bagian anggaran 093 - komisi pemberantasan korupsi kpk ta 2016... · jalan. irigasi. dan jaringan...

56

Upload: lyduong

Post on 02-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan
Page 2: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

BAGIAN ANGGARAN 093

LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2016

(Audited)

Jln. H.R Rasuna Said Kav. C.1 Kuningan Jakarta Selatan 12920 Telepon (62-21) 2557 8300, Faks (62-21) 528 92456, http://www.kpk.go.id

Page 3: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan
Page 4: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan
Page 5: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan
Page 6: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan
Page 7: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

Uraian Catatan

TA 2016 TA 2015

Anggaran Realisasi % Real. Angg.

Realisasi

1 2 3 4 5 6

PENDAPATAN B.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak - 532.406.843.397 0,00 211.950.483.827

JUMLAH PENDAPATAN - 532.406.843.397 0,00 211.950.483.827

BELANJA B.2

Belanja Operasi

Belanja Pegawai B.3 395.049.867.000 382.289.355.877 96,77 309.316.249.798

Belanja Barang B.4 316.840.438.000 216.972.627.312 68,48 143.146.788.869

Jumlah Belanja Operasi 711.890.305.000 599.261.983.189 84,18 452.463.038.667

Belanja Modal

Belanja Peralatan dan Mesin B.5 221.957.646.000 194.657.922.722 87,70 99.430.296.643

Belanja Gedung dan Bangunan B.6 35.323.929.000 29.911.735.908 84,68 169.677.302.928

Belanja Modal Lainnya B.7 22.696.108.000 15.086.496.675 66,47 6.976.201.504

Jumlah Belanja Modal 279.977.683.000 239.656.155.305 85,60 276.083.801.075

JUMLAH BELANJA 991.867.988.000 838.918.138.494 84,58 728.546.839.742

Page 8: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini

II. NERACA

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI NERACA

PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (dalam rupiah)

Nama Perkiraan Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

ASET

Aset Lancar C.1

Kas di Bendahara Pengeluaran C.1.1 500.000.000 600.000.000

Kas di Bendahara Penerimaan C.1.2 0 504.270.428

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1.3 1.864.453.581 0

Piutang Bukan Pajak C.1.4 530.435.855.479 534.231.138.102

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Piutang Bukan Pajak

C.1.5 (3.888.094.053) (3.678.314.321)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

C.1.6 259.557.021 30.357.380

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

C.1.7 (1.297.785) (151.787)

Belanja Dibayar Di Muka C.1.8 1.380.246.728 1.005.762.308

Persediaan C.1.9 449.084.142.333 308.287.063.016

Jumlah Aset Lancar 979.634.863.304 840.980.125.126

Aset Tetap C.2

Tanah C.2.1 453.819.842.500 453.819.842.500

Peralatan dan Mesin C.2.2 335.218.989.697 257.389.629.778

Gedung dan Bangunan C.2.3 394.022.525.206 79.208.112.060

Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090

Aset Tetap Lainnya C.2.5 8.006.185.982 6.536.859.829

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.2.6 163.548.472.705 369.524.671.764

Akumulasi Penyusutan Aset tetap C.2.7 (287.783.850.414) (248.702.761.845)

Jumlah Aset Tetap 1.178.830.245.893 1.019.965.428.176

Piutang Jangka Panjang C.3

Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

C.3.1 402.621.204 0

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih -Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

C.3.2 (2.013.106) 0

Jumlah Piutang Jangka Panjang 400.608.098 0

Aset Lainnya C.4

Aset Tak Berwujud C.4.1 48.938.310.428 38.490.057.783

Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.4.2 1.527.146.500 486.407.806

Aset Lain-lain C.4.3 4.937.267.823 1.871.994.974

Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aset Lainnya C.4.4 (31.892.155.778) (1.849.357.780)

Jumlah Aset Lainnya 23.510.568.973 38.999.102.783

JUMLAH ASET 2.182.376.286.268 1.899.944.656.085

KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek C.5

Utang Kepada Pihak Ketiga C.5.1 7.304.542.664 7.072.120.741

Uang Muka Dari KPPN C.5.2 500.000.000 600.000.000

Jumlah Kewajiban Jangka Pendek 7.804.542.664 7.672.120.741

JUMLAH KEWAJIBAN 7.804.542.664 7.672.120.741

EKUITAS C.6

Ekuitas 2.174.571.743.604 1.892.272.535.344

JUMLAH EKUITAS 2.174.571.743.604 1.892.272.535.344

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.182.376.286.268 1.899.944.656.085

201 19521107.197901.1.001

Page 9: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini

III. LAPORAN OPERASIONAL

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI LAPORAN OPERASIONAL

PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (dalam rupiah)

URAIAN Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

KEGIATAN OPERASIONAL

PENDAPATAN OPERASIONAL D.1

Penerimaan Negara Bukan Pajak 641.810.380.135 683.508.590.892

JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 641.810.380.135 683.508.590.892

BEBAN OPERASIONAL

Beban Pegawai D.2 381.893.302.837 309.193.626.269

Beban Persediaan D.3 3.276.602.250 4.056.449.885

Beban Barang dan Jasa D.4 133.170.376.956 84.999.584.988

Beban Pemeliharaan D.5 10.251.442.877 11.333.896.213

Beban Perjalanan Dinas D.6 61.947.168.799 44.502.016.314

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

D.7 7.283.550.453 15.440.104.277

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 47.434.435.885 28.922.169.106

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 212.938.836 152.406.109.847

JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 645.469.818.893 650.853.956.899

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL

(3.659.438.758) 32.654.633.993

KEGIATAN NON OPERASIONAL

Surplus (Defisit) Pelepasan Aset Non lancar (443.000) 90.078.280

Surplus (Defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya

973.370.317 (86.324.971)

SURPLUS /DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

D.10 972.927.317 3.753.309

POS LUAR BIASA

Pendapatan PNBP 0 0

SURPLUS /DEFISIT DARI POS LUAR BIASA 0 0

SURPLUS/DEFISIT LO (2.686.511.441) 32.658.387.302

201 19521107.197901.1.001

Page 10: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Lihat Catatan atas Laporan yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan ini

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PER 31 DESEMBER 2016 DAN 2015 (dalam rupiah)

URAIAN Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

EKUITAS AWAL E.1 1.892.272.535.344 982.762.161.555

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (2.686.511.441) 32.658.387.302

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR

0 0

KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

Penyesuaian Nilai Aset E.3 0 3,318,983,599

Koreksi Nilai Persediaan E.4 0 (590.698.602)

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.5 (1.476.491.301) (44.430.715.860)

Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi E.6 (21.875.857.985) 0

Lain-lain E.7 1.750.419.750 (20.060.734)

JUMLAH (21.601.929.536) (41.722.491.597)

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.8 306.587.649.237 918.574.478.084

KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS 282.299.208.260 909,510,373,789

EKUITAS AKHIR E.9 2.174.571.743.604 1.892.272.535.344

201 19521107.197901.1.001

Page 11: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Profil dan

Rencana

Strategis

Rencana

Strategis

A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk sebagai lembaga negara yang bersifat

independen dan dalam melaksanakan tugas serta kewenangannya bebas dari pengaruh

kekuasaan manapun. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi adalah landasan legal bagi pelaksanaan tugas KPK dalam

mengkoordinasikan lembaga penegak hukum lainnya melalui koordinasi dan supervisi,

melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan (represive), mendorong

pencegahan (preventive) tindak pidana korupsi, serta melakukan pemantauan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan negara.

RENCANA STRATEGIS

KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen yang dalam melaksanakan

tugas dan kewenangannya bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Berdasarkan Pasal

6 Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002, tugas KPK meliputi: melakukan koordinasi dan

supervisi terhadap upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga

yang berwenang, melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak

pidana korupsi, melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi, dan

melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Visi

“Bersama Elemen Bangsa, Mewujudkan Indonesia yang Bersih Dari Korupsi”.

Misi

”Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penegakan hukum dan menurunkan tingkat

korupsi di Indonesia melalui koordinasi, supervisi, monitor, pencegahan, dan

penindakan dengan peran serta seluruh elemen bangsa”

Fokus Area

Fokus pelaksanaan tugas KPK pada Renstra KPK 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Penanganan Kasus Grand Corruption dan Penguatan Aparat Penegak Hukum

(APGAKUM).

Pengertian Grand Corruption adalah tindak pidana korupsi yang memenuhi salah satu

atau lebih kriteria berikut:

a. Melibatkan pengambil keputusan terhadap kebijakan atau regulasi.

b. Melibatkan aparat penegak hukum.

c. Berdampak luas terhadap kepentingan nasional.

d. Kejahatan sindikasi, sistemik, dan terorganisir.

Penguatan APGAKUM dilakukan melalui Koordinasi dan Supervisi.

2. Perbaikan Sektor Strategis terkait kepentingan nasional (national interest), meliputi:

a. Ketahanan pangan plus.

Page 12: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

b. Ketahanan energi dan lingkungan.

c. Penerimaan negara.

d. Bidang infrastruktur.

3. Pembangunan pondasi Sistem Integritas Nasional (SIN).

4. Penguatan sistem politik berintegritas dan masyarakat (CSO) paham integritas.

5. Persiapan Fraud Control.

Tujuan Strategis

“Menurunnya Tingkat Korupsi”

Sasaran Strategis

1. Menurunnya Tingkat Korupsi (Ultimate Goal).

2. Efektifnya Penegakan Hukum Bidang Tipikor.

3. Terbangunnya Integritas Pemerintah, Masyarakat, Politik dan Swasta.

4. Terbangunnya Hubungan Mitra Kerjasama yang Efektif.

5. Terintegrasinya Upaya Penindakan Tipikor.

6. Terintegrasinya Upaya Pencegahan Tipikor.

7. Terintegrasinya Upaya Penindakan dan Pencegahan Tipikor.

8. Terlaksananya Koordinasi, Supervisi dan Monitor Pemberantasan Korupsi.

9. Terwujudnya Organisasi yang Efektif.

10. Terbentuknya SDM yang Berkinerja Optimal.

11. Terbangunnya Sistem Operasional Terintegrasi dan Adaptif.

12. Terkelolanya Keuangan secara Akuntabel.

Tabel 2. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran

Tujuan/Sasaran Strategis Inisiatif Strategis

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

Seluruh Sasaran Strategis 1. Menyelaraskan program lembaga untuk perbaikan Indeks

Persepsi Korupsi berdasarkan hasil studi

2. Menyiapkan instrumen dan melakukan pengukuran Indeks

Penegakan Hukum, Indeks Integritas KLOPS, Indeks

Kerjasama dan Indeks Partisipasi Masyarakat

3. Menyiapkan infrastruktur komunikasi data penanganan

TPK apgakum dan seluruh komponen untuk

mengoptimalkan fungsi koordinasi dan supervisi

PERSPEKTIF PROSES INTERNAL

Terintegrasinya Upaya

Penindakan Tipikor

1. Memadukan database penanganan TPK (dumas s.d

eksekusi).

2. Meningkatkan kapasitas SDM KPK dalam penanganan

TPK.

3. Melakukan penindakan yang proaktif, kuat, dan efektif.

4. Meningkatkan peran dan kualitas pengaduan masyarakat

terhadap dugaan TPK.

5. Mengoptimalkan asset recovery.

Page 13: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Terintegrasinya Upaya

Pencegahan Tipikor

1. Membangun database pencegahan KPK yang terintegrasi

dengan KLOPS.

2. Meningkatkan kapasitas SDM KPK dalam pencegahan TPK.

3. Melakukan piloting / implementasi Sistem Pencegahan

Korupsi pada beberapa KLOPS (sesuai fokus area).

4. Melibatkan dan memberdayakan Stakeholder dalam

pencegahan korupsi pada KLOPS.

5. Memperkuat peran jejaring KPK dalam pencegahan

korupsi.

Terintegrasinya Upaya

Penindakan dan Pencegahan

Tipikor

1. Melakukan telaahan/kajian pencegahan korupsi dengan

memanfaatkan kasus-kasus tipikor.

2. Memberikan bimbingan/ pendampingan kepada KLOPS

(sesuai fokus area) dalam rangka piloting / implementasi

sistem pencegahan dan penindakan terintegrasi.

3. Menyusun rencana aksi dengan KLOPS terkait dan

memantau implementasinya.

Terlaksananya Koordinasi,

Supervisi, dan Monitor

Pemberantasan Korupsi

1. Melakukan koordinasi dengan APGAKUM lain secara

berkala.

2. Menfasilitasi peningkatan kapasitas SDM APGAKUM dalam

penanganan TPK (melalui Diklat Korsup).

3. Melakukan eksaminasi dan gelar perkara bersama

APGAKUM terhadap perkara TPK yang menarik perhatian

publik.

4. Memberikan supervisi dan bantuan kepada APGAKUM

dalam penanganan TPK.

1. Melakukan pendampingan (advokasi) kepada K/L

(termasuk APH) dan Pemda (sesuai fokus area) dalam

pencegahan korupsi.

2. Memperkuat dan memberdaya-kan APIP/ Itjen/ Bawasda

dalam Sistem Pencegahan Korupsi.

3. Melibatkan mitra/stakeholder (BPKP, Kemenpan-RB, ORI,

dan CSO) dalam program aksi pencegahan

1. Melakukan kajian komprehensif terhadap sistem/bisnis

proses pada KLOPS (sesuai fokus area).

2. Memberikan rekomendasi kepada KLOPS (sesuai fokus

area) dan memantau implementasinya.

3. Menyusun rencana aksi bersama KLOPS terkait dan

memantau implementasinya.

PERSPEKTIF LEARNING & GROWTH

Terwujudnya Organisasi yang

Efektif

1. Melakukan survei integritas KPK secara berkala dan

memantau tindak lanjut atas rekomendasi.

2. Membentuk dan memperkuat champion integritas pada

masing-masing unit.

3. Meningkatkan kualitas manajemen risiko pada semua

level.

