laporan keselamatan kerja di laboratorium.doc

25
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1 KESELAMATAN KERJA DAN KETERAMPILAN DI LABORATORIUM NAMA : MUH. ARSYAD. M NIM : H31113321 GOL/KLP : H5 / 15 HARI/TGL : SELASA/ 01 OKTOBER 2013 ASISTEN : AFMI PURWANTI

Upload: muh-arsyad-m

Post on 29-Nov-2015

7.678 views

Category:

Documents


637 download

DESCRIPTION

Contoh Laporan untuk Praktikum Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

LAPORAN PRAKTIKUMKIMIA DASAR 1

KESELAMATAN KERJA DAN KETERAMPILAN DI LABORATORIUM

NAMA : MUH. ARSYAD. M

NIM : H31113321

GOL/KLP : H5 / 15

HARI/TGL : SELASA/ 01 OKTOBER 2013

ASISTEN : AFMI PURWANTI

LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR2013

Page 2: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk

melakukan suatu percobaan dan penelitian yang disebut praktikum. Praktikum di

laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata

dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam

melakukan suatu percobaan, kita tentunya harus mengetahui alat-alat yang

digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan

dengan tujuan percobaan. Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui

masing-masing nama alat. Kita juga harus mengetahui fungsi alat-alat yang

digunakan, bagaimana cara penggunaannya. Selain itu praktikan harus tahu cara

menggunakannya dengan teknik dan prosedur yang benar, walaupun sudah

mengenal alat-alat yang sudah biasa kita lihat, tetapi perlu diingat bahwa tiap-tiap

alat terkadang mempunyai prosedur yang telah ditentukan oleh pabrik

pembuatnya dan untuk memudahkan mengenal alat kimia yang digunakan untuk

pengelompokkan yang umum dipakai yaitu seperti peralatan gelas dan peralatan

non gelas, setelah mengenal jenis-jenis peralatan maka praktikan perlu mencoba

untuk menggunakannya.

Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari kemungkinan bahaya

dari berbagai jenis bahan kimia dan peralatan yang ada di dalamnya. Karena itu

diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap bahaya di laboratorium. Telah

banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka serta kerusakan fasilitas kerja

yang sangat mahal. Semua kejadian ataupun kecelakaan di laboratorium

Page 3: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

sebenarnya dapat dihindari jika mereka selalu mengikuti prosedur kerja yang

aman di laboratorium.

1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah keselamatan yang berkaitan dengan

penggunaan alat alat laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikun

dan lingkungannya serta cara-cara melakukan praktikum. Keselamatan kerja

menyangkut segenap proses praktikum di laboratorium, sedangkan kecelakaan

kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan yang terjadi pada saat

praktikum sedang berlangsung.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Membuat kita lebih berhati-hati dalam melakukan percobaan sehingga

kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil.

2. Mempermudah kita dalam melakukan praktikum dengan mengenalnya fungsi

dan kegunaan dari masing-masing alat lab.

Page 4: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses

penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alat

laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi

dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk

membebaskan bahan-bahan dari mikrobia yang tidak diinginkan (Sunarto, 2009).

Pada umumnya kegiatan praktek laboratorium diarahkan pada agar supaya

praktikan dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau

prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh asisten atau buku penuntun. Ada juga

percobaan yang dirancang oleh asisten lab adalah praktikan disuruh melakukan

percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa praktikan

kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelum menyadari data empiris

yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Pengenalan alat ini juga

akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut

beserta fungsinya. Tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya agar

dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasil yang akurat dan dapat

dipercaya.hasil penelitan tergantung dari proses penelitian, jika penelitian baik

dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatankita baik pula.alat-alat

laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka

dari itu kita harus teliti dan membutuhkan pengetahuan (Anonim, 2013).

Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan

dan pemakainnya. Dalam laboratorium kimia sangat banyak bahan-bahan

berbahaya. Oleh karena itu, harus berhati-hati dalam melakukan kegiatan-kegiatan

Page 5: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

dalam laboratorium. Perhatikan label-label yang tertera pada kemasan zat tersebut

untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (Seran, 2011).

