firda latifah rahayu_1227041040_proposal penelitian tindakan kelas_ discovery learning

66
PROPOSAL PENELITIAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X DI SMKN 4 BARRU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBIAKAN TANAMAN VEGETATIF OLEH: FIRDA LATIFAH RAHAYU MAHFUD 1227041040 PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS TEKNIK UNUVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Upload: tifah-crazier-greeny

Post on 01-Feb-2016

256 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas PTK

TRANSCRIPT

Page 1: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

PROPOSAL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA

KELAS X DI SMKN 4 BARRU UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PEMBIAKAN TANAMAN VEGETATIF

OLEH:

FIRDA LATIFAH RAHAYU MAHFUD

1227041040

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNIK

UNUVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MEI 2015

Page 2: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang.............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penulisan........................................................................... 4

D. Manfaat Penulisan......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6

A. Kajian Teori................................................................................... 6

B. Kajian Penelitian yang Relevan.................................................... 17

C. Kerangka Pikir............................................................................... 19

D. Hipotesis Penelitian....................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 22

A. Jenis Penelitian atau Desain Penelitian ........................................ 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 22

C. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................... 23

D. Variabel Penelitian ....................................................................... 23

E. Definisi Operasional Variabel....................................................... 24

F. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 24

G. Teknik Analisis Data..................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 26

Page 3: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan

kehendak-Nya lah Proposal penelitian ini dapat selesai untuk dikumpulkan

sebagai tugas matakuliah Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Tak lupa

pula salam serta shalawat kepada Nabi Muhammad SAW karena Beliau lah nabi

yang membawa kenikmatan islam yang dapat dirasakan saat ini oleh segala

umatnya.

Terima kasih pula pada segala sumber-sumber materi yang telah

membantu penyusunan dan refrensi materi dalam pembuatan sehingga menjadi

sebuah hasil yang di susun sebagai Proposal Penelitian ini. Tak lupa pula terima

kasih kepada Dosen Pembimbing, atas segala pengetahuan dan ilmu-ilmu yang

telah diberikan saat pembelajaran berlangsung.

Penulis menyadari banyak hal ataupun kekeliruan dalam proposal ini,

untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya

dapat menjadi lebih baik. Terima kasih.

Makassar, 19 ]uni 2015

Penulis

Page 4: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor ( Saiful

: 2011). Dari pengertian ini, dapat dibahasakan bahwa belajar adalah suatu

perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan manusia secara kompleks yaitu dari

berpikir sampai dengan pengaplikasiannya. Belajar berhubungan erat dengan

lingkungan baik itu sekolah maupun rumah. Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA) sangat

berbeda dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dimana mementingkan

keterampilan khusus yang akan dikaji lebih dalam daripada keilmuan umum

biasanya seperti Matematika, Bahasa, Seni, Agama, dll.

SMK merupakan sekolah menengah kejuruan yang memiliki fokus kejuruan

yang berbeda. Sehingga alumni-alumninya nanti diharapkan bisa menjadi SDM

yang berketerampilan khusus di bidang kejuruannya masing-masing. Begitupun,

SMKN 4 Barru yang memiliki 4 Kejuruan yaitu Budidaya Tanaman Pangan dan

Hortikultura, Mekanisasi Pertanian, Teknik Las, dan Teknik Komputer Jaringan.

Dari 4 Kejuruan ini, memiliki keterampilan khusus yang berbeda yang ditawarkan

kepada siswa untuk dapat dijadikan mata pencaharian maupun untuk bekal studi

lanjut ke jenjang perkuliahan.

Page 5: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Namun hal ini berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi dilapangan.

Berdasarkan observasi sekolah yang telah dilakukan oleh peneliti di SMKN 4

Barru di kelas X Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTH), proses

belajar mengajar masih berpusat pada guru. Kegiatan pembelajan terkhusus pada

pembelajaran Pembiakan Tanaman Vegetatif di jurusan Budidaya Tanaman

Pangan dan Hortikultura masih dilakukan secara konvensional, dengan guru lebih

banyak menerangkan materi pembelajaran dan peserta didik hanya berperan

sebagai penyimak. Pembelajaran ilmu pertanian yang demikian yang dilakukan

dengan model pembelajaran searah tidak atau belum memberi kesempatan

maksimal kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan

keterampilannya. Dimana proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya

dibebankan pada kemampuan mengingat dan meresap materi yang ada tanpa ada

pertukaran informasi dan pemberian kesimpulan yang membuat peserta didik

memahami sendiri maksud dari pembelajaran tersebut. Selain itu dalam proses

belajar mengajar, guru hanya terpaku pada buku teks sebagai satu-satunya sumber

pembelajaran.

Ditambah dengan peserta didik yang merasa kurang antusias selama

mengikuti pembelajaran yang belangsung di kelas, ketika guru menerangkan

banyak diantaranya yang tidak memperhatikan dan sibuk dengan kegiatan

masing-masing seperti mengobrol, bercanda bahkan ada yang keluar masuk

ruangan. Dengan model pembelajaran yang masih konvensional dan guru yang

belum ahli di bidang ilmu pertanian ini membuat peserta didik mengalami

kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Hal ini berdampak pada

Page 6: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

kurangnya pemahaman materi dan inti pembelajaran peserta didik pada mata

pelajaran pembiakan tanaman. Salah satunya ditandai dengan rendahnya hasil

belajar peserta didik. Berdasarkan observasi sekolah yang dilakukan oleh peneliti

didapatkan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan

untuk mata pelajaran Pembiakan Tanaman di sekolah tersebut yaitu 70. Hal ini

menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik harus memiliki nilai lebih dari

nilai KKM mata pelajaran pembiakan tanaman.

