laporan kerja praktekrepository.unika.ac.id/17520/1/15.i1.0005 - cynthia... · 2018-11-29 · lain....

28
PENGAWASAN MUTU PRODUK DAN PENERAPAN INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK PADA PROSES PENGEMASAN PRODUK DI PT TONG TJI TEA INDONESIA LAPORAN KERJA PRAKTEK Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Disusun Oleh : CYNTHIA KARINA NEFERTARY 15.I1.0005 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2018

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGAWASAN MUTU PRODUK DAN PENERAPAN

INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK PADA PROSES

PENGEMASAN PRODUK DI PT TONG TJI TEA

INDONESIA

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Teknologi Pangan

Disusun Oleh :

CYNTHIA KARINA NEFERTARY

15.I1.0005

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2018

ii

KATA PENGANTAR

iii

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan

bimbingan dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini

dengan baik. Laporan Kerja Praktek ini diajukan dengan tujuan untuk memenuhi syarat-

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan. Selama kurang lebih satu bulan

melaksanakan Kerja Praktek di PT. Tong Tji Tea Indonesia, penulis diharapkan dapat

mengenal lebih jauh mengenai prosedur tetap dalam pengambilan sampel, serta proses

produksi secara langsung di perusahaan yang bersangkutan.

Penulis menyadari bahwa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak baik berupa

bimbingan, saran, petunjuk, data-data dan keterangan yang diberikan sangat penting dan

sangat penulis hargai. Karena itu, pada kesempatan ini penulis pengucapkan terima kasih

kepada:

1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah mendukung, membantu, dan memberi

semangat selama pra-pelaksanaan, pelaksaan serta pembuatan laporan Kerja

Praktek PT. Tong Tji Tea Indonesia.

2. Bapak Dr. R Probo Y Nugrahedi S.TP, M.Sc. selaku dekan Fakultas Teknologi

Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata

yang telah membantu penulis untuk Kerja praktek di PT. Tong Tji Tea Indonesia.

3. Ibu Meiliana S.Gz, M.S. selaku koordinator Kerja Praktek Fakultas Teknologi

Pertanian Program Studi Teknologi Pangan, Universitas Katolik Soegijapranata

yang telah membantu penulis untuk Kerja Praktek di PT Tong Tji Tea Indonesia

Semarang.

4. Ibu Katharina Ardanareswari, STP,MSc selaku dosen pembimbing Kerja

Praktek Fakultas Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Pangan,

Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis atas

kesabaranya memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan dalam

pembuatan laporan Kerja Praktek ini.

iv

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1. Latar Belakang Kerja Praktek..................................................... 1

2. Tujuan Kerja Praktek ................................................................. 2

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ............................................................... 3

1. Sejarah Perusahaan ................................................................... 3

1.1. Visi dan Misi .................................................................... 3

1.2. Lokasi .................................................................... 4

1.3. Ketenagakerjaan ................................................................ 4

1.4. Struktur Organisasi ............................................................ 4

BAB III SPESIFIKASI PRODUK ................................................................ 5

1. Jenis Produk .................................................................... 5

1.1. Spesifikasi Produk ............................................................. 5

1.2. Orientasi Pasar ................................................................... 6

2. Pengemasan dan Distribusi ............................................................ 6

2.1. Quality Control dan Standar Mutu .................................... 6

2.2. Pengemasan Produk .......................................................... 7

2.3. Storage atau Penggudangan ............................................... 9

2.4. Pemasaran Produk ............................................................ 10

3. Sanitasi .................................................................... 10

vi

BAB IV PENGAWASAN MUTU DALAM PROSES PENGEMASAN ... 12

1. Bahan Baku .................................................................... 12

1.1. Uji Densitas Bahan Baku ................................................... 12

2. Kemasan Produk .................................................................... 13

2.1. Prosedur Pengecekan Kualitas Kemasan Produk .............. 13

2.2. Prosedur Penentuan Standar Berat Kemasan .................... 14

3. Kelengkapan Atribut .................................................................... 14

3.1. Prosedur Pengecekan Kelengkapan Atribut ...................... 14

3.2. Prosedur Pengecekan Kebersihan Atribut dan Pekerja ..... 15

3.3. Pelanggaran ................................................................... 15

BAB V PERANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN ETIKET 16

1. Latar Belakang .................................................................... 16

2. Prosedur Pelaksanaan Inspeksi Harian Etiket produk ................... 16

3. Hambatan Proses Inspeksi ............................................................. 18

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 20

1. Kesimpulan .................................................................... 20

2. Saran .................................................................... 20

BAGIAN AKHIR

1. Daftar Pustaka .................................................................... 21

2. Lampiran .................................................................... 22

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Logo PT Tong Tji Tea Indonesia ................................................... 3

Gambar 2. Tong Tji Teh Melati Premium ........................................................ 9

Gambar 3. Tong Tji Teh Melati Super ............................................................. 9

Contoh Bentuk Tabel Form Inspeksi Harian Etiket produk ............................. 17

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

Perkembangan dunia pangan saat ini sangatlah berkembang pesat diikuti oleh masyarakat

juga mulai sadar akan pentingnya kesehatan, yang salah satu faktornya adalah dari makanan

yang mereka konsumsi. Maka dari itu penulis sebagai mahasiswa Program Studi Teknologi

Pangan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dituntut untuk memiliki pengetahuan

dan pengalaman yang luas dalam industri pangan. Pembelajaran yang diterima oleh penulis

dari Program Studi Teknologi Pangan berkaitan dengan teori dan ilmu mengenai dunia

industri pangan namu penulis sadar bahwa ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dan

praktikum belum mencakup semua bidang pada industri pangan yang ada di masyarakat.

