laporan kegiatan lokalatih mobilisasi sumber daya...
TRANSCRIPT
Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil yang dilaksanakan di Palu pada
tanggal 26 s/d 29 Maret 2018 merupakan pelaksanaan lokalatih yang pertama dari 4 rangkaian
kegiatan lokalatih mobilisasi sumber daya yang dilakukakan oleh Yayasan Penabulu dan
diselenggarakan atas dukungan CEPF.
1. Peserta
Peserta Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil di Palu terdiri dari 11 orang
dari 11 organisasi mitra CEPF PFA 2 dan 4, antara lain:
1. Rais, Koordinator Divisi Pemberdayaan Hukum Dan Hak-Hak Rakyat Wallacea Palopo
2. Mochammad Subarkah, Direktur, ROA (Relawan untuk Orang dan Alam)
3. Andri Arnold, Ketua Divisi Buruh, AJI Gorontalo
4. Theophilus, Wakil Ketua, Imunitas Palu
5. Muhamad Akib, Direktur, SIKAP Institute Palu
6. Jalaluddin, Koord Devisi Advokasi, Yayasan Bumi Sawerigading Palopo
7. Ahmad Bahsoan, Manajer, Perkumpulan JAPESDA
8. Abdil, s.hut, Pendamping Lapangan, Fakultas Kehutanan Universitas Andi Djemma
9. Syaiful Taslim, KARSA INSTITUTE
10. Hendro Ari Bowo, Bidang Alternatif, SALANGGAR
11. Fadhil Abdullah P, Deputy Internal, Yayasan Panorama Alam Lestari
Fasilitator dari Yayasan Penabulu yang terlibat dalam Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi Masyarakat Sipil di Palu, antara lain:
1. Khairi Syah Fitria
2. Ratna Dwi Puspitasari
3. Suhud Ridwan
2. Catatan Pelaksanaan
Metode belajar yang digunakan dalam lokalatih ini adalah metode belajar orang dewasa, dimana
partisipasi dan keterlibatan peserta menjadi landasan utama bagi metode pembelajaran
bersama. Materi disampaikan oleh trainer dengan memberikan ruang tukar pengalaman antar
peserta dan simulasi bagi peningkatan keterampilan teknis serta diskusi/kerja kelompok untuk
menghasilkan rencana tindak lanjut yang akan dapat menjadi panduan operasional masing-
masing organisasi setelah lokalatih.
2.1. Agenda kegiatan pelaksanaan Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Palu
Waktu Sesi
Hari Pertama
08.00 – 10.00 120” Pre tes, perkenalan peserta, penyepakatan alur dan gambaran lokakarya
10.00 – 10.15 15” Coffee Break
10.15 – 12.00 105” Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Mendefinisikan organisasi
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 15.00 120” Lanjutan: Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Praktik:
Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya organisasi
15.00 – 15.15 15” Coffee Break
15.15 – 17.00 105” Lanjutan: Mengapa Harus Melakukan Mobilisasi Sumber Daya?
Praktik:
Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan organisasi dalam melakukan mobilisasi sumber daya dengan metode SWOT
Hari Kedua
08.30 – 09.00 30” Overview
09.00 – 10.45 105” Konsep dan Tujuan Mobilisasi Sumber Daya
Kerangka kerja mobilisasi sumber daya
Jenis-jenis mobilisasi sumber daya
Cerita keberhasilan
Mengidentifikasi bentuk sumber daya yang sesuai dengan organisasi
10.45 – 11.00 15” Coffee Break
11.00 – 12.00 60” Menyiapkan Organisasi Penggalang Sumber Daya
Mengidentifikasi kesiapan organisasi sebagai penggalang sumber daya
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
Waktu Sesi
13.00 – 14.00 60” Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi
Mengapa organisasi membutuhkan relawan?
Cerita – Pengelolaan Relawan
Mengelola Relawan
14.00 – 15.15 75” Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi
Praktik: Mengelola Relawan
15.15 – 15.30 15” Coffee Break
15.30 – 17.00 90” Maksimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Mobilisasi Sumber Daya
Kerangka kerja pemanfaatan TIK
Strategi Komunikasi Organisasi
Pemanfaatan Web dan social media
Hari Ketiga
08.30 – 09.00 30” Overview
09.00 – 10.30 90” Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Pemetaan aktor/ pihak luar yang mendukung kerja-kerja organisasi
Menemukan irisan kebutuhan antara organisasi dan pihak luar
Membangun strategi pendekatan dengan pihak luar
10.30 – 10.45 15” Coffee Break
10.45 – 12.00 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Membaca kebutuhan, melahirkan produk, dan mendirikan jembatan dalam pelibatan pihak luar
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 14.30 90” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Melibatkan pihak swasta/sektor bisnis dalam kerja-kerja organisasi
Strategi kemitraan dengan pihak swasta
Tahapan bermitra dengan sektor bisnis/pihak swasta
14.30 – 15.15 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Pengenalan Konsep Pelibatan Pihak dengan Metode Kanvas
15.15 – 15.30 15” Coffee Break
15.30 – Selesai 90” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Praktik:
Menyusun Konsep Pelibatan Pihak dengan metode kanvas
Hari Keempat
09.00 – 10.15 75” Lanjutan:
Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak
Presentasi Konsep
10.15 – 10.30 15” Coffee Break
Waktu Sesi
10.30 – 12.00 90” Cerdas dalam Mengelola Energi
Kondisi saat ini, pemahaman arus energi organisasi
Model pengelolaan energi dengan fokus pada pertumbuhan internal organisasi
Prespektif donor sebagai investor
12.00 – 13.00 60” Istirahat Siang
13.00 – 15.00 120” Rencana Aksi Organisasi Produk Mobilisasi Sumber Daya Organisasi
15.00 – 15.15 15” Coffee Break
15.15 – 15.45 30” Post Tes
15.45 – 17.00 45” Penutup Penilaian bersama atas hasil dan capaian lokakarya
Apresiasi dan selebrasi
Administrasi
Selesai
2.2. Tahapan dalam pelaksanaan Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya Palu
Hari ke 1
Pada hari pertama, kegiatan lokalatih dimulai dengan perkenalan. Perkenalan dilakukan dengan
cara masing-masing peserta untuk menggambar di kertas tentang organisasi yaitu nama, fokus
isu, area intervensi dan area kerja organisasi. Hasil gambar di presentasikan oleh masing-masing
peserta sekaligus memperkenalkan nama dan posisi peserta dii organisasi. Setelah perkenalan
dilakukan, fasilitator memaparkan tentang agenda untuk empat hari kedepan.
Dimulai dengan materi pertama yaitu tentang “Mengapa Organisasi Masyarakat Sipil Melakukan
Mobilisasi Sumber Daya?”. Mengawali materi pertama, masing-masing peserta diajak untuk
menceritakan alasan mengapa organisasinya melakukan mobilisasi sumber daya. Pada intinya
dari jawaban peserta, mengapa organisasi melakukan mobilisasi sumber daya adalah untuk
keberlanjutan organisasi mengingat bahwa pendanaan yang diperoleh dari lembaga donor di
beberapa organisasi di wilayah Wallacea ini mayoritas tidak lebih dari 500.000.000 per tahunnya.
