laporan ki firda

31
NAMA : SAHNAZ FIRDA MAYDIANA ( 17 ) NIS : 1018 KELAS : X AKUNTANSI 1 SMK N 1 NGLIPAR Alamat : Jl. Nglipar-Ngawen Km. 06, Pilangrejo, Nglipar, GunungKidul Email : [email protected] 1

Upload: puputh-teea

Post on 28-Dec-2015

169 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ki firda

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ki Firda

NAMA : SAHNAZ FIRDA MAYDIANA ( 17 )

NIS : 1018

KELAS : X AKUNTANSI 1

SMK N 1 NGLIPAR

Alamat : Jl. Nglipar-Ngawen Km. 06, Pilangrejo, Nglipar, GunungKidul

Email : [email protected]

1

Page 2: Laporan Ki Firda

PENGESAHAN

1. Judul Laporan : LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI2. Pembuat Laporan

Nama : Sahnaz Firda MaydianaNomor Induk siswa : 1018Jurusan : AkuntansiNama Sekolah : SMK N 1 Nglipar

3. Alamat Pembuat Laporan : Katongan, Ngrandu, Nglipar, GunungKidul

4. Lokasi Kunjungan Industri : 1) TOM’S SILVER, KOTAGEDE, YOGYAKARTA

2) SANGGAR PENI, BANTUL, YOGYAKARTA

5. Waktu Kunjungan Industri : Rabu, 21 Maret 2012

Nglipar, Mei 2012

Pembuat Laporan

SAHNAZ FIRDA MAYDIANA

1018

Mengetahui

Ketua Jurusan Akuntansi & selaku Pembimbing

SUPRASTAWA, S.Pd

NIP: 19651107 200003 1 003

ii

Page 3: Laporan Ki Firda

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Segala puji syukur selayaknya penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang

Maha Esa. Karena berkat rahmat dan Karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan

Laporan Kunjungan Industri yang berisi laporan-laporan tentang suatu perusahaan-

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Laporan ini disajikan secara urut walaupun

masih jauh dari sempurna.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama untuk

Bapak/Ibu guru yang mendamping dalam Kunjungan Industri dan pembimbing

Bapak Suprastawa, S.Pd serta rekan-rekan kelas X Akuntansi 1 yang juga sangat

membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Tujuan Kunjungan Industri ini merupakan salah satu kegiatan siswa SMK N 1

Nglipar Jurusan Akuntansi yang diadakan sebagai praktek nyata mata pelajaran

produktif dengan tujuan untuk memperluas wawasan dan menambah pengalaman

serta meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam mengaplikasikan tori yang telah

diajarkan dan dipelajari.

Kunjungan Industri merupakan salah satu upaya pembelajaran yang dilakukan

dengan metode observasi langsung. Melalui metode ini diharapkan akan tercipta

suasana belajar yang efektif, sehingga siswa lebih memahami aplikasi dari teori-teori

yang diajarkan selama sekolah.

Penyusun menyadari bahwa meskipun laporan ini telah diolah sedemikian

rupa, namun masih terdapat kekurangannya. Maka penyusun mohon maaf. Akhir

kata, semoga laporan ini dapat diterima dan dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Nglipar, Mei 2102

Penyusun

iii

Page 4: Laporan Ki Firda

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Waktu Pelaksanaan................................................................................ 1

C. Tempat................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Tom’s Silver

1. Sejarah Tom’s Silver.............................................................................. 2

2. Struktur Organisasi................................................................................ 5

3. Permodalan............................................................................................. 6

4. Produksi dan Tenaga Kerja.................................................................... 6

5. Pemasaran dan Penjualan....................................................................... 10

6. Kendala Usaha....................................................................................... 11

7. Manajemen keuangan akuntansi............................................................ 12

B. Sanggar Peni

1. SejarahSanggar Peni.............................................................................. 13

2. Struktur Organisasi................................................................................ 13

3. Permodalan............................................................................................. 13

4. Produksi dan Tenaga kerja..................................................................... 14

5. Pemasaran dan Penjualan....................................................................... 14

6. Manajemen Keuangan Akuntansi.......................................................... 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................ 15

