laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip) tahun …pn-lubuksikaping.go.id/files/lkjip.pdf ·...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 0
LAPORAN
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2016
TAHUN 2016
PENGADILAN NEGERI LUBUK SIKAPING Jl. Jenderal Sudirman No. 64 Lubuk Sikaping
Telp. (0753) 20008, Fax. (0753) 20163
website : www.pn-lubuksikaping.go.id email : [email protected]
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 1
KATA PENGANTAR
uji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya
telah tersusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016, selain menguraikan
capaian kinerja tahun 2016 juga menguraikan tentang Pencapaian Indikator Kinerja Utama
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping selama 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana tertuang
dalam Rencana Strategis Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2015-2019.
Dengan diterbitkannya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016,
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping diharapkan dapat memberikan informasi, gambaran dan
manfaat yang nyata, akurat, relevan dan transparan kepada masyarakat dan pihak-pihak
yang berkepentingan.
Sangat disadari bahwa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan untuk
perbaikan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada semua pihak
yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Tahun 2016 ini dapat tersusun.
Kami berharap agar Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 ini
dapat menjadi media pertanggungjawaban kinerja dan media evaluasi untuk menilai kinerja
bagi aparatur Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping.
KETUA PENGADILAN NEGERI
LUBUK SIKAPING
M U A R I F , S H NIP. 196906051996031003
P
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping sebagai salah satu pelaksana Kekuasaan Kehakiman
bertugas menyelenggarakan peradilan umum yang bersih, merdeka, bebas dari pengaruh
kekuasaan eksekutif maupun kekuasaan legislatif (pasal 24, 25 Undang-Undang Dasar
1945, pasal 10 Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009, tentang Pokok-pokok Kekuasaan
Kehakiman), dan menurut Pasal 51, 52 dan 53 Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006
tentang perubahan atas Undang-Undang 7 tahun 1989 Tentang Peradilan Umum, Tugas
Pokok dan Fungsinya adalah sebagai berikut:
Tugas Pokok:
1. Menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara
perdata dalam tingkat pertama;
2. Tugas-tugas lain yang ditentukan oleh undang-undang dan peraturan yang berlaku;
Sedangkan Fungsinya adalah :
1. Menjaga agar pelaksanaan tugas pokok lembaga peradilan sesuai dengan rencana
dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
2. Mengendalikan dan membina agar pelaksanaan tugas teknis dan administrasi
Peradailan dilaksanakan dengan tertib dan dikelola sebagaimana mestinya.
3. Menjamin terwujudnya pelayanan publik yang baik bagi para pencari Keadilan yang
meliputi kualitas putusan, waktu penyelesaian perkara yang cepat dan biaya perkara
yang murah.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Memiliki 3
program utama yang berdasarkan atas DIPA 2016 yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi serta Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan
tersebut, dilaksankan melalui penggunaan anggaran tahun 2016 tersebut yang tertuang
dalam 3 Program yaitu:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Tekhnis Lainnya
Mahkamah Agung, telah dilaksanakan mulai dari pembayaran Gaji, Honor,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 3
Tunjangan dan Vakasi serta kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran,
secara keseluruhan kegiatan tersebut telah dapat dilaksanakan.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung, telah
dilakukan dengan melaksanakan kegiatan Pengadaan CTS (server), pengadaan
Perangkat Pengolah Data, Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dan
Pemasangan Keramik Kantor.
3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum, telah dilakukan dengan
melaksanakan kegiatan mulai dari melaksanakan kegiatan penanganan perkara.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 4
D A F T A R I S I
KATA PEGANTAR
IKHTISAR EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 7
B. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi ............................................................... 9
C. Dasar Hukum Penyusunan LKjIP ............................................................. 10
D. Sistematika Penyajian Laporan ................................................................. 10
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
A. Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 ........................................ 12
B. Indikator Kinerja Utama (IKU) 2016 ........................................................... 16
C. Rencana Kinerja Tahun 2016 .................................................................... 17
D. Penetapan Kinerja Tahun 2016................................................... ............... 18
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Akuntabilitas Kinerja .................................................................................. 21
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan .............................................................. 21
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran ....................................................... 23
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ......... ............................................................24
1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara .................................... 24
2. Sasaran Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim .......................... 32
3. Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian
Perkara ............................................................................................... 33
4. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Masyarakat Terhadap
Peradilan (Access to Justice) .............................................................. 34
5. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan .................................... 34
6. Sasaran Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ....................... 35
C. Akuntabilitas Keuangan ............ ..................................................................36
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 40
B. Saran-saran .............................................................................................. 41
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 5
D A F T A R T A B E L
NO N A M A T A B E L HAL
1 Jumlah Pegawai 8
2 Reviu Renstra Tahun 2015-2019 13
3 Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) tahun 2016 16
4 Rencana Kinerja Tahun 2016 17
5 Penetapan Kinerja Tahun 2016 19
6 Pengukuran Kinerja Kegiatan 22
7 Pengukuran Kinerja Sasaran 23
8 Pengukuran Kinerja Penyelesaian Perkara 25
9 Data Perkara Pidana Tahun 2013-2016 26
10 Data Perkara Perdata Tahun 2013-2016 28
11 Data Perkara Pidana Tahun 2016 28
12 Rincian Data Perkara Pidana Tahun 2016 29
13 Data Perkara Perdata Tahun 2016 30
14 Rincian Data Perdata Pidana Tahun 2016 31
15 Pengukuran Kinerja Peningkatan Aksebilitas Putusan Hakim 32
16 Pengukuran Kinerja Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
33
17 Ratio Hakim Terhadap Perkara 34
18 Pengukuran Kinerja Peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces to Justice)
34
19 Pengukuran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan 34
20 Pengukuran Kinerja Peningkatan Kualitas SDM 35
21 Alokasi DIPA Tahun 2016 36
22 Alokasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016 36
23 Realisasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016 37
24 Alokasi DIPA DITJEN BADILUM Per Jenis Belanja Tahun 2016 38
25 Realisasi DIPA DITJEN BADILUM Per Jenis Belanja Tahun 2016 39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 6
D A F T A R G R A F I K
NO N A M A G R A F I K HAL
1 Perkara Pidana Tahun 2016 28
2 Rincian Perkara Pidana Tahun 2016 29
3 Perkara Perdata Tahun 2016 30
4 Rincian Perkara Perdata Tahun 2016 31
5 Pagu DIPA BUA Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 37
6 Realisasi DIPA BUA Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping Tahun 2016 38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah salah satu
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan merupakan salah satu bentuk
manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang telah dilakukan selama satu tahun
anggaran. Kesemuanya harus terangkum dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP), selain sebagai bahan evaluasi dari rangkaian program yang telah dicanangkan pada
awal tahun anggaran juga sebagai bahan pijakan dalam menyusun langkah-langkah pada
tahun berikutnya.
