 100 Memuaskan Biru

2. 85 % - <100 % Sangat Baik Hijau

3. 70 % - < 85 % Baik Oranye

4. 55 % - < 70 % Cukup Kuning

5. < 55 % Kurang Baik Merah

Capaian Kinerja Tahun 2014

A. Analisis Capaian Kinerja Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Dalam Penetapan Kinerja Deputi Polhukam Tahun 2014, telah

ditetapkan dua Sasaran Strategis yang akan dicapai, yaitu terwujudnya

peningkatan kualitas hasil analisis

kebijakan di bidang politik,

hukum, dan keamanan dan

terwujudnya peningkatan kualitas

penyelesaian peraturan presiden,

keputusan presiden, dan instruksi

presiden di bidang politik, hukum,

dan keamanan.

Pengukuran atas capaian

kinerja Deputi Polhukam tahun

2014 dilakukan dengan

membandingkan antara target

Sasaran Strategis 1. Terwujudnya

peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan.

2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian peraturan presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan.

Page 52: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 45

(rencana) dengan realisasi indikator kinerja utama (IKU) yang

menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis Deputi

Polhukam dari perspektif stakeholder maupun business process Deputi

Polhukam melalui penilaian sendiri (self assessment). Capaian sasaran

strategis diukur melalui pengukuran terhadap beberapa indikator

kinerja utama (IKU). Uraian mengenai pencapaian IKU dari sasaran

strategis Deputi Polhukam adalah sebagai berikut:

Tabel 6

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Sasaran Strategis

No. Indikator Kinerja Utama Target

% Realisasi

% Capaian

%

Kategori Capaian Kinerja

1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

97 93,29 96,17 Sangat Baik

2. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

97 94,54 97,46 Sangat Baik

3. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

97 95,04 97,97 Sangat Baik

4. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

97 99,38 102,45 Memuaskan

5. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional secara tepat waktu

97 88,29 91 Sangat Baik

6. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik dan hubungan internasional yang ditindaklanjuti

97 87,29 89,98 Sangat Baik

7. Persentase penyelesaian rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

97 97 100 Memuaskan

Page 53: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 46

No. Indikator Kinerja Utama Target

% Realisasi

% Capaian

%

Kategori Capaian Kinerja

8. Persentase rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

97 100 103 Memuaskan

Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat dinyatakan

bahwa pencapaian IKU (outcome) untuk sasaran strategis pertama Deputi

Polhukam pada umumnya dikategorikan sangat baik, sedangkan untuk

sasaran strategis kedua dikategorikan memuaskan.

1. Formulasi IKU

Guna mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, IKU

Sasaran Strategis pertama, yaitu “Persentase penyelesaian hasil

analisis/pengamatan/pemantauan kebijakan dan program

pemerintah secara tepat waktu” diformulasikan dengan

menggunakan perhitungan berikut:

Sesuai Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012-2014, target

persentase penyelesaian laporan hasil perumusan dan analisis,

pengamatan perkembangan, dan pemantauan, evaluasi, dan analisis

rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum,

dan keamanan, ditetapkan meningkat selama kurun waktu 2010-

2014, yaitu dengan melakukan pengurangan waktu (hari/jam)

penyelesaian secara gradual setiap tahunnya. Berdasarkan Keputusan

Sekretaris Kabinet Nomor 51 Tahun 2012 tentang Standar

Saran kebijakan yang diselesaikan tepat waktu

Saran kebijakan yang disampaikan

X 100%

Page 54: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 47

Operasional Prosedur di Lingkungan Sekretariat Kabinet Republik

Indonesia, target waktu penyelesaian laporan hasil perumusan dan

analisis, pengamatan perkembangan, dan pemantauan, evaluasi, dan

analisis rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik,

hukum, dan keamanan ditetapkan paling lama 9 (sembilan) hari.

Rumusan Indikator Kinerja pada RKT 2014 tidak berbeda dengan

tahun 2013 karena Indikator Kinerja masih mencerminkan outcome

dan menggambarkan keberhasilan, spesifik, relevan, dapat dicapai,

dan dapat diukur karena menekankan pada ketepatan waktu

penyelesaian analisis dan saran kebijakan.

Ketepatan waktu merupakan pengukuran jangka waktu

penyelesaian suatu pekerjaan dalam satuan hari yang ditetapkan.

Ketepatan diukur berdasarkan persentase dari jangka waktu

penyelesaian laporan hasil perumusan dan analisis, pengamatan

perkembangan, dan pemantauan atas rencana kebijakan dan program

pemerintah yang disampaikan, yang selanjutnya ditindaklanjuti atau

disetujui oleh stakeholders (Presiden dan/atau kementerian/lembaga)

terkait. Dengan demikian, semakin sedikit hari satu pekerjaan dapat

diselesaikan, semakin baik nilai pencapaian sasaran, maka pencapaian

kinerja Deputi Polhukam semakin tinggi.

Adapun IKU “Persentase hasil analisis/pengamatan/

pemantauan kebijakan dan program pemerintah yang ditindaklanjuti”

diformulasikan dengan menggunakan perhitungan berikut:

Saran yang ditindaklanjuti

Saran yang disampaikan

X 100%

Page 55: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 48

Indikator tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kualitas

hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik,

hukum, dan keamanan. Saran atas kebijakan dan program Pemerintah

dapat dikatakan berkualitas apabila saran tersebut tepat secara

substansi dan ditindaklanjuti atau direspon positif oleh Pemerintah.

Ukuran ketepatan saran kebijakan dilihat berdasarkan persentase

hasil analisis atas kebijakan dan program Pemerintah yang dijadikan

bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Semakin tinggi

persentase penyelesaian suatu hasil analisis berupa saran kebijakan

mendapat tindak lanjut dari Sekretaris Kabinet, semakin berkualitas

hasil perumusan dan analisis yang dihasilkan. Dengan demikian maka

semakin banyak hasil saran kebijakan dan analisis yang diterima dan

ditindaklanjuti oleh Sekretaris Kabinet berarti kinerja Deputi

Polhukam semakin tinggi.

Indikator yang digunakan untuk mengukur Sasaran Strategis

kedua yaitu “Persentase penyelesaian rancangan peraturan presiden,

keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang politik, hukum,

dan keamanan secara tepat waktu” diformulasikan dengan

menggunakan perhitungan berikut:

Indikator persentase penyelesaian rancangan peraturan

presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang

politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu digunakan untuk

mengukur kecepatan penyiapan rancangan yang diajukan oleh

(hari penyelesaian rancangan1 + hari penyelesaian rancangan2 + … )

n n = jumlah laporan penyelesaian Rperpres, Rkeppres, & Rinpres

X 100% = ===== +

Page 56: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 49

Menteri atau Pimpinan LPNK kepada Presiden. Kecepatan penyiapan

rancangan peraturan presiden, keputusan presiden, dan instruksi

presiden diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan sampai

dengan selesai. Penyelesaian penyiapan rancangan peraturan

presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden dikatakan cepat

apabila waktu penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang

dialokasikan dalam Standar Pelayanan.

Adapun IKU “Persentase rancangan peraturan presiden,

keputusan presiden, dan instruksi presiden di bidang politik, hukum,

dan keamanan yang ditindaklanjuti” diformulasikan dengan

menggunakan perhitungan berikut:

Indikator persentase rancangan peraturan presiden, keputusan

presiden, dan instruksi presiden yang ditindaklanjuti digunakan

untuk mengukur kualitas dari penyiapan penyelesaian rancangan

peraturan presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden yang

diajukan oleh Menteri atau Pimpinan LPNK kepada Presiden.

Penyelesaian penyiapan rancangan peraturan presiden,

keputusan presiden, dan instruksi presiden oleh dikatakan tepat

apabila penyelesaian penyiapan rancangan peraturan presiden,

keputusan presiden, dan instruksi presiden tersebut tepat dari sisi

substansi dan teknis perundang-undangannya (legal drafting). Tepat

dari sisi substansi apabila hasil analisis atau penelitian terhadap suatu

rancangan dapat ditindaklanjuti Sekretaris Kabinet.

Rperpres, Rkeppres, Rinpres yang ditindaklanjuti

=

Rperpres, Rkeppres, Rinpres yang disampaikan X 100%

Page 57: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 50

Demikian halnya, apabila telah ditetapkan menjadi peraturan

perundang-undangan oleh Presiden, rancangan tersebut tidak

bertentangan dengan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan

lain atau bahkan di-judicial review karena adanya rasa ketidakpuasan

masyarakat. Selain itu dari segi teknis perundang-undangan sudah

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan praktik

legal drafting pada umumnya.