Ada beberapa hal yang tidak dapat diperoleh hanya melalui perkuliahan dan praktikum

sehingga penulis memerlukan praktek yang sesungguhnya yaitu dengan melalui Kerja

Praktek (KP) yang dilakukan pada sebuah industri. Dengan terlaksananya KP ini diharapkan

penulis mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan mendapat tambahan pengetahuan

baru. Pelaksanaan Kerja Praktek di Program Studi Teknologi Pangan merupakan salah satu

mata kuliah dalam Program Studi Teknologi Pangan yang dilakukan mulai semester IV

dengan minimal 20 hari kerja.

Pemilihan PT Tong Tji Tea Indonesia sebagai tempat Kerja Praktek karena PT Tong Tji Tea

Indonesia merupakan salah satu industri skala besar yang bergerak dalam bidang industri

minuman serta masih aktif memproduksi hingga saat ini dengan perkembangan produk yang

semakin bervariasi dari waktu ke waktu. Penulis juga memiliki ketertarikan tersendiri

dengan industri minuman berbasis teh. Hal tersebut menjadi alasan utama bagi penulis untuk

memilih industri ini sebagai tempat untuk kerja praktek, akan memberikan pengalaman baru

mengenai industri pangan. Pada kegiatan Kerja Praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian

pengemasan produk. Pengemasan merupakan salah satu kegiatan yang dapat mempengaruhi

kualitas produk dan mempermudah proses distribusi ke berbagai wilayah. Oleh sebab itu

diperlukan penanganan khusus pada bagian pengemasan agar produk yang dihasilkan dapat

diterima oleh konsumen dalam keadaan baik.

2

2. TUJUAN KERJA PRAKTEK

Pelaksanaan kegiatan Kerja Praktek bertujuan untuk menerapkan pengetahuan dasar yang

telah didapatkan selama perkuliahan, mengasah kemampuan untuk bekerja secara langsung

di lapangan; mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja industri pangan;mengetahui

masalah-masalah yang timbul di lapangan dan berusaha mencari penyelesaian atau solusi

yang tepat untuk permasalahan tersebut.

3

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejarah Perusahaan

PT Tong Tji Tea Indonesia didirikan pertama kali di kota Tegal, Jawa Tengah oleh Tan See

Giam dengan menciptakan resep pencampuran teh tradisional menggunakan kompor arang

dan pot bambu. Pada awal tahun 1990, Tong Tji meluncurkan produk teh melati celup yang

pertama. Manajemen PT. Tong Tji Tea Indonesia saat ini dipimpin oleh Tatang Budiono

selaku pemilik generasi ketiga yang membawa perusahaan ini dari sistem konvensional

sampai menggunakan teknologi yang mutakhir dalam proses produksinya. Berawal dari

industri rumah tangga sederhana, kini Tong Tji pun merupakan brand minuman teh nasional

dengan berbagai penghargaan yang dianugerahkan seperti Superbrand Award 2010, Satria

Brand Award 2012 ,dan Gold Champion of Indonesia WOW Brand 2014. Selain itu Tong

Tji juga memiliki berbagai gerai minuman teh siap minum bebas pengawet hingga berbagai

restoran “Tea Bar” dan “Tea House” di berbagai kota besar di Indonesia.

1.2. Visi dan Misi

PT Tong Tji Tea Indonesia memiliki tujuan untuk membawa produk teh terbaik kepada

konsumen dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah, hotel, restoran, kafe, kantor, dan

sampai ke berbagai lokasi publik di Indonesia. PT Tong Tji Tea Indonesia berharap para

pelanggan setia akan dapat mengenali produk Tong Tji dari merek lainnya dari warna, rasa,

dan aroma produk Tong Tji yang khas. Oleh sebab itu PT Tong Tji Tea Indonesia senantiasa

menjaga kualitas seluruh produk Tong Tji sebagai prioritas perusahaan untuk memproduksi

Gambar 1. Logo PT Tong Tji Tea Indonesia

4

hanya produk unggulan untuk semua pecinta teh sesuai dengan motto Tong Tji: “Teh Lebih

Nikmat. TITIK!!”

1.3. Lokasi

Lokasi kantor utama PT Tong Tji Tea Indonesia terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani

Nomor 142-144, Kota Tegal yang mengurus segala proses administrasi, pemasaran, dan

pengemasan produk. Sedangkan untuk pabrik produksi terletak di Jalan Raya Padaharja,

Km. 4, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Kerja Praktek ini dilakukan di kantor utama

(Jl. Jenderal Ahmad Yani Nomor 142-144) PT Tong Tji Tea Indonesia sehingga pengamatan

dilakukan terbatas pada proses pengemasan produk.