Berdasarkan masalah-masalah diatas, menunjukan bahwa diduga terdapat

pengaruh antara rendahnya hasil belajar peserta didik dengan proses pembelajaran

yang diterapkan oleh guru. Model, teknik dan sumber belajar yang digunakan oleh

guru selama kegiatan pembelajaran belum maksimal untuk diterapkan dengan

mata pelajaran Pembiakan Tanaman yang tidak hanya menekankan pada

pemaparan materi saja secara terus menerus. Oleh karena itu, guru harus lebih

mempertimbangkan kesesuaian model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai. Sebagai guru yang baik dituntut untuk dapat menciptakan

pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga dapat tercipta suasana

pembelajaran yang kondusif dan aktif. Hal ini dimaksudkan agar tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.

Berpedoman pada fakta-fakta diatas, salah satu alternatif pemecahan masalah

yang dapat diambil adalah dengan penerapan model Discoveri Learning sebagai

upaya meningkatan kegiatan pembelajaran Pembiakan Tanaman khususnya pada

materi Pembiakan secara vegetatif. Model Discovery Learning adalah salah satu

model pembelajaran yang memusatkan peserta didik untuk bisa menemukan,

Page 7: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

mencari, dan melakukan sesuatu secara individual dan berkelompok atas dirinya

sendiri yang berkaitan dengan pengajaran. Model pembelajaran ini

mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar yang melibatkan

peserta didik belajar secara aktif dan mandiri. Kegiatan pembelajaran discovery

learning menekankan agar peserta didik terlibat langsung dalam pembelajaran

sehingga peserta didik dapat mengalami dan menemukan sendiri inti

pembelajaran yang disampaikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lilis (2014),

Model Discovery Learning akan membuat pembelajaran lebih bermakna karena

akan mengubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan kreatif serta

mengubah pembelajaran yang semula teacher oriented ke student oriented

Dengan demikian diharapkan peserta didik lebih memahami materi pembelajaran

yang disampaikan.

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya penyelesaian masalah-masalah

diatas dalam mata pelajaran pembiakan tanaman, dengan melakukan penelitian

tindakan kelas dengan judul: “Penerapan Model Discovery Learning Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Pembiakan

Tanaman Vegetatif di Kelas X SMKN 4 Barru”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan terlebih dahulu, peneliti

merumuskan masalah utama dalam penelitian ini yaitu “Bagaimanakah penerapan

Model Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan

Page 8: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

hasil belajar pembiakan tanaman vegetatif di Kelas X SMKN 4 Barru?”. Secara

spesifik rumusan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dalam

pembelajaran pembiakan tanaman melalui penerapan Model Discovery

Learning di kelas X SMKN 4 Barru?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

pembiakan tanaman melalui penerapan Model Discovery Learning di kelas X

SMKN 4 Barru?

C. Tujuan Penelitian

Dengan rumusan masalah diatas, maka dirumuskan beberapa tujuan yang

ingin dicapai dari penelitian ini secara umum adalah “Untuk memperoleh dan

mendeskripsikan informasi yang didapatkan menjadi data yang isinya mengenai

penerapan Model Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kritis dan hasil belajar siswa di kelas X SMKN 4 Barru. Secara khusus tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai peningkatan

kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan Model Discovery

Learning di kelas X SMKN 4 Barru.

2. Untuk memperoleh dan mendeskripsikan data mengenai peningkatan hasil

belajar peserta didik pada pembelajaran pembiakan tanaman di kelas X

SMKN 4 Barru.

Page 9: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan diperoleh suatu model

pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran pembiakan tanaman

sebagai salah satu upaya meningkatkan pemahaman dan kemampuan berpikir

kritis siswa khususnya materi pembiakan tanaman secara vegetative yang

nantinya dapat dijadikan sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta didik

1. Meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai materi pembiakan

tanaman secara vegetatif

2. Mendorong peserta didik lebih aktif, kreatif, dan berani

mengungkapkan pendapat

3. Mendapatkan pengajaran yang konkrit yaitu tidak hanya sekedar

konsep melainkan proses suatu kejadian

4. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga

peserta didik termotivasi dan merasa antusias dalam mengikuti

pembelajaran.

b. Bagi guru

1. Meningkatnya kemampuan guru dalam mengatasi kendala

pembelajaran Pembiakan Tanaman.

Page 10: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

2. Dapat memberikan inspirasi bagi guru untuk melakukan proses belajar

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif

sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan.

3. Melatih keprofesionalan seorang guru dalam mengembangkan model

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik

c. Bagi sekolah

1. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan dalam upaya pengadaan inovasi

pembelajaran bagi para guru lain dalam mengajarkan materi-materi

yang merupakan mata pelajaran khusus pada tiap-tiap kejuruan.

2. Sebagai masukan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas

pembelajaran secara intensif dan menggunakan model pembelajaran

yang lebih inovatif agar kualitas pembelajaran lebih efektif khususnya

pada kualitas sekolah.

Page 11: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Model Discovery Learning

Menurut Syaiful Sagala (2009) mengatakan bahwa Model Pembelajaran

Discovery Learning merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar

siswa menjadi aktif karena dengan menerapkan Discovery Learning, siswa belajar

berfikir analis dan mencoba memecahkan problema yang dihadapi sendiri,

kebiasaan itu akan ditransfer dengan kehidupan bermasyarakat. Pernyataan itu

pun didukung oleh Fenny (2011) bahwa Metode discovery adalah suatu metode

belajar yang memungkinkan siswa menemukan sendiri sebagian atau seluruh

informasi yang menjadi tujuan pembelajaran. Melalui metode Discovery, siswa

didorong untuk belajar mandiri dan aktif karena siswa akan berfikir dan

menggunakan kemampuannya sendiri untuk menemukan konsep, teorema, rumus,

pola, aturan, dan sejenisnya. Guru bertindak sebagai pembimbing dan pendorong

siswa untuk mendapatkan pengalaman dengan melakukan kegiatan yang

memungkinkan mereka untuk mandiri.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learning

adalah model pembelajaran yang mengutamakan siswa untuk berfikir secara

analis dan kritis untuk aktif dalam proses belajar mengajar untuk menemukan

sendiri inti dari pokok pembahasan yang ditransfer guru sebagai fasilitator secara

mandiri. Oleh karena itu, discovery learning atau pembelajaran penemuan

dikatakan sebagai model pembelajaran yang berpusat pada siswa karena guru

Page 12: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

hanya berperan sebagai stimulus yang nantinya siswa diharapkan aktif

memberikan respon dan menyimpulkan sendiri di akhir kegiatan pembelajaran.

