laporan keuangan - kemenpppa.go.id · dalam penyajian laporan realisasi anggaran untuk periode yang...
TRANSCRIPT
LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2014
UNAUDITED
Jalan Medan Merdeka Barat
No.15, Jakar
BAGIAN ANGGARAN O47
JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO.15
JAKARTA
LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016
AUDITED
- i - Daftar Isi
Kata Pengantar
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai
tugas antara lain menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah salah satu entitas
pelaporan sehingga berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
dengan menyusun Laporan Keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan
Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak untuk periode Tahun Anggaran 2016 Audited mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan serta kaidah-kaidah pengelolaan
keuangan yang sehat dalam pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan
dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan,
akurat dan akuntabel.
Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang berguna kepada para
pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/
pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Disamping itu, Laporan Keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan
dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Jakarta, April 2017
Plt. Sekretaris Kementerian,
ttd
Lenny N. Rosalin
NIP.196403101988112001
- ii - Daftar Isi
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel iii
Daftar Grafik v
Pernyataan Telah Direviu vi
Pernyataan Tanggung Jawab vii
Ringkasan 1
I. Laporan Realisasi Anggaran 4
II. Neraca 5
III. Laporan Operasional 6
IV. Laporan Perubahan Ekuitas 7
V. Catatan atas Laporan Keuangan 8
A. Penjelasan Umum 8
A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Kementerian PPPA 8
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan 10
A.3. Basis Akuntansi 12
A.4. Dasar Pengukuran 12
A.5. Kebijakan Akuntansi 12
B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 19
B.1. Pendapatan 20
B.2. Belanja 21
C. Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca 34
D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 49
E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 57
F. Pengungkapan Penting Lainnya 61
Lampiran dan Daftar
- iii - Daftar Tabel
Daftar Tabel
Tabel 1 Rincian Satker dilingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Periode TA 2016
11
Tabel 2 Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Jenis
Belanja
19
Tabel 3 Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Program 19
Tabel 4 Perbandingan Realisasi Pendapatan Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
20
Tabel 5 Rincian Nilai Realisasi Pendapatan Menurut Satker Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
21
Tabel 6 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
22
Tabel 7 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Program
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
23
Tabel 8 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja – Kantor
Pusat Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
24
Tabel 9 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja –
Dekonsentrasi Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016
24
Tabel 10 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
26
Tabel 11 Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
26
Tabel 12 Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
27
Tabel 13 Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
29
Tabel 14 Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja
Per 31 Desember 2016 dan 2015
34
Tabel 15 Rincian Sumber Kas Lainnya dan Setara Kas
Per 31 Desember 2016 dan 2015
35
Tabel 16 Rincian Nilai Persediaan
Per 31 Desember 2016 dan 2015
36
Tabel 17 Mutasi Perolehan Nilai Persediaan Per 31 Desember 2016 37
Tabel 18 Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2016 39
Tabel 19 Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2016 41
Tabel 20 Rincian Nilai Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2016 43
Tabel 21 Rincian Nilai Penyusutan/ Amortisasi Aset Lainnya Per 31 Desember 2016 45
Tabel 22 Rincian Nilai Beban Pegawai
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
50
- iv - Daftar Tabel
Tabel 23 Rincian Nilai Beban Persediaan
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015Per 30
Juni 2016 dan 31 Desember 2015
51
Tabel 24 Rincian Nilai Beban Barang dan Jasa
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
51
Tabel 25 Rincian Nilai Beban Pemeliharaan
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
53
Tabel 26 Rincian Nilai Beban Perjalanan Dinas
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
54
Tabel 27 Rincian Nilai Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
55
Tabel 28 Rincian Nilai Beban Penyusutan dan Amortisasi
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
55
Tabel 29 Rincian Nilai Surplus/ (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
56
Tabel 30 Rincian Nilai Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja TAYL
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016
57
Tabel 31 Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
59
- v - Daftar Grafik
Daftar Grafik
Grafik 1 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
tahun 2015
27
Grafik 2 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015
28
Grafik 3 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan
Mesin
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
tahun 2015
31
Grafik 4 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan
Bangunan
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015
32
Grafik 5 Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015
33
- vi - Pernyataan Telah Direviu
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
LAPORAN KEUANGAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
PERIODE TAHUN ANGGARAN 2016
Kami telah mereviu Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 berupa
Neraca per tanggal 31 Desember 2016, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional,
Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan untuk periode yang
berakhir pada tanggal tersebut. Semua informasi yang dimuat dalam Laporan Keuangan
adalah merupakan penyajian manajemen Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi, keandalan, dan
keabsahan informasi, serta kesesuaian pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Reviu mempunyai ruang lingkup yang jauh
lebih sempit dibandingkan dengan lingkup audit yang bertujuan untuk menyatakan
pendapat atas Laporan Keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak memberi
pendapat semacam itu.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat perbedaan yang menjadikan kami yakin bahwa
Laporan Keuangan yang kami sebutkan di atas telah disajikan sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 71
tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, dan peraturan perundang-undangan
lain yang terkait.
Jakarta, Februari 2017
Inspektur
Ketua Tim Reviu,
ttd
Dyah Elvina
NIP.196307141988102001
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
JALAN MEDAN MERDEKA BARAT NO.15 TELEPON (021) 3842638, 3805562 FAXIMILE (021) 3805559, 3805562
JAKARTA 10110 SITUS www.kemenpppa.go.id
- vii - Pernyataan Tanggung Jawab
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang terdiri
dari (a) Laporan Realisasi Anggaran, (b) Neraca, (c) Laporan Operasional, (d) Laporan
Perubahan Ekuitas, dan (e) Catatan atas Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 Audited sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab
kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan
secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, April 2017
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Republik Indonesia,
ttd
Prof. DR. Yohana Susana Yembise, Dip.Apling, MA
-1 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
Ringkasan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen.PPPA) Periode Tahun Anggaran 2016 Audited telah disusun dan disajikan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan
berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Laporan Keuangan ini meliputi:
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja periode 1 Januari
sampai dengan 31 Desember 2016.
Realisasi Pendapatan Negara adalah berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar
Rp1,696,724,333.00 atau mencapai 0 persen dari Estimasi Pendapatan-LRA sebesar
Rp0.00.
Realisasi Belanja Negara sebesar Rp650,976,687,607.00 atau mencapai 92 persen dari
Alokasi Anggaran sebesar Rp708,851,452,000.00.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai Aset, Kewajiban, dan Ekuitas
pada tanggal 31 Desember 2016.
Nilai Aset dicatat dan disajikan sebesar Rp194,984,690,466.00 yang terdiri dari Aset Lancar
sebesar Rp26,374,596,354.00; Aset Tetap (neto) sebesar Rp156,157,346,874.00; Piutang
Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0.00; dan Aset Lainnya (neto) sebesar
Rp12,452,747,238.00.
Nilai Kewajiban sebesar Rp4,489,115,306.00 berupa Kewajiban Jangka Pendek dan nilai
Ekuitas sebesar Rp190,495,575,160.00 sehingga jumlah antara Kewajiban dan Ekuitas
sebesar Rp194,984,690,466.00.
-2 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur Pendapatan-LO, Beban, Surplus/Defisit
dari kegiatan operasional, Surplus/Defisit dari kegiatan non operasional, Surplus/Defisit
sebelum pos luar biasa, Pos luar biasa, dan Surplus/Defisit-LO, yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar.
Pendapatan-LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp243,518.00, sedangkan jumlah Beban sebesar Rp592,756,474,787.00, sehingga
terdapat Defisit dari kegiatan operasional sebesar Rp592,756,231,269.00.
Kegiatan non operasional Surplus sebesar Rp280,017,061.00 yang berasal dari surplus
Pelepasan Aset Non Lancar sebesar Rp510,150,000.00 dan defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp230,132,939.00. Pos luar biasa sebesar Rp0.00, sehingga
entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp592,476,214,208.00.
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas. Nilai
ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2016 sebesar Rp134,508,835,361.00; Defisit-LO
sebesar Rp592,476,214,208.00; koreksi yang mengurangi ekuitas sebesar
Rp1,909,670,891.00; yang terdiri dari Koreksi kurang Nilai Aset Non Revaluasi sebesar
Rp2,221,137,358.00; dan koreksi lain-lain sebesar Rp311,466,467.00. Transaksi antar
entitas sebesar Rp650,372,624,898.00 sehingga nilai ekuitas akhir pada tanggal 31
Desember 2016 sebesar Rp190,495,575,160.00.
Nilai kenaikan ekuitas periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar
Rp55,986,739,799.00.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan
untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
-3 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016 Audited disusun dan disajikan berdasarkan basis kas, yaitu diakui pada saat
kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas Negara.
Sedangkan dalam penyajian laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca
disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akrual, yaitu diakui pada saat
diperolehnya hak atas dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara
kas diterima atau dikeluarkan dari rekening kas negara.
-4 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
I. Laporan Realisasi Anggaran
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN
31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
31 DES 2015 (AUDITED)
ANGGARAN REALISASI % REALISASI
B.1
42Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP)-Rp 1,696,724,333Rp 0.00% 2,546,445,199Rp
-Rp 1,696,724,333Rp 0.00% 2,546,445,199Rp
B.2
51 Belanja Pegawai B.2.1 41,811,813,000Rp 40,974,293,505Rp 98.00% 32,905,864,570Rp
52 Belanja Barang B.2.2 606,610,381,000Rp 550,948,151,051Rp 90.82% 164,441,171,405Rp
Belanja Barang (Hibah
Langsung)B.2.3 1,216,432,000Rp 804,993,491Rp 66.18% -Rp
57 Belanja Bantuan Sosial -Rp -Rp 0.00% -Rp
Jumlah Belanja Operasi 649,638,626,000Rp 592,727,438,047Rp 91.24% 197,347,035,975Rp
532111Belanja Modal Peralatan
dan MesinB.2.4 53,924,094,000Rp 53,527,520,170Rp 99.26% 3,216,509,313Rp
533111Belanja Modal Gedung
dan BangunanB.2.5 1,484,732,000Rp 1,394,736,627Rp 93.94% -Rp
536111 Belanja Modal Lainnya B.2.6 3,804,000,000Rp 3,326,992,763Rp 87.46% 387,797,825Rp
Jumlah Belanja Modal 59,212,826,000Rp 58,249,249,560Rp 98.37% 3,604,307,138Rp
708,851,452,000Rp 650,976,687,607Rp 91.84% 200,951,343,113Rp
BELANJA MODAL
JUMLAH BELANJA
31 DESEMBER 2016
URAIAN CTT
PENDAPATAN
BELANJA
BELANJA OPERASI
JUMLAH PENDAPATAN
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran e-rekon K/L periode TA 2016 dan Laporan Realisasi Anggaran K/L
periode TA 2015.
-5 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
II. Neraca
NERACA
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PER 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
CATATAN 31 DES 2016 31 DES 2015 Naik/(Turun)
C.1 1.087.009.734 1.846.016.183 (759.006.449)
0 0 0
C.2 7.669.112.699 2.085.408.022 5.583.704.677
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
C,3 17.618.473.921 6.149.085.177 11.469.388.744
Persediaan yang belum Diregister 0 0
26.374.596.354 10.080.509.382 16.294.086.972
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
C,4 294.120.000 294.120.000 0
C,5 100.651.964.875 60.701.368.468 39.950.596.407
Peralatan dan Mesin Belum Diregister
C,6 104.369.150.203 100.574.139.713 3.795.010.490
Gedung dan Bangunan Belum Diregister
C,7 5.392.064.725 5.392.064.725 0
C,8 302.446.694 273.611.444 28.835.250
0 0 0
C,9 (54.852.399.623) (41.257.129.428) (13.595.270.195)
156.157.346.874 125.978.174.922 30.179.171.952
C,10 16.822.378.700 3.244.886.000 13.577.492.700
C,11 917.258.750 1.076.210.100 (158.951.350)
C,12 (5.286.890.212) (1.076.210.100) (4.210.680.112)
12.452.747.238 3.244.886.000 9.207.861.238
194.984.690.466 139.303.570.304 55.681.120.162
C,13 1.519.591.516 1.115.370.370 404.221.146
C,14 1.713.630.436 1.746.734.563 (33.104.127)
C,15 1.087.009.734 1.846.016.183 (759.006.449)
C,16 168.883.620 86.613.827 82.269.793
4.489.115.306 4.794.734.943 (305.619.637)
4.489.115.306 4.794.734.943 (305.619.637)
EKUITAS C,17 190.495.575.160 134.508.835.361 55.986.739.799
194.984.690.466 139.303.570.304 55.681.120.162
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Utang Jangka Pendek Lainnya
Uang Muka dari KPPN
Belanja Dibayar Di Muka
ASET TETAP
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga
Persediaan
Hibah yang Belum Disahkan
KEWAJIBAN
ASET LANCAR
PIUTANG JANGKA PANJANG
Tagihan TP/TGR
Tagihan Penjualan Angsuran
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Panjang
Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas Lainnya dan Setara Kas
Piutang PNBP
Bagian Lancar TP/TGR
Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
Aset Lain-lain
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Jumlah Piutang Jangka Panjang
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya
Tanah
Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Jk Pendek
URAIAN
Jumlah Aset Lancar
Jumlah Aset Tetap
Jumlah Aset Lainnya
JUMLAH ASET
ASET
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud
Sumber : Neraca e-rekon K/L Per 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015
-6 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
III. Laporan Operasional
LAPORAN OPERASIONAL
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN
31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
CAT 31 DES 2016 31 DES 2015KENAIKAN/
(PENURUNAN)KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN D.1
PNBP Lainnya 243.518 441.940 (198.422)
JUMLAH PENDAPATAN 243.518 441.940 (198.422)
BEBAN D.2
Beban Pegawai D.2.1 40.959.351.167 32.715.367.017 8.243.984.150
Beban Persediaan D.2.2 24.381.930.893 9.372.661.374 15.009.269.519
Beban Barang dan Jasa D.2.3 214.397.144.371 94.477.891.255 119.919.253.116
Beban Pemeliharaan D.2.4 14.343.678.717 6.238.373.872 8.105.304.845
Beban Perjalanan Dinas D.2.5 215.347.157.404 71.823.706.831 143.523.450.573
Beban Barang untuk
Diserahkan Kepada Masyarakat
D.2.6 66.562.236.361 659.577.750 65.902.658.611
Beban Penyusutan dan
AmortisasiD.2.7 16.764.975.874 10.141.129.051 6.623.846.823
Beban lain-lain
JUMLAH BEBAN 592.756.474.787 225.428.707.150 367.327.767.637
(592.756.231.269) (225.428.265.210) (367.327.966.059)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.3
510.150.000 (1.304.999.841) 1.815.149.841
Pendapatan Pelepasan Aset
Non Lancar510.150.000 0 510.150.000
Beban Pelepasan Aset Non
Lancar0 1.304.999.841 (1.304.999.841)
(230.132.939) 2.321.720.850 (2.551.853.789)
Pendapatan dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya 28.665.760 2.321.720.850 (2.293.055.090)
Beban dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya 258.798.699 0 258.798.699
280.017.061 1.016.721.009 (736.703.948)
(592.476.214.208) (224.411.544.201) (368.064.670.007)
POS LUAR BIASA D.4 0 0 0
Beban Luar Biasa 0 0 0
(592.476.214.208) (224.411.544.201) (368.064.670.007)SURPLUS/ (DEFISIT) LO
URAIAN
SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEG.