Selain itu laporan tahunan yang disusun secara hirarki merupakan bahan untuk
menyusun berbagai kebijaksanaan sehingga dapat ditarik satu langkah yang lebih tepat
sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi, administrasi dan
finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk masing-masing lingkungan
peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan kekhususan lingkungan peradilan
masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal tersebut, lahirlah apa yang disebut
dengan peradilan satu atap. Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang
Nomor 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2004
tentang Peradilan Umum.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping merupakan
Pengadilan Tingkat Pertama di bawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga
merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan oleh
undang-undangatau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Kewajiban tersebut
dijabarkan dengan menyiapkan, menyusun dan menyampaikan laporan kinerja secara
tertulis, periodik dan melembaga. Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkonsumsikan
capaian kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dalam satu tahun angggaran yang
dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran serta menjelaskan keberhasilan
dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 menyatakan bahwa Asas-asas Umum
Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good governmance diperlukan prinsip-prinsip
partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 8
akuntabilitas, pengawasan, efisiensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip
akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang
aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin
akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/Pemerintah.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan mengacu pada
Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 Tanggal 17
November 2016 dan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah serta DIKTUM KETIGA Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja, Permen PAN-RB No 29 Tahun 2010
mulai dari Pengadilan Tingkat Pertama keatas secara berjenjang dengan berdasarkan
Indikator Kinerja Utama masing-masing.
Berdasarkan Bezeting periode 31 Desember 2016, jumlah pegawai pada Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping sebanyak 26 (dua puluh enam) orang dengan rincian sebagai
berikut :
Tabel 1. Jumlah Pegawai
No T e n a g a T e k n i s J u m l a h
( o r a n g ) Keterangan
1 Ketua 1 Aktif
2 Wakil Ketua 1 Aktif
3 Hakim 4 Aktif
4 Panitera 1 Aktif
5 Sekretaris 1 Aktif
6 Wakil Panitera 1 Aktif
7 Panitera Muda 2 Aktif
8 Kepala Sub Bagian 3 Aktif
9 Panitera Pengganti 5 Aktif
10 Jurusita 2 Aktif
11 Jurusita Pengganti 1 Aktif
12 Staf Pelaksana 4 Aktif
Jumlah 26
Untuk Tenaga kontrak atau pekerja tidak tetap yang dibayar DIPA Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping adalah berjumlah 9 (sembilan) orang, terdiri dari 3 (tiga) orang tenaga
security/satpam, 2 (dua) orang tenaga supir dan 4 (empat) orang tenaga cleaning service.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 9
Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping meliputi Pemerintah Kabupaten
Pasaman.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping merupakan lingkungan peradilan dibawah
Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan. Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima,
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama baik Perkara
Pidana maupun Perkara Perdata.
Adapun fungsi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping antara lain :
1. Fungsi mengadili (Judicial Power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan
menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan dalam tingkat
pertama.
2. Fungsi Pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan dan petunjuk kepada
pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial,
administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan,
perencanaan, IT, kepegawaian dan pembangunan.
3. Fungsi Pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas
dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti dan Jurusita/Jurusita
Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya dan terhadap pelaksanaan administrasi umu kesekretariatan serta
pembangunan.
4. Fungsi Nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada
Instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.
5. Fungsi Administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan
persidangan) dan administrasi umum (Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan,
Kepegawaian dan Organisasi Tata Laksana, serta Umum dan Keuangan).
6. Fungsi Lainnya :
Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi
akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi
peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-
144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan sebagai
pengganti Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/KMA/SK/VIII/2007
tentang Keterbukaan Informasi Pengadilan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 10
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Umum telah
menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,
administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.
