laporan kinerja instansi pemerintahdispertaru.jogjaprov.go.id/userfiles/file/dokumen/lkjip 2017~...
TRANSCRIPT
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jl. Tentara Rakyat Mataram, No. 4
Yogyakarta
Telp (0274) 588219
dispertaru.jogjaprov.go.id
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
TAHUN
2017
i
Kata Pengantar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Daerah Istimewa Yogyakarta disusun berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran
(KUA) Tahun Anggaran 2017, serta Perjanjian Kinerja Tahun 2017 dan merupakan
bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada
setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang
diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan
evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap
pengukuran kinerja.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran
tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi
dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang
ditetapkan. Diharapkan penyajian LKj IP ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk
lebih meningkatkan kinerja yang berorientasi pada hasil, baik berupa output
maupun outcomes di masa mendatang.
Yogyakarta, 28 Februari 2018
KEPALA
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DIY
Drs. KRIDO SUPRAYITNO, SE., M.Si. NIP 19631229 199203 1 004
ii
Ikhtisar Eksekutif
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Daerah Istimewa Yogyakarta ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas
perjanjian kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta
yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran
strategis. Sasaran dan indikator kinerja termuat dalam Renstra Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017. Untuk mencapai
sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan
kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.
Ringkasan prestasi kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah
Istimewa Yogyakarta yang dihasilkan di tahun 2017, dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Sasaran 1: Meningkatnya kinerja penataan ruang
dengan indikatornya :
Persentase kesesuaian pemanfaatan ruang
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2017 adalah 75,09%
2. Sasaran 2 : Terselenggaranya penataan ruang pada kawasan keistimewaan
dengan indikatornya :
Persentase penataan ruang pada kawasan keistimewaan
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2017 adalah 37%
3. Sasaran 3: Meningkatnya tertib administrasi dalam penyelenggaraan urusan
pertanahan
dengan indikatornya :
Persentase penataan ruang pada kawasan keistimewaan Persentase
pengelolaan bidang SG, PAG dan TKD
capaian kinerja sampai dengan akhir Bulan Desember 2017 adalah 60%
iii
Di luar IKU, pencapaian kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah
Istimewa Yogyakarta juga ditunjukkan oleh pencapaian target terkait dengan
pembangunan manusia. Ini mencakup antara lain adalah pencapaian Millenium
Development Goals (MDGs) dengan melaksanakan Rencana Aksi Daerah MDG’s
Provinsi DIY disusun secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak yang
berkepentingan terhadap pencapaian target-target yang ditetapkan. Dengan
memperhatikan kecenderungan dan capaian target-target MDG’s, pencapaian
MDG’s sampai saat ini dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori pencapaian
MDG’s, meliputi :
1. target yang telah tercapai (lebih baik dari capaian nasional dan target
nasional tahun 2015);
2. target yang akan tercapai pada tahun 2015; dan
3. target yang masih memerlukan upaya keras untuk pencapaiannya.
Kondisi capaian tersebut merupakan landasan penting bagi upaya
perumusan kebijakan, strategi, sasaran, program maupun kegiatan dalam upaya
pencapaian tujuan MDG’s tahun 2015. Terhadap target yang telah tercapai, DIY
menetapkan target baru yang lebih baik dari target nasional 2015. Rekapitulasi
pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan RAD pada tahun 2012 dengan
rincian 6 indikator yang masih memerlukan perhatian serius, 26 indikator akan
tercapai dan 13 indikator pada tahun 2012 ini sudah tercapai bahkan ada yang
telah melampaui target nasional pada tahun 2015 (RPJMD Perubahan DIY 2012-
2017, halaman 25).
Evaluasi atas pencapaian kinerja dan permasalahan yang ditemui
pada setiap sasaran menunjukkan beberapa tantangan yang perlu menjadi
perhatian bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta ke
depan. Pertama, peningkatan sumberdaya manusia. Kedua, koordinasi yamg intens
dengan kuasa pengguna anggaran KPA yang tersebar baik di SKPD Lingkungan DIY
maupun Kabupaten Kota. Ketiga,koordinasi yang intens dengan TAPD dan
Kementerian atau Lembaga Pemerintah di Jakarta.
Hasil evaluasi yang disampaikan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
ini penting dipergunakan sebagai pijakan bagi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam perbaikan kinerja di tahun yang akan datang.
iv
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI. .................................................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
I.1 Struktur Organisasi .................................................................................... 2
I.2 Tugas dan Fungsi ....................................................................................... 3
I.2.1 Sekretariat ....................................................................................... 4
I.2.2 Bidang Penatausahaan Pertanahan ................................................. 5
I.2.3 Bidang Penyelesaian Permasalahan Pertanahan ............................ 6
I.2.4 Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang ............................. 7
I.2.5 Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang .......................... 7
I.3 Isu-isu Strategis SKPD ................................................................................ 8
I.3.1 Isu Strategis Urusan Pertanahan ..................................................... 8
I.3.2 Isu Strategis Urusan Tata Ruang ...................................................... 9
I.4 Keadaan Pegawai ...................................................................................... 9
I.5 Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................... 13
I.6 Keuangan ................................................................................................. 13
I.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ................................... 14
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ..................................................... 16
II.1 Perencanaan Strategis ................................................................................. 16
II.1.1 Visi dan Misi ................................................................................... 17
II.1.1.1 Visi .................................................................................... 17
II.1.1.2 Misi ................................................................................... 18
II.1.2 Tujuan dan Sasaran ....................................................................... 18
II.1.2.1 Tujuan ............................................................................... 18
II.1.2.2 Sasaran Strategis .............................................................. 18
II.1.3 Strategi.... ...................................................................................... 21
II.1.3.1 Misi Meningkatkan Pengelolaan Pertanahan sesuai
dengan Peruntukannya .................................................... 21
v
II.1.3.2 Misi Mewujudkan Penyelenggaraan Penataan Ruang
yang Berkelanjutan........................................................... 22
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ................................................................ 24
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017 ............................................................... 25
II.3.1 Target Belanja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY .................. 25
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ........................................ 25
II.4 Instrumen Pendukung ............................................................................. 26
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................................... 28
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2017 .................................................................... 28
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis ......................... 30
III.2.1 Sasaran Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang ........................... 30
III.2.2 Sasaran Terselenggaranya Penataan Ruang pada Kawasan
Keistimewaan ................................................................................ 32
III.2.3 Sasaran Meningkatnya Tertib Administrasi dalam
Penyelenggaraan Urusan Pertanahan ........................................... 35
III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya ........................................ 38
III.4 Realisasi Anggaran .................................................................................. 42
BAB IV PENUTUP... .................................................................................................... 47
LAMPIRAN- LAMPIRAN
vi
Daftar Tabel
Tabel I.1 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan
Jabatan Struktural ..................................................................................................... 10
Tabel I.2 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan
Pangkat/Golongan ..................................................................................................... 11
Tabel I.3 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan
Tingkat Pendidikan .................................................................................................... 11
Tabel I.4 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan ....... 12
Tabel I.5 Jumlah Kondisi Riil Sarana dan Prasarana Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang DIY .................................................................................................................. 13
Tabel I.6 Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan yang
Dikelola Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun Anggaran 2017 .................... 14
Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY .......................... 19
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ................................................................... 24
Tabel II.3 Target Belanja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017 .......... 25
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis .................................... 25
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ..................................................................... 28
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2017 ..................................................................... 29
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang ...... 30
Tabel III.4 Tabel Rincian Evaluasi Penilaian Kesesuaian Struktur Ruang ................... 31
Tabel III.5 Target dan Realisasi Kinerja Terselenggaranya Penataan Ruang pada
Kawasan Keistimewaan ............................................................................................. 32
Tabel III.6 Data Sebaran Satuan Ruang Strategis Kasultanan dan Kadipaten ........... 33
Tabel III.7 Target dan Realisasi Kinerja Meningkatnya Tertib Administrasi dalam
Penyelenggaraan Urusan Pertanahan ....................................................................... 36
Tabel III.8 Tabel Rincian Pendaftaran Tanah Kasultanan dan Kadipaten 2013 - 2017
................................................................................................................................... 37
Tabel III.9 Tersedianya informasi mengenai (RTRW Kabupaten/Kota beserta
rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital ............................................. 39
Tabel III.10 Pencapaian SPM Penyediaan RTH Publik ............................................... 39
Tabel III.11 Standar Pelayanan Minimal Informasi Penataan Ruang ....................... 40
Tabel III.12 PROGRAM DAN KEGIATAN PENDUKUNG KEBERHASILAN SPM ............. 41
Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017 ..... 43
Tabel III.14 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2017
(yang mendukung capaian sasaran strategis) ........................................................... 44
vii
Tabel III.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2017
(yang mendukung capaian sasaran strategis) ........................................................... 45
viii
Daftar Gambar
Gambar I.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY ..................... 3
Gambar I.2 Grafik jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY pada
Bidang dan Sekretariatan .......................................................................................... 10
Gambar I.3 Grafik Jumlah Ideal Pegawai Dibandingkan dengan Beban Pekerjaan .. 12
Gambar II.1 Sistem Informasi Pengendalian Pemerintah Daerah ............................. 26
Gambar II.2 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta (SIPKD DPTR DIY tahun 2017) ..................................... 27
1
BAB 1
Pendahuluan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2017 dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 94
Tahun 2016 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah kepemerintahan yang
baik (good governance) di Indonesia.
Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang DIY Tahun 2017 diharapkan dapat:
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai oleh Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang DIY.