1.4. Ketenagakerjaan

PT. Tong Tji Tea Indonesia memiliki dua kelompok karyawan yaitu karyawan tetap dan

karyawan lepas. Karyawan tetap adalah karyawan yang sistem penggajiaannya dilakukan

tiap bulan. Karyawan lepas adalah karyawan yang tidak mempunyai masa kontrak , mereka

akan diperlukan dalam proses pengemasan jika ingin memenuhi target produksi tambahan

dan peluncuran produk baru dan sistem penggajiannya dilakukan setiap minggu. Secara

keseluruhan, PT Tong Tji Tea Indonesia memiliki jumlah pegawai sebanyak kurang lebih

600 orang. Jam kerja yang berlaku adalah dari hari Senin-Sabtu mulai pukul 08.00 hingga

16.30 untuk karyawan tetap, sedangkan jam kerja untuk karyawan lepas dimulai pukul 06.00

dan selesai sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK) yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dilihat dari latar belakang pendidikan, karyawan tetap PT Tong Tji Tea Indonesia berasal

dari (minimal) lulusan S1 bidang ekonomi-akuntansi, desain komunikasi visual, teknologi

informasi, perpajakan dan teknologi pangan. Sedangkan dilihat dari latar belakang

pendidikan, karyawan lepas berasal dari (minimal) lulusan SLTP atau sederajat.

1.5. Struktur Organisasi

Bentuk perusahaan dari PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan Perseroan Terbatas yang

dipimpin oleh seorang Presiden Direktur dan staff direksi yang bertanggung jawab atas

jalannya perusahaan. Presiden Direktur membawahi langsung Divisi Pemasaran, Divisi

Finansial, Divisi SDM, Divisi Produksi, Divisi Research & Development, dan Divisi

Quality Control.

5

BAB III

SPESIFIKASI PRODUK

1. JENIS PRODUK YANG DIPRODUKSI

PT. Tong Tji Tea Indonesia telah memproduksi kurang lebih sebanyak 20 jenis teh yang

selalu menjadi produk unggulan. Secara umum, produk teh Tong Tji dibagi menjadi 2 (dua)

kelompok yaitu “loose tea” dan “teh celup”. Berdasarkan kedua kelompok tersebut, maka

produk Tong Tji dapat dijabarkan sebagai berikut:

Loose Tea Teh Celup

Teh Super Imperial Jasmine tea

Teh Premium Jasmine Tea Without Envelope

Black Tea Without Envelope

Jasmine Tea Envelope

Black Tea Envelope

Green Tea Envelope

Green Tea Jasmine

Jeruk Purut

Lemon

Frussion (Strawberry, Lemon Tea, Peach)

Jasmine Tea Sachet

Black Tea Sachet

Jasmine Tea 100

Black Tea 100

1.1. Spesifikasi Produk

PT. Tong Tji Tea Indonesia memproduksi berbagai jenis teh dari Jasmine Tea sebagai ciri

khas Tong Tji hingga teh dengan berbagai rasa unik seperti jeruk purut, strawberry, dan

peach. Untuk produk loose tea, teh Super dikemas dengan berat 10 gram dan 250 gram,

sedangkan teh Premium dikemas dengan berat 10 gram, 50 gram, dan 250 gram.

Dalam waktu satu hari, PT. Tong Tji Tea Indonesia mampu memproduksi teh berjenis loose

tea sebanyak 1.400 bal yang berisi 10 slope atau 500 pieces perbalnya. Jumlah tersebut

disesuaikan dengan permintaan pasar yang ada sehingga diberlakukan jadwal produksi yang

bergantian setiap minggunya.

6

1.2. Orientasi Pasar

Proses distribusi di PT Tong Tji Tea Indonesia dilakukan oleh tim pemasaran. Produk yang

dihasilkan dari pabrik akan langsung disalurkan ke distributor. Dari distributor tersebut

kemudian produk-produk dari PT Tong Tji Tea Indonesia dipasarkan ke supermarket dan

konsumen langsung. Daerah pemasaran produk yang dihasilkan PT Tong Tji Indonesia pun

sudah semakin meluas hingga ke daerah Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa

Timur, dan daerah luar pulau Jawa seperti wilayah pulau Kalimantan.

2. PENGEMASAN DAN DISTRIBUSI

PT Tong Tji Tea Indonesia memproduksi berbagai macam produk yang berbeda satu sama

lain. Masing-masing produk memiliki komposisi, proses produksi, dan proses pengemasan

yang berbeda-beda.