Setelah melakukan penggalian peserta mengapa OMS melakukan mobilisasi sumber daya,
peserta diajak untuk mengingat kembali tentang visi dan misi organisasi. Peserta tidak harus
menjawab pertanyaan tentang visi dan misi, melainkan untuk mengingat, apakah kerja-kerja
yang dilakukan organisasi sesuai dengan tujuan organisasi. Diskusi terkait visi dan misi organisasi
bersama peserta ini mendorong peserta untuk kembali lagi kepada alasan mengapa organisasi
berdiri. Kemudian mengajak peserta untuk melihat apakah misi yang dilakukan untuk mencapai
visi sudah sesuai. Diskusi ini sebagai bentuk refleksi atas kerja-kerja di masing-masing
organisasinya.
Membahas tentang misi organisasi, peserta diarahkan pada sebuah pertanyaan tentang sumber
daya apa yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan misi organisasi. Peserta diajak untuk
mengidentifikasi sumber daya apa saja yang dibutuhkan dan sumber daya apa yang sudah dimiliki
oleh masing-masing organisasi. Dalam tahapan ini, diharapkan selain mengenali sumber daya
yang dibutuhkan, organisasi juga bisa melihat saat ini apa saja sumber daya yang sudah dimiliki
oleh organisasi. Dengan begitu, organisasi akan mengetahui sumber daya apa yang masih harus
dipenuhi untuk kelanjutan kerja-kerja organisasi.
Setelah masing-masing organisasi memahami tentang kebutuhan sumber daya bagi organisasi,
dan melihat sumber daya organisasi yang dimiliki, peserta diajak untuk melihat lagi ke dalam
organisasi dan mengingat dalam kurun waktu 3 sampai dengan 5 tahun terakhir apa yang terjadi
dengan organisasi. Kemudian melihat keluar dan membayangkan kira-kira trend apa yang akan
terjadi dalam 5 tahun kedepan. Trend ini bisa jadi mempengaruhi dengan kondisi yang terjadi di
organisasi 3 sampai 5 tahun terakhir. Kemudian, peserta diajak untuk membayangkan, akan
menjadi organisasi yang seperti apa dalam kurun waktu 5 tahun kedepan.
Diskusi tentang “Apa yang terjadi pada organisasi 3 sampai 5 tahun terakhir”, “Trend yang akan
muncul dalam 3 sampai 5 tahun kedepan”, dan “Apa yang terjadi dengan organisasi 5 tahun
kedepan” mengajak peserta untuk melihat tantangan dan peluang yang harus dihadapi organisasi
dalam melakukan mobilisasi sumber daya. Dari tahapan inilah peserta kemudian diajak untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam melakukan mobilisasi
sumber daya organisasi menggunakan metode SWOT. Metode ini dilakukan untuk organisasi bisa
mengenali kekuatan dan kelemahan organisasi terkait sumber daya dan mengidentifikasi peluang
apa yang bisa diambil oleh organisasi dan tantangan apa yang harus dihadapi oleh organisasi
dalam pemenuhan sumber daya untuk melanjutkan kerja-kerja organisasi.
Lokalatih hari kesatu diakhiri dengan peserta menyampaikan harapan untuk proses lokalatih
selama empat hari kedepan.
Hari ke 2
Pada hari kedua, kegiatan lokalatih dimulai dengan mengingat kembali materi yang telah
didiskusikan di hari pertama selama 30 menit. Lalu dilanjutkan dengan materi “Konsep dan
Tujuan Mobilisasi Sumber Daya Organisasi Masyarakat Sipil”. Penyampaian materi ini lebih
kepada paparan tentang sumber daya organisasi dan mobilisasi sumber daya organisasi. Peserta
juga diajak untuk memahami peran mobilisasi sumber daya bahwa betapa pentingnya melakukan
mobilisasi sumber daya untuk keberlanjutan kerja-kerja organisasi. Peserta diharapkan untuk
bisa menentukan bentuk mobilisasi sumber daya apa yang sesuai dengan karakteristik dan basis
kerja masing-masing organisasi. Secara umum, ada 3 basis kerja organisasi yaitu organisasi
berbasis konstituen, organisasi berbasis kompetensi dan organisasi berbasis advokasi.
Berdasarkan karateristik dan basis kerja organisasi akan mempengaruhi bentuk mobilisasi
sumber daya yang bisa dilakukan oleh organisasi. Pada sesi ini, masing-masing organisasi diajak
untuk menentukan bentuk mobilisasi sumber daya apa yang sesuai dengan organisasinya dengan
menempelkan sticker pada template bentuk mobilisasi sumber daya yang telah disediakan.
Sebelum istirahat siang, peserta diajak untuk melihat kedalam organisasi masing-masing apakah
organisasinya telah cukup siap untuk melakukan mobilisasi sumber daya dengan materi
“Menyiapkan Organisasi Sebagai Penggalang Sumber Daya”. Materi ini merupakan kesimpulan
dari diskusi “Mengapa organisasi melakukan mobilisasi sumber daya” dan “Konsep dan tujuan
mobilisasi sumber daya”. Dalam penyampaiannya, lebih ditekankan bahwa, organisasi yang
mampu melakukan mobilisasi sumber daya adalah organisasi yang; 1) Siap menghadapi dinamika
perubahan yang begitu cepat, artinya adalah organisasi yang sering untuk melihat kedalam untuk
mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan, dan organisasi yang sering melihat keluar untuk
membaca peluang dan menghadapi tantangan, 2) Fokus pada pengelolaan sumber daya yang
dimiliki, artinya organisasi tidak hanya fokus pada pencarian sumber daya tapi juga harus
melakukan penguatan organisasi. Selain dua hal tersebut, organisasi harus mempunya tujuan dan
hasil yang jelas dalam melakukan mobilisasi sumber daya, 3) Organisasi yang dalam melakukan
mobilisasi sumber daya mampu menyeimbangkan antara tujuan dan hasil yang diharapkan
antara individu, organisasi dan penerima manfaat, 4) Organisasi masyarakat sipil sebagai
pengelola dana publik yang mampu untuk melakukan transparansi dan akuntabilitas kepada
publik.