Rancangan peraturan presiden, keputusan presiden, dan

instruksi presiden ditindaklanjuti apabila:

1. Deputi Polhukam telah mengajukan rancangan peraturan

presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden kepada

Sekretaris Kabinet.

2. Deputi Polhukam telah menyampaikan kepada Sekretaris Kabinet

bahwa rancangan yang disampaikan perlu disempurnakan atau

dikaji kembali oleh instansi pemrakarsa, berdasarkan hasil

analisis hukum atau hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi

yang diprakarsai pegawai di lingkungan Kedeputian Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan.

3. Deputi Polhukam telah menyampaikan surat kepada Sekretaris

Kabinet bahwa rancangan tersebut masih harus dikoordinasikan

oleh instansi yang berkompeten, seperti menteri koordinator.

4. Deputi Polhukam telah melaporkan kepada Sekretaris Kabinet

sehubungan dengan adanya persoalan substansial yang tidak

dapat diputuskan oleh Instansi Pemrakarsa dan instansi terkait

lainnya.

5. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi

terkait untuk meminta pertimbangan atas rancangan yang

diajukan.

Page 58: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 51

6. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada naskah

asli rancangan peraturan perundang-undangan kepada instansi

pemrakarsa dan/atau instansi terkait lainnya.

Diharapkan dalam kurun waktu satu tahun yang akan datang,

sasaran yang telah ditetapkan oleh Deputi Polhukam memiliki

dampak dan kontribusi kepada perbaikan kinerja Sekretariat Kabinet

secara keseluruhan, yang secara umum ditandai dengan

dipertahankannya pencapaian laporan keuangan Sekretariat Kabinet

dengan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) secara

berkelanjutan dan tingkat pemenuhan parameter reformasi birokrasi

di Sekretariat Kabinet pada tahun 2014 mencapai 100%.

2. Pencapaian IKU

Peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan kualitas hasil

penyelesaian rancangan peraturan presiden, rancangan keputusan

presiden, dan rancangan instruksi presiden di bidang politik, hukum,

dan keamanan bersumber dari pelaksanaan fungsi Deputi Polhukam

sebagaimana tertuang dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1

Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet.

Kualitas tersebut dilihat dari hasil analisis atas perumusan rencana

kebijakan dan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas

pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah yang menghasilkan

rekomendasi kebijakan, serta hasil penyelesaian rancangan peraturan

presiden, rancangan keputusan presiden, dan rancangan instruksi

presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang menghasilkan

peraturan presiden, keputusan presiden, dan instruksi presiden di

bidang politik, hukum, dan keamanan.

Page 59: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 52

a. Pencapaian IKU Sasaran Satu

Hasil analisis atas kebijakan dan program Pemerintah tidak

semata berupa rekomendasi terhadap rencana kebijakan dan

program Pemerintah yang akan dibentuk dan diwadahi dengan

peraturan perundang-undangan melalui penyusunan Undang-

Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan

Menteri/LPNK, Peraturan Daerah (Perda) dan Keputusan Kepala

Daerah, namun juga dalam bentuk laporan/rekomendasi dan

pertimbangan kepada stakeholders untuk menindaklanjuti suatu

permasalahan pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah.

Kontribusi berupa rekomendasi kebijakan yang disampaikan

Deputi Polhukam dapat berupa tertulis dan lisan. Secara tertulis,

rekomendasi kebijakan diukur berdasarkan dokumen/laporan

rekomendasi kebijakan yang disampaikan kepada stakeholders,

sedangkan secara lisan, batasan ukurannya lebih luas karena

kehadiran, keikutsertaan, dan keterlibatan Deputi Polhukam

dalam suatu event penyelenggaraan pemerintahan, khususnya

terkait pembahasan perumusan/rencana, pelaksanaan, dan

evaluasi kebijakan dan program Pemerintah, seperti sidang

kabinet dan rapat koordinasi.

Saran kebijakan yang disampaikan secara lisan oleh Deputi

Polhukam dan kemudian ditindaklanjuti/disetujui oleh

stakeholders sangat sulit di-trace karena belum ada sistem yang

dibangun untuk itu. Berdasarkan kondisi tersebut, dengan telah

tersampaikannya rekomendasi kebijakan Deputi Polhukam

kepada stakeholders yang pada umumnya tertuang dalam laporan

hasil rapat atau laporan hasil pemantauan Deputi Polhukam

kepada pimpinan, berarti Deputi Polhukam telah berkontribusi

pada pembentukan suatu kebijakan dan program Pemerintah.

Page 60: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 53

Pemberian saran kebijakan dilakukan melalui dua cara, yaitu

top down dan bottom up. Secara top down ditentukan

melaksanakan disposisi/arahan Presiden dan/atau Sekretaris

Kabinet, sedangkan secara bottom up artinya ide awal

pelaksanaannya diprakarsai/inisiatif unit-unit kerja dengan tetap

mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Pelaksanaan

kegiatan tersebut dapat pula dilakukan berdasarkan

inisiatif/undangan dari instansi dan/atau pemerintah daerah

yang terkait erat dengan substansi kebijakan dan program

pemerintah yang akan dipantau.

Alur penyelesaian analisis kebijakan dan program

pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan adalah

sebagai berikut:

1. Berkas analisis kebijakan dan program pemerintah diterima

oleh Deputi Polhukam dan diinventarisasi sesuai dengan

permasalahan;

2. Setelah berkas diperiksa tingkat urgensi dan kelengkapan data

dan informasinya, berkas tersebut dianalisis untuk

menghasilkan saran dan pendapat yang kemudian disampaikan

kepada Sekretaris Kabinet dan/atau instansi Pemerintah

lainnya (output);

3. Berkas itu lalu ditindaklanjuti oleh Sekretaris Kabinet dalam

bentuk laporan hasil analisis dan program pemerintah dan

disampaikan kepada Presiden dan/atau diteruskan kepada

instansi terkait guna penanganan lebih lanjut (outcome).

Persentase target penyelesaian outcome hasil analisis dan

pemantauan di bidang politik, hukum, dan keamanan pada tahun

2014 ditetapkan sebesar 97% atau meningkat dari RKT 2011

Page 61: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 54

(93%), RKT 2012 (95%), dan RKT 2013 (96%). Kenaikan secara

bertahap sebanyak satu persen dari tahun sebelumnya didasari

pertimbangan bahwa kinerja Deputi Polhukam selama kurun

waktu tahun 2010-2014 mengalami peningkatan.

Rekomendasi atas kebijakan dan program Pemerintah dapat

dikatakan berkualitas apabila rekomendasi tersebut

ditindaklanjuti secara tepat waktu. Pencapaian indikator

persentase penyelesaian analisis kebijakan di bidang politik,

hukum, dan keamanan secara tepat waktu adalah sembilan hari,

yang dihitung berdasarkan waktu yang diperlukan guna

penyelesaian analisis kebijakan dan program pemerintah di

bidang politik, hukum, dan keamanan dalam kurun waktu Januari

2014 sampai dengan Desember 2014.

Terkait dengan penghitungan berkas hasil analisis/saran

kebijakan, terdapat ketentuan dalam pengukuran kecepatan

penyelesaian saran kebijakan yang akan dijadikan dasar dalam

menghitung jumlah berkas yang diselesaikan tepat waktu, yaitu

sebagai berikut:

1. Top Down

Diukur mulai adanya disposisi/arahan Deputi sampai dengan

diserahkannya saran kebijakan kepada Sekretaris Kabinet.

2. Bottom Up

Diukur mulai adanya ide awal atau pemantauan yang

diprakarsai oleh Deputi Polhukam sampai dengan

diserahkannya hasil analisis/pengamatan/pemantauan dalam

bentuk saran kebijakan kepada Sekretaris Kabinet.

Waktu penyelesaian berkas hasil analisis/pemantauan

kebijakan program Pemerintah dihitung dengan menggunakan

metode rata-rata sederhana. Perhitungan tersebut melibatkan

Page 62: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 55

jumlah seluruh penyelesaian saran kebijakan dimaksud, yang

dihitung setiap bulan guna memperoleh rata-rata dari data

keseluruhan. Rincian berkas penyelesaian hasil analisis/

pemantauan kebijakan program Pemerintah di bidang politik,

hukum, dan keamanan sebagaimana Tabel 7.