OPERASIONAL
JUMLAH SURPLUS/ (DEFISIT) DARI
KEG. NON OPERASIONAL
SURPLUS/ (DEFISIT) SEBELUM POS
LUAR BIASA
SURPLUS/ (DEFISIT) PELEPASAN
ASET NON LANCAR
SURPLUS/ (DEFISIT) KEGIATAN NON
OPERASIONAL LAINNYA
Sumber : Laporan Operasional e-rekon K/L Periode TA 2016 dan Laporan Operasional K/L periode TA
2015.
-7 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
IV. Laporan Perubahan Ekuitas
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN
31 DESEMBER 2015 (AUDITED)
CAT 31 DES 2016 31 DES 2015KENAIKAN/
(PENURUNAN)
E.1 134.508.835.361Rp 141.458.089.127Rp (6.949.253.766)Rp
E.2 (592.476.214.208)Rp (224.411.544.201)Rp (368.064.670.007)Rp
E.3 -Rp -Rp -Rp
E.4 (1.909.670.891)Rp (4.140.235.893)Rp 2.230.565.002Rp
Penyesuaian Nilai Aset -Rp 22.530.396Rp (22.530.396)Rp
Koreksi Nilai Persediaan -Rp -Rp -Rp
Selisih Revaluasi Aset Tetap -Rp -Rp -Rp
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.4.1 (2.221.137.358)Rp (4.162.766.289)Rp 1.941.628.931Rp
Koreksi Lainnya E.4.2 311.466.467Rp -Rp 311.466.467Rp
E.5 650.372.624.898Rp 221.602.526.328Rp 428.770.098.570Rp
55.986.739.799Rp (6.949.253.766)Rp 62.935.993.565Rp
E.6 190.495.575.160Rp 134.508.835.361Rp 55.986.739.799Rp
URAIAN
EKUITAS AWAL
SURPLUS/(DEFISIT) - LO
EKUITAS AKHIR
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN AKUNTANSI
KOREKSI YANG MENAMBAH/
MENGURANGI EKUITAS
Sumber : Laporan Perubahan Ekuitas e-rekon K/L Periode TA 2016 dan Laporan Perubahan
Ekuitas K/L Periode TA 2015.
-8 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
V. Catatan Atas Laporan Keuangan
A. PENJELASAN UMUM
A.1. PROFIL DAN KEBIJAKAN TEKNIS KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA.
A.1.1. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Kedudukan : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, dan dipimpin oleh
Menteri.
Tugas : Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak untuk membantu Presiden
dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.
Fungsi : Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas,
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang kesetaraan gender,
perlindungan hak perempuan, perlindungan anak, tumbuh kembang anak,
dan partisipasi masyarakat,
b. Penetapan sistem data gender dan anak,
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kesetaraan
gender, perlindungan hak perempuan, perlindungan anak, tumbuh
kembang anak, dan partisipasi masyarakat,
d. Koordinasi pelaksanaan penanganan perlindungan perempuan dan anak
berbasis gender,
e. Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi di lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak,
f. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggungjawab
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan
g. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
-9 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
A.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan
Visi : Terwujudnya kesetaraan gender dan terpenuhinya hak anak.
Misi : Meningkatnya kesejahteraan dan kualitas hidup perempuan dan anak.
Tujuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
adalah:
1) Mewujudkan pembangunan yang responsif gender,
2) Mewujudkan pembangunan yang peduli anak, dan
3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.
Tujuan ini akan tercapai melalui dua fokus utama. Pertama, peningkatan
kapasitas kelembagaan dalam mendukung pencapaian pengarusutamaan
gender dan pemberdayaan perempuan, melalui implementasi strategi
pengarusutamaan gender termasuk dalam mengintegrasikan perspektif
gender ke dalam proses perencanaan dan penganggaran di setiap kementerian
atau lembaga. Fokus ini bertujuan untuk mendukung perbaikan kualitas hidup
dan peran perempuan dalam pembangunan serta peningkatan perlindungan
bagi perempuan dari setiap tindak kekerasan. Kedua, peningkatan kapasitas
kelembagaan dalam mendukung pencapaian perlindungan anak melalui (1)
memformulasikan dan mengharmonisasikan berbagai macam regulasi yang
berkaitan dengan perlindungan anak; (2) meningkatkan kapasitas dari
implementasi perlindungan anak; (3) meningkatkan pengadaan data dan
informasi dalam perlindungan anak; (4) meningkatkan dan mengkoordinasikan
kerjasama dengan stakeholder terkait dalam memenuhi hak-hak anak serta
meningkatkan perlindungan bagi anak-anak dari setiap tindak kekerasan dan
diskriminasi.
Selain itu, penerapan kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan
perlindungan anak juga didukung oleh:
1) Peningkatan kualitas manajemen dan tata kelola pembangunan dalam
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, serta perlindungan anak,
2) Sistem manajemen data dan informasi tentang gender dan anak,
3) Peningkatan koordinasi dan kerjasama antar bidang, sektor, program,
stakeholder dan institusi.
-10 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
A.1.3. Susunan Organisasi
Susunan organisasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak terdiri atas:
1) Sekretariat Kementerian,
2) Deputi Bidang Kesetaraan Gender,
3) Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan,
4) Deputi Bidang Perlindungan Anak,
5) Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak,
6) Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat,
7) Staf Ahli Bidang Pembangunan Keluarga,
8) Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga,
9) Staf Ahli Bidang Penanghulangan Kemiskinan,
10) Staf Ahli Bidang Komunikasi Pembangunan,
11) Inspektorat.
A.2. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Audited ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola
oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA).
Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI), yaitu
serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari
pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi
keuangan dan operasi keuangan pada Kemen. PPPA.
SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi
Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas.
Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset
tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk diperbandingkan dengan neraca dan
laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.
Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen. PPPA) ini merupakan laporan konsolidasi/ gabungan dari seluruh jenjang
struktural di bawah Kemen. PPPA yang meliputi entitas akuntansi/ satuan kerja yang
bertanggung jawab atas anggaran yang diberikan kepadanya.
-11 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
Jumlah satuan kerja dilingkup BA.047 Kemen. PPPA untuk periode Tahun Anggaran
2016 adalah 42 satker yang terdiri dari 8 satker kantor pusat, dan 34 satker
dekonsentrasi pada 34 provinsi. Dari 42 satker yang ada, semua satker sudah
menyampaikan laporan keuangan dan dikonsolidasikan melalui aplikasi e-rekon.
Rincian satker dilingkup Kemen. PPPA sebagai berikut:
Tabel 1
Rincian Satker dilingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Periode Tahun Anggaran 2016
SUDAH BELUM
1 427944 (KP) Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
2 664937 (KP) Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi
3 664941 (KP) Deputi Bidang Kesetaraan Gender
4 664958 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan
5 664962 (KP) Deputi Bidang Perlindungan Anak
6 664979 (KP) Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak
7 664960 (KP) Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat
8 664983 (KP) Komisi Perlindungan Anak Indonesia
9 060105 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Aceh
10 075199 (DK) Biro PPA dan KB Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera
Utara 11 080100 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sumatera Barat
12 100040 (DK) Badan PM dan PP Provinsi Jambi
13 090100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Riau
14 110101 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sumatera Selatan
15 305145 (DK) Badan PPKB, dan PA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
16 325230 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Kepulauan Riau
17 260038 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Bengkulu
18 125160 (DK) Biro PP Sekretariat Daerah Provinsi Lampung
19 010058 (DK) Badan PM dan Prmp dan KB Provinsi DKI Jakarta
20 295308 (DK) Badan PPMD Provinsi Banten
21 025133 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Jawa Barat
22 035161 (DK) Badan PPPA dan KB Provinsi Jawa Tengah
23 045161 (DK) Badan PPM Daerah Istimewa Yogyakarta
24 055199 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Jawa Timur
25 135199 (DK) Badan PPAMKB Pprovinsi Kalimantan Barat
26 140100 (DK) Badan PP, dan PA, KKB Provinsi Kalimantan Tengah
27 150023 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Kalimantan Selatan
28 160036 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Kalimantan Timur
29 350059 (DK) Badan PMPPKB dan Pemdes Provinsi Kalimantan Utara
30 340103 (DK) Biro PP dan PA Sekda Provinsi Sulawesi Barat.
31 180035 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tengah
32 190013 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Selatan
33 200040 (DK) Badan PP dan KB Provinsi Sulawesi Tenggara
34 170103 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Sulawesi Utara
35 220037 (DK) Badan PP dan PA Provinsi Bali
36 230044 (DK) Badan PP dan PA Provinsi NTB
37 240100 (DK) Badan PP Sekda Provinsi NTT
38 210006 (DK) Biro PKSDM Sekretariat Daerah Provinsi Maluku
39 280100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Maluku Utara
40 310100 (DK) Biro PP dan Kesra Sekda Provinsi Gorontalo
41 250113 (DK) Biro PP Sekda Provinsi Papua
42 330100 (DK) Badan PP, PA, dan KB Provinsi Papua Barat
NO KODE SATKER NAMA SATKERKETERANGAN
LIKUIDASI
Sumber: Monitoring e-rekon K/L periode TA 2016
-12 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
A.3. BASIS AKUNTANSI
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA)
menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca, Laporan
Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan
dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang
mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruh
transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal
ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
A.4. DASAR PENGUKURAN
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kemen. PPPA
dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan
nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang
rupiah.
A.5. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016 Audited telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Kebijakan akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan
dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh
Kementerian Keuangan yang dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
-13 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
pengelolaan keuangan yang sehat dilingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan Kemen. PPPA adalah sebagai berikut:
(1) Pendapatan - LRA
▪ Pendapatan – LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara
(KUN).
▪ Akuntansi Pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
▪ Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(2) Pendapatan - LO
▪ Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
▪ Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
▪ Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
(3) Belanja
▪ Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
▪ Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan
oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
▪ Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.
(4) Beban
▪ Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset;
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
▪ Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
-14 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
(5) Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Piutang Jangka Panjang, Aset Tetap,
dan Aset Lainnya:
a. Aset Lancar
▪ Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam
bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah
BI pada tanggal neraca.
▪ Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti Rugi
apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan
Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat
keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
2. Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa
yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian
yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya
bisa diukur dengan andal.
3. Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan
(net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk
penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas
kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya
penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya
adalah sebagai berikut:
Kualitas
Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal
jatuh tempo 0.5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat
Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100%
-15 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
▪ Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti
Rugi (TP/ TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/ TP/ TGR.
▪ Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
✓ harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
✓ harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
✓ harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh
dengan cara lainnya.
b. Aset Tetap
▪ Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
▪ Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
✓ Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus
ribu rupiah), dan
✓ Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
✓ Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
▪ Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah
yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai
dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak
sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
▪ Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan
dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
c. Penyusutan Aset Tetap
▪ Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
-16 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
▪ Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah;
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber
sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah
diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
▪ Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan
setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
▪ Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis
lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset
Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
▪ Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada
Entitas Pemerintah Pusat.
▪ Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
d. Piutang Jangka Panjang
▪ Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/ dijadwalkan
akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
▪ Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai
nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
-17 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
e. Aset Lainnya
▪ Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan
piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak
berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua
belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas
yang dibatasi penggunaannya.
▪ Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar
harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
▪ Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode
garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat
tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
▪ Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa
Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak
Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat.
▪ Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri,
Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa,
Perlindungan Varietas Tanaman Semusim. 20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas
Tanaman Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku
Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
▪ Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku
yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
-18 - Ringkasan Laporan Keuangan Kemen PPPA
(6) Kewajiban
▪ Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas)
bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang
Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang
Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
(7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu
periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan
Perubahan Ekuitas.
-19 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Selama periode berjalan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen. PPPA) telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan Struktur Organisasi
dan Tata Kerja (SOTK), program penghematan belanja pemerintah dan adanya
perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat
pelaksanaan. Perubahan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Jenis Belanja
Awal Revisi Naik/(Turun)
51 Belanja Pegawai 35.330.415.000Rp 41.811.813.000Rp 6.481.398.000Rp
52 Belanja Barang 759.625.698.000Rp 607.826.813.000Rp (151.798.885.000)Rp
53 Belanja Modal 21.689.761.000Rp 59.212.826.000Rp 37.523.065.000Rp
816.645.874.000Rp 708.851.452.000Rp (107.794.422.000)Rp
Uraian Jenis
Belanja
JUMLAH
Tahun Anggaran 2016
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2016
Apabila dilihat dari program yang dilaksanakan Kemen. PPPA, perubahannya sebagai
berikut:
Tabel 3
Perbandingan Nilai Anggaran Awal dan Anggaran Revisi Menurut Program
Awal Revisi Naik/ (Turun)
11.04.07 Program Perlindungan Anak 236.967.200.000Rp 166.618.960.000Rp (70.348.240.000)Rp
11.04.08Program Partisipasi Lembaga
Masyarakat dalam PP dan PA70.904.216.000Rp 58.730.556.000Rp (12.173.660.000)Rp
11.05.01
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPP-PA
168.289.578.000Rp 272.346.683.000Rp 104.057.105.000Rp
11.05.06Program Kesetaraan Gender dan
Pemberdayaan Perempuan340.400.000.000Rp 197.938.821.000Rp (142.461.179.000)Rp
11.05.07 Program Perlindungan Anak 84.880.000Rp 12.000.000.000Rp 11.915.120.000Rp
11,05,01
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPP-PA (Hibah Langsung)
-Rp 1.216.432.000Rp 1.216.432.000Rp
816.645.874.000Rp 708.851.452.000Rp (107.794.422.000)Rp
Uraian Kode
Program
JUMLAH
Tahun Anggaran 2016
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2016.
-20 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
B.1. PENDAPATAN
Realisasi Pendapatan-LRA untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 adalah sebesar Rp1,696,724,333.00 atau mencapai 0 persen dari estimasi
pendapatan-LRA yang ditetapkan sebesar Rp0.00. Nilai tersebut berupa Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) Lainnya.
Nilai estimasi pendapatan pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) tidak ditentukan karena entitas tidak memperoleh
pendapatan secara rutin (Profit Centre) sedangkan pendapatan yang ada berupa
penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu (TAYL) ataupun pendapatan
denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah, Pendapatan Jasa
Lembaga Keuangan/ Jasa Giro pada rekening pemerintah yang belum Treasury Nation
Pooling, dan Pendapatan dari Pelepasan Aset Non Lancar.
Perbandingan nilai realisasi pendapatan-LRA dengan periode tahun 2015 sebagai
berikut:
Tabel 4
Perbandingan Realisasi Pendapatan Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
423129Pendapatan dari Pemindahtanganan
BMN Lainnya510.150.000Rp -Rp 510.150.000Rp
423221Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan
(Jasa Giro)237.518Rp 367.440Rp (129.922)Rp
423951Penerimaan Kembali Belanja Pegawai
TAYL190.500.044Rp 219.912.942Rp (29.412.898)Rp
423952Penerimaan Kembali Belanja Barang
TAYL995.830.771Rp 14.243.101Rp 981.587.670Rp
423953Penerimaan Kembali Belanja Modal
TAYL-Rp 2.311.847.216Rp (2.311.847.216)Rp
423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 6.000Rp 74.500Rp (68.500)Rp
1.696.724.333Rp 2.546.445.199Rp (849.720.866)Rp
Naik/(Turun)
JUMLAH
31 DES 2016 31 DES 2015
Realisasi PendapatanKode
AkunUraian
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan K/L periode TA 2016 dan 2015.