Menurut (Seran, 2011), berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan

ketika berada dalam laboratorium, yakni:

1. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh dari mulut, kulit, mata dan

pakaian.

2. Hindarilah dari menghirup uap atau debu. Untuk mencium gas kibaskas

gas menggunakan tangan sampai bau tercium.

3. Jangan mencicipi atau membawa makanan atau minuman dalam

laboratorium.

4. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-

reagen yang volatil dan mudah terbakar.

5. Menggunakan kacamata pengaman atau gunakan penutup yang lebih besar

untuk menutupi seluruh wajah.

6. Bagi yang menggunakan lensa kontak berhati-hati agar tidak ada bahan

kimia yang masuk ke mata. Zat-zat yang bersifat korosif atau beracun dapat

masuk dengan cepat ke bagian belakang lensa kontak, sehingga tidak

mungkin dapat dicuci.

7. Selama bekerja di laboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan

harus dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah

kontaminasi pada baju yang digunakan sehari-hari. Baju laboratorium harus

dicuci secara teratur dan berhati-hati bila telah terkontaminasi.

Page 6: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

8. Menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Namun, perlu diingat kerja

menggunakan sarung tangan akan sedikit menghambat pekerjaan terutama

dalam merangkai alat.

9. Jangan memanaskan, mencampur, menuang atau mengocok bahan kimia

dekat wajah dan tubuh sendiri ataupun orang lain.

10. Jangan mengambil larutan menggunakan mulut, selalu gunakan filer pipet.

11. Berhati-hati terhadap asam dan basa kuat khusunya bila dipanaskan dan

jangan pernah menambah air ke asam atau basa pekat.

12. Bahan-bahan yang menghasilkan gas yang berbahaya harus ditangani di

lemari asam dan menggunakan sarung tangan pelindung. Bahan-bahan

tersebut antara lain adalah brom, semua klorida asam, anhidrida asam, asam

nitrat berasap, larutan amonia pekat, cairan amonia, belerang dioksida.

13. Bahan-bahan kimia yang telah diambil tidak boleh dikembalikan ke dalam

botol stok dan jangan membuang pelarut ke wadah yang telah disediakan

terutama bahan-bahan organik. Untuk bahan-bahan yang lain dibuang sesuai

petunjuk pembimbing.

Saat bekerja di laboratorium, selain menjaga keselamatan diri, kita juga

memperlakuan alat dan bahan secara aman. Hal ini di maksudkan untuk

menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi, yang bisa membahayakan diri kita.

Oleh karena itu, perlu diketahui cara yang benar dalam memperlakukan alat dan

bahan yang dipakai dalam laboratorium (Basir, 2009).

Menurut (Basir, 2013), berikut ini beberapa simbol bahan kimia dan

penjelasan tentang sifat dan bahaya dari bahan kimia yang diberi label dengan

simbol tersebut, yaitu:

Page 7: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

1. Harmful/Berbahaya (Xn). Bahaya: Memungkinkan kerusakan hebat secara

irreversible untuk kesehatan, baik secara single atau multiple pembentukan

suspensi, karsinogen, mutagen, dan teratogen. Resiko pada kulit atau saluran

pernapasan. Perhatian: Hindari kontak dengan tubuh manusia.

2. Toxic/beracun (T). Bahaya: Jika dihirup, tertelan atau terserap pada kulit

dapat menyebabkan sakit yang serius dan beberapa kasus kematian akibat

dari bahan beracun seperti oksida arsen, sianida, senyawa thalium. Perhatian:

Hindari kontak dengan anggota tubuh, jangan menghirup uap pada waktu

menggunakan bahan beracun, jangan merokok atau makan di laboratorium.

3. Corrosive (C). Bahaya: Dapat menyebabkan kerusakan total pada jaringan

hidup, dapat menghancurkan pakaian dan peralatan logam yang berharga.