Tabel 7

Rekapitulasi Realisasi Penyelesaian Hasil Analisis/Pengamatan/Pemantauan Atas Kebijakan dan Program

Pemerintah di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014

Bulan

Jumlah

Berkas

(Output)

Berkas Tepat

Waktu

Berkas Tidak

Tepat Waktu

(%)

Januari 34 34 - 100

Februari 57 57 - 100

Maret 39 39 - 100

April 69 69 - 100

Mei 30 30 - 100

Juni 44 44 - 100

Juli 42 42 - 100

Agustus 37 37 - 100

September 59 59 - 100

Oktober 46 46 - 100

November 23 23 - 100

Desember 45 45 - 100

Jumlah 525 525 - 100

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa realisasi

penyelesaian hasil analisis/pemantauan kebijakan yang secara

tepat waktu sebesar 100%. Mengingat target yang ditetapkan

adalah 97% maka capaiannya adalah 103,09%. Berdasarkan

kategori pencapaian kinerja tahun 2014, realisasi atau pencapaian

sasaran yang diperoleh Deputi Polhukam dapat dikategorikan

memuaskan. Hal ini menggambarkan Indikator Kinerja Utama

Page 63: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 56

Sasaran pertama Deputi Polhukam telah berhasil dicapai dengan

baik.

Rata-rata waktu penyelesaian adalah sebagaimana dalam

rincian berikut:

Tabel 8 Waktu Penyelesaian Hasil Analisis/Pengamatan/Pemantauan di

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan secara Tepat Waktu Tahun 2014

Bulan Rata-rata Waktu Penyelesaian (Hari)

Januari 3,43 hari

Februari 3,75 hari

Maret 4,18 hari

April 3,74 hari

Mei 3,96 hari

Juni 3,48 hari

Juli 3,40 hari

Agustus 3,78 hari

September 3,47 hari

Oktober 3,34 hari

November 3,76 hari

Desember 4,02 hari

Rata-rata 3,69 hari

Tahun 2014 merupakan tahun kedua pelaksanaan indikator

Sasaran tersebut dan tahap pertama pelaksanaan SOP tahun 2012.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan ketentuan tersebut pejabat

dan pegawai terkait di lingkungan Deputi Polhukam masih

melakukan penyesuaian dalam melaksanakan tugas dan

Page 64: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 57

fungsinya. Meskipun demikian, realisasi penyelesaian hasil

analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah dan hasil

pemantauan, evaluasi, dan analisis di bidang politik, hukum, dan

keamanan per bulan bervariasi antara tiga hari hingga empat hari

dengan rata-rata 3,69 hari. Realisasi tersebut melebihi target hari

penyelesaian sebagaimana diatur dalam SOP (9 hari).

Berdasarkan gambaran di atas, dapat diuraikan lebih lanjut

bahwa waktu penyelesaian berkas tersebut dipengaruhi oleh

faktor-faktor berikut:

Target waktu berdasarkan SP, yaitu:

1) Bersifat Disposisi Prioritas, yaitu disposisi yang diberikan

pimpinan/atasan dengan mencantumkan kata “Prioritas”

untuk kegiatan perumusan rencana kebijakan dan

pengamatan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan

kebijakan pemerintah dalam jangka waktu paling lama 4

(empat) hari, atau jangka waktu tertentu yang dicantumkan

dalam disposisi yang penyelesaiannya didahulukan.

Termasuk dalam kategori Disposisi Prioritas adalah

disposisi yang mencantumkan kata “very top urgent”, “top

urgent”, “urgent”, “sangat segera”, “segera” atau kata lain

dengan maksud yang sama, yang perlu mendapatkan

perhatian khusus dari staf.

Pimpinan di lingkungan intern Sekretariat Kabinet

memberikan petunjuk bersifat Disposisi Prioritas

berdasarkan pertimbangan kepentingan nasional/negara

dan/atau masyarakat dari segi politik, ekonomi, sosial

budaya, dan/atau pertahanan keamanan bahwa saran

kebijakan kebijakan pemerintah tersebut perlu diselesaikan

dengan sangat segera (quick respon).

Page 65: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 58

2) Tidak bersifat Disposisi Prioritas, yaitu 9 (sembilan) hari

kerja.

Tingkat kompleksitas permasalahan menentukan waktu

penyelesaian saran kebijakan, yaitu perlu didukung dengan

kegiatan pemantauan, evaluasi, dan analisis yang komprehensif

dan mendalam (in-depth-analysis) berupa koordinasi ke

kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah guna klarifikasi

data dan informasi, analisis berdasarkan peraturan perundang-

undangan terkait, dan/atau comparative studi terhadap

referensi terkait (internet, buku, jurnal, dan/atau data

statistik).

Adapun rincian target dan realisasi hasil analisis yang

ditindaklanjuti adalah sebagai berikut:

Tabel 9

Rincian Realisasi dan Capaian Saran Kebijakan yang Ditindaklanjuti (Outcome) Tahun 2014

Klasifikasi Target

(97%)

Realisasi Capaian

Deputi Bidang Politik,

Hukum, dan

Keamanan

592 525 88,68%

Pembandingan capaian kinerja secara keseluruhan, baik

capaian berdasarkan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dengan

merujuk POK para Asisten Deputi di Kedeputian Polhukam Tahun

2014 dan penyelesaian berkas di luar jumlah dokumen POK,

menunjukkan bahwa rata-rata capaian (outcome) adalah sebesar

88,68%. Apabila capaian tersebut dibandingkan dengan target,

maka hasilnya menunjukkan bahwa kinerja dari Deputi Polhukam

Page 66: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 59

pada tahun 2014 adalah 91,42% yang berarti dalam kategori

sangat baik.

Beberapa dokumen yang terkait dengan sasaran ini, antara

lain:

1. Rekomendasi atas:

a. Dampak Pemilihan Langsung dan Pemilihan Tidak

Langsung Kepala Daerah;

b. Presiden dan Wakil Presiden Berhalangan Tetap dan

Belum Ada Menteri Dalam Susunan Kabinet;

c. Ahok Menjadi Gubernur;

d. Dampak Dualisme di DPR;

e. Konsekuensi Hukum atas Penolakan Perppu Pilkada Oleh

DPR;

f. Rencana Perumusan dan Implementasi Perjanjian

Internasional oleh Pemerintah Daerah.

g. Keberadaan Agama Baha’i;

h. Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS);

i. FPI Kembali Beraksi;

j. Hak Interpelasi DPR terkait dengan Kebijakan Harga BBM

dan Program KIS, KIP, dan KKS;

k. Pengosongan Kolom Agama di KTP-Elektronik;

l. Demo Buruh Tanggal 10 Desember 2014;

m. Permasalahan GKI YAsmin Bogor dan Gereja HKBP

Filadelfia Bekasi.

n. Perkembangan ancaman terorisme di wilayah Sulawesi

Tengah dan Sulawesi Selatan menjelang Pemilu Presiden.

o. Prediksi ancaman terorisme dalam Pemilihan Presiden

tahun 2014.

Page 67: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 60

p. Penyelesaian Outstanding Boundary Problems (masalah

perbatasan darat di Pulau Kalimantan) antara RI dan

Malaysia.

2. Laporan hasil pengamatan perkembangan kegiatan dan

program pemerintah diantaranya:

a. Permohonan kepastian hukum lahan masyarakat Tanjung

Morawa, Kabupaten Deli Serdang bekas HGU PTPN II.

b. Pengaduan masyarakat terkait proses jual beli lahan di

Pulau Sitabok, Kabupaten Sumenep.

c. Permohonan audiensi dari Kesultanan Kasepuhan

Cirebon.

d. Permohonan hak atas tanah negara eks tanah partikelir.

e. Status tanah Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur.

f. Hasil telaahan terhadap pengaduan masyarakat terkait

permohonan hak atas tanah negara eks tanah partikelir di

Jl. Jenderal Sudirman Nomor 237, Kecamatan Semarang

Barat.

g. Penyelesaian tanah konsesi PT Chevron Pacific Indonesia

(PT CPI) di Dumai.

h. Perkembangan penyelesaian perbatasan darat antara RI

dan Timor Leste.

i. Perkembangan pengelolaan pulau-pulau kecil terluar.

j. Pengembangan infrastruktur untuk memudahkan

aksesibilitas warga di daerah perbatasan RI-Malaysia di

Kalimantan.

k. Permasalahan lahan yang terkait dengan dugaan

pelanggaran HAM.