C. Dasar Hukum Penyusunan LKjIP
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
3. Instruksi Presiden Nomor 5 Thun 2004 tentang Penyusunan Dokumen Penetapan
Kinerja;
4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama;
5. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2010;
6. Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor MA/SEK/07/SK/III/2006
tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Mahkamah Agung RI;
7. Surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor 323/SEK/OT.01.2/11/2016 Tanggal 17
November 2016 perihal penyampaian LKjIP Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan
Kinerja Tahun 2016.
D. Sistematika Penyajian Laporan
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) pada Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN, yang menguraikan gambaran secara garis besar tentang
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dan tentang LKjIP, yang dituangkan
dalam :
a. Latar Belakang,
b. Tugas Pokok dan Fungsi Instansi
c. Dasar Hukum Penyusunan LKjIP dan
d. Sistematika Penyajian Laporan.
BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA, menguraikan perencanaan
dan penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Negeri Lubuk
Sikaping pada Tahun 2015 yangh berisikan antara lain :
a. Indikator Kerja Utama Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 11
b. Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2015 dan
c. Penetapan Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dan
d. Rencana Kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA, menguraikan tentang capaian kinerja
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping yang dipaparkan dalam :
a. Akuntabilitas Kinerja (Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran
Kinerja Sasaran
b. Analisis Akuntabilitas Kinerja, dan
c. Akuntabilitas Keuangan
BAB IV PENUTUP, menguraikan :
a. Keberhasilan,
b. Hambatan/Masalah,
c. Pemecahan Masalah.
Lampiran Terdiri dari : Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K.
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) 2016-2020 dan
Indikator Kinerja Utama (IKU), S.K. Penetapan Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2016-2020 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Penetapan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, Rencana
Strategis (Renstra) 2016-2020, Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping, Rencana Kinerja Tahun 2017, Perjanjian Kinerja
Tahun 2017, Penetapan Kinerja Tahun 2017, S.K. Pembentukan Tim
Penyusun Reviu Rencana Strategis Tahun 2016-2020 mdan Indikator
Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Penetapan
Reviu Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2016-2020 Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping, S.K. Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan
Negeri Lubuk Sikaping, S.K. Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun
2017, Pernyataan Telah Direviu, Checklist Reviu.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 12
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2015-2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping diselaraskan dengan arah
kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan
nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang
(RPNJP) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019,
sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Lubuk
Sikaping. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
sebagai Peradilan Tingkat Pertama dilandasi oleh visi ke depan, sebagaimana visi
Mahkamah Agung RI yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping menetapkan misi
yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu:
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka
peningkatan pelayanan pada masyarakat.
3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien.
4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan
efisien.
5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 13
Adapun tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebagai
berikut :
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi.
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan.
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dapat memenuhi butir 1 dan 2 di atas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya penyelesaian perkara.
2. Peningkatan aksesibilitas putusan hakim.
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice).
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
6. Meningkatnya kualitas pengawasan.
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian program dan
kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
Adapun pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi
perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping dalam pelaksanaan Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum adalah:
1. Penyelesaian Perkara Pidana dan Perdata.
2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana dan Perdata.
3. Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu.
4. Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu.
5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara .
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 14
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis yaitu menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan
pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah:
1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial.
2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk.
3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan
untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan
pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan
tingkat banding dan tingkat pertama.
Tabel 2. Tabel Reviu Renstra 2015-2019
No
S A S A R A N
INDIKATOR KINERJA
T A R G E T K I N E R J A
2015 2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan a. Pidana b. Perdata
98% 94%
98% 94%
98% 95%
98% 95%
98% 96%
c. Persentase perkara yang diselesaikan c. Pidana d. Perdata
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100% 100% 100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
0% 0% 0% 0% 0%
2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
95% 98% 99%
95% 98% 99%
95% 98% 99%
95% 98% 99%
95% 98% 99%
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas
100% 100% 100% 100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 15
putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat
100% 100% 100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100% 100% 100% 100% 100%
4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100% 100% 100% 100% 100%
5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100% 100% 100% 100%
S t r a t e g i
Program Kegiatan M a t r i k s P e n d a n a a n ( R u p i a h )
2015 2016 2017 2018 2019
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan
Administrasi dan Pengelolaan
Keuangan Badan Urusan
Administrasi
3.462.870.000 3.208.484..000 5.420.172.000 6.161.678.000 6.752.378.000
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan Manajemen
Peradilan Umum
50.485.000 88.685.000 41.550.000 113.300.000 114.200.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Mahkamah Agung
1.024.000.000 501.000.000 355.800.000 1.100.000.000 1.000.000.000
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 16
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Nomor :
W3.U5/34/KP/XII/2016 tanggal 30 Desember 2016 ,dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3. Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU)
NO
S A S A R A N
INDIKATOR KINERJA
P E N J E L A S A N
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
1
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi
yang menjadi akta perdamaian
Jumlah Perkara Mediasi yg menjadi akta perdamaian x
Jumlah sisa perkara yang dimediasi
100%
Hakim Mediasi
Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
b. Persentase sisa perkara
yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan x
Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
100%
Majelis Hakim
dan Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
c. Persentase perkara
yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana
Jumlah Sisa Perkara yang diselesaikan x
Jumlah perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)
100%
Majelis Hakim
dan Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
d. Persentase perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
Jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 5 bulan x Jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam waktu
maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara)
100%
Majelis Hakim
dan Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
e. Persentase perkara
yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
Jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 5 bulan x Jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang
dari 5 bulan
100%
Majelis Hakim
dan Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
2
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Jumlah yang tidak mengajukan upaya hukum x
Jumlah putusan
100%
Majelis Hakim
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
3
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang
diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
Jumlah berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK
yang lengkap x Jumlah berkas yang diajukan Kasasi
Catatan : Lengkap = terdiri dari bundle A dan B
100%
Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
b. Persentase berkas yang
diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Jumlah berkas perkara yang didistribusikan ke majelis
x Jumlah berkas perkara yang diterima
100%
Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
c. Persentase
penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
Jumlah relaas putusan yang disampaikan ke para
pihak tepat waktu x Jumlah putusan
100%
Panitera
dan Jurusita
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
d. Persentase penyitaan
tepat waktu dan tempat
Jumlah pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat
x
100%
Panitera
dan Jurusita
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 17
Jumlah permohonan penyitaan
e. Ratio Majelis Hakim
terhadap perkara
Perbandingan jumlah Majelis Hakim dengan jumlah
perkara
Majelis Hakim
dan Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
4
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara
prodeo yang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo diselesaikan x
Jumlah perkara prodeo
100%
Majelis Hakim
dan Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
b. Persentase (amar)
putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
Jumlah amar putusan perkara yang di website x
Jumlah putusan
Catatan : Amar putusan yang diutamakan adalah atas perkara yang menarik perhatian masyarakat (publik)
100%
Kepaniteraan
dan Kesekretariatan
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
5
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Jumlah permohonan eksekusi perkara perdata yang
distindaklanjuti x Jumlah permohonan eksekusi perkara perdata
100%
Ketua Pengadilan
Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
6
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang ditindaklanjuti
Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti x
Jumlah pengaduan masyarakat
100%
Ketua Pengadilan
Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
b. Persentase temuan
hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
Jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti x Jumlah temuan hasil pemeriksaan eksternal
100% Ketua Pengadilan
Panitera
Laporan Bulanan & Laporan Tahunan
C. RENCANA KINERJA PENGADILAN NEGERI LUBUK SIKAPING TAHUN 2016
Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, sebagai berikut :
Tabel 4. Rencana Kinerja Tahun 2016
No
S A S A R A N
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
5%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 18
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100%
2. Peningkatan aksebilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
95% 98% 99%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 13
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100%
D. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan
akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 19
penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, sebagai
berikut:
Tabel 5. Penetapan Kinerja Tahun 2016
No
S A S A R A N
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
5%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan a. Perdata b. Pidana
100% 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 bulan
100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100%
2. Peningkatan aksebilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
95% 98% 99%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100%
d. Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 13
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 20
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja merupakan evaluasi atas rencana kerja tahunan yang telah
ditetapkan tahun sebelumnya. Evaluasi kinerja ini dikaji sebagai pengukuran kinerja.
Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indicator kinerja utama.
Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja.
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang
akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan
keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa meninggalkan
prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisiensi dan efektifitas.
Pengukuran kinerja mencakup :
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu
organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode
untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme
untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat
manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
1. Pengukuran Kinerja Kegiatan
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping tahun
2016, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran
yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa
keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 22
target yang belum tercapai dalam tahun 2016 ini. Rincian tingkat capaian kinerja
masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini.
Table 6. Pengukuran Kinerja Kegiatan
No
S A S A R A N
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian.
5% 5% 5%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal - Perdata - Pidana
90% 95%
90% 95%
90% 95%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100% 100% 100%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
95% 98% 99%
95% 98% 99%
95% 98% 99%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 100% 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100% 100% 100%
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 13 1 : 13 1 : 13
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% 100% 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100% 100% 100%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap
100% 100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 23
putusan pengadilan.
yang ditindaklanjuti
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100% 100%
2. Pengukuran Pencapaian Sasaran
Pengukuran pencapaian sasaran merupakan tingkat pencapaian target
(rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang telah
ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam dokumen rencana Kerja.
Pengukuran pencapaian sasaran Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun
2016 disajikan dalam matrik Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) sebagai berikut :
Table 7. Pengukuran Kinerja Sasaran
No
S A S A R A N
INDIKATOR KINERJA
TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian.
5% 5% 5%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan c. Perdata d. Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal e. Perdata f. Pidana
90% 95%
90% 95%
90% 95%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100% 100% 100%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
95% 98% 99%
95% 98% 99%
95% 98% 99%
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 100% 100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan
100% 100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 24
tepat waktu, tempat dan para pihak
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat.
100% 100% 100%
e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 13 1 : 13 1 : 13
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% 100% 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100% 100% 100%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
6. Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100% 100% 100%
Pengukuran Pencapaian Sasaran memiliki nilai yang sama dengan Pengukuran
Kinerja Kegiatan dikarenakan Penetapan Kinerja Tahun 2016 mengacu pada
Rencana Kinerja Tahun 2016 dengan target yang sama.
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 mengacu
pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Negeri
Lubuk Sikaping telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan
sebagai berikut:
1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara
Pencapaian sasaran meningkatnya penyelesaian perkara pada tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 25
Tabel 8. Pengukuran Kinerja Penyelesaian Perkara
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
(%)
REALISASI
(%)
CAPAIAN
(%)
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian.