Perhatian: Hindari kontak dengan kulit, pakaian dan mata, tidak menarik

napas atau menghisap uap pada waktu digunakan bahan korosif.

4. Flammable/Mudah terbakar (F). Bahaya: Dapat menyebabkan pembentukan

api akibat pencampuran gas, termasuk gas alam cair yang mempunyai titik

nyala rendah pada tekanan normal di udara, sejenis gas hidrokarbon.

Perhatian: Berhati-hati dari nyala api dan sumber panas.

5. Explosive/mudah meledak (E). Bahaya: Produk ini dapat meledak dengan

adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan. Beberapa

senyawa membentuk garam yang eksplosif pada kontak (singgungan dengan

logam/metal). Perhatian: hindari benturan, percikan api, dan panas. Jika salah

satunya terkena dengan bahan mudah meledak itu, maka akan sangat

berbahaya bagi semua orng yang ada didalam laboratorium.

6. Oxidator/Pengoksidasi (O). Bahaya: bahan-bahan oksidator jika berinteraksi

atau kontak dengan bahan yang mudah yang mudah terbakar akan

Page 8: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

menghasilkan ledakan, karena bahan ini memicu api. Perhatian: Hindari

kontak dengan zat mudah terbakar.

Iritan/pengganggu (Xi). Bahaya: Dapat memperpanjang atau mengulangi

ekspose ke selaput lender atau kulit, dapat menyebabkan radang dan resiko

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel Pengamatan Bahan-Bahan Kimia

No Nama Bahan Kimia Simbol Keterangan Label

1 Asam Asetat CH3COOH/R=10-35,

S=23-25-45/ M=60,09,

1l=1,05kg

2 Asam Formiat CHOOH / R=11, S=7-

16 / M=60,1, 1l= 0,78 kg

3 Amonium

Hidroksida

NH4OH

4 Amoniak NH3/ R=34-37, S=7-

26/M=17,03, 1l=0,91 kg

Page 10: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

3 Masker

4 Sarung Tangan

5 Kaos Kaki

6 Sepatu tertutup

4.1.3 Tabel Pengamatan Alat-Alat Laboratorium Kimia

No Nama Alat Gambar

1 Elemeyer

Page 11: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

2 Gelas Beker

3 Tabung

reaksi

4 Labu Ukur

5 Pipet Tetes

6. Bunsen

.

7 pH meter

Page 12: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

4.2 Pembahasan

4.2.1 Simbol-Simbol Bahaya Bahan Kimia

No Simbol Bahaya Jenis Bahaya

1 Dapat menyebabkan

kerusakan total pada

jaringan hidup

Korosif

2 Zat yang mudah

terbakar

Mudah Terbakar

3 Dapat menimbulkan

ledakan

Eksplosif

4 Dapat menimbulkan

kebakaran jika

kontak dengan panas

Pengoksidasi

Page 13: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

5 Dapat menyebabkan

inflamasi jika

kontak dengan kulit

secara langsung

Irritant

6 Dapat menyebabkan

keracunan

Toksin

4.2.2 Alat-Alat Keselamatan Laboratorium

No Nama Alat Fungsi

1 Jas Laboratorium Mencegah atau melindungi dari percikan zat kimia

2 Kaca Mata Google Untuk melindungi mata

3 Masker Untuk mencegah terhirupnya zat kimia berbahaya

4 Sarung Tangan Melindungi tangan dari larutan berbahaya

5 Kaos Kaki Melindungi terjadinya iritasi kulit kaki

6 Sepatu tertutup Melindungi daerah kaki dari zat kimia

7 Karet Penghisap Untuk menjept bahan bahan kimia

8 Kotak P3K Penanganan pertama saat terjadi kecelakaan

9 Celana Panjang Melindungi bagian tubuuh dari bahan kimia

berbahaya

Page 14: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

4.2.3 Alat-alat Laboratorium Kimia

No Nama Alat Fungsi Alat

1 Elemeyer Tempat membuat larutan dan tempat larutan titran saat

melakukan titrasi

2 Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan dengan tidak memelurkan

tingkat ketelitian dalam jumlah tertentu

3 Tabung

reaksi

Untuk mereaksikan dua tau lebih larutan dalam jumlah

yang sedikit.