Page 68: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 61

l. Perkembangan penyelesaian masalah perbatasan dengan

negara tetangga, khususnya dengan Malaysia dan Timor

Leste.

m. Laporan Hasil Focus Group Discussion Pembahasan

Penyelesaian Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat pada

Masa Lalu;

n. Laporan Hasil Seminar tentang Kesiapan Sumber Daya

Manusia Perencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur

dalam Menyongsong DIberlakukannya Undang-Undang

tentang Aparatur Sipil Negara;

o. Laporan Hasil Focus Group Discussion Pemetaan Supply

Tenaga Kerja Luar Negeri (TKLN) Sektor Formal;

p. Laporan Hasil Konferensi Open Government Partnership

(OGP) Tingkat Kawasan Asia Pasifik;

q. Laporan Hasil Focus Group Discussion Revitalisasi

Lembaga Penyiaran Publik TVRI sebagai Media

Pemerintah;

r. Laporan Hasil Focus Group Discussion tentang Harmonisasi

Tugas dan Fungsi Sekretariat Kabinet dengan Satuan Kerja

Lainnya dalam Menjalankan Fungsi Manajemen Kabinet;

s. Laporan Hasil Kegiatan Penelaahan Hukum atas

Pelaksanaan Prison Reform melalui Peningkatan

Efektivitas Tugas Fungsi Divisi Pemasyarakatan sebagai

Unit Organisasi yang secara Struktural berada di bawah

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia;

t. Laporan Hasil Focus Group Discussion mengenai Reformasi

Lembaga Pemasyarakatan (Prison Reform);

Page 69: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 62

u. Laporan Hasil Kunjungan Kerja ke International Energy

Agency di Perancis, International Criminal Court di

Belanda, dan Energy Charter di Belgia;

v. Laporan Hasil Rapat Evaluasi Pelaksanaan Pemilu Tahun

2014, Bandung 10 Oktober 2014;

3. Laporan hasil pemantauan penyelenggaraan pemerintahan, di

antaranya :

a. Pelaksanaan Pemilihan Umum 2014;

b. Pemanfaatan Dana Perimbangan antara Pusat dan Daerah;

c. Peran Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat di

Provinsi;

d. Penyelenggaraan Daerah Otonom Baru.

e. Pemantauan atas Pelaksanaan Program Pemerintah di

Bidang Hubungan Lembaga Negara;

f. Pemantauan atas Pelaksanaan Program Pemerintah di

Bidang Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan;

g. Pemantauan atas Kesiapan Daerah dalam Menghadapi

Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

h. Perkembangan Hubungan Bilateral RI – Australia;

i. Pengakuan RRT atas Kehadiran AS di Asia Pasifik, Suatu

Fleksibilitas Kebijakan;

j. Menyikapi Pernyataan PM Vanuatu pada Sidang ke-25

Dewan HAM PBB, tanggal 4 Maret 2014 (terkait

pernyataan PM Vanuatu yang mendorong hak penentuan

nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat);

k. Bahan Masukan bagi Presiden RI dalam Menghadiri

Rangkaian Pertemuan KTT ke-24 ASEAN di Nay Pyi Taw,

10 – 11 Mei 2014;

Page 70: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 63

l. Bahan Masukan bagi Sekretaris Kabinet dalam Kunjungan

Presiden RI ke Fiji, tanggal 18 – 19 Juni 2014;

m. Perjanjian antara RI – Singapura tentang Penetapan Garis

Batas Laut Wilayah Kedua Negara di Bagian Timur Selat

Singapura;

n. Penanganan Para Pencari Suaka di Indonesia;

o. Upaya Penyelesaian Konflik Laut China Selatan;

p. Kemanfaatan Keanggotaan Indonesia pada G-20.

4. Permohonan kepada Pemerintah untuk Membayar Biaya

Penambahan Bangunan di Nanggroe Aceh Darussalam-Nias

Berdasarkan Putusan Pengadilan yang Telah Berkekuatan

Hukum Tetap;

5. Usulan DPD mengenai Perubahan terhadap Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan

Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,

dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

6. Pencabutan Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 1975

tentang Perlakuan terhadap Mereka yang Terlibat G.30.S/PKI

Golongan C sesuai Putusan Mahkamah Agung Nomor 33

P/HUM/2011;

7. Tindak Lanjut terhadap Laporan Hasil Audiensi Staf Khusus

Sekretaris Kabinet dengan Yayasan Trisakti;

8. Permohonan untuk Mengeluarkan Instruksi Presiden tentang

Percepatan Pelaksanaan Putusan Mahkamah Konstitusi

Nomor 35/PUU-X/2012 tentang Hutan Adat;

9. Permohonan Izin Prakarsa Ratifikasi Persetujuan antara

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik

Kosta Rika mengenai Pembebasan Visa bagi Pemegang Paspor

Diplomatik atau Dinas;

Page 71: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 64

10. Permohonan Izin BNPT untuk Melakukan Pengadaan Senjata

Api;

11. Permohonan Perlindungan Hukum dari PT Victoria Securities

International Corporation terhadap Upaya Kriminalisasi

dalam Proses Penjualan Hak Tagih Piutang oleh Badan

Penyehatan Perbankan Nasional;

12. Permohonan Tindakan atas Lokasi yang Dikuasai Sdr. Sutikno

yang Masuk dalam Kawasan Taman Nasional Tesso Nilo yang

Melanggar Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

Kehutanan;

13. Laporan Jaksa Agung mengenai Putusan Mahkamah Konstitusi

Nomor 34/PUU-XI/2013;

14. Pertimbangan Menteri Luar Negeri terhadap Permohonan

Grasi Terpidana Mati atas nama Daniel Enemuo alias

Diarrasouba Mamadou;

15. Pemberitahuan Rencana Pengajuan Gugatan melalui Arbitrase

Internasional kepada Pemerintah Republik Indonesia oleh

Trafalgar House Construction (Jersey) Ltd.;

16. Usulan Calon Anggota Komisi Aparatur Sipil Negara;

17. Peresmian Penggunaan Kawasan Pusat Kegiatan

Pengembangan dan Pembinaan Terpadu Sumber Daya

Manusia Kejaksaan Republik Indonesia (Adhyaksa Loka);

18. Penyempurnaan Rancangan Peraturan Presiden tentang

Jabatan Fungsional Tentara Nasional Indonesia;

19. Permohonan kepada Pemerintah untuk Membayar Biaya

Penambahan Bangunan di Nanggroe Aceh Darussalam-Nias

Berdasarkan Putusan Pengadilan yang Telah Berkekuatan

Hukum Tetap;

Page 72: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 65

20. Penanganan Kasus Penangkapan 4 Kapal Ikan dan 61 Awak

Kapal Motor Papua Fishery-Vietnam;

21. Permohonan Audiensi dari YLBHI kepada Sekretaris Kabinet

terkait Potensi Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Waduk

Jatigede;

22. Permohonan Penetapan Pemerintah berupa Keppres/

Perpres/Inpres tentang pembelian/sewa beli Rumah Negara

Golongan III yang Dikelola PT KA Persero;

23. Perkembangan ancaman terorisme di wilayah Sulawesi

Tengah dan Sulawesi Selatan menjelang Pemilu Presiden;

24. Prediksi ancaman terorisme dalam Pemilihan Presiden tahun

2014;

25. Penyelesaian Outstanding Boundary Problems (masalah

perbatasan darat di Pulau Kalimantan) antara RI dan

Malaysia;

26. Rencana penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang

Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara yang

Berhadapan dengan Laut Lepas;

27. Rencana perubahan atas Perpres Nomor 78 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar;

28. Permohonan Perpanjangan Inpres No. 1 Tahun 2014 tentang

Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2014;

29. Pengajuan izin prakarsa penyusunan RPerpres tentang

Program Pembangunan Kapal Selam;

30. Laporan pelaksanaan Jakarta International Defence Dialogue

2014 di Jakarta Convention Center pada tanggal 19 – 20 Maret

2014;

31. Laporan hasil Sidang Kesepuluh Komite Kebijakan Industri

Pertahanan Tahun Anggaran 2013;