Oleh sebab itu, Menurut Wina Sanjaya (2006) menyatakan bahwa guru perlu

memahami prinsip-prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran sebagai

berikut :

a. Berorientasi pada tujuan

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama. Segala

aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang bertujuan.

b. Aktivitas

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah

berbuat atau memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang

diharapakan. Sehingga strategi pembelajaran harus mendorong aktivitas siswa.

c. Individualitas

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun kita

mengajar sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita capai adalah

perubahan perilaku setiap siswa.

d. Integritas

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangkan seluruh pribadi

siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kognitifnya saja, akan tetapi juga

meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotoriknya.

Page 13: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Adapun kelemahan dan keunggulan metode discovery dalam proses

pembelajaran Menurut Roestiyah (2001: 20) dalam Fenny (2011) adalah sebagai

berikut:

a. Keunggulan metode discovery

1) Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan,

memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses

kognitif/ pengenalan siswa.

2) Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat pribadi sehingga dapat

kokoh/ mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut.

3) Dapat membangkitkan kegairahan belajar para siswa.

4) Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berkembang dan maju sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

5) Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar lebih giat.

6) Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri

sendiri dengan proses penemuan sendiri.

7) Strategi ini berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai

teman belajar saja dan membantu jika diperlukan.

b. Kelemahan metode discovery

1) Siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajar ini.

Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya

dengan baik.

2) Bila kelas terlalu besar penggunaan teknik ini akan kurang berhasil.

Page 14: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

3) Bagi guru dan siswa yang sudah terbiasa dengan perencanaan dan

pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan

teknik penemuan.

4) Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu

mementingkan proses pengertian saja, kurang memperhatikan

perkembangan/ pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa.

Sedangkan, Menurut Lilis (2014) ada beberapa langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model Discovery Learning adalah sebagai berikut :

1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan). Pertama-tama pada tahap

ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,

kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul

keinginan untuk menyelidiki sendiri.

2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah). Setelah dilakukan

stimulation langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah

yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan

dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan

masalah).

3) Data collection (pengumpulan data). Ketika eksplorasi berlangsung guru

juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar

atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab

pertanyaan atau membuktikan benar tidak hipotesis, dengan demikian

Page 15: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai

informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, wawancara

dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.

4) Data processing (pengolahan data). Data processing merupakan kegiatan

mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui

wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Data processing

disebut juga dengan pengkodean coding/ kategorisasi yang berfungsi

sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi tersebut

siswa akan mendapatkan penegetahuan baru tentang alternatif jawaban/

penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara logis.

5) Verification (pentahkikan/pembuktian). Bertujuan agar proses belajar akan

berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman

melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.

6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi). Tahap generalitation/

menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat

dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah

yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Atau tahap dimana

berdasarkan hasil verifikasi tadi, anak didik belajar menarik kesimpulan

atau generalisasi tertentu. Akhirnya dirumuskannya dengan kata-kata

prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

Page 16: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

2. Kemampuan Berpikir Kritis

Menurut Kowiyah (2012) Berpikir adalah suatu kegiatan atau proses kognitif,

tindakan mental untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan keterampilan

agar mampu menemukan jalan keluar dan keputusan secara deduktif, induktif dan

evaluatif sesuai dengan tahapannya. Sejalan dengan pengertian ini, dalam

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah terdapat

beberapa kompetensi yang terkait dengan penguasaan keterampilan berpikir kritis,

yaitu bahwa lulusan harus dapat: a) membangun, menggunakan dan menerapkan

informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif, b)

menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, c)

menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya, d)

menunjukkan kemampuan memecahkan masalah, e) menunjukkan kemampuan

mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar, f) menunjukkan

kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah).

Herti (2011) menyatakan bahwa kemampuan berpikir adalah suatu proses dan

kemampuan untuk memperoleh pengetahuan dalam memahami suatu konsep dan

info yang diperoleh seseorang dalam mengatasi berbagai permasalahan yang

menjadi hasil yang positif untuk dirinya maupun lingkungannya. Selanjutnya

dijelaskan kembali oleh Kowiyah (2012) bahwa Kemampuan berpikir kritis

adalah suatu kegiatan atau proses kognitif dan tindakan mental untuk memperoleh

Page 17: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu menemukan jalan keluar

dan melakukan keputusan secara deduktif, induktif dan evaluatif sesuai dengan

tahapannya yang dilakukan dengan berpikir secara mendalam tentang hal-hal

yang dapat dijangkau oleh pengalaman seseorang, pemeriksaan dan melakukan

penalaran yang logis yang diukur melalui kecakapan interpretasi, analisis,

pengenalan asumsi-asumsi, deduksi, evaluasi inference, eksplanasi/penjelasan,

dan regulasi diri. Adapun indikator-indikator kemampuan berpikir kritis adalah :

(1) Menginterpretasi yaitu a)mengkategorikan; b) mangklasifikasi;

(2)Menganalisis yaitu a) Menguji; b) mengidentifikasi;

(3) Mengevaluasi yaitu a) Mempertimbangkan; b)Menyimpulkan;

(4) Menarik kesimpulan yaitu a)Menyaksikan data; b) Menjelaskan kesimpulan;

(5) Penjelasan yaitu a) Menuliskan hasil; b)Menghadirkan argumen;

(6) Kemandirian yaitu a) Melakukan koreksi; b) Melakukan pengujian.

