laporan kegiatan

14

Click here to load reader

Upload: danny-satriyo-ontoseno-putro

Post on 14-Apr-2016

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

LAPORAN KEGIATANPRE RAPAT KERJA WILAYAH PENGURUS

LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA (LPB)PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH JAWA TIMUR

TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan berbagai ragam budaya,

kekayaan alam dan penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, budaya dan agama.

Disamping keragaman tersebut, Indonesia juga merupakan negara dengan potensi bencana

terbesar dan paling beragam di dunia. Ditunjang dengan posisi geografisnya yang

kepulauan, berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia di bagian selatan dan Samudra

Pasifik di bagian barat, memiliki 400 gunung api (81 diantaranya dinyatakan aktif) yang

merupakan pertemuan dua ring of fire di dunia yaitu ring Pasifik di sepanjang tenggara dan

sabuk Alpide sepanjang selatan ke barat (dari Timor hingga Sumatra), terletak pada puluhan

lempeng aktif dunia (tiga terbesar di antaranya adalah lempeng Eurasia, lempeng Pasifik,

dan lempeng India-Australia), dan garis pantai yang sangat panjang (40,000 km). Kondisi-

kondisi ini menyebabkan Indonesia berada pada area yang sangat labil, dan berpotensi

sangat besar terjadinya banjir, gempa, letusan gunung berapi, tsunami, tanah longsor, bahkan

konflik psikososiokultural pun mungkin terjadi.

Beberapa bencana besar yang tercatat pernah terjadi di Indonesia diantaranya letusan

Gunung Tambora di Sumbawa NTB pada tahun 1815 dan Gunung Krakatau pada tahun

1883 yang menewaskan 36.000 jiwa, mengakibatkan perubahan iklim dunia, serta

menimbulkan suksesi ekosistem baru. Bencana besar lainnya yaitu gempa dan tsunami Aceh

pada Desember 2004 yang telah menewaskan 165.708 jiwa, gempa Padang pada September

2009 berkekuatan 7.6 SR, dan banjir bandang di Wasior Papua pada Oktober 2010.

Berdasarkan catatan resmi BNPB sendiri, secara umum Jawa Timur menduduki

peringkat ketiga nasional untuk indeks rawan bencana setelah Jawa Tengah dan Jawa Barat,

sedangkan peringkat keempat dan kelima yaitu Nusa Tenggara Timur dan Nangroe Aceh

Darussalam.

Persyarikatan Muhammadiyah, berdasar spirit Al Maun bertekad untuk berperan

secara maksimal dalam mengurangi beban masyarakat yang tertimpa kesengsaraan dengan

1 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 2: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

konsep “Penolong Kesengsaraan Oemoem”, konsep yang pertama kali dicetuskan oleh Kyai

Sudjak. Ditunjang dengan tingginya kemandirian komunitas warga Muhammadiyah yang

dicerminkan dengan tradisi kerelawanan dan kepeloporan yang tinggi pula, konsep ini

semakin lama memiliki implikasi yang semakin luas. Salah satu bentuk luasnya implikasi

tersebut terlihat pada peran serta Muhammadiyah secara aktif dalam membantu

kesengsaraan umum yang diakibatkan oleh bencana tercatat sejak letusan Gunung Kelud

pada tahun 1919, Letusan Gunung Agung pada tahun 1963, letusan Gunung Merapi pada

tahun 1994, Tsunami Aceh pada tahun 2004, Gempa Yogya tahun 2006, dan sebagainya

hingga saat ini.

II. LATAR BELAKANG

Pusat Penanggulangan Bencana secara resmi berdiri sejak tahun 2007 sesuai

rekomendasi internal pasal 1 keputusan Muktamar Muhammadiyah 45 tahun 2005. Seiring

berjalannya waktu nama tersebut mengalami beberapa kali pergantian nama dan baru pada

tahun 2010 Pimpinan Pusat resmi melembagakan Pusat Penanggulangan Bencana tersebut

menjadi Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Saat ini Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah

memiliki 15 Lembaga Penanggulangan Bencana di level wilayah. Di Jawa Timur sendiri,

Lembaga Penanggulangan Bencana dibentuk pada tahun 2010 dan menginduk kepada

Majelis Pembina Kesehatan Umum. Baru pada tahun 2012 secara resmi dinyatakan sebagai

sebuah lembaga tersendiri di bawah Pimpinan Wilayah Jawa Timur, setingkat dengan

Lembaga dan Majelis lain yang sudah ada sebelumnya.

Sejak terbentuknya kurang lebih satu setengah tahun, Lembaga Penanggulangan

Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah senantiasa berusaha meningkatkan kapasitas

dan peran sertanya dalam penanganan bencana baik dalam skala regional maupun nasional.

