laporan kinerja instansi pemerintah (lkip) tahun …hambatan pencapaian tujuan dan sasaran. a. belum...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)
TAHUN 2019
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KOTA YOGYAKARTA JANUARI 2020
30 Januari 2020
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 61
Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Daerah maka seluruh Instansi berkewajiban
menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, maka setiap Instansi pemerintah harus mampu
mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan Visi, misi , tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan yang telah dilaksanakan oleh setiap Instansi
harus dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada publik.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Yogyakarta Tahun 2019 berupa perencanaan kinerja yang memuat sasaran program dan
kegiatan sesuai dengan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017 - 2022. Perencanaan
kinerja yang mengungkap keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan dari program dan kegiatan
serta hambatan / kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan disertai strategi pemecahan
masalah yang akan dilaksanakan dimasa mendatang agar sasaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai sesuai dengan yang diinginkan.
Adapun Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan capaian kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Yogyakarta Tahun 2019 dapat digambarkan sebagai berikut :
NO TUJUAN DAN
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
83,62 % 86,65% 103,86 %
iii
Capaian kinerja tahun 2019 sebesar 103,86% diperoleh dari realisasi 86,85%
terhadap target 83,62%. Realisasi sebesar 86,85% didapat dari akumulasi realisasi
program yang terdiri dari penjumlahan komposit 30% realisasi Penyelesaian
Pelanggaran Ketertiban, Ketenteraman, Keindahan (K3), 30% realisasi Pengendalian
Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, 20% realisasi
peningkatan kapasitas Pol PP , dan 20 % realisasi kampung yang melaksanakan
perlindungan masyarakat, dengan rincian sebagai berikut :
- Komposit Realisasi Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketenteraman,
Keindahan (K3) adalah 30% x 99,35% = 29,80%
- Komposit realisasi Pengendalian Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat adalah 30% x 86,90% = 26,07%
- Komposit realisasi peningkatan kapasitas Pol PP adalah 20% x 81,03% =
16,21%
- Komposit realiasi kampung yang melaksanakan perlindungan masyarakat
adalah 20% x 73,82% = 14,85%
Jadi total realisasi sasaran Satpol Pol PP Tahun 2019 adalah 86,85%
Hambatan pencapaian tujuan dan sasaran.
a. belum optimalnya partisipasi aktif masyarakat untuk turut memelihara ketenteraman
dan ketertiban umum, khususnya bagi masyarakat dari luar Kota Yogyakarta yang
melaksanakan aktivitas di wilayah Kota Yogyakarta dan berpotensi melakukan
pelanggaran perda
b. Semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi, mudahnya akses informasi,
dan pengaruh Kota Yogyakarta sebagai daya tarik bagi para pelaku usaha atau
masyarakat Kota Yogyakarta maupun dari luar Kota Yogyakarta yang melakukan
aktivitas di wilayah Kota Yogyakarta menambah kuantitas potensi terjadinya
pelanggaran perda dan gangguan ketenteraman, ketertiban umum, serta perlindungan
masyarakat.
c. Belum optimalnya penyelesaian terhadap adanya pelanggaran perda dan potensi
gangguan tibumtranmas karena tahapan penegakan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta
masih dilakukan secara parsial.
Langkah-langkah pemecahan permasalahan tersebut yaitu dengan optimalisasi
strategi penegakan perda secara pre-emtif dan preventif melalui Gerakan Kampung Panca
30 Januari 2020
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………… i
IKHTISAR EKSEKUTIF …………………………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………… 1
1.1 Struktur Organisasi …………………………………………………………………………………….. 2
1.2 Tugas dan Fungsi ………………………………………………………………………………………. 3
1.3 Isu-Isu Strategis ………………………………………………………………………………………… 4
1.4 Keadaan Pegawai ……………………………………………………………………………………… 6
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana ………………………………………………………………… 8
1.6 Keuangan …………………………………………………………………………………………………. 12
1.7 Sistematika LKIP ………………………………………………………………………………………. 12
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………………………………… 14
2.1 Perencanaan Strategis ……………………………………………………………………………… 14
2.1.1 Visi dan Misi Kepala Daerah ……………………………………………………………………. 14
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah …………………………………………………… 16
2.1.3 Strategi, Program, dan Kegiatan …………………………………………………………….. 21
2.1.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) …………………………………………………………………. 22
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 …………………………………………………………………… 23
2.3 Rencana Anggaran Tahun 2019 ………………………………………………………………… 26
2.3.1 Target Belanja Satpol PP Kota Yogyakarta …………………………………………….... 26
2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ………………………………………………….. 26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………………………………………. 28
3.1. Capaian Kinerja Tahun 2019 ……………………………………………………………………… 28
3.2. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis ……………………………. 29
3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya …………………………………………… 39
3.3.1 Capaian Sasaran Satpol PP DIY …………………………………………………… 39
3.3.2 Capaian Sasaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian
Dalam Negeri …………………………………………………………..……………… 40
3.4. Akuntabilitas Anggaran ……………………………………………………………………………. 45
3.5. Inovasi ……………………………………………………………………………………………………… 48
BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. 56
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 2. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Lampiran 3. Perjanjian Kinerja dan Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Lampiran 4. Pengukuran Kinerja 2019
Lampiran 5. Rencana Aksi 2019
Lampiran 6. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
Daftar Tabel
Tabel 1.1 Rekapitulasi Buku Inventaris Tahun 2019 Satpol PP Kota Yogyakarta
Tabel 1.2 Perbandingan Jumlah Ideal Sarpras Tahun 2019 Satpol PP Kota Yogyakarta
Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
Tabel 2.2 Indikator Tujuan Satpol PP Kota Yogyakarta
Tabel 2.3 Sasaran Strategis Satpol PP Kota Yogyakarta sebelum Reviu
Tabel 2.4 Sasaran Strategis Satpol PP Kota Yogyakarta setelah Reviu
Tabel 2.5 Strategi, Program dan Kegiatan
Tabel 2.6 Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tabel 2.7 Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019 (Murni)
Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019 Eselon III (Murni)
Tabel 2.9 Perubahan Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019
Tabel 2.10 Perubahan Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019 Eselon III
Tabel 2.11 Target Belanja Satpol PP Kota Yogyakarta APBD Perubahan Tahun 2019
Tabel 2.12 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2019
Tabel 3.3 Rumusan Indikator Sasaran dan Formulasi Perhitungan
Tabel 3.4 Rumusan Indikator Program dan Formulasi Perhitungan
Tabel 3.5 Target dan Realisasi Kinerja Program Tahun 2019
Tabel 3.6 Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran Kinerja Tahun Sebelumnya
Tabel 3.7 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Program Tahun Sebelumnya
Tabel 3.8 Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019 terhadap Target Akhir Renstra
Tabel 3.9 Sasaran Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta
Tabel 3.10 Indikator Kinerja Utama Kementerian Dalam Negeri Bidang Pembinaan
Administrasi Kewilayahan Tahun 2015-2019
Tabel 3.11 Indikator SPM Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat
Tabel 3.12 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2019
Tabel 3.13 Analisis Efisiensi
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Grafik Data Pelanggaran Perda
Gambar 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
Gambar 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 1.4 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi maka dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan
yang baik (good governance) mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan
perencanaan strategis yang ditetapkan masing-masing Instansi.
Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Yogyakarta tahun 2019 disampaikan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja yang
merupakan laporan dalam mencapai tujuan sasaran stategis yang telah ditetapkan pada
dokumen perencanaan, dan merupakan sarana untuk evaluasi atas pencapaian kinerja
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta, sehingga dapat dilakukan perbaikan dan
peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja,
atau Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 2019 dilaksanakan berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 61 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Daerah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang
baik (good governance) di Indonesia.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Yogyakarta mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut :
1. Maksud :
a. Memberikan informasi dan pertanggungjawaban kinerja yang terukur secara tertulis
kepada Walikota Yogyakarta atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh
Sauan Polisi Pamong Praja.
b. Memberikan gambaran mengenai tingkat capaian kinerja dalam rangka mewujudkan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
2
visi dan misi Walikota Yogyakarta serta tujuan dan sasaran kinerja Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Yogyakarta secara baik dan benar yang didasarkan pada
peraturan perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
c. Sebagai sarana informasi tentang pelaksanaan prinsip-prinsip good governance.
d. Sebagai salah satu bahan penilaian evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP)
2. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan LKIP Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2019 adalah :
Mewujudkan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Yogyakarta Tahun 2019.
a. Melakukan perbaikan berkesinambungan untuk peningkatan kinerja instansi dalam
pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta.
b. Menerapkan fungsi manajemen kinerja yang baik dan benar di Satuan Polisi Pamong
Praja.
c. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Satuan Polisi Pamong Praja
di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
1.1 STRUKTUR ORGANISASI
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta merupakan perangkat daerah yang
menyelenggarakan sub urusan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat, di mana sub urusan tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 12 ayat (1) termasuk ke dalam Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai aparatur pemerintah daerah Kota Yogyakarta melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sesuai Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta.
Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pelaksana penyelenggaraan
pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut :
1. Kepala Satpol PP
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
3
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan
a. Seksi Penyidikan
b. Seksi Pengendalian Operasional
4. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
a. Seksi Pengamanan
b. Seksi Kewaspadaan Dini
5. Bidang Pengembangan Kapasitas
a. Seksi Peningkatan Kapasitas SDM dan Pengelolaan Data dan Informasi
b. Seksi Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan
6. Bidang Perlindungan Masyarakat
a. Seksi Mobilisasi dan Pemberdayaan Linmas
b. Seksi Pembinaan Potensi Masyarakat
1.2 TUGAS DAN FUNGSI
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta merupakan perangkat daerah yang
menyelenggarakan sub urusan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat, di mana sub urusan tersebut berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 12 ayat (1) termasuk ke dalam Urusan
Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Satuan Polisi Pamong Praja
sebagai aparatur pemerintah daerah Kota Yogyakarta melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sesuai Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan
Walikota Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta dalam Pasal 4
menyebutkan bahwa Satpol PP mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan bidang ketentraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat dengan fungsi sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban
umum serta perlindungan masyarakat
2. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang ketentraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
4
3. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang ketentraman
dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
4. pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan bidang ketentraman dan
ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;
5. pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan umum, kepegawaian, keuangan,
evaluasi dan pelaporan; dan
6. pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan bidang ketentraman
dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat.
1.3 ISU-ISU STRATEGIS
Pada hakekatnya upaya untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban tidak
dapat dipisahkan dari upaya untuk mewujudkan ketenteraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Satpol PP tidak dapat
terlepas dari permasalahan yang berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat. Permasalahan ketentraman dan ketertiban umum serta
perlindungan masyarakat tersebut merupakan kerjasama terpadu semua pihak, khususnya
pemerintah dan masyarakat. Secara umum pemerintah telah memiliki program kegiatan
dari tahun ke tahun, sedangkan masyarakat memiliki peran serta baik aktif maupun pasif
dalam mengendalikan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.
Namun hal tersebut belum terintegrasi secara optimal, sehingga hasil yang diperoleh juga
belum dapat sepenuhnya mewujudkan kondisi ketenteraman, ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat secara ideal yang tentunya menimbulkan permasalahan-
permasalahan. Identifikasi permasalahan tersebut antara lain:
a. Masih tingginya angka pelanggaran Perda Kota Yogyakarta yang terjadi di masyarakat.
Berdasarkan data pelanggaran perda Kota Yogyakarta pada tahun 2016, angka
pelanggaran perda mencapai 6618 pelanggaran yang didapat dari laporan masyarakat
dan hasil operasi. Pada tahun 2017 terjadi penurunan pelanggaran sejumlah 4300
pelanggaran dan di tahun 2018 jumlah pelanggaran mencapai 4466 pelanggaran perda.
Meskipun terjadi naik turun jumlah pelanggaran setiap tahunnya, bahkan dapat
dikatakan signifikan dari tahun 2016, namun capaian angka tersebut masih
menunjukkan bahwa jumlah masyarakat yang melakukan pelanggaran perda terbilang
masih cukup besar. Memang tidaklah mungkin untuk dapat mengurangi jumlah
pelanggaran perda menjadi 0 % (zero ground) karena dapat dipastikan masih banyak
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
5
terdapat masyarakat yang berpotensi melakukan pelanggaran, khususnya para
pendatang dari luar Kota Yogyakarta yang berkepentingan melaksanakan aktifitas di
Kota Yogyakarta. Ditambah semakin berkembangnya Perda Kota Yogyakarta yang
bersanksi pidana sangat memungkinkan masyarakat bersinggungan secara langsung
dengan pemenuhan kewajiban dan larangan di dalam perda yang harus dipatuhi.
Memperhatikan hal tersebut, strategi penegakan pelanggaran perda yang secara rutin
dilaksanakan oleh Satpol PP, baik secara represif non yustisi dan yustisi serta putusan
pengadilan terhadap pelaku pelanggaran perda harus terus dipertahankan dan
dioptimalkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk dapat menimbulkan efek
jera terhadap pelanggar sehingga akan efektif mengurangi angka pelanggaran perda
Kota Yogyakarta.