4. Meningkatkan/menjaga kapasitas integritas pegawai KPK.

1. Menyusun rencana aksi pemenuhan komponen RB dan

memantau implementasinya.

2. Melakukan koordinasi dengan Kemen PAN-RB dalam

rangka implementasi RB

1. Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas kinerja,

termasuk melakukan reviu kinerja internal

2. Mengintegrasikan manajemen kinerja korporat dan

pegawai.

3. Meningkatkan kapasitas Struktural dan PIC dalam

manajemen strategi dan kinerja

Page 14: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Terbentuknya SDM yang

Berkinerja Optimal

1. Mengoptimalkan pembinaan oleh atasan langsung.

2. Meningkatkan kapasitas / kompetensi pegawai KPK sesuai

fokus area.

3. Memperbaiki sistem manajemen SDM KPK (9 Pilar)

menggunakan kerangka PCMM

1. Menyelaraskan Blueprint MSDM KPK dengan kebutuhan

organisasi (Renstra KPK);

2. Melakukan survei berkala dan memantau hasilnya.

Terbangunnya Sistem

Operasional Terintegrasi dan

Adaptif

1. Mempercepat (akselerasi) kelengkapan SOP

2. Melakukan evaluasi berkala terhadap SOP dan melakukan

perbaikan berdasarkan hasil evaluasi

3. Melakukan pengujian kepatuhan terhadap SOP

1. Melakukan identifikasi dan updating seluruh layanan

utama internal KPK

2. Melakukan pengukuran pemenuhan SLA secara berkala

3. Melakukan perbaikan atas layanan utama internal KPK

1. Melakukan pembaruan Blue Print IT KPK yang selaras

dengan perencanaan strategis KPK.

2. Mengoptimalkan kerjasama eksternal untuk pemenuhan

kebutuhan data dan informasi

3. Melakukan analisis data dan informasi utk pengambilan

keputusan, baik by design maupun by request.

4. Meningkatkan keterbukaan informasi publik dengan

memperhatikan SMKI secara konsisten.

PERSPEKTIF FINANSIAL

Terkelolanya Keuangan secara

Akuntabel

1. Memperbaiki/meningkatkan kualitas perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi/reviu kegiatan dan anggaran.

2. Menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal.

Strategi pencapaian tujuan dan sasaran KPK dalam melaksanakan tugas dengan fokus

area periode 2015-2019 digambarkan dalam peta strategi sebagai berikut:

Gambar 1. Strategy Map-KPK

Page 15: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Pendekatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan

Basis Akuntansi

Dasar

Pengukuran

Kebijakan

Akuntansi

Pendapatan-LRA

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2016 ini merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek

keuangan yang dikelola oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Laporan Keuangan ini

dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual

maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan

pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada

Kementerian Negara/Lembaga.

A.3. Basis Akuntansi

Komisi Pemberantasan Korupsi menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan

penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas

untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis

akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi

dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi

transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal

ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan

setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan KPK dalam

penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai

perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai

wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat

sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi

kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang

menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata

uang rupiah.

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan TA 2016 telah mengacu pada Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Kebijakan akuntansi

merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-

praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan

kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam penyusunan LK KPK

adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan-LRA

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

Page 16: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Pendapatan-LO

Belanja

Beban

Aset

Aset Lancar

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

2. Pendapatan-LO

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan/atau

Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan

membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah

dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

3. Belanja

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi

pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan

atas Laporan Keuangan.

4. Beban

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya

penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya

klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas

Laporan Keuangan.

5. Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka Panjang, dan

Aset Lainnya.

a. Aset Lancar

• Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan segera untuk

direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)

bulan sejak tanggal pelaporan.

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk

valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada

tanggal neraca.

• Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul berdasarkan hak

yang telah dikeluarkan surat keputusan penagihan atau yang dipersamakan,

yang diharapkan diterima pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan

setelah tanggal pelaporan.

Khusus Uang Pengganti, pengakuan dan pencatatan piutang berdasarkan

Surat Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan.

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) yang akan

jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai

Bagian Lancar TPA/TGR.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik pada tanggal

neraca dikalikan dengan:

Page 17: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Aset Tetap

Penyusutan Aset

Tetap

Harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

Harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan

cara lainnya.

b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh

pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa

manfaat lebih dari 1 tahun.

• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi

sebagai berikut:

1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah

raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000,00 (tiga ratus

ribu rupiah);

2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan

atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah);

3) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum

kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai beban kecuali

pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya

berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang

disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan

kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai

dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah

berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari

neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Untuk BM/KN yang mempunyai nilai Aset Tetap di bawah Nilai Satuan Minimum

Kapitalisasi Aset Tetap sebagaimana tersebut di atas dicatat didalam buku

inventaris di luar pembukuan (ekstrakomptabel). Hal ini sesuai dengan

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 01/KM.12/2001 tentang Pedoman

Kapitalisasi Barang Milik/Kekayaan Negara Dalam Sistem Akuntansi Pemerintah.

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP); dan

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber sah atau

dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada

Pengelola Barang untuk dilakukan penghapusan.

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap

akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Page 18: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Piutang Jangka

Panjang

Aset Lainnya

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis

lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset

Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat

Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum penggolongan masa manfaat

adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo atau akan

direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Termasuk dalam

Piutang Jangka Panjang adalah Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan

Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh tempo

lebih dari satu tahun.

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/

Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan

sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

• Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan

melawan hukum mengakibatkan kerugian Negara/daerah.

• Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan terhadap pegawai

negeri atau bukan pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan untuk

menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai

akibat langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang melanggar

hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau kelalaian dalam

pelaksanaan tugasnya.

• TPA dan TP/TGR dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai

yang dapat direalisasikan.

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan

piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Aset Tak

Berwujud, dan Aset Lain-lain.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar

harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan metode

garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat

tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan

Page 19: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Kewajiban

Ekuitas

Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam

Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada

Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah

sebagai berikut:

Tabel 4. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud

Masa

Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia

Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan

Varietas Tanaman Semusim. 20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman

Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan,

Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai buku yaitu

harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

6. Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya

mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka pendek dan

kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

• Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika

diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Utang

Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang

Bunga (accrued interest), dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

• Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan

untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan

setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban

pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

7. Ekuitas

Ekuitas merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode.

Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Page 20: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Penyisihan

Piutang Tidak

Tertagih

Aset Tetap dari

Belanja Barang

Untuk Kegiatan

yang Bersifat

Rahasia

8. Kebijakan Akuntansi atas Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

• Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus dibentuk sebesar

persentase tertentu dari piutang berdasarkan penggolongan kualitas piutang.

Penilaian kualitas piutang dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan

upaya penagihan yang dilakukan pemerintah.

• Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang pada tanggal

pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014

tentang Penentuan Kualitas Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih pada Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.

Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:

Tabel 5. Penggolongan Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo 0,5%

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Macet 1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

100%

Karena kekhasan jenis piutang KPK, maka kebijakan penggolongan kualitas piutang

di KPK adalah:

a. Piutang Gratifikasi

Piutang gratifikasi dikategorikan lancar dan macet. Piutang gratifikasi

dikategorikan lancar sampai piutang tersebut diserahkan kepada Panitia Urusan

Piutang Negara (PUPN) dan disisihkan sebesar 0.5%. Piutang gratifikasi

dikategorikan macet jika telah diserahkan ke PUPN dan disisihkan sebesar

100%.

b. Piutang Uang Pengganti

Piutang uang pengganti dikategorikan lancar dan macet. Piutang Uang

Pengganti dikategorikan lancar dan disisihkan sebesar 0.5%, jika:

1. Para terpidana mengangsur pembayaran Uang Pengganti, atau.

2. Para terpidana masih/sedang menjalani pidana penjara, baik pidana pokok

maupun pidana tambahan sebagai subsider pembayaran Uang Pengganti.

Piutang Uang Pengganti dikategorikan macet dan disisihkan sebesar 100%, jika

Para terpidana telah menjalani pidana penjara, baik pidana pokok maupun

pidana tambahan sebagai subsider pembayaran Uang Pengganti.

9. Kebijakan Akuntansi Terkait Perolehan Aset Tetap dari Belanja Barang Untuk

Kegiatan yang Bersifat Rahasia

Khusus pembelian alat-alat untuk kegiatan rahasia, yang dimaksudkan sebagai

barang habis pakai, tidak untuk dipelihara, dan bukan untuk operasional KPK sehari-

hari, maka atas pembelian tersebut dikategorikan sebagai Belanja Barang.

Page 21: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan - Umum

Kontrak-kontrak

Konstruksi

10. Kebijakan Akuntansi Terkait Kontrak-kontrak Konstruksi

Kontrak-kontrak Konstruksi dicatat sebagai aset sesuai dengan prestasi fisik

pengerjaan pada tanggal periode pelaporan keuangan, bukan berdasarkan nilai

pembayaran yang telah diterima oleh pihak vendor. Selisih nilai pembayaran dengan

prestasi fisik akan dikembalikan melalui mekanisme pencairan bank garansi atau

melalui Surat Setoran bukan Pajak (SSBP) ke Kas Negara dan dicatat sebagai

piutang.

Page 22: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

Realisasi PNBP Rp532.406.843.397,00

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI

ANGGARAN

Selama periode berjalan, KPK telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan penghematan belanja

pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi

pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja

adalah sebagai berikut:

Tabel 6. Perubahan DIPA KPK TA 2016 per Jenis Pendapatan/Belanja

URAIAN

ANGGARAN TA 2016

AWAL SETELAH

REVISI

Pendapatan

Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 0

Belanja

Belanja Pegawai 395.049.867.000 395.049.867.000

Belanja Barang 329.933.566.000 316.840.438.000

Belanja Modal 336.486.551.000 279.977.683.000

Jumlah Belanja 1.061.469.984.000 991.867.988.000

Sedangkan apabila dilihat dari program KPK maka perubahannya adalah sebagai berikut:

B.1. Pendapatan

Realisasi PNBP KPK pada pada Tahun 2016 adalah sebesar Rp532.406.843.397,00. KPK tidak

dapat menetapkan estimasi PNBP yang akan diterima dalam satu tahun anggaran, mengingat

PNBP yang akan disetorkan ke kas negara tergantung pada putusan pengadilan dan materialitas

perkara.

Rincian Realisasi PNBP KPK sampai dengan tanggal pelaporan dapat dilihat dalam tabel berikut

ini:

Tabel 7. Rincian Realisasi Pendapatan

No Jenis Pendapatan Realisasi

1 Pemindahtanganan dari BMN Lainnya 34.068.000

2 Jasa Giro 11.029.357.946

3 Hasil Denda 9.573.333.400

4 Ongkos Perkara 969.500

5 Penjualan Hasil Lelang TPK 4.036.879.000

6 Uang Sitaan TPPU 366.836.343.213

7 Uang Sitaan TPK 49.037.314.503

8 Gratifikasi 14.687.803.617

9 Uang Pengganti TPK 57.098.518.066

10 Hasil Pengembalian Uang Negara 30.150.000

11 Denda Keterlambatan Peny. Pekerjaan Pemerintah 861.934.465

12 Penerimaan kembali Belanja Pegawai TAYL 352.555.857

13 Penerimaan kembali Belanja Barang TAYL 573.261.741

Page 23: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

14 Penerimaan kembali Belanja Modal TAYL 18.073.029.288

15 Pelunasan Ganti Rugi (TP/TGR) 177.907.159

16 Anggaran Lain-lain 3.417.642

Jumlah 532.406.843.397

Perbandingan realisasi PNBP Fungsional maupun Umum TA 2016 dan 2015, disajikan dalam

tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 7. Rincian Realisasi PNBP Fungsional TA 2016 dan 2015

Jenis Pendapatan TA 2016 TA 2015 NAIK

(TURUN) %

Jasa Giro 11.029.357.946 9.206.247.929 19,80

Hasil Denda 9.573.333.400 4.165.000.100 129,85

Ongkos Perkara 969.500 867.500.0 11,76

Penjualan Hasil Lelang TPK 4.036.879.000 14.425.100 27885,10

Uang Sitaan TPPU 366.836.343.213 5.775.061.445.0 6252,08

Uang Sitaan TPK 49.037.314.503 175.587.406.548 (72,07)

Gratifikasi 14.687.803.617 2.513.530.724 484,44

Uang Pengganti TPK 57.098.518.066 11.931.057.599 378,57

JUMLAH 512.300.519.245 209.193.596.945 144,89

Dari tabel di atas terlihat bahwa PNBP Fungsional pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar

144,89% dibandingkan TA 2015. Kenaikan yang signifikan atas Pendapatan Uang Sitaan TPPU

diperoleh dari Terpidana FA, MN dan LHI.

Tabel 9. Rincian Realisasi PNBP Umum TA 2016 dan 2015

Jenis Pendapatan TA 2016 TA 2015 NAIK

(TURUN) %

Pemindah tanganan dari BMN Lainnya 34.068.000 1.043.120.000 (96,73)

Denda Keterlambatan Peny. Pekerjaan Pemerintah 861.934.465 21.989.051 3819,83

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 352.555.857 371.564.708 (5,12)

Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 573.261.741 134.095.669 327,50

Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL 18.073.029.288 27.528.430 65552,23

Penyelesaian TGR Non Bendahara 177.907.159 45.518.624 290,84

Anggaran Lain-lain 3.417.642 1.113.070.400 (99,69)

Hasil Pengembalian Uang Negara 30.150.000 0 0,00

JUMLAH 20.106.324.152 2.756.886.882 629,31

Pendapatan Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL sebesar Rp18.073.029.288,00 diperoleh

dari setoran pengembalian sisa pekerjaan kontrak-kontrak pengadaan pembangunan gedung

baru dan fasilitas penunjang yang belum terselesaikan per 31 Desember 2015.