Setelah istirahat siang, peserta diajak untuk berdiskusi tentang pengelolaan relawan dengan
materi “Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi”. Sebagian besar organisasi peserta
sudah melakukan perekrutan relawan sehingga dalam penyampaian materi di sesi ini lebih
banyak memberikan kesempatan kepada peserta untuk berbagi pengalaman tentang bagaimana
organisasi melakukan pengelolaan relawan. Secara umum pengelolaan relawan yang dilakukan
oleh beberapa organisasi peserta lokalatih belum sistematis. Pengelolaan relawan yang dilakukan
masih ditataran perekrutan dan pelibatan kegiatan saja. Perekrutan relawan dilakukan hanya
untuk kepentingan aksidental seperti; respon bencana alam dan kebutuhan project. Artinya,
organisasi belum menempatkan relawan sebagai peluang regenerasi dan sumberdaya yang dapat
mendukung visi dan misi organisasi kedepan. Diskusi bersama peserta kemudian diarahkan ke
cara bagaimana mengelola relawan secara sistematis, antara lain:
1) Planning, adalah sebuah perencanaan untuk mengidentifikasi sejauh mana organisasi
membutuhkan relawan, relawan yang seperti apa yang dibutuhkan oleh organisasi, apa
penugasan-penugasan yang akan diberikan kepada relawan, berapa alokasi pendanaan yang
dibutuhkan dalam melakukan pengelolaan relawan dan darimana sumber pendanaan yang
digunakan, dan bagaimana mengantisipasi permasalahan yang muncul dengan adanya
relawan di organisasi.
2) Rekruitmen lebih kepada bagaimana metode organisasi melakkan rekriutmen relawan.
3) Orientasi dan training, bagaimana organisasi membuat relawan untuk bisa mengenali dan
memiliki organisasi, dan penguatan kapasitas apa saja yang harus diberikan kepada relawan
untuk bisa menyelesaikan penugasan dalam membantu kerja-kerja organisasi.
4) Monitoring dan evaluasi, bagaimana organisasi melakukan monitoring dan evaluasi atas
penugasan-penugasan yang diberikan kepada relawan, yang hasil dari monitoring dan
evaluasi akan dijadikan dasar untuk keputusan-keputusan yang diambil terkait keberlanjutan
relawan, misalnya kebutuhan untuk lebih meningkatkan kapasitas atau memberikan
penugasan yanglebih tepat.
5) Pengakuan/recognition, dimana pengakuan dan penghargaan kepada relawan harus
diberikan kepada organisasi, tidak selalu dalam bentuk barang akan tetapi dalam bentuk
apapun yang bisa memberikan semangat bahwa relawan sangat membantu kerja-kerja
organisasi.
Penekanan dalam diskusi terkait dengan pengelolaan relawan di organisasi adalah relawan
sebaagai salah satu aset organisasi yang seharusnya dikelola dengan sebaik-baiknya. Dalam sesi
relawan, masing-masing organisasi melakukan simulasi perencanaan dalam pengelolaan
relawan.
Setelah sesi “Mengelola Relawan Sebagai Sumber Daya Organisasi”, materi dilanjutkan dengan
“Maksimalisasi Pemanfaatan TIK dalam Mobilisasi Sumber Daya Organisasi”. Dalam sesi ini
peserta diajak untuk melihat sejauh apa TIK bisa dimanfaatkan untuk melakukan kerja-kerja
mobilisasi sumber daya. Dalam melakukan mobilisasi sumber daya, pemanfaatan TIK sangat
penting untuk bisa membuat pihak luar mengenali organisasi. Penyampaian materi ini lebih
kepada bagaimana metode pemanfaatan TIK dan apa saja yang bisa dilakukan oleh organisasi
dalam pemanfaatannya. Fasilitator mengajak untuk melihat website masing-masing organisasi,
apakah informasi yang disampaikan di website sudah cukup informatif untuk mengenalkan siapa
organisasinya. Belum banyak organisasi peserta lokalatih di Palu yang memiliki website,
kebanyakan organisasi memanfaatkan facebook dan blog untuk mendokumentasikan hasil-hasil
kerja organisasi meskipun secara pemanfaatan juga belum maksimal.
Diskusi tentang pemanfaatan TIK sebagai penutup lokalatih hari kedua.
Hari ke 3
Pada hari ketiga, diawali dengan materi “Membangun Strategi Pelibatan Para Pihak”. Para pihak
yang dimaksud disini adalah pihak-pihak diluar organisasi yang mendukung kerja-kerja organisasi.
Dalam sesi ini, peserta diajak untuk melakukan identifikasi siapa pihak-pihak luar yang bisa
dilibatkan untuk mendukung kerja-kerja organisasi. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan
template berisi empat kotak yaitu; Kotak 1 mengidentifikasi pihak yang sangat strategis dan
dekat, kotak 2 mengidentifikasi pihak yang sangat strategis tetapi jauh, kotak 3 mengidentifikasi
pihak yang kurang strategis tetapi dekat, dan kotak 4 mengidentifikasi pihak yang kurang
strategis dan jauh.
Setelah melakukan identifikasi pihak menjadi empat tingkat strategis, peserta diajak untuk
mengidentifikasi irisan kebutuhan dari masing-masing pihak yang dilibatkan dan dukungan apa
yang diharapkan oleh organisasi dari pihak-pihak yang dilibatkan. Berdasarkan dari irisan
kebutuhan antara pihak dan bentuk dukungan yang diharapkan oleh organisasi, selanjutnya
dilakukan identifikasi strategi pendekatan yang harus dilakukan untuk menjalin kerjasama
dengan pihak tersebut. Tentunya kepada masing-masing pihak mempunyai strategi yang
berbeda.
Poin penting yang ditekankan kepada peserta adalah, ketika organisasi akan melakukan
kerjasama dengan pihak luar maka organisasi harus mempunyai sebuah “produk”. Produk
organisasi bukanlah program atau kegiatan, produk juga tidak selalu berupa barang, bisa berupa
unit layanan, menu layanan, tools/perangkat, dan juga kerja kolaboratif. Produk bisa lahir dari
sebuah program/proyek yang telah dijalankan, ataupun sebaliknya bisa melahirkan
program/proyek. Produk organisasi inilah yang akan ditawarkan kepada pihak luar yang akan
dilibatkan sebagai dasar kerjasama.
Dalam memahami produk organisasi, metode yang digunakan adalah menggunakan kanvas.
Metode kanvas akan memandu peserta untuk menyusun sebuah konsep sederhana dalam
melahirkan produk. 7 poin penting dalam metode kanvas antara lain:
1. Menentukan siapa penerima manfaatnya. Dalam menentukan penerima manfaat, organisasi
harus mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh penerima manfaat. Dalam
mengidentifikasi permasalahan, organisasi harus bisa melihat lebih jauh lagi apa yang
melatar belakangi permasalahan tersebut. Dengan begitu, organisasi bisa menentukan apa
yang bisa diberikan kepada penerima manfaat.
2. Menentukan produk. Dalam menentukan produk, organisasi harus bisa memastikan bahwa
produk yang dilahirkan bisa menjawab kebutuhan/permasalahan yang dihadapi oleh
penerima manfaat.
3. Strategi yang digunakan dalam menjalankan produk organisasi.
4. Metode/cara yang dilakukan dalam melaksanakan strategi-strategi dalam mewujudkan
produk.