5% 5% 5%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan - Perdata - Pidana
90% 95%
90% 95%
90% 95%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan
100% 100% 100%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan
100% 100% 100%
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Pidana
Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 4 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 50 perkara, perkara yang putus sebanyak 39 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2013 sebanyak 15 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 39 perkara dibagi dengan 50 perkara ditambah 4 perkara dikalikan
100% atau 39 perkara dibagi dengan 54 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2013
adalah 72,22%.
Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 15 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 89 perkara, perkara yang putus sebanyak 99 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2014 sebanyak 5 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 99 perkara dibagi dengan 89 perkara ditambah 15 perkara dikalikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 26
100% atau 89 perkara dibagi dengan 99 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2014
adalah 95,19%.
Tahun 2015, sisa perkara tahun lalu sebanyak 5 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 64 perkara, perkara yang putus sebanyak 69 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2015 sebanyak 0 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2015 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2015 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 69 perkara dibagi dengan 64 perkara ditambah 5 perkara dikalikan
100% atau 69 perkara dibagi dengan 69 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2015
adalah 100%.
Tahun 2016, sisa perkara tahun lalu sebanyak 0 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 70 perkara, perkara yang putus sebanyak 69 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2016 sebanyak 1 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2016 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 70 perkara dibagi dengan 69 perkara ditambah 0 perkara dikalikan
100% atau 69 perkara dibagi dengan 70 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2016
adalah 98,57%.
Data Keadaan Perkara Pidana Tahun 2013 sampai 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
Tabel 9. Data Perkara Pidana Tahun 2013-2016
T a h u n Sisa
Tahun Lalu
P e r k a r a
Masuk Putus Sisa
2013 4 50 39 15
2014 15 89 99 5
2015 5 64 69 0
2016 0 70 69 1
Perdata
Tahun 2013, sisa perkara tahun lalu sebanyak 5 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 17 perkara, perkara yang putus sebanyak 12 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2013 sebanyak 10 perkara.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 27
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2013 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2013 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 12 perkara dibagi dengan 17 perkara ditambah 5 perkara dikalikan
100% atau 12 perkara dibagi dengan 20 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2013
adalah 60,00%.
Tahun 2014, sisa perkara tahun lalu sebanyak 10 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 12 perkara, perkara yang putus sebanyak 19 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2014 sebanyak 3 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2014 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2014 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 19 perkara dibagi dengan 12 perkara ditambah 10 perkara dikalikan
100% atau 19 perkara dibagi dengan 22 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2014
adalah 86,36%.
Tahun 2015, sisa perkara tahun lalu sebanyak 3 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 9 perkara, perkara yang putus sebanyak 10 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2015 sebanyak 2 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2015 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2015 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 10 perkara dibagi dengan 9 perkara ditambah 3 perkara dikalikan
100% atau 10 perkara dibagi dengan 12 perkara dikalikan dengan 100%
sehingga persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2015
adalah 83,33%.
Tahun 2016, sisa perkara tahun lalu sebanyak 2 perkara, perkara yang masuk
sebanyak 9 perkara, perkara yang putus sebanyak 6 perkara, sehingga sisa
perkara tahun 2016 sebanyak 5 perkara.
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 diperoleh dari perkara yang
diputus tahun 2016 dibagi dengan sisa perkara tahun lalu ditambah perkara yang
masuk yaitu 6 perkara dibagi dengan 9 perkara ditambah 2 perkara dikalikan
100% atau 6 perkara dibagi dengan 11 perkara dikalikan dengan 100% sehingga
persentase perkara pidana yang dapat diselesaikan selama tahun 2016 adalah
54,55%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 28
Data Keadaan Perkara Perdata Tahun 2015-2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
Tabel 10. Data Perkara Perdata Tahun 2015-2016
Tahun Sisa
Tahun Lalu
P e r k a r a
Masuk Putus Sisa
2015 3 9 10 2
2016 2 9 6 5
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Pidana
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 adalah 98,57% yaitu
perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara tahun lalu
ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun 2016
sebanyak 69 perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu tahun 2015
sebanya 0 perkara dan perkara yang masuk tahun 2016 sebanyak 70
perkara sehingga total sebanyak 70 perkara. Persentase perkara yang
dapat terealisir sebesar 98,57%, melebihi target yang sudah ditargetkan
untuk tahun 2016 sebesar 98%, maka capaian perkara tahun 2016
adalah 98,57%.
Tabel 11. Data Perkara Pidana Tahun 2016
Tahun Sisa
Tahun Lalu
P e r k a r a
Masuk Putus Sisa
2016 0 70 69 1
G
r
a
f
i
k
.