2. Mendorong Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY di dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan
perundangan, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
3. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang DIY untuk meningkatkan kinerjanya.
Bab 1 Berisi :
1. Struktur Organisasi
2. Fungsi dan Tugas
3. Isu-isu Strategis
SKPD
4. Keadaan Pegawai
5. Keadaan Sarana dan
Prasarana
6. Keuangan
7. Sistematika LKj IP
2
4. Memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang DIY di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
I.1 Struktur Organisasi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk
berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3
Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY merupakan unsur pelaksana
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan susunan organisasi sebagai berikut:
1. Kepala;
2. Sekretariat, terdiri dari:
a. Subbagian Program, Data dan Teknologi Informasi.
b. Subbagian Keuangan; dan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
3. Bidang Penatausahaan Pertanahan, terdiri dari:
a. Seksi Inventarisasi dan Identifikasi Pertanahan; dan
b. Seksi Pemanfaatan Pertanahan;
4. Bidang Penyelesaian Permasalahan Pertanahan, terdiri dari:
a. Seksi Administrasi dan Pengendalian Pertanahan; dan
b. Seksi Sengketa Tanah.
5. Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang, terdiri dari:
a. Seksi Pengaturan Tata Ruang; dan
b. Seksi Pembinaan Tata Ruang.
6. Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang, terdiri dari:
a. Seksi Pelaksanaan Tata Ruang; dan
b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Tata Ruang.
7. Kelompok Jabatan Fungsional.
3
Gambar I.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
Sumber : Lampiran Perdais No. 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
I.2 Tugas dan Fungsi
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 55 Tahun 2015
Tentang Rincian, Tugas, dan Fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
menetapkan bahwa Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY mempunyai tugas
melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang pertanahan, tata ruang,
dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang DIY mempunyai fungsi :
1. Penyusunan program urusan pertanahan dan tata ruang DIY;
2. Perumusan kebijakan teknis urusan pertanahan dan tata ruang DIY;
3. Fasilitasi penataan, pengelolaan, dan pengendalian tanah Kasultanan,
tanah Kadipaten;
4. Fasilitasi pengawasan dan penertiban pemanfaatan tanah Kasultanan,
tanah Kadipaten;
5. Fasilitasi administrasi, pengendalian dan penanganan permasalahan
pertanahan;
4
6. Fasilitasi pengadaan tanah untuk kepentingan umum;
7. Pengendalian pengelolaan Tanah Desa;
8. Penyelenggaraan penataan ruang DIY, kawasan tanah Kasultanan dan
tanah Kadipaten;
9. Penyusunan rencana rinci kawasan strategis daerah, serta kawasan
strategis tanah Kasultanan, tanah Kadipaten;
10. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan urusan pertanahan
dan tata ruang DIY;
11. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;
12. Penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas; dan
13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
I.2.1 Sekretariat
Tugas:
Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan ketatausahaan,
penyusunan program, kepegawaian, pengelolaan keuangan, pengelolaan
data dan informasi, ketatalaksanaan, monitoring dan evaluasi, serta
pelaporan kinerja Dinas.
Fungsi:
1. Penyusunan program kerja;
2. Penyusunan program dinas;
3. Fasilitasi perumusan kebijakan teknis bidang pertanahan dan tata
ruang;
4. Penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang,
kehumasan, kepustakaan dan ketatalaksanaan dinas;
5. Penyelenggaraan kepegawaian dinas;
6. Pengelolaan keuangan dinas;
7. Pengelolaan data dan pengembangan sistem informasi;
8. Penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan
laporan kinerja dinas;
9. Fasilitasi pelaksana koordinasi dan pengembangan kerjasama teknis;
10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program
sekretariat; dan
5
11. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
I.2.2 Bidang Penatausahaan Pertanahan
Tugas:
Bidang Penatausahaan Pertanahan mempunyai tugas penyiapan bahan
perumusan kebijakan, inventarisasi, identifikasi, pemetaan, pendaftaran,
monitoring dan evaluasi, pengelolaan dan pemanfaatan tanah Kasultanan,
tanah Kadipaten serta Tanah Desa.
Fungsi:
1. Penyusunan program kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penatausahaan di
bidang pertanahan kasultanan, pertanahan kadipaten serta
pertanahan desa;
3. Pelaksanaan pendataan dan pencatatan data tanah kasultanan, tanah
kadipaten serta tanah desa;
4. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi pertanahan;
5. Pelaksanaan verifikasi dan pemetaan pertanahan;
6. Penyiapan bahan penetapan lokasi dan pemanfaatan tanah kasultanan
dan kadipaten serta tanah desa;
7. Pengelolaan data pemanfaatan tanah kasultanan dan tanah kadipaten;
8. Fasilitasi pelaksanaan pendaftaran tanah kasultanan dan tanah
kadipaten;
9. Fasilitasi dan koordinasi pengalihan fungsi tanah kasultanan dan tanah
kadipaten;
10. Pengkajian riwayat perolehan tanah, peruntukan dan hak penguasaan
tanah kasultanan, tanah kadipaten serta tanah desa;
11. Penetapan subyek dan obyek redistribusi tanah serta ganti kerugian
tanah kelebihan maksimum dan tanah absentee lintas
kabupaten/kota;
12. Penataan dan pemanfaatan tanah pemerintah;
13. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi penatausahaan pertanahan
kasultanan dan pertanahan kadipaten;
6
14. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program
bidang penatausahaan pertanahan; dan
15. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
I.2.3 Bidang Penyelesaian Permasalahan Pertanahan
Tugas:
Bidang Penyelesaian Permasalahan Pertanahan mempunyai tugas
penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengadministrasian dan
pengendalian pertanahan, fasilitasi penyelesaian permasalahan, monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan urusan bidang pertanahan.
Fungsi:
1. Penyusunan program kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyelesaian
permasalahan pertanahan;
3. Penyiapan bahan pertimbangan teknis izin lokasi lintas
kabupaten/kota;
4. Perencanaan penggunaan tanah yang hamparannya lintas
kabupaten/kota;
5. Fasilitasi pengelolaan tanah desa;
6. Fasilitasi dan koordinasi penyelesaian permasalahan, konflik dan
sengketa pertanahan;
7. Pengkajian fungsi pertanahan;
8. Fasilitasi pemanfaatan tanah kosong;
9. Penyiapan bahan pertimbangan teknis izin tanah desa;
10. Fasilitasi penyelesaian masalah ganti kerugian dan santunan tanah
untuk pembangunan;
11. Penyelesaian sengketa tanah garapan lintas kabupaten/kota;
12. Pengawasan penanganan permasalahan pertanahan;
13. Pengendalian penyelesaian permasalahan pertanahan;
14. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program
bidang penyelesaian permasalahan pertanahan; dan
15. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
7
I.2.4 Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang
Tugas:
Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang mempunyai tugas
menyelenggarakan pengaturan dan pembinaan tata ruang wilayah provinsi.
Fungsi:
1. Penyusunan program kerja;
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengaturan dan
pembinaan tata ruang wilayah provinsi;
3. Penyusunan regulasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP),
tata ruang keistimewaan DIY dan rencana rinci kawasan strategis
provinsi serta kawasan keistimewaan DIY;
4. Penyiapan bahan penetapan kawasan strategis provinsi dan kawasan
andalan;
5. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi kegiatan
penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota;
6. Penyebarluasan informasi penataan ruang;
7. Peningkatan peran serta aparatur dan masyarakat dalam penataan
ruang;
8. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan penataan ruang DIY;
9. Fasilitasi pelaksanaan kerjasama penyelenggaraan penataan ruang
antar provinsi dan kabupaten/kota;
10. Penyiapan bahan pertimbangan teknis rekomendasi dan perizinan
pemanfaatan ruang (Ijin Pemanfaatan Ruang/IPR);
11. Monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang;
12. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program
bidang pengaturan dan pembinaan tata ruang; dan
13. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
I.2.5 Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang
Tugas:
Bidang Pelaksanaan dan Pengawasan Tata Ruang mempunyai tugas
melaksanakan dan mengawasi penataan ruang.
Fungsi:
1. Penyusunan program kerja;
8
2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan
pengawasan tata ruang provinsi dan penataan ruang keistimewaan;
3. Pelaksanaan penataan ruang provinsi dan penataan ruang
keistimewaan;
4. Pengawasan terhadap pelaksanaan penataan ruang provinsi dan
penataan ruang keistimewaan;
5. Pengawasan pelaksanaan penataan ruang di wilayah kabupaten/kota;
6. Pengendalian pelaksanaan dan pengawasan tata ruang;
7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program
bidang pelaksanaan dan pengawasan tata ruang; dan
8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
I.3 Isu-isu Strategis SKPD
I.3.1 Isu Strategis Urusan Pertanahan
Isu-isu penting yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Bagian Pertanahan yaitu :
1. Masih banyaknya perangkat desa/masyarakat yang belum/kurang
memahami kebijakan administrasi di bidang pertanahan, sehingga kegiatan
penyuluhan hukum/ sosialisasi kebijakan pertanahan perlu terus
dilaksanakan;
2. Perlunya data tentang pertanahan yang valid baik Tanah Desa (yang semula
TKD) maupun Tanah Kasultanan (SG) dan Tanah Kadipaten (PAG), sehingga
perlu dilakukan inventarisasi dan sertifikasi dalam rangka fasilitasi terhadap
kepastian data pertanahan;
3. Dengan banyaknya permasalahan di bidang pertanahan, perlu adanya
langkah partisipatif dan antisipatif dari Pemerintah untuk menyelesaikan
permasalahan di bidang pertanahan;
4. Fasilitasi pemberian izin Gubernur kepada desa, berkaitan dengan tertib
administrasi pertanahan dan pengoptimalan pemanfaatan tanah kas desa;
5. Masih banyaknya pengelolaan dan pemanfaatan tanah kas desa yang tidak
sesuai dengan peruntukannya;
9
6. Masih banyaknya permasalahan tukar-menukar tanah kas desa yang tidak
disertai dengan data pendukung, sehingga belum dapat ditindaklanjuti
secara administrasi, sehingga menjadi permasalahan tersendiri bagi
Pemerintah Desa.
