keselamatan kerja militer

28
Dasar Hukum Keselamatan & Kesehatan Kerja Billy N. (http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/dasar-hukum- keselamatan-kesehatan-kerja/#more-8) Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi distribusi baik barang maupun jasa. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga & tidak diharapkan yang terjadi pada waktu bekerja pada perusahaan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tujuan Keselamatan Kerja Tujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut: 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup & meningkatan produksi & produktivitas nasional. 2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. 3. Sumber produksi dipelihara & dipergunakan secara aman & efisien Kerugian-Kerugian yang disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja Kecelakaan menyebabkan lima jenis kerugian, antara lain: 1. Kerusakan: Kerusakan karena kecelakaan kerja antara lain bagian mesin, pesawat alat kerja, bahan, proses, tempat, & lingkungan kerja. 2. Kekacauan Organisasi: Dari kerusakan kecelakaan itu, terjadilah kekacauan dai dalam organisasi dalam proses produksi. 3. Keluhan & Kesedihan: Orang yang tertimpa kecelakaan itu akan mengeluh & menderita, sedangkan kelurga & kawan-kawan sekerja akan bersedih. 4. Kelainan & Cacat: Selain akan mengakibatkan kesedihan hati, kecelakaan juga akan mengakibatkan luka-luka, kelainan tubuh bahkan cacat. 5. Kematian: Kecelakaan juga akan sangat mungkin merenggut

Upload: irvanherdian

Post on 22-Nov-2015

71 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Dasar Hukum Keselamatan & Kesehatan KerjaBilly N.

(http://hiperkes.wordpress.com/2008/04/04/dasar-hukum-keselamatan-kesehatan-kerja/#more-8)

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan & proses pengolahannya, landasan tempat kerja & lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi distribusi baik barang maupun jasa.Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga & tidak diharapkan yang terjadi pada waktu bekerja pada perusahaan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan.

Tujuan Keselamatan KerjaTujuan keselamatan kerja adalah sebagai berikut:1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup & meningkatan produksi & produktivitas nasional.2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.3. Sumber produksi dipelihara & dipergunakan secara aman & efisien

Kerugian-Kerugian yang disebabkan Kecelakaan Akibat KerjaKecelakaan menyebabkan lima jenis kerugian, antara lain:1. Kerusakan: Kerusakan karena kecelakaan kerja antara lain bagian mesin, pesawat alat kerja, bahan, proses, tempat, & lingkungan kerja.2. Kekacauan Organisasi: Dari kerusakan kecelakaan itu, terjadilah kekacauan dai dalam organisasi dalam proses produksi.3. Keluhan & Kesedihan: Orang yang tertimpa kecelakaan itu akan mengeluh & menderita, sedangkan kelurga & kawan-kawan sekerja akan bersedih.4. Kelainan & Cacat: Selain akan mengakibatkan kesedihan hati, kecelakaan juga akan mengakibatkan luka-luka, kelainan tubuh bahkan cacat.5. Kematian: Kecelakaan juga akan sangat mungkin merenggut nyawa orang & berakibat kematian.Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan bagi terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut dibagi menjadi biaya langsung & biaya tersembunyi.Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama kecelakaan, pengobatan, perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan, upah selama tak mampu bekerja, kompensasi cacat & biaya perbaikan alat-alat mesin serta biaya atas kerusakan bahan-bahan.Sedangkan biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan terjadi.

Sebab-Sebab Kecelakaan KerjaKecelakaan disebabkan oleh dua golongan penyebab antara lain:1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe human acts)2. Keadaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe conditions)

Pencegahan Kecelakaan Akibat KerjaKecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan:1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada umumnya, perencanaan, kontruksi, perwatan & pemeliharaan, pengwasan, pengujian, & cara kerja peralatan industri, tugas-tugas pengusaha & buruh, latihan, supervisi medis, PPPK, & pemeriksaan kesehatan.2. Standarisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah mati atau tak resmi mengenai misalnya kontruksi yang memnuhi syarat-syarat keselamatan jenis-jenis peralatan industri tertentu, praktek-praktek keselamatan & hygiene umum, atau alat-alat perlindungan diri.3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang diwajibkan.4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat & ciri-ciri bahan-bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar pengaman, pengujian alat-alat perlindungan diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas & debu, atau penelaahan tentang bahan-bahan & desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat & peralatan pengangkat lainnya.5. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tentang efek-efek fisiologis & patologis faktor-faktor lingkungan & teknologis, & keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.6. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

Dasar Hukum* UU no.13/2003Pasal 86(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:a. Keselamatan & kesehatan kerjab. Moral & kesusilaanc. Perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat manusiad. untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) & ayat (2) dilaksanakn sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

* UU no.14/1969Pasal 9Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas:1. Keselamatan2. Kesehatan3. kesusilaan4. pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia & moral agamaPasal 10Pemerintah membina norma perlindungan tenaga kerja yang meliputi :1. Norma keselamatan kerja2. Norma kesehatan kerja3. Norma kerja4. Pemberian ganti kerugian, perawatan & rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja

* UU no.1/19701. Agar pekerja & setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja selalu berada dalam keadaan sehat & selamat.2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai & digunakan secara aman & efisien.3. Agar proses produksi berjalan secara lancar tanpa hambatan.