Realisasi pendapatan-LRA sebesar Rp1,696,724,333.00 dirinci menurut satuan kerja
sebagai berikut:
-21 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Tabel 5
Rincian Nilai Realisasi Pendapatan Menurut Satker Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
1 427944 423129Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN
Lainnya510.150.000Rp
MenegPP 423951 Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 190.500.044Rp
423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 452.153.389Rp
2 664937 PUG Ekonomi 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 104.127.050Rp
3664941 Kesetaraan
Gender423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 28.646.875Rp
4664958 Perlindungan
Hak Perempuan423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 228.781.179Rp
5664962 Perlindungan
Anak423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 27.455.000Rp
6664979 Tumbuh
Kembang Anak423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 101.916.678Rp
7 664983 KPAI 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 34.150.000Rp
8 035161 Prov Jateng 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 12.115Rp
9 060105 Prov Aceh 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 620.000Rp
10 080100 Prov. Sumbar 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 646.000Rp
11125160 Prov
Lampung423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 52.000Rp
12 160036 Prov Kaltim 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 280.000Rp
13 170103 Prov Sulut 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 3.404.000Rp
14 220037 Prov Bali 423999 Pendapatan Anggaran Lain-lain 6.000Rp
15 230044 Prov NTB 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 960.000Rp
16 240100 Prov NTT 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 2.668.000Rp
17 250113 Prov Papua 423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 5.648.000Rp
18260038 Prov.
Bengkulu423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 189.023Rp
19 280100 Prov Malut 423221 Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan 36.380Rp
20330100 Prov Papua
Barat423952 Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 4.322.600Rp
1.696.724.333Rp JUMLAH
NilaiNo Kode Satker Uraian Akun
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Satker periode TA 2016.
B.2.
BELANJA
Realisasi Belanja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen. PPPA) untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar
Rp650,976,687,607.00 atau mencapai 92 persen dari anggarannya sebesar
Rp708,851,452,000.00 setelah dikurangi pengembalian belanja sebesar
Rp4,742,875,064.00.
-22 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Dalam pelaksanaan anggaran, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menjalankan 4 program yaitu (1) Program
Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, (2) Program Perlindungan Anak,
(3) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kemen
PPPA, dan (4) Program Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
Anggaran dan Realisasi Belanja masing-masing program dirinci sebagai berikut:
Tabel 6
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Anggaran Realisasi (netto) %
11.04.07 Program Perlindungan Anak 166.618.960.000Rp 156.110.623.236Rp 93,69% 966.229.284Rp
11.04.08Program Partisipasi Lembaga
Masyarakat dalam PP dan PA58.730.556.000Rp 54.781.125.612Rp 93,28% 444.253.083Rp
11.05.01
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPP-PA
272.346.683.000Rp 256.232.046.672Rp 94,08% 1.707.487.270Rp
11.05.06Program Kesetaraan Gender
dan Pemberdayaan Perempuan197.938.821.000Rp 171.144.654.135Rp 86,46% 1.572.448.681Rp
11.05.07 Program Perlindungan Anak 12.000.000.000Rp 11.903.244.461Rp 99,19% 52.456.746Rp
11.05.01
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPP-PA (Hibah
Langsung)
1.216.432.000Rp 804.993.491Rp 66,18% -Rp
708.851.452.000Rp 650.976.687.607Rp 91,84% 4.742.875.064Rp
Uraian Kode
Program
JUMLAH
Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2016Pengembalian
Belanja
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Program, 31 Desember 2016.
Keterangan Tabel :
1. Program 11.04.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh Satker 664962 Deputi
Bidang Perlindungan Anak dan Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang
Anak,
2. Program 11.04.08 Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam PP dan PA dijalankan
oleh satker 664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat dan 34 Satker Dekon
pada 34 provinsi,
3. Program 11.05.01 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kemen PPPA dijalankan oleh Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan,
-23 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
4. Program 11.05.06 Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan dijalankan
oleh Satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi, Satker 664941 Deputi
Bidang Kesetaraan Gender dan Satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Hak
Perempuan, dan
5. Program 11.05.07 Perlindungan Anak dijalankan oleh Satker 664983 Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sedangkan perbandingan nilai realisasi belanja menurut program untuk periode TA
2016 dan 2015 sebagai berikut:
Tabel 7
Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Program
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 DES 2016 31 DES 2015 Naik/(Turun)
11.04.07 Program Perlindungan Anak 156.110.623.236Rp 34.859.420.415Rp 121.251.202.821Rp
11.04.08Program Partisipasi Lembaga
Masyarakat dalam PP dan PA54.781.125.612Rp -Rp 54.781.125.612Rp
11.05.01
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPP-PA
256.232.046.672Rp 84.426.380.878Rp 171.805.665.794Rp
11.05.06Program Kesetaraan Gender
dan Pemberdayaan Perempuan171.144.654.135Rp 51.638.431.082Rp 119.506.223.053Rp
11.05.07 Program Perlindungan Anak 11.903.244.461Rp 11.986.906.562Rp (83.662.101)Rp
11.05.01
Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya KPP-PA (Hibah
Langsung)
804.993.491Rp -Rp 804.993.491Rp
01.01.06Program Kesetaraan Gender
dan Pemberdayaan Perempuan-Rp 8.941.408.155Rp (8.941.408.155)Rp
01.01.07 Program Perlindungan Anak -Rp 9.098.796.021Rp (9.098.796.021)Rp
650.976.687.607Rp 200.951.343.113Rp 450.025.344.494Rp
Uraian Kode
Program
JUMLAH
Periode Yang Berakhir Tanggal
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Program, 31 Desember 2016 dan 2015.
Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen. PPPA) merupakan konsolidasi/ gabungan dari laporan keuangan seluruh
entitas akuntansi/ satuan kerja di lingkup Kemen. PPPA. Dari 42 satker yang ada,
semua satker telah menyampaikan data laporan keuangan dan dikonsolidasikan
melalui aplikasi e-rekon dalam laporan keuangan Kemen. PPPA yang terdiri dari 8
satker kantor pusat dan 34 satker dekonsentrasi. Menurut satuan kerja, anggaran
dan realisasi belanja dirinci sebagai berikut:
-24 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Tabel 8
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja – Kantor Pusat
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Anggaran Realisasi (netto) %
664937 Deputi PUG Bidang Ekonomi 2.095.784.000 2.095.620.254 99,99% 0
664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender 95.000.000.000 82.659.169.464 87,01% 1.196.644.454
664958 Deputi Bidang Perlind. Hak Prmp 100.843.037.000 86.389.864.417 85,67% 375.804.227
664962 Deputi Bidang Perlind. Anak 111.587.544.000 102.676.015.874 92,01% 567.041.560
664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak 55.031.416.000 53.434.607.362 97,10% 399.187.724
664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat 34.730.556.000 32.979.431.563 94,96% 373.803.333
664983 KPAI 12.000.000.000 11.903.244.461 99,19% 52.456.746
427944 Menteri Negara PP 273.563.115.000 257.037.040.163 93,96% 1.707.487.270
684.851.452.000Rp 629.174.993.558Rp 91,87% 4.672.425.314Rp
Uraian Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2016
Kode
Satker
JUMLAH
Pengembalian
Belanja
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja, 31 Desember 2016.
Tabel 9
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Satuan Kerja - Dekonsentrasi
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Anggaran Realisasi (netto) %
060105 Aceh 616.000.000Rp 584.427.400Rp 94,87% -Rp
075199 Sumatera Utara 800.000.000Rp 783.519.022Rp 97,94% 400.000Rp
080100 Sumatera Barat 799.500.000Rp 782.927.031Rp 97,93% -Rp
090100 Riau 625.000.000Rp 573.532.351Rp 91,77% 1.565.000Rp
100040 Jambi 565.400.000Rp 476.845.520Rp 84,34% -Rp
110101 Sumatera Selatan 661.250.000Rp 635.008.719Rp 96,03% 6.915.000Rp
305145 Kep. Babel 640.000.000Rp 628.452.286Rp 98,20% -Rp
325230 Kep. Riau 650.000.000Rp 626.234.267Rp 96,34% -Rp
260038 Bengkulu 625.000.000Rp 496.340.000Rp 79,41% -Rp
125160 Lampung 650.000.000Rp 647.805.600Rp 99,66% 1.312.000Rp
010058 DKI Jakarta 650.000.000Rp 634.500.100Rp 97,62% -Rp
025133 Jawa Barat 910.000.000Rp 908.612.500Rp 99,85% -Rp
035161 Jawa Tengah 812.500.000Rp 807.962.000Rp 99,44% -Rp
045161 Daerah Istimewa
Yogyakarta 600.000.000Rp 525.786.057Rp 87,63% -Rp
055199 Jawa Timur 720.000.000Rp 707.962.200Rp 98,33% 1.004.900Rp
295308 Banten 550.000.000Rp 542.058.000Rp 98,56% 90.000Rp
135199 Kalimantan Barat 550.000.000Rp 494.667.400Rp 89,94% -Rp
140100 Kalimantan Tengah 600.000.000Rp 564.935.686Rp 94,16% 420.000Rp
150023 Kalimantan Selatan 580.350.000Rp 443.559.662Rp 76,43% 200.000Rp
160036 Kalimantan Timur 780.000.000Rp 772.234.925Rp 99,00% -Rp
Kode Satker Satker ProvinsiPengembalian
Belanja
Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2016
-25 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Anggaran Realisasi (netto) %
350059 Kalimantan Utara 600.000.000Rp 562.614.000Rp 93,77% 809.000Rp
170103 Sulawesi Utara 715.000.000Rp 703.319.578Rp 98,37% 960.000Rp
180035 Sulawesi Tengah 720.000.000Rp 633.635.300Rp 88,00% -Rp
190013 Sulawesi Selatan 812.500.000Rp 741.440.562Rp 91,25% 1.625.800Rp
200040 Sulawesi Tenggara 660.000.000Rp 626.381.450Rp 94,91% 28.584.550Rp
340103 Sulawesi Barat 605.000.000Rp 549.582.210Rp 90,84% 11.775.000Rp
220037 Bali 600.000.000Rp 541.541.279Rp 90,26% 4.141.100Rp
230044 Nusa Tenggara Barat 687.500.000Rp 552.001.764Rp 80,29% 4.215.000Rp
240100 Nusa Tenggara Timur 780.000.000Rp 780.000.000Rp 100,00% -Rp
210006 Maluku 875.000.000Rp 850.160.600Rp 97,16% 6.432.400Rp
280100 Maluku Utara 910.000.000Rp 907.715.000Rp 99,75% -Rp
310100 Gorontalo 650.000.000Rp 641.879.850Rp 98,75% -Rp
250113 Papua 1.000.000.000Rp 975.360.000Rp 97,54% -Rp
330100 Papua Barat 1.000.000.000Rp 98.691.730Rp 9,87% -Rp
24.000.000.000Rp 21.801.694.049Rp 90,84% 70.449.750Rp
Kode Satker Satker ProvinsiPengembalian
Belanja
Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 31 DES 2016
JUMLAH Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja Satuan Kerja, 31 Desember 2016.
Persentase realisasi belanja pada satker kantor pusat sebesar 91.87 persen dengan
realisasi tertinggi pada satker 664983 KPAI sebesar 99.19 persen dan terendah pada
satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan sebesar 85.67 persen.
Sedangkan pada 34 satker dekonsentrasi, nilai realisasi belanjanya sebesar
Rp21,801,694,049.00 atau 90.84 persen, dengan realisasi tertinggi pada satker
dekon 240100 provinsi NTT sebesar 100 persen, dan realisasi terendah pada satker
dekon 330100 provinsi Papua Barat sebesar 9.87 persen.
Pada Periode Semester I, dilakukan penutupan sekaligus likuidasi terhadap satker
664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi dengan nilai anggaran sebesar
Rp2,095,784,000.00 dan realisasi belanjanya sebesar Rp2,095,620,254.00 atau
sebesar 99.99 persen. Operasional satker tersebut digantikan dengan satker 664960
Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat.
Menurut jenis belanja, anggaran dan realisasi belanja Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) dirinci sebagai berikut:
-26 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Tabel 10
Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
Anggaran Realisasi Persentase Pengembalian Belanja
51 Belanja Pegawai 41.811.813.000Rp 40.974.293.505Rp 98,00% 24.244.200Rp
52 Belanja Barang 607.826.813.000Rp 551.753.144.542Rp 90,77% 4.718.630.864Rp
53 Belanja Modal 59.212.826.000Rp 58.249.249.560Rp 98,37% -Rp
708.851.452.000Rp 650.976.687.607Rp 91,84% 4.742.875.064Rp
Uraian Jenis
Belanja
JUMLAH
TA 2016
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2016.
Sedangkan perbandingan nilai realisasi belanja menurut jenis belanja untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Tabel 11
Perbandingan Nilai Realisasi Belanja Menurut Jenis Belanja
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Naik/(Turun)
51 Belanja Pegawai 40.974.293.505Rp 32.905.864.570Rp 8.068.428.935Rp
52 Belanja Barang 551.753.144.542Rp 164.441.171.405Rp 387.311.973.137Rp
53 Belanja Modal 58.249.249.560Rp 3.604.307.138Rp 54.644.942.422Rp
650.976.687.607Rp 200.951.343.113Rp 450.025.344.494Rp
Uraian Kode Jenis
Belanja
JUMLAH
Realisasi Periode
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran, 31 Desember 2016 dan 2015.
Realisasi Belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar Rp450,025,344,494.00
dibandingkan dengan TA 2015. Hal ini disebabkan antara lain:
1. Pengadaan belanja modal meningkat dalam rangka mendukung rencana kerja
strategis, diantaranya pembangunan system informasi gender dan anak
berskala nasional (SIGA-BN) berupa software, hardware, dan command centre
room;
2. Meningkatnya kebutuhan belanja barang sebagai akibat perubahan struktur
organisasi dan tata kerja yang menuntut Kemen. PPPA untuk lebih teknis
dalam pelaksanaan program, diantaranya pengadaan mobil dan motor
perlindungan perempuan dan anak untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda;
3. Meningkatnya kebutuhan untuk memberikan bantuan pemerintah non
bantuan sosial kepada masyarakat;
-27 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
4. Meningkatnya belanja pegawai berupa pembayaran gaji ke-14 dan
meningkatnya tunjangan kinerja pegawai.
Penjelasan nilai realisasi belanja menurut jenis belanja secara rinci sebagai berikut:
B.2.1 Belanja Pegawai
Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja pegawai untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Grafik 1
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan tahun 2015
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran, 31 Desember 2016 dan 2015.
Nilai realisasi belanja pegawai naik sebesar Rp8,068,428,935.00 dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 12
Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 10.018.412.290Rp 8.994.765.390Rp 1.023.646.900Rp
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 131.976Rp 202.621Rp (70.645)Rp
511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 628.134.681Rp 587.317.853Rp 40.816.828Rp
511122 Belanja Tunj. Anak PNS 152.805.090Rp 141.350.082Rp 11.455.008Rp
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 3.583.275.000Rp 3.489.815.000Rp 93.460.000Rp
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 81.975.000Rp 63.745.000Rp 18.230.000Rp
511125 Belanja Tunj. PPh PNS 350.670.905Rp 438.590.242Rp (87.919.337)Rp
511126 Belanja Tunj. Beras PNS 460.564.260Rp 460.441.720Rp 122.540Rp
511129 Belanja Uang Makan PNS 1.302.944.000Rp 1.682.674.600Rp (379.730.600)Rp
UraianKode
Akun
Periode Naik/(Turun)
41.811.813.000 40.974.293.505
36.199.291.000
32.905.864.570
-
5.000.000.000
10.000.000.000
15.000.000.000
20.000.000.000
25.000.000.000
30.000.000.000
35.000.000.000
40.000.000.000
45.000.000.000
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
31 Des 2016 31 Des 2015
-28 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
31 Des 2016 31 Des 2015
5111 Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
511147 Belanja Tunj. Lain-lain -Rp -Rp -Rp
511151 Belanja Tunj. Umum PNS 159.164.656Rp 221.495.000Rp (62.330.344)Rp
5115Belanja Gaji dan Tunjangan
Pegawai Non PNS
511511Balanja Gaji Pokok Pegawai Non
PNS1.426.500.000Rp 1.426.500.000Rp -Rp
511512 Belanja Tunj. Pegawai Non PNS 179.375.000Rp 135.625.000Rp 43.750.000Rp
5122 Belanja Lembur
512211 Belanja Uang Lembur 29.560.000Rp -Rp 29.560.000Rp
5124Belanja Tunj. Khusus dan
Belanja Pegawai Transito
512411Belanja Pegawai (Tunjangan
Khusus/Kegiatan)22.600.780.647Rp 15.263.342.062Rp 7.337.438.585Rp
40.974.293.505Rp 32.905.864.570Rp 8.068.428.935Rp
UraianKode
Akun
Periode
JUMLAH
Naik/(Turun)
Sumber : Neraca Percobaan Basis Kas, 31 Desember 2016 dan 2015.