Page 73: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 66

32. Laporan Sidang I Komite Kebijakan Industri Pertahanan

Tahun Anggaran 2014;

33. Keterlibatan Lead Integrator Alutsista Matra Laut dalam

proyek Kapal Kombatan;

34. Laporan kemajuan pembangunan kapal oleh PT Dok dan

Perkapalan Kodja Bahari (Persero);

35. Laporan pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal di PT PAL

Indonesia (Persero);

36. Laporan pembangunan Sistem Pertahanan Negara Periode

2004-2014;

37. Posisi Indonesia terhadap isu Laut China Selatan dan

pelaksanaan Peraturan Provinsi Hainan tentang Perikanan;

38. Laporan hasil pengamatan serta pengumpulan data dan

informasi terkait kemampuan dan kesiapan industri

pertahanan dalam rangka menuju kemandirian industri

pertahanan dalam negeri;

39. Penjelasan Menteri Pertahanan terkait urgensi Program Kapal

Selam dan Pesawat Tempur KF-X/IF-X;

40. Laporan hasil Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menteri

Pertahanan dan Panglima TNI tanggal 5 Juni 2014;

41. Penyelesaian sengketa lahan di kawasan hutan Register 13;

42. Permohonan audiensi H. Thenzur terhadap 4 permasalahan

tanah miliknya;

43. Surat Dewan Pertimbangan Presiden terkait RUU Hak

Masyarakat Adat;

44. Permohonan pemblokiran perpanjangan Sertipikat Hak Guna

Bangunan No. 134/Gelora atas nama PT. Batara Indra di

Timor Leste;

45. Operasi penindakan Mujahidin Indonesia Barat di Ciputat;

Page 74: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 67

46. Hasil evaluasi pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2013;

47. Laporan Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian;

48. Laporan Hasil Rapat Koordinasi Penegakan Hukum Terhadap

Gerakan ISIS;

49. Pengesahan Persetujuan Kerja Sama Industri Pertahanan

antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki.

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan (bersama Staf Ahli Sekretaris Kabinet) memantau kegiatan industri pertahanan galangan kapal nasional di PT Dok Perkapalan Surabaya, dan mendapat penjelasan langsung dari Direktur Utama (Mei

2014).

Page 75: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 68

Pegawai Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan Sekretariat Kabinet melakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten

Gianyar Bali di bidang kesatuan bangsa, dan bertemu langsung dengan Bupati Gianyar Bapak A.A. Gde Agung Bharata (September 2014).

b. Pencapaian IKU Sasaran Dua

Indikator Kinerja yang digunakan untuk mengukur

keberhasilan Sasaran Dua adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 10 Indikator Sasaran Kedua

No. Indikator Sasaran Target

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan secara tepat waktu

97%

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditindaklanjuti

97%

Page 76: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 69

Pengukuran persentase Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan dilakukan

terhadap Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang tepat waktu dan

ditindaklanjuti.

Indikator persentase penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

secara tepat waktu merupakan indikator Sasaran 2 dan digunakan

untuk mengukur penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang diajukan

oleh Menteri atau Pimpinan Lembaga Non Kementerian/LPNK

kepada Presiden. Sebelumnya digunakan indikator kecepatan

penyiapan, penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden.

Pengertian penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden secara tepat waktu meliputi ketepatan waktu

penyampaian dukungan teknis, administratif, dan analisis

Sekretariat Kabinet dalam penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden.

Semakin tepat waktu penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden, semakin berkualitas Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Page 77: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 70

Instruksi Presiden yang dihasilkan. Ketepatan waktu

mencerminkan waktu (rata-rata hari) yang dibutuhkan dalam

penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden, yang

diukur berdasarkan waktu sebagaimana dialokasikan dalam SP,

yaitu 9 hari.

Waktu penyelesaian 9 hari tersebut, bukan merupakan

waktu penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden sampai

ditetapkan oleh Presiden, namun merupakan waktu untuk tiap-tiap

tahap penyelesaian sampai dengan suatu Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden dikategorikan ditindaklanjuti. Hal tersebut berdasarkan

pertimbangan, proses penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

sampai ditetapkan oleh Presiden tidak dapat dibatasi waktunya,

mengingat harus melalui harmonisasi dan/atau kesepakatan

kementerian/lembaga terkait yang waktunya tidak dapat

ditentukan.

Indikator Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditindaklanjuti digunakan

untuk mengukur persentase penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Penyelesaian

Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden,

dan Rancangan Instruksi Presiden dikatakan ditindaklanjuti

apabila penyiapan penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

Page 78: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 71

tersebut tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-

undangannya dan apabila hasil analisis atau penelitian terhadap

suatu rancangan ditindaklanjuti atau disetujui oleh Presiden.

Selain itu, dari sisi teknis perundang-undangan sudah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan praktek

legal drafting pada umumnya.

Dalam hal terjadi kesalahan teknis terhadap Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden yang telah

ditetapkan oleh Presiden dan disebarluaskan kepada masyarakat,

koreksi atas kesalahan tersebut tidak dilakukan dengan cara

penarikan, tetapi dengan cara mendistribusikan kembali Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden yang telah

diperbaiki melalui mekanisme “Distribusi II”.

Saat ini, baik penghitungan penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden yang tepat waktu maupun

ditindaklanjuti telah dilakukan secara computerize, yaitu melalui

collecting data langsung dari data komputer yang ada di Asisten

Deputi, selanjutnya dilakukan rekapitulasi setiap bulan serta

dilakukan pelaporan kepada Pimpinan.

Pengertian suatu Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang

ditindaklanjuti, adalah apabila:

a. Sekretariat Kabinet telah mengajukan rancangan kepada

Presiden untuk ditetapkan menjadi Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden;

b. Sekretariat Kabinet menyampaikan persetujuan Presiden

mengenai prakarsa/usul penyusunan Rancangan Peraturan

Page 79: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 72

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden kepada Menteri Pemrakarsa;

c. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat pemberitahuan

kepada instansi pemrakarsa agar rancangan disempurnakan

atau dikaji kembali oleh instansi pemrakarsa atau surat

pemberitahuan hasil kesepakatan dalam rapat koordinasi yang

diprakarsai Sekretariat Kabinet;

d. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi

yang kompeten untuk terlebih dahulu mengkoordinasikan

rancangan dimaksud;

e. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi

terkait untuk meminta pertimbangan terhadap rancangan yang

diajukan;

f. Sekretariat Kabinet telah melaporkan kepada Presiden

sehubungan dengan adanya persoalan susbtansial yang tidak

dapat diputuskan oleh instansi pemrakarsa dan instansi terkait

lainnya;

g. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada

naskah asli Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden kepada

instansi pemrakarsa dan instansi terkait lainnya;

h. Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden telah ditetapkan

oleh Presiden menjadi Peraturan Presiden, Keputusan

Presiden, dan Instruksi Presiden.

Berdasarkan kriteria tindak lanjut tersebut, status suatu

Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden,

dan Rancangan Instruksi Presiden menjadi jelas, terutama bagi

instansi pemrakarsa untuk menyempurnakan, menunda, atau

Page 80: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 73

bahkan menghentikan proses penyusunan Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden dimaksud.

Pada tahun 2014, Deputi Polhukam menerima 116 berkas

masuk Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden dari instansi

pemrakarsa, yang terdiri atas 86 Rancangan Peraturan Presiden, 27

Rancangan Keputusan Presiden, dan 3 Rancangan Instruksi

Presiden. Terhadap ke-116 Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

tersebut 86 Rancangan Peraturan Presiden, 27 Rancangan

Keputusan Presiden dan 3 Rancangan Instruksi Presiden telah

ditindaklanjuti sebagaimana kriteria di atas (tidak ada yang masih

dalam proses penelitian/analisis di Sekretariat Kabinet).