I.3.2 Isu Strategis Urusan Tata Ruang
Isu-isu penting yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi
Bagian Tata Ruang yaitu :
1. Perlu segera menyelesaikan peraturan operasionalisasi RTRW DIY tentang
Penataan Ruang, yaitu Peraturan Daerah, dan Peraturan Gubernur, untuk
peraturan yang lebih rinci;
2. Pentingnya review dan penyesuaian RTRW provinsi sesuai amanat Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY;
3. Perlunya peningkatan kemampuan aparat perencana maupun pelaksana
pengendali dan pengawas pemanfaatan ruang di daerah, untuk menjamin
pelaksanaan RTR yang semakin berkualitas dalam rangka pengendalian dan
pengawasan pemanfaatan ruang yang efektif;
4. Perlu upaya-upaya sosialisasi yang lebih memadai melalui pendekatan
sosial budaya guna meningkatkan dukungan masyarakat terhadap kegiatan
penataan ruang, baik dalam perencanaan, pemanfaatan maupun
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang;
5. Perlunya peningkatan kesesuaian kawasan lindung, khususnya
pemanfaatan ruang di kawasan lindung terutama di kawasan lindung
setempat, suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya serta kawasan
lindung geologi;
6. Masih terdapat kesenjangan wilayah di DIY, baik eksternal yaitu pada
wilayah pengembangan strategis perbatasan provinsi (Yogya – Solo –
Semarang dan Yogya – Prigi – Blitar) dan Internal yaitu antara Kabupaten
Sleman dan Kota Yogyakarta, dengan Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon
Progo, dan Kabupaten Gunung Kidul.
I.4 Keadaan Pegawai
Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta sampai akhir tahun 2017 didukung
10
oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 39 (tiga puluh sembilan) orang Pegawai
Negeri Sipil. Jumlah pegawai pada masing-masing unit kerja (sekretariat dan
bidang) disajikan dalam bagan dibawah ini:
Sumber. Data Nominatif Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
Kondisi riil pegawai berdasarkan jabatan, golongan, tingkat pendidikan,
jenis kelamin dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Tabel I.1 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan Jabatan Struktural
No. Jenis Jabatan Jumlah (orang)
1 Jabatan Struktural :
1. Eselon IIa 1
2. Eselon IIIa 5
3. Eselon IVa 10
2 Jabatan Fungsional Umum 21
3 Jabatan Fungsional Tertentu 2
JUMLAH 39 Sumber: Data Nominatif Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
(Per bulan Desember 2017)
Gambar I.2 Grafik jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY pada Bidang dan Sekretariatan
11
Tabel I.2 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan Pangkat/Golongan
No. Pangkat / Golongan Jumlah (orang)
1 Pembina Utama Madya/Ivd 0
2 Pembina Utama Muda/Ivc 1
3 Pembina Tingkat I/Ivb 3
4 Pembina/Iva 6
5 Penata Tingkat I/IIId 5
6 Penata/IIIc 7
7 Penata Muda Tingkat I/III b 9
8 Penata Muda/IIIa 6
9 Pengatur Tingkat I/IId 1
10 Pengatur/IIc 1
11 Pengatur Muda Tingkat I/IIb 0
12 Pengatur Muda/IIa 0
13 Juru Tingkat I/Id 0
14 Juru/Ic 0
15 Juru Muda Tk I/Ib 0
16 Juru Muda/Ia 0
JUMLAH 39 Sumber: Data Nominatif Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
(Per bulan Desember 2017)
Tabel I.3 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah (orang)
1 Pasca Sarjana 11
2 Sarjana 19
3 Diploma IV 0
4 Diploma III 4
5 SLTA /sederajat 5
6 SLTP/sederajat 0
7 SD/sederajat 0
JUMLAH 39 Sumber: Data Nominatif Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
(Per bulan Desember 2017)
12
Tabel I.4 Jumlah Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY berdasarkan
Jenis Kelamin
No. Gender Jumlah (orang)
1 Pria 21
2 Wanita 18
JUMLAH 39 Sumber: Data Nominatif Pegawai Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
(Per bulan Desmber 2017)
Berdasarkan beban kerja dan jumlah program kegiatan, Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang DIY mengalami kekurangan pegawai. Jumlah pegawai yang ada
tidak sebanding dengan beban kerja yang dimiliki, terlebih dengan adanya kegiatan
yang menggunakan dana keistimewaan. Berdasarkan Peraturan Gubernur DIY
Nomor 2 Tahun 2012, idealnya jumlah pegawai yang ada di Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang DIY sebanyak 84 orang. Sedangkan kondisi di tahun 2017 jumlah
keseluruhan pegawai di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY adalah sebanyak 39
orang. Gambar grafik jumlah ideal pegawai dibandingkan dengan beban pekerjaan
ditunjukkan pada gambar I.3 berikut ini.
(Berdasarkan Pergub DIY Nomor 66, 67 dan 68 Tahun 2012)
Gambar I.3 Grafik Jumlah Ideal Pegawai Dibandingkan dengan Beban Pekerjaan
13
I.5 Keadaan Sarana dan Prasarana
Untuk mendukung tugas dan fungsi SKPD dalam melaksanakan pelayanan
diperlukan sarana dan prasarana SKPD yang memadahi. Adapun jumlah dan kondisi
riil sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
ditunjukkan pada tabel I.5 berikut ini.
Tabel I.5 Jumlah Kondisi Riil Sarana dan Prasarana Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
No. Jenis Sarana dan Prasarana Kodisi dan Jumlah
Jumlah Unit Baik
Rusak Ringan
Rusak Berat
1 Gedung Kantor 1 - - 1
2 Kendaraan Roda 4 6 - - 6
3 Kendaraan Roda 2 7 - - 7
4 Komputer Desktop 13 - - 13
5 Komputer Laptop 17 - - 17
6 Printer 13 - - 13
7 UPS 10 - - 10
8 Air Conditioning 26 - - 26 Sumber : Data Aset Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
(Per bulan Desember 2017)
Berdasarkan rekapitulasi aset tetap Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana dalam
menunjang kelancaran ketugasan para pegawainya sejumlah 39 orang masih dinilai
kurang. Ketersediaan unit komputer desktop maupun komputer laptop dan printer
tidak sebanding dengan jumlah pegawai. Komputer yang tersedia hanya berjumlah
30 unit (computer desktop dan computer laptop) dan 13 unit printer, sementara
kebutuhan untuk mencetak data bersifat dinamis dengan frekuensi yang tinggi.
Idealnya jumlah sarana dan prasarana yang ada mengikuti jumlah sumber daya
manusia.
I.6 Keuangan
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsinya, pada Tahun
Anggaran 2017 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta
mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana
14
Keistimewaan sejumlah Rp 348.293.586.043,00 dan setelah DPA Perubahan
sejumlah Rp 348.298.158.643,00 dengan rincian disajikan pada tabel I.6. berikut.
Tabel I.6 Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan yang
Dikelola Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun Anggaran 2017
Kode Uraian Jumlah Anggaran
(Rp)
5. Belanja Rp. 348.298.158.643,00
5.1. - Belanja Tidak Langsung Rp. 2.709.481.043,00
5.1.1. - Belanja Pegawai Rp. 2.709.481.043,00
5.2. - Belanja Langsung Rp. 345.588.677.600,00
5.2.1. - Belanja Pegawai Rp. 6.452.393.800,00
5.2.2. - Belanja Barang dan Jasa Rp. 30.356.326.265,00
5.2.3. - Belanja Modal Rp. 308.779.957.535,00
Jumlah Total Anggaran Rp. 348.298.158.643,00
Sumber data : DPPA SKPD, 2017 (PA dan KPA)
I.7 Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang DIY tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif memuat:
1. Pada bagian ini disajikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis serta sejauh mana instansi pemerintah mencapai tujuan
dan sasaran utama tersebut serta kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaiannya;
2. Disebutkan pula langkah-langkah apa yang telah dilakukan untuk mengatasi
kendala tersebut dan langkah antisipatif untuk menanggulangi kendala
yang mungkin akan terjadi pada tahun mendatang.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini memuat tentang alasan disusun LKj IP/manfaat LKj IP,
Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang, Potensi
yang menjadi ruang lingkup OPD dan Sistematika penulisan LKj IP.
15
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pada bagian ini disajikan gambaran singkat mengenai rencana strategis,
rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Pada awal bab disajikan gambaran
secara singkat sasaran utama yang ingin diraih instansi pada tahun yang
bersangkutan serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi instansi.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada bagian ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi, dan
analisis akuntabilitas kinerja. Termasuk didalamnya menguraikan secara sistematis
pembandingan data kinerja secara memadai, keberhasilan/kegagalan, dan
permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
Disajikan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan rencana dan
realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya dalam rangka
mencapai sasaran/tujuan organisasi yang telah ditetapkan, termasuk analisis
tentang capaian indikator kinerja dan efisiensi.