1
P
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Grafik 1. Perkara Pidana Tahun 2016
Sisa Awal 2016
Masuk
Putus
Sisa Akhir
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 29
Berikut Tabel rincian keadaan perkara pidana tahun 2016
Tabel 12. Rincian Data Perkara Pidana Tahun 2016
No B u l a n Sisa Awal
Bulan M a s u k P u t u s
Sisa Akhir
1 Januari 0 4 1 2
2 Februari 2 3 3 2
3 Maret 2 1 2 1
4 April 1 9 1 9
5 Mei 9 9 2 16
6 Juni 16 2 15 3
7 Juli 3 2 1 4
8 Agustus 4 8 3 9
9 September 9 8 4 13
10 Oktober 13 10 5 18
11 Nopember 18 11 14 15
12 Desember 15 3 18 1
Jumlah 70 69 1
Grafik 2. Rincian Perkara Pidana Tahun 2016
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Sisa Awal Bulan Masuk Putus Sisa Akhir
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 30
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Grafik 3. Rincian Perkara Perdata Tahun 2016
Sisa Awal 2016
Masuk
Putus
Sisa Akhir
Perdata
Persentase perkara yang diselesaikan tahun 2016 adalah 54,55% yaitu
perbandingan antara perkara yang diputus dengan sisa perkara tahun lalu
ditambah perkara yang masuk. Perkara yang diputus tahun 2016 sebanyak 6
perkara, sedangkan sisa perkara tahun lalu yaitu tahun 2015 sebanyak 2
perkara dan perkara yang masuk tahun 2016 sebanyak 9 perkara sehingga
total sebanyak 11 perkara. Persentase perkara yang dapat terealisir sebesar
54,55%, sedangkan yang ditargetkan tahun 2016 adalah 94%, maka capaian
perkara tahun 2016 adalah 54,55%.
Tabel 13. Data Perkara Perdata Tahun 2016
T a h u n Sisa
Tahun Lalu
P e r k a r a
Masuk Putus Sisa
2016 2 9 6 5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 31
Berikut Tabel rincian keadaan perkara perdata tahun 2016
Tabel 14. Rincian Data Perkara Perdata Tahun 2016
No B u l a n Sisa Awal
Bulan Masuk Putus Sisa Akhir
1 Januari 2 0 0 2
2 Februari 2 1 1 2
3 Maret 2 0 1 1
4 April 1 2 1 1
5 Mei 1 1 1 2
6 Juni 2 0 0 2
7 Juli 2 0 1 1
8 Agustus 1 0 0 1
9 September 1 0 0 1
10 Oktober 1 0 0 1
11 Nopember 1 2 0 3
12 Desember 3 3 1 5
Jumlah 2 7 6 5
Grafik 2. Rincian Perkara Perdata Tahun 2016
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Persentase perkara Pidana yang diselesaikan di bawah atau sama
dengan 56 hari sesuai SOP adalah 100% yaitu realisasi 100% dan target
100% sehingga capaian 100%.
0
1
2
3
4
5
6
Sisa Awal Bulan Masuk Putus Sisa Akhir
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 32
Adapun untuk perkara Pidana jika diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 56 hari, maka perkara Pidana yang masuk adalah sampai awal
bulan Nopember. Karena jika melebihi awal bulan Nopember maka
perkara Pidana yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan sampai
akhir tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun
berikutnya.
Persentase perkara Perdata yang diselesaikan di bawah atau sama
dengan 62 hari sesuai SOP adalah 100% yaitu realisasi 100% dan target
100% sehingga capaian 100%.
Adapun untuk perkara perdata jika diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 62 hari, maka perkara perdata yang masuk adalah sampai akhir
bulan Oktober. Karena jika melebihi akhir bulan Oktober maka perkara
perdata yang masuk tersebut tidak dapat terselesaikan sampai akhir
tahun, sehingga akan menjadi sisa perkara di awal tahun berikutnya.
Berdasarkan register perkara diketahui bahwa semua perkara diputus tidak
melebihi batas waktu maksimal, dengan catatan perkara yang masuk terakhir
adalah pada bulan Oktober, sehingga persentase realisasi penyelesaian perkara
adalah sebesar 100%.
Hal ini menunjukkan bahwa Majelis Hakim dan Panitera Pengganti telah bekerja
sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga setiap perkara yang diterima dapat
diputus tepat sesuai waktu yang ditentukan.
2. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim
Pencapaian peningkatan aksepbilitas tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 15. Pengukuran Kinerja Peningkatan Aksepbilitas Putusan
No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
2 Peningkatan aksepbilitas putusan hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum a. Banding b. Kasasi c. Peninjauan Kembali
95% 98% 99%
95% 98% 99%
95% 98% 99%
Untuk peningkatan aksepbilitas putusan hakim dengan indicator kinerja
penurunan upaya hukum kasasi dan peninjauan kembali di tingkat banding tidak
diukur targetnya karena itu merupakan kewenangan Pengadilan di tingkat
pertama.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 33
3. Sasaran Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
Penacapaian peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara tahun
2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 16. Pengukuiran Kinerja Peningkatan
Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100% 100% 100%
b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis
100% 100% 100%
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas, putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
100% 100% 100%
d. Persentase Penyitaan tepat waktu dan tepat
100% 100% 100%
e. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
1 : 13 1 : 13 1 : 13
a. Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan
secara lengkap.
Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara
lengkap adalah 100%. Adapun perincian berkas yang diregister tahun 2016
adalah sebanyak 79 perkara dengan rincian 70 perkara pidana, 9 perkara
perdata dan seluruhnya telah didistribusikan kepada Majelis Hakim.
b. Persentase berkas yang deregister dan siap didistribusikan ke majelis
Persentase berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara
lengkap adalah 100%. Adapun perincian berkas yang diregister tahun 2016
adalah sebanyak 79 perkara dengan rincian 70 perkara pidana, 9 perkara
perdata dan seluruhnya telah didistribusikan kepada Majelis Hakim.
c. Persentase penyampaian pemberitahuan relas, putusan tepat waktu,
tempat dan para pihak.