5. Pihak luar yang dilibatkan. Pihak luar yang dilibatkan adalah pihak-pihak diluar organisasi dan
diluar penerima manfaat. Bisa dari swasta, pemerintah, dan individu yang bisa mendukung
kerja-kerja organisasi
6. Bentuk dukungan yang diharapkan dari pihak yang dilibatkan. Jika pihak yang dilibatkan lebih
dari satu maka dalam mengidentifikasi dukungan yang diharapkan tentunya berbeda antara
pihak yang satu dengan pihak yang lain. Dalam menentukan bentuk dukungan dari pihak
yang dilibatkan, organisasi harus mempertimbangkan juga irisan kebutuhan antara
organisasi dengan pihak yang dilibatkan. Komitman apa yang bisa diberikan organisasi
kepada pihak yang dilibatkan.
7. Strategi untuk mengajak kerjasama pihak yang dilibatkan. Dikarenakan pihak yang dilibatkan
adalah dari luar organisasi, maka organisasi harus menyiapkan strategi-strategi dalam
mengajak kerjasama dengan pihak luar supaya pihak luar bersedia mendukung kerja-kerja
organisasi.
Sebelum peserta melakukan simulasi menyusun produk organisasi, peserta diberikan tips
bagaimana strategi untuk bekerja sama dengan pihak swasta dengan materi “Bagaimana Cara
Melibatkan Private Sektor/Pihak Swasta Dalam Kerja-kerja Organisasi”.
Menutup sesi hari ketiga, peserta melakukan simulasi menyusun konsep produk menggunakan
metode kanvas dengan berkolaborasi. Ada empat konsep yang kemudian di presentasikan oleh
masing-masing kelompok organisasi antara lain:
a. Kelompok SIKLUS (Sikap Institute, KARSA, Imunitas, dan Wallacea Palopo) dengan prduk
kolaborasi Forum BumDes
b. Kelompok ROA dan YPAL dengan produk kolaborasi Desa Kelola Lestari
c. Kelompok SASANU (YPS, UNANDA dan SALANGGAR) dengan produk kolaborasi Hutan wisata
Berbasis Pohon Kayu Endemik
d. Kelompok AJUS (AJI Gorontalo dan JAPESDA) dengan produk kolaborasi Karamba Jaring
Apung
Hari ke 4
Pada hari keempat, kegiatan lokalatih dimulai dengan post tes. Setelah post tes, peserta diajak
diskusi tentang “Merubah Paradigma dan Mengelola Energi”. Diskusi di hari keempat ini adalah
refleksi dari materi yang sudah disampaikan selama 3 hari. Sebelum diarahkan ke perubahan
paradigma, peserta diajak untuk melihat tantangan yang dihadapi oleh organisasi masyarakat
sipil di Indonesia antara lain dengan adanya donor yang berubah negara sasaran pendanaan, pola
penyaluran pendanaan yang berbeda tidak lagi langsung kepada organisasi pelaksana,
transformasi Indonesia menjadi negara “Middle Income Country”, banyaknya organisasi
masyarakat sipil baru yang lahir, perubahan pandangan masyarakat melihat organisasi
masyarakat sipil, dan beberapa tantangan lainnya.
Merubah paradigma yang dimaksud adalah merubah pemikiran tentang donor sebagai pemberi
dana untuk bisa diajak kerjasama sesuai dengan visi misi organisasi, bukan sebagai pembeli jasa
organisasi yang kemudian membuat organisasi tidak memiliki posisi tawar. Untuk menjadi
organisasi yang memiliki posisi tawar, organisasi harus melakukan pola yang berbeda dari yang
sudah dilakukan sebelumnya yaitu: 1) Organisasi tidak hanya fokus kepada pelaksanaan
program, tetapi harus fokus dalam melakukan penguatan kapasitas organisasi dan inovasi baru,
2) Transparansi dan akuntabilitas, 3) Komunikasi publik dan publikasi organisasi, 4) Pengelolaan
data, informasi dan pengetahuan, dan memaksimalkan TIK sebagai dasar mengembangkan
tawaran investasi baru.
Setelah istirahat siang, semua peserta menyusun Rencana Aksi Mobilisasi Sumber Daya
Organisasi.
Lokalatih hari keempat diakhiri dengan peserta menyampaikan masukan dan kesan selama 4
hari berproses.
3. Kesimpulan
Dalam melakukan mobilisasi sumber daya, organisasi peserta Lokalatih Mobilisasi Sumber Daya
mitra CEPF di Palu mayoritas dengan bekerja sama dengan lembaga donor baik secara individu
organisasi maupun kolaborasi/konsorsium. Selain dengan lembaga donor, mobilisasi sumber
daya dengan menggalang relawan juga dilakukan oleh seluruh organisasi peserta, akan tetapi
dalam pengelolaan relawan masih belum maksimal secara keseluruhan. Ada yang relawan hanya
digalang untuk event atau proyek, tapi ada beberapa organisasi yang memang mengelola
relawan dan menyiapkan untuk regenerasi.
Unit usaha belum dilakukan oleh banyak organisasi. Ada beberapa organisasi yang sudah mulai
mencoba salah satunya yaitu KARSA. Akan tetapi karena tidak ada SDM yang kompeten dalam
melakukan unit usaha sehingga unit usaha tidak berjalan dengan baik. Akan tetapi saat ini KARSA
sedang dalam proses perbaikan sistem dan penguatan kapasitas SDM pengelola unit usaha
komunitas “Kopi Toratima”.
Sebagian besar organisasi melakukan penggalangan dana melalui donasi individu yaitu kontribusi
staf. Belum banyak organisasi yang melakukan penggalangan dana secara umum ke publik.
Demikian juga bekerja sama dengan CSR. Bekerja sama dengan CSR hanya terbatas pada event
tertentu dan bukan dalam skema proyek dalam periode waktu yang lama.
Dalam proses lokalatih selama 4 hari di Palu, secara keseluruhan materi yang secara sistematis
dan saling terkait antara materi yang satu dengan materi yang lainnya sehingga peserta juga bisa
melakukan diskusi secara sistematis maka secara keseluruhan materi akan bisa diterapkan di
organisasi dalam melaksanakan kerja-kerja mobilisasi sumber daya. Akan tetapi dikarenakan
mayoritas organisasi peserta adalah organisasi berbasis advokasi dan layanan maka
penggalangan sumber daya dengan pihak swasta (dalam hal ini adalah perusahaan) kemungkinan
kecil akan diimplementasikan.
