bagian anggaran 093...bagian anggaran 093 laporan keuangan untuk periode yang berakhir 31 desember...
TRANSCRIPT
BAGIAN ANGGARAN 093
LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2018
(Audited)
Jln. Kuningan Persada Kav. 4, Setiabudi, Jakarta 12950 Telepon (62-21) 2557 8300, Faks (62-21) 528 92456, http://www.kpk.go.id
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini 3
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
Uraian Catatan
TA 2018 TA 2017
Anggaran Realisasi % Real. Angg.
Realisasi
1 2 3 4 5 6
PENDAPATAN B.1
Penerimaan Negara Bukan Pajak - 523.702.896.684 223.961.504.544
JUMLAH PENDAPATAN - 523.702.896.684 223.961.504.544
BELANJA B.2
Belanja Operasi
Belanja Pegawai B.3 492.191.646.000 490.672.001.007 99,69 471.795.760.487
Belanja Barang B.4 279.195.588.000 245.226.446.228 87,83 228.230.633.758
Jumlah Belanja Operasi 771.387.234.000 735.898.447.235 95,40 700.026.394.245
Belanja Modal
Belanja Tanah B.5 20.000.000 8.128.375 40.64 2.290.560
Belanja Peralatan dan Mesin B.6 55.712.987.000 52.175.192.245 93,65 69.603.170.607
Belanja Gedung dan Bangunan B.7 11.443.021.000 11.105.794.474 97,05 8.405.382.936
Belanja Modal Lainnya B.8 15.667.573.000 13.981.979.697 89,24 9.253.019.030
Jumlah Belanja Modal 82.843.581.000 77.271.094.791 93,27 87.263.863.133
JUMLAH BELANJA 854.230.815.000 813.169.542.026 95,19 787.290.257.378
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini 4
II. NERACA
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(dalam rupiah)
Nama Perkiraan Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017
ASET
Aset Lancar C.1
Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 500.000.000 299.227.500
Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2 852.463 -
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 13.274.181.027 27.947.696.290
Piutang Bukan Pajak C.1.4 576.147.537.379 523.774.435.781
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak C.1.5 (10.677.075.615) (17.036.892.655)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
C.1.6 162.032.709 154.541.454
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
(6.282.664) (772.707)
Belanja Dibayar Di Muka C.1.7 2.209.379.781 1.299.149.210
Persediaan C.1.8 1.098.833.089.639 842.295.854.659
Jumlah Aset Lancar 1.680.443.714.719 1.378.733.239.532
Aset Tetap C.2
Tanah C.2.1 515.234.741.435 453.822.133.060
Peralatan dan Mesin C.2.2 605.972.934.481 555.634.140.026
Gedung dan Bangunan C.2.3 407.107.703.622 404.563.747.058
Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 126.156.177.603 117.956.045.292
Aset Tetap Lainnya C.2.5 7.297.619.585 7.354.852.418
Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 - 1.065.989.528
Akumulasi Penyusutan Aset tetap C.2.7 (443.258.775.313) (355.707.649.451)
Jumlah Aset Tetap 1.218.510.401.413 1.184.689.257.931
Piutang Jangka Panjang C.3
Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi C.3.1 152.132.669 254.654.453
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
C.3.2 (760.663) (1.273.272)
Jumlah Piutang Jangka Panjang 151.372.006 253.381.181
Aset Lainnya C.4
Aset Tak Berwujud C.4.1 69.466.817.064 59.262.265.326
Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.4.2 725.055.000 -
Aset Lain-lain C.4.3 4.435.355.597 4.266.426.001
Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.4 (46.017.540.874) (39.052.609.521)
Jumlah Aset Lainnya 28.609.686.787 24.476.081.806
JUMLAH ASET 2.927.715.174.925 2.588.151.960.450
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek C.5
Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 14.794.536.717 12.043.630.323
Uang Muka Dari KPPN C.5.2 500.000.000 299.227.500
Pendapatan Diterima Dimuka C.5.3 29.427.488 27.187.680
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 15.323.964.205 12.370.045.503
JUMLAH KEWAJIBAN 15.323.964.205 12.370.045.503
EKUITAS C.6
Ekuitas 2.912.391.210.720 2.575.781.914.947
JUMLAH EKUITAS 2.912.391.210.720 2.575.781.914.947
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.927.715.174.925 2.588.151.960.450
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini 5
III. LAPORAN OPERASIONAL
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(dalam rupiah)
URAIAN Catatan 31 DESEMBER 2018 31 DESEMBER
2017 Naik (Turun)
%
KEGIATAN OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 1.296.373.575.061 818.767.448.160 58,33
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 1.296.373.575.061 818.767.448.160 58,33
BEBAN OPERASIONAL
Beban Pegawai D.2 483.794.433.331 473.425.034.612 2,19
Beban Persediaan D.3 4.136.793.210 3.205.787.912 29,04
Beban Barang dan Jasa D.4 131.793.488.844 132.535.415.929 (0,56)
Beban Pemeliharaan D.5 19.265.506.241 12.433.053.813 54,95
Beban Perjalanan Dinas D.6 83.332.974.703 73.306.629.235 13,68
Beban Barang untuk Diserahkan kpd Masyarakat
D.7 186.499.955.919 193.113.864.788 (3,42)
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 101.513.898.797 79.710.222.957 27,35
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
D.9 87.187.511.688 13.147.533.690 563,15
Beban Lain-lain - - -
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 1.097.524.562.733 980.877.542.936 11,89
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL
198.849.012.328 (162.110.094.776) (222,66)
KEGIATAN NON OPERASIONAL
SURPLUS/(DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCAR
Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
D.10 1.019.660.059 77.930.000 1.208,43
Beban Pelepasan Aset Non Lancar D.10 - 352.000 (100)
Jumlah Surplus/(Defisit) Pelepasan Aset Non Lancar
1.019.660.059 77.578.000 1.214,37
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYA
Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
D.10 18.631.412.189 1.755.911.888 961,07
Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
D.10 132.378.982.811 1.271.933.893 10.307,69
Jumlah Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
(113.747.570.622) 483.977.995 (23.602,63)
SURPLUS/(DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
(112.727.910.563) 561.555.995 (20.174,21)
SURPLUS / (DEFISIT) - LO 86.121.101.765 (161.548.538.781) (153,31)
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini 6
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(dalam rupiah)
URAIAN Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017
EKUITAS AWAL E.1 2.575.781.914.947 2.174.571.743.604
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 86.121.101.765 (161.548.538.781)
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR
- -
KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
Penyesuaian Nilai Aset E.3 - -
Koreksi Nilai Persediaan E.4 - -
Selisih Revaluasi Aset Tetap E.5 -
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
E.6 53.351.882.306 (33.227.060)
Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
E.7 - 264.905.875
Lain-lain E.8 (34.305.109.640) 2.520.125.826
JUMLAH 19.046.772.666 2.751.804.641
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.9 231.441.421.342 560.006.905.483
KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 336.609.295.773 401.210.171.343
EKUITAS AKHIR E.10 2.912.391.210.720 2.575.781.914.947
201 19521107.197901.1.001
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 7
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Profil dan Rencana Strategis
Rencana Strategis
A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk sebagai lembaga negara yang bersifat
independen dan dalam melaksanakan tugas serta kewenangannya bebas dari pengaruh
kekuasaan manapun. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi adalah landasan legal bagi pelaksanaan tugas KPK dalam
mengkoordinasikan lembaga penegak hukum lainnya melalui koordinasi dan supervisi,
melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan (represive), mendorong pencegahan
(preventive) tindak pidana korupsi, serta melakukan pemantauan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan negara.
RENCANA STRATEGIS
KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen yang dalam melaksanakan
tugas dan kewenangannya bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Berdasarkan Pasal
6 Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002, tugas KPK meliputi: melakukan koordinasi dan
supervisi terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
yang berwenang, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi, melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi, dan
melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Visi
“Bersama Elemen Bangsa, Mewujudkan Indonesia yang Bersih Dari Korupsi”.
Misi
”Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penegakan hukum dan menurunkan tingkat
korupsi di Indonesia melalui koordinasi, supervisi, monitor, pencegahan, dan penindakan
dengan peran serta seluruh elemen bangsa”
Fokus Area
Fokus pelaksanaan tugas KPK pada Renstra KPK 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Penanganan Kasus Grand Corruption dan Penguatan Aparat Penegak Hukum
(APGAKUM).
Pengertian Grand Corruption adalah tindak pidana korupsi yang memenuhi salah satu
atau lebih kriteria berikut:
a. Melibatkan pengambil keputusan terhadap kebijakan atau regulasi.
b. Melibatkan aparat penegak hukum.
c. Berdampak luas terhadap kepentingan nasional.
d. Kejahatan sindikasi, sistemik, dan terorganisir.
Penguatan APGAKUM dilakukan melalui Koordinasi dan Supervisi.
2. Perbaikan Sektor Strategis terkait kepentingan nasional (national interest), meliputi:
a. Ketahanan pangan plus.
b. Ketahanan energi dan lingkungan.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 8
c. Penerimaan negara.
d. Bidang infrastruktur.
3. Pembangunan pondasi Sistem Integritas Nasional (SIN).
4. Penguatan sistem politik berintegritas dan masyarakat (CSO) paham integritas.
5. Persiapan Fraud Control.
Tujuan Strategis
“Menurunnya Tingkat Korupsi”
Sasaran Strategis
1. Menurunnya Tingkat Korupsi (Ultimate Goal).
2. Efektifnya Penegakan Hukum Bidang Tipikor.
3. Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik dan Swasta.
4. Terbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang Efektif.
5. Terintegrasinya Upaya Penindakan Tipikor.
6. Terintegrasinya Upaya Pencegahan Tipikor.
7. Terintegrasinya Upaya Penindakan dan Pencegahan Tipikor.
8. Terlaksananya Koordinasi, Supervisi dan Monitor Pemberantasan Korupsi.
9. Terwujudnya Organisasi yang Efektif.
10. Terbentuknya SDM yang Berkinerja Optimal.
11. Terbangunnya Sistem Operasional Terintegrasi dan Adaptif.
12. Terkelolanya Keuangan secara Akuntabel.
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran KPK dalam melaksanakan tugas dijelaskan
sebagai berikut: Tabel 1. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran KPK
Tujuan/Sasaran Strategis Inisiatif Strategis
PERSPEKTIF STAKEHOLDER
Seluruh Sasaran Strategis 1. Menyelaraskan program lembaga untuk perbaikan Indeks Persepsi Korupsi berdasarkan hasil studi
2. Menyiapkan instrumen dan melakukan pengukuran Indeks Penegakan Hukum, Indeks Integritas KLOPS, Indeks Kerjasama dan Indeks Partisipasi Masyarakat
3. Menyiapkan infrastruktur komunikasi data penanganan TPK apgakum dan seluruh komponen untuk mengoptimalkan fungsi koordinasi dan supervisi
PERSPEKTIF PROSES INTERNAL
Terintegrasinya Upaya Penindakan Tipikor
1. Memadukan database penanganan TPK (dumas s.d eksekusi).
2. Meningkatkan kapasitas SDM KPK dalam penanganan TPK.
3. Melakukan penindakan yang proaktif, kuat, dan efektif.
4. Meningkatkan peran dan kualitas pengaduan masyarakat terhadap dugaan TPK.
5. Mengoptimalkan asset recovery.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 9
Terintegrasinya Upaya Pencegahan Tipikor
1. Membangun database pencegahan KPK yang terintegrasi dengan KLOPS.
2. Meningkatkan kapasitas SDM KPK dalam pencegahan TPK.
3. Melakukan piloting / implementasi Sistem Pencegahan Korupsi pada beberapa KLOPS (sesuai fokus area).
4. Melibatkan dan memberdayakan Stakeholder dalam pencegahan korupsi pada KLOPS.
5. Memperkuat peran jejaring KPK dalam pencegahan korupsi.
Terintegrasinya Upaya Penindakan dan Pencegahan Tipikor
1. Melakukan telaahan/kajian pencegahan korupsi dengan memanfaatkan kasus-kasus tipikor.
2. Memberikan bimbingan/ pendampingan kepada KLOPS (sesuai fokus area) dalam rangka piloting / implementasi sistem pencegahan dan penindakan terintegrasi.