* UU no.3/19921. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja & pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.2. Jaminan kecelakaan kerjaTenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja meliputi:1. Biaya pengangkutan.2. Biaya pemeriksaan pengobatan dan/atau perawatan.3. Biaya rehabilitasi.4. Santunan berupa uang meliputi :a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.b. Santunan cacat sebagian untuk selamanya.c. Santunan cacat total untuk selamanya baik fisik maupun mental.d. Santunan kematian

Kesehatan Kerja

Submitted by kainfolahta on Fri, 05/16/2008 - 01:04 http://www.kesad.mil.id/content/kesehatan-kerja

ArtikelKesehatan Kerja Militer (Militery Occupational Health) merupakan bagian dari tugas pokok Lakesmil. Lebih jauh marilah kita mengenal lebih dekat tentang Kesehatan Kerja Militer. Kesehatan Kerja dalam bahasa Latin disebut Ergonomi yang berasal dari dua kata yaitu Ergos yang berarti kerja dan Nomos yang berarti alamiah, sehingga Ergonomi berarti bekerja yang alamiah agar setiap manusia bekerja dapat meningkatkan kenyamanan di lingkungan kerjanya. Problem Ergonomi membahas beberapa hal yaitu : 1. Sikap Kerja 2. Pemanfaatan Otot 3. Interaksi manusia-mesin 4. Nutrisi dan Energi 5. Kondisi Sosial 6. Kondisi Waktu 7. Kondisi Informasi 8. Kondisi Lingkungan Perkembangan Ergonomi selanjutnya menyebutkan bahwa Ergonomi untuk mencapai kerja yang ENASE (Efektif Nyaman Aman Sehat dan Efisien). Untuk mendapatkan suasana kerja yang ENASE, dalam merancang lingkungan kerja berfokus pada unsur manusia yang memiliki kebolehan, kemampuan dan batasan dihadapkan dengan lingkungan kerjanya, sehingga lingkungan kerja merupakan prioritas menyesuaikan manusia, yang disebut dengan prinsip Fitting the Task to the Man, manakala lingkungan tidak memungkinkan menyesuaikan manusia, maka manusia menyesuaikan lingkungan kerja dengan beberapa ketentuan/perlengkapan, hal ini disebut dengan Fitting the Man to the Task, adapun ketentuan atau alat pelindung diri (APD) yang digunakan tetap mengacu hingga mencapai batasan manusia, sebagai contoh bila seseorang melakukan pekerjaannya menggunakan peralatan yang dapat menimbulkan getar, gunakan sarung tangan yang dapat meredam hingga batasan manusia menerima getaran maksimum. Gambar 2 merupakan contoh sarung tangan yang direkomendasi karena mampu meredam getar 200 500 Hrtz.

Tangan Yang Terpapar Getar

Sarung Tangan Pengaman Yang Direkomendasikan

Keswa Militer

Submitted by kainfolahta on Fri, 05/16/2008 - 01:03 http://www.kesad.mil.id/content/keswa-militer