Ennis (1996) dalam Afrizon (2012) mengungkapkan bahwa ada 12 indikator

berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima besar aktivitas sebagai berikut:

a. Memberikan penjelasan sederhana yang berisi: memfokuskan pertanyaan,

menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang

suatu penjelasan atau pernyataan.

b. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri dari mempertimbangkan apakah

sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta mempertimbangkan

suatu laporan hasil observasi.

Page 18: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

c. Menyimpulkan yang terdiri dari kegiatan mendeduksi atau

mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi atau mempertimbangkan hasil

induksi, untuk sampai pada kesimpulan.

d. Memberikan penjelasan lanjut yang terdiri dari mengidentifikasi istilah-istilah

dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi asumsi.

e. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri dari menentukan tindakan dan

berinteraksi dengan orang lain.

3. Hasil Belajar Siswa

Menurut Sudjana (2010: 22) dalam Bambang (2014) mengatakan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajar. Sedangkan, menurut Halomoan (2013) menyatakan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa

setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat

mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Adapun

menurut Faridah (2014) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu hasil

yang telah dicapai seseorang setelah menerima pengalaman belajar dan dibuktikan

dengan adanya perubahan tingkah laku baik jasmani maupun rohani.

Page 19: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Begitupun Benyamin Bloom dalam Faridah (2014) secara garis besar

mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 ranah, yakni ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik, yaitu :

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari

enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,

sintesis dan evaluasi.

2) Ranah afektif

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari penerimaan,

jawaban, reaksi, dan organisasi.

3) Ranah psikomotorik

Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak individu yang terdiri dari lima aspek, yakni gerakan

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan keharmonisan atau ketepatan,

gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif.

Ketiga ranah hasil belajar tersebut sangat penting diketahui oleh seorang guru

dalam merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alatalat penilaian, baik tes

maupun bukan tes. Evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan

nilai belajar sistem melalui kegiatan penilaian dan atau pengukuran hasil belajar.

Muhibbin Syah dalam Faridah (2014) berpendapat bahwa evaluasi merupakan

pengungkapan penyusunan deskripsi peserta didik, baik secara kuantitatif maupun

kualitatif. Evaluasi hasil belajar memiliki sasaran berupa ranah-ranah yang

terdapat dalam tujuan. Ranah tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar peserta

Page 20: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

didik. Secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yakni ranah kognitif,

afektif, psikomotorik. Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari penilaian sebagai

aktivitas di dalam menentukan tinggi rendahnya hasil, sebab evaluasi merupakan

suatu tindakan untuk menentukan nilai.Dari keseluruhan nilai inilah akan

diakumulasikan menjadi suatu hasil belajar siswa yang kompleks baik itu dari

nilai kuantitatif maupun kualitatif.

4. Aplikasi Model Discovery Learning dalam Pembelajaran Pembiakan Tanaman

Model pembelajaran ini dapat diaplikasikan pada mata pelajaran Pembiakan

tanaman materi pembiakan tanaman secara vegetatif yang meliputi

perencanaannya adapun tahap-tahap pelaksanaannya dan evaluasinya, sebagai

berikut :

a. Perencanaan

1) Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya

belajar, dan sebagainya).

2) Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik.

3) Menentukan materi yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari

contoh-contoh generalisasi).

4) Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,

ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa.

5) Mengatur materi pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang

konkrit ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik.

6) Mempersiapkan penilaian proses dan hasil belajar siswa

Page 21: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

b. Pelaksanaan pembelajaran:

1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan).

Memberikan rangsangan kepada siswa dengan memberikan permasalahan

kepada siswa baik itu pertanyaan, maupun sesuatu yang harus dibuktikan.

Permasalahan yang diberikan kepada siswa tentunya berhubungan dengan

materi pembiakan tanaman secara vegetatif baik itu permasalahan berupa

pengertian maupun contoh awal mengenai pembiakan tanaman tersebut

pada kehidupan sehari-hari.

2) Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah).

Berdiskusi untuk mengidentifikasi sebuah masalah yang telah ditentukan

oleh guru. Identifikasi masalah ini bisa dimulai dari contoh kasus yang

sering siswa lihat dikehidupan sehari-hari mereka yang kemudian mereka

analisis serta menggolongkan jenis-jenis pembiakan tanaman secara

vegetatif tersebut.

3) Data collection (pengumpulan data)

Pengumpulan data dilakukan untuk mencari kebenaran data dari hasil

identifikasi siswa. Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara

wawancara, observasi, angket dan sebagainya. Pada materi ini

pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara pemberian lembar kegiatan

percobaan dan media objek untuk selanjutnya oleh siswa dilaksanakan

dengan tujuan membuktikan kebenaran data yang telah didapatkan

sebelumnya. Percobaan yang dilakukan akan lebih menekankan pada

Page 22: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

pembuktian dari kasus yang ditemukan siswa mengenai pembiakan secara

vegetatif.

4) Data processing (pengolahan data)

Data yang telah diperoleh pada saat pengumpulan data kemudian diproses

dan disusun secara sistematis oleh siswa, baik itu dengan berupa

rangkuman maupun laporan sederhana yang tidak terstruktur.

5) Verification (pembuktian)

Setelah data dapat diolah, siswa mencari contoh-contoh kasus lain dan

pembuktian dengan kenyataan yang ada dan sering mereka gunakan dalam

kehidupan sehari-hari untuk mempermudah pekerjaan mereka sesuai

dengan materi serta fokus pembelajaran pembiakan tanaman secara

vegetatif.

6) Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Menarik kesimpulan dari keseluruhan kegitan yang telah dilaksanakan

untuk selanjutnya menjawab dan memecahkan masalah. Kesimpulan yang

akan didapatkan oleh siswa adalah berupa pengertian, langkah-langkah,

serta perbedaan yang dimiliki oleh pembiakan tanaman vegetatif yang

diterapkan oleh manusia di kehidupan sehari-hari.