3. Menyusun rencana aksi dengan KLOPS terkait dan memantau implementasinya.
Terlaksananya Koordinasi, Supervisi, dan Monitor Pemberantasan Korupsi
1. Melakukan koordinasi dengan APGAKUM lain secara berkala.
2. Menfasilitasi peningkatan kapasitas SDM APGAKUM dalam penanganan TPK (melalui Diklat Korsup).
3. Melakukan eksaminasi dan gelar perkara bersama APGAKUM terhadap perkara TPK yang menarik perhatian publik.
4. Memberikan supervisi dan bantuan kepada APGAKUM dalam penanganan TPK.
1. Melakukan pendampingan (advokasi) kepada K/L (termasuk APH) dan Pemda (sesuai fokus area) dalam pencegahan korupsi.
2. Memperkuat dan memberdaya-kan APIP/ Itjen/ Bawasda dalam Sistem Pencegahan Korupsi.
3. Melibatkan mitra/stakeholder (BPKP, Kemenpan-RB, ORI, dan CSO) dalam program aksi pencegahan
1. Melakukan kajian komprehensif terhadap sistem/bisnis proses pada KLOPS (sesuai fokus area).
2. Memberikan rekomendasi kepada KLOPS (sesuai fokus area) dan memantau implementasinya.
3. Menyusun rencana aksi bersama KLOPS terkait dan memantau implementasinya.
PERSPEKTIF LEARNING & GROWTH
Terwujudnya Organisasi yang Efektif
1. Melakukan survei integritas KPK secara berkala dan memantau tindak lanjut atas rekomendasi.
2. Membentuk dan memperkuat champion integritas pada masing-masing unit.
3. Meningkatkan kualitas manajemen risiko pada semua level.
4. Meningkatkan/menjaga kapasitas integritas pegawai KPK.
1. Menyusun rencana aksi pemenuhan komponen RB dan memantau implementasinya.
2. Melakukan koordinasi dengan Kemen PAN-RB dalam rangka implementasi RB
1. Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja, termasuk melakukan reviu kinerja internal
2. Mengintegrasikan manajemen kinerja korporat dan pegawai.
3. Meningkatkan kapasitas Struktural dan PIC dalam manajemen strategi dan kinerja
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 10
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Terbentuknya SDM yang Berkinerja Optimal
1. Mengoptimalkan pembinaan oleh atasan langsung. 2. Meningkatkan kapasitas / kompetensi pegawai KPK sesuai
fokus area. 3. Memperbaiki sistem manajemen SDM KPK (9 Pilar)
menggunakan kerangka PCMM
1. Menyelaraskan Blueprint MSDM KPK dengan kebutuhan organisasi (Renstra KPK);
2. Melakukan survei berkala dan memantau hasilnya.
Terbangunnya Sistem Operasional Terintegrasi dan Adaptif
1. Mempercepat (akselerasi) kelengkapan SOP 2. Melakukan evaluasi berkala terhadap SOP dan melakukan
perbaikan berdasarkan hasil evaluasi 3. Melakukan pengujian kepatuhan terhadap SOP
1. Melakukan identifikasi dan updating seluruh layanan utama internal KPK
2. Melakukan pengukuran pemenuhan SLA secara berkala 3. Melakukan perbaikan atas layanan utama internal KPK
1. Melakukan pembaruan Blue Print IT KPK yang selaras dengan perencanaan strategis KPK.
2. Mengoptimalkan kerjasama eksternal untuk pemenuhan kebutuhan data dan informasi
3. Melakukan analisis data dan informasi utk pengambilan keputusan, baik by design maupun by request.
4. Meningkatkan keterbukaan informasi publik dengan memperhatikan SMKI secara konsisten.
PERSPEKTIF FINANSIAL
Terkelolanya Keuangan secara Akuntabel
1. Memperbaiki/meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi/reviu kegiatan dan anggaran.
2. Menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal.
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran KPK dalam melaksanakan tugas dengan fokus
area periode 2015-2019 digambarkan dalam peta strategi sebagai berikut:
Gambar 1. Strategy Map-KPK
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahun 2018 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek
keuangan yang dikelola oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Laporan Keuangan ini
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 11
Basis Akuntansi Dasar Pengukuran
Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA
Pendapatan-LO
dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual
maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan
pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada
Kementerian Negara/Lembaga.
A.3. Basis Akuntansi
Komisi Pemberantasan Korupsi menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan
penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas
untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi
dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi
transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal
ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap
pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan KPK dalam penyusunan
dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat
sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi
kewajiban yang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah.
A.5. Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan TA 2018 telah mengacu pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Kebijakan akuntansi
merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-
praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan LK KPK
adalah sebagai berikut:
1. Pendapatan-LRA
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
2. Pendapatan-LO
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau
Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 12
Belanja Beban Aset Aset Lancar
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
3. Belanja
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi
pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
4. Beban
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya
penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya
klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
5. Aset
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang, dan
Aset Lainnya.
a. Aset Lancar
• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal pelaporan.
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk
valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada
tanggal neraca.
• Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak
yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan,
yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal pelaporan.
Khusus Uang Pengganti, pengakuan dan pencatatan piutang berdasarkan Surat
Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan.
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan
jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai
Bagian Lancar TPA/TGR.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal
neraca dikalikan dengan:
Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;
Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan
cara lainnya.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 13
Aset Tetap
Penyusutan Aset Tetap
b. Aset Tetap
• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh
pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 tahun.
• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi
sebagai berikut:
1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah
raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp1.000.000,00 (satu juta
rupiah);
2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah);
3) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum
kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai beban kecuali
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang
disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan
kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai
dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah
berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari
neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.
Untuk BM/KN yang mempunyai nilai Aset Tetap di bawah Nilai Satuan Minimum
Kapitalisasi Aset Tetap sebagaimana tersebut di atas dicatat didalam buku
inventaris di luar pembukuan (ekstrakomptabel). Hal ini sesuai dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman Kapitalisasi Barang
Milik/Kekayaan Negara Dalam Sistem Akuntansi Pemerintah.
c. Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan
kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau
dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada
Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.
• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir
semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.
• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus
yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap
secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.
• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 14
Piutang Jangka Panjang Aset Lainnya
Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum penggolongan masa manfaat adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun
Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
d. Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan
direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam
Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo
lebih dari satu tahun.
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan
sebesar nilai yang dapat direalisasikan.
e. Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang
jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan
Aset Lain-lain.
• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar
harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode garis
lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak
terbatas tidak dilakukan amortisasi.
• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan
Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam
Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas
Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud
Masa
Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan
Varietas Tanaman Semusim. 20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan 25
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 15
Kewajiban
Ekuitas
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak
Ekonomi Produser Fonogram. 50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu
harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
6. Kewajiban
• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
• Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang
Bunga (accrued interest), dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
• Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan
untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah
tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban
pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.
7. Ekuitas
Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.
Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
8. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar
persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.
Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan
upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.
• Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal
pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014
tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.
Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:
Tabel 4. Penggolongan Kualitas Piutang
Kualitas Piutang Uraian Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo 0,5%
Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
50%
Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan
100%
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan - Umum 16
Aset Tetap dari Belanja Barang Untuk Kegiatan yang Bersifat Rahasia
Kontrak-kontrak Konstruksi
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN
Karena kekhasan jenis piutang KPK, maka kebijakan penggolongan kualitas piutang
di KPK adalah:
a. Piutang Gratifikasi
Piutang gratifikasi dikategorikan lancar dan macet. Piutang gratifikasi
dikategorikan lancar sampai piutang tersebut diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara (PUPN) dan disisihkan sebesar 0.5%. Piutang gratifikasi
dikategorikan macet jika telah diserahkan ke PUPN dan disisihkan sebesar 100%.
b. Piutang Uang Pengganti
Piutang uang pengganti dikategorikan lancar dan macet. Piutang Uang Pengganti
dikategorikan lancar dan disisihkan sebesar 0.5%, jika:
1. Para terpidana mengangsur pembayaran Uang Pengganti, atau.
2. Para terpidana masih/sedang menjalani pidana penjara, baik pidana pokok
maupun pidana tambahan sebagai subsider pembayaran Uang Pengganti.
Piutang Uang Pengganti dikategorikan macet dan disisihkan sebesar 100%, jika
Para terpidana telah menjalani pidana penjara, baik pidana pokok maupun pidana
tambahan sebagai subsider pembayaran Uang Pengganti.
9. Kebijakan Akuntansi Terkait Perolehan Aset Tetap dari Belanja Barang Untuk Kegiatan
yang Bersifat Rahasia
Khusus pembelian alat-alat untuk kegiatan rahasia, yang dimaksudkan sebagai
barang habis pakai, tidak untuk dipelihara, dan bukan untuk operasional KPK sehari-
hari, maka atas pembelian tersebut dikategorikan sebagai Belanja Barang.
10. Kebijakan Akuntansi Terkait Kontrak-kontrak Konstruksi
Kontrak-kontrak Konstruksi dicatat sebagai aset sesuai dengan prestasi fisik
pengerjaan pada tanggal periode pelaporan keuangan, bukan berdasarkan nilai
pembayaran yang telah diterima oleh pihak vendor. Selisih nilai pembayaran dengan
prestasi fisik akan dikembalikan melalui mekanisme pencairan bank garansi atau
melalui Surat Setoran bukan Pajak (SSBP) ke Kas Negara dan dicatat sebagai piutang.
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 17
Realisasi PNBP Rp523.702.896.684,00
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Selama periode berjalan, KPK telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan penghematan belanja
pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi
pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja
adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Perubahan DIPA KPK TA 2018 per Jenis Pendapatan/Belanja
URAIAN ANGGARAN TA 2018
AWAL SETELAH
REVISI
Pendapatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak - -
Belanja
Belanja Pegawai 406.313.000.000 492.191.646.000
Belanja Barang 302.502.894.000 279.195.588.000
Belanja Modal 81.354.654.000 82.843.581.000
Jumlah Belanja 790.170.548.000 854.230.815.000
Sedangkan apabila dilihat dari program KPK maka perubahannya adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Perubahan DIPA KPK TA 2018 per Jenis Program
PROGRAM ANGGARAN TA 2018
AWAL SETELAH
REVISI Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPK
539.934.800.000 617.378.447.000
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 250.235.748.000 236.852.368.000
Jumlah Belanja 790.170.548.000 854.230.815.000
B.1. Pendapatan
Realisasi PNBP KPK pada pada Tahun 2018 adalah sebesar Rp523.702.896.684,00. KPK tidak
dapat menetapkan estimasi PNBP yang akan diterima dalam satu tahun anggaran, mengingat
PNBP yang akan disetorkan ke kas negara tergantung pada putusan pengadilan dan materialitas
perkara.
Rincian Realisasi PNBP KPK sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam tabel berikut
ini:
Tabel 7. Rincian Realisasi Pendapatan
No Jenis Pendapatan Realisasi
1 Jasa Giro 6.188.924.729
2 Hasil Denda 10.840.000.001
3 Ongkos Perkara 1.230.500
4 Penjualan Hasil Lelang TPK 2.405.734.899
5 Uang Sitaan TPPU 14.080.249.537
6 Penjualan Hasil Lelang TPPU 43.384.617.965
7 Uang Sitaan TPK 322.978.330.210
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 18
8 Gratifikasi 7.018.781.765
9 Uang Pengganti TPK 109.659.037.789
10 Denda Keterlambatan Peny. Pekerjaan Pemerintah 278.614.252
11 Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai 152.825.538
12 Penerimaan kembali Belanja Pegawai TAYL 145.506.300
13 Penerimaan kembali Belanja Barang TAYL 3.861.919.173
14 Penerimaan kembali Belanja Modal TAYL 1.232.132.572
15 Pendapatan Anggaran Lain-lain 314.578.767
16 Penjualan Lainnya -
17 Pemindahtanganan BMN Lainnya 1.019.660.059
18 Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 140.752.628
19 Hasil Pengembalian Uang Negara -
Jumlah 523.702.896.684
Perbandingan realisasi PNBP Fungsional maupun Umum TA 2018 dan 2017, disajikan dalam
tabel-tabel dibawah ini:
Tabel 8. Rincian Realisasi PNBP Fungsional TA 2018 dan 2017
Jenis Pendapatan TA 2018 TA 2017 NAIK
(TURUN) %
Jasa Giro 6.188.924.729 12.530.644.147 (50.61)
Hasil Denda 10.840.000.001 10.055.944.001 7,80
Ongkos Perkara 1.230.500 762.000 61,48
Penjualan Hasil Lelang TPK 2.405.734.899 42.761.914.000 (94,37)
Penjualan Hasil Lelang TPPU 43.384.617.965 39.351.675.893 10,25
Uang Sitaan TPPU 14.080.249.537 298.100.000 4.623,33
Uang Sitaan TPK 322.978.330.210 53.095.388.905 508,30
Gratifikasi 7.018.781.765 4.500.231.239 55,96
Uang Pengganti TPK 109.659.037.789 30.671.119.042 257,53
JUMLAH 516.556.907.395 193.265.779.227 167,28
Dari tabel di atas terlihat bahwa PNBP Fungsional pada TA 2018 mengalami kenaikan sebesar
167,28% dibandingkan TA 2017.
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 19
Realisasi Belanja Rp813.169.542.026,00
Tabel 9. Rincian Realisasi PNBP Umum TA 2018 dan 2017
Jenis Pendapatan TA 2018 TA 2017 NAIK
(TURUN) %
Denda Keterlambatan Peny. Pekerjaan Pemerintah 278.614.252 2.150.753.122 (87,05)
Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai
152.825.538 276.006.850 (44,63)
Penerimaan kembali Belanja Pegawai TAYL 145.506.300 392.220.747 (62,90)
Penerimaan kembali Belanja Barang TAYL 3.861.919.173 1.827.614.293 111,31
Penerimaan kembali Belanja Modal TAYL 1.232.132.572 25.909.179.487 (95,24)
Pendapatan Anggaran Lain-lain 314.578.767 65.098 483.138,76
Penjualan Lainnya - 15.282.600 (100,00)
Pemindahtanganan BMN Lainnya 1.019.660.059 77.930.000 1.208,43
Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 140.752.628 46.673.120 201,57
Hasil Pengembalian Uang Negara - - -
JUMLAH 7.145.989.289 30.695.725.317 (76,72)
Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL sebesar Rp1.232.132.572,00 diperoleh
dari setoran pengembalian atas kelebihan pembayaran pekerjaan kontrak-kontrak pengadaan
pembangunan gedung dan server storage yang belum terselesaikan per 31 Desember 2017.