B. Saran-Saran............................................................................................ 15

iv

Page 5: Laporan Ki Firda

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan diadakannya Kunjungan Industri yang merupakan salah satu

kegiatan siswa SMK N 1 Nglipar, diharapkan siswa dapat memahami tentang

dunia kerja. Minimal siswa tersebut dapat mengetahui apa yang ada atau

dilakukan oleh suatu perusahaan. Kunjungan Industri sebagai praktek nyata

mata pelajaran produktif yang dilakukan dengan metode observasi langsung

bertujuan memperluas wawasan dan menambah pengalaman serta

meningkatkan kualitas belajar mengajar, sehingga akan tercipta suasana

belajar yang efektif.

Selain itu, pada saat ini para pelajar banyak yang belum mempunyai

kesiapan dalam bekerja dan kunjungan industry yang diadakan dapat

mengenalkan suatu proses dan kegiatan suatu perusahaan dalam bekerja. Jadi,

siswa dapat mengetahui dan dapat berfikir maju untuk masa depan mereka.

B. Waktu Pelaksanaan

Hari : Rabu

Tanggal : 21 Maret 2012

C. Tempat Maksud

1. Tom’s Silver,Yogyakarta ( Produsen Perak )

2. Sanggar Peni, Yogyakarta ( Produsen Batik Kayu )

1

Page 6: Laporan Ki Firda

BAB II

PEMBAHASAN

A. TOM’S SILVER

1. Sejarah Tom’s Silver

Pada tahun 1953, Tom’s Silver didirikan oleh Bapak Soetomo

Sastrodiwarno. Beliau merupakan generasi ke-3 dari keluarga pendiri perusahaan

kerajinan perak tersebut, dan dilahirkan serta dibesarkan di Kotagede yang

merupakan salah satu pusat kerajinan perak Indonesia. Sejak abad ke-19, kerajinan

perak di Kotagede sudah lama dirintis. Namun baru tahun 1953 perusahaan

kerajinan perak dibuat dalam bentuk yang lebih maju oleh Bapak Soetomo, yang

didukung dengan pemikiran-pemikiran maju generasi muda yang tingkat

intelektualitasnya lebih tinggi serta wawasan berfikir yang jangkauannya lebih

luas. Perusahaan ini diberi nama Tom’s Silver karena Tom merupakan

kependekandari nama Soetomo dan penggilan sehari-hari bagi Bapak

Soetomo(alm).

Dalam pemilihan nama perusahaan ini didasarkan atas pertimbangan-

pertimbangan, yaitu nama tersebut mudah diingat dan diucapkan oleh orang-orang

diseluruh dunia,karena saat pendirian dulu timbul angan-angan / cita-cita bahwa

produk-produk kerajina perak Yogyakarta ini suatu saat akan diekspor ke luar

negri dan mampu bersaing dengan negara-negara penghasil produk perak lainnya.

Dengan modal sendiri yang sangat terbatas jumlahnya, dan disertai dengan

kemauan keras dan keuletan serta semangat yang membaja oleh pendirinya untuk

membina dan mengembangkan perusahaan yang dirintisnya hingga sampai pada

tahun 1972. Tom’s Silver sudah mulai mengekspor hasil produksinya keberbagai

negara dan merupakan satu-satunya produsen perak di DIY pada saat itu.