Beberapa keterlibatan LPB – PWM dalam kurun waktu satu setengah tahun terakhir

diantaranya penanganan letusan Gunung Merapi, gempa Padang, banjir bandang di Wasior,

letusan Gunung Lokon, Letusan Gunung Ijen, dan sebagainya.

Disadari sepenuhnya bahwa sebagai sebuah lembaga tersendiri yang baru resmi

dibentuk, Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LPB

PWM) memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar baik sebagai secara struktural

2 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 3: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

maupun fungsional. Secara struktural, LPB – PWM memiliki tugas dan tanggung jawab

untuk meningkatkan kemampuan organisasi sebagai sebuah lembaga yang berada di bawah

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur dan LPB – PP Muhammadiyah. Sedangkan

secara fungsional, LPB – PWM memiliki tugas dan tanggung jawab meningkatkan

kemampuan dan standardisasi kompetensi dalam penanganan bencana secara paripurna baik

sebelum, saat, maupun setelah terjadinya bencana. Disamping itu, sebagian besar pengurus

LPB – PWM periode 2011 – 2015 terbilang baru sehingga diperlukan konsolidasi yang

efektif dan intensif untuk mencapai kesamaan visi misi kelembagaan dan tim yang solid

demi mencapai kinerja yang optimal dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawabnya.

Diharapkan dengan diselenggarakannya pre rapat kerja wilayah yang akan dilanjutkan

dengan rapat kerja wilayah pada bulan April mendatang, dapat mengoptimalkan

pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut.

Dengan berdirinya LPB – PWM sebagai lembaga yang langsung di bawah PWM

Jawa Timur, diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih nyata bagi masyarakat luas

dalam melaksanakan konsep “Penolong Kesengsaraan Oemoem” khususnya yang

diakibatkan oleh bencana.

III. TUJUAN

Tujuan umum : meningkatnya kapasitas Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Jawa Timur

Tujuan khusus :

1. Meningkatnya pemahaman pengurus LPB – PWM dalam hal kebencanaan

2. Tercapainya kesepahaman pengurus LPB – PWM mengenai visi misi kelembagaan yang

akan dicapai

3. Meningkatnya pemahaman pengurus LPB – PWM dalam hal penanganan bencana secara

komprehensif dan holistik baik pada saat sebelum, saat, maupun setelah bencana

4. Meningkatnya pemahaman pengurus LPB – PWM mengenai sistem kinerja yang sinergi

bersama lembaga dan majelis lain dalam lingkup Pimpinan Wilayah Jawa Timur dalam

penanganan bencana

5. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama LPB – PWM dengan segenap instansi pemerintah

di bidang kebencanaan

3 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 4: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

6. Tersusunnya draft program kerja LPB – PWM selama 1 tahun yang akan datang sekaligus

menjadi bahan pada Rapat Kerja Wilayah LPB – PWM Jawa Timur

IV. INPUT

a. Pokok Bahasan

Ceramah

Diskusi kelompok

b. Materi

Ancaman Bencana, Regulasi Penanggulangan Bencana dan Pengurangan

Risiko Bencana di Jawa Timur

Kebijakan PWM

Kebijakan LPB PP Muhammadiyah

c. Workshop

Analisa SWOT

Penyusunan visi misi LPB PWM Jatim

Prosedur Kesekretariatan LPB PWM Jatim

Penyusunan Job Discription

Penyusunan Draft Program Kerja LPB PWM

d. Fasilitator

dr Corona Rintawan

Arif Nur Kholis

Rahmawati Husein, S.S.MCP

V. INDIKATOR KEBERHASILAN

75% pengurus LPB – PWM memahami konsep kebencanaan

75% pengurus LPB – PWM memiliki kesepahaman visi misi kelembagaan yang akan

dicapai

75% pengurus LPB – PWM mampu memahami manajemen penanganan bencana

secara komprehensif dan holistik baik sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana

75% pengurus LPB – PWM mampu memahami sistem kinerja yang sinergi dengan

lembaga dan majelis lain dalam lingkup Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa

Timur dalam penanganan bencana

4 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 5: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

75% pengurus LPB – PWM memahami kinerja LPB sebagai sebuah lembaga baik

secara struktural maupun fungsional

75% pengurus LPB – PWM mampu melakukan penyusunan draft program kerja yang

SMART

75% dari draft program kerja dapat disepakati sebagai program kerja pada rapat kerja

wilayah LPB – PWM pada bulan April 2012

VI. ALAT VERIFIKASI

Terdapat kesepakatan visi misi LPB PWM

Tersusun draft profil LPB PWM

Tersusun prosedur kesekretariatan lembaga dan prosedur pendanaan lembaga

Tersusun draft program kerja

Tersusun hasil analisa SWOT LPB PWM

Daftar hadir

VII. DISKRIPSI KEGIATAN

a. Hari ke-1 (6 April 2012)

Acara dimulai pukul 09.30 WIB terjadi keterlambatan 1,5 jam dari jadwal yang

direncanakan. Acara diawali dengan pembukaan yaitu sambutan dari PWM Jatim (H.