Gambar 1.1 Grafik Data Pelanggaran Perda
b. strategi penegakan pelanggaran perda yang secara rutin dilaksanakan oleh Satpol PP,
baik secara represif non yustisi dan yustisi dalam kaitannya dengan putusan pengadilan
terhadap pelaku pelanggaran perda masih belum cukup mampu untuk menimbulkan
efek jera dan efektif mengurangi angka pelanggaran perda.
c. Tahapan penegakan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta masih dilakukan secara parsial
7326 7329
8652
6618
4300 4466 4299
0
1500
3000
4500
6000
7500
9000
10500
2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9
JUM
LAH
PE
LAN
GG
AR
AN
TAHUN
DATA PELANGGARAN PERDA
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
6
Belum optimalnya sistem informasi manajemen penegakan peraturan daerah
sementara pelanggaran perda yang terjadi di Kota Yogyakarta masih cukup tinggi
menjadi permasalahan tersendiri di dalam upaya optimalisasi penegakan perda Kota
Yogyakarta. Pada dasarnya sistem penegakan perda yang terdapat pada Satpol PP Kota
Yogyakarta sudah cukup baik dan terstruktur melalui pola koordinasi dengan
stakeholder pendukung seperti dari pihak kepolisian, TNI, serta mitra dan SKPD Teknis
terkait. Koordinasi sampai ke tingkat wilayah juga sudah diterapkan dengan
penempatan pegawai Bawah Kendali Operasi (BKO) di tiap kecamatan. Namun
sebenarnya pola koordinasi itu lebih dapat dioptimalkan apabila terdapat suatu sistem
informasi manajemen terpadu yang dapat memudahkan dan mempercepat penegakan
perda ataupun penindakan pelanggaran perda oleh aparat Satpol PP beserta
stakeholder sehingga penegakan perda terlaksana secara efektif.
d. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam implementasi
Peraturan Daerah serta belum optimalnya partisipasi aktif masyarakat untuk turut
memelihara ketenteraman dan ketertiban umum;
e. Semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi, mudahnya akses informasi,
dan pengaruh Kota Yogyakarta sebagai daya tarik bagi para pelaku usaha atau
masyarakat Kota Yogyakarta maupun dari luar Kota Yogyakarta yang melakukan
aktivitas di wilayah Kota Yogyakarta menambah kuantitas potensi terjadinya
pelanggaran perda dan gangguan ketenteraman, ketertiban umum, serta perlindungan
masyarakat.
Berdasarkan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Tahun
2019, isu strategis dan perencanaan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja pada Tahun
Anggaran 2019 masih menerapkan strategi penegakan dan penindakan pelanggaran
peraturan daerah baik secara preemtif, preventif maupun represif. Hanya saja pada tahun
2019 lebih berprioritas pada strategi penegakan perda secara preemtif dan preventif
dengan tidak mengendurkan semangat strategi penegakan perda secara represif yustisi dan
non yustisi.
1.4 Keadaan Pegawai
Karyawan/karyawati di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta tahun 2019
berjumlah 204 pegawai yang terdiri dari 135 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 69 Tenaga
Bantuan (Naban) serta 27 Tenaga Teknis dengan perincian sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
7
1. Menurut Golongan
a. Golongan I : 2 orang
b. Golongan II : 102 orang
c. Golongan III : 26 orang
d. Golongan IV : 5 orang
Gambar 1. 2 Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan
2. Menurut Pendidikan
a. S2 : 4 orang
b. S1 : 14 orang
c. Diploma : - orang
d. Sarmud : - orang
e. SLTA : 105 orang
f. SLTP : 11 orang
g. SD : 1 orang
1%
76%
19%
4%
Berdasarkan Golongan
Gol I
Gol II
Gol III
Gol IV
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
8
Gambar 1. 3 Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan
3. Menurut Jenis Kelamin
a. Laki-laki : 130 orang
b. Perempuan : 5 orang
Gambar 1. 4 Jumlah Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin
4. Tenaga Bantuan : 69 orang (Laki-laki 56 orang; Perempuan 13 orang)
5. Tenaga Teknis : 27 orang (Laki-laki 18 orang; Perempuan 9 orang)
1.5 Keadaan Sarana dan Prasarana
Kantor Satpol PP Kota Yogyakarta terletak di Komplek Balaikota Jl. Kenari Nomor
S2
3%
S1
10%
SLTA
78%
SLTP
8%
SD
1%
Berdasarkan Pendidikan
S2
S1
SLTA
SLTP
SD
96%
4%
Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
9
56 Yogyakarta dengan luas bangunan 1205 m2 dan memiliki gudang yang digunakan untuk
menyimpan hasil operasi yustisi dan non yustisi seluas 1301 m2. Dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya, Satpol PP didukung dengan persediaan sarana dan prasarana (ATK,
perlengkapan dan peralatan kerja, serta prasarana pada umumnya termasuk alat kerja
pendukung kendaraan operasional) sebagai berikut :
Tabel 1.1
Rekapitulasi Buku Inventaris Tahun 2019
Satpol PP Kota Yogyakarta
No
Kode
Bidang
Barang
Nama Bidang Barang
Jumlah
Barang
(Buah/Unit)
1 2 3 4
1 TANAH
01 TANAH 0
Jumlah KIB A 0
2 PERALATAN DAN MESIN
02 ALAT -ALAT BESAR (Pompa air dan Genset) 2
03 ALAT- ALAT ANGKUTAN (Kendaraan Dinas dan
Operasional) 85
04 ALAT BENGKEL DAN ALAT UKUR (Mesin Pencuci
Kendaraan, Alat Pemotong Rantai, Dongrak) 5
05 ALAT PERTANIAN 0
06 ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA (Perlengkapan
dan Peralatan Pendukung Perkantoran, seperti meja
kursi, komputer/laptop, printer, scanner, mesin
ketik, almari, AC, kamera, kipas angin, dsb)
883
07 ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI (Kamera
CCTV, LCD Proyektor, HT, pesawat telepon, dsb) 86
08 ALAT-ALAT KEDOKTERAN 0
09 ALAT LABORATORIM 0
10 ALAT-ALAT PERSENJATAAN/KEAMANAN 15
Jumlah KIB B 1076
3 GEDUNG DAN BANGUNAN
11 BANGUNAN GEDUNG (Bangunan Induk Kantor
Satpol PP, Ruang Istirahat, Posko Portabel,
Bangunan Parkir Kanopi)
4
12 MONUMEN 0
Jumlah KIB C 4
4 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
13 JALAN DAN JEMBATAN 0
14 BANGUNAN AIR/IRIGASI 0
15 INSTALASI 0
16 JARINGAN 0
Jumlah KIB D 0
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
10
5 ASET TETAP LAINNYA
17 BUKU DAN PERPUSTAKAAN (Buku Hukum,
Manajemen, Keuangan) 50
18 BARANG BERCORAK KEBUDAYAAN 0
19 HEWAN DAN TERNAK SERTA TANAMAN 0
Jumlah KIB E 50
6 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Jumlah KIB F 0
Jumlah Total 1130
Berdasarkan Permendagri No 17 Tahun 2019 tentang Pemenuhan Hak PNS, Penyediaan
Sarana Prasarana Minimal, Pembinaan Teknis Operasional, dan Penghargaan Satpol PP,
Sarana dan Prasarana adalah fasilitas dan peralatan yang digunakan sebagai penunjang
proses penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta penegakan
Perda dan Perkada yang dilaksanakan oleh Satpol PP. Sarana dan prasarana minimal yang
harus terpenuhi oleh Satpol PP meliputi :
a. Gedung kantor, terdiri atas :
- ruang kerja pimpinan dan staf;
- ruang pos jaga;
- ruang rapat;
- ruang layanan pengaduan dan pemeriksaan;
- ruang penyimpanan barang/gudang;
- ruang sekretariat penyidik pegawai negeri sipil;
- ruang sidang majelis kode etik;
- tempat apel/upacara; dan
- halaman parkir.
b. Kendaraan operasional, terdiri atas sepeda motor, mobil jenis offroad/jeep, mini bus,
truk kecil, truk sedang dan truk besar serta jenis kendaraan lain, dan dapat diberikan
tanda khusus meliputi sirine, lampu rotari berwarna hijau, radio komunikasi, dan
lambang Satpol PP.
c. Perlengkapan operasional, terdiri atas pakaian dinas, tonfa dan holster tonfa, borgol,
tameng, senter, ferplas, tas atau ransel, sleeping bag, jaket, rompi/body protector, dan
masker.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
11
Tabel 1.2
Perbandingan Jumlah Ideal Sarpras Tahun 2019
Satpol PP Kota Yogyakarta
No Sarpras Minimal sesuai Permendagri
No 17 Tahun 2019
Sarpras Satpol PP Kota Yogyakarta
(1) (2) (3)
1. Gedung kantor
a. ruang kerja pimpinan dan staf; Terdapat ruang kerja pimpinan dan staf
meskipun belum memenuhi standar
luasan dengan jumlah staf
b. ruang pos jaga; Terdapat pos jaga meliputi pos jaga di
kantor, baik Kantor Satpol PP maupun
Kantor Pemerintah Kota di akses pintu
masuk dan keluar; terdapat juga posko
portabel sebagai pos jaga bergerak di
wilayah
c. ruang rapat; Terdapat 2 ruang rapat
d. ruang layanan pengaduan dan
pemeriksaan;
Terdapat ruang pengaduan dan
penyidikan pelanggaran perda
e. ruang penyimpanan barang/gudang; Terdapat gudang penyimpanan barang
bukti pelanggaran perda
f. ruang sekretariat penyidik pegawai
negeri sipil;
Terdapat ruang seksi penyidikan (PPNS)
tetapi belum ada ruang khusus
sekretariatnya karena masih dalam
proses pembentukan sekretariat PPNS
g. ruang sidang majelis kode etik; Belum terdapat
h. tempat apel/upacara; dan Terdapat tempat apel
i. halaman parkir. Terdapat halaman parkir meskipun dari
segi kapasitas masih belum ideal
dibandingkan dengan volume kendaraan
yang ada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
12
2. Kendaraan operasional, terdiri atas
sepeda motor, mobil jenis
offroad/jeep, mini bus, truk kecil, truk
sedang dan truk besar serta jenis
kendaraan lain, dan dapat diberikan
tanda khusus meliputi sirine, lampu
rotari berwarna hijau, radio
komunikasi, dan lambang Satpol PP.
- Kendaraan roda enam : 2 unit (Truk
Dalmas dan truk besar)
- Kendaraan roda empat : 32 unit (1
kendaraan dinas Kasat, 31 kendaraan
operasional (termasuk minibus, pick
up)
- Sepeda motor : 44 unit ( 8 motor untuk
keperluan pengamanan dan
pengawalan yang dilengkapi sirine,
lampu rotari berwarna hijau, radio
komunikasi, dan lambang Satpol PP; 36
untuk patroli penegakan perda)
- Sepeda : 7 unit
3. Perlengkapan operasional, antara lain
pakaian dinas, tonfa dan holster tonfa,
borgol, tameng, senter, ferplas, tas
atau ransel, sleeping bag, jaket,
rompi/body protector, dan masker.
Pakaian Dinas terdiri atas Pakaian Dinas
Harian, Pakaian Dinas Lapangan I dan II,
Pakaian Dinas Khusus Satgas I dan II,
PDU, telah dicukupi secara bertahap;
sarpras yang lain seperti ransel, rompi,
dan masker telah tercukupi.
1.6 Keuangan
Dukungan dana atau anggaran yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja pada tahun 2019 berasal dari APBD Kota Yogyakarta. Pada
tahun anggaran 2019 Satuan Polisi Pamong Praja mendapatkan alokasi anggaran sebesar
Rp25.516.259.317,00 dengan rincian belanja tidak langsung sebesar Rp8.317.222.390,00
dan belanja langsung sebesar Rp17.199.036.927,00 yang diperuntukkan baik untuk
mendukung pelaksanaan program yang berkaitan langsung dengan indikator sasaran
startegis maupun program-program pendukung. Anggaran belanja langsung tersebut
didukung oleh 7 (tujuh) program dan 13 (tiga belas kegiatan).
1.7 SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Satpol PP Kota Yogyakarta
tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif memuat:
1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana
strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapaitujuan dan sasaran utama
tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
13
2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala yang mungkin akan
terjadi pada tahun mendatang.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKjIP/manfaat LKjIP, Struktur Organisasi,
Tugas dan Fungsi Satpol PP, Potensi yang menjadi ruang lingkup PD dan Sistematika
penulisan LKj IP.
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis, dan dan
perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran secara singkat sasaran utama
yang ingin diraih instansi pada tahun yang bersangkutan serta bagaimana kaitannya
dengan capaian visi dan misi Kepada Daerah.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan analisis
akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis
pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan realisasi
anggaran bagi pelaksanaan tugas dan fungsi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka
mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis tentang capaian
indikator kinerja dan efisiensi.
Disajikan pula Inovasi yang telah dilakukan oleh Perangkat daerah. Inovasi dimaknai
sebagai penemuan hal-hal baru atau proses kreatif terhadap sesuatu yang sudah ada
maupun yang sudah ada sebelumnya. Inovasi dianggap mampu meningkatkan nilai
tambah output kegiatan yang berkualitas
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan,
permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang
bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.
LAMPIRAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Perencanaan Strategis
Memasuki Tahun 2019, Satpol PP Kota Yogyakarta menyusun Rencana Strategis
(Renstra) Satpol PP Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Renstra Satpol PP Kota Yogyakarta
merupakan manifestasi komitment Satpol PP Kota Yogyakarta dalam mendukung visi dan
misi Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang dalam RPJMD Kota Yogyakarta Tahun
2017-2022. Sebagai bentuk pembangunan berkelanjutan, perumusan Renstra Satpol PP
Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 tidak terlepas dari kesuksesan pencapaian target yang
telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan periode sebelumnya (2012-2017).
RPJMD Pemerintah Kota Yogyakarta merupakan dokumen landasan atau acuan
pokok penyelenggaraan pemerintahan sesuai Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kota YogyakartaNo. 11 Tahun 2017
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022.
Rencana Strategis (Renstra) adalah dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
periode lima tahun. Renstra memuat tujuan, sasaran dan strategi bagi penyelenggaraan
program dan kegiatan di Satpol PP Kota Yogyakarta yang harus dilaksanakan secara
terpadu, sinergis, harmonis dan berkesinambungan. Renstra Satpol PP Kota Yogyakarta
Tahun 2017-2022 ditetapkan melalui Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 44 tahun
2019 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 105 tahun
2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah tahun 2017-2022.
2.1.1 VISI DAN MISI KEPALA DAERAH
Visi misi dijabarkan dalam Tujuan dan Sasaran Pemerintah Daerah yang
selengkapnya dituangkan dalam bagan alir cascade RPJMD Kota Yogyakarta 2017-
2022 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Ringkasan Visi Misi RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022
Visi Misi Sasaran Daerah
Meneguhkan Kota
Yogyakarta Sebagai Kota
Nyaman Huni Dan Pusat
Pelayanan Jasa Yang
1. Meningkatkan
Kesejahteraan dan
Keberdayaan
Masyarakat
1. Kemiskinan Masyarakat
Menurun
2. Keberdayaan
Masyarakat Meningkat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
15
Berdasarkan visi dan misi Walikota Yogyakarta seperti yang tertuang di
dalam RPJMD Kota Yogyakarta 2017-2022, Satuan Polisi Pamong Praja menjadi
SKPD pendukung dalam pencapaian misi ke-3 pembangunan Kota Yogyakarta yakni
“Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta” dengan
tujuan “Meningkatkan moral, etika, dan budaya untuk mewujudkan ketentraman
Berdaya Saing Kuat Untuk
Keberdayaan Masyarakat
Dengan Berpijak Pada Nilai
Keistimewaan
3. Ketahanan Pangan
Masyarakat Meningkat
2. Memperkuat ekonomi
kerakyatan dan daya
saing Kota Yogyakarta
1. Ketimpangan
Pendapatan Antar
Penduduk Menurun
2. Pertumbuhan Ekonomi
Meningkat
3. Memperkuat moral,
etika, dan budaya
masyarakat Kota
Yogyakarta
1. Gangguan ketentraman
dan ketertiban
masyakarat menurun
4. Meningkatkan kualitas
pendidikan, kesehatan,
social dan budaya
1. Kualitas pendidikan
meningkat
2. Harapan hidup
masyarakat meningkat
3. Peran serta masyarakat
dalam pengembangan
dan pelestarian budaya
meningkat
5. Memperkuat tata kota
dan kelestarian
lingkungan
1. Kesesuaian pemanfaatan
ruang meningkat
2. Kualitas lingkungan
hidup meningkat
6. Membangun sarana
dan prasarana publik
dan permukiman
1. Infrastruktur wilayah
meningkat
7. Meningkatkan tata
kelola pemerintah
yang baik dan bersih
1. Kapasitas tata kelola
pemerintahan
meningkat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
16
masyarakat Kota Yogyakarta.” Satuan Polisi Pamong Praja mendukung pencapaian
Sasaran Pemerintah Daerah “Gangguan ketentraman dan ketertiban masyakarat
menurun” dengan indikator capaian sasaran yakni Jumlah Pelanggaran Perda.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran Perangkat Daerah
Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi. Tujuan
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu)
sampai dengan 5 (lima) tahun. Mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah
yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka menengah Satuan Polisi Pamong Praja
selama 5 tahun anggaran adalah Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
Tabel 2.2 Indikator Tujuan Satpol PP Kota Yogyakarta
Tujuan dan Sasaran Uraian Indikator
Target 2019
Sebelum
revisi
Setelah
revisi
Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat
81,62% 83,62%
Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tertentu dengan
memperhatikan potensi dan kemampuan yang dimiliki. Agar sasaran dapat efektif
maka sasaran harus bersifat spesifik, dapat dinilai, dapat diukur, menantang
namun dapat dicapai dan berorientasi pada hasil. Mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu
lima tahun oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta adalah Kualitas
Penyelenggaraan Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat Meningkat.
Berdasarkan rumusan cascading Renstra Satuan Polisi Pamong Praja,
pengukuran capaian sasaran strategis Kualitas penyelenggaraan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat meningkat dengan indikator Persentase (%)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
17
Penyelesaian Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
diperoleh dari akumulasi komposit realisasi kinerja dari program-program yang
mendukung pencapaian target kinerja sasaran antara lain Program peningkatan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, Program perlindungan
masyarakat, Program Penegakan peraturan perundang-undangan, Program
pengembangan kapasitas dan pengkajian peraturan perundangan. Berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan capaian kinerja sasaran dan program
Satuan Polisi Pamong Praja pada Triwulan I di tahun 2019, terdapat perubahan
target sasaran pada Program Perlindungan Masyarakat, dalam kaitannya dengan
formulasi penghitungan indikatornya.
Dalam indikator sasaran tersebut salah satu tolak ukurnya mengacu pada
jumlah kampung yang ada di Kota Yogyakarta sejumlah 250 kampung. Dalam
perkembangannya, sesuai dengan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 335
Tahun 2018 tentang Jumlah Rukun Tetangga dan Rukun Warga Se-Kota Yogyakarta
Periode 2018-2021, jumlah kampung yang ada di Kota Yogyakarta yang digunakan
sebagai acuan perumusan target sasaran pada Program Perlindungan Masyarakat
mengalami pergeseran jumlah dari yang sebelumnya sejumlah 250 kampung
menjadi 170 kampung. Hal ini tentu saja berpengaruh terhadap perubahan
formulasi penghitungan target indikator di dalam sasaran program dimaksud yang
tentunya berimplikasi pada perubahan target sasaran indikator di tahun berjalan
sampai dengan berakhirnya periode renstra tahun 2022.
Dari hasil monitoring dan evaluasi tersebut, maka Satuan Polisi Pamong
Praja melakukan reviu target sasaran dan program di dalam renstra dan telah
diatur lebih lanjut dengan ditetapkannya Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 44
Tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor
105 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Perangkat Daerah Tahun 2017-2022.
Adapun perubahan Target kinerja untuk indikator sasaran dalam kurun waktu lima
tahun dapat dilihat pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
18
Tabel 2.3
Sasaran Strategis Satpol PP Kota Yogyakarta
(Sebelum Reviu)
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
TUJUAN/
SASARAN
FORMULA
INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN (%)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
30%
Persentase
Penyelesaian
Pelanggaran
K3 + 30%
Persentase
pengendalian
gangguan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat +
20%
persentase
peningkatan
kapasitas Pol
PP + 20%
Persentase
kampung
yang
melaksanakan
perlindungan
masyarakat
65,52 78,07 81,62 84,65 87,30 89,80
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
19
Tabel 2.4
Sasaran Strategis Satpol PP Kota Yogyakarta
(Setelah Reviu)
Sasaran Program Satpol PP :
a. Persentase (%) Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketenteraman,
Keindahan (K3) merupakan indikator kinerja Program Penegakan Peraturan
Perundang-Undangan, target kinerja diperoleh dari Jumlah pelanggaran K3
yang terselesaikan dibagi jumlah K3 yang dilaporkan masyarakat dan hasil
operasi dikali 100%.
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
TUJUAN/
SASARAN
FORMULA
INDIKATOR
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN (%)
2017 2018 2019 2020 2021 2022
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
30% Persentase
Penyelesaian
Pelanggaran K3
+ 30%
Persentase
pengendalian
gangguan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat +
20% persentase
peningkatan
kapasitas Pol PP
+ 20%
Persentase
kampung yang
melaksanakan
perlindungan
masyarakat
65,52 78,07 83,62 87,44 90,97 94,35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
20
Sumber Data : Hasil operasi penegakan perda secara yustisi maupun non
yustisi, laporan dari masyarakat terkait adanya indikasi pelanggaran perda.
b. Persentase (%) Pengendalian Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat merupakan indikator kinerja Program Peningkatan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat. Cara pengukuran : Jumlah potensi
gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat yang dapat
dikendalikan dibagi potensi gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat di Kota Yogyakarta dikali 100%.
Sumber Data : hasil operasi pengamanan baik terbuka maupun tertutup,
laporan dari masyarakat terkait adanya indikasi gangguan ketenteraman dan
ketertiban, laporan dari wilayah.
c. Persentase (%) Peningkatan Kapasitas Pol PP merupakan indikator kinerja
Program pengembangan kapasitas dan pengkajian peraturan perundangan.
Target kinerja diperoleh dari jumlah hasil kajian peraturan perundang-
undangan yang mempunyai kepastian hukum dibagi jumlah peraturan
perundang-undangan dikali 100%, dengan komposit nilai 50%, ditambah
persentase realisasi target anggota yang memahami peraturan ditambah
persentase realisasi target anggota yang lulus samapta, dengan nilai komposit
masing-masing adalah 25%.
Sumber Data : Hasil kajian peraturan perundang-undangan, hasil dari tes
pemahaman perda, hasil tes kesamaptaan pegawai satpol PP
d. Persentase (%) Kampung yang melaksanakan perlindungan masyarakat
merupakan indikator kinerja Program perlindungan masyarakat. Cara
pengukuran : Penjumlahan realisasi komposit dari : 1. (jumlah kampung yg
sudah memiliki anggota linmas dengan kuota 1 RT, 1 Linmas) dibagi (jumlah
kampung di Kota Yk) dengan bobot komposit 50%. 2. (jumlah kampung panca
tertib yg dibentuk) dibagi (jumlah kampung di Kota Yk) dikali 100% dengan
bobot komposit 25 %. 3. (jumlah kampung panca tertib yg ditumbuhkan) dibagi
(jumlah kampung di Kota Yk) dikali 100% dengan bobot komposit 25 %
Sumber Data : SIM Linmas, Hasil Pelaksanaan Kegiatan Gerakan Kampung
Panca Tertib (GKPT), Data BPS.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
21
2.1.3 Strategi, Program dan Kegiatan
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu
ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan
sasaran merupakan strategi organisasi. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja merumuskan strategi dan kebijakan
yang harus menunjukkan relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan
misi RPJMD Tahun 2017-2022 berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi,
dan arah kebijakan. Strategi Satpol PP Kota Yogyakarta dalam rangka
mewujudkan misi Walikota memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat
Kota Yogyakarta diantaranya melalui :
1. Peningkatan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
2. Peningkatan perlindungan kepada masyarakat
3. Penegakan peraturan perundangan
4. Peningkatan kapasitas dan pengkajian peraturan perundangan
Tabel 2.5 Strategi, Program dan Kegiatan
NO
.
SASARAN
STRATEGIS STRATEGI PROGRAM KEGIATAN
1 2 3 4
1 Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Peningkatan
ketertiban umum dan
ketentraman
masyarakat
Program
Peningkatan
Ketertiban Umum
Dan Ketentraman
Masyarakat
- Pengamanan
Umum dan
Penjagaan Khusus
- Pemantapan
Kewaspadaan Dini
Masyarakat
Peningkatan
perlindungan kepada
masyarakat
Program
Perlindungan
Masyarakat
- Pembinaan dan
Mobilisasi Linmas
- Pembinaan
Masyarakat dan
Gerakan Kampung
Panca Tertib
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
22
2.1.4 Indikator Kinerja Utama (IKU)
IKU telah ditetapkan secara formal, sehingga akan diperoleh
informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan
manajemen kinerja secara baik serta diperoleh ukuran keberhasilan dari
pencapaian satu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang dipergunakan
untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Penetapan IKU
secara teknis dirumuskan dengan mengacu indikator-indikator sasaran yang
terdapat pada Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta, sekurang-
kurangnya berupa indikator hasil (outcome) sesuai dengan kewenangan,
tugas dan fungsi Satpol PP.
Indikator Kinerja Utama ini merupakan acuan ukuran kinerja
yang digunakan untuk menyusun rencana kerja, menyusun rencana kinerja
tahunan, menyusun dokumen perjanjian kinerja, evaluasi pencapaian kinerja
dan menyusun laporan akuntabilitas kinerja.