4. Rencana Mobilisasi Sumber Daya Organisasi – Palu
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
SALANGGAR
1. Kurangnya kapasitas SDM
2. Jumlah SDM yang belum mencukupi kebutuhan organisasi
3. Kurangnya rasa kepemilikan staff terhadap organisasi
1. SDM yang terdiri dari:
₋ 3 Badan Pendiri ₋ Ketua ₋ Keuangan ₋ Bidang
Pengorganisasian
₋ Bidang Media Alternatif
₋ Bidang Seni & Sastra
₋ Bidang Informasi & Kampanye
2. Legalitas Organisasi 3. Komputer Dekstop
1 buah 4. Laptop/notebook 1
buah 5. Modem GSM 1
buah 6. Hardisk Eksternal 1
buah
1. Peningkatan kapasitas SDM
2. Perbaikan Sistem Keuangan
3. Penambahan SDM
1. Meningkatnya kapasitas SDM Salanggar.
2. Terimplementasikannya sistem keuangan yang transparansi dan akuntabilitas
3. Menciptakan dan mengembangkan media informasi dan pendidikan alternatif bersama komunitas lokal.
4. Mendorong keterlibatan Salanggar dalam mengambil peran dalam penentuan kebijakan publik dalam praktek tata kelola pemerintahan yang baik.
1. Peningkatan kapasitas SDM a. Sharing knowledge
internal organisasi b. Mengikut sertakan staf
dalam kegiatan/pelatihan penguatan kapasitas yang diadakan oleh organisasi lain
c. Pelatihan pembuatan & pemanfaataan Media Alternatif
2. Perbaikan sistem pengelolaan keuangan a. Melakukan pengkajian
ulang SOP Keuangan yang sudah dimiliki
b. Melakukan penyesuaian SOP Keuangan yang dimiliki
c. Mengimplementasikan SOP Keuangan ke organisasi
3. Penambahan SDM a. Perekrutan staf/relawan
1. Dalam Peningkatan kapasitas SDM organisasi Salanggar akan di laksanakan tahun 2018 – 2019
2. Perbaikan sistem pengelolaan keuangan akan dilaksanakan tahun 2018.
3. Penambahan SDM akan dilaksanakan tahun 2018.
4. Membuat Website akan dikerjakan di tahun 2018.
1. Peningkatan kapasitas SDM:
Fasilitator/Narasumber/Trainer Lokal
Jaringan (organisasi lain) yang bisa mengakomodir kebutuhan organisasi dalam peningkatan kapasitas
2. Perbaikan sistem pengelolaan keuangan
Konsultan/spesialis sistem pengelolaan keuangan .
3. Penambahan SDM
Relawan
1. Mengirimkan staf untuk magang ke organisasi lain yang dirasa mampu menyediakan kapasitas yang dibutuhkan oleh organisasi
2. Menyediakan ruang belajar untuk relawan
3. Membangun kerjasama dengan SDM yang mempunyai kapasitas dengan organisasi lain (sesuai dengan kebutuhan organisasi dan organisasi lain)
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
4. Membuat Website organisasi
UNANDA Palopo
1. Kurangnya SDM di bidang2 tertentu (staf ahli)
2. Jumlah SDM (tenaga pengajar) yang belum mencukupi kebutuhan lembaga
3. Kurangnya relawan
1. SDM, terdiri dari: - Direktur - Wakil Direktur - Ketua Program - Keuangan - 2 Anggota
2. SOP keuangan 3. SOP HRD 4. Legalitas Organisasi
1. Penambaha/peningkatan Jumlah SDM
2. Perbaikan sarana dan prasarana
3. Perbaikan Sistem pengelolaan lembaga (Keuangan dll)
4. Penambahan Relawan
1. Terpenuhinya SDM yang di butuhkan Lembaga
2. Meningkatnya kapasitas relawan
3. Terpenuhinya sarana dan prasarana
1. Peningkatan kapasitas SDM a. Sharing knowledge
internal dan eksternal organisasi
b. Mengikut sertakan relawan dalam kegiatan/pelatihan penguatan kapasitas yang diadakan oleh organisasi lain
2. Perbaikan sistem pengelolaan keuangan a. Melakukan pengkajian
ulang SOP Keuangan yang sudah dimiliki
b. Melakukan penyesuaian SOP Keuangan yang dimiliki
3. Penambahan SDM a. Perekrutan staf dan
relawan
Berdasarkan kebutuhan dan kondisi keuangan lembaga
1. kapasitas SDM: a. Fasilitator/Nara
sumber/Trainer Lokal
b. Jaringan yang bisa mengakomodir kebutuhan organisasi dalam peningkatan kapasitas
2. Perbaikan sistem pengelolaan keuangan
3. Penambahan SDM a. Relawan
1. Mengirimkan relawan untuk magang ke organisasi lain yang dirasa mampu menyediakan kapasitas yang dibutuhkan oleh organisasi
2. Perekrutan staf/SDM yang mempunyai kapasitas (sesuai dengan kebutuhan organisasi dan organisasi lain)
3. Menfasilitasi relawan untuk belajar
AJI Gorontalo
1. Minimnya SDM dalam mengelola organisasi
1. Legalitas AJI Gorontalo
2. Pengurus Organisasi yang
1. Penguatan kapasitas para anggota AJI Gorontalo
1. Meningkatnya kualitas anggota melalui penguatan kapasitas
1. Peningkatan Kapasitas SDM melalui : - Setiap anggota akan
diikutkan dalam pelatihan
April 2018 – Juni 2018 1. Penguatan Kapasitas SDM - Kalangan
Profesional
1. Penguatan Kapasitas SDM - Magang di
perusahaan/orga
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
2. Sistem Pengelolaan Keuangan yang perlu diperbaiki
3. Jumlah SDM belum mencukupi kebutuhan organisasi
terdiri dari, ketua, sekretaris,bendahara, dan ketua bidang sebanyak 4 orang
3. Dana Kontribusi Anggota setiap Bulan
2. Memperkuat sistem Keuangan
3. Menambah Jumlah SDM
2. Organisasi memiliki SDM yang mumpuni sesuai dengan kebutuhan
3. Memiliki laporan keuangan yang lebih baik
pelatihan sesuai bidang yang ditugaskan
2. Perbaikan sistem Keuangan - Mengevaluasi sistem
keuangan di organisasi ₋ Menyusun standar
laporan keuangan 3. Penambahan SDM
- Perekrutan anggota baru ₋ Mencari relawan sesuai
dengan SDM yang dibutuhkan
- Organisasi Jejaring AJI Gorontalo
2. Perbaikan Sistem Keuangan - Konsultan
Keuangan 3. Penambahan SDM
- Relawan
nisasi/ lembaga yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
2. Menyiapkan kursus belajar bagi para relawan
JAPESDA
1. Sistem pengelolaan keuangan organisasi yang belum sistimatis dan memadai
2. Belum memiliki SOP keuangan yang standar
3. SDM yang dimiliki belum mencukupi kebutuhan organisasi
4. Penyusunan Rencana Strategi kelembagaan belum dilakukan secara
1. Legalitas organisasi 2. Struktur Pengurus 3. Dewan Pengawas
dan 39 orang anggota Perkumpulan
4. Unit Usaha (Koperasi)
5. Dana kontribusi 6. Fasilitas kantor
(kenderaan roda 2, 7 buah komputer yang masih baik, LCD, GPS, handycam, kamera
