laporan kerja praktek dimas ardiansyah halim i0407003 bab 3
TRANSCRIPT
17
BAB III
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)
KAMOJANG 3MW
3.1 Gambaran Umum
Geothermal adalah sebuah energi panas yang diambil dari dalam
bumi. Energi ini diperoleh dalam bentuk uap atau air panas. (Pudjanarsa,
A., Nursuhud, D., 2006). Pembangkit listrik adalah alat untuk mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga listrik (kamus besar bahasa Indonesia).
Pembangkit listrik tenaga panas bumi yaitu serangkaian alat yang
berfungsi secara bersama untuk mengubah tenaga mekanis dari aliran uap
panas bertekanan tinggi menjadi tenaga listrik dengan tetap memerhatikan
material buangan yang dihasilkan.
Proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
haruslah didahului dengan proses desain. Untuk mendesain proyek PLTP
ini perlu diketahui kondisi sumber uap panas bumi tersebut, yaitu kondisi
sumur produksi. Pada proyek PLTP Kamojang ini, kondisi sumur produksi
yang ada sebagai berikut :
No. ITEM SATUAN JUMLAH KANDUNGAN
1 P –LINE (Tekanan Pipa) Bar a 11.86
2 Temperatur oC 185.7
3 Electrical Conductivity Mic/cm 36.2
4 TDS (Total Dissolved Solid) ppm 137
5 pH (25 oC) 4.21
6 Clorida ppm <0.01
7 Sulphat (SO4) ppm 1.65
8 Belerang (S) ppm 43.42
9 Bicarbonat (HCO3) ppm 9.43
10 Natrium (Na) ppm -
11 Kalium (K) ppm -
12 Calsium (Ca) ppm -
18
13 Fluor (F) ppm 0.024
14 Amonia (NH4) ppm 2.57
15 Silica (SiO2) ppm 0.54
16 Besi Total (Fe) ppm 0.15
17 Boron (B) ppm 2.21
NCGs
1 CO2 mmol/100 mol cond. 317.96
2 H2S mmol/100 mol cond. 10.79
3 Gas Sisa mmol/100 mol cond. 7.02
4 CO2/H2S 29.47
5 CO2/Ton Steam Ton CO2/Ton Steam 0.0078
6 PCT Volume (%) % 0.34
7 PCT Berat (%) % 0.81
1 Steam Wetness % 0.0223
Tabel 3.1 Komposisi Hasil Analisis Kimia PLTP Unit IV Kamojang
(PGE, Tanggal 3 Maret 2009)
Komposisi kimia uap dari KMJ-68 diperkirakan sama dengan komposisi kimia tersebut diatas
karena lokasi sumur ini merupakan satu zona reservoir.
FLOW RATE (%) ton/j kg/s
1. Steam + Water 98 32.340,0 8,98
2. Gas (NCG) 2 660,0 0,18
Steam + Water + Gas 100 33.000,0 9,17
3. Air 0 - 0,00
4. Steam 99,98% 32.332,8 8,98
5. Water 0,02% 7,2 0,00
Steam + Water 100% 32.340,0 8,98
Tabel 3.2 Flow rate Hasil Analisis PLTP Unit IV Kamojang
(PGE, Tanggal 3 Maret 2009)
(Database BRDST, BPPT)
Dari data sumur produksi di atas, dapat diketahui bahwa
kandungan uap panas tersebut memiliki nilai tingkat kebasahan sebesar
0,0223 artinya kandungan fluida tersebut sebagian besar berada pada fase
gas, dan sebagian kecil berfase cair. Dapat dikelompokkan pada jenis
19
vapour-dominated. Kondisi flowrate yang ada yaitu 33.000 ton/jam. Yang
terdiri dari 98% kandungan uap dan air serta 2% non-condensable gas.
Dari data di atas, dibuatlah flow diagram yang fungsinya untuk
menggambarkan arah aliran uap panas tersebut. Flow diagram penting
dibuat agar desainer memiliki pegangan dalam mendesain alat-alat yang
diperlukan nantinya. Flow diagram yang digunakan sebagai berikut :
Gb. 3.1 Flow Diagram PLTP
Dari gambar flow diagram, terdapat nomor-nomor yang
menjelaskan kondisi uap panas yang akan melewati jalur desain tersebut.