2.1. Quality Control dan Standar Mutu

Dalam pembuatan berbagai produk, PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan bahan baku

berupa pucuk daun teh hijau dan pucuk daun teh hitam. Pemilihan pucuk daun teh sebagai

bahan baku mengacu pada kandungan katekin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan

bagian daun teh lainnya. Katekin merupakan senyawa antioksidan alami utama dari teh yang

mempengaruhi rasa, warna, dan aroma yang menjadi parameter kualitas teh. Menurut

Bambang et al. (1995), teh hitam memiliki kandungan katekin sebesar 8,24% dan teh hijau

memiliki kandungan katekin sebesar 10-11%. Proses sortasi, pemasakan, dan pengujian

laboratorium dari bahan baku dilakukan di lokasi pabrik yang terpisah dengan kantor utama,

tepatnya di Jalan Raya Padaharja. Km. 4, Kramat. Setelah melalui serangkaian proses

tersebut, bahan baku teh dibawa menuju kantor utama yang sekaligus menjadi lokasi proses

pengemasan. Sebelum memasuki proses pengemasan, bahan baku teh matang diperiksa

kembali oleh staff Quality Control saat kedatangan setiap pukul 8.30, pukul 10.30, pukul

12.45 dan pukul 14.40. Parameter yang perlu diperiksa untuk menjamin kualitas teh tetap

baik setelah melalui pengiriman antara lain:

a) Aroma

Bahan baku yang digunakan harus memiliki aroma yang harum khas teh hitam atau teh hijau

untuk dapat dilanjutkan ke proses pengemasan.

7

b) Kebersihan Kendaraan

Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut bahan baku harus bebas dari benda asing dan

bahan kimia yang dapat mempengaruhi kualitas bahan baku.

c) Kelembapan

Pengujian kelembapan dilakukan secara organoleptik. Bahan baku yang dapat dilanjutkan

ke proses pengemasan harus dalam kondisi kering. Bahan baku yang disimpan dalam

kondisi kering dapat memperpanjang masa simpan bahan baku dan meminimalisir

kontaminasi mikroorganisme.

d) Kondisi Karung Teh

Karung teh yang digunakan untuk membawa bahan baku harus dalam kondisi baik, tidak

sobek, tidak kotor, memiliki plak atau identitas jenis teh, dan tali terikat.

Setelah dilakukan proses pemeriksaan, bahan baku teh matang dibawa ke dalam ruang

pengemasan dan staff Quality Control akan mengambil sampel berdasarkan jumlah karung

per jenis teh, sebagai berikut:

Jumlah Karung Teh Jumlah Sampel

1-10 Karung Semua

11-25 Karung 5

26-50 Karung 7

51-100 Karung 10

>100 Karung √𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑢𝑛𝑔2

2.2. Pengemasan Produk

Pengemasan produk merupakan salah satu cara untuk mengawetkan dan melindungi produk

pangan dari berbagai kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas produk pangan itu

sendiri. Dalam suatu kemasan biasanya dilengkapi oleh label atau keterangan mengenai

produk pangan (komposisi, manfaat, kandungan gizi) dan produsen. Proses pengemasan

produk PT Tong Tji Tea Indonesia berada di area tertutup dan menggunakan kemasan

8

berbahan dasar kertas untuk sebagian besar produknya. Kertas dibuat dari serat selulosa,

sehingga aman bagi produk pangan. Proses pengemasan produk loose tea di PT Tong Tji

Tea Indonesia menggunakan metode manual dengan menggunakan cetakan berbahan

stainless steel dan dibagi menjadi 8 group dengan penamaan abjad. Group A dan B

mengemas berbagai jenis produk loose tea dengan berat bersih 80 gram. Group C dan D

mengemas produk teh Super dengan berat bersih 10 gram. Group E dan F mengemas produk

teh Premium dengan berat bersih 10 gram. Group G dan H mengemas berbagai jenis produk

loose tea dengan berat bersih 250 gram.

Proses pengemasan manual produk loose tea Tong Tji dimulai dengan melipat kemasan

hingga berbentuk kubus, kemudian teh dimasukkan ke dalamnya. Selanjutnya teh

dipadatkan dengan sebuah cetakan berbahan stainless steel agar menghasilkan bentuk dan

ukuran yang pas dengan kemasan. Kemudian kemasan diberi perekat berbahan dasar tepung

tapioka (aci) yang sudah berstandar food grade sehingga dapat dipastikan aman bagi produk.

Gambar 2. Tong Tji Teh Melati Premium

Gambar 3. Tong Tji Teh Melati Super

9

Proses pengemasan produk teh celup di PT Tong Tji Tea Indonesia menggunakan mesin

semi-otomatis yang membutuhkan manusia sebagai operator untuk menjalankan mesin

pengemas teh. Sedangkan pengemasan teh celup Tong Tji dimulai dengan memasukkan

bahan ke dalam inlet feed mesin dan menyusun kemasan tea bag dalam mesin. Kemudian

mesin dinyalakan oleh operator. Selanjutnya mesin pengemas teh akan memasukkan teh ke

dalam tea bag dan operator akan menyusun tea bag tersebut sebanyak 25 buah ke dalam

masing-masing kotak karton. Setelah itu kotak karton yang berisi tea bag disusun di atas

sebuah conveyor belt untuk proses sealing menggunakan mesin sealer otomatis.