ArtikelKESEHATAN JIWA MILITER ( MILITARY PSYCHIATRY ) 1.FENOMENA KEJIWAAN Merupakan Fenomena kehidupan manusia dimana sinergi dan harmoni antara pikiran/cipta, perasaan/emosi dan kemauan/karsa memunculkan suatu manifestasi berupa perilaku manusia. 2. PENGERTIAN-PENGERTIAN BIDANG KESWA a. Mental : kondisi kejiwaan seseorang dalam menghadapi hal-hal tertentu dalam hubungan dengan waktu, tempat dan keadaan b. Moral : nilai-nilai yang diberikan pada perilaku seseorang oleh budaya setempat c. Moril : kesediaan seseorang melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan d. Kepribadian : pola perilaku yang khas dari seseorang yang menyebabkan orang itu dikenal dari pola perilakunya tersebut dan pola ini dipakai yang bersangkutan untuk beradaptasi dalam proses kehidupannya. e. Stress merupakan kondisi ketidak seimbangan akibat adanya stressor. Stressor dapat berupa stressor fisik : latihan berat, kelelahan, kepanasan dll, dan stressor psikis ( kejiwaan ) : takut, kecewa, marah, situasi ketidak pastian, kesepian dll. f. Stress Kejiwaan : sesuatu yang dirasakan sebagai perasaan tegang, tidak nyaman, rasa takut yang berlebihan tanpa sebab yang jelas, gangguan tidur, mimpi buruk, timbul gangguan psikosomatik dll. g. Nilai Ambang Stress : merupakan batas kemampuan seseorang untuk menahan stress, dimana sampai batas ambang tersebut seseorang masih mampu mengatasi / menyesuaikan diri sehingga tidak timbaul gejala stress. Bila seseorang mendapat stress melampaui Nilai Ambang Stress tersebut akan terjadi suatu keadaan stress dimana keadaan ini dapat menjadi pencetus timbulnya gangguan kejiwaan. 3. STRESSOR DILINGKUNGAN PRAJURIT Lingkungan kehidupan militer sendiri merupakan stressor a.l : a.Hidup dalam kelompok tertutup dalam asrama, barak dll ( close community ) b.Lingkungan padat/rapat timbul masalah-masalah social. c.Sering mutasi tempat tugas sehingga seringkali sulit merencanakan kehidupan keluarga. d.Memegang senjata sehingga dapat menimbulkan sikap arogan e.Hidup dengan banyak aturan disiplin militer yang kaku. f.Hirarki kepangkatan, otoritas pimpinan sehingga timbul keterbatasan pergaulan oleh karena birokrasi. g.Latihan fisik dan mental yang cukup berat. h.Sering meninggalkan keluarga karena penugasani.Tuntutan kesetiaan dan loyalitas yang mutlak. j.Pendidikan yang lebih bersifat perfeksionis mengingat tugas yang harus dihadapi. k.Kondisi sosial ekonomi yang relatif pas-pasan. l.Setiap saat menghadapi resiko kematian, cacat, ditawan musuh, hilang dalam tugas ( Missing In Action ). 4. AKIBAT YG DITIMBULKAN OLEH STRESSOR : a. Gangguan Kesehatan Jiwa Ringan - gangguan tidur, kecemasan, gangguan penyesuaian terhadap tugas dan Lingkungan. b. Gangguan Kesehatan Jiwa Sedang. - neurotik, neurosis, psikosomatis c. Gangguan Kesehatan Jiwa Berat. - psikotik, gangguan kepribadian, perilaku anti sosial, paranoid 5. STRESSOR DILINGKUNGAN KELUARGA PRAJURIT a. Latar belakang keluarga yang berbeda ( bukan dari keluarga militer ) sehingga tidak siap dengan lingkungan kehidupan militer. b. Hidup dalam lingkungan tertutup menimbulkan keterbatasan dalam pergaulan dengan komunitas lain. c. Kepadatan tempat tinggal/asrama menimbulkan masalah sosial seperti kecemburuan sosial, perselingkuhan dll. d. Perasaan was-was tidak menentu dan memikul tanggung jawab sebagai single parent selama suami tidak ditempat karena suatu penugasan. e. Akibat hirarki kepangkatan pergaulan dengan sesama istri prajurit menjadi kaku. f. Anak-anak sering tidak terawasi dan tidak terkendali sehingga menjadi nakal dsb ( fenomena anak kolong ). 6. DETEKSI DINI GANGGUAN KESEHATAN JIWA Timbulnya perubahan perilaku : muncul perilaku yang lain dari pada biasanya, menyimpang dari perilaku yang normal. Adanya keluhan atau penderitaan yang bersangkutan tanpa sebab yang jelas berupa : gangguan tidur, kecemasan tanpa sebab yang jelas, rasa takut yang berlebihan, tidak bisa berkonsentrasi, sering melamun, mimpi buruk dll. Bila ada prajurit atau keluarganya yang mengalami kondisi seperti tersebut diatas perlu diwaspadai dan segera diberi pertolongan serta dilakukan pengamanan untuk diri yang bersangkutan dan lingkungannya. 7. PENCEGAHAN GANGGUAN KESEHATAN JIWA DILINGKUNGAN PRAJURIT DAN KELUARGANYA. a. Rikkes yang cermat dan teliti b. Memberi rasa aman dan kepastian dalam setiap penugasan prajurit. Memberi pengayoman kepada prajurit dan keluarganya sehingga tidak ada perasaan kuatir atau was-was selama ditinggal tugas. Menjalin komunikasi yang baik dan terbuka untuk semua tingkatan kepangkatan dalam suatu satuan sehingga dapat ditumbuhkan rasa kebersamaan. Segera mengambil tindakan pertolongan dan pengamanan kalau ditemukan adanya prajurit atau keluarganya yang menderita gejala stress. Memberi kesibukan yang positif untuk keluarga yang suaminya sedang penugasan dalam kurun waktu yang cukup lama. Mengantisipasi kasus-kasus sosial yang mungkin timbul dan mengoptimalkan peranan Korum sebagai penanggung jawab satuan selama satuan tersebut penugasan. Penyaringan berita-berita dari daerah operasi dan sebaliknya terutama berita yang bersifat negatif dan provokatif. 8. KESIMPULAN : Masalah Kesehatan Jiwa di lingkungan prajurit dan keluarganya merupakan masalah yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan peran seluruh unsur pimpinan dalam satuan sangat mutlak diperlukan. Pencegahan berupa deteksi dini merupakan tindakan yang ideal untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan jiwa. Komunikasi yang baik dan terbuka disemua tingkatan dalam satuan akan menjadi daya tangkal untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan jiwa.Kesehatan Matra Darat