B.2. Belanja
Realisasi Belanja KPK pada TA 2018 adalah sebesar Rp813.169.542.026,00 atau 95,19% dari
anggaran belanja sebesar Rp854.230.815.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA
2018 tersaji sebagai berikut:
Tabel 10. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2018
Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja %
Belanja Pegawai 492.191.646.000 491.531.997.977 99,87
Belanja Barang 279.195.588.000 246.714.735.530 88,37
Belanja Modal 82.843.581.000 77.271.094.791 93,27
Total Belanja Kotor 854.230.815.000 815.517.828.298 95,47
Pengembalian Belanja - 2.348.286.272 -
Jumlah 854.230.815.000 813.169.542.026 95,19
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 20
Pengembalian Belanja Rp2.348.286.272,00
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Gambar 2. Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2018
Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk TA 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2018
Kode Anggaran Realisasi Belanja %
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPK
617.378.447.000 602.729.012.318 97,63
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 236.852.368.000 210.440.529.708 88,85
Jumlah 854.230.815.000 813.169.542.026 95,19
Realisasi belanja TA 2018 mengalami kenaikan sebesar Rp813.169.542.026,00 dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 12. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2018 dan 2017
Uraian Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Belanja Pegawai 490.672.001.007 471.795.760.487 4,00
Belanja Barang 245.226.446.228 228.230.633.758 7,45
Belanja Modal 77.271.094.791 87.263.863.133 (11,45)
Jumlah 813.169.542.026 787.290.257.378 3,29
Pengembalian Belanja
Sampai dengan akhir TA 2018, terdapat pengembalian belanja sebesar Rp2.348.286.272,00
berasal dari Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Rincian pengembalian belanja dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
0
100
200
300
400
500
Belanja pegawai Belanja Barang Belanja Modal
Mil
iar
(Rp
)
Anggaran Realisasi Belanja
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 21
Belanja Pegawai Rp490.672.001.007,00
Belanja Barang Rp245.226.446.228,00
Tabel 13. Pengembalian Belanja TA 2018
Kode Jenis Belanja
Uraian Jenis Belanja Realisasi
Pengembalian
5113 Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 16.204.937
5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS 843.792.033
5211 Belanja Barang Operasional 143.468.930
5212 Belanja Barang Non Operasional 17.446.006
5221 Belanja Jasa 294.985.000
5231 Belanja Pemeliharaan 3.575.550
5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 582.004.417
5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 446.809.399
JUMLAH 2.348.286.272
Pengembalian belanja yang terkait dengan Belanja Pegawai diantaranya disebabkan oleh
pegawai yang keluar dari KPK tidak pada akhir bulan, sehingga gaji yang telah dimintakan ke Kas
Negara tidak dapat ditransfer seluruhnya ke pegawai yang keluar tersebut.
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp490.672.001.007,00 dan Rp471.795.760.487,00 atau terjadi kenaikan sebesar 4,00%.
Tabel 14. Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2018 dan 2017
Uraian Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 9.156.556.645 8.197.462.275 11,70
Belanja Gaji dan Tunjangan Non PNS 482.375.441.332 464.042.329.482 3,95
Jumlah Belanja Kotor 491.531.997.977 472.239.791.757 4,09
Pengembalian Belanja 859.996.970 444.031.270 93,68
Jumlah Belanja 490.672.001.007 471.795.760.487 4,00
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp245.226.446.228,00 dan Rp228.230.633.758,00. Realisasi Belanja Barang TA 2018
mengalami kenaikan sebesar 7,45% dari realisasi Belanja Barang TA 2017.
Tabel 15. Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2018 dan 2017
Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Barang Operasional 23.168.708.947 20.575.817.932 12,60
Barang Non Operasional 30.134.390.984 44.857.152.317 (32,82)
Barang Persediaan 6.606.723.316 3.748.293.980 76,26
Jasa 80.301.475.311 71.292.651.815 12,64
Pemeliharaan 22.135.798.453 14.561.387.367 52,02
Perjalanan Dinas Dalam Negeri 79.639.977.480 71.962.339.479 10,67
Perjalanan Dinas Luar Negeri 4.727.661.039 5.689.699.893 (16,91)
Realisasi Belanja Bruto 246.714.735.530 232.687.342.783 6,03
Pengembalian Belanja 1.488.289.302 4.456.709.025 (66,61)
Jumlah Belanja 245.226.446.228 228.230.633.758 7,45
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 22
Belanja Modal Tanah Rp8.128.375,00 Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp52.175.192.245,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp11.105.794.474,00
B.5 Belanja Modal Tanah
Realisasi Belanja Modal Tanah untuk TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp8.128.375,00 dan Rp2.290.560,00. Realisasi Belanja Modal Tanah pada TA 2018 mengalami
kenaikan dibandingkan realisasi TA 2017.
Tabel 16. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Tanah TA 2018 dan 2017
Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Belanja Modal Tanah 8.128.375 2.290.560 254,86
Realisasi Belanja Bruto 8.128.375 2.290.560 254,86
Pengembalian Belanja - - -
Realisasi Belanja Neto 8.128.375 2.290.560 254,86
B.6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp52.175.192.245,00 dan Rp69.603.170.607,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan
dan Mesin pada TA 2018 mengalami penurunan sebesar 25,04% dibandingkan realisasi TA
2017.
Tabel 17. Perbandingan Realisasi Belanja Modal
Peralatan dan Mesin TA 2018 dan 2017
Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 52.175.192.245 69.603.170.607 (25,04)
Realisasi Belanja Bruto 52.175.192.245 69.603.170.607 (25,04)
Pengembalian Belanja - - -
Realisasi Belanja Neto 52.175.192.245 69.603.170.607 (25,04)
B.7 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp11.105.794.474,00 dan Rp8.405.382.936,00. Realisasi Belanja Modal Gedung dan
Bangunan pada TA 2018 mengalami kenaikan sebesar 32,13% dibandingkan realisasi TA 2017.
Tabel 18. Perbandingan Realisasi Belanja Modal
Gedung dan Bangunan TA 2018 dan 2017
Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 11.105.794.474 8.405.382.936 32,13
Realisasi Belanja Bruto 11.105.794.474 8.405.382.936 32,13
Pengembalian Belanja - - -
Realisasi Belanja Neto 11.105.794.474 8.405.382.936 32,13
LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran 23
Belanja Modal Lainnya Rp13.981.979.697,00
B.8 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp13.981.979.697,00 dan Rp9.253.019.030,00. Realisasi Belanja Modal Lainnya pada TA 2018
mengalami kenaikan sebesar 51,11% dibandingkan realisasi TA 2017.
Tabel 19. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya
TA 2018 dan 2017
Jenis Belanja Realisasi Belanja Naik
(Turun) % TA 2018 TA 2017
Belanja Modal Lainnya 13.981.979.697 9.253.019.030 51,11
Realisasi Belanja Bruto 13.981.979.697 9.253.019.030 51,11
Pengembalian Belanja - - -
Realisasi Belanja Neto 13.981.979.697 9.253.019.030 51,11
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 24
Kas di Bendahara Pengeluaran Rp500.000.000,00 Kas di Bendahara Penerimaan Rp852.463,00 Kas Lainnya dan Setara Kas sebesar Rp13.274.181.027,00
C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
C.1. ASET LANCAR
C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp500.000.000,00 dan Rp299.227.500,00 merupakan kas yang berasal dari Uang
Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum dipertanggungjawabkan atau
disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal Neraca.
Berdasarkan surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-9868/PB/2018 tanggal 28 Desember
2018, KPK diberikan dispensasi penggunaan sisa UP TA 2018 untuk membiayai kegiatan
penanganan kasus tindak pidana korupsi pada awal bulan Januari 2019 sebesar
Rp500.000.000,00. Dengan demikian, KPK tidak menyetorkan sisa UP tersebut ke Kas
Negara, namun akan diperhitungkan dengan pemberian UP TA 2019.
C.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar
Rp852.463,00 dan Rp 0,00 yang mencakup seluruh kas, baik saldo rekening di bank
maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara Penerimaan
yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
Terdapat uang rampasan a.n. Terpidana Muhammad Nazarudin sebesar 200 Mil Peso
Kolombia yang belum dapat dibukukan dan disetorkan ke kas negara oleh Bendahara
Penerimaan per tanggal neraca.
Belum dibukukan dan disetorkan ke kas negara disebabkan oleh:
1. Bank dan Money Changer tidak ada yang bersedia melayani penukaran konversi mata
uang tersebut ke rupiah.
2. Bank Indonesia tidak menyediakan nilai kurs atas mata uang Peso Kolombia, sehingga
Bendahara Penerimaan tidak dapat membukukan dengan nilai yang pasti per tanggal
neraca atas valuta asing tersebut.
C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas
Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing
sebesar Rp13.274.181.027,00 dan Rp27.947.696.290,00 yang merupakan Kas Lainnya di
Bendahara Penerimaan atas Pendapatan Jasa Giro rekening uang titipan yang belum
disetorkan ke Kas Negara.
Tabel 20. Rincian Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2018
Uraian Jumlah
Jasa Giro Desember Yang Belum Disetorkan 263.819.526
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana DW dengan no putusan 1106/K/Pid.Sus/2019 tgl 30/07/2018
126.104.340
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana NS dengan no putusan 52/Pid.Sus/TPK/2018/PN.Jkt.Pst
6.080.874.000
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana GR dengan nomor: 31/Pid.Sus-TPK/2018/PN.JKT
100.000.000
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 25
Piutang Bukan Pajak sebesar Rp576.147.537.379,00
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana S dkk dengan nomor: 121/Pid.Sus-TPK/2018/PN.Sby
419.000.000
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana AS dengan nomor: Nomor : 113/Pid.Sus TPK/2017/PN.Jkt.Pst Tgl : 5 Maret 2018
44.650.000
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana AG dengan nomor: 56/Pid.Sus/TPK/2018/PN Jkt.Pst Tgl. 13 September 2018
2.300.000
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana AN dengan nomor: Mahkamah Agung Nomor: 1429 K/Pid.Sus/20182018 Tgl. 17 September 2018
359.645.500
Uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana MY dengan no putusan 113/Pid.Sus/Tpk/2018/PN.Sby
1.778.250.000
Koreksi atas uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana AS dengan no putusan 113/Pid.Sus-TPK/2017/PN.JKT.PST
200.000.000
Koreksi atas uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana AS dengan no putusan 113/Pid.Sus-TPK/2017/PN.JKT.PST
954.543.500
Koreksi atas uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana MAW dengan no putusan 49/Pid.Sus/2018/PN.Sby
36.794.161
Koreksi atas uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana AA dengan no putusan 1429K/Pid.Sus/2018
2.896.200.000
Koreksi atas uang rampasan yang dirampas untuk negara dalam putusan inkracht atas terpidana PS dengan no putusan 86/Pid.Sus/TPK/2018/PN.Bdg
12.000.000
Total 13.274.181.027
Selain itu, dalam putusan inkracht atas terpidana BI dengan no putusan
53/Pid.Sus/TPK/2017/PN.Sby juga terdapat Saham PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
JAWA TIMUR (BJTM) sejumlah 15.348.713 (Lima Belas Juta Tiga Ratus Empat Puluh Delapan
Ribu Tujuh Ratus Tiga Belas) lembar yang tersimpan pada Sub Rek Efek No .
00001A89600121 atas nama PT MITRA ANGGUN KELUARGA BERSAMA, dengan nama
pemegang rekening KSEI: PT. Mandiri SeIkuritas.
C.1.4. Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp576.147.537.379,00 dan Rp523.774.435.781,00 yang merupakan semua hak atau
klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan belum
diselesaikan pada tanggal laporan keuangan.