Urut-urutangenerasi pengrajin perak dalam lingkungan keluarga Tom’s

Silver sbb :

Generasi I : Sastrowirono ( 1880-1930 )

Generasi II : Satrodiwarno (1930-1953 )

Generasi III : Soetomo Sastrodiwarno (1953-1986 )

Karena pada tahun 1986 Pak Tom meninggal, kemudian

dilanjutkan oleh istrinya yaitu Ibu Yunizar Soetomo sampai

2002

Generasi IV : Nevi Ervina ( 2003- sekarang )

2

Page 7: Laporan Ki Firda

Dalam perkembangan sekarang ini, nama Tom’s Silver sudah dikenal cukup

baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Perlu diketahui, Kotagede tempat

dimana Tom’s Silver didirikan merupakan mantan Ibukota Kerajaan Mataram

pada abad ke-16, sisa-sisa peninggalan masa itu bisa dilihat disekitar masjid-

masjid yang ada di Kotagede. Pada saat itu di Kotagede banyak terdapat ahli-ahli

kerajinan perak serta emas, dan barang yang mereka hasilkan adalah barang-

barang emas dan perak untuk keluarga keraton. Anak keturunan mereka sampai

sekarang masih tetap memiliki keterampilan-keterampilan yang diwariskan

dahulu, bahkan lebih maju jika ditinjau dari segi teknis sesuai dengan

perkembangan zaman.

1. Tujuan Didirikannya Perusahaan

Sebagai salah satu obyek wisata di Yogyakarta

Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat disekitar perusahaan

Mendapat laba dari produk yang dihasilkan

Menjaga tradisi dan keahlian membuat kerajinan perak di Yogyakarta

Memenuhi keinginan konsumen yang ingin mendapatkan kerajinan

perak sebagai buah tangan yang unik dan berkualitas

2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Tom’s Silver adalah menjadi pengrajin perak terbaik untuk

memenuhi permintaan pelanggan dan mampu bersaing di pasar

Internasional

Misinya adalah memberikan nilai trasa yang tinggi terhadap seni dan

kebudayaan dari kerajinan perak yang didesain berdasarkan eksistensi

dari kebudayaan lokal dan seni modern.

3. Lokasi Perusahaan

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi untuk

merealisasikan tujuan perusahaan, yaitu berupa kemampuan tenaga kerja yang ada,

fasilitas transportasi, lingkungan masyarakat, dsb yang pastiny akan memiliki

pengaruh ekonomis terhadap perusahaan.

Tom’s Silver yang merupakan perusahaan perak terbesar di Yogyakarta di

Jl. Ngeksigondo Nomor 60 Kotagede, Yogyakarta memiliki pertimbangan-

pertimbangan khusus dalam menentukan lokasi perusahaan. Pertimbangan-

pertimbangan tersebut yaitu :

a) Lalu lintas atau transportasi

Tom’Slver yang memiliki letak yang sangat strategis karena

perusahaan ini terletak di jalur utama yang banyak dilalui oleh

3

Page 8: Laporan Ki Firda

angkutan umum ke segala jurusan di Yogyakarta setiap harinya. Tentu

saja kondisi ini sangat menguntungkan perusahaan, baik untuk

pengangkutan bahan baku maupun hasil produksinya.

b) Lingkungan masyarakat

Lesediaan masyarakat disekitar daerah untuk menerima keberadaan

perusahaan merupakan suatu syarat untuk dapat atau tidaknya

perusahaan ini didirikan. Bagi Tom’s Silver ini tidak menjadi masalah

karena Tom’s Silver yang terletak di Kotagede , justru membuka

peluang kerja bagi pengrajin perak serta bagi masyarakat sekitarnya.

c) Tenaga kerja

Tenaga kerja didapat di daerah sekitar perusahaan, khususnya untuk

tenaga kerja produksi, selain membutuhkan keterampilan dalam

membuat atau membentuk juga memerlukan pengetahuan khusus pada

bidang itu. Dengan begitu diharapkan dapat memperluas kesempatan

kerja bagi masyarakat sekitar, akan tetepi tidak menutup kemungkinan

perusahaa untuk menerima tenaga kerja dari daerah lain, asalkan

menguasai bidng yang dibutuhkan perusahaan.

d) Wisata

Yogyakarta sudah sejak lama dikenal luas sebagai kota pelajar dan

kota wisata. Sebagai kota wisata banyak tempat yang dapat dikunjungi

oleh para wisatawan. Salah satunya adalah daerah Kotagede yang

dikenal sebagai pusat kerajinan perak. Itu sebabnya perusahaan Tom’

Silver memiliki basis produksi dan show room pada lokasi.

e) Prasarana lain

Prasarana lain yang menjadi pertimbangan khusus dalam menetapkan

lokasi perusahaan yaitu adanya musholla, ATM BNI dan area parkir

yang luas dan aman.