BAB IV PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan simpulan secara umum tentang
keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan
kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah.
LAMPIRAN
16
BAB 2
Perencanaan & Perjanjian Kinerja
II.1 Perencanaan Strategis
Pembangunan yang telah dilaksanakan
Pemerintah Daerah DIY selama lima tahun terakhir
menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik.
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, RPJMD 2012-
2017 telah mengalami 2 (dua) kali perubahan.
Evaluasi Pembangunan ini dilakukan pada tahun
2014 dan tahun 2015.
Perubahan pertama pada tahun 2014 disebabkan karena adanya beberapa
indikator target sasaran yang capaiannya telah melampaui target yang ditetapkan
pada akhir RPJMD. Hasil evaluasi tersebut ditindaklanjuti dengan dilakukannya
perubahan terhadap RPJMD 2012-2017 berdasarkan amanat Peraturan Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 8 tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 dan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum
dan Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017.
Kemudian perubahan kedua pada tahun 2015, disebabkan karena adanya
perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kelembagaan Pemerintah Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Kelembagaan Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga diperlukan perubahan Peraturan
Gubernur Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran
Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Bab 2 Berisi :
1. Perencanaan
Strategis
2. Perjanjian Kinerja
Tahun 2017
3. Rencana Anggaran
Tahun 2017
4. Instrumen
Pendukung
17
Daerah Tahun 2012-2017 menjadi Peraturan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 118 Tahun 2015 Tentang Perubahan Peraturan Gubernur
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan
Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Serta
Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Tahun 2012-2017.
Selaras dengan perubahan RPJMD 2012-2017 yang kedua menimbulkan
konsekuensi logis adanya tindak lanjut dalam Perubahan Renstra Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang DIY Tahun 2012-2017, yang telah ditetapkan dalam SK Kepala
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Nomor 188/008.a/2016 Tentang Rencana
Strategis (Renstra) Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2012-2017 Tanggal 19 Januari 2016. Perubahan perlu dilakukan untuk
melakukan rasionalisasi terkait target kinerja sasaran, program dan kegiatan
pendukung sasaran Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY yang sesuai dengan
perubahan kedua. Hal ini sebagai penjabaran sasaran dan indikator Gubernur
dalam perubahan RPJMD. Hasil perubahan RPJMD DIY Tahun 2012-2017 yang
kedua akan digunakan sebagai panduan dalam menentukan program kegiatan
dalam rencana kerja sampai dengan tahun akhir RPJMD. Perubahan yang dilakukan
tercantum dalam Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY.
II.1.1 Visi dan Misi
II.1.1.1 Visi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, dalam penjelasan Perda
Keistimewaan DIY No 3 Tahun 2015 tentang Kelembagaan DIY menyebutkan bahwa
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang dibentuk dalam rangka mewadahi urusan
pertanahan dan tata ruang, yang melaksanakan urusan wajib dan urusan
keistimewaan.
Pengaturan dan pelaksanaan urusan tata ruang tidak dapat dipisahkan
antara tata ruang secara umum dan tata ruang tanah Kasultanan dan Kadipaten.
Serta dalam rangka mendukung Visi Pembangunan DIY tahun 2012-2017 yaitu:
“Daerah Istimewa Yogyakarta yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri,
dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru”,
Visi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY sampai dengan tahun 2017 yaitu :
“Terwujudnya integrasi pertanahan dan tata ruang”,
18
yang mana terjemahan visi tersebut adalah keterkaitan antara pelaksanaan urusan
pertanahan dan tata ruang untuk mewujudkan pertanahan dan tata ruang yang
berjalan beriringan dan tidak tumpang tindih, sehingga property right (hak
kepemilikan atas suatu tanah) tidak bertentangan dengan development right (hak
pemanfaatan suatu tanah) atau tidak terjadi konflik.
Integrasi pertanahan dan tata ruang dapat terwujud dan berjalan dengan
baik apabila produk perencanaan memiliki kualitas yang baik dan pelayanan
pertanahan mengacu pada produk perencanaan tersebut. Selain itu, integrasi
pertanahan dan tata ruang di DIY harus dilakukan untuk dapat mendukung
optimalisasi penyelenggaraan keistimewaan. Bentuk integrasi dari urusan
pertanahan dan tata ruang keistimewaan DIY terwujud dari keterkaitan masing-
masing kegiatan dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan dan
penataan ruang tanah Kasultanan dan tanah Kadipaten. Hal tersebut mengingat
bahwa obyek dan tujuan dalam penyelenggaraan keistimewaan urusan pertanahan
dan tata ruang adalah sama.
II.1.1.2 Misi
Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY, misi
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY dalam mendukung Visi Dinas Pertanahan dan
Tata Ruang DIY diatas adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengelolaan pertanahan sesuai dengan peruntukannya;
2. Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang berkelanjutan.
II.1.2 Tujuan dan Sasaran
II.1.2.1 Tujuan
Mengacu pada Visi dan Misi yang telah ditetapkan, maka Tujuan Jangka
menengah salama 5 tahun anggaran adalah :
1. Meningkatnya penyelenggaraan pengelolaan pertanahan;
2. Meningkatnya penyelenggaraan penataan ruang;
3. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan program dan kegiatan SKPD.
II.1.2.2 Sasaran Strategis
Mengacu pada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran strategis
yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun adalah sebagai
berikut.
19
Tabel II.1 Sasaran Strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Target tahunan
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Meningkatnya kesesuaian pemanfaatan ruang dengan RTRW Provinsi
Kesesuaian pemanfaatan ruang pada kawasan lindung terhadap rencana RTRW Provinsi meningkat
% 80,23 80,90 81,20 81,40 81,60
Sebelum Kesesuaian pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya terhadap rencana RTRW Provinsi meningkat
% 47,10 47,75 48,05 48,30 48,50
Meningkatnya kinerja penataan ruang
Presentase kesesuaian pemanfaatan ruang
% 63,93 64,21 67,67 70 75 Sesudah
2 Terselenggaranya penataan ruang pada kawasan keistimewaan
Persentase penataan ruang pada kawasan keistimewaan
% 7 15 22 30 37 Sesudah
3
Meningkatkan tertib administrasi dalam penyelenggaraan urusan pertanahan
Bidang SG, PAG dan TKD yang memiliki kepastian hukum
Bidang 8.805 9.229 10.535 11.035 13.035
Sebelum
Persentase Tanah Kasultanan, Tanah
% n/a n/a n/a 20 50
20
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN Target tahunan
Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kadipaten dan Tanah Desa yang sesuai peruntukannya
Meningkatnya tertib administrasi dalam penyelenggaraan urusan pertanahan
Persentase pengelolaan bidang SG, PAG dan TKD
% 30 35 40 50 60 Sesudah
21
II.1.3 Strategi
Setelah menentukan tujuan dan sasaran, maka langkah selanjutnya perlu
ditentukan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Cara mencapai tujuan dan
sasaran merupakan strategi organisasi untuk merealisasikan tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan, meliputi penetapan strategi, kebijakan, program dan
kegiatan.