Page 23: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Dalam Penelitian, Syaiful Sagala (2009) dengan judul “Efektivitas Metode

Discovery Learning dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa Pada Sup Pokok Bahasan Mengenal Alat-Alat Kantor Kelas XI SMK

Negeri 7 Medan Tahun Pembelajaran 2008/2009” menyatakan bahwa

berdasarkan hasil penelitian yangtelah dilakukan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan bahwa cara pembelajaran dengan Metode Discovery Learning lebih

efektif dibanding Metode Diskusi. Dimana, hal ini dapat terlihat dari data nilai

tertinggi mengenal alat-alat kantor dengan Metode Discovery learning adalah 94

dan nilai terendahnya 70. Sehingga diperoleh nilai rata-rata mengenal alat-alat

kantor dengan Metode Discovery learning adalah 87,7. Sedangkan, untuk

pembelajaran dengan metode diskusi diperoleh nilai rata-rata 77,7. Begitupun

Bambang (2014) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa Penerapan

Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari

persentase ketuntasan pada siklus 1 sebesar 60,60% (tuntas) menjadi sebesar

90,90% (tuntas) pada siklus ke 2.

Sejalan dengan hal yang telah dikemukakan sebelumnya, Fitri Apriani (2014)

dalam penelitiannya juga melakukan penelitian dengan menggunakan metode

discovery yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning

Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

SMA”. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

keterampilan berpikir kritis antara siswa yang diajar menggunakan model

discovery learning dengan pendekatan saintifik dengan siswa yang diajar dengan

Page 24: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

menggunakan model cooperative learning dengan pendekatan saintifik.

Pembelajaran dengan model discovery learning dengan pendekatan saintifik

memberikan peningkatan hasil belajar dengan effect size sebesar 0,78 (tergolong

sedang) pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit. Begitupun Ni Luh

Rismayani (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN

Siswa” menyimpulkan suatu kesimpulan yaitu peningkatan rata-rata hasil belajar

siklus I ke siklus II sebesar 9,2% sedangkan peningkatan dari segi ketuntasan

hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 33,4%.

Berdasarkan pada penelitian-penelitian mengenai model pembelajaran

discovery diatas, membuat peneliti tertarik untuk menggunakan model tersebut

dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa yang secara langsung akan

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Pembiakan Tanaman

khususnya materi pembiakan tanaman secara vegetatif. Peniliti menduga bahwa

besar kemungkinan dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning

ini, akan dapat meningkatkan pembelajaran siswa kelas x di SMKN 4 Barru.

C. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori yang dipaparkan diatas,

dalam pembelajaran pembiakan tanaman di sekolah menengah kejuruan

khususnya di kelas X SMKN 4 Barru masih mengalami kendala-kendala dari segi

SDM dan model pembelajaran yang menimbulkan masalah-masalah yang

menyebabkan proses belajar mengajar kurang maksimal.

Page 25: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Salah satunya adalah dengan penerapan model Discovery Learning. Model

Discovery Learning diprediksi akan meningkatkan pembelajaran pembiakan

tanaman secara vegetatif pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman dengan alasan-

alasan berikut :

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, kelebihan dari Model Discovery

Learning diprediksi dapat meningkatkan pembelajaran pembiakan tanaman

ssecara vegetatif pada mata pelajaran Pembiakan Tanaman yang nantinya akan

berpengaruh pula pada hasil pembelajaran peserta didik yang meliputi aspek

kognitif, afektif dan psikomotor. Karena pada Model Discovery Learning,

senantiasa mengajak siswa untuk aktif dalam menemukan inti dari pembelajaran

Page 26: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

sehingga kognitif terasah, psikomotorik digunakan, serta afektif akan semakin

terbiasa untuk dijadikan kebiasaan belajar yang baik. Dengan demikian materi

pembelajaran yang disampaikan dapat diproses dengan baik oleh peserta didik.

Keberhasilan penggunaan model discovery learning dalam pembelajaran

pembiakan tanaman secara vegetatif dengan sendirinya akan dapat meningkatkan

hasil belajar (kognitif, psikomotor), terutama pada kemampuan berpikir kritis

siswa.. Untuk dapat mencapai tujuan peningkatan kemampuan berpikir kritis

siswa, peneliti menyusun pembelajaran dengan penerapan model discovery

learning melalui pelaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti

berkolaborasi dengan guru mata pelajaran. PTK akan dilaksanakan dengan 2

siklus. Siklus I meliputi kompetensi mediskripsikan materi tentang pembiakan

tanaman secara vegetatif, siklus II meliputi kompetensi merelevansikan

pengetahuan siswa dengan kenyataan di kehidupan sehari-hari.

D. Hipotesis Tindakan

Dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan dalam masalah penelitian

tindakan kelas dapat dirumuskan sebagai berikut : “Diduga bahwa adanya

peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas x SMKN 4

Barru dengan menggunakan model pembelajaran discovery pada mata pelajaran

pembiakan tanaman.”

Page 27: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian tindakan kelas yang pada umumnya

bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Penelitian ini

berbasis kolaboratif, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan melalui

kerja sama peneliti dengan guru mata pelajaran pembiakan tanaman. Peneliti

berperan sebagai guru pada siklus I untuk melakukan tindakan pembelajaran

sesuai perencanaan tindakan yang dibuat. Kemudian pada siklus berikutnya, akan

dilanjutkan oleh guru mata pelajaran.

Gambar 2. Siklus Penilitian Kemmis dan Mc Taggart

Page 28: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

B. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMKN 4 Barru yang

berjumlah 30 peserta didik.

b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah SMKN 4 Barru yang beralamat di Kabupaten

Barru Provinsi Sul-Sel.

c. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini diprediksi selesai dalam 3 bulan yaitu dari September -

November 2015.