4 Labu Ukur Untuk membuat larutan standar atau larutan tertentu

dengan volume setepat-tepatnya

5 Pipet Tetes Untuk mengambil atau meneteskan larutan dalam jumlah

sedikit

6 Corong Untuk membantu ketika memasukkan cairan ke dalam

suatu tempat yang sempit

Page 15: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :

1. Prinsip-prinsip kesehatan dan keselamatan di laboratorium merupakan

panduan keselamatan kerja fisik seorang pekerja saat berada di laboratorium.

Prinsip tersebut menyangkut tingkah laku, perbuatan, kebiasaan dan pola

kerja seorang pekerja di laboratorium.

2. Selama melakukan kegiatan percobaan, praktikan dituntut untuk selalu

waspada, khususnya ketika menggunakan bahan kimia berbahaya. Zat kimia

berbahaya biasanya diberi simbol tertentu sebagai tanda peringatan dengan

makna, seperti: korosif, mudah terbakar, beracun, pengoksidasi, iritan, mudah

meledak, berbahaya pada lingkungan air dan harmful. Penanganan tumpahan

atau percikan bahan kimia perlu diketahui sebelum bekerja di laboratorium.

Tumpahan atau percikan bahan yang mengenai meja atau lantai perlu

ditangani secara tepat. Apabila mengenai kulit atau mata harus mengetahui

tindakan atau pertolongan pertama yang dapat dilakukan

3. Alat-alat keselamatan kerja di laboratorium kimia yaitu mulai dari alat

perlindungan mata, alat perlindungan kaki dan alat perlindungan badan serta

Page 16: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

alat perlindungan tangan. Alat-alat keselamatan kerja tersebut, seperti: jas

praktikum, sepatu tertutup, goggle/kacamata, pelindung muka, masker, dan

sarung tangan. Penggunaan alat tersebut sesuai kondisi atau jenis pekerjaan

yang dilakukan.

5.2 Saran

Saran untuk Asisten Laboratorium adalah harus selalu membimbing dan

menjaga praktikan agar selalu menjaga keselamatan kerja baik sebelum

melakukan percobaan maupun selama melakukan percobaan di laboratorium

sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Saran untuk Laboratorium adalah sebaiknya sebelum dan sesudah

melakukan percobaan, laboratorium selalu dibersihkan dan juga alat-alat serta

bahan-bahan di laboratorium dilengkapi agar para praktikan nyaman dalam

melakukan percobaan.

Saran untuk praktikum adalah harus selalu diperbarui dan penuntun

praktikum seharusnya lebih dilengkapi lagi agar praktikan tidak terlalu bingung

mencari bahan laporan.

Page 17: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

DAFTAR PUSTAKA

Anonim A., 2013, Prinsip-Prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Online), (http://www.anneahira.com/prinsip-kesehatan-dan-keselamatan-kerja.html, diakses pada tanggal 4 Oktober 2013 pukul WITA).

Basir, D. N., 2013, Penuntun praktikum kimia dasar. UPT-MKU Universitas Hasanuddin, Makassar.

Roberto, A., 2011, Keselamatan Kerja di Laboratorium (http://imef.forumscorp.com/t6-keselamatan-kerja-di-laboratorium, diakses pada tanggal 02 0ktober 2013 pukul 06.10 WITA).

Sunarto., 2010, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/sunarto-drs-msi/keselamatan-kerja-di-laboratorium.pdf, diakses pada tanggal 01 Oktober 2013, pukul 04.48 WITA).

Seran, E., 2011, Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia. (http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/01/keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/, diakses pada tanggal 02 oktober 2013, pukul 06.23 WITA).

Page 18: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

HALAMAN PENGESAHAN

Makassar, 08 Oktober 2013

Page 19: LAPORAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM.doc

Asisten Praktikan

AFMI PURWANTI MUH. ARSYAD. MH31110254 H31113321