Penjelasan tambahan terkait Pendapatan Gratifikasi yang Ditetapkan KPK menjadi Milik Negara

dan Pendapatan Anggaran Lain-lain diketahui bahwa:

Page 24: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

Realisasi Belanja Rp838.918.138.494,00

Terdapat keuntungan selisih kurs sebesar Rp10.306,00 yang diakui sebagai realisasi

Pendapatan Gratifikasi yang Ditetapkan KPK menjadi Milik Negara dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 10. Keuntungan atas Pembayaran Gratifikasi

No. Nama Gratifikasi

Setor Untung Nomor Nilai

A. Keuntungan atas Selisih Kurs pada Pendapatan Gratifikasi

1. SP KEP 996/01-13/10/2015 7.624.120 7.631.000 6.880

2. DI KEP 1281/01-13/12/2015 735.274 738.700 3.426

Jumlah A 8.359.394 8.369.700 10.306

B. Keuntungan atas Kelebihan Pembayaran

1. BW KEP 1249/01-13/12/2015 2.034.500 2.035.000 500

2. FD KEP 1299/01-13/12/2015 13.000.000 15.395.100 2.395.100

3. BW KEP 416/01-13/04/2016 1.658.000 1.658.042 42

Jumlah B 16.692.500 19.088.142 2.395.642

Jumlah 25.051.894 27.457.842 2.405.948

Pendapatan Anggaran Lain-lain sebesar Rp3.417.642,00 terdiri atas keuntungan atas

kelebihan pembayaran gratifikasi sebesar Rp2.395.642,00 dan keuntungan selisih kurs

atas sisa perjalanan dinas sebesar Rp1.022.000,00 sesuai Surat Setoran Bukan Pajak

(SSBP) dengan NTPN D6DC7510MTJEOJS2 tanggal 8 Desember 2016.

B.2. Belanja

Realisasi Belanja KPK pada TA 2016 adalah sebesar Rp838.918.138.494,00 atau 84,58% dari

anggaran belanja sebesar Rp991.867.988.000,00. Rincian anggaran dan realisasi belanja TA

2016 tersaji sebagai berikut:

Tabel 11. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016

Jenis Belanja Anggaran Realisasi Belanja %

Belanja Pegawai 395.049.867.000 383.152.347.029 96,99

Belanja Barang 316.840.438.000 226.413.006.274 71,46

Belanja Modal 279.977.683.000 239.658.896.979 85,60

Total Belanja Kotor 991.867.988.000 849.224.250.282 85,62

Pengembalian Belanja 0 10.306.111.788

Jumlah 991.867.988.000 838.918.138.494 84,58

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut ini:

Page 25: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

Gambar 2. Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2016

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk TA 2016 adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut Program TA 2016

Kode Anggaran Realisasi Belanja %

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya KPK

586.556.032.000 516.273.897.335 88,02

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 405.311.956.000 322.644.241.159 79,60

Jumlah 991.867.988.000 838.918.138.494 84,58

Terjadi hambatan dalam realisasi penyerapan anggaran pada TA 2016 yang disebabkan oleh:

Keterbatasan jumlah SDM KPK yang secara akumulatif berdampak pada pencapaian kinerja

dan penyerapan anggaran yang kurang optimal.

Terdapat anggaran yang diusulkan Self Blocking sesuai Inpres Nomor 8 Tahun 2016 sebesar

Rp13,011 Milyar (tidak mengurangi pagu).

Kebutuhan anggaran kegiatan penyelidikan yang tidak dapat diprediksi karena tergantung

kondisi dan lokasi, Realisasi kegiatan penyelidikan TA 2016 sebagian besar di pulau jawa

sehingga tidak membutuhkan biaya besar.

Namun demikian, realisasi belanja TA 2016 mengalami kenaikan sebesar

Rp110.371.298.752,00 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 13. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2016 dan 2015

Uraian

Realisasi Belanja Naik (Turun)

% TA 2016 TA 2015

Belanja Pegawai 382.289.355.877 309.316.249.798 23,59

Belanja Barang 216.972.627.312 143.146.788.869 51,57

Belanja Modal 239.656.155.305 276.083.801.075 (13,19)

Jumlah 838.918.138.494 728.546.839.742 15,15

Page 26: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

Pengembalian Belanja Rp10.306.111.788,00

Belanja Pegawai Rp382.289.355.877,00

Pengembalian Belanja

Sampai dengan akhir TA 2016, terdapat pengembalian belanja sebesar Rp10.348.784.090,00

berasal dari Belanja Pegawai dan Belanja Barang. Rincian pengembalian belanja dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 14. Pengembalian Belanja TA 2015

Kode Jenis Belanja

Uraian Jenis Belanja Realisasi

Pengembalian

5113 Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 77.463.970

5115 Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Non PNS 785.527.182

5212 Belanja Barang Non Operasional 482.580.792

5221 Belanja Jasa 425.682.692

5241 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 6.324.770.534

5242 Belanja Perjalanan Luar Negeri 2.207.344.944

5361 Belanja Modal Lainnya 2.741.674

JUMLAH 10.306.111.788

Pengembalian belanja yang terkait dengan Belanja Pegawai diantaranya disebabkan oleh

pegawai yang keluar dari KPK tidak pada akhir bulan, sehingga gaji yang telah dimintakan ke Kas

Negara tidak dapat ditransfer seluruhnya ke pegawai yang keluar tersebut.

Pengembalian Belanja Barang Non Operasional diantaranya berasal dari kegiatan perekaman

persidangan oleh beberapa universitas di daerah. Sedangkan pengembalian belanja perjalanan

dinas disebabkan terutama oleh penggunaan metode SPM-LS Bendahara.

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp382.289.355.877,00 dan Rp309.316.249.798,00 atau terjadi kenaikan sebesar 23,59%.

Tabel 15. Perbandingan Realisasi Belanja Pegawai TA 2016 dan 2015

Jenis Belanja Realisasi Belanja

Naik/ (Turun)

Tahun 2016 Tahun 2015 %

Belanja Gaji Pokok Pejabat Negara

329.280.000 387.840.172 (15,10)

Belanja Tunj. Struktural Pejabat Negara

1.387.334.000 1.135.138.250 22,22

Belanja Tunj. PPh Pejabat Negara

1.216.770.320 1.133.232.762 7,37

Belanja Uang Kehormatan Pejabat Negara

142.116.000 115.644.500 22,89

Belanja Tunj. Fasilitas KPK 4.791.414.800 4.145.403.575 15,58

Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS

206.735.119.204 152.704.115.526 35,38

Belanja Tunj. Pegawai Non PNS

108.738.510.225 101.230.303.883 7,42

Belanja Pembulatan Gaji Pegawai Non PNS

1.174.914 1.141.845 2,90

Belanja Tunjangan Lainnya Non PNS

59.810.627.566 50.220.636.219 19,10

Realisasi Belanja Bruto 383.152.347.029 311.073.456.732 23,17

Pengembalian Belanja 862.991.152 1.757.206.934 (50,89)

Realisasi Belanja Neto 382.289.355.877 309.316.249.798 23,59

Page 27: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

Belanja Barang Rp216.972.627.312,00

Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp194.657.922.722,00

Kenaikan realisasi belanja pegawai antara lain disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai

dan pergeseran tingkat kompetensi dari para pegawai.

Terdapat Pendapatan Pelunasan TP/TGR Tahun 2016 sebesar Rp112.930.825,00 yang

disetorkan ke Kas Negara melalui mekanisme pengembalian Belanja Gaji Pokok Pegawai Non

PNS dimana diantaranya sebesar Rp42.672.302,00 telah dikoreksi menjadi Pendapatan

Pelunasan TP/TGR sedangkan sisa Pengembalian Belanja sebesar Rp70.258.523,00 tidak

dapat dikoreksi karena penyetoran Pengembalian Belanja untuk pelunasan TP/TGR dilakukan

sekaligus dengan Pengembalian Belanja dalam satu Surat Setoran Pengembalian Belanja

(SSPB).

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp216.972.627.312,00 dan Rp143.146.788.869,00. Kenaikan Belanja Barang antara lain

disebabkan oleh kenaikan Belanja Barang Non Operasional, Belanja Jasa, Belanja Pemeliharaan,

dan Belanja Perjalanan Dinas Dalam dan Luar Negeri. Rincian Belanja Barang disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 16. Perbandingan Realisasi Belanja Barang TA 2016 dan 2015

Jenis Belanja

Realisasi Belanja Naik (Turun)

% TA 2016 TA 2015

Barang Operasional 10.772.480.690 9.524.240.529 13,11

Barang Non Operasional 56.720.630.828 28.449.401.139 99,37

Barang Persediaan 5.025.830.723 2.235.924.262 124,78

Jasa 73.022.090.274 47.558.671.247 53,54

Pemeliharaan 10.392.689.482 10.997.712.306 (5,50)

Perjalanan Dinas Dalam Negeri 62.513.262.175 44.088.018.644 41,79

Perjalanan Dinas Luar Negeri 7.966.022.102 2.681.570.498 197,07

Realisasi Belanja Bruto 226.413.006.274 145.535.538.625 55,57

Pengembalian Belanja 9.440.378.962 2.388.749.756 295,20

Jumlah Belanja 216.972.627.312 143.146.788.869 51,57

B.5 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing

sebesar Rp194.657.922.722,00 dan Rp99.430.296.643,00. Realisasi Belanja Modal Peralatan

dan Mesin pada TA 2016 mengalami kenaikan sebesar 95,77% dibandingkan realisasi TA 2015.

Tabel 17. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

TA 2016 dan 2015

Jenis Belanja

Realisasi Belanja Naik (Turun)

% TA 2016 TA 2015

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 194.657.922.722 99.430.296.643 95,77

Page 28: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

LAPORAN KEUANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Realisasi Anggaran

Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp29.911.735.908,00

Belanja Modal Lainnya Rp15.086.496.675,00

Realisasi Belanja Bruto 194.657.922.722 99.430.296.643 95,77

Pengembalian Belanja 0 0 0,00

Realisasi Belanja Neto 194.657.922.722 99.430.296.643 95,77

B.6 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing

sebesar Rp29.911.735.908,00 dan Rp169.677.302.928,00. Realisasi Belanja Modal Gedung

dan Bangunan pada TA 2015 mengalami penurunan sebesar 82,37% dibandingkan realisasi TA

2015. Hal ini dikarenakan proses pembangunan gedung baru KPK telah selesai pada akhir tahun

2015.

Tabel 18. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan

TA 2016 dan 2015

Jenis Belanja

Realisasi Belanja Naik (Turun)

% TA 2016 TA 2015

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 29.911.735.908 169.677.302.928 (82,37)

Realisasi Belanja Bruto 29.911.735.908 169.677.302.928 (82,37)

Pengembalian Belanja 0 0 0,00

Realisasi Belanja Neto 29.911.735.908 169.677.302.928 (82,37)

B.7 Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp15.086.496.675,00 dan Rp6.976.201.504,00. Realisasi Belanja Modal Lainnya pada TA 2016

mengalami kenaikan sebesar 116,26% dibandingkan realisasi TA 2015.

Tabel 19. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya TA 2016 dan 2015

Jenis Belanja

Realisasi Belanja Naik (Turun)

% TA 2016 TA 2015

Belanja Modal Lainnya 15.089.238.349 6.976.201.504 116,26

Realisasi Belanja Bruto 15.089.238.349 6.976.201.504 116,26

Pengembalian Belanja 2.741.674 0 0,00

Realisasi Belanja Neto 15.086.496.675 6.976.201.504 116,26

Page 29: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Kas di Bendahara

Pengeluaran

Rp500.000.000,00

Kas di Bendahara

Penerimaan Rp0,00

Kas Lainnya dan Setara

Kas

Rp1.864.453.581,00

Piutang Bukan Pajak

sebesar

Rp530.435.855.479,00

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

C.1. ASET LANCAR

C.1.1. Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp500.000.000,00 dan Rp600.000.000,00 merupakan kas yang berasal dari

Uang Persediaan (UP)/Tambahan Uang Persediaan (TUP) yang belum

dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per tanggal Neraca.

Berdasarkan surat Dirjen Perbendaharaan Nomor S-1064/PB/2016 tanggal 23

Desember 2016, KPK diberikan dispensasi penggunaan sisa UP TA 2016 untuk

membiayai kegiatan penanganan kasus tindak pidana korupsi pada awal bulan Januari

2017 sebesar Rp500.000.000,00. Dengan demikian, KPK tidak menyetorkan sisa UP

tersebut ke Kas Negara, namun akan diperhitungkan dengan pemberian UP TA 2017.

C.1.2. Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp0,00 dan Rp504.270.428,00 yang mencakup seluruh kas, baik saldo

rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung jawab

Bendahara Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan

berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Terdapat uang rampasan a.n. Terpidana Muhammad Nazarudin sebesar 200 Mil Peso

Kolombia yang belum dapat dibukukan dan disetorkan ke kas negara oleh Bendahara

Penerimaan per tanggal neraca.

Belum dibukukan dan disetorkan ke kas negara disebabkan oleh:

1. Bank dan Money Changer tidak ada yang bersedia melayani penukaran konversi

mata uang tersebut ke rupiah.

2. Bank Indonesia tidak menyediakan nilai kurs atas mata uang Peso Kolombia,

sehingga Bendahara Penerimaan tidak dapat membukukan dengan nilai yang pasti

per tanggal neraca atas valuta asing tersebut.

C.1.3. Kas Lainnya dan Setara Kas

Kas Lainnya dan Setara Kas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp1.864.453.581,00 dan Rp0,00 merupakan Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan

atas Pendapatan Jasa Giro rekening uang titipan yang belum disetorkan ke Kas Negara

yang terdiri dari Pendapatan Jasa Giro s.d. 31 Desember 2015 sebesar

Rp1.738.471.461,00 dan Pendapatan Jasa Giro Tahun 2016 sebesar

Rp125.982.120,00

C.1.4. Piutang Bukan Pajak

Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp530.435.855.479,00 dan Rp534.231.138.102,00 yang merupakan semua hak atau

klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa yang dapat dijadikan kas dan

belum diselesaikan pada tanggal laporan keuangan.