Kenaikan nilai realisasi belanja pegawai disebabkan oleh adanya pembayaran gaji
pegawai ke-14 (Tunjangan Hari Raya) berupa gaji pokok pegawai selama 1 bulan dan
meningkatnya persentase pembayaran tunjangan kinerja pegawai pada tahun 2016
dari 40 persen menjadi 70 persen.
B.2.2 Belanja Barang
Perkembangan nilai anggaran dan realisasi belanja barang untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Grafik 2
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Barang
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja, 31 Desember 2016 dan 2015.
606.610.381.000
550.948.151.051
177.645.047.000 164.441.171.405
0
100.000.000.000
200.000.000.000
300.000.000.000
400.000.000.000
500.000.000.000
600.000.000.000
700.000.000.000
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
31 Des 2016 31 Des 2015
-29 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Nilai realisasi belanja barang naik sebesar Rp386,506,979,646.00 dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 13
Perbandingan Realisasi Belanja Barang Per Akun
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015
5211
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 2,996,217,397Rp 3,609,086,874Rp (612,869,477)Rp
521112 Belanja Pengadaan Bahan Makanan 35,333,231Rp -Rp 35,333,231Rp
521113 Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh 419,372,792Rp 179,983,238Rp 239,389,554Rp
521114 Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 142,776,005Rp 40,608,580Rp 102,167,425Rp
521115 Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 2,384,275,000Rp 2,139,708,500Rp 244,566,500Rp
521119 Belanja Barang Operasional Lainnya 5,025,672,310Rp 3,815,415,649Rp 1,210,256,661Rp
5212
521211 Belanja Bahan 35,500,862,270Rp 15,602,937,160Rp 19,897,925,110Rp
521213 Belanja Honor Output Kegiatan 10,719,422,569Rp 6,292,675,000Rp 4,426,747,569Rp
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 50,780,010,316Rp 12,063,357,395Rp 38,716,652,921Rp
5218
521811 Belanja Barang Persediaan Brng Kons. 29,422,749,848Rp 13,303,207,513Rp 16,119,542,335Rp
5221
522111 Belanja Langganan Listrik 2,630,864,494Rp 2,741,894,930Rp (111,030,436)Rp
522112 Belanja Langganan Telepon 273,981,120Rp 221,793,285Rp 52,187,835Rp
522113 Belanja Langganan Air 404,970,664Rp 323,179,864Rp 81,790,800Rp
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 1,829,966,850Rp 573,388,868Rp 1,256,577,982Rp
522121 Belanja Jasa Pos dan Giro 8,538,000Rp 1,814,000Rp 6,724,000Rp
522131 Belanja Jasa Konsultan 11,350,568,975Rp 6,064,431,500Rp 5,286,137,475Rp
522141 Belanja Sewa 8,116,122,890Rp 3,213,590,000Rp 4,902,532,890Rp
522151 Belanja Jasa Profesi 27,837,645,000Rp 14,197,863,491Rp 13,639,781,509Rp
522191 Belanja Jasa Lainnya 46,799,542,936Rp 398,077,410Rp 46,401,465,526Rp
5231
523111Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan9,656,666,103Rp 2,281,042,905Rp 7,375,623,198Rp
523121Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin4,667,876,024Rp 3,912,736,467Rp 755,139,557Rp
523129Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin Lainnya-Rp 19,500,000Rp -Rp
523133 Belanja Biaya Pemeliharaan Jaringan -Rp -Rp -Rp
523199 Belanja Biaya Pemeliharaan Lainnya -Rp -Rp -Rp
5241
524111 Belanja Perjalanan Biasa 82,215,370,582Rp 29,293,093,932Rp 52,922,276,650Rp
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 3,635,334,558Rp 1,850,125,800Rp 1,785,208,758Rp
524114Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota34,648,458,427Rp 21,002,365,685Rp 13,646,092,742Rp
524119Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota90,631,031,619Rp 16,097,566,298Rp 74,533,465,321Rp
5242
524211 Belanja Perjalanan Biasa - Luar Negeri 8,662,388,299Rp 3,550,888,405Rp 5,111,499,894Rp
524219 Belanja Perjalanan Lainnya - Luar Negeri 1,218,209,220Rp 689,488,856Rp 528,720,364Rp
5261
526112Belanja Peralatan Dan Mesin Untuk
Diserahkan kepada Masyarakat/Pemda61,057,301,460Rp 135,850,000Rp 60,921,451,460Rp
5263
526311 Belanja Barang Lainnya Untuk Diserahkan
Kepada Masyarakat/Pemda17,876,622,092Rp 825,499,800Rp 17,051,122,292Rp
550,948,151,051Rp 164,441,171,405Rp 386,506,979,646Rp
Kode
Akun
Periode
JUMLAH
Naik/(Turun)
Belanja Barang Non Operasional
Belanja Barang Operasional
Belanja Barang Persediaan
Belanja Jasa
Belanja Pemeliharaan
Belanja Perjalanan DN
Belanja Perjalanan LN
Belanja Barang untuk diserahkan kepada Masyarakat/ Pemda
Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
Uraian
Sumber : Neraca Percobaan Basis Kas, 31 Desember 2016 dan 2015.
-30 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Kenaikan nilai realisasi belanja barang antara lain disebabkan oleh:
1. meningkatnya belanja peralatan dan mesin/ belanja barang lainnya untuk
diserahkan pada masyarakat/pemda berupa pengadaan mobil dan motor
perlindungan perempuan dan anak, dan bantuan pemerintah lainnya yang
memenuhi karakteristik bantuan pemerintah yang diberikan dalam bentuk
uang;
2. meningkatnya belanja perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan program
pp dan pa didaerah antara lain jelajah three ends, pendampingan pelaksanaan
dana dekon, dan penguatan struktur organisasi dan kelembagaan didaerah;
serta
3. meningkatnya pengadaan barang persediaan konsumsi.
B.2.3 Belanja Barang yang Bersumber dari Hibah Langsung
Nilai anggaran dan realisasi belanja barang yang bersumber dari hibah langsung
periode Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp1,216,432,000.00 dan Rp804,993,491.00
atau mencapai 66.18 persen. Realisasi belanja dari hibah langsung tercatat pada
akun 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya yang pengelolaannya
dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Data, Satker 427944 Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan.
Pengesahan atas pendapatan hibah langsung periode Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp894,671,623.00, meliputi:
1. penerimaan hibah langsung dari UNFPA sebesar Rp700,795,623.00 dengan
realisasi belanja sebesar Rp699,408,097.00 (SPHL Nomor
161400000000087), dan
2. penerimaan hibah langsung dari UNICEF sebesar Rp193,876,000.00 dengan
realisasi belanja sebesar Rp105,585,394.00 (SPHL Nomor
161400000000088).
Atas penerimaan hibah yang tidak terealisasi, dikembalikan kepada lembaga donor
sebesar Rp1,387,526.00 (Hibah dari UNFPA) dan sebesar Rp88,290,606.00 (Hibah
dari UNICEF), dan telah dilakukan pengesahan atas transaksi pengembalian
pendapatannya.
Pada periode Tahun Anggaran 2015, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menerima hibah langsung dalam bentuk uang
yang dikelola oleh satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari
UNFPA) senilai Rp1,285,251,138.00 dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan
-31 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Anak (Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Atas transaksi hibah tersebut,
sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2016
Audited belum dapat dilakukan pengesahan terhadap transaksi belanjanya sebesar
Rp1,252,147,011.00 (Hibah dari UNFPA) dan sebesar Rp461,483,425.00 (Hibah dari
UNICEF).
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) telah
melakukan upaya dengan mengirim surat ke Kementerian Keuangan, dhi Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, namun belum ada kebijakan akuntansi atas
transaksi hibah langsung yang diterima tahun 2015.
B.2.4 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal peralatan dan mesin untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Grafik 3
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan tahun 2015
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2016 dan 2015.
Nilai realisasi belanja modal peralatan dan mesin naik sebesar Rp50,311,010,857.00
yang disebabkan oleh kebutuhan pengadaan peralatan dan mesin antara lain untuk
membangun sistem informasi gender dan anak berskala nasional (SIGA-BN).
53.924.094.000 53.527.520.170
3.466.061.000 3.216.509.313
0
10.000.000.000
20.000.000.000
30.000.000.000
40.000.000.000
50.000.000.000
60.000.000.000
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
31 Des 2016 31 Des 2015
-32 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Nilai realisasi belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp53,527,520,170.00,
menghasilkan perolehan aset peralatan dan mesin sebesar Rp53,498,684,920.00 dan
aset tetap lainnya sebesar Rp28,835,250.00. Dalam perolehan aset peralatan dan
mesin sebesar Rp53,498,684,920.00, nilai sebesar Rp13,088,742,700.00 direklas
pencatatannya dalam aset lainnya berupa software.
B.2.5 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebagai berikut:
Grafik 4
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2016 dan 2015.
Pada tahun 2015 tidak ada alokasi anggaran belanja modal gedung dan bangunan,
sedangkan anggaran dan realisasi belanja modal gedung dan bangunan pada tahun
2016 berupa penambahan nilai gedung dan bangunan Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) yang tercatat pada satker 427944
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. Nilai realisasi belanja modal penambah
nilai gedung dan bangunan sebesar Rp1,394,736,627.00, menghasilkan penambah
nilai aset gedung dan bangunan sebesar Rp1,394,736,627.00.
B.2.6 Belanja Modal Lainnya
Perbandingan nilai anggaran dan realisasi belanja modal lainnya untuk periode yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 disajikan sebagai berikut:
1.484.732.000 1.394.736.627
0 0 0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
31 Des 2016 31 Des 2015
-33 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Realisasi Anggaran
Grafik 5
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Belanja Modal Lainnya
Untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Belanja K/L, 31 Desember 2016 dan 2015.
Nilai realisasi belanja modal lainnya naik sebesar Rp2,939,194,938.00. Nilai realisasi
belanja modal lainnya sebesar Rp3,326,992,763.00, menghasilkan perolehan aset
berupa software sebesar Rp488,750,000.00; aset peralatan dan mesin sebesar
Rp402,408,900.00; aset penambah nilai gedung dan bangunan sebesar
Rp2,412,483,863.00; dan tidak menghasilkan aset sebesar Rp23,350,000.00 berupa
jasa setting AC (belanja jasa lainnya).
3.804.000.000 3.326.992.763
409.500.000 387.797.825
0
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
31 Des 2016 31 Des 2015
- 34 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran adalah kas yang dikuasai, dikelola dan menjadi
tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa Uang Persediaan/
Tambahan Uang Persediaan (UP/TUP) yang belum dipertanggungjawabkan atau belum
disetorkan ke Kas Negara per tanggal neraca.
Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 sebesar
Rp1,087,009,734.00, sedangkan nilai Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember
2015 sebesar Rp1,846,016,183.00. Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran pada
masing-masing satker sebagai berikut:
Tabel 14
Rincian Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran Menurut Satuan Kerja
Per 31 Desember 2016 dan 2015
Kode Satker Per 31 Des 2016 Per 31 Des 2015 Naik/(Turun)
427944 0 47.933.900 -47.933.900
664937 0 1.349.899.366 -1.349.899.366
664941 0 0 0
664958 0 0 0
664962 0 0 0
664979 1.074.948.464 350.193.945 724.754.519
664960 0 0 0
664983 0 0 0
330100 1.308.270 0 1.308.270
240100 0 56.515.000 -56.515.000
210006 0 11.732.000 -11.732.000
250113 0 20.568.402 -20.568.402
350059 Badan PMPPKBPEMDES Prov. Kaltara 10.753.000 0 10.753.000
135199 0 9.173.570 -9.173.570
1.087.009.734 1.846.016.183 -759.006.449
Uraian Satker
Deputi Bid PUG Bid Ekonomi
Deputi Bidang Perlindungan Hak Prmp.
Deputi Bid Kesetaraan Gender
Badan PPAMKB Prov. Kalbar
Deputi Bidang Perlindungan Anak
KPAI
Biro PKSDM Setda Prov. Maluku
Biro PP Setda Prov. Papua
Satker Dekonsentrasi
Menteri Negara PP
Satker Pusat
Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak
JUMLAH
Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat
Badan PPPA dan KB Prov. Papua Barat
Badan PP Setda Prov. NTT
Sumber : Monitoring aplikasi e-rekon K/L periode TA 2016.
Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1,087,009,734.00, meliputi sisa Uang
Persediaan yang belum dipertanggungjawabkan sebesar Rp512,061,270.00 dan sisa
Tambahan Uang Persediaan sebesar Rp574,948,464.00. Pada periode penyusunan
laporan keuangan TA 2016 Audited, nilai tersebut telah dipertanggungjawabkan pada
tahun 2017.
- 35 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
C.2 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp7,669,112,699.00 dan Rp2,085,408,022.00. Kas Lainnya dan Setara Kas
merupakan kas pada bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP. Setara
kas yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka waktu
3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Selain itu, nilai Kas Lainnya dan Setara
Kas juga mencakup Kas Lainnya di K/L dari Hibah yang Belum Disahkan.
Rincian saldo Kas Lainnya dan Setara Kas sebagai berikut:
Tabel 15
Rincian Sumber Kas Lainnya dan Setara Kas
Per 31 Desember 2016 dan 2015
No 31 Des 2016 31 Des 2015
1 Rp168,883,620.00 Rp86,613,827.00
2 Rp5,980,637,563.00 Rp850,319,698.00
3 Rp1,519,591,516.00 Rp1,115,370,370.00
4 Rp0.00 Rp33,104,127.00
Rp7,669,112,699.00 Rp2,085,408,022.00JUMLAH
Keterangan
Pungutan Pajak yang belum disetor ke KUN
Pengembalian Belanja yang belum disetor ke KUN
Kas Lainnya dan Setara Kas yang berasal dari
Pendapatan Hibah (Ekuitas Dana Lancar lainnya)
Kewajiban Satker pada Pihak Lain
Sumber : Daftar saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2016 dan
2015.
Pungutan pajak yang belum disetor sebesar Rp168,883,620.00 berupa pungutan pajak
atas tunjangan kinerja pegawai bulan Desember 2016 yang belum dibayarkan pada
tanggal neraca karena menunggu perhitungan absensi kehadiran pegawai.