Berdasarkan kriteria Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

yang ditindaklanjuti, terhadap ke-116 rancangan yang masuk

tersebut, dapat dikategorikan sebagai berikut:

Tabel 11 Penyelesaian RPerpres, RKeppres, dan RInpres Tahun 2014

No Kriteria Ditindaklanjuti RPerpres RKeppres RInpres Jumlah

Berkas Masuk 86 27 3 116

1 Diajukan ke Presiden guna penetapan (a)

- - - -

2 Dimintakan ijin prakarsa ke Presiden (b)

2 - - 2

3 Dimintakan dikoordinasi-kan Menteri terkait (d)

8 1 - 9

4 Diminta pertimbangan kepada Menteri terkait (e)

1

2 - 3

Page 81: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 74

No Kriteria Ditindaklanjuti RPerpres RKeppres RInpres Jumlah

5 Dilaporkan kepada Presiden terkait adanya persoalan substansial (f)

2 - - 2

6 Dimintakan paraf persetujuan Menteri terkait (g)

1 1 - 2

7 Ditetapkan menjadi Perpres, Keppres dan Inpres (h)

72 23 3 98

Jumlah 86 27 3 116

Dari data tersebut, jumlah Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

yang telah berhasil diselesaikan dan ditetapkan menjadi Peraturan

Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden oleh

Presiden adalah sebanyak 98 (sembilan puluh delapan) naskah.

Uraian mengenai indikator sasaran, target, realisasi dan

persentase tingkat capaian Sasaran Dua Tahun 2014, sebagai

berikut:

Tabel 12 Indikator Sasaran, Target, Realisasi, dan Capaian Sasaran Dua

Tahun 2014

Indikator Sasaran Target Realisasi % Capaian

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan secara tepat waktu

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditindaklanjuti

97%

97%

97%

100%

100%

103%

Page 82: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 75

Apabila memperhatikan indikator sasaran, target yang

ditetapkan adalah 97% dari 98 berkas yaitu 95 Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden yang diajukan oleh Deputi Polhukam

secara tepat waktu, sehingga angka realisasi adalah 97%,

sedangkan angka capaian adalah 100%. Rancangan yang

ditetapkan menjadi Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan

Instruksi Presiden oleh Presiden adalah 98 naskah, sehingga

melebihi target yang ditetapkan, sehingga capaian untuk indicator

sasaran dua adalah 103% yang termasuk dalam kategori

memuaskan.

Selain guna pengukuran kinerja penyiapan penyelesaian

Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden,

dan Rancangan Instruksi Presiden, Sekretariat Kabinet selalu

menyiapkan data dan meng-up date Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden setiap bulan dan/atau sewaktu-waktu apabila dibutuhkan

sebagaimana tabel di atas, terutama guna bahan Sidang Kabinet

dan dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Selanjutnya, berdasarkan metode penghitungan persentase

penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden, terhadap

ke-116 Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden tersebut dilakukan

penghitungan penyelesaian yang tepat waktu dan ditindaklanjuti,

dengan uraian sebagai berikut:

1. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Page 83: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 76

Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan secara

tepat waktu

Pada Tahun 2014 realisasi penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden adalah 7 hari. Berdasarkan

penghitungan penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden secara tepat waktu, rekapitulasi waktu penyelesaian

sebagaimana tabel berikut:

Tabel 13 Waktu Penyelesaian RPerpres, RKeppres,

dan RInpres Tahun 2014

Bulan Rata-rata Waktu Penyelesaian (Hari)

Januari 6 hari

Februari 6 hari

Maret 6 hari

April 6 hari

Mei 7 hari

Juni 7 hari

Juli 7 hari

Agustus 7 hari

September 6 hari

Oktober 7 hari

November 7 hari

Desember 7 hari

Rata-rata 6,59 hari

Page 84: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 77

Berdasarkan tabel di atas, realisasi penyelesaian

Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang tepat waktu

per bulan selama kurun waktu Tahun 2014 berkisar antara 6

hari dengan rata-rata 6,59 hari.

Mengingat persentase penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden secara tepat waktu merupakan

indikator kedua maka dapat dibandingkan dengan sasaran

tahun sebelumnya.

Gambar 2 Perbandingan Capaian Sasaran Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden Secara Tepat Waktu

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di

bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang ditindaklanjuti

Pengukuran persentase penyelesaian RPerpres, RKeppres,

dan RInpres di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang

Page 85: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 78

ditindaklanjuti dilakukan terhadap penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden secara tepat waktu.

Dalam rangka penghitungan persentase penyelesaian

RPerpres, RKeppres, dan RInpres di bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan yang ditindaklanjuti dilakukan pengukuran

kualitasnya, yaitu apakah Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden disetujui oleh Presiden dan dari sisi teknis perundang-

undangan terhadap Perpres, Keppres dan Inpres yang telah

ditetapkan oleh Presiden telah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan dan praktek legal drafting

serta tidak dilakukan penarikan kembali dari masyarakat dan

disebarluaskan kembali dalam bentuk ”Distribusi II” karena

terdapat kesalahan ketik/redaksi penulisan.

Pada Tahun 2014, terhadap ke-98 Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden yang diajukan kepada Presiden seluruhnya

sudah tepat karena tidak ada distribusi II dan tidak dilakukan

perubahan. Target penyelesaian Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti sebesar 97% sedangkan

realisasi yang dicapai sebesar 100%. Mengacu pada target dan

realisasi tersebut, maka capaian penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti berdasarkan

rumus 1 adalah 103%.

Berdasarkan kategori pencapaian kinerja, dapat

dinyatakan bahwa pencapaian untuk sasaran ini dikategorikan

Page 86: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 79

memuaskan. Hal ini menggambarkan bahwa IKU Deputi

Polhukam telah berhasil dicapai melalui pencapaian sasaran

tersebut.

Gambar 3

Perbandingan Capaian Sasaran Penyelesaian RPerpres, RKeppres dan RInpres yang Ditindaklanjuti

Kegiatan yang dilakukan guna mencapai indikator

Sasaran 2 adalah “penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden”. Penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

undangan dan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2004

tentang Tata Cara Mempersiapkan Rancangan Peraturan

Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan

Instruksi Presiden.

Disamping ketentuan peraturan perundang-undangan

tersebut, juga memperhatikan pula Surat Menteri Sekretaris

Page 87: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 80

Negara Nomor B.257/M.Sesneg/D-4.03.2010 tanggal 3 Maret

2010, kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan

para pimpinan LPNK hal Penyusunan Rancangan Undang-

Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden yang intinya mengatur bahwa

setiap rancangan yang akan dibahas dengan panitia antar

kementerian/lembaga harus terlebih dahulu mendapat izin

prakarsa Presiden.

Adapun, langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam

kegiatan penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan, secara singkat dapat disampaikan sebagai berikut:

1) Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang diajukan

oleh pimpinan Kementerian/LPNK, oleh pimpinan (Presiden,

Sekretaris Kabinet/Wakil Sekretaris Kabinet, Deputi

Sekretaris Kabinet Bidang Hukum) secara hierarkis

diteruskan kepada staf dengan disertai petunjuk

penyelesaiannya.

2) Staf melakukan penelitian dan analisis terhadap prakarsa

penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan

hasilnya disampaikan/dilaporkan secara hierarkis kepada

pimpinan, baik mengenai bentuk hukum, urgensi

pengaturan, dampak yang mungkin timbul, perumusan

maupun teknis perundang-undangan dengan disertai berkas.

3) Dalam hal laporan/hasil penelitian/analisis menyatakan

terdapat permasalahan, maka dapat dilakukan:

Page 88: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 81

a) koordinasi dengan instansi terkait, baik melalui rapat

maupun permintaan pertimbangan/persetujuan;

b) melaporkan lebih lanjut pokok-pokok masalah kepada

pimpinan.

4) Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang tidak lagi

mengandung permasalahan disiapkan dalam bentuk naskah

rancangan untuk diteruskan kepada pimpinan guna

mendapatkan persetujuan/penetapan Presiden.

5) Naskah Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang

telah mendapat persetujuan/penetapan Presiden dibuatkan

salinannya untuk kemudian digandakan dan didistribusikan

kepada lembaga-lembaga tinggi negara, Kementerian/LPNK,

Gubernur, dan Bupati/Walikota, serta lembaga terkait

lainnya, antara lain, Badan Pembinaan Hukum nasional,

Antara dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Keberhasilan pencapaian outcome kegiatan Sasaran Dua,

tidak hanya diukur dari jumlah Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi

Presiden yang ditetapkan menjadi produk Peraturan Presiden,

Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden tetapi meliputi

pula peran Sekretrariat Kabinet dalam setiap pembahasan

Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan

Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden baik di Sekretariat

Kabinet maupun di instansi terkait (kuantitatif) dan

keterlibatan dalam setiap proses penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan

Rancangan Instruksi Presiden, misalnya laporan hasil

Page 89: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 82

penelitian/kajian maupun rumusan hasil pembahasan

pembahasan Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan

Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden

(kualitatif).