Najib Hamid) “yang mengingatkan peran pentingnya, kita harus melakukan penataan

kelembagaan, dan juga membangun jejaring dengan majelis dan lembaga lain di PWM

Jatim. Bukan tugas LPB saja membantu korban bencana, namun juga butuh majelis

lain.” Dilanjutkan dengan sambutan dari wakil ketua LPB PP Muhammadiyah

(Rahmawati Husein) “menambahkan bahwa ketika LPB sudah menyatakan dirinya

akan bergerak di kesiapsiagaan dan mitigasi, tanggap darurat dan juga rehabilitasi

bencana maka kerjasama dengan majelis, lembaga dan organisasi otonom di

muhammadiyah menjadi sangat penting. Acara pembukaan berakhir pukul 10.00 WIB.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi dari BPBD (bapak Sugeng

Ranu-Kabid Kesiapsiagaan BPBD Jatim) dengan materi “Ancaman Bencana,

Regulasi Penanggulangan Bencana dan Pengurangan Risiko Bencana di Jawa Timur”

hingga berakhir pukul 11.30 WIB dilanjutkan dengan Ishoma hingga pukul 13.00

WIB.

5 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 6: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

Acara berikutnya adalah kebijakan PWM jatim dengan bapak H. Najib Hamid hingga

berakhir pukul 14.30 WIB kemudian acara dilanjutkan dengan pengenalan masing-

masing pengurus yaitu nama, harapan dan background dengan fasilitator dr Corona

Rintawan dan berakhir pukul 15.30 WIB lalu dilanjutkan review materi pengelolaan

bencana dengan fasilitator (Rahmawatu Husein) hingga pukul 16.15 WIB kemudian

acara berikutnya adalah Analisa SWOT LPB PWM, masing-masing pengurus

mendapat tugas untuk menganalisa lembaga dengan metode SWOT kemudian

didiskusikan bersama pada pukul 18.30. Acara hari ke-1 berakhir pukul 20.30 WIB.

b. Hari ke-2 (7 April 2012)

Acara hari ke-2 dimulai pukul 08.15 terjadi keterlambatan 45 menit dari jadwal yang

direncanakan. Acara diawali dengan pembuatan job description pengurus LPB PWM

dipimpin oleh ketua LPB PWM Jatim dan berakhir pukul 10.00 WIB. Kemudian acara

dilanjutkan dengan workshop penyusunan program kerja, peserta dibagi 4 kelompok

yaitu kelompok 1 (rehabilitasi), kelompok 2 (tanggap darurat), kelompok 3 (mitigasi),

kelompok 4 (kelembagaan) acara berakhir pukul 14.00 kemudian dilanjutkan dengan

siding pleno program kerja, dan acara hari ke-2 berakhir pukul 16.00 WIB.

VIII. PROGRESS KEGIATAN

a. Progress Berdasarkan Tujuan

Setelah mengikuti kegiatan ini dapat :

Meningkatkan pemahaman pengurus LPB – PWM dalam hal kebencanaan

Meningkatkan pemahaman pengurus LPB – PWM dalam hal penanganan bencana

secara komprehensif dan holistik baik pada saat sebelum, saat, maupun setelah

bencana

Meningkatkan pemahaman pengurus LPB – PWM mengenai sistem kinerja yang

sinergi bersama lembaga dan majelis lain dalam lingkup Pimpinan Wilayah Jawa

Timur dalam penanganan bencana

Meningkatkan koordinasi dan kerjasama LPB – PWM dengan segenap instansi

pemerintah di bidang kebencanaan

Tersusunnya draft program kerja LPB – PWM selama 1 tahun yang akan datang

sekaligus menjadi bahan pada Rapat Kerja Wilayah LPB – PWM Jawa Timur

6 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 7: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

b. Progress Berdasarkan Input

Materi

Materi yang diberikan sesuai dengan yang direncanakan yaitu :

Ancaman Bencana, Regulasi Penanggulangan Bencana dan Pengurangan

Risiko Bencana di Jawa Timur

Kebijakan PWM

Kebijakan LPB PP Muhammadiyah

Workshop

Tidak semua pokok bahasan workshop dapat terlaksana pada kegiatan ini, dari 5

rencana workshop yang dilakukan hanya 3 pokok bahasan yang dapat terlaksana

yaitu :

Analisa SWOT

Penyusunan Job Discription

Penyusunan Draft Program Kerja LPB PWM

Sedangkan yang tidak dapat dilaksanakan adalah penyusunan visi misi dan

prosedur kesekretariatan, hal ini dikarenakan waktu yang tidak mencukupi untuk

membahas pokok bahasan tersebut.