Submitted by kainfolahta on Fri, 05/16/2008 - 00:41 http://www.kesad.mil.id/content/kesehatan-matra-darat ArtikelKESEHATAN MILITER MATRA DARAT1. PendahuluanSecara umum Kesehatan Matra merupakan salah satu upaya kesehatan seperti yang tercantum dalam pasal 11 Undang undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan Matra. Upaya Kesehatan Matra juga mencakup pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Kesehatan Matra merupakan kegiatan khusus yang diselenggarakan untuk menghadapi kondisi dari seluruh aspek matra yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup manusia dalam lingkungannya. Menurut Pedoman Kesehatan Matra Depkes yang ditetapkan melalui Kepmenkes 1215/Menkes/SK/XI/2001 Ruang Lingkup Kesehatan Matra dibagi menjadi : 1. Kesehatan Matra Lapangan ( Darat ) Upaya Kesehatan Haji Upaya Kesehatan Transmigrasi Upaya Kesehatan Penanggulangan Korban Akibat Bencana Upaya Kesehatan di bumi perkemahan Upaya Kesehatan Akibat Gangguan Kamtibmas Upaya Kesehatan Lintas Alam Upaya Kesehatan Bawah Tanah Upaya Kesehatan Wisata dll 2. Kesehatan Matra Kelautan dan Bawah Air ( Laut ) Upaya Kesehatan Penyelaman dan Hyperbarik Upaya Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai Ini merupakan Domain dari Kesehatan TNI AL 3. Kesehatan Matra Dirgantara ( Udara ) Upaya Kesehatan Penerbangan Ini merupakan Domain dari TNI AU. 2. Definisi a. Matra adalah dimensi / lingkungan / wahana / media tempat seseorang atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. b. Kondisi Matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut. c. Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut dan udara. d. Kesehatan Matra Darat adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan / kegiatan di daratan yang spesifik, bersifat temporer dan serba berubah serta mempunyai dampak terhadap kondisi fisik, mental dan kemampuan melaksanakan kegiatan individu yang bersangkutan. e. Ilmu Kesehatan Militer adalah ilmu kesehatan yang meliputi kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diterapkan dalam lingkup tugas dan pekerjaan kemiliteran di darat. f. Kesehatan Militer Matra Darat meliputi : 1) Ilmu Kesehatan Matra Darat adalah ilmu kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan / kegiatan prajurit di matra darat yang spesifik, bersifat temporer dan serba berubah serta mempunyai dampak terhadap kondisi fisik, mental dan kemampuan prajurit tersebut dalam melaksanakan tugas pokoknya. 2) Ilmu Kesehatan Kerja Militer adalah ilmu kesehatan yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan / kegiatan prajurit dalam melaksanakan tugas kemiliteran di darat. 3. Ilmu Kesehatan Matra Darata. Aspek Suhu 1) Kesehatan pada lingkungan panas. a). Adaptasi pada lingkungan panas. b). Pencegahan penyakit akibat lingkungan panas c). Penanganan penyakit akibat lingkungan panas. 2). Kesehatan pada lingkungan dingin : a). Adaptasi pada lingkungan dingin b). Pencegahan penyakit akibat lingkungan dingin c). Penanganan penyakit akibat lingkungan dingin.b. Aspek Medan : 1) Kesehatan pada daerah tinggi a). Adaptasi pada daerah tinggi b). Pencegahan penyakit akibat daerah tinggi. c). Penanganan penyakit akibat daerah tinggi. 2). Kesehatan pada daerah hutan, rawa, sungai dan pantai. 3). Ilmu Kesehatan Survival. c. Kedokteran dan Kesehatan tempur ( War Medicine ) 1). Bedah Tempur ( War Surgery ). 2). Traumatologi Tempur ( Combat Trumatology ). 3). Psikiatri Tempur ( War Psychiatry ). 4). Kesehatan Preventif Tempur ( Combat Preventive Medicine ). 5). Higiene dan sanitasi Lingkungan 6). Higiene Prajurit Perorangan 7). Kesehatan Gigi dan Mulut 8). Vaccinasi / immuninasi 9). Gizi prajurit d. Intelijen Medis ( Medical Intelligence ). 1). Analisa Medan 2). Perencanaan Dukkes, rantai evakuasi e. Nuklir, Biologi dan Kimia f. Ilmu Kesehatan Bencana ( Disaster Medicine ).

4. Ilmu Kesehatan Kerja Militer Merupakan integrasi antara ilmu kesehatan / kedokteran dengan berbagai ilmu lain seperti teknologi, kimia, fisika, biologi, anthropologi dll yang bertujuan agar prajurit memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dengan usaha preventif dan kuratif sehingga terhindar dari penyakit / gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan kerja militer yang spesifik. Yang termasuk dlm kesehatan kerja militer adalah : a. Postur Prajurit Untuk menjadi prajurit yang ideal harus dipenuhi kriteria postur tubuh yang mampu mengemban tugas-tugas kemiliteran. Disamping itu seorang prajurit harus mampu membawa dan menggunakan alat peralatan militer dengan dampak negatif terhadap tubuh prajurit seminimal mungkin. b. Faktor-faktor penyebab gangguan kesehatan : 1) Fisik : suara, radiasi, cahaya, suhu, tekanan dll 2) Kimia : debu, asap, gas, larutan dll 3) Infeksi : mikroorganisme dll 4) Fisiologis : konstruksi alat peralatan, sikap tubuh, cara melaksanakan kegiatan dll 5) Mental Psikologis : lingkungan kerja, hubungan kerja, faktor keluarga dll c. Ergonomi adalah penerapan ilmu biologi tentang manusia dan ilmu-ilmu teknik dan teknologi untuk mencapai penyesuaian satu sama lain secara optimal dari manusia terhadap pekerjaannya. Merupakan aplikasi dari ilmu biologi manusia dengan ilmu teknik agar tercapai kesesuaian optimal antara manusia dan pekerjaannya sehingga diperoleh keuntungan berupa efisiensi dan kenyamanan dalam pekerjaannya. Ergonomi berperan dlm berbagai aktivitas prajurit : 1) Beban kerja prajurit : ransel beserta isinya, senjata yang dibawa, perlengkapan perorangan lainnya yang dibawa saat melaksanakan kegiatannya. 2) Perlengkapan prajurit : pakaian, helm, sepatu dll 3) Alat peralatan prajurit : senjata, alat mekanik, alat optik, alat komunikasi dll 4) Alat peralatan khusus : ranpur, rudal, radar dll 5) Alat peralatan markas : perlengkapan kantor dll d. Ergometri merupakan Ilmu untuk mengukur kerja : pemakaian tenaga oleh prajurit pada kegiatan tertentu, daya kerja fisik maksimum dari prajurit. e. Evaluasi tidak langsung dari kapasitas aerobik : Untuk menguji kapasitas kerja fisik f. Latihan militer : Mencakup beberapa aspek : 1) Manajemen latihan dari aspek kesehatan. 2) Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan latihan. 3) Kesehatan pada Han Mars. g. Kesehatan / kedokteran Olah Raga ( Military Sport Medicine ). Kegiatan prajurit identik dengan kegiatan atlit karena dalam kegiatan tersebut selalu dituntut memiliki kekuatan, kecepatan dan koordinasi serta keseimbangan dalam setiap gerakan. Dengan aktivitas sehari-harinya, prajurit seharusnya juga mempunyai kemampuan seperti atlit sehingga ada tuntutan bahwa prajurit lebih memungkinkan menjadi atlit yang berprestasi dibandingkan dengan bidang profesi lainnya. Namun kenyataan yang ada hanya sedikit prajurit yang berprestasi sebagai atlit. Ini menggambarkan bahwa belum ada sinkronisasi antara aktivitas prajurit dengan pemberdayaan prajurit sebagai sumber atlit. h. Gizi prajurit dilapangan. Mencakup perencaan dan kegiatan : 1). Kebutuhan Gizi Prajurit. 2). Gizi prajurit dalam latihan. 3). Gizi prajurit dalam pertempuran. i. Kesehatan Jiwa Militer. Dalam penugasannya prajurit akan mengalami suatu situasi dan kondisi yang penuh dengan resiko kematian, cacat dan hilang dalam pertempuran sehingga aspek Kesehatan Jiwa sangat mutlak harus diperhatikan. j. Higiene dan sanitasi lingkungan kerja prajurit. Meliputi aspek : 1). Higiene dan sanitasi markas / ksatrian 2). Higiene dan sanitasi daerah latihan3). Higiene dan sanitasi lingkungan khusus. k. Higiene perorangan prajurit l. Epidemiologi militer. m. Rehabilitasi medik n. Forensik militer. Kesehatan Matra Darat secara umum sudah dilaksanakan dan menjadi bagian dari kegiatan rutin Depkes dan jajarannya. Bidang Kesehatan Militer Matra Darat merupakan tanggung jawab Lakesmil untuk mengembangkannya sesuai dengan kemajuan teknologi sekarang ini. Dalam hal ini karena bidang Kesehatan Militer Matra Darat sudah banyak tertinggal baik dalam bidang penyiapan SDM maupun Alat peralatan maka Lakesmil memilih prioritas mengembangkan bidang Kesehatan Kerja Militer dan Kesehatan Jiwa Militer sehingga produk-produk nya secara langsung dan tidak langsung dapat mendukung tugas prajurit dalam kondisi damai ( prajurit di home base ), latihan maupun pertempuran. 5. Penutup. Mengingat pentingnya bidang Kesehatan Militer Matra Darat untuk mendukung berbagai penugasan prajurit maka sudah saatnya bidang ini mendapat prioritas pengembangan yang lebih baik sehingga nantinya produk-produk Litbang maupun Diklat dalam bidang Kesehatan Militer dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan TNI AD pada masa-masa mendatang. 6. Daftar Pustaka a. Buku Pedoman tentang Materi Dasar Ilmu Kesehatan Militer Matra Darat Skep. Dirkesad Nomor Skep/114/II/2004. tanggal 27 Pebruari 2004. b. Pedoman Kesehatan Matra , Kepmenkes 1215/Menkes/SK/XI/2001. c. Materi Informasi dan Advokasi Kesehatan Matra , Ditjen PP-PL, Ditsepim Kesma, Subdit Kesehatan Matra Depkes 2006.Nubika