Pengembalian belanja yang belum disetor sebesar Rp5,980,637,563.00 berupa sisa
belanja (uang ls bendahara) yang pada tanggal neraca belum disetor, dan kelebihan
pembayaran atas belanja hasil temuan pemeriksaan. Nilai tersebut didominasi oleh
sisa belanja perjalanan dinas yang pertanggungjawabannya dilakukan pada tahun
2017. Sedangkan kewajiban satker pada pihak lain sebesar Rp1,519,591,516.00
berupa tunjangan kinerja pegawai bulan Desember 2016 yang pembayarannya
dilakukan pada bulan Januari tahun 2017 karena menunggu rekapitulasi pembayaran/
pemotongan berdasarkan rekapitulasi kehadiran pegawai.
- 36 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Terhadap saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2016 sebesar
Rp7,669,112,699.00 telah dipertanggungjawabkan pada tahun 2017, meliputi
penyetoran pajak tunjangan kinerja bulan Desember 2016, penyetoran pendapatan
yang berasal dari pengembalian belanja TAYL, serta pembayaran tunjangan kinerja
bulan Desember 2016.
C.3 Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk
dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Nilai
Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp17,618,473,921.00 dan Rp6,149,085,177.00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 16
Rincian Nilai Persediaan
Per 31 Desember 2016 dan 2015
Kode
Akun31 Des 2016 31 Des 2015 Naik/(Turun)
117111 9,747,657,141 6,076,526,897 3,671,130,244
117114 0 0 0
117124 7,127,616,000 0 7,127,616,000
117128
671,170,811 26,494,050644,676,761
117131 0 0 0
117141
0 00
117199 72,029,969 46,064,230 25,965,739
17,618,473,921 6,149,085,177 11,469,388,744JUMLAH
Persediaan Lainnya
Suku Cadang
Bahan Baku
Persediaan dalam Rangka Bantuan
Sosial
Peralatan dan Mesin untuk dijual atau
diserahkan kepada Masyarakat
Uraian Akun
Barang Konsumsi
Barang Persediaan Lainnya untuk
Dijual/Diserahkan ke Masyarakat
Sumber : Neraca Percobaan K/L, 31 Desember 2016 dan 2015
Saldo persediaan naik sebesar Rp11,469,388,744.00 dengan rincian mutasi sebagai
berikut:
- 37 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Tabel 17
Mutasi Perolehan Nilai Persediaan Per 31 Desember 2017
MUTASI AKUN URAIAN NILAI
SALDO AWAL 117111 Barang Konsumsi 6.076.526.897
117128 Brg Persd Lainnya untuk
diserahkan pd masy 26.494.050
117199 Persediaan Lainnya 46.064.230
JUMLAH 6.149.085.177
PEROLEHAN 521811 Belanja Barang Pers Kons 29.422.749.848
521113 Belanja Penambah Daya Tahan 407.764.554
526112 Belanja PM Diserahkan Pd Masy 61.057.301.460
526311 Belanja Barang Lainnya Diserahkan
Pd Masy 17.876.622.092
313221 Transfer Masuk 398.627.000
JUMLAH 109.163.064.954
PENGGUNAAN 593111 Beban Persediaan Konsumsi 23.997.376.087
593113 Beban Pers Bahan untuk
Pemeliharaan 19.136.590
593149 Beban Persediaan Lainnya 384.554.806
526112 Beban PM diserahkan pd Masy 57.258.147.231
526312 Beban Barang lainnya yang
Memenuhi Karakter Bantuan
Pemerintah (Uang) 4.612.000.000
526311 Beban Barang Lainnya diserahkan
pd Masy 9.304.089.130
313211 Transfer Keluar 398.627.000
JUMLAH 95.973.930.844
LAIN-LAIN 521211 Beban bahan 2.600.000
522191 Beban jasa lainnya 1.333.879.915
524111 Beban perjalanan biasa 69.738.000
132111 Peralatan dan Mesin 58.849.862
JUMLAH 1.465.067.777
PENYESUAIAN
NILAI
491511 Pendapatan penyesuaian nilai
persediaan 4.121.110
593311 Beban penyesuaian nilai
persediaan (258.798.699)
JUMLAH (254.677.589)
SALDO AKHIR 117111 Barang Konsumsi 9.747.657.141
117124 PM Untuk Diserahkan pd Masy 7.127.616.000
117128 Barang Lainnya Untuk Diserahkan
pd Masy 671.170.811
117199 Persediaan Lainnya 72.029.969
JUMLAH 17.618.473.921 Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Persediaan Periode TA 2016.
Saldo awal persediaan per 1 Januari 2016 sebesar Rp6,149,085,177.00 yang terdiri
dari barang persediaan konsumsi, barang persediaan lainnya untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda, dan barang persediaan lainnya. Perolehan yang menambah nilai
persediaan periode TA 2016 sebesar Rp109,163,064,954.00 yang berasal dari belanja
- 38 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
barang persediaan konsumsi, belanja penambah daya tahan tubuh, belanja peralatan
dan mesin untuk diserahkan pada masyarakat/pemda, belanja barang lainnya untuk
diserahkan kepada masyarakat/pemda, dan transfer masuk yang merupakan proses
pemindahbukuan pencatatan nilai persediaan dari satker 664937 Deputi Bidang PUG
Bidang Ekonomi yang dilikuidasi kepada satker 664941 Deputi Bidang Kesetaraan
Gender.
Penggunaan/distribusi yang mengurangi nilai persediaan sebesar
Rp95,973,930,844.00, meliputi penggunaan barang konsumsi, penggunaan bahan
persediaan suku cadang, penggunaan persediaan lainnya, serah terima bantuan
pemerintah baik dalam bentuk barang ataupun uang kepada masyarakat/pemda, dan
transfer keluar yang merupakan proses pemindahbukuan pencatatan nilai persediaan
dari satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi yang dilikuidasi kepada satker
664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender. Transaksi lain-lain merupakan penggunaan
belanja perolehan persediaan namun tidak menghasilkan barang persediaan sebesar
Rp1,465,067,777.00 yang terdiri dari belanja persediaan yang digunakan untuk
pembelian konsumsi rapat, belanja jasa lainnya termasuk didalamnya iklan layanan
masyarakat, belanja perjalanan dinas, dan perolehan aset peralatan dan mesin.
Penyesuaian nilai persediaan adalah penyesuaian atas nilai persediaan sehubungan
dengan penggunaan metode harga perolehan terakhir dalam penilaian persediaan
yaitu sebesar minus Rp254,677,589.00.
Saldo akhir persediaan per 31 Desember 2016 sebesar Rp17,618,473,921.00 terdiri
dari barang persediaan konsumsi, peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda yang diantaranya berupa motor perlindungan (TORLIN) yang
belum diserahterimakan, barang persediaan lainnya untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda, dan barang persediaan lainnya. Saldo persediaan tidak mencakup
persediaan yang masuk dalam daftar barang persediaan yang tidak dikuasai berupa
mobil perlindungan (MOLIN) yang sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna
barang/kuasa pengguna barang namun belum mendapatkan persetujuan
pemindahtanganan.
C.4 Tanah
Nilai Aset Tanah per 31 Desember 2016 sebesar Rp294.120.000,00 yang merupakan
nilai Neraca per 31 Desember 2015, sehingga tidak terdapat mutasi/perubahan pada
- 39 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
periode TA 2016. Tanah seluas 360m2 tersebut adalah tanah milik Kementerian
Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA), yang berlokasi di
Perumahan Taman Harapan Baru Bekasi Utara, Kavling S.02 No. 44-45, 46-47
Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kepemilikan atas Aset Tanah tersebut dengan Sertifikat Hak Pakai tanggal 16
November 2011 dengan Nomor sebagai berikut:
1) Sertifikat Hak Pakai Nomor 102 (Kavling S.02 No. 45),
2) Sertifikat Hak Pakai Nomor 103 (Kavling S.02 No. 44),
3) Sertifikat Hak Pakai Nomor 104 (Kavling S.02 No. 46), dan
4) Sertifikat Hak Pakai Nomor 105 (Kavling S.02 No. 47) .
Keempat sertifikat tersebut telah disahkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia
c.q Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Nilai Aset Tanah
tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
C.5 Peralatan dan Mesin
Saldo Aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp100,651,964,875.00 dan Rp60,701,368,468.00. Saldo Aset Peralatan dan Mesin
Naik sebesar Rp39,950,596,407.00 dengan rincian mutasi sebagai berikut:
Tabel 18
Mutasi Nilai Aset Peralatan dan Mesin Per 31 Desember 2016
Saldo per 1 Januari 2016 60,701,368,468Rp
Mutasi tambah:
Pembelian 54,048,340,682Rp
Hibah -Rp
Transfer Masuk 846,857,985Rp
Reklasifikasi Masuk 33,206,259,620Rp
Koreksi Tambah -Rp
Mutasi kurang:
Penghentian aset dari penggunaan (1,021,211,575)Rp
Reklasifikasi Keluar (46,282,792,320)Rp
Transfer Keluar (846,857,985)Rp
Koreksi Pencatatan -Rp
Jumlah Mutasi 39,950,596,407Rp
Saldo per 31 Desember 2016 100,651,964,875Rp
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (47,021,683,642)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2016 53,630,281,233Rp
Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Aset Peralatan dan Mesin Periode TA 2016
- 40 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Mutasi tambah perolehan aset peralatan dan mesin berasal dari pembelian sebesar
Rp54,048,340,682.00 meliputi belanja 532111 modal peralatan dan mesin sebesar
Rp53,498,684,920.00, belanja 536111 modal lainnya sebesar Rp402,408,900.00,
belanja 521811 persediaan konsumsi sebesar Rp58,849,862.00 dan belanja 521219
barang non operasional lainnya sebesar Rp88,397,000.00. Transfer masuk aset
peralatan dan mesin merupakan proses pemindahbukuan pencatatan nilai aset
peralatan dan mesin dari satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi yang
dilikuidasi kepada satker 664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat sebesar
Rp846,857,985.00. Reklasifikasi masuk aset peralatan dan mesin sebesar
Rp33,206,259,620.00 meliputi koreksi atas pencatatan aset gedung dan bangunan
sebesar Rp12,210,000.00 menjadi aset peralatan dan mesin dan koreksi atas
pencatatan nilai aset peralatan dan mesin sebesar Rp33,194,049,620.00.
Mutasi kurang aset peralatan dan mesin berasal dari penghentian penggunaan aset
peralatan dan mesin (reklas menjadi aset yang tidak digunakan dalam operasional
pemerintahan) sebesar Rp1,021,211,575.00. Reklasifikasi keluar aset peralatan dan
mesin sebesar Rp46,282,792,320.00 meliputi koreksi atas pencatatan nilai aset
peralatan dan mesin sebesar Rp33,194,049,620.00, dan koreksi atas pencatatan aset
peralatan dan mesin menjadi aset tak berwujud (software komputer) sebesar
Rp13,088,742,700.00. Transfer keluar aset peralatan dan mesin merupakan proses
pemindahbukuan pencatatan nilai aset peralatan dan mesin dari satker 664937
Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi yang dilikuidasi kepada satker 664960 Deputi
Bidang Partisipasi Masyarakat sebesar Rp846,857,985.00.
Saldo aset peralatan dan mesin per 1 Januari 2016 sebesar Rp60,701,368,468.00.
Penambahan aset peralatan dan mesin periode TA 2016 sebesar
Rp39,950,596,407.00, saldo akumulasi penyusutan peralatan dan mesin per 31
Desember 2016 sebesar Rp47,021,683,642.00, maka nilai buku aset peralatan dan
mesin per 31 Desember 2016 sebesar Rp53,630,281,233.00.
C.6 Gedung dan Bangunan
Saldo Aset Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp104,369,150,203.00 dan Rp100,574,139,713.00. Nilai Aset Gedung dan Bangunan
naik sebesar Rp3,795,010,490.00 dengan rincian mutasi sebagai berikut:
- 41 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Tabel 19
Mutasi Nilai Aset Gedung dan Bangunan Per 31 Desember 2016
Saldo per 1 Januari 2016 100.574.139.713Rp
Mutasi tambah:
Pembelian/ Perolehan 3.807.220.490Rp
Hibah -Rp
Transfer Masuk -Rp
Reklasifikasi Masuk 240.425.660Rp
Koreksi Tambah -Rp
Mutasi kurang:
Penghentian aset dari penggunaan -Rp
Reklasifikasi Keluar (252.635.660)Rp
Transfer Keluar -Rp
Koreksi Pencatatan -Rp
Jumlah Mutasi 3.795.010.490Rp
Saldo per 31 Desember 2016 104.369.150.203Rp
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2016 (5.102.168.371)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2016 99.266.981.832Rp
Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Aset Gedung dan Bangunan Periode TA 2016.
Mutasi tambah aset gedung dan bangunan periode TA 2016 berasal dari
pembelian/perolehan melalui pengembangan aset gedung dan bangunan sebesar
Rp3,807,220,490.00 menggunakan belanja 533121 modal penambah nilai gedung dan
bangunan sebesar Rp1,394,736,627.00 dan belanja 536111 modal lainnya sebesar
Rp2,412,483,863.00 serta reklasifikasi masuk berupa koreksi atas pencatatan aset
gedung dan bangunan sebesar Rp240,425,660.00. Sedangkan mutasi kurang aset
gedung dan bangunan periode TA 2016 berasal dari reklasifikasi keluar aset gedung
dan bangunan sebesar Rp252,635,660.00 meliputi koreksi atas pencatatan aset
gedung dan bangunan sebesar Rp12,210,000.00 menjadi aset peralatan dan mesin
dan koreksi atas pencatatan aset gedung dan bangunan sebesar Rp240,425,660.00.
Saldo aset gedung dan bangunan per 1 Januari 2016 sebesar Rp100,574,139,713.00
Penambahan aset gedung dan bangunan periode TA 2016 sebesar
Rp3,795,010,490.00, saldo akumulasi penyusutan gedung dan bangunan per 31
Desember 2016 sebesar Rp5,102,168,371.00, maka nilai buku aset gedung dan
bangunan per 31 Desember 2016 sebesar Rp99,266,981,832.00.
Nilai Aset Gedung dan Bangunan terdiri dari aset gedung kantor sebesar
Rp104,128,724,543.00 dan bangunan milik Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) yang berlokasi di Perumahan Taman Harapan
- 42 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Baru Bekasi Utara, Kavling S.02 No. 44-45, 46-47 Kelurahan Pejuang, Kecamatan
Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat sebesar Rp240,425,660.00. Nilai Aset Gedung
dan Bangunan tercatat pada Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan.
C.7 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp5,392,064,725.00 sehingga tidak ada mutasi/ perubahan nilai aset jalan, irigasi dan
jaringan pada periode TA 2016.
Nilai Aset Jalan, Irigasi dan Jaringan meliputi:
a) Penyelesaian pembangunan atau reklasifikasi aset tetap KDP menjadi aset
Jaringan berupa instalasi lain-lain sebesar Rp301.559.125,00 yang diperoleh
pada periode TA 2014 yang tercatat pada satker 427944 Meneg Pemberdayaan
Perempuan,
b) Reklasifikasi aset yang semula tercatat dalam aset gedung dan bangunan
menjadi aset jaringan berupa instalasi jaringan sebesar Rp4,835,397,600.00
yang tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan,
c) Jaringan Telepon sebanyak 2 (dua) unit atau sebesar Rp239.608.000,00 yang
tercatat pada satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, dan
d) Instalasi penangkal petir manual sebesar Rp15.500.000,00 yang tercatat pada
Satker 664983 KPAI.
Saldo aset jalan, irigasi, dan jaringan per 31 Desember 2016 sebesar
Rp5,392,064,725.00, saldo akumulasi penyusutan jalan, irigasi, dan jaringan per 31
Desember 2016 sebesar Rp2,722,172,610.00, maka nilai buku aset jalan, irigasi, dan
jaringan per 31 Desember 2016 sebesar Rp2,669,892,115.00.