Persentase pemberitahuan relas, putusan tepat waktu, tempat dan para pihak
adalah sebesar 100%.
d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat
Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat adalah 100%
e. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
Rasio Majelis Hakim terhadap perkara adalah 1 : 13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 34
Jumlah perkara yang masuk selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 17. Rasio Majelis Hakim terhadap perkara
No JENIS PERKARA J U M L A H P E R K A R A M A S U K
2013 2014 2015 2016
1 Pidana 50 89 64 70
2 Perdata 17 12 9 9
Jumlah 67 101 73 79
4. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Masyarakat terhadap Peradilan (Access
to Justice)
Pencapaian peningkatan aksepbilitas masyarakat terhadap peradilan (Access to
Justice) tahun 2016 adalah sebagai berikut
Tabel 18. Pengukuran Sasaran Kinerja Peningkatan Aksepbilitas Masyarakat
terhadap Peradilan (Access to Justice)
No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
4 Peningkatan aksepbilitas masyarakat terhadap peradilan (Access to Justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100% 100% 100%
b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara online dalam waktu maksimal 1 hari kerja diputus
100% 100% 100%
5. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengawasan
Pencapaian meningkatnya kualitas pengawasan tahun 2016 adalah sebagai
berikut :
Tabel 19. Pengukuran Sasaran Kinerja Peningkatan Kualitas Pengawasan
No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
5 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 35
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Semua surat pengaduan yang diterima dan diproses melalui 2 (dua) kriteria,
yaitu :
1. Kriteria pertama, pengaduan yang dilanjutkan dengan pemeriksaan dan
klarifikasi.
2. Kriteria kedua, pengaduan yang telah direkomendasi dan tidak perlu
diadakan pemeriksaan lanjutan karena telah menyangkut teknis dan tidak
ada relevansinya.
Surat pengaduan selama tahun 2016 sebanyak 0.
Namun kami berpendapat bahwa semua pengaduan, baik kriteria pertama
maupun kriteria kedua termasuk ke dalam pengaduan yang ditindaklanjuti,
sehingga realisasi persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
sebanyak 100% dan capaian diperoleh dari jumlah realisasi dibagi jumlah
target 100% dikali 100% adalah 100%.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal adalah kegiatan untuk
melaksanakan instruksi tindak lanjut dari pusat atau delegasi dari Badan
Pengawasan Mahkamah Agung RI yang dalam tahun 2016 adalah sebanyak
perkara yang diselesaikan
6. Sasaran Peningkatan Kualitas Pengawasan
Pencapaian kualitas sumber daya manusia tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel 20. Pengukuran Kinerja Peningkatan Kualitas SDM
No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
6 Meningkatnya kualitas pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
100% 100% 100%
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti
Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti adalah
100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 36
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Secara garis besar pengelolaan keuangan meliputi kegiatan perencanaan
anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan anggaran serta diupayakan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Pada tahun anggaran 2016 Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping menerima 2 (dua)
sumber anggaran DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Badan Urusan
Administrasi (BUA) dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (BADILUM).
TABEL 21. Alokasi DIPA Tahun 2016
No Unit Organisasi Nomor DIPA Tanggal
DIPA Jumlah DIPA
1 Badan Urusan Administrasi (BUA)
SP DIPA-005.01.2.098828/2016
7 Desember 2015
Rp. 3.709.484.000,-
2 Badan Peradilan Umum (BADILUM)
SP DIPA-005.03.2.099212/2016
7 Desember 2015
Rp. 88.685.000,-
1. DIPA Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA) (01)
DIPA Unit Organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA) Tahun Anggaran 2016 di
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebesar Rp. 3.709.484.000,- (tiga
milyar tujuh ratus sembilan juta empat ratus delapan puluh empat ribu rupiah),
dengan perincian sebagai berikut :
TABEL 22. Alokasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016
J e n i s B e l a n j a Alokasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e
Belanja Barang Non Operasional 90.790.000 2,45%
Belanja Pegawai 2.477.952.000 66,80%
Belanja Barang Operasional 639.742.000 17,25%
Belanja Modal 501.000.000 13,50%
Jumlah 3.709.484.000 100,00%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 37
Grafik 7 Pagu DIPA Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping Tahun Anggaran 2016
(Berdasarkan Jenis Belanja)
Realisasi Anggaran DIPA unit organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA)
Tahun Anggaran 2016 di Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebesar Rp.