Submitted by kainfolahta on Tue, 05/13/2008 - 01:23 http://www.kesad.mil.id/content/nubika

ArtikelPENGETAHUAN SINGKAT SENJATA NUBIKAOLEH LETKOL CKM (K) RUKMINI NORMAN PA AHLI NUBIKA LAKESMIL DITKESAD PENDAHULUAN 1. Umum Kemajuan teknologi pada era sekarang ini sangat pesatnya, sehingga mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam hal ini persenjataan perangpun tidak luput dari akibat dari kemajuan teknologi tersebut, dimana tujuannya adalah menghancurkan dan melumpuhkan pihak lawan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan cara yang lebih efektif dan effisien. Untuk itu diciptakanlah senjata pemusnah massal yaitu senjata Nuklir, Biologi dan Kimia ( disingkat NUBIKA). Kemungkinan terjadinya perang dengan penggunaan senjata NUBIKA disuatu bagian dari dunia adalah bukan sesuatu yang mustahil meskipun telah ada semacam perjanjian tentang pelarangan atau pembatasan senjata nuklir. Ancaman yang ditimbulkan senjata nubika sangat serius. Korban yang ditimbulkannya cukup besar, tidak saja kerugian jiwa manusia, akan tetapi juga materil, bangunan, tumbuhan dan hewan. Besarnya akibat yang ditimbulkan oleh senjata NUBIKA untuk itu perlu kita ketahui tentang pengetahuan secara singkat tentang senjata NUBIKA, agar kita menjadi waspada dan dapat mengambil tindakan yang tepat bila mengalami serangan senjata NUBIKA. 2. Maksud dan Tujuan. Maksud dari tulisan ini adalah sebagai pengetahuan tambahan tentang senjata NUBIKA dengan tujuan agar dapat mengambil tindakan yang tepat dan lebih waspada jika mengalami serangan NUBIKA. 3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup dari penulisan ini membahas tentang senjata NUBIKA dan effek nya dengan tata urut sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan. BAB II : Senjata Nubika BAB III : Akibat Senjata Nubika terhadap Manusia BAB IV : Penutup. BAB II. SENJATA NUBIKA4. Senjata Nuklir. Serangan senjata nuklir biasanya berupa ledakan bom nuklir yang ditandai dengan suatu kilatan cahaya yang menyilaukan menerangi daerah sekitarnya. Kilatan cahaya tersebut berasal dari suatu bola api , dimana suatu gelombang tekanan disebar ke segala arah. Dalam waktu yang bersamaan dipancarkan radiasi thermis dan radiasi nuklir ke segala arah. Selanjutnya terlihat bola api naik ke atas dengan cepat dan terbentuklah awan ledakan. Di bawah awan terjadi suatu aliran udara yang kuat bergerak ke atas, dimana debu-debu partikel tanah ataupun air terangkat ke atas maka terjadilah apa yang disebut batang ledakan. Efek yang mengikuti ledakan nuklir diantaranya : gelombang tekanan, radiasi thermis, radiasi nuklir, dan efek elektromagnetis. a. Efek Ledak Senjata Nuklir Suatu ledakan senjata nuklir di udara dan di permukaan, distribusi tenaga yang dikeluarkan adalah sebagai berikut :