4

Page 9: Laporan Ki Firda

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi TOM’S SILVER

Bagan 1. Struktur Organisasi Tom’s Silver

5

DIREKTUR

Nevi Ervina R

KONSULTAN

WAKIL DIREKTUR

Mng.Personalia

Staf Administrasi

&

Umum

Logistik

Satpam

Transportasi

Listrik & PAM

Cleaning Service

Mng.Pemasaran

Staf Pemasaran

Divisi Informasi

Divisi Order

&

Export

Supervisor

Sales Counter & Show Room

Mng.Keuangan Mng.Produksi

Staf

Keuangan

Selling Service

(Kasir)

Perbankan

&

Valas

Staf Produksi & Quality control

Prapen

Gudang

Suppliers

Page 10: Laporan Ki Firda

3. Permodalan

Dengan modal sendiri yang sangat terbatas jumlahnya, Tom’s Silver ini

dapat berdiri dan mengembangkan usahanya untuk bersaing dengan perusahaan-

perusahaan perak lainnya. Modal itupun tidak hanya berupa material, akan tetapi

disertai kemampuan yang keras dan keuletan serta semangat yang membaja.

4. Produksi dan Tenaga Kerja

A. PRODUKSI

a. Bahan Baku

Bahan baku utama adalah perak murni dengan campuran tembaga

sehingga menghasilkanlogam campuran yang menjadi bahan dasar

pembuatan kerajinan perak. Perbandingan campuran tersebut adalah 7,5%

tembaga dan 92,5% perak murni, untuk mengetahuinkadar dalam suatu

barang khususnya produk Tom’s Silver dapat dilihat stempel 925, berarti

barang tersebut berkadar 92,5%.

Bahan baku perak murni dapat dibeli di PT. ANEKA TAMBANG

( Persero ) dan PT. LOGAM MULIA ( Persero ) sepanjang persediaan

masih ada.

b. Proses Produksi

Secara umum proses produksi kerajinan perak dapat dibagi menjadi 3

tahap :

**Tahap penyiapan bahan baku / dasar

Proses pencampuran perak dan tembaga dengan komposisi

92,5% perak dan 7,5% tembaga. Kedua macam logam ini dicampur

dalam mangkuk peleburan dan dilebur dengan titik lebur sekitar 7000

C. Setelah meleleh kurang lebih 30 menit, cairan kedua logam ini

dituang dalam cetakan untuk mendapatkan perak batangan, yang

ukurannya menyesuaikan dengan produk yang akan dibuat.

Dari perak batangan ini proses menjadi 2 bentuk :

≥Perak Lempengan

Dibuat dengan cara ditempa sehingga perak batangan tersebut

akan menjadi tipis dan lebar sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga

harus menggunakan mesin press agar perak lempengan tersebut benar-

benar rata.

≥Perak Kawat

6

Page 11: Laporan Ki Firda

Dibuat dengan mesin press yang ada lubangnya dengan

berbagai macam ukuran. Perak batangan dimasukan ke lubang mesin

press dan dipress, dari lubang demi lubang hingga didapat ukuran

yang sesuai dengan produk yang akan dibuat.

**Tahap Pembentukan

Sebagai contoh yaitu dalam proses pembuatan gelang.

Pertama-tama lempeng perak didesain kemudian diukir sesuai pesanan

atau selera. Setelah proses pengukiran, lempengan tersebut dipotong,

dibentuk melingkar menjadi gelang kemudian disambung kedua

sisinya dengan cara dipatri.