1. Perbaikan Sistim Keuangan secara sistimmatis dan memiliki SOP yang standar
2. Penyusunan SOP dan rencana strategi kelembagaan
3. Peningkatan kapasitas SDM dalam bidang
1. Sistim keuangan terimplementasi secara baik transparan dan akuntabilitas
2. SOP keuangan dan Renstra tersusun secara baik dan sesuai dengan standarisasi
3. Memiliki SDM yang memadai sesuai dengan kebutuhan organisasi
4. Mampu memobilisasi
1. Diikutkan dalam pelatihan dan magang atau membuat pelatihan bersama
2. Membangun jaringan dan komunikasi dengan berbagai pihak terkait
Mei-Desember 2018 1. Dana dan dukungan penguatan kapasitas pihak luar - Fasilitas dan
sumberdaya lain yang dimilki organisasi
- Pihak luar NGO dan pemerintah
- Swasta yang memiliki integritas yang baik terhadap kondisi lingkungan
1. Membangun komunikasi dan jaringan dengan pihak luar dan pihak-pihak terkait lainnya
2. Mempublikasikan rencana dan implementasi kegiatan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
maksimal dan memiliki SOP yang terbatas
dan fasilitas kantor lainnya)
7. Fasilitas tanah untuk bangunan kantor
pengelolaan data dan informas
4. Penguatan SDM dalam bidang manajemen usaha koperasi dan pemasaran
5. Penguatan SDM khusus bidang IT dalam mengoperasikan Drown
6. Pembangunan infrastruktur kantor permanen
sumberdaya dari usaha funrising
5. Manajemen organisasi bisa dilakukan secara profesional dengan management kantor yang dimiliki sendiri
WALLACEA Palopo
1. Jumlah SDM yang belum mencukupi kebutuhan organisasi
2. Perkumpulan wallacea belum memiliki strategi yang formal terkait
1. 9 staf dalam struktur pelaksana yang aktif • 1 direktur • 3 program • 3 keuangan • 1 media dan
kampanye
1. Penambahan SDM
2. Penyiapan relawan
3. Peningkatan kapasitas SDM
4. Perbaikan system
1. Terpenuhinya SDM sesuai dengan kebutuhan lembaga (kemampuan keuangan lembaga)
2. Adanya relawan tetap/tersedia setiap saat untuk
1. Membangun kedisiplinan di organisasi (memaksimalkan pengimplementasian SOP lembaga yang telah disusun bersama)
2. Perbaikan system pengelolaan keuangan
April – Desember 2018 1. Peningkatan kapasitas SDM :
Fasilitator/narasumber/trainer local
• Jaringan organisasi lain yang dapat
1. Membuat pelatihan-pelatihan khusus untuk staf dan calon relawan untuk meningkatkan kapasitas SDM lembaga
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
pengembangan sumber daya manusia, selama ini masih lebih banyak melakukan pengembangan secara non formal.
3. Lemahnya manajemen/pengelolaan waktu di internal wallacea
4. Belum memiliki strategi yang formal terkait rekruitmen anggota baru (sejauh ini Model perekrutan anggota perkumpulan wallacea menggunakan mekanisme volunteer)
5. Perkumpulan wallacea belum memiliki strategi penggalangan sumber daya, masih bergantung pada donor
• 1 data base Legalitas
organisasi 2. SOP lembaga
termasuk keuangan didalamnya (masih butuh perbaikan)
keuangan lembaga (dan membantu penyempurnaan SOP keuangan)
membantu kerja-kerja lembaga
3. Meningkatnya kapasitas SDM
4. Terimplementasinya system keuangan dengan baik, sesuai harapan bersama
• Pengkajian ulang SOP yang telah dimiliki (perbaikan)
Penambahan dan Peningkatan kapasitas SDM
• Mengikutsertakan staf dalam kegiatan/pelatihan penguatan kapasitas yang diadakan oleh organisasi lain
• Sharing knowledge internal organisasi
mengakomodasi kebutuhan organisasi dalam upaya peningkatan kapasitas
2. Perbaikan system pengelolaan keuangan
Pendamping/fasilitator khusus untuk membantu penyusunan/perbaikan SOP keuangan lembaga
Pelatihan/magang bagi staf keuangan yang ada di lembaga
3. Perekrutan relawan • Tim khusus yang
bertugas melakukan prekrutan dengan berbagai pola pendekatan
• Organisasi lain yang bisa
2. Mengirimkan/mengikutsertakan staf dalam pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh lembaga lain
3. Mengirimkan staf untuk magang ke organisasi lain yang dianggap mampu menyiapkan kapasitas sesuai kebutuhan organisasi
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
6. Perkumpulan wallacea belum pernah melaksanakan audit eksternal karena belum terpikirkan ada audit eksternal untuk portofolio lembaga.
menjadi tempat magang bagi relawan untuk meningkatkan kapasitas
• Narasumber local dalam diskusi-diskusi tematik (regular) di kantor perkumpulan wallacea
• Fasilitator dalam Pelatihan-pelatihan (TOT dll)
4. Penambahan SDM
System/strategi perekrutan yang formal
Finansial KARSA
1. Staff yang memahami bidang GIS dan TIK masih kurang)
2. Lemahnya pengelolaan TIK
1. Terdapat 15 staff program dan keuangan serta 4 orang relawan
2. Legalitas organisasi, dokumen profil organisasi
1. Peningkatan kapasitas SDM
2. Pengembangan TIK
3. Membentuk tim/Unit
1. Staff yang dapat mengoperasikan GIS bertambah
2. TIK sebagai media komunikasi lembaga keluar dapat
1. Menyertakan staff pada kegiatan tim ahli
2. Sharing knowledge 3. Perbaikan sistim SOP staff 4. Menyiapkan kurukilum/
tematik diskusi bulanan
April – Desember 2018 1. Kebijakan internal lembaga
2. Tenaga ahli 3. Relawan 4. Finansial 5. Jaringan
1. Melakukan pengkajian kebutuhan Mobilisasi sumber daya : Diskusi internal, analisa SWOT
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
3. Produk / pengetahuan yang dihasilkan dalam program belum terdokumentasi dengan baik
4. Belum ada audit keuangan eksternal
5. SOP staff belum dijalankan secara optimal.
6. Lebih dari 70% pembiayaan program masih bergantung pada donor
3. SOP keuangan dan Staff
4. Jumlah sarana penunjang kantor sudah memadai (PC,Laptop, kelengkapan meeting)
5. Dana kontribusi staff/anggota
Knowladge Management
4. Mengangkaji sumber-sumber pembiayaan organisasi diluar donor
5. Audit Keuangan Eksternal
dijalankan secara optimal.