Penegakan peraturan
perundangan
Program Penegakan
Peraturan
Perundang-
undangan
- Penegakan
Peraturan Daerah
secara Yustisi
- Operasi Ketertiban
Umum
Peningkatan kapasitas
dan pengkajian
peraturan
perundangan
Program
Pengembangan
Kapasitas dan
Pengkajian
Peraturan
Perundang-
Undangan
- Pengkajian
Peraturan
Perundang-
Undangan
- Pemantapan
Kapasitas Pol PP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
23
Tabel 2.6
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Sasaran Indikator
Kinerja
Utama
Formula
Indikator
Sasaran
Perangkat
Daerah
Metodologi
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
30%
Persentase
Penyelesaian
Pelanggaran
K3 + 30%
Persentase
pengendalian
gangguan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat +
20%
persentase
peningkatan
kapasitas Pol
PP + 20%
Persentase
kampung
yang
melaksanakan
perlindungan
masyarakat
(1) Hasil operasi
penegakan Perda baik
secara yustisi, non yustisi,
maupun eksekusi; laporan
masyarakat.
(2) Jumlah penanganan
event; pengendalian isu
strategis yang berpotensi
gangguan tibumtranmas.
(3) Hasil kajian peraturan
perundang-undangan,
hasil anggota PolPP yang
memahami peraturan dan
yang lulus kesamaptaan.
(4) Jumlah kampung yang
memiliki anggota linmas,
pembentukan dan
penumbuhan kampung
panca tertib.
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
24
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara
penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi
dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran
strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan
perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT, IKU, dan anggaran atau DPA.
Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.7
Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019 (Murni)
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
TAHUNAN
1 2 3 4 5
1. Kualitas penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
meningkat
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
% 81,62 %
Tabel 2.8
Perjanjian Kinerja Program Eselon III (Murni)
PERJANJIAN KINERJA PROGRAM (ESELON III) TAHUN 2019
PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET 2019
Penegakan Peraturan
Perundang-undangan
Persentase Penyelesaian Pelanggaran K3
(ketertiban, ketenteraman, dan keindahan)
95 %
Peningkatan Ketertiban
Umum dan Ketenteraman
Masyarakat
Persentase pengendalian gangguan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat
85 %
Pengembangan Kapasitas
dan Pengkajian Peraturan
Perundang-undangan
Persentase peningkatan kapasitas Pol PP 78 %
Perlindungan Masyarakat Persentase kampung yang melaksanakan
perlindungan masyarakat
60,60 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
25
Pada tahun 2019, Satpol PP Kota Yogyakarta melaksanakan Perubahan Perjanjian Kinerja
Tahun 2019. Perubahan Perjanjian Kinerja dilakukan karena terdapat dinamisasi
kebijakan dan kegiatan sehingga perlu dilakukan perubahan baik dari segi target kinerja
dan kebutuhan pagu anggaran. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.9
Perubahan Perjanjian Kinerja Satpol PP Tahun 2019
No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET
TAHUNAN
1 2 3 4 5
1. Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
meningkat
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat
% 83,62 %
Tabel 2.10
Perubahan Perjanjian Kinerja Program Eselon III
PERJANJIAN KINERJA PROGRAM (ESELON III) TAHUN 2019
PROGRAM INDIKATOR KINERJA TARGET 2019
Penegakan Peraturan
Perundang-undangan
Persentase Penyelesaian Pelanggaran K3
(ketertiban, ketenteraman, dan
keindahan)
95 %
Peningkatan Ketertiban
Umum dan Ketenteraman
Masyarakat
Persentase pengendalian gangguan
ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat
85 %
Pengembangan Kapasitas
dan Pengkajian Peraturan
Perundang-undangan
Persentase peningkatan kapasitas Pol PP 78 %
Perlindungan Masyarakat Persentase kampung yang melaksanakan
perlindungan masyarakat
70,59 %
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
26
2.3 Rencana Anggaran Tahun 2019
Pada Tahun Anggaran 2019 Satpol PP Kota Yogyakarta melaksanakan kegiatan dengan
anggaran murni sebesar Rp25.575.082,00 dengan rincian Belanja Tidak Langsung
Rp8.490.295.467,00 dan Belanja Langsung Rp17.084.787.295,00. Melalui mekanisme
perubahan APBD 2019 menjadi Rp25.516.259.317,00 dengan rincian Belanja Tidak
Langsung Rp8.317.222.390,00 dan Belanja Langsung Rp17.199.036.927,00.
2.3.1 Target Belanja Satpol PP Kota Yogyakarta
Tabel 2.11
Target Belanja Satpol PP Kota Yogyakarta APBD Perubahan Tahun 2019
Uraian Target Persentase
Belanja Tidak Langsung Rp8.317.222.390,00 32,60%
Belanja Langsung Rp17.199.036.927,00 67,40%
Jumlah Rp25.516.259.317,00 100%
2.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung Tahun 2019 Satpol PP Kota Yogyakarta yang
dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Tabel 2.12 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman
masyarakat
meningkat
Rp13.349.193.426,00 77,62% Terdiri dari 4 program
utama yakni :
1. Program
Penegakan
Peraturan
Perundang-
Undangan sejumlah
Rp5.479.222.246,00
(41,05%)
2. Program
Peningkatan
Ketertiban Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
27
Dan Ketentraman
Masyarakat
sejumlah
Rp3.569.478.521,00
(26,74%)
3. Program
Pengembangan
Kapasitas dan
Pengkajian
Peraturan
Perundang-
Undangan sejumlah
Rp480.605.594,00
(3,60%)
4. Program
Perlindungan
Masyarakat
sejumlah
Rp3.819.887.605,00
(28,62%)
Capaian sasaran strategis tersebut di atas didukung oleh Belanja Anggaran pada
Program Internal (pendukung), dengan besaran anggaran Rp3.849.843.501,00
terdiri dari :
- Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan anggaran
Rp2.903.204.501,00 (75,41%)
- Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sejumlah
Rp938.411.000,00 (24,38%)
- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan dengan anggaran Rp8.228.000,00 (0,21%)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Capaian Kinerja Tahun 2019
Satpol PP Kota Yogyakarta telah melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada
Perjanjian Kinerja Satpol PP Kota Yogyakarta tahun 2019 yang telah disepakati. Penilaian
ini dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan
kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data
selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat
capaian kinerja yaitu:
Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Sumber: Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
Pengukuran kinerja capaian dilakukan dengan mengukur pencapaian target kinerja yang
ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
target kinerja dan realisasi kinerja. Pengukuran akuntabilitas ini mengacu pada indikator
kinerja yang tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU), Indikator Perjanjian Kinerja
dan Indikator Kinerja Program Kegiatan. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis
yang telah ditetapkan oleh Satpol PP Kota Yogyakarta dilakukan dengan membandingkan
antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Satpol PP Kota Yogyakarta beserta target
dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik
2. 76 ≤ 90 Tinggi
3. 66 ≤ 75 Sedang
4. 51 ≤ 65 Rendah
5. ≤ 50 Sangat Rendah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
29
Tabel 3.2 Capaian Kinerja Tahun 2019
No SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
SATUAN TARGET REALISA
SI
CAPAIA
N
1 2 3 4 5 6 7
1. Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
% 83,62 % 86,85% 103,86
%
Capaian kinerja tahun 2019 sebesar 103,86% diperoleh dari realisasi 86,85% terhadap
target 83,62%. Realisasi sebesar 86,85% didapat dari akumulasi realisasi program yang
terdiri dari penjumlahan komposit 30% realisasi Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban,
Ketenteraman, Keindahan (K3), 30% realisasi Pengendalian Gangguan Ketertiban Umum
dan Ketentraman Masyarakat, 20% realisasi peningkatan kapasitas Pol PP , dan 20 %
realisasi kampung yang melaksanakan perlindungan masyarakat, dengan rincian sebagai
berikut :
- Komposit Realisasi Penyelesaian Pelanggaran Ketertiban, Ketenteraman,
Keindahan (K3) adalah 30% x 99,35% = 29,80%
- Komposit realisasi Pengendalian Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat adalah 30% x 86,90% = 26,07%
- Komposit realisasi peningkatan kapasitas Pol PP adalah 20% x 81,03% = 16,21%
- Komposit realiasi kampung yang melaksanakan perlindungan masyarakat adalah
20% x 73,82% = 14,85%
Didapat total realisasi sasaran Satpol Pol PP Tahun 2019 adalah 86,85%.
3.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini disajikan pencapaian sasaran strategis Satpol PP Kota Yogyakarta yang
dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja. Tolok ukur capaian sasaran Kualitas
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat meningkat diukur
dengan indikator Persentase Penyelesaian Gangguan Ketertiban Umum dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
30
Ketentraman Masyarakat. Penjelasan hubungan sasaran, indikator dan meta indikator
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rumusan Indikator Sasaran dan Formulasi Perhitungan
NO Sasaran Indikator Formula Indikator
1 2 3 4
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban Umum
dan Ketentraman
Masyarakat
30% Persentase Penyelesaian Pelanggaran K3 +
30% Persentase pengendalian gangguan
ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
+ 20% persentase peningkatan kapasitas Pol PP
+ 20% Persentase kampung yang melaksanakan
perlindungan masyarakat
Memperhatikan tabel tersebut di atas, formulasi perhitungan realisasi sasaran dengan
Indikator Persentase Penyelesaian Gangguan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat diperoleh dari hasil penjumlahan komposit realisasi kinerja program Satpol
PP. Penjelasan hubungan program, indikator program dan meta indikator adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4
Rumusan Indikator Program dan Formulasi Perhitungan
NO Program Indikator Program Formula Indikator Program
1 2 3 4
Program
Penegakan
peraturan
perundang-
undangan
Persentase Penyelesaian
Pelanggaran K3
(ketertiban,
ketenteraman, dan
keindahan)
Jumlah pelanggaran K3 yang
terselesaikan dibagi jumlah K3 yang
dilaporkan masyarakat dan hasil operasi
dikali 100%
Program
peningkatan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
Persentase pengendalian
gangguan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat
Jumlah potensi gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat
yang dapat dikendalikan dibagi potensi
gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat di Kota
Yogyakarta dikali 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
31
Program
pengembangan
kapasitas dan
pengkajian
peraturan
perundangan
Persentase peningkatan
kapasitas Pol PP
(50% dari jumlah hasil kajian peraturan
perUUan yang mempunyai kepastian
hukum dibagi jumlah peraturan perUUan
dikali 100%)+ 50% peningkatan kapasitas
(jumlah komposit dari 25% dikali
persentase realisasi anggota yang
memahami peraturan ditambah 25%
persentase realisasi anggota yang lulus
samapta
Program
perlindungan
masyarakat
Persentase kampung
yang melaksanakan
perlindungan masyarakat
Penjumlahan realisasi komposit dari :
1. (jumlah kampung yg sudah memiliki
anggota linmas dengan kuota 1 RT, 1
Linmas) dibagi (jumlah kampung di
Kota Yk) dengan bobot komposit 50%
2. (jumlah kampung panca tertib yg
dibentuk) dibagi (jumlah kampung di
Kota Yk) dikali 100% dengan bobot
komposit 25 %
3. (jumlah kampung panca tertib yg
ditumbuhkan) dibagi (jumlah kampung
di Kota Yk) dikali 100% dengan bobot
komposit 25 %
Tabel 3.5
Target dan Realisasi Kinerja Program Tahun 2019
Program Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Penegakan Peraturan
Perundang-undangan
Persentase Penyelesaian
Pelanggaran K3
(ketertiban, ketenteraman,
dan keindahan)
95% 99,35% 104,58%
Peningkatan Ketertiban Umum
dan Ketenteraman
Masyarakat
Persentase pengendalian
gangguan ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
85% 86,90% 102,24%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
32
Capaian kinerja untuk masing-masing program dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Indikator Program 1. Persentase Penyelesaian Pelanggaran K3 (ketertiban,
ketenteraman, dan keindahan)
Capaian indikator kinerja sebesar 104,58 % diperoleh dari target 95 % yang terealisasi
99,35 %. Realisasi sebesar 99,35 % didapat dari perhitungan pelanggaran K3 yang
terselesaikan dibagi pelanggaran K3 yang dilaporkan masyarakat dan hasil operasi
terkait dikali 100 %, dimana penegakan perda tersebut berdasarkan perhitungan
sebagai berikut : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾3 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾3 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%
Realisasi 99,35 % didapat dari rasio jumlah pelanggaran K3 yang terselesaikan sejumlah
4271 pelanggaran dari 4299 pelanggaran yang dilaporkan dan hasil operasi. Jumlah
4271 pelanggaran didapat dari pelanggaran K3 yang terselesaikan secara non yustisi
sebesar 3737 pelanggaran dan secara pro yustisi sebesar 534 pelanggaran, kemudian
untuk jumlah 4299 pelanggaran didapat dari jumlah pelanggaran yang dilaporkan dari
hasil operasi non yustisi sebesar 3737 pelanggaran dan dari hasil operasi pro yustisi
sebesar 562 pelanggaran. Jumlah pelanggaran belum terselesaikan merupakan
pelanggar yang tidak memenuhi surat panggilan pelanggaran yang masih dipantau
proses penyidikannya dengan diberikan surat peringatan kesatu dan kedua.
b. Indikator Program 2. Persentase pengendalian gangguan ketertiban umum dan
ketenteraman masyarakat
Pengembangan Kapasitas dan
Pengkajian Peraturan
Perundang-undangan
Persentase peningkatan
kapasitas Pol PP
78% 81,03% 103,88%
Perlindungan Masyarakat Persentase kampung yang
melaksanakan
perlindungan masyarakat
70,59% 73,82% 104,58%
4271
(%) Penegakan perda : X 100% = 99,35 %
4299
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
33
Capaian indikator kinerja sebesar 102,24 % diperoleh dari target 85 % yang terealisasi
86,90 %. Realisasi sebesar 86,90 % didapat dari perhitungan jumlah potensi gangguan
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat yang dapat dikendalikan dibagi
jumlah potensi gangguan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di Kota
Yogyakarta.