**Tahap Penyelesaian

Setelah proses pematrian, gelang tersebut dihaluskan dengan

kikir dan diampelas. Kemudian dibersihkan dengan cara direbus dalam

campuran H2SO4 air. Setelah proses ini perak menjadi bersih tetapi

belum mengkilap. Untuk menkilapkannya digunakan busa dari buah

lerak. Dan proses terakhir adalah pengeringan, quality control, dan

produk siap dipasarkn. Urutan proses tidak selau sama, tergantung dari

produk yang dibuat. Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar alur proses

produksi berikut ini:

7

Page 12: Laporan Ki Firda

PELEBURAN 700 CDURASI 30 MENIT

Bagan 2. Gambar Proses Pembuatan Kerajinan Perak di Tom’s Silver

8

MATERIALPERAK MURNI 100 %, TEMBAGA 7,5 %

PENCETAKANPERAK BATANGAN 92,5

PENEMPAKAN MESIN PRESS

KAWAT PERAKLEMPENGAN PERAK

PEMBENTUKANEx : TEKO

PEMBENTUKANEx : BROSS

PENGUKIRAN PENGISIAN/PENGHIASAN

PEMATRIANEx : DIBERI TANGKAI

PEMATRIAN MEMATRI PERHIASAN

PENGHALUSAN( PENGIKIRAN + PENGAMPLASAN )

PEMBERSIHAN( H2SO4 / TAWAS )

PENYANGLINGAN dgBusa buah lerak

PEMBILASAN

PENGERINGAN

PRODUK SIAP JUAL

Page 13: Laporan Ki Firda

c. Hasil produksi

Proses ini dalam produksinya menggolongkan kerajinan

peraknya dalam 3 jenis, yaitu : utility product, decoratie product, dan

accessories product. Dalam setiap bulannya bisa menhasilkan produk

80-90 macam bentuk, baik yang miniatur maupun aksesoris. Adapun

untuk utility product yang dihasilkan diantaranya :

Peralatan rumah tangga ( gelas, sendok, garpu, asbak )

Peralatan makan ( coffe set, tea set, room set, lunch set, break-fast

set, dinner set, ring tisu, tusuk buah )

Tempat make-up ( pill box, tempat lipstik dan bedak )

Sedangkan yang termasuk decotative product yaitu hiasan

rumah ( wayang, figura, candi, patung naga, dll ). Dan yang termasuk

accessoris product meliputi: cincin, gelang, kalung, anting, giwang,

manset, bross, jepit rambut, dll.

B. TENAGA KERJA

Perusahaan ini mempunyai tenaga kerja 35 orang, dan tenaga kerja tersebut

merupakan masyarakat di lingkungan daerah Tom’s silver tersebut. Tom’s

Silver ini juga mempunyai pengaturan jam kerja terhadap karyawan-

karyawannya yang sudah terangkum dalam KKB (Kesepakatan Kerja Bersama)

antara pihak pekerja dengan pengusaha yang diwakili manajemen. Dalam KKB

termuat segala aturan, tata tertib, hak dan kewajiban antara pekerja dan

pengusaha baik normatif / nonformatif dan setelah saling menyetujui, saling

membubuhkan tanda tangan dan juga diketahui ataupun direkomendasi dari

DISNAKERTRANS ( Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ) setempat sampai

KANWIL ( Kantor wilayah )

Selain terdapat jam kerja, perusahaan ini juga mempunyai jaminan sosial

yang diberikan kepada karyawannya, dengan tujuan untuk meningkatkan

pengabdian dan semangat kerja. Karena bila jaminan sosialnya mencukupi

maka akan menimbulkan kesenangan bekerja sehingga mendorong

pemanfaatan kemampuan yang dimiliki untuk meningkatkan produktivitasnya.