3. Produksi pengetahuan melalui tulisan, film, dan modul dapat dikembangkan
4. Dimulainya usaha-usaha pendanaan di luar donor, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembiayaan lembaga
2. Menyelenggaran pelatihan internal
3. Menyertakan staff dalam pelatihan peningkatan kapasitas yang dilaksanakan lembaga lain
ROA
1. Kurangnya kapasitas SDM
2. Jumlah SDM masih kurang
3. Sistem keuangan masih berdasarkan system keuangan lembaga donor belum ada system keuangan kelembagaan sendiri
1. 9 STAF: - 1 Direktur - 1 Keuangan - 1 Admin - 1 staf TIK - 5 staf program
2. SOP keuangan dan Personalia
3. Memiliki Legalitas Hukum
4. Memiliki Website Lembaga
1. Peningkatan Kapasitas SDM Staf dan Relawan
2. Pendampingan penyusunan kembali SOP keuangan, Personalia dan Kelembagaan
3. Penguatan kelembagaan
1. Meningkatnya Kapasitas SDM Staf dan Relawan
2. Adanya SOP keuangan, Personalia dan Kelembagaan yang bisa diterapkan
3. Terbentuknya ekonomi mandiri lembaga
1. Memberikan ruang atau mencari potensi peluang untuk peningkatan kapasitas staf.
2. Pendampingan pembuatan SOP keuangan, kelembagaan dan personalia dari lembaga yang memiliki kompeten dalam fasilitasi pembuatan SOP
3. Melakukan proses belajar dari jaringan yang memiliki
Waktu pelaksanaan dari rencana yang telah disusun ini adalah mulai 1 Mei 2018 hingga 1 Mei 2019
1. Peningkatan kapasitas SDM:
Fasilitator/Narasumber/Trainer Lokal
Jaringan (organisasi lain) yang bisa mengakomodir kebutuhan organisasi dalam
1. Mengirimkan staf untuk magang ke organisasi lain yang dirasa mampu menyediakan kapasitas yang dibutuhkan oleh organisasi
2. Pertukaran staf/SDM yang mempunyai kapasitas dengan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
masih sangat sederhana
4. Sarana prasarana masih minim
5. Belum terorganisir dengan baik relawan yang dimiliki
5. Memiliki Relawan dalam bidang ekonomi mandiri lembaga
4. Penguatan Jaringan
5. Penguatan untuk memobilisasi CSR
4. Meluasnya Jaringan kerja lembaga
5. Bisa ada CSR yang diperoleh lembaga untuk mendukung kerja-kerja lembaga untuk pemberdayaan masyarakat
pengalaman dalam menginisiasi usaha mandiri lembaga
4. Melakukan searching dan korespondensi dengan jaringan potensial
5. Mulai melakukan searching sejumlah perusahaan potensial untuk menjalin kerjasama dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi komunitas.
peningkatan kapasitas
2. Perbaikan sistem pengelolaan keuangan
Konsultan/spesialis sistem pengelolaan keuangan
3. Penambahan SDM atau Relawan
organisasi lain (sesuai dengan kebutuhan organisasi dan organisasi lain)
3. Menyediakan ruang belajar untuk relawan
YBS Palopo
1. Kurangnya rasa kepemilikan staf ter hadap lembaga
SIKAP Institute
1. Kekurangan jumlah staff untuk menjalankan roda organisasi secara efektif
2. SDM dari masing-masing staf yang masih sangat rendah terkait lintas issue
3. Relawan hanya berada di lokasi
1. 5 orang staf • 1 Direktur • 1 Program
manajer • 1 manajer
keuangan • 2 Program
2. SOP Kelembagaan 3. SOP Keuangan 4. Legalitas Organisasi
1. Peningkatan kapasitas SDM
2. Penambahan SDM
3. Perbaikan system keuangan
1. Meningkatkan kapasitas SDM
2. Terpenuhinya kebutuhan SDM yang dibutuhkan oleh lembaga
3. Perbaikan system keuangan
1. Sharing pengetahuan di internal organisasi
2. Kembali aktif melakukan perekrutan relawan melalui komunitas, jaringan, web
3. Perbaikan system pengelolaan keuangan
4. Evalusasi SOP lembaga dan keuangan
Agustus – Desember 2018
1. Melalui jaringan organisasi untuk membantu melakukan fasilitasi terkait mobilasi sumber daya
2. Penambahan SDM sesuai kebutuhan organisasi
1. Mengirim staff untuk mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas sesuai kebutuhan organisasi
2. Melaksanakan pelatihan peningkatan bersama jaringan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
dampingan program dan tidak di kantor palu
4. Keinginan staff dalam membesarkan organisasi
organisasi atau konsorsium
IMUNITAS
1. Saat ini Imunitas memiliki 9 orang personil lembaga yang terlibat langsung dengan program
2. Kekurangan kapasitas SDM
3. Belum mampu menfaatkan Teknologi Informasi dan komunikasi secara maksimal
4. Memiliki relawan yang besar
1. Memiliki legalitas 2. Memiliki structure
dan kepengurusan yang jelas
3. Memiliki Sop keuangan yang jelas
4. Memiliki Job descritons yang jelas
5. Saat ini Imunitas memiliki 9 orang personil lembaga yang terlibat langsung dengan program
6. Memiliki 4 orang relawan yang base di lembaga
7. Memiliki 15 orang relawan yang siap
Melakukan lagi SWOT analisys dilembaga sehingga mengetahui dengan tetpat Kekuatan yang ada di organisasi, kelemahan yang ada di organisasi, tantangan yang mungkin dihadapi dan peluang yang bias di manfaatkan organisasi baik dari dalam maupun keluar, sehingga mampu memobilisasi sumber daya organisasi dengan
1. Peningkatan kapasitas staf dalam pengetahuan tentang Disaster management, Forest Managament dan Community development
2. Memiliki tools keuangan sendiri dan tenaga financial yang expert
3. Mampu memanfaatkan dan mengelolah TIK dengan baik sehingga menjadi alat untuk menggalang sumberdaya dan publikasi serta
1. Pengkaderan dengan melibatkan relawan dalam program organisasi
2. Mebuat Pelatihan : manajemant keuangan, tehnik fasilitasi, pengelolaan media TIK,
3. Share pengetahuan dengan diskusi tematik bulanan di lembaga
4. Mendatangkan pelatih 5. Mengirim personil untuk
magang 6. Mengikut sertakan dlam
kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh organisasi lain.