Rumus =
Data Potensi gangguan ketertiban umum dan perlindungan masyarakat di Kota
Yogyakarta sejumlah 672 potensi diperoleh dari laporan kegiatan operasional
pengamanan, diantaranya laporan kegiatan pengamanan umum, pengamanan event di
Kota Yogyakarta, dan penjagaan objek vital, adanya laporan dari masyarakat terkait
indikasi gangguan tibumtranmas, laporan kegiatan pengamanan tertutup oleh anggota
intel Pol PP. Dari sejumlah potensi gangguan tersebut yang dapat dikendalikan adalah
sejumlah 584 potensi, sedangkan selisihnya masih dalam proses pemantauan dan
penyelesaian.
c. Indikator Program 3. Persentase peningkatan kapasitas Pol PP
Capaian indikator kinerja sebesar 103,88 % diperoleh dari target 78 % yang terealisasi
81,03 %. Realisasi sebesar 81,03 % merupakan rata-rata realisasi dari kegiatan Pengkajian
Peraturan Perundang-undangan dan Pemantapan Kapasitas Pol PP yang masing-masing
mempunyai bobot komposit 50 %.
1) Realisasi kinerja Kegiatan Pengkajian Peraturan Perundang-undangan terealisasi
sebesar 76,47 % dari target yang ditentukan sebesar 76,47 % dengan capaian 100 %.
Rumusan pengukuran realiasasinya adalah jumlah hasil kajian peraturan perundang-
undangan yang mempunyai kepastian hukum dibagi jumlah peraturan perundang-
undangan.
Rumus :
∑ Potensi gangguan tibum tranmas yang dapat dikendalikan X 100%
∑ Potensi gangguan tibum tranmas di Kota Yogyakarta
∑ hasil kajian peraturan perUUan yang mempunyai kepastian hukum X
100% ∑ peraturan perundang-undangan.
584
(%) pengendalian gangguan tibumtranmas : X 100% = 86,90 %
672
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
34
Bobot nilai komposit dari Kegiatan Pengkajian Peraturan Perundang-undangan
adalah 50 % dari pendukung indikator program peningkatan kapasitas Pol PP dengan
penghitungan realisasi komposit kegiatan adalah 50 % dikali 76,47 % sehingga
didapatkan hasil realisasi kegiatan sebesar 38,24 %.
2) Realisasi kinerja Kegiatan Pemantapan Kapasitas Pol PP terealisasi sebesar 85,58 % dari
target yang ditentukan sebesar 79,50 % dengan capaian sebesar 107,64 %.
Rumusan penghitungannya adalah Peningkatan Kapasitas (50%) = jumlah komposit
dari (25 % x persentase realisasi target anggota yang memahami peraturan) + (25 % x
persentase realisasi target anggota yang lulus samapta).
- Rumusan penghitungan realisasi target anggota yang memahami peraturan
didapat dari jumlah anggota Pol PP yang termasuk dalam kategori lulus dalam
pelaksanaan tes pemahaman perda yakni sejumlah 70 orang dibagi jumlah
anggota yang mengikuti kegiatan pemahaman perda sebesar 77 orang dengan
persentase realisasi sebesar 90,91 %. Bobot nilai komposit dari realisasi target
anggota yang memahami peraturan adalah 25 % dari pendukung indikator
program peningkatan kapasitas Pol PP dengan penghitungan realisasi komposit
kegiatan adalah 25 % dikali 90,91 % sehingga didapatkan hasil realisasi kegiatan
sebesar 22,73 %.
- Rumusan penghitungan realisasi target anggota yang lulus samapta didapat dari
jumlah anggota Pol PP yang lulus tes kesamaptaan sejumlah 122 orang dibagi
jumlah anggota yang mengikuti tes kesamaptaan sebesar 152 orang dengan
persentase realisasi sebesar 80,26 %. Bobot nilai komposit dari realisasi target
anggota yg lulus samapta adalah 25 % dari pendukung indikator program
peningkatan kapasitas Pol PP dengan penghitungan realisasi komposit kegiatan
adalah 25 % dikali 80,26 % sehingga didapatkan hasil realisasi kegiatan sebesar
20,07 %.
Realisasi Program :
Dengan penjumlahan atas hasil komposit realisasi kegiatan yang mendukung indikator
program peningkatan kapasitas Pol PP dapat diketahui realisasi program adalah sebesar
81,03 % dari yang ditargetkan sebesar 78 %.
65
(%) pengkajian : X 100% = 76,47 %
85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
35
d. Indikator Program 4. Persentase kampung yang melaksanakan perlindungan
masyarakat
Capaian indikator kinerja sebesar 104,58 % diperoleh dari target 70,59 % yang
terealisasi 73,82 %. Realisasi sebesar 73,82 % merupakan Penjumlahan realisasi
komposit dari :
1) (jumlah kampung yg sudah memiliki anggota linmas dengan kuota 1 RT, 1 Linmas)
dibagi (jumlah kampung di Kota Yk) dengan bobot komposit 50%.
Terpenuhinya perlindungan masyarakat menggunakan indikator jumlah kampung
yang sudah memiliki anggota linmas dengan kuota di dalam 1 RT terdapat minimal 1
orang petugas linmas. Menurut data SIM Linmas kondisi eksisting di Kota Yogyakarta
terdapat petugas linmas yang berjumlah 3850 personil dengan jumlah RT di Kota
Yogyakarta sejumlah 2534 RT sehingga dari jumlah 170 kampung, rata-rata indikator
kampung yang telah memiliki petugas linmas telah terpenuhi 100 %.
Bobot nilai komposit dari terpenuhinya perlindungan masyarakat adalah 50 % dari
pendukung indikator program perlindungan masyarakat dengan penghitungan
realisasi komposit kegiatan adalah 50 % dikali 100 % sehingga didapatkan hasil realisasi
kegiatan sebesar 50 %.
2) (jumlah kampung panca tertib yg dibentuk) dibagi (jumlah kampung di Kota Yk) dikali
100% dengan bobot komposit 25 %.
Realisasi Pembentukan Kampung Panca Tertib sampai dengan tahun 2018 adalah 60
kampung dari total 170 jumlah kampung. Pada tahun 2019 telah terbentuk 21
Kampung Panca Tertib sehingga total pembentukan Kampung Panca Tertib adalah 81
kampung. Dari data tersebut dapat dihitung realisasi kampung panca tertib yang
terbentuk adalah 47,65 % yang merupakan hasil dari 81 kampung dibagi 170 kampung
dikali 100 %. Bobot nilai komposit dari Pembentukan Kampung Panca Tertib adalah 25
% dari pendukung indikator program perlindungan masyarakat dengan penghitungan
realisasi komposit kegiatan adalah 25 % dikali 47,65 % sehingga didapatkan hasil
realisasi kegiatan sebesar 11,91 %.
3) (jumlah kampung panca tertib yg ditumbuhkan) dibagi (jumlah kampung di Kota Yk)
dikali 100% dengan bobot komposit 25 %.
Realisasi Penumbuhan Kampung Panca Tertib pada tahun 2018 adalah 60 kampung
dari total 170 jumlah kampung. Pada tahun 2019 telah dilakukan Penumbuhan
Kampung Panca Tertib sejumlah 21 kampung sehingga total Penumbuhan Kampung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
36
Panca Tertib sampai dengan tahun 2019 adalah 81 kampung dari total 170 kampung.
Persentase realisasi penumbuhan kampung panca tertib adalah 47,65 %. Bobot nilai
komposit dari penumbuhan Kampung Panca Tertib adalah 25 % dari pendukung
indikator program perlindungan masyarakat dengan penghitungan realisasi komposit
kegiatan adalah 25 % dikali 47,65 % sehingga didapatkan hasil realisasi kegiatan
sebesar 11,91 %.
Realisasi Program :
Dengan penjumlahan hasil komposit realisasi kegiatan yang mendukung indikator program
perlindungan masyarakat dapat diketahui realisasi program adalah sebesar 73,82 % dari
yang ditargetkan 70,59 %.
Terpenuhinya Pelayanan Administrasi Perkantoran, Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
yang memadai, Peningkatan Disiplin Aparatur termasuk Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan merupakan basis kinerja yang dilakukan Bidang
Sekretariat, diperlukan sasaran dan indikator yang saling mendukung di dalamnya. Program-
program tersebut di atas sebagai pendukung dari sasaran strategis sehingga tidak dituangkan di
dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja. Adapun indikator program dan
kegiatannya yaitu :
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri dari 2 kegiatan yang di dalamnya
terdapat keluaran/ output yang secara realisasi telah terselesaikan dengan baik. Pada tahun
anggaran 2019, kinerja kegiatan dalam program PAP dari segi realisasi fisik mendapatkan
capaian kinerja sebesar 99,83%. Capaian kinerja fisik kegiatan pada tahun 2019 lebih baik
dari realisasi capaian kinerja kegiatan program PAP tahun 2018 dengan capaian kinerja
sebesar 99,16%.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan Pemeliharaan
Rutin/ Berkala Gedung Kantor dan Kendaraan Dinas/Operasional, didapatkan jumlah
realisasi kinerja sebesar 100%. Terpenuhinya sarana prasarana tersebut meningkatkan
kelancaran proses kegiatan yang dapat berpengaruh pada kinerja kegiatan. Capaian kinerja
program pada tahun ini tercapai secara optimal seperti tahun 2018 sebesar 100%.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
didapatkan jumlah realisasi dan capaian kinerja sebesar 100 %.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
37
Tabel 3.6
Perbandingan Target dan Realisasi Sasaran Kinerja Tahun Sebelumnya
Tabel 3.7
Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Program Tahun Sebelumnya
NO
Tujuan Dan
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
2018 2019
Target
(%)
Realisasi
(%)
Capaian
(%)
Target
(%)
Realisasi
(%)
Capaian
(%)
1 Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
78,07 80,10 102,6 83,62 86,85 103,86
Program Indikator
Kinerja
2018 2019
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
Penegakan
Peraturan
Perundang-
undangan
Persentase
Penyelesaian
Pelanggaran K3
(ketertiban,
ketenteraman,
dan keindahan)
95% 98,32% 103,49% 95% 99,35% 104,58%
Peningkatan
Ketertiban
Umum dan
Ketenteraman
Masyarakat
Persentase
pengendalian
gangguan
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat
80% 80,25% 100,31% 85% 86,90% 102,24%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
38
Memperhatikan capaian tahun 2018 dengan persentase 102,6 %, pada tahun 2019 capaian
realisasi sasaran dan realisasi program ini lebih baik dengan persentase sebesar 103,86 %.
Penurunan persentase capaian hanya terdapat pada dukungan komposit Program
Pengembangan Kapasitas yang turun di angka 2,05 %. Meskipun demikian secara realisasi
program semua sasaran program pendukung komposit sasaran OPD telah melampaui target
yang ditentukan. Adapun pengukuran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Yogyakarta sampai dengan tahun 2019 terhadap target 2022 adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8
Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019 terhadap Target Akhir Renstra
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa capaian realisasi kinerja Satpol PP sampai dengan
tahun 2019 masih sesuai dengan perencanaan target sampai dengan tahun 2022 dengan
Pengembangan
Kapasitas dan
Pengkajian
Peraturan
Perundang-
undangan
Persentase
peningkatan
kapasitas Pol
PP
69% 73,09% 105,93% 78% 81,03% 103,88%
Perlindungan
Masyarakat
Persentase
kampung yang
melaksanakan
perlindungan
masyarakat
59,10% 59,56% 100,78% 70,59% 73,82% 104,58%
No Sasaran Indikator
Sasaran
Realisasi
2018
2019 Target
Akhir
Renstra
(2022)
Capaian
s/d 2019
terhadap
target 2022
(%)
Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
80,10% 83,62% 86,85% 103,86% 94,35% 92,05%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
39
realisasi yang di bawah target akhir renstra 2022. Namun demikian terdapat realisasi
program yang sudah melampaui targetnya pada tahun 2022 yakni Penegakan Peraturan
Perundang-undangan dengan indikator Persentase Penyelesaian Pelanggaran K3
(ketertiban, ketenteraman, dan keindahan). Realisasi kinerja tahun 2019 pada program ini
mencapai sebesar 99,35 % dari target akhir renstra sebesar 96%. Menindaklanjuti hal ini,
akan dilakukan reviu renstra pada tahun selanjutnya agar perencanaan kinerja dapat lebih
akuntabel dan memberikan hasil yang lebih optimal sampai dengan akhir renstra 2022.