No
Jalur KETERANGAN
1a Kondisi asli uap panas yang berasal dari sumur produksi.
1b Kondisi uap air diturunkan tekanannya agar dapat sesuai dengan alat yang
berupa separator dan alat-alat selanjutnya.
Penurunan tekanan ini menggunakan alat bantu PRV (Pressure Reducing
20
Valve) yang fungsi utamanya, yaitu menurunkan tekanan fluida.
2 Hasil keluaran dari alat separator. Separator berfungsi untuk memisahkan
fluida fase gas dengan fase cair. Diinginkan fluida keluaran dari separator
memiliki nilai kualitas mendekati 1. Artinya fluida dalam fase 100% gas.
3 Fluida panas yang berfase gas memasuki turbin uap. Uap panas yang
bertekanan tersebut dimaksudkan untuk memutar sudu turbin dengan
kecepatan tertentu. Dengan tekanan yang telah diturunkan (lihat kondisi
1.b), maka turbin dapat menghasilkan tenaga putaran. Yang nantinya
putaran tersebut, disalurkan pada generator untuk menghasilkan listrik.
4 Uap panas percabangan dari jalur utama kemudian digunakan untuk
membantu perputaran turbin atau dimanfaatkan dalam turbin.
5 Uap panas yang dicabangkan dari jalur utama kemudian dimasukkan ke
steam jet ejector. Uap panas yang dialirkan hanya kapasitas kecil saja yang
dimaksudkan untuk membantu dalam proses pemisahan non-condensable
gas pada steam jet ejector.
6 Fluida panas yang berfase gas telah kehilangan banyak tekanan sebagai
hasil dari menggerakkan sudu turbin. Temperaturnya pun mengalami
penurunan. Dari turbin, fluida tersebut menuju ke condenser dengan tujuan
untuk mengondensasi (peristiwa pengembunan). Diinginkan hasil dari
kondenser berupa fluida yang berfase cair (air). Sedangkan non-
condensable gas (ncg) akan menuju steam jet ejector dalam fase gas.
21
7 Air dari kondenser akan dipompakan menuju cooling tower. Digunakan
dua pompa dengan sistem kerja bergantian. Agar apabila ada salah satu
pompa yang rusak atau membutuhkan perawatan, sistem PLTP ini masih
dapat bekerja.
8 Air dipompakan menuju cooling tower. Sebelum sampai di cooling tower,
diinjeksikan senyawa kimia melalui chemical dosing system untuk
menghilangkan kuman-kuman penyakit. Sehingga air tersebut dapat bebas
dari kuman penyakit. Dari cooling tower, air tersebut dialirkan ke sumur
reinjeksi, ke kondenser dan ke auxillary cooling water pump (pompa air
pendingin tambahan).
9 Non-condensable gas (ncg) dari kondenser akan dialirkan dalam fase gas
menuju steam jet ejector. Hal ini dikarenakan (ncg) tidak dapat ikut
dikondensasikan dengan fluida gas sebelumnya menjadi air.
10 Uap panas non-condensable gas (ncg) sisa yang telah dimanfaatkan pada
turbin, dimasukan pada ejector condenser.
11 Merupakan hasil keluaran dari steam jet ejector. Dimana alat ini
menggunakan campuran ncg dan uap panas berfase gas yang berasal dari
separator pertama untuk menghasilkan campuran gas dan uap air.
(Suwandaru, RB, 2006, Pertamina)
12 Air yang terkondensasi hasil dari ejector condenser. Dimasukkan ke dalam
kondenser sebagai bantuan dalam proses kondensasi.
22
13a Non-condensable gas yang dikeluarkan sebagai hasil dari poses kondensasi
uap panas pada ejector kondenser.
13b Saluran yang dalam kondisi kerja selalu ditutup dengan menggunakan gate
valve normally closed (NC). Namun, dimaksudkan untuk menyalurkan
non-condensable gas dari ejector condenser menuju liquid ring vacuum
pump. Gate valve dibuka saat diperlukan saja.
13c Saluran yang berfungsi menyalurkan sisa non-condensable gas (ncg) dari
separator menuju cooling tower agar dapat disirkulasi kembali untuk
diproses pada ejector condenser.