7. Merekrut relawan yang spesifik sesui dengan kebutuhan lembaga.
April sampai Desember 2018
1. Kemauan dan komitmen
2. Dana 3. Personal Expert di
bidang Keuangan dan TIK
4. Lembaga mitra yang memiliki pengetahuan dan pengalaman
5. Jaringan 6. Waktu dan
keseriusan dari internal expert Disaster Management dan Forest management
7. Tools keuangan yang sesuai
8. Tools kajian dan metode peneliatan
1. Penggalanagan dana
2. Membangun komunikasi dengan Organisasi, swasta dan personil potensial
3. Membangun kemitraan dengan Organisasi, swasta dan personil potensial
4. Membangun komitmen dengan Organisasi, swasta dan personil potensial
5. Rekrutmen 6. Pendidikan,
pelatihan 7. Magang
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
memngsuport jika dibutuhkan
8. Memiliki kantor dengan sarana dan prasarana yang memadai (ruangan, meja, kursi, Dekstop, laptop, Peralatan tuis kantor, Wifi dll)
9. Memiliki kendaraan operasional
10. Memilki satu orang expert GIS (global Information Sistym)
11. Memiliki 4 orang expert Disaster Management
12. Memiliki satu orang dewan pendiri bekerja di sector swasta
13. Memiliki jaringan (aliansi) mitra
14. Memiliki wilayah dampingan yang jelas
tepat dan benar sesai situasi terkini lembaga. Tetapi sebagai gambaran hal yang mungkin dilakukan adalah: 1. Peningkatan
kapasitas sumberdaya personil lembaga dalam hal Forest Mangement, Disaster Management dan berdayayaan dengan
2. Peningkatan kapasitas menejement keuangan lembaga
3. Pemanfaatan Teknologi Iformasi dan Telekomunikasi (TIK) secara maksimal
promosi lembaga, penjcapaian visi misi lembaga.
4. Memiliki jaringan yang potensial dan membantu dalam berbagai hal terkait peningkatan dan mobilisasi sumberdaya organisasi
8. Diskusi Tematik antar lembaga (issu strategis dan potensial)
9. Membangun jaringan
8. dll
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
15. Memiliki donor yang mendanai program
untuk mobilisasi organisasi maupun mendukungnya untuk pencapaian Visi dan MIsi Organisasi
4. Membangun jaringan
5. Evaluasi mobilisasi sumberdaya
YPAL
Sejak 5 tahun terakhir YPAL Poso baru kembali mulai aktif secara kerja-kerja organisasi dengan dukungan SDM, baik secara resource maupun dukungan sumberdaya seperti perlengakapan kerja dan lain-lain, namun perlu diakui bahwa segala aktifitas ataupun kerja-kerja organisasi tentu akan ditopang dengan
1. Sejauh ini YPAL memiliki 5 staf diantaranya;
Direktur utama/eksekutif = 1 orang
Bendahara = 1 orang
Deputi Internal = 1 orang
Staff lapangan = 1 orang
Dari hasil uraian kondisi dan ketersediaan Sumberdaya yang dimiliki organisasi maka direncanakan untuk aksi mobilisasi sebagai berikut: 1. Peningkatan
kapasitas SDM bagi masing masing staf.
1. Meningkatnya kapasitas SDM bagi masing-masing staf
2. System keuangan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan SOP.
3. Ketersediaan Kelengkapan dokumen kelambagaan.
4. Adanya keberlanjutan kepemimpinan
1. Pelatihan tematik bagi masing-masing staf.
2. Asistensi dan Monev secara regular bagi staf
3. Magang staf. 4. Mengelola relawan KPA
dengan mengikutsertakan dalam pelatihan dan kerja-kerja organisasi agar dapat belajar berpraktek secara langsung dan bekerja bertanggung jawab.
5. Mengakomodir produk-produk yang dihasilkan dari
Rencana aksi Mobilisasi Sumberdaya Organisasi ini akan dilaksanakan pada januari – april 2018
1. Sumberdaya Keuangan
2. Tools pencatatan Keuangan
3. Dokumen RENSTRA organisasi
4. Staf 5. Website organisasi. 6. Sarana dan
prasarana (Kantor tetap, kelengakapan alat kerja)
1. Kerjasama antar jaringan diperkuat
2. Aktif dalam googling dan membaca referensi peluang penggalangan dana.
3. Merapikan seluruh dokumen legalitas kelembagaan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
pengetahuan dan kapasitas yang maju agar dapat mencapai keberlanjutan untuk mencapai visi organisasi. Ada beberapa hal yang tentunya menjadi hal penting terhadap situasi organisasi saat ini dimana diantaranya adalah: 1. Masih kurangnya
kapasitas dan jumlah SDM terutama di bidang keuangan.
2. Penerapan system keuangan masih bersifat kondisional, belum adanya penerapan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
3. Organisasi sudah memilik relawan yang Komunitas
Staf Pemetaan wilayah = 1 orang
2. Akta Notaris 3. SOP kerja 4. SOP Keuangan 5. Kebijakan
kontribusi 5 persen bagi setiap staf dari setiap pendapatan seperti gaji dan pendapatan lainnya (kotrak pembuatan peta dan Honor Notulensi, Honor fasilitator)
2. Perbaikan system keuangan organisasi.
3. Menyiapkan RENSTRA dan dokumen legal organisasi lainnya.
4. Penambahan SDM.
5. Membangun hubungan/suasana keakraban di tataran staf.
6. Meningkatkan kemampuan Menggalang sumber dana
untuk menunjang kerja-kerja organisasi.
5. Adanya alternatif Sumberdaya Keuangan.
6. Kerjasama dan konsolidasi yang terjalin baik anatar sesama staf
proses pendampingan program dan membuka peluang penawaran jasa pelayanan pemetaan admistrasi desa.
6. Family gathering untuk memperkuat keakraban antara staf.
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
Pencinta Alam yang diinisiasi oleh sebagian dari staff YPAL.
4. Organisasi belum memiliki staf manajer/coordinator program.
5. Tanggung jawab Pogram kerjasama masih ditangani oleh Deputi Internal.
6. Ketersediaan sarana teknologi dan informasi masih kurang, sejauh ini organisasi masih mengandalkan (FB,Blogspot,Email) sebagai media interaksi dengan pihak lain.
7. Kebiasaan merangkap tanggung jawab seperti masih sering diterapkan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
(dikarenakan kekurangan SDM)
8. Sumber dana yang dikelola organisasi masih bersumber dari donor.
9. Beberapa dokumen penting (rentang Tahun 2005-2011) sudah hilang dikarenakan kepengurusan sebelumnya tidak mengarsip dokumen organisasi secara baik seperti berkaitan dengan (Hasil audit keuangan, dokumen pengalaman MOU, RENSTRA dll).
10. Belum memiliki Fundrising yang tetap.
11. YPAL saat ini memiliki jaringan kelembagaan
Kondisi organisasi saat ini terkait
dengan sumber daya
Sumber daya yang sudah dimiliki
organisasi
Rencana mobilisasi
sumber daya berdasarkan
kondisi saat ini
Hasil yang ingin dicapai
Metode yang akan dilakukan dalam
pelaksanaan mobilisasi sumber daya
Waktu pelaksanaan
Sumber daya yang dibutuhkan untuk
mendukung pencapaian rencana mobilisasi sumber
daya
Strategi yang digunakan untuk
mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan
(Solidaritas Tanah Poso dan ED Walhi Sulawesi tengan).