II.1.3.1 Misi Meningkatkan Pengelolaan Pertanahan sesuai dengan Peruntukannya
1. Strategi
a. Peningkatan kualitas perencanaan dan akurasi data pertanahan
b. Penataan dan peningkatan fungsi regulasi, serta kebijakan
pengelolaan dan penataan di Daerah Istimewa Yogyakarta
2. Kebijakan
a. Meningkatkan kualitas penataan administrasi pertanahan
b. Mewujudkan penataan dan pemanfaatan tanah kasultanan,
kadipaten, dan tanah desa sesuai peruntukan
c. Memfasilitasi penanganan permasalahan pertanahan
3. Program
a. Program peningkatan tertib adminsitrasi pertanahan
b. Program penataan pemanfaatan pertanahan
4. Kegiatan
a. Program Peningkatan Tertib Administrasi Pertanahan :
1) Peningkatan Kapasitas Lembaga Pertanahan Kraton dan
Pakualaman
2) Deliniasi Peta Desa
3) Pengembangan dan Pemanfaatan Sistem Informasi
Pertanahan
4) Inventarisasi Permasalahan Tanah Desa
5) Penyusunan Regulasi Pertanahan
6) Identifikasi Dan Verifikasi Tanah Desa
b. Program Penataan Pemanfaatan Pertanahan :
1) Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum
2) Inventarisasi Tanah Kosong
22
3) Penanganan Permasalahan Pertanahan
4) Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Pemanfaatan
Tanah Desa
5) Inventarisasi Dan Identifikasi Kepastian Hukum Tanah
Kasultanan Dan Tanah Kadipaten
6) Pengeloaan Dan Pemanfaatan Tanah Kasultanan Dan Tanah
Kadipaten
7) Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Urusan Keistimewaan
(Pertanahan)
8) Pengendalian Tanah Desa
9) Perawatan Dan Penataan Dokumen Pertanahan
II.1.3.2 Misi Mewujudkan Penyelenggaraan Penataan Ruang yang Berkelanjutan
1. Strategi
a. Peningkatan kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata
ruang
b. Penataan pada kawasan keistimewaan dan kawasan budaya
pendukung keistimewaan
2. Kebijakan
a. Mengefektifkan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai RTRW
Provinsi
b. Mengembalikan, memperbaiki, menguatkan, dan mengembangkan
eksistensi kawasan keistimewaan dan kawasan budaya pendukung
keistimewaan
3. Program
a. Program penataan ruang keistimewaan DIY
b. Program penataan kawasan budaya pendukung keistimewaan
c. Program Pengembangan Transportasi Berbasis Keistimewaan
4. Kegiatan
a. Program Penataan Ruang Keistimewaan DIY
1) Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Urusan Keistimewaan
(Tata Ruang)
2) Pengawasan Pemanfaatan Ruang
3) Penetapan RTRW DIY
4) Penetapan RTR KSP DIY
23
5) Penyusunan RTR KSP DIY
6) Masterplan TOD pendukung KSP
7) Pembinaan Penataan Ruang ke Kabupaten/Kota
8) Penyelenggaraan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Strategis
9) Pengendalian Pemanfaatan Ruang
10) Penataan Kawasan Penyangga Suroloyo – Sendangsono
11) Perencanaan Program / Kegiatan Urusan Keistimewaan (Tata
Ruang)
b. Program Penataan Kawasan Budaya Pendukung Keistimewaan
1) Penataan Kawasan Perkotaan (Pada Sumbu Filosofi dan sumbu
Imaginer)
2) Penyediaan Lahan Untuk Mendukung Kawasan Budaya
3) Penataan Kawasan Cagar Alam Geo Tapak Lava Bantal Berbah
4) Penataan Kawasan Embung Langensari
5) Penataan Kawasan Malioboro
6) Penataan Kawasan Sungai Perkotaan
7) Pembangunan Jembatan Lemah Abang
8) Peningkatan Jalan Ruas Pengasih-Waduk Sermo
9) Peningkatan Jalan Ruas Yogyakarta-Barongan (Imogiri)
10) Penataan Komplek Kepatihan
11) Pengadaan Tanah di Jalan Suryatmajan
12) Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil (RZWP3K)
13) Pembangunan Sarpras Pendukung Destinasi Wisata
14) Penetapan Raperda RDTRK dan Peraturan Zonasi Kecamatan
Karangmojo
15) Penyusunan RDTR Kawasan Siung Wediombo
16) Penataan Kawasan Pleret
17) Penataan Kawasan Tonogoro
18) Pengembangan Konektivitas Antar Kawasan Budaya
c. Program Pengembangan Transportasi Berbasis Keistimewaan
1) Penataan Transportasi Perkotaan (Heritage City)
2) Pengembangan Transportasi Njeron Beteng
3) Pengembangan Penyediaan Parkir Terintegrasi di Wilayah
Perkotaan DIY
24
4) Perencanaan Penyediaan Sarana Dan Prasarana Moda
Transportasi Tradisional
5) Penataan Sarana Prasarana Angkutan Trans Jogja di Kawasan
Sumbu Filosofis
6) Rencana Induk Transportasi di DIY
II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan
penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang
lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator
kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan
kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target
kinerja dan anggaran.
Dalam penyusunan perjanjian kinerja instansi mengacu pada Renstra, RKT,
IKU, dan anggaran atau DPA. Perjanjian Kinerja pada tabel berikut merupakan
Perjanjian Kinerja tahun 2017:
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET
TAHUNAN TRIWULAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatnya
kinerja penataan
ruang
Presentase
kesesuaian
pemanfaatan
ruang
% 75 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 75
2 Terselenggaranya
penataan ruang
pada kawasan
keistimewaan
Persentase
penataan
ruang pada
kawasan
keistimewaan
% 37 Triwulan I 0
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 37
3 Meningkatnya Persentase % 60 Triwulan I 0
25
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA SATUAN
TARGET
TAHUNAN TRIWULAN TARGET
1 2 3 4 5 6 7
tertib
administrasi
dalam
penyelenggaraan
urusan
pertanahan
pengelolaan
bidang SG,
PAG dan TKD
Triwulan II 0
Triwulan III 0
Triwulan IV 60
II.3 Rencana Anggaran Tahun 2017
Pada Tahun Anggaran 2017 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp 348.293.586.043,-
dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp 2.709.481.043,- dan Belanja Langsung Rp
345.584.105.000,-. Adapun setelah perubahan menjadi Rp 348.298.158.643,-
dengan rincian untuk belanja tidak langsung Rp 2.709.481.043,- belanja langsung
sebesar Rp 345.588.677.600,-.
II.3.1 Target Belanja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY
Tabel II.3 Target Belanja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2017
Uraian Target Prosentase
Belanja Tidak Langsung Rp. 2.709.481.043,- 0,77%
Belanja Langsung Rp. 345.588.677.600,- 99,23%
Jumlah Rp. 348.298.158.643,- 100%
II.3.2 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran belanja langsung Tahun 2017 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
DIY yang dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Tabel II.4 Anggaran Belanja Langsung per Sasaran Strategis
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya kinerja
penataan ruang
4.474.198.465 1,30% 1 program,
11 kegiatan
26
No. Sasaran Anggaran Prosentase Keterangan
1 2 3 4 5
2. Terselenggaranya
penataan ruang pada
kawasan keistimewaan
321.337.976.535 93,68% 2 program,
24 kegiatan
3. Meningkatnya tertib
administrasi dalam
penyelenggaraan urusan
pertanahan
17.197.300.000 5,01% 2 program,
15 kegiatan
II.4 Instrumen Pendukung
Instrumen pendukung penerapan SAKIP di Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang DIY adalah adanya sistem informasi yang mengintegrasikan dari
perencanaan, monitoring dan capaian kinerja. Sistem informasi ini
mengintegrasikan antara ROPK, monitoring dan evaluasi APBD serta e-sakip,
sehingga memudahkan monitoring pelaksanaan kegiatan maupun capaian kinerja.
Monitoring pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap bulan, sedangkan monitoring
capaian kinerja dilaksanakan setiap triwulan.
Sumber : Web Monev APBD DPTR DIY tahun 207
Gambar II.1 Sistem Informasi Pengendalian Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (Monev APBD DPTR DIY Tahun 2017)
27
Selain itu, data-data yang digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP) ini bersumber dari beberapa pihak yang berwenang di
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY dan instansi teknis terkait. Untuk data
kepegawaian bersumber dari Sub bagian Kepegawaian Dinas Pertanahan dan Tata
Ruang DIY serta untuk program kegiatan bersumber dari sub bagian Program Data
dan Teknologi Informasi.
Kemudian data keuangan diperoleh dari sub bagian Keuangan dari
dokumen Daftar Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2017. Sedangkan untuk kinerja
bidang urusan pertanahan dan tata ruang didapat dari bidang-bidang pertanahan
dan tata ruang di Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY. Untuk monitoring dan
evaluasi digunakan sebagai salah satu pertimbangan Daftar Monev pelaksanaan
dan kegiatan yang sudah terkoneksi dalam sistem informasi SIPKD (Sistem
Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) yang terkoneksi dengan Bappeda DIY.
Gambar II.2 Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (SIPKD DPTR DIY tahun 2017)
Sumber : Web SIPKD DIY tahun 207
28
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
III.1 Capaian Kinerja Tahun 2017
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY telah
melaksanakan penilaian kinerja dengan mengacu pada
Perjanjian Kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
DIY tahun 2017 yang telah disepakati. Penilaian ini
dilakukan oleh tim pengelola kinerja untuk
mengevaluasi dan mengukur dalam rangka
pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan
memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan
dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil
pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi
kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat
capaian kinerja yaitu:
Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja
Berdasarkan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh
Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY dilakukan dengan membandingkan antara
target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran
keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Pertanahan dan Tata Ruang
DIY beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja
Kode
1. 91 ≤ 100 Sangat Baik Hijau Tua
2. 76 ≤ 90 Tinggi Hijau Muda
3. 66 ≤ 75 Sedang Kuning Tua
4. 51 ≤ 65 Rendah Kuning Muda
5. ≤ 50 Sangat Rendah Merah
Bab 3 Berisi :
1. Capaian Kinerja
Tahun 2017
2. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Sasaran
Strategis
3. Evaluasi dan
Analisis Capaian
Kinerja Lainnya
4. Akuntabilitas
Anggaran
29
Tabel III.2 Capaian Kinerja Tahun 2017
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
SATUAN TARGET REALISASI
PERSENTASE
KRITERIA/
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya kinerja
penataan ruang
Presentase
kesesuaian
pemanfaatan
ruang
% 75 85,39 113,85 Hijau Tua
2. Terselenggaranya
penataan ruang pada
kawasan keistimewaan
Persentase
penataan ruang
pada kawasan
keistimewaan
% 37 37 100 Hijau Tua
3. Meningkatnya tertib
administrasi dalam
penyelenggaraan urusan
pertanahan
Persentase
pengelolaan
bidang SG, PAG
dan TKD
% 60 95,25 158,75 Hijau Tua
30
Dari tabel di atas, terdapat 3 indikator yang terbagi ke dalam 3 sasaran
strategis. Pada tahun 2017, semua indikator telah memenuhi target yang
ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Capaian yang tertinggi pada
indikator pengelolaan bidang SG, PG dan TKD dengan presentase sebesar 158,75%.
Presentase capaian indikator presentase kesesuaian pemanfaatan ruang sebesar
100,12%, sementara presentase capaian penataan ruang pada kawasan
keistimewaan sebesar 100%.
III.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
Dalam sub bab ini akan disajikan pencapaian sasaran strategis Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang DIY yang dicerminkan dalam capaian Indikator Kinerja.
Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis
diuraikan sebagai berikut:
III.2.1 Sasaran Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang
Tolok ukur capaian sasaran meningkatnya kinerja penataan ruang terdiri
dari 1 (satu) indikator yaitu indikator presentase kesesuaian penataan ruang.