14 Air dari cooling tower sebagian besar dialirkan untuk membantu dalam
proses pendinginan pada kondenser dan ejector kondenser. Air yang keluar
dari cooling water ini, memiliki tekanan dan temperatur pada suhu kamar,
yaitu 1 atm dan 30 0C.
15 Air mengalir menuju kondenser dengan tujuan membantu proses
kondensasi. Pada proses kondensasi tersebut diperlukan laju aliran air yang
cukup besar.
16 Air mengalir menuju pompa air pendingin tambahan. Air tersebut juga
memiliki propertis seperti propertis pada suhu kamar.
17 Saluran yang dalam kondisi kerja selalu ditutup dengan menggunakan gate
valve normally closed (NC). Namun merupakan saluran air yang
dipompakan dari cooling tower yang digunakan untuk mengisi liquid ring
vacuum pump. Gate valve dibuka saat diperlukan saja.
23
18 Air yang dipompakan dari cooling tower untuk membantu
mengondensasikan uap panas non-condensable gas (ncg) pada ejector
condenser.
19 Air yang terkondensasi hasil dari separator. Dimasukkan ke dalam
kondenser sebagai bantuan dalam proses kondensasi
Tabel 3.3 Keterangan Flow Diagram
3.2 Perhitungan Heat and Mass Balance
Kemudian dilakukan perhitungan heat & mass balance, dengan
tujuan untuk mengetahui kondisi tiap bagian flow diagram. Baik berupa
propertis tekanan maupun temperatur serta aliran massa. Untuk
mengetahui jenis dan spesifikasi equipment, maka perlu dilakukan
penghitungan heat and mass balance. Dengan melakukan penghitungan
ini, didapatkan kondisi aliran uap panas yang akan melewati equipment
tersebut. Kondisi atau propertis yang dicari yaitu temperatur, tekanan dan
flow rate dari uap panas tersebut. Juga perlu diperhitungkan adanya
perubahan wujud zat dari gas ke cair. Hal ini berpengaruh tehadap flow
rate yang terjadi.
Untuk memulai penghitungan, perlu diambil sampel pada
sumur produksi yang akan dimanfaatkan. Dari data sampel pada tabel 3.1
dan tabel 3.2, dapat diketahui sebagai berikut :
24
(3.3)
(3.4)
(3.5)
No. ITEM SATUAN JUMLAH KANDUNGAN
1 P –LINE (Tekanan Pipa) Bar a 11,86
2 Temperatur oC 185,7
3 Flowrate Steam + water + gas kg/s 9,17
4 Steam wetness % 0,0223
Tabel 3.4 Keadaan sumur produksi
Dari data di atas, dicari kondisi fluida di beberapa tempat sesuai
dengan gambaran flow diagram sebagai berikut:
Pada separator
P1b =P2 = Pseparator
Kualitas uap sebelum masuk separator = 0,977.
Asumsi kualitas uap yang keluar dari separator = 0,99.
Untuk mencari mass flowrate yang keluar dari separator :
Pada Turbine
Isentropic efficiency pada turbine :
Mass flowrate uap panas yang masuk ke turbin :
Kerja turbin yang dihasilkan yaitu :
(3.1)
(3.2)
25
(3.6)
(3.7)
(3.8)
(3.9)
(3.10)
(3.11)
(3.12)
Kerja yang dihasilkan generator :
Efisiensi turbin diasumsikan sebesar 0.85 dan efisiensi generator
diasumsikan sebesar 0.75. (Suwandaru, RB, 2006, Pertamina)
Kondenser
Dimana = Kondenser heat load (kJ);
= Entalpi pada titik 6 setelah iterasi dengan Pcon,x
= Mass flowrate pada kondisi 3 setelah dikurangi aliran
massa steam ejector.