Dalam rangka menunjang kegiatan tersebut, pada tahun

2014 telah dilaksanakan 132 kali rapat penyelesaian RPerpres,

RKeppres, dan RInpres meliputi 111 kali Rapat di Kementerian

terkait (dalam kota), 20 kali Rapat di luar kota dan 1 di luar

negeri sebagai wakil delegasi RI dalam perundingan

internasional baik bilateral maupun multilateral di Myanmar.

Pejabat dan pegawai pada Asdep Perancangan PUU Bidang Polhukam menjadi wakil delegasi RI dalam perundingan The Sixty-Second Meeting of the ASEAN Coordinating Commitee on Invetsment (62

ND CCI), Nay Pyi

Taw, Myanmar, tanggal 10-11 Januari 2014

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan ke-61 CCI yang telah diselenggarakan pada tanggal 1-5 Juli 2013 di Brunei Darussalam. Selama 2 (dua) hari pertemuan, para pihak telah membahas pokok-pokok perundingan yang salah satunya terkait persiapan ratifikasi Protocol to Amend the ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) yang telah ditindaklanjuti oleh Indonesia (Sekretaris Kabinet) melalui surat persetujuan izin prakarsa kepada Kepala

Page 90: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 83

BKPM nomor B.585/Seskab/12/2014 tanggal 18 Desember 2014.

Pejabat pada Asdep Perancangan PUU Bidang Polhukam menjadi wakil delegasi RI dalam perundingan 2

nd Meeting of Dialogue for the Establishment of Asian Forest Cooperation

Organization (AFoCO), Nay Pyi Taw, Myanmar, tanggal 26-27 Februari 2014

Pertemuan kedua dialog pendirian AfoCo diselenggarakan

oleh Korea Forest Service bekerja sama dengan Pemerintah Myanmar pada tanggal 26-27 Februari 2014 di Nay Pyi Taw, Myanmar. Delegasi Indonesia diwakili oleh Kementerian Kehutanan, Kementerian Luar Negeri, dan Sekretariat Kabinet. Pertemuan tersebut membahas draft Agreement on the Establishment of the Asian Forest Cooperation (AfoCO) terkait pengaturan mengenai keuangan, privilege and immunities, membership, dan mekanisme pengambilan keputusan. Sebagai saran dan tindak lanjut, Sekretariat Kabinet menilai masih perlu pendalaman setiap klausula dalam Persetujuan karena masih banyak pengaturan yang tidak sesuai dengan kaidah pembentukan perjanjian internasional dan juga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan nasional.

Substansi Perpres, Keppres, dan Inpres yang ditetapkan

Presiden pada tahun 2014, antara lain:

a. Peraturan Presiden (Perpres)

1. Perpres Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan

Page 91: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 84

Perpres ini menjadi pedoman/panduan bagi seluruh

perancang atau unit yang menangani perancangan

perundang-undangan di kementerian/lembaga dalam

menyusun rancangan baik itu UU, Perpu, PP, dan Perpres

serta Peraturan Daerah (baik Provinsi maupun

Kabupaten/Kota) ataupun peraturan perundangan-

undangan lainnya yang diakui.

2. Perpres Nomor 136 Tahun 2014 tentang Program

Pengembangan Pesawat Tempur IF-X

Perpres ini mengatur program pengembangan pesawat

tempur IF-X antara pemerintah RI dan pemerintah Korea

Selatan yang meliputi tahap pengembangan teknologi,

pengembangan rekayasa dan manufaktur, dan produksi.

3. Perpres Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas

dan Fungsi Kabinet Kerja

Perpres ini sebagai tindaklanjut dibentuknya Kabinet Kerja

Presiden Joko Widodo, dimana terdapat beberapa

kementerian baru dan yang mengalami perubahan baik

penggabungan maupun pemisahan diantaranya: Kemenko

Bidang Kemaritiman, Kemenko Bidang Pembangunan

Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN, agar

kementerian tersebut dapat menjalankan tugas dan

fungsinya maka perlu diatur mengenai lingkup tugas dan

Page 92: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 85

fungsinya sebelum diatur dengan Perpres mengenai

kementerian yang bersangkutan.

4. Perpres Nomor 167 Tahun 2014 tentang Tata Cara

Pelantikan Gubernur, Bupati dan Walikota

Perpres ini merupakan pelaksanaan ketentuan Pasal 165

Perpu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota, yang didalamnya mengatur mengenai

tata cara pelantikan Gubernur yang dilakukan oleh Presiden

atau Wakil Presiden atau Menteri, dan pelantikan

Bupati/Walikota oleh Gubernur atau Wakil Gubernur atau

Menteri.

5. Perpres Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan Keamanan

Laut

Perpres ini merupakan pelaksanaan ketentuan Pasal 67 UU

Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, Bakamla dibentuk

dengan tugas melakukan patroli keamanan dan

keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah

yurisdiksi Indonesia. Bakamla dikoordinasikan oleh Menko

Bidang Polhukam dan berkoordinasi dengan Menko Bidang

Kemaritiman dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya laut.

6. Perpres Nomor 190 Tahun 2014 tentang Unit Staf

Kepresidenan

Perpres ini membentuk Unit Staf Kepresidenan dalam

rangka kelancaran penyelenggaraan komunikasi politik

kepresidenan dan pengelolaan isu strategis yang dipimpin

oleh seorang kepala setingkat menteri.

Page 93: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 86

b. Keputusan Presiden (Keppres)

1. Keppres Nomor 15 Tahun 2014 tentang Panitia Nasional

Penyelenggaraan Pertemuan Open Government Partnership

Tingkat Regional Asia Pasifik Tahun 2014

Keppres ini mengatur pembentukan Panitia Nasional

Pertemuan OGP Asia Pasifik Tahun 2014 yang

diselenggarakan pada tanggal 4 – 7 Mei 2014 di Bali

mengingat Indonesia sebagai Ketua Umum OGP Periode

2013-2014.

2. Keppres Nomor 19 Tahun 2014 tentang Program

Penyusunan Peraturan Pemerintah Prioritas Tahun 2014

Keppres ini sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 26 ayat

(2) UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan, dimana pada Tahun 2014

Pemerintah telah menetapkan sebanyak 80 RPP masuk

kedalam program prioritas penyusunan PP untuk Tahun

2014. Keppres ini sebagai pedoman bagi pemrakarsa dalam

menyelesaikan RPP yang masuk dalam program prioritas

tersebut.

3. Keppres Nomor 20 Tahun 2014 tentang Program

Penyusunan Peraturan Presiden Prioritas Tahun 2014

Keppres ini sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 31 UU

Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan, dimana pada Tahun 2014

Pemerintah telah menetapkan sebanyak 22 RPerpres

masuk kedalam program prioritas penyusunan Perpres

untuk Tahun 2014. Keppres ini sebagai pedoman bagi

pemrakarsa dalam menyelesaikan RPerpres yang masuk

dalam program prioritas tersebut.

Page 94: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 87

4. Keppres Nomor 36 Tahun 2014 tentang Penetapan

Keanggotaan Indonesia pada the International Committee of

Military Medicine

Keppres ini menetapkan Indonesia sebagai anggota the

International Committee of Military Medicine, keanggotaan

dan peran serta Indonesia dalam organisasi internasional

tersebut dapat memberikan dukungan dan pengukuhan

posisi Indonesia pada kesehatan militer di forum

internasional.

c. Instruksi Presiden (Inpres)

1. Inpres Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gangguan

Keamanan Dalam Negeri Tahun 2014

Inpres ini dikeluarkan Pemerintah dalam rangka menjamin

terciptanya kondisi sosial, hukum, dan keamanan dalam

negeri yang kondusif untuk mendukung kelancaran

pembangunan nasional, perlu kelanjutan pelaksanaan

langkah-langkah penanganan konflik sosial melalui

keterpaduan, baik antar Aparat Pusat, antar Aparat Daerah,

maupun antara Aparat Pusat dan Daerah.

2. Inpres Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Tahun 2014

Inpres ini dikeluarkan Pemerintah Dalam upaya

pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan korupsi

sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden

Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang

Tahun 2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014

(Stranas PPK), dan sebagai implementasinya dilakukan

Page 95: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 88

penyusunan aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi

(PPK) setiap tahun.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran Deputi Polhukam tahun 2014 dapat terlihat

dari penyerapan anggaran masing-masing Asisten Deputi di

lingkungan Deputi Polhukam sebagaimana tertuang pada tabel 14.