Tabel III.3 Target dan Realisasi Kinerja Meningkatnya Kinerja Penataan Ruang
No Indikator Capaian
2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Presentase
Kesesuaian
Pemanfaatan
Ruang
n/a 75
85,39 113,85 75 113,85
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa realisasi kinerja meningkatnya
kinerja penataan ruang adalah sebesar 85,39%. Capaian indikator presentase
kesesuaian pemanfaatan ruang tersebut didapatkan dari hasil monitoring dan
evaluasi pemanfaatan ruang hingga akhir tahun 2017 dan telah melebihi target
yang ditetapkan yaitu sebesar 75%.
Hal ini didukung oleh kesesuaian struktur ruang yang terdiri dari kesesuaian
sistem pusat pelayanan sebesar 84%, kesesuaian untuk sistem jaringan transportasi
31
sebesar 87%, dan kesesuaian untuk sistem jaringan prasarana sebesar 85%. Apabila
dibandingkan dengan target akhir RPJMD Perubahan tahun 2017 sudah mencapai
113,85%. Ketercapaian indikator tersebut dinilai dari kesesuaian struktur ruang
yang mendapatkan nilai kesesuaian sebesar 85,39%. Perhitungan kesesuaian
pemanfaatan ruang dilakukan berdasarkan Perda RTRW Provinsi dengan skala
1:100.000 yang dimana pada tahun 2017 sedang dilakukan review terhadap
rencana struktur ruang dan pola ruang.
Capaian prosentase kesesuaian pemanfaatan ruang tersebut didukung oleh
program penataan ruang keistimewaan. Data pendukung capaian presentase
kesesuaian pemanfaatan ruang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.4 Tabel Rincian Evaluasi Penilaian Kesesuaian Struktur Ruang
NO STRUKTUR RUANG PEMBOBOTAN NILAI MAKS
BOBOT MAKS
NILAI BOBOT NILAI
%
1. Sistem Pusat Pelayanan 1
PKN 4 10 40 10 40 100%
PKW 3 24 72 21 63 88%
PKWp 3 24 72 20 60 83%
PKL 2 102 204 82 164 80%
TOTAL 12 160 388 133 327 84%
2 Sistem Jaringan Transportasi 1
J. Transportasi Darat 4 294 1176 260 1040 88%
J. Perkeretaapian 3 40 120 32 96 80%
J. Tansportasi Laut 2 4 8 1 2 25%
J. Transportasi Udara 3 8 24 5 15 63%
TOTAL 12 346 1328 298 1153 87%
3 Sistem Jaringan Prasarana 1
J. Energi 2 13 26 9 18 69%
J. Telematika 1 8 8 8 8 100%
J. SDA 2 66 132 66 132 100%
J. Irigasi 1 6 6 6 6 100%
J. Penyediaan Air Minum 2 8 16 6 12 75%
Pengelolaan Air Limbah 2 32 64 20 40 63%
Sistem Persampahan 2 8 16 6 12 75%
TOTAL 12 141 268 121 228 85%
GRAND TOTAL 256%
Kesimpulan Kesesuaian Struktur Ruang 85,39%
Sumber : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2017
32
Secara garis besar, permasalahan dan solusi dari capaian target indikator
kinerja presentase kesesuaian pemanfaatan ruang adalah sebagai berikut :
• Permasalahan
1. Belum ditetapkannya instrumen pengendalian salah satunya peraturan
mengenai tata cara pemberian insentif disinsentif;
2. Pelaksanaan program yang sesuai dengan indikasi program belum optimal;
3. Perda 2 DIY tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY masih
dalam tahap review dan belum di-Perda-kan, selain itu acuan/pedoman
untuk Kegiatan Pengawasan Pemanfaatan Ruang masih berupa draft
rapermen. Peraturan menteri mengenai pedoman pemantauan dan
evaluasi pemanfaatan ruang baru diundangkan pada tanggal 28 Agustus
2017 dan peraturan menteri ini baru akan digunakan sebagai pedoman
pada tahun 2018.
• Solusi
1. Percepatan penetapan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang
seharusnya menjadi acuan operasional dalam pemberian ijin, pemberian
insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi;
2. Menyusun instrumen untuk sinkronisasi dokumen rencana pembangunan
daerah dengan dokumen rencana tata ruang.
III.2.2 Sasaran Terselenggaranya Penataan Ruang pada Kawasan Keistimewaan
Tolok ukur capaian sasaran terselenggaranya penataan ruang pada
kawasan keistimewaan terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator presentase
penataan ruang pada kawasan keistimewaan.
Tabel III.5 Target dan Realisasi Kinerja Terselenggaranya Penataan Ruang pada Kawasan Keistimewaan
No Indikator Capaian
2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Presentase
Penataan
Ruang Pada
Kawasan
Keistimewaan
n/a 37 37 100 37 100
33
Dilihat dari tabel diatas, realisasi kinerja terselenggaranya penataan ruang
pada kawasan keistimewaan adalah sebesar 37%. Capaian indikator presentase
penataan ruang pada kawasan keistimewaan tersebut telah mencapai target yang
ditetapkan yaitu sebesar 37%. Perhitungan bahwa ketercapaian tersebut
merupakan kawasan yang sudah ditata baik pada tahap penyusunan dokumen
perencanaan maupun pada tahap konstruksi.
Capaian kinerja tersebut dihitung terhadap 27 kawasan keistimewaan yang
merupakan jumlah kawasan keistimewaan sebelum Peraturan Daerah Istimewa
Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan, namun setelah adanya Peraturan Daerah
Istimewa Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Tata Ruang Tanah Kasultanan dan
Tanah Kadipaten jumlah kawasan keistimewaan menjadi 18 Kawasan. Capaian
terhadap target RPJMD 2017 adalah sebesar 100% terhadap target pada akhir
tahun RPJMD yaitu 37%. Capaian tersebut dengan rincian tahap penyusunan
dokumen perencanaan sebesar 25% dan tahap pembangunan fisik sebesar 12%.
Tahap pembangunan fisik tersebut belum semua selesai namun dilakukan secara
bertahap dan paralel dengan memperhatikan prioritas penanganan pada satuan
ruang strategis kasultanan dan kadipaten. Satuan ruang strategis yang sudah
dilakukan pembangunan fisik diantaranya adalah kawasan sumbu filosofi.
Berikut ini kami sampaikan data sebaran satuan ruang strategis kasultanan
dan kadipaten :
Tabel III.6 Data Sebaran Satuan Ruang Strategis Kasultanan dan Kadipaten
No
Satuan
Ruang
Strategis
Kajian
Rencana
Rinci
Tata
Ruang
Master
plan RTBL DED Konstruksi
1 Karaton 2014 2014 2015 2014 2014,2015
2 Makam
Raja-Raja
Mataram di
Imogiri
2014 2014 2016, 2017 2016,2017
3 Sumbu
Filosofi dari
Tugu Pal
Putih
34
No
Satuan
Ruang
Strategis
Kajian
Rencana
Rinci
Tata
Ruang
Master
plan RTBL DED Konstruksi
sampai
dengan
Panggung
Krapyak
- Koridor
Malioboro
2016 2014 2018 2014, 2015,
2016, 2017
2014, 2015,
2016, 2018
- Koridor
Krapyak
2014 2015 2014 2015
4 Masjid dan
Makam Raja
Mataram di
Kotagede
2015 2015 2014, 2015,
2016, 2017
2014, 2015
5 Masjid
Pathok
Nagoro
2018 2015 2017
6 Gunung
Merapi
2015 2015, 2016,
2017
7 Pantai
Samas –
Parangtritis
2014 2015
8 Kerto –
Pleret
2018 2015 2016, 2017 2017
9 Kotabaru 2015 2015 2015 2015
10 Candi
Prambanan
- Candi Ijo
11 Sokoliman 2015
12 Perbukitan
Menoreh
2015 2017 2017
13 Karst
Gunungsewu
14 Pantai 2014
35
No
Satuan
Ruang
Strategis
Kajian
Rencana
Rinci
Tata
Ruang
Master
plan RTBL DED Konstruksi
Selatan
Gunungkidul
15 Puro
Pakualaman
2014 2015 2014 2014, 2015
16 Makam
Girigondo
2015
17 Pusat Kota
Wates
2015
18 Pantai
Selatan
Kulon Progo
Sumber : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2017
Adapun permasalahan dan solusi dari capaian target indikator kinerja
presentase penataan ruang pada kawasan keistimewaan adalah sebagai berikut :
• Permasalahan
1. Belum tersedianya Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dan Peraturan Zonasi
(PZ) sebagai acuan dalam perijinan;
• Solusi
1. Memberikan bantuan teknis dan bantuan pendanaan kepada pemerintah
kabupaten dalam rangka percepatan penyusunan RDTR dan Peraturan
Zonasi serta sudah disusunnya peraturan gubernur untuk mekanisme
pemberian persetujuan substansi RDTR kabupaten;
III.2.3 Sasaran Meningkatnya Tertib Administrasi dalam Penyelenggaraan Urusan Pertanahan
Tolok ukur capaian sasaran meningkatnya tertib administrasi dalam
penyelenggaraan urusan pertanahan terdiri dari 1 (satu) indikator yaitu indikator
presentase pengelolaan bidang SG, PAG dan TKD.