3.644.788.780,- (tiga milyar enam ratus empat puluh empat juta tujuh ratus
delapan puluh delapan ribu tujuh ratus delapan puluh rupiah) atau 98,26%
dengan perincian sebagai berikut :
TABEL 23. Realisasi DIPA BUA Per Jenis Belanja Tahun 2016
J e n i s B e l a n j a Realisasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e
Belanja Barang Non Operasional 80.273.500 2,16%
Belanja Pegawai 2.541.609.756 68,52%
Belanja Barang Operasional 603.380.524 16,27%
Belanja Modal 419.525.000 11,31%
Jumlah 98,26%
2.45%
66.80%
17.25%
13.50%
Alokasi Anggaran (Rp)
Belanja Barang Non Operasional
Belanja Pegawai
Belanja Barang Operasional
Belanja Modal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 38
Grafik 8. Realisasi Anggaran DIPA BUA (01) Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping
(Berdasarkan Jenis Belanja)
2. DIPA Unit Organisasi Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum (03)
DIPA unit organisasi Badan Peradilan Umum (Badilum) Tahun Anggaran 2016 di
Pengadilan Negeri Lubuk SIkaping hanya terdiri dari 1 (satu) jenis belanja yaitu
belanja barang sebesar Rp. 88.685.000,- (delapan puluh delapan juta enam ratus
delapan puluh lima ribu rupiah)
Tabel 24. Alokasi DIPA Ditjen Badilum Per Jenis Belanja Tahun 2016
J e n i s B e l a n j a Alokasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e
Belanja Barang 88.685.000 100,00%
Jumlah 88.685.000 100,00%
Realisasi Anggaran DIPA unit organisasi Badan Peradilan Umum (Badilum)
Tahun Anggaran 2016 di Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping adalah sebesar
Rp. 88.393.336,- (delapan puluh delapan juta tiga ratus Sembilan puluh tiga ribu
tiga ratus tiga puluh enam rupiah)
2.16%
68.52%
16.27%
11.31%
Alokasi Anggaran
Belanja Barang Non Operasional
Belanja Pegawai
Belanja Barang Operasional
Belanja Modal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 39
Tabel 25. Realisasi DIPA Ditjen Badilum Per Jenis Belanja Tahun 2016
J e n i s B e l a n j a Alokasi Anggaran (Rp) P e r s e n t a s e
Belanja Barang 88.393.336 99,67%
Jumlah 88.393.336 99,67%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 40
BAB IV.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengadilan Negeri sebagai ujung tombak Mahkamah Agung RI dalam teknis
yustisial yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi yang meliputi bentuk
administrasi perkara yang diproses di Pengadilan Negeri, adapun unsur kemandirian
maupun kinerja sehingga disadari bahwa peningkatan kinerja akan berpengaruh
pada kecepatan dan kualitas pelayanan peradilan. Oleh karenanya masalah sarana
dan prasarana beserta sumber daya manusia (sebagai user) adalah sangat tidak bisa
dipisahkan maupun diabaikan sehingga adanya kepuasan masyarakat pencari
keadilan terhadap pelayanan di bidang hukum peradilan yang professional, efektif,
murah serta mandiri dan tidak bisa adanya intervensi atau pengaruh dari
lembaga/instansi lainnya sehingga akan terwujud good governance.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dari Pengadilan Negeri Lubuk
SIkaping Tahun 2016 ini merupakan suatu perwujudan transparansi dan akuntabilitas
dari Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping, karena pada LKjIP Pengadilan Negeri Lubuk
Sikaping tahun 2016 ini melaporkan suatu capaian kinerja (Performance Result)
selama tahun 2016 dibandingkan rencana kinerja (Performance Plan) yang mengacu
kepada Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping tahun 2015-
2019 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 sebagai pedoman yang digunakan dalam
menyusun LKjIP tahun 2016 ini.
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping sebagai badan yang melaksanakan
kekuasaan kehakiman adalah merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dalam
melaksanakan tugasnya terlepas dari pengaruh pemerintah dan pengaruh luar
lainnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman dan bertekat untuk secara bertahap dapat dirasakan adanya perbaikan
dan peningkatan kinerja kualitas pelayanan peradilan.
Pencapaian Kinerja kegiatan-kegiatan yang mendukung program tidak selalu
dapat tergambarkan dalam keberhasilan atau kegagalan pencapaian indikator
sasaran, karena masih masih dipengaruhi oleh pencapaian kinerja program lain. Satu
program dapat ditujukan untuk pencapaian sasaran lebih dari satu, demikian juga
sebaliknya satu sasaran dapat dicapai oleh lebih dari satu program.
Dengan menganalisa kinerja Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping tahun 2016,
maka diharapkan suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas kinerja lembaga
peradilan sebagai institusi Pengadilan yang lebih berwibawa, mandiri dan hasil
putusannya yang lebih mencerminkan rasa keadilan. Meningkatnya kualitas kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping Tahun 2016 41
Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping akan terlaksana apabila unit dan komponen
pendukungnya saling mengisi, terencana, tersistematis dan terprogram secara
komprehensif.
Kiranya LKjIP tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus
menjadi sumber informasi dan pengambilan keputusan guna peningkatan kinerja.
Bagi organisasi Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping tahun 2016 ini diharapkan dapat
menjadi salah satu sumbangan penting dalam penyusunan implementasi Rencana
Kerja (operational plan), Rencana Kinerja (performance plan), Rencana Anggaran
(financial plan), Rencana Strategis (strategic plan) pada masa-masa mendatang.
B. SARAN-SARAN
1. Perlu peningkatan sarana dan prasarana serta keterampilan sumber daya
manusia untuk peningkatan perkara pada Pengadilan Negeri Lubuk Sikaping
2. Perlunya penambahan jumlah tenaga administrasi di bagian kesekretariatan.
3. Optimalisasi pemanfaatan LKjIP sebagai alat evaluasi kinerja bagi masing-
masing bagian Kepaniteraan/Kesekretariatan
4. Adanya penghargaan dan sanksi dalam melakukan proses penyusunan
LKjIP.
5. Kelayakan LKjIP dengan instrument lainnya (renstra, indicator kinerja utama,
penetapan kinerja dan evaluasi LKjIP) lebih optimal.
6. Keterbukaan di dalam memberikan data untuk penyusunan LKjIP.