50 % sebagai gelombang tekanan 35 % sebagai radiasi thermis , termasuk infra red, yang terlihat mata, sinar UV, dan sinar X Ray. 14 % sebagai radiasi nuklir ion-ion neutron dan sinar Gamma yang didistribusikan pada menit pertama setelah peledakan dan 10 % sebagai sisa radiasi nuklir ( residu ). d. 1 % sebagai elektromagnetik Efek gelombang tekanan, radiasi thermis, radiasi nuklir awal dan elektrormagnetik pada daya ledakan sampai 500 KT, berlangsung sampai dengan satu menit pertama setelah ledakan. Sedangkan untuk senjata nuklir yang mempunyai kekuatan lebih dari 500 KT, efeknya akan berlangsung sampai dengan 3 menit pertama setelah ledakan. Waktu selebihnya sampai beberapa hari atau bulan akan berlangsung radiasi nuklir lanjutan. Kekuatan masing-masing efek serta perbandingan satu terhadap lainya ditentukan oleh daya ledakan, tipe ledakan, jarak ledakan, jarak ke itik ledak dan konstruksi senjata nuklir. b. Efek radiasi Nuklir Suatu ledakan senjata nuklir umumnya menghasilkan efek radiasi nuklir atau berbagai macam sinar inti. Selama satu menit pertama setelah ledakan, timbul sinar radioaktif awal atau radiasi awal yang terpenting yaitu radiasi gamma dan neutron. Setelah satu menit setelah ledakan masih timbul dan adanya radiasi inti yang disebut radiasi lanjutan, yang terbagi dalam dua bagian yaitu radiasi karena induksi neutron yang banyak menghasilkan radiasi gamma dan beta serta debu radioaktif yang banyak mengandung sinar alpha dan beta. Terdapat empat macam radiasi nuklir :