Mass flowrate dari cooling water untuk kondenser :
Hot Well Pump
Cooling tower
27
Didapatkan hasil sebagai berikut :
Stream number 1a 1b 2 3 4 5 6
Pressure Bar a 12 6.5 6.5 6.5 6.5 6.5 0.16
Temperature oC 188 162 162 162 162 162 55.3
Flow steam Kg/s 8.233 8.233 8.233 7.973 0.04116 0.2186 6.9764
Flow NCG Kg/s 0.13996 0.13996 0.13996 0.13554 0.0007 0.00371 0.13554
Flow water Kg/s 0 0 0 0 0 0 0.9966
Stream number 7 8 9 10 11 12
Pressure Bar a 0.16 1.16 0.16 1 1 0.16
Temperature oC 46 46 55.3 99.6 55.3 46
Flow steam Kg/s 0 0 0 0.04116 0.2816 0
Flow NCG Kg/s 0 0 0.13554 0.0007 0.13925 0
Flow water Kg/s 269.374 269.374 0 0 0 9.901
Stream number 13a 13b 13c 14 15 16 17
Pressure Bar a 1 0.4 1 1 1 1 1
Temperature oC 46 46 46 30 30 30 46
Flow steam Kg/s 0 0 0 0 0 0 0
Flow NCG Kg/s 0.13624 0.13624 0.13624 0 0 0 0
28
Flow water Kg/s 0 0 0 261.141 251.5 9.641 0.3029
Stream Number 18 19 20 21
Pressure Bar a 1 0.16 1 1
Temperature oC 30 46 30 30
Flow steam Kg/s 0 0 0 0
Flow NCG Kg/s 0 0 0 0
Flow water Kg/s 9.641 0.3029 8.233 8.233
Tabel 3.5 Hasil perhitungan heat & mass balance
29
3.3 Kondisi Areal
Areal pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga panas bumi Kamojang
3MW ini terletak di daerah pegunungan Kamojang, Jawa Barat. Letaknya Daerah
Kamojang dengan ketinggian 1,730 meter dari permukaan air laut, lokasi Jawa
Barat, Indonesia. Koordinat 7°07′30″S 107°48′00″E / 7.125°LS 107.8°BT
(www.wikipedia.com).
Gb. 3.2 Letak Areal Kamojang
Letak sumur produksi Kamojang berada pada area kepemilikan PT.
PERTAMINA sehingga memerlukan izin khusus untuk dapat masuk ke dalam.
Berdasarkan percobaan para ahli geologi, tanah di daerah tersebut
kebanyakan berpasir. Kandungan pasir yang ada membuat pendirian dasar
bangunan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, di tempat yang kandungan pasirnya
masih dalam batas aman, didirikan bangunan powerhouse dan cooling tower.
30
Gb. 3.3 Sumur Areal Kamojang
Penulis sendiri juga belum bisa berkunjung ke areal tersebut. Dikarenakan
areal tersebut cukup jauh dan perlu ijin khusus dari PERTAMINA. Karena
termasuk ke dalam wilayah PERTAMINA dan tidak boleh dilanggar.
Gb. 3.4 Gambar Areal Lahan Kerja Kamojang
Sumur Produksi Kamojang KMJ.68
Gedung Turbin
Demister
Cooling Tower
31
3.4 Pipe and Instrument Diagram (P&ID)
P&ID merupakan gambar rancangan dengan keterangan yang lebih
lengkap dibanding dengan Flow Diagram. Keterangan yang ada antara lain
dimensi pipa, jalur pipa, jenis valve, serta alat-alat ukur yang akan dipasang.
Gb. 3.5 P&ID sumur produksi
Desain P&ID sumur produksi dimaksudkan untuk mendesain pipa agar dapat mendistribusikan
uap panas bertekanan menuju demister secara aman.
Selain pipa dan elbow, sistem ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator, Flow
transmitter, Flow element, Temperatur well, dll. Fungsi dari peralatan tambahan ini dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi fluida yang keluar dari sumur produksi di samping itu juga berfungsi
sebagai peralatan pengamanan.
32
S
Gb. 3.6 P&ID Demister
Desain P&ID demister dimaksudkan untuk mendesain uap panas yang masuk ke demister pada
tekanan optimal. Dari jurnal penelitian yang ada, tekanan masuk yang optimal yaitu 6,5 Bar. Oleh
karena itu, digunakan sistem yang dapat mengurangi tekanan uap panas, salah satunya memakai
PRV (Pressure Reducing Valve).
Demister sendiri merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan fluida cair dengan fluida gas.
Seperti alat saring. Fluida cair (dalam hal ini adalah air) memiliki massa jenis lebih besar sehingga
akan mengalir turun. Sedangakan fluida gas akan bergerak naik ke atas.