Rincian Piutang Bukan Pajak KPK per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 21. Rincian Piutang Bukan Pajak Per Akun per 31 Desember 2018 dan 2017
Jenis Piutang 31-Des-18 31-Des-17 Kenaikan/(Penurunan)
Nilai %
Piutang Pendapatan Gratifikasi 776.477.899 915.454.974 (138.977.075) (15,18)
Uang Pengganti 574.562.442.845 519.507.256.981 55.055.185.864 10,60
Biaya Perkara 507.500 540.500 (33.000) (6,11)
Penerimaan Kembali Belanja TAYL
672.500.612 3.305.986.508 (2.633.485.896) (79,66)
Anggaran Lain-Lain 102.734.172 34.500.000 68.234.172 197,78
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 26
Denda Keterlambatan Pekerjaan Pemerintah
32.874.351 10.696.818 22.177.533 207,33
J u m l a h 576.147.537.379 523.774.435.781 52.373.101.598 10,00
C.1.4.1. Piutang Pendapatan Gratifikasi
Piutang Pendapatan Gratifikasi sebesar Rp776.477.899,00 merupakan gratifikasi yang telah
ditetapkan menjadi milik negara namun sampai dengan 31 Desember 2018 belum ada
penyetoran ke Kas Negara, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 22. Rincian Piutang Bukan Pajak-Gratifikasi
No Nama
Pelapor
Surat Keputusan
Nominal Tgl No
1 ALT 20 Oktober 2008 KEP 374/01/X/2008 20.650.000
2 TL 08 Maret 2010 KEP 120/01-13/03/2010 2.500.000
3 HS 02 Februari 2012 KEP 54/01-13/02/2012 7.089.666
4 AAN 31 Desember 2013 KEP 970/01-13/12/2013 5.000.000
5 A 28 November 2014 KEP-1360D/01-13/11/2014 78.000.000
6 A 10 Februari 2015 KEP 134/01-13/02/2015 35.000.000
7 TA 12 Januari 2016 KEP-066/01-13/01/2016 765.000
8 RH 12 Januari 2016 KEP-067/01-13/01/2016 765.000
9 S 12 Juni 2017 KEP-696/01-13/06/2017 200.000
10 S 03 Juli 2017 KEP-777/01-13/07/2017 2.000.000
11 AAN 03 Juli 2017 KEP-781/01-13/07/2017 1.000.000
12 MH 03 Juli 2017 KEP-782/01-13/07/2017 1.000.000
13 PFA 08 Agustus 2017 KEP-930/01-13/08/2017 1.500.000
14 LT 18 September 2017 KEP-1115 tahun 2017 1.700.000
15 AAN 19 September 2017 KEP-1120 tahun 2017 1.000.000
16 ANM 19 September 2017 KEP-1124 tahun 2017 1.000.000
17 IK 20 September 2017 KEP-1143 tahun 2017 3.000.000
18 MT 31 Oktober 2017 KEP-1334A tahun 2017 200.000
19 RY 08 November 2017 KEP-1379 tahun 2017 300.000
20 RMSKM 08 November 2017 KEP-1380 tahun 2017 1.000.000
21 FTK 23 November 2017 KEP-1464 tahun 2017 400.100.000
22 MB 16 Januari 2018 KEP-102 tahun 2018 12.000.000
23 JW 07 Maret 2018 KEP-437 tahun 2018 800.000
24 GP 19 Maret 2018 KEP 529 Tahun 2018 22.393.750
25 MM 19 Maret 2018 KEP 534 Tahun 2018 22.393.750
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 27
26 IAR 23 Maret 2018 KEP 559 Tahun 2018 100.000
27 IAR 23 Maret 2018 KEP 563 Tahun 2018 820.000
28 IAR 23 Maret 2018 KEP 564 Tahun 2018 150.000
29 ANA 26 Oktober 2018 KEP 1927 Tahun 2018 799.000
30 BSZ 21 November 2018 KEP 2120 Tahun 2018 160.000
31 EZ 21 November 2018 KEP 2141 Tahun 2018 475.000
32 RSD 21 November 2018 KEP 2142 Tahun 2018 3.000.000
33 FH 21 November 2018 KEP 2144 Tahun 2018 3.000.000
34 SSU 26 November 2018 KEP 2180 Tahun 2018 7.575.000
35 AY 30 November 2018 KEP 2196 Tahun 2018 264.000
36 MI 30 November 2018 KEP 2199 Tahun 2018 180.000
37 CP 07 Desember 2018 KEP 2223 Tahun 2018 201.250
38 RMP 07 Desember 2018 KEP 2225 Tahun 2018 2.500.000
39 HCE 07 Desember 2018 KEP 2227 Tahun 2018 20.000
40 MP 07 Desember 2018 KEP 2230 Tahun 2018 1.125.000
41 AJ 13 Desember 2018 KEP 2264 Tahun 2018 24.617.700
42 RWM 13 Desember 2018 KEP 2272 Tahun 2018 100.000
43 N 13 Desember 2018 KEP 2274 Tahun 2018 500.000
44 M 13 Desember 2018 KEP 2275 Tahun 2018 250.000
45 AAy 13 Desember 2018 KEP 2276 Tahun 2018 250.000
46 VS 13 Desember 2018 KEP 2277 Tahun 2018 300.000
47 BWH 18 Desember 2018 KEP 2284 Tahun 2018 14.010.147
48 SP 18 Desember 2018 KEP 2285 Tahun 2018 9.000.000
49 HDC 18 Desember 2018 KEP 2287 Tahun 2018 5.000.000
50 BSM 18 Desember 2018 KEP 2288 Tahun 2018 1.000.000
51 M 18 Desember 2018 KEP 2289 Tahun 2018 130.000
52 BPS 18 Desember 2018 KEP 2291 Tahun 2018 1.000.000
53 PHW 18 Desember 2018 KEP 2292 Tahun 2018 300.000
54 NFH 18 Desember 2018 KEP 2293 Tahun 2018 500.000
55 FA 18 Desember 2018 KEP 2294 Tahun 2018 100.000
56 FF 18 Desember 2018 KEP 2295 Tahun 2018 1.000.000
57 IME 21 Desember 2018 KEP 2310 Tahun 2018 5.000.000
58 B 21 Desember 2018 KEP 2316 Tahun 2018 50.000
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 28
59 RRS 21 Desember 2018 KEP 2318 Tahun 2018 600.000
60 M 21 Desember 2018 KEP 2319 Tahun 2018 100.000
61 KAA 21 Desember 2018 KEP 2324 Tahun 2018 50.000
62 MY 21 Desember 2018 KEP 2327 Tahun 2018 1.000.000
63 RWP 21 Desember 2018 KEP 2328 Tahun 2018 2.000.000
64 MNA 28 Desember 2018 KEP 2335 Tahun 2018 42.411.860
65 H 28 Desember 2018 KEP 2336 Tahun 2018 25.481.776
Jumlah 776.477.899
Uang gratifikasi senilai Rp400.100.000,00 a.n FTK sesuai KEP 1464 tahun 2017 tanggal 23
November 2017 yang terdapat dalam ATM Mandiri Platinum Debit digunakan sebagai
barang bukti atas terdakwa Antonius Tonny Budiono. Atas barang bukti tersebut sudah
disetorkan ke kas negara pada tanggal 03 September 2018 berdasarkan Berita Acara
Pelaksanaan Putusan Pengadilan atas Uang Rampasan nomor BA-50/26.Ek.7/08/2018
sesuai dengan Putusan Pengadilan nomor 2/Pid.Sus/TPK/2018/PN.Jkt.Pst tanggal 17 Mei
2018 atas nama terdakwa Antonius Tonny Budiono. Piutang Gratifikasi atas KEP 1464 tahun
2017 tanggal 23 November 2017 akan dihapuskan setelah Putusan Pimpinan atas
pembatalan KEP 1464 tahun 2017 tanggal 23 November 2017 terbit.
C.1.4.2. Piutang Uang Pengganti
Uang Pengganti sebesar Rp574.562.442.845,00 merupakan uang yang harus dibayar
terpidana sehubungan dengan korupsi yang dilakukannya. Rincian Uang Pengganti
selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 2.
Piutang Uang Pengganti dicatat berdasarkan amar putusan yang sudah berkekuatan hukum
tetap. KPK melakukan upaya penagihan Piutang Uang Pengganti selama Terpidana
menjalani masa hukuman pokok. Untuk memantau masa hukuman Terpidana, KPK
melakukan pemantauan dengan mendasarkan pada data masa penahanan Terpidana yang
diperoleh dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan c.q. Dirjen Pemasyarakatan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
C.1.4.3. Piutang Biaya Perkara
Biaya perkara sebesar Rp507.500,00 merupakan biaya yang dikenakan terhadap para
terpidana sehubungan dengan perkara yang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi. Rincian biaya perkara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
C.1.4.4. Penerimaan Kembali Belanja TAYL
Piutang Penerimaan Kembali Belanja TAYL per 31 Desember 2018 sebesar
Rp672.500.612,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 23. Rincian Piutang Bukan Pajak- Penerimaan Kembali Belanja TAYL
No. Penyedia Barang/Jasa Jumlah (Rp)
1 PT. Sebelas Kupu Ungu 10.735.305
2 PT. Sangkuriang Internasional 30.635.000
3 PT. Dua Empat Tujuh 375.055.000
4 CV Torgabe Artha Nugraha 13.397.159
5 PT Royston Advisory Indonesia 18.307.311
6 PT HAY GROUP 5.515.730
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 29
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak Rp10.677.075.615,00 Bagian Lancar TP/TGR Netto Rp155.750.045,00
7 PT. Astra Graphia Information Technology 21.130.411
8 PT. Karya Dimensi Solusi 27.297.600
9 PT Personel Alih Daya 3.506.828
10 PT Personel Alih Daya 60.250.713
11 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 23.536.700
12 PT Taman Aksara Jaya 31.000.000
13 CV. Jaya Sentosa 52.132.855
T o t a l 672.500.612
Saat laporan ini selesai disusun, Penyedia telah menyelesaikan kewajibannya ke Kas
Negara.
C.1.4.5. Piutang Anggaran Lain-Lain
Piutang Anggaran Lain-Lain merupakan piutang atas Pengembalian Kerugian Negara
berdasarkan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak tanggal 20 April 2018 oleh PT
SARANA EXHIRINDO. Piutang Anggaran Lain-Lain per 31 Desember 2018 sebesar
Rp102.734.172,00.
C.1.4.6. Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
Piutang Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah per 31 Desember 2018
sebesar Rp32.874.351,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 24. Rincian Piutang Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah
No. Penyedia Barang/Jasa Jumlah (Rp)
1. CV. Sarana Rezeki Mandiri 13.614.975
2. PT Ganesha Humanika Perkasa 1.653.068
3. PT. Nusantara Compnet Integrator 9.585.620
4. CV. Torgabe Artha Nugraha 1.774.049
5. CV Taman Aksara Jaya 1.896.373
6. PT Royston Advisory Indonesia 4.188.984
7. CV. Torgabe Artha Nugraha 161.282
T o t a l 32.874.351
Pada saat laporan ini selesai disusun, Penyedia telah menyelesaikan kewajibannya ke Kas Negara.
C.1.5. Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Pendek per 31 Desember 2018 dan
2017 adalah masing-masing sebesar Rp10.677.075.615,00 dan Rp17.036.892.655,00
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka pendek yang ditentukan oleh
kualitas masing-masing piutang.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 3.
C.1.6. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember
2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp162.032.709,00 dan Rp154.541.454,00
merupakan nilai pembayaran yang akan diterima dalam 12 (dua belas) ke depan atas ganti
kerugian hilangnya BMN dan kelebihan pembayaran gaji/tunjangan oleh pegawai KPK.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 30
Belanja Dibayar Di Muka Rp2.209.379.781,00 Persediaan Rp1.098.833.089.639,00
Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar TP/TGR per 31 Desember 2018 adalah
sebesar Rp 6.282.664,00.
Dengan demikian, Bagian Lancar TP/TGR neto per 31 Desember 2018 adalah sebesar
Rp155.750.045,00.
Rincian Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dapat dilihat
pada Lampiran 4.
C.1.7. Belanja Dibayar Di Muka
Belanja Dibayar Di Muka per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp2.209.379.781,00 dan Rp1.299.149.210,00. Belanja Dibayar Di Muka merupakan
pengeluaran belanja yang telah dapat ditentukan penggunaannya, namun belum menerima
manfaat baik berupa barang/jasa atas pengeluaran tersebut.
Rincian Belanja Dibayar Dimuka dapat dilihat pada Lampiran 5.
C.1.8. Persediaan
Persediaan per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp1.098.833.089.639,00 dan Rp842.295.854.659,00. Persediaan merupakan jenis aset
dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca diperoleh dengan
maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Rincian Jenis Persediaan per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 25. Rincian Persediaan
JENIS PERSEDIAAN 31-Des-18 31-Des-17
Barang Konsumsi Rp 2.583.574.496 2.591.355.884
Amunisi Rp 383.453.235 383.453.235
Bahan Untuk Pemeliharaan Rp 375.427.010 318.064.797
Suku Cadang Rp 23.556.600 29.743.000
Pita Cukai, Materai dan Leges Rp - 18.000
Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat
Rp 1.079.600.617.173 777.027.405.304
Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat
Rp 13.741.337.688 20.651.482.694
Persediaan untuk dijual atau diserahkan ke masyarakat
Rp 1.918.737.357 41.197.075.197
Bahan Baku Rp 181.375.716 77.530.599
Persediaan Untuk Tujuan strategis/berjaga-jaga Rp - -
Persediaan Lainnya Rp 25.010.364 19.725.949
Total Rp 1.098.833.089.639 842.295.854.659
Persediaan KPK terdiri dari 2 jenis, yaitu Persediaan - Barang Rampasan dan Persediaan –
Barang Operasional. Persediaan – Barang Rampasan terdiri atas Tanah Bangunan untuk
dijual atau diserahkan kepada Masyarakat, Peralatan dan Mesin untuk dijual atau
diserahkan kepada Masyarakat, dan Persediaan untuk dijual atau diserahkan kepada
Masyarakat. Sedangkan, Persediaan Lainnya untuk dijual atau diserahkan ke Masyarakat
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 31
Aset tetap Rp1.218.510.401.413,00
merupakan persediaan yang berasal dari barang rampasan para terpidana KPK yang telah
inkracht yaitu sebesar Rp503.350.001,00 dan perangkat sosialisasi Direktorat Dikyanmas
sebesar Rp1.415.387.356,00. Sehingga secara keseluruhan, total Persediaan – Barang
Rampasan adalah Rp1.093.845.304.862,00 dan total Persediaan – Barang Operasional
adalah Rp4.987.784.777,00. Rincian barang persediaan dapat dilihat dalam Lampiran 6.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas master data Persediaan – Barang Rampasan, terdapat
Persediaan – Barang Rampasan yang belum memiliki nilai taksiran dengan rincian sebagai
berikut:
Tabel 26. Rincian Barang Rampasan Negara yang Belum Dinilai
Jenis Persediaan Master Data Jumlah
Sudah Dicatat Belum Dicatat Belum Dinilai
Property 16 25 41
Peralatan dan Mesin 164 43 207
Persediaan Lain 4 8 12
Total 184 76 260
Terdapat nilai Persediaan - barang rampasan yang disajikan di neraca secara utuh namun
masih terdapat hak pihak lain didalamnya. Adanya hak pihak lain disebabkan karena
perolehan Persediaan – Barang Rampasan tersebut dilakukan secara kredit dan belum
lunas. Rincian lengkap atas barang rampasan yang masih mengandung hak pihak lain dapat
dilihat pada Lampiran 17. Selain itu, 37 unit barang rampasan berupa property belum dapat
dilakukan pelelangan oleh KPKNL disebabkan oleh adanya permasalahan administrasi yang
menyebabkan pelelangan atas Persediaan – Barang Rampasan tersebut tidak dapat
dilakukan. Rincian atas 38 Persediaan – Barang Rampasan dapat dilihat dalam Lampiran
18.