Rincian Piutang Bukan Pajak KPK per 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Page 30: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Tabel 20. Rincian Piutang Bukan Pajak Per Akun per 31 Desember 2016 dan 2015

Jenis Piutang 31 Des 2016 31 Des 2015 Kenaikan/(Penurunan)

Rp %

Gratifikasi 338.851.388 267.603.761 71.247.627 26,62

Uang Pengganti 502.925.725.579 517.911.668.584 (14.985.943.005) (2,89)

Biaya Perkara 422.500 345.000 77.500 22,46

Penerimaan Kembali Belanja TAYL

27.158.885.881 16.051.520.757 11.107.365.124 69,20

Denda Keterlambatan Pekerjaan Pemerintah

11.970.131 0 11.970.131 0,00

J u m l a h 530.435.855.479 534.231.138.102 (3.795.282.623) (0,71)

C.1.4.1. Piutang Pendapatan Gratifikasi

Piutang Pendapatan Gratifikasi sebesar Rp338.851.388,00 merupakan gratifikasi yang

telah ditetapkan menjadi milik negara namun sampai dengan 31 Desember 2016

belum ada penyetoran ke Kas Negara, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 21. Rincian Piutang Bukan Pajak-Gratifikasi

No. Nama Pelapor Surat Keputusan

Saldo (Rp)

Nomor Tanggal

1 ALT KEP 374/01/X/2008

20.650.000

2 TL KEP 120/01-13/03/2010 8-Mar-10 2.500.000

3 HS KEP 54/01-13/02/2012 2-Feb-12 6.686.296

4 IHA KEP-500/01-13/07/2013 16-Jul-13 200.000

5 II KEP 800/01-13/11/2013 4-Nov-13 500.000

6 AAN KEP 970/01-13/12/2013 31-Dec-13 5.000.000

7 CJFM KEP-1229/01-13/10/2014 23-Oct-14 200.000

8 A KEP-1360D/01-13/11/2014 28-Nov-14 78.000.000

9 A KEP 134/01-13/02/2015 10-Feb-15 35.000.000

10 TA KEP-066/01-13/01/2016 12-Jan-16 765.000

11 RH KEP-067/01-13/01/2016 12-Jan-16 765.000

12 TS KEP-173/01-13/01/2016 27-Jan-16 3.200.000

13 AAA KEP-625/01-13/05/2016 25-May-16 100.000

14 SIA KEP-692/01-13/06/2016 17-Jun-16 500.000

15 I KEP-738/01-13/06/2016 28-Jun-16 550.000

16 FG KEP-760/01-13/07/2016 1-Jul-16 300.000

17 WW KEP-764/01-13/07/2016 1-Jul-16 1.434.000

18 HBS KEP-770/01-13/07/2016 13-Jul-16 200.000

19 HP KEP-815/01-13/07/2016 25-Jul-16 1.500.000

20 MHJ KEP-850/01-13/08/2016 11-Aug-16 500.000

21 AP KEP-900/01-13/08/2016 16-Aug-16 1.500.000

22 YIMN KEP-1041/01-13/09/2016 20-Sep-16 4.000.000

23 GMR KEP-1074/01-13/09/2016 30-Sep-16 100.000

24 AA KEP-1154/01-13/10/2016 24-Oct-16 200.000

25 S KEP-1155/01-13/10/2016 24-Oct-16 565.000

Jumlah Dipindahkan 164.915.296

Page 31: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

No. Nama

Pelapor

Surat Keputusan Saldo (Rp)

No Tgl

Jumlah Pindahan 164.915.296.00

26 DMS KEP-1158/01-13/10/2016 24-Oct-16 300.000

27 HP KEP-1167/01-13/10/2016 28-Oct-16 20.000.000

28 NDA KEP-1187/01-13/10/2016 31-Oct-16 1.000.000

29 ASB KEP-1214/01-13/11/2016 9-Nov-16 1.666.064

30 HAP KEP-1218/01-13/11/2016 14-Nov-16 200.000

31 EM KEP-1254/01-13/11/2016 28-Nov-16 50.000

32 A KEP-1255/01-13/11/2016 28-Nov-16 500.000

33 F KEP-1256/01-13/11/2016 28-Nov-16 6.000.000

34 WE KEP-1275A/01-13/11/2016 28-Nov-16 309.028

35 DBE KEP-1297/01-13/12/2016 15-Dec-16 200.000

36 AF KEP-1303/01-13/12/2016 19-Dec-16 500.000

37 BAW KEP-1306/01-13/12/2016 21-Dec-16 100.000.000

38 DS KEP-1322/01-13/12/2016 30-Dec-16 5.000.000

39 RRS KEP-1328/01-13/12/2016 30-Dec-16 150.000

40 SA KEP-1329/01-13/12/2016 30-Dec-16 77.000

41 P KEP-1330/01-13/12/2016 30-Dec-16 750.000

42 YI KEP-1331/01-13/12/2016 30-Dec-16 2.000.000

43 KAM KEP-1332/01-13/12/2016 30-Dec-16 255.000

44 MH KEP-1333/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.000.000

45 F KEP-1334/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.300.000

46 SN KEP-1336/01-13/12/2016 30-Dec-16 400.000

47 M KEP-1338/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.792.000

48 CDN KEP-1339/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.500.000

49 S KEP-1340/01-13/12/2016 30-Dec-16 9.000.000

50 RCKP KEP-1342/01-13/12/2016 30-Dec-16 400.000

51 AS KEP-1349/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.000.000

52 YW KEP-1358/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.000.000

53 PS KEP-1359/01-13/12/2016 30-Dec-16 475.000

54 MH KEP-1360/01-13/12/2016 30-Dec-16 600.000

55 MMT KEP-1361/01-13/12/2016 30-Dec-16 3.760.000

56 DDH KEP-1362/01-13/12/2016 30-Dec-16 100.000

57 MF KEP-1363/01-13/12/2016 30-Dec-16 697.000

58 DHS KEP-1364/01-13/12/2016 30-Dec-16 70.000

59 ATG KEP-1365/01-13/12/2016 30-Dec-16 200.000

60 JJL KEP-1366/01-13/12/2016 30-Dec-16 2.350.000

61 RES KEP-1367/01-13/12/2016 30-Dec-16 1.200.000

62 T KEP-1368/01-13/12/2016 30-Dec-16 4.375.000

Page 32: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

63 MMT KEP-1369/01-13/12/2016 30-Dec-16 3.760.000

Total 338.851.388

Saat laporan ini selesai disusun, sebanyak 39 orang Pelapor gratifikasi telah

menyelesaikan kewajibannya sebesar Rp178.134.064,00 ke Kas Negara. Rincian pada

Lampiran 2.g .

C.1.4.2. Piutang Uang Pengganti

Uang Pengganti sebesar Rp502.925.725.579,00 merupakan uang yang harus dibayar

terpidana sehubungan dengan korupsi yang dilakukannya. Rincian Uang Pengganti

selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 1.

Piutang Uang Pengganti dicatat berdasarkan amar putusan yang sudah berkekuatan

hukum tetap. KPK melakukan upaya penagihan Piutang Uang Pengganti selama

Terpidana menjalani masa hukuman pokok. Untuk memantau masa hukuman

Terpidana, KPK melakukan pemantauan dengan mendasarkan pada data masa

penahanan Terpidana yang diperoleh dari Kepala Lembaga Pemasyarakatan c.q. Dirjen

Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Terdapat Beban Lain-Lain Selisih Kurs Terealisasi sebesar Rp1.888.724.130,00 terkait

Piutang Uang Pengganti atas perkara AU per 31 Desember 2015 sebesar

Rp57.592.330.580,00 dan USD$5.261.070,00. Kurs tengah Bank Indonesia per 31

Desember 2015 dan 2016 masing-masing sebesar Rp13.795,00 dan Rp13.436,00

sehingga Piutang Uang Pengganti atas valuta asing tersebut per 31 Desember 2015

dan 2016 masing-masing sebesar Rp72.576.460.650,00 dan Rp70.687.736.520,00.

Atas perbedaan kurs tersebut, Piutang Uang Pengganti atas perkara AU mengalami

penurunan nilai sebesar Rp1.888.724.130,00.

C.1.4.3. Piutang Biaya Perkara

Biaya perkara sebesar Rp422.500,00 merupakan biaya yang dikenakan terhadap para

terpidana sehubungan dengan perkara yang disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana

Korupsi. Rincian biaya perkara selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 1.

C.1.4.4. Penerimaan Kembali Belanja TAYL

Piutang Penerimaan Kembali Belanja TAYL per 31 Desember 2016 sebesar

Rp27.158.885.881,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 22. Rincian Piutang Bukan Pajak- Penerimaan Kembali Belanja TAYL

No. Penyedia Barang/Jasa Jumlah (Rp)

1. PT. Daya Tunas Mekar Wangi 1.924.812.403

2. CV. Bounga Solusi Informatika 164.576.940

3. PT. Berca Hardaya Perkasa 5.854.356.189

4. PT. Astra Graphia Information Technology 4.413.888.315

5. PT. Rohde & Schwarz Indonesia 13.201.231.186

6. PT. Pandu Persada 116.214.000

7. PT. Artefak Arkindo 26.302.984

8. PT. Pakar Solusi Telematika 86.902.200

9. YPB 26.006.237

10. PT. Nusantara Card Semesta 41.432.945

11. Yayasan Bumi Manira 62.699.476

Page 33: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Penyisihan Piutang Tak

Tertagih – Piutang

Bukan Pajak

Rp3.888.094.053,00

Bagian Lancar TP/TGR

Neto

Rp250.535.280,00

12. Jasa EO Konser Musikal Anak 5.742.000

13. PT. PPA Consultans 136.810.273

14. PT. BNI Life 174.198.422

15. PT. Grha Humaindo Manajemen 1.204.500

16. CV. Century Utama Lestari 918.000

17. PT Prima Sarana Dekorindo 53.439.794

18. PT. Persada Sapta Gemilang 4.756.000

19. Yayasan Satunama 570.192.572

20. BPS 191.814.445

21. Systel 101.387.000

T o t a l 27.158.885.881

Saat laporan ini selesai disusun pada tanggal 20 Januari 2017, Penyedia yang telah

menyelesaikan kewajibannya ke Kas Negara adalah CV. Bounga Solusi Informatika, PT.

Berca Hardaya Perkasa, PT. Astra Graphia Information Technology, dan PT. Artefak

Arkindo.

C.1.4.5. Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah

Piutang Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah per 31 Desember

2016 sebesar Rp11.970.131,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 23. Rincian Piutang Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah

No. Penyedia Barang/Jasa Jumlah (Rp)

1. PT. PPA Consultans 2.285.428

2. PT. Mitra Buana Komputindo 3.163.545

3. PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan (MADEP) 6,521,158

T o t a l 11.970.131

Pada saat laporan ini disusun seluruh penyedia telah menyelesaikan kewajibannya ke

Kas Negara.

C.1.5. Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Bukan Pajak

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Piutang Jangka Pendek per 31 Desember 2016

dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp3.888.094.053,00 dan

Rp3.678.314.321,00 merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang jangka

pendek yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang.

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih dapat dilihat dalam Lampiran 2.a s.d. 2.f.

C.1.6. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

Bagian Lancar Tuntutan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31

Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp259.557.021,00 dan

Rp30.357.380,00 merupakan nilai pembayaran yang akan diterima dalam 12 (dua

belas) ke depan atas ganti kerugian hilangnya BMN dan kelebihan pembayaran

gaji/tunjangan oleh pegawai KPK.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih Bagian Lancar TP/TGR per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp1.297.785,00 dan Rp151.787,00.

Dengan demikian, Bagian Lancar TP/TGR neto per 31 Desember 2016 dan 2015

masing-masing sebesar Rp258.259.236,00 dan Rp30.205.593,00.

Page 34: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Belanja Dibayar Di

Muka

Rp1.380.246.728,00

Persediaan Rp449.084.142.333,00

Pada Tahun 2016 terdapat pembayaran pelunasan TP/TGR sebesar Rp248.165.682,00

terdiri atas Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara sebesar

Rp135.234.857,00 dan Pengembalian Belanja Gaji Pokok Pegawai Non PNS sebesar

Rp112.930.825,00. Atas pembayaran pelunasan TP/TGR sebesar Rp112.930.825,00

diantaranya telah dilakukan koreksi menjadi PNBP sebesar Rp42.672.302,00.

Rincian Bagian Lancar TP/TGR dapat dilihat pada Lampiran 3.

C.1.7. Belanja Dibayar Di Muka

Belanja Dibayar Dimuka per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp1.380.246.728,00 dan Rp1.005.762.308,00. Belanja Dibayar Dimuka merupakan

pengeluaran belanja yang telah dapat ditentukan penggunaannya, namun belum

menerima manfaat baik berupa barang/jasa atas pengeluaran tersebut. Rincian Belanja

Dibayar Dimuka dapat dilihat pada Lampiran 4.

C.1.8. Persediaan

Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp449.084.142.333,00 dan Rp308.287.063.016,00. Persediaan merupakan jenis aset

dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies) pada tanggal neraca diperoleh

dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan/atau

diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

Rincian Jenis Persediaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 24. Rincian Persediaan

Jenis Persediaan 31 Des 2016 31 Des 2015

Barang Konsumsi Rp 2.096.502.911 1.585.763.454

Amunisi Rp 408.379.235 408.379.235

Bahan Untuk Pemeliharaan Rp 235.491.461 234.165.632

Suku Cadang Rp 5.599.750 5.992.750

Tanah Bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat

Rp 412.622.786.303 0

Peralatan dan Mesin untuk dijual atau diserahkan kepada Masyarakat

Rp 30.100.875.504 13.326.221.004

Persediaan Lainnya untuk Dijual/Diserahkan ke Masyarakat

Rp 3.374.084.766 292.571.185.072

Bahan Baku Rp 217.034.159 132.127.361

Persediaan Untuk Tujuan Strategis/Berjaga-jaga Rp 0 9.059.500

Persediaan Lainnya Rp 23.388.244 14.169.008

Total Rp 449.084.142.333 308.287.063.016

Persediaan Lainnya untuk Dijual atau diserahkan ke Masyarakat adalah persediaan yang

berasal dari barang rampasan para terpidana KPK yang telah inkracht dan perangkat

sosialisasi Direktorat Dikyanmas. Rincian barang persediaan dan kondisinya dapat

dilihat dalam Lampiran 5.