C. Langkah-Langkah Tindakan

Dalam pelaksanaannya penilitian secara rinci terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut:

1) Perencanaan tindakan, menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, diuraikan sebagai berikut:

a. Mendiskusikan dengan guru tentang langkah-langkah, model, dan media

yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

b. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

d. Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan

kegiatan eksperimen

e. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan

Page 29: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

dan dikembangkan, yaitu: lembaran-lembaran evaluasi dan instrumen lain

berikut kriteria penilaian dan kunci jawaban yang akan disiapkan dan

dikembangkan.

f. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran

2) Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan

dilakukan oleh peneliti, observer, dan peserta didik dalam pembelajaran.

Pelaksanaan dilakukan pada bulan September-November 2015. Uraian dari

tahapan pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dalam tahap ini kegiatan pembelajaran

yang dirumuskan diaplikasikan dalam kelas. Dengan rincian kegiatan

sebagai berikut:

Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan model Discovery Learning.

Langkah pembelajaran diawali dengan pengeksplorasian pengetahuan

awal peserta didik mengenai materi pembiakan tanaman. Pada langkah

ini, guru sebagai motivator mmembangun motivasi peserta didik.

Pembelajaran dilanjutkan dengan penayangan obyek yang dipilih dengan

media gambar pada PPT yang telah disiapkan sebelumnya. Penayangan

ini menjadi salah satu langkah dalam membangun motivasi peserta didik

sekaligus memberikan penginderaan mengenai materi pembelajaran yang

dilakukan.

Page 30: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Guru memberikan penjelasan sedikit tentang materi dengan bantuan

media diatas, kemudian memberikan pertanyaan kepada peserta didik

berhubungan dengan materi yang disampaikan.

Peserta didik bekerja dalam kelompok untuk melakukan diskusi

berkaitan dengan materi yang dibahas. Kegiatan diskusi ini dilakukan

untuk memberikan ruang untuk siswa berinteraksi langsung dengan

temannya agar peserta didik mampu menemukan sendiri inti

pembelajaran sehingga lebih memahami materi tersebut.

Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil diskusinya berupa laporan

sederhana.

Salah satu perwakilan peserta didik mempresentasikan masing-masing

hasil diskusi yang telah dilakukan kelompoknya.

Pada akhir pembelajaran, pembelajaran ditutup dengan menyimpulkan

dan merespon kegiatan diskusi yang telah dilakukan. Tahap ini

merupakan salah satu bentuk konfirmasi dalam pembelajaran.

3) Observasi, menggambarkan mengenai pengamatan observer terhadap kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan sembilan orang peserta didik.

Mengobservasi kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat

berlangsungnya proses belajar mengajar serta mengobservasi ketercapaian

indikator kognitif dan indikator afektif pada saat kegiatan pembelajaran

berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh observer dengan

menggunakan instrumen yang telah disiapkan oleh peneliti.

Page 31: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

4) Refleksi, dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dan kelebihan proses

belajar mengajar pada siklus I. Kekurangan dapat diperbaiki pada siklus

berikutnya.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam beberapa siklus. Apabila pada siklus I

belum juga mengarah kepada perubahan proses pembelajaran dan hasil belajar

maka dapat dilakukan siklus II. Siklus dapat dihentikan jika hasil belajar yang

diinginkan telah tercapai. Refleksi Awal, perencanaan tindakan, pelaksanaaan

tindakan, dan refleksi pada siklus II dapat dilakukan atas hasil evaluasi dari siklus

I dan begitu juga dengan siklus selanjutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dari tujuan penelitian, maka terdapat dua jenis data yang diperlukan dalam

menyelesaikan penelitian ini yaitu :

a. Peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik

Data ini dikumpulkan melalui lembar observasi mengenai aktivitas peserta

didik dan pendidik selama kegiatan belajar mengajar dikelas, dan dokumentasi

pembelajaran yang diambil oleh observer yang kemudian dianalisis secara

deskriptif yang sebelumnya telah disusun beberapa instrumen untuk

membandingkan hasil sebelum dan sesudah penerapan yang berdasarkan pada

aspek kemampuan berpikir kritis siwa.

b. Data peningkatan hasil belajar peserta didik

Data ini dikumpulkan melalui penggunaan lembar observasi aktivitas selama

melakukan kegiatan diskusi, penilaian persentasi yang dilakukan peserta didik

yang menjadi sampel dalam penelitian dan tes yang dibuat oleh pendidik dalam

Page 32: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

penelitian ini. Data ini kemudian dianalisis secara deskriptif. Berikut uraian

instrument yang digunakan dalam penelitian :

1) Tes adalah instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil

belajar peserta didik. Instrumen ini berupa tes uraian yang mengukur

kemampuan berpikir kritis siswa dan pemahaman peserta didik terhadap

materi berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Dimana

dilaksanakan dalam dua bentuk yaitu pre test untuk mengetahui sejauh mana

pemahaman awal peserta didik tentang materi pembaiakan tanaman secara

vegetatif dan post test untuk mengetahui sejauh mana peningkatan

pemahaman yang didapatkan peserta didik setelah diberikan treatment.

2) Lembar Observasi adalah instrumen yang digunakan untuk memperoleh data

mengenai aktivitas guru dan peserta didik selama kegiatan belajar mengajar

di kelas dengan peneran Model Discovery Learning. Instrumen ini digunakan

oleh observer untuk sembilan orang peserta didik.

3) Dokumentasi adalah teknik dokumenter (documentary study) merupakan suatu

teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen

arsip, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.Dokumen

sehubungan penelitian harus sesuai dengan fokus masalah penelitian dan

tujuan. Dalam penelitian ini yang dipakai adalah dokumentasi dalam bentuk

foto dan video selama pembelajaran berlangsung.

Page 33: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

E. Teknik Analisis Data

Dalam menjawab pertanyaan penelitian, analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang akan digunakan

dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta

mentafsirkan mengenai pemahaman dan keaktifan belajar peserta didik yang

diperoleh dari tes uraian serta lembar observasi dan dokumentasi untuk untuk

mengetahui peningkatan pemahaman peserta didik.