C.2. ASET TETAP
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp1.218.510.401.413,00 dan Rp1.184.689.257.931,00 merupakan aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional
entitas. Rincian Aset Tetap KPK adalah sebagai berikut:
Tabel 27. Rincian Aset Tetap
No Aset 31-Des-18 31-Des-17 Kenaikan
(Penurunan)
1 Tanah 515.234.741.435 453.822.133.060 61.412.608.375
2 Peralatan dan Mesin 605.972.934.481 555.634.140.026 50.338.794.455
3 Gedung dan Bangunan 407.107.703.622 404.563.747.058 2.543.956.564
4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
126.156.177.603 117.956.045.292 8.200.132.311
5 Aset tetap lainnya 7.297.619.585 7.354.852.418 (57.232.833)
6 KDP - 1.065.989.528 (1.065.989.528)
1.661.769.176.726 1.540.396.907.382 121.372.269.344
Akumulasi Penyusutan (443.258.775.313) (355.707.649.451) (87.551.125.862)
Jumlah 1.218.510.401.413 1.184.689.257.931 33.821.143.482
Daftar rincian aset tetap dan penyusutannya dapat dilihat pada Lampiran 7.
Posisi Aset Tetap pada Neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap pada SIMAK BMN
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 32
Tanah Rp515.234.741.435,00 Nilai Buku Peralatan dan Mesin Rp242.609.810.688,00
Tabel 28. Rincian Aset Tetap di Neraca dan SIMAK BMN
No. Uraian Aset Tetap dalam
Neraca (Rp) Aset Tetap dalam SIMAK BMN (Rp)
Selisih (Rp)
1. Tanah 515.234.741.435 1.736.548.733.375 (1.221.313.991.940)
2. Peralatan dan Mesin 605.972.934.481 605.972.934.481 -
3. Gedung dan Bangunan 407.107.703.622 444.717.095.622 (37.609.392.000)
4. Jalan. Irigasi. dan Jaringan 126.156.177.603 126.156.177.603 -
5. Aset Tetap Lainnya 7.297.619.585 7.297.619.585 -
Jumlah 1.661.769.176.726 2.920.692.560.666 (1.258.923.383.940)
Akumulasi Penyusutan (443.258.775.313) (425.182.664.685) 18.076.110.628
Nilai Buku Aset Tetap 1.218.510.401.413 2.495.509.895.981 (1.276.999.494.568)
Perbedaan Aset Tetap pada Neraca Aplikasi SAIBA dengan Aset Tetap dalam SIMAK
BMN dikarenakan adanya jurnal koreksi berdasarkan Nota Kesepakatan Hasil Penilaian
Kembali BMN Tahun 2017-2018 No NK-093/04/TO-REVALBMN/2019. Surat dimaksud
dapat dilihat pada Lampiran 8.
C.2.1. Tanah
Nilai Tanah per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp515.234.741.435,00 dan Rp453.822.133.060,00. Transaksi penambahan nilai tanah dikarenakan adanya revaluasi aset (penilaian kembali BMN) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 75 tahun 2017 dan PMK Nomor 111/PMK.06/2017.
Rincian nilai Tanah tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 29. Rincian Nilai Tanah
No Letak Luas (m2) Saldo Awal Mutasi Tambah Saldo Akhir
1 Jl. Kuningan Persada Kav. 4 Jakarta Selatan
8.663 128.415.058.060 8.128.375 128.423.186.435
2
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C1 Jakarta Selatan
6.531 325.407.075.000 - 325.407.075.000
3
Jl. Dewi Sartika RT 1 RW 4, Kel. Cawang Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur
4.320 - 61.404.480.000 61.404.480.000
Total 19.514 453.822.133.060 61.412.608.375 515.234.741.435
C.2.2. Peralatan dan Mesin
Nilai perolehan Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018 dan 2017
adalah sebesar Rp605.972.934.481,00 dan Rp555.634.140.026,00. Sedangkan nilai buku
Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi akumulasi
penyusutannya adalah sebesar Rp242.609.810.688,00. Adapun rincian mutasi peralatan
dan mesin berasal dari:
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 33
Tabel 30. Rincian Mutasi Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2018
Saldo per 31 Desember 2017
555.634.140.026
Mutasi Masuk:
Realisasi Pembelian Belanja Modal MAK 532111
35.545.039.689
KDP peralatan dan mesin menjadi aset definitif
10.790.783.714
Reklasifikasi masuk dari gedung dan bangunan (Audit BPK 2017)
9.505.362.204
Reklasifikasi masuk keluar peralatan dan mesin
10.214.658.714
Kapitalisasi belanja barang menjadi aset (Audit BPK 2018)
2.043.030.000
Jumlah Mutasi Masuk
68.098.874.321
Mutasi Keluar:
Reklasifikasi keluar pada peralatan dan mesin ke aset lainnya (rusak/hilang)
(3.730.317.877)
Reklasifikasi keluar masuk peralatan dan mesin
(10.214.658.714)
Alih status BMN KPK ke BEKRAF (88.224.020)
Alih status BMN KPK ke Kemenristek
(1.321.353.000)
Reklasifikasi keluar pada peralatan dan mesin ke aset lainnya (rusak/hilang) (Audit BPK 2018)
(2.405.526.255)
Jumlah Mutasi Keluar
(17.760.079.866)
Saldo per 31 Desember 2018
605.972.934.481
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2018
(363.363.123.793)
Nilai Buku per 31 Desember 2018
242.609.810.688
Rincian per Jenis Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:
Tabel 31. Rincian per Jenis Peralatan dan Mesin
Jenis Saldo Awal Mutasi
Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Alat Besar Darat 131.037.500 - - 131.037.500
Alat Bantu 10.292.767.948 920.339.153 - 11.213.107.101
Alat Angkut Darat Bermotor 15.700.037.850 1.083.670.000 - 16.783.707.850
Alat Angkut Darat Tak Bermotor 198.509.257 - 1.707.113 196.802.144
Alat Bengkel Bermesin 358.480.559 - - 358.480.559
Alat Bengkel Tak Bermesin 476.397.263 - - 476.397.263
Alat Ukur 160.126.725 166.017.500 - 326.144.225
Alat Kantor 102.646.946.303 13.226.487.701 6.622.683.892 109.250.750.112
Alat Rumah Tangga 52.580.074.412 8.370.201.423 1.764.454.129 59.185.821.706
Alat Studio 31.297.828.863 4.001.555.852 605.721.600 34.693.663.115
Alat Komunikasi 150.934.888.510 3.974.144.500 2.422.047.100 152.486.985.910
Peralatan Pemancar 14.599.279.161 5.561.875.000 43.560.000 20.117.594.161
Peralatan Komunikasi Navigasi 3.750.000 - - 3.750.000
Alat Kedokteran 71.510.654 - - 71.510.654
Alat Kesehatan Umum 94.225.725 46.157.320 - 140.383.045
Unit Alat Laboratorium 72.974.697 4.847.297.374 4.814.517.374 105.754.697
Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 20.025.000 - - 20.025.000
Unit Alat Laboratorium Elektronika 61.061.000 - - 61.061.000
Unit Alat Laboratorium Lingkungan Hidup
625.116.470 - - 625.116.470
Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi
3.918.750 - - 3.918.750
Senjata Api 1.168.428.167 - - 1.168.428.167
Persenjataan Non Senjata Api 918.325.000 - - 918.325.000
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 34
Nilai Buku Gedung dan Bangunan Rp362.160.764.504,00
Alat Khusus Kepolisian 3.532.503.690 94.050.000 - 3.626.553.690
Komputer Unit 60.691.043.642 12.082.486.739 1.485.388.658 71.288.141.723
Peralatan Komputer 108.386.068.020 13.679.242.897 - 122.065.310.917
Alat Eksplorasi Topografi 12.320.000 - - 12.320.000
Alat Deteksi 21.660.210 - - 21.660.210
Alat Pelindung 144.746.250 - - 144.746.250
Alat SAR 112.693.000 24.020.000 - 136.713.000
Unit Peralatan Proses/ Produksi 1.716.000 - - 1.716.000
Peralatan Olahraga 315.679.400 21.328.862 - 337.008.262
Total 555.634.140.026 68.098.874.321 17.760.079.866 605.972.934.481
Transaksi penambahan antara lain berupa penambahan kendaraan, peralatan perkantoran,
peralatan rumah tangga dan sistem pusat pemantauan. Transaksi pengurangan karena
penghentian penggunaan aset.
C.2.3. Gedung dan Bangunan
Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp407.107.703.622,00 dan Rp404.563.747.058,00. Sedangkan nilai buku Gedung dan
Bangunan pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutannya
adalah sebesar Rp362.160.764.504,00.
Tabel 32. Rincian Mutasi Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2018
Saldo per 31 Desember 2018
404.563.747.058
Mutasi Masuk:
Take-in Revaluasi Aset 2017
26.795.514.000
Realisasi Pembelian Belanja Modal MAK 533121
1.723.202.934
KDP gedung dan bangunan menjadi aset definitif
10.433.045.909
Koreksi penilaian kembali (IP)
10.831.298.000
Jumlah Mutasi Masuk 49.783.060.843
Mutasi Keluar:
Reklasifikasi menjadi peralatan dan mesin (Audit BPK 2017)
(9.560.159.424)
Koreksi reviu PI
(52.132.855)
Koreksi penilaian kembali (IP)
(17.420.000)
Take-out Revaluasi Aset 2017
(37.609.392.000)
Jumlah Mutasi Keluar (47.239.104.279)
Saldo per 31 Desember 2018
407.107.703.622
Akumulasi Penyusutan
(44.946.939.118)
Nilai Buku per 31 Desember 2018
362.160.764.504
Rincian per Jenis Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut:
Tabel 33. Rincian per Jenis Gedung dan Bangunan
Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Bangunan Gedung Tempat Kerja
404.528.547.058 49.783.060.843 47.239.104.279 407.072.503.622
Tugu/Tanda Batas 35.200.000 - - 35.200.000
Total 404.563.747.058 49.783.060.843 47.239.104.279 407.107.703.622
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 35
Nilai Buku Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp91.207.465.201,00
Nilai Buku Aset Tetap Lainnya Rp7.297.619.585,00
C.2.4. Jalan. Irigasi dan Jaringan
Nilai Jalan. Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp126.156.177.603,00 dan Rp117.956.045.292,00. Sedangkan nilai buku Jaringan pada
tanggal pelaporan adalah sebesar Rp91.207.465.201,00 yaitu nilai perolehan dikurangi
dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp34.948.712.402,00. Mutasi Jalan, Irigasi, dan
Jaringan sebagai berikut:
Tabel 34. Rincian Mutasi Jaringan per 31 Desember 2018
Saldo per 31 Desember 2017
117.956.045.292
Mutasi Masuk:
Realisasi Pembelian Belanja Modal MAK 532111
5.617.188.430
Realisasi Pembelian Belanja Modal MAK 536111
2.582.943.881
Jumlah Mutasi Masuk
8.200.132.311
Saldo per 31 Desember 2018
126.156.177.603
Akumulasi Penyusutan
(34.948.712.402)
Nilai Buku per 31 Desember 2018
91.207.465.201
Rincian per Jenis Jalan, Irigasi, dan Jaringan adalah sebagai berikut:
Tabel 35. Rincian per Jenis Jalan. Irigasi. dan Jaringan
Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Instalasi Pertahanan 117.322.966.780 8.200.132.311 - 125.523.099.091
Jaringan Telepon 633.078.512 - - 633.078.512
Total 117.956.045.292 8.200.132.311 - 126.156.177.603
C.2.5. Aset Tetap Lainnya
Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar
Rp7.297.619.585,00 dan Rp7.354.852.418,00. Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018
terdiri dari Aset Tetap Dalam Renovasi sebesar Rp3.994.721.407,00 dan Aset Tetap Lainnya
sebesar Rp3.302.898.178,00. Tidak ada penyusutan untuk Aset Tetap Lainnya.