C.8 Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp302,446,694.00 dan Rp273,611,444.00. Nilai Aset Tetap Lainnya naik sebesar
Rp28,835,250.00 berupa pembelian bahan kaligrafi mushola menggunakan belanja
532111modal peralatan dan mesin.
- 43 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Nilai Aset Tetap Lainnya tercatat pada Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan sebesar Rp302,446,694.00 dengan rincian per sub-sub kelompok sebagai
berikut:
a) Monografi senilai Rp272,448,869,00,
b) Bahan Kartografi Lainnya berupa Naskah dan Lukisan sebanyak 2 unit dengan
nilai Rp1.500.000,00,
c) Alat musik modern/band sebanyak 1 unit dengan nilai Rp4.500.000,00,
d) Lukisan cat minyak sebanyak 4 unit dengan nilai Rp4.000.000,00, dan
e) Bahan perpustakaan sebanyak 313 unit dengan nilai Rp31,096,825.00.
Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp302,446,694.00, saldo
akumulasi penyusutan aset tetap lainnya per 31 Desember 2016 sebesar
Rp6,375,000.00, maka nilai buku aset tetap lainnya per 31 Desember 2016 sebesar
Rp296,071,694.00.
C.9 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Nilai Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp54,852,399,623.00 dan Rp41,257,129,428.00. Nilai akumulasi penyusutan aset
tetap naik sebesar Rp13,595,270,195.00 pada periode TA 2016. Perolehan akumulasi
penyusutan aset tetap dirinci sebagai berikut:
Tabel 20
Rincian Nilai Penyusutan Aset Tetap Per 31 Desember 2016
Nilai AsetAkumulasi Penyusutan
s/d 31 Des 2015Penyusutan TA 2016
Penyusutan
Transaksional
Akumulasi Penyusutan
s/d 31 Des 2016
1 Tanah 294.120.000Rp -Rp -Rp -Rp -Rp 294.120.000Rp
2 Peralatan dan Mesin 100.651.964.875Rp 36.528.274.240Rp 11.513.451.611Rp (1.020.042.209)Rp 47.021.683.642Rp 53.630.281.233Rp
3 Gedung dan Bangunan 104.369.150.203Rp 3.045.832.895Rp 2.100.299.395Rp (43.963.919)Rp 5.102.168.371Rp 99.266.981.832Rp
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5.392.064.725Rp 1.678.522.293Rp 1.047.654.406Rp (4.004.089)Rp 2.722.172.610Rp 2.669.892.115Rp
5 Aset Tetap Lainnya 302.446.694Rp 4.500.000Rp 1.875.000Rp -Rp 6.375.000Rp 296.071.694Rp
JUMLAH 211.009.746.497Rp 41.257.129.428Rp 14.663.280.412Rp (1.068.010.217)Rp 54.852.399.623Rp 156.157.346.874Rp
Periode Tahun Anggaran 2016
No Uraian Nilai Buku Aset
Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Penyusutan Aset Tetap Periode TA 2016.
Perolehan penyusutan periode TA 2016 berasal dari beban penyusutan periode TA
2016 sebesar Rp14,663,280,412.00 meliputi beban penyusutan peralatan dan mesin
sebesar Rp11,513,451,611.00, beban penyusutan gedung dan bangunan sebesar
- 44 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Rp2,100,299,395.00, beban penyusutan jaringan sebesar Rp1,047,654,406.00, dan
beban penyusutan aset tetap lainnya sebesar Rp1,875,000.00 serta penyusutan
transaksional berupa koreksi kurang atas penyusutan yang telah dilakukan melalui
koreksi atas aset tetap non revaluasi sebesar Rp1,068,010,217.00 meliputi koreksi
kurang penyusutan atas penyusutan aset peralatan dan mesin, penyusutan gedung
dan bangunan, dan penyusutan jaringan, sehingga perolehan akumulasi penyusutan
periode TA 2016 sebesar Rp13,595,270,195.00.
Saldo akumulasi penyusutan per 31 Desember 2015 sebesar Rp41,257,129,428.00,
ditambah perolehan penyusutan sebesar Rp13,595,270,195.00, maka saldo akumulasi
penyusutan per 31 Desember 2016 sebesar Rp54,852,399,623.00.
C.10 Aset Tak Berwujud
Aset Tak Berwujud pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen.PPPA) berupa software komputer. Nilai Aset Tak Berwujud per 31
Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp16,822,378,700.00 dan Rp3,244,886,000.00.
Nilai aset tak berwujud naik sebesar Rp13,577,492,700.00 dengan rincian mutasi
sebagai berikut:
1. Perolehan aset tak berwujud yang berasal dari pembelian menggunakan
belanja 536111 modal lainnya sebesar Rp488,750,000.00, dan
2. Reklasifikasi masuk berupa koreksi pencatatan atas aset peralatan dan mesin
menjadi aset tak berwujud (software komputer) sebesar Rp13,088,742,700.00.
Nilai aset tak berwujud per 31 Desember 2016 sebesar Rp16,822,378,700.00,
akumulasi amortisasinya sebesar Rp4,369,631,462.00, sehingga nilai buku aset tak
berwujud sebesar Rp12,452,747,238.00.
C.11 Aset Lain-lain
Aset Lain-lain pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen. PPPA) merupakan Aset Tetap yang dihentikan penggunaannya dalam
operasional pemerintahan yang tercatat pada satker 427944 Menteri Negara
Pemberdayaan Perempuan.
- 45 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
Nilai Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar Rp917,258,750.00 dan
Rp1,076,210,100.00. Nilai aset lain-lain turun sebesar Rp158,951,350.00 dengan
rincian mutasi sebagai berikut:
1. Perolehan aset lain-lain berupa penghentian penggunaan aset peralatan dan
mesin (reklas menjadi aset yang tidak digunakan dalam operasional
pemerintahan) sebesar Rp1,021,211,575.00; dan
2. Mutasi kurang berupa penghapusan aset lain-lain periode TA 2016 sebesar
Rp1,180,162,925.00.
Nilai aset lain-lain per 31 Desember 2016 sebesar Rp917,258,750.00, akumulasi
penyusutannya sebesar Rp917,258,750.00, sehingga nilai buku aset lain-lain sebesar
Rp0.00.
C.12 Akumulasi Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp5,286,890,212.00 dan Rp1,076,210,100.00.
Perolehan akumulasi penyusutan/amortisasi aset lainnya periode TA 2016 sebesar
Rp4,210,680,112.00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 21
Rincian Nilai Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya Per 31 Desember 2016
No Aset Lainnya Nilai Perolehan
Akm.
Penyusutan/Amortisasi
TA 2015
Penyusutan/Amortisasi
TA 2016
Penyusutan/Amortisasi
Transaksional
Akm.
Penyusutan/Amortisasi
TA 2016
Nilai Buku
A Aset Tak Berwujud
1 Software Komputer 16.822.378.700Rp -Rp 2.101.695.462Rp 2.267.936.000Rp 4.369.631.462Rp 12.452.747.238Rp
B Aset Lain-lain
1 Aset Tetap Yang Tidak
Digunakan 917.258.750Rp 1.076.210.100Rp -Rp (158.951.350)Rp 917.258.750Rp -Rp
17.739.637.450Rp 1.076.210.100Rp 2.101.695.462Rp 2.108.984.650Rp 5.286.890.212Rp 12.452.747.238Rp JUMLAH
Sumber : Analisa Transaksi Perolehan dan Mutasi Penyusutan Aset Lainnya Periode TA 2016
Mutasi tambah perolehan penyusutan/amortisasi aset lainnya periode TA 2016 berasal
dari beban amortisasi aset lainnya berupa beban amortisasi software sebesar
Rp2,101,695,462.00 dan amortisasi transaksional (koreksi aset lainnya non revaluasi)
berupa amortisasi pertama kali atas aset tak berwujud berupa software komputer
sebesar Rp2,267,936,000.00. Sedangkan mutasi kurang berasal dari penghapusan
- 46 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
nilai akumulasi penyusutan aset lainnya atas aset lainnya yang dihapuskan sebesar
Rp158,951,350.00.
Saldo akumulasi penyusutan/amortisasi aset lainnya per 31 Desember 2015 sebesar
Rp1,076,210,100.00 berupa akumulasi penyusutan aset yang tidak digunakan dalam
operasional pemerintahan. Perolehan akumulasi penyusutan/amortisasi aset lainnya
periode TA 2016 sebesar Rp4,210,680,112.00, sehingga saldo akumulasi
penyusutan/amortisasi aset lainnya per 31 Desember 2016 sebesar
Rp5,286,890,212.00.
Nilai Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya pada Kemen. PPPA per 31
Desember 2016 terdiri dari Akumulasi Amortisasi Software Komputer sebesar
Rp4,369,631,462.00 dan akumulasi penyusutan aset tetap yang dihentikan
penggunaannya dalam operasional pemerintahan sebesar Rp917,258,750.00.
C.13 Utang kepada Pihak Ketiga
Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan
merupakan kewajiban yang harus segera diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya
dalam waktu kurang dari 12 (dua belas bulan). Saldo Utang kepada Pihak Ketiga per 31
Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1,519,591,516.00 dan
Rp1,115,370,370.00.
Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 berupa tunjangan kinerja bulan
Desember 2016 yang belum dibayarkan karena menunggu perhitungan absensi
kehadiran pegawai.
C.14 Hibah yang Belum Disahkan
Nilai hibah yang belum disahkan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp1,713,630,436.00 dan Rp1,746,734,563.00. Penurunan nilai hibah yang
belum disahkan berupa pengembalian penerimaan hibah yang belum disahkan kepada
lembaga donor (UNFPA) pada tanggal 12 Januari 2016 sebesar Rp33,104,127.00.
Hibah yang belum disahkan merupakan hibah langsung dalam bentuk uang periode TA
2015 yang dikelola pada satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah
dari UNFPA) senilai Rp1,252,147,011.00 dan satker 664962 Deputi Bidang
Perlindungan Anak (Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Hibah tersebut
- 47 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
diterima dalam mata uang dollar amerika yang di ekuivalenkan dalam mata uang
rupiah pada saat penerimaan hibah dan sudah deregister.
Sampai dengan periode penyusunan laporan keuangan tahun 2015 Audited,
penerimaan hibah tersebut belum dilakukan pengesahan atas transaksi belanjanya
karena proses revisi anggaran yang tidak dapat dilakukan sebab telah melewati batas
waktu perpanjangan revisi anggaran yang ditetapkan sebagaimana surat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Nomor: S-1883/PB/2016 tanggal 29 Februari 2016 tentang
Perpanjangan Batas Waktu Pengesahan dan Penyelesaian Administrasi atas
Pertanggungjawaban Transaksi Keuangan untuk Penyusunan LKKL dan LKBUN Audited
TA 2015. Pada periode penyusunan laporan keuangan TA 2016 Audited, atas transaksi
hibah tersebut belum dapat dilakukan pengesahan karena belum adanya kebijakan
dari Kementerian Keuangan, dhi Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan atas
pengesahan hibah yang telah lampau.
C.15 Uang Muka dari KPPN
Uang Muka dari KPPN merupakan Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
Persediaan (TUP) yang diberikan oleh KPPN sebagai uang muka kerja yang masih
berada pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Nilai
Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp1,087,009,734.00 dan Rp1,846,016,183.00. Nilai sebesar Rp1,087,009,734.00
terdiri dari sisa UP sebesar Rp512,061,270.00 dan sisa TUP sebesar
Rp574,948,464.00.
Nilai UP sebesar Rp512,061,270.00 meliputi UP pada satker 664979 Deputi Bidang
Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp500,000,000.00; pada satker dekon 330100
provinsi Papua Barat sebesar Rp1,308,270.00; dan pada satker dekon 350059 provinsi
Kalimantan Utara sebesar Rp10,753,000.00. Sedangkan nilai TUP sebesar
Rp574,948,464.00 terdapat pada satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang
Anak.
- 48 - Penjelasan atas pos-pos Neraca
C.16 Utang Jangka Pendek Lainnya
Nilai utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp168,883,620.00 dan Rp86,613,827.00. Nilai tersebut berupa pungutan
pajak tunjangan kinerja bulan Desember yang perhitungan dan penyetorannya
dilakukan setelah tunjangan kinerja dibayarkan karena menunggu perhitungan absensi
kehadiran pegawai.
C.17 EKUITAS
Nilai Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp190,495,575,160.00 dan Rp134,508,835,361.00. Nilai kenaikan Ekuitas periode 1
Januari – 31 Desember 2016 sebesar Rp55,986,739,799,00.
Ekuitas merupakan kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan
Ekuitas.
- 49 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1. PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK
Pendapatan-LO merupakan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan operasional
yang dilakukan Kementerian/ Lembaga. Pendapatan-LO yang ada pada Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) berupa jasa
lembaga keuangan/jasa giro atas rekening pemerintah yang belum menerapkan
kebijakan treasury nation pooling, yaitu kebijakan dimana pendapatan atas
pengelolaan rekening pemerintah langsung disetor (auto debet) ke rekening kas
umum Negara dan pendapatan lainnya yang tidak berhubungan langsung dengan
tugas pokok Kemen. PPPA karena memang tidak adanya target/estimasi pendapatan
yang direncanakan.
Jumlah Pendapatan-LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp243,518.00 dan Rp441,940,00.
Pendapatan-L0 sebesar Rp243,518.00 pada periode TA 2016 meliputi pendapatan
jasa lembaga keuangan/jasa giro (rekening yang belum menerapkan kebijakan
treasury nation pooling) sebesar Rp237,518.00 yang tercatat pada satker dekon
260038 provinsi Bengkulu sebesar Rp189,023.00, satker dekon 035161 provinsi
Jawa Tengah sebesar Rp12,115.00, dan satker dekon 280100 provinsi Maluku Utara
sebesar Rp36,380.00 serta pendapatan anggaran lain-lain sebesar Rp6.000,00
tercatat pada satker dekon 220037 provinsi Bali.
D.2. BEBAN OPERASIONAL
D.2.1 Beban Pegawai
Beban pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan
kepada pejabat negara, pegawai negeri sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan
oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Jumlah beban pegawai untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp40,959,351,167,00 dan Rp32.715.367.017,00
dengan rincian nilai sebagai berikut:
- 50 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 22
Rincian Nilai Beban Pegawai
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
511111 Beban Gaji Pokok PNS 10.018.412.290Rp 8.994.765.390Rp 1.023.646.900Rp 11,38%
511119 Beban Pembulatan Gaji PNS 131.976Rp 202.621Rp (70.645)Rp -34,87%
511121 Beban Tunj. Suami/Istri PNS 628.134.681Rp 587.317.853Rp 40.816.828Rp 6,95%
511122 Beban Tunj. Anak PNS 152.805.090Rp 141.350.082Rp 11.455.008Rp 8,10%
511123 Beban Tunj. Struktural PNS 3.581.475.000Rp 3.489.815.000Rp 91.660.000Rp 2,63%
511124 Beban Tunj. Fungsional PNS 81.975.000Rp 63.745.000Rp 18.230.000Rp 28,60%
511125 Beban Tunj. PPh PNS 350.670.905Rp 438.590.242Rp (87.919.337)Rp -20,05%
511126 Beban Tunj. Beras PNS 460.564.260Rp 460.441.720Rp 122.540Rp 0,03%
511129 Beban Uang Makan PNS 1.296.308.000Rp 1.583.089.200Rp (286.781.200)Rp -18,12%
511147 Beban Tunj. Lain-lain -Rp -Rp -Rp 0,00%
511151 Beban Tunj. Umum PNS 159.164.656Rp 221.495.000Rp (62.330.344)Rp -28,14%
511511Beban Gaji Pokok Pegawai Non PNS 1.426.500.000Rp 1.426.500.000Rp -Rp 0,00%
511512 Beban Tunj. Pegawai Non PNS 179.375.000Rp 135.625.000Rp 43.750.000Rp 32,26%
512211 Beban Uang Lembur 29.560.000Rp -Rp 29.560.000Rp 100,00%
512411 Beban Pegawai (Tunjangan
Khusus/Kegiatan)22.594.274.309Rp 15.172.429.909Rp 7.421.844.400Rp 48,92%
40.959.351.167Rp 32.715.367.017Rp 8.243.984.150Rp 25,20%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
Nilai beban pegawai naik sebesar Rp8,243,984,150.00 pada periode TA 2016
karena meningkatnya persentase pembayaran tunjangan kinerja pegawai dari 40
persen pada tahun 2015 menjadi 70 persen pada tahun 2016, adanya
pembayaran gaji pokok ke-14 (tunjangan hari raya) pegawai, kenaikan gaji
berkala, dan adanya pengangkatan pejabat struktural.