Jaminan yang diberikan dari Tom’s Silver adalah :

Jaminan sosial dan kesejahteraan dalam bentuk ekonomi :

Gaji dan upah

Premi / bonus intensif, bonus pendapatan tahunan / laba produksi

Kenaikan gaji berkala

9

Page 14: Laporan Ki Firda

Asuransi JAMSOSTEK

Asrama karyawan

Sumbangan sosial, menikah dan melahirkan

Hiburan dan rekreasi

Kegiatan olahraga

Kegiatan kesenian

Rekreasi / darmawisata

Kegiatan sosial keluar perusahaan

Jaminan sosial dan tambahan fasilitas

Perpustakaan

Pakaian kerja

Pengobatan / cek kesehatan tiap bulan

Fasilitas ruang ibadah ( musholla )

5. Pemasaran dan Penjualan

a. Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan Tom’s Silver

diantaranya adalah kegiatan promosi, yang terdiri dari :

1) Iklan

Dalam pemasangan iklan biasanya dilaksanakan secara berkala

dengan penempatan dan pemilihan media massa yang tepat.

2) Folder / Pamflet

Media iklan yang dibuat sendiri untuk dibagikan baik ke biro-biro

perjalanan atau hotel maupun langsung ke wisatawannya.

3) Kerjasama

Strategi ini bersifat intern dalam arti ruan lingkup dan keuntungan

sangat kurang.

4) Internet

Tom’s Silver sudah mempunyai situs di internet sebagai salah satu

media promosi dan situs Tom’s Silver dapat di Browse di “www.toms-

silver.com”.

Merupakan salah satu kebanggaan bagi Tom’s Silver yang telah

mendapat penghargaan dan pengakuan dunia internasional maupun

dalam negeri. Seperti “ASIA AWARD tahun 1981 di SINGAPORE”

serta “MEMBER OF TRADE LEADER’S CLUB” dan yang baru di

peroleh penghargaan “DJI SAM SOE tahun 2005 di JAKARTA”.

10

Page 15: Laporan Ki Firda

Dengan adanya penghargaan tersebut Tom’s Silver berusaha untuk

menjaga nama baik dengan menjaga mutu dan kualitas barang.

b. Penjualan

Sedangkan, sistem penjualan adalah sebagai berikut:

1) Penjualan langsung

Para pembeli datang langsung ke show room. Konsumen terdiri

dari wisatawan-wisatawan asing maupun domestik yang datang

dengan tujuan wisata ataupun study tour dan biasanya mereka

membeli barang-barang souvenir tetapi ada juga di antara mereka

yang membeli secara partai besar untuk dijual kembali. Presentase

konsumen yang datang ke show room lebih banyak konsumen

wisatawan asing dibanding wisatawan domestik.

2) Pelaksanaan Penjualan dari pesanan (Order)

Penjualan ini bisa dikategorikan sebagai penjualan tidak tetap

karena hanya menunggu pesanan pembuatan barang-barang tertentu

dengan model dan jenis yang telah ditentukan oleh pemesan.

3) Ekspor

Sejak tahun 1972 Tom’s Silver sudah memulai kegiatan

ekspornya ke beberapa negara seperti Belgia, Inggris, Amerika,

Belanda, dll. Pemasaran keluar negeri tersebut juga disesuaikan

dengan permintaan.

c. Ekspansi Bisnis

Dengan semakin dinamisnya perkembangan pasar, maka Tom’s

Silver juga bergerak ke arah perluasan pasar dengan cara memperluas

ruang dan jenis usaha. Ekspansi bisnis yang ada di perusahaan ini adalah

“TOM’S PUPPET AND HANDYCRAFT” yang berarti bahwa

pengunjung dapat menyaksikan proses pembuatan kerajinan perak dan

kerajinan kulit secara langsung. Dan untuk lebih melengkapi wisata di

Yogyakarta, pengunjung dapat menyaksikan wayang yang merupakan

salah satu atraksi wisata gratis selama jam kerja.