C.2.5.1. Aset Tetap Dalam Renovasi
Saldo Aset Tetap Dalam Renovasi per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar
Rp3.994.721.407,00 dan Rp4.094.562.907,00.
Rincian Aset Tetap Dalam Renovasi per 31 Desember tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 36. Rincian Aset Tetap Dalam Renovasi per 31 Desember 2018
URAIAN Jumlah
Aset Renovasi Gedung Uppindo Rp 1.944.720.041
Aset Renovasi Rutan Guntur Rp 1.791.378.708
Aset Renovasi Gedung Kemenkumham Rp 48.049.658
Aset Renovasi PN Jakarta Pusat Rp 210.573.000
JUMLAH Rp 3.994.721.407
Terdapat reklasifikasi keluar dari aset renovasi ke aset lainnya berdasarkan Audit BPK 2018
sejumlah Rp99.841.500,00 yang tidak memiliki akumulasi penyusutan dan amortisasi.
Aset Renovasi Gedung Uppindo sudah tidak dimanfaatkan oleh KPK dan masih dilakukan koordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk proses penyerahan kembali.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 36
Konstruksi Dalam Pengerjaan Rp0 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp443.258.775.313,00 Piutang Tagihan TP/TGR Rp152.132.669,00 PenyisihanPiutang Tidak Tertagih-Tagihan TP/TGR Rp760.663,00
C.2.5.2. Aset Tetap Lainnya
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp3.302.898.178,00 dan Rp3.260.289.511,00. Rincian mutasi aset lainnya sebagai berikut:
Tabel 37. Rincian Mutasi Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2018
Saldo per 31 Desember 2017
3.260.289.511
Mutasi Masuk:
Realisasi Pembelian Belanja Modal MAK 536111
42.608.667
Jumlah Mutasi Masuk
42.608.667
Saldo per 31 Desember 2018
3.302.898.178
Nilai Buku per 31 Desember 2018
3.302.898.178
C.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp0,00 dan Rp1.065.989.528,00. Nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan menjadi aset
definitif pada Gedung dan Bangunan serta Peralatan dan Mesin.
C.2.7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-
masing Rp443.258.775.313,00 dan Rp355.707.649.451,00. Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap merupakan kontra akun Aset Tetap yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas
penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Tetap selain
untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Berikut disajikan rangkuman
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2018.
Tabel 38. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan Nilai Buku
1 Peralatan dan Mesin 605.972.934.481 (363.363.123.793) 242.609.810.688
2 Gedung dan Bangunan 407.107.703.622 (44.946.939.118) 362.160.764.504
3 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
126.156.177.603 (34.948.712.402) 91.207.465.201
Jumlah 1.139.236.815.706 (443.258.775.313) 695.978.040.393
Rincian akumulasi penyusutan aset tetap dapat dilihat dalam Lampiran 7.
C.3. PIUTANG JANGKA PANJANG
C.3.1. Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
Saldo Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember
2018 adalah sebesar Rp152.132.669,00 merupakan nilai pembayaran yang akan diterima
lebih dari 12 (dua belas) ke depan atas ganti kerugian hilangnya BMN dan kelebihan
pembayaran gaji/tunjangan oleh pegawai KPK. Rincian Piutang Tagihan Tuntutan TP/TGR
dapat dilihat dalam Lampiran 4.
C.3.2. Penyisihan Piutang Tak Tertagih TP/TGR
Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi
(TP/TGR) per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp760.663,00. Penyisihan Piutang Tak
Tertagih–Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan Tagihan
TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Rincian Penyisihan dapat
dilihat dalam Lampiran 4.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 37
Nilai Buku Aset Lainnya Rp28.609.686.787,00
Aset Tak Berwujud Rp69.466.817.064,00 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan Rp725.055.000,00
C.4. ASET LAINNYA
Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp28.609.686.787,00 dan Rp24.476.081.806,00 merupakan aset yang tidak dapat
dikelompokkan menjadi Aset Lancar dan Aset Tetap.
Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersebut terdiri dari:
Tabel 39. Rincian Aset Lainnya
No. Aset 31-Des-18 31-Des-17
1 Aset Tak Berwujud 69.466.817.064 59.262.265.326
2 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
725.055.000 -
3 Aset Lain - Lain 4.435.355.597 4.266.426.001
Jumlah 74.627.227.661 63.528.691.327
Akumulasi Penyusutan (46.017.540.874) (39.052.609.521)
Nilai Buku Aset Lainnya 28.609.686.787 24.476.081.806
C.4.1. Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp69.466.817.064,00 dan Rp59.262.265.326,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang
dapat diidentifikasi dan dimiliki tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud di
KPK berupa perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Rincian
Aset Tak Berwujud dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 40. Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018
Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Software 31.592.144.592 4.134.391.190 - 35.726.535.782
Lisensi 25.543.724.282 6.070.160.548 - 31.613.884.830
Hasil Kajian/Penelitian 372.295.000 - - 372.295.000
Aset Tak Berwujud Lainnya
1.754.101.452 - - 1.754.101.452
Total 59.262.265.326 10.204.551.738 - 69.466.817.064
Sedangkan Rincian Mutasi Aset Tak Berwujud terdiri dari:
Tabel 41. Rincian Mutasi Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2018
Saldo per 31 Desember 2017
59.262.265.326 Mutasi Masuk:
Software dengan belanja MAK 536111
2.184.355.291
Lisensi dengan belanja MAK 536111
6.070.160.548
KDP aset tak berwujud menjadi aset definitif
1.971.166.310
Jumlah Mutasi Masuk
10.225.682.149
Mutasi Keluar:
Pencairan bank garansi atas pekerjaan yang belum selesai
(21.130.411)
Jumlah Mutasi Keluar
(21.130.411)
Saldo per 31 Desember 2018
69.466.817.064 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2018
(41.814.250.597)
Nilai Buku per 31 Desember 2018
27.652.566.467
C.4.2. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
Saldo Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp725.055.000,00 dan Rp,00. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
menjadi aset definitif pada Aset Tak Berwujud.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 38
Nilai Buku Aset Lain-lain Rp132.223.820,00 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Rp46.017.540.874,00 Utang kepada Pihak Ketiga Rp14.794.536.717,00
C.4.3. Aset Lain-Lain
Nilai perolehan Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp4.435.355.597,00 dan Rp4.266.426.001,00. Sedangkan nilai buku Aset Lain–Lain pada
tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya adalah
sebesar Rp132.223.820,00.
Rincian per Jenis Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:
Tabel 42. Rincian per Jenis Aset Lain-lain
Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir
Alat Bantu 725.816 - - 725.816
Alat Angkut Darat Bermotor 2.266.813.849 - 1.721.393.849 545.420.000
Alat Angkut Darat Tak Bermotor - 1.707.113 - 1.707.113
Alat Kantor 174.088.466 458.067.132 461.035.572 171.120.026
Alat Rumah Tangga 137.232.373 1.764.454.129 1.365.246.582 536.439.920
Alat Studio 131.422.898 4.180.000 - 135.602.898
Alat Komunikasi 213.231.752 2.422.047.100 46.364.130 2.588.914.722
Peralatan Pemancar 12.483.250 - - 12.483.250
Alat Kedokteran 29.327.200 - 29.327.200 -
Komputer Unit 566.266.526 1.485.388.658 1.842.495.836 209.159.348
Peralatan Komputer 628.733.811 - 600.892.867 27.840.944
Tugu/Tanda Batas 106.100.060 - - 106.100.060
Gedung dan Bangunan Dalam Renovasi
- 99.841.500 - 99.841.500
Total 4.266.426.001 6.235.685.632 6.066.756.036 4.435.355.597
C.4.4. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2018 dan 2017
adalah masing-masing sebesar Rp46.017.540.874,00 dan Rp39.052.609.521,00. Rincian
akumulasi penyusutan dan amortisasi aset lainnya adalah sebagai berikut:
Tabel 43. Akumulasi Aset Lainnya
No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi
Penyusutan & Amortisasi
Nilai Buku
Aset Tak Berwujud
1 Software 35.726.535.782 (26.740.057.251) 8.986.478.531
2 Lisensi 31.613.884.830 (15.074.193.346) 16.539.691.484
Jumlah 67.340.420.612 (41.814.250.597) 25.526.170.015
3 Aset Lain-Lain 4.335.514.097 (4.203.290.277) 132.223.820
Jumlah 71.675.934.709 (46.017.540.874) 25.658.393.835
C.5. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
C.5.1. Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp14.794.536.717,00 dan Rp12.043.630.323,00 merupakan belanja yang masih harus
dibayar dan dana pihak ketiga berupa uang rampasan yang belum dikembalikan dengan
rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca 39
Uang muka dari KPPN Rp500.000.000,00 Pendapatan Diterima Dimuka Rp29.427.488,00 Ekuitas Rp2.912.391.210.720,00
Tabel 44. Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga
Akun Uraian Jumlah (Rp)
511511 Kompensasi gaji Pegawai Desember 2018 14.639.124
511512 Kompensasi Insentif Tidak Tetap Pegawai s.d Desember 2018
9.885.236.837
511519 Kompensasi Insentif Tahunan Pegawai s.d Desember 2018
33.415.846
522111 Tagihan PT. PLN (Listrik) Bulan Desember 2018 772.896.906
522112 Tagihan PT. TELKOM (Telepon) Bulan Desember 2018
36.734.655
522113 Tagihan PT. PAM Bulan Desember 2018 20.043.688
521832 CV Jaya Sentosa 123.032.000
522151 Greenshio Associate 9.000.000
Uang rampasan yang dikembalikan atas terpidana AS no putusan 113/Pid.Sus-TPK/2017/PN.JKT.PST
954.543.500
Uang rampasan yang dikembalikan atas terpidana MAW dengan no putusan 49/Pid.Sus/2018/PN.Sby
36.794.161
Uang rampasan yang dikembalikan atas terpidana AA dengan no putusan 1429K/Pid.Sus/2018
2.896.200.000
Uang rampasan yang dikembalikan atas terpidana PS dengan no putusan 86/Pid.Sus/TPK/2018/PN.Bdg
12.000.000
Jumlah 14.794.536.717
C.5.2. Uang Muka dari KPPN
Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar
Rp500.000.000,00 dan Rp299.227.500,00 merupakan UP/TUP yang masih berada pada
atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.
C.5.3. Pendapatan Diterima Dimuka
Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing
sebesar Rp29.427.488,00 dan Rp27.187.680,00. Pendapatan Diterima Dimuka adalah
pendapatan yang sudah diterima KPK tetapi belum menjadi hak KPK karena masih terdapat
kewajiban KPK untuk memberikan barang/jasa sebagai konsekuensi penerimaan
pendapatan tersebut. Pendapatan Diterima Dimuka ini adalah pendapatan sewa yang
dibayar dimuka oleh para rekanan, yang dapat dilihat dalam Lampiran 9.
C.6. EKUITAS
Ekuitas per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp2.912.391.210.720,00 dan Rp2.575.781.914.947,00. Ekuitas adalah merupakan
kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih
lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional 40
Pendapatan PNBP Rp1.296.373.575.061,00
D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp1.296.373.575.061,00 dan Rp818.767.448.160,00. Pendapatan
tersebut terdiri dari:
Tabel 45. Rincian Pendapatan PNBP-LO TA 2018 dan 2017
Jenis Pendapatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Penjualan Lainnya - 15.282.600
(15.282.600) (100,00)
Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan
126.362.692 19.485.440 106.877.252 548,50
Jasa Giro 6.349.097.681 8.242.383.011
(1.893.285.330) (22,97)
Hasil Denda 10.840.000.001 7.675.944.000 3.164.056.001 41,22
Ongkos Perkara 1.197.500 880.000 317.500 36,08
Penjualan Hasil Lelang TPK
2.381.209.899 42.761.914.000
(40.380.704.101) (94,43)
Uang Sitaan TPPU 3.340.170.241 1.548.100.000 1.792.070.241 115,76
Penjualan Hasil Lelang Tindak Pidana Pencucian Uang
41.759.512.965 37.035.553.893 4.723.959.072 12,76
Uang Sitaan TPK 306.741.724.210 80.885.086.158 225.856.638.052 279,23
Gratifikasi 6.873.440.414 4.955.660.945 1.917.779.469 38,70
Uang Pengganti TPK 252.300.076.166 47.300.555.195 204.999.520.971 433,40
Denda Keterlambatan Peny. Pekerjaan Pemerintah
300.791.785 2.137.434.820
(1.836.643.035) (85,93)
Anggaran Lain-lain 390.612.939 2.265.098 388.347.841 17.144,86
Pendapatan Sitaan/Rampasan
664.969.378.568 586.186.903.000 78.782.475.568 13,44
JUMLAH 1.296.373.575.061 818.767.448.160 477.606.126.901 58,33
Pendapatan Penjualan Lainnya merupakan pendapatan yang berasal dari penjualan hasil
peleburan kertas.
Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan merupakan pendapatan yang berasal dari
sewa kantin dan mesin atm.
Pendapatan Jasa Giro merupakan pendapatan-LO yang berasal dari bunga bank atas saldo
pada rekening giro KPK dan rekening penampungan sementara uang sitaan dari para
terpidana KPK yang telah ditutup.
Pendapatan Hasil Denda adalah pendapatan yang berasal dari denda terpidana KPK
berdasarkan putusan sidang yang telah inkracht.
Pendapatan Ongkos Perkara adalah pendapatan dari ongkos perkara yang dibebankan kepada
para terpidana KPK mulai Pengadilan Negeri sampai dengan tingkat pengadilan yang
menghasilkan keputusan berkekuatan hukum tetap.
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang TPK adalah pendapatan hasil penjualan atas barang sitaan
tindak pidana korupsi yang dirampas untuk negara dari para terpidana KPK berdasarkan
putusan pengadilan yang telah inkracht.
Pendapatan Penjualan Hasil Lelang TPPU adalah pendapatan hasil penjualan atas barang
sitaan tindak pidana pencucian uang yang dirampas untuk negara dari para terpidana KPK
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional 41
Beban Pegawai Rp483.794.433.331,00
Beban Persediaan Rp4.136.793.210,00
berdasarkan putusan pengadilan yang telah inkracht.
Pendapatan Uang Sitaan TPK merupakan pendapatan atas setoran uang sitaan tindak pidana
korupsi yang dirampas untuk negara dari para terpidana KPK berdasarkan putusan pengadilan
yang telah inkracht.
Pendapatan Uang Sitaan TPPU merupakan pendapatan atas setoran uang sitaan tindak pidana
pencucian uang yang dirampas untuk negara dari para terpidana KPK berdasarkan putusan
pengadilan yang telah inkracht.
Pendapatan Gratifikasi adalah pendapatan atas gratifikasi yang telah ditetapkan sebagai milik
negara berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan KPK.
Pendapatan Uang Pengganti TPK adalah pendapatan yang berasal dari pidana tambahan
kepada terpidana KPK berdasarkan putusan sidang yang telah inkracht.
Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian atas Pekerjaan Pemerintah adalah
pendapatan yang berasal dari denda kepada penyedia barang/jasa yang melewati batas waktu
penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak yang telah disepakati.
Pendapatan Anggaran Lain-lain merupakan pendapatan yang diterima KPK dari kelebihan
setor atas pendapatan gratifikasi dan hasil lelang TPK
Pendapatan Sitaan/Rampasan adalah pendapatan yang berasal dari barang sitaan yang telah
berkekuatan hukum tetap dan dirampas untuk negara.
D.2. Beban Pegawai
Jumlah Beban Pegawai untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp483.794.433.331,00 dan Rp473.425.034.612,00. Beban Pegawai adalah beban atas
kompensasi, yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan
kepada Pejabat Negara, Pegawai Tetap, Pegawai Negeri yang Dipekerjakan, dan Pegawai
Tidak Tetap.
Tabel 46. Rincian Beban Pegawai TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Beban Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
9.140.351.708 8.197.462.075 942.889.633 11,50
Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS
474.654.081.623 465.227.572.537 9.426.509.086 2,03
JUMLAH 483.794.433.331 473.425.034.612 10.369.398.719 2,19
D.3. Beban Persediaan
Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp4.136.793.210,00 dan Rp3.205.787.912,00,00. Beban Persediaan merupakan beban
untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai. Rincian Beban Persediaan
untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional 42
Beban Barang dan Jasa Rp131.793.488.844,00 Beban Pemeliharaan Rp19.265.506.241,00
Tabel 47. Rincian Beban Persediaan TA 2018 dan 2017
Jenis Beban Persediaan
31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Konsumsi 3.199.204.342 2.350.485.307 848.719.035 36,11
Amunisi - 24.926.000 (24.926.000) (100,00)
Pita cukai, materai dan leges
18.000 618.000 (600.000) (97,09)
Bahan Baku 927.269.743 823.126.310 104.143.433 12,65
Persediaan Lainnya 10.301.125 6.632.295 3.668.830 55,32
JUMLAH 4.136.793.210 3.205.787.912 931.005.298 29,04
D.4. Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa Tahun 2018 dan Tahun 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp131.793.488.844,00 dan Rp132.535.415.929,00. Beban Barang dan Jasa adalah
konsumsi atas barang dan jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian
Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 48. Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember
2017
Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Barang Operasional 22.918.587.809 20.630.814.383 2.287.773.426 11,09
Barang Non Operasional
29.249.320.273 40.408.738.071 (11.159.417.798) (27,62)
Langganan Daya dan Jasa
10.416.997.961 10.544.442.031 (127.444.070) (1,21)
Jasa Konsultan 7.824.877.863 3.343.350.620 4.481.527.243 134,04
Sewa 31.428.031.772 26.144.734.827 5.283.296.945 20,21
Jasa Profesi 13.511.640.310 12.091.982.251 1.419.658.059 11,74
Jasa Lainnya 16.221.852.444 19.352.378.746 (3.130.526.302) (16,18)
Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin
222.180.412 18.975.000 203.205.412 1.070,91
JUMLAH 131.793.488.844 132.535.415.929 (741.927.085) (0,56)
D.5. Beban Pemeliharaan
Beban pemeliharaan Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp19.265.506.241,00 dan Rp12.433.053.813,00. Beban pemeliharaan merupakan beban
yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke
dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional 43
Beban Perjalanan Dinas Rp83.332.974.703,00 Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Rp186.499.955.919,00
Tabel 49. Rincian Beban Pemeliharaan TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember
2017
Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
2.007.710.800 1.101.445.444 906.265.356 82,28
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
16.337.830.079 10.554.136.636 5.783.693.443 54,80
Pemeliharaan Lainnya 333.875.701 337.896.687 (4.020.986) (1,19)
Bahan untuk Pemeliharaan 576.141.661 438.916.046 137.225.615 31,26
Suku Cadang 7.810.000 659.000 7.151.000 1.085,13
Aset Ekstrakomtabel Gedung dan Bangunan
2.138.000 0 2.138.000 -
JUMLAH 19.265.506.241 12.433.053.813 6.832.452.428 54,95
D.6. Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp83.332.974.703,00 dan Rp73.306.629.235,00. Beban tersebut adalah merupakan beban
yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan.
Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut
Tabel 50. Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Perjalanan Biasa 61.313.295.392 47.357.896.437 13.955.398.955 29,47
Perjalanan Dinas Dalam Kota
2.064.348.001 1.299.420.795 764.927.206 58,87
Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota
3.283.713.462 4.856.882.574 (1.573.169.112)
(32,39)
Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
12.390.766.208 14.477.981.027 (2.087.214.819)
(14,42)
Perjalanan Biasa - Luar Neger
22.181.609 15.612.403 6.569.206 42,08
Perjalanan Lainnya - Luar Negeri
4.258.670.031 5.298.835.999 (1.040.165.968)
(19,63)
JUMLAH 83.332.974.703 73.306.629.235 10.026.345.468 13,68
D.7. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
Beban Barang Yang Diserahkan Ke Masyarakat untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp186.499.955.919,00 dan Rp193.113.864.788,00. Beban tersebut
merupakan bagian dari program dikyanmas untuk kegiatan anti korupsi.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional 44
Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp101.513.898.797,00 Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih Rp87.187.511.688,00
Tabel 51. Rincian Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Tanah utk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
155.643.372.222 3.483.612.000 152.159.760.222 4.367,87
Peralatan dan Mesin utk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
25.939.824.000 14.941.857.425 10.997.966.575 73,61
Beban Barang Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda
4.916.759.697 174.688.395.363 (169.771.635.666) (97,19)
JUMLAH 186.499.955.919 193.113.864.788 (6.613.908.869) (3,42)
D.8. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp101.513.898.797,00 dan Rp79.710.222.957,00. Beban penyusutan merupakan
beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan
(depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban
Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak
berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Tabel 52. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember
2017
Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Peny. Peralatan dan Mesin
79.293.923.045 57.877.894.454 21.416.028.591 37,00
Peny. Gedung dan Bangunan
10.558.648.260 9.961.328.108 597.320.152 6,00
Peny. Jaringan 4.737.308.825 4.397.245.880 340.062.945 7,73
Peny. Aset Lainnya 27.539.115 24.602.958 2.936.157 11,93
Jumlah Penyusutan 94.617.419.245 72.261.071.400 22.356.347.845 30,94
Amortisasi Software 4.670.030.096 5.519.676.541 (849.646.445) (15,39)
Amortisasi Lisensi 2.226.449.456 1.929.475.016 296.974.440 15,39
Jumlah Amortisasi 6.896.479.552 7.449.151.557 (552.672.005) (7,42)
JUMLAH 101.513.898.797 79.710.222.957 21.803.675.840 27,35
Selisih kenaikan nilai akumulasi dengan nilai beban penyusutan/amortisasi masuk ke dalam
Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
D.9. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi
ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp87.187.511.688,00 dan
Rp13.147.533.690,00. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2018 dan
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional 45
Surplus (Defisit) Dari Kegiatan Non Operasional (Rp112.727.910.563,00)
2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 53. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/Penurunan
Rp %
Penyisihan Piutang Jk. Pendek
87.188.024.297 13.147.870.616 74.040.153.681 563,13
Penyisihan Piutang Jk. Panjang
(512.609) (336.926) (175.683) 52,14
JUMLAH 87.187.511.688 13.147.533.690 74.039.977.998 563,15
D.10. SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL
Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang
sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit Dari
Kegiatan Non Operasional Tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 54. Rincian Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional TA 2018 dan 2017
Jenis Beban 31 Desember 2018 31 Desember
2017
Kenaikan/Penurunan
Nilai %
Penyelesaian TGR Non Bendahara
57.795.009 128.770.842 (70.975.833) (55,12)
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
145.506.300 286.474.437 (140.968.137) (49,21)
Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL
1.788.065.237 612.407.899 1.175.657.338 191,97
Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL
- - - -
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan
10.764.243.800 716.076.101 10.048.167.699 1.403,23
Pendapatan Selisih Kurs yang Belum Terealisasi
5.813.339.005 5.813.339.005 -
Pendapatan Penyesuaian Selisih Kurs
62.462.838 62.462.838 -
Pendapatan Selisih Kurs yang Terealisasi
12.182.609 (12.182.609) (100,00)
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan
(131.917.940.469)
(1.255.642.809) (130.662.297.660) 10.406,01
Kerugian Persediaan Rusak/Usang
(458.189.450)
(14.782.600) (443.406.850) 2.999,52
Beban Penyesuaian Selisih Kurs
(2.852.892)
(1.508.484) (1.344.408) 89,12
Pendapatan Pelepasan Aset
1.019.660.059 77.930.000 941.730.059 1.208,43
Beban Pelepasan Aset
(352.000) 352.000 (100,00)
JUMLAH (112.727.910.563) 561.555.995 (113.289.466.558) (20.174,21)
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 46
Ekuitas Awal Rp2.575.781.914.947,00
Surplus(Defisit) LO Rp86.121.101.765,00
Penyesuaian Nilai Aset Rp0,00
Koreksi Nilai Persediaan Rp0,00 Selisih Revaluasi Aset Tetap Rp.0,00 Koreksi Aset Tetap Non Revaluasi Rp53.351.882.306,00
E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
E.1. Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp2.575.781.914.947,00 dan Rp 2.174.571.743.604,00.
E.2. Surplus (Defisit) LO
Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan
2017 adalah Surplus sebesar Rp86.121.765,00 dan Rp(161.548.538.781,00). Surplus
(Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara surplus/defisit kegiatan
operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa. Rincian Surplus/(Defisit) LO
sebesar Rp86.121.101.765,00 merupakan nilai dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 55. Rincian Surplus (Defisit) LO TA 2018 dan 2017
URAIAN 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/ (Penurunan)
Nilai %
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional
198.849.012.328 (162.110.094.776) 360.959.107.104 (222,66)
Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional
(112.727.910.563) 561.555.995 (113.289.466.558) (20.174,21)
JUMLAH 86.121.101.765 (161.548.538.781) 247.669.640.546 (153,31)
E.3. Penyesuaian Nilai Aset
Penyesuaian Nilai Aset TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00. Penyesuaian nilai aset merupakan hasil penyesuaian nilai persediaan akibat penerapan kebijakan akuntansi pemerintah yang menggunakan metode harga perolehan terakhir.
E.4. Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 merupakan koreksi nilai saldo persediaan berdasarkan pemeriksaan fisik barang. Koreksi Nilai persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada periode sebelumnya.
E.5. Selisih Revaluasi Aset Tetap
Selisih Revaluasi Aset Tetap merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan penilaian aset tetap. Selisih Revaluasi Aset Tetap TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00.
E.6. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi
Koreksi nilai Aset Tetap Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp53.351.882.306,00 dan Rp(33.227.060,00). Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap yang bukan karena revaluasi nilai.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 47
Koreksi Aset Lainnya Non Revaluasi Rp0,00
Koreksi Lain-lain Rp(34.305.109.640,00)
Transaksi Antar Entitas Rp231.441.421.342,00
Ekuitas Akhir Rp2.912.391.210.720,00
E.7. Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi
Koreksi nilai Aset Lainnya Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp264.905.875,00. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.