Radiasi gamma Radiasi neutron Radiasi beta Radiasi alpha Jarak capai atau daya tembus dari macam radiasi tersebut berbeda-beda dan efeknya terhadap manusia, hewan, benda dan medan juga berbeda. Pelindung radiasi nuklir sangat kompleks, bahan yang melindungi dengan baik terhadap sinar gamma, belum tentu melindungi terhadap radiasi neutron karena radiasi neutron dapat diserap oleh elemen-elemen tertentu. Dosis yang diterima seseorang di belakang suatu bangunan, di dalam tank atau di dalam perlindungan akan bekurang dari pada bila seseorang berada di medan terbuka pada jarak yang sama dari titik nol, hal ini tergantung berapa radiasi yang diserap atau yang diperlunak oleh bahan yang merintanginya. c. Radiasi Nuklir Awal Radiasi nuklir awal merupakan bagian dari radiasi nuklir , yang dipancarkan oleh semua tipe ledakan dalam waktu satu menit pertama setelah ledakan. Radiasi nuklir awal terdiri dari radiasi-radiasi gamma, neutron, beta dan alpha. Ini sebagian berasal dari reaksi nuklir atau dipancarkan dari hasil hasil produksi radioaktif. Hanya radiasi gamma dan neutron saja yang mempunyai arti dalam radiasi nuklir awal, sedangkan radiasi beta dan alpha tak ada pengaruhnya karena jarak capainya yang pendek. Pemancaran neutron dari radiasi nuklir awal berlangsung selama satu detik yang pertama setelah ledakan. Sedangkan pemancaran radiasi gamma berlangsung lebih lama untuk semua tingkat ledakan . Radiasi gamma dan neutron dapat terbelokkan dari lintasannya karena tumbukan molekul-molekul udara sehingga terjadi radiasi tersebar ke segala arah yang dapat masuk ke dalam lubang perlindungan tanpa penutup. Oleh karena daya tembus gamma dan neutron cukup besar maka diperlukan bahan-bahan yang mengandung unsur-unsur berat seperti timah hitam yang dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap radiasi gamma. Bukit dan gunung yang tinggi dimana pandangan terhadap bola api terhalang akan memberikan perlindungan yang baik terhadap radiasi nuklir awal. d. Radiasi Nuklir Lanjutan Radiasi nuklir lanjutan adalah radiasi nuklir yang terjadi setelah satu menit dari ledakan. Radiasi nuklir lanjutan tidak mengandung radiasi neutron. Kerusakan-kerusakan karena radiasi alpha dan beta pada radiasi nuklir awal hampir tak ada sama sekali, tetapi pada radiasi nuklir lanjutan dapat dikatakan besar. Radiasi nuklir awal terutama berasal dari bola api yang dipancarkan menurut satu jurusan, sedangkan pada radiasi nuklir lanjutan dipancarkan dari bahan-bahan radioaktif yang berasal dari jatuhan radioaktif dan meliputi daerah yang luas. Pada ledakan senjata nuklir di udara yang cukup rendah akan menyebabkan sebagian besar neutron yang dipancarkan mencapai tanah dan menembusnya sedalam kira-kira setengah meter di sekitar titik nol. Zat-zat atau unsur-unsur dalam tanah yang terpengaruh oleh radiasi neutron yaitu : seperti Natrium, Aluminium, Mangan, Besi dan Kalium bila terkena neutron akan menjadi isotop radioaktif dan memancarkan radiasi gamma dan beta. Radiasi nuklir lanjutan disebut radiasi induksi neutron. Radiasi ini segera terjadi setelah suatu ledakan nuklir. Pola radiasi induksi merupakan pola sebuah lingkaran di sekitar titik nol, semakin jauh dari titik nol kecepatan dosisnya makin berkurang Luas pola radiasi induksi ditentukan oleh jari-jari lingkaran induksi yang terhitung dari titik nol sampai suatu garis isodosis dengan kecepatan dosis 2 rad/jam. Pasukan boleh dikatakan aman terhadap radiasi bila berada di luar lingkaran ini, sedang pasukan yang menempati lokasi di dalam daerah induksi neutron dapat mengalami bahaya besar. 5. Senjata Biologi Senjata Biologi biasanya terdiri dari mikroorganisme hidup digunakan sebagai salah satu senjata untuk melumpuhkan lawan karena sifatnya dapat membunuh, atau membuat sakit manusia, hewan , tumbuh-tumbuhan dalam jumlah yang sukar bagi lawan untuk mendeteksinya dalam waktu cepat. Cara berperang dengan kuman sesungguhnya bukan cara yang baru karena sudah berabad-abad yang lampau digunakan oleh bangsa-bangsa untuk melumpuhkan lawan, misalnya mengotori sumber air suatu kota yang terkepung dengan bangkai, menulari suatu pasukan dengan sakit cacar dsb. Keuntungan senjata biologi ini adalah : sifatnya hemat, artinya dengan menggunakan sedikit mikroorganisme/kuman dapat menginfeksi dalam jumlah besar , karena mikroorganisme tersebut dapat berkembang biak dalam waktu yang singkat. Senjata ini mempunyai potensi untuk mencakup suatu daerah yang luas ia dapat menembus ke lubang perlindungan yang tidak dapat ditembus oleh senjata lain. Sesudah serangan, peralatan dan bangunan tidak menjadi rusak , tetap utuh ( kecuali untuk agen anti materiil ). Selain itu sukar untuk di deteksi, kecuali dengan alat khusus. Kelemahannya : ia dipengaruhi oleh keadaan cuaca yaitu kelembaban, angin, sinar matahari, kekeringan. Oleh karena itu serangan biasanya dilakukan pada malam hari. Juga memerlukan waktu sesuai masa inkubasi. Mikroorganisme yang digunakan yang mempunyai sifat : daya tahan kuat, virulensi yang tinggi dan mudah menular. Jenis mkroorganisme yang digunakan diantaranya : golongan bakteria, richetsia, virus dan jamur. Golongan bakteria dapat menyebabkan penyakit radang otak, Tuberculosis, Difteria Typhus abdominalis, Tetanus, Pneumonia, Dysentriae, Cholera, anthrax dan lain-lain. Golongan Richetsia dapat memnyebabkan demam Q, demam Typhus, demam bercak wabahi. Golongan virus dapat menyebabkan penyakit : influenza, lumpuh anak-anak, cacar, demam kuning, hepatitis, campak, radang otak, dan rabies . Golongan jamur dapat menyebabkan infeksi-infeksi jamur histoplasmosis, coccidicido mycosis, nocardiosis. Mikroorganisme yang digunakan untuk menulari hewan misalnya: bacillus anthracis, NCD yang menulari jenis unggas. Untuk tumbuh-tumbuhan misalnya dengan menggunakan virus, cacing, serangga, atau jamur yang dapat mengenai padi-padian, kentang, tembakau dsb. Sedangkan untuk materiil digunakan mikroorganisme berupa jamur, bakteri yang dapat merusak texil, karet, kulit, logam. Korban dari agensia-agensia penyebab penyakit tidak segera jatuh sakit, tetapi akibatnya baru dapat dilihat sesudah beberapa hari. Kuman-kuman penyebab penyakit merupakan makhluk hidup sehingga penyakit dapat menyebar dan meluas secara aktif. Penyakit/wabah yang timbul sulit membedakannya dari kejadian-kejadian yang dianggap wajar. Negara yang pernah menggunakan senjata biologi dalam peperangan antara tahun 1763 1979 adalah : NegaraTempat terjadinya wabah InggerisWabah cacar pada suku Indian di Ohio Amerika.JermanWabah Glanders dan Anthrax pada ternak di Bucharest dan Perancis. JepangWabah Cholera, Pes, Typhus dan para typhus di China. RusiaWabah Cholera dan Pes di Mesir USAWabah Pes pada suku Eskimo Serangan pada tentara China dan Korea dengan agensia Biologi Serangan senjata kimia dan agensia Biologi pada perang di Indo China Rusia Wabah Cholera di Iraq Wabah Anthrax di daerah Sverdlovsk-Sovyet 6. Senjata Kimia Bahan yang digunakan berupa zat kimia, padat, cair atau gas yang karena sifatnya dapat menyebabkan kematian atau kerusakan pada manusia, binatang atau materiil. Biasanya senjata kimia merupakan suatu perangkat yang terdiri dari sejenis zat kimia, peluru pelontar atau alat penyemprot dan kendaraan pengangkut. Jenis zat kimia yang digunakan bermacam-macam dengan akibat yang bermacam-macam pula misalnya: ( Zat pencekik, yang bekerja pada selaput saluran pernapasan sehingga membengkak dan penuh lendir yang berakibat si korban kekurangan Oxygen. Misalnya : Phosgen, diphosgen. ( Gas Saraf, yang bekerja dengan cara mempengaruhi keseimbangan susunan saraf sympatis dan parasympatis. Gas saraf ini ditemukan oleh ahli-ahli Jerman pada perang dunia ke II. Cara peracunannya dapat melalui pernapasan, diserap kulit atau termakan. Misalnya : Tabun, Sarin, Soman, VX. Gejala yang terlihat pada si korban adalah pandangan kabur, pusing, muntah, kejang-kejang, berkeringat, bingung, berak- berak. Gejala terakhir adalah napas terhenti. ( Zat peracun darah, yang masuk ke tubuh melalui pernapasan dan memblokir Oxygen dari darah ke jaringan dengan mempengaruhi kerja enzym cytochrome-oxidase. Dalam golongan ini termasuk zat HCN ( Asam Cyanida ), yang banyak juga digunakan untuk hukuman mati di kamar gas, Cyanogen Chloride,dan Arsine. ( Blister agents atau zat pelepuh kulit, suatu zat yang dapat menyebabkan gelembung-gelembung berair pada kulit, juga berakibat pada mata dan paru-paru. Termasuk golongan ini adalah : Nitrogen mustard, (HN-1 HN-2 HN-3 ), Phosgen Oxime, Lewisite ( terkenal pada PD I ), Mustard Lewisite mixture, Ethyldichloroarsine dsb. ( Zat pemuntah dan Gas air mata, zat-zat pembakar mis : Bom napalm. ( Tabir asap mis Sulfur Trioxide, Chlorosulfenic acid phosphor putih dsbnya. ( Zat perontok daun atau defoliants yaitu zat yang mengandung amonium thiocyanate dan zino chloride, dalam peperangan Vietnam. Laporan tentang penggunaan senjata kimia telah disampaikan ke PBB oleh negara-negara yang merasa diserang dengan senjata kimia dan dengan tegas telah tejadi pelanggaran Konvensi Jenewa 1925 . Negara pengguna senjata kimia pada peperangan abad XX diantaranya : Italia terhadap Ethiopia Jepang terhadap China Jerman terhadap Rusia Rusia dan Amerika menggunakan 100.000 ton Herbicida yang sangat beracun yaitu Dioxin. Laporan dari PBB ada penggunaan senjata kimia di Laos, Kamboja dan Afghanistan serta di Irak waktu berperang dg suku Kurdistan. Di Kamboja dan Laos diketemukan bahan racun syaraf Riot Control dan Mycotoxin. Di Afghanistan diketemukan racun Mustard dan Mycotoxin