Page 35: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Aset tetap Rp1.178.830.245.893

C.2. ASET TETAP

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp1.178.830.245.893,00 dan Rp1.019.965.428.176,00 merupakan aset berwujud

yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan

operasional entitas. Rincian Aset Tetap KPK adalah sebagai berikut:

Tabel 25. Rincian Aset Tetap

No. Aset 31 Des 2016 31 Des 2015 Kenaikan/

(Penurunan)

1 Tanah 453.819.842.500 453.819.842.500 0

2 Peralatan dan Mesin 335.218.989.697 257.389.629.778 77.829.359.919

3 Gedung dan Bangunan

394.022.525.206 79.208.112.060 314.814.413.146

4 Jalan. Irigasi. dan Jaringan

111.998.080.217 102.189.074.090 9.809.006.127

5 Aset tetap lainnya: 8.006.185.982 6.536.859.829 1.469.326.153

6 KDP 163.548.472.705 369.524.671.764 (205.976.199.059)

Jumlah 1.466.614.096.307 1.268.668.190.021 197.945.906.286

Akumulasi Penyusutan

(287.783.850.414) (248.702.761.845) (39.081.088.569)

Jumlah 1.178.830.245.893 1.019.965.428.176 158.864.817.717

Daftar rincian aset tetap dan penyusutannya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Penambahan Aset Tetap dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal terdapat

perbedaan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 26. Rincian Penambahan Aset Tetap

Realisasi Belanja Modal TA 2016 239.656.155.305

Penambahan: 315.519.492.966

Reklas Masuk KDP ke Gedung dan Bangunan 314.920.513.206

Hibah Masuk 57.100.260

Reklas Akun dari Belanja Barang 136.781.000

Koreksi Masuk atas Audit BPK 405.098.500

Pengurangan: (357.229.741.985)

Reklas keluar KDP ke Gedung dan Bangunan (314.920.513.206)

Koreksi Keluar Audit BPK (20.217.333.513)

Reklas Keluar atas Roller Blind (6.112.480)

Reklas Keluar ke Aset Lainnya (2.934.407.085)

Koreksi kurang nilai KDP (1.707.318.124)

Koreksi Pekerjaan Akhir tahun (8.626.175.962)

Reklas Ke Aset Tak Berwujud (8.817.881.615)

Mutasi Penambahan Aset 2016 197.945.906.286

Daftar rincian aset tetap dan penyusutannya dapat dilihat pada Lampiran 6.

Posisi Aset Tetap pada Neraca dibandingkan dengan posisi aset tetap pada SIMAK BMN

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 36: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Tanah

Rp453.819.842.500,00

Nilai Buku Peralatan

dan Mesin

Rp97.712.886.411,00

Tabel 27. Rincian Aset Tetap di Neraca dan SIMAK BMN

No. Uraian Aset Tetap dalam

Neraca (Rp) Aset Tetap dalam SIMAK BMN (Rp)

Selisih (Rp)

1. Tanah 453.819.842.500 453.819.842.500 0

2. Peralatan dan Mesin 335.218.989.697 335.218.989.697 0

3. Gedung dan Bangunan 394.022.525.206 394.022.525.206 0

4. Jalan. Irigasi. dan Jaringan 111.998.080.217 111.998.080.217 0

5. Aset Tetap Lainnya 8.006.185.982 8.006.185.982 0

6 KDP 163.548.472.705 163.548.472.705 0

Jumlah 1.466.614.096.307 1.466.614.096.307 0

Akumulasi Penyusutan (287.783.850.414) (287.783.850.414) 0

Nilai Buku Aset Tetap 1.178.830.245.893 1.178.830.245.893 0

C.2.1. Tanah

Nilai Tanah per 31 Desember 2016 tidak terdapat perubahan dengan nilai per 31

Desember 2015 yaitu sebesar Rp453.819.842.500,00. Rincian nilai Tanah tersebut

adalah sebagai berikut:

Tabel 28. Rincian Nilai Tanah

No Letak Luas (m2) Nilai (Rp) Keterangan

1 Jl. H.R. Rasuna Said No. 565 Guntur Setiabudi Jakarta Selatan

8.663 128.412.767.500 BAST-02/KN/2009 tanggal 17 Februari 2009 oleh DJKN

2 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-1, Karet Setiabudi Jakarta Selatan

6.531 325.407.075.000 BAST-110/KN/2016 tanggal 22 September 2016 oleh DJKN

453.819.842.500

Tanah KPK seluas 8.663 m2 terletak di Jl. H.R. Rasuna Said Nomor 565 Guntur

Setiabudi Jakarta Selatan diperoleh dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Kementerian Keuangan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Nomor BAST-

02/KN/2009 tanggal 17 Februari 2009. Pada tanggal 2 November 2010, KPK telah

menerima Sertifikat Hak Pakai Nomor 155 atas tanah tersebut dari Badan Pertanahan

Nasional.

Tanah KPK seluas 6.531 m2 terletak di Jl. H.R. Rasuna Said Kavling C-1, Karet Setiabudi

Jakarta Selatan yang berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor

130/KM.6/2015 tanggal 18 Maret 2015 ditetapkan status penggunaan Barang Milik

Negara eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional untuk Komisi Pemberantasan

Korupsi.

C.2.2. Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2016 dan

2015 adalah sebesar Rp335.218.989.697,00 dan Rp257.389.629.778,00. Sedangkan

nilai buku Peralatan dan Mesin pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi

akumulasi penyusutannya adalah sebesar Rp97.712.886.411,00.

Mutasi nilai Peralatan dan Mesin dapat dijelaskan sebagai berikut:

Page 37: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Tabel 29. Rincian Mutasi Peralatan dan Mesin

Saldo per 31 Desember 2015 257.389.629.778

Mutasi Masuk:

Realisasi Pembelian belanja modal 87.306.942.977

HIbah 57.100.260

Reklas KDP 13.000.000.000

Reklas Masuk 136.781.000

Reklas Masuk Temuan BPK 276,148,500.00

Jumlah Mutasi Masuk 100.776.972.737

Mutasi Keluar:

Koreksi Nilai Kurang 6.112.480

Penghentian Aset dari Penggunaan 2.830.266.885

Reklas Keluar Berdasarkan Audit BPK 20.111.233.453

Jumlah Mutasi Keluar (22.947.612.818)

Saldo per 31 Desember 2016 335.218.989.697

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2016 (237.506.103.286)

Nilai Buku Per 31 Desember 2016 97.712.886.411

Rincian per Jenis Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut:

Tabel 30. Rincian per Jenis Peralatan dan Mesin

Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir

Alat Besar Darat 131.037.500 0 0 131.037.500

Alat Bantu 222.808.653 40.755.000 0 263.563.653

Alat Angkut Darat Bermotor 14.751.915.699 2.601.796.000 0 17.353.711.699

Alat Angkut Darat Tak Bermotor

143.347.757 31.979.000 1.567.500 173.759.257

Alat Bengkel Bermesin 142.445.960 201.080.000 0 343.525.960

Alat Bengkel Tak Bermesin 130.032.163 346.365.100 0 476.397.263

Alat Ukur 160.126.725 0 0 160.126.725

Alat Kantor 28.317.110.028 8.484.997.419 270.760.281 36.531.347.166

Alat Rumah Tangga 16.692.305.324 14.884.711.551 43.034.301 31.533.982.574

Alat Studio 17.724.609.357 4.900.139.024 10.999.511 22.613.748.870

Alat Komunikasi 72.102.631.194 45.271.015.879 17.478.021.936 99.895.625.137

Peralatan Pemancar 13.341.377.626 491.912.788 0 13.833.290.414

Peralatan Komunikasi Navigasi

3.750.000 0 0 3.750.000

Alat Kedokteran 32.158.086 58.322.000 0 90.480.086

Unit Alat Laboratorium 72.974.697 0 0 72.974.697

Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir

20.025.000 0 0 20.025.000

Unit Alat Laboratorium Elektronika

59.400.000 1.661.000 0 61.061.000

Unit Alat Laboratorium Lingkungan Hidup

625.116.470 0 0 625.116.470

Alat Laboratorium Standarisasi Kalibrasi

3.918.750 0 0 3.918.750

Senjata Api 1.130.390.167 0 0 1.130.390.167

Page 38: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Nilai Buku Gedung dan

Bangunan

Rp79.208.112.060,00

Persenjataan Non Senjata Api

918.325.000 0 0 918.325.000

Alat Khusus Kepolisian 155.978.975 3.097.767.775 0 3.253.746.750

Komputer Unit 43.382.470.293 9.869.910.989 2.099.566.420 51.152.814.862

Peralatan Komputer 46.943.501.894 10.164.294.212 2.800.367.869 54.307.428.237

Alat Eksplorasi Topografi 8.360.000 3.960.000 0 12.320.000

Alat Deteksi 21.660.210 0 0 21.660.210

Alat Pelindung 142.436.250 2.310.000 0 144.746.250

Alat SAR 7.700.000 57.020.000 0 64.720.000

Unit Peralatan Proses/ Produksi

1.716.000 0 0 1.716.000

Peralatan Olahraga 0 23.680.000 0 23.680.000

Total 257.389.629.778 100.533.677.737 22.704.317.818 335.218.989.697

Transaksi penambahan berupa penambahan dari pembelian peralatan penunjang

operasional gedung. peralatan rumah tangga. peralatan perkantoran. dan sistem pusat

pemantauan.

C.2.3. Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp394.022.525.206,00 dan Rp79.208.112.060,00. Rincian mutasi nilai Gedung dan

Bagunan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 31. Rincian Mutasi Gedung dan Bangunan

Saldo per 31 Desember 2015 79.208.112.060

Mutasi Masuk:

Reklas Masuk Berdasarkan Audit BPK 314.920.513.206

Jumlah Mutasi Masuk 314.920.513.206

Mutasi Keluar:

Reklas Keluar Berdasarkan Audit BPK 106.100.060

Jumlah Mutasi Keluar 106.100.060

Saldo per 31 Desember 2016 394.022.525.206

Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2016 (24.776.191.861)

Nilai Buku Per 31 Desember 2016 369.246.333.345

Penambahan Gedung dan Bangunan apabila dibandingkan dengan realisasi belanja

modalnya terdapat selisih dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 32. Penambahan Gedung dan Bangunan

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 29.911.735.908

Mutasi:

Reklas Masuk dari KDP 2015 314.920.513.206

Reklas Keluar Temuan BPK (Pagar Semi Permanen) (106.100.060)

Saldo Mutasi 2016 (314.814.413.146)

Selisih 29.911.735.908

Selisih sebesar Rp29.911.735.908,00 menjadi realisasi Konstruksi Dalam Pengerjaan.

Rincian per Jenis Gedung dan Bangunan adalah sebagai berikut:

Page 39: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Nilai Buku Jalan, Irigasi,

dan Jaringan

Rp86.496.524.950,00

Nilai Buku Aset Tetap Lainnya Rp8.006.185.982,00

Tabel 33. Rincian per Jenis Gedung dan Bangunan

Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir

Bangunan Gedung Tempat Kerja

79.102.012.000 314.920.513.206 0 394.022.525.206

Tugu/Tanda Batas 106.100.000 0 106.100.000 0

Total 79.208.112.000 314.920.513.206 106.100.000 394.022.525.206

C.2.4. Jalan. Irigasi dan Jaringan

Nilai Jalan. Irigasi. dan Jaringan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp111.998.080.217,00 dan Rp102.189.074.090,00. Sedangkan nilai buku

Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebesar Rp86.496.524.950,00 yaitu nilai

perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp25.501.555.267.00.

Tabel 341. Tabel Penyusutan Jalan, Irigasi dan Jaringan

Jenis Aset Tetap

Man faat

Nilai Bruto Akm.

Penyusutan Awal

Penyusutan TA 2016

AKM Penyusutan s.d TA 2016

Nilai Buku Per 31 Des 2016

Instalasi Pertahanan

30 111.365.001.705 21.139.315.373 3.973.858.453 25.113.173.826 86,251,827,879

Jaringan Telpon

20 633.078.512 364.294.242 24.087.199 388.381.441 244,697,071

Jumlah 111,998,080,217 21.503.609.614 3.997.945.652 25.501.555.267 86.496.524.950

C.2.5. Aset Tetap Lainnya

Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-

masing sebesar Rp8.006.185.982,00 dan Rp6.536.859.829,00 terdiri dari Aset Tetap

Dalam Renovasi sebesar Rp4.799.681.391,00 dan Aset Tetap Lainnya sebesar

Rp3.206.504.591,00. Tidak ada penyusutan untuk Aset Tetap Lainnya.

C.2.5.1. Aset Tetap Dalam Renovasi

Saldo Aset Tetap Dalam Renovasi per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-

masing sebesar Rp4.799.681.391,00 dan Rp4.589.108.391,00.