2.3. Storage atau Penggudangan

Penggudangan di PT Tong Tji Tea Indonesia dipisahkan menurut bahan yang digudangkan

yaitu meliputi gudang bahan baku, gudang kemasan, dan gudang produk jadi. Semua gudang

diberlakukan sistem First In First Out (FIFO). Bahan yang pertama kali masuk akan pertama

kali dilakukan pemrosesan sehingga terjamin kualitas bahan yang digunakan tetap dalam

kondisi baru atau fresh. Pengontrolan kondisi gudang dilakukan oleh staff Quality Control

setiap satu minggu sekali. Gudang juga telah difasilitasi dengan pallet sehingga barang tidak

bersentuhan langsung dengan lantai dan lift yang memudahkan pekerja untuk memindahkan

barang dalam jumlah besar. PT Tong Tji Tea Indonesia pun bekerja sama dengan perusahaan

pest control guna menghindari serangan hama yang dapat merusak baik bahan baku, sarana

dan pra-sarana produksi, dan produk jadi.

2.4. Pemasaran Produk

Produk dari pabrik akan disalurkan ke agen yang sudah bekerja sama terlebih dahulu.

Kemudian produk-produk dari PT Tong Tji Tea Indonesia dipasarkan ke pedagang-

pedagang kecil atau ke konsumen langsung melalui perwakilan seperti supermarket seperti

Carrefour, Hypermart, dan Giant atau minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. Selain

itu, PT Tong Tji Tea Indonesia juga mensuplai kebutuhan teh pada maskapai terkemuka di

Indonesia seperti Garuda Indonesia dan beberapa hotel di Indonesia.

3. SANITASI

Dari sisi konstruksi bangunan pabrik, kantor utama sekaligus area pengemasan produk PT

Tong Tji Tea Indonesia terdiri dari beberapa bagian antara lain area kantor, area pengemasan

produk, area gudang bahan baku, area gudang bahan pengemas, area gudang produk jadi,

10

toilet, loker pekerja, dan area makan. Setiap bagian dalam pabrik dipisahkan oleh tembok

sehingga tidak dapat berhubungan langsung. Semua lantai pada area pengemasan

menggunakan material khusus agar mudah dibersihkan setiap harinya. Selain itu, semua

bangunan telah dilengkapi dengan penerangan dan juga ventilasi yang cukup, serta

disediakan exhaust fan untuk memperlancar pertukaran udara dalam gedung.

Dari sisi personal karyawan, karyawan PT Tong Tji Tea Indonesia dituntut untuk selalu

mencuci tangan hingga ke bagian siku sebelum memasuki area pengemasan produk serta

menggunakan apron kerja khusus, penutup rambut atau kerudung polos khusus disediakan

dari pabrik (bagi yang beragama Muslim), masker, tidak membawa barang apapun dari luar,

dan tidak beralas kaki selama berada di area pengemasan produk. Selama proses

pengemasan, para karyawan akan membersihkan area kerjanya setiap 30 menit sekali dan

menyemprotkan alkohol ke area kerjanya setiap 2 jam sekali. Selain itu, para karyawan tidak

boleh memiliki kuku yang panjang dan kotor, menggunakan cat kuku, dan menggunakan

minyak wangi. Hal itu bertujuan untuk menghindari kontaminasi produk dari karyawan.

11

BAB IV

PENGAWASAN MUTU DALAM PROSES PENGEMASAN

Pengawasan mutu merupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu industri pangan,

yang berkaitan dengan kualitas produk yang dihasilkan oleh industri tersebut. Produk

pangan yang akan didistribusikan ke masyarakat haruslah aman untuk dikonsumsi dan

memiliki manfaat yang baik bagi konsumen. Menurut Sofjan (1993), pengawasan mutu

bertujuan untuk menentukan komponen-komponen mana yang tidak layak dan menjaga agar

bahan-bahan untuk produksi mendatang akan sesuai dengan standar. Pengawasan mutu yang

dilakukan oleh perusahan merupakan alat bagi untuk memperbaiki kualitas produk bila

diperlukan, mempertahankan kualitas yang, dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.

1. BAHAN BAKU

Bahan baku merupakan semua bahan yang akan digunakan dalam pengolahan, baik bahan

yang sudah diolah terlebih dahulu maupun bahan yang belum mengalami pengolahan sama

sekali. Setelah bahan mengalami pengolahan dalam proses produksi maka bahan baku

tersebut akan menjadi produk setengah jadi yang dibedakan menjadi produk antara dan

produk ruahan. Produk antara merupakan campuran dari bahan yang masih memerlukan

satu atau lebih tahap pengolahan untuk menjadi produk ruahan. Produk ruahan sendiri

merupakan bahan yang sudah selesai diolah namun belum melalui proses pengemasan. Jika

bahan yang sudah diproses tersebut sudah diproses maka bisa disebut produk jadi.

1.1. Uji Densitas Bahan Baku

Uji densitas pada bahan baku dilakukan dengan mengukur massa dari setiap satuan volume

bahan baku dengan menggunakan cawan khusus yang disediakan oleh pabrik. Pengukuran

massa bahan baku dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Pengambilan sampel uji densitas

dilakukan saat kedatangan bahan baku matang dengan menggunakan gelas ukur 1000 mL

sebanyak 3 kali setiap kedatangan, kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik

transparan. Selanjutnya kantung plastik berisi sampel diberi label keterangan jenis teh dan

tanggal pengambilan sampel. Setelah itu kantung-kantung plastik dikumpulkan dalam suatu

kotak besar untuk diuji densitas setiap hari Sabtu. Jika ada kondisi yang tidak sesuai maka

dapat dicatat di daftar periksa pengambilan bahan baku.