D.2.2 Beban Persediaan
Beban persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang
yang habis pakai. Jumlah beban persediaan untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp24,381,930,893,00
dan Rp9.372,661,374,00 dengan rincian nilai sebagai berikut:
- 51 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 23
Rincian Nilai Beban Persediaan
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
593111 Beban Persediaan Konsumsi 23.997.376.087Rp 9.151.126.724Rp 14.846.249.363Rp 162,23%
593131 Beban Persediaan Bahan Baku -Rp 33.490.000Rp (33.490.000)Rp -100,00%
593121Beban Persediaan Pita Cukai,
Materai, dan Leges-Rp -Rp -Rp 0,00%
593149 Beban Persediaan Lainnya 384.554.806Rp 188.044.650Rp 196.510.156Rp 104,50%
24.381.930.893Rp 9.372.661.374Rp 15.009.269.519Rp 160,14%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
Nilai beban persediaan naik sebesar Rp15,009,269,519.00 pada periode TA 2016
yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan barang persediaan, khususnya
persediaan konsumsi dalam rangka menunjang operasional kegiatan pada
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA).
D.2.3 Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas barang-barang dan jasa-jasa dalam
rangka penyelenggaraan kegiatan pada Kemen. PPPA. Beban Barang dan Jasa untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp214,397,144,371,00 dan Rp94,477,891,255,00 dengan rincian nilai
sebagai berikut:
Tabel 24
Rincian Nilai Beban Barang dan Jasa
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
521111 Beban Keperluan Perkantoran 2.996.217.397Rp 3.609.086.874Rp (612.869.477)Rp -16,98%
521112 Beban Pengadaan Bahan Makanan 35.333.231Rp -Rp 35.333.231Rp 100,00%
521113Beban Penambah Daya Tahan
Tubuh11.608.238Rp 179.983.238Rp (168.375.000)Rp -93,55%
521114Beban Pengiriman Surat Dinas Pos
Pusat142.776.005Rp 40.608.580Rp 102.167.425Rp 251,59%
521115Beban Honor Operasional Satuan
Kerja2.383.420.000Rp 2.139.708.500Rp 243.711.500Rp 11,39%
521119 Beban Barang Opr. Lainnya 5.025.672.310Rp 3.795.415.649Rp 1.230.256.661Rp 32,41%
521211 Beban Bahan 36.567.627.270Rp 14.832.615.656Rp 21.735.011.614Rp 146,54%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
- 52 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
521213 Beban Honor Output Kegiatan 10.703.645.069Rp 6.292.675.000Rp 4.410.970.069Rp 70,10%
521219 Beban Barang Non Opr. Lainnya 49.232.771.883Rp 13.776.987.831Rp 35.455.784.052Rp 257,36%
522111 Beban Langganan Listrik 2.630.864.494Rp 2.741.894.930Rp (111.030.436)Rp -4,05%
522112 Beban Langganan Telepon 273.981.120Rp 221.793.285Rp 52.187.835Rp 23,53%
522113 Beban Langganan Air 404.970.664Rp 323.179.864Rp 81.790.800Rp 25,31%
522119 Beban Langganan Daya dan Jasa
Lainnya1.829.966.850Rp 573.388.868Rp 1.256.577.982Rp 219,15%
522121 Beban Jasa Pos dan Giro 8.538.000Rp 1.814.000Rp 6.724.000Rp 0,00%
522131 Beban Jasa Konsultan 11.350.568.975Rp 5.639.416.500Rp 5.711.152.475Rp 101,27%
522141 Beban Sewa 8.306.642.890Rp 3.213.590.000Rp 5.093.052.890Rp 158,48%
522151 Beban Jasa Profesi 27.753.910.000Rp 14.197.863.491Rp 13.556.046.509Rp 95,48%
522191 Beban Jasa Lainnya 50.126.629.975Rp 398.077.410Rp 49.728.552.565Rp 12492,18%
525113 Beban Jasa -Rp 22.499.791.579Rp (22.499.791.579)Rp -100,00%
526312
Beban Barang untuk Bantuan
Lainnya yang Memiliki Karakteristik
Bantuan Pemerintah
4.612.000.000Rp -Rp 4.612.000.000Rp 100,00%
214.397.144.371Rp 94.477.891.255Rp 119.919.253.116Rp 126,93%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
Beban barang dan jasa periode TA 2016 mencakup penggunaan jasa yang
perolehannya berasal dari hibah langsung dalam bentuk jasa sebesar US$ 78,714.37
equivalent sebesar Rp1,092,661,624.00 yang tercatat pada akun 522191 beban jasa
lainnya, yang pengelolaannya dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Data, Satker
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan. Hibah langsung dalam bentuk jasa
diterima dari UNFPA dengan nilai hibah/komitmen hibah sebesar US$ 361,959
equivalent sebesar Rp4,886,413,000.00, nomor perjanjian PRODOC29.3 tanggal 28
Maret 2016, nomor register hibah 24FS4CMA, dan BAST Nomor B-291A/Set/KPP-
PA/Roren&Data/12/2016.
Selain itu, beban barang dan jasa juga mencakup beban barang untuk bantuan
lainnya yang memiliki karakteristik bantuan pemerintah sebesar
Rp4,612,000,000.00 yang merupakan bantuan pemerintah dalam bentuk uang tunai
yang diberikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(Kemen. PPPA) kepada masyarakat/pemda. Nilai tersebut tercatat pada satker
664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak sebesar Rp4,044,000,000.00, dan satker
664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat sebesar Rp568,000,000.00.
- 53 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Nilai beban barang dan jasa naik sebesar Rp119,919,253,116.00 pada periode TA
2016 yang disebabkan oleh bertambahnya secara signifikan beban bahan, beban
barang non operasional lainnya, beban jasa profesi, dan beban jasa lainnya.
D.2.4 Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan merupakan beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan
aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Beban
pemeliharaan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp14,343,678,717,00 dan Rp6.238.373.872,00
dengan rincian nilai sebagai berikut:
Tabel 25
Rincian Nilai Beban Pemeliharaan
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
523111Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan9.656.666.103Rp 2.281.042.905Rp 7.375.623.198Rp 323,34%
523121Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin4.667.876.024Rp 3.912.736.467Rp 755.139.557Rp 19,30%
523129Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin Lainnya-Rp 19.500.000Rp (19.500.000)Rp -100,00%
593113Beban Persediaan Bahan untuk
Pemeliharaan19.136.590Rp 25.094.500Rp (5.957.910)Rp -23,74%
14.343.678.717Rp 6.238.373.872Rp 8.105.304.845Rp 129,93%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
Nilai beban pemeliharaan naik sebesar Rp8,105,304,845.00 pada periode TA 2016
yang disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan pemeliharaan terhadap aset gedung
dan bangunan dan peralatan dan mesin.
D.2.5 Beban Perjalanan Dinas
Beban perjalanan dinas merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam
rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Beban Perjalanan Dinas untuk
periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing
sebesar Rp215,347,157,404.00 dan Rp71,823,706,831,00 dengan rincian nilai
sebagai berikut:
- 54 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 26
Rincian Nilai Beban Perjalanan Dinas
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
524111 Beban Perjalanan Biasa 78,955,087,852Rp 28,633,271,787Rp 50,321,816,065Rp 175.75%
524113Beban Perjalanan Dinas Dalam
Kota3,371,954,558Rp 1,850,125,800Rp 1,521,828,758Rp 82.26%
524114Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Dalam Kota34,241,297,392Rp 21,002,365,685Rp 13,238,931,707Rp 63.04%
524119Beban Perjalanan Dinas Paket
Meeting Luar Kota88,976,103,699Rp 16,097,566,298Rp 72,878,537,401Rp 452.73%
524211 Beban Perjalanan Biasa - LN 8,584,504,683Rp 3,550,888,405Rp 5,033,616,278Rp 141.76%
524219 Beban Perjalanan Lainnya - LN 1,218,209,220Rp 689,488,856Rp 528,720,364Rp 76.68%
215,347,157,404Rp 71,823,706,831Rp 143,523,450,573Rp 199.83%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
Nilai beban perjalanan dinas naik sebesar Rp143,523,450,573.00 pada periode TA
2016 yang disebabkan oleh adanya peningkatan yang sangat signifikan atas beban
perjalanan biasa, beban perjalanan dinas paket meeting dalam kota, dan beban
perjalanan dinas paket meeting luar kota. Nilai beban perjalanan dinas periode TA
2016 mencakup pengurangan nilai beban perjalanan dinas yang disebabkan adanya
penerimaan kembali atas belanja (pengembalian belanja) yang disetorkan melewati
tanggal neraca per 31 Desember 2016.
D.2.6 Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
Beban barang untuk diserahkan kepada masyarakat merupakan beban atas serah
terima bantuan pemerintah dalam bentuk barang yang diberikan kepada
masyarakat/pemda dalam rangka penguatan kelembagaan, tugas, fungsi, dan
program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen.
PPPA). Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat mencakup distribusi
mobil perlindungan (MOLIN) yang sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna
barang/kuasa pengguna barang namun belum mendapatkan persetujuan
pemindahtanganan dan dimasukkan dalam daftar barang persediaan yang tidak
dikuasai.
Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp66,562,236,361.00
dan Rp659,577,750.00 dengan rincian nilai sebagai berikut:
- 55 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 27
Rincian Nilai Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
526312
Beban Peralatan Dan Mesin Untuk
Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
57,258,147,231Rp 211,951,800Rp 57,046,195,431Rp 26914.70%
526311
Beban Barang Lainnya Untuk
Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pemda
9,304,089,130Rp 447,625,950Rp 8,856,463,180Rp 1978.54%
66,562,236,361Rp 659,577,750Rp 65,902,658,611Rp 9991.64%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
D.2.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai
suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat
aset yang bersangkutan. Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi
penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Jumlah Beban Penyusutan
dan Amortisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing sebesar Rp16,764,975,874,00 dan Rp10,141,129,051,00
dengan rincian nilai sebagai berikut:
Tabel 28
Rincian Nilai Beban Penyusutan dan Amortisasi
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
591111Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin11.513.451.611Rp 7.057.954.329Rp 4.455.497.282Rp 63,13%
591211Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan2.100.299.395Rp 2.036.020.827Rp 64.278.568Rp 3,16%
591313 Beban Penyusutan Jaringan 1.047.654.406Rp 1.047.153.895Rp 500.511Rp 0,05%
591411Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya1.875.000Rp -Rp 1.875.000Rp 100,00%
592115 Beban Amortisasi Software 2.101.695.462Rp -Rp 2.101.695.462Rp 100,00%
16.764.975.874Rp 10.141.129.051Rp 6.623.846.823Rp 65,32%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
- 56 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
D.3 SURPLUS/ (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pos Surplus/ (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan
beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas.
Saldo Surplus dari Kegiatan Non Operasional untuk periode yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp280,017,061.00 dan
Rp1,016,721,009.00 dengan rincian nilai sebagai berikut:
Tabel 29
Rincian Nilai Surplus dari Kegiatan Non Operasional
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
423129Pendapatan Pelepasan Aset Non
Lancar510.150.000Rp -Rp 510.150.000Rp 100,00%
Beban Pelepasan Aset Non Lancar -Rp (1.304.999.841)Rp (1.304.999.841)Rp -100,00%
Pendapatan dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya28.665.760Rp 2.321.720.850Rp (2.293.055.090)Rp -98,77%
Beban dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya(258.798.699)Rp -Rp 258.798.699Rp 100,00%
280.017.061Rp 1.016.721.009Rp (2.829.106.232)Rp -278,26%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
Saldo surplus dari kegiatan non operasional sebesar Rp280,017,061.00 meliputi:
1. Pendapatan pelepasan aset non lancar sebesar Rp510,150,000.00 yang berasal
dari penjualan/lelang BMN yang tidak digunakan dalam operasional
pemerintahan,
2. Pendapatan dari kegiatan non operasional lainnya sebesar Rp28,665,760.00 yang
terdiri dari pendapatan penyesuaian nilai persediaan sebesar Rp4,121,110.00 dan
pendapatan penerimaan kembali belanja barang tahun anggaran yang lalu
(pengembalian belanja tahun 2015 yang disetor tahun 2016) sebesar
Rp24,544,650.00, dan
3. Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya sebesar Rp258,798,699.00 berupa
beban penyesuaian nilai persediaan periode TA 2016.
Rincian nilai pendapatan penerimaan kembali belanja barang tahun anggaran yang
lalu (pengembalian belanja tahun 2015 yang disetor tahun 2016) sebesar
Rp24,544,650.00, sebagai berikut:
- 57 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Tabel 30
Rincian Nilai Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja TAYL
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016
No Kode Satker Uraian Satker Nilai
1 047.01.060105.DK Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Aceh
Rp 620.000
2 047.01.170103.DK Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Utara
Rp 3.404.000
3 047.01.230044.DK Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan Keluarga Berencana Provinsi NTB
Rp 960.000
4 047.01.240100.DK Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi NTT
Rp 2.668.000
5 047.01.250113.DK Badan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Papua
Rp 5.648.000
6 047.01.330100.DK Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak dan Keluarga Berencana Provinsi Papua Barat
Rp 4.322.600
7 047.01.664937.KP Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang
Ekonomi
Rp 6.922.050
24.544.650Rp JUMLAH Sumber : Rincian pendapatan dari aplikasi e-rekon K/L 31 Desember 2016.
D.4 POS LUAR BIASA
Pos Luar Biasa terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan
merupakan tugas pokok dan fungsi serta di luar kendali entitas. Nilai Pos Luar Biasa
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
E.1 EKUITAS AWAL
Nilai ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2015 masing-masing
sebesar Rp134,508,835,361.00 dan Rp141.458.089.127,00. Nilai ekuitas tanggal 1
Januari 2015 pada saat migrasi dari basis Cash Toward Akrual (CTA) ke basis akrual
terdiri dari pendapatan yang ditangguhkan pada Neraca per 31 Desember 2014
sebesar Rp224,282,409.00, Ekuitas dana lancar sebesar Rp1,055,995,801.00, dan
Ekuitas dana investasi sebesar Rp140,177,810,917.00.
- 58 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
E.2 SURPLUS/ (DEFISIT) LO
Surplus/ (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih/ kurang antara surplus/
(Defisit) kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan pos luar biasa. Jumlah
Surplus/ (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing Defisit-LO sebesar Rp592,476,214,208,00 dan
Rp224,411,544,201,00.