6. Kendala Usaha

Setiap usaha apapun bentuknya akan mengalami macam-macam

krisis dan kesulitan, ini merupakan sifat-sifat yang wajar dan umum. Dan

ini merupakan kesulitan / kendala yang khususnya dihadapi oleh

pengusaha-pengusaha kerajinan perak, antara lain:

11

Page 16: Laporan Ki Firda

a. Bidang Sumber Daya Manusia

Semakin langkanya tenaga kerja muda sebagai pembuat kerajinan

perak meski banyak sekali angkatan muda yang belum banyak

mendapat lapangan kerja. Tom’s Silver berusaha untuk tetap menjaga

kesinambungan dengan mengantisipasi keadaan dengan mengadakan

kerjasama dengan lembaga pendidikan yang berkompeten seperti SMK

dan ISI jurusan Kriya Logam. Dan yang kedua dengan meningkatkan

kondisi perbengkelan yang lebih modern.

b. Pasar Domestik

Menurut analisa yang telah disimpulkan bahwa harga barang-

barang kerajinan perak pada umumnya masih relatif mahal dan daya

beli konsumen dalam negeri pada umumnya masih relatif rendah.

Dengan adanya kesenjangan tersebut dapat menyebabkan pemasaran

barang-barang kerajinan perak lebih difokuskan kepada konsumen luar

negeri yang pada umumnya datang ke Indonesia.

c. Stabilitas Negara

Arus wisatawan asing yang datang ke Indonesia banyak

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain terutama aktor keamanan dalam

negeri.

d. Bahan Baku

Logam perak yang harganya sangat fluktuatif biasanya mengikuti

perkembangan mata uang asing, baik dollar maupun euro. Hal ini

sangat menyulitkan pengusaha perak dalam menetapkan harga produk.

Selain itu kadang bahan baku perak langka di pasaran, terutama kalau

harganya naik.

7. Manajemen Keuangan Akuntansi

Di sini perusahaan tidak memberitahu tentang ini, karena menurut

perusahaan manajemen keuangan itu merupakan rahasia perusahaan.

Tetapi yang perlu diketahui pendapatan dalam 1 hari dapat mencapai 5

juta dan harga barang kerajinan perak dari 100 ribu hingga jutaan rupiah.

12

Page 17: Laporan Ki Firda

B. Sanggar Peni

1. Sejarah Sanggar Peni

Perusahaan batik kayu ini didirikan oleh Bapak Kemiskidi pada tahun

1988, beliau merupakan generasi ke-2 dalam keluarga pengrajin topeng. Dan

Sanggar Peni merupakan salah satu perusahaan penghasil kerajinan batik

kayu dari 45 sanggar batik kayu yang ada di Dusun Krebet.

Sebelum mendirikan sanggar ini, Bapak Kemiskidi belajar membuat

topeng pada tahun 1977 saat masih duduk di bangku sekolah. Kemudian pada

tahun 1988 membuat topeng sendiri di rumah bersama-sama dengan adik dan

teman-teman yang juga masih belajar. Dan pada tahun 1993 Bapa Kemiskidi

mencoba untuk memproduksi produknya dengan teknik finishing membatik.

Sampai pada saat ini pun Sanggar Peni terus memproduksi batik kayu dimana

presentase batik kayu lebih besar dibanding dengan produk yang dicat.

Pada awalnya perusahaan ini tidak menggunakan modal berupa uang,

akan tetapi dengan kemauan dan ketrampilan yang dimiliki oleh Bapak

Kemiskidi. Dan karena bahan dasarnya berupa kayu maka dengan mudahnya

bahan tersebut dapat ditemukan. Perusahaan Sanggar Peni terletak di Dusun

Krebet, Desa Gedangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul dan

daerah ini terletak cukup jauh dari kota dengan jalan yang tidak terlalu besar

dan menanjak karena daerah ini masih di kawasan pegunungan.