Fasilitator

Fasilitator yang mengikuti kegiatan ini sesuai dengan perencanaan yaitu :

dr Corona Rintawan

Arif Nur Kholis

Rahmawati Husein, S.S.MCP

c. Progress Berdasarkan Indikator Keberhasilan

a) 75% pengurus LPB – PWM memahami konsep kebencanaan

Dari 23 orang pengurus LPB PWM yang dapat mengikuti kegiatan ini hanya

12 orang (52,17%), sehingga progress kegiatan berdasarkan indicator

keberhasilan point tersebut hanya tercapai 69,56%

b) 75% pengurus LPB – PWM memiliki kesepahaman visi misi kelembagaan

yang akan dicapai

7 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 8: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

Visi misi kelembagaan tidak dapat terlaksana, dikarenakan keterbatasan

waktu. Sehingga progress kegiatan berdasarkan point ini adalah 0%.

c) 75% pengurus LPB – PWM mampu memahami manajemen penanganan

bencana secara komprehensif dan holistik baik sebelum, saat, dan setelah

terjadinya bencana

Tercapai 69,56% dikarenakan peserta yang datang hanya 12 orang

d) 75% pengurus LPB – PWM mampu memahami sistem kinerja yang sinergi

dengan lembaga dan majelis lain dalam lingkup Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Jawa Timur dalam penanganan bencana

Tercapai 69,56% dikarenakan peserta yang datang hanya 12 orang

e) 75% pengurus LPB – PWM memahami kinerja LPB sebagai sebuah lembaga

baik secara struktural maupun fungsional.

Tercapai 69,56% dikarenakan peserta yang datang hanya 12 orang

f) 75% pengurus LPB – PWM mampu melakukan penyusunan draft program

kerja yang SMART.

Tercapai 69,56% dikarenakan peserta yang datang hanya 12 orang

g) 75% dari draft program kerja dapat disepakati sebagai program kerja pada

rapat kerja wilayah LPB – PWM pada bulan April 2012.

Tercapai 69,56% dikarenakan peserta yang datang hanya 12 orang

d. Progress Berdasarkan Alat Verifikasi

Dari 6 alat verifikasi yang direncakan hanya 3 yang dapat tersedia yaitu :

Tersusun draft program kerja

Tersusun hasil analisa SWOT LPB PWM

Daftar hadir

Sedangkan yang tidak dapat tersedia adalah :

Terdapat kesepakatan visi misi LPB PWM

Tersusun draft profil LPB PWM

Tersusun prosedur kesekretariatan lembaga dan prosedur pendanaan

lembaga

IX. HAMBATAN

8 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 9: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

Pengurus LPB yang hadir hanya 12 orang (52%) sehingga hal ini perlu agenda

berikutnya yaitu sosialisasi hasil pra rekerwil

Tidak semua pokok bahasan dapat terlaksana, hal ini dikarenakan terjadi kemoloran

waktu dan kesibukan dari pengurus wilayah muhammadiyah. Sehingga diperlukan

pertemuan berikutnya untuk membahas hal tersebut dan mematangkan konsep untuk

dibawa ke Rakerwil

Tidak semua pengurus memahami akan pentingnya acara pre rakerwil ini.

X. SARAN

Perlu dilakukan pendekatan di masing-masing anggota pengurus LPB terkait setiap

agenda dari pertemuan LPB PWM

Bulan April perlu diagendakan pertemuan lagi untuk membahas visi misi dan

prosedur kesekretariatan serta mematangkan konsep program kerja

Selalu melakukan koordinasi dengan majelis lain setiap keputusan atau hasil yang

disepakati dalam rapat

XI. PENUTUP

Demikian laporan ini kami susun. Semoga dapat dijadikan bahan evaluasi dalam

melaksanakan Rakerwil Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Wilayah

Muhammadiyah Jawa Timur.

Mengetahui,

Ketua LPB – PWM Jawa Timur

Dr. Era Catur Prasetya

9 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim

Page 10: LAPORAN KEGIATAN

Laporan kegiatan Prerakerwil LPB PWM Jatim

10 | P a g eLembaga Penanggulangan Bencana PWM Jatim