Rincian Aset Tetap Dalam Renovasi per 31 Desember tahun 2016 adalah sebagai

berikut:

Tabel 35. Rincian Aset Tetap Dalam Renovasi per 31 Desember 2016

URAIAN Jumlah

Aset Renovasi Gedung Uppindo Rp 1.944.720.041

Aset Renovasi Gedung Wisma Pertamina Rp 99.841.500

Aset Renovasi Gedung Kemen BUMN Rp 705.118.484

Aset Renovasi Rutan Guntur Rp 1.791.378.708

Aset Renovasi Gedung Kemenkumham Rp 48.049.658

Aset Renovasi PN Jakarta Pusat Rp 210.573.000

JUMLAH Rp 4.799.681.391

C.2.5.2. Aset Tetap Lainnya

Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing

sebesar dan Rp3.206.504.591,00 dan Rp1.947.751.438,00. Rincian Aset Tetap Lainnya

Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Page 40: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Konstruksi Dalam

Pengerjaan

Rp163.548.472.705,00

Piutang Tagihan TP/TGR

Rp402.621.204,00

PenyisihanPiutang Tidak

Tertagih-Tagihan

TP/TGR

Rp2.013.106,00

Nilai Buku Aset Lainnya

Rp23.510.568.973,00

Tabel 36. Rincian Mutasi Aset Tetap Lainnya

Saldo per 31 Desember 2015 1.947.751.438

Penambahan:

Realisasi Belanja Aset Tetap Lainnya (536111) 1.258.753.153

Pengurangan

Saldo per 31 Desember 2016 3.206.504.591

Penambahan Aset Tetap Lainnya tersebut diperoleh dari belanja Modal lainnya berupa

pengadaan buku perpustakaan dan film serial kumbi, film sahabat pemberani dan video

augmented reality di Direktorat Dikyanmas.

C.2.6. Konstruksi Dalam Pengerjaan

Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp163.548.472.705,00 dan Rp369.524.671.764,00 yang merupakan total

biaya yang dapat dialokasikan sampai dengan 31 Desember 2016 untuk pembangunan

serta nilai peralatan dan mesin penunjang kebutuhan di gedung baru KPK. Rincian

tersebut terdiri dari:

Tabel 37. Rincian Aset Tetap – Konstruksi Dalam Pengerjaan

No. Konstruksi Dalam Pengerjaan 31 Desember 2016

(Rp)

31 Desember 2015 (Rp)

1 Peralatan dan Mesin Dalam Pengerjaan

143.298.971.604 59.916.205.468

2 Gedung dan Bangunan Dalam Pengerjaan

20.249.501.101 309.608.466.296

163.548.472.705 369.542.671.764

C.3. PIUTANG JANGKA PANJANG

C.3.1. Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

Saldo Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember

2016 adalah sebesar Rp402.621.204,00 merupakan nilai pembayaran yang akan

diterima lebih dari 12 (dua belas) ke depan atas ganti kerugian hilangnya BMN dan

kelebihan pembayaran gaji/tunjangan oleh pegawai KPK. Rincian Piutang Tagihan

Tuntutan TP/TGR dapat dilihat dalam Lampiran 3.

C.3.2. Penyisihan Piutang Tak Tertagih TP/TGR

Nilai Penyisihan Piutang Tidak Tertagih-Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi

(TP/TGR) per 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp2.013.106,00. Penyisihan Piutang

Tak Tertagih–Piutang Jangka Panjang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan

Tagihan TP/TGR yang ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang. Rincian

Penyisihan dapat dilihat dalam Lampiran 3.

C.4. ASET LAINNYA

Nilai Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp23.510.568.973,00 dan Rp38.999.102.783,00 merupakan aset yang tidak dapat

dikelompokkan menjadi Aset Lancar dan Aset Tetap.

Aset Lainnya pada tanggal pelaporan tersebut terdiri dari:

Page 41: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Aset Tak Berwujud

Rp48.588.940.428,00

Aset Tak Berwujud

Dalam Pengerjaan

Rp1.527.146.500,00

Nilai Buku Aset Lain-lain

Rp18.729.250,00

Tabel 38. Rincian Aset Lainnya

No. Aset 31 Desember 2016 31 Desember 2015

1. Aset Tak Berwujud 48.938.310.428 38.490.057.783

2. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan

1.527.146.500 486.407.806

3. Aset Lain-lain 4.937.267.823 1.871.994.974

Jumlah 55.402.724.751 40.848.460.563

Akumulasi Penyusutan (31.892.155.778)) (1.849.357.780)

Nilai Buku Aset Lainnya 23.510.568.973 38.999.102.783

C.4.1. Aset Tak Berwujud

Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp48.938.310.428,00 dan Rp38.490.057.783,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset

yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak

Berwujud di KPK berupa perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang operasional

kantor.

Mutasi nilai Aset Tak Berwujud dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 39. Rincian Mutasi Aset Tak Berwujud

Saldo per 31 Desember 2015 38.490.057.783

Penambah

Realisasi Belanja Modal 10.098.882.645

Reklas masuk 349.370.000

Nilai Buku Per 31 Desember 2016 48.938.310.428

Rincian Aset Tak Berwujud dapat dilihat pada Lampiran 7.

C.4.2. Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan

Saldo Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah

masing-masing sebesar Rp1.527.146.500,00 dan Rp486.407.806,00 merupakan

pengadaan BAS/ISS.

C.4.3. Aset Lain-Lain

Nilai perolehan Aset Lain-lain per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp4.937.267.823,00 dan Rp1.871.994.974,00. Sedangkan nilai buku Aset Lain–Lain

pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi

penyusutannya adalah sebesar Rp115.740.308,00.

Rincian per Jenis Aset Lain-lain adalah sebagai berikut:

Tabel 40. Rincian per Jenis Aset Lain-lain

Jenis Saldo Awal Mutasi Tambah Mutasi Kurang Saldo Akhir

Alat Bantu 725.816 0 0 725.816

Alat Angkut Darat Bermotor 13.807.000 0 0 13.807.000

Alat Angkut Darat Tak Bermotor

1.573.340 1.567.500 0 3.140.840

Alat Kantor 148.329.490 270.760.281 0 419.089.771

Alat Rumah Tangga 967.370.373 36.921.821 0 1.004.292.194

Page 42: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Akumulasi Penyusutan

dan Amortisasi Aset

Lainnya

Rp31.892.155.778,00

Utang kepada Pihak

Ketiga

Rp7.304.542.664,00

Alat Studio 384.371.586 10.999.511 0 395.371.097

Alat Komunikasi 49.489.939 174.723.499 0 224.213.438

Peralatan Pemancar 12.483.250 0 0 12.483.250

Alat Kedokteran 10.357.768 0 0 10.357.768

Senjata Api 12.009.833 0 0 12.009.833

Komputer Unit 227.202.280 2.099.566.420 0 2.326.768.700

Peralatan Komputer 44.274.299 364.633.757 0 408.908.056

Total 1.871.994.974 3.065.272.849 0 4.937.267.823

C.4.4. Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per 31 Desember 2016 dan

2015 masing-masing sebesar Rp31.892.155.778,00 dan Rp1.849.357.780,00. Rincian

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya sebagai berikut:

Tabel 41. Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

No Aset Lainnya Nilai Perolehan Akumulasi

Penyusutan & Amortisasi

Nilai Buku

A Aset Tak Berwujud

1 Software 25.376.440.083 (15.988.253.114) 9,388,186,969

2 Lisensi 21.583.473.893 (11.082.375.149) 10.501.098.744

Jumlah 46.959.913.976 (27.070.628.263) 19.889.285.713

B Aset Lainnya 4.937.267.823 (4.821.527.515) 115.740.308

Jumlah 4.937.267.823 (4.821.527.515) 115.740.308

Jumlah 51.897.181.799 (31.892.155.778) 20.005.026.021

C.5. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

C.5.1. Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing

sebesar Rp7.304.542.664,00 dan Rp7.072.120.741,00 merupakan belanja yang masih

harus dibayar dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 42. Rincian Utang Kepada Pihak Ketiga

Akun Uraian Rupiah

511512 Kompensasi Insentif Tidak Tetap Pegawai bulan s.d Desember 2016

6.516.197.000

511511 Kekurangan Gaji Desember 2016 40.289.977

522111 Tagihan PT. PLN (Listrik) Bulan Desember 2016 692.584.315

522112 Tagihan Telpon Bulan Desember 2016 37.229.319

522113 Tagihan Air Bulan Desember 2016 9.944.242

521119 Tagihan DSP 8.297.811

Jumlah 7.304.542.664

Page 43: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Neraca

Uang muka dari KPPN

Rp500.000.000,00

Ekuitas

Rp2.174.571.743.604

C.5.2. Uang Muka dari KPPN

Saldo Uang Muka dari KPPN per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp500.000.000,00 dan Rp600.000.000,00 merupakan UP/TUP yang masih berada

pada atau dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan.

C.6. EKUITAS

Ekuitas per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp2.174.571.743.604,00 dan Rp1.892.272.535.344,00. Ekuitas adalah merupakan

kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian

lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Page 44: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional

Pendapatan PNBP

Rp641.810.380.135,00

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan 2015 adalah

masing-masing sebesar Rp641.810.380.135,00 dan Rp683.508.590.892,00. Pendapatan

tersebut terdiri dari:

Tabel 43. Rincian Pendapatan PNBP-LO TA 2016 dan 2015

Jenis Pendapatan TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Penjualan Lainnya 34.068.000 0 34.068.000 0,00

Jasa Giro 13.979.710.407 9.206.247.929 4.773.462.478 51,85

Hasil Denda 9.573.333.400 4.165.000.100 5.408.333.300 129,85

Ongkos Perkara 1.047.000 495.000 552.000 111,52

Penjualan Hasil Lelang TPK 4.036.879.000 14.425.100 4.022.453.900 27885,08

Uang Sitaan TPPU 366.836.343.213 5.775.061.445 361.061.281.768 6252.08

Uang Sitaan TPK 49.037.314.503 175.587.406.548 (126.550.092.045) (72,07)

Gratifikasi 13.824.040.938 2.029.026.356 11.795.014.582 581,31

Uang Pengganti TPK 41.608.304.633 203.093.975.054 (161.485.670.421) (79,51)

Hasil Pengembalian Uang Negara

30.150.000 0 30.150.000 0.00

Denda Keterlambatan Peny. Pekerjaan Pemerintah

830.203.596 19.342.241 810.861.355 4192,18

Anggaran Lain-lain 2.395.642 454.496.600 (452.100.958) (99,47)

Pendapatan Sitaan/Rampasan

142.016.589.803 283.163.114.519 (141.146.524.716) (49,85)

JUMLAH 641.810.380.135 683.508.590.892 (41.698.210.757) (6,10)

Pendapatan Jasa Giro merupakan pendapatan-LO yang berasal dari bunga bank atas saldo

pada rekening giro KPK dan rekening penampungan sementara uang sitaan dari para

terpidana KPK yang telah ditutup.

Pendapatan Hasil Denda adalah pendapatan yang berasal dari denda terpidana KPK

berdasarkan putusan sidang yang telah inkracht.

Pendapatan Ongkos Perkara adalah pendapatan dari ongkos perkara yang dibebankan

kepada para terpidana KPK mulai Pengadilan Negeri sampai dengan tingkat pengadilan

yang menghasilkan keputusan berkekuatan hukum tetap.

Pendapatan Penjualan Hasil Lelang TPK adalah pendapatan hasil penjualan atas barang

sitaan yang dirampas untuk negara dari para terpidana KPK berdasarkan putusan

pengadilan yang telah inkracht.

Pendapatan Uang Sitaan TPK merupakan pendapatan atas setoran Uang Sitaan yang

dirampas untuk negara dari para terpidana KPK berdasarkan putusan pengadilan yang telah

inkracht.

Pendapatan Gratifikasi adalah pendapatan atas gratifikasi yang telah ditetapkan sebagai

milik negara berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan KPK.

Pendapatan Uang Pengganti TPK adalah pendapatan yang berasal dari pidana tambahan

kepada terpidana KPK berdasarkan putusan sidang yang telah inkracht.

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian atas Pekerjaan Pemerintah adalah

Page 45: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional

Beban Pegawai

Rp381.893.302.837,00

Beban Persediaan Rp3.276.602.250,00

Beban Barang dan Jasa Rp133.170.376.956,00

pendapatan yang berasal dari denda kepada penyedia barang/jasa yang melewati batas

waktu penyelesaian pekerjaan sesuai kontrak yang telah disepakati.

Pendapatan Anggaran Lain-lain merupakan pendapatan yang diterima KPK dari kenaikan

selisih kurs atas perjalanan dinas luar negeri.

Pendapatan Sitaan/Rampasan adalah pendapatan yang berasal dari barang sitaan yang

telah berkekuatan hukum tetap dan dirampas untuk negara.

D.2. Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp381.893.302.837,00 dan Rp309.193.626.269,00. Beban Pegawai adalah beban atas

kompensasi, yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan

kepada pejabat negara, Pegawai Tetap, Pegawai Negeri yang Dipekerjakan, dan Pegawai

Tidak Tetap.