Jumlah tersebut berbeda dengan jumlah anggaran yang ditetapkan

sebelumnya pada awal 2014 dalam dokumen Penetapan Kinerja

Sekretariat Kabinet Tahun 2014. Perbedaan tersebut merupakan

tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja

Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.

Tabel 14 Realisasi Anggaran Deputi Polhukam Tahun 2014

No Nama Unit Kerja Target Realisasi Capaian

1. Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional

Rp. 744.654.000 Rp. 704.741.230 94,64%

2.

Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur Negara, Komunikasi, dan Informatika

Rp. 802.075.000 Rp. 568.968.424 70,93%

3.

Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan

Rp. 661.915.000 Rp. 608.465.680 91,92%

4.

Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Rp. 774.654.000 Rp. 669.238.126 89,87%

Total/Rata-Rata Rp. 2.983.298.000 Rp. 2.551.413.460 86,64%

Page 96: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 89

Adanya kebijakan penghematan anggaran memberikan

konsekuensi berupa pengurangan rencana kegiatan, sehingga

sebagian dari rencana kegiatan Asisten Deputi di lingkungan Deputi

Polhukam tidak dapat dilaksanakan atau tetap dilaksanakan dengan

penyesuaian terhadap sisa anggaran.

Kegiatan yang sama sekali tidak dilaksanakan antara lain

adalah Focus Group Discussion di bidang politik dan hubungan

internasional, sedangkan kegiatan yang tetap dilaksanakan dengan

penyesuaian terhadap sisa anggaran adalah rapat kerja internal,

menghadiri seminar/workshop/diskusi/saresehan di dalam negeri

dan menghadiri pertemuan internasional di luar negeri. Pelaksanaan

kegiatan juga dilakukan dengan lebih efisien, atau terdapat perbedaan

antara pagu anggaran dengan harga riil dalam pelaksanaan kegiatan.

Pengaruh yang cukup signifikan juga terjadi pada realisasi anggaran

dengan adanya perintah Pimpinan untuk melaksanakan pekerjaan

lain yang sangat mendesak sehingga tidak dapat melakukan

perjalanan dinas yang telah direncanakan.

Penyerapan yang tidak dapat mencapai 100% disebabkan pula

oleh banyaknya pertemuan internasional di dalam negeri yang

mewajibkan pesertanya untuk membayar biaya pertemuan,

sedangkan anggaran yang disediakan dalam Petunjuk Operasional

Kegiatan (POK) Tahun 2014 tidak meng-cover biaya untuk kebutuhan

tersebut.

Selain itu, dalam proses kegiatan yang berlangsung selama

tahun 2014, tidak terlalu banyak undangan untuk melaksanakan

rapat koordinasi di dalam kota, sehingga terdapat anggaran untuk

rapat koordinasi dalam kota yang sama sekali tidak terserap.

Sebaliknya kebutuhan untuk melaksanakan penugasan dalam rangka

pengumpulan data di dalam kota ternyata cukup besar, sehingga

Page 97: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 90

banyak kegiatan yang bahkan tidak dapat dibiayai karena adanya

larangan untuk menggunakan akun anggaran yang berbeda. Revisi

terhadap hal tersebut sudah sulit dilakukan, karena terbentur oleh

batas waktu melakukan revisi anggaran. Untuk menghindari kejadian

serupa, dalam Rencana Anggaran dan Biaya akan dilakukan

penghitungan anggaran dalam rangka mengantisipasi permasalahan

tersebut.

Page 98: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 91

BAB IV

PENUTUP

Simpulan Umum atas Capaian Kinerja Kedeputian

Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

Berdasarkan data-data di atas, simpulan umum tentang pencapaian

Deputi Polhukam sepanjang Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

a. Dari Segi Output

Seluruh dokumen yang telah diselesaikan oleh Deputi Polhukam

sepanjang tahun 2014 berjumlah 525 dokumen yang menggunakan

anggaran Tahun 2014 meliputi kegiatan rapat koordinasi

pengumpulan dan pengolahan data, menghadiri FGD/Seminar/

Diskusi/Sarasehan/Lokakarya, dan pemantauan baik di luar kota

maupun luar negeri.

Selain dokumen pelaksanaan kegiatan, Deputi Polhukam sepanjang

tahun 2014 telah menyelesaikan 98 Rancangan yang ditetapkan oleh

Presiden dari 116 Rancangan yang diterima yakni 72 Perpres, 23

Keppres dan 3 Inpres.

b. Dari Segi Anggaran

Sepanjang tahun 2014 Deputi Polhukam telah menggunakan anggaran

sebesar Rp.2.551.413.460,- dari seluruh pagu anggaran Tahun 2014

(revisi) sebesar Rp. 2.983.298.000,- atau terserap sebesar 86,64%.

Laporan kinerja ini diharapkan dapat menjadi informasi

akuntabilitas Deputi Polhukam serta dapat menjadi masukan bagi

peningkatan akuntabilitas kinerja pada masa yang akan datang.

Page 99: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 92

Langkah-Langkah Perbaikan Untuk Peningkatan

Kinerja

Sepanjang Tahun 2014, Deputi Polhukam telah dapat

mempertahankan kinerjanya sebagaimana terlihat dari keberhasilan

memenuhi Indikator Kinerja Utama dan menyerap anggaran yang cukup

memuaskan. Untuk terus dapat mempertahankan keberhasilan ini dan juga

sebagai upaya untuk mengatasi berbagai kendala yang timbul, Deputi

Polhukam senantiasa melakukan langkah-langkah perbaikan, seperti:

1. Meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikutsertakan dalam

berbagai kegiatan pendidikan dan latihan, rapat koordinasi, seminar,

FGD, dan forum-forum semacamnya.

2. Memaksimalkan efektivitas sumber daya yang dimiliki serta sarana dan

prasarana yang tersedia.

3. Mengikutsertakan staf dalam keanggotaan Tim yang mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi Deputi Polhukam.

4. Berkoordinasi dengan instansi terkait dan mengadakan pertemuan

internal untuk koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan tugas dan

fungsi.

5. Memonitor dan mendorong pelaksanaan tugas dan fungsi dengan baik

dan benar secara berkala dan berkelanjutan.

Page 100: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 93

Lampiran

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Unit Organisasi : Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Kementerian/Lembaga : Sekretariat Kabinet Tahun Anggaran : 2014

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program

Anggaran

Pagu Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan

1. Persentase laporan hasil analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

2. Persentase analisis atas rencana kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

3. Persentase laporan hasil pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

4. Persentase pengamatan perkembangan atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

5. Persentase laporan hasil pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu

6. Persentase pemantauan, evaluasi, dan analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti

97%

97%

97%

97%

97%

97%

93,29%

94,54%

95,04%

99,38%

88,29%

87,29%

96,17%

97,46%

97,97%

102,45%

91%

89,98%

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan

Rp. 2.732.526.000

Rp. 2.357.365.224

86,27%

Page 101: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 94

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Program

Anggaran

Pagu Realisasi % Capaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden

1. Persentase penyelesaian Rancangan

Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden secara tepat waktu

97%

97%

100%

Penyelenggaraan Dukungan Kebijakan Kepada Presiden Selaku Kepala Pemerintahan

Rp. 250.772.000

Rp. 194.048.236

77,38%

2. Persentase Rancangan Peraturan Presiden,

Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden yang ditindaklanjuti

97%

100%

103%

Page 102: LAPORAN KINERJA (LKj) KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM ... · hubungan internasional; e. Pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik,

LKj Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tahun 2014 95

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Sekretaris Kabinet No. 1 Tahun 2011 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet No. 4 Tahun 2012

Indikator Kinerja Utama Sekretariat Kabinet Tahun 2014. Jakarta, Sekretariat Kabinet, 2014

Penetapan Kinerja Sekretariat Kabinet Tahun 2014. Jakarta, Sekretariat Kabinet, 2014

Rencana Kinerja Tahunan Sekretariat Kabinet Tahun 2014. Jakarta, Sekretariat Kabinet, 2014

Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2010 – 2014 (Revisi I). Jakarta, Sekretariat Kabinet, 2012

Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2010 – 2014 (Revisi II). Jakarta, Sekretariat Kabinet, 2012

Rencana Strategis Kedeputian Politik, Hukum dan Keamanan Tahun 2012-2014, Jakarta, Sekretariat Kabinet, 2012

_________________