3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
Dari hasil koordinasi, identifikasi, dan penelusuran pada laman Satpol PP DIY
maupun Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan), sejauh
laporan kinerja Satpol PP Kota Yogyakarta telah selesai disusun masih belum dapat
diperoleh informasi terkait capaian realisasi kinerja sasaran pada LKIP Satpol PP DIY
maupun Kementerian Dalam Negeri untuk tahun 2019. Akan tetapi jika memperhatikan
target sasaran srategis renstra dan indikator serta capaian realisasi kinerja pada tahun
2018 dapat dilihat perbandingan sebagai berikut :
3.3.1 Capaian Sasaran Satpol PP DIY
Tabel 3.9
Sasaran Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Daerah Istimewa Yogyakarta
NO. TUJUAN
INDIKATOR
TUJUAN
TARGET
SASARAN INDIKATOR
SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN
PADA TAHUN KE-
KET
Kondis
i Awal
Kondisi
Akhir 1 2 3 4 5
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Meningkatn
ya
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat
DIY
Meningkatnya
ketertiban
umum dan
ketentraman
masyarakat
DIY
2 tertib 10 tertib Meningkatny
a kepatuhan
hukum ,
ketertiban
umum, dan
perlindungan
masyarakat
Formula penghitungan : Rerata jumlah Desa/Kelurahan di DIY Yang Melakukan Upaya Menjaga Keamanan Melalui : (1) Membangun Pos Kamling (2) Membentuk regu keamanan lingkungan, (3) Menambah jumlah anggota hansip/linmas, (4) Pelaporan tamu yang menginap lebih dari 24 jam ke Aparat lingkungan)
320 335 350 370 370
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
40
Sasaran Strategis Satpol PP DIY yakni meningkatnya Kepatuhan Hukum,
Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat dengan indikator Rerata jumlah
Desa/Kelurahan yang melakukan upaya menjaga keamanan lingkungan, tidak
menunjukkan kesamaan dengan Sasaran strategis Satpol PP Kota Yogyakarta
Kualitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
meningkat dengan indikator Persentase Penyelesaian Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman Masyarakat, terutama pada formulasi perhitungan
capaian realisasi sasaran. Sehingga terhadap perbedaan sasaran dan indikator
sasaran tersebut tidak dapat diperbandingkan secara langsung.
3.3.2 Capaian Sasaran Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam
Negeri
Sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun
2015-2019, dari 12 Sasaran Strategis dengan 33 target Indikator Kinerja Utama
(IKU), diantaranya terdapat 2 Sasaran Strategis dengan 4 target IKU yang
menjadi penugasan Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, yaitu:
Tabel 3.10
Indikator Kinerja Utama Kementerian Dalam Negeri Bidang
Pembinaan Administrasi Kewilayahan Tahun 2015-2019
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama
1 Meningkatnya kualitas pelayanan
publik dalam penyelenggaraan
pembangunan daerah (S4. IKU)
1 Jumlah daerah
yang Prima
yang memiliki PTSP
2 Penyediaan layanan dasar bidang
ketentraman dan ketertiban umum
sesuai SPM
3 Penyediaan layanan dasar bidang
penanggulangan bencana dan bahaya
kebakaran sesuai SPM
2 Menguatnya peran Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat
dalam pelaksanaan koordinasi
pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan di
daerah (S5.IKU)
4 Persentase kinerja peran
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah
Pusat
Sumber : Renstra Kementerian Dalam Negeri 2015-2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
41
Diundangkannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah membawa implikasi terhadap berlangsungnya
pemerintahan daerah. Sebagai negara kesatuan, Indonesia membagi urusan
pemerintahan menjadi 3 (tiga) urusan berdasarkan undang-undang tersebut.
Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kerwenangan pemerintah daerah
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan. Urusan pemerintahan wajib
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan
dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan pilihan.
Berdasarkan tabel IKU Kementerian Dalam Negeri Bidang Pembinaan
Administrasi Kewilayahan tersebut, terdapat keterkaitan indikator sasaran
secara tidak langsung dengan urusan, tugas, dan fungsi Satpol PP Kota
Yogyakarta, yaitu pada indikator Penyediaan layanan dasar bidang ketentraman
dan ketertiban umum sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar ditentukan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) untuk menjamin hak-hak konstitusional
masyarakat. Sebagai konsekuensi dengan dimasukannya menjadi urusan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar, ketersediaan pelayanan-pelayanan
yang termasuk dalam kriteria pelayanan dasar harus dijamin keberadaannya
dengan standar minimal yang ditetapkan. Ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindungan masyarakat adalah salah satu urusan pemerintahan wajib yang
berkaitan dengan pelayanan dasar.
Pencapaian IKU Kementerian Dalam Negeri khususnya Bidang
Pembinaan Administrasi Kewilayahan pada tahun 2018 masih berpedoman
kepada Permendagri Nomor 69 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas
Permendagri Nomor 62 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota yang mengamanatkan
Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan pelayanan pemerintah berdasarkan
SPM bidang Pemerintahan Dalam Negeri adapun cakupan Jenis Pelayanan Dasar
Pemeliharaan Ketertiban Umum, Ketentraman Masyarakat dan Perlindungan
Masyarakat terdiri dari 3 (tiga) indikator SPM yang terdiri dari:
1. Cakupan Penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di
Kabupaten Kota 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
42
2. Cakupan Patroli Siaga, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat, 3
kali Patroli Dalam Sehari
3. Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat, 1 Orang Setiap Rukun
tetangga (RT) atau sebutan lainnya
Dalam kaitannya dengan indikator SPM tersebut di atas, sejak dari tahun 2014
sampai dengan pelaksanaan SPM tahun 2018, Satpol PP Kota Yogyakarta telah
memenuhi capaian SPM tersebut, diantaranya dengan indikator penyelesaian
pelanggaran peraturan daerah baik secara yustisi maupun non yustisi,
melaksanakan patroli ketertiban umum dengan pola 3 shift selama 24 jam
dalam sehari, dan juga pemenuhan petugas linmas yang sampai dengan tahun
2019 ini berjumlah 3850 personil dengan jumlah RT di Kota Yogyakarta
sejumlah 2534 RT.
Namun seiring dengan perkembangan otonomi daerah, Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota
seharusnya ditinjau kembali untuk direvisi karena dalam Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah membagi
pelayanan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota sekaligus juga untuk menyesuaikan dengan regulasi terbaru
mengenai SPM yang telah diterbitkan Pemerintah, yaitu PP Nomor 2 Tahun
2018 tentang SPM pada bulan Februari 2018. Substansi yang diatur oleh
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 69 Tahun 2012 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintahan Dalam Negeri di
Kabupaten/Kota hanya mencakup pengaturan di kabupaten/kota sedangkan
di Pemerintah Provinsi belum diatur sehingga menyebabkan kekosongan
instrumen standar yang harus ditaati oleh Pemerintah Provinsi.
Selain itu, standard yang diatur Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 69 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Pemerintahan Dalam Negeri di Kabupaten/Kota perlu menyesuaikan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
43
dengan standar yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2
Tahun 2018 tentang SPM.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang SPM
sangat berbeda dengan pengaturan SPM sebelumnya. SPM ini mengatur
Standar Pelayanan Sub bidang ketenteraman, ketertiban umum, dan
pelindungan masyarakat yang materi muatannya mencakup Jenis, Mutu dan
Penerima Pelayanan Dasar. Dalam pelayanan ketentraman dan ketertiban
umum ini mencakup Mutu Pelayanan Dasar sekurang-kurangnya memuat :
1. Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa;
2. Standar jumlah dan kualitas personel/sumber daya manusia; dan
3. Petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar.
Penerima Pelayanan Dasar yaitu Warga Negara yang terkena
dampak gangguan ketenteraman dan ketertiban umum akibat penegakan
hukum terhadap pelanggaran Peraturan Daerah dan peraturan kepala
Daerah untuk Jenis Pelayanan Dasar pelayanan ketenteraman dan
ketertiban umum di Provinsi maupun di Kab Kota. Pemerintah Daerah
menerapkan SPM untuk pemenuhan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu
Pelayanan Dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara
minimal. Adapun kreteria dari jenis Pelayanan Dasar Sub Urusan Trantibum
merupakan warga negara yang terkena dampak gangguan trantibum akibat
penegakan hukum terhadap pelanggaran Perda Prov, Kabupaten/Kota dan
perkada.
Layanan yang diberikan kepada warga masyarakat akibat terkena
dampak
gangguan trantibum akibat penegakan hukum terhadap pelanggaran
Perda dan Perkada adalah 1) Pelayanan kerugian materi dan 2) pelayanan
pengobatan, layanan ini diberikan kepada warga masyarakat yang
mengalami kerugian materi berupa kerusakan atas barang atau aset pribadi
dan yang terkena cidera fisik akibat terkena dampak gangguan trantibum
dimaksud.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
44
Tabel 3.11
Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat
Satpol PP Kota Yogyakarta
Jenis
Pelayanan
Dasar
Standar Pelayanan Minimal Realisasi Capaian Satuan Kerja
/ Lembaga
Penanggung
Jawab
Indikator Target (2019)
1 2 3 4 5
Pelayanan
ketenteraman
dan
ketertiban
umum
Jumlah Warga
Negara yang
memperoleh
layanan akibat
dari penegakan
hukum Perda dan
perkada
100% (tidak
ada Warga
Negara yang
memperoleh
layanan akibat
dari
penegakan
hukum Perda
dan perkada)
0 100% Satuan Polisi
Pamong Praja
Memperhatikan tabel di atas capaian atas indikator sasaran SPM bagi daerah
yang menyelenggarakan sub urusan ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan
masyarakat dalam hal ini Satpol PP Kota Yogyakarta adalah 100% dalam artian tidak ada
Warga Negara yang memperoleh layanan akibat dari penegakan hukum Perda dan
perkada. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sasaran dari Satpol PP Kota
Yogyakarta Kualitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
meningkat dengan indikator Persentase Penyelesaian Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi warga
masyarakat Kota Yogyakarta seperti yang dimaksudkan dalam indikator sasaran SPM.
Capaian SPM tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong diantaranya adalah
penerapan strategi penegakan perda melalui upaya :
Pre-emtif (penangkalan) :
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk patuh dan taat terhadap
peraturan perundang-undangan dengan bersama-sama kelompok
masyarakat menyusun kesapakatan dalam mewujudkan ketenteraman dan
ketertiban lingkungan melalui Gerakan Kampung Panca Tertib
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
45
- Menjalin kerjasama dengan stakeholder/komunitas yang peduli dengan
kota Yogyakarta untuk bersama-sama menjaga ketentraman dan ketertiban
Preventif : Melalui fungsi sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat
mengenai pentingnya mematuhi Perda dan Perkada melalui kegiatan: operasi
pembinaan pelajar, monitoring dan pembinaan kamling di wilayah kecamatan,
penugasan anggota Satpol PP di kecamatan dalam bentuk Bawah Kendali
Operasi (BKO), melakukan fasilitasi terhadap kegiatan perlindungan masyarakat
(pembekalan, kesamaptaan, dan pelatihan rescue)
Represif : Melakukan operasi penegakan perda baik secara yustisi maupun non
yustisi dengan berpedoman pada peraturan dan Standar Operasi Prosedur
(SOP)
3.4 Akuntabilitas Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2019 sebesar 96,60% dari
total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama
sebesar 97,01%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar
95,19%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar
pada program/kegiatan di sasaran Program Penegakan Peraturan Perundang-Undangan
(98,49%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di sasaran Program
Pengembangan Kapasitas dan Pengkajian Peraturan Perundang-Undangan (93,02%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran,
pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran kurang
dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran
pembangunan tahun 2019 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
46
Tabel 3.12
Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2019
N
o Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target
(%)
Realisasi
(%) (%)
Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp)
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum
dan ketentraman
masyarakat
meningkat
Persentase
Penyelesaian
Gangguan
Ketertiban
Umum dan
Ketentraman
Masyarakat
83,62 86,65 103,86 17.199.036.927,00 16.614.304.018,57 96,60%
Program Utama
Program Peningkatan
Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
3.569.478.521,00 3.425.682.520,57 95,97%
Program Perlindungan
Masyarakat
3.819.887.065,00 3.680.526.627,00 96,35%
Program Penegakan
Peraturan Perundang-
undangan
5.479.222.246,00 5.396.407.153,00 98,49%
Program Pengembangan
Kapasitas dan Pengkajian
Peraturan Perundangan
480.605.594,00 447.066.148,57 93,02%
Jumlah 13.349.193.426,00 12.949.682.448,57 97,01%
Program Pendukung
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
2.903.204.501,00 2.755.893.840 94,93%
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
938.411.000,00 902.925.130,00 96,22%
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan
Capaian Kinerja dan
Keuangan
8.228.000,00 5.802.600,00 70,52%
Jumlah 3.849.843.501,00 3.664.621.570,00 95,19%
Total Belanja Langsung 17.199.036.927,00 16.614.304.018,57 96,60%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
47
Tabel 3.13 Analisis efisiensi
No Sasaran Indikator
% Capaian
Kinerja
(≥100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6 = (5-4)
1 Kualitas
penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman
masyarakat meningkat
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketenteraman
Masyarakat
103,86% 96,60% 7,26%
Program Utama Indikator Program
Program Peningkatan
Ketertiban Umum
dan Ketentraman
Masyarakat
Persentase pengendalian
gangguan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat
102,24% 95,97% 6,27%
Program
Perlindungan
Masyarakat
Persentase kampung
yang melaksanakan
perlindungan masyarakat
104,58% 96,35% 8,23%
Program Penegakan
Peraturan
Perundang-undangan
Persentase Penyelesaian
Pelanggaran K3
(ketertiban,
ketenteraman, dan
keindahan)
104,58% 98,49% 6,09%
Program
Pengembangan
Kapasitas dan
Pengkajian Peraturan
Perundangan
Persentase peningkatan
kapasitas Pol PP
103,88% 93,02% 10,86%
Analisis Efisiensi
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis Kualitas Penyelenggaraan
Ketertiban Umum Dan Ketentraman Masyarakat Meningkat, telah sesuai atau melebihi
target dengan efisiensi anggaran sebesar 7,26% yang diperoleh dari selisih tingkat
capaian kinerja sasaran 103,86% dan penyerapan anggaran sebesar 96,60% dari total
anggaran belanja langsung.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
48
Efisiensi anggaran untuk mencapai sasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai
berikut :
- Monitoring dan evaluasi realisasi kegiatan serta serapan anggaran dua kali setiap
bulan sehingga apabila ada permasalahan yang berpotensi menghambat
pelaksanaan kegiatan dapat segera diambil langkah tindak lanjutnya/perubahan
strategi dan rencana aksi.