E.8. Koreksi Lain-lain
Koreksi Lain-lain TA 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp(34.305.109.640,00) dan Rp2.520.125.826,00. Koreksi ini merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan dan piutang.
E.9. Transaksi Antar Entitas
Nilai transaksi antar entitas Tahun 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp231.441.421.342,00 dan Rp560.006.905.483,00. Nilai transaksi antar entitas sebesar Rp231.441.421.342,00 merupakan nilai dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 56. Rincian Transaksi Antar Entitas TA 2018 dan 2017
Uraian 31 Desember 2018 31 Desember 2017 Kenaikan/ (Penurunan)
Nilai %
Ditagihkan ke Entitas Lain
813.169.542.026 787.290.257.378 25.879.284.648 3,29
Diterima Dari Entitas Lain
(523.702.896.684)
(223.961.504.544) (299.741.392.140) 133,84
Pengesahan Hibah Langsung
- - - -
Transfer Keluar dan Transfer Masuk
(58.025.224.000)
(3.321.847.351) (54.703.376.649) 1.646,78
Jumlah 231.441.421.342 560.006.905.483 (328.565.484.141) (58,67)
E.10. Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp2.912.391.210.720,00 dan Rp2.575.781.914.947,00.
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya 48
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1. Lokasi dan Status Kantor KPK
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPK menempati beberapa gedung, yaitu:
a. Gedung Merah Putih di Jl. Kuningan Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta Selatan.
b. Gedung di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-1 Kuningan, Jakarta Selatan. Berdasarkan KMK
Nomor 130/KM.6/2015 tanggal 18 Maret 2015 tentang Penetapan Status
Penggunaan Barang Milik Negara Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
gedung dan tanah menjadi milik KPK serta BAST Nomor BA-110/KN/2016 tanggal
21 September 2016.
F.2. Hibah yang Diterima KPK
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan
Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, hibah yang dicantumkan dalam DIPA
adalah hibah yang diterima dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan, sedangkan
hibah dalam bentuk barang/jasa dicantumkan dalam Neraca dan diungkap dalam CaLK.
Pada Tahun 2017 KPK hanya menerima hibah dalam bentuk jasa. Hibah dalam bentuk
jasa merupakan hibah yang diterima KPK berupa kegiatan yang pelaksanaan dan
pengelolaan dananya dilakukan oleh negara donor. Hibah dalam bentuk jasa tersebut
adalah sebagai berikut:
• Jerman - Assistance in Combating and Preventing Corruption in Indonesia Fase II
Berdasarkan perjanjian antara GIZ dan KPK tanggal 6 Juni 2016, KPK menerima
hibah untuk proyek Assistance in Combating and Preventing Corruption in
Indonesia Fase II dengan Nomor Register 22GF34VA, berupa kegiatan
penyediaan tenaga ahli, pengembangan kapasitas internal KPK, pengembangan
standar kompetensi untuk trainer anti-korupsi, pengembangan modul anti-korupsi
pada sektor tertentu (pendidikan, kehutanan, dan kesehatan), pengembangan e-
learning untuk Anti-Corruption Learning Center (ACLC), penyediaan technical
assistance untuk implementasi e-planning/e-budgeting pada pemerintah daerah,
dan pengembangan modul untuk CSO dengan topik implementasi social audit.
Periode proyek hibah ini dari 3 Juni 2016 s.d. 30 Juni 2018 dengan nilai proyek
keseluruhan adalah EUR 2.000.000,00.
F.3. Titipan Uang Sitaan Tindak Pidana Korupsi dan Gratifikasi
Terdapat titipan uang sitaan dan gratifikasi yang belum mempunyai putusan yang
berkekuatan hukum tetap sehingga belum dapat disetorkan ke Kas Negara. Titipan
tersebut, diadministrasikan di Biro Perencanaan dan Keuangan untuk uang sitaan dan
gratifikasi, serta Kedeputian Penindakan untuk titipan uang tindak pidana korupsi.
Sampai dengan 31 Desember 2018, rincian titipan uang yang belum mempunyai
kekuatan hukum tetap adalah sebagai berikut:
Tabel 57. Rincian Titipan Uang Yang Belum Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap
Kas di Brankas Pengelola Titipan Uang Sitaan dan Gratifikasi Biro Perencanaan dan Keuangan, terdiri dari:
Rupiah Rp 49.549.122.500,00
Dolar Amerika USD 658.013,00
Dolar Singapura SGD 871.609,00
Riyal Saudi Arabia SAR 9.901,00
Dolar Australia AUD 210,00
Euro EUR 1.743.94
Poundsterling GBP 4.325,00
Jepang Yen JPY 175,000,00
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya 49
Peso Colombia COP 200,00
Ringgit Malaysia MYR 37.156,00
Lira Turki TRY 15,00
Peso Filipina PHP 40,00
Riyal Qatar QAR 334,00
Bath Thailand THB 20,00
Kyat Burma MMK 9.100,00
Rubel Rusia RUB 13.050,20
Yuan Tiongkok CNY 4.236,00
Dolar Hongkong HKD 90,00
Kas di Bank, dititipkan oleh Pengelola Titipan Uang Sitaan dan Gratifikasi Biro Perencanaan dan Keuangan, terdiri dari:
Rupiah IDR 260.631.329.453,98
Dolar Amerika USD 1.690.668,86
Dolar Singapura SGD 10.001,27
F.4. Denda yang Belum Dibayar
Dari kurun waktu 2005 s.d. 31 Desember 2018, terdapat Uang Denda yang belum
dibayar para terpidana. Sesuai fatwa Ketua MA Nomor: 040/KMA/III/2010 tanggal 29
Maret 2010 pembayaran denda merupakan pilihan dan dapat diganti dengan subsider
pidana penjara.
Terhadap beberapa narapidana yang meninggal saat menjalani pidana badan di
Lapas/Rutan dilakukan penghapusan dendanya yakni terpidana a.n Sutan Batugana
(2016), Hasan Widjaja (2016) dan Asmadinata (2017).
Dengan memperhatikan hal tersebut, denda dari tahun 2005 s.d 31 Desember 2018
yang dapat ditagihkan adalah sebagai berikut:
Tabel 58. Rincian Denda Per 31 Desember 2018
Uraian Nilai
Denda s.d per 31 Desember 2018
Pelunasan denda s.d per 31 Desember 2018
Penghapusan Denda (Subsider) s.d. 2018
Saldo Denda Per 31 Desember 2018
135.000.000.000
(49.361.277.400)
(13.004.666.600)
72.634.056.000
F.5. Benda Sitaan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap
Terdapat benda-benda sitaan yang telah berkekuatan hukum tetap yang dikelola KPK per
31 Desember 2018. Daftar barang dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 10.
F.6. Benda Sitaan Bernilai Ekonomis Yang Belum Berkekuatan Hukum Tetap
Sampai dengan tahun 2018 terdapat barang sitaan atau barang bukti bernilai ekonomis
yang belum berkekuatan hukum tetap dari berbagai perkara kasus korupsi yang dapat
diklasifikasikan sebagai asset. Adapun rincian barang sitaan tersebut adalah sebagai
berikut:
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya 50
Tabel 59. Rincian Barang Sitaan berdasarkan Jenis Barang dan Tahapan Perkara
No Jenis Barang Penyidikan Banding Penuntutan
1 Elektronik 197 8 367
2 Kendaraan (roda 2 dan
roda 4) 255 46
3 Logam Mulia 5 54
4 Luxury goods 5 9
5 Perhiasan 111 38
6 Tanah dan Bangunan 262 86
7 Lain-lainnya 101
F.7. Barang Gratifikasi Belum Diserahkan ke Kementerian Keuangan
Terdapat barang gratifikasi yang telah ditetapkan Pimpinan KPK menjadi milik negara
namun sampai dengan 31 Desember 2018 belum diserahkan kepada Kementerian
Keuangan. Barang tersebut dikelola oleh Direktorat Gratifikasi Deputi Bidang
Pencegahan. Rincian barang gratifikasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 11.
F.8. Barang Gratifikasi Belum Diserahkan oleh Pelapor
Terdapat barang gratifikasi yang telah ditetapkan Pimpinan KPK menjadi milik negara
namun sampai dengan 31 Desember 2018 belum diserahkan oleh pelapor ke Direktorat
Gratifikasi Deputi Bidang Pencegahan. Rincian barang gratifikasi tersebut dapat dilihat
pada Lampiran 12.
F.9. Pengelolaan Tunjangan Hari Tua (THT) Pimpinan dan Pegawai KPK
Berdasarkan Pasal 4 Ayat (1) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2006
tentang Hak Keuangan, Kedudukan Protokol, dan Perlindungan Keamanan Pimpinan
Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pasal 15 Ayat (3a) Peraturan Pemerintah Nomor 103
Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005
tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi,
Pimpinan, Penasihat, dan Pegawai KPK diberikan Tunjangan Hari Tua (THT).
THT tersebut dikelola pihak ketiga dan akan dibayarkan kepada pimpinan/pegawai saat
pimpinan/pegawai selesai menjalani tugas di KPK. Sampai dengan 31 Desember 2018,
THT 993 peserta dengan nilai sebesar Rp87.584.232.315,00 dikelola dengan metode
syariah oleh PT BNI Life, sedangkan THT 658 peserta dengan nilai sebesar
Rp51.239.236.421,00 dikelola dengan metode konvensional oleh PT Asuransi Jiwasraya
(Persero).
F.10. Rekening Pemerintah
Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK tahun 2004 s.d 2017, tidak ditemukan rekening
pada KPK yang tidak dilaporkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat maupun
Laporan Keuangan KPK. Rincian rekening tersebut dapat dilihat pada Lampiran 13.
F.11. Piutang Uang Pengganti Terpidana Meninggal Dunia
Berdasarkan Data Ekspirasi Lembaga Pemasyarakatan Klas I Cipinang Tahun 2015
terpidana a.n. Hamdani Amin (2006) meninggal dunia ketika menjalani proses hukuman
kurungan pidana. Terpidana dimaksud masih mempunyai kewajiban kepada Negara
berupa Uang Pengganti sebesar Rp1.068.092.902,00. Untuk kepastian hukum atas
kewajiban Uang Pengganti dimaksud, saat ini KPK sedang dalam proses permintaan
pendapat Jaksa Pengacara Negara apakah kewajiban membayar Uang Pengganti akan
Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2018 Audited
Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya 51
hapus seiring dengan meninggalnya seorang terpidana atau masih melekat ke ahli waris.
Atas piutang tersebut dilakukan penyisihan piutang uang pengganti sebesar 100%.
F.12. Piutang Uang Pengganti Terpidana Sudah Melakukan Subsidier
Pada tahun 2018 beberapa narapidana telah dihapuskan piutang uang pengganti karena
telah menjalani subsidier uang pengganti. Rincian Surat Lepas tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 60. Rincian Terpidana Subsidier Uang Pengganti
Per 31 Desember 2018
No Nomor Surat Lepas Terpidana
1 W10.PAS1.PK.01.01.02-278 Rustam Syarifuddin Pakaya
2 W11.PAS.PAS1-PK.01.01.02-6018 Musfar Azis
3 W11.PAS.PAS1-PK.01.01.02-12104 Cep Ruhyat
4 W11.PAS.PAS1-PK.01.01.02-3372 M. Ridwan Sanjaya
5 W32.PAS.1.PK.01.01.02-1528 Daeng Rusnadi
6 W.11.PAS.PAS1-PK.01.01.02-11642 Suryadi Sentosa
F.13. Koreksi atas Revaluasi Aset
Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang
Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali Barang Milik
Negara, telah dilakukan Revaluasi terhadap sebagian objek revaluasi dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 61. Rincian Revaluasi Aset BMN Per 31 Desember 2018
No Uraian Akun Jumlah 2017 Jumlah 2018 Jumlah Total
1 Tanah 1.221.313.991.940 - 1.221.313.991.940
2 Gedung dan Bangunan 26.795.514.000 10.813.878.000 37.609.392.000
Berdasarkan Surat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara No S-35/KN/2018 bahwa
dilakukan perhitungan koreksi pencatatan hasil Penilaian Kembali BMN. Hasil revaluasi
akan disajikan pada Laporan Keuangan jika tahapan revaluasi telah selesai
dilaksanakan. Adapun rincian Surat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara No S-
35/KN/2018 dapat dilihat pada lampiran 14.
F.14. Kewajiban Kontingensi
Sampai dengan tahun 2018 terdapat sembilan gugatan hukum oleh pihak ketiga
terhadap kasus korupsi yang ditangani oleh KPK. Jumlah potensi yang menimbulkan
kewajiban terhadap KPK yakni sebagai berikut:
Tabel 62. Rincian Gugatan Hukum per 31 Desember 2018
Status Jumlah Perkara
Potensi Material Immaterial
Rupiah Valas Tanah
Belum Inkracht 9 15.966.643.000 3485 m2 Rp 107.000.000.000,00
Inkracht 0 - - -
Total 9 15.966.643.000 3485 m2 Rp 107.000.000.000,00
Adapun rincian gugatan dan status perkara dapat dilihat pada lampiran 15.