E.3 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi/ Kesalahan Mendasar
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar
Rp0.00.
E.4 KOREKSI YANG MENAMBAH/ MENGURANGI EKUITAS
E.4.1 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi merupakan koreksi atas nilai aset dan/atau
penyusutan aset tanpa melalui proses revaluasi/penilaian kembali. Saldo Koreksi
Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar minus Rp2,221,137,358.00 dan minus
Rp4,162,766,289.00.
Nilai sebesar minus Rp2,221,137,358.00 meliputi koreksi atas nilai aset tetap/
penyusutan aset tetap sebesar minus Rp13,041,944,058.00 dan koreksi atas aset
lainnya/ penyusutan aset lainnya sebesar Rp10,820,806,700.00.
E.4.2 Koreksi Lainnya
Saldo Koreksi Lainnya untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015 masing-masing sebesar Rp311,466,467.00 dan Rp0.00. Nilai Koreksi
Lainnya sebesar Rp311,466,467.00 merupakan koreksi atas penerimaan kembali
belanja tahun anggaran yang lalu (pengembalian belanja tahun 2015 yang disetor
tahun 2016) yang belum dilakukan penyesuaian atas pengakuan pendapatannya
pada awal periode tahun 2016.
- 59 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
Rincian nilai koreksi lainnya pada satuan kerja sebagai berikut:
1. Satker 664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender sebesar Rp28,646,875.00,
2. Satker 664958 Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan sebesar
Rp2,948,000.00,
3. Satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak sebesar Rp27,455,000.00,
4. Satker 664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar
Rp101,916,678.00,
5. Satker 664983 Komisi Perlindungan Anak Indonesia sebesar Rp34,150,000.00,
6. Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan sebesar
Rp115,371,914.00,
7. Satker dekon 080100 provinsi Sumatera Barat sebesar Rp646,000.00,
8. Satker dekon 125160 provinsi Lampung sebesar Rp52,000.00, dan
9. Satker dekon 160036 provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp280,000.00.
E.5 TRANSAKSI ANTAR ENTITAS
Transaksi antar entitas merupakan transaksi antara Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) yang dilakukan oleh satuan kerja
dengan Bendahara Umum Negara (BUN) yang didelegasikan kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) persepsi pada masing-masing satuan
kerja berada. Nilai transaksi antar entitas untuk periode yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp650,372,624,898.00 dan
Rp221,602,526,328.00. Rincian nilai transaksi antar entitas sebagai berikut:
Tabel 31
Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas
Untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
31 Des 2016 31 Des 2015 Nilai %
313111 Ditagihkan ke Entitas Lain 650.171.694.116Rp 200.951.343.113Rp 449.220.351.003Rp 223,55%
313121 Diterima dari Entitas Lain (1.696.724.333)Rp (2.546.445.199)Rp 849.720.866Rp -33,37%
313211 Transfer Keluar (462.439.755)Rp (6.740.000)Rp (455.699.755)Rp 6761,12%
313221 Transfer Masuk 462.439.755Rp -Rp 462.439.755Rp 100,00%
391131 Pengesahan Hibah Langsung 1.987.333.247Rp 23.256.349.627Rp (21.269.016.380)Rp -91,45%
391132Pengesahan Pengembalian Hibah
Langsung(89.678.132)Rp (51.981.213)Rp (37.696.919)Rp 72,52%
650.372.624.898Rp 221.602.526.328Rp 428.770.098.570Rp 193,49%
UraianKode
Akun
Periode Selisih Naik/(Turun)
JUMLAH
Sumber : Neraca Percobaan Basis Akrual Periode 31 Desember 2016 dan 2015
- 60 - Penjelasan atas pos-pos Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas
E.6 EKUITAS AKHIR
Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Rp190,495,575,160,00 dan Rp134,508,835,361,00. Nilai kenaikan Ekuitas periode 1
Januari – 31 Desember 2016 sebesar Rp55,986,739,799,00.
- 61 - Pengungkapan Penting Lainnya atas Laporan Keuangan
F. PENGUNGKAPAN PENTING LAINNYA
F.1. KEJADIAN -KEJADIAN PENTING
1. Pertanggungjawaban UP/ TUP TA 2016 pada tahun 2017
Pertanggungjawaban UP/TUP yang melewati batas TA 2016 sebesar
Rp1,087,009,734.00 yang terdiri dari UP sebesar Rp512,061,270.00 dan TUP
sebesar Rp574,948,464.00.
Nilai UP sebesar Rp512,061,270.00 meliputi UP pada satker 664979 Deputi
Bidang Tumbuh Kembang Anak sebesar Rp500,000,000.00; pada satker
dekon 330100 provinsi Papua Barat sebesar Rp1,308,270.00; dan satker
dekon 350059 provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp10,753,000.00.
Sedangkan nilai TUP sebesar Rp574,948,464.00 terdapat pada satker
664979 Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak.
2. Pertanggungjawaban Pengembalian Belanja, Tunjangan Kinerja, dan
Pungutan Pajak TA 2016 pada tahun 2017
▪ Pertanggungjawaban pengembalian belanja yang melewati batas TA 2016
sebesar Rp5,980,637,563.00. Nilai tersebut dirinci sebagai berikut:
Kode Satker Per 31 Des 2016
427944 2.647.561.018
664937 0
664941 970.924.066
664958 1.251.427.457
664962 799.808.824
664979 260.810.248
664960 50.105.950
664983 0
5.980.637.563JUMLAH
Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat
Uraian Satker
Deputi Bid PUG Bid Ekonomi
Deputi Bidang Perlindungan Hak Prmp.
Deputi Bid Kesetaraan Gender
Deputi Bidang Perlindungan Anak
KPAI
Menteri Negara PP
Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak
Pengembalian belanja tersebut telah disetor ke kas Negara pada periode
tahun 2017 menggunakan setoran Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP). Atas transaksi ini, dilakukan penyesuaian pada tanggal 31
Desember 2016 untuk mengakui adanya kas lainnya dan setara kas per 31
Desember 2016 dan mengurangi nilai beban atas belanja yang
dikembalikan.
- 62 - Pengungkapan Penting Lainnya atas Laporan Keuangan
▪ Tunjangan kinerja pegawai bulan Desember 2016 sebesar
Rp1,519,591,516.00, pembayarannya dilakukan pada bulan Januari 2017
karena menunggu perhitungan absensi kehadiran pegawai berikut dengan
pajak tunjangan kinerjanya sebesar Rp168,883,620.00 juga disetor pada
tahun 2017 setelah pembayaran tunjangan kinerja dilakukan.
3. Persediaan
▪ Pada Laporan Keuangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) per 31 Desember 2016 terdapat barang
persediaan yang masuk dalam daftar barang persediaan yang tidak
dikuasai berupa mobil perlindungan (MOLIN) yang sudah tidak berada
dalam penguasaan pengguna barang/kuasa pengguna barang namun
belum selesai proses BAST Hibah dan Naskah Hibahnya. Dari 202
provinsi/kabupaten/kota yang direncanakan menerima MOLIN, baru 126
provinsi/kabupaten/kota yang selesai proses pemindahtanganannya. Nilai
persediaan tersebut sebesar Rp18,772,000,000.00 dan dikeluarkan dari
Neraca sesuai dengan Pasal 47 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, bahwa
BMN untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda ditatausahakan
sebagai aset lancar berupa persediaan oleh Pengguna Barang/Kuasa
Pengguna Barang. Dalam hal BMN tersebut sudah tidak berada dalam
penguasaan namun belum mendapat persetujuan pemindahtanganan,
selanjutnya agar dimasukkan dalam daftar barang persediaan yang tidak
dikuasai, tidak disajikan dalam Neraca, dan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Barang Milik Negara dan Catatan atas Laporan Keuangan.
▪ Dalam nilai persediaan per 31 Desember 2016 terdapat saldo peralatan
dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/pemda sebesar
Rp7,127,616,000.00 yang diantaranya berupa motor perlindungan
(TORLIN) yang belum diserahterimakan sebesar Rp6,946,376,000.00.
Motor Perlindungan (TORLIN) akan dilakukan pendistribusian pada tahun
2017.
- 63 - Pengungkapan Penting Lainnya atas Laporan Keuangan
▪ Dari hasil temuan pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) Republik Indonesia, terdapat barang persediaan sebesar
Rp929,756,200.00 yang belum masuk dalam daftar barang persediaan
pada Neraca Laporan Keuangan per 31 Desember 2016. Barang tersebut
terdapat pada satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak dan akan
dilakukan koreksi pada Laporan Keuangan Periode Semester I TA 2017.
4. Hibah Langsung Luar Negeri
▪ Hibah dalam Bentuk Uang
Pada TA 2016 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen. PPPA) menerima hibah langsung luar negeri dalam bentuk
uang sebesar Rp894,671,623.00, dengan rincian sebagai berikut:
1. Penerimaan hibah langsung dari UNFPA sebesar Rp700,795,623.00
dengan realisasi belanja sebesar Rp699,408,097.00 (SPHL Nomor
161400000000087), dan
2. Penerimaan hibah langsung dari UNICEF sebesar Rp193,876,000.00
dengan realisasi belanja sebesar Rp105,585,394.00 (SPHL Nomor
161400000000088).
Atas penerimaan hibah yang tidak terealisasi, dikembalikan kepada
lembaga donor sebesar Rp1,387,526.00 (Hibah dari UNFPA) dan sebesar
Rp88,290,606.00 (Hibah dari UNICEF), dan telah dilakukan pengesahan
atas transaksi pengembalian pendapatannya. Nilai anggaran yang
dimasukan dalam DIPA Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan atas penerimaan hibah langsung dalam bentuk uang sebesar
Rp1,216,432,000.00 dan terealisasi sebesar Rp804,993,491.00 atau
mencapai 66.18 persen. Realisasi belanja dari hibah langsung tercatat
pada akun 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya yang
pengelolaannya dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Data, Satker 427944
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
Pada periode Tahun Anggaran 2015, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen. PPPA) menerima hibah
langsung dalam bentuk uang yang dikelola oleh satker 664958 Deputi
Bidang Perlindungan Perempuan (Hibah dari UNFPA) senilai
Rp1,285,251,138.00 dan satker 664962 Deputi Bidang Perlindungan Anak
(Hibah dari UNICEF) senilai Rp461,483,425.00. Atas transaksi hibah
- 64 - Pengungkapan Penting Lainnya atas Laporan Keuangan
tersebut, sampai dengan periode penyusunan Laporan Keuangan Tahun
Anggaran 2016 Audited belum dapat dilakukan pengesahan terhadap
transaksi belanjanya sebesar Rp1,252,147,011.00 (Hibah dari UNFPA) dan
sebesar Rp461,483,425.00 (Hibah dari UNICEF). Hal ini karena belum
adanya kebijakan akuntansi untuk pengesahan realisasi belanja atas
transaksi hibah langsung yang diterima tahun 2015.
Semua penerimaan hibah langsung luar negeri dalam bentuk uang
diterima dalam mata uang rupiah yang ditransfer langsung ke rekening.
Namun komitmen hibah dilakukan dalam mata uang dollar amerika (US$).
▪ Hibah dalam Bentuk Jasa
Pada TA 2016, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen. PPPA) juga menerima hibah langsung luar negeri dalam
bentuk jasa sebesar US$ 78,714.37 equivalent sebesar
Rp1,092,661,624.00 yang tercatat pada akun 522191 beban jasa lainnya.
Pengelolaan atas penerimaan hibah dilakukan oleh Biro Perencanaan dan
Data, Satker 427944 Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
Hibah langsung dalam bentuk jasa diterima dari UNFPA dengan nilai
hibah/komitmen hibah sebesar US$ 361,959 equivalent sebesar
Rp4,886,413,000.00, nomor perjanjian PRODOC29.3 tanggal 28 Maret
2016, nomor register hibah 24FS4CMA, dan BAST Nomor B-291A/Set/KPP-
PA/Roren&Data/12/2016.
F.2. TEMUAN DAN TINDAK LANJUT TEMUAN BPK
Daftar temuan dan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagaimana
dalam lampiran.
F.3. DAFTAR REKENING PEMERINTAH
Daftar rekening pemerintah pada Kementerian PPPA sebagaimana dalam lampiran.
- 65 - Pengungkapan Penting Lainnya atas Laporan Keuangan
F.4. PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN
a. Likuidasi Terhadap Satker 664937 Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender
Bidang Ekonomi
Pada periode Tahun Anggaran 2016, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak melakukan perubahan struktur organisasi dan tata kerja
Kementerian PPPA, antara lain perubahan nomenklatur satker, penggabungan
tugas dan fungsi satker dalam hal pengarusutamaan gender, serta pembentukan
satker baru dengan tugas dan fungsi partisipasi masyarakat terhadap
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Rincian perubahan struktur
organisasi tersebut sebagai berikut:
No SEMULA MENJADI
1 Satker 664937 Deputi PUG Bidang
Ekonomi,
Dilikuidasi, tugas dan fungsi
digabung dengan Satker
664941 Deputi Bidang
Kesetaraan Gender
2 Satker 664941 Deputi PUG Bidang
Polsoskum
Satker 664941 Deputi Bidang
Kesetaraan Gender
3 Satker 664958 Deputi Bidang
Perlindungan Perempuan
Satker 664958 Deputi Bidang
Perlindungan Hak Perempuan
4 Pembentukan satker 664960
Deputi Bidang Partisipasi
Masyarakat
Proses Penutupan dan Likuidasi terhadap satker 664937 Deputi Bidang
Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi dilakukan pada periode semester I
tahun 2016 dengan posisi laporan keuangan sebagai berikut:
1) Laporan Realisasi Anggaran
Kode Uraian DIPA Belanja Pengembalian
Belanja
Pendapatan Kas BP
1 664937 Deputi PUG
Bidang Ekonomi
2.095.784.000 2.095.620.254 104.127.050 0
No
Satker Rekonsiliasi
- 66 - Pengungkapan Penting Lainnya atas Laporan Keuangan
2) Neraca
1.300.000.000
398.627.000
1.698.627.000
846.857.985
(783.045.230)
63.812.755
1.762.439.755
1.300.000.000
1.300.000.000
1.300.000.000
EKUITAS 462.439.755
1.762.439.755
Persediaan
URAIAN
ASET
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
ASET LANCAR
Kas di Bendahara Pengeluaran
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Uang Muka dari KPPN
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
Jumlah Aset Lancar
Jumlah Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
ASET TETAP
Peralatan dan Mesin
Nilai Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp1,300,000,000.00 yang
merupakan saldo UP/ TUP satker 664937 Deputi Bidang PUG Bidang Ekonomi
telah dipertanggungjawabkan dengan surat setoran bukan pajak dengan
nomor transaksi penerimaan negara (NTPN) DCEC55NQPE5H5OEG senilai
Rp800,000,000.00 (TUP) dan F1C9A50584C7Q6EG senilai Rp500,000,000.00
(UP) pada tanggal 21 Juni 2016.
Terhadap nilai persediaan sebesar Rp398,627,000.00 dilimpahkan pada satker
664941 Deputi Bidang Kesetaraan Gender, sedangkan terhadap nilai aset
peralatan dan mesin sebesar Rp846,857,985.00 dan nilai penyusutan
peralatan dan mesin sebesar Rp783,045,230.00 dilimpahkan pada satker
664960 Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat.
Lampiran dan Daftar
LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL
30 JUNI 2014
UNAUDITED
Jalan Medan Merdeka Barat
No.15, Jakar
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
Biro Umum dan Sumber Daya Manusia, April 2017