36
Tabel III.7 Target dan Realisasi Kinerja Meningkatnya Tertib Administrasi dalam Penyelenggaraan Urusan Pertanahan
No Indikator Capaian
2016
2017 Target
Akhir
Renstra
(2017)
Capaian
s/d 2017
terhadap
2017 (%)
Target Realisasi %
Realisasi*
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Presentase
Pengelolaan
Bidang SG,
PAG dan TKD
n/a 60 95,25 158,75 60 158,75
Sebagaimana dapat dilihat dari tabel di atas, capaian indikator persentase
pengelolaan bidang SG, PAG dan TKD sebesar 95,25%. Capaian tersebut telah
melebihi target yang ditentukan yaitu 60%. Apabila dibandingkan dengan capaian
terhadap target RPJMD 2017 adalah sebesar 158,75%.
Program yang dilaksanakan dalam rangka mendukung indikator presentase
pengelolaan bidang SG, PAG dan TKD, pada tahun 2017 ini adalah program
peningkatan tertib administrasi pertanahan dan program penataan pemanfaatan
tanah.
Perhitungan bahwa jumlah total bidang SG, PAG dan Tanah Desa yang telah
didaftarkan agar memiliki kepastian hukum adalah 13.750 bidang dari total jumlah
bidang 14.436 bidang. Sampai dengan Tahun 2017 telah dilakukan pendataan
Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten sebanyak ±13.877 bidang dengan keluasan
±79.331.371 m2. Jumlah total bidang SG, PAG dan Tanah Desa yang telah
didaftarkan agar memiliki kepastian hukum 13.750 bidang. Capaian terhadap target
RPJMD 2017 sebesar 105,48%. Pendaftaran Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten
sifatnya berkelanjutan, mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 telah
didaftarkan sebanyak 5.369 bidang dan telah terbit sebanyak 3.196 sertifikat.
Sedangkan Tanah Desa sampai tahun 2014 telah terbit sebanyak 8.381 sertifikat.
Rincian proses pendaftaran tanah kasultanan dan tanah kadipaten dapat
dilihat pada tabel berikut :
37
Tabel III.8 Tabel Rincian Pendaftaran Tanah Kasultanan dan Kadipaten 2013 - 2017
No Kabupaten/
Kota
Inventarisasi Pendaftaran
SG PAG
Jml 2013 2014 2015 2016 2017
Bid SG PAG Jml SG PAG Jml SG PAG Jml SG PAG Jml SG PAG Jml
1 Yogyakarta 438 68 506 32 13 45 166 0 166 75 0 75 50 0 50 70 0 70
2 Bantul 3432 0 3432 0 0 0 171 0 171 1367 0 1367 300 0 300 350 0 350
3 Kulon Progo 1286 288 1574 0 0 0 112 104 216 174 2 176 240 0 240 350 0 350
4 Gunung Kidul 4046 0 4046 0 0 0 54 0 54 300 0 300 300 0 300 250 0 250
5 Sleman 4486 0 4486 0 0 0 137 0 137 252 0 252 250 0 250 250 0 250
Jumlah 13688 356 32 13
640 104
2167 2
1140 0
1270 0
Jumlah Per Tahun 45 744 2170 1140 1270
Sumber : Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 2017
38
Secara garis besar, permasalahan dan solusi dari capaian target indikator
kinerja presentase pengelolaan bidang SG, PAG dan TKD adalah sebagai berikut :
• Permasalahan :
1. Lemahnya validitas data tanah Kasultanan, tanah Kadipaten dan Tanah
Desa yang secara fisik belum teridentifikasi.
2. Masih banyaknya permasalahan dan sengketa di bidang pertanahan
termasuk permasalahan Tanah Desa.
3. Banyaknya dokumen pertanahan yang rusak.
• Solusi :
1. Inventarisasi dan identifikasi terkait luas secara komprehensif serta
penyempurnaan update berkala database pertanahan.
2. Penanganan permasalahan pertanahan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Fasilitasi perawatan dokumen pertanahan yang bekerja sama dengan ANRI.
III.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Lainnya
Pelayanan Dasar Bidang Penataan Ruang adalah jenis pelayanan publik
bidang penataan ruang yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kehidupan sosial, ekonomi dan pemerintahan. SPM Bidang
Penataan Ruang daerah provinsi meliputi 1 (satu) sub bidang pelayanan dasar ,
yaitu : Sub Bidang Penataan Ruang.
1. Persentase tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR)
wilayah Provinsi beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta
digital
Standar Pelayanan Minimal Sub Bidang Penataan Ruang adalah
Informasi Penataan Ruang diukur berdasarkan indikator persentase
tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Provinsi
beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital. Sampai
dengan tahun 2016 penyediaan informasi penataan ruang Provinsi di DIY
telah mencapai 57,15 % melalui penyediaan peta analog dan peta digital
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi beserta Rencana Rincinya.
Rencana rinci tata ruang kawasan strategis provinsi telah disusun baru
1 Kawasan Strategis Propinsi (KSP) dari 14 KSP. Dan yang sudah tersedia
39
peta analog dan digitalnya yaitu kawasan merapi sebagai kawasan strategis
nasional.
Tabel III.9 Tersedianya informasi mengenai (RTRW Kabupaten/Kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
Nama Kabupaten/Kota dan Persentase Ketersediaan Peta Analog dan Digital
Yogyakarta Sleman Bantul Gunungkidul Kulon Progo
Peta Analog
di Kota: 100%
di Kec: 100%
di Kel: 100%
Peta Analog
di Kab: 100%
di Kec: 100%
di Desa: 0%
Peta Analog
di Kab: 100%
di Kec: 100%
di Desa: 91%
Peta Analog
di Kab: 100%
di Kec: 100%
di Desa: 5%
Peta Analog
di Kab: 100%
di Kec: 100%
di Desa: 10%
Peta Digital
di Kota: 100%
di Kec: 0%
di Kel: 0%
Peta Digital
di Kab: 100%
di Kec: 0%
di Desa: 0%
Peta Digital
di Kab: 100%
di Kec: 0%
di Desa: 6%
Peta Digital
di Kab:100%
di Kec: 0%
di Desa: 5%
Peta Digital
di Kab : 100%
di Kec: 0%
di Desa: 10%
Sumber : Wastek Penyelenggaraaan Penataan Ruang & SPM Tahun 2015 (DK/APBN 2015) DPTR DIY, dan data diolah Tahun 2017
2. Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan
perkotaan
Menurut UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang
mewajibkan penyediaan 30% RTH di perkotaan, terdiri dari 20% RTH publik
dan 10% RTH privat. Penilaian SPM ini fokus pada RTH publik, yang dapat
berupa hutan kota, sempadan jalan, makam, sempadan sungai, sempadan
jaringan listrik tegangan tinggi (sutet), sempadan pantai, atau sempadan
mata air. Pencapaian SPM Penyediaan RTH Kabupaten/Kota dapat dilihat
pada table berikut ini.
Tabel III.10 Pencapaian SPM Penyediaan RTH Publik
Indikator SPM
Yogyakarta Sleman Bantul Gunungkidul Kulon Progo
Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/ kawasan perkotaan
RTH Publik =17,21% dari luas kawasan perkotaan atau 86,05% terpenuhi
RTH publik = 20% dari luas kawasan perkotaan atau 100% terpenuhi
RTH publik = 11,78% dari luas kawasan perkotaan atau 58,9% terpenuhi
Kawasan perkotaan seluas 2.982 Ha, luasan RTH >20%; atau 100% terpenuhi
RTH Publik 8,94% dari luas kawasan perkotaan atau 44,7% terpenuhi
Sumber : Wastek Penyelenggaraaan Penataan Ruang & SPM Tahun 2015 (DK/APBN 2015) DPTR DIY
40
Target dan realisasi Standar Pelayanan Minimal Informasi Penataan
Ruang dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel III.11 Standar Pelayanan Minimal Informasi Penataan Ruang
No Indikator Satuan Target 2019
Realisasi 2017
Persentase terhadap
target 1 Persentase tersedianya
informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Provinsi beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
% 100 57,56 57,56
2 Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
% 50 77,90 155,80
Program dan kegiatan pendukung keberhasilan SPM Bidang Penataan
Ruang dapat dilihat pada tabel berikut.
41
Tabel III.12 PROGRAM DAN KEGIATAN PENDUKUNG KEBERHASILAN SPM
BIDANG PENATAAN RUANG,
Berdasarkan PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 1/PRT/M/2014
No Jenis
Pelayanan Dasar
Standar Nasional Realisasi Daerah
Program Kegiatan Pendukung
Permasalahan
Indikator SPM Target Batas
Pencapaian 2016 2017 Program Kegiatan Anggaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Informasi Penataan Ruang
Persentase tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah Provinsi beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
100 2019 57,15 57,56
Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Pengawasan Teknis Penyelenggaraan Penataan Ruang
497.607.000 (DK/APBN
2016)
0 (DK/APBN/AP
BD 2017)
2 Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik
Tersedianya luasan RTH public sebesar 20% dari luas wilayah kota/ kawasan perkotaan
50 2019 77,9 77,9
42
III.4 Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar 98,73%.
dari total anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan
utama sebesar 98,73%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung
sebesar 86,05%. Jika dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan
anggaran terbesar pada program/kegiatan di sasaran terselenggaranya penataan
ruang pada kawasan keistimewaan (99,45%). Sedangkan penyerapan terkecil pada
program/kegiatan di sasaran meningkatnya tertib administrasi dalam
penyelenggaraan urusan pertanahan (89,33%).
Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan
anggaran, pencapaian sasaran yang relatif baik dan diikuti dengan penyerapan
anggaran kurang dari 100% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk
pencapaian sasaran pembangunan tahun 2017 telah mencukupi.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan
untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan pada tabel
berikut:
43
Tabel III.13 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2017
No Sasaran Indikator
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realisasi Target Realisasi
%
Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatnya kinerja
penataan ruang
Presentase kesesuaian
pemanfaatan ruang
75 85,39 113,85 4.474.198.465 4.023.914.093 89,94
2 Terselenggaranya
penataan ruang pada
kawasan keistimewaan
Persentase penataan
ruang pada kawasan
keistimewaan
37 37 100 321.337.976.535 319.578.807.673 99,45
3 Meningkatnya tertib
administrasi dalam
penyelenggaraan
urusan pertanahan
Persentase
pengelolaan bidang SG,
PAG dan TKD
60 95,25 158,75 17.197.300.000 15.362.746.100 89,33
Jumlah 343.009.475.000 338.965.467.866 98,82
Total Belanja Langsung 345.588.677.600 341.184.939.708 98,73
44
Tabel III.14 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2017 (yang mendukung capaian sasaran strategis)
No Program
Anggaran*
Keterangan Target Realisasi
%
Deviasi
1 2 3 4 5 6
1 Program Penataan Ruang Keistimewaan DIY 4.474.198.465 4.023.914.093 10,06
2 Program Penataan Kawasan Budaya
Pendukung Keistimewaan
310.311.225.166 308.708.354.391 0,52
3 Program Pengembangan Transportasi
Berbasis Keistimewaan
11.026.751.369 10.870.453.282 1,42
4 Program Peningkatan Tertib Administrasi
Pertanahan
13.834.954.000 12.147.871.338 12,19
5 Program Penataan Pemanfaatan Tanah 3.362.346.000 3.214.874.762 4,39
Jumlah 343.009.475.000 338.965.467.866 1,18
Total Belanja Langsung 345.588.677.600 341.184.939.708 1,27
* anggaran setelah APBD perubahan
45
Analisa Efisiensi
(Hanya untuk indikator kinerja sasaran yang capaiannya ≥100%)
Tabel III.15 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Program Tahun 2017 (yang mendukung capaian sasaran strategis)
No Sasaran Indikator
% Capaian
Kinerja
(≥100%)
%
Penyerapan
Anggaran
Tingkat
Efisiensi
1 2 3 4 5 6
1 Meningkatnya
kinerja penataan
ruang
Presentase
kesesuaian
pemanfaatan
ruang
100,12 89,94 10,06
2 Terselenggaranya
penataan ruang
pada kawasan
keistimewaan
Persentase
penataan ruang
pada kawasan
keistimewaan
100 99,45 0,55
3 Meningkatnya
tertib administrasi
dalam
penyelenggaraan
urusan pertanahan
Persentase
pengelolaan
bidang SG, PAG
dan TKD
100 89,33 10,67
Berdasarkan tabel analisis efisiensi (untuk indikator dengan kinerja sasaran
yang capaiannya ≥100%) tersebut di atas dapat diketahui bahwa sasaran kedua
dengan indikator yaitu persentase penataan ruang pada kawasan keistimewaan
memiliki nilai efisiensi 0,55%. Jika dibandingkan dengan sasaran pertama dengan
indikator presentase kesesuaian pemanfaatan ruang memiliki nilai efisiensi 10,06%
dan sasaran ketiga dengan indikator persentase pengelolaan bidang SG, PAG dan
TKD dengan nilai efisiensi 10,67%, maka nilai efisiensi dari sasaran kedua nilainya
paling kecil.
Sasaran pertama yaitu meningkatnya kinerja penataan ruang, dengan
indikator presentase kesesuaian pemanfaatan ruang, tingkat efisiensi 10,06%,
penyerapan anggaran 89,94% didapat dari program yang mendukung indikator
presentase kesesuaian pemanfaatan ruang, yaitu program program penataan ruang
46
keistimewaan DIY. Dari program tersebut target anggaran sejumlah Rp
4.474.198.465,00 dengan penyerapan anggaran sejumlah Rp 4.023.914.093,00
(89,94%).
Sasaran kedua yaitu terselenggaranya penataan ruang pada kawasan
keistimewaan, dengan indikator yaitu persentase penataan ruang pada kawasan
keistimewaan tingkat efisiensinya 0,55%, penyerapan anggaran 99,45% didapat
dari program penataan kawasan budaya pendukung keistimewaan dan program
pengembangan transportasi berbasis keistimewaan. Dari kedua program tersebut target
anggaran sejumlah Rp 321.337.976.535,00, dan penyerapan anggarannya sejumlah
Rp 319.578.807.673,00 (99,45%).
Dan sasaran ketiga yaitu meningkatnya tertib administrasi dalam
penyelenggaraan urusan pertanahan dengan indikator persentase pengelolaan
bidang SG, PAG dan TKD, tingkat efisiensinya 10,67%, penyerapan anggaran 89,33%
didapat dari program peningkatan tertib administrasi pertanahan dan program penataan
pemanfaatan tanah, dengan target anggaran dari kedua program tersebut sejumlah
Rp 17.197.300.000,00, dan penyerapan anggarannya sejumlah Rp
15.362.746.100,00 (89,33%).
47
BAB 4
Penutup
Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Pertanahan
dan Tata Ruang DIY pada Tahun Anggaran 2017
merupakan tahun kedua dari Rencana Strategis Dinas
Pertanahan dan Tata Ruang DIY Tahun 2012-2017.
Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan
partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat
dipertahankan serta ditingkatkan. Sementara itu,
untuk target-target yang belum tercapai perlu
diantisipasi dan didukung oleh berbagai pihak.
Hasil laporan kinerja Dinas Pertanahan dan Tata Ruang tahun 2017 dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari analisis 3 sasaran, terdapat 3 indikator kinerja utama yang dipilih
sebagai tolak ukur. Pada tahun 2017, semua indikator yang telah memenuhi
target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator.
2. Keberhasilan capaian kinerja sasaran dicerminkan dari capaian indikator
kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya
manusia, anggaran, dan sarana prasarana.
Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi dapat dirumuskan saran-saran/Rencana Aksi sebagai berikut:
1. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi
pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik
dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas
pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK);
2. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis
Bab 4 Berisi :
1. Kesimpulan
2. Saran
48
dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang akuntabel.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 ini diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang
membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang,
penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta
penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
49
LAMPIRAN:
Lampiran 1. Perencanaan Strategis (matriks Renstra lima tahun)
Lampiran 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Lampiran 3. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
1
LAMPIRAN 1.
PERENCANAAN STRATEGIS (MATRIKS RENSTRA LIMA TAHUN)
Renstra Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Periode 2012 s/d 2017
Visi Terwujudnya integrasi pertanahan dan tata ruang
Misi 1. Meningkatkan pengelolaan pertanahan sesuai dengan
peruntukannya;
2. Mewujudkan penyelenggaraan penataan ruang yang
berkelanjutan
Kebijakan 1. Meningkatkan kualitas penataan administrasi pertanahan
2. Mewujudkan penataan dan pemanfaatan tanah kasultanan,
kadipaten, dan tanah desa sesuai peruntukan
3. Memfasilitasi penanganan permasalahan pertanahan
4. Mengefektifkan pengendalian pemanfaatan ruang sesuai
RTRW Provinsi
5. Mengembalikan, memperbaiki, menguatkan, dan
mengembangkan eksistensi kawasan keistimewaan dan
kawasan budaya pendukung keistimewaan
NO. SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA SATUAN
Target tahunan
2013 2014 2015 2016 2017
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1
Meningkatnya
kinerja penataan
ruang
Presentase
kesesuaian
pemanfaatan
ruang
% 63,93 64,21 67,67 70 75
2
Terselenggaranya
penataan ruang
pada kawasan
keistimewaan
Persentase
penataan
ruang pada
kawasan
keistimewaan
% 7 15 22 30 37
3
Meningkatnya
tertib administrasi
dalam
penyelenggaraan
urusan
pertanahan
Persentase
pengelolaan
bidang SG,
PAG dan TKD
% 30 35 40 50 60
2
LAMPIRAN 2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
3
4
5
6
LAMPIRAN 4. Tanggapan/Tindak Lanjut Evaluasi LKJ IP Tahun Sebelumnya
PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 4 Yogyakarta, Kode Pos 55231
Telepon (0274) 588219, 2924586, Faximile (0274) 588219
Website: dispertaru.jogjaprov.go.id Email: [email protected]
TANGGAPAN/TINDAK LANJUT EVALUASI LKJ IP TAHUN SEBELUMNYA
DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DIY
No Saran/Rekomendasi Tindak lanjut
1. Mempertahankan serta meningkatkan
kinerja atas IKU dan Indikator Kinerja selain
IKU yang telah berhasil memenuhi target.
Melaksanakan evaluasi secara rutin
sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan dalam pencapaian sasaran
kinerja organisasi yang
mengedepankan output dan
outcome.
2. Segera menetapkan Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis Provinsi khususnya untuk
fungsi hutan lindung dengan berkoordinasi
dengan instansi terkait sehingga bisa
mendorong pencapaian kinerja kesesuaian
pemanfaatan ruang pada kawasan lindung
dengan RTRW Provinsi.
Saat ini penetapan revisi RTRW DIY
2018-2038 sampai tahap persetujuan
substansi oleh Menteri ATR/BPN RI
sehingga kesesuaian pemanfaatan
ruang pada kawasan lindung akan
menyesuaikan dengan Perda RTRW
2018-2038.
Yogyakarta, Februari 2018
KEPALA
Drs. KRIDO SUPRAYITNO, SE., M.Si.
NIP. 19631229 199203 1 004