- Intensifikasi koordinasi baik di internal OPD, Pemkot Yogyakarta, maupun dengan
institusi penegak hukum lainnya (kepolisian, kejaksaan, TNI, dsb) serta kerjasama
dengan kemitraan
- Pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan sistem perencanaan,
monitoring, evaluasi, dan pelaporan kinerja dan keuangan yang terintegrasi di
dalam E-SAKIP JSS Pemerintah Kota Yogyakarta.
- Mekanisme pelaksanaan pertanggungjawaban keuangan menggunakan sistem
transfer non tunai mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam proses realisasi
maupun pelaporan anggaran kegiatan sehingga berdampak pada penyerapan
anggaran (diperlukan sosialisasi dan evaluasi terkait kebijakan tersebut karena
masih terdapat kekurangan baik sistem maupun teknis pelaksanaannya)
- Penggunaan anggaran karena efisiensi, terdapat kegiatan bersifat insidentil, dan
faktor eksternal baik teknis maupun administratif mempengaruhi capaian realisasi
keuangan.
3.5 Inovasi
Tantangan global penyelenggaraan pemerintahan menuntut aparatur untuk
bergerak dinamis dan kreatif. Permasalahan dan Keterbatasan sumber daya harus
dipandang sebagai pemicu gagasan dan ide kreatif yang dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Inovasi kinerja yang
berorientasi hasil mutlak diperlukan untuk mencapai hasil yang optimal terkait dengan
urusan, tugas, dan fungsi OPD. Berdasarkan Perwal No 22 Tahun 2015 tentang Gerakan
Kampung Panca Tertib Kota Yogyakarta dan Perwal 101 Tahun 2016 tentang Perubahan
Perwal No 22 Tahun 2015 tentang Gerakan Kampung Panca Tertib Kota Yogyakarta,
Satpol PP telah memunculkan inovasi yang mampu menunjang tugas dan fungsi OPD
yakni mewujudkan ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
melalui Gerakan Kampung Panca Tertib Kota Yogyakarta.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
49
Gerakan Kampung Panca Tertib adalah aktivitas sosial berbasis kampung yang
dilakukan secara dinamis dan terus menerus yang dilakukan oleh masyarakat melalui
forum kampung panca tertib dan didukung oleh pelopor ketertiban dan duta ketertiban.
Forum panca tertib ini merupakan media pertemuan tokoh masyarakat di lingkungan
kampung, seperti pengurus RT, RW, PKK, Karang Taruna, pelopor ketertiban,
perlindungan masyarakat, dan unsur lainnya. Gerakan Panca Tertib meliputi Tertib
Daerah Milik Jalan, Tertib Bangunan, Tertib Usaha, Tertib Lingkungan, dan Tertib Sosial.
Gerakan ini merupakan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan
penertiban. Penertiban oleh masyarakat secara mandiri diperlukan. Dalam
perkembangannya, strategi penegakan perda secara pre-emtif dan preventif ini
menunjukkan trend positif yang dapat dilihat dari semangat masyarakat, terutama di
kampung yang semakin antusias dalam keterlibatan Gerakan Kampung Panca Tertib.
Dari awal kegiatan sampai dengan tahun 2019 terdapat 81 kampung dari 170 kampung
yang sudah melakukan deklarasi Kampung Panca Tertib. Keterlibatan kampung inilah
yang diharapkan menjadi modal pendukung utama dalam mengatasi permasalahan
penegakan perda di Kota Yogyakarta.
Pada tahun 2019 ini, Satpol PP Kota Yogyakarta telah meginisisasi inovasi masih
dalam kaitannya dengan penguatan Gerakan Panca Tertib. Tidak hanya melalui
Kampung Panca Tertib tetapi gerakan ini juga menyasar sektor sekolah (pantib for
school) dan komunitas masyarakat (pantib for community). Gerakan Pantib for School
ini sudah mulai diaplikasikan pada tahun 2019 dan realisasi terdapat 6 sekolah yang
telah melaksanakan deklarasi.
KONSEP DASAR IMPLEMENTASI PANTIB FOR SCHOOL
A. Latar Belakang
Bahwa cipta kondisi penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat
juga tidak bisa dilupakan peran pelajar menjadi pilar penting dalam
penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat. Sekolah dengan
berbagai dinamika yang ada, dipandang penting dan butuh untuk menanamkan
nilai-nilai ketertiban umum dan keteraturan sosial di lingkungan sekolah dan
kalangan pelajar. Penanaman nilai-nilai keteraturan, ketertiban, kedisiplinan,
kebersihan, kebersamaan dikalangan pelajar dengan kerjasama melalui sekolah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
50
harus dilakukan secara terus-menerus sampai menjadi budaya dan kebiasaan yang
tercermin pada sikap dan perilaku pelajar. Pada tataran implementasi Pantib For
School berwujud Gerakan Sekolah Kader Panca Tertib yang merupakan aktivitas
sosial yang dinamis dan berkelanjutan berbasis sekolah (TK, SD, SMP & SMA/SMK)
dilakukan oleh peserta didik, berupa gerakan nyata menanamkan, membangun dan
mengkampanyekan nilai-nilai ketertiban umum dan ketentraman di kalangan
pelajar dan lingkungan sekolah dalam rangka membangun Indonesia Tertib,
Yogykartan Tertib, dan Sekolahku Tertib melalui pelaksanaan Komitmen Pantib For
School. Pantib For School pada jenjang pendidikan tingkat TK sampai SMA atau SMK
dalam pelaksanaanannya ada penyesuaian-penyesuaian sesuai jenjangnya.
Pelaksanaan Pantib For School pada jenjang pendidikan TK dilaksanakan dengan
kegiatan yang bersifat edukasi yang menggembirakan untuk membiasakan hidup
tertib sejak dini, antara lain dalam bentuk permainan yang memuat pesan
membiasakan tertib antri, tertib menaruh sampah pada tempatnya, tertib peduli
lingkungan, tertib menghargai bangunan bernilai sejarah, tertib tidak jajan
sembarangan, membiasakan mencintai lingkungan dengan budaya menanam, dan
kegiatan game edukasisejenisnya. Pantib For Shool untuk jenjang pendidikan tingkat
SD pelaksanaan Pantib For School hampir sama dengan pelaksanaan Pantib For
School TK, yakni penanaman nilai melalui game edukasi, bisa diselaraskan dengan
kegiatan antara lain; game edukasi tertib berlalulintas, game edukasi menanamkan
budaya antri, budaya kebersihan dan peduli lingkungan, budaya tidak jajan sehat,
budaya mencintai fasilitas umum, budaya mencintai bangunan budaya, penanaman
nilai-nilai melalui pembentukan Polisi Pamong Praja Cilik atau semacamnya, sedang
di tingkat SMP dan SMA / SMK pelaksanaannya bisa dijalankan sebagai suatu
kegiatan ekstra kurikuler wajib. Maka dalam praktiknya akan muncul berbagai
gerakan aksi nyata dari kalangan pelajar.
B. Tujuan Pantib For School
Tujuan Pantib For School adalah terwujudnya Indonesia Tertib, Yogyakarta Tertib,
dan Sekolahku Tertib melalui penyusunan dan pelaksanaan komitmen Pantib For
School melalui Gerakan Bersama dengan semangat membangun keunggulan
sekolah dan dengan sasaran pelajar/peserta didik dan di sekolah yang telah
mendeklarasikan sebagai Sekolah Kader Panca Tertib. Maka jika diperinci tujuan
Pantib For School ada beberapa hal penting sebagai berikut:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
51
1. Visi: terwujudnya Indonesia Tertib, Yogyakarta Tertib, dan Sekolahku Tertib
2. Misi: Menyusun dan Melaksanakan Komitmen Pantib For School melalui
Gerakan Bersama
3. Etos: Membangun semangat keunggulan sekolah
4. Sasaran: Pelajar / peserta didik/guru/karyawan/seluruh keluarga besar sekolah
5. Implementasi: Gerakan Sekolah Kader Panca Tertib
C. Nilai Dasar Pantib For School
Pantib For School dijalankan dengan mendasarkan pada nilai-nilai universal.
Pelaksanaan Pantib For School di sekolah diharapkan para pelajar dan civitas
sekolah menjunjung tinggi moralitas (morality), mengembangkan semangat
kebersamaan (solidarity), cinta damai (peace), penuh kepedulian pada sesama
(empathy), serta taat aturan atau disiplin (discipline). Agar lebih familier nilai-nilai
universal tersebut disingkat M-SPED (Morality, Solidarity, Peace, Empathy,
Discipline).
D. Substansi Pantib For School
Adapun nilai-nilai yang ditumbuhkan dalam bentuk aksi nyata dari Panca Tertib di
sekolah (Pantib For School) adalah sebagai berikut :
1. Tertib Daerah Milik Jalan (Damija), yaitu penanaman nilai-nilai dengan aksi
nyata dikalangan peserta didik/pelajar agar pelajar memiliki kesadaran dalam
penggunaan daerah milik jalan sesuai dengan fungsinya, termasuk ketertiban
aturan berkendaraan bagi pelajar dan larangan nongkrong bergerombol
terutama di daerah milik jalan yang berpotensi menimbulkan gangguan lalu-
lintas dan kerawanan sosial, serta aktifitas lain yang dilakukan di daerah milik
jalan yang dapat menimbulkan gangguan ketertiban umum dan ketenteraman
masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tertib Usaha, yaitu penanaman nilai-nilai dengan aksi nyata dikalangan peserta
didik/pelajar agar pelajar memiliki kesadaran dalam bentuk membiasakan jajan
di kantin sekolah, seruan tidak jajan sembarangan, kampanye tidak membeli
narkoba dan miras, motivasi pelajar untuk meraih prestasi dengan menciptakan
kedisplinan di sekolah yang mendukung pembentukan jiwa kreatif dan inovatif
sekaligus taat aturan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
52
3. Tertib Bangunan, adalah penanaman nilai-nilai dengan aksi nyata dikalangan
peserta didik/pelajar agar pelajar memiliki kesadaran dalam bentuk kegiatan
pelajar untuk memaksimalkan setiap sudut ruang di sekolah sebagai media
edukasi dan pemanfaatan berbagai fasilitas umum di Kota Yogyakarta sesuai
dengan peruntukannya termasuk turut menjaganya dari kerusakan yang
ditimbulkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, sesuai
perundang-undangan yang berlaku, kampanye peduli pelestarian bangunan
bernilai sejarah/cagar budaya, kunjungan bangunan yang telah menerapkan
IMBB, kunjungan ke bangunan yang bernilai sejarah, kampanye anti vandalisme,
dan aksi nyata kegiatan serupa.
4. Tertib Lingkungan, adalah penanaman nilai-nilai dengan aksi nyata dikalangan
peserta didik/pelajar agar pelajar memiliki kesadaran dalam bentuk
mewujudkan kepedulian lingkungan sekolah, gerakan nyata dari pelajar untuk
mewujudkan kondisi sekolah yang bersih, sehat, indah, nyaman, kampanye
pelajar menolak vandalisme, gerakan pelajar peduli lingkungan dengan gerakan
menanam pohon secara massal, Kampanye tidak membakar sampah, kampanye
mengelola sampah, kampanye tidak merokok sembarang tempat, dan kegiatan
serupa lainnya sesuai perundang-undangan yang berlaku.