2. Struktur Organisasi

Di perusahaan Sanggar Peni ini belum terdapat susunan organisasi yang

jelas karena perusahaan ini belum terlalu besar. Akan tetapi dalam

pengelolaan ini Pak Kemiskidi merupakan pemimpin perusahaan yang

dibantu oleh istrinya.

3. Permodalan

Seperti yang sudah dibahas di depan, bahwa awalnya Bapak Kemiskidi

ini tidak bermodal uang. Dengan kepercayaan yang tinggi, suami Bu

Windarti ini mengolah ketrampilannya dengan memanfaatkan bahan-bahan

yang ada.

Dan saat ini modal sering didapat dari order pemesannya. Keuntungan

dari penjualan hasil kerajinan batik kayu tersebut juga digunakan untuk

modal membeli bahan baku.

13

Page 18: Laporan Ki Firda

4. Produksi dan Tenaga Kerja

a. Produksi

Bahan baku utama pembuatan karya ini adalah kayu. Yang dulunya

bahan baku hanya mengambil dari daerah sekitar, kini kayu tersebut

didatangkan dari berbagai daerah.

Proses kerjanya hingga menjadi karya batik kayu, sama dengan

seperti proses membatik biasa, hanya saja media yang digunakan adalah

kayu.

Perusahaan yang merupakan badan usaha perseorangan ini dapat

menghasilkan 3000 topeng batik per bulannya. Dan setiap hari Sanggar

Peni berbelanja bahan-bahan sesuai kebutuhan di koperasi Sidokaton,

karena ditempat itu telah menyediakan bahan-bahan betik. Dalam hal ini

limbah Sanggar Peni ini tidak terlalu ambil pusing, karena limbah yang

berupa kayu ini bisa dimanfaatkan sebagai kayu bakar untuk memasak di

dapur.

b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang ada di perusahaan kecil ini sekitar 35 orang, yang

merupakan dari warga sekitar. Sanggar Peni ini belum bisa memberi upah

secara tetap, karena pengelolaan keuangannya belum diatur.

5. Pemasaran

Salah satu pemasaran yang dilakukan adalah keliling. Dengan keliling,

produk-produk yang dibuat dapat dikenal masyarakat sehingga dapat

menyebar ke daerah lain. Kemungkinan penyebaran dari mulut ke mulut

(Getok tular) juga bisa dijadikan sarana pemasaran. Dan Sanggar Peni juga

mempunyai situs internet agar produk-produknya dapat dikenal masyarakat

luas.

6. Manajemen Keuangan

Dalam hal ini, Bapak Kemiskidi belum bisa mengelola secara baik /

belum terorganisir. Karena melihat usaha yang belum terlalu besar, jadi

keuntungan yang didapat belum digunakan kembali untuk mengembangkan

usahanya, tetapi masih tercampur dengan uang pribadi.

14

Page 19: Laporan Ki Firda

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan Kunjungan Industri, siswa dapat memahami aplikasi dari teori-

teori pelajaran produktif tentang jalannya suatu perusahaan dan dapat

menambah wawasan serta pengalaman siswa.

Dalam mendirikan / memanajemen suatu perusahaan (berwirausaha)

seharusnya disertai dengan usaha keras, ulet dan juga butuh ketrampilan

dalam meningkatkan mutu dan kualitas produk.

B. Saran-saran

Untuk pihak sekolah : Berharap untuk kunjungan Industri selanjutnya

atau yang akan datang, pihak sekolah dapat

meningkatkan fasilitas. Untuk itu tempat yang

dituju tidak terlalu pelosok, mudah terjangkau.

Untuk pembaca : diharapkan pembaca akan sadar jika ingin

Berwirausaha itu butuh pengorbanan baik biaya,

waktu dan tenaga. Dan juga haru mempunyai

semangat yang membaja sehingga kesuksesan

yang diimpikan dapat tercapai.

15

Page 20: Laporan Ki Firda

SANGGAR PENI

16

Page 21: Laporan Ki Firda

TOM’S SILVER

17