Selain pipa dan elbow, sistem ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, temperatur
transmitter, Pressure differential indicator, Pressure indicator, Level indicator, Level glass, dll.
Fungsi dari peralatan tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang keluar dari
demister di samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Di tambah lagi ada check
valve sebagai penjaga arah aliran sehingga arah aliran tidak berbalik. Serta Pressure safety valve
(PSV) yang berfungsi untuk pengaman tekanan. Apabila tekanan berlebihan, maka akan dikeluarkan
tekanan yang berlebihan tersebut.
33
Gb. 3.7 P&ID Steam Turbine
Desain P&ID steam turbine dimaksudkan untuk memanfaatkan tekanan dari uap panas agar
dapat menggerakkan steam turbine dan generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
Desain steam turbine membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu
katup gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, Temperatur
transmitter, Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator, dll. Fungsi dari peralatan
tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke steam turbine di
samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan.
34
Gb. 3.8 P&ID Kondenser
Desain P&ID Kondenser dimaksudkan untuk dapat mengembunkan uap panas setelah dari steam
turbine. Proses pengembunan ini dibantu dengan suplai air dari cooling tower.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, Temperatur
transmitter, Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator, dll. Fungsi dari peralatan
tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke steam turbine di
samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Serta Pressure safety valve (PSV) yang
berfungsi untuk pengaman tekanan. Apabila tekanan berlebihan, maka akan dikeluarkan tekanan
yang berlebihan tersebut.
35
302
Gb. 3.9 P&ID Gas Extraction Vacuum Ejector System
Desain P&ID Gas extraction ini dimaksudkan untuk dapat memisahkan non-condensable gas
dari uap panas. Karena non-condensable gas tidak dapat diembunkan dalam kondenser sehingga
perlu dipisahkan.
Desain ini membutuhkan peralatan steam jet ejector yang berfungsi mengekstrak non-
condensable gas dari uap panas dan ejector condenser yang berfungsi mengembunkan condensable
gas dari steam jet ejector.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, Temperatur
transmitter, Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator, Level Glass dll. Fungsi dari
peralatan tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke sistem ini di
samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Serta Pressure safety valve (PSV) yang
berfungsi untuk pengaman tekanan. Apabila tekanan berlebihan, maka akan dikeluarkan tekanan
yang berlebihan tersebut. Di tambah lagi ada check valve sebagai penjaga arah aliran sehingga arah
aliran tidak berbalik.
36
P-300Liquid Ring Vaccum Pumps
Horizontal, Centrifugal PumpsRated Capacity (kg/Hr)Discharge Press (bara)Rated Power (kW)
Driver
503.86123Electric Motor
Gb. 3.10 P&ID Gas Extraction Vacuum Pump System
Desain P&ID Gas extraction ini dimaksudkan untuk dapat memisahkan non-condensable gas
dari uap panas. Karena non-condensable gas tidak dapat diembunkan dalam kondenser sehingga
perlu dipisahkan.
Yang membedakan yaitu desain ini membutuhkan peralatan vacuum pump yang berfungsi
memompa fluida gas dari gas extraction sebelumnya menuju separator dan separator yang
berfungsi memisahkan fluida cair dengan fluida gas dari pompa. Sebagai alat penyaing kedua.
Fluida cair mengalir menuju kondenser. Sedangkan fluida gas bergerak menuju cooling tower
stacks.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, Temperatur
transmitter, Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator, Level Glass dll. Fungsi dari
peralatan tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke sistem ini di
samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Serta Pressure safety valve (PSV) yang
berfungsi untuk pengaman tekanan. Apabila tekanan berlebihan, maka akan dikeluarkan tekanan
yang berlebihan tersebut. Di tambah lagi ada check valve sebagai penjaga arah aliran sehingga arah
aliran tidak berbalik.
37
Gb. 3.11 P&ID Cooling Tower
Desain P&ID Cooling Tower ini dimaksudkan untuk dapat menyuplai kebutuhan air
bertemperatur rendah terutama menuju ke kondenser. Karena suplai air dibutuhkan pada proses
pengembunan uap panas.