5. Tertib sosial, adalah penanaman nilai-nilai dengan aksi nyata dikalangan peserta
didik/pelajar agar pelajar memiliki kesadaran dalam bentuk tata pergaulan
bermasyarakat di kalangan pelajar yang menjunjung tinggi moralitas (morality),
mengembangkan semangat kebersamaan (solidarity), cinta damai (peace),
penuh kepedulian pada sesama (empathy), serta taat aturan atau disiplin
(discipline), kampanye pelajar anti narkoba, pelajar anti miras, pelajar anti
klithih, pelajar anti pergaulan bebas, pelajar anti klithih, sehingga bebas dari
penyimpangan moral dan penyakit masyarakat, sesuai perundang-undangan
yang berlaku.
Analisis
Pantib For School adalah sebuah gerakan pelajar/peserta
didik/guru/karyawan/komite sekolah/keluarga besar sekolah dengan aksi nyata yang
diimplementasikan dalam bentuk gerakan sekolah kader panca tertib yaitu aktivitas
sosial yang dinamis dan berkelanjutan untuk menanamkan nilai-nilai Panca Tertib di
sekolah, sesuai Komitmen Pantib For School yang telah dideklarasikan oleh sekolah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
53
Tahapan Pantib For Shool
1. Tahap Persiapan
Tahap persipan Pantib For School disebuah sekolah adalah sebagai berikut :
a. Pra Sosialisasi
Tahap pengenalan Pantib For School kepada civitas sekolah, tahap
identifikasi wadah Forum Pantib For School di sekolah, dan tahap
identifikasi masalah di sekolah dan penyepakatan waktu pelaksanaan
sosialisasi dengan cakupan pelajar/guru/karyawan/komite sekolah yang
lebih luas.
b. Sosialisasi Pantib For School
Tahap memahamkan Pantib For School dikalangan pelajar/pimpinan
sekolah/guru/karyawan/komite sekolah yang lebih luas cakupan
pesertanya. Target sosialisasi selain memahamkan juga membentuk Forum
Pantib For School, dan penyepakatan waktu pelaksanaan tahapan
selanjutnya.
c. Pembentukan Forum Pantib For School
Forum Pantib For School adalah wadah untuk melakukan musyawarah,
bertukar ide dan gagasan, brain storming, rapat koordinasi, wadah untuk
menyusun konsep dan rencana kegiatan, menyusun rencana aksi dan
wadah untuk melakukan aktifitas sejenisnya. Susunan Struktur Pantib For
School disesuaikan dengan kebutuhan pada setiap sekolah.
Susunan pantib For School antara lain dapat terdiri dari unsur :
1. Penasehat
2. Penanggung Jawab
3. Ketua
4. Sekretaris
5. Bendahara
6. Divisi/Tim Kreatif
7. Divisi Edukasi
8. Divisi Ketertiban dan Kedisiplinan
d. Identifikasi Potensi dan Masalah di Sekolah.
Agar Komitmen Pantib For School yang dihasilkan benar-benar tepat
sasaran dalam menumbuhkan keunggulan sekolah dan memberikan solusi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
54
bagi urgensi permasalahan sekolah yang harus segera mendapatkan
penyelesaian, maka sebelum menyusun Komitmen Pantib For School
dilakukan Identifikasi Potensi dan permasalahan di sekolah. Hasil
identifikasi dimusyawarahkan untuk mendapatkan permufakatan prioritas
pada setiap aspek Pantib For School. Alat untuk melakukan identifikasi
Potensi dan masalah adalah aspek nilai Panca Tertib Sekolah (Tertib Damija,
Tertib Bangunan, Tertib Usaha, Tertib Lingkungan dan Tertib Sosial).
Identifikasi ini hendaknya melibatkan personal yang benarbenar
mengetahui potensi dan masalah sekolah. Pelibatan pelajar yang
memahami betul potensi dan sekolah pada tahap ini menjadi sebuah
kemestian, agar Komitmen Pantib For School benar-benar mencerminkan
passion/bakat/potensi/minat pelajar.
e. Penyusunan Komitmen Pantib For School
Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan identifikasi masalah di sekolah,
setelah disepakati skala prioritas pada setiap potensi atau masalah pada
setiap aspek Pantib For School, maka akan didapatkan 5 butir skala prioritas.
Lima butir skala prioritas tersebut selanjutnya disusun menjadi Komitmen
Pantib For School.
f. Deklarasi Pantib For School
Tahap “memproklamasikan” Pantib For School bersama pelajar di sekolah,
dengan dihadiri Walikota/Wakil Walikota Yogyakarta, Kepala Satpol.PP Kota
Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yk, Kepala Balai Pendidikan
Menengah DIY, Ketua Yayasan (Bila sekolah Swasta), Kepala Sekolah,
Wakasek dan semua guru/karyawan di sekolah serta semua pelajar di
sekolah. Deklarasi dengan penandatanganan Naskah Komitmen Pantib For
School oleh Walikota/Wakil Walikota Yogyakarta beserta jajaran terkait.
Setelah deklarasi apabila memungkinkan dapat langsung dilaksanakan
gerakan aksi nyata pelaksanaan salah satu butir Komitmen Pantib For
School pada saat deklarasi.
2. Tahap Pelaksanaan & Pengembangan
Tahap Pelaksanaan Pantib For School dengan aksi nyata oleh seluruh pelajar dan
civitas sekolah disekolah sesuai urgensi sekolah berdasar skala prioritas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
55
Komitmen Pantib For School yag telah disepakati sebelumnya. Merancang dan
mempersiapkan aksi nyata dibahas oleh para pihak terkait melalui Forum Pantib
For School yang ada pada setiap sekolah yang telah mendeklarasikan Pantib For
School. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta menerjunkan 1 Fasilitator
Pantib For School didukung oleh Duta Ketertiban sesuai dengan penugasan Tim
Kerja para Fasilitator.
Anggaran
Anggaran Pantib For School dapat bersumber dari :
1. APBD Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Yogyakarta.
2. Anggaran dari sekolah
3. CSR
4. Sumber lain yang legal/sah dan tidak mengikat.
Hasil / Realisasi /Target Pantib For School Hasil/target Pantib For School adalah
terlaksananya/terwujudnya aksi nyata pelajar dan sekolah berdasarkan Komitmen
Pantib For School yang telah dideklarasikan.
Evaluasi Pantib For School
Dalam pelaksanaan Komitmen Pantib For School, tentu tidak lepas dari hal-hal yang
perlu
mendapatkan penyempurnaan-penyempurnaan kegiatan aksi nyata yang telah
dilaksanakan. Oleh karenanya evaluasi kegiatan senantiasa dilakukan dan menjadi
sebuah keharusan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
56
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Yogyakarta Tahun 2019, merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Satuan
Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta Tahun 2019. Penyusunan LKIP ini berdasarkan pada hasil
capaian sasaran strategis sesuai tugas pokok fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Yogyakarta.
Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta untuk tahun 2019 apabila
dilihat dari nilai capaian sasaran rata-rata sebesar 103,86%, maka dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta dapat dikategorikan SANGAT
BAIK dan memenuhi target yang ditetapkan.
Faktor keberhasilan :
- Intensifikasi rapat koordinasi di tingkat low manager sampai dengan pengambil kebijakan
dalam rangka pengawasan dan pengendalian kinerja kegiatan dinas
- Tingginya animo masyarakat dan semangat petugas linmas untuk secara sukarela
melaksanakan ketugasan perlindungan masyarakat, ditunjukkan dengan semakin
bertambahnya jumlah anggota linmas pada tahun 2019.
- Capaian penyelesaian penegakan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta relatif konsisten
berada pada trend positif dilihat dari capaian kinerja yang pasti melebihi 100% dari target
tahunan meskipun angka pelanggaran relatif masih tinggi.
- Terdapat dukungan, peran serta dan kerjasama dengan instansi vertikal, intitusi penegak
peraturan perundang-undangan lainnya (TNI/Polri) serta kemitraan dalam rangka
penegakan Perda Kota Yogyakarta.
- Telah ditetapkannya dan diberlakukannya Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2018
tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat menjadi
modal dasar dan landasan pendukung terwujudnya optimalisasi penegakan peraturan
daerah
- Semakin bertambahnya kesadaran masyarakat Kota Yogyakarta terhadap pentingnya
mematuhi peraturan daerah, khususnya di dalam lingkup kampung yang telah
mendeklarasikan Gerakan Kampung Panca Tertib (GKPT) di wilayah, walaupun belum
berjalan secara optimal.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Satpol PP Kota Yogyakarta 2019
57
Langkah tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja Satuan Polisi Pamong
Praja adalah sebagai berikut :
- Mengoptimalkan sarana dan prasarana dinas untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi yang
dapat lebih memudahkan komunikasi dan interaksi dengan masyarakat guna
mewujudkan pelayanan prima penegakan perda, diantaranya pembuatan Website Satpol
PP yang terintegrasi dan menjadi Sub domain Website Pemerintah Kota Yogyakarta,
SIMGAKDA (SIM Penegakan Perda), dan SMS Gateway yang telah direncanakan dan
menjadi pendukung roadmap smart city Kota Yogyakarta.
- Mengupayakan pelaksanaan diklat fungsional bagi pegawai PNS untuk menjadi pejabat
fungsional polisi pamong praja.
- Mengoptimalkan penerapan penegakan peraturan daerah berdasarkan Peraturan
Daerah Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan
Ketenteraman Masyarakat
- Pembentukan Sekretariat Bersama (sekber) PPNS Kota Yogyakarta untuk efektifitas dan
optimalisasi penegakan perda yang bersanksi pidana
- Optimalisasi strategi penegakan perda secara preemtif dan preventif bukan hanya
melalui penguatan Gerakan Kampung Panca Tertib (GKPT), tetapi juga melalui sosialisasi
gerakan panca tertib berbasis sekolah (Pantib for school) dan berbasis komunitas (Pantib
for community)
- Melaksanakan pengawasan, pengendalian dan evaluasi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
melalui pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pegawai (SPIP) untuk meningkatkan
kualitas kinerja pegawai.
Akhirnya semoga LKIP Satuan Polisi Pamong Praja Kota Yogyakarta ini dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN 1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SATPOL PP
KEPALA SATUAN
SEKRETARIS
SEKSI PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUB BAG
PERENCANAAN,
EVALUASI DAN
PELAPORAN
SUB BAG UMUM
KEPEGAWAIAN SUB BAG
KEUANGAN
SEKSI PEMBINAAN
POTENSI MASYARAKAT
UPT
Target
Sasaran PDRealisasi
Target
Sasaran PDRealisasi 2019 2020 2021 2022
30%Persentase Penyelesaian
Pelanggaran K3 + 30%Persentase
pengendalian gangguan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat +
20%persentase peningkatan kapasitas
Pol PP + 20%Persentase kampung yang
melaksanakan perlindungan
masyarakat
65,56% 74,74% 78,07% 80,10% 83,62% 87,44% 90,97% 94,35%
Data:
Persentase Penyelesaian Pelanggaran
K3
80,00% 95,76% 95,00% 98,32% 95,00% 95,00% 95,00% 96,00%
Persentase pengendalian gangguan
ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat
60,00% 75,42% 80,00% 80,25% 85,00% 88,00% 90,00% 93,00%
Persentase peningkatan kapasitas Pol
PP
60,00% 60.06% 69% 73,09% 78,00% 86,00% 95,00% 100,00%
Persentase kampung yang
melaksanakan perlindungan
masyarakat
57,78% 56,89% 59,10% 59,56% 70,59% 76,47% 82,35% 88,24%
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban Umum dan
Ketentraman Masyarakat
Kualitas penyelenggaraan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
meningkat
65,56%30%Persentase
Penyelesaian Pelanggaran
K3 + 30%Persentase
pengendalian gangguan
ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat
+ 20%persentase
peningkatan kapasitas Pol
PP + 20%Persentase
kampung yang
melaksanakan
perlindungan masyarakat
Persentase Penyelesaian
Gangguan Ketertiban
Umum dan Ketentraman
Masyarakat
Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman
masyarakat
(1) Hasil operasi penegakan
Perda baik secara yustisi, non
yustisi, maupun eksekusi;
laporan masyarakat.
(2) Jumlah penanganan event;
pengendalian isu strategis yang
berpotensi gangguan
tibumtranmas.
(3) Hasil kajian peraturan
perundang-undangan, hasil
anggota PolPP yang memahami
peraturan dan yang lulus
kesamaptaan.
(4) Jumlah kampung yang
memiliki anggota linmas,
pembentukan dan penumbuhan
kampung panca tertib.
Indikator Tujuan PDFormula Indikator
Tujuan PD
Baseline (Tahun
2017)Sasaran PD
LAMPIRAN 2
Tujuan Daerah 3.1 Meningkatkan moral, etika, dan budaya untuk mewujudkan ketentraman masyarakat Kota Yogyakarta
Indikator Sasaran PD Metodologi Formula Indikator Sasaran PD
2017
Tujuan PD
RENSTRA 2017-2022
SATPOL PP KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2019 (REVIU KE-2)
2018 Target Sasaran PD