Tabel 44. Rincian Beban Pegawai TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015

Kenaikan/Penurunan

Rp %

Beban Gaji 206.387.270.287 152.303.024.377 54.084.245.910 35,51

Beban Tunjangan-tunjangan

175.506.032.550 156.890.601.892 18.615.430.658 11,87

JUMLAH 381.893.302.837 309.193.626.269 72.657.004.266 23,51

D.3. Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp3.276.602.250,00 dan Rp4.056.449.885,00. Beban Persediaan merupakan beban untuk

mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai. Rincian Beban Persediaan untuk

Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 45. Rincian Beban Persediaan TA 2016 dan 2015

Jenis Beban Persediaan TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Konsumsi 2.381.067.913 2.498.719.658 (117.651.745) (4,71)

Bahan untuk Pemeliharaan 0 220.793.088 (220.793.088) 0,00

Suku Cadang 0 285.000 (285.000) 0,00

Pita cukai, materai dan leges 1.002.000 0 1.002.000 0,00

Bahan Baku 851.924.213 1.225.964.869 (374.040.656) (30,51)

Persediaan utk Tujuan Strategis

9.059.500 71.825.690 (62.766.190) (87,39)

Persediaan Lainnya 33.548.624 38.861.580 (5.312.956) (13.67)

JUMLAH 3.276.602.250 4.056.449.885 (779.847.635) (19,22)

D.4. Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa Tahun 2016 dan Tahun 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp133.170.376.956,00 dan Rp84.999.584.988,00. Beban Barang dan Jasa adalah

konsumsi atas barang dan jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas. Rincian

Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Page 46: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional

Beban Pemeliharaan Rp10.251.442.877,00

Beban Perjalanan Dinas Rp61.947.168.799,00

Tabel 46. Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Barang Operasional 9,393,167,298 20.762.747.979 (11,369,580,681) (54,76)

Barang Non Operasional 50,260,920,434 15.904.868.132 34,356,052,302 216,01

Langganan Daya dan Jasa 8,930,303,705 6.372.524.013 2,557,779,692 40,14

Jasa Pos dan Giro 1.062.033.881 906.021.554 156.012.327 17,22

Jasa Profesi 14,564,601,014 6.614.813.925 7,949,787,089 120,18

Sewa 20.214.452.696 18.965.822.134 1.248.630.562 6,58

Jasa Lainnya 28.744.628.428 15.472.787.251 13.271.841.177 85,78

Aset Ekstrakomtabel Peralatan dan Mesin

269.500 0 269.500 0,00

JUMLAH 133.170.376.956 84.999.584.988 48,170,791,968 56,67

D.5. Beban Pemeliharaan

Beban pemeliharaan Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp10.251.442.877,00 dan Rp11.333.896.213,00. Beban pemeliharaan merupakan beban

yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke

dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah

sebagai berikut:

Tabel 47. Rincian Beban Pemeliharaan TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Pemeliharaan Gedung dan Bangunan

2.321.156.591 1.246.768.715 1.074.387.876 86,17

Pemeliharaan Peralatan dan Mesin

6.613.693.565 9.401.041.438 (2.787.347.873) (29,65)

Pemeliharaan Lainnya 818.807.726 465.007.972 353.799.754 76,08

Bahan untuk Pemeliharaan 497.391.995 220.793.088 276.598.907 125,28

Suku Cadang 393.000 285.000 108.000 37,89

JUMLAH 10.251.442.877 11.333.896.213 (1.082.453.336) (9,55)

D.6. Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp61.947.168.799,00 dan Rp44.502.016.314,00. Beban tersebut adalah merupakan

beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan

jabatan. Rincian Beban perjalanan Dinas untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai

berikut:

Page 47: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat Rp7.283.550.453,00

Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp47.434.435.885,00

Tabel 48. Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2016 dan 2015

Jenis Beban

TA 2016 TA 2015

Kenaikan/Penurunan

Rp %

Perjalanan Biasa 36,549,711,518 32.054.564.731 4,495,146,787 14,02

Perjalanan Dinas Dalam Kota 935,369,900 1.025.225.004 (89,855,104) (8,76)

Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota

5,207,737,738 1.845.807.596 3,361,930,142 182,14

Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota

13,495,672,485 7.668.411.947 5,827,260,538 75,99

Perjalanan Dinas Lainnya 5,758,677,158 1.908.007.036 3,850,670,122 201,82

JUMLAH 61.947.168.799 44.502.016.314 17,445,152,485 39,20

D.7. Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

Beban Barang Yang Diserahkan Ke Masyarakat untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah

masing-masing sebesar Rp7.283.550.453,00 dan Rp15.440.104.277,00. Beban tersebut

merupakan bagian dari program dikyanmas untuk kegiatan anti korupsi.

Tabel 49. Rincian Beban Barang untuk Diserahkan Kepada Masyarakat TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Tanah utk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

3.002.002.000 0 3.002.002.000 0,00

Peralatan dan Mesin utk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

157.130.000 0 157.130.000 0,00

Beban Barang Lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/Pemda

4.124.418.453 15.440.104.277 (11.315.685.824) (73,29)

JUMLAH 7.283.550.453 15.440.104.277 (8.156.553.824) (52,83)

D.8. Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-

masing sebesar Rp47.434.435.885,00 dan Rp28.922.169.106.00,00. Beban penyusutan

merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang

dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat

ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun

2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 50. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Peny. Peralatan dan Mesin 31.139.675.502 23.569.237.325.00 7.570.438.177 32,12

Peny. Gedung dan Bangunan 6.844.011.676 1.866.589.424.00 4.977.422.252 266,66

Peny. Jaringan 4.006.017.503 3.633.134.638.00 372.882.865 10,26

Page 48: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional

Beban Penyisihan Piutang tak Tertagih Rp212.938.836,00

Peny. Aset Lainnya 155.277.326 (146.792.281.00) 302.069.607 (205,78)

Jumlah Penyusutan 42.144.982.007 28.922.169.106.00 13.222.812.901 45,72

Amortisasi Software 3.755.276.013 0 3.755.276.013 0,00

Amortisasi Lisensi 1.534.177.865 0 1.534.177.865 0,00

Jumlah Amortisasi 5.289.453.878 0 5.289.453.878 0,00

JUMLAH 47.434.435.885 28.922.169.106.00 18.512.266.779 64,01

D.9. Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat estimasi

ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban Penyisihan Piutang Tak

Tertagih untuk Tahun 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp212.938.836,00

dan Rp152.406.109.847,00. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun

2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 51. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Penyisihan Piutang Jk. Pendek 210,925,730 152.406.109.847 (152.195.184.117) (99,86)

Penyisihan Piutang Jk. Panjang 2.013.106 0 2.013.106 0,00

JUMLAH 212.938.836 152.406.109.847 (152.193.171.011) (99,86)

Sedangkan rincian beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang Jangka Pendek sebagai

berikut:

Tabel 52. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Jangka Pendek

Uraian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Tahun 2016 Tahun 2015

Penyisihan Piutang UP 75.086.435 192.207.533

Penyisihan Piutang Gratifikasi 356.238 (2.375.689)

Penyisihan Piutang Biaya Perkara 387 (263.051)

Penyisihan Piutang Penerimaan Kembali Belanja Lainnya TAYL

134.276.821 (369.276)

Penyisihan Piutang Denda Keterlambatan atas Pekerjaan Pemerintah

59.851 (13.234)

Beban atas Penghapusan Piutang UP Tahun 2015

- 152.217.140.196

Sub Total 209.779.732 152.406.326.479

Penyisihan TGR 1.145.998 (216.632)

Penyisihan Piutang Jk. Panjang TGR 2.013.106 -

Total 212.938.836 152.406.109.847

Page 49: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Operasional

Surplus Dari Kegiatan Non Operasional Rp972.927.317,00

D.10. SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

Pos Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang

sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus/Defisit

Dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 53. Rincian Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional TA 2016 dan 2015

Jenis Beban TA 2016 TA 2015 Kenaikan/Penurunan

Rp %

Penyelesaian TGR Non Bendahara 799.078.004 2.192.199 796.885.805 36350,92

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL

54.925.353 71.673.335 (16.747.982) (23,37)

Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL

567.370.431 56.609.840 510.760.591 902,25

Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL

2.325.030.345 27.528.430 2.297.501.915 8345,92

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan

1.338.170.686 0 1.338.170.686 0,00

Pendapatan Selisih Kurs yang Terealisasi

1.032.306 0 1.032.306 0,00

Beban Lain-lain Selisih Kurs yang Terealisasi

(1.890.668.630) 0 (1.890.668.630) 0,00

Beban Penyesuaian Nilai Persediaan

(2.221.568.178) 0 (2.221.568.178) 0,00

Pendapatan Pelepasan Aset 0 1.043.120.000 1.043.120.000 (100,00)

Beban Pelepasan Aset (443.000) (1.197.370.495) 1.196.927.495 (99,96)

JUMLAH 972.927.317 3.753.309 969,174,008 25821,86

Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar adalah pendapatan atas penjualan kendaraan yang

tidak digunakan dalam operasional.

Beban Pelepasan Aset Non Lancar adalah beban atas nilai buku penjualan kendaraan yang

tidak digunakan dalam operasional

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan atas pelepasan aset,

penyelesaian TGR, penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu, dan pendapatan

penyesuaian nilai persediaan.

Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya adalah beban atas penghapusan persediaan

barang konsumsi yang telah rusak/usang (pelepasan aset), beban penyesuaian nilai

persediaan, dan beban selisih kurs.

Beban Lain-lain Selisih Kurs Terealisasi sebesar Rp1.890.668.630,00 terdiri dari selisih kurs

Piutang Gratifikasi sebesar Rp1.944.500,00 dan Piutang Uang Pengganti atas perkara Anas

Urbaningrum sebesar Rp1.888.724.130,00. Rincian beban selisih kurs atas Piutang

Gratifikasi sebesar Rp1.944.500,00 sebagai berikut:

Tabel 54. Rincian Beban Selisih Kurs

No. Nama Gratifikasi

Setor Rugi Nomor Nilai

1 TYA KEP 1087/01-13/10/2015 425.714 425.600 114

2 S KEP 1196/01-13/12/2015 36.789.614 34.952.578 1.837.036

No. Nama Gratifikasi

Setor Rugi Nomor Nilai

3 DM KEP 1270/01-13/12/2015 12.617.670 12.510.320 107.350

Jumlah A 49.832.998 47.888.498 1.944.500

Page 50: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal

Rp1.892.272.535.344

Surplus(Defisit) LO

Rp(2.686.511.441)

Penyesuaian Nilai Aset

Rp0,00

Koreksi Nilai Persediaan

Rp.0,00

Koreksi Aset Tetap Non

Revaluasi

Rp(1.476.491.301)

Koreksi Aset Tetap Non

Revaluasi

Rp(21.875.857.985)

Koreksi Lain-lain

Rp1.750.419.750,00

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS

E.1. Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp1.892.272.535.344,00 dan Rp982.762.161.555,00.

E.2. Surplus (Defisit) LO

Jumlah Surplus (Defisit) LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2016 dan

2015 adalah Defisit sebesar Rp(2.686.511.441),00 dan Surplus Rp32.658.387.302,00.

Surplus (Defisit) LO merupakan penjumlahan selisih lebih antara surplus/defisit kegiatan

operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

Tabel 55. Rincian Surplus (Defisit) LO TA 2016 dan 2015

URAIAN TA 2016 TA 2015 Kenaikan/ (Penurunan)

Rp %

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Operasional

(3.659.438.758) 32.654.633.993 (36.314.072.751) (111,21)

Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional

972.927.317 3.753.309 969.174.008 25821,86

JUMLAH (2.686.511.441) 32.658.387.302 (35.344.898.743) (108,23)

E.3. Penyesuaian Nilai Aset

Penyesuaian Nilai Aset TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan

Rp3.318.983.599,00 merupakan penyesuaian nilai saldo akhir persediaan atas

kebijakan akuntansi pemerintah yang menggunakan metode nilai perolehan terakhir.

E.4. Koreksi Nilai Persediaan

Koreksi Nilai Persediaan TA 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan

minus Rp590.698.602,00 merupakan koreksi nilai saldo persediaan berdasarkan

pemeriksaan fisik barang.

E.5. Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

minus Rp(1.476.491.301),00 dan minus Rp(44.430.715.860),00. Koreksi ini berasal

dari transaksi koreksi nilai Aset Tetap yang bukan karena revaluasi nilai.

E.6. Koreksi Nilai Aset Lainnya Non Revaluasi

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

minus Rp(21.875.857.985),00 dan Rp0,00. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi

nilai Aset Lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.

E.7. Koreksi Lain-lain

Koreksi lain-lain Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp1.750.419.750,00

dan minus Rp20.060.734,00. Koreksi ini merupakan koreksi selain yang terkait Barang

Milik Negara, antara lain koreksi atas pendapatan, beban, hibah, piutang dan utang.

Rincian Koreksi Lain-lain sebesar Rp1.750.419.750,00 sebagai berikut:

Page 51: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas

Transaksi Antar Entitas

Rp306.587.649.237,00

Ekuitas Akhir

Rp2.174.571.743.604

Tabel 56. Rincian Koreksi Lain-lain

No. Uraian Nilai

1. Beban Lain-lain Selisih Kurs Terealisasi 1.890.668.630

2. Piutang Gratifikasi 935.000.000

3. Bagian Lancar TP/TGR 7.762.770

4. Piutang Tagihan TP/TGR 2.887.230

5. Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan 1.738.471.461

6. Pendapatan Jasa Giro – LO (2.824.370.341)

Jumlah 1.750.419.750

E.7. Transaksi Antar Entitas

Nilai Transaksi Antar Entitas Tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar

Rp306.587.649.237,00 dan Rp918.574.478.084,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 57. Rincian Transaksi Entitas

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015 Kenaikan/ (Penurunan)

Nilai %

Ditagihkan ke Entitas Lain

838.918.138.494 728.546.839.742 110.371.298.752 15,15

Diterima Dari Entitas Lain

(532.406.843.397) (211.950.483.827) (320.456.359.570) 151,19

Pengesahan Hibah Langsung

76.354.140 13.715.989.328 (13.639.635.188) (99,44)

Reklas Masuk -Tanah dan Gedung & Bangunan C-1

- 388.262.132.841 (388.262.132.841) (100,00)

Jumlah 306.587.649.237 918.574.478.084 (611.986.828.847) (66,62)

E.8. Ekuitas Akhir

Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah masing-masing sebesar

Rp2.174.571.743.604,00 dan Rp1.892.272.535.344,00.

Page 52: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1. Lokasi dan Status Kantor KPK

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPK menempati beberapa gedung, yaitu:

a. Gedung Merah Putih di Jl. Kuningan Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta Selatan.

b. Gedung di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-1 Kuningan, Jakarta Selatan. Berdasarkan

KMK Nomor 130/KM.6/2015 tanggal 18 Maret 2015 tentang Penetapan Status

Penggunaan Barang Milik Negara Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional,

gedung dan tanah menjadi milik KPK serta BAST Nomor BA-110/KN/2016 tanggal

21 September 2016.

c. Lantai 3 dan sebagian lantai dasar Gedung eks Bank Uppindo di Jl. H.R. Rasuna

Said Kav. C-19 Kuningan Jakarta Selatan. Izin penempatan sesuai surat Menteri

Keuangan Nomor S-07/ MK.06/2008 tanggal 14 Januari 2008.

d. Lantai 4, 5, dan 15 Gedung Kementerian BUMN, Jl. Medan Merdeka Selatan Nomor

13. Izin pinjam pakai sesuai surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor

S-613/MBU/2009 tanggal 7 September 2009.