12

2. KEMASAN PRODUK

Kemasan produk merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu industri pangan.

Kemasan yang baik akan melindungi produk dari kerusakan baik secara fisik, biologis,

maupun kimia. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dalam proses pengemasan.

Kemasan yang digunakan PT Tong Tji Tea Indonesia berbahan dasar kertas, sehingga

tempat penyimpanan kemasan haruslah bebas dari air. Di dalam gudang, peletakan kemasan

produk dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu, kemasan yang baru datang dari supplier dan

kemasan yang sudah diberi kode tanggal produksi dan tanggal kadaluwarsa. Pembagian

peletakan ini memudahkan petugas gudang untuk memberi tanggal produksi dan

mengantarkan kemasan mana yang harus dibawa ke ruang pengemasan terlebih dahulu

sesuai tanggal produksinya.

2.1. Prosedur Pengecekan Kualitas Kemasan Produk

Kualitas kemasan akan berpengaruh pada produk yang akan dihasilkan maka dari itu juga

diperlukan pengujian terhadap kemasan, maka dari itu dilakukan pengambilan sampel untuk

kemasan. Pada tahap ini akan dilihat apakah desain kemasan, komponen-komponen

kemasan, dan warna dari kemasan sudah sesuai dari yang diinginkan. Pengambilan sampel

dilakukan oleh bagian Quality Control. Pengambilan sampel langsung dilakukan di gudang

penyimpanan kemasan ketika ada kemasan baru yang datang dari supplier dan saat proses

pengemasan sekitar 3 kali sehari. Sample kemasan yang tidak memenuhi syarat akan

dikumpulkan oleh staff Quality Control dan dimusnahkan, sehingga meminimalisir

penggunaan kemasan cacat. Selain itu, bila ditemukan kemasan cacat dalam jumlah besar,

maka akan dilakukan retur atau pengembalian kepada supplier. Pengecekan kemasan

produk dilakukan dengan pertama-tama staff Quality Control akan mengambil beberapa

sampel dari bundle kemasan. Kemudian kualitas kemasan dicek berdasarkan parameter:

a) Desain Kemasan

Desain kemasan meliputi apakah bentuk logo sudah benar, apakah bingkai kemasan sudah

benar, dll.

b) Komponen dalam kemasan

Komponen dalam kemasan meliputi nama produsen, nama produk, nomor perijinan,

informasi komposisi, saran penyajian, dll.

13

c) Warna Kemasan

Kemasan dicek apakah memiliki warna yang sesuai dengan yang diinginkan.

d) Ketebalan Kemasan

Kemasan dicek apakah memiliki ketebalan yang sesuai dengan yang diinginkan.

2.2. Prosedur Penentuan Standar Berat Kemasan

Penentuan standar berat kemasan bertujuan untuk menentukan berat kemasan yang sesuai.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menimbang kemasan sebanyak 100 (seratus) kali

ulangan dan setiap ulangannya dilakukan sebanyak 2 (dua) kali. Setelah itu hasil

penimbangan dirata-rata.

3. KELENGKAPAN ATRIBUT PELINDUNG DIRI (APD)

Penggunaan atribut atau alat pelindung diri (APD) menjadi kewajiban bagi para pekerja

untuk melindungi diri dari resiko pekerjaan yang dilakukannya. Kewajiban itu sudah

disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia dan tertulis pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.

Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri. PT Tong Tji Tea Indonesia telah menerapkan

kewajiban ini bagi seluruh karyawannya untuk selalu memakai topi pelindung atau

kerudung khusus, masker, dan apron khusus yang seluruhnya disediakan dari perusahaan.

Penggunaan APD tersebut akan meminimalisir menempel dan masuknya debu teh yang ada

di dalam ruang kerja ke dalam rambut, tubuh, maupun saluran pernafasan, sehingga dapat

meminimalisir resiko kesehatan pekerja. Selain itu penggunaan APD dapat meminimalisir

terjadinya cross-contamination dari pekerja ke dalam bahan baku.

3.1. Prosedur Pengecekan Kelengkapan Atribut

Pengecekan kelengkapan atribut bertujuan untuk memastikan seluruh pekerja terhindar dari

segala resiko pekerjaan yang dilakukannya. Kegiatan ini diterapkan pada seluruh pekerja,

baik mandor (supervisor) maupun anak pak (karyawan) setiap harinya oleh staff Quality

Control. Staff Quality Control akan berkeliling masing-masing group dan mengecek apakah

mandor dan anak pak memakai APD yang lengkap atau tidak. Ketidaklengkapan pemakaian

APD dihitung sebagai sebuah pelanggaran.

14

3.2. Prosedur Pengecekan Kebersihan Atribut Dan Pekerja

Selain kelengkapan atribut, kebersihan atribut menjadi salah satu parameter penting. Atribut

yang kotor dapat menyebabkan kontaminasi pada produk. Oleh karena itu para pekerja

bertanggung jawab untuk selalu menjaga kebersihan atribut masing-masing dengan cara

tidak membawa atribut keluar dari ruangan kerja. Pekerja yang ingin meninggalkan ruangan

diharuskan menggantungkan atribut APD di tempat yang telah disediakan oleh perusahaan.