Desain ini membutuhkan peralatan hot well pump yang berfungsi memompa fluida cair (dalam
hal ini yaitu air) menuju cooling tower dan cooling tower yang berfungsi menurunkan temperatur air
dari hot well pump. Hot well pump yang dipakai dua buah. Hal ini dimaksudkan apabila satu pompa
perlu perbaikan, sistem tetap berjalan secara optimal.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, Temperatur
transmitter, Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator, Level Indicator dll. Fungsi
dari peralatan tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke sistem ini
di samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Di tambah lagi ada check valve sebagai
penjaga arah aliran sehingga arah aliran tidak berbalik.
38
Gb. 3.12 P&ID Auxillary Cooling Water
Desain P&ID Auxillary Cooling Tower ini dimaksudkan untuk dapat menyuplai kebutuhan air
bertemperatur rendah tambahan menuju ke gas extraction system serta ke chemical dosing system.
Karena suplai air dibutuhkan pada proses pengembunan uap panas sisa ekstraksi.
Desain ini membutuhkan peralatan pompa yang berfungsi memompa fluida cair (dalam hal ini
yaitu air) menuju gas extraction system.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Temperatur indicator, Temperatur element, Temperatur
transmitter, Pressure Transmitter, Pressure indicator, dll. Fungsi dari peralatan tambahan ini
dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke sistem ini di samping itu juga
berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Di tambah lagi ada check valve sebagai penjaga arah aliran
sehingga arah aliran tidak berbalik.
39
P-560 A/BReinjection System
Horizontal, Centrifugal PumpsRated Capacity (m³/Hr)Discharge Press (bara)Rated Power (kW)Driver
6011.7Motor + Diesel
PN-560Water Reservoir for Fire Fighting System
Capacity (m³)Size (LxWxH) mDesign Temperature (°C)Material
52.5x1x2
Gb. 3.13 P&ID Sistem Re-injeksi
Desain P&ID Sistem Re-injeksi ini dimaksudkan untuk dapat memompa air dari chemical dosing
system dan cooling tower sistem menuju ke sumur re-injeksi. Yang berfungsi untuk menjaga suplai
air dari dalam tanah agar tetap berimbang dengan uap panas yang dimanfaatkan.
Desain ini membutuhkan peralatan pompa yang berfungsi memompa fluida cair (dalam hal ini
yaitu air) dari kolam penampungan menuju sumur re-injeksi.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, katup bola (globe valve), Pressure Transmitter, Pressure indicator, Flow indicator dll.
Fungsi dari peralatan tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fluida yang masuk ke
sistem ini di samping itu juga berfungsi sebagai peralatan pengamanan. Di tambah lagi ada check
valve sebagai penjaga arah aliran sehingga arah aliran tidak berbalik.
40
Gb. 3.14 P&ID Rock Muffler
Desain P&ID Sistem Rock Muffler ini dimaksudkan untuk dapat mengeluarkan sebagian uap
panas yang tidak terpakai. Yang berfungsi untuk menjaga tekanan optimal sesuai yang diinginkan
Desain ini membutuhkan pembuatan rock muffler yang berfungsi menahan agar uap panas tidak
langsung keluar dalam tekanan yang sangat tinggi.
Desain ini membutuhkan beberapa peralatan tambahan selain pipa dan elbow yaitu katup
gerbang, Pressure indicator, dll. Fungsi dari peralatan tambahan ini dimaksudkan untuk mengetahui
kondisi fluida yang masuk ke sistem ini di samping itu juga berfungsi sebagai peralatan
pengamanan.
41
Nama Instrument Keterangan
FE Flow Element
FI Flow Indicator
FT Flow Transmitter
LI Level Indicator
LG Level Glass
PE Pressure Element
PI Pressure Indicator
PT Pressure Transmitter
TE Temperatur Element
TI Temperature Indicator
TT Temperature Transmitter
Jenis valve yang dipakai Keterangan
Gate valve NO Katup gerbang normally open
Gate valve NC Katup gerbang normally close (dalam
keadaan biasa, katup selalu tertutup)
Globe valve NO Katup bola normally open
Globe valve NC Katup bola normally close (dalam keadaan
biasa, katup selalu tertutup)
Check valve Katup yang berfungsi untuk menjaga aliran
agar tidak berbalik arah.
Tabel 3.6 Beberapa jenis valve dan instrumen yang digunakan