Menurut Takari (2008: 29) dalam Lilis (2014) Analisis data dilakukan melalui

tiga tahap, yaitu:

a. Reduksi data adalah proses penyederhanaan data yang dilakukan melalui

seleksi, pengelompokan, dan pengorganisasian data mentah menjadi sebuah

informasi bermakna.

b. Paparan data merupakan suatu upaya menampilkan data secara jelas dan

mudah dipahami dalam bentuk paparan naratif, tabel, grafik, atau perwujudan

lainnya yang dapat memberikan gambaran jelas tentang proses dan hasil

tindakan lainnya.

c. Penyimpulan merupakan pengambilan intisari dari sajian data yang telah

terorganisasikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat singkat, padat dan

bermakna.

Page 34: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

F. JADWAL PENELITIAN

Waktu penelitian adalah empat bulan terhitung mulai bulan September

sampai dengan Desember 2015. Urutan kegiatan beserta jadwal pelaksanaannya

disajikan pada berikut.

No Uraian KegiatanBulan

September Oktober November Desember1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2Penyusunan Proposal

3Pelaksanaan Tindakan

4 Pengumpulan Data5 Pengelolaan Data

6Penyusunan Laporan dan Bimbingan

7 Sidang skripsi

Page 35: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

DAFTAR PUSTAKA

Afrizon, Renol. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter Dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas Ix Mtsn Model Padang Pada Mata Pelajaran Ipa-Fisika Menggunakan Model Problem Based Instruction. ejournal.unp.ac.id/index.php/jppf/article/.../598/517. Di unduh pada tanggal 20 Mei 2015.

Faridah. 2010. Efektivitas Metode Pembelajaran Inquiry Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Pai Pada Siswa Kelas Viii Semester 1 Smp Nu 01 Muallimin Weleri Tahun Pelajaran 2010-2011. http://eprints.walisongo.ac.id/3268/1/63111067_Coverdll.pdf. Di unduh pada tanggal 20 Mei 2015.

Fenny Anggraini. 2011.Upaya Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas X Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) 1 Smk Negeri 1 Pandak Pada Kompetensi Dasar Menerapkan Proses Pengecilan Ukuran Melalui Metode Discovery. http://eprints.uny.ac.id/4997/1/SKRIPSI_JADI.PDF. Diunduh pada tanggal 15 Mei 2015.

Fitri Apriani. 2014 .Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6488. Diunduh pada tanggal 17 Mei 2015.

Hasugian, Halomoan. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Metode Discovery Learning Pada Anak Kelas VI Sekolah Dasar Negeri 02 Sejaruk Param. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/3305/3311. Di unduh pada tanggal 21 Mei 2015.

Kowiyah. 2012. Kemampuan Berpikir Kritis. http://journal.ppsunj.org/jpd/article/view/108. Di unduh pada tanggal 17 Mei 2015.

Nurhidayah, Lilis. 2014. Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Pembelajaran Konsep Sifat-Sifat Cahaya Di Kelas V Sdn 2 Suntenjaya Kecamatan Lembangkabupaten Bandung Barat. https://www.academia.edu/9092125/Proposal_PTK_Discovery_Learning_. Diunduh pada tanggal 20 Mei 2015.

Patmawati, Herti. 2011. Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non elektrolit dengan Metode Praktikum.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3912/1/HERTIPATMAWATI-FITK.pdf. Di unduh pada tanggal 22 Mei 2015.

Page 36: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Rismayani, Ni Luh. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN Siswa. http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP/article/view/405. Di unduh pada tanggal 18 Mei 2015.

Sagala, Syaiful. 2009.Efektivitas Metode Discovery Learning Dengan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sup Pokok Bahasan Mengenal Alat-Alat Kantor Kelas XI SMK Negeri 7 Medan TahunPembelajaran2008/2009.http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-28967-Novasasmira.pdf. Di unduh pada tanggal 17 Mei 2015.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana PRENADAMEDIA GROUP.

Supriyanto, Bambang. 2014. Penerapan Discovery Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI B Mata Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Keliling Dan Luas Lingkaran Di SDN Tanggul Wetan 02 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. http://jurnal.unej.ac.id/index.php/pancaran/article/viewFile/753/571. Di unduh pada tanggal 20 Mei 2015.

Page 37: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

LAMPIRAN

Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran oleh Guru

No Aspek yang diamati Skor Keterangan

I

Pengamatan KBM

A.      Pendahuluan Memotivasi siswa Menyampaikan tujuan pembelajaran

B.      Kegiatan Inti

Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan bersama siswa

Membimbing siswa melakukan kegiatan

Membimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok

Memberikan kesempatan pada siswa untuk mempresentasikan hasil kegiatan belajar mengajar

Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

C.      Penutup

Membimbing siswa membuat rangkuman

Memberikan evaluasi

II Pengelolaan Waktu

III

Antusiasme Kelas

Siswa Antusias Guru Antusias

JumlahKeterangan           :     Nilai             Kriteria 1              : Tidak Baik 2              : Kurang Baik 3              : Cukup Baik 4               : Baik

Page 38: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dan Murid

No Aktivitas Guru yang diamati Skor Presentase Keterangan1234

56

7

89

Menyampaikan tujuanMemotivasi siswa/merumuskan masalahMengkaitkan dengan pelajaran berikutnyaMenyampaikanmateri/langkah-langkah/strategiMenjelaskan materi yang sulitMembimbing dan mengamati siswa dalam menentukan konsepMeminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatanMemberikan umpan balikMembimbing siswa merangkum pelajaran

No Aktivitas Siswa yang diamati Skor1

234

56789

Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guruMembaca buku siswaBekerja dengan sesama anggota kelompokDiskusi antar siswa/antara siswa dengan guruMenyajikan hasil pembelajaranMengajukan/menanggapi pertanyaan/ideMenulis yang relevan dengan KBMMerangkum pembelajaranMengerjakan tes evaluasi/latihan

Keterangan           :     Nilai             Kriteria 1              : Tidak Baik 2              : Kurang Baik 3              : Cukup Baik