Selain itu, kebersihan diri pekerja juga berpengaruh pada kualitas produk. Pekerja

diharuskan selalu mencuci tangan hingga ke bagian siku sebelum memasuki area kerja, tidak

membawa makanan dan minuman ke area kerja, tidak menggunakan alas kaki, dan tidak

memiliki kuku yang panjang dan kotor.

3.3. Pelanggaran

Pelanggaran merupakan perilaku yang menyimpang untuk melakukan tindakan menurut

kehendak sendiri tanpa memperhatikan peraturan yang ada. Oleh karena itu, perlu

diberlakukan sanksi untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran. Pelanggaran yang

dilakukan oleh pekerja di PT Tong Tji Tea Indonesia dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu

pelanggaran ringan seperti keterlambatan dan pelanggaran berat seperti membawa benda

asing ke dalam ruang kerja, tidak mengenakan atribut lengkap, dll. Pekerja yang melakukan

pelanggaran ringan akan mendapatkan sanksi teguran. Bila pelanggaran ringan tersebut

terus berlanjut, maka akan diterapkan sanksi yang lebih berat. Pekerja yang melakukan

pelanggaran berat akan dicatat nama dan pelanggaran yang dilakukannya dalam sebuah

form. Bila seorang pekerja telah melakukan pelanggaran berat sebanyak 3 (tiga) kali, maka

akan diterapkan sanksi skorsing.

15

BAB V

PERANCANGAN PROSEDUR INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK

1. LATAR BELAKANG

Pengemasan produk merupakan salah satu cara untuk mengawetkan dan melindungi produk

pangan dari berbagai kerusakan yang dapat mempengaruhi kualitas produk pangan itu

sendiri. Selain digunakan untuk melindungi produk, kini kemasan menjadi salah satu sarana

untuk merebut perhatian konsumen. Kemasan dapat menjadi strategi dalam pemasaran suatu

produk dan dapat memberi gambaran awal suatu produk baik dari segi kualitas maupun nilai

produk yang ditawarkan (Elian, 2015). Dalam Kerja Praktek ini, penulis menemukan bahwa

hasil pengemasan pada PT Tong Tji Tea Indonesia kurang baik. Oleh karena itu, dibentuklah

rancangan prosedur inspeksi harian etiket produk PT Tong Tji Tea Indonesia sebagai suatu

tawaran solusi untuk menyelesaikan masalah yang telah disebutkan di atas. Program ini

dibentuk agar dapat diterapkan pada seluruh group pak selama waktu kerja pukul 06.00

hingga pukul 17.00 sebanyak 3 (tiga) kali. Inspeksi harian etiket produk bertujuan untuk

menjaga kualitas kemasan dan produk di dalamnya agar tetap baik.

2. RANCANGAN PROSEDUR PELAKSANAAN INSPEKSI HARIAN ETIKET

PRODUK

Pelaksanaan inspeksi etiket produk dilakukan oleh staff Quality Control dan mandor

(supervisor) sebagai inspektor secara bergantian setiap harinya dimulai pukul 06.00 WIB.

Parameter yang diperhatikan saat inspeksi etiket produk yaitu kerapian kemasan, lipatan

selongsong, keberadaan lubang pada kemasan, kepadatan isi produk, dan standar etiket

(cetakan desain, warna, dll). Dalam suatu group pak, terdapat 22 meja yang idealnya setiap

meja terdapat 4 orang, sehingga jumlah anak pak seluruhnya sebanyak 88 orang. Inspeksi

etiket produk dinilai perorangan dengan mencatat nama dan nomor meja masing-masing

anak pak. Kemudian inspektor akan mengambil 5 (lima) buah sampel produk jadi dan

mengecek kondisi kelima sampel tersebut berdasarkan parameter yang telah ditentukan.

Sampel yang tidak sesuai dengan parameter yang ada akan dirobek dan dicatat dalam sebuah

form inspeksi. Inspektor wajib memberi arahan mengenai prosedur pengemasan yang tepat

16

pada anak pak. Adapun contoh bentuk tabel form inspeksi yang telah dirancangkan seperti

berikut:

Gambar 4. Contoh Bentuk Tabel Form Inspeksi Harian Etiket produk

Pencantuman jumlah produk yang dirobek dapat mempresentasikan kinerja yang dilakukan

oleh anak pak yang kemudian akan dievaluasi oleh staff Quality Control beserta mandor

(supervisor). Awalnya, inspeksi harian etiket produk dilakukan 1 (satu) kali dalam sehari.