BAB III AKIBAT SERANGAN SENJATA NUBIKA TERHADAP MANUSIA 7. Senjata Nuklir Akibat serangan senjata nuklir yang berupa ledakan bom nuklir bagi manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian : a. Akibat yang segera dirasakan yaitu tekanan gelombang udara ( blast and shock ), radiasi thermis dan radiasi nuklir pertama. b. Akibat dalam jangka waktu panjang adalah akibat radiasi nuklir sisa. Tekanan gelombang udara dapat menyebabkan :

Kerusakan alat tubuh dapat berakibat fatal, benda-benda yang berterbangan akibat tekanan gelombang udara dapat merupakan peluru-peluru yang dapat melukai atau mematikan. Emboli udara pada pembuluh darah, perdarahan pada paru-paru, patah tulang, perdarahan pada rongga perut, dan luka-luka akibat terlempar. Radiasi thermis dapat menyebabkan luka bakar ringan atau berat tergantung pada terlindung atau tidaknya seseorang. Kematian akibat radiasi thermis ini merupakan korban yang terbesar kira-kira dua pertiga seluruh jumlah korban. Radiasi nuklir pertama dengan penyinaran sinar radioaktif alpha, betha, sinar gamma dan neutron dapat merusak sel-sel tubuh. Akibat ionisasi, sel-seltubuh mengalami kerusakan khromosom, sel dan inti sel akan menggembung, cairan sel menjadi pekat, membran sel menjadi sangat permeable, akibatnya sel menjadi tidak berfungsi dan mitosis sel untuk menggantikan sel yang rusak akan terhambat. Sedangkan radiasi nuklir yang sisa adalah akibat dari pada bahan-bahan radioaktif misalnya Cesium- 137, Strontium-90 dapat terjadi : Cataract, Leukemia, tumor ganas, perkembangan anak yang terhambat, perpendekan umur dll. 8. Senjata Biologi. Senjata biologi pada manusia dapat menyebabkan bermacam-macam penyakit yang disebakan berbagai mikroorganisme berupa bakteri, rikhetsia, virus dan jamur. Cara masuknya kuman dapat melalui cara kontak langsung, melalui pernapasan, atau melalu saluran pencenaan. Penyakit ang ditimbulkan adalah penyakit berat dan menular sehingga dalam waktu singkat dapat menimbulkan epidemi dan menyebabkan kematian dalam jumlah yang besar. Oleh karena mirip dengan wabah biasa , maka sangat sukar menetukan apakah penyakit-penyakit tersebut oleh suatu serangan senjata nubika atau wabah biasa, apalagi kalau yang terjangkit adalah kalangan penduduk biasa. 9. Senjata Kimia. Dapat menimbulkan kerusakan pada alat tubuh manusia atau kematian, tergantung dari jenis zat kimia yang digunakan. Misal : zat pencekik yang mengganggu/menghentikan pernapasan, gas saraf yang bekerja terhadap keseimbangan saraf simpatis dan parasimpatis, zat bracun darah yang memblokir pekerjaan, zat pelepuh kulit dan gas pembakar yang dapat membakar manusia hidup-hidup. Kerusakan/penyakit yang ditimbulkan pada manusia dengan zat kimia ini dapat bersifat temporer atau permanen, tergantung dari zat yang digunakan dan cepatnya diatasi/mendapat pengobatan. BAB IVPENUTUP Demikianlah pengetahuan singkat tentang senjata Nuklir, Biologi dan Kimia ( NUBIKA) sebagai tambahan pengetahuan bagi anggota Kesad dan diluar jajaran Kesad untuk memberi gambaran bagaimana dahsyatnya senjata NUBIKA.