4               : Baik

Keterangan Presentase

Presentase (%) = nN

x 100 %

Ket :n : skor yang diperolehN : Skor maksimal % : Tingkat presentase yang dicapai

81%-100% : sangat baik61%-80% : Baik41%-60% : Cukup21%-40% : Kurang Baik<20% : Sangat kurang

Page 39: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Lembar Pengamatan Kinerja Guru

NO

DESKRIPTOR SKOR

I PERENCANAAN PEMBELAJARAN

1 Merumuskan tujuan pembelajaran

2 Memilih dan mengorganisasikan materi ajar sesuai dengan tujuan

3 Memilih sumber dan media sesuai dengan tujuan dan materi

4 Merumuskan scenario pembelajaran dengan jelas, rinci dan sesuai dengan tujuan

5 Menyususn instrument penelitian dengan lengkap dan sesuai dengan tujuan

II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

6 Mengingatkan kembali pelajaran yang lalu dan menjelaskan pentingnya materi pembelajaran

7 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran

8 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan dengan realitas kehidupan

9 Menyampaikan materi secara logis dan jelas (Auditori)

10 Melaksanakan pembelajaran secara sistematis

11 Mengelola waktu pembelajaran secara efektif

12 Mampu mengelola kelas

13 Melaksanakan pembelajaran dengan membagi peserta didik dalam kelompok dengan cara setiap kelompok terdiri dari peserta didik yang heterogen

14 Menggunakan media visual (PPT/Video/Gambar/Macromedia

Page 40: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Flash)

15 Melaksanakan pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi peserta didik dalam belajar melalui presentasi hasil diskusi kelompok (kinestetik)

16 Memberikan penguatan dari hasil diskusi kelompok

17 Memberikan penghargaan kepada peserta didik

18 Merangsang peserta didik untuk bertanya

Menanggapi dengan terbuka terhadap pertanyaan dan respon peserta didik

19 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik

20 Menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan jelas, baik, dan benar

21 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran

22 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman pembelajaran dengan melibatkan peserta didik

JUMLAH SKOR

Keterangan           :     Nilai             Kriteria 1              : Tidak Baik 2              : Kurang Baik 3              : Cukup Baik

4               : Baik

Keterangan Presentase dan Pengkategorian

Presentase (%) = nN

x 100 %

Ket :n : skor yang diperolehN : Skor maksimal % : Tingkat presentase yang dicapai

81%-100% : sangat baik61%-80% : Baik41%-60% : Cukup21%-40% : Kurang Baik<20% : Sangat kurang

Page 41: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

Lembar Pengamatan Kinerja Guru dan Siswa

NO. ASPEK YANG DIAMATIRATING

5 4 3 2 1

1. Kegiatan Awal

a. Melakukan Appersepsi

b. Menyampaikan/strategi pembelajaran

2. Kegiatan Inti

a. mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar

b. Membimbing siswa melakukan pengamatan

c. Membimbing siswa melakukan diskusi kelompok

d. Membimbing siswa mempresaentasikan hasil diskusi kelompok

e. Dll (sesuai scenario di RPP)

3. Kegiatan Akhir

a. Membimbing siswa merangkum materi

b. Memberikan evaliasi Hasil Belajar

c. Memberikan penghargaan

d. Memberikan penguatan/Umpan balik

Keterangan           :     Nilai             Kriteria 1              : Tidak Baik 2              : Kurang Baik

Page 42: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

3              : Cukup Baik 4               : Baik

Keterangan Presentase dan Pengkategorian

Presentase (%) = nN

x 100 %

Ket :n : skor yang diperolehN : Skor maksimal % : Tingkat presentase yang dicapai

Lembar Pengamatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran

NO

Indikator Penilaian SKOR Keterangan

1 Menginterpretasikan pelajaran2 Menganalisis pelajaran3 Mengevaluasi pelajaran4 Menarik Kesimpulan5 Memberikan Penjelasan6 Kemandirian Kerja siswa

Keterangan           :     Nilai             Kriteria 1              : Tidak Baik 2              : Kurang Baik 3              : Cukup Baik

4               : Baik

Keterangan Presentase dan Pengkategorian

Presentase (%) = nN

x 100 %

Ket :n : skor yang diperolehN : Skor maksimal % : Tingkat presentase yang dicapai

81%-100% : sangat baik61%-80% : Baik41%-60% : Cukup21%-40% : Kurang Baik<20% : Sangat kurang

81%-100% : Sangat baik61%-80% : Baik41%-60% : Cukup21%-40% : Kurang Baik<20% : Sangat kurang

Page 43: Firda Latifah Rahayu_1227041040_Proposal Penelitian Tindakan Kelas_ Discovery Learning

SOAL PRE TESTJawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan baik dan benar !1. Jelaskan pengertian dari teknik-teknik pembiakan tanaman vegetatif di bawah

ini!1. Pembiakan tanaman vegetatif alami2. Pembiakan tanaman vegetatif buatan

2. Sebutkan 2 contoh tanaman yang dapat di perbanyak dengan cara :a.Cangkokb. Stekc.Okulasid. Runduk e.Sambung

3. Sebutkan hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum melakukan pembiakan tanaman!

4. Sebutkan manfat dari pembiakan tanaman secara vegetative!5. Sebutkan macam-macam pembiakan vegetative alami!

SOAL POST TESTJawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan baik dan benar !

1. Jelaskan macam-macam pembiakan tanaman vegetative yang kamu ketahui!

2. Berikan 3 contoh peristiwa sehari-hari yang membuktikan adanya pembiakan

tanaman vegetatif alami !

3. Saat kamu melihat tanaman anggrek yang ditumpangkan ke pohon mangga,

teknik apa yang digunakan dalam pembiakan anggrek? Jelaskan!

4. Apa perbedaan mangga yang dibiakkan dengan di okulasi dengan yang tidak

dibiakkan secara vegetative?

5. Jelaskan menurut pemahamanmu apa saja yang perlu diperhatikan dalam

melakukan pembiakan tanaman secara vegetative!