Namun hal ini dinilai kurang merepresentasikan kondisi produk jadi seluruhnya. Oleh

karena itu dibentuklah suatu sistem baru inspeksi harian etiket produk yang dilakukan

sebanyak 3 (tiga) kali dalam sehari oleh inspektor setiap pukul 06.30, pukul 09.30, dan pukul

13.00. Selain itu dirancangkan sistem pemberian insentif pada karyawan yang memiliki

kinerja yang baik yang memerlukan kesepakatan dari staff Quality Control, Divisi Produksi,

dan Direksi. Adapun skema pelaksanaan inspeksi harian produk dijabarkan seperti berikut:

Inspektor Mengambil form

inspeksi harian

Melakukan

pengisian

kolom nama

dan nomor

meja pada form

Menyerahkan

form kepada

mandor untuk

proses penilaian

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Kerapian Kemasan

Lipatan Selongsong Rapi

Tidak Lubang & Bocor

Kepadatan Produk Baik

Terdapat Kode Produksi

Etiket Memenuhi Standar

Kerapian Kemasan

Lipatan Selongsong Rapi

Tidak Lubang & Bocor

Kepadatan Produk Baik

Terdapat Kode Produksi

Etiket Memenuhi Standar

Kerapian Kemasan

Lipatan Selongsong Rapi

Tidak Lubang & Bocor

Kepadatan Produk Baik

Terdapat Kode Produksi

Etiket Memenuhi Standar

Jumlah Sampel Yang Dibongkar

Jumlah Sampel Yang Dibongkar

Inspeksi 3

Sample ke-

Jumlah Sampel Yang Dibongkar

Nama No. Meja Parameter Sample ke-

Inspeksi 1 Inspeksi 2

Sample ke-

17

Mandor

(Supervisor)

Memberi penilaian

terhadap karyawan

Staff Quality

Control

Mengevaluasi

penilaian mandor

terhadap karyawan

Direksi

Penerimaan

laporan inspeksi

berkala oleh staff

Quality Control

3. HAMBATAN PROSES INSPEKSI HARIAN ETIKET PRODUK

Hambatan selalu ditemukan dalam segala macam proses, termasuk dalam proses inspeksi

harian etiket produk yang dilakukan di PT Tong Tji Tea Indonesia. Hambatan yang ditemui

dalam proses inspeksi antara lain keterlambatan dan ketidakhadiran anak pak (karyawan),

jumlah tenaga kerja inspektor yang masih kurang, dan kualitas sumber daya manusia yang

kurang memadai. Keterlambatan dan ketidakhadiran anak pak dapat memperlambat

inspektor dalam melakukan pekerjaannya karena jumlah produk jadi yang masih sedikit

sehingga pengambilan sampel kurang mempresentasikan kondisi produk jadi seluruhnya.

Jumlah tenaga kerja inspektor yang masih kurang juga menurunkan tingkat efektivitas dan

efisiensi dari proses inspeksi. Oleh karena itu dibentuklah solusi dari masalah tersebut

dengan memberikan reward berupa poin insentif bagi anak pak (karyawan) yang tepat waktu

dan punishment (pelanggaran) berupa poin pelanggaran bagi anak pak (karyawan) yang

datang terlambat.

18

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

PT Tong Tji Tea Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

produk minuman berbasis teh hitam dan teh hijau yang memiliki banyak varian produk

dengan berbagai manfaat. Produk unggulan dari PT Tong Tji Tea Indonesia adalah Jasmine

Tea yang merupakan teh dengan rasa dan aroma melati. PT Tong Tji Tea Indonesia sangat

memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan dari proses penerimaan bahan baku,

produksi, pengemasan, hingga distribusi. Proses pengemasan produk di PT Tong Tji Tea

Indonesia berada di area tertutup dan menggunakan kemasan berbahan dasar kertas untuk

sebagian besar produknya. Proses pengemasan produk loose tea di PT Tong Tji Tea

Indonesia menggunakan metode manual dengan menggunakan cetakan dan dibagi menjadi

8 group dengan penamaan abjad. Sedangkan proses pengemasan produk teh celup dilakukan

menggunakan metode otomatis dengan menggunakan mesin pengemas otomatis. Salah satu

bentuk pengawasan mutu yang dilakukan adalah dengan pengambilan sampel secara rutin

mulai dari bahan baku, bahan pengemas, produk jadi, serta kondisi para karyawan. PT Tong

Tji Tea Indonesia juga melakukan sosialisasi untuk prosedur tetap tersebut kepada para

supervisor. Dari hasil sosialiasi tersebut dapat dilihat bahwa para supervisor memahami

prosedur tetap yang sudah dijelaskan, hal ini terlihat dari hasil pre-test dan post-test ketika

sosialisasi. Setelah itu evaluasi yang dilakukan di lapangan secara langsung dapat dilihat

bahwa prosedur tetap telah dilaksanakan sepenuhnya.

2. SARAN

Sebaiknya dilakukan pengecekan berat produk dalam inspeksi harian etiket produk.

Sebaiknya ditambahkan parameter kadar air dalam penetapan standar mutu bahan

baku berupa teh matang.

19

DAFTAR PUSTAKA

Bambang K., dan T. Suhartika .1995. Potensi Teh Indonesia Ditinjau Dari Aspek Kesehatan.

Laporan Hasil Litbang Teknik Produksi dan Pasca Panen Teh dan Kina.

Elian, A. L. 2015. Pengaruh Atribut Kemasan Terhadap Minat Beli Konsumen. Naskah

Publikasi: Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Assauri, Sofjan. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi 4. Jakarta : Lembaga.

Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

20

LAMPIRAN

1. Plagscan

21