F.2. Hibah yang Diterima KPK

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan

Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, hibah yang dicantumkan dalam DIPA

adalah hibah yang diterima dalam bentuk uang untuk membiayai kegiatan, sedangkan

hibah dalam bentuk barang/jasa dicantumkan dalam Neraca dan diungkap dalam CaLK.

Hibah Dalam Bentuk Barang

Pada Tahun 2016 KPK menerima hibah barang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 58. Rincian Hibah Dalam Bentuk Barang

No Donor Nilai (Rp) Jenis Barang

1 GIZ 19.253.880,00 Persediaan yang Diserahkan Untuk Masyarakat

2 GIZ 57.100.260,00 Paket Peralatan Whiteboard

Total 76.354.140,00

Hibah Dalam Bentuk Jasa

Hibah dalam bentuk jasa merupakan hibah yang diterima KPK berupa kegiatan yang

pelaksanaan dan pengelolaan dananya dilakukan oleh negara donor. Hibah dalam

bentuk jasa yang diterima KPK tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1) USAID – Strengthening Integrity and Accountability Program 1

Berdasarkan USAID Agreement Nomor 497-026 tanggal 30 September 2009,

KPK menerima hibah berupa bantuan penelitian untuk road map, kampanye

pembuatan film K vs K, bantuan court monitoring, e-learning gratifikasi, dan

pengembangan SDM KPK. Pelaksana proyek (implementing agency) adalah

Management System International (MSI).

Periode proyek hibah dari 30 September 2009 s.d. 31 Agustus 2016, dengan

nilai proyek keseluruhan adalah USD 5.152.109,00.

2) AUSAID - Australia Indonesia Partnership for Justice

Berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Australia dan Pemerintah Indonesia

tanggal 2 Mei 2011, KPK menerima hibah untuk proyek Australia Indonesia

Page 53: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

Partnership for Justice dengan Nomor Register 2D76N3G8, berupa kegiatan

kajian hukum dan internalisasi penyidik KPK, kegiatan kampanye anti korupsi

terutama untuk kaum perempuan (SPAK), dukungan promosional produk

pencegahan KPK, Enterprise Architecture, Assessment NTB. Pelaksana proyek

(implementing agency) adalah CARDNO.

Periode proyek hibah ini dari 2 Mei 2011 s.d. 2 Mei 2016 dengan nilai proyek

keseluruhan adalah AUD 1.300.000,00.

3) Jerman - Assistance in Combating and Preventing Corruption in Indonesia Fase I

Berdasarkan perjanjian antara Pemerintah Jerman dan Pemerintah Indonesia

tanggal 21 September 2007, KPK menerima hibah untuk proyek Assistance in

Combating and Preventing Corruption in Indonesia dengan Nomor Register

70745701, berupa Kegiatan peningkatan pelayanan Manajemen KPK melalui

Training, penyediaan peralatan multimedia, buku perpustakaan, server, software,

ACLC Bus, kerja sama KPK-CAC Timor Leste-Pemerintah Jerman, dsb. Pelaksana

proyek (implementing agency) adalah GIZ.

Periode proyek hibah ini dari 21 September 2007 s.d. 30 Juni 2016 dengan nilai

proyek keseluruhan adalah EUR 5.950.000,00.

4) Jerman - Assistance in Combating and Preventing Corruption in Indonesia Fase II

Berdasarkan perjanjian antara GIZ dan KPK tanggal 6 Juni 2016, KPK menerima

hibah untuk proyek Assistance in Combating and Preventing Corruption in

Indonesia Fase II dengan Nomor Register 22GF34VA, berupa kegiatan

penyediaan tenaga ahli, pengembangan kapasitas internal KPK, pengembangan

standar kompetensi untuk trainer anti-korupsi, pengembangan modul anti-

korupsi pada sektor tertentu (pendidikan, kehutanan, dan kesehatan),

pengembangan e-learning untuk Anti-Corruption Learning Center (ACLC),

penyediaan technical assistance untuk implementasi e-planning/e-budgeting

pada pemerintah daerah, dan pengembangan modul untuk CSO dengan topik

implementasi social audit.

Periode proyek hibah ini dari 3 Juni 2016 s.d. 30 Juni 2018 dengan nilai proyek

keseluruhan adalah EUR 2.000.000,00.

F.3. Titipan Uang Sitaan Tindak Pidana Korupsi dan Gratifikasi

Terdapat titipan uang sitaan dan gratifikasi yang belum mempunyai putusan yang

berkekuatan hukum tetap sehingga belum dapat disetorkan ke Kas Negara. Titipan

tersebut, diadministrasikan di Biro Perencanaan dan Keuangan untuk uang sitaan dan

gratifikasi, serta Kedeputian Penindakan untuk titipan uang tindak pidana korupsi.

Sampai dengan 31 Desember 2016, rincian titipan uang yang belum mempunyai

kekuatan hukum tetap adalah sebagai berikut:

Tabel 59. Rincian Titipan Uang Yang Belum Mempunyai Kekuatan Hukum Tetap

Kas di Brankas Pengelola Titipan Uang Sitaan dan Gratifikasi Biro Perencanaan dan Keuangan, terdiri dari:

Rupiah IDR 13.286.841.850,00

Dolar Amerika USD 924.971,00

Dolar Singapura SGD 929.155,00

Riyal Saudi Arabia SAR 11.453,00

Dolar Australia AUD 60,00

Euro EUR 1.390,00

Poundsterling GBP 3.785,00

Franc CHF 10,00

Peso Colombia (Mil) 200,00

Jepang Yen JPY 170.000,00

Page 54: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

Kas di Bank, dititipkan oleh Pengelola Titipan Uang Sitaan dan Gratifikasi Biro Perencanaan dan Keuangan, terdiri dari:

Rupiah IDR 396.814.126.354,96

Dolar Amerika USD 3.162.939,49

Jepang Yen JPY 1.714.339,00

F.4. Denda yang Belum Dibayar

Dari kurun waktu 2005 s.d. 31 Desember 2016, terdapat Uang Denda yang belum

dibayar para terpidana. Sesuai fatwa Ketua MA Nomor: 040/KMA/III/2010 tanggal 29

Maret 2010 pembayaran denda merupakan pilihan dan dapat diganti dengan subsider

pidana penjara. Berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Kementerian Hukum dan HAM dengan surat Nomor PAS.7.PK.01.01.02-1244 tanggal 7

Desember 2012 dan Nomor PAS.5.TI.01.04-171 tanggal 17 Maret 2015 beberapa

terpidana telah bebas/bebas bersyarat. Dengan memperhatikan kedua hal tersebut,

denda dari tahun 2005 s.d 31 Desember 2016 yang dapat ditagihkan adalah sebagai

berikut:

Tabel 60. Rincian Denda Per 31 Desember 2016

Uraian Rp

Saldo Denda Terutang Per 31 Desember 2016

Penghapusan Denda (Subsider) 2016

Saldo Denda Per 31 Desember 2016

48.511.666.600

0

48.511.666.600

F.5. Benda Sitaan Yang Belum Berkekuatan Hukum Tetap

Benda-benda sitaan yang bernilai ekonomis yang disita dari para tersangka dan saksi

dapat dilihat dalam Lampiran 8.

F.6. Benda Sitaan Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap

Terdapat benda-benda sitaan yang telah berkekuatan hukum tetap baik barang

rampasan yang sampai saat ini belum terlelang maupun barang rampasan yang

dipergunakan untuk perkara lain serta yang akan dikembalikan kepada yang berhak.

Daftar barang dimaksud dapat dilihat pada Lampiran 9.

F.7. Barang Gratifikasi Belum Diserahkan ke Kementerian Keuangan

Terdapat barang gratifikasi yang telah ditetapkan Pimpinan KPK menjadi milik negara

namun sampai dengan 31 Desember 2016 belum diserahkan ke Kementerian

Keuangan. Barang tersebut dikelola oleh Direktorat Gratifikasi Deputi Bidang

Pencegahan. Rincian barang gratifikasi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 10.

F.8. Barang Gratifikasi Belum Diserahkan oleh Pelapor

Terdapat barang gratifikasi yang telah ditetapkan Pimpinan KPK menjadi milik negara

namun sampai dengan 31 Desember 2016 belum diserahkan oleh pelapor ke Direktorat

Gratifikasi Deputi Bidang Pencegahan. Rincian barang gratifikasi tersebut dapat dilihat

pada Lampiran 11.

F.9. Pengelolaan Tunjangan Hari Tua (THT) Pimpinan dan Pegawai KPK

Berdasarkan Pasal 4 Ayat (1) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2006

tentang Hak Keuangan, Kedudukan Protokol, dan Perlindungan Keamanan Pimpinan

Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pasal 15 Ayat (3a) Peraturan Pemerintah Nomor

103 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2005

tentang Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi,

Page 55: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

Pimpinan, Penasihat, dan Pegawai KPK diberikan Tunjangan Hari Tua (THT).

THT tersebut dikelola pihak ketiga dan akan dibayarkan kepada pimpinan/pegawai saat

pimpinan/pegawai selesai menjalani tugas di KPK. Sampai dengan 31 Desember 2016,

THT 664 peserta dengan nilai sebesar Rp56.702.814.419,00 dikelola dengan metode

syariah oleh PT BNI Life, sedangkan THT 479 peserta dengan nilai sebesar

Rp39.152.597.02,00 dikelola dengan metode konvensional oleh PT Asuransi Jiwasraya

(Persero).

F.10. Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK

Sesuai Surat BPK Nomor 211/S/XIV/12/2016 tanggal 30 Desember 2016 perihal Hasil

Pemantauan atas Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI sampai dengan

Semester II Tahun 2016 pada KPK, menunjukkan bahwa dari dua belas LHP (10 LHP

Laporan Keuangan, 1 LHP Kinerja Fungsi Penindakan, dan 1 LHP Pemeriksaan Dengan

Tujuan Tertentu atas Pengelolaan Belanja Barang dan Modal, Barang Bukti, Barang

Sitaan dan Barang Rampasan) dengan 79 temuan dan 157 rekomendasi, 121

rekomendasi telah ditindaklanjuti KPK, 27 rekomendasi belum sesuai, 6 rekomendasi

belum ditindaklanjuti/dalam proses tindak lanjut, dan 3 rekomendasi tidak dapat

ditindaklanjuti dengan alasan yang sah. Monitoring Tindak Lanjut LHP Laporan

Keuangan dapat dilihat pada Lampiran 12.

F.11. Rekening Pemerintah

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK tahun 2004 s.d 2015, tidak ditemukan rekening

pada KPK yang tidak dilaporkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat maupun

Laporan Keuangan KPK.

Rekening yang ditutup untuk periode Januari s.d Desember 2016 sebanyak 27

rekening. Rekening-rekening ditutup karena:

1. Perkara yang terkait dengan rekening tersebut telah mendapat putusan yang telah

berkekuatan hukum tetap; atau

2. Rekening tersebut batal menerima transaksi.

Saldo dari rekening yang ditutup diperlakukan sesuai amar putusan majelis hakim.

Daftar rekening yang dipertahankan dan ditutup dapat dilihat pada Lampiran 13.

F.12. Jaminan Bank/Bank Garansi untuk Pemeliharaan

Berdasarkan Surat dari Dirjen Perbendaharaan Nomor S-9284/PB/2013 tanggal 20

Desember 2013 tentang Perlakuan Akuntansi Atas Jaminan Pemeliharaan/Garansi

Bank. Sesuai dengan surat tersebut terdapat Jaminan Bank sebagai berikut:

Tabel 61. Rincian Jaminan Bank/Bank Garansi untuk Pemeliharaan

No Vendor Nomor

Jaminan Nilai (Rp) Keterangan

1. PT. Vivastor Techno Logica

1111423121600016

67.274.845 Pengadaan Sistem Perkabelan IT Gedung Baru KPK 2016

2. PT. Data Proteksindo 01.1104.16.000

04.SIG.K 304.920.000 Pengadaan Server dan

Storage KPK 2016

3. PT. Nusantara Compnet Integrator

1111423021600004-0695314

673.086.400 Pengadaan Pembangunan Jaringan Infrastruktur Eksternal

Page 56: BAGIAN ANGGARAN 093 - Komisi Pemberantasan Korupsi KPK TA 2016... · Jalan. Irigasi. dan Jaringan C.2.4 111.998.080.217 102.189.074.090 ... supervisi terhadap upaya pemberantasan

Laporan Keuangan Komisi Pemberantasan Korupsi TA 2016 Audited

Catatan atas Laporan Keuangan – Pengungkapan-Pengungkapan Lainnya

F.13. Jaminan Bank/Bank Garansi untuk Pekerjaan

Selain jaminan pemeliharaan, terdapat juga jaminan dan bank garansi atas

pelaksanaan pekerjaan pada KPK dengan rincian pada Lampiran 14.

F.14. Piutang Uang Pengganti Terpidana Meninggal Dunia

Terdapat dua terpidana a.n. Hamdani Amin (2006) dan Sutan Bathogana (2016) yang

meninggal dunia ketika menjalani proses hukuman kurungan pidana. Terpidana

dimaksud masih mempunyai kewajiban kepada Negara berupa Uang Pengganti sebesar

masing-masing Rp1.068.092.902,00 dan Rp50.000.000,00 serta USD7.500,00. Untuk

kepastian hukum atas kewajiban Uang Pengganti dimaksud, saat ini KPK sedang dalam

proses permintaan pendapat Jaksa Pengacara Negara apakah kewajiban membayar

Uang Pengganti akan hapus seiring dengan meninggalnya seorang terpidana atau masih

melekat ke ahli waris.

F.15. Penyelesaian Kerugian Negara yang Masih Berupa Informasi

Terdapat 25 kasus berupa informasi kerigian negara yang terdiri dari 9 kasus yang

berasal dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Kedeputian PIPM dan 16 kasus yang

berasal dari LHP BPK masih dalam proses penyelesaian ganti kerugian negara dengan